392
PROSPEKTUS Tanggal Efektif : 14 Juni 2017 Masa Penawaran Umum : 15 - 16 Juni 2017 Tanggal Penjatahan : 19 Juni 2017 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 20 Juni 2017 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 20 Juni 2017 Tanggal Pencatatan Saham Pada Bursa Efek Indonesia : 21 Juni 2017 OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN. PT INTEGRA INDOCABINET TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI SAHAM BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. PT INTEGRA INDOCABINET TBK Kegiatan Usaha Utama : Bergerak di bidang pengolahan mebel berbahan dasar kayu dan produk kayu lainnya, konsesi hutan serta ritel dan distribusi mebel serta perlengkapan dekorasi rumah melalui Perseroan dan Entitas Anak Berkedudukan di Jawa Timur, Indonesia Kantor Pusat: Jl. Raya Betro No. 678, Sedati – Sidoarjo 61253 Jawa Timur – Indonesia Telp.: +62 31 8910434, +62 31 8910435, +62 31 8910436 Facsimile: +62 31 8911108 E-mail: [email protected] Website: www.integrafurniture.co.id PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Sebanyak 1.250.000.000 (satu miliar dua ratus lima puluh juta) saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama atau sebesar 20,00% (dua puluh koma nol persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan Harga Penawaran Rp260,- (dua ratus enam puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Nilai saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham secara keseluruhan adalah sebesar Rp325.000.000.000,- (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah). Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Biasa Atas Nama lainnya dari Perseroan telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, hak atas pembagian Saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.17 tanggal 7 Maret 2017, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta dan Surat Keputusan Direksi No. 006/ITG/03/2017 tanggal 8 Maret 2017, Perseroan akan melaksanakan program kepemilikan saham oleh karyawan Perseroan melalui Employee Stock Allocation dengan mengalokasikan sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dari jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini atau sebesar 6.250.000 (enam juta dua ratus lima puluh ribu) saham kepada karyawannya. Harga pelaksanaan saham ESA akan sama dengan Harga Penawaran Umum Perdana Saham. Perseroan juga akan menerbitkan opsi Saham untuk program MESOP sebanyak-banyaknya sebesar 3% (tiga persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham ini atau sebanyak-banyaknya 187.500.000 (seratus delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu) saham. Informasi lengkap mengenai program ESA dan MESOP dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini. PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT BAHANA SEKURITAS PT BCA SEKURITAS PT DBS VICKERS SEKURITAS INDONESIA PENJAMIN EMISI EFEK PT Bosowa Sekuritas ● PT Dhanawibawa Sekuritas Indonesia ● PT Erdikha Elit Sekuritas ● PT KGI Sekuritas Indonesia ● PT Magenta Kapital Sekuritas Indonesia ● PT Panca Global Securities Tbk ● PT Phillip Sekuritas Indonesia ● PT Profindo Sekuritas Indonesia ● PT Yulie Sekurindo Tbk Saham - saham yang ditawarkan ini seluruhnya akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TERKAIT PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI TENTANG RISIKO USAHA DALAM PROSPEKTUS INI. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”). RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI EMISI EFEK ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN OLEH TERBATASNYA JUMLAH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 15 Juni 2017

PT INTEGRA INDOCABINET TBK PROSPEKTUS · Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, direncanakan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (”BEI”) sesuai

  • Upload
    others

  • View
    24

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PR

OSP

EK

TU

STanggal Efektif : 14 Juni 2017Masa Penawaran Umum : 15 - 16 Juni 2017Tanggal Penjatahan : 19 Juni 2017Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 20 Juni 2017Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 20 Juni 2017Tanggal Pencatatan Saham Pada Bursa Efek Indonesia : 21 Juni 2017

OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT INTEGRA INDOCABINET TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI SAHAM BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT INTEGRA INDOCABINET TBKKegiatan Usaha Utama :

Bergerak di bidang pengolahan mebel berbahan dasar kayu dan produk kayu lainnya, konsesi hutan serta ritel dan distribusi mebel serta perlengkapan dekorasi rumah

melalui Perseroan dan Entitas Anak Berkedudukan di Jawa Timur, Indonesia

Kantor Pusat:Jl. Raya Betro No. 678, Sedati – Sidoarjo 61253

Jawa Timur – IndonesiaTelp.: +62 31 8910434, +62 31 8910435, +62 31 8910436

Facsimile: +62 31 8911108E-mail: [email protected]

Website: www.integrafurniture.co.idPENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

Sebanyak 1.250.000.000 (satu miliar dua ratus lima puluh juta) saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama atau sebesar 20,00% (dua puluh koma nol persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan Harga Penawaran Rp260,- (dua ratus enam puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Nilai saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham secara keseluruhan adalah sebesar Rp325.000.000.000,- (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah). Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Biasa Atas Nama lainnya dari Perseroan telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, hak atas pembagian Saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.17 tanggal 7 Maret 2017, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta dan Surat Keputusan Direksi No. 006/ITG/03/2017 tanggal 8 Maret 2017, Perseroan akan melaksanakan program kepemilikan saham oleh karyawan Perseroan melalui Employee Stock Allocation dengan mengalokasikan sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dari jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini atau sebesar 6.250.000 (enam juta dua ratus lima puluh ribu) saham kepada karyawannya. Harga pelaksanaan saham ESA akan sama dengan Harga Penawaran Umum Perdana Saham. Perseroan juga akan menerbitkan opsi Saham untuk program MESOP sebanyak-banyaknya sebesar 3% (tiga persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham ini atau sebanyak-banyaknya 187.500.000 (seratus delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu) saham. Informasi lengkap mengenai program ESA dan MESOP dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT BAHANA SEKURITAS PT BCA SEKURITAS PT DBS VICKERS SEKURITAS INDONESIA

PENJAMIN EMISI EFEKPT Bosowa Sekuritas ● PT Dhanawibawa Sekuritas Indonesia ● PT Erdikha Elit Sekuritas

● PT KGI Sekuritas Indonesia ● PT Magenta Kapital Sekuritas Indonesia ● PT Panca Global Securities Tbk● PT Phillip Sekuritas Indonesia ● PT Profindo Sekuritas Indonesia ● PT Yulie Sekurindo TbkSaham - saham yang ditawarkan ini seluruhnya akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh(full commitment) terhadap Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TERKAIT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI TENTANG RISIKO USAHA DALAM PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI EMISI EFEK ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN OLEH TERBATASNYA JUMLAH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN.

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 15 Juni 2017

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (”OJK”) dengan surat No. 011/ITG/04/2017 tanggal 5 April 2017 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, sebagaimana dimuat dalam Tambahan No.3608 Lembaran Negara Republik Indonesia No.64 Tahun 1995 beserta peraturan pelaksanaannya dan perubahan-perubahannya (selanjutnya disebut ”UUPM”).

Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, direncanakan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (”BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI yang dibuat dibawah tangan pada tanggal 3 April 2017 apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI. Jika ternyata persyaratan pencatatan tidak dipenuhi, Penawaran atas Saham batal demi hukum dan pembayaran pesanan Saham dimaksud wajib dikembalikan kepada pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM dan Peraturan Nomor IX.A.2.

Seluruh Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan mereka, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal, dan kode etik, norma, serta standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham, setiap Pihak terafiliasi dilarang memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam UUPM. Hubungan afiliasi antara Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dapat dilihat pada Bab XV Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal.

PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek merupakan pihak yang tidak terafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan. Hubungan afiliasi antara Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek dengan Perseroan dapat dilihat pada Bab XIV Penjaminan Emisi Efek.

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI REPUBLIK INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH REPUBLIK INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA PROSPEKTUS INI TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT ATAU YURISDIKSI DI LUAR REPUBLIK INDONESIA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

i

DAFTAR ISI

DEFINISI DAN SINGKATAN ........................................................................................... iiRINGKASAN ................................................................................................................... xI. PENAWARAN UMUM ........................................................................................... 1II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM ........................................................................................... 7III. PERNYATAAN UTANG ......................................................................................... 9IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ........................................................... 17V. ANALISA DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ........................................ 21VI. FAKTOR RISIKO ................................................................................................ 39VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN.................................................................................... 44VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA ........................................ 45 1. Riwayat Singkat Perseroan.................................................................... 45 2. Persetujuan Untuk Melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ....... 51 3. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan ...................................... 52 4. Pemegang Saham Perseroan Yang Berbentuk Badan Hukum ................ 53 5. Struktur Organisasi .............................................................................. 57 6. Struktur Kepemilikan Perseroan.......................................................... 58 7. Hubungan Kepengurusan Dan Pengawasan Perseroan ........................ 59 8. Pengurusan Dan Pengawasan Perseroan ............................................. 59 9. Sumber Daya Manusia ............................................................................. 66 10. Keterangan Mengenai Entitas Anak Langsung dan Entitas Anak Tidak Langsung ...................................................................................... 73 11. Daftar Aset-Aset Perseroan Yang Dijaminkan...................................... 98 12. Transaksi Dengan Pihak Afiliasi ............................................................ 99 13. Transaksi dan Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga .................... 101 14. Asuransi ................................................................................................ 111 15. Hak atas Kekayaan Intelektual .............................................................112 16. Perkara Yang Sedang Dihadapi Perseroan, Komisaris dan Direksi Perseroan ................................................................................112 17. Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan ..............................................112 17.1 Pendahuluan ...............................................................................112 17.2 Produk Dan Kegiatan Usaha .......................................................112 17.3 Pemasaran, Penjualan dan Distribusi .......................................118 17.4 Pelanggan ................................................................................. 120 17.5 Keunggulan Kompetitif ............................................................. 120 17.6 Persaingan Usaha ...................................................................... 121 17.7 Strategi Usaha .......................................................................... 122 17.8 Kecenderungan dan Prospek Usaha ......................................... 123

ii

17.9 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) ...................... 125 17.10 Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility / CSR) ................................. 127 17.11 Tata Kelola Perusahaan yang Baik ............................................ 127

IX. TINJAUAN INDUSTRI ...................................................................................... 129X. EKUITAS .......................................................................................................... 137XI. KEBIJAKAN DIVIDEN ..................................................................................... 138XII. PERPAJAKAN ................................................................................................. 139XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK ............................................................................. 141XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL .............................. 143XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ...................................................................... 147XVI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN ..................................................................... 347XVII. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN PENTING LAINNYA TERKAIT PEMEGANG SAHAM ................. 472XVIII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ...................................... 504XIX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ....................................................................................... 510

iii

DEFINISI DAN SINGKATAN

Beberapa singkatan dan kata-kata yang dipergunakan dalam Prospektus ini memiliki makna dan arti seperti dijelaskan dalam tabel berikut:

Afiliasi Berarti pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 1 Undang-Undang Pasar Modal:a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan

sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

b. hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari Pihak tersebut;

c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau komisaris yang sama;

d. hubungan antara perusahaan dengan Pihak baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang sama;

f. hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama.

Anggaran Dasar Berarti Akta Pendirian dan Anggaran Dasar Perseroan.

Bapepam dan LK Berart i Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 UUPM (sekarang bernama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagaimana didefiniskan pada bab Definisi ini).

Biro Administrasi Efek Berarti pihak yang melaksanakan administrasi saham dalam Penawaran Umum yang ditunjuk oleh Perseroan, yang dalam hal ini adalah PT Datindo Entrycom berkedudukan di Jakarta.

BEI Berarti PT Bursa Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta, dimana saham Perseroan dicatatkan.

Bursa Efek Berarti BEI.

Daftar Pemegang Saham (DPS) Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham oleh Pemegang Saham dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

Daftar PemesananPembelian Saham (DPPS)

Berarti daftar yang memuat nama-nama pemesan Saham Yang Akan Ditawarkan dan jumlah Saham Yang Akan Ditawarkan yang dipesan dan disusun berdasarkan Formulir Pemesanan Pembelian Saham yang dibuat oleh masing-masing Agen Penjualan dan/atau Penjamin Emisi Efek menurut urutan masuknya pesanan.

iv

Ecommerce Berarti perdagangan elektronik yang didefiniskan sebagai penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet, laman atau jaringan komputer lainnya.

Emisi Berarti penawaran saham yang dilakukan oleh Perseroan a tau d ipe rdagangkan kepada masya raka t me la lu i Penawaran Umum pada Pasar Perdana guna dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa.

Entitas Anak Berarti suatu perusahaan yang (i) lebih dari 50% (lima puluh persen) sahamnya dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh perusahaan yang merupakan perusahaan induknya; dan ( i i ) laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.

Entitas Anak Tidak Langsung Berarti Entitas yang dikendalikan Perseroan secara tidak langsung dari Entitas Anak.

Formulir KonfirmasiPenjatahan Saham (FKPS)

Berarti formulir konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan atas bagian dari Saham Yang Akan Ditawarkan di Pasar Perdana.

Formulir PemesananPembelian Saham (FPPS)

Berarti formulir pemesanan saham asli untuk pembelian Saham Yang Akan Ditawarkan yang harus diisi lengkap, dibubuhi tandatangan asli oleh pemesan dan diajukan dalam rangkap 5 (lima) oleh pemesan Saham Yang Akan Ditawarkan kepada Agen Penjualan dan/atau Penjamin Emisi Efek pada waktu memesan Saham Yang Akan Ditawarkan.

Gerai Penawaran Umum Berarti tempat berlangsungnya Penawaran Umum pada masa penawaran umum, di mana calon pembeli saham Perseroan dapat memperoleh Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) selain di kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek, dan menyampaikan FPPS yang telah dilengkapi.

Harga Penawaran Berarti harga setiap Saham Yang Akan Ditawarkan yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Saham Perdana yang besarnya akan ditentukan dan disepakati oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Hari Bursa Berarti hari-hari dimana BEI melakukan aktivitas transaksi perdagangan efek.

Hari Kalender Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan Kalender Gregorius (Gregorian Calendar) tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang di tentukan sewaktu-waktu oleh Pemerintah Republ ik Indonesia dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.

Hari Kerja Berarti hari kerja pada umumnya tidak termasuk hari Sabtu dan Minggu serta hari yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai hari libur nasional.

v

Jadwal WaktuPenawaran Umum

Berarti jadwal waktu Penawaran Umum Perdana Saham yang nanti akan ditentukan bersama-sama oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Kemenkumham Berarti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu dikenal dengan nama Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Departemen Kehakiman Republik Indonesia, Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republ ik Indonesia atau nama lainnya).

Konfirmasi Tertulis Berarti Surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham yang dikeluarkan oleh KSEI dan/atau Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek (yang dalam hal ini Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan) untuk kepentingan Pemegang Rekening di Pasar Sekunder.

KSEI Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan d i J a k a r t a , y a n g d a l a m e m i s i s a h a m b e r t u g a s mengadministrasikan saham berdasarkan Perjanj ian Pendaftaran Saham pada Penitipan Kolektif.

Manajer Penjatahan Berarti Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang bertanggung jawab pada penjatahan atas penjualan saham-saham yang akan dilakukan jika jumlah pesanan atas saham-saham melebihi jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, berdasarkan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.A.7

Masa Penawaran Berarti jangka waktu dalam mana pemesanan Saham Yang Akan Ditawarkan dapat dilakukan dan FPPS dapat diajukan oleh masyarakat kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan/atau Agen Penjualan sebagaimana ditentukan dalam Prospektus dan FPPS, kecuali jika masa penawaran itu ditutup lebih dini yang dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Masyarakat Berarti perorangan dan/atau badan, baik Warga Negara Indonesia/Badan Indonesia maupun Warga Negara Asing/Badan Asing baik yang bertempat tinggal/ berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan di luar wilayah Indonesia.

Menkumham Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sebelumnya dikenal dengan nama Menteri Kehakiman Republ ik Indonesia, Menter i Hukum dan Perundang-undangan dan/atau nama lainnya).

OJK Berarti Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan lembaga independen penerus Bapepam dan LK, dalam melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal berdasarkan Undang-Undang No. 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

vi

Option Life Berarti masa laku hak opsi yang telah diterbitkan, dimana pemegang hak opsi dapat mengunakan hak opsinya selama masa laku hak opsi belum berakhir, pada setiap periode pelaksanaan yang akan dibuka oleh Perseroan sesuai dengan ketentuan dan peraturan peundangan yang berlaku dibidang pasar modal.

Pemegang Rekening Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemil ik rekening efek di KSEI, yaitu Bank Kustodian dan atau Perusahaan Efek beserta nama pihak yang tercantum sebagai pemegang sub-rekening efek tersebut.

Pemerintah Berarti pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penawaran Awal Ajakan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal yang bertujuan antara lain untuk mengetahui minat calon pembeli atas Efek yang akan ditawarkan dan atau perkiraan harga penawaran Efek.

Penawaran UmumPerdana Saham

Berarti Penawaran Umum Saham kepada Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya berikut ketentuan lain yang berhubungan, serta ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Penitipan Kolektif Berarti penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI.

Penjamin Emisi Efek Berarti perseroan terbatas yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum atas nama Perseroan, menjamin penjualan Saham Yang Akan Ditawarkan dan melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum di Pasar Perdana kepada Perseroan melalu i Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai dengan Bagian Penjaminan, dengan memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 12 ayat (2) Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Peraturan No. VIII.G.12 Berarti Peraturan Bapepam No.VIII.G.12, Lampiran Ketua Bapepam No. Kep-17/PM/2004 tanggal 13 April 2004 tentang Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus

Peraturan No. IX.A.2 Berart i Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham.

Peraturan No. IX.A.7 Berart i Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep 691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum Perdana Saham.

Peraturan No. IX.E.1 Berart i Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

vii

Peraturan No. IX.E.2 Berart i Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Peraturan No. IX.J.1 Berart i Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Perdana Saham Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

Penjamin PelaksanaEmisi Efek

Berarti Penjamin Emisi Efek yang melaksanakan pengelolaan, penyelenggaraan dan penyelenggaraan Penawaran Umum, dalam hal ini adalah PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.

Perjanjian PenjaminanEmisi Efek

Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan No. 64 tanggal 23 Maret 2017 juncto Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan No. 1 tanggal 2 Mei 2017 juncto Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan No. 40 tanggal 8 Juni 2017, yang seluruhnya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta.

Pernyataan Efektif Berart i terpenuhinya seluruh tata cara, persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan No. IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 yaitu :a. atas dasar lewatnya waktu yaitu :

i 45 (empat puluh lima) Hari Kalender sejak tanggal Pernyataan Perdaftaran diter ima OJK secara lengkap; atau

ii. 45 (empat puluh lima) Hari Kalender sejak tanggal perubahan terakhir atas Pernyataan Pendaftaran yang diajukan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau

b. atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi keterangan lebih lanjut yang diperlukan.

Pernyataan Pendaftaran Berarti dokumen yang wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh Emiten dalam rangka Penawaran Umum atau Perusahaan Publik.

Perseroan Berarti PT Integra Indocabinet Tbk.

Perusahaan / Pihak Afiliasi Berarti sesuai dengan ketentuan Pasal 1 ayat 1 UUPM.

POJK No. 7 Tahun 2017 Berart i Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tentang Dokumen Pernya taan Penda f ta ran Da lam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk.

POJK No. 8 Tahun 2017 Berarti Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas

viii

POJK No. 30 Tahun 2015 Berart i Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum

POJK No. 32 Tahun 2014 Berart i Peraturan OJK No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka yang mana telah mengalami perubahan menjadi Peraturan OJK No.10/POJK.04/2017.

POJK No. 33 Tahun 2014 Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

POJK No. 34 Tahun 2014 Berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

POJK No. 35 Tahun 2014 Berart i Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.

POJK No. 55 Tahun 2015 Berart i Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

POJK No. 56 Tahun 2015 Berart i Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

Prospektus Berarti adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak lain membeli Efek.

Prospektus Awal Berarti dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi da lam Prospektus yang d isampaikan kepada OJK, sebagai bagian Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai jumlah Saham Yang Akan Ditawarkan dan Harga Penawaran, Penjaminan Emisi Efek, atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan.

Prospektus Ringkas Berarti Ringkasan dari isi Prospektus Awal.

Rp Berarti Rupiah, yaitu mata uang yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

RUPS Berarti Rapat Umum Pemegang Saham.

Saham Yang Akan Ditawarkan Berar t i Saham-saham Biasa Atas Nama yang akan ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui Penawaran Umum yang selanjutnya akan dicatatkan pada BEI.

Tanggal Pembayaran Berarti tanggal pembayaran hasil Penawaran Umum pada pasar perdana yang harus disetor oleh Penjamin Emisi Efek kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek, termasuk pembayaran harga atas sisa Saham yang dibeli sendiri oleh Penjamin Emisi Efek sesuai dengan bagian penjaminan. Pembayaran atas pemesanan Efek dalam rangkan Penawaran Umum wajib dilunasi paling lambat pada saat dilakukannya penyerahan Efek. Ketentuan mengenai tanggal-tanggal tersebut diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham.

ix

Tanggal Pencatatan Berarti tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk diperdagangkan di Bursa Efek dalam waktu paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal penyerahan efek yang ditentukan dalam Prospektus.

Tanggal Pengembalian Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Para Penjamin Emisi Efek, yang sebagian atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan atau dalam hal Penawaran Umum Perdana Saham dibatalkan atau ditunda. Uang pemesanan harus dikembalikan oleh Manajer Penjatahan atau Agen Penjual Efek kepada para pemesan, paling lambat 2 (dua) hari kerja sesudah tanggal penjatahan atau sesudah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut. Ketentuan mengenai tanggal-tanggal tersebut diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham.

Tanggal Penjatahan Berarti tanggal yang disetujui oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yaitu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah berakhirnya Masa Penawaran Umum yang ditentukan dalam Prospektus.

Tanggal Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan

Berarti tanggal penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan yang juga merupakan tanggal distribusi Saham secara elektronik ke dalam rekening efek pemesan.

UMR Berarti Upah Minimum Regional.

UUPM Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, yang diterbitkan dalam Lembaran Negara No. 64 Tahun 1995 Tambahan No. 3608.

UUPT Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang diterbitkan dalam Lembaran Negara No. 106 Tahun 2007 Tambahan No. 4756.

USD Berarti Dolar Amerika Serikat.

Vesting Period Berarti masa tunggu terhitung sejak penerbitan hak opsi, dimana pada masa tunggu tersebut pemegang hak opsi belum dapat melaksanakan hak opsinya sampai dengan berakhirnya masa tunggu tersebut.

x

ISTILAH INDUSTRI

Wet sawn timber Berarti sawn timber yang masih belum dikeringkan melalui proses pengeringan kiln dry.

Dry sawn timber Berarti sawn timber yang telah dikeringkan melalui proses pengeringan kiln dry.

FLEGT Berarti Forest Law Enforcement, Governance and Trade, sebuah badan Uni Eropa yang menegakan hukum/regulasi mengenai Tata Kelola dan Perdagangan produk-produk kehutanan dengan tujuan untuk mengurangi penebangan hutan liar.

FSC Berarti Forest Stewardship Council, sebuah organisasi nirlaba internasional yang terdedikasi untuk mempromosikan pengolahan hutan secara bertanggung jawab dan ramah l ingkungan. FSC menetapkan s tandar pada produk kehutanan, menerbitkan sertifikasi dan menetapkan produk kayu yang ramah lingkungan.

The Global Forest andTrade Network (GFTN)

Berart i salah satu in is iat i f dar i World Wi ld l i fe Fund (WWF), sebuah organisasi konservasi margasatwa dan spesies langka, untuk memerangi penebangan liar dan mendorong perbaikan dalam pengelolaan kayu dan secara bersamaan melakukan transformasi pada pasar dunia untuk menyelamatkan hutan dunia.

Kiln dry Berarti oven pengeringan kayu untuk mengurangi tingkat kelembaban kayu.

Saw mill Berarti fasilitas penggergajian kayu log.

Sawn timber Berarti kayu log yang sudah digergaji.

SVLK Berart i Sistem Verif ikasi Legali tas Kayu yaitu sistem pelacakan yang disusun secara multistakeholder untuk memastikan legalitas sumber kayu yang beredar dan diperdagangkan di Indonesia, untuk memastikan kayu dan bahan bakunya diperoleh atau berasal dari sumber yang asal usulnya dan pengelolaannya memenuhi aspek legalitas.

Tropical Forest Trust (TFT) Berarti sebuah organisasi dengan basis di Amerika Serikat yang membantu para perusahaan anggota untuk mengelola proses produksi dan supply chain, terutama pasokan bahan baku, secara ramah lingkungan. TFT juga bekerja sama dengan berbagai perusahaan pemasok, organisasi nirlaba non-pemerintah (Non-Governmental Organization / NGO) dan regulator untuk menyelesaikan berbagai macam isu yang sulit.

Veneer Berarti lapisan kayu tipis dengan ketebalan sekitar 3 mm atau lebih tipis yang pada umumnya ditempelkan sebagai lapisan bagian luar dari sebuah panel kayu.

xi

SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN

AMS PT Alam Mentari Sejahtera

Belayan PT Belayan River Timber

DEU PT Duta Emerald Utama

Grup Integra Seluruh perusahaan yang te rgabung da lam usaha Perseroan, termasuk Entitas Anak Langsung dan Entitas Anak Tidak Langsung

IIL PT Integra Indo Lestari

ISA PT Intergreen Sinergy Alam

Integriya PT Integriya Dekorindo

Intera PT Intera Indonesia

Interkayu PT Interkayu Mandiri

Interkraft PT Interkraft

Intertrend PT Intertrend Utama

Narkata PT Narkata Rimba

SMA PT Sinergy Mentari Alam

WII PT WoodOne Integra Indonesia

xii

RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terinci dan laporan keuangan konsolidasian serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

Perseroan pada awalnya didirikan dengan nama PT Integra Indocabinet sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Integra Indocabinet No. 147 tanggal 19 Mei 1989, yang dibuat di hadapan Soetjpto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. C2-320.HT.01.01.TH.90 tanggal 20 Januari 1990, serta telah didaftarkan dalam buku register Kantor Pengadilan Negeri Surabaya dibawah No.180/1990 tanggal 21 Februari 1990 (“Akta Pendirian”).

Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan anggaran dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan UUPT adalah sebagaimana termaktub dalam akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Integra Indocabinet No. 2 tanggal 5 Mei 2008 yang dibuat di hadapan Choiriyah, S.H., Notaris di Sidoarjo, yang telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai “Menkumham”) sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-47493.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 4 Agustus 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT dengan No. AHU-0066588.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 4 Agustus 2008 (“Akta No. 2/2008”).

Perubahan anggaran dasar Perseroan yang terakhir sebagaimana termaktub dalam akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Integra Indocabinet No. 17 tanggal 7 Maret 2017 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta dan (i) telah memperoleh persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-0005787.AH.01.02.TAHUN 2017 tanggal 8 Maret 2017; dan (ii) telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, masing-masing No. AHU-AH.01.03-0116016 (untuk perubahan anggaran dasar Perseroan) dan No. AHU-AH.01.03-0116017 (untuk perubahan data Perseroan), keduanya tanggal 8 Maret 2017 serta telah terdaftar dalam Daftar Perseroan, di bawah No. AHU-0005787.AH.01.02.TAHUN 2017 tanggal 8 Maret 2017, yang antara lain sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham Perseroan atas (i) perubahan seluruh anggaran dasar untuk disesuaikan dengan peraturan perundangan dibidang pasar modal; (ii) menyetujui perubahan status Perseroan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka; (iii) menyetujui pengeluaran saham baru yang dikeluarkan dari portepel yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui penawaran umum; dan (iv) menyetujui pengeluaran saham baru dalam rangka pelaksanaan program Manajemen & Karyawan (Management & Employee Stock Option Plan / MESOP) (“Akta No. 17/2017”).

Grup Integra diawali dengan pembentukan PT Integra Indocabinet pada tahun 1989. Perseroan pada awalnya memproduksi plastik dan rak CD kayu yang diekspor ke pasar Amerika Serikat. Dengan bertambahnya pengalaman dalam proses produksi, Perseroan melakukan investasi dalam mesin untuk memproduksi mebel sederhana dan tumbuh pesat dalam bisnis tersebut. Pada tahun 1993, Perseroan mendirikan PT Intertrend Utama untuk terutama melayani pertumbuhan bisnis yang tinggi dari mebel outdoor dan kemudian mendirikan PT Interkraft pada tahun 2002 untuk mengakomodir permintaan yang tinggi atas fully assembled dan casegoods furniture. Untuk mengamankan sumber bahan baku, Perseroan memutuskan untuk berinvestasi dalam bisnis konsesi hutan dengan mengakuisisi PT Belayan River Timber dan PT

xiii

Narkata Rimba pada tahun 2012 dan 2011. Pada tahun 2012, Perseroan mendirikan PT Intera Indonesia untuk memproduksi produk building component berbasis kayu dan mebel dengan bahan baku rotan. Dengan memperhatikan prospek usaha industri ritel mebel di Indonesia, Perseroan mendirikan PT Integriya Dekorindo pada tahun 2013 untuk kegiatan usaha ritel dan distribusi di pasar domestik. Pada tahun 2015, Perseroan bersama WoodOne International Ltd. mendirikan Entitas Anak Tidak Langsung PT WoodOne Integra Indonesia melalui Entitas Anak Langsung PT Inter Kayu Mandiri untuk melakukan kegiatan usaha produksi pintu kayu.Saat ini, Perseroan adalah salah satu produsen produk kayu terintegrasi yang terbesar Indonesia. Perseroan berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur, dan terdiri dari 8 perusahaan, yaitu 5 perusahaan manufaktur, 1 perusahaan distribusi dan 2 perusahaan konsesi kehutanan yang dikonsolidasikan di bawah Perseroan. Hal ini telah berhasil mengintegrasikan seluruh sumber daya material sampai proses manufaktur kedalam satu industri yang bersinergi.

2. KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Akta No. 17/2017, maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang industri, perdagangan dan jasa.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

Kegiatan Usaha Utama:

1. Menjalankan usaha dalam bidang industri, antara lain industri furnitur dan Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan sejenisnya.

2. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, termasuk perdagangan impor ekspor, interinsuler dan lokal, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak lain yang dipasarkan oleh Perseroan, bertindak sebagai grosir, leveransir/supplier, waralaba, dan commision house serta kegiatan usaha yang terkait, bertindak sebagai distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri, serta perdagangan hasil industri sebagaimana tersebut di atas.

3. Menjalankan usaha dalam bidang jasa kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.

Kegiatan Usaha Penunjang:

Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.

Kegiatan Usaha Utama saat ini:

Kegiatan usaha Perseroan saat ini berfokus di bidang produksi mebel berbahan dasar kayu dan produk kayu lainnya, konsesi hutan serta ritel dan distribusi mebel serta perlengkapan dekorasi rumah melalui Perseroan dan Entitas Anak.

Keunggulan Kompetitif

Perseroan berkeyakinan bahwa beberapa keunggulan bersaing yang dimilikinya dapat meningkatkan pangsa pasar yang lebih besar. Beberapa keunggulan bersaing tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kehutanan, Produksi Mebel, dan Ritel & Distribusi yang Terintegrasi; 2. Grup Integra adalah satu dari beberapa perusahaan di Indonesia yang memiliki kemampuan

untuk memproduksi mebel knock-down dengan kualitas tinggi;3. Divisi Pendukung;4. Dukungan dari Pemegang Saham dan Tim Manajemen yang Berpengalaman;

xiv

5. Jaringan Pemasaran yang Luas dan Hubungan yang Kuat dengan Pembeli;6. Lokasi dari Perseroan.

Keterangan selengkapnya mengenai keunggulan bersaing dapat dilihat pada Bab IX Prospektus ini.

Persaingan Usaha

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, terdapat sekitar 965 manufaktur mebel kayu di Indonesia pada tahun 2014. Dari 965 manufaktur mebel kayu tersebut, sekitar 263 atau 27,3% dapat dikategorikan sebagai manufaktur besar dengan luas fasilitas produksi lebih dari 25 hektar dan kapasitas produksi lebih dari 10 kontainer per bulan. Hal ini menunjukan bahwa sektor manufaktur mebel kayu di Indonesia sangat besar dan terpecah dengan banyaknya fasilitas-fasilitas produksi kecil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar dan daerah pedesaan. (sumber: Euromonitor International, Manufacturing and Distribution of Wooden Furniture and Building Components, Maret 2017)

Berdasarkan laporan dari Euromonitor International yang diterbitkan pada bulan Maret 2017, Integra Grup memiliki pangsa pasar paling tinggi di sektor industri manufaktur mebel di Indonesia.

Strategi Usaha

Perseroan bertujuan untuk meningkatkan sinergi antar Entitas Anak dan mengambil kesempatan terbuka di pasar. Strategi usahanya antara lain:

1. Meningkatkan Pemanfaatan Bahan Baku melalui Konsesi Hutan Perseroan2. Optimalisasi Proses Produksi3. Mengembangkan Jaringan Ritel & Distribusi

Prospek Usaha

Menurut Bank Dunia, ekonomi Indonesia terus menerus menunjukkan kekuatannya dengan tingkat proyeksi pertumbuhan PDB sebesar 5,1% untuk tahun 2016. Konsumsi pribadi dan pembelanjaan modal publik diproyeksikan akan menyokong pertumbuhan di Indonesia di tahun 2016. Reformasi kebijakan yang berkelanjutan dapat membantu melawan dampak dari permintaan yang menurun dan volatilitas pasar uang secara global. Dihadapkan dengan penurunan sektor komoditas yang berlanjut, Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan sektor produksi dan jasa. Pada tahun 2017, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan PDB sebesar 5,3%, sementara komsumsi pribadi diperkirakan akan sedikit meningkat.

Kenaikan pengeluaran konsumen didasari oleh meningkatnya kelas menengah. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia dan laporan Euromonitor International, konsumen Indonesia telah meningkatkan pembelian produk mebel, akesoris, karpet dan produk penutup lantai lainnya setiap tahunnya dari Rp16.070,2 miliar pada tahun 2014 hingga Rp17.981,1 miliar pada tahun 2016. Euromonitor juga memprediksi bahwa pembelian konsumen di Indonesia atas produk mebel, akesoris, karpet dan produk penutup lantai lainnya akan meningkat menjadi Rp21.012,5 miliar pada tahun 2020 yang didorong oleh peningkatan jumlah rumah tangga tingkat menengah, tingkat urbanisasi, dan proyek-proyek rumah sederhana oleh pemerintah.Amerika Serikat juga merupakan salah satu pasar terbesar untuk produk Perseroan. Berdasarkan data dari Euromonitor International, tingkat pembelian konsumen Amerika Serikat atas produk mebel, akesoris, karpet dan produk penutup lantai lainnya telah meningkat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata setiap tahunnya sebesar 1,8% pada tahun 2014 hingga 2016. Pertumbuhan 3,5% pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya adalah sebuah indicator positif bagi tingkat konsumsi rumah tangga di Amerika Serikat. Tren jangka panjang ini menunjukan bahwa populasi kelas menengah Amerika Serikat memiliki perhatian yang cukup tinggi atas gaya rumah mereka dan cukup sering melakukan renovasi atas rumah mereka.

xv

Berdasarkan laporan Euromonitor International, pengeluaran konsumen untuk pembelian produk mebel kayu di Amerika Serikat telah tumbuh dari USD48,5 miliar pada tahun 2014 hingga USD53,1 miliar pada tahun 2016. Pembelian mebel kayu sebesar USD53,1 miliar pada tahun 2016 ini mewakili lebih dari setengah atas pembelian mebel secara umum di Amerika Serikat sebesar USD87,8 miliar pada tahun 2016. Hal ini menggambarkan popularitas kayu sebagai material mebel yang disukai oleh konsumen Amerika Serikat. Popularitas mebel kayu di antara konsumen Amerika Serikat akan terus meningkat di masa mendatang seperti yang dapat dilihat pada tabel di bawah. Peningkatan pembelian mebel kayu didorong oleh penguatan permintaan atas perumahaan, peningkatan aktivitas konstruksi perumahan, dan peningkatan pengeluaran diskresioner. Berdasarkan riset tim Euromonitor Internasional, mebel berbasis kayu banyak disukai oleh desainer interior dan konsumen karena dapat menciptakan kesan rumah yang lebih alami dan indah. Konsumen Amerika Serikat pada umumnya tidak menganggap mebel sebagai investasi jangka panjang atau sesuatu yang disimpan sebagai barang antik. Mereka cenderung untuk lebih sering melakukan renovasi jangka pendek dan perubahan dekor interior rumah.Keterangan selengkapnya mengenai prospek usaha dapat dilihat pada Bab IX Prospektus ini.

3. KETERANGAN MENGENAI ENTITAS ANAK YANG SIGNIFIKAN

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 7 (tujuh) Entitas Anak Langsung dengan kepemilikan diatas 50%, sebagai berikut:

No Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Persentase Kepemilikan

Tahun Penyertaan

Awal

Keterangan Operasional

1. PT Intertrend Utama Perindustrian dan perdagangan hasil industri

99,00% kepemilikan langsung oleh

Perseroan

2012 Sudah Beroperasi

2. PT Interkraft Perdagangan, pembangunan, pertambangan, perindustrian,

pertanian, pengangkutan, percetakan dan jasa

99,00% kepemilikan langsung oleh

Perseroan

2012 Sudah Beroperasi

3. PT Inter Kayu Mandiri Jasa 80,00% kepemilikan langsung oleh

Perseroan

2015 Sudah Beroperasi

4. PT Belayan River Timber Kehutanan, industri, perdagangan, impor dan

keagenan

99,00% kepemilikan langsung oleh

Perseroan

2012 Sudah Beroperasi

5. PT Narkata Rimba Kehutanan, industri, perdagangan, impor dan

keagenan

99,00% kepemilikan langsung oleh

Perseroan

2011 Sudah Beroperasi

6. PT Intera Indonesia Industri, jasa, perdagangan, pembangunan, pengangkutan,

pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan,

kehutanan, dan pertambangan

99,00% kepemilikan langsung oleh

Perseroan

2012 Sudah Beroperasi

7. PT Integriya Dekorindo Perdagangan dan jasa 99,00% kepemilikan langsung oleh

Perseroan

2013 Sudah Beroperasi

4. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

Ringkasan struktur Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Jumlah saham yang ditawarkan : Sebanyak 1.250.000.000 (satu miliar dua ratus lima puluh juta) saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama atau sebanyak 20,00% (dua puluh koma nol persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

Nilai Nominal : Rp100,- (seratus Rupiah)

Harga Penawaran : Rp260,-(dua ratus enam puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham

xvi

Nilai Penawaran Umum : Rp325.000.000.000,- (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah)

Masa Penawaran Umum : 15 - 16 Juni 2017

Tanggal Pencatatan di BEI : 21 Juni 2017

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Integra Indocabinet No. 13 tanggal 7 September 2016 yang dibuat dihadapan Dina Chozie, S.H., pengganti dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Modal SahamTerdiri dari Saham Biasa Atas Nama

Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham

Uraian Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh- PT Integra Indo Lestari 4.956.950.000 495.695.000.000 99,14- PT Sinergi Mentari Alam 43.050.000 4.305.000.000 0,86Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.000.000.000 500.000.000.000 100,00Saham dalam Portepel 15.000.000.000 1.500.000.000.000

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana Saham secara proforma adalah sebagai berikut:

Modal SahamTerdiri dari Saham Biasa Atas Nama

Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham

Uraian

Sebelum Penawaran Umum Perdana Saham

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) %

Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000.000Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh- PT Integra Indo Lestari 4.956.950.000 495.695.000.000 99,14 4.956.950.000 495.695.000.000 79,31- PT Sinergi Mentari Alam 43.050.000 4.305.000.000 0,86 43.050.000 4.305.000.000 0,69- Masyarakat *) - - - 1.250.000.000 125.000.000.000 20,00Total Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh5.000.000.000 500.000.000.000 100,00 6.250.000.000 625.000.000.000 100,00

Saham dalam Portepel 15.000.000.000 1.500.000.000.000 13.750.000.000 1.375.000.000.000 *) Termasuk Program ESA

Bersamaan dengan pencatatan sebanyak 1.250.000.000 (satu miliar dua ratus lima puluh juta) saham baru yang merupakan Saham Atas Nama, Perseroan atas nama Pemegang Saham Pendiri juga akan mencatatkan sebanyak 5.000.000.000 (lima miliar) saham Perseroan yang telah dikeluarkan sebelum Penawaran Umum Perdana Saham. Dengan demikian seluruh saham yang akan dicatatkan pada BEI berjumlah 6.250.000.000 (enam miliar dua ratus lima puluh juta) saham atau 100% (seratus persen) dari seluruh jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

Sesuai dengan keputusan RUPS Perseroan akan melaksanakan program ESA dan MESOP.

xvii

Program Kepemilikan Saham Pegawai Perseroan (Employee Stock Allocation / ESA)

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 17 tanggal 7 Maret 2017, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta dan Peraturan No. IX.A.7, ditetapkan bahwa dalam suatu penawaran umum saham dapat dialokasikan saham jatah pasti sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) kepada karyawan Perseroan.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 006/ITG/03/2017 tanggal 8 Maret 2017 tentang Program Kepemilikan Saham Karyawan Melalui Program ESA, maka Program ESA ini dialokasikan dalam bentuk Saham Penghargaan sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sejumlah 6.250.000 (enam juta dua ratus lima puluh ribu) saham. Pelaksanaan program ESA akan mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Peraturan No. IX.A.7. Harga pelaksanaan saham ESA akan sama dengan Harga Penawaran.

Dalam Program ESA akan dialokasikan Saham Penghargaan kepada Karyawan Perseroan yang memenuhi kualifikasi (selanjutnya disebut Peserta Progam ESA), dengan penetapan alokasi saham yang akan ditentukan oleh rapat Direksi dan dengan menimbang kinerja, sumbangsih peranan masing-masing Perserta Program ESA terhadap perusahaan. Saham penghargaan diberikan secara cuma-cuma oleh Perseroan kepada seluruh Peserta Program ESA, saham dalam Program ESA merupakan bagian dari saham jatah pasti dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dan diimplementasikannya seluruh rencana program ESA dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut:

Modal SahamTerdiri dari Saham Biasa Atas Nama

Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham

Uraian

Sebelum Penawaran Umum Perdana Saham

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham dan Program ESA

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) %

Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000.000 Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh- PT Integra Indo Lestari 4.956.950.000 495.695.000.000 99,14 4.956.950.000 495.695.000.000 79,31- PT Sinergi Mentari Alam 43.050.000 4.305.000.000 0,86 43.050.000 4.305.000.000 0,69- Masyarakat - - - 1.243.750.000 124.375.000.000 19,90- Program ESA - - - 6.250.000 625.000.000 0,10Total Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh5.000.000.000 500.000.000.000 100,00 6.250.000.000 625.000.000.000 100,00

Saham dalam Portepel 15.000.000.000 1.500.000.000.000 13.750.000.000 1.375.000.000.000

Program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen dan Pegawai (Management and Employee Stock Option Plan / MESOP)

Hak opsi dalam program MESOP dapat digunakan untuk membeli saham baru Perseroan sebanyak-banyaknya 187.500.000 (seratus delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu) saham yang akan diterbitkan dari portepel atau sebanyak-banyaknya sebesar 3% (tiga persen) saham ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham.

xviii

Periode Pelaksanaan program MESOP

Hak opsi dalam program MESOP akan diterbitkan dalam 3 Tahapan yaitu :

Tahap I Sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah hak opsi yang dapat diterbitkan dalam program MESOP ini akan diterbitkan selambat-lambatnya 60 hari setelah tanggal pencatatan saham;

Tahap II Sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah hak opsi yang dapat diterbitkan dalam program MESOP ini akan diterbitkan pada ulang tahun pertama pencatatan saham;

Tahap III Sebesar 40% (empat puluh persen) dari jumlah hak opsi yang dapat diterbitkan dalam program MESOP ini akan diterbitkan pada ulang tahun kedua pencatatan saham.

Hak opsi diterbitkan dengan masa laku (Option Life) selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal penerbitannya dan akan dikenakan masa tunggu (Vesting Period) ditetapkan 1 (satu) tahun terhitung sejak penerbitan hak opsi.

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan, pelaksanaan program ESA dan MESOP dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana Saham secara proforma adalah sebagai berikut:

Modal SahamTerdiri dari Saham Biasa Atas Nama

Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham

Uraian

Sebelum Penawaran Umum Perdana Saham

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham dan Program ESA dan MESOP

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) %

Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000.000 Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh- PT Integra Indo Lestari 4.956.950.000 495.695.000.000 99,14 4.956.950.000 495.695.000.000 77,00- PT Sinergi Mentari Alam 43.050.000 4.305.000.000 0,86 43.050.000 4.305.000.000 0,67- Masyarakat - - - 1.243.750.000 124.375.000.000 19,32- Program ESA - - - 6.250.000 625.000.000 0,10- Program MESOP 187.500.000 18.750.000.000 2,91Total Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh5.000.000.000 500.000.000.000 100,00 6.437.500.000 643.750.000.000 100,00

Saham dalam Portepel 15.000.000.000 1.500.000.000.000 13.562.500.000 1.356.250.000.000

Keterangan selengkapnya mengenai Program ESA dan MESOP dapat dilihat pada Bab I dalam Prospektus ini.

5. RENCANA PENGGUNAAN DANA

Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan seluruhnya untuk:• Sekitar 90% akan digunakan oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak untuk belanja modal

yaitu: pembelian mesin dan peralatan seiring dengan pengembangan kegiatan usaha, dan pembelian tanah serta pembukaan outlet;

• Sisanya akan digunakan oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak sebagai modal kerja, antara lain untuk pembelian bahan baku, pembayaran hutang usaha, beban produksi, beban pemasaran, dan lain-lain.

Keterangan selengkapnya mengenai penggunaan dana dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini.

xix

6. FAKTOR RISIKO

Risiko usaha dan umum yang disajikan berikut ini telah disusun berdasarkan bobot risiko yang akan memiliki dampak paling besar hingga dampak yang paling kecil bagi Perseroan:

A. R I S I K O U TA M A YA N G M E M P U N YA I P E N G A R U H S I G N I F I K A N T E R H A D A P KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN 1. Risiko terkait peraturan perundang-undangan

B. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL 1. Risiko terkait sensitivitas perubahan nilai tukar mata uang asing2. Risiko terkait ketersediaan pasokan bahan baku3. Risiko terkait kebakaran di dalam fasilitas produksi4. Risiko terkait kenaikan upah minimum regional5. Risiko terkait ketergantungan dengan pelanggan utama6. Risiko terkait persaingan usaha7. Risiko terkait perubahan teknologi

C. RISIKO UMUM1. Risiko Kondisi perekonomian secara makro atau global2. Risiko terkait suku bunga acuan pinjaman 3. Risiko terkait tuntutan atau gugatan hukum

D. RISIKO BAGI INVESTOR1. Risiko terkait fluktuasi harga saham Perseroan 2. Risiko terkait nilai tukar mata uang asing 3. Risiko terkait likuiditas saham Perseroan 4. Kemampuan Perseroan untuk membayar dividen di kemudian hari5. Risiko terkait kepemilikan saham minoritas

Keterangan selengkapnya mengenai Risiko Usaha dapat dilihat pada Bab VI Prospektus ini.

7. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Perseroan. Angka-angka pada ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Perseroan untuk laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal31 Desember 2016, 2015, dan 2014 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015, dan 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono & Chandra (Rodl & Partner) dengan opini wajar tanpa modifikasian dengan paragraf penjelas mengenai perubahan mata uang fungsional Perseroan dan Entitas Anak tertentu dari Dolar Amerika Serikat (USD) ke Rupiah Indonesia (IDR).

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2014 2015 2016ASETJumlah Aset Lancar 714.878.444.636 1.012.072.609.385 1.327.702.268.541Jumlah Aset Tidak Lancar 806.286.081.517 1.002.399.912.722 1.754.171.941.954JUMLAH ASET 1.521.164.526.153 2.014.472.522.107 3.081.874.210.495LIABILITAS DAN EKUITASJumlah Liabilitas Jangka Pendek 722.558.940.311 949.247.290.491 1.101.358.728.673Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 202.247.213.669 358.242.003.734 550.482.499.996Jumlah Ekuitas 596.358.372.173 706.983.227.882 1.430.032.981.826JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.521.164.526.153 2.014.472.522.107 3.081.874.210.495

xx

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

(dalam Rupiah)

Keterangan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 2015 2016

Penjualan Bersih 996.105.258.868 1.118.696.671.711 1.323.388.979.039Beban Pokok Penjualan 836.916.693.334 876.991.059.336 865.229.995.699Laba Bruto 159.188.565.534 241.705.612.375 458.158.983.340Laba Sebelum Pajak Penghasilan 22.384.127.643 42.938.779.264 195.081.224.522Laba Bersih Tahun Berjalan 15.442.643.888 38.531.306.157 141.081.224.018Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain 19.277.390.875 90.512.855.709 647.991.100.057

Rasio-rasio Keuangan Konsolidasian Penting

Keterangan

Untuk periode yang berakhir pada tanggal31 Desember

2014 2015 2016Rasio Pertumbuhan (%)Penjualan bersih 15,20 12,31 18,30 Laba bruto (0,31) 51,84 89,55 Laba sebelum manfaat (beban) pajak (55,48) 91,83 354,32 Laba periode/tahun berjalan (70,29) 149,51 266,15 Penghasilan komprehensif periode/tahun berjalan (92,74) 369,53 615,91

Rasio Usaha (%)Laba sebelum manfaat (beban) pajak terhadap penjualan bersih 2,25 3,84 14,74 Laba sebelum manfaat (beban) pajak terhadap jumlah aset 1,47 2,13 6,33 Laba sebelum manfaat (beban) pajak terhadap ekuitas 3,75 6,07 13,64 Laba komprehensif terhadap penjualan bersih 1,94 8,09 48,96 Laba komprehensif berjalan terhadap jumlah aset 1,27 4,49 21,03 Laba komprehensif berjalan terhadap ekuitas 3,23 12,80 45,31

Rasio Keuangan (x)Aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek 0,99 1,07 1,21 Liabilitas jangka panjang terhadap ekuitas 0,34 0,51 0,38 Pinjaman berbunga terhadap ekuitas 1,23 1,53 0,88 Pinjaman berbunga terhadap jumlah aset 0,48 0,54 0,41Jumlah liabilitas terhadap ekuitas 1,55 1,85 1,16 Jumlah liabilitas terhadap jumlah aset 0,61 0,65 0,54 EBITDA/beban bunga pinjaman 2,19 2,53 3,54Rasio imbal hasil aset (ROA) (%) 1,02 1,91 4,58Rasio imbal hasil ekuitas (ROE) (%) 2,59 5,45 9,87

Rasio Keuangan di Perjanjian Kredit atau Kewajiban Lainnya dan Pemenuhannya

Rasio Keuangan di Perjanjian Kredit atau Kewajiban Lainnya Rasio Keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016

Rasio lancar (minimal 1x) 1,21xJumlah liabilitas terhadap ekuitas (maksimal 3x) 1,16xDebt Service Coverage Ratio (DSCR) (minimum 1x) 2,85xRasio Gearing / Pinjaman Berbunga Terhadap Ekuitas (maksimal 1,25x) 0,88xInterest Service Coverage Ratio (minimal 1x) 3,54xPiutang dan Persediaan terhadap Jumlah Modal Kerja (minimal 110%) 119,07%

xxi

8. KEBIJAKAN DIVIDEN

Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen dalam bentuk tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.

Usulan, jumlah dan pembayaran dividen merupakan kewenangan Direksi Perseroan dan Dewan Komisaris dan akan bergantung pada persetujuan RUPS. Besarnya dividen bergantung pada sejumlah faktor termasuk laba bersih, ketersediaan dana cadangan, persyaratan belanja modal, hasil usaha dan kas. Faktor-faktor tersebut, pada akhirnya, bergantung kepada berbagai hal termasuk keberhasilan dalam pelaksanaan strategi usaha, keuangan, akibat adanya kompetisi dan pengaturan, kondisi perekonomian secara umum yang berlaku terhadap Perseroan atau usaha Perseroan. Sebagian besar faktor-faktor tersebut berada di luar kendali Perseroan.

Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan di atas, manajemen Perseroan bermaksud mengusulkan secara konsisten pada rapat umum pemegang saham tahunan agar mulai tahun buku 2017, rasio pembayaran dividen tunai atas laba tahun 2017 dan seterusnya sebanyak-banyaknya sampai dengan 35% (tiga puluh lima persen) dari total laba bersih tahun berjalan.Keterangan selengkapnya mengenai kebijakan dividen Perseroan dapat dilihat pada Bab XII Prospektus ini.

xxii

Halaman ini sengaja dikosongkan

PB 1

I. PENAWARAN UMUM

Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 1.250.000.000 (satu miliar dua ratus lima puluh juta) saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama atau sebesar 20,00% (dua puluh koma nol persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan Harga Penawaran Rp260,- (dua ratus enam puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Nilai saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham secara keseluruhan adalah sebesar Rp325.000.000.000,- (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah).

Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Biasa Atas Nama lainnya dari Perseroan telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, hak atas pembagian Saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Integra Indocabinet No. 17 tanggal 7 Maret 2017 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta dan SK Direksi No. 006/ITG/03/2017 tanggal 8 Maret 2017, Perseroan akan melaksanakan program kepemilikan saham oleh karyawan Perseroan melalui Employee Stock Allocation dengan mengalokasikan sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dari jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini atau sebesar 6.250.000 (enam juta dua ratus lima puluh ribu) saham kepada karyawannya bersamaan dengan pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham ini. Perseroan juga akan menerbitkan opsi Saham untuk program MESOP sebanyak-banyaknya 187.500.000 (seratus delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu) saham yang akan diterbitkan dari portepel atau sebanyak-banyaknya sebesar 3% (tiga persen) dari saham ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham.

PT INTEGRA INDOCABINET TBKKegiatan Usaha Utama:

Bergerak di bidang produksi mebel berbahan dasar kayu dan produk kayu lainnya, konsesi hutan serta ritel dan distribusi mebel serta perlengkapan dekorasi rumah

melalui Perseroan dan Entitas Anak

Berkedudukan di Jawa Timur, IndonesiaKantor Pusat:

Jl. Raya Betro No. 678, Sedati – Sidoarjo 61253Jawa Timur – Indonesia

Telp.: +62 31 8910434, +62 31 8910435, +62 31 8910436 Facsimile: +62 31 8911108

E-mail: [email protected]: www.integrafurniture.co.id

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PERATURAN PEMERINTAH. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI TENTANG RISIKO USAHA DALAM PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (KSEI).

RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI EMISI EFEK ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN OLEH TERBATASNYA JUMLAH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN.

2 3

Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Integra Indocabinet No. 13 tanggal 7 September 2016 yang dibuat dihadapan Dina Chozie, S.H., pengganti dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta , struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Modal SahamTerdiri dari Saham Biasa Atas Nama

Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham

Uraian Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh- PT Integra Indo Lestari 4.956.950.000 495.695.000.000 99,14- PT Sinergi Mentari Alam 43.050.000 4.305.000.000 0,86Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.000.000.000 500.000.000.000 100,00Saham dalam Portepel 15.000.000.000 1.500.000.000.000

Penawaran Umum

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka susunan modal saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebagai berikut:

Modal SahamTerdiri dari Saham Biasa Atas Nama

Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham

Uraian

Sebelum Penawaran Umum Perdana Saham

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) %

Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000.000Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh- PT Integra Indo Lestari 4.956.950.000 495.695.000.000 99,14 4.956.950.000 495.695.000.000 79,31- PT Sinergi Mentari Alam 43.050.000 4.305.000.000 0,86 43.050.000 4.305.000.000 0,69- Masyarakat *) - - - 1.250.000.000 125.000.000.000 20,00Total Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh5.000.000.000 500.000.000.000 100,00 6.250.000.000 625.000.000.000 100,00

Saham dalam Portepel 15.000.000.000 1.500.000.000.000 13.750.000.000 1.375.000.000.000 *) Termasuk Program ESA

Sesuai dengan keputusan RUPS Perseroan akan melaksanakan program ESA dan MESOP.

A. Program Kepemilikan Saham Pegawai Perseroan (Employee Stock Allocation/ESA)

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 17 tanggal 7 Maret 2017, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta dan Peraturan No. IX.A.7, ditetapkan bahwa dalam suatu penawaran umum saham dapat dialokasikan saham jatah pasti sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) kepada karyawan Perseroan.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 006/ITG/03/2017 tanggal 8 Maret 2017 tentang Program Kepemilikan Saham Karyawan Melalui Program ESA, maka Program ESA ini dialokasikan dalam bentuk Saham Penghargaan sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dari

2 3

jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sejumlah 6.250.000 (enam juta dua ratus lima puluh ribu) saham. Pelaksanaan program ESA akan mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Peraturan No. IX.A.7. Harga pelaksanaan saham ESA akan sama dengan Harga Penawaran.

Dalam Program ESA akan dialokasikan Saham Penghargaan kepada Karyawan Perseroan yang memenuhi kualifikasi (selanjutnya disebut Peserta Progam ESA), dengan penetapan alokasi saham yang akan ditentukan oleh rapat Direksi dan dengan menimbang kinerja, sumbangsih peranan masing-masing peserta Program ESA terhadap perusahaan. Saham penghargaan diberikan secara cuma-cuma oleh Perseroan kepada seluruh Peserta Program ESA, saham dalam Program ESA merupakan bagian dari saham jatah pasti dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

Tujuan utama pelaksanaan Program ESA adalah:

1. Agar meningkatkan rasa kepemilikan karyawan Perseroan terhadap Perseroan (sense of belonging);

2. Untuk memelihara loyalitas dan ikut membantu menjaga performa Perseroan;3. Mendorong produktivitas kerja, memelihara disiplin kerja dan memberikan contoh yang

baik kepada karyawan baru; dan4. Menjaga nilai-nilai budaya kerja Perseroan.

Peserta Program ESA

Karyawan yang dapat diikutsertakan dalam program kepemilikan saham atau Program ESA adalah karyawan yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

- Karyawan Perseroan dengan jenjang jabatan tertentu yang akan ditetapkan oleh Perseroan;- Masih bekerja sampai dengan tanggal dikeluarkannya surat efektif dari Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) atas pernyataan pendaftaran Penawaran Umum Perdana Perseroan.- Karyawan yang memenuhi tingkat pencapaian kinerja tertentu sesuai dengan standar

penilaian kinerja yang ditetapkan oleh Perseroan; dan- Karyawan yang tidak dalam status terkena sanksi administratif pada saat implementasi

Program ESA dan selama Program ESA berlangsung.

Total jumlah karyawan Perseroan dan Entitas Anak yang akan diikutsertakan dalam Program ESA adalah sebanyak-sebanyaknya 450 orang. Pemesanan dan penyetoran pembayaran atas saham ESA akan dilakukan oleh Perseroan pada masa penawaran umum sesuai dengan jadwal Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan. Pihak yang bertanggung jawab atas Program ESA dari Perseroan adalah divisi Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Sekretaris Perusahaan.

Ketentuan Program ESA

1. Program ESA dilaksanakan bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

2. Ketentuan pelaksanaan program kepemilikan Saham Penghargaan sebagai berikut:a. Saham Penghargaan diberikan kepada seluruh peserta Program ESA yang memenuhi

persyaratan pada butir A.3 surat keputusan ini atas nama masing-masing peserta.b. Penghitungan pengalokasian Saham Penghargaan berdasarkan gaji karyawan,

peringkat jabatan dan pengabdian masa kerja karyawan peserta, serta kinerja Peserta Program ESA.

c. Saham Penghargaan memiliki lock-up period selama 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal pencatatan saham Perseroan di BEI.

d. Selama masa lock-up bilamana karyawan mengundurkan diri atau diberhentikan maka hak atas Saham Penghargaan menjadi gugur.

4 5

e. Bagi karyawan peserta yang terkena sanksi administrasi pada masa lock-up maka saham penghargaan dinyatakan gugur dan dapat dialokasikan kepada peserta lain yang berhak.

f. Peserta tidak dikenakan biaya atas kepemilikan saham penghargaan. Biaya sehubungan dengan Program ESA yang dilaksanakan akan menjadi beban Perseroan berupa seluruh harga Saham Penghargaan dalam Program ESA ini. Biaya-biaya yang akan timbul sehubungan dengan Program ESA tersebut akan ditanggung oleh Perseroan yang sumber dananya berasal dari kas Perseroan.

Kepemilikan saham oleh Karyawan yang berasal dari program ESA memiliki hak – hak yang sama dengan pemegang saham Perseroan lainnya, yaitu sebagai berikut:

a. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS;b. Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi; danc. Menjalakan hak lainnya berdasarkan UUPT.

Biaya sehubungan Program ESA yang dilaksanakan akan menjadi beban Perseroan berupa seluruh harga Saham Penghargaan dalam Program ESA ini. Biaya-biaya yang akan timbul sehubungan dengan program ESA tersebut akan ditanggung oleh Perseroan yang sumber dananya berasal dari kas Perseroan yang terdiri dari:

- Biaya alokasi Saham Penghargaan sejumlah 6.250.000 (enam juta dua ratus lima puluh ribu) saham diperhitungkan dengan Harga Penawaran Umum sebesar Rp260,- (dua ratus enam puluh Rupiah) per saham atau seluruhnya sejumlah Rp1.625.000.000,- (satu miliar enam ratus dua puluh lima juta Rupiah).

- Pajak Penghasilan atas Saham Penghargaan sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dan diimplementasikannya seluruh rencana program ESA dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut:

Modal SahamTerdiri dari Saham Biasa Atas Nama

Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham

Uraian

Sebelum Penawaran Umum Perdana Saham

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham dan Program ESA

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) %

Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000.000 Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh- PT Integra Indo Lestari 4.956.950.000 495.695.000.000 99,14 4.956.950.000 495.695.000.000 79,31- PT Sinergi Mentari Alam 43.050.000 4.305.000.000 0,86 43.050.000 4.305.000.000 0,69- Masyarakat - - - 1.243.750.000 124.375.000.000 19,90- Program ESA - - - 6.250.000 625.000.000 0,10Total Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh5.000.000.000 500.000.000.000 100,00 6.250.000.000 625.000.000.000 100,00

Saham dalam Portepel 15.000.000.000 1.500.000.000.000 13.750.000.000 1.375.000.000.000

Program ESA dilaksanakan bersamaan dengan jadwal pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan dan peserta Program ESA wajib menandatangani persyaratan dan tunduk pada ketentuan Program ESA.

4 5

Aspek Perpajakan Program ESA

Biaya Program ESA merupakan remunerasi yang diterima oleh Peserta dengan demikian termasuk PPh pasal 21 yang akan diperhitungkan kepada Peserta.

Selanjutnya setelah periode lock-up dalam Program ESA berakhir,peserta dapat melakukan transaksi penjualan saham melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek, atas pelaksanaan penjualan berlaku ketentuan perpajakan sebagai berikut:

a. Untuk pelaksanaan penjualan melalui Bursa Efek akan dikenakan pajak yang bersifat final yang besarnya 0,1% dari nilai transaksi.

b. Untuk pelaksanaan penjualan saham di luar Bursa Efek akan dikenakan pajak yang diperhitungkan dari capital gain yang diterima oleh Peserta dan akan dikenakan pajak progresif sesuai dengan tarif yang berlaku.

B. Program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen dan Pegawai (Management and Employee Stock Option Plan / MESOP)

Hak opsi dalam program MESOP dapat digunakan untuk membeli saham baru Perseroan sebanyak-banyaknya 187.500.000 (seratus delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu) saham yang akan diterbitkan dari portepel atau sebanyak-banyaknya sebesar 3% (tiga persen) saham ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham.

Peserta yang dapat diikutsertakan dalam program kepemilikan saham atau program MESOP adalah sebagai berikut:

a. Manajemen yang terdiri dari Anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang menjabat pada saat penerbitan hak opsi kecuali Komisaris Independen;

b. Karyawan senior yang akan ditetapkan oleh Direksi Perseroan, yaitu Senior Manager dengan masa kerja sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun, Assistant General Manager dengan masa kerja sekurang-kurangnya 2 tahun, dan General Manager Perseroan.

Peserta program MESOP yang berhak menerima hak opsi pada setiap tahap akan ditetapkan oleh Direksi Perseroan 14 hari kerja sebelum tanggal distribusi hak opsi setiap tahap.

Sumber pendanaan yang digunakan dalam pelaksanaan program MESOP berasal dari peserta program MESOP.

Seluruh Saham Biasa Atas Nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini beserta saham hasil konversi hak opsi dari Program MESOP, mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan UUPT dan UUPM.

Saham Perseroan hasil konversi atas hak opsi Program MESOP ini akan dicatatakan di Bursa Efek Indonesia.

6 7

Periode Pelaksanaan program MESOP

Hak opsi dalam program MESOP akan diterbitkan dalam 3 Tahapan yaitu:

Tahap I Sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah hak opsi yang dapat diterbitkan dalam program MESOP ini akan diterbitkan selambat-lambatnya 60 hari setelah tanggal pencatatan saham;

Tahap II Sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah hak opsi yang dapat diterbitkan dalam program MESOP ini akan diterbitkan pada ulang tahun pertama pencatatan saham;

Tahap III Sebesar 40% (empat puluh persen) dari jumlah hak opsi yang dapat diterbitkan dalam program MESOP ini akan diterbitkan pada ulang tahun kedua pencatatan saham.

Pelaksanaan hak opsi untuk membeli saham Perseroan akan dilaksanakan dengan mengacu pada Peraturan I-A Lampiran II Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014 tertanggal 20 Januari 2014. Pelaksanaan Program MESOP akan dilakukan Direksi Perseroan di bawah pengawasan Dewan Komisaris Perseroan dan akan dilaporkan dalam RUPS.

• Hak opsi yang diterbitkan dapat digunakan untukmembeli sahamPerseroan selama 5(lima) tahun sejak tanggal penerbitannya (option life).

• Setiap1(satu)hakopsidapatdigunakanuntukmembeli1(satu)sahambaruPerseroanyang akan ditebitkan dari portepel dengan membayar secara penuh harga pelaksanaan.

• Hakopsiyangdibagikanakanterkenamasatunggu(vesting period) selama 1 (satu) tahun sejak tanggal pendistribusiannya dalam vesting period pemegang hak opsi belum dapat menggunakan hak opsinya untuk membeli saham Perseroan sampai berakhirnya vesting period.

• Setelahberakhirnyavesting period, pemegang hak opsi berhak untuk menggunakan hak opsi untuk membeli saham baru pada periode pelaksanaan yang akan dibuka Perseroan masimal 2 (dua) kali periode pelaksanaan dalam 1 (satu) tahun, dengan ketentuan setiap periode pelaksanaan yang akan dibuka untuk periode pelaksanaan dimana Peserta Program MESOP dapat menggunakan hak opsinya untuk membeli saham maksimum 30 (tiga puluh) Hari Bursa.

Prosedur dan tata cara Program ESA dan Program MESOP akan ditetapkan oleh Direksi Perseroan dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Harga Pelaksanaan program MESOP

Harga Pelaksanaan hak opsi akan ditetapkan berdasarkan Butir V.2.2 Peraturan Pencatatan No. I-A Lampiran Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No.Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004, yakni sekurang-kurangnya 90% (sembilan puluh perseratus) dari rata-rata harga penutupan perdagangan saham Perseroan selama kurun waktu 25 (dua puluh lima) Hari Bursa berturut-turut di Bursa Efek Indonesia sebelum tanggal pemberitahuan Perseroan kepada Bursa Efek Indonesia tentang pembukaan Periode Pelaksanaan atas hak opsi dalam program MESOP.

Aspek Perpajakan dalam program MESOP

Dalam program MESOP, Perseroan menerbitkan hak opsi kepada para peserta, dimana Peserta dapat mengunakan hak opsi tersebut untuk membeli saham pada periode pelaksanaan yang akan dibuka sebanyak 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Dalam hal ini, tidak terdapat aspek perpajakan bagi Perseroan maupun peserta program MESOP yang menerima hak opsi. Apabila

6 7

setelah periode lock-up peserta program MESOP mengunakan hak opsinya untuk membeli saham dengan membayar harga pelaksanaan dan yang bersangkutan melaksanakan transaksi penjualan saham hasil pelaksanaan hak opsi, maka atas pelaksanaan penjualan saham hasil pelaksanaan hak opsi tersebut berlaku ketentuan perpajakan sebagai berikut :

a) Untuk pelaksanaan Penjualan melalui bursa efek akan dikenakan pajak yang bersifat final yang besarnya 0,1% dari nilai transaksi

b) Untuk pelaksanaan penjualan saham diluar bursa efek akan dikenakan pajak yang diperhitungkan dari capital gain yang diterima oleh Perserta dan akan dikenakan pajak progresif sesuai dengan tarif yang berlaku.

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan, pelaksanaan program ESA dan MESOP dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana Saham secara proforma adalah sebagai berikut:

Modal SahamTerdiri dari Saham Biasa Atas Nama

Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham

UraianSebelum Penawaran Umum Perdana Saham Setelah Penawaran Umum Perdana Saham

dan Program ESA dan MESOP

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) %

Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000.000 Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh- PT Integra Indo Lestari 4.956.950.000 495.695.000.000 99,14 4.956.950.000 495.695.000.000 77,00- PT Sinergi Mentari Alam 43.050.000 4.305.000.000 0,86 43.050.000 4.305.000.000 0,67- Masyarakat - - - 1.243.750.000 124.375.000.000 19,32- Program ESA - - - 6.250.000 625.000.000 0,10- Program MESOP 187.500.000 18.750.000.000 2,91Total Modal Ditempatkan

dan Disetor Penuh5.000.000.000 500.000.000.000 100,00 6.437.500.000 643.750.000.000 100,00

Saham dalam Portepel 15.000.000.000 1.500.000.000.000 13.562.500.000 1.356.250.000.000

Pencatatan Saham Perseroan di BEI

Bersamaan dengan pencatatan sebanyak 1.250.000.000 (satu miliar dua ratus lima puluh juta) saham baru yang merupakan Saham Atas Nama, Perseroan atas nama Pemegang Saham Pendiri juga akan mencatatkan sebanyak 5.000.000.000 (lima miliar) saham Perseroan yang telah dikeluarkan sebelum Penawaran Umum Perdana Saham. Dengan demikian seluruh saham yang akan dicatatkan pada BEI berjumlah 6.250.000.000 (enam miliar dua ratus lima puluh juta) saham atau 100% (seratus persen) dari seluruh jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

PERSEROAN TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENGELUARKAN ATAU MENCATATKAN SAHAM BARU DAN/ATAU EFEK LAINNYA YANG DAPAT DIKONVERSI MENJADI SAHAM SELAIN EFEK YANG AKAN DITAWARKAN MELALUI PROGRAM MESOP DALAM JANGKA WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SEJAK TANGGAL PERNYATAAN PENDAFTARAN PERSEROAN MENJADI EFEKTIF.

PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN, YAITU IIL DAN SMA, MENYATAKAN BAHWA TIDAK AKAN MENJUAL SETIAP SAHAM PERSEROAN YANG DIMILIKINYA SELAMA JANGKA WAKTU 6 (ENAM) BULAN SEJAK TANGGAL PERNYATAAN PENDAFTARAN PERSEROAN MENJADI EFEKTIF.

8 9

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM

Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan untuk:

• Sekitar90%akandigunakanolehPerseroandan/atauEntitasAnakuntukbelanjamodalyaitu: pembelian mesin dan peralatan seiring dengan pengembangan kegiatan usaha, dan pembelian tanah serta pembukaan outlet; Adapun penjelasan singkat dari penggunaan dana tersebut adalah sebagai berikut:

Perseroan dan/atau Entitas Anak akan merencanakan belanja modal pada segmen manufaktur dan ritel dan distribusi. Belanja modal pada segmen manufaktur, yang akan dilakukan oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak antara lain meliputi Intertrend dan/atau Interkraft dan/atau Entitas Anak baru yang belum dibentuk pada saat Prospektus ini diterbitkan, ditujukan untuk menghasilkan produk baru berupa bahan lantai kayu (wooden floor base) dan tirai kayu (wooden blind) yang mana Perseroan dan/atau Entitas Anak perlu untuk melakukan pengadaan lahan dan bangunan pabrik dan membeli mesin-mesin produksi yang saat ini belum dimiliki oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak. Lokasi pabrik diperkirakan di lokasi sekitar fasilitas pabrik yang ada sekarang ini yaitu di Kabupaten Sidoarjo dan Lamongan. Jenis-jenis mesin yang dibutuhkan antara lain meliputi mesin rotary, clipper, cross cut, molding, finger joint, finishing dan konfeyor. Mesin-mesin tersebut sebagian akan dibeli dari perusahaan lokal dan sebagian lagi akan diimpor terutama dari negara China. Produk-produk baru ini mempunyai pasar yang relatif besar di negara Amerika Serikat, China, dan negara-negara Eropa. Pelanggan Perseroan dan/atau Entitas Anak di Amerika dan China merupakan pelanggan potensial bagi produk-produk baru ini.

Belanja modal pada segmen ritel dan distribusi, yang akan dilakukan melalui Integriya, ditujukan untuk perluasan usaha melalui pembukaan gerai-gerai ritel di berbagai kota utama antara lain seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Makasar, dan Denpasar. Selain itu Perseroan juga akan membeli tanah dan bangunan di Jabodetabek yang akan digunakan sebagai Pusat Distribusi yang akan mendukung penjual ritel dan distribusi untuk wilayah Jakarta khususnya dan Indonesia bagian barat pada umumnya. Perseroan meyakini potensi, daya beli, dan selera pelanggan yang disasar sesuai dengan profil konsumen yang ada di kota-kota tersebut sehingga permintaan akan produk Perseroan diperkirakan cukup tinggi.

• SisanyaakandigunakanolehPerseroandan/atauEntitasAnaksebagaimodalkerja,antaralain untuk pembelian bahan baku, pembayaran hutang usaha, beban produksi, beban pemasaran, dan lain-lain.

Pengalihan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan kepada Entitas Anak akan dilakukan dalam bentuk penyertaan modal tambahan Perseroan kepada Entitas Anak.

Apabila dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Apabila dana hasil Penawaran Umum Perdana saham tidak mencukupi, Perseroan masih memiliki berbagai alternatif pembiayaan yang antara lain berasal dari kas internal Perseroan dan pinjaman bank mengingat rasio-rasio keuangan Perseroan masih memungkinkan untuk melakukan hal tersebut.

8 9

Sesuai POJK No. 30 Tahun 2015, Perseroan wajib melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum kepada OJK secara berkala setiap 6 (enam) bulan sampai seluruh dana sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum telah direalisasikan. Apabila dikemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dananya, maka Perseroan wajib menyampaikan rencana dan alasan perubahaan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham bersama dengan pemberitahuan mata acara RUPS kepada OJK dan terlebih dahulu akan meminta persetujuan RUPS.

Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu dan/atau transaksi material, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 dan/atau Peraturan No. IX.E.2.

Sesuai dengan POJK No. 8 Tahun 2017 tentang Bentuk Dan Isi Prospektus Dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas maka total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 3,89% (tiga koma delapan puluh sembilan persen) dari nilai emisi saham yang meliputi:

• Biayajasapenjaminan(underwriting fee) sekitar 0,25% (nol koma dua puluh lima persen);• Biayajasapenyelenggaraan(management fee) sekitar 1,25% (satu koma dua puluh lima

persen);• Biayajasapenjualan(selling fee) sekitar 0,25% (nol koma dua puluh lima persen);• Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal sekitar 0,94% (nol koma sembilan puluh empat

persen) yang terdiri dari: biaya jasa Akuntan Publik sekitar 0,22% (nol koma dua puluh dua persen), Konsultan Hukum sekitar 0,68% (nol koma enam puluh delapan persen), dan Notaris sekitar 0,04% (nol koma nol empat persen).

• BiayaLembagaPenunjangPasarModalsekitar0,05%(nolkomanol limapersen)yangterdiri dari: biaya jasa Biro Administrasi Efek sekitar 0,05% (nol koma nol lima persen).

• Biayalain-lain(pernyataanpendaftarandiOJK,biayapendaftaranKSEI,biayapencatatanBEI, percetakan, iklan, public expose dan lain-lain) sekitar 1,15% (satu koma lima belas persen).

PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM AKAN MEMENUHI SELURUH KETENTUAN PERATURAN PASAR MODAL YANG BERLAKU.

10 11

III. PERNYATAAN UTANG

Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan mempunyai jumlah l iab i l i tas sebesar Rp1.651.841.228.669, yang terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp1.101.358.728.673 dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp550.482.499.996. Angka-angka ini diambil dari laporan keuangan tanggal 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono dan Chandra (Rödl & Partner) dengan opini wajar tanpa modifikasian dengan paragraf penjelas mengenai perubahan mata uang fungsional Perseroan dan Entitas Anak tertentu dari Dolar Amerika Serikat (USD) ke Rupiah Indonesia (IDR), yang ditandatangani oleh Agustina Felisia.

(dalam Rupiah)Keterangan Per 31 Desember 2016Liabiltas Jangka PendekUtang bank dan lembaga keuangan bukan bank 907.825.110.478Utang usaha 72.604.179.566Utang lain-lain 5.654.871.991Beban akrual 11.449.731.647Utang pajak 43.462.855.487Uang muka pelanggan 24.792.817.188Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank 26.475.634.258Utang sewa pembiayaan 9.093.528.058

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.101.358.728.673Liabilitas Jangka PanjangUtang jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank 160.818.401.206Utang sewa pembiayaan 9.039.813.743

Utang lain-lain 141.314.372.925Liabilitas pajak tangguhan 212.078.470.513Imbalan kerja 27.231.441.609Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 550.482.499.996Jumlah Liabilitas 1.651.841.228.669

1. Liabilitas Jangka Pendek

a. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank

Saldo utang bank Perseroan adalah sebesar Rp907.825.110.478, adapun rincian utang bank jangka pendek Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah)Keterangan Per 31 Desember 2016PerseroanPihak ketiga Indonesia Eximbank Fasilitas kredit modal kerja ekspor I 198.630.000.000 Fasilitas kredit modal kerja ekspor II 70.000.000.000 Fasilitas kredit modal kerja ekspor II 66.725.000.000Sub Jumlah 335.355.000.000Entitas AnakPihak ketiga Indonesia Eximbank Fasilitas kredit modal kerja 240.067.000.000 The Hongkong and Shanghai Banking Coporation Limited Fasilitas Combined Limit I 94.052.000.000

10 11

(dalam Rupiah)Keterangan Per 31 Desember 2016 Fasilitas Combined Limit II 85.000.000.000 Cerukan 2.483.007.187 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cerukan 96.492.611.291 PT Bank ICBC Indonesia 32.877.892.000 PT Bank Mizuho Indonesia 21.497.600.000Sub Jumlah 572.470.110.478Jumlah 907.825.110.478

Perseroan

Pada bulan Desember 2010, Perseroan memperoleh fasil i tas pinjaman dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia yang disebut juga Indonesia Eximbank (“Exim”) berupa fasilitas kredit modal kerja ekspor I (KMKE I) dengan batas maksimum sebesar USD15.000.000 dan fasilitas negosiasi wesel ekspor (NWE) dengan batas maksimum sebesar USD1.000.000 yang menggunakan mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada saat pencairan.

Pada bulan Oktober 2011, Perseroan mendapat tambahan fasilitas kredit modal kerja ekspor II (KMKE II) dari Exim dengan batas maksimum sebesar Rp70 miliar. Pada bulan September 2012, Perseroan mendapat tambahan fasilitas kredit modal kerja ekspor III (KMKE III) dengan batas maksimum sebesar USD5.000.000 (atau equivalen dalam Rp65 miliar).

Fasilitas pinjaman ini dibebani bunga sebesar 10% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah pada tahun 2016 dan 5,8% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat pada tahun 2016. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 Desember 2017. Fasilitas pinjaman dijamin dengan aset tetap tertentu, piutang usaha tertentu, persediaan tertentu serta jaminan pribadi sebagian direksi Perseroan.

Entitas anak

Sejak tahun 2013 Belayan, Entitas Anak, memperoleh perpanjangan fasilitas pembiayaan modal kerja untuk Perseroan (Belayan, Perseroan, dan Narkata) memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Exim dengan batas maksimum sebesar Rp80 miliar yang digunakan untuk modal kerja Belayan dengan jangka waktu 1 tahun dan dibebani bunga 10% per tahun pada tahun 2016. Fasilitas ini diperpanjang hingga 22 Desember 2017. Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo terutang atas fasilitas kredit modal kerja adalah sebesar Rp80 miliar.

Pada tanggal 5 Desember 2016, Belayan memperoleh fasilitas kredit modal kerja ekspor II (KMKE II) dari Exim dengan batas maksimum sebesar Rp150 miliar. Fasilitas pinjaman ini dibebani bunga sebesar 10% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo terutang atas fasilitas kredit modal kerja adalah sebesar Rp100.067.000.000.

Pada tanggal 7 September 2016, Intera, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman dari Exim berupa fasilitas kredit modal kerja eksport transaksional dengan batas maksimum sebesar Rp79 miliar dengan jangka waktu 1 tahun dan dibebani bunga 10% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo terutang atas fasilitas tersebut adalah sebesar Rp60 miliar.

Perseroan terikat dengan beberapa batasan, antara lain Perseroan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu untuk:

• Mengubahanggarandasarataumengubahstatusperseroan.• Melakukankonsolidasiusaha,penyertaanmodalataupembeliansahamperseroanlain.• Melakukanmergeratauakuisisi,kecualimenurutkebijakanpemerintah.• Membagikandividensahamataukeuntunganusahadalambentukapapunjugadandalam

jumlah berapapun juga kepada pemegang saham.• Memelihararasiokeuanganyaknirasio debt to equity maksimal 3x.

12 13

Sehubungan dengan pembatasan dari Exim sebagaimana diungkapkan diatas, Perseroan telah mendapat persetujuan tertulis dari Exim No. BS.0090/PBS/04/2017 tanggal 28 April 2017, dan juga untuk melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham.

Selain itu, terdapat perubahan pada Perjanjian Kredit No. 64, tanggal 22 Desember 2010, Pasal 14, perihal hal-hal yang harus dilaksanakan Perseroan dalam rangkan melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham, sebagai berikut:

1) Perseroan melaporan kepada Exim maksimal tujuh hari kerja sebelum dilakukan corporate action:- Meminjamkan uang kepada siapapun juga tetapi tidak terbatas kepada perusahaan

afiliasinya kecuali akibat kegiatan usaha yang normal dalam usaha Perseroan;- Mengubah anggaran dasar atau mengubah status Perseroan;- Mengubah atau memperbolehkan struktur permodalannya diubah; dan- Membagikan dividen atau keuntungan usaha dalam bentuk apapun juga dan

dalam jumlah berapapun juga kepada pemegang sahamnya kecuali dalam rangka meningkatkan struktur permodalan Perseroan.

2) Memperbolehkan setiap dan seluruh tindakan-tindakan lainnya yang diperlukan ataupun di lakukan oleh Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan IPO sepanjang t idak mempengaruhi kegiatan operasional dan kemampuan Perseroan dalam memenuhi covenants Perseroan dan kewajiban finansial Perseroan kepada Exim.

Pada tahun 2009, Intertrend, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited berupa fasilitas combined limit untuk fasilitas export packing credit dan fasilitas loan against export dengan batas maksimum sebesar USD2.500.000 dan fasilitas treasury dengan batas maksimum sebesar USD50.000. Pada bulan Oktober 2010, Entitas Anak memperoleh tambahan fasilitas kredit berupa fasilitas documents against acceptance yang termasuk dalam fasilitas combined limit. Pada tahun 2015, Entitas Anak melakukan perubahan fasilitas combined limit dengan batas maksimum menjadi sebesar USD7.000.000 dan fasilitas treasury dengan batas maksimum sebesar USD400.000 dan memperoleh fasilitas combined limit 2 untuk fasilitas export packing credit dan fasilitas loan against export dengan batas maksimum sebesar Rp85 miliar dan fasilitas cerukan dengan batas maksimum Rp2,5 miliar.

Fasilitas pinjaman ini dibebani bunga sebesar 6% per tahun untuk pinjaman mata uang Dolar Amerika Serikat dan 12,5% untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah masing-masing pada tahun 2016. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 2 November 2016. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi dengan take over dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada tanggal 2 Maret 2017. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan tertentu milik Entitas Anak dan jaminan pribadi dari Hendro Rusli, Halim Rusli dan Widjaja Karli.

Entitas Anak terikat dengan beberapa batasan antara lain, Entitas Anak harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu untuk:

• Membayardividenataumembagikanmodalkepadapemegangsahamataudireksi.• Menjaminkan atau menggadaikan aktiva bergerak, hak tanggungan atau hak jaminan

apapun atas properti aktiva atau pendapatan.• Membuatataumengadakansuatuhutangataukewajiban.• Memberikanpinjamankepadaperseroanatauoranglainkecualiuntukpraktikbisnis.• Memelihararasiokeuangansebagaiberikut:

a. Rasio lancar minimal 1x.b. Rasio gearing maksimal 1,25x.c. Rasio interest service coverage minimal 1x.

12 13

Pada tanggal 29 Oktober 2012, Interkraft, Entitas Anak memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berupa cerukan dan revolving loan facility dengan batas maksimum masing-masing sebesar Rp20 miliar dan Rp50 miliar. Fasilitas ini dipergunakan untuk tambahan modal kerja dan pendanaan kembali. Interkraft juga memperoleh fasilitas kredit ekspor dan forex line dengan batas maksimum masing-masing sebesar USD5.000.000 dan USD1.000.000. Pada tanggal 10 Desember 2015, Interkraft mengubah fasilitas kredit modal kerja menjadi revolving loan facility dengan batas maksimum menjadi sebesar Rp77 miliar. Pada tanggal 22 Desember 2016, Interkraft mengubah revolving loan facility menjadi fasilitas cerukan dengan batas maksimum menjadi sebesar Rp97 miliar. Pada tanggal 2 Maret 2017, Interkraft, Entitas Anak memperoleh fasilitas revolving loan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan batas maksimum sebesar Rp78 miliar yang digunakan untuk modal kerja.

Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 11,50% per tahun pada tahun 2016. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 Desember 2017 dan dijamin dengan piutang, persediaan, aset tetap tertentu Interkraft, corporate guarantee Interkraft dan personal guarantees dari Widjaja Karli, Halim Rusli dan Hendro Rusli.

Pada tanggal 2 Maret 2017, Intertrend, Entitas Anak memperoleh fasilitas kredit modal kerja dan term loan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan batas maksimum masing-masing sebesar Rp205 miliar dan Rp35 miliar yang digunakan untuk tambahan modal kerja termasuk take over atas fasilitas kredit dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited.

Entitas Anak terikat dengan beberapa batasan antara lain, Entitas Anak harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu untuk:

• Mengubahstatushukumperseroandanmengubahanggarandasar.• Menggunakandanauntuk tujuandiluarusahayangdibiayaidengan fasilitaskredit dari

bank.• Menjualataumenjaminkanhartakekayaanperseroankepadapihaklain.• Membagilabausahadanmembayardividenkepadapemegangsaham.• Melakukan merger, akuisisi atau reorganisasi atau investasi atau penyertaan pada

perseroan lain.• Mengubahbidangusaha.• Menarikkembalimodalyangdisetor.• Memenuhirasiokeuangansebagaiberikut:

a. Rasio lancar minimal 1x.b. Rasio debt to equity maksimal 2,5x.c. Rasio debt service coverage minimal 100%.d. Rasio piutang dan persediaan terhadap jumlah modal kerja minimal 110%.

Sehubungan dengan pembatasan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagaimana diungkapkan diatas, Perseroan telah mendapat persetujuan tertulis dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk No. LMC2/2.5/354/R tanggal 25 April 2017 (lihat Catatan 30) yaitu untuk membagikan dividen.

Pada tahun 2014 Intertrend, Entitas Anak, memperoleh pinjaman dari PT Bank ICBC Indonesia berupa fasilitas pre-export financing non-LC dengan batas maksimum USD2.500.000. Fasilitas pinjaman ini dibebani bunga tahunan sebesar 5,75% pada tahun 2016 untuk pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan 12,75% pada tahun 2016 untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 September 2017. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan dan piutang usaha tertentu milik ITR dan jaminan pribadi dari Halim Rusli, Hendro Rusli dan Widjaja Karli.

Pada tanggal 15 Desember 2016, Interkayu, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman berulang dari PT Bank Mizuho Indonesia dengan batas maksimum sebesar USD2.000.000 dengan jangka waktu 1 tahun dan dibebani bunga 2% pertahun. Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo terutang atas fasilitas tersebut adalah sebesar USD1.600.000.

14 15

b. Utang Usaha

Saldo utang usaha Perseroan adalah sebesar Rp72.604.179.566, adapun rincian utang usaha Perseroan kepada pemasok adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah)Keterangan Per 31 Desember 2016Pihak Ketiga Impor

Gold Year Industrial Ltd. 4.043.230.631Akzo Nobel Coating Vietnam, Ltd 2.372.704.561Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 2 miliar) 5.182.461.547

Sub jumlah 11.598.396.739Lokal

PT Propan Raya ICC 6.142.722.044PT Karya Agung Abadi 3.119.018.168PT Jatisari 2.134.155.730Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 2 miliar) 49.609.886.885

Sub jumlah 61.005.782.827Jumlah 72.604.179.566

Berdasarkan mata uang

Keterangan Per 31 Desember 2016Rupiah 66.677.460.803Dolar Amerika Serikat 5.926.718.763Jumlah 72.604.179.566

Berdasarkan umur

Keterangan Per 31 Desember 20161 – 30 hari 52.409.181.12231 – 60 hari 7.534.637.49061 – 90 hari 3.999.228.604> 90 hari 8.661.132.350Jumlah 72.604.179.566

Utang usaha merupakan utang tanpa jaminan dan tidak dikenakan bunga.

c. Utang Lain-lain

Saldo utang lain-lain Perseroan adalah sebesar Rp146.969.244.916, adapun rincian utang lain-lain Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Per 31 Desember 2016Pihak berelasi

PT Integra Indo Lestari 141.314.372.925Pihak ketiga

Synergy Alam Corporation 1.680.353.625Lain-lain (masing-masing dibawah 1 miliar) 3.974.518.366

Jumlah 146.969.244.916

Berdasarkan perjanjian utang pada tanggal 23 Desember 2015 antara Intertrend, Narkata, Belayan, Integriya, dan IIL, IIL telah menyetujui untuk memberikan fasilitas pinjaman kepada Intertrend, Narkata, Belayan, dan Integriya dengan batas maksimum masing – masing sebesar Rp20 miliar, Rp17,1 miliar, Rp42,5 miliar, dan Rp67,9 miliar. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 12% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2016.

14 15

Pada tanggal 1 Maret 2016, Perseroan memperoleh pinjaman dari Synergy Alam Corporation (SAC) dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp34.734.666.370. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Januari 2017. Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo utang lain-lain kepada SAC adalah sebesar Rp1.680.353.625.

d. Utang Pajak

Saldo utang pajak Perseroan adalah sebesar Rp43.462.855.487, adapun rincian utang pajak Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah)Keterangan Per 31 Desember 2016PerseroanPajak Penghasilan (PPh)

Pasal 4(2) 37.772.400Pasal 15 32.996.923Pasal 21 200.201.642Pasal 22 37.714.275Pasal 23 96.795.164Pasal 29 Tahun 2016 20.765.451.078

Sub jumlah 21.170.931.482Entitas AnakPajak Pertambahan Nilai 2.107.191.979Pajak penghasilan (PPh):

Pasal 4 (2) 53.182.936Pasal 15 18.207.666Pasal 21 46.943.458Pasal 22 39.566.409Pasal 23 331.309.261Pasal 25 325.531.399Pasal 29 Tahun 2016 19.138.174.147Pasal 29 Tahun 2015 231.816.750

Sub jumlah 22.291.924.005Jumlah 43.462.855.487

e. Uang Muka Pelanggan

Saldo uang muka pelanggan Perseroan adalah sebesar Rp24.792.817.188, adapun rincian uang muka pelanggan Perseroan kepada pemasok adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah)Keterangan Per 31 Desember 2016Pihak ketiga

PT Karya Cipta Sukses Anugerah 7.008.142.782PT Karya Cipta Sukses Selaras 3.941.889.521PT Pakuwon Permai 2.998.550.728Condor Manufacturing Furniture Ltd. 2.814.789.465Casana Furniture Corporation 2.339.294.100Broyhill Furniture Industries, Inc. 1.465.100.000Lain-lain (masing-masing dibawah 1 miliar) 4.225.050.592

Jumlah 24.792.817.188

16 17

2. Liabilitas Jangka Panjang

a. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank jangka panjang

Keterangan Per 31 Desember 2016PerseroanPihak ketiga

Indonesia EximbankFasilitas kredit modal kerja ekspor transaksional 54.000.000.000Fasilitas kredit investasi ekspor IV 27.747.548.069

PT BCA Finance 894.179.470PT Orix Indonesia Finance 163.960.968

Sub Jumlah 82.805.688.507Entitas AnakPihak ketiga

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 98.933.333.331PT BCA Finance 4.230.106.575PT Equity Finance Indonesia 949.424.587PT Astra Sedaya Finance 188.180.895PT Chandra Sakti Utama Leasing 187.301.569

Sub Jumlah 104.488.346.957Jumlah 187.294.035.464Bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun (26.475.634.258)Bagian jangka panjang 160.818.401.206

Perseroan

Pada bulan November 2015, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja ekspor transaksional dan fasilitas kredit investasi ekspor IV dengan batas maksimum masing-masing sebesar Rp54.000.000.000 dan Rp46.000.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan November 2019.

Fasilitas pinjaman diatas dibebani bunga sebesar 6,6% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat pada tahun 2016 dan 10% pertahun untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah pada tahun 2016. Fasilitas pinjaman dijamin dengan aset tetap tertentu Perseroan, piutang usaha, persediaan serta jaminan pribadi sebagian direksi Perseroan.

Pada tahun 2014 - 2016, Perseroan mengadakan perjanjian kredit kepemilikan kendaraan dengan PT BCA Finance yang terutang dalam angsuran bulanan sampai dengan 2017 – 2019. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 4,18% – 5,69% per tahun pada tahun 2016.

Pada tahun 2016, Perseroan mengadakan perjanjian kredit kepemilikan kendaraan dengan PT Orix Indonesia Finance yang terutang dalam angsuran bulanan sampai dengan 2019. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 7,35% per tahun.

Entitas Anak

Pada tahun 2015, Interkraft memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan batas maksimum sebesar Rp112.000.000.000 yang digunakan untuk pembangunan pabrik serta pembelian mesin-mesin produksi di Lamongan.

Fasilitas ini akan dibayar melalui angsuran bulanan selama 60 bulan setelah masa tenggang dan terutang dalam angsuran bulanan hingga 16 Juni 2021. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan fasilitas jangka pendek dan dibebani bunga sebesar 11,5% per tahun.

Pada tahun 2014 - 2016, Intertrend, Interkraft, Belayan dan Intera, mengadakan perjanjian kredit kepemilikan kendaraan dengan PT BCA Finance dengan angsuran bulanan hingga tahun 2019. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 3,1% per tahun pada tahun 2016.

16 17

Pada tahun 2014, Narkata, memperoleh fasilitas kredit kepemilikan alat berat dari PT Equity Finance Indonesia yang terutang dalam angsuran bulanan sampai dengan 2018. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 9,14% per tahun pada tahun 2016.

Pada tahun 2016 Interkayu, mengadakan perjanjian kredit kepemilikan kendaraan dengan PT Astra Sedaya Finance yang terutang dalam angsuran bulanan sampai dengan 2018 dan dibebani bunga sebesar 4,69% per tahun pada tahun 2016.

Pada tahun 2016, Narkata, memperoleh fasilitas kredit kepemilikan alat berat dari PT Chandra Sakti Utama Leasing yang terutang dalam angsuran bulanan sampai dengan 2019. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 5,5% per tahun pada tahun 2016.

Kepatuhan atas Syarat-syarat Pinjaman

Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan telah memenuhi semua persyaratan pinjaman-pinjaman tersebut di atas seperti disebutkan dalam perjanjian kredit terkait atau memperoleh surat pernyataan pelepasan tuntutan (waiver) sebagaimana diperlukan.

c. Utang sewa pembiayaan

Saldo utang sewa pembiayaan Perseroan adalah sebesar Rp18.133.341.801, adapun rincian utang sewa pembiayaan jangka pendek dan jangka panjang masing-masing sebesar Rp9.093.528.058 dan Rp9.039.813.743 adalah sebagai berikut:

Keterangan Per 31 Desember 20162017 9.626.360.3992018 9.268.715.6222019 1.454.168.000Jumlah pembayaran minimum 20.349.244.021Dikurangi beban keuangan di masa depan 2.215.902.220Nilai kini pembayaran minimum sewa pembiayaan di masa depan 18.133.341.801Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun 9.093.528.058Bagian jangka panjang 9.039.813.743

Perseroan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan berupa mesin dan kendaraan dengan PT Orix Indonesia Finance, PT BFI Finance Indonesia, PT Equity Finance Indonesia, PT Chandra Sakti Utama Leasing, PT BCA Finance, dan PT Astra Sedaya Finance dengan jangka waktu 24 sampai 48 bulan.

d. Liabilitas Imbalan Kerja

Saldo liabilitas imbalan kerja adalah sebesar Rp27.231.441.609 adapun rincian liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah)Keterangan Per 31 Desember 2016Saldo awal tahun 19.627.280.409 Biaya jasa kini 6.092.118.492Biaya bunga 1.766.455.237Keuntungan aktuarial atas perubahan asumsi finansial ( 254.412.529 )Jumlah 27.231.441.609

Perseroan mengakui penyisihan imbalan kerja yang tidak didanai untuk karyawan yang mencapai usia pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Manajemen berpendapat bahwa estimasi atas imbalan kerja tersebut telah memadai untuk menutup liabilitas imbalan kerja Perseroan.

18 19

Perhitungan liabilitas estimasian atas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2016 didasarkan pada perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing bertanggal 24 Februari 2017 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut:

2016Usia pensiun 55 tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun 5%Tabel mortalita TMI – III (2011)Tingkat diskonto per tahun 8,4%Tingkat cacat 0,02%Tingkat pengunduran diri 5% per tahun pada umur 18 tahun dan menurun secara per

bertahap sampai 0% tahun pada umur 55 tahun

e. Liabilitas pajak tangguhan

Rincian liabilitas pajak tangguhan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut :

(dalam Rupiah)Keterangan Per 31 Desember 2016PerseroanImbalan kerja (3.525.730.188 )Sewa 1.803.930.349Surplus revaluasi aset tetap 134.809.501.346Piutang usaha (64.715.020 )Sub jumlah 133.022.986.487Entitas AnakImbalan kerja (2.927.483.171 )Penyusutan 2.595.491.120Surplus revaluasi aset tetap 79.465.470.263Piutang usaha (77.994.186 )Sub jumlah 79.055.484.026Jumlah 212.078.470.513

PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN ATAU PERUSAHAAN ANAK DALAM KELOMPOK USAHA PERSEROAN YANG BERDAMPAK MATERIAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN.

DARI TANGGAL 31 DESEMBER 2016 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN TANGGAL 28 APRIL 2017 DAN UNTUK TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT, DAN DARI TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TERSEBUT SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIF PERNYATAAN PENDAFTARAN INI, PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK ADA KEADAAN LALAI YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN ATAU PERUSAHAAN ANAK DALAM KELOMPOK USAHA PERSEROAN ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN, TERMASUK PERKEMBANGAN DARI NEGOSIASI DALAM RANGKA RESTRUKTURISASI KREDIT.

S E L U R U H L I A B I L I TA S K O N S O L I D A S I A N P E R S E R O A N PA D A TA N G G A L 3 1 DESEMBER 2016 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI. PADA TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH LIABILITAS KONSOLIDASIAN YANG TELAH JATUH TEMPO. TIDAK ADA LIABILITAS KONSOLIDASIAN YANG TELAH JATUH TEMPO YANG BELUM DILUNASI OLEH PERSEROAN.

18 19

DARI TANGGAL 31 DESEMBER 2016 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN TANGGAL 28 APRIL 2017 DAN UNTUK TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT, DAN DARI TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TERSEBUT SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIF PERNYATAAN PENDAFTARAN INI, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS DAN IKATAN-IKATAN BARU SELAIN LIABILITAS-LIABILITAS YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA LIABILITAS-LIABILITAS YANG TELAH DINYATAKAN DI ATAS DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DAN PROSPEKTUS INI.

MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI PADA SAAT JATUH TEMPO SELURUH LIABILITAS KONSOLIDASIAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

ATAS MASING-MASING LIABILITAS TERSEBUT DI ATAS TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG SEDANG DALAM PROSES PERMOHONAN PERSETUJUAN PENCABUTAN OLEH PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK.

20 21

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Perseroan. Angka-angka pada ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Perseroan untuk laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono dan Chandra (Rödl & Partner) dengan opini wajar tanpa modifikasian dan disajikan kembali oleh manajemen Perseroan terkait dengan perubahaan mata uang fungsional Perseroan dan Entitas Anak tertentu dari Dolar Amerika Serikat (USD) ke Rupiah Indonesia (IDR).

Angka-angka pada ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Perseroan untuk laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono dan Chandra (Rödl & Partner) dengan opini wajar tanpa modifikasian dengan paragraf penjelas mengenai perubahan mata uang fungsional Perseroan dan Entitas Anak tertentu dari Dolar Amerika Serikat (USD) ke Rupiah Indonesia (IDR), dikarenakan terdapat perubahan pada transaksi, peristiwa, dan kondisi Perusahaan dan Entitas Anaknya. Perubahan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anaknya adalah sesuai dengan PSAK 10 (Revisi 2010) mengenai “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” yang menyebabkan dilakukannya penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 1 Januari 2014 / 31 Desember 2013 terlampir, oleh Perusahaan dan Entitas Anaknya sebagaimana dipersyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang ditandatangani oleh Agustina Felisia.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2012*) 2013*) 2014 2015 2016ASETASET LANCARKas dan setara kas 22.385.586.066 20.371.538.807 27.003.675.052 116.330.998.235 30.449.572.479Piutang usaha – pihak ketiga,

bersih 70.698.364.436 92.894.763.711 126.453.215.078 103.254.127.607 187.911.663.923Piutang lain-lain

Pihak berelasi - - - 5.705.000.000 9.705.000.000Pihak ketiga 42.996.597.049 35.249.397.253 85.975.091.310 83.975.605.783 69.537.812.441

Persediaan 352.257.331.533 402.841.557.735 370.729.131.373 575.780.894.734 893.017.247.860Pajak dibayar di muka 29.400.020.110 33.970.988.735 53.483.073.353 86.641.875.124 57.865.781.855Biaya dibayar di muka 999.918.298 1.450.140.674 8.185.548.964 8.155.804.028 11.996.020.252Uang muka pembelian 8.907.642.620 28.192.884.873 38.666.930.986 29.251.710.800 64.658.888.752Taksiran tagihan pajak - 5.411.964.756 4.381.778.520 2.976.593.074 2.560.280.979Jumlah Aset Lancar 527.645.460.112 620.383.236.544 714.878.444.6361.012.072.609.3851.327.702.268.541

ASET TIDAK LANCARPiutang lain-lain 29.582.959.231 21.570.000.000 - - -Uang muka pembelian 9.024.662.880 11.671.494.154 49.233.418.595 32.135.724.826 83.412.735.768Aset pajak tangguhan 1.536.037.153 180.186.768 200.573.224 1.557.777.573 3.112.995.737Properti investasi - - - 5.334.000.000 15.880.000.000Aset tetap – bersih 333.978.074.919 674.898.324.892 745.755.613.017 954.784.745.6181.642.859.190.372Aset lain-lain 8.878.057.916 20.312.497.858 11.096.476.681 8.587.664.705 8.907.020.077Jumlah Aset Tidak Lancar 382.999.792.099 728.632.503.672 806.286.081.5171.002.399.912.7221.754.171.941.954JUMLAH ASET 910.645.252.2111.349.015.740.2161.521.164.526.1532.014.472.522.1073.081.874.210.495

20 21

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2012*) 2013*) 2014 2015 2016LIABILITAS DAN EKUITASLIABILITAS JANGKA PENDEKUtang bank dan lembaga

keuangan bukan bank 415.239.245.747 496.693.792.132 592.878.060.190 766.860.659.223 907.825.110.478Utang usaha – pihak ketiga 69.865.118.194 66.452.956.850 77.986.237.180 92.080.340.642 72.604.179.566Utang lain-lain

Pihak ketiga 48.266.485.620 21.590.212.524 2.203.632.409 11.607.525.581 5.654.871.991Beban akrual 3.385.317.716 4.938.478.582 13.492.332.427 24.607.397.552 11.449.731.647Utang pajak 1.752.387.794 3.836.129.976 1.307.234.867 5.171.757.786 43.462.855.487Uang muka penjualan 9.588.843.800 14.927.158.259 9.153.927.568 25.429.552.176 24.792.817.188Utang jangka panjang yang

jatuh tempo dalam waktu satu tahun:Utang bank dan lembaga

keuangan bukan bank - 105.413.649.771 10.647.141.064 14.666.943.669 26.475.634.258Utang sewa pembiayaan 12.074.759.190 11.718.343.431 14.890.374.606 8.823.113.862 9.093.528.058

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 560.172.158.061 725.570.721.525 722.558.940.311 949.247.290.4911.101.358.728.673

LIABILITAS JANGKA PANJANGUtang jangka panjang, setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:Utang bank dan lembaga

keuangan bukan bank 115.674.836.249 9.477.036.251 2.896.321.840 198.219.164.268 160.818.401.206Utang sewa pembiayaan 12.723.471.939 5.103.256.605 19.039.788.936 11.072.193.969 9.039.813.743

Utang lain-lain Pihak berelasi - 76.122.623.993 94.510.018.600 82.600.391.671 141.314.372.925Pihak ketiga - - 20.470.000.000 620.400.000 -

Liabilitas pajak tangguhan 2.343.184.510 47.058.929.941 49.276.052.995 46.102.573.417 212.078.470.513Imbalan kerja 7.329.925.957 12.656.690.603 16.055.031.298 19.627.280.409 27.231.441.609Jumlah Liabilitas Jangka

Panjang 138.071.418.655 150.418.537.393 202.247.213.669 358.242.003.734 550.482.499.996JUMLAH LIABILITAS 698.243.576.716 875.989.258.918 924.806.153.9801.307.489.294.2251.651.841.228.669

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2012*) 2013*) 2014 2015 2016EKUITASEkuitas yang dapat

diatribusikan kepada pemilik entitas induk

Modal saham – nilai nominal Rp100 per saham pada tahun 2016, dan Rp1.000.000 per saham pada tahun 2015, 2014, 2013 dan 2012Modal dasar – 20.000.000.000 saham pada tahun 2016, 250.000 saham pada tahun 2015, 2014, 2013 dan 2012Modal ditempatkan dan disetor penuh – 5.000.000.000 saham pada tahun 2016, 195.000 saham pada tahun 2015 dan 100.000 saham pada tahun 2014, 2013 dan 2012 100.000.000.000 100.000.000.000 100.000.000.000 195.000.000.000 500.000.000.000

22 23

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2012*) 2013*) 2014 2015 2016Tambahan modal disetor 24.045.697.456 24.045.697.456 119.045.697.456 24.045.697.456 25.093.405.789Selisih kurs karena

penjabaran laporan keuangan 51.230.102.645 100.627.151.865 105.769.457.388 141.425.224.187 141.425.224.187

Surplus revaluasi aset tetap – bersih - 159.897.200.803 155.811.192.447 139.866.947.544 640.440.950.720

Selisih transaksi nilai ekuitas dengan pihak non-pengendali - 510.692.166 510.692.166 510.692.166 1.763.749.431

Saldo Laba 29.330.511.387 77.972.229.567 95.450.012.909 165.264.491.867 95.685.208.599Sub-jumlah 204.606.311.488 463.052.971.857 576.587.052.366 666.113.053.2201.404.408.538.726Kepentingan non-pengendali 7.795.364.007 9.973.509.441 19.771.319.807 40.870.174.662 25.624.443.100JUMLAH EKUITAS 212.401.675.495 473.026.481.298 596.358.372.173 706.983.227.8821.430.032.981.826JUMLAH LIABILITAS DAN

EKUITAS 910.645.252.2111.349.015.740.2161.521.164.526.1532.014.472.522.1073.081.874.210.495Catatan: * Disajikan kembali oleh manajemen Perseroan

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

(dalam Rupiah)

Keterangan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2012*) 2013*) 2014 2015 2016Penjualan Bersih 723.531.096.947 864.661.692.442 996.105.258.8681.118.696.671.7111.323.388.979.039Beban Pokok Penjualan (582.772.257.482)(704.985.562.063)(836.916.693.334)(876.991.059.336)(865.229.995.699)LABA BRUTO 140.758.839.465 159.676.130.379 159.188.565.534 241.705.612.375 458.158.983.340Beban penjualan (21.648.505.013) (27.648.289.202) (33.182.814.062) (45.714.062.523) (64.638.717.267)Beban umum dan administrasi (40.260.227.644) (48.039.070.893) (51.363.844.019) (79.944.456.088)(110.012.317.898)Laba (rugi) selisih kurs – bersih

(26.456.260.155) 8.963.473.651 6.055.309.186 7.297.546.317 9.466.292.727

Beban bunga (32.837.339.068) (49.706.414.160) (61.416.255.732) (67.307.212.559)(105.943.138.891)Beban administrasi bank (1.718.752.959) (1.338.508.018) (1.212.791.628) (3.090.609.915) (2.138.867.004)Penghasilan bunga 290.304.006 218.342.270 222.261.844 749.969.374 893.970.605Laba (rugi) pelepasan aset tetap

253.931.509 308.662.122 (3.074.840.894) (18.890.632.216) (990.036.967)

Lain-lain – bersih 4.186.870.067 7.839.421.719 7.168.537.414 8.132.624.499 10.285.055.877LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK

22.568.860.208 50.273.747.868 22.384.127.643 42.938.779.264 195.081.224.522

MANFAAT (BEBAN) PAJAKKini (6.533.125.501) (6.393.105.871) (5.636.464.967) (13.771.265.405) (58.549.280.250)Tangguhan 644.776.129 8.089.283.657 (1.305.018.788) 9.363.792.298 4.549.279.746Jumlah manfaat (beban) pajak – bersih

(5.888.349.372) 1.696.177.786 (6.941.483.755) (4.407.473.107) (54.000.000.504)

LABA PERIODE/TAHUN BERJALAN

16.680.510.836 51.969.925.654 15.442.643.888 38.531.306.157 141.081.224.018

Penghasilan (Kerugian) Komprehensif LainPos yang dapat direklasifikasi ke laba rugi:Selisih kurs karena

penjabaran laporan keuangan 51.306.485.249 49.649.197.169 8.144.944.662 51.980.001.268 -

Pos yang tidak dapat direklasifikasi ke laba rugi:

22 23

(dalam Rupiah)

Keterangan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2012*) 2013*) 2014 2015 2016Peningkatan (penurunan)

revaluasi aset tetap – bersih - 160.497.231.388 (4.073.415.308) - 506.719.066.642

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja – bersih - 3.373.972.847 (236.782.367) 1.548.284 190.809.397

Jumlah penghasilan (kerugian) komprehensif lain 51.306.485.249 213.520.401.404 3.834.746.987 51.981.549.552 506.909.876.039

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 67.986.996.085 265.490.327.058 19.277.390.875 90.512.855.709 647.991.100.057

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 14.642.836.618 51.149.733.145 14.738.392.771 37.891.275.532 140.696.905.072Kepentingan non-pengendali

2.037.674.218 820.192.509 704.251.117 640.030.625 384.318.946

JUMLAH 16.680.510.836 51.969.925.654 15.442.643.888 38.531.306.157 141.081.224.018Jumlah penghasilan

komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 67.469.132.467 263.791.391.139 18.534.080.509 89.526.000.854 645.499.410.623Kepentingan non-pengendali

517.863.618 1.698.935.919 743.310.366 986.854.855 2.491.689.434

JUMLAH 67.986.996.085 265.490.327.058 19.277.390.875 90.512.855.709 647.991.100.057Laba per saham 6,97 24,36 7,02 11,05 43,31Dividen per saham - - - - 42,90Catatan: * Diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono dan Chandra (Rödl & Partner) dengan opini wajar tanpa modifikasian dan disajikan kembali oleh manajemen Perseroan terkait dengan perubahaan mata uang fungsional Perseroan dan Entitas Anak tertentu dari Dolar Amerika Serikat (USD) ke Rupiah Indonesia (IDR).

RASIO-RASIO KEUANGAN KONSOLIDASIAN PENTING

KeteranganUntuk periode yang berakhir pada tanggal

31 Desember2012 2013 2014 2015 2016

Rasio Pertumbuhan (%)Penjualan bersih 98,19 19,51 15,20 12,31 18,30 Laba bruto 89,85 13,44 (0,31) 51,84 89,55 Laba sebelum manfaat (beban) pajak 77,90 122,76 (55,48) 91,83 354,32 Laba periode/tahun berjalan 79,00 211,56 (70,29) 149,51 266,15 Penghasilan komprehensif periode/tahun berjalan 629,58 290,50 (92,74) 369,53 615,91

Rasio Usaha (%)Laba sebelum manfaat (beban) pajak terhadap penjualan bersih 3,12 5,81 2,25 3,84 14,74 Laba sebelum manfaat (beban) pajak terhadap jumlah aset 2,48 3,73 1,47 2,13 6,33 Laba sebelum manfaat (beban) pajak terhadap ekuitas 10,63 10,63 3,75 6,07 13,64 Laba komprehensif terhadap penjualan bersih 9,40 30,70 1,94 8,09 48,96 Laba komprehensif berjalan terhadap jumlah aset 7,47 19,68 1,27 4,49 21,03 Laba komprehensif berjalan terhadap ekuitas 32,01 56,13 3,23 12,80 45,31

Rasio Keuangan (x)Aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek 0,94 0,86 0,99 1,07 1,21 Liabilitas jangka panjang terhadap ekuitas 0,65 0,32 0,34 0,51 0,38 Pinjaman berbunga terhadap ekuitas 2,62 1,49 1,23 1,53 0,88 Jumlah liabilitas terhadap ekuitas 3,29 1,85 1,55 1,85 1,16 Jumlah liabilitas terhadap jumlah aset 0,77 0,65 0,61 0,65 0,54 EBITDA/beban bunga pinjaman 2,64 2,95 2,19 2,53 3,54

24 25

Rasio Keuangan di Perjanjian Kredit atau Kewajiban Lainnya dan Pemenuhannya

Rasio Keuangan di Perjanjian Kredit atau Kewajiban Lainnya Rasio Keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016

Rasio lancar (minimal 1x) 1,21xJumlah liabilitias terhadap jumlah ekuitas (maksimal 3x) 1,16xDebt Service Coverage Ratio (DSCR) (minimum 1x) 2,85xRasio Gearing / Pinjaman Berbunga Terhadap Ekuitas (maksimal 1,25x) 0,88xInterest Service Coverage Ratio (minimal 1x) 3,54xPiutang dan Persediaan terhadap Jumlah Modal Kerja (minimal 110%) 119,07%

24 25

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Analisa dan pembahasan kondisi keuangan dan hasil operasi yang ada dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2015, dan 2014 beserta catatan-catatan di dalamnya, yang terdapat pada Bab XVII dari Prospektus ini. Analisa dan pembahasan yang disajikan berikut berisikan kalimat-kalimat atas pandangan masa depan yang mengandung kadar risiko dan kadar ketidakpastian. Hasil keuangan dan operasi konsolidasian Perseroan dimasa depan mungkin dapat berbeda secara signifikan dengan proyeksi yang terkandung dalam kalimat-kalimat tersebut. Faktor-faktor yang mungkin dapat menyebabkan perbedaan yang signifikan dari proyeksi yang terkandung dalam kalimat-kalimat atas pandangan masa depan dibahas dalam namun tidak terbatas pada pembahasan berikut dan bagian yang terkait dalam Prospektus ini, khususnya Bab VI mengenai risiko usaha.

Pembahasan berikut ini dibuat berdasarkan laporan posisi keuangan konsolidasian Perseroan tanggal 31 Desember 2016, 2015, dan 2014 dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015, dan 2014. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono dan Chandra (Rödl & Partner) dengan opini wajar tanpa modifikasian dengan paragraf penjelas mengenai perubahan mata uang fungsional Perseroan dan Entitas Anak tertentu dari Dolar Amerika Serikat (USD) ke Rupiah Indonesia (IDR), yang ditandatangani oleh Agustina Felisia, melalui laporannya tertanggal 28 Februari 2017.

1. UMUM

Perseroan didirikan dengan nama PT Integra Indocabinet sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Integra Indocabinet No. 147 tanggal 19 Mei 1989 yang dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. C2-320.HT.01.01.Th.90 tanggal 20Januari 1990, serta telah didaftarkan dalam buku register Kantor Pengadilan Negeri Surabaya dibawah No.180/1990 tanggal 21 Februari 1990 (“Akta Pendirian”).

Perubahan anggaran dasar Perseroan yang terakhir sebagaimana termaktub dalam akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Integra Indocabinet No. 17 tanggal 7 Maret 2017 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta dan (i) telah memperoleh persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-0005787.AH.01.02.TAHUN 2017 tanggal 8 Maret 2017; dan (ii) telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, masing-masing No. AHU-AH.01.03-0116016 (untuk perubahan anggaran dasar Perseroan) dan No. AHU-AH.01.03-0116017 (untuk perubahan data Perseroan), keduanya tanggal 8 Maret 2017 serta telah terdaftar dalam Daftar Perseroan, di bawah No. AHU-0005787.AH.01.02.TAHUN 2017 tanggal 8 Maret 2017, yang antara lain sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham Perseroan atas (i) perubahan seluruh anggaran dasar untuk disesuaikan dengan peraturan perundangan dibidang pasar modal; (ii) menyetujui perubahan status Perseroan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka; (iii) menyetujui pengeluaran saham baru yang dikeluarkan dari portepel yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui penawaran umum; dan (iv) menyetujui pengeluaran saham baru dalam rangka pelaksanaan program Manajemen & Karyawan (Management & Employee Stock Option Plan / MESOP) (“Akta No. 17/2017”).

Sebagaimana termaktub dalam Akta No. 17/2017, maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang industri, perdagangan dan jasa.

26 27

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

Kegiatan Usaha Utama:

1. Menjalankan usaha dalam bidang industri, antara lain industri furnitur dan Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan sejenisnya.

2. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, termasuk perdagangan impor ekspor, interinsuler dan lokal, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak lain yang dipasarkan oleh Perseroan, bertindak sebagai grosir, leveransir/supplier, waralaba, dan commision house serta kegiatan usaha yang terkait, bertindak sebagai distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri, serta perdagangan hasil industri sebagaimana tersebut di atas.

3. Menjalankan usaha dalam bidang jasa kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.

Kegiatan Usaha Penunjang:

kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.

Kegiatan Usaha Utama saat ini:

Kegiatan usaha Perseroan saat ini berfokus di bidang produksi mebel berbahan dasar kayu dan produk kayu lainnya, konsesi hutan serta ritel dan distribusi mebel serta perlengkapan dekorasi rumah melalui Perseroan dan Entitas Anak.

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI KEUANGAN DAN KINERJA PERSEROAN

Kegiatan usaha Perseroan dan operasi Perseroan dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, meliputi:

a. Perubahan nilai tukar mata uang asing

Pendapatan ekspor Perseroan dalam mata uang USD, sedangkan mayoritas biaya dalam mata uang Rupiah. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3 / PBI / 2015 tentang Kewajiban Menggunakan Rupiah dalam Wilayah Republik Indonesia, mata uang transaksional Perseroan untuk transaksi domestik seperti pembayaran gaji dan upah, pembelian bahan dari perusahaan domestik dan biaya operasional lainnya, dilakukan dalam mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dicatatkan dalam mata uang Rupiah. Dengan demikian, setiap perubahan nilai tukar USD terhadap Rupiah akan berdampak pada pencatatan pendapatan ekspor Perseroan pada laporan keuangan konsolidasian Perseroan sehingga dapat mengakibatkan fluktuasi pendapatan ekspor dan laba Perseroan yang dicatat dalam mata uang Rupiah. b. Persaingan usaha Perseroan dan Entitas Anak menghadapi persaingan usaha dari perusahaan-perusahaan lain baik dari luar maupun dalam negeri. Untuk menghadapi persaingan usaha tersebut, Perseroan menjalankan program-program promosi dan pemasaran, termasuk dengan menetapkan harga jual yang kompetitif, untuk mempertahankan pelanggan Perseroan. Meskipun peningkatan biaya promosi dan pemasaran dapat berdampak pada penurunan laba, Perseroan menjalankan program promosi dan pemasaran dengan efisien dan efektif, sehingga Perseroan dapat meminimalisasikan penurunan tingkat laba yang mungkin dapat terjadi.

26 27

c. Peningkatan biaya produksi Peningkatan upah minimum regional, bahan bakar minyak untuk pengangkutan produk, biaya listrik dan biaya bahan baku (meskipun secara historikal harga bahan baku kayu relatif cukup stabil) dapat meningkatkan biaya produksi sehingga dapat menurunkan laba Perseroan apabila peningkatan biaya produksi tersebut tidak diimbangi dengan kenaikan harga penjualan.

d. Suku bunga pinjaman

Risiko tingkat suku bunga pinjaman Perseroan terutama berasal dari utang bank dan lembaga keuangan non bank yang diperoleh Perseroan dimana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perseroan mengelola risiko tersebut dengan senantiasa memonitor pergerakan tingkat suku bunga pasar yang berlaku dan mengelola ketersediaan arus kas yang digunakan untuk melunasi pinjaman dan modal kerja.

3. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Mulai 1 Januari 2016, mata uang fungsional Perseroan menurut biaya dan pendanaan menggunakan mata uang Rupiah. Dengan demikian, laporan keuangan pencatatan Perseroan berubah dari USD ke IDR.

Sesuai dengan ketentuan PSAK 10, ketika ada perubahan dalam mata uang fungsional entitas, entitas harus menerapkan prosedur translasi berlaku untuk mata uang fungsional baru secara prospektif sejak tanggal perubahan yang efektif 1 Januari 2016. Oleh karena itu, Perseroan telah melakukan translasi atas laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan laporan keuangan tahun sebelumnya yang dikeluarkan dalam mata uang USD ke mata uang penyajian IDR dengan menggunakan prosedur berikut: 1) Sebuah aset dan liabilitas untuk setiap laporan posisi keuangan konsolidasian yang

disajikan (yaitu termasuk perbandingan), akan dijabarkan dengan kurs penutupan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian;

2) Pendapatan dan beban untuk setiap laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian atau laporan laba rugi terpisah yang disajikan (yaitu termasuk perbandingan) harus dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata satu tahun; dan

3) Semua selisih kurs yang dihasilkan harus diakui dalam penghasilan komprehensif lain.

Berikut ini rasio-rasio keuangan yang terkena dampak atas perubahan kebijakan akuntansi Perseroan, yaitu:

2015 2014 Sebelum translasi Setelah translasi Sebelum translasi Setelah translasi

ROA 2,13% 1,91% 1,07% 1,02%ROE 6,02% 5,45% 2,72% 2,59%

4. SEGMEN OPERASI

Manajemen memantau hasil operasi dari unit usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba rugi operasi pada laporan keuangan konsolidasian.

Harga transfer antar entitas hukum dan antar segmen diatur dengan cara yang serupa dengan transaksi dengan pihak ketiga.

28 29

Tabel berikut ini menyajikan informasi sehubungan dengan segmen operasi kelompok usaha:

Manufaktur Kehutanan Perdagangan Eliminasi JumlahTahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016Penjualan

Ekspor 1.026.540.465.068 - - - 1.026.540.465.068 Lokal 305.849.159.828 246.350.857.933 36.204.535.529 (291.556.039.319) 296.848.513.971

Jumlah penjualan 1.332.389.624.896 246.350.857.933 36.204.535.529 (291.556.039.319) 1.323.388.979.039 Laba usaha segmen dilaporkan 381.358.174.212 63.423.900.972 11.490.391.916 1.886.516.240 458.158.983.340 Laba tahun berjalan 248.537.160.026 14.994.971.389 (9.644.396.316) (112.806.511.081) 141.081.224.018

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015Penjualan

Ekspor 934.570.856.734 - - - 934.570.856.734 Lokal 83.967.126.076 116.215.944.705 15.690.047.060 (31.747.302.864) 184.125.814.977

Jumlah penjualan 1.018.537.982.810 116.215.944.705 15.690.047.060 (31.747.302.864) 1.118.696.671.711 Laba usaha segmen dilaporkan 198.860.792.892 37.425.651.556 4.459.787.060 959.380.867 241.705.612.375 Laba tahun berjalan 37.322.106.952 3.597.223.987 (1.698.020.145) (690.004.637) 38.531.306.157

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Penjualan

Ekspor 693.677.348.752 - - - 693.677.348.752 Lokal 165.867.214.698 201.117.894.571 10.501.664.547 (75.058.863.700) 302.427.910.116

Jumlah penjualan 859.544.563.450 201.117.894.571 10.501.664.547 (75.058.863.700) 996.105.258.868 Laba usaha segmen dilaporkan 114.205.488.236 40.516.673.349 3.000.749.113 1.465.654.836 159.188.565.534 Laba tahun berjalan 8.803.266.034 5.896.324.888 786.265.898 (43.212.932) 15.442.643.888

Berikut adalah rincian kapasitas kegiatan manufaktur Perseroan dan Entitas Anak:

2014 2015 2016Mebel Kapasitas Terpasang (m3) 17.763 23.450 35.044Volume Produksi (m3) 12.588 15.578 16.155Utilisasi (%) 70,9 66,4 46,1

Building Component Kapasitas Terpasang (m3) 17.558 35.558 133.338Volume Produksi (m3) 15.918 18.120 57.008Utilisasi (%) 90,7 51,0 42,8Sumber: Manajemen Perseroan

Penjualan

Pada tahun 2016, penjualan bidang manufaktur, kehutanan dan perdagangan masing-masing sebesar 100,68%; 18,62% dan 2,74% dari jumlah penjualan konsolidasian setelah eliminasi sebesar -22,03% yang merupakan transaksi antar perusahaan dalam Perseroan.

Pada tahun 2015, penjualan bidang manufaktur, kehutanan dan perdagangan masing-masing sebesar 91,05%; 10,39% dan 1,40% dari jumlah penjualan konsolidasian setelah eliminasi sebesar -2,84% yang merupakan transaksi antar perusahaan dalam Perseroan.

Pada tahun 2014, penjualan bidang manufaktur, kehutanan dan perdagangan masing-masing sebesar 86,29%; 20,19% dan 1,05% dari jumlah penjualan konsolidasian setelah eliminasi sebesar -7,54% yang merupakan transaksi antar perusahaan dalam Perseroan.

28 29

Penjualan bidang manufaktur mengalami kenaikan berturut-turut sebesar 9,63% dan 4,76% pada tahun 2016 dan 2015 dikarenakan terdapat kenaikan pada kuantitas penjualan ekspor - building component serta peningkatan kuantitas atas penjualan lokal buliding component, knock down dan set up.

Penjualan bidang kehutanan mengalami kenaikan dan penurunan berturut-turut sebesar 8,23% dan -9,80% pada tahun 2016 dan 2015 dikarenakan peningkatan penjualan kayu pada tahun 2016 sedangkan pada tahun 2015, Perseroan tidak mampu memindahkan kayu dari tempat penebangan ke gudang karena sungai yang mengering.

Laba Bruto

Pada tahun 2016, laba bruto bidang manufaktur, kehutanan dan perdagangan masing-masing sebesar 83,24%; 13,84% dan 2,51% dari jumlah laba bruto konsolidasian setelah eliminasi sebesar 0,41% yang merupakan transaksi antar perusahaan dalam Perseroan.

Pada tahun 2015, laba bruto bidang manufaktur, kehutanan dan perdagangan masing-masing sebesar 82,27%; 15,48% dan 1,85% dari jumlah laba bruto konsolidasian setelah eliminasi sebesar 0,40% yang merupakan transaksi antar perusahaan dalam Perseroan.

Pada tahun 2014, laba bruto bidang manufaktur, kehutanan dan perdagangan masing-masing sebesar 71,74%; 25,45% dan 1,89% dari jumlah laba bruto konsolidasian setelah eliminasi sebesar 0,92% yang merupakan transaksi antar perusahaan dalam Perseroan.

Laba bruto bidang manufaktur mengalami kenaikan berturut-turut sebesar 0,96% dan 10,53% pada tahun 2016 dan 2015 dikarenakan faktor peningkatan efisiensi manufaktur pada beberapa hal antara lain pemanfaatan kayu sisa sebagai bahan baku produksi mebel, peningkatan harga jual untuk mebel-mebel yang memiliki cat dan desain yang menarik, pengurangan penjualan produk-produk yang memiliki tingkat marjin rendah seperti keranjang rotan, dan penurunan biaya bahan baku khususnya cat dan papan MDF (medium density fibreboard).

Laba bruto bidang kehutanan mengalami penurunan berturut-turut sebesar -1,64% dan -9,97% pada tahun 2016 dan 2015 dikarenakan dibidang manufaktur mengalami kenaikan yang lebih signifikan sehingga menyebabkan laba bruto bidang kehutanan terlihat menurun dari tahun ke tahun.

Laba Bersih

Pada tahun 2016, laba bersih bidang manufaktur, kehutanan dan perdagangan masing-masing sebesar 176,17%; 10,63% dan -6,84% dari jumlah laba bersih konsolidasian setelah eliminasi sebesar -79,96% yang merupakan transaksi antar perusahaan dalam Perseroan.

Pada tahun 2015, laba bersih bidang manufaktur, kehutanan dan perdagangan masing-masing sebesar 96,86%; 9,34% dan -4,41% dari jumlah laba bersih konsolidasian setelah eliminasi sebesar -1,79% yang merupakan transaksi antar perusahaan dalam Perseroan.

Pada tahun 2014, laba bersih bidang manufaktur, kehutanan dan perdagangan masing-masing sebesar 57,01%; 38,18% dan 5,09% dari jumlah laba bersih konsolidasian setelah eliminasi sebesar -0,28% yang merupakan transaksi antar perusahaan dalam Perseroan.

Laba bersih bidang manufaktur mengalami kenaikan berturut-turut sebesar 79,30% dan 39,86% pada tahun 2016 dan 2015 dikarenakan terdapat kenaikan pada kuantitas penjualan ekspor - building component serta peningkatan kuantitas atas penjualan lokal buliding component, knock down dan set up. dan faktor peningkatan efisiensi manufaktur.

30 31

Laba bersih bidang kehutanan mengalami kenaikan dan penurunan berturut-turut sebesar 1,29% dan -28,85% pada tahun 2016 dan 2015 dikarenakan pada tahun 2015, Perseroan tidak mampu memindahkan kayu dari tempat penebangan ke gudang karena sungai yang mengering.Laba bersih bidang perdagangan mengalami penurunan berturut-turut sebesar -2,43% dan -9,50% pada tahun 2016 dan 2015 dikarenakan bidang perdagangan baru mulai beroperasi secara komersial pada pertengahan tahun 2016 sehingga penjualannya belum maksimal dan belum dapat menutup beban operasionalnya.

Volume Produksi

Pada tahun 2016, 2015 dan 2014, volume produksi mebel bidang manufaktur masing-masing sebesar 16.155m3, 15.578m3 dan 12.588m3. Sedangkan volume produksi building component bidang manufaktur pada tahun 2016, 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 57.008m3, 18.120m3 dan 15.918m3. Kenaikan volume produksi Perseroan tiap tahun, hal ini seiring dengan adanya kenaikan penjualan secara kuantitas Perseroan.

5. ANALISA KEUANGAN

Tabel berikut menyajikan informasi rinci mengenai hasil operasional konsolidasian historis Perseroan

I. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF PERSEROAN

(dalam Rupiah)

Keterangan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2014 2015 2016Penjualan Bersih 996.105.258.868 1.118.696.671.711 1.323.388.979.039Beban Pokok Penjualan (836.916.693.334) (876.991.059.336) (865.229.995.699)LABA BRUTO 159.188.565.534 241.705.612.375 458.158.983.340Beban Penjualan (33.182.814.062) (45.714.062.523) (64.638.717.267)Beban umum dan administrasi (51.363.844.019) (79.944.456.088) (110.012.317.898)Laba (rugi) selisih kurs – bersih 6.055.309.186 7.297.546.317 9.466.292.727Beban bunga (61.416.255.732) (67.307.212.559) (105.943.138.891)Beban administrasi bank (1.212.791.628) (3.090.609.915) (2.138.867.004)Penghasilan bunga 222.261.844 749.969.374 893.970.605Laba (rugi) penjualan aset tetap (3.074.840.894) (18.890.632.216) (990.036.967)Lain-lain – bersih 7.168.537.414 8.132.624.499 10.285.055.877LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK 22.384.127.643 42.938.779.264 195.081.224.522MANFAAT (BEBAN) PAJAKKini (5.636.464.967) (13.771.265.405) (58.549.280.250)Tangguhan (1.305.018.788) 9.363.792.298 4.549.279.746Jumlah manfaat (beban) pajak – bersih (6.941.483.755) (4.407.473.107) (54.000.000.504)LABA PERIODE/TAHUN BERJALAN 15.442.643.888 38.531.306.157 141.081.224.018Penghasilan (Kerugian) Komprehensif LainPos yang dapat direklasifikasi ke laba rugi:Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 8.144.944.662 51.980.001.268 -Pos yang tidak dapat direklasifikasi ke laba rugi:Peningkatan (penurunan) revaluasi aset tetap – bersih (4.073.415.308) - 506.719.066.642Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja – bersih (236.782.367) 1.548.284 190.809.397Jumlah penghasilan (kerugian) komprehensif lain 3.834.746.987 51.981.549.552 506.909.876.039JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF PERIODE/

TAHUN BERJALAN 19.277.390.875 90.512.855.709 647.991.100.057Laba periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 14.738.392.771 37.891.275.532 140.696.905.072Kepentingan non-pengendali 704.251.117 640.030.625 384.318.946JUMLAH 15.442.643.888 38.531.306.157 141.081.224.018

30 31

(dalam Rupiah)

Keterangan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2014 2015 2016Jumlah penghasilan komprehensif periode/tahun berjalan

yang dapat diatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 18.534.080.509 89.526.000.854 645.499.410.623Kepentingan non-pengendali 743.310.366 986.854.855 2.491.689.434

JUMLAH 19.277.390.875 90.512.855.709 647.991.100.057

a. Penjualan

(dalam Rupiah)

Keterangan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2014 2015 2016Ekspor

ManufakturBuilding component 110.580.040.470 167.666.535.700 340.519.963.460Knock down 256.001.267.435 416.683.027.524 418.967.408.786Set up 327.096.040.847 350.221.293.510 267.053.092.822

LokalManufakturBuilding component 63.824.719.180 30.341.129.993 55.164.420.728Knock down 20.082.143.458 7.234.302.646 39.967.556.609Set up 51.399.186.051 31.587.051.709 46.669.671.418Kehutanan 158.957.217.136 99.275.479.857 118.969.161.162Perdagangan 8.164.644.291 15.687.850.772 36.077.704.054

Jumlah 996.105.258.868 1.118.696.671.711 1.323.388.979.039

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, penjualan Perseroan adalah sebesar Rp1.323.388.979.039, terjadi kenaikan sebesar Rp204.692.307.328 atau setara dengan 18,3% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.118.696.671.711. Peningkatan penjualan terutama disebabkan oleh peningkatan kuantitas penjualan ekspor di bidang manufaktur - building component terutama pada Perseroan dan Intera (manufaktur) serta peningkatan kuantitas atas penjualan lokal buliding component, knock down dan set up.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, penjualan Perseroan adalah sebesar Rp1.118.696.671.711, terjadi peningkatan sebesar Rp122.591.412.843 atau setara dengan 12,31% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

32 33

sebesar Rp996.105.258.868. Peningkatan penjualan terjadi karena Perseroan dan entitas anak yang bergerak di bidang manufaktur dan perdagangan disebabkan oleh peningkatan kuantitas penjualan mebel baik ekspor maupun lokal. Akan tetapi terdapat penurunan penjualan lokal yang disebabkan oleh Belayan dan Narkata yang bergerak di bidang kehutanan mengalami kendala pengiriman akibat sungai kering.

b. Laba Bruto

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, laba bruto Perseroan adalah sebesar Rp458.158.983.340, terjadi peningkatan sebesar Rp216.453.370.965 atau setara dengan 89,55% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp241.705.612.375. Peningkatan laba bruto disebabkan oleh faktor peningkatan efisiensi manufaktur dan mulai beroperasinya gerai ritel Integriya yang menghasilkan laba bruto yang lebih baik.

Peningkatan efisiensi dapat diatribusikan pada beberapa hal antara lain pemanfaat kayu sisa sebagai bahan baku produksi mebel, peningkatan harga jual untuk mebel-mebel yang memiliki cat dan desain yang menarik, pengurangan penjualan produk-produk yang memiliki tingkat marjin rendah seperti keranjang rotan, dan penurunan biaya bahan baku khususnya cat dan papan MDF (medium density fibreboard). Sedangkan peningkatan laba bruto pada segmen ritel ditandai dengan mulai beroperasinya gerai ritel Thema Home pada semester pertama tahun 2016, dimana Perseroan melalui Integriya menjual produk-produk mebel dan aksesoris rumah pada tingkat harga eceran.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, laba bruto Perseroan adalah sebesar Rp241.705.612.375, terjadi peningkatan sebesar Rp82.517.046.841 atau setara dengan 51,84% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp159.188.565.534. Peningkatan laba bruto terutama disebabkan oleh peningkatan kuantitas penjualan dari Perseroan dan entitas anak yang bergerak di bidang manufaktur dan perdagangan.

c. Beban umum dan administrasi

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, beban umum dan administrasi Perseroan adalah sebesar Rp110.012.317.898, terjadi peningkatan sebesar Rp30.067.861.810 atau setara dengan 37,61% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31

32 33

Desember 2015 sebesar Rp79.944.456.088. Peningkatan beban umum dan administrasi terutama disebabkan oleh peningkatan gaji sebesar Rp9.257.707.471 (atau sebesar 31,89%), beban jasa manajemen meningkat sebesar Rp6.423.287.328 (atau sebesar 101,43%), beban asuransi meningkat sebesar Rp2.730.743.911 (atau sebesar 80,35%), dan beban pajak yang harus ditanggung oleh Perseroan meningkat sebesar Rp1.926.823.099 (atau sebesar 21,19%).

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, beban umum dan administrasi Perseroan adalah sebesar Rp79.944.456.088, terjadi peningkatan sebesar Rp28.580.612.069 atau setara dengan 55,64% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp51.363.844.019. Peningkatan beban umum dan administrasi terutama disebabkan oleh peningkatan gaji sebesar Rp4.128.814.189 (atau sebesar 16,58%), beban jasa manajemen meningkat sebesar Rp2.464.224.540 (atau sebesar 63,70%), beban penyusutan meningkat sebesar Rp3.711.391.479 (atau sebesar 147,95%), dan beban pajak yang harus ditanggung oleh Perseroan meningkat sebesar Rp7.391.716.805 (atau sebesar 434,45%).

d. Laba (rugi) selisih kurs - bersih

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, laba selisih kurs - bersih Perseroan adalah sebesar Rp9.466.292.727, terjadi peningkatan laba selisih kurs sebesar Rp2.168.746.410 atau setara dengan 29,72% jika dibandingkan dengan laba selisih kurs – bersih Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp7.297.546.317. Peningkatan laba selisih kurs - bersih Perseroan terutama disebabkan oleh melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat yang diikuti menurunnya jumlah utang bank dan lembaga keuangan bukan bank dalam bentuk Dolar Amerika Serikat, tetapi berbanding terbalik dengan peningkatan piutang usaha dalam Dolar Amerika Serikat, sehingga berdampak pada laba selisih kurs tahun 2016 lebih besar daripada tahun 2015.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, laba selisih kurs - bersih Perseroan adalah sebesar Rp7.297.546.317, terjadi peningkatan laba selisih kurs sebesar Rp1.242.237.131 atau setara dengan 20,51% jika dibandingkan dengan laba selisih kurs – bersih Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp6.055.309.186. Peningkatan laba selisih kurs - bersih Perseroan disebabkan oleh menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Hal ini diikuti juga penurunan jumlah utang bank dan lembaga keuangan bukan bank dalam bentuk Dolar Amerika Serikat.

e. Beban Bunga

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, beban bunga Perseroan adalah sebesar Rp105.943.138.891, terjadi kenaikan sebesar Rp38.635.926.332 atau setara dengan 57,4% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp67.307.212.559. Peningkatan beban bunga Perseroan terutama disebabkan karena Perseroan memperoleh tambahan fasilitas utang bank dan lembaga keuangan bukan bank baru yang cukup signifikan untuk kebutuhan modal kerja.

34 35

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, beban bunga Perseroan adalah sebesar Rp67.307.212.559, terjadi peningkatan sebesar Rp5.890.956.827 atau setara dengan 9,59% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp61.416.255.732. Peningkatan beban bunga Perseroan terutama disebabkan karena Perseroan memperoleh tambahan fasilitas utang bank dan lembaga keuangan bukan bank baru yang cukup signifikan, yang digunakan untuk membiayai proyek pembangunan pabrik.

f. Laba (rugi) penjualan aset tetap

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, rugi penjualan aset tetap Perseroan adalah sebesar Rp990.036.967, terjadi penurunan rugi penjualan aset tetap sebesar Rp17.900.595.249 atau setara dengan 94,76% jika dibandingkan dengan rugi penjualan aset tetap pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp18.890.632.216. Penurunan rugi penjualan aset tetap terutama disebabkan karena pada tahun 2016 tidak terdapat penjualan aset tetap dalam jumlah yang signifikan.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, rugi penjualan aset tetap Perseroan adalah sebesar Rp18.890.632.216, terjadi peningkatan rugi penjualan aset tetap sebesar Rp15.815.791.322 atau setara dengan 514,36% jika dibandingkan dengan rugi penjualan aset tetap pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp3.074.840.894. Peningkatan rugi penjualan aset tetap terutama disebabkan oleh entitas anak yang bergerak di bidang manufaktur menjual seluruh bangunan pabriknya karena pindah ke lokasi pabrik yang baru.

g. Penghasilan (kerugian) komprehensif lain

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, penghasilan komprehensif Perseroan adalah sebesar Rp506.909.876.039, terjadi peningkatan sebesar Rp454.928.326.487 atau setara dengan 875% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp51.981.549.552. Peningkatan penghasilan komprehensif lainnya terutama disebabkan oleh revaluasi aset tetap yang dilakukan oleh Perseroan pada tahun 2016.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, penghasilan komprehensif Perseroan adalah sebesar Rp51.981.549.552, terjadi peningkatan sebesar Rp48.146.802.565 atau setara dengan 1256% jika dibandingkan dengan penghasilan komprehensif tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp3.834.746.987. Peningkatan penghasilan komprehensif lainnya disebabkan karena penjabaran laporan keuangan terkait dengan translasi laporan keuangan Perseroan.

34 35

h. Penghasilan Komprehensif Periode Tahun Berjalan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah penghasilan komprehensif Perseroan adalah sebesar Rp647.991.100.057, terjadi peningkatan sebesar Rp557.478.244.348 atau setara dengan 616% jika dibandingkan dengan jumlah penghasilan komprehensif tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp90.512.855.709. Peningkatan jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan terutama disebabkan oleh revaluasi aset tetap yang dilakukan oleh Perseroan pada tahun 2016.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah penghasilan komprehensif Perseroan adalah sebesar Rp90.512.855.709, terjadi peningkatan sebesar Rp71.235.464.834 atau setara dengan 370% jika dibandingkan dengan jumlah penghasilan komprehensif tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp19.277.390.875. Peningkatan jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan disebabkan karena laba tahun 2015 Perseroan dan penjabaran laporan keuangan terkait dengan translasi laporan keuangan Perseroan.

I I. LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2014 2015 2016Jumlah Aset 1.521.164.526.153 2.014.472.522.107 3.081.874.210.495Jumlah Liabilitas 924.806.153.980 1.307.489.294.225 1.651.841.228.669Jumlah Ekuitas 596.358.372.173 706.983.227.882 1.430.032.981.826

A. ASET

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2014 2015 2016ASETASET LANCARKas dan setara kas 27.003.675.052 116.330.998.235 30.449.572.479Piutang usaha – pihak ketiga, bersih 126.453.215.078 103.254.127.607 187.911.663.923Piutang lain-lain

Pihak berelasi - 5.705.000.000 9.705.000.000Pihak ketiga 85.975.091.310 83.975.605.783 69.537.812.441

36 37

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2014 2015 2016Persediaan 370.729.131.373 575.780.894.734 893.017.247.860Pajak dibayar di muka 53.483.073.353 86.641.875.124 57.865.781.855Biaya dibayar di muka 8.185.548.964 8.155.804.028 11.996.020.252Uang muka pembelian 38.666.930.986 29.251.710.800 64.658.888.752Taksiran tagihan pajak 4.381.778.520 2.976.593.074 2.560.280.979Jumlah Aset Lancar 714.878.444.636 1.012.072.609.385 1.327.702.268.541

ASET TIDAK LANCARUang muka pembelian 49.233.418.595 32.135.724.826 83.412.735.768Aset pajak tangguhan 200.573.224 1.557.777.573 3.112.995.737Properti investasi - 5.334.000.000 15.880.000.000Aset tetap – bersih 745.755.613.017 954.784.745.618 1.642.859.190.372Aset lain-lain 11.096.476.681 8.587.664.705 8.907.020.077Jumlah Aset Tidak Lancar 806.286.081.517 1.002.399.912.722 1.754.171.941.954JUMLAH ASET 1.521.164.526.153 2.014.472.522.107 3.081.874.210.495

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah aset Perseroan adalah sebesar Rp3.081.874.210.495, terjadi peningkatan sebesar 53% atau setara dengan Rp1.067.401.688.388 bila dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.014.472.522.107. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya persediaan, peningkatan persediaan bahan baku, dan peningkatan aset tetap–bersih karena Perseroan melakukan revaluasi aset tetap.

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah aset Perseroan adalah sebesar Rp2.014.472.522.107, terjadi peningkatan sebesar 32,43% atau setara dengan Rp493.307.995.954 bila dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp1.521.164.526.153. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya peningkatan persediaan dan peningkatan aset tetap–bersih. Hal ini terkait dengan pembangunan pabrik entitas anak di Lamongan yang memiliki kapasitas produksi lebih besar dan pembangunannya telah selesai di 2015.

a. Kas dan Setara Kas

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah kas dan setara kas Perseroan adalah sebesar Rp30.449.572.479, terjadi penurunan sebesar 73,8% atau setara dengan Rp85.881.425.756 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp116.330.998.235. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pembelian bahan baku pada akhir tahun 2016.

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah kas dan setara kas Perseroan adalah sebesar Rp116.330.998.235, terjadi peningkatan sebesar 330,80% atau setara dengan Rp89.327.323.183 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp27.003.675.052. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah simpanan dalam USD serta penempatan deposito berjangka di Bank BNI dari hasil penjualan aset tetap yang dilakukan pada akhir tahun 2015.

36 37

b. Piutang Usaha – Pihak ketiga, bersih

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah piutang usaha – pihak ketiga, bersih Perseroan adalah sebesar Rp187.911.663.923, terjadi peningkatan sebesar 81,99% atau setara dengan Rp84.657.536.316 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp103.254.127.607. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan piutang usaha kepada pelanggan ekspor Perseroan seiring dengan meningkatnya penjualan ekspor Perseroan.

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah piutang usaha – pihak ketiga, bersih Perseroan adalah sebesar Rp103.254.127.607, terjadi penurunan sebesar 18,35% atau setara dengan Rp23.199.087.471 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp126.453.215.078. Penurunan tersebut terutama penurunan piutang usaha kepada pelanggan domestik Perseroan, yang disebabkan oleh menurunnya penjualan kayu dari Perseroan.

c. Persediaan

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tangga l 31 Desember 2016, jumlah persed iaan Perseroan ada lah sebesar Rp893.017.247.860, terjadi peningkatan sebesar 55% atau setara dengan Rp317.236.353.126 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp575.780.894.734. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan bahan baku dan pembantu serta barang jadi yang dimiliki Perseroan untuk persiapan penjualan di awal tahun 2017.

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tangga l 31 Desember 2015, jumlah persed iaan Perseroan ada lah sebesar Rp575.780.894.734 , terjadi peningkatan sebesar 55,31% atau setara dengan Rp205.051.763.361 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp370.729.131.373. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan bahan baku dan pembantu yang dimiliki Perseroan untuk memenuhi kebutuhan produksi yang meningkat seiring dengan peningkatan penjualan.

d. Uang muka pembelian pada aset lancar

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, uang muka pembelian pada aset lancar Perseroan adalah sebesar Rp64.658.888.752, terjadi peningkatan sebesar 121,04% atau setara dengan Rp35.407.177.952 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp29.251.710.800. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh uang muka yang dibayarkan oleh Perseroan untuk pembelian bahan baku kayu.

e. Jumlah aset lancar

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tangga l 31 Desember 2016, jumlah aset lancar Perseroan ada lah sebesar Rp1 .327 .702 .268 .541 , te r jad i pen ingka tan sebesar 31 ,17% a tau se ta ra dengan Rp315.629.659.156 bila dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.012.072.609.385. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya persediaan dan peningkatan persediaan bahan baku.

38 39

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tangga l 31 Desember 2015, jumlah aset lancar Perseroan ada lah sebesar Rp1 .012 .072 .609 .385 , te r jad i pen ingka tan sebesar 41 ,57% a tau se ta ra dengan Rp297.194.164.749 bila dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp714.878.444.636. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya peningkatan persediaan.

f. Aset tetap - bersih

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tangga l 31 Desember 2016, aset te tap - bers ih Perseroan ada lah sebesar Rp1 .642 .859 .190 .372 , te r jad i pen ingka tan sebesar 72 ,07% a tau se ta ra dengan Rp688.074.444.754 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp954.784.745.618. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh revaluasi aset tetap atas tanah dan bangunan Perseroan di Sidoarjo dan Lamongan yang menyebabkan peningkatan nilai aset tetap sebesar Rp591.090.336.931.

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tangga l 31 Desember 2015, aset te tap - bers ih Perseroan ada lah sebesar Rp954.784.745.618, terjadi peningkatan sebesar 28,03% atau setara dengan Rp209.029.132.601 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp745.755.613.017. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh penambahan tanah dan bangunan fasilitas produksi Perseroan di Lamongan.

g. Uang muka pembelian pada aset tidak lancar

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, uang muka pembelian pada aset tidak lancar Perseroan adalah sebesar Rp83.412.735.768, terjadi peningkatan sebesar 159,57% atau setara dengan Rp51.277.010.942 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp32.135.724.826. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh uang muka yang dibayarkan oleh Perseroan untuk pembelian tanah dan bangunan di Buduran, Sidoarjo.

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, uang muka pembelian pada aset tidak lancar Perseroan adalah sebesar Rp32.135.724.826, terjadi penurunan sebesar 34,73% atau setara dengan Rp17.097.693.769 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp49.233.418.595. Penurunan tersebut terutama karena adanya reklasifikasi uang muka pembelian tanah di Lamongan menjadi aset tetap Perseroan.

h. Jumlah aset tidak lancar

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah aset tidak lancar Perseroan adalah sebesar Rp1 .754 .171 .941 .954 , te r jad i pen ingka tan sebesar 75 ,00% a tau se ta ra dengan Rp751.772.029.232 bila dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.002.399.912.722. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya aset tetap–bersih karena Perseroan melakukan revaluasi aset tetap.

38 39

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah aset tidak lancar Perseroan adalah sebesar Rp1 .002 .399 .912 .722 , te r jad i pen ingka tan sebesar 24 ,32% a tau se ta ra dengan Rp196.113.831.205 bila dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp806.286.081.517. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya aset tetap–bersih. Hal ini terkait dengan pembangunan pabrik entitas anak di Lamongan yang memiliki kapasitas produksi lebih besar dan pembangunannya telah selesai di 2015.

B. Liabilitas

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2014 2015 2016LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank 592.878.060.190 766.860.659.223 907.825.110.478Utang usaha – pihak ketiga 77.986.237.180 92.080.340.642 72.604.179.566Utang lain-lain

Pihak ketiga 2.203.632.409 11.607.525.581 5.654.871.991Beban akrual 13.492.332.427 24.607.397.552 11.449.731.647Utang pajak 1.307.234.867 5.171.757.786 43.462.855.487Uang muka penjualan 9.153.927.568 25.429.552.176 24.792.817.188Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu

tahun:Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank 10.647.141.064 14.666.943.669 26.475.634.258Utang sewa pembiayaan 14.890.374.606 8.823.113.862 9.093.528.058

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 722.558.940.311 949.247.290.491 1.101.358.728.673LIABILITAS JANGKA PANJANGUtang jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh

tempo dalam waktu satu tahun:Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank 2.896.321.840 198.219.164.268 160.818.401.206Utang sewa pembiayaan 19.039.788.936 11.072.193.969 9.039.813.743

Utang lain-lainPihak berelasi 94.510.018.600 82.600.391.671 141.314.372.925Pihak ketiga 20.470.000.000 620.400.000 -

Liabilitas pajak tangguhan 49.276.052.995 46.102.573.417 212.078.470.513Imbalan kerja 16.055.031.298 19.627.280.409 27.231.441.609Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 202.247.213.669 358.242.003.734 550.482.499.996JUMLAH LIABILITAS 924.806.153.980 1.307.489.294.225 1.651.841.228.669

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas Perseroan adalah sebesar Rp1.651.841.228.669, terjadi peningkatan sebesar 26,34% atau setara dengan Rp344.351.934.444 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.307.489.294.225. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya utang bank dan lembaga keuangan bukan bank dan peningkatan utang lain – lain – pihak berelasi yang digunakan untuk membiayai modal kerja Perseroan serta peningkatan liabilitas pajak tangguhan.

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah liabilitas Perseroan adalah sebesar Rp1.307.489.294.225, terjadi peningkatan sebesar 41,38% atau setara dengan Rp382.683.140.245 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp924.806.153.980. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya utang bank dan lembaga keuangan bukan bank yang digunakan untuk membiayai proyek pembangunan pabrik Interkraft dan modal kerja Perseroan.

40 41

a. Utang pajak

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah u tang pa jak Perseroan ada lah sebesar Rp43.462.855.487, terjadi peningkatan sebesar 740,39% atau setara dengan Rp38.291.097.701 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp5.171.757.786. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena peningkatan utang pajak penghasilan badan yang harus dibayar oleh Perseroan untuk tahun pajak 2016 seiring dengan peningkatan laba Perseroan.

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah utang pajak Perseroan adalah sebesar Rp5.171.757.786, terjadi peningkatan sebesar 295,63% atau setara dengan Rp3.864.522.919 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp1.307.234.867. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena peningkatan utang pajak penghasilan badan yang harus dibayar oleh Perseroan untuk tahun pajak 2015 seiring dengan peningkatan laba Perseroan.

b. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank

Seluruh utang bank dan lembaga keuangan bukan bank Perseroan berasal dari dalam negeri. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada bab III Pernyataan Utang.

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah utang bank dan lembaga keuangan bukan bank Perseroan adalah sebesar Rp1.095.119.145.942, terjadi peningkatan sebesar 11,78% atau setara dengan Rp115.372.378.782 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp979.746.767.160. Peningkatan tersebut terutama disebabkan tambahan fasilitas utang bank dan lembaga keuangan bukan bank yang cukup signifikan untuk kebutuhan modal kerja.

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah utang bank dan lembaga keuangan bukan bank Perseroan adalah sebesar Rp979.746.767.160, terjadi peningkatan sebesar 61,56% atau setara dengan Rp373.325.244.066 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp606.421.523.094. Peningkatan tersebut karena Perseroan memperoleh tambahan fasilitas utang bank dan lembaga keuangan bukan bank yang cukup signifikan, yang digunakan untuk membiayai proyek pembangunan pabrik.

c. Liabilitas pajak tangguhan

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas pajak tangguhan Perseroan adalah sebesar Rp212.078.470.513, terjadi peningkatan sebesar 360,01% atau setara dengan Rp165.975.897.096 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp46.102.573.417. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya liabilitas pajak tangguhan dari surplus revaluasi aset tetap akibat revaluasi tanah dan bangunan yang dilakukan Perseroan pada tahun 2016.

40 41

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah liabilitas pajak tangguhan Perseroan adalah sebesar Rp46.102.573.417, terjadi penurunan sebesar 6,44% atau setara dengan Rp3.173.479.578 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp49.276.052.995. Penurunan tersebut terutama disebabkan karena penurunan liabilitas pajak tangguhan atas surplus revaluasi aset tetap yang berkurang akibat penjualan aset tetap Perseroan.

d. Jumlah liabilitas jangka pendek

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas Perseroan adalah sebesar Rp1.101.358.728.673, terjadi peningkatan sebesar 16,02% atau setara dengan Rp152.111.438.182 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp949.247.290.491. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya utang bank dan lembaga keuangan bukan bank.

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah liabilitas Perseroan adalah sebesar Rp949.247.290.491, terjadi peningkatan sebesar 31,37% atau setara dengan Rp226.688.350.180 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp722.558.940.311. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya utang bank dan lembaga keuangan bukan bank yang digunakan untuk membiayai proyek pembangunan pabrik Interkraft dan modal kerja Perseroan.

e. Jumlah liabilitas jangka panjang

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas Perseroan adalah sebesar Rp550.482.499.996, terjadi peningkatan sebesar 51,66% atau setara dengan Rp192.240.496.262 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp358.242.003.734. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya utang lain – lain – pihak berelasi yang digunakan untuk membiayai modal kerja Perseroan serta peningkatan liabilitas pajak tangguhan.Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah liabilitas Perseroan adalah sebesar Rp358.242.003.734, terjadi peningkatan sebesar 77,13% atau setara dengan Rp155.994.790.065 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp202.247.213.669. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya utang bank dan lembaga keuangan bukan bank yang digunakan untuk membiayai proyek pembangunan pabrik Interkraft dan modal kerja Perseroan.

C. Ekuitas

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2014 2015 2016EKUITASEkuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik

entitas indukModal saham – nilai nominal Rp1.000.000 per saham

Modal dasar – 250.000 sahamModal ditempatkan dan disetor penuh – 195.000 saham pada tahun 2016 dan 2015 dan 100.000 pada tahun 2014 dan 2014 100.000.000.000 195.000.000.000 500.000.000.000

Tambahan modal disetor 119.045.697.456 24.045.697.456 25.093.405.789Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 105.769.457.388 141.425.224.187 141.425.224.187Surplus revaluasi aset tetap – bersih 155.811.192.447 139.866.947.544 640.440.950.720

42 43

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2014 2015 2016Selisih transaksi nilai ekuitas dengan pihak non-

pengendali 510.692.166 510.692.166 1.763.749.431Saldo Laba 95.450.012.909 165.264.491.867 95.685.208.599Sub-jumlah 576.587.052.366 666.113.053.220 1.404.408.538.726Kepentingan non-pengendali 19.771.319.807 40.870.174.662 25.624.443.100JUMLAH EKUITAS 596.358.372.173 706.983.227.882 1.430.032.981.826

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp1.430.032.981.826, terjadi peningkatan sebesar 102,27% atau setara dengan Rp723.049.753.944 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp706.983.227.882. Peningkatan tersebut terutama berasal dari peningkatan setoran modal Perseroan dari Rp195.000.000.000 menjadi sebesar Rp500.000.000.000 atau meningkat sebesar Rp305.000.000.000 dan surplus revaluasi atas aset tetap Perseroan yang meningkat sebesar Rp500.574.003.176.

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp706.983.227.882, terjadi peningkatan sebesar 18,55% atau setara dengan Rp110.624.855.709 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp596.358.372.173. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan sebesar Rp35.655.766.799, dari kegiatan operasional Perseroan sebesar Rp69.814.478.958 dan peningkatan kepentingan non-pengendali (KNP) sebesar Rp21.098.854.855, karena ada tambahan modal disetor KNP.

I I. RASIO-RASIO KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Rasio Pertumbuhan dan Keuangan

Keterangan 31 Desember

2014 2015 2016LikuiditasRasio lancar (x) 0,99 1,07 1,21LeverageRasio jumlah pinjaman berbunga terhadap ekuitas (debt

to equity ratio)(x) 1,23 1,53 0,88

Imbal HasilRasio imbal hasil aset (ROA) (%) 1,02 1,91 4,58Rasio imbal hasil ekuitas (ROE) (%) 2,59 5,45 9,87

a. Likuiditas

Likuiditas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek, yang dapat dihitung dengan rasio lancar. Rasio lancar dihitung dengan cara membandingkan jumlah aset lancar dengan jumlah liabilitas jangka pendek.

Rasio lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2015 dan 2016 masing-masing adalah sebesar 0,99x; 1,07x; dan 1,21x.

Rasio lancar Perseroan yang terus meningkat dari tahun 2014 sampai 2016 disebabkan oleh peningkatan aset lancar yaitu persediaan.

42 43

b. Leverage

Leverage menunjukkan proporsi pendanaan Perseroan dari utang dan ekuitas yang digunakan untuk kegiatan operasional maupun ekspansi. Leverage dihitung dengan cara rasio jumlah utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio), yang dihitung dengan cara membandingkan jumlah utang berbunga dengan jumlah ekuitas.

Rasio utang berbunga terhadap ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2015 dan 2016 masing-masing adalah sebesar 1,23x; 1,53x; dan 0,88x.

Rasio utang berbunga terhadap ekuitas Perseroan dari tahun 2014 sampai tahun 2015 cenderung meningkat, hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada utang bank dan lembaga keuangan bukan bank. Pada tahun 2016, leverage Perseroan mengalami peningkatan yang disebabkan oleh adanya tambahan modal disetor oleh pemegang saham dan peningkatan surplus revaluasi Perseroan.

c. Imbal Hasil Aset

Imbal hasil aset menunjukkan kemampuan aset produktif Perseroan dalam menghasilkan laba bersih, yang dihitung dengan cara membandingkan laba komprehensif dengan jumlah aset. Rasio imbal hasil aset Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2015 dan 2016 masing-masing adalah sebesar 1,02%; 1,91%; dan 4,58%.

Rasio imbal hasil aset mengalami peningkatan yang disebabkan oleh terjadi peningkatan laba tetapi juga diikuti dengan peningkatan aset yaitu persediaan terkait pengembangan usaha yang dilakukan oleh Perseroan.

d. Imbal Hasil Ekuitas

Imbal hasil ekuitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih, yang dihitung dengan cara membandingkan laba bersih dengan jumlah ekuitas.

Rasio imbal hasil ekuitas Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2015 dan 2016 masing-masing adalah sebesar 2,59%; 5,45%; dan 9,87%.Rasio imbal hasil ekuitas Perseroan mengalami peningkatan yang disebabkan oleh peningkatan laba tahun berjalan Perseroan yang meningkat terus dari tahun ke tahun.

I I I. ANALISA LAPORAN ARUS KAS

Likuiditas dan Sumber Pendanaan

Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan memil ik i kas dan setara kas sebesar Rp30.449.572.479 dan memiliki fasilitas pinjaman dari bank yang belum ditarik sebesar Rp200.915.008.122.

Selama tiga tahun terakhir, sumber likuiditas utama Perseroan adalah dari arus kas aktivitas operasi dan aktivitas pendanaan melalui utang. Penggunaan dana utama Perseroan adalah untuk membiayai kebutuhan modal kerja dan belanja modal sehubungan dengan ekspansi kapasitas dan pengembangan usaha. Perseroan secara rutin mengevaluasi kebutuhan modalnya terkait arus kas dari operasi, rencana penambahan kapasitas Perseroan dan kondisi pasar. Apabila Perseroan tidak menghasilkan arus kas dari operasi yang cukup dan dengan mempertimbangkan kondisi pasar, Perseroan masih memiliki sumber pendanaan lain yaitu melalui pendanaan utang ataupun ekuitas dalam bentuk modal tambahan.

44 45

Entitas Anak tidak memiliki batasan untuk mengalihkan dana kepada Perseroan sehingga dapat memberikan pinjaman kepada Perseroan bila dibutuhkan dengan mengacu pada UUPT.Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai arus kas Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, 2015 dan 2016:

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2014 2015 2016ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari pelanggan 956.773.576.810 1.158.171.383.790 1.238.094.707.735Pembayaran kas kepada pemasok, direksi dan karyawan dan

beban operasional lain-lain (886.162.863.406)(1.076.278.614.083)(1.312.603.447.919)Kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) operasi 70.610.713.404 81.892.769.707 (74.508.740.184)Penghasilan keuangan 222.261.844 749.969.374 893.970.605Beban keuangan (62.629.047.360) (82.331.104.454) (108.082.005.895)Pembayaran pajak (8.291.031.939) (9.877.880.616) (22.814.825.939)Penerimaan pajak 1.030.186.236 1.405.185.446 416.312.095Lain-lain 7.168.537.414 8.132.624.499 10.377.755.877Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas

operasi 8.111.619.599 (28.436.044) (193.717.533.441)ARUS KAS DARl AKTIVITAS INVESTASIPembayaran uang muka pembelian aset tetap (37.561.924.441) (25.755.962.630) (57.108.698.965)Perolehan properti investasi - (5.334.000.000) -Perolehan aset tetap (102.242.573.593) (202.720.270.784) (87.507.070.769)Perolehan aset lain-lain (2.582.803.591) (3.886.429.256) (3.498.403.976)Hasil pelepasan aset tetap 29.341.546.559 30.501.435.185 10.462.930.601Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (113.045.755.066) (207.195.227.485) (137.651.243.109)ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPembayaran utang bank dan lembaga keuangan bukan bank (879.788.730.499)(1.146.954.528.710) (2.011.273.248.985)Penambahan utang bank dan lembaga keuangan bukan bank 867.031.483.997 1.473.867.038.596 2.047.335.308.620Pembayaran utang sewa (16.774.083.449) (18.394.852.126) (11.624.734.676)Penambahan utang sewa - - 3.169.896.192Penambahan (pembayaran) utang lain-lain 38.857.394.607 (32.379.626.929) 58.713.981.254Tambahan modal disetor 95.000.000.000 - 90.500.000.000Setoran modal (divestasi) oleh kepentingan non-pengendali 9.054.500.000 20.112.000.000 (16.692.046.113)Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 113.380.564.656 296.250.030.831 160.129.156.292Kenaikan (penurunan) bersih kas, setara kas dan cerukan 8.446.429.189 89.026.367.302 (171.239.620.258)Dampak bersih perubahan nilai tukar atas kas dan setara

kas (1.027.158.027) 1.763.848.000 2.232.977.883Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (3.241.778.034) (7.570.997.031) -Kas, setara kas dan cerukan pada awal tahun 13.083.884.977 17.261.378.105 100.480.596.376

Arus Kas Bersih Yang Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi

Arus Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp193.717.533.441. Arus kas yang diterima dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp1.238.094.707.735, penghasilan keuangan sebesar Rp893.970.605, penerimaan pajak sebesar Rp416.312.095 dan lain-lain sebesar Rp10.377.755.877. Arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi antara lain digunakan untuk pembayaran kas kepada pemasok direksi dan karyawan dan beban operasional lain-lain sebesar Rp1.312.603.447.919, beban keuangan sebesar Rp108.082.005.895 dan pembayaran pajak sebesar Rp22.814.825.939.

Arus Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp28.436.044. Arus kas yang diterima dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp1.158.171.383.790, penghasilan keuangan sebesar Rp749.969.374, penerimaan pajak sebesar Rp1.405.185.446 dan lain-

44 45

lain sebesar Rp8.132.624.499. Arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi antara lain digunakan untuk pembayaran kas kepada pemasok direksi dan karyawan dan beban operasional lain-lain sebesar Rp1.076.278.614.083, beban keuangan sebesar Rp82.331.104.454 dan pembayaran pajak sebesar Rp9.877.880.616.

Arus Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp8.111.619.599. Arus kas yang diterima dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp956.773.576.810, penghasilan keuangan sebesar Rp222.261.844, penerimaan pajak sebesar Rp1.030.186.236 dan lain-lain sebesar Rp7.168.537.414. Arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi antara lain digunakan untuk pembayaran kas kepada pemasok direksi dan karyawan dan beban operasional lain-lain sebesar Rp886.162.863.406, beban keuangan sebesar Rp62.629.047.360, pembayaran pajak sebesar Rp8.291.031.939.

Kas Bersih Yang Digunakan Untuk Aktivitas Investasi

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp137.651.243.109. Arus kas yang diterima dari aktivitas investasi berasal dari penjualan aset tetap sebesar Rp10.462.930.601. Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah untuk perolehan aset tetap sebesar Rp87.507.070.769, perolehan aset lain-lain sebesar Rp3.498.403.976 dan pembayaran uang muka pembelian aset tetap Rp57.108.698.965.

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp207.195.227.485. Arus kas yang diterima dari aktivitas investasi berasal dari penjualan aset tetap sebesar Rp30.501.435.185. Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah untuk perolehan aset tetap sebesar Rp202.720.270.784, perolehan aset lain-lain sebesar Rp3.886.429.256, perolehan properti investasi sebesar Rp5.334.000.000, dan pembayaran uang muka pembelian aset tetap Rp25.755.962.630.

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp113.045.755.066. Arus kas yang diterima dari aktivitas investasi berasal dari penjualan aset tetap sebesar Rp29.341.546.559. Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah untuk perolehan aset tetap sebesar Rp102.242.573.593 dan perolehan aset lain-lain sebesar Rp2.582.803.591 dan pembayaran uang muka pembelian aset tetap Rp37.561.924.441.

Kas Bersih Yang Diperoleh Aktivitas Pendanaan

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp160.129.156.292. Arus kas yang diterima dari aktivitas pendanaan antara lain bersumber dari penambahan utang bank dan lembaga keuangan bukan bank sebesar Rp2.047.335.308.620 dan tambahan setoran sebesar Rp90.500.000.000, penambahan utang sewa sebesar Rp3.169.896.192 dan penambahan utang lain-lain sebesar Rp58.713.981.254. Arus kas keluar yang digunakan untuk aktivitas pendanaan antara lain berupa pembayaran utang bank dan lembaga keuangan bukan bank sebesar Rp2.011.273.248.985, pembayaran utang sewa sebesar Rp11.624.734.676 dan pelepasan modal oleh kepentingan non-pengendali sebesar Rp16.692.046.113.

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp296.250.030.831. Arus kas yang diterima dari aktivitas pendanaan antara lain bersumber dari penambahan utang bank dan lembaga keuangan bukan bank sebesar Rp1.473.867.038.596 dan setoran modal oleh kepentingan non-pengendali sebesar Rp20.112.000.000. Arus kas keluar yang digunakan untuk aktivitas pendanaan antara lain berupa pembayaran utang bank dan lembaga keuangan bukan bank sebesar Rp1.146.954.528.710, pembayaran utang sewa sebesar Rp18.394.852.126 dan pembayaran utang lain-lain sebesar Rp32.379.626.929.

46 47

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp113.380.564.656. Arus kas yang diterima dari aktivitas pendanaan antara lain bersumber dari penambahan utang bank dan lembaga keuangan bukan bank sebesar Rp867.031.483.997, perolehan utang lain-lain sebesar Rp38.857.394.607, tambahan modal disetor sebesar Rp95.000.000.000 dan setoran modal oleh kepentingan non-pengendali sebesar Rp9.054.500.000. Arus kas keluar yang digunakan untuk aktivitas pendanaan antara lain berupa pembayaran utang bank dan lembaga keuangan bukan bank sebesar Rp879.788.730.499 dan pembayaran utang sewa sebesar Rp16.774.083.449.

IV. BELANJA MODAL

Perseroan dan Entitas Anak membelanjakan sekitar Rp135,951 miliar pada tahun 2014, Rp261,867 miliar pada tahun 2015, dan Rp106,460 miliar pada tahun 2016 untuk belanja modal dengan rincian sebagai berikut:

Segmen Usaha2014 2015 2016

Rp Juta % Rp Juta % Rp Juta %Manufaktur 120.777 88.8 204.658 78,2 80.189 75,6Konsesi Hutan 14.634 10,8 18.407 7,0 7.237 6,8Ritel dan Distribusi 540 0,4 38.802 14,8 18.614 17,6Total Belanja Modal 135.951 100,0 261.867 100,0 106.040 100,0Sumber: Laporan Keuangan Audit Konsolidasian Perseroan Tanggal 31 Desember 2016, 2015, dan 2014 serta perkiraan manajemen Perseroan

Pada tahun 2014 sampai dengan 2016, belanja modal Perseroan dan Entitas Anak digunakan terutama untuk meningkatkan kapasitas terpasang dari 17.763 m3 pada tahun 2014 menjadi 35.044 m3 pada tahun 2016 untuk manufaktur mebel dan 17.558 m3 pada tahun 2014 menjadi 133.338 m3 pada tahun 2016 untuk manufaktur building component. Peningkatan kapasitas terpasang pada manufaktur mebel terutama disebabkan oleh pembangunan pabrik baru milik Interkraft untuk menggantikan pabrik lama Interkraft yang terbakar pada tahun 2014. Selain itu, Perseroan juga meningkatkan kapastias terpasang untuk manufaktur building component karena tingginya permintaan pelanggan atas building component.

Belanja modal untuk segmen ritel dan distribusi mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2015 dan 2016 yang disebabkan oleh pembangunan Thema Home, toko ritel pertama milik Perseroan, dan gudang untuk penjualan mebel bermerek Vittorio dan THEMA di Indonesia.Perseroan tidak memiliki komitmen khusus untuk pengadaan investasi barang modal yang nilainya material di masa yang akan datang.

V. MANAJEMEN RISIKO

Perseroan berkomitmen untuk menjalankan manajemen risiko dalam usahanya untuk mempertahankan kinerja yang sudah tercapai saat ini. Perseroan menyadari bahwa jalannya operasional Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko, baik risiko yang berada di bawah kendali maupun risiko yang berada di luar kendali Perseroan. Karena itu risiko harus dikelola secara terintegrasi dan berkelanjutan, sebagai bagian dari praktik tata kelola yang baik atas korporasi.

Sebagai bagian dari komitmen Perseroan untuk menjalankan manajemen risiko, Perseroan juga telah membentuk unit Internal Audit, yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Pembentukan ini adalah salah satu dari langkah awal yang diambil oleh manajemen yang mengarah kepada penerapan manajemen risiko yang menyeluruh pada masa yang akan datang.

46 47

Disamping itu, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa contoh dari penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh Perseroan adalah sebagai berikut:

- Sebagai mitigasi risiko peraturan pemerintah, Perseroan berusaha untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan perubahaan regulasi dengan menyesuasikan kebijakan internal Perseroan untuk mengikuti peraturan yang berlaku dan dengan membentuk kebijakan yang meminimalisasikan dampak dari kondisi eksternal yang tidak menguntungkan. Perseroan akan terus mempertahankan sertifikasi FSC dan SVLK serta melakukan produksi kayu secara ramah lingkungan untuk selalu memenuhi setiap peraturan dan regulasi dari Amerika Serikat, Uni Eropa dan negara-negara lainnya mengenai produk kayu dan kehutanan.

- Sebagai mitigasi risiko perubahan kurs mata uang asing, meskipun Perseroan tidak memiliki kontrol terhadap pergerakan kurs mata uang asing, Perseroan selalu berusaha untuk memperhatikan pergerakan kurs mata uang asing dan menyesuaikan proyeksi keuangan Perseroan dan Entitas Anak untuk mengantisipasi dampak negatif yang mungkin akan dihadapi oleh Perseroan dan Entitas Anak. Perseroan juga menetapkan sebagian utang bank dalam bentuk mata uang asing sehingga dapat memberikan dampak natural hedging bagi Perseroan.

- Sebagai mitigasi risiko suku bunga acuan pinjaman. Risiko tingkat suku bunga Perseroan dan Entitas Anak terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menunjukkan Perseroan dan Entitas Anak kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga. Manajemen meminimalkan risiko bunga, dengan melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.

- Sebagai mitigasi risiko ketersediaan pasokan bahan baku, Perseroan menyimpan persediaan bahan baku dalam jumlah yang mencukupi sesuai dengan kebutuhan produksi Perseroan. Dengan membeli bahan baku dalam jumlah yang besar, Perseroan memiliki kemampuan untuk memilih bahan baku kayu dengan kualitas terbaik sehingga dapat memproduksi produk premium untuk pelanggannya. Selain itu, untuk mengantisipasi kondisi cuaca buruk yang dapat mempengaruhi transportasi bahan baku, Perseroan telah membangun saw mill yang berlokasi di dekat hutan konsesi untuk memotong kayu log menjadi sawn timber, sehingga sawn timber dapat diangkut melalui jalur darat selain jalur sungai.

- Sebagai mi t igas i r i s iko kebakaran fas i l i tas produks i , Perseroan dengan ak t i f memonitor, mempertahankan dan meningkatkan efisiensi operasional Perseroan serta meminimalisasikan dampak operasional terhadap lingkungan dan mempertahankan standar kesehatan dan keamanan yang baik. Perseroan dan Entitas Anak telah membeli polis asuransi yang memadai untuk mengamankan fasilitas produksi Perseroan dari kecelakaan kebakaran. Selain itu, Perseroan juga melakukan pelatihan yang baik untuk memastikan keamanan serta perawatan fasilitas dan latihan untuk menghadapi situasi kebakaran bagi para karyawannya. Perseroan dan Entitas Anak juga telah membangun desain bangunan yang dapat mengurangi risiko penyebaran kebakaran ke seluruh fasilitas produksi dengan adanya jarak lebih dari 10 meter per gedung pabrik, penggunaan lampu yang tidak mudah terbakar dan alat pemadam api (sprinklers) di seluruh gedung pabrik.

- Sebagai mitigasi meningkatnya upah minimum regional, Perseroan dapat memproyeksikan peningkatan upah dan menentukan strategi bisnis yang tepat untuk meminimalisasikan dampak peningkatan upah dengan telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan yang mengatur formula penentuan peningkatan upah setiap tahunnya. Selain itu, Perseroan telah memindahkan fasilitas produksi Intercraft ke fasilitas yang lebih luas di Lamongan, Jawa Timur, yang memiliki upah minimum regional yang lebih rendah dibandingkan dengan Sidoarjo.

48 49

- Sebagai mitigasi risiko ketergantungan dengan pelanggan utama, Perseroan dan Entitas Anak menjaga hubungan jangka panjang yang baik dengan pelanggan utama Perseroan Perseroan dan Entitas Anak berusaha untuk memenuhi kualifikasi dan permintaan dari pelanggan utama tersebut dengan mempertahankan kualitas dari setiap produk Perseroan dengan Standar Prosedur Operasional dan Quality Assurance yang baik.

- Sebagai mitigasi risiko persaingan usaha, Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas produk, memperluas jaringan distribusi dan mempertahankan harga yang kompetitif di pasar. Melalui upaya-upaya tersebut, diharapkan pelanggan-pelanggan Perseroan akan tetap setia sehingga Perseroan dapat mempertahankan dan juga meningkatkan kinerja keuangan dari tahun ke tahun.

Sebagai tambahan, Perseroan setelah menjadi perusahaan terbuka akan patuh terhadap peraturan-peraturan OJK dan BEI dengan menerapkan prosedur-prosedur seperti pengangkatan Komisaris Independen, Komite Audit, dan prosedur lainnya guna melindungi kepentingan-kepentingan pemegang saham minoritas.

48 49

VI. FAKTOR RISIKO

Investasi pada saham Perseroan mengandung berbagai risiko. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam Saham Yang Ditawarkan oleh Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana ini, calon investor diperingatkan bahwa risiko ini mungkin melibatkan Perseroan, lingkungan di mana Perseroan beroperasi, saham Perusahaan dan kondisi Indonesia. Oleh karena itu, calon investor diharapkan untuk membaca, memahami dan mempertimbangkan seluruh informasi yang disajikan dalam Prospektus ini, termasuk informasi yang berkaitan dengan risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya, sebelum membuat keputusan investasi yang menyangkut saham Perseroan. Seluruh risiko usaha dan umum yang disajikan dalam Prospektus ini mungkin memiliki dampak negatif dan material terhadap kinerja Perseroan secara keseluruhan, termasuk kinerja operasional dan keuangan, dan mungkin memiliki dampak langsung terhadap harga perdagangan saham Perseroan, sehingga dapat mengakibatkan calon investor mungkin kehilangan seluruh atau sebagian dari investasinya. Risiko-risiko usaha dan umum yang belum diketahui Perseroan atau yang dianggap tidak material dapat juga mempengaruhi kegiatan usaha, arus kas, kinerja operasi, kinerja keuangan atau prospek usaha Perseroan.

Penjelasan mengenai risiko usaha ini berisi pernyataan perkiraan ke depan (“forward looking statements”) yang berhubungan dengan kejadian yang mengandung unsur kejadian dan kinerja keuangan di masa yang akan datang. Secara umum, investasi dalam efek-efek dari perusahaan-perusahaan di negara berkembang seperti Indonesia memiliki risiko-risiko yang umumnya tidak terkait dengan investasi pada efek-efek di perusahaan-perusahaan di negara lain dengan ekonomi yang lebih maju. Apabila terjadi perubahan kondisi perekonomian, sosial dan politik secara global, terdapat kemungkinan harga saham Perseroan di pasar modal dapat turun dan investor dapat menghadapi potensi kerugian investasi.

Risiko utama dan risiko umum yang diungkapkan dalam Prospektus berikut ini merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan. Risiko tersebut telah disusun berdasarkan pembobotan risiko yang memberikan dampak paling besar hingga dampak paling kecil terhadap kinerja usaha dan kinerja keuangan Perseroan, setiap risiko yang tercantum dalam Prospektus ini dapat berdampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha, arus kas, kinerja operasional, kinerja keuangan atau prospek usaha Perseroan.

6.1. Risiko utama yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan

Risiko terkait peraturan perundang-undanganPeraturan yang dikeluarkan oleh Lembaga Pemerintah Indonesia, khususnya peraturan yang diberlakukan oleh Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Departemen Perdagangan, Departemen Perindustrian, Departemen Keuangan, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Peraturan Daerah, dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah luar negeri dapat mempengaruhi Perseroan dan Entitas Anak dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya.

Perseroan dan Entitas Anak diwajibkan untuk mematuhi peraturan yang berlaku dalam melaksanakan proses produksi, kegiatan pemasaran dan distribusi produk. Peraturan menetapkan isu-isu yang berkaitan dengan standar produk, lingkungan, kesehatan, tenaga kerja, perpajakan dan keselamatan. Perseroan dan Entitas Anak juga diwajibkan untuk mematuhi peraturan yang terkait dengan persyaratan lisensi, praktik perdagangan, peraturan harga dan perpajakan. Meskipun Perseroan dan Entitas Anak yakin bahwa mereka telah mematuhi semua peraturan yang sudah berlaku, kegagalan untuk mematuhi peraturan baru atau perubahan, interpretasi, dan implementasinya atau kegagalan untuk mematuhi perubahan interpretasi dan

50 51

implementasi dapat membawa efek yang merugikan secara material terhadap kinerja kegiatan dan operasional Perseroan dan Entitas Anak. Selain itu, kegagalan Perseroan dan Entitas Anak untuk mematuhi peraturan yang sudah berlaku dapat mengakibatkan Perseroan dan perusahaan anak menjadi sasaran sanksi perdata, termasuk denda, hukuman, atau penarikan kembali produk dan sanksi pidana lainnya.

Risiko mungkin muncul karena peraturan, khususnya pada konsesi hutan dan produk kayu dari pemerintah daerah seperti pajak ekspor untuk veneer dan larangan ekspor bahan baku (log&timber), serta dari pemerintah luar negeri seperti larangan impor untuk tipe produk yang dimiliki Perseroan dan Entitas Anak, yang dapat menyebabkan penurunan pada daya saing harga dan / pendapatan Perseroan dan Entitas Anak.

Sebagai contoh atas peraturan pemerintah luar negeri yang dapat bedampak pada tingkat penjualan Perseroan, pemerintah Amerika Serikat telah memberlakukan kebijakan tarif bea impor atas produk mebel dari Cina sejak tahun 2005 sebagai dampak atas keputusan Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat (United States International Trade Commission / USITC) yang menganggap produsen-produsen mebel dari Cina menerapkan praktek dumping atas produk-produk yang diekspor ke pasar Amerika Serikat. Hal ini membuat produk mebel dari Cina kurang kompetitif dari segi harga sehingga penjualan produk mebel Cina ke pasar Amerika Serikat menurun cukup signifikan dibandingkan dengan tingkat penjualan sebelum adanya penerapan kebijakan tarif tersebut. Walaupun pada saat ini pemerintah Amerika Serikat tidak memberlakukan kebijakan tarif atas produk mebel dari Indonesia, namun apabila kebijakan tersebut diberlakukan di masa mendatang maka hal tersebut dapat menyebabkan penurunan tingkat penjualan Perseroan yang cukup signifikan. Selain itu, pada saat ini Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat sedang melakukan kajian kembali atas kebijakan tarif tersebut setelah diberlakukan selama 10 tahun. Apabila Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat memutuskan untuk menurunkan atau menghapus tarif terhadap produk mebel Cina, maka penjualan mebel Cina ke pasar Amerika Serikat akan meningkat sehingga dapat menurunkan penjualan produk mebel dari Indonesia, termasuk penjualan Perseroan ke pasar Amerika Serikat.

Selain peraturan pemerintah Amerika Serikat, Perseroan juga dapat terpengaruh atas peraturan dan regulasi Uni Eropa atas perdagangan produk kayu seperti mebel. Pada bulan Mei 2016, FLEGT (Forest Law Enforcement, Governance and Trade) Uni Eropa telah menetapkan bahwa Indonesia akan menjadi negara pertama di dunia yang dapat menerbitkan lisensi FLEGT dengan telah diakuinya Sertifikat Legalitas Kayu (SLK) yang diterbitkan berdasarkan SVLK sebagai lisensi FLEGT (sumber: http://www.euflegt.efi.int/). Perseroan pada saat ini telah memiliki sertifikasi SVLK sehingga telah memenuhi persyaratan FLEGT untuk produk mebel Perseroan yang diekspor ke pasar Uni Eropa. Namun apabila Perseroan tidak dapat mempertahankan sertifikasi SVLK tersebut atau pada masa mendatang terdapat regulasi Uni Eropa baru yang mungkin tidak dapat dipenuhi oleh Perseroan, maka hal tersebut dapat mengakibatkan ketidakmampuan Perseroan untuk menjual produknya ke pasar Uni Eropa sehingga dapat menurunkan tingkat penjualan Perseroan.

6.2. Risiko usaha yang bersifat material

Risiko terkait sensitivitas perubahan nilai tukar mata uang asingPendapatan ekspor Perseroan dalam mata uang USD, sedangkan mayoritas biaya dalam mata uang Rupiah. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3 / PBI / 2015 tentang Kewajiban Menggunakan Rupiah dalam Wilayah Republik Indonesia, mata uang transaksional Perseroan untuk transaksi domestik seperti pembayaran gaji dan upah, pembelian bahan dari perusahaan domestik dan biaya operasional lainnya, dilakukan dalam mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dicatatkan dalam mata uang Rupiah. Dengan demikian, setiap perubahan nilai tukar USD terhadap Rupiah akan berdampak pada pencatatan pendapatan ekspor Perseroan pada laporan keuangan Perseroan sehingga dapat mengakibatkan fluktuasi

50 51

pendapatan ekspor dan laba Perseroan yang dicatat dalam mata uang Rupiah. Apabila nilai tukar mata uang Rupiah terhadap USD menguat secara signifikan, maka pendapatan ekspor Perseroan yang dicatatkan dalam laporan keuangan akan menurun sehingga fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap USD yang berlebihan dapat berdampak secara negatif dan material terhadap kinerja keuangan Perseroan.

Risiko terkait ketersediaan pasokan bahan bakuPerseroan dan Entitas Anak memperoleh bahan baku yang terdiri dari log dan timber dari sumber internal melalui Narkata dan Belayan juga dari sumber eksternal melalui pihak ketiga. Tidak ada kepastian bahwa pemasokan ini akan selalu tersedia untuk memenuhi permintaan terhadap Perseroan dan Entitas Anak serta spesifikasi yang dibutuhkan. Risiko muncul akibat faktor-faktor cuaca dan musim yang berada di luar kendali Perseroan dan Entitas Anak. Sebagian besar dari log dan timber hasil konsesi area hutan di Kalimantan Timur oleh Narkata dan Belayan diangkut melalui sungai di daerah konsesi menuju pelabuhan. Pada tahun 2015, El Nino menyebabkan penurunan kedalaman air di sungai-sungai tersebut sehingga menghalangi pengangkutan log dan timber dan menyebabkan penurunan hasil hutan. Di sisi lain, La Nina dapat membuat air sungai meluap dan menyebabkan banjir yang juga akan menghalangi pengangkutan log dan timber tersebut. Sebagai tambahan, kondisi laut yang merugikan juga menghalangi pengangkutan log dan timber dari pelabuhan di Kalimantan Timur menuju fasilitas produksi Perseroan dan Entitas Anak di Sidoarjo, Jawa Timur. Dalam jangka panjang, apabila Perseroan dan Entitas Anak gagal mengelola sumber internal mereka atau tidak dapat mengamankan pemasokan bahan baku dari sumber eksternal, ketidakmampuan Perseroan dan Entitas Anak untuk memperoleh log dan timber yang memenuhi persyaratan kualitas dapat secara negatif dan secara material mempengaruhi kegiatan bisnis, kinerja keuangan, kinerja bisnis, dan prospek dari Perseroan dan Entitas Anak.

Risiko terkait kebakaran di dalam fasilitas produksiPerseroan dan fasilitas produksi Entitas Anak memiliki risiko yang relatif tinggi untuk mengalami kebakaran karena sifat bisnisnya. Tempat pembakarannya kering dan area boiler bersifat rawan terhadap kebakaran apabila tidak dipelihara dan dioperasikan dengan tepat berhubung area tersebut digunakan secara terus-menerus. Selain itu, daerah finishing juga rentan terhadap kebakaran karena banyaknya bahan mudah terbakar seperti kayu kering, cat, lem dan bahan kimia lainnya. Jika ada kebakaran yang terjadi di dalam fasilitas produksi Perseroan dan Entitas Anak tidak segera ditindaklanjuti, kejadian tersebut dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan, yang akan berdampak buruk bagi kinerja keuangan dan operasional Perseroan dan Entitas Anak.

Risiko terkait kenaikan upah minimum regionalUpah minimum regional di Sidoarjo telah meningkat secara signifikan selama beberapa tahun terakhir, dari Rp1,252 juta pada 2012, Rp1,72 juta pada 2013, Rp2,19 juta pada tahun 2014, Rp2,705 pada tahun 2015 dan Rp3,040 juta pada tahun 2016, kira-kira sekitar 37,38 % peningkatan pada tahun 2013, 27,33% pada tahun 2014, 23,52% pada tahun 2015 dan 12,38% pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dengan lebih dari 6.000 karyawan yang bekerja untuk Perseroan dan Entitas Anak, Perseroan dan Entitas Anak telah mengalami kenaikan signifikan dalam biaya tenaga kerja selama beberapa tahun terakhir karena meningkatnya biaya upah. Jika upah daerah terus meningkat setiap tahun, Perseroan dan Entitas Anak mungkin harus meningkatkan harga jual produknya, yang dapat berdampak negatif terhadap daya saing harga terhadap kompetitor dari Indonesia dan negara-negara lain.

Risiko terkait ketergantungan dengan pelanggan utamaSecara konsolidasi, tidak ada pelanggan pada Perseroan dan Entitas Anak yang berkontribusi lebih dari 20% dari total penjualan konsolidasi Perseroan. Namun terdapat beberapa pelanggan utama yang memiliki kontribusi yang cukup tinggi pada penjualan Perseroan dan Entitas Anak. Walaupun demikian, tidak terdapat satu pelanggan utama spesifik yang mendominasi penjualan Perseroan secara konsolidasi. Namun apabila terdapat suatu peristiwa yang menyebabkan

52 53

beberapa pelanggan utama Perseroan dan Entitas Anak mengurangi atau menghentikan pembelian dari Perseroan dan Entitas Anak secara bersamaan, maka hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan yang signifikan pada tingkat penjualan Perseroan dan/atau Entitas Anak.

Risiko terkait persaingan usahaKompetitor Perseroan dan Entitas Anak mayoritas berasal dari Vietnam dan Malaysia. Perseroan dan Entitas Anak harus mampu mempertahankan daya saing dari segi harga, desain produk, kualitas, dan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan. Jika Perseroan dan Entitas Anak tidak dapat mempertahankan daya saing, maka pendapatan dapat menurun dan membawa dampak buruk bagi kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anak.

Meskipun Perseroan dan Entitas Anak telah menerapkan kebijakan untuk mempertahankan reputasi dan kualitas produk-produknya, menjaga hubungan baik dengan pelanggan, dan menerapkan strategi pemasaran untuk mengamankan proyek-proyek baru dengan harga yang menguntungkan, masih ada risiko bahwa Perseroan dan Entitas Anak dapat kehilangan pangsa pasar kepada kompetitor. Jika Perseroan dan Entitas Anak tidak dapat bersaing dengan kompetitor, maka kondisi tersebut dapat membawa pengaruh negatif terhadap kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anak.

Risiko terkait perubahan teknologiPerubahan teknologi berpotensi memberikan dampak bagi peta persaingan usaha karena perubahan teknologi akan meningkatkan daya saing bagi perusahaan yang siap memanfaatkan perubahan teknologi dan sebaliknya menurunkan daya saing bagi perusahaan yang kurang manpu atau lambat untuk beradaptasi terhadap perubahan teknologi.

Walaupun Perseroan menggunakan tenaga kerja yang cukup banyak, tetapi Perseroan juga beroperasi dengan menggunakan mesin-mesin dan memanfaatkan teknologi dalam memproduksi mebel dan buiding component sehingga membutuhkan efisiensi dalam berproduksi. Apabila pesaing baik domestik maupun global mampu memanfaatkan teknologi dengan lebih cepat makan akan membawa risiko bagi daya saing Perseroan dalam berproduksi secara efisien yang berdampak pada harga yang kurang bersaing bagi pelanggan Perseroan.

6.3. Risiko umum

Risiko Kondisi perekonomian secara makro atau globalKondisi perekonomian secara makro atau global, mempunyai pengaruh bagi kinerja perusahaan-perusahaan di Indonesia, termasuk bagi Perseroan. Penguatan atau pelemahan ekonomi di suatu negara, akan berpengaruh secara langsung pada tingkat permintaan dan tingkat penawaran yang terjadi di negara tersebut. Selain itu, secara tidak langsung akan mempengaruhi setiap negara yang mempunyai hubungan dagang dengan negara yang sedang mengalami perubahan kondisi perekonomian tersebut. Begitu juga halnya jika terjadi perubahan kondisi perekonomian pada Indonesia maupun negara-negara yang mempunyai hubungan dagang dengan Indonesia, hal tersebut dapat memberikan dampak bagi kinerja keuangan Perseroan.

Risiko terkait suku bunga acuan pinjamanRisiko tingkat suku bunga Perseroan dan Entitas Anak terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menunjukkan Perseroan dan Entitas Anak kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga. Meningkatnya suku bunga pinjaman secara signifikan akan berdampak negatif terhadap kinerja Perseroan.

Risiko terkait tuntutan atau gugatan hukumGrup Integra dapat terlibat dalam sengketa dan proses hukum dalam menjalankan kegiatan usahanya, termasuk yang berhubungan dengan produk Grup Integra, klaim karyawan, sengketa buruh atau sengketa perjanjian atau lainnya yang dapat memiliki dampak material dan merugikan terhadap reputasi, operasional dan kondisi keuangan Grup Integra. Grup Integra saat ini tidak terlibat dalam sengketa hukum atau penyelidikan yang dilakukan Pemerintah yang bersifat

52 53

material dan Grup Integra tidak mengetahui adanya klaim atau proses hukum yang bersifat material yang masih berlangsung. Apabila di masa mendatang Grup Integra terlibat dalam sengketa dan proses hukum yang material dan berkepanjangan, maka hasil dari proses hukum tersebut tidak dapat dipastikan dan penyelesaian atau hasil dari proses hukum tersebut dapat berdampak merugikan terhadap kondisi keuangan Grup Integra. Selain itu, semua litigasi atau proses hukum dapat mengakibatkan biaya pengadilan yang substansial serta menyita waktu dan perhatian manajemen Grup Integra, yang berakibat beralihnya perhatian mereka dari kegiatan usaha dan operasional Grup Integra. 6.4. Risiko bagi investor

Risiko terkait fluktuasi harga saham PerseroanHarga saham Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham mungkin dapat berfluktuasi secara luas dan mungkin dapat diperdagangkan pada harga di bawah Harga Penawaran yang ditentukan setelah proses penawaran awal dan berdasarkan kesepakatan antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Hal ini disebabkan antara lain oleh:

• Perbedaan antara realisasi kinerja keuangan dan usaha Perseroan dengan ekspektasipara investor dan analis atas kinerja keuangan dan usaha Perseroan;

• PerubahanrekomendasiataupersepsiparaanalisterhadapPerseroandanIndonesia;• Adanya keterbukaan informasi atas transaksi yang sifatnya material yang diumumkan

Perseroan;• PerubahankondisiPasarModalIndonesiayangberfluktuasibaikkarenafaktordomestik

maupun pengaruh pasar modal negara lain;• PerubahankondisimakroIndonesiamaupunindustripropertipadakhususnya,dankondisi

politik dan sosial secara umum di Indonesia; dan• KeterlibatanPerseroandalamprosespengadilanatausengketa.

Risiko terkait nilai tukar mata uang asingFluktuasi nilai tukar antara Rupiah terhadap mata uang lainnya akan mempengaruhi nilai mata uang asing sebesar nilai Rupiah dari investasi investor asing. Fluktuasi tersebut akan mempengaruhi jumlah dalam mata uang asing yang diterima oleh investor asing pada saat konversi dividen tunai atau distribusi lain yang dibayar dalam Rupiah oleh Perseroan, dan hasil Rupiah dari setiap penjualan saham Perseroan.

Risiko terkait likuiditas saham PerseroanTidak ada jaminan bahwa pasar untuk saham Perseroan akan berkembang atau, jika pasar untuk saham Perseroan berkembang, tidak ada jaminan bahwa saham Perseroan akan likuid. Jika dibandingkan dengan pasar modal di negara-negara maju, pasar modal Indonesia relatif kurang likuid, memiliki volatilitas yang lebih tinggi dan memiliki standar akuntansi yang berbeda. Harga-harga di pasar modal Indonesia juga relatif lebih tidak stabil dibandingkan dengan pasar modal lainnya. Oleh karena itu, Perseroan tidak bisa memprediksi bahwa likuiditas saham Perseroan akan terjaga.

Kemampuan untuk menjual dan menyelesaikan perdagangan di Bursa Efek dapat memiliki risiko keterlambatan. Dengan demikian, tidak ada jaminan bahwa pemegang saham Perseroan akan dapat menjual sahamnya pada harga atau waktu tertentu dimana pemegang saham tersebut akan mampu melakukannya di pasar saham yang lebih likuid atau sama sekali.

Kemampuan Perseroan untuk membayar dividen di kemudian hariPembagian dividen akan dilakukan berdasarkan RUPS dengan mempertimbangkan beberapa faktor antara lain saldo laba ditahan, kondisi keuangan, arus kas dan kebutuhan modal kerja, serta belanja modal, ikatan perjanjian dan biaya yang timbul terkait ekspansi Perseroan. Selain itu, kebutuhan pendanaan atas rencana pengembangan usaha di masa mendatang dan juga risiko akan kerugian yang dibukukan dalam laporan keuangan dapat menjadi alasan yang mempengaruhi keputusan Perseroan untuk tidak membagikan dividen.

54 55

Beberapa faktor tersebut dapat berdampak pada kemampuan Perseroan untuk membayar dividen kepada pemegang sahamnya, sehingga Perseroan tidak dapat memberikan jaminan bahwa Perseroan akan dapat membagikan dividen atau Direksi Perseroan akan mengumumkan pembagian dividen.

Risiko terkait kepemilikan saham minoritasTanggung jawab Perseroan dan pemegang saham mayoritas dari Entitas Anak, Dewan Komisaris dan Direksi kepada pemegang saham minoritas berdasarkan hukum Indonesia mungkin lebih terbatas dibandingkan dengan yurisdiksi lain. Oleh karena itu, pemegang saham minoritas di Indonesia mungkin tidak dapat melindungi kepentingan mereka dengan hukum yang sudah berlaku di Indonesia, sama seperti para pemegang saham dari perusahaan yang berkedudukan di wilayah hukum lain. Perseroan dan prinsip-prinsip hukum Entitas Anak, misalnya, legalitas tindakan yang diambil oleh Perseroan dan Entitas Anak, utang fidusia oleh Manajemen, Dewan Komisaris, Direksi dan pemegang saham pengendali, dan hak-hak pemegang saham minoritas diatur oleh Hukum Perusahaan dan Anggaran Dasar milik Perseroan dan Entitas Anak.

Andaikan Perseroan dan Entitas Anak beroperasi dalam yurisdiksi lain di luar Indonesia, prinsip-prinsip hukum mungkin berbeda dari yang sudah berlaku sekarang. Secara khusus, konsep yang berkaitan dengan tugas-tugas fidusia manajemen belum diuji di pengadilan hukum Indonesia. Tuntutan hukum derivatif sehubungan dengan tindakan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi jarang diajukan atas nama Perseroan dan juga belum diuji di pengadilan hukum Indonesia, dan hak-hak pemegang saham minoritas yang pertama kali ditetapkan pada tahun 1995 juga tidak terbukti dalam praktiknya. Meskipun tuntutan hukum seperti itu dianggap layak berdasarkan hukum Indonesia, tidak adanya preseden pengadilan dapat menghalangi proses gugatan perdata. Oleh karena itu, tidak ada jaminan bahwa hak atau jaminan pemegang saham minoritas sama, atau sebanding dengan yurisdiksi lain, atau jaminan akan perlindungan yang cukup bagi kepentingan pemegang saham minoritas.

MITIGASI RISIKO

Keberhasilan pencapaian suatu aktivitas Perseroan juga sangat dipengaruhi oleh bagaimana suatu risiko dikelola dengan baik. Manajemen sangat menyadari pentingnya manajemen risiko untuk mencapai tujuan sesuai dengan harapan yang ingin dicapai. Oleh karena itu Perseroan menerapkan manajemen risiko untuk mencegah terjadinya risiko-risiko tersebut. Adapun keterangan mengenai mitigasi dari masing-masing risiko usaha Perseroan telah diungkapkan pada Bab V Analisa dan Pembahasan Oleh Manajemen dalam Prospektus ini.

MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO USAHA DAN RISIKO UMUM YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH DIUNGKAPKAN, DAN RISIKO USAHA DAN RISIKO UMUM TELAH DISUSUN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DALAM PROSPEKTUS.

54 55

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal laporan auditor independen tertanggal 28 April 2017 atas laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono dan Chandra (Rödl & Partner) dengan opini wajar tanpa modifikasian dengan paragraf penjelas mengenai perubahan mata uang fungsional dari Dolar Amerika Serikat (USD) ke Rupiah Indonesia (IDR), yang ditandatangani oleh Agustina Felisia.

56 57

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

1. Riwayat Singkat Perseroan

Perseroan pada awalnya didirikan dengan nama PT Integra Indocabinet sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Integra Indocabinet No. 147 tanggal 19 Mei 1989, yang dibuat di hadapan Soetjpto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. C2-320.HT.01.01.TH.90 tanggal 20 Januari 1990, serta telah didaftarkan dalam buku register Kantor Pengadilan Negeri Surabaya dibawah No.180/1990 tanggal 21 Februari 1990 (“Akta Pendirian”).

Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan anggaran dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan UUPT adalah sebagaimana termaktub dalam akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Integra Indocabinet No. 2 tanggal 5 Mei 2008 yang dibuat di hadapan Choiriyah, S.H., Notaris di Sidoarjo, yang telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai “Menkumham”) sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-47493.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 4 Agustus 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT dengan No. AHU-0066588.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 4 Agustus 2008 (“Akta No. 2/2008”).

Perseroan melakukan perubahan atas nilai nominal saham menjadi Rp100 per saham sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Integra Indocabinet No. 13 tanggal 7 September 2016 yang dibuat dihadapan Dina Chozie, S.H., pengganti dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta.

Perubahan anggaran dasar Perseroan yang terakhir sebagaimana termaktub dalam akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Integra Indocabinet No. 17 tanggal 7 Maret 2017 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta dan (i) telah memperoleh persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-0005787.AH.01.02.TAHUN 2017 tanggal 8 Maret 2017; dan (ii) telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, masing-masing No. AHU-AH.01.03-0116016 (untuk perubahan anggaran dasar Perseroan) dan No. AHU-AH.01.03-0116017 (untuk perubahan data Perseroan), keduanya tanggal 8 Maret 2017 serta telah terdaftar dalam Daftar Perseroan, di bawah No. AHU-0005787.AH.01.02.TAHUN 2017 tanggal 8 Maret 2017, yang antara lain sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham Perseroan atas (i) perubahan seluruh anggaran dasar untuk disesuaikan dengan peraturan perundangan dibidang pasar modal; (ii) menyetujui perubahan status Perseroan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka; (iii) menyetujui pengeluaran saham baru yang dikeluarkan dari portepel yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui penawaran umum; (iv) menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan yang dikeluarkan dari portepel yang diditawarkan kepada masyarakat termasuk pengalokasian pengeluaran saham baru dalam Perseroan yang akan dikeluarkan dalam program Employee Stock Allocation (ESA), dan (v) menyetujui pengeluaran saham baru dalam rangka pelaksanaan program Manajemen & Karyawan (Management & Employee Stock Option Plan / MESOP) (“Akta No. 17/2017”).

Grup Integra diawali dengan pembentukan PT Integra Indocabinet pada tahun 1989. Perseroan pada awalnya memproduksi plastik dan rak CD kayu yang diekspor ke pasar Amerika Serikat. Dengan bertambahnya pengalaman dalam proses produksi, Perseroan melakukan investasi dalam mesin untuk memproduksi mebel sederhana dan tumbuh pesat dalam bisnis tersebut. Pada tahun 1993, Perseroan mendirikan PT Intertrend Utama untuk terutama melayani

56 57

pertumbuhan bisnis yang tinggi dari mebel outdoor dan kemudian mendirikan PT Interkraft pada tahun 2002 untuk mengakomodir permintaan yang tinggi atas fully assembled dan casegoods furniture. Untuk mengamankan sumber bahan baku, Perseroan memutuskan untuk berinvestasi dalam bisnis konsesi hutan dengan mengakuisisi PT Belayan River Timber dan PT Narkata Rimba pada tahun 2012 dan 2011. Pada tahun 2012, Perseroan mendirikan PT Intera Indonesia untuk memproduksi produk building component berbasis kayu dan mebel dengan bahan baku rotan. Dengan memperhatikan prospek usaha industri ritel mebel di Indonesia, Perseroan mendirikan PT Integriya Dekorindo pada tahun 2013 untuk kegiatan usaha ritel dan distribusi di pasar domestik. Pada tahun 2015, Perseroan bersama WoodOne International Ltd. mendirikan Entitas Anak Tidak Langsung PT WoodOne Integra Indonesia melalui Entitas Anak Langsung PT Inter Kayu Mandiri untuk melakukan kegiatan usaha produksi pintu kayu.Saat ini, Perseroan adalah salah satu produsen produk kayu terintegrasi yang terbesar Indonesia. Perseroan berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur, dan terdiri dari 8 perusahaan, yaitu 5 perusahaan manufaktur, 1 perusahaan distribusi dan 2 perusahaan konsesi kehutanan yang dikonsolidasikan di bawah Perseroan. Hal ini telah berhasil mengintegrasikan seluruh sumber daya material sampai proses manufaktur kedalam satu industri yang bersinergi.

Sebagaimana termaktub dalam Akta No. 17/2017, maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang industri, perdagangan dan jasa.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

Kegiatan Usaha Utama:

1. Menjalankan usaha dalam bidang industri, antara lain industri furnitur dan Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan sejenisnya.

2. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, termasuk perdagangan impor ekspor, interinsuler dan lokal, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak lain yang dipasarkan oleh Perseroan, bertindak sebagai grosir, leveransir/supplier, waralaba, dan commision house serta kegiatan usaha yang terkait, bertindak sebagai distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri, serta perdagangan hasil industri sebagaimana tersebut di atas.

3. Menjalankan usaha dalam bidang jasa kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.

Kegiatan Usaha Penunjang:

Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.

Kejadian Penting Pada Perseroan Selama 3 (tiga) Tahun Terakhir

Pada tahun 2015, Interkraft melakukan relokasi fasilitas produksi ke Lamongan, Jawa Timur untuk meningkatkan kapasitas produksi perusahaan dari 3.544 m3 per tahun menjadi 7.088 m3

per tahun. Selain itu, Intera juga menambah lini produksi untuk memproduksi produk building component sebesar 64.500 m3 per tahun pada tahun 2015.

Pada tahun 2016, Perseroan meningkatkan kapasitas produksi perusahaan untuk memproduksi produk mebel kayu dari 9.844 m3 per tahun menjadi 16.144 m3 per tahun dan produk building component dari 8.600 m3 per tahun menjadi 43.000 m3 per tahun. Juga pada tahun 2016, Integriya membuka toko ritel Thema Home yang pertama di Surabaya dengan luas area penjualan sebesar 2.500 m2.

58 59

Izin-Izin Material

Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya telah memiliki izin-izin dan/atau persetujuan-persetujuan pokok yang diperlukan dari pihak yang berwenang sebagai berikut:

No. IZIN/TANGGAL/INSTANSI YANG BERWENANG

MASA BERLAKU KETERANGAN

1. Surat Izin Usaha Perdagangan (“SIUP”) - Besar No. 510/32-PJ/404.6.2/2016 tanggal 11 Januar i 2016 yang di terbi tkan oleh Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Sidoarjo

18 Januari 2021 Kekayaan Bersih : Rp 195.000.000.000,-Kegiatan Usaha (sesuai KBLI) : Perdagangan (47591, 47521, 47526)Bidang/Jasa Dagangan Utama: Perdagangan Kotak/Kabinet dari Kayu, Rotan, Besi, Kaca, Anyaman, Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga serta kantor, sofa, kayu lapis dan kayu olahan.

2. Izin Usaha Industri No. 503/59/404.3.7/2007 tanggal 4 Juli 2007 yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Perijinan Dan Penanaman Modal Kabupaten Sidjoarjo.

selama perusahaan beroperasi

Jenis Industri: Industri Furniture dan Kayu (KLUI 36101)Komoditi Industri: Meja dari Kayu, Rak CD, Laci dan Furniture untuk Kamar TidurKapasitas Terpasang: 600 x 40Total Investasi: Rp 38.761.000.000,-

3. Izin Usaha Industri No. P2T/066/16.04/V/2011 tanggal 19 Mei 2011 jo Surat Izin Perubahan No. P2T/1/16.06/02/1/2016 tanggal 22 Januari 2016 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur.

selama perusahaan beroperasi

Jenis Industri: Industri Kayu dan Furniture (KBLI 31001)Komoditi Industri: Meja dari Kayu, Rak CD, Laci dan Furniture untuk Kamar TidurKapasitas Terpasang: 1.200.000 Unit dan 1.350.000 unitTotal Investasi: Rp 290.009.636.000,-

4. Izin Usaha Industri No. 503/57/404.3.7/2005 tanggal 29 Juli 2005 yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Sidoarjo

selama perusahaan beroperasi

Jenis Industri: Industri Furniture dari Rotan dan atau Bambu (KLUI 36102)Komoditi Industri: Furniture dan kelengkapan rumah tangga dan rotanKapasitas Terpasang: 130.000 BuahTotal Investasi: Rp 3.908.364.000,-

5. Izin Usaha Industri No. 503/110/404.3.7/2007 tanggal 15 November 2007 yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Sidoarjo

selama perusahaan beroperasi

Jenis Industri: Industri Kayu Lapis (KBLI 20211)Komod i t i I ndus t r i : Kayu l ap i s la innya (Sengon)Kapasitas Terpasang: 2.000 m3 Per tahunTotal Investasi: Rp 9.000.000.000,-

6. Surat Izin Usaha Industri No. P2T/090/16.02/IX/2011 tanggal 27 September 2011 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur a.n. Gubernur Jawa Timur

selama perusahaan beroperasi

Jenis Industri: Industri kayu lapis laminasi, termasuk decorative playwood, industri barang bangunan dari kayu dan industri kayu bakar dan pelet kayu (KBLI 16221 dan 16295)Kapasitas Terpasang: 200.000 Unit, 10.000 m3, 27.000 m3 dan 3.000 m3Per tahunTotal Investasi: Rp 92.270.000.000,-

7. Izin Tetap Usaha Industri No. 182/Eanwil.13/AI/IZ.00.03/II/93 tanggal 4 Februari 1993 yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Perindustrian Propinsi Jawa Timur

selama perusahaan beroperasi

Jenis Industri: Kabinet/Kotak dari Kayu (KKI 33211)Komoditi Industri: Cabinet radio caset dan cabinet video caset Kapasitas Terpasang: 350.000 buah dan 350.000 buahTotal lnvestasi: Rp 2.128.943.188

8. Angka Pengenal Importir-Produsen (“API-P”) No. 131500415-P tanggal 7 Maret 2016, yang ditandatangani oleh Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur

selama importIr masih menjalankan kegiatan usahanya dan wajib melakukan registrasi setiap 5 (lima) tahun sekali

Jenis Usaha: Industri furniture dari kayu, dan industri kayu lapis laminasi, termasuk decora t ive p laywood, indus t r i barang bangunan dari kayu dan industri kayu bakar dan pelet kayu

58 59

No. IZIN/TANGGAL/INSTANSI YANG BERWENANG

MASA BERLAKU KETERANGAN

9. Izin Perluasan Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu No. SK.4585/Menhut-VI/BPPHH/2009 tanggal 27 Juli 2009 juncto Keputusan Menteri Kehutanan Republik I ndones ia No . SK .57 /Menhu t - I I / 2014 tanggal 20 Januari 2016 yang diterbitkan oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia

selama perusahaan beroperasi

Jenis Industri : Penggergajian Kayu dengan kapasitas produksi sebesar 51.000 m3/tahun dan Laminated Veneer Lumber dengan kapasitas produksi sebesar 6.000 m3/tahunTotal Investasi: Rp 64.125.000.000

10. Tanda Pengenal Perusahaan Eksport i r Tertentu Produsen No. 221/DIRJEN-IKAH/PET/IX/1999 tanggal 30 September 1999 yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal, Departemen Perindustrian dan Perdagangan R.I

selama perusahaan melakukan kegiatan komoditi yang bersangkutan

Jenis Industri: Barang jadi kayu

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Entitas Anak dalam menjalankan kegiatan usahanya telah memiliki izin-izin dan/atau persetujuan-persetujuan pokok yang diperlukan dari pihak yang berwenang yaitu sebagai berikut:

No. IZIN/TANGGAL/INSTANSI YANG BERWENANG

MASA BERLAKU KETERANGAN

Intertrend 1. SIUP No. 510/902-PJ/404.6.2/2015 tanggal

29 Oktober 2015 yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Badan Pelayanan Perijinan Terpadu

04 Oktober 20 Kelembagaan : SupplierKegiatan Usaha (sesuai KBLI) : Perdagangan (46636, 46491)Bidang/Jasa Dagangan Utama: Perdagangan Kayu Olahan Moulding/Profil dan Furniture.

2. API-P berdasarkan API-P No. 131500733-P tanggal 3 Maret 2016, yang diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal atas nama Menteri Perdagangan

s e l a m a i m p o r t I r masih menjalankan kegiatan usahanya dan wajib melakukan reg is t ras i se t iap 5 (lima) tahun sekali

Jenis Usaha: Industri Furniture Dari Kayu, Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan, Industri Barang Bangunan Dari Kayu

3. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.4586/Menhut-VI/BPPHH/2009 tentang Pembaharuan Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu atas Nama ITT di Provinsi Jawa Timur tanggal 27 Jul i 2009 yang diterbitkan oleh Departemen Kehutanan

selama perusahaan beroperasi

Lokasi Pabrik: Jl. Industri No. 28 Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa TimurJenis Industri: Penggergajian KayuKapasitas Izin : 18.000 m3/tahun

4. I z i n P r i n s i p P e r u b a h a n P e n a n a m a n Modal Dalam Negeri No. 01/3515/IP-PB/PMDN/2016 tanggal 16 Februari 2016, yang diterbitkan oleh Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Sidoarjo

- Alamat: Jl. Industri 28 Buduran, Kabupaten SidoarjoJen is Indust r i : Indust r i Furn i ture dar i Kayu (KLUI 36101), Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan (KLUI 20220)Komoditi Industri: Meja, Kursi dari Kayu, Moulding/Dowel, Pengerjaan Kayu untuk Bahan BangunanKapasitas Terpasang: untuk Meja, Kursi dari Kayu sebesar 9.000 m3 dan untuk Moulding/Dowel , Penger jaan Kayu untuk Bahan Bangunan sebesar 60 Cont/TahunTotal Investasi : untuk Meja, Kursi dari Kayu sebesar Rp2.900.000.000 dan untuk Moulding/Dowel, Pengerjaan Kayu untuk Bahan Bangunan sebesar Rp1.179.130.000

5. I z i n P r i n s i p P e r u b a h a n P e n a n a m a n Modal Dalam Negeri No. 02/3515/IP-PB/PMDN/2016 tanggal 19 Februari 2016, yang diterbitkan oleh Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Sidoarjo

- Alamat: Jl. Industri No. 28, Desa Sukorejo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa TimurJenis Industri: Industri Barang Bangunan dari Kayu (KBLI 16221)K o m o d i t i I n d u s t r i : M o u l d i n g / D o w e l , Pengerjaan Kayu untuk Bahan BangunanTotal Investasi: Rp4.864.200.000

60 61

No. IZIN/TANGGAL/INSTANSI YANG BERWENANG

MASA BERLAKU KETERANGAN

Interkraft1. SIUP No. 510/20/404.6.2/2015 tanggal 1

Oktober 201501 Oktoner 2020 Kegiatan Usaha (sesuai KBLI): Jasa (70209)

B idang /Jasa Dagangan U tama: Jasa Konsultan Bisnis dan Manajemen.

2. Legalisasi SIUP Cabang No. 4419/13-18/SIUP-K/XI/2016.P1 tanggal 28 November 2016 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Kabupaten Lamongan atas nama Bupati Lamongan

17 November 2021 Kegiatan Usaha (sesuai KBLI): Perdagangan Barang dan Jasa (4649)Jen is Barang/Jasa Dagangan Utama: P e r d a g a n g a n M e u b e l K o t a k K a y u /Kabinet dari Kayu, Besi dan Kaca, serta Perlengkapan Rumah Tangga dari Kayu dan Perlengkapan Kantor dari Kayu, Jasa Angkutan/Transportasi Barang

3. Angka Pengena l Impor t i r – Produsen (API-P) No. 131500416-P tanggal 5 Februari 2016, yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur se laku Admin is t ra to r UPT Pe layanan Per iz inan Terpadu atas nama Menter i Perdagangan

s e l a m a i m p o r t I r masih menjalankan kegiatan usahanya dan wajib melakukan reg is t ras i se t iap 5 (lima) tahun sekali

Jenis Usaha: Industri Furniture dari Kayu

4. E k s p o r t i r Te r d a f t a r P r o d u k I n d u s t r i Kehutanan No. 02.ET-01.13.1487 tanggal 6 Desember 2013 , yang d i ke lua rkan o leh Koord ina tor dan Pe laksana Un i t Pelayanan Perdagangan atas nama Menteri Perdagangan

06-Des-18 Terkait Ekspor Produk Industri Kehutanan untuk Mebel dari Kayu

5. I z in Pr ins ip Per luasan No . 27 /35 / IP -PL/PMDN/2015 tangga l 10 November 2015, yang diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur atas nama Gubernur Jawa Timur

- A l a m a t P r o y e k : J l . R a y a J o m b a n g -Babat, Desa Dradahlumbang, Kecamatan Kedungpring, Lamongan, Jawa TimurJenis Barang/Jasa: Furniture Kamar Tidur dan Furniture Kantor, antara lain Meja, Kursi, Lemari (KBLI 31001)Total Investasi:Rp65.000.000.000

6. Izin Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri No. 27/35/IU-PL/PMDN/2015 tanggal 15 Desember 2015, yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur atas nama Gubernur Jawa Timur

- A l a m a t P r o y e k : J l . R a y a J o m b a n g -Babat, Desa Dradahlumbang, Kecamatan Kedungp r i ng , Kabupa ten Lamongan , Provinsi Jawa TimurJenis Barang/Jasa: Furniture Kamar Tidur dan Furniture Kantor, antara lain Meja, Kursi, Lemari (KBLI 31001)Total Investasi: Rp65.000.000.000

Interkayu1. SIUP No. 510/20/404.6.2/2015 tanggal 1

Oktober 2015 yang diterbitkan oleh Plh. Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Sidoarjo

01 Oktoner 2020 Kegiatan Usaha (sesuai KBLI): Perdagangan (47591) dan Jasa (49431)Bidang/Jasa Dagangan Utama: Perdagangan Mebel Kayu Kotak/Kabinet dari Kayu, Besi dan Kaca, serta Per lengkapan Rumah Tangga dari Kayu dan Perlengkapan Kantor dari Kayu, Jasa Angkutan/Transportasi

Belayan 1. SIUP No. 503/00219/17-01/PB/BPPTSP-

C/X/2014 tanggal 2 Oktober 2014 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Pelayanan P e r i z i n a n Te r p a d u S a t u P i n t u K o t a Samarinda

02 Oktoner 2019 Jenis Industri: Pengusahaan Hutan Alam (KBLI 02120)B idang /Jasa Dagangan Utama: Has i l Pengelolaan Hutan (HPH)Kelembagaan: Eksport/Impor

2. Pembaharuan Hak Pengusahaan Hutan Kepada Belayan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 853/Kpts-VI/1999 tanggal 11 Oktober 1999 diterbitkan oleh Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI

55 (lima puluh lima) tahun sejak tanggal 5 Agustus 1995

Hak pengusahaan hutan untuk areal hutan seluas ±97.500 hektar yang terletak pada kelompok sungai senyiur hulu, Sungai Len – Sungai Belayan, Kalimantan Timur, untuk jangka waktu 55 tahun.

3. K e p u t u s a n M e n t e r i K e h u t a n a n d a n Perkebunan No.853/Kpts-VI/1999 tentang Pembaharuan Hak Pengusahaan Hutan Kepada BRT di Provinsi Tingkat 1 Kalimantan Timur tanggal 22 Mei 2014

55 (lima puluh lima) tahun sejak tanggal 22 Mei 2014

-

60 61

No. IZIN/TANGGAL/INSTANSI YANG BERWENANG

MASA BERLAKU KETERANGAN

Narkata 1. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

Dalam Hutan Alam (dahulu Hak Pengusahaan Hutan) berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI No.SK.116/MENHUT-II/2014 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. SK.278/MENHUT-II/2008 tertanggal 12 Agustus 2008

45 (empat puluh lima) Tahun sejak tanggal 28 Maret 2009

Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam dengan luas areal izin kerja seluas ±65.925 hektar, yang terdiri dari hasil tata batas seluas 42.356,40 hektar, dan perluasan areal kerja seluas ±23.569 hektar, dengan fungsi kawasan Huran Produksi Tetap seluas ±9.400 hektar, Hutan Produksi Terbatas seluas ±56.525 hektar.

2. SIUP - Besar No. 503/00218/17-01/PB/BPPTSP-C/IX/2014 tanggal 30 September 2014 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda

30 September 2019 Jenis Industri: Pengusahaan Hutan Alam (KBLI 02120)B idang /Jasa Dagangan Utama: Has i l Pengelolaan Hutan (HPH)Kelembagaan: Eksport/Impor

Intera 1. S IUP No . 510 /333 -317 /404 .6 .2 /2015

tanggal 7 Mei 2015 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Perijinan Terpadu Kabupaten Sidoarjo

04 Juli2017 Kekayaan Bersih: Rp 10.200.000.000Kegiatan Usaha (sesuai KBLI): Perdagangan (47591, 46491, 46639)Bidang/Jasa Dagangan Utama: Perdagangan furniture dari kayu, rotan, pelepah daun pisang, kayu olahan, kayu lapis, barcore.

2. Ta n d a D a f t a r I n d u s t r i B a r u N o . 503/02/404.6.2/2013 tanggal 21 Januari 2013 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Sidoarjo

- Jenis Industri: Industri Furniture dan Kayu (KBLI 31001)Komoditi Industri: Furniture dari katu dan rotan, kerajinan bambu, kertas dan pelepah pisangKapasitas Terpasang: 375.000 pceTotal Investasi: 200.000.000.000

3. Izin Usaha Industri No. 3/35/IU/PMDN/2017 tanggal 20 Febuari 2017 yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Timur

selama perusahaan beroperasi

Bidang Usaha: Industri kayu, lapis, laminasi, termasuk decorat ive p lywood, industr i furn i tur dar i kayu dan industr i barang anyaman dari rotan dan bambuJenis Barang: Industri pengolahan kayu lannjutan al.barcore, gesso dan kerajinan rotan (KBLI 16212 dan KBLI 16291)Kapasitas: 60.000 m3 dan 200.000 Pcs Per tahun

4. API-P No. 131501562-P tanggal 5 April 2017 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur

s e l a m a i m p o r t I r masih menjalankan kegiatan usahanya dan wajib melakukan reg is t ras i se t iap 5 (lima) tahun sekali

Jenis Usaha: Industri kayu lapis laminasi, termasuk decorative playwood, industri furn i tur dar i kayu dan industr i barang anyaman dari rotan dan bambu

5. E k s p o r t i r Te r d a f t a r P r o d u k I n d u s t r i Kehutanan

N o . 0 2 . E T- D 1 . 1 3 . 0 2 2 2 t a n g g a l 2 5 Agustus 2015 yang diterbitkan oleh a.n Menteri Perdagangan R.I. , Koordinator dan Pelaksana Unit Pelayanan Terpadu Perdagangan I

31 JAnuari 2018 Diber ikan pengakuan kembal i sebagai ETPIK untuk Kayu Olahan, Barecore, Kayu Lapis, Mebel, dan Kerajinan dari Kayu & Rotan

Integriya

62 63

No. IZIN/TANGGAL/INSTANSI YANG BERWENANG

MASA BERLAKU KETERANGAN

1. S IUP No . 510 /153 -124 /404 .6 .2 /2016 tanggal 8 Maret 2016 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Sidoarjo

09 April 2018 Kekayaan Bersih: Rp 20.200.000.000Kegiatan Usaha (sesuai KBLI):Perdagangan (46411, 46412, 46413, 46414, 46419, 46421, 46207, 46208, 46491, 46914, 46631, 46632, 46633, 46635, 46636, 46900) dan Jasa (82920, 49431)Bidang/Jasa Dagangan Utama:Perdagangan Alat Rumah Tangga, Alat Kantor, Furniture Rumah Tangga, Furnitur Kantor, Produk Plastik, Karet, Kulit, Bulu, Kayu, Logam, Kaca, Cermin , Jerami , Rumput Esparto, Gabus, Arang, Anyaman, Keranjang, Ker tas, Tekst i l , Wol l , Bulu Hewan Ha lus , Bunga A r t i f i s i a l , Bu lu Unggas, Payung, Keramik, Barang Hiasan, Ornamental, Peralatan Dapur dan Rumah Tangga dar i Porse l in , Kare t , P las t i k , Keramik, Kaca, Kristal, Logam, Patung & Barang Keramik, Barang Hasil Pabrik, Karya Seni, Barang Kolektor, Barang Antik, Dry Flower, Rupa-rupa Alat Eketronik Keperluan Rumah Tangga, Produk Tas & Kemasan, Media Player, Hair & Beauty Equipment dan Aksesor is , S ta t ionery dan Off i ce Equipment, Healthy Product, Perlengkapan Kamar Tidur, Troly, Alat Penerangan dan Kelengkapannya, Mesin/Alat Perkakas Pertukangan, Perkebunan, Papan Nama/Alamat /Isyarat, Wallpaper, Penutup Lantai P las t ik , Kayu, Vyn i l Ch lor ida, Produk Pertukangan & Bangunan, Weight Scale, Cleaning Equipment, Jasa Pengepakan, Pengiriman & Pengangkutan Barang, Jasa Angkut Barang (Ekspedisi).

2. Angka Pengenal Importir – Umum

No. 131501889-P tanggal 2 Mei 2016 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur

s e l a m a i m p o r t I r masih menjalankan kegiatan usahanya dan wajib melakukan reg is t ras i se t iap 5 (lima) tahun sekali

Jenis Barang: Perdagangan Alat Rumah Tangga, Alat Kantor, Furni ture Rumah Tangga, Furniture Kantor, Produk Plastic, Karet, Kulit , Bulu, Kayu, Logam, Kaca, Cermin, Jerami, Rumput Esparto, Gabus, Arang, Anyaman, Keranjang, Kertas, Tekstil, Woll, Bulu Hewan Halus, Bunga Artifisial, Bulu Unggas, Payung, Keramik, Barang Hiasan Ornamental, Peralatan Dapur dan Rumah Tangga dari Porselin, Karet, Plastic, Keramik, Kaca.

WII1. Angka Pengena l Impor t i r – Produsen

(API-P) API-P sebagaimana dalam Surat API-P No. 131512432-B tanggal 27 Juni 2016 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

s e l a m a i m p o r t I r masih menjalankan kegiatan usahanya dan wajib melakukan reg is t ras i se t iap 5 (lima) tahun

Jenis Industri: Industri Barang Bangunan Dari Kayu (KBLI 16221)Alamat Perusahaan: Jalan Raya Industri No. 578 RT.013, RW.007, Betro, Sedati, Sidoarjo 61253

2. I z in Pr ins ip Penanaman Moda l As ing berdasarkan Surat Keputusan BKPM No. 524/1/IP/PMA/2016 tanggal 25 Februari 2016 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

3 (tiga) tahun Bidang Usaha: Industri Barang Bangunan dari Kayu (KBLI 16221)Jenis Barang: Kusen Kayu; List Kayu; Pintu Kayu; Plinth Kayu

3. Iz in Usaha Industr i Penanaman Modal Asing berdasarkan Surat Keputusan BKPM No.131/1/IVPMA/2017 tanggal 6 Februari 2017 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Koredinasi Penanaman Modal

berlaku selama masih melakukan kegiatan usaha

Bidang Usaha: Industri barang bangunan dari kayu (KBLI 16221)Jenis Barang: Kusen, List / Architrave, Pintu Kaca Panel, Pintu Tanpa Panel, Plint, Stair Riser, Wooden Step

2. Persetujuan Untuk Melakukan Penawaran Umum Perdana Saham

Untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan telah memperoleh persetujuan dari seluruh pemegang saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta No. 17/2017. Terkait dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham, sehubungan dengan adanya pembatasan-pembatasan (negative covenants) dari para

62 63

krediturnya dalam perjanjian kredit yang telah ditandatangani oleh Perseroan dengan para Krediturnya, Perseroan dan Entitas Anak telah memperoleh persetujuan dari kreditur untuk pencabutan ketentuan pembatasan (negative covenants) terkait dengan pembagian dividen dan pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham oleh Perseroan sebagaimana tercantum dalam (i) Surat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) No. LMC2/2.5/286/R tanggal 3 April 2017 perihal Persetujuan dan Dukungan Transaksi Penawaran Umum Perdana PT Integra Indocabinet; (ii) Surat BNI No. LMC2/2.5/354/R tanggal 25 April 2017 perihal Persetujuan dan Dukungan Transaksi Penawaran Umum Perdana PT Integra Indocabinet dan (iii) Surat Indonesia Eximbank No. BS.0090/PBS/04/2017 tanggal 28 April 2017 perihal Persetujuan Perubahan Syarat dan Ketentuan.

3. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan

Tahun 2015

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Integra Indocabinet No. 74 tanggal 27 April 2015, dibuat dihadapan Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn., Notaris di Surabaya, struktur permodalan dan susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:

Modal SahamDengan Nilai Nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) setiap saham

Uraian Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 250.000 250.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh- PT Integra Indo Lestari 192.950 192.950.000.000 98,95- PT Sinergy Mentari Alam 2.050 2.050.000.000 1,05Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 195.000 195.000.000.000 100,00Saham dalam Portepel 55.000 55.000.000.000 -

Bahwa 100% (seratus persen) atau sejumlah 195.000 (seratus sembilan puluh lima ribu) saham dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam Perseroan tersebut di atas, atau seluruhnya berjumlah Rp195.000.000.000,00 (seratus sembilan puluh lima miliar Rupiah) telah disetor secara penuh oleh masing-masing pemegang saham Perseroan pada saat itu yang merupakan setoran dengan uang tunai.

Tahun 2016

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Integra Indocabinet No. 13 tanggal 30 Juni 2016, dibuat dihadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:

Modal SahamDengan Nilai Nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) setiap saham

Uraian Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 409.500 409.500.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh- PT Integra Indo Lestari 405.195 405.195.000.000 98,95- PT Sinergy Mentari Alam 4.305 4.305.000.000 1,05Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 409.500 409.500.000.000 100,00Saham dalam Portepel 409.500 409.500.000.000 -

Bahwa 100% (seratus persen) atau sejumlah 409.500 (empat ratus sembilan ribu lima ratus) saham dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam Perseroan tersebut di atas, atau seluruhnya berjumlah Rp409.500.000.000,00 (empat ratus sembilan miliar lima ratus juta Rupiah) telah disetor secara penuh oleh masing-masing pemegang saham Perseroan pada saat itu yang merupakan hasil dari pembagian atas dividen saham yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada para pemegang saham Perseroan.

64 65

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Integra Indocabinet No. 12 tanggal 25 Agustus 2016, dibuat di hadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:

Modal SahamDengan Nilai Nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) setiap saham

Uraian Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 500.000 500.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh- PT Integra Indo Lestari 495.695 495.695.000.000 99,14- PT Sinergy Mentari Alam 4.305 4.305.000.000 0,86Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 500.000 500.000.000.000 100,00Saham dalam Portepel - - -

Bahwa 100% (seratus persen) atau sejumlah 500.000 (lima ratus ribu) saham dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam Perseroan tersebut di atas, atau seluruhnya berjumlah Rp500.000.000.000,00 (lima ratus miliar Rupiah) telah disetor secara penuh oleh masing-masing pemegang saham Perseroan pada saat itu yang merupakan setoran dengan uang tunai sebagaimana ternyata dari Laporan Keungan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono & Chandra (Rödl & Partner).

Perseroan melakukan perubahan atas nilai nominal saham menjadi Rp100 per saham sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Integra Indocabinet No. 13 tanggal 7 September 2016 yang dibuat dihadapan Dina Chozie, S.H., pengganti dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta.

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Integra Indocabinet No. 13 tanggal 7 September 2016 yang dibuat dihadapan Dina Chozie, S.H., pengganti dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Modal SahamDengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham

Uraian Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh- PT Integra Indo Lestari 4.956.950.000 495.695.000.000 99,14- PT Sinergy Mentari Alam 43.050.000 4.305.000.000 0,86Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.000.000.000 500.000.000.000 100,00Saham dalam Portepel 15.000.000.000 1.500.000.000.000 -

Seluruh 5.000.000.000 (lima miliar) saham dengan nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam Perseroan tersebut di atas, sejumlah Rp500.000.000.000,00 (lima ratus miliar Rupiah) telah disetor secara penuh oleh masing-masing pemegang saham Perseroan. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan tidak mengalami perubahan.

4. Pemegang Saham Perseroan Yang Berbentuk Badan Hukum

A. PT Integra Indo Lestari (“IIL”)

IIL adalah pemilik/pemegang 4.956.950.000 (empat miliar sembilan ratus lima enam juta sembilan ratus lima puluh ribu) saham dalam Perseroan atau mewakili 99,14% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.

64 65

Akta Pendirian dan Perubahannya

IIL didirikan berdasarkan akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Integra Indo Lestari No. 22 tanggal 15 Desember 2011, dibuat di hadapan Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn., Notaris di Surabaya, akta mana telah mendapat pengesahan dari Menkumham sesuai dengan surat keputusan No. AHU-02030.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 12 Januari 2012 serta telah didaftarkan di Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT dengan No. AHU-0003255.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 12 Januari 2012. dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 9149, Berita Negara Republik Indonesia No. 32 tanggal 19 April 2013 (“Akta Pendirian IIL”).

Anggaran Dasar IIL telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 11 tanggal 25 Agustus 2016, dibuat oleh Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn Notaris di Kabupaten Pasuruan. Akta mana telah disetujui oleh dan diberitahukan kepada Menkumham dan dicatat di dalam database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan (i) Surat Persetujuan No. AHU-0015502.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 29 Agustus 2016, dan (ii) Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0075424 tanggal 29 Agustus 2016, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT dengan No. AHU-0100371.AH.01.11.TAHUN 2016 tanggal 29 Agustus 2016 (“Akta No. 11/2016”)

Pengurusan dan Pengawasan

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi IIL sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham IIL No. 10 tanggal 2 September 2016, dibuat di hadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruan akta mana telah diberitahukan kepada Menkumham dan dicatat di dalam database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.01.03-0079879 tanggal 14 September 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT dengan No. AHU-0107033.AH.01.11.TAHUN 2016 tanggal 14 September 2016 adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris : Meity Linlin

Dewan DireksiDirektur Utama : Widjaja KarliDirektur : Stephanie Kane Ilham

Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta No. 11/2016, struktur permodalan dan susunan pemegang saham IIL adalah sebagai berikut:

Modal SahamDengan Nilai Nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) setiap saham

Uraian Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 366.000 366.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh- PT Alam Mentari Sejahtera 128.100 128.100.000.000 35,00- PT Duta Emerald Utama 91.500 91.500.000.000 25,00- PT Sinergy Mentari Alam 146.400 146.400.000.000 40,00Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 366.000 366.000.000.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel - - -

66 67

Kegiatan Usaha

Berdasarkan Akta Pendirian IIL, maksud dan tujuan IIL adalah berusaha dalam bidang: Industri, jasa, perdagangan, pembangunan, pengangkutan, pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, dan pertambangan.

Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas, IIL dapat melaksanakan kegiatan dan usaha sebagai berikut: a. Berusaha dalam bidang industri;b. Berusaha dalam bidang jasa;c. Berusaha dalam bidang perdagangan umum, baik untuk Perseroan sendiri maupun

atas dasar komisi guna pihak lain, terhitung juga berdagang impor ekspor, dan antar pulau, serta bertindak sebagai agen, leveransir, grosir, distributor, supplier;

d. Menjalankan usaha dalam bidang kontraktor, pemborong segala macam pekerjaan pembangunan, antara lain perumahan, perkantoran, pabrik, gedung, jembatan, irigasi, instalasi listrik, telepon, ledeng, gas, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pekerjaan pembangunan, termasuk pula perencana, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan;

e. Berusaha dalam bidang pengangkutan umum, baik orang maupun barang;f. Berusaha dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan

dan pertambangan.

Kegiatan usaha utama pada saat ini berfokus di bidang jasa manajemen yang memberikan dukungan di bidang pengembangan teknologi informasi, sumber daya manusia dan keuangan.

Ikhtisar Data Keuangan Pemegang Saham Perseroan

(dalam Rupiah)31 Desember 2016

Aset 682.268.049.666Liabilitas 250.934.550.068Ekuitas 431.333.499.598Pendapatan 21.417.461.000Laba Usaha 398.597.050Laba (Rugi) Tahun Berjalan 216.172.867.211

B. PT Sinergi Mentari Alam (“SMA”)

SMA adalah pemilik/pemegang 43.050.000 (empat puluh tiga juta lima puluh ribu Rupiah) saham dalam Perseroan atau mewakili 0,86% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.

Akta Pendirian dan Perubahannya SMA didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Sinergy Mentari Alam No. 206 tanggal 31 Oktober 2011, dibuat di hadapan Sylvia Gunawan, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Sidoarjo, akta mana telah mendapat pengesahan dari Menkumham sesuai dengan surat keputusan No. AHU-55614.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 15 November 2011 serta telah didaftarkan di dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0092225.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 15 November 2011 (“Akta Pendirian SMA”).

Anggaran Dasar SMA telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat SMA No. 8 tanggal 25 Agustus 2016, dibuat oleh Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn Notaris di Kabupaten Pasuruan. Akta mana telah diberitahukan kepada Menkumham dan dicatat di dalam database Sisminbakum Kemenkumham

66 67

berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar SMA No. AHU-AH.01.03-0075426 tanggal 29 Agustus 2016, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT dengan No. AHU-0100374.AH.01.11.TAHUN 2016 tanggal 29 Agustus 2016 (“Akta No. 8/2016”)

Pengurusan dan Pengawasan

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi SMA sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian SMA adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris : Stephanie Kane Ilham

Dewan DireksiDirektur : Fransiskus Budi Laksono

Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta No. 8/2016, struktur permodalan dan susunan pemegang saham SMA adalah sebagai berikut:

Modal SahamDengan Nilai Nominal Rp500.000,- (lima ratus ribu Rupiah) setiap saham

Uraian Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 200.000 100.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh- PT Intergreen Sinergy Alam 93.264 46.632.000.000 58,00- Halim Rusli 67.536 33.768.000.000 42,00Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 160.800 80.400.000.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 39.200 19.600.000.000 -

Kegiatan Usaha

Berdasarkan Akta Pendirian SMA, maksud dan tujuan SMA adalah berusaha dalam bidang: perdagangan, pengangkutan darat, jasa, pembangunan dan perindustrian.

Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas, SMA dapat melaksanakan kegiatan dan usaha sebagai berikut: a. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang perdagangan import dan eksport, antar pulau/

daerah serta lokal untuk barang-barang hasil produksi sendiri dan hasil produksi perusahaan lain;

b. Bertindak sebagai grosir, supplier, leveransir, waralaba serta kegiatan usaha terkait;c. Bertindak sebagai distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badan-badan

perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri;d. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang transportasi pengangkutan yang meliputi

pengangkutan barang, kontainer, traking trailer, peti kemas, dan kegiatan usaha terkait;e. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang transportasi penumpang dengan menggunakan

angkutan bis, sedan serta angkutan darat lainnya;f. Menjalankan usaha-usaha di bidang jasa, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak;g. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang jasa persewaan alat-alat berat dan persewaan

mesin;h. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang persewaan dan sewa beli kendaraan bermotor

dan kegiatan usaha terkait;i. Menjalankan usaha dalam bidang ekspedisi, pengepakan dan pergudangan (bukan

veem) yang meliputi warehousing, yaitu penerimaan, penampungan, penumpukan, penyimpanan, rortasi, pengiriman dimana dikerjakan dan disiapkan untuk diserahkan serta bidang usaha terkait;

68 69

j. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang pemborongan pada umumnya (General Contractor) yaitu pembangunan kawasan perumahan (Real Estate), kawasan industri (Industrial Estate), gedung dan apartemen, perkantoran dan rumah sakit;

k. Bertindak sebagai pengembang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan konstruksi beserta fasilitas-fasilitasnya termasuk perencanaan pembangunannya, mengerjakan pembebasan, pembukaan, pengurukan dan pemerataan;

l. Menjalankan pembangunan konstruksi dan renovasi gedung, lapangan, jembatan, jalan pertamanan, bendungan pengairan (irigasi), landasan udara, meliputi kegiatan pemasangan (pancang)/pita, komponen beton, pra cetak, bantalan rel kereta api, produk beton lainnya dan kegiatan usaha terkait;

m. Menjalankan usaha-usaha industri sparepart kendaraan bermotor, wood working dan furniture (meubel) yang meliputi manufacture dan desain, penggergajian, pengeringan, veneer (mini playwood) moulding dan saw mill.

Kegiatan usaha saat ini sebagai perusahaan non-operating holding.

Ikhtisar Data Keuangan Pemegang Saham Perseroan

(dalam Rupiah)31 Desember 2016

Aset 151.955.637.104Liabilitas 1.138.450.000Ekuitas 80.400.000.000Pendapatan -Laba Usaha (5.128.212)Laba (Rugi) Tahun Berjalan 70.367.750.000

5. Struktur Organisasi

68 69

6.

Str

uktu

r K

epem

ilika

n P

erse

roan

Ber

ikut

ini a

dala

h di

agra

m h

ubun

gan

kepe

mili

kan

Per

sero

an s

ampa

i den

gan

Pro

spek

tus

ini d

iterb

itkan

.

PT N

arka

taRi

mba

PT B

elay

anRi

ver

Tim

ber

PT In

tert

rend

Uta

ma

PT In

terk

raft

PT In

tera

Indo

nesia

PT In

tegr

iya

Deko

rindo

PT In

ter K

ayu

Man

diri

PT In

tegr

a In

doca

bine

t

PT In

tegr

a In

do

Lest

ari

PT S

iner

gyM

enta

riAl

am

Halim

Rus

li

PT W

oodo

neIn

tegr

a

99%

99%

80%

99%

99%

99%

99%

50%

99.1

4%

40%

25%

35%

PT A

lam

Men

tari

Seja

hter

a

Wid

jaja

Karli

Hend

roRu

sli

PT D

uta

Emer

ald

Uta

ma

25%

33%

67%

58%

75%

42%

18%

49%

33%

PT In

terg

reen

Sine

rgy

Alam

0.86

%

Bah

wa

pada

Tan

ggal

Pro

spek

tus

ini d

iterb

itkan

PT

Sin

ergy

Men

tari

Ala

m m

emili

ki p

enye

rtaa

n sa

ham

sec

ara

tidak

lang

sung

dal

am P

erse

roan

m

elal

ui P

T In

tegr

a In

do L

esta

ri ya

ng m

erup

akan

pem

egan

g sa

ham

uta

ma

dala

m P

erse

roan

yan

g m

emili

ki s

eban

yak

4.95

6.95

0.00

0 sa

ham

dal

am

Per

sero

an y

ang

mer

upak

an 9

9,14

% (

sem

bila

n pu

luh

sem

bila

n ko

ma

empa

t be

las

pers

en)

dari

nila

i nom

inal

sah

am y

ang

tela

h di

tem

patk

an

dala

m P

erse

roan

. Ada

pun

piha

k pe

ngen

dali

Per

sero

an a

dala

h IIL

.

70 71

7. Hubungan Kepengurusan Dan Pengawasan Perseroan

Hubungan Kepengurusan dan Pengawasan dengan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

Nama Perseroan Intera Integriya Interkayu Interkraft Intertrend Narkata Belayan Hendro Rusli KU K - - D - D DStephanie Kane Ilham K - DU - - - - -Bing Hartono Poernomosidi

KI - - - - - - -

Heri Sunaryadi KI - - - - - - -Halim Rusli DU DU - - K K WDU WDUMeity Linlin WDU - D KU - DU - -Sjany Tjandra D - K D DU - - -Widjaja Karli D D - - - D K KWang Sutrisno DI - - - - - - -Sandy Angdjaja - - - K - - - -Untung Iskandar - - - - - - DU DUAndreas Nugroho Adi - - - - - - D DCatatan:KU : Komisaris Utama WDU : Wakil Direktur UtamaK : Komisaris D : DirekturKI : Komisaris Independen DI : Direktur IndependenDU : Direktur Utama

9. Pengurusan Dan Pengawasan Perseroan

Sesuai dengan Pasal 15 ayat 11 juncto Pasal 18 ayat 14 Akta No.17/2017, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun atau sampai dengan penutupan RUPS tahunan pada akhir 1 (satu) periode masa jababatan dimaksud, kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.

Berdasarkan Akta No.17/2017, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi telah mengacu dan sesuai dengan POJK No. 33 Tahun 2014. Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Hendro RusliKomisaris : Stephanie Kane IlhamKomisaris Independen : Bing Hartono PoernomosidiKomisaris Independen : Heri Sunaryadi

DireksiDirektur Utama : Halim RusliWakil Direktur Utama : Meity LinlinDirektur Operasi : Syany TjandraDirektur Pemasaran : Widjaja KarliDirektur Keuangan (Direktur Independen) : Wang Sutrisno

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi pelaksanaan strategi Perseroan dan juga mengawasi Direksi untuk memastikan terlaksananya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Perseroan. Komisaris Independen bertanggung jawab utama untuk mendorong diterapkannya prinsip-prinsip tata kelola Perseroan yang baik dalam Perseroan. Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris Independen akan secara proaktif mengupayakan agar Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi secara

70 71

efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja Perseroan, mengambil risiko yang tepat dan sesuai dengan mempertimbangkan tujuan usaha Perseroan dalam menghasilkan keuntungan bagi para pemegang saham dan memastikan transparansi dan keterbukaan yang seimbang dalam laporan keuangan Perseroan.

Tugas dan tanggung jawab anggota Direksi

1. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk:a. Menerima atau memberikan pinjaman jangka menengah/panjang, dalam nilai yang

melebihi batas yang dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan atau tanpa jaminan, kecuali pinjaman utang atau piutang yang timbul karena transaksi bisnis.

b. Mengikat Perseroan sebagai penjamin yang mempunyai akibat keuangan yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

c. Menjual atau dengan cara apapun juga mengalihkan atau melepaskan barang – barang tidak bergerak, termasuk hak atas tanah atau perusahaan – perusahaan Perseroan dengan nilai dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

d. Mengagunkan atau dengan cara lain menjaminkan harta kekayaan milik Perseroan dengan nilai dari waktu ke waktu di tetapkan oleh Dewan Komisaris.

e. Mengambil bagian atau ikut serta, atau melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan atau Perseroan mendirikan perseroan baru yang tidak dalam rangka penyelamatan kredit sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku, dengan nilai dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

2. Dewan Direksi berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan

Seluruh anggota Direksi Perseroan telah memenuhi kualifikasi anggota Direksi perusahaan publik sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Berikut adalah keterangan singkat dari masing-masing anggota komisaris dan direksi Perseroan:

Dewan Komisaris

Hendro RusliKomisaris Utama Warga Negara Indonesia, 50 tahun, lahir di Tangerang, 28 April 1967.

Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2016. Saat ini menjabat sebagai Direktur di PT Interkraft sejak tahun 2016, Direktur di PT Belayan River Timber sejak tahun 2016, Direktur di PT Narkata Rimba sejak tahun 2016, Komisaris di PT Intera Indonesia sejak tahun 2016. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Intertrend Utama (2013 – 2016), Direktur di PT Intertrend Utama (1998 – 2013), Direktur di CV Jati Rimba (1992-1998).

72 73

Stephanie Kane Ilham Komisaris Warga Negara Indonesia, 49 tahun, lahir di Ambon, 1 Maret 1968.

Memperoleh gelar Sarjana Pemasaran dan Manajemen dari Stamford College Singapore, Singapura pada tahun 1985.

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 1993. Saat ini menjabat sebagai Direktur Utama di PT Integriya Dekorindo sejak tahun 2016. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur di Perseroan (1991 – 1993).

Bing Hartono PoernomosidiKomisaris IndependenNegara Indonesia, 59 tahun, lahir di Surabaya, 4 Mei 1958.

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1984.

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2016. Saat ini menjabat sebagai Direktur di PT Poernomosidi Strategic Consulting (PSC) sejak tahun 2007. Sebelumnya menjabat sebagai Managing Partner di Prasetio, Sarwoko & Sandjaja - Ernst & Young, Surabaya (2002 - 2006), Managing Partner di Hanadi, Sarwoko & Sandjaja - Ernst & Young, Surabaya (2000 -2002), Direktur Utama di PT Jaya Pari Steel Tbk (1996 – 2000), Manajer di Prasetio Utomo & Co. - Arthur Andersen & Co., SC (1990-1995), Staf Profesional di Prasetio Utomo & Co. - Arthur Andersen & Co., SC (1984-1990).

Heri SunaryadiKomisaris IndependenNegara Indonesia, 52 tahun, lahir di Jember, 26 Juni 1965.

Memperoleh gelar Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor, Bogor pada tahun 1987.

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2016. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris di PT Telekomunikasi Selular (2015-2016), Direktur di PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (2014-2016), Direktur Utama di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (Persero) (2013-2014), Direktur Utama di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) (2009-2013), Komisaris Utama di PT Bahana Artha Ventura (2012-2013), Komisaris di PT Bahana Artha Ventura (2009-2012), Komisaris di PT Sarana Jatim Ventura (2010-2011), Komisaris di PT Bahana Artha Ventura (2009-2012), Komisaris di PT Mitra Tani Dua Tujuh (2010-2011), Komisaris di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (Persero) (2009-2012), Direktur Utama di PT Bahana Securities (2007-2009), Direktur di PT Bahana Securities (1998-2007), Manajer Divisi Equity Sales di PT Astra Securities (1997-1998), Manajer Divisi Sumber Daya Manusia di PT Astra Credit Companies (1995-1997), Bekerja di PT Astra International (1988-1995).

72 73

Direksi

Halim RusliDirektur UtamaWarga Negara Indonesia, 55 tahun, lahir di Tangerang, Banten, 29 Maret 1962.

Memperoleh gelar Sarjana Business Administration dari Redlands University, Amreika Serikat pada tahun 1985.

Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 1989. Saat ini menjabat juga sebagai Wakil Direktur Utama di PT Narkata Rimba sejak tahun 2016, Wakil Direktur Utama di PT Belayan River Timber sejak tahun 2016, Komisaris di PT WoodOne Integra Indonesia sejak tahun 2015, Komisaris di PT Intertrend Utama sejak tahun 2016, Komisaris di PT Interkraft sejak tahun 2016, Direktur Utama di Intera Indonesia sejak tahun 2016. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur di PT Integriya Dekorindo (2013-2016), Komisaris di PT Belayan River Timber (2008 – 2016), Komisaris di PT Narkata Rimba (2008 – 2016), Manajer Produksi di PT Ria Star (1985-1988).

Meity Lin-LinWakil Direktur UtamaWarga Negara Indonesia, 47 tahun, lahir di Mataram, 26 Desember 1969.

Memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Widya Mandala, Surabaya pada tahun 1989.

Menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2016. Saat ini menjabat juga sebagai Direktur Utama di PT Intertrend Utama sejak tahun 2013, Direktur di PT Integriya Dekorindo sejak tahun 2016. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris di PT Integriya Dekorindo (2013-2016), dan bekerja di PT Aetna Life Indonesia (1989-2000).

Sjany TjandraDirektur OperasiWarga Negara Indonesia, 52 tahun, lahir di Jakarta, 30 April 1965.

Memperoleh gelar Sarjana Bachelor of Science in Accounting dari San Francisco State University, Amerika Serikat pada tahun 1988.

Menjabat sebagai Direktur Pemasaran Perseroan sejak tahun 1991. Saat ini menjabat juga sebagai Komisaris di PT Integriya Dekorindo sejak tahun 2016, Direktur di PT Interkraft sejak tahun 2012. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Cabang di Expeditor International (1991 – 1993), Asisten Pribadi untuk General Manager di Singapore Airlines (1989 – 1991), Penyelia Keuangan di PT Multipolar (1988-1989), Staf Tresuri di PT Bangkok Bank (1988).

74 75

Widjaja KarliDirektur PemasaranWarga Negara Indonesia, 51 tahun, lahir di Tangerang, 24 September 1965.

Memperoleh gelar Bachelor of Science in Marketing dari San Francisco State University, Amerika Serikat pada tahun 1988

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1991. Saat ini menjabat juga sebagai Komisaris di PT Belayan River Timber sejak tahun 2016, Komisaris di PT Narkata Rimba sejak tahun 2016, Direktur di PT Intertrend Utama sejak tahun 2016, Direktur Utama di PT WoodOne Integra Indonesia sejak tahun 2015, Direktur di PT Intera Indonesia sejak tahun 2012. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur di PT Belayan River Timber (2014 – 2016), Direktur di PT Narkata Rimba (2014 – 2016), Direktur di PT Interkraft (2002 – 2012), Komisaris di PT Intertrend Utama (1999 – 2012), Manajer Pemasaran di Citibank (1989-1991), Account Officer di Bank Bali (1988-1989).

Wang SutrisnoDirektur Keuangan (Direktur Independen)Warga Negara Indonesia, 45 tahun, lahir di Surabaya, 30 September 1971.

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universi tas Kristen Petra, Surabaya, pada tahun 1994 dan gelar Master of Business Management dari Oklahoma State University, Amerika Serikat, pada tahun 1998.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2016. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur di PT Integra Indo Lestari (2011 – 2016), Direktur di PT Anak Jaya Bapak Sejahtera (2002 – 2011), Kepala Departemen di Universitas Kristen Petra (1994-2002).

Terdapat hubungan kekeluargaan diantara anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sebagai berikut: Halim Rusli selaku Direktur Utama Perseroan, Hendro Rusli selaku Komisaris Utama Perseroan dan Widjaja Karli selaku Direktur Pemasaran Perseroan adalah saudara kandung. Stephanie Kane Ilham, selaku Komisaris Perseroan, adalah istri dari Halim Rusli. Meity Lin-lin, selaku Wakil Direktur Utama Perseroan, adalah istri dari Hendro Rusli. Sjany Tjandra, selaku Direktur Operasional Perseroan, adalah istri dari Widjaja Karli.

Rapat anggota Direksi dan Dewan Komisaris dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap bulan, dengan tingkat kehadiran minimal 2 (dua) anggota Direksi dan 2 (dua) anggota Dewan Komisaris.

Komite Nominasi dan Remunerasi

Dasar penetapan remunerasi Direksi Perseroan ditentukan oleh Keputusan Pemegang Saham Perseroan yang dilimpahkan kepada Dewan Komisaris dimana Dewan Komisaris akan memperhatikan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan.

Sedangkan penetapan remunerasi Dewan Komisaris ditentukan oleh Keputusan Pemegang Saham Perseroan. Hal ini dilakukan demi menghindari konflik kepentingan dimana Dewan Komisaris bisa menentukan remunerasinya sendiri.

74 75

Jumlah kompensasi total gaji dan tunjangan yang dibayarkan Perseroan untuk Dewan Komisaris per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1.700.098.968, per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp1.426.622.976, dan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1.383.668.220, dan Dewan Direksi per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp2.441.433.232, per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp2.116.190.448, dan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1.930.388.804. Sesuai dengan POJK No. 34 Tahun 2014, Perseroan wajib memiliki fungsi Nominasi dan Remunerasi. Dalam rangka pemenuhan terhadap ketentuan POJK No. 34 tersebut, pelaksanaan fungsi Nominasi dan Remunerasi dilaksanakan oleh Dewan Komisaris Perseroan sebagaimana tercantum dalam Pedoman Dewan Komisaris Dalam Rangka Pelaksanaan Fungsi Nominasi dan Remunerasi tertanggal 26 Maret 2015.

Tugas dan Tanggung Jawab1. Bertindak independen dalam melaksanakan tugasnya;2. Memberikan rekomendasi mengenai:

a. Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;b. Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi; danc. Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

3. Melakukan penilaian kinerja anggota Direkasi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;

4. Memberikan rekomendasi mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan komisaris;

5. Memberikan usulan calon yang memenuhi syuarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggora Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS;

6. Memberikan rekomendasi mengenai:a. Struktur Remunerasi;b. Kebijakan atas Remunerasi; danc. Besaran atas Remunerasi.

7. Melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

Sekretaris Perusahaan

Sesuai dengan POJK No. 35 Tahun 2014 juncto Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep.305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004, berdasarkan Surat Penunjukan tanggal 1 Maret 2017 diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan.

Wang Sutrisno Warga Negara Indonesia, 45 tahun, lahir di Surabaya, 30 September 1971.

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Kristen Petra, Surabaya, pada tahun 1994 dan gelar Master of Business Management dari Oklahoma State University, Amerika Serikat, pada tahun 1998.

Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan sejak 1 Maret 2017. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2016. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur di PT Integra Indo Lestari (2011 – 2016), Direktur di PT Anak Jaya Bapak Sejahtera (2002 – 2011), Kepala Departemen di Universitas Kristen Petra (1994-2002).

Sebagai komitmen terhadap transparansi bagi semua pemangku kepentingan, Perseroan menunjuk seorang Sekretaris Perusahaan yang berperan untuk:a. Memastikan ketaatan Perseroan terhadap segala peraturan yang berlaku serta pelaksanaan

Good Corporate Governance (“GCG”);b. Memastikan fungsi Corporate Legal Affairs atau Legal Compliance;c. Menjalankan tanggung jawab sosial (“CSR”) Perseroan;d. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di

bidang pasar modal;

76 77

e. Memberikan pelayanan atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan;

f. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya; dan

g. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan OJK dan masyarakat.

Untuk menghubungi sekretaris perusahaan Perseroan, dapat disampaikan ke:Nama : Wang SutrisnoJabatan : Sekretaris PerusahaanAlamat : Desa Betro, Kecamatan SedatiSidoarjo 61253 Telepon : +62 31 8910434, +62 31 8910435, +62 31 8910436 Email : [email protected]

Komite Audit

Sesuai dengan POJK No. 55 Tahun 2015 dimana setiap perusahaan publik wajib memiliki Komite Audit, maka berdasarkan Surat No. 003/ITG/03/2017 tanggal 1 Maret 2017, dimana rapat Dewan Komisaris Perseroan sepakat untuk mengambil keputusan yang sah untuk mengangkat anggota Komite Audit Perseroan, yaitu:

Ketua : Bing Hartono Poernomosidi;Anggota : Kristina Yunita W;Anggota : Beny Bachtiar.

Masa tugas anggota komite audit selama 5 (lima) tahun dan tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris Perseroan.

Rapat anggota Komite Audit dan Dewan Komisaris dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap bulan, dengan tingkat kehadiran minimal 2 (dua) anggota Komite Audit dan 2 (dua) anggota Dewan Komisaris.

Bing Hartono PoernomosidiWarga Negara Indonesia, 59 tahun, lahir di Surabaya, 4 Mei 1958.

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1984.

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2016. Saat ini menjabat sebagai Direktur di PT Poernomosidi Strategic Consulting (PSC) sejak tahun 2007. Sebelumnya menjabat sebagai Managing Partner di Prasetio, Sarwoko & Sandjaja - Ernst & Young, Surabaya (2002 - 2006), Managing Partner di Hanadi, Sarwoko & Sandjaja - Ernst & Young, Surabaya (2000 -2002), Direktur Utama di PT Jaya Pari Steel Tbk (1996 – 2000), Manajer di Prasetio Utomo & Co. - Arthur Andersen & Co., SC (1990-1995), Staf Profesional di Prasetio Utomo & Co. - Arthur Andersen & Co., SC (1984-1990).

Kristina Yunita WWarga Negara Indonesia, 40 tahun, lahir di Surabaya, 25 Juni 1976.

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya pada tahun 1998.

Menjabat sebagai General Manager IIL sejak tahun 2011. Sebelumnya menjabat sebagai General Manager di PT Anak Jaya Bapak Sejahtera (2007 - 2011), manajer di PT Sariguna Primatirta (2006 – 2007), manajer di PT Samator (2002 – 2006), supervisor di PT Sama Satya Pasifik (1999 – 2002), dan staf di PT Mitra Dharma Laksana (1998 – 1999).

76 77

Beny BachtiarWarga Negara Indonesia, 34 tahun, lahir di Bondowoso, 16 Oktober 1982.

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Surabaya, Surabaya pada tahun 2006.

Menjabat sebagai Supervisor IIL sejak tahun 2011. Sebelumnya menjabat sebagai supervisor di PT Anak Jaya Bapak Sejahtera (2009 - 2011), supervisor di PT Atomtech International (2008 – 2009), staf di PT Barindo Anggun Industri (2007 – 2008), dan staf di PT Toppac Purna Cipta (2006 – 2007).

Tujuan:Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat professional dan independen kepada Dewan Komisaris sehubungan dengan fungsi pengawasan yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris.

Tugas dan Tanggung Jawaba. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan

kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya yang terkait dengan informasi keuangan Perseroan;

b. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;

c. Memberi pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;

d. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan fee;

e. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;

f. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;

g. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;

h. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan pada Perseroan; dan

i. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.

Wewenang a. Mengakses terhadap dokumen, data dan informasi Perseroan tentang karyawan, dana,

aset dan sumber daya perusahaan yang diperlukan;b. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan

fungsi audit internal, manajemen risiko dan Akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit;

c. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); dan

d. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

Unit Audit Internal

Sesuai dengan POJK No. 56 Tahun 2015, maka berdasarkan Surat Penunjukan No. 002/ITG/03/2017 tertanggal 1 Maret 2017, Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal (UAI) Perseroan. Perseroan juga telah membentuk suatu Piagam Unit Audit Internal yang telah disahkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris tanggal 1 Maret 2017. Piagam Unit Audit Internal adalah merupakan pedoman kerja Unit Audit Internal. Adapun susunan Unit Audit Internal pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Ketua : Tjio LinawatiAnggota : Felicia Huliana Widharma BasirAnggota : Erwin Herman Susilo

78 79

Tjio Linawati Warga Negara Indonesia, 50 tahun, lahir di Surabaya, 22 Januari 1967

Memperoleh gelar Diploma 3 jurusan Akuntansi dari Universitas Surbaya, Surabaya pada tahun 1988.

Menjabat sebagai Controller Keuangan IIL sejak tahun 2015. Sebelumnya menjabat sebagai manajer keuangan di Perseroan (2011 - 2015), staf keuangan di Perseroan (1991 – 2011), dan staf keuangan di PT Super Viktorindo (1989 – 1991).

Felicia Huliana Widharma BasirWarga Negara Indonesia, 35 tahun, lahir di Jakarta, 23 Februari 1982

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Pelita Harapan, Tangerang pada tahun 2004.

Menjabat sebagai Supervisor Keuangan IIL sejak tahun 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Supervisor di Perseroan (2010-2011), supervisor di Smart Business Solution (2008-2009), staf di PT Adhika Mekar Abadi( 2006- 2007), staf di PT Young Industry Indonesia (2004 – 2006).

Erwin Herman SusiloWarga Negara Indonesia, 38 tahun, lahir di Tuban, 16 Februari 1979

Memperoleh gelar Diploma 3 jurusan Akuntansi dari STIE Perbanas Surabaya pada tahun 2002

Menjabat sebagai Supervisor IIL sejak tahun 2011, sebelumnya menjabat supervisor PT Maspion (2006 – 2011), staf di PT Sinar Sosro (2004 – 2006), staf di Resoprt Tuban Tropis ( 2003 – 2004 ), staf di KAP Soegeng Sutedjo (2002 – 2003).

Tujuan: Memberikan pandangan independen dan memastikan efisiensi serta efektif itas sistem pengendalian internal dengan melakukan pemeriksaan, penelitian, analisa dan rekomendasi atas kegiatan/bidang yang diaudit.

Tugas dan Tanggung Jawab:1. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan;2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen

risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan;3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan,

akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya;

4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen;

5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris;

6. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;

7. Bekerja sama dengan Komite Audit;8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya;

dan9. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan, disetujui dan ditugaskan oleh Direktur

Utama.

78 79

Wewenang:1. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang Perusahaan terkait dengan tugas dan

fungsinya.2. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite

Audit, serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit.3. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/

atau Komite Audit.4. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal.

Masa tugas anggota Unit Audit Internal adalah selama 5 (lima) tahun dan tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris Perseroan.

Rapat anggota Unit Audit Internal dan Dewan Komisaris dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap bulan, dengan tingkat kehadiran minimal 2 (dua) anggota Unit Audit Internal dan 2 (dua) anggota Dewan Komisaris.

8. Sumber Daya Manusia

Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu bagi keberhasilan setiap usaha dan kegiatannya. Oleh karena itu, Perseroan secara bersungguh-sungguh memusatkan perhatian untuk selalu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, melalui berbagai program pendidikan, pelatihan, pengembangan, pemeliharaan dan pelayanan kesejahteraan bagi seluruh karyawan baik secara teknis fungsional maupun manajerial.

Dalam pelaksanaannya untuk meningkatkan produktivitas karyawan, selain membuat sistem pelatihan tersendiri, Perseroan juga mengikutsertakan karyawannya dalam seminar, lokakarya atau kursus-kursus tertentu sesuai bidang tugasnya masing-masing baik di dalam maupun luar negeri.

Karyawan merupakan aset berharga bagi Perseroan, sehingga Perseroan memandang bahwa Perseroan harus dapat menyiapkan fasilitas yang baik agar kebutuhan karyawan dapat terpenuhi, sehingga dapat bekerja dengan potensi terbaik.

Sebagian besar karyawan Perseroan tidak memiliki keahlian khusus di bidang tertentu. Namun, untuk bidang-bidang tertentu dimana terdapat karyawan dengan keahlian khusus, Perseroan memiliki beberapa karyawan dengan keahlian khusus tersebut sehingga apabila salah satu karyawan tidak ada, maka kelangsungan operasional/usaha Perseroan tidak akan terganggu secara material.

Perseroan saat ini memiliki serikat pekerja yang dibentuk oleh karyawan Perseroan untuk periode 2015 sampai dengan 2018 dan telah diakui oleh Federasi Serikat Pekerja Perkayuan Dan Perhutanan Indonesia – Serikat Pekerja Seluruh Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.02/ORG/1304/KAHUT/X/2016 tertanggal 7 Mei 2015. Perseroan memiliki Perjanjian Kerja Bersama dengan PUK.SP.KAHUT.SPSI PT Integra Indocabinet tertanggal 29 Juli 2016, yang berlaku sampai dengan 31 Agustus 2018 dan telah disahkan oleh Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Sidorajo berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.188/898/404.3.3/VIII/2016 tanggal 22 Agustus 2016 dengan kewajiban pendaftaran kembali pada tanggal 31 Agustus 2018.

Berikut tabel-tabel rincian komposisi karyawan, termasuk Direksi, berdasarkan jenjang status, jenjang pendidikan, jenjang jabatan dan jenjang usia.

80 81

Komposisi Karyawan menurut Jenjang Status

Komposisi karyawan Perseroan menurut jenjang status dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016 31 Mar 2017Perseroan:Karyawan Tetap 341 340 1.089 1.131Karyawan Kontrak 2.719 2.821 1.968 1.658Total Perseroan 3.060 3.161 3.057 2.789Entitas Anak:Intertrend:Karyawan Tetap 185 176 427 428Karyawan Kontrak 989 1.154 1.078 1.494Total Intertrend 1.174 1.330 1.505 1.922Interkraft:Karyawan Tetap 143 142 346 353Karyawan Kontrak 870 827 837 733Total Interkraft 1.013 969 1.183 1.086Interkayu:Karyawan Tetap - 2 2 2Karyawan Kontrak - - - -Total Interkayu - 2 2 2Belayan:Karyawan Tetap 171 168 205 199Karyawan Kontrak 87 145 70 59Total Belayan 258 313 275 258Narkata:Karyawan Tetap 80 80 81 87Karyawan Kontrak 42 61 63 45Total Narkata 122 141 144 132Intera:Karyawan Tetap 9 70 119 132Karyawan Kontrak 22 229 528 583Total Intera 31 299 647 715Integriya:Karyawan Tetap 20 27 119 120Karyawan Kontrak 8 16 24 36Total Integriya 28 43 143 156Total 5.686 6.258 6.956 7.060

Komposisi Karyawan menurut Jenjang Pendidikan

Komposisi karyawan Perseroan menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016 31 Mar 2017Perseroan:> Strata 2 2 2 3 3Strata 1 170 183 180 155Diploma (D3) 111 120 119 114< SMU dan sederajat 2.777 2.856 2.755 2.517Total Perseroan 3.060 3.161 3.057 2.789Entitas Anak:Intertrend:> Strata 2 - - - -Strata 1 133 152 356 373Diploma (D3) 59 59 70 170< SMU dan sederajat 982 1.119 1.079 1.379Total Intertrend 1.174 1.330 1.505 1.922

80 81

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016 31 Mar 2017Interkraft:> Strata 2 - - - -Strata 1 116 118 213 213Diploma (D3) 47 46 64 64< SMU dan sederajat 850 805 906 809Total Interkraft 1.013 969 1.183 1.086Interkayu:> Strata 2 - - - -Strata 1 - 2 2 2Diploma (D3) - - - -< SMU dan sederajat - - - -Total Interkayu - 2 2 2Belayan:> Strata 2 2 2 2 2Strata 1 34 35 38 38Diploma (D3) 2 3 7 7< SMU dan sederajat 220 273 228 211Total Belayan 258 313 275 258Narkata:> Strata 2 2 2 2 2Strata 1 26 27 27 27Diploma (D3) 4 5 6 6< SMU dan sederajat 90 107 109 97Total Narkata 122 141 144 132Intera:> Strata 2 - - - -Strata 1 9 62 108 110Diploma (D3) - 22 31 51< SMU dan sederajat 22 215 508 554Total Intera 31 299 647 715Integriya:

> Strata 2 - -

- -

Strata 1 14 24 76 85Diploma (D3) 4 6 23 27< SMU dan sederajat 10 15 44 44Total Integriya 28 43 143 156Total 5.686 6.258 6.956 7.060

Komposisi Karyawan menurut Jenjang Jabatan

Komposisi karyawan Perseroan menurut jenjang jabatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016 31 Mar 2017Perseroan:Direktur 3 3 5 5General Manager/Assistant General Manager 5 6 9 9Senior Manager/ Manager 20 23 37 37Assistant Manager 26 27 24 24Supervisor/Coordinator 42 47 52 52Mandor/Foreman 103 107 107 107Staff/Administrator 96 116 112 112Line Leader/Operator/Buruh 2.765 2.832 2.711 2.443Total Perseroan 3.060 3.161 3.057 2.789

82 83

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016 31 Mar 2017Entitas Anak:Intertrend:Direktur 1 1 2 2General Manager/Assistant General Manager 1 1 1 1Senior Manager/ Manager 17 16 18 18Assistant Manager 3 9 26 26Supervisor/Coordinator 22 23 35 35Mandor/Foreman 58 74 96 96Staff/Administrator 29 25 42 42Line Leader/Operator/Buruh 1.043 1.514 1.285 1.702Total Intertrend 1.174 1.663 1.505 1.922Interkraft:Direktur 1 1 2 2General Manager/Assistant General Manager 2 2 3 3Senior Manager/ Manager 13 12 20 20Assistant Manager 16 14 29 29Supervisor/Coordinator 21 21 68 68Mandor/Foreman 68 64 65 65Staff/Administrator 55 51 64 64Line Leader/Operator/Buruh 837 804 932 835Total Interkraft 1.013 969 1.183 1.086Interkayu:Direktur - 2 2 2General Manager/Assistant General Manager - - - -Senior Manager/ Manager - - - -Assistant Manager - - - -Supervisor/Coordinator - - - -Mandor/Foreman - - - -Staff/Administrator - - - -Line Leader/Operator/Buruh - - - -Total Interkayu - 2 2 2Belayan:Direktur 3 3 3 3General Manager/Assistant General Manager 2 2 1 1Senior Manager/ Manager 10 10 13 13Assistant Manager - - - -Supervisor/Coordinator 9 9 11 11Mandor/Foreman - - - -Staff/Administrator 52 55 64 64Line Leader/Operator/Buruh 182 234 183 166Total Belayan 258 313 275 258Narkata:Direktur 3 3 3 3General Manager/Assistant General Manager 2 2 2 2Senior Manager/ Manager 3 3 3 3Assistant Manager - - - -Supervisor/Coordinator 8 8 8 8Mandor/Foreman - - - -Staff/Administrator 34 34 34 28Line Leader/Operator/Buruh 72 91 94 88Total Narkata 122 141 144 132Intera:Direktur 1 1 2 2General Manager/Assistant General Manager - - 1 1Senior Manager/ Manager 3 7 8 8Assistant Manager - 11 10 10Supervisor/Coordinator 2 8 21 21

82 83

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016 31 Mar 2017Mandor/Foreman - - 15 15Staff/Administrator 3 39 50 50Line Leader/Operator/Buruh 22 232 540 608Total Intera 31 299 647 715Integriya:Direktur 1 1 2 2General Manager/Assistant General Manager - 2 5 5Senior Manager/ Manager 3 4 9 9Assistant Manager 1 - 15 15Supervisor/Coordinator 5 7 21 21Mandor/Foreman - - - -Staff/Administrator 8 15 91 104Line Leader/Operator/Buruh 10 14 - -Total Integriya 28 43 143 156Total 5.686 6.258 6.956 7.060

Komposisi Karyawan menurut Jenjang Usia

Komposisi karyawan Perseroan menurut jenjang usia dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016 31 Mar 2017Perseroan:>= 50 tahun 54 55 55 5540 – 49 tahun 284 298 418 40830 – 39 tahun 578 565 564 55420 – 29 tahun 2.109 2.195 1.999 1.75118 – 19 tahun 35 48 21 21Total Perseroan 3.060 3.161 3.057 2.789Entitas Anak:Intertrend:>= 50 tahun 4 4 5 540 – 49 tahun 43 43 51 5330 – 39 tahun 156 196 282 44420 – 29 tahun 925 1.035 1.021 1.25418 – 19 tahun 46 52 146 166Total Intertrend 1.174 1.330 1.505 1.922Interkraft:>= 50 tahun 5 5 5 540 – 49 tahun 34 28 46 4630 – 39 tahun 168 156 259 25920 – 29 tahun 779 754 811 71418 – 19 tahun 27 26 62 62Total Interkraft 1.013 969 1.183 1.086Interkayu:>= 50 tahun - 1 1 140 – 49 tahun - 1 1 130 – 39 tahun - - - -20 – 29 tahun - - - -18 – 19 tahun - - - -Total Interkayu - 2 2 2Belayan>= 50 tahun 23 23 21 2140 – 49 tahun 43 44 47 4730 – 39 tahun 73 72 89 7220 – 29 tahun 114 162 90 9018 – 19 tahun 5 12 28 28Total Belayan 258 313 275 288

84 85

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016 31 Mar 2017Narkata>= 50 tahun 18 18 19 1940 – 49 tahun 30 32 33 3330 – 39 tahun 36 35 34 3420 – 29 tahun 37 55 56 4418 – 19 tahun 1 1 2 2Total Narkata 122 141 144 132Intera>= 50 tahun 1 3 7 740 – 49 tahun 1 27 28 2830 – 39 tahun 8 52 111 13920 – 29 tahun 21 196 473 51318 – 19 tahun - 19 28 28Total Intera 31 299 647 715Integriya>= 50 tahun 1 1 2 240 – 49 tahun 1 2 11 1130 – 39 tahun 6 9 35 3520 – 29 tahun 20 31 88 10118 – 19 tahun - - 7 7Total Integriya 28 43 143 156Total 5.686 6.258 6.956 7.060

Komposisi Karyawan menurut Aktivitas Usaha

Komposisi karyawan Perseroan menurut aktivitas usaha dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016 31 Mar 2017Perseroan:Manufaktur 3.060 3.161 3.057 2.789Total Perseroan 3.060 3.161 3.057 2.789Entitas Anak:Intertrend:Manufaktur 1.174 1.330 1.505 1.922Total Intertrend 1.174 1.330 1.505 1.922Interkraft:Manufaktur 1.013 969 1.183 1.086Total Interkraft 1.013 969 1.183 1.086Interkayu:Non-Operasional Holding - 2 2 2Total Interkayu - 2 2 2Belayan:Konsesi Hutan 258 313 275 288Total Belayan 258 313 275 288Narkata:Konsesi Hutan 122 141 144 132Total Narkata 122 141 144 132Intera:Manufaktur 31 299 647 715Total Intera 31 299 647 715Integriya:Retail dan Distribusi 28 43 143 156Total Integriya 28 43 143 156Total 5.686 6.258 6.956 7.060

84 85

Komposisi Karyawan menurut Lokasi

Komposisi karyawan Perseroan menurut lokasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016 31 Mar 2017Perseroan:Jawa Timur 3.060 3.161 3.057 2.789Total Perseroan 3.060 3.161 3.057 2.789Entitas Anak:Intertrend:Jawa Timur 1.174 1.330 1.505 1.922Total Intertrend 1.174 1.330 1.505 1.922Interkraft:Jawa Timur 1.013 969 1.183 1.086Total Interkraft 1.013 969 1.183 1.086Interkayu:Jawa Timur - 2 2 2Total Interkayu - 2 2 2Belayan:Kalimantan Timur 258 313 275 288Total Belayan 258 313 275 288Narkata:Kalimantan Timur 122 141 144 132Total Narkata 122 141 144 132Intera:Jawa Timur 31 299 647 715Total Intera 31 299 647 715Integriya:Jawa Timur 28 43 143 156Total Integriya 28 43 143 156Total 5.686 6.258 6.956 7.060

Tenaga kerja asing

Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan dan Entitas Anak memiliki 5 (lima) orang tenaga kerja asing yang menempati berbagai posisi, sebag2aimana diuraikan pada tabel berikut:

Nama Jabatan Warga Negara IMTA Masa

Berlaku sd No. KITAS Masa Berlaku sd

Keterangan

Joel Lim Lin

Quality Control Manager

Filipina No. 569/329/01.5.77/2017

30 April 2018 2C21CD0292-R 30 April 2018 Perseroan

Rudolf Wilhem

Production Engineer

Jerman No. 569/7665/404.3.3/2015

24 Oktober 2017

2C21CD1615-Q 24 Oktober 2017

Perseroan

Albert Fonga

Mechanical Engineer

Italia No. 559/5166/404.3.3/2015

2 Agustus 2017

2C21CD1091-Q 2 Agustus 2017

Perseroan

Tomoyuki Miyauchi

Direktur Keuangan

Jepang No. 569/60/404.5.15/2017

7 Mei 2018 2C11CD0539-Q 7 Juni 2017 WII

Ikuo Motoyama

Research and Development Manager

Jepang No. 569/59/404.5.15/2017

7 Mei 2018 2C11CD0538-Q 7 Juni 2017 WII

Kesejahteraan Sosial

Perseroan menyediakan beberapa macam fasilitas dan program kesejahteraan bagi karyawan dan keluarganya. Fasilitas dan program kesejahteraan tersebut diperuntukkan bagi seluruh karyawan tetap dan kontrak. Fasilitas dan program tersebut adalah sebagai berikut: - Program jaminan tenaga kerja (BPJS Ketenagakerjaan) - Program Pensiun

86 87

- Tunjangan hari raya keagamaan- Pelayanan medis dan BPJS kesehatan - Sumbangan sosial (suka dan duka) - Rekreasi - Telekomunikasi bagi karyawan dengan jenjang jabatan tertentu- Tunjangan pendidikan anak karyawan yang berprestasi- Reward atas loyalitas karyawan yang bekerja lebih dari 5 tahun

Kompensasi, program kesejahteraan dan fasilitas karyawan Perseroan mengacu kepada Ketentuan dan Peraturan Departemen Tenaga Kerja, termasuk sudah memenuhi Upah Minimum yang berlaku.

Sistem Pengendalian Internal (“SPI”)

Perseroan meyakini sepenuhnya bahwa dalam rangka mengawasi operasional dan juga mengamankan kekayaan Perusahaan, diperlukan sistem pengendalian internal sebagai alat bantu. Sistem pengendalian internal tersebut dinyatakan dalam bentuk kebijakan dan prosedur yang jelas sehingga mampu secara efektif melakukan fungsi pengendalian sekaligus meminimalisasi risiko yang mungkin timbul.

SPI telah melakukan berbagai aktivitas pengawasan, baik yang bersifat strategis maupun rutin sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), meliputi :• PenyusunanPedomanSelf Assessment penerapan Good Coorporate Governance (GCG),

dan pelaksanaan self assessment-nya.• PenyusunanPedomanRisk Base Audit (RBA).• Melakukantugaspendampingan(Counter Part) bagi Auditor Eksternal (KAP).• MelakukanpemantauantindaklanjuttemuanauditSPIdanEksternalAuditor(KAP).• PeningkatankualitasSDMSPImelaluipendidikan,SeminardanWork Shop.• SatuanPengawasanIntern(SPI)yangmerupakanaparatPengawasanInternPerusahaan

yang independen, dipimpin oleh Kepala dan bertanggung jawab kepada Dewan Direksi.

Perseroan menyadari bahwa sistem pengendalian internal yang sudah diterapkan ini tidak menjamin tidak ada risiko penyelewengan ataupun risiko lainnya. Namun Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem pengendalian internal agar dapat meningkatkan kinerja Perusahaan pada umumnya.

9. Keterangan Mengenai Entitas Anak Langsung dan Entitas Anak Tidak Langsung

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki penyertaan secara langsung maupun tidak langsung pada 7 (tujuh) Entitas Anak Langsung dan 1 (satu) Entitas Anak Tidak Langsung. A. Keterangan Mengenai Entitas Anak Langsung

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 7 (tujuh) Entitas Anak Langsung dengan kepemilikan diatas 50%, sebagai berikut:

No Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Persentase Kepemilikan

Tahun Penyertaan

Awal

Keterangan Operasional

1. PT Intertrend Utama Perindustrian dan perdagangan hasil industri

99,00% kepemilikan langsung oleh Perseroan

2012 Sudah Beroperasi

2. PT Interkraft Perdagangan, pembangunan, pertambangan, perindustrian, pertanian, pengangkutan, percetakan dan jasa

99,00% kepemilikan langsung oleh Perseroan

2012 Sudah Beroperasi

86 87

No Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Persentase Kepemilikan

Tahun Penyertaan

Awal

Keterangan Operasional

3. PT Inter Kayu Mandiri Jasa 80,00% kepemilikan langsung oleh Perseroan

2015 Sudah Beroperasi

4. PT Belayan River Timber

Kehutanan, industri, perdagangan, impor dan keagenan

99,00% kepemilikan langsung oleh Perseroan

2012 Sudah Beroperasi

5. PT Narkata Rimba Kehutanan, industri, perdagangan, impor dan keagenan

99,00% kepemilikan langsung oleh Perseroan

2011 Sudah Beroperasi

6. PT Intera Indonesia Industri, jasa, perdagangan, pembangunan, pengangkutan, pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, dan pertambangan

99,00% kepemilikan langsung oleh Perseroan

2012 Sudah Beroperasi

7. PT Integriya Dekorindo

Perdagangan dan jasa 99,00% kepemilikan langsung oleh Perseroan

2013 Sudah Beroperasi

Di bawah ini disajikan kontribusi dari masing-masing Entitas Anak Langsung dibandingkan dengan pendapatan, laba (rugi) sebelum pajak, jumlah aset, dan jumlah liabilitas dari laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 sebagai berikut:

(dalam Rupiah)

Nama Perusahaan Kontribusi terhadap Pendapatan

Kontribusi terhadap Laba (rugi) sebelum

pajak

Kontribusi terhadap Jumlah Aset

Kontribusi terhadap Jumlah Liabilitas

Perseroan 721.991.285.692 226.082.727.426 1.748.598.784.324 715.964.754.853PT Intertrend Utama 268.280.536.674 33.617.011.508 643.789.530.229 310.904.984.135PT Interkraft 128.376.213.013 7.085.070.404 551.351.273.799 282.929.357.109PT Inter Kayu Mandiri 77.000.321.155 (2.242.692.473) 75.866.792.817 44.449.499.492PT Belayan River Timber 185.006.814.595 8.447.098.067 322.969.591.993 240.180.865.944PT Narkata Rimba 61.344.043.338 11.938.939.766 123.485.183.728 68.490.816.246PT Intera Indonesia 136.741.268.362 34.712.415.959 171.087.267.570 113.015.861.751PT Integriya Dekorindo 36.204.535.529 (11.752.835.055) 105.934.757.320 96.351.811.009Eliminasi (291.556.039.319) (112.806.511.080) (661.208.971.285) (220.446.721.870)Jumlah Konsolidasi 1.323.388.979.039 195.081.224.522 3.081.874.210.495 1.651.841.228.669

A1. PT Intertrend Utama (“Intertrend”)

Pendirian dan Kegiatan Usaha

Intertrend, berkedudukan di Kabupaten Sidoarjo adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan dan tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. Intertrend didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Intertrend No. 04 tanggal 4 Maret 1993 sebagaimana diperbaiki dengan Akta No. 52 tanggal 27 Juli 1995 dan Akta No. 49 tanggal 23 Januari 1996, dibuat di hadapan Ida Yudayati, S.H., Notaris di Sidoarjo. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. 02-5.886.HT.01.01.TH.96 tanggal 6 Maret 1996, didaftarkan dalam buku register yang berada di kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah Nomor 1222/1996 Panitera Pengadilan Negeri Surabaya tertanggal 30 Juli 1996.

Anggaran Dasar Intertrend telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 8 tanggal 2 September 2016, dibuat oleh Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn Notaris di Kabupaten Pasuruan. Akta mana telah disetujui oleh dan diberitahukan kepada Menkumham dan dicatat di dalam database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan (i) Surat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Intertend No. AHU-0016497.

88 89

AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 14 September 2016, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT dengan No. AHU-0106811.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 14 September 2016; dan (ii) Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0079734 tanggal 14 September 2016 (“Anggaran Dasar Intertrend”).

Intertrend berdomisili di Jl. Industri No. 28 RT 010/ RW 003 Desa Sukorejo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Telepon: (031) 894 9491 / 92, No. Fax: (031) 892 8377 Maksud dan tujuan Intertrend sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas Intertrend No. 10 tanggal 10 Maret 2008, dibuat di hadapan Choiriyah, S.H., Notaris di Sidoarjo, akta mana telah disetujui oleh Menkumham dan dicatat dalam database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Intertrend No. AHU-24133.AH.01.02.Tahun 2008, yang telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT dengan No. AHU-0035344.AH.01.09 Tahun 2008 tanggal 9 Mei 2008, adalah berusaha dalam bidang perindustrian dan perdagangan hasil industri tersebut. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Intertrend dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Mengusahakan perusahaan yang bergerak di lapangan perindustrian, dengan mendirikan dan mengusahakan industri permeubelan;dan

b. Memperdagangkan hasil usaha tersebut di atas, baik di pasaran dalam negeri maupun luar negeri secara eksport dan usaha-usaha lain yang ada hubungannya dengan usaha tersebut.

Kegiatan usaha Intertrend saat ini berfokus di bidang produksi mebel berbahan dasar kayu dan produk building component berbahan dasar kayu lainnya dengan orientasi pasar di Amerika dan negara-negara Eropa seperti Jerman, Perancis, dan Belanda.

Pengurus dan Pengawas

Berdasarkan Anggaran Dasar Intertrend, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, adalah sebagai berikut:

Direksi Direktur Utama : Meity LinlinDirektur : Widjaja KarliDewan Komisaris Komisaris : Halim Rusli

Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Anggaran Dasar Intertrend, sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp1.000.000,- per saham Persentase

Kepemilikan(%)Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)Modal Dasar 155.006 155.006.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPerseroan 154.096 154.096.000.000 99,42PT Duta Emerald Utama 910 910.000.000 0,58Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 155.006 155.006.000.000 100Jumlah saham dalam portepel - -

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting Intertrend yang berasal dari laporan keuangan konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.

88 89

Laporan keuangan konsolidasian Intertrend tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono & Chandra, auditor independen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa modifikasian dengan paragraf penjelas mengenai perubahan mata uang fungsional dari Dolar Amerika Serikat (USD) ke Rupiah Indonesia (IDR) yang ditandatangani oleh Agustina Felisia.

(dalam Rupiah)

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016POSISI KEUANGANAset Lancar 204.545.854.980 256.140.861.752 304.008.771.450Aset Tidak Lancar 105.824.741.280 137.540.081.575 339.780.758.779Jumlah Aset 310.370.596.260 393.680.943.327 643.789.530.229Liabilitas Jangka Pendek 171.455.971.487 222.012.368.521 264.509.814.883Liabilitas Jangka Panjang 12.249.962.088 13.450.833.567 46.395.169.252Jumlah Liabilitas 183.705.933.575 235.463.202.088 310.904.984.135Modal saham 35.000.000.000 55.000.000.000 155.006.000.000Tambahan modal disetor 20.000.000.000 - -Surplus revaluasi aset tetap – bersih 35.615.727.069 29.739.826.595 115.574.793.802Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 15.137.118.402 34.619.020.345 34.619.020.345Saldo laba 20.911.817.214 38.858.894.299 27.684.731.947Jumlah Ekuitas 126.664.662.685 158.217.741.239 332.884.546.094JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS 310.370.596.260 393.680.943.327 643.789.530.229

a. Aset Tidak Lancar

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah aset t idak lancar Intertrend adalah sebesar Rp339.780.758.779, terjadi kenaikan sebesar 147,04% atau setara dengan Rp202.240.677.204 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp137.540.081.575. Peningkatan tersebut terutama dikarenakan Intertrend melakukan revaluasi aset tetap yang menyebabkan meningkatnya saldo aset tetap.

b. Jumlah Aset

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah aset Intertrend adalah sebesar Rp643.789.530.229, terjadi kenaikan sebesar 63,53% atau setara dengan Rp250.108.586.902 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp393.680.943.327. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena Intertrend melakukan revaluasi aset tetap yang menyebabkan meningkatnya saldo aset tetap dan peningkatan terhadap uang muka pembelian aset tetap.

c. Liabilitas Jangka Panjang

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas jangka panjang Intertrend adalah sebesar Rp46.395.169.252, terjadi kenaikan sebesar 244,92% atau setara dengan Rp32.944.335.685 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp13.450.833.567. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan liabilitas pajak tangguhan akibat revaluasi aset tetap.

90 91

d. Jumlah Liabilitas

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas Intertrend adalah sebesar Rp310.904.984.135, terjadi kenaikan sebesar 32,04% atau setara dengan Rp75.441.782.047 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp235.463.202.088. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena Intertrend melakukan revaluasi aset tetap yang menyebabkan meningkatnya nilai liabilitas pajak tangguhan Intertrend, tambahan atas utang pembiayaan dan meningkatnya utang bank seiring dengan kenaikan kegiatan operasional Intertrend.

e. Jumlah Ekuitas

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah ekuitas Intertrend adalah sebesar Rp332.884.546.094, terjadi kenaikan sebesar 110,40% atau setara dengan Rp174.666.804.765 bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp158.217.741.239. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena terdapat setoran modal oleh pemegang saham Intertrend dan karena Intertrend melakukan revaluasi aset tetap pada tahun 2016.

(dalam Rupiah)

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016LABA RUGIPenjualan bersih 167.298.304.160 248.524.196.112 268.280.536.674Laba bruto 30.848.733.896 63.586.153.440 80.157.562.138Laba tahun berjalan 3.760.741.092 17.195.194.080 23.901.670.068Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan 3.779.689.754 31.553.078.554 110.660.804.855

a. Penjualan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, penjualan Intertrend adalah sebesar Rp248.524.196.112, terjadi peningkatan sebesar Rp80.955.891.952 atau setara dengan 48,4% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp167.298.304.160. Peningkatan penjualan terjadi karena adanya peningkatan kuantitas atas penjualan ekspor dan peningkatan jumlah pelanggan baru baik ekspor maupun lokal.

b. Laba Kotor

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, laba kotor Intertrend adalah sebesar Rp63.586.153.440, terjadi peningkatan sebesar Rp32.737.419.544 atau setara dengan 106,12% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp30.848.733.896. Peningkatan laba kotor terjadi karena efisiensi atas pemakaian bahan baku dan kenaikan kuantitas penjualan sehingga beban pabrikasi tetap menurun.

90 91

c. Laba Tahun Berjalan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, laba tahun berjalan Intertrend adalah sebesar Rp23.901.670.068, terjadi peningkatan sebesar Rp6.706.475.988 atau setara dengan 39,00% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp17.195.194.080. Peningkatan laba tahun berjalan terjadi karena adanya kenaikan pada penjualan Intertrend sebesar 7,95% serta efisiensi atas proses produksi yakni efisiensi pemakaian bahan baku, sedangkan beban pabrikasi nilainya tetap.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, laba tahun berjalan Intertrend adalah sebesar Rp17.195.194.080, terjadi peningkatan sebesar Rp13.434.452.988 atau setara dengan 357,23% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp3.760.741.092. Peningkatan laba tahun berjalan terjadi karena adanya peningkatan kuantitas penjualan ekspor seiring dengan peningkatan laba kotor.

d. Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan Intertrend adalah sebesar Rp110.660.804.855, terjadi peningkatan sebesar Rp79.107.726.301 atau setara dengan 250,71% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp31.553.078.554. Peningkatan jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan terjadi karena adanya penambahan pada surplus revaluasi aset tetap.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan Intertrend adalah sebesar Rp31.553.078.554, terjadi peningkatan sebesar Rp27.773.388.800 atau setara dengan 734,80% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp3.779.689.754. Peningkatan jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan terjadi karena adanya peningkatan kuantitas penjualan ekspor dan penambahan dari selisih kurs akibat penjabaran laporan keuangan pada tahun 2015.

A2. PT Interkraft (“Interkraft”)

Pendirian dan Kegiatan Usaha

Interkraft, berkedudukan di Kabupaten Sidoarjo adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan dan tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. Interkraft didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Interkraft No. 12 tanggal 8 Januari 2002, dibuat di hadapan Ida Yudyati, S.H., Notaris di Sidoarjo. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C-05345 HT.01.01.TH.2002 tanggal 2 April 2002, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan ketentuan UUWDP di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Sidoarjo di bawah No. 92/BH.1317/VI/2002 tanggal 20 Juni 2002 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 88 tanggal 4 November 2003, Tambahan No. 11130 tahun 2003.

92 93

Anggaran Dasar Interkraft telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 5 tanggal 30 Juni 2016, dibuat oleh Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn Notaris di Kabupaten Pasuruan. Akta mana telah disetujui oleh serta diberitahukan kepada Menkumham dan dicatat di dalam database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan (i) Surat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Interkraft No. AHU-0013760.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 1 Agustus 2016, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT dengan No. AHU-0089204.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 1 Agustus 2016; dan (ii) Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Interkraft No. AHU-AH.01.03-0068172 tanggal 1 Agustus 2016, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT dengan No. AHU-0089204.AH.01.11.TAHUN 2016 tanggal 1 Agustus 2016

Interkraft berdomisili di Jl. Rajawali Industri, Desa Betro, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur Telepon: (031) 891 2314, No. Fax: (031) 891 1108

Maksud dan tujuan Interkraft Interkraft sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Interkraft yang tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Interkraft No. 09 tanggal 10 Maret 2008, dibuat di hadapan Choiriyah, S.H., Notaris di Sidoarjo, akta mana telah disetujui oleh Menkumham dan dicatat dalam database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-24037.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 8 Mei 2008, yang telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT dengan No. AHU-0035194.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 8 Mei 2008 yaitu berusaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, pertambangan, perindustrian, pertanian, pengangkutan, percetakan dan jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Interkraft dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum, termasuk antara lain Perdagangan Lokal, Antar Pulau, Import dan Eksport, Perekanan (Laveransir), Supplier, Grosier, Distributor dan Peragenan; baik usaha sedemikian itu atas resiko dan untung rugi Interkraft sendiri maupun atas dasar upah komisi dan untung rugi pihak lain;

b. Menjalankan usaha dalam bidang Pembangunan Umum termasuk antara lain Perumahan (Real-Estate), bertindak sebgai kontraktor Gedung, Jalan, Jembatan Irigasi, Instalasi Listrik, Air, Perawatan dan Pembetulan (Renovasi) Gedung;

c. Menjalankan usaha dalam bidang Pertambangan Umum antara lain Pertambangan Emas, Batu-Bara, Pasir-batu, Kapur, Eksplorasi dan Eksploitasi Air Mineral, Nikel, Timah dan Logam, Besi dan Bijih Besi, Pengeboran, Penggalian Batu Tambang, Tanah Liat, Granit, Gamping dan Pasir dengan kegiatan penggalian, Pengolahan dan memasarkan hasil-hasilnya;

d. Menjalankan usaha dalam bidang Perindustrian, termasuk antara lain Industri Pakaian Jadi (Garment), Furniture, Industri Bahan Bangunan, Industri Makanan dan Minuman, Industri Kimia, Industri Perkayuan termasuk Industri Tanaman Hutan, Penggergajian Kayu Lapis;

e. Menjalankan usaha dalam bidang Pertanian termasuk antara lain tanaman pangan, antara lain akan tetapi tidak terbatas pada Perkebunan Coklat, Kopi, Kelapa Sawit, Karet, Kapas, Teh, Tembakau, Kehutanan dan lain sebagainya;

f. Menjalankan usaha dalam bidang Pengangkutan, baik Darat maupun Sungai, untuk orang dan barang dengan menggunakan Truk, Bus dan Kendaraan lainnya;

g. Menjalankan usaha dalam bidang Percetakan pada umumnya, termasuk penjilidan, Penerbitan, Fotocopy, Reproduksi, Kartonage, Design Grafis;

h. Menjalankan usaha dalam bidang Jasa pada umumnya, termasuk Periklanan, Hiburan, Jasa Manajemen, Konsultan untuk Jasa Tenaga Kerja, kecuali Jasa dalam bidang Hukum dan Pajak.

92 93

Kegiatan usaha Interkraft saat ini berfokus di bidang produksi mebel berbahan dasar kayu baik untuk pasar lokal maupun ekspor.

Pengurus dan Pengawas

Berdasarkan Akta No. 9 tanggal 2 September 2016, dibuat di hadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruan akta mana telah diberitahukan kepada Menkumham dan dicatat di dalam database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0079877 tanggal 14 September 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT dengan No. AHU-0107029.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 14 September 2016 susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, adalah sebagai berikut:

Direksi Direktur Utama : Dra. Syany Tjandra Direktur : Hendro RusliDewan Komisaris Komisaris : Halim Rusli

Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 5 tanggal 30 Juni 2016, dibuat oleh Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn Notaris di Kabupaten Pasuruan, akta mana telah disetujui oleh Menkumham dan dicatat dalam database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Interkraft No. AHU-0013760.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 1 Agustus 2016, yang telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT dengan No. AHU-0089204.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 1 Agustus 2016, struktur permodalan dan susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp1.000.000,- per saham Persentase

Kepemilikan(%)Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)Modal Dasar 118.000 118.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPerseroan 116.820 116.820.000.000 99PT Alam Mentari Sejahtera 1.180 1.180.000.000 1Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 118.000 118.000.000.000 100Jumlah saham dalam portepel - -

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting Interkraft yang berasal dari laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.Laporan keuangan Interkraft tanggal 31 Desember 2016 dan 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono & Chandra, auditor independen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa modifikasian dengan paragraf penjelas mengenai perubahan mata uang fungsional dari Dolar Amerika Serikat (USD) ke Rupiah Indonesia (IDR), ditandatangani oleh Agustina Felisia.Laporan keuangan konsolidasian Interkraft tanggal 31 Desember 2015 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Herman, Dody, Tanumihardja & Rekan, auditor independen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian (wajar tanpa modifikasian), ditandatangani oleh Ahmad Nadhif.

94 95

(dalam Rupiah)

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016POSISI KEUANGANAset Lancar 115.066.660.768 209.113.920.637 187.912.658.231Aset Tidak Lancar 114.858.607.080 219.093.611.159 363.438.615.568Jumlah Aset 229.925.267.848 428.207.531.796 551.351.273.799Liabilitas Jangka Pendek 84.224.819.401 173.945.166.616 163.829.618.421Liabilitas Jangka Panjang 11.074.807.503 104.820.279.675 119.099.738.688Jumlah Liabilitas 95.299.626.904 278.765.446.291 282.929.357.109Modal saham 20.000.000.000 65.000.000.000 118.000.000.000Tambahan modal disetor 45.000.000.000 - -Surplus revaluasi aset tetap – bersih 27.318.750.040 - 114.912.116.985Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 12.931.049.426 27.966.942,779 27.966.942.779Saldo laba 29.375.841.478 56.475.142.726 7.542.856.926Jumlah Ekuitas 134.625.640.944 149.442.085.505 268.421.916.690JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS 229.925.267.848 428.207.531.796 551.351.273.799

a. Aset Lancar

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah aset lancar Interkraft adalah sebesar Rp209.113.920.637, terjadi kenaikan sebesar Rp94.047.259.869 atau setara dengan 81,73% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp115.066.660.768. Peningkatan tersebut terutama disebabkan terdapat peningkatan pada akun kas dan setara kas, persediaan dan uang muka pembelian persediaan Interkraft yang digunakan untuk kebutuhan produksi.

b. Aset Tidak Lancar

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah aset t idak lancar Interkraft adalah sebesar Rp363.438.615.568, terjadi kenaikan sebesar Rp144.345.004.409 atau setara dengan 65,88% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp219.093.611.159. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena Interkraft melakukan revaluasi aset tetap yang menyebabkan meningkatnya saldo aset tetap Interkraft.

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah aset t idak lancar Interkraft adalah sebesar Rp219.093.611.159, terjadi kenaikan sebesar Rp104.235.004.079 atau setara dengan 90,75% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp114.858.607.080. Peningkatan tersebut terutama disebabkan terdapat pembelian aset tetap berupa tanah dan bangunan di Lamongan untuk perluasan pabrik dan kantor Interkraft.

c. Jumlah Aset

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah aset Interkraft adalah sebesar Rp428.207.531.796, terjadi kenaikan sebesar Rp198.282.263.948 atau setara dengan 86,24% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp229.925.267.848. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena terdapat peningkatan pada uang muka pembelian impor Interkraft yang digunakan untuk kebutuhan produksi dan terdapat pembelian aset tetap berupa tanah dan bangunan untuk perluasan pabrik dan kantor Interkraft.

94 95

d. Liabilitas Jangka Pendek

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah liabilitas jangka pendek Interkraft adalah sebesar Rp173.945.166.616, terjadi kenaikan sebesar Rp89.720.347.215 atau setara dengan 106,52% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp84.224.819.401. Peningkatan tersebut terutama disebabkan terdapat penambahan utang bank dari PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk yang digunakan untuk modal kerja dan investasi oleh Interkraft.

e. Liabilitas Jangka Panjang

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah liabilitas jangka panjang Interkraft adalah sebesar Rp104.820.279.675, terjadi kenaikan sebesar Rp93.745.472.172 atau setara dengan 846,47% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp11.074.807.503. Peningkatan tersebut terutama disebabkan terdapat penambahan utang bank dari PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk yang digunakan untuk modal kerja dan investasi oleh Interkraft.

f. Jumlah Liabilitas

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah liabilitas Interkraft adalah sebesar Rp278.765.446.291 terjadi kenaikan sebesar Rp183.465.819.387 atau setara dengan 192,51% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp95.299.626.904. Peningkatan tersebut terutama disebabkan terdapat penambahan utang bank dari PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk yang digunakan untuk modal kerja dan investasi oleh Interkraft.

g. Jumlah Ekuitas

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah ekuitas Interkraft adalah sebesar Rp268.421.916.690, terjadi kenaikan sebesar Rp118.979.831.185 atau setara dengan 79,62% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp149.442.085.505. Peningkatan tersebut karena terdapat setoran modal dan revaluasi aset tetap.

(dalam Rupiah)

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016LABA RUGIPenjualan bersih 129.023.230.860 121.776.670.080 128.376.213.013Laba bruto 17.136.022.382 24.953.675.184 50.840.246.251Laba (rugi) tahun berjalan 1.916.040,180 (2.273.385.744) 4.224.645.855Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan 1.572.148.590 12.725.813.529 118.979.831.185

a. Laba Kotor

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, laba kotor Interkraft adalah sebesar Rp50.840.246.251, terjadi peningkatan sebesar Rp25.886.571.067 atau setara dengan 103,74% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp24.953.675.184. Peningkatan laba kotor disebabkan adanya kenaikan pada penjualan Interkraft sebesar 5,42% dan efisiensi terhadap biaya produksi.

96 97

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, laba kotor Interkraft adalah sebesar Rp24.953.675.184, terjadi peningkatan sebesar Rp7.817.652.802 atau setara dengan 45,62% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp17.136.022.382. Peningkatan laba kotor terutama terjadi karena di tahun 2015, Interkraft melakukan efisiensi terhadap biaya produksi.

b. Laba Tahun Berjalan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, laba tahun berjalan Interkraft adalah sebesar Rp4.224.645.855, terjadi peningkatan sebesar Rp6.498.031.599 atau setara dengan 285,83% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar (Rp2.273.385.744). Peningkatan laba tahun berjalan terutama terjadi karena adanya kenaikan pada penjualan Interkraft sebesar 5,42% di tahun 2016 sedangkan di tahun 2015 mengalami kerugian disebabkan adanya kerugian terkait penjualan aset tetap.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, rugi tahun berjalan Interkraft adalah sebesar (Rp2.273.385.744), terjadi penurunan sebesar Rp4.189.425.924 atau setara dengan 218,65% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp1.916.040.180. Peningkatan rugi tahun berjalan terutama terjadi karena pada tahun 2015 terdapat rugi pada penjualan aset tetap, tetapi pada tahun 2015 Interkraft melakukan efisiensi terhadap biaya produksi sehingga laba kotornya mengalami peningkatan.

c. Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan Interkraft adalah sebesar Rp118.979.831.185, terjadi penurunan sebesar Rp106.254.017.656 atau setara dengan 834,95% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp12.725.813.529. Peningkatan jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan terjadi karena adanya penambahan pada surplus revaluasi aset tetap.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan Interkraft adalah sebesar Rp12.725.813.529, terjadi peningkatan sebesar Rp11.153.664.939 atau setara dengan 709,45% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp1.572.148.590. Peningkatan jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan terjadi karena adanya penambahan dari selisih kurs akibat penjabaran laporan keuangan pada tahun 2015.

96 97

A3. PT Inter Kayu Mandiri (“Interkayu”)

Pendirian dan Kegiatan Usaha

Interkayu, berkedudukan di Sidoarjo, adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan dan tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. Interkayu didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Interkayu No. 5 tanggal 19 Agustus 2015 dibuat di hadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruan. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menkuham melalui Keputusan Menkuham Nomor AHU-2455440.AH.01.01.Tahun 2015 tanggal 10 September 2015. Akta mana telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT No. AHU-3552084.AH.01.11.TAHUN 2015 tanggal 10 September 2015 (“Akta Pendirian Interkayu”).

Interkayu berdomisili di Jl. Raya Industri No. 678 RT13/ RW 07, Desa Betro, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. No. Telepon: (031) 891 0434 , No. Fax: (031) 891 1391.Maksud dan tujuan Interkayu sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Akta Pendirian Interkayu adalah jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Interkayu dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Berusaha dalam bidang jasa perencanaan, koordinasi, konsolidasi, pengembangan, pengendalian, dan pengelolaan atas kepemilikan saham dan kegiatan operasional perusahaan lain;

b. Berusaha dalam bidang jasa lainnya yang terkait dengan pengelolaan manajemen, fasilitas, dan finansial perusahaan; dan

c. Berusaha dalam bidang pembangunan dan pembentukan perusahaan.

Kegiatan usaha Interkayu saat ini adalah kegiatan non-operating holding bagi Entitas Anak Tidak Langsung.

Pengurus dan Pengawas

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Interkayu No. 12 tanggal 2 September 2016 dibuat di hadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruan, akta mana telah diberitahukan kepada Menkumham dan dicatat dalam database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data No. AHU-AH.01.03-0079878 tanggal 14 September 2016, yang telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT dengan No. 0107030.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 14 September 2016, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:

Direksi Direktur : Dra. Syany TjandraDewan Komisaris Komisaris Utama : Meity LinlinKomisaris : Sandy Angdjaja

98 99

Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pendirian Interkayu, struktur permodalan dan susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp1.000.000,- per saham Persentase

Kepemilikan(%)Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)Modal Dasar 16.560 16.560.000.000,00Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPerseroan 13.248 13.248.000,00 80,0Sandy Angdjaja 3.312 3.312.000,00 20,0Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 16.560 16.560.000.000,00 100,0Jumlah saham dalam portepel - -

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting Interkayu yang berasal dari laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

Laporan keuangan Interkayu tanggal 31 Desember 2016 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono & Chandra, auditor independen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa modifikasian, ditandatangani oleh Pradhono.

Laporan keuangan Interkayu tanggal 31 Desember 2015 dan untuk periode dari tanggal pendirian sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 tidak diaudit.

(dalam Rupiah)

Keterangan31 Desember

2015 * 2016POSISI KEUANGANAset Lancar 22.189.188.703 56.748.445.398Aset Tidak Lancar 13.667.744.193 19.118.347.419Jumlah Aset 35.856.932.896 75.866.792.817Liabilitas Jangka Pendek 2.496.168.261 43.781.862.913Liabilitas Jangka Panjang - 667.636.579Jumlah Liabilitas 2.496.168.261 44.449.499.492Modal saham 16.560.000.000 16.560.000.000Tambahan modal disetor - 41.200.000Saldo laba (defisit) 244.818 (994.153.387)Kepentingan non-pengendali 16.800.519.817 15.810.246.712Jumlah Ekuitas 33.360.764.635 31.417.293.325JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS 35.856.932.896 75.866.792.817* Catatan: Tidak diaudit

a. Aset Lancar

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah aset lancar Interkayu adalah sebesar Rp56.748.445.398, terjadi kenaikan sebesar Rp34.559.256.695 atau setara dengan 155,75% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp22.189.188.703. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena terdapat peningkatan pada piutang usaha, persediaan dan uang muka pembelian yang disebabkan WII, entitas anak, mulai beroperasi secara komersial di bulan Maret 2016.

98 99

b. Aset Tidak Lancar

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah aset t idak lancar Interkayu adalah sebesar Rp19.118.347.419, terjadi kenaikan sebesar Rp5.450.603.226 atau setara dengan 39,88% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp13.667.744.193. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena terdapat aktivitas investasi berupa uang muka pembelian dan pembelian aset tetap untuk menunjang aktivitas operasional WII, entitas anak.

c. Jumlah Aset

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah aset Interkayu adalah sebesar Rp75.866.792.817, terjadi kenaikan sebesar Rp40.009.859.921 atau setara dengan 111,58% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp35.856.932.896. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena terdapat peningkatan pada piutang usaha, persediaan, uang muka pembelian dan pembelian aset tetap terkait dengan aktivitas operasional WII, entitas anak, yang di mulai pada bulan Maret 2016.

d. Liabilitas Jangka Pendek

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas jangka pendek Interkayu adalah sebesar Rp43.781.862.913, terjadi kenaikan sebesar Rp41.285.694.652 atau setara dengan 1653,96% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.496.168.261. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena terdapat perolehan utang bank sebesar USD1.600.000 yang digunakan untuk modal kerja serta kenaikan utang usaha terkait pembelian bahan baku.

e. Jumlah Liabilitas

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas Interkayu adalah sebesar Rp44.449.499.492 terjadi kenaikan sebesar Rp41.953.331.231 atau setara dengan 1680,71% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.496.168.261. Peningkatan tersebut terutama disebabkan terdapat perolehan utang bank sebesar USD1.600.000 yang digunakan untuk modal kerja serta kenaikan utang usaha terkait pembelian bahan baku.

(dalam Rupiah)

Keterangan31 Desember

2015 2016LABA RUGIPenjualan bersih - 77.000.321.155Laba bruto - 4.098.706.636Laba tahun berjalan 764.635 (1.984.671.310)Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan 764.635 (1.984.671.310)

100 101

a. Laba Tahun Berjalan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, rugi tahun berjalan Interkayu adalah sebesar (Rp1.984.671.310), terjadi penurunan sebesar Rp1.985.435.945 atau setara dengan 259.658% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar 764.635. Peningkatan rugi tahun 2016 disebabkan karena WII, entitas anak, baru mulai beroperasi secara komersial di bulan Maret 2016 dan adanya beban bunga.

A4. PT Belayan River Timber (“Belayan”)

Pendirian dan Kegiatan Usaha

Belayan, berkedudukan di Kota Samarinda, adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan dan tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. Belayan didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Samarinda Forest Development Company No. 13 tanggal 31 Januari 1972 dibuat di hadapan Mohamad Ali, Notaris di Djakarta. Akta-akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (saat ini Menkumham) berdasarkan Keputusan No. Y.A.5/545/5 tanggal 23 Desember 1977.

Belayan mengubah nama dari semula PT Samarinda Forest Development Company menjadi PT Belayan River Timber berdasarkan Akta Perubahan PT Samarinda Forest Development Company No. 12 tanggal 24 Oktober 1977 dibuat di hadapan Mohamad Ali, Notaris di Djakarta, akta mana telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. Y.A.5/545/5 tanggal 23 Desember 1977.

Anggaran Dasar Belayan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham Belayan No. 4 tanggal 21 Juli 2016 dibuat dihadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruan. Akta mana telah (i) disetujui oleh Menkumham berdasarkan Keputusan No. AHU-0013769.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 1 Agustus 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT dengan No. AHU-0089273.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 1 Agustus 2016; dan (ii) telah diberitahukan kepada Menkumham dan dicatat di dalam database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Belayan No. AHU-AH.01.03-0068218 tanggal 1 Agustus 2016, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT dengan No. AHU-0089273.AH.01.11.TAHUN 2016 tanggal 1 Agustus 2016.

Belayan berdomisili di Jl. Pelita Perum. Pesona Mahakam Ruko No. 9 Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Telepon: (0541) 726 8020, No. Fax: (0541) 726 8822.

Maksud dan tujuan Belayan sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Belayan yang tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham No. 221 tanggal 18 Mei 2009, dibuat di hadapan Hestyani Hassan, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta adalah kehutanan, industri, perdagangan, impor dan keagenan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Belayan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:a. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang kehutanan dan pengusahaan hutan;b. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang perindustrian pengolahan serta pemanfaatan

hasil dari hutan;c. Memperdagangkan hasil-hasil dari usaha-usaha hutan baik dalam maupun luar negeri;d. Mengimpor bahan-bahan/alat-alat serta mesin-mesin yang diperlukan untuk usaha

kehutanan;e. Memegang keagenan/perwakilan dari perusahaan-perusahaan lain baik dari dalam maupun

dari luar negeri, yang berhubungan dengan kehutanan

100 101

Kegiatan usaha Belayan saat ini berfokus di bidang konsesi hutan alam yang menghasilkan kayu bulat.

Pengurus dan Pengawas

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham Belayan No. 16 tanggal 5 September 2016 dibuat dihadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruan yang telah diberitahukan melalui Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No.AHU-AH.01.03-0079881 tanggal 14 September 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0107040.AH.01.11.TAHUN 2016 tanggal 14 September 2016, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Belayan adalah sebagai berikut:

Direksi Direktur Utama : Dr. Untung IskandarWakil Direktur Utama : Halim RusliDirektur : Ir. Andreas Nugroho AdiDirektur : Hendro RusliDewan Komisaris Komisaris : Widjaja Karli

Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham Belayan No. 16 tanggal 5 September 2016 dibuat dihadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp1.000.000,- per saham Persentase

Kepemilikan(%)Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)Modal Dasar 679.070 67.907.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPerseroan 672.280 67.228.000.000 99PT Integra Indo Lestari 6.790 679.000.000 1Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 679.070 67.907.000.000 100Jumlah saham dalam portepel - -

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting Belayan yang berasal dari laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.Laporan keuangan Belayan tanggal 31 Desember 2016 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono & Chandra, auditor independen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa modifikasian, ditandatangani oleh Pradhono.

Laporan keuangan Belayan tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono & Chandra, auditor independen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian (wajar tanpa modifikasian), ditandatangani oleh Agustina Felisia.

(dalam Rupiah)

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016POSISI KEUANGANAset Lancar 131.409.493.179 252.404.109.153 227.619.306.563Aset Tidak Lancar 124.663.128.438 112.365.296.252 95.350.285.430Jumlah Aset 256.072.621.617 364.769.405.405 322.969.591.993Liabilitas Jangka Pendek 170.971.920.547 281.037.790.923 235.630.093.508Liabilitas Jangka Panjang 13.078.682.309 9.449.115.748 4.550.772.436Jumlah Liabilitas 184.050.602.856 290.486.906.671 240.180.865.944

102 103

(dalam Rupiah)

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016Modal saham 56.407.000.000 56.407.000.000 67.907.000.000Tambahan modal disetor - - 938.000.000Saldo laba 15.615.018.761 17.875.498.734 13.943.726.049Jumlah Ekuitas 72.022.018.761 74.282.498.734 82.788.726.049JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS 256.072.621.617 364.769.405.405 322.969.591.993

a. Aset Lancar

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah aset lancar Belayan adalah sebesar Rp252.404.109.153, terjadi kenaikan sebesar Rp120.994.615.974 atau setara dengan 92,07% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp131.409.493.179. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan persediaan dan piutang lain-lain.

b. Jumlah Aset

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah aset Belayan adalah sebesar Rp364.769.405.405, terjadi kenaikan sebesar Rp108.696.783.788 atau setara dengan 42,45% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp256.072.621.617. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan persediaan, piutang lain-lain dan penambahan aset tetap.

c. Liabilitas Jangka Pendek

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas jangka pendek Belayan adalah sebesar Rp281.037.790.923, terjadi kenaikan sebesar Rp110.065.870.376 atau setara dengan 64,38% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp170.971.920.547. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya penambahan pinjaman bank Exim dan utang lain-lain kepada pemegang saham untuk modal kerja.

d. Jumlah Liabilitas

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah liabilitas Belayan adalah sebesar Rp290.486.906.671 terjadi kenaikan sebesar Rp106.436.303.815 atau setara dengan 57,83% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp184.050.602.856. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya penambahan pinjaman bank Exim dan utang lain-lain kepada pemegang saham untuk modal kerja.

(dalam Rupiah)

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016LABA RUGIPenjualan bersih 148.575.681.064 97.959.037.234 185.006.814.595Laba bruto 26.845.498.546 30.127.882.538 44.206.818.317Laba tahun berjalan 2.691.920.183 2.108.141.617 6.174.712.818Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan 2.881.293.716 2.260.479.973 7.568.227.315

102 103

a. Penjualan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, penjualan Belayan adalah sebesar Rp185.006.814.595, terjadi kenaikan sebesar Rp87.047.777.361 atau setara dengan 88,86% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp97.959.037.234. Peningkatan penjualan terutama terjadi karena peningkatan penjualan kayu yang dilakukan Belayan pada 2016.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, penjualan Belayan adalah sebesar Rp97.959.037.234, terjadi penurunan sebesar Rp50.616.643.830 atau setara dengan 34,07% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp148.575.681.064. Penurunan penjualan terutama terjadi karena pada tahun 2015 Belayan tidak mampu memindahkan kayu dari tempat penebangan ke gudang karena sungai yang mengering.

b. Laba Kotor

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, laba kotor Belayan adalah sebesar Rp44.206.818.317, terjadi kenaikan sebesar Rp14.078.935.779 atau setara dengan 46,73% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp30.127.882.538. Peningkatan laba kotor terutama terjadi karena peningkatan penjualan serta menurunnya biaya overhead camp.

c. Laba Tahun Berjalan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, laba tahun berjalan Belayan adalah sebesar Rp 6.174.712.818, terjadi kenaikan sebesar Rp4.066.571.201 atau setara dengan 192,90% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.108.141.617. Peningkatan laba tahun berjalan terutama terjadi karena peningkatan penjualan,menurunnya biaya overhead camp.

d. Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan Belayan adalah sebesar Rp7.568.227.315, ter jadi kenaikan sebesar Rp5.307.747.342 atau setara dengan 234,8% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.260.479.973. Peningkatan jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan terutama terjadi karena peningkatan penjualan dan menurunnya biaya overhead camp dan peningkatan penghasilan komprehensif lainnya dari imbalan kerja.

104 105

A5. PT Narkata Rimba (“Narkata”)

Pendirian dan Kegiatan Usaha

Narkata, berkedudukan di Samarinda, adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan dan tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. Narkata didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas Narkata No. 8 tanggal 13 Juni 1978 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan No. 3 tanggal 6 Maret 1979, keduanya dibuat di hadapan Mohamad Ali, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. Y.A.5/125/12 tanggal 3 April 1979, telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta masing-masing di bawah No. 2438 dan No. 2439, keduanya tanggal 2 Juni 1979 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 74 tanggal 14 September 1979, Tambahan No. 502. Anggaran Dasar Narkata telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham Narkata No. 5 tanggal 21 Juli 2016 dibuat dihadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruan. Akta mana telah (i) disetujui oleh Menkumham berdasarkan keputusan No. AHU-0013768.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 1 Agustus 2016; dan (ii) telah diberitahukan kepada Menkumham dan dicatat di dalam database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Narkata No. AHU-AH.01.03-0068217 tanggal 1 Agustus 2016, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT dengan No. AHU-0089272.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 1 Agustus 2016.

Narkata berdomisili di Jl. Pelita Perum. Pesona Mahakam Ruko No. 9 RT 28, Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur No. Telepon: (0541) 726 8020, No. Fax: (0541) 726 8822

Maksud dan tujuan Narkata sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Narkata yang tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Narkata No. 10 tanggal 27 April 2009, dibuat di hadapan Hestyani Hassan, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta adalah kehutanan, industri, perdagangan, impor dan keagenan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Narkata dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang kehutanan dan pengusahaan hutan;b. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang perindustrian pengolahan serta pemanfaatan

hasil dari hutan;c. Memperdagangkan hasil-hasil dari usaha-usaha hutan baik dalam maupun luar negeri;d. Mengimpor bahan-bahan/alat-alat serta mesin-mesin yang diperlukan untuk usaha

kehutanan;e. Memegang keagenan/perwakilan dari perusahaan-perusahaan lain baik dari dalam maupun

dari luar negeri, yang berhubungan dengan kehutanan.

Kegiatan usaha Narkata saat ini berfokus di bidang konsesi hutan alam yang menghasilkan kayu bulat.

Pengurus dan Pengawas

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Narkata No. 17 tanggal 5 September 2016, dibuat di hadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruan. Akta tersebut telah diberitahukan kepada Menkumham dan dicatat di dalam database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Narkata No. AHU-AH.01.03-0079888 tanggal 14 September 2016, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT dengan No. AHU-0107048.AH.01.11.TAHUN 2016 tanggal 14 September 2016, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Narkata, adalah sebagai berikut:

104 105

Direksi Direktur Utama : Dr. Untung IskandarWakil Direktur Utama : Halim RusliDirektur : Andreas Nugroho AdiDirektur : Hendro RusliDewan Komisaris Komisaris : Widjaja Karli

Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Narkata No. 17 tanggal 5 September 2016, dibuat di hadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp100.000,- per saham Persentase

Kepemilikan(%)Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)Modal Dasar 445.000 44.500.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPerseroan 440.550 44.055.000.000 99,00PT Alam Mentari Sejahtera 4.450 445.000.000 1,00Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 445.000 44.500.000.000 100,00Jumlah saham dalam portepel - -

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting Narkata yang berasal dari laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.Laporan keuangan Narkata tanggal 31 Desember 2016 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono & Chandra, auditor independen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa modifikasian, ditandatangani oleh Pradhono.

Laporan keuangan Narkata tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono & Chandra, auditor independen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian (wajar tanpa modifikasian), ditandatangani oleh Agustina Felisia.

(dalam Rupiah)

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016POSISI KEUANGANAset Lancar 61.197.240.074 67.510.556.818 89.993.658.770Aset Tidak Lancar 29.003.174.785 32.779.231.078 33.491.524.958Jumlah Aset 90.200.414.859 100.289.787.896 123.485.183.728Liabilitas Jangka Pendek 43.842.023.026 52.824.609.496 67.512.768.518Liabilitas Jangka Panjang 2.379.459.456 1.934.862.778 978.047.728Jumlah Liabilitas 46.221.482.482 54.759.472.274 68.490.816.246Modal saham 30.000.000.000 30.000.000.000 44.500.000.000Tambahan modal disetor - - 220.000.000Saldo laba 13.978.932.377 15.530.315.622 10.274.367.482Jumlah Ekuitas 43.978.932.377 45.530.315.622 54.994.367.482JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS 90.200.414.859 100.289.787.896 123.485.183.728

106 107

a. Aset Lancar

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016 jumlah aset lancar Narkata adalah sebesar Rp89.993.658.770, terjadi kenaikan sebesar Rp22.483.101.952 atau setara dengan 33,30% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp67.510.556.818. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena terdapat kenaikan piutang usaha tetapi ada penurunan persediaan. Peningkatan piutang usaha disebabkan oleh meningkatnya jumlah penjualan kepada pelanggan.

b. Liabilitas Jangka Panjang

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas jangka panjang Narkata adalah sebesar Rp978.047.728, terjadi penurunan sebesar Rp956.815.050 atau setara dengan 49,45% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.934.862.778. Penurunan tersebut terutama disebabkan pembayaran utang kepada lembaga keuangan bukan bank lebih besar daripada penambahan utang di tahun 2016 dan adanya penurunan liabilitas imbalan kerja.

(dalam Rupiah)

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016LABA RUGIPenjualan Bersih 52.542.213.507 18.256.907.471 61.344.043.338Laba Bruto 12.591.901.356 7.297.769.018 19.217.082.655Laba Tahun Berjalan 3.204.404.705 1.489.082.371 8.820.258.570Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun berjalan 3.344.758.137 1.551.383.245 9.244.051.860

a. Penjualan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, penjualan Narkata adalah sebesar Rp61.344.043.338, terjadi kenaikan sebesar Rp43.087.135.867 atau setara dengan 236,00% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp18.256.907.471. Peningkatan penjualan terutama terjadi karena peningkatan penjualan kayu yang dilakukan perusahaan pada 2016. Pada 2015, terdapat kendala pengiriman akibat sungai sebagai media pengiriman mengering.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, penjualan Narkata adalah sebesar Rp18.256.907.471, terjadi penurunan sebesar Rp34.285.306.036 atau setara dengan 65,25% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp52.542.213.507. Penurunan penjualan terutama terjadi karena Narkata tidak mampu memindahkan kayu dari tempat penebangan ke gudang karena sungai yang mengering.

106 107

b. Laba Kotor

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, laba kotor Narkata adalah sebesar Rp19.217.082.655, terjadi kenaikan sebesar Rp11.919.313.637 atau setara dengan 163,33% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp7.297.769.018. Peningkatan laba kotor terutama terjadi karena penurunan biaya overhead camp.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, laba kotor Narkata adalah sebesar Rp7.297.769.018, terjadi penurunan sebesar Rp5.294.132.338 atau setara dengan 42,04% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp12.591.901.356. Penurunan laba kotor terutama terjadi karena terdapat penurunan penjualan Narkata tidak mampu memindahkan kayu dari tempat penebangan ke gudang karena sungai yang mengering.

c. Laba Tahun Berjalan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, laba tahun berjalan Narkata adalah sebesar Rp8.820.258.570, terjadi kenaikan sebesar Rp7.331.176.199 atau setara dengan 492,33% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.489.082.371. Peningkatan laba tahun berjalan terutama terjadi karena adanya peningkatan penjualan di tahun berjalan.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, laba tahun berjalan Narkata adalah sebesar Rp1.489.082.371, terjadi penurunan sebesar Rp1.715.322.334 atau setara dengan 53,53% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp3.204.404.705. Penurunan laba tahun berjalan terutama terjadi karena penurunan penjualan karena Narkata tidak mampu memindahkan kayu dari tempat penebangan ke gudang karena sungai yang mengering.

d. Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah penghasilan komprehensif tahun ber jalan Narkata adalah sebesar Rp9.244.051.860, ter jadi kenaikan sebesar Rp7.692.668.615 atau setara dengan 495,86% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.551.383.245. Peningkatan jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan terutama terjadi karena adanya peningkatan penjualan kayu di tahun 2016.

108 109

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan Narkata adalah sebesar Rp1.551.383.245, terjadi penurunan sebesar Rp1.793.374.892 atau setara dengan 53,61% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp3.344.758.137. Penurunan jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan terutama terjadi karena adanya penurunan penjualan karena Narkata tidak mampu memindahkan kayu dari tempat penebangan ke gudang karena sungai yang mengering.

A6. PT Intera Indonesia (“Intera”)

Pendirian dan Kegiatan Usaha

Intera, berkedudukan di Sidoarjo adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan dan tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. Intera didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Intera No. 3 tanggal 1 Juni 2012, dibuat di hadapan Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn., Notaris di Surabaya. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. AHU-56566.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 5 November 2012, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan ketentuan UUWDP di bawah No. AHU-0095978.AH.01.09.Tahun 2012 Tanggal 5 November 2012 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 4 Juni 2013, Tambahan No. 63350.

Anggaran Dasar Intera telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 21 tanggal 23 September 2016 yang dibuat dihadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., Notaris di Kabupaten Pasuruan, sehubungan dengan perubahan maksud dan tujuan Intera. Akta tersebut telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Keputusan No. AHU-0018803.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 13 Oktober 2016, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT dengan No. AHU-0120991.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 13 Oktober 2016 (“Akta No. 21/2016”).

Intera berdomisili di Jl. Rajawali Blok Industri 678, Desa Betro, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.No. Telepon: (031) 891 0434 - 36, No. Fax: (031) 891 1391.

Maksud dan tujuan Intera sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Anggaran Dasar yang tercantum dalam Akta 21/2016 adalah berusaha dalam bidan industri, jasa, perdagangan, pembangunan, pengangkutan, pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, dan pertambangan.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Intera dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. berusaha dalam bidang industry yaitu (i) industri pengolahan kayu, baracore, gasso, kayu lapis, (ii) industri furniture dari kayu dan kayu olahan dan (iii) industri kerajinan rotan.

b. Berusaha dalam bidang jasa;c. Berusaha dalam bidang perdagangan umum, baik untuk Intera sendiri maupun atas dasar

komisi guna pihak lain, terhitung juga berdagang impor, ekspor, dan antara pulau, serta bertindak sebagai agen, leveransir, grosir, dostributor, supplier;

d. Menjalankan usaha dalam bidang kontraktor, pemborong segala macam pekerjaan pembangunan, antara lain perumahan, perkantoran, pabrik, gedung, jembatan, irigasi, instalasi listrik, telepon, ledeng, gas, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pekerjaan pembangunan, termasuk pula perencana, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan;

e. Berusaha dalam bidang pengangkutan umum, baik orang maupun barang; danf. Berusaha dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, dan

pertambangan.

108 109

Kegiatan usaha Intera saat ini berfokus di bidang produksi mebel berbahan dasar kayu dan rotan serta produk kayu lainnya termasuk barecore terutama untuk pasar ekspor.

Pengurus dan Pengawas

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Intera No. 7 tanggal 2 September 2016 dibuat di hadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruan, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Intera, adalah sebagai berikut:

Direksi Direktur Utama : Halim RusliDirektur : Widjaja KarliDewan Komisaris Komisaris : Hendro Rusli

Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Intera No. 7 tanggal 2 September 2016 dibuat di hadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruan, sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp1.000.000,- per saham Persentase

Kepemilikan(%)Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)Modal Dasar 22.600 22.600.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPerseroan 22.374 22.374.000.000 99PT Alam Mentari Sejahtera 226 226.000.000 1Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 22.600 22.600.000.000 100Jumlah saham dalam portepel - -

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting Intera yang berasal dari laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.

Laporan keuangan Intera tanggal 31 Desember 2016 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono & Chandra, auditor independen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa modifikasian, ditandatangani oleh Pradhono.

Laporan keuangan Intera tanggal 31 Desember 2015 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono & Chandra, auditor independen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian (wajar tanpa modifikasian), ditandatangani oleh Agustina Felisia.

(dalam Rupiah)

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016POSISI KEUANGANAset Lancar 38.342.000.853 28.441.912.499 133.891.366.968Aset Tidak Lancar 97.297.950 14.848.855.886 37.195.900.602Jumlah Aset 38.439.298.803 43.290.768.385 171.087.267.570Liabilitas Jangka Pendek 27.455.954.333 30.023.676.766 107.624.108.570Liabilitas Jangka Panjang - 249.166.555 5.391.753.181Jumlah Liabilitas 27.455.954.333 30.272.843.321 113.015.861.751

110 111

(dalam Rupiah)

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016Modal saham 50.000.000 10.200.000.000 22.600.000.000Tambahan modal disetor 10.150.000.000 - 51.500.000Surplus revaluasi aset tetap – bersih - - 7.909.500.000Saldo laba 783.344.470 2.817.925.064 27.510.405.819Jumlah Ekuitas 10.983.344.470 13.017.925.064 58.071.405.819JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS 38.439.298.803 43.290.768.385 171.087.267.570

a. Aset Lancar

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016 jumlah aset lancar Intera adalah sebesar Rp133.891.366.968, terjadi kenaikan sebesar Rp105.449.454.469 atau setara dengan 370,75% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp28.441.912.499. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena peningkatan persediaan pada tahun 2016 seiring dengan peningkatan penjualan ekspor.

b. Aset Tidak Lancar

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016 jumlah aset t idak lancar In tera adalah sebesar Rp37.195.900.602, terjadi kenaikan sebesar Rp22.347.044.716 atau setara dengan 150,50% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp14.848.855.886. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya aktivitas investasi berupa pembelian aset tetap mesin dan peralatan untuk menunjang aktivitas operasionalnya serta terdapat revaluasi atas properti investasi berupa tanah di Lamongan.

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015 jumlah aset t idak lancar In tera adalah sebesar Rp14.848.855.886, terjadi kenaikan sebesar Rp14.751.557.936 atau setara dengan 15.161,22% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp97.297.950. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya pembelian mesin dan kendaraan bermotor pada tahun 2015.

c. Jumlah Aset

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016 jumlah aset Intera adalah sebesar Rp171.087.267.570, terjadi kenaikan sebesar Rp127.796.499.185 atau setara dengan 295,20% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp43.290.768.385. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan persediaan pada tahun 2016 seiring dengan peningkatan penjualan ekspor dan peningkatan aktivitas investasi berupa pembelian aset tetap mesin dan peralatan untuk menunjang aktivitas operasionalnya serta terdapat revaluasi atas properti investasi berupa tanah di Lamongan.

110 111

d. Liabilitas Jangka Pendek

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas jangka pendek Intera adalah sebesar Rp107.624.108.570, terjadi kenaikan sebesar Rp77.600.431.804 atau setara dengan 258,46% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp30.023.676.766. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya perolehan hutang bank exim yang digunakan untuk modal kerja.

e. Liabilitas Jangka Panjang

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas jangka panjang Intera adalah sebesar Rp5.391.753.181, terjadi kenaikan sebesar Rp5.142.586.626 atau setara dengan 2.063,92% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp249.166.555. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya penambahan utang sewa terkait pembelian aset tetap dan liabilitas pajak tangguhan yang timbul karena revaluasi aset tetap.

f. Jumlah Liabilitas

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas Intera adalah sebesar Rp113.015.861.751, terjadi kenaikan sebesar Rp82.743.018.430 atau setara dengan 273,32% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp30.272.843.321. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya perolehan hutang bank exim yang digunakan untuk modal kerja serta penambahan utang sewa terkait pembelian aset tetap dan liabilitas pajak tangguhan yang timbul karena revaluasi aset tetap.

g. Jumlah Ekuitas

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah ekuitas Intera adalah sebesar Rp58.071.405.819, terjadi kenaikan sebesar Rp45.053.480.755 atau setara dengan 346,09% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp13.017.925.064. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena peningkatan setoran modal dan surplus revaluasi atas properti investasi.

(dalam Rupiah)

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016LABA RUGIPenjualan Bersih 9.220.517.750 29.412.434.934 136.741.268.362Laba Bruto 722.826.798 4.125.838.264 44.670.032.914Laba Tahun Berjalan 354.878.427 2.034.580.594 25.822.615.715Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 354.878.427 2.034.580.594 25.792.480.755

112 113

a. Penjualan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, penjualan Intera adalah sebesar Rp136.741.268.362, terjadi kenaikan sebesar Rp107.328.833.428 atau setara dengan 364,91% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp29.412.434.934. Peningkatan penjualan terutama terjadi peningkatan kuantitas penjualan dan penambahan jumlah pelanggan baru.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, penjualan Intera adalah sebesar Rp29.412.434.934, terjadi kenaikan sebesar Rp20.191.917.184 atau setara dengan 218,99% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp9.220.517.750. Peningkatan penjualan terutama terjadi peningkatan kuantitas penjualan dan penambahan jumlah pelanggan baru.

b. Laba Kotor

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, laba kotor Intera adalah sebesar Rp44.670.032.914, terjadi kenaikan sebesar Rp40.544.194.650 atau setara dengan 982,69% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp4.125.838.264. Peningkatan laba kotor terutama terjadi karena peningkatan penjualan ekspor di tahun 2016, sehingga gross margin meningkat dibandingkan tahun 2015.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, laba kotor Intera adalah sebesar Rp4.125.838.264, terjadi kenaikan sebesar Rp3.403.011.466 atau setara dengan 470,79% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp722.826.798. Peningkatan laba kotor terutama terjadi karena peningkatan penjualan ekspor di tahun 2015, sehingga gross margin meningkat dibandingkan tahun 2014.

c. Laba Tahun Berjalan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, laba tahun berjalan Intera adalah sebesar Rp25.822.615.715, terjadi kenaikan sebesar Rp23.788.035.121 atau setara dengan 1169,19% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.034.580.594. Peningkatan laba tahun berjalan terutama terjadi karena peningkatan penjualan ekspor.

112 113

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, laba tahun berjalan Intera adalah sebesar Rp2.034.580.594, terjadi kenaikan sebesar Rp1.679.702.167 atau setara dengan 473,32% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp354.878.427. Peningkatan laba tahun berjalan terutama terjadi karena peningkatan penjualan ekspor.

d. Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan Intera adalah sebesar Rp25.792.480.755, terjadi peningkatan sebesar Rp23.757.900.161 atau setara dengan 1.167,71% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.034.580.594. Peningkatan jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan terutama terjadi karena peningkatan penjualan ekspor dan revaluasi aset tetap.

A7. PT Integriya Dekorindo (“Integriya”)

Pendirian dan Kegiatan Usaha

Integriya, berkedudukan di Kabupaten Sidoarjo adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan dan tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. Integriya didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Integriya No. 48 tanggal 25 Maret 2013, dibuat di hadapan Siti Nurul Yuliami, S.H., Notaris di Surabaya. Akta tersebut telah disahkan oleh Menkumham berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-17886.AH.01.01. Tahun 2013 tanggal 8 April 2013, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT dengan No. AHU-0030465.AH.01.09. Tahun 2013 tanggal 8 April 2013, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91452/2013 tanggal 6 September 2013, Tambahan No. 72. Anggaran Dasar Integriya telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Integriya No. 75 tanggal 27 April 2015, dibuat di hadapan Siti Nurul Yuliami, S.H., Notaris di Surabaya. Akta tersebut telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Keputusan No. AHU-0934618.AH.01.02. Tahun 2015, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT dengan No. 3500776.AH.01.11. Tahun 2015 tanggal 5 Mei 2015.

Integriya berdomisili di Jl. Industri No. 28 RT010/RW003, Desa Sukerejo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Telepon: (031) 891 0434-36 , No. Fax: (031) 891 1391.

Maksud dan tujuan Integriya sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Integriya yang tercantum dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas Integriya No. 48 tanggal 25 Maret 2013, dibuat di hadapan Siti Nurul Yuliami, S.H., Notaris di Surabaya adalah berusaha dalam bidang perdagangan dan jasa.. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Integriya dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:a. Perdagangan;

i. menjalankan usaha-usaha dibidang perdagangan yang meliputi perdagangan import dan eksport, antar pulau/daerah serta lokal, untuk barang-barang hasil produksi sendiri dan hasil produksi perusahaan lain;

ii. distributor dan agen sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri;

iii. bertindak sebagai grossier, supplier, leveransi dan commission house.

114 115

b. Jasa;i. menjalankan usaha dalam bidang jasa;ii. jasa pengepakan, pengiriman barang;iii. jasa pengangkutan.

Kegiatan usaha Integriya saat ini berfokus di bidang perdagangan ritel dan distribusi mebel serta perlengkapan dekorasi rumah untuk pasar lokal.

Pengurus dan Pengawas

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 11 tanggal 2 September 2016, dibuat di hadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., MKn., Notaris di Kabupaten Pasuruan, akta mana telah disimpan dalam Sisminbakum berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0079872 tanggal 14 September 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT No. AHU-0107024.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 14 September 2016, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, adalah sebagai berikut:

Direksi Direktur Utama : Stephanie Kane IlhamDirektur : Meity LinlinDewan Komisaris Komisaris : Syany Tjandra

Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Integriya No. 75 tanggal 27 April 2015, dibuat di hadapan Siti Nurul Yuliami, S.H., Notaris di Surabaya, struktur permodalan dan susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp100.000,- per saham Persentase

Kepemilikan(%)Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)Modal Dasar 202.000 20.200.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPerseroan 199.980 19.998.000.000 99PT Integra Indo Lestari 2.020 202.000.000 1Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 202.000 20.200.000.000 100Jumlah saham dalam portepel - -

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting Integriya yang berasal dari laporan keuangan konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.

Laporan keuangan Integriya tanggal 31 Desember 2016 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono & Chandra, auditor independen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian (wajar tanpa modifikasian), ditandatangani oleh Pradhono.

Laporan keuangan Integriya tanggal 31 Desember 2015 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono & Chandra, auditor independen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian (wajar tanpa modifikasian), ditandatangani oleh Agustina Felisia.

114 115

(dalam Rupiah)

Keterangan31 Desember

2014 * 2015 2016POSISI KEUANGANAset Lancar 37.371.448.285 28.254.113.395 42.135.285.100Aset Tidak Lancar 5.185.045.309 45.394.219.217 63.799.472.220Jumlah Aset 42.556.493.594 73.648.332.612 105.934.757.320Liabilitas Jangka Pendek 21.538.943.192 54.264.836.999 95.930.848.404Liabilitas Jangka Panjang - 63.965.356 420.962.605Jumlah Liabilitas 21.538.943.192 54.328.802.355 96.351.811.009Modal Saham 50.000.000 20.200.000.000 20.200.000.000Tambahan modal disetor 20.150.000.000 - -Saldo laba (defisit) 817.550.402 (880.469.743) (10.617.053.689)Jumlah Ekuitas 21.017.550.402 19.319.530.257 9.582.946.311JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS 42.556.493.594 73.648.332.612 105.934.757.320Catatan: * Tidak diaudit

a. Aset Lancar

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016 jumlah aset lancar Integriya adalah sebesar Rp42.135.285.100, terjadi kenaikan sebesar Rp13.881.171.705 atau setara dengan 49,13% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp28.254.113.395. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena peningkatan jumlah persediaan dan piutang usaha terkait dengan adanya peningkatan penjualan.

b. Aset Tidak Lancar

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016 jumlah aset t idak lancar Integriya adalah sebesar Rp63.799.472.220, terjadi kenaikan sebesar Rp18.405.253.003 atau setara dengan 40,55% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp45.394.219.217. Peningkatan tersebut terutama disebabkan pembelian inventaris kantor dan kendaraan bermotor.

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015 jumlah aset t idak lancar Integriya adalah sebesar Rp45.394.219.217, terjadi kenaikan sebesar Rp40.209.173.908 atau setara dengan 775,48% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp5.185.045.309. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya penambahan aset tetap terkait pembangunan toko.

c. Jumlah Aset

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016 jumlah aset Integriya adalah sebesar Rp105.934.757.320, terjadi kenaikan sebesar Rp32.286.424.708 atau setara dengan 43,84% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp73.648.332.612. Peningkatan tersebut terutama disebabkan peningkatan jumlah persediaan, piutang usaha dan aset tetap karena terdapat pembelian inventaris kantor dan kendaraan bermotor.

116 117

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015 jumlah aset Integriya adalah sebesar Rp73.648.332.612, terjadi kenaikan sebesar Rp31.091.839.018 atau setara dengan 73,06% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp42.556.493.594. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya penambahan aset tetap terkait pembangunan toko.

d. Liabilitas Jangka Pendek

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas jangka pendek Integriya adalah sebesar Rp95.930.848.404, terjadi kenaikan sebesar Rp41.666.011.405 atau setara dengan 76,78% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp54.264.836.999. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya penambahan utang kepada pihak berelasi yang digunakan untuk modal kerja.

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah liabilitas jangka pendek Integriya adalah sebesar Rp54.264.836.999, terjadi kenaikan sebesar Rp32.725.893.807 atau setara dengan 151,94% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp21.538.943.192. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya penambahan utang kepada pihak berelasi yang digunakan untuk modal kerja.

e. Liabilitas Jangka Panjang

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas jangka panjang Integriya adalah sebesar Rp420.962.605, terjadi kenaikan sebesar Rp356.997.249 atau setara dengan 558,11% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp63.965.356. Peningkatan tersebut terutama disebabkan peningkatan cadangan imbalan kerja terkait dengan penambahan karyawan karena pembukaan toko baru.

f. Jumlah Liabilitas

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas Integriya adalah sebesar Rp96.351.811.009, terjadi kenaikan sebesar Rp42.023.008.654 atau setara dengan 77,35% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp54.328.802.355. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya penambahan utang kepada pihak berelasi yang digunakan untuk modal kerja.

Posisi per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah liabilitas Integriya adalah sebesar Rp54.328.802.355, terjadi kenaikan sebesar Rp32.789.859.163 atau setara dengan 152,24% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp21.538.943.192. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya penambahan utang kepada pihak berelasi yang digunakan untuk modal kerja

116 117

g. Jumlah Ekuitas

Posisi per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan 31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah ekuitas Integriya adalah sebesar Rp9.582.946.311, terjadi penurunan sebesar Rp9.736.583.946 atau setara dengan 50,40% bila dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp19.319.530.257. Penurunan tersebut terutama disebabkan karena Integriya masih mengalami kerugian di tahun 2016.

(dalam Rupiah)

Keterangan31 Desember

2014 2015 2016LABA RUGIPenjualan Bersih 10.501.664.547 15.690.047.060 36.204.535.529Laba Bruto 3.000.749.113 4.459.787.060 11.490.391.916Laba Tahun Berjalan 786.265.898 (1.698.020.145) (9.644.396.316)Jumlah Penghasilan (Kerugian) Komprehensif Tahun Berjalan

786.265.898 (1.698.020.145) (9.736.583.946)

a. Penjualan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, penjualan Integriya adalah sebesar Rp36.204.535.529, terjadi kenaikan sebesar Rp20.514.488.469 atau setara dengan 130,75% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp15.690.047.060. Peningkatan penjualan terutama terjadi karena pembukaan toko baru sehingga meningkatkan penjualan Integriya pada tahun 2016.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, penjualan Integriya adalah sebesar Rp15.690.047.060, terjadi kenaikan sebesar Rp5.188.382.513 atau setara dengan 49,41% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp10.501.664.547. Peningkatan penjualan terutama terjadi karena adanya kebijakan manajemen Integriya untuk mengurangi pemberian potongan penjualan kepada pelanggan.

b. Laba Kotor

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, laba kotor Integriya adalah sebesar Rp11.490.391.916, terjadi kenaikan sebesar Rp7.030.604.856 atau setara dengan 157,64% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp4.459.787.060. Peningkatan laba kotor terutama terjadi karena peningkatan penjualan karena pembukaan toko baru.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, laba kotor Integriya adalah sebesar Rp4.459.787.060, terjadi kenaikan sebesar Rp1.459.037.947 atau setara dengan 48,62% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp3.000.749.113. Peningkatan laba kotor terutama terjadi karena peningkatan penjualan karena adanya kebijakan manajemen untuk mengurangi pemberian potongan penjualan kepada pelanggan.

118 119

c. Laba Tahun Berjalan

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, rugi tahun berjalan Integriya adalah sebesar Rp9.644.396.316, terjadi peningkatan sebesar Rp7.946.376.171 atau setara dengan 467,98% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.698.020.145. Peningkatan rugi tahun berjalan terutama terjadi karena meningkatnya beban penjualan, yaitu beban gaji yang disebabkan bertambahnya jumlah karyawan dan peningkatan beban bunga.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, rugi tahun berjalan Integriya adalah sebesar Rp1.698.020.145, terjadi penurunan sebesar Rp2.484.286.043 atau setara dengan 315,96% jika dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp786.265.898. Penurunan laba tahun berjalan terutama terjadi karena meningkatnya biaya operasional terkait dengan rencana pengembangan usaha Integriya.

B. Keterangan Mengenai Entitas Anak Tidak Langsung

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 1 (satu) Entitas Anak Tidak Langsung dengan kepemilikan diatas 50%, sebagai berikut:

No. Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Persentase Kepemilikan

Tahun Penyertaan

Awal

Keterangan Operasional

1. PT WoodOne Integra Indonesia Industri pembuatan pintu dan

kelengkapannya

50,00% kepemilikan tidak langsung

melalui Interkayu

2015 Sudah Beroperasi

B.1. PT WoodOne Integra Indonesia (“WII”)

Pendirian dan Kegiatan Usaha

WII berkedudukan di Kabupaten Sidoarjo adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan dan tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, didirikan pertama kali dengan nama PT Interkreasi Integra Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Interkreasi Integra Indonesia No. 3 tanggal 16 Maret 2015, dibuat di hadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn. Notaris di Kabupaten Pasuruan. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-2436632.AH.01.01.Tahun 2015 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perseroan tanggal 29 April 2015, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT dengan No. AHU-3498775.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 29 April 2015. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Interkreasi Integra Indonesia No.10, tanggal 28 Desember 2015, dibuat di hadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruan, WII mengubah nama yang semula bernama PT Interkreasi Integra Indonesia menjadi bernama PT WoodOne Integra Indonesia. Akta tersebut telah: (i) memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-0949103.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 30 Desember 2015, (ii) telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-3599707.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 30 Desember 2015, (iii) telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (“Sisminbakum”) Kemenkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar WII No. AHU-AH.01.03-0992229 tanggal 30 Desember 2015, dan (iv) telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan WII No. AHU-AH.01.03-0992230 tanggal 30 Desember 2015.

118 119

Anggaran Dasar WII telah mengalami beberapa kali perubahan sebagaimana diubah terakhir kali dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Interkreasi Integra Indonesia No.10, tanggal 28 Desember 2015, dibuat di hadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruan.

WII berdomisili di Jl. Raya Industri No. 678 RT13/RW7, Desa Sukerejo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, No. Telepon: (031) 891 0434-36, No. Fax: (031) 891 1391.Maksud dan tujuan WII sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Anggaran Dasar WII yang tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Interkreasi Integra Indonesia No.10, tanggal 28 Desember 2015, dibuat di hadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruanadalah berusaha dalam bidang industri. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas WII dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Berusaha dalam bidang industri pembuatan pintu dan kelengkapannya, teristimewa namun tidak terbatas pada pintu dan kelengkapannya yang berbahan dasar kayu;

b. Berusaha dalam bidang penjualan hasil produksi WII, baik di dalam negeri maupun diluar negeri (ekspor);

c. Berusaha dalam bidang jasa pemasangan dan pengawasan pemasangan hasil produksi WII.

Kegiatan usaha WII saat ini berfokus di bidang produksi pintu dan kusen berbahan dasar kayu untuk pasar lokal dan ekspor.

Pengurus dan Pengawas

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Interkreasi Integra Indonesia No.10, tanggal 28 Desember 2015, dibuat di hadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruan, susunan Direksi dan Dewan Komisaris WoodOne adalah sebagai berikut:

Direksi Direktur Utama : Widjaja KarliWakil Direktur Utama : Hiroyuki KawadoDirektur : Sandy AngdjajaDirektur : Tomoyuki Miyauchi

Dewan Komisaris Komisaris Utama : Yusho NakamotoKomisaris : Halim Rusli

Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Interkreasi Integra Indonesia No.10, tanggal 28 Desember 2015, dibuat di hadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Pasuruan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:

No. Nama Pemegang Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (dalam Rupiah)

Jumlah Nilai Nominal Saham Seri A + Saham Seri B (dalam

Rupiah)

%Seri A Seri B Saham Seri A

Nilai Nominal Rp1.000.000,00

Saham Seri BRp1.014.492,75

Modal Dasar 16.560 16.560 16.560.000.000 16.800.000.000 33.360.000.000Modal Ditempatkan

1. PT Inter Kayu Mandiri 16.560 - 16.560.000.000 - 16.560.000.000 49,642. WoodOne International Limited - 16.560 - 16.800.000.000 16.800.000.000 50,36

Jumlah Modal Disetor 16.560 16.560 16.560.000.000 16.800.000.000 33.360.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portepel - - - - -

120 121

11. Daftar Aset-Aset Perseroan Yang Dijaminkan

Sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki aset tetap yang sedang dijaminkan yang berlokasi sebagai berikut:

No. Lokasi Bukti Kepemilikan

Tanggal Penerbitan Sertifikat

Tanggal Berakhirnya

HakLuas(M²) Keterangan

1. Desa Betro, Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo Propinsi Jawa Timur

Sertifikat Hak Guna Bangunan (“SHGB”) No. 67/Betro

13 Juli 1992 12 Juli 2022 9.475 Pada Tanggal Prospektus ini diterbitkan, HGB No. 67/Betro sedang dijaminkan kepada Indonesia Eximbank.

2. Desa Betro, Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo Propinsi Jawa Timur

SHGB No. 261/Betro

19 Mei 1997 24 September 2023

3.540 Pada Tanggal Prospektus ini diterbitkan, HGB No. 261/Betro sedang dijaminkan kepada Indonesia Eximbank.

3. Desa Betro, Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo Propinsi Jawa Timur

SHGB No. 262/Betro

19 Mei 1997 24 September 2023

3.495 Pada Tanggal Prospektus ini diterbitkan, HGB No. 262/Betro sedang dijaminkan kepada Indonesia Eximbank.

4. Desa Betro, Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo Propinsi Jawa Timur

SHGB No. 288/Betro

10 April 2007 3 April 2027 57.463 Pada Tanggal Prospektus ini diterbitkan, HGB No. 288/Betro sedang dijaminkan kepada Indonesia Eximbank.

5. Desa Gemurung, Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo Propinsi Jawa Timur

SHGB No. 806/Gemurung

8 Februari 2006

6 Februari 2026

63.053 Pada Tanggal Prospektus ini diterbitkan, HGB No. 806/Gemurung sedang dijaminkan kepada Indonesia Eximbank.

6. Desa Gemurung, Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo Propinsi Jawa Timur

SHGB No. 807/Gemurung

8 Februari 2006

6 Februari 2026

60.000 Pada Tanggal Prospektus ini diterbitkan, HGB No. 807/Gemurung sedang dijaminkan kepada Indonesia Eximbank.

12. Transaksi Dengan Pihak Afiliasi

Dalam kegiatan usaha yang normal, Perseroan melakukan transaksi dengan Pihak Terafiliasi untuk mendukung kegiatan operasional Perseroan dimana transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan pada tingkat harga dan persyaratan yang wajar (arm’s length).

Berikut merupakan transaksi antara Perseroan dengan pihak afiliasi sebagai berikut:

Perjanjian Sewa Menyewa

1. Perjanjian Sewa Menyewa No.SS/16/10/010 tanggal 1 Oktober 2016, dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup oleh dan antara Perseroan dan Interkayu (“Perjanjian”). Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan sepakat untuk menyewakan bangunan yang dimilikinya kepada Interkayu yang akan digunakan sebagai kantor yang terletak di Jl. Raya Industri No. 678 RT. 013/ RW.007 Desa Betro Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur. Perjanjian ini berlaku terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 1 Oktober 2017 dengan harga sewa ruangan yang tellah ditetapkan sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta Rupiah) per tahun. Selama jangka waktu Perjanjian, para pihak dilarang untuk mengalihsewakan ruangan kepada pihak ketiga lainnya. Semua perselisihan yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh para pihak.

120 121

2. Perjanjian Sewa Menyewa No.SS/15/10/007 tanggal 2 Oktober 2015, dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup oleh dan antara Perseroan dan ISA (“Perjanjian”). Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan sepakat untuk menyewakan bangunan yang dimilikinya kepada ISA yang akan digunakan sebagai kantor yang terletak di Jl. Raya Industri No. 678 RT. 013/ RW.007 Desa Betro Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur dengan harga sewa ruangan yang telah ditetapkan sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) per bulan. Perjanjian ini berlaku terhitung sejak tanggal 3 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 2 Oktober 2017 dan dapat diperpanjang dengan menyampaikan suatu pemberitahuan tertulis 1 (satu) bulan sebelum Perjanjian berakhir. Selama jangka waktu Perjanjian, para pihak dilarang untuk mengalihsewakan ruangan kepada pihak ketiga lainnya. Semua perselisihan yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh para pihak.

3. Perjanjian Sewa Menyewa No.SS/16/05/006 tanggal 3 Mei 2016, dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup oleh dan antara Perseroan dan Intera (“Perjanjian”). Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan sepakat untuk menyewakan bangunan yang dimilikinya kepada Intera yang akan digunakan sebagai kantor yang terletak di Jl. Raya Industri No. 678 Desa Betro Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur dengan harga sewa ruangan yang telah ditetapkan sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) per bulan. Perjanjian ini berlaku terhitung sejak tanggal 1 Juni 2016 sampai dengan tanggal 31 Mei 2018 dan dapat diperpanjang dengan menyampaikan suatu pemberitahuan tertulis 1 (satu) bulan sebelum Perjanjian berakhir. Selama jangka waktu Perjanjian, para pihak dilarang untuk mengalihsewakan ruangan kepada pihak ketiga lainnya. Semua perselisihan yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh para pihak.

4. Perjanjian Sewa Menyewa No.SS/15/09/006 tanggal 9 September 2015, dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup oleh dan antara Perseroan dan Intera (“Perjanjian”). Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan sepakat untuk menyewakan bangunan yang dimilikinya kepada Intera yang akan digunakan sebagai kantor yang terletak di Jl. Raya Industri No. 678 Desa Betro Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur dengan harga sewa ruangan yang telah ditetapkan sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) per bulan. Perjanjian ini berlaku terhitung sejak tanggal 9 September 2015 sampai dengan tanggal 8 September 2017 dan dapat diperpanjang dengan menyampaikan suatu pemberitahuan tertulis 1 (satu) bulan sebelum Perjanjian berakhir. Selama jangka waktu Perjanjian, para pihak dilarang untuk mengalihsewakan ruangan kepada pihak ketiga lainnya. Semua perselisihan yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh para pihak.

5. Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 5 Oktober 2015, dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup oleh dan antara Perseroan dan Interkraft (“Perjanjian”). Berdasarkan Perjanjian ini, Interkraft sepakat untuk menyewakan tanah yang dimilikinya berdasarkan (i) HGB No. 66 seluas 11.190 m2 dan (ii) HGB No. 222 seluas 7.528 M2 keduanya terletak di Desa Betro Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur kepada Perseroan yang akan digunakan oleh Perseroan untuk menjalankan usaha perdagangan dan/atau pergudangan oleh Perseroan atau anak perusahaannya dengan harga sewa ruangan yang telah ditetapkan sebesar Rp 6.000.000.000,- (enam miliar Rupiah) selama jangka waktu perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 5 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 4 Oktober 2020. Selama jangka waktu Perjanjian, Perseroan berhak untuk menyewakan kembali objek sewa atau memindahkan hak sewa baik sebagian maupun seluruh kepada pihak lain dengan persetujuan tertulis sebelumnya dari Interkraft. Tentang Perjanjian ini dan segala akibatnya para pihak sepakat memilih tempat kedudukan yang tetap dan tidak berubah di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sidoarjo.

6. Perjanjian Sewa Menyewa No.SS/15/11/008 tanggal 4 November 2015, dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup oleh dan antara Perseroan dan SMA (“Perjanjian”). Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan sepakat untuk menyewakan bangunan yang dimilikinya kepada SMA yang akan digunakan sebagai kantor yang terletak di Jl. Raya Industri No. 678 Desa Betro Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur dengan harga sewa

122 123

ruangan yang telah ditetapkan sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) per bulan. Perjanjian ini berlaku terhitung sejak tanggal 4 November 2015 sampai dengan tanggal 3 November 2017 dan dapat diperpanjang dengan menyampaikan suatu pemberitahuan tertulis 1 (satu) bulan sebelum Perjanjian berakhir. Selama jangka waktu Perjanjian, para pihak dilarang untuk mengalihsewakan ruangan kepada pihak ketiga lainnya. Semua perselisihan yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh para pihak.

7. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 1 tanggal 15 Juli 2016, dibuat dihadapan Dyah Ayu Ambarwati, S.H., Notaris di Kabupaten Pasuruan oleh dan antara Perseroan dan WII (“Perjanjian”). Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan sepakat untuk menyewakan tanah yang dimilikinya berdasarkan (i) HGB No. 261 seluas 1.914 m2 dan (ii) HGB No. 262 seluas 2.898 M2 keduanya terletak di Desa Betro Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur berikut seluruh bangunan yang berada diatasnya kepada WII yang akan digunakan oleh WII untuk kantor dan pabrik dengan harga sewa atas tanah yang telah ditetapkan sebesar Rp 189.000.000,- (seratus delapan puluh sembilan juta Rupiah) per bulan. Perjanjian ini berlaku terhitung sejak tanggal 1 Juni 2016 sampai dengan tanggal 30 Mei 2017. Selama jangka waktu Perjanjian, WII tidak berhak untuk menyewakan kembali atai memindahkan hak sewa baik sebagian maupun seluruhnya kepada orang lain tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan. Tentang Perjanjian ini dan segala akibatnya para pihak sepakat memilih tempat kedudukan yang tetap dan tidak berubah di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sidoarjo.

8. Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 22 Februari 2016, dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup oleh dan antara Perseroan dan WII (“Perjanjian”). Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan sepakat untuk menyewakan tanah yang dimilikinya berdasarkan (i) HGB No. 261 seluas 1.914 m2 dan (ii) HGB No. 222 seluas 7.528 M2 keduanya terletak di Desa Betro Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur kepada Perseroan yang akan digunakan oleh Perseroan untuk menjalankan usaha perdagangan dan/atau pergudangan oleh Perseroan atau anak perusahaannya dengan harga sewa atas tanah yang telah ditetapkan sebesar Rp 189.000.000,- (seratus delapan puluh sembilan juta Rupiah) per bulan atau seluruhnya sebesar Rp 567.000.000,- (lima ratus enam puluh tujuh juta Rupiah). Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 5 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 4 Oktober 2020. Selama jangka waktu Perjanjian, Perseroan berhak untuk menyewakan kembali objek sewa atau memindahkan hak sewa baik sebagian maupun seluruh kepada pihak lain dengan persetujuan tertulis sebelumnya dari Interkraft. Tentang Perjanjian ini dan segala akibatnya para pihak sepakat memilih tempat kedudukan yang tetap dan tidak berubah di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sidoarjo.

Perjanjian Hutang Piutang

1. Perjanjian Hutang Piutang dan Pengakuan Hutang tanggal 23 Desember 2015 yang dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup oleh dan antara Belayan dan IIL (“Perjanjian”). Bahwa IIL sepakat untuk memberikan pinjaman kepada Belayan dalam jumlah sebanyak-banyak sebesar Rp42.500.000.000,- (empat puluh dua milyar lima ratus juta Rupiah) yang akan digunakan untuk keperluan modal kerja dengan memperhatikan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini. Nilai bunga atas pinjaman yang diberikan adalah sebesar 12% per bulan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 yang dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak. Sehubungan dengan Perjanjian ini para pihak sepakat untuk memilih tempat kediaman di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sidoarjo. Para pihak sedang dalam proses perpanjangan jangka waktu atas Perjanjian ini dan sehubungan dengan berakhirnya jangka waktu Perjanjian tersebut, para pihak masih tetap menundukan diri dan tetap melaksanakan hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.

122 123

2. Perjanjian Hutang Piutang dan Pengakuan Hutang tanggal 23 Desember 2015 yang dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup oleh dan antara Integriya dan IIL (“Perjanjian”). Bahwa IIL sepakat untuk memberikan pinjaman kepada Integriya dalam jumlah sebanyak-banyak sebesar Rp67.900.000.000,- (enam puluh tujuh milyar sembilan ratus juta Rupiah) yang akan digunakan untuk keperluan modal kerja dengan memperhatikan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini. Nilai bunga atas pinjaman yang diberikan adalah sebesar 12% per bulan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 yang dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak. Sehubungan dengan Perjanjian ini para pihak sepakat untuk memilih tempat kediaman di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sidoarjo. Para pihak sedang dalam proses perpanjangan jangka waktu atas Perjanjian dan sehubungan dengan berakhirnya jangka waktu Perjanjian tersebut, para pihak masih tetap menundukan diri dan tetap melaksanakan hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.

3. Perjanjian Hutang Piutang dan Pengakuan Hutang tanggal 23 Desember 2015 yang dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup oleh dan antara Intertrend dan IIL (“Perjanjian”). Bahwa IIL sepakat untuk memberikan pinjaman kepada Intertrend dalam jumlah sebanyak-banyak sebesar Rp20.000.000.000,- (dua puluh milyar Rupiah) yang akan digunakan untuk keperluan modal kerja dengan memperhatikan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini. Nilai bunga atas pinjaman yang diberikan adalah sebesar 12% per bulan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 yang dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak. Sehubungan dengan Perjanjian ini para pihak sepakat untuk memilih tempat kediaman di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sidoarjo. Para pihak sedang dalam proses perpanjangan jangka waktu atas Perjanjian dan sehubungan dengan berakhirnya jangka waktu Perjanjian tersebut, para pihak masih tetap menundukan diri dan tetap melaksanakan hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.

4. Perjanjian Hutang Piutang dan Pengakuan Hutang tanggal 23 Desember 2015 yang dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup oleh dan antara Narkata dan IIL (“Perjanjian”). Bahwa IIL sepakat untuk memberikan pinjaman kepada Narkata dalam jumlah sebanyak-banyak sebesar Rp17.100.000.000,- (tujuh belas milyar seratus juta Rupiah) yang akan digunakan untuk keperluan modal kerja dengan memperhatikan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini. Nilai bunga atas pinjaman yang diberikan adalah sebesar 12% per bulan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 yang dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak. Sehubungan dengan Perjanjian ini para pihak sepakat untuk memilih tempat kediaman di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sidoarjo. Para pihak sedang dalam proses perpanjangan jangka waktu atas Perjanjian dan sehubungan dengan berakhirnya jangka waktu Perjanjian tersebut, para pihak masih tetap menundukan diri dan tetap melaksanakan hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.

5. Perjanjian Hutang Piutang dan Pengakuan Hutang tanggal 23 Desember 2015 yang dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup oleh dan antara Integriya dan Perseroan (“Perjanjian”). Bahwa Perseroan sepakat untuk memberikan pinjaman kepada Integriya dalam jumlah sebanyak-banyak sebesar Rp17.100.000.000,- (tujuh belas milyar seratus juta Rupiah) yang akan digunakan untuk keperluan modal kerja dengan memperhatikan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini. Nilai bunga atas pinjaman yang diberikan adalah sebesar 12% per bulan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 yang dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak. Sehubungan dengan Perjanjian ini para pihak sepakat untuk memilih tempat kediaman di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sidoarjo. Para pihak sedang dalam proses perpanjangan jangka waktu atas Perjanjian dan sehubungan dengan berakhirnya jangka waktu Perjanjian tersebut, para pihak masih tetap menundukan diri dan tetap melaksanakan hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.

124 125

13. Transaksi dan Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan Entitas Anak telah membuat dan menandatangani perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga sebagai berikut:

No. Perihal Uraian

1. Nama Perjanjian Akta Perjanjian Kredit Investasi Ekspor No. 65 tanggal 22 Desember 2010 dibuat di hadapan Raden Ayu Poppy Darmawan, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Akta Perubahan Kesembilan Perjanjian Kredit Investasi Ekspor No. 20 tanggal 7 Desember 2015 dibuat di hadapan Julia Seloadji, S.H., Notaris di Surabaya (“Perjanjian”).

Para Pihak - Indonesia Eximbank (“Kreditur”); dan- Perseroan (“Debitur”)secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak”.

Objek Perjanjian Fasilitas Kredit kepada Debitur berupa: a. Fasilitas Kredit Investasi Ekspor I (“KIE I”); b. Fasilitas Kredit Investasi Ekspor II (“KIE II”);c. Fasilitas Kredit Investasi Ekspor III (“KIE III”); dan d. Fasilitas Kredit Investasi Ekspor IV (“KIE IV”);Tujuan penggunaan dana adalah:a. KIE I untuk pembelian aset termasuk take over fasilitas kredit modal

kerja aflopend di Bank BNI, Take over Kredit Jangka Panjang di Bank BNI dan refinancing aset anak perusahaan Debitur;

b. Untuk pembelian mesin dan alat beserta refinancing atas pembangunan gudang, Kiln Dry Chamber dan perlengkapannya atas nama Debitur dan anak perusahaan Debitur;

c. Fasi l i tas KIE I I I untuk ref inancing atas pembangunan Bui lding Component Unit dan perlengkapannya atas nama Debitur; dan

d. Untuk pembiayaan kredit investasi refinancing mesin-mesin dan peralatan lainnya.

Nilai Perjanjian/Bunga Fasilitas kredit dan nilai bunga diberikan oleh Kreditur kepada Debitur dengan ketentuan sebagai berikut: a. Fasilitas KIE I sebesar USD 14,493.500,41 dengan bunga sebesar

6,35% per tahun;b. Fasilitas KIE II sebesar USD 5.000.000 dengan bunga sebesar 6,35%

per tahun; c. Fasilitas KIE III sebesar USD 3.100.000 dengan bunga sebesar 6,60%

per tahun; dan d. Fasilitas KIE IV sebesar Rp46.000.000.000 dengan bunga sebesar

10,00% per tahun.

Jangka Waktu dan Perpanjangan Fasilitas Kredit diberikan oleh Kreditur kepada Debitur masing-masing untuk jangka waktu: a. Fasilitas KIE I dan Fasilitas KIE II untuk jangka waktu 4 tahun terhitung

sejak tanggal 22 Desember 2010; b. Fasilitas KIE III untuk jangka waktu 4 tahun terhitung sejak tanggal 18

Oktober 2011; dan c. Fasilitas KIE IV untuk jangka waktu 4 tahun terhitung sejak tanggal 27

Maret 2015.Bahwa pada Tanggal Prospektus ini diterbitkan, Debitur dan Kreditur sedang dalam proses penandatangaan atas perpanjangan perjanjian fasilitas kredit yang ditandatangani oleh dan antara Perseroan dan Indonesia Eximbank.

Jaminan Fasilitas kredit yang diberikan oleh Kreditur kepada Debitur dijamin dengan suatu jaminan kebendaan yang dimiliki oleh Perseroan dan Entitas Anak antara lain sebagai berikut: a. Fidusia atas seluruh piutang dagang Debitur kepada pihak ketiga,

dengan nilai penjaminan sebesar Rp.150.000.000.000,00 (seratus lima puluh milyar Rupiah);

b. Fidusia atas seluruh persediaan barang Debitur berupa bahan baku, barang setengah jadi, barang pembantu, maupun barang jadi produksi mebel dengan nilai penjaminan sebesar Rp.350.000.000.000,00 (tiga ratus lima - puluh milyar Rupiah);

c. Fidusia atas alat berat milik Narkata, dengan nilai penjaminan sebesar Rp. 16.575.000.000,00 (enam belas milyar lima ratus tujuh puluh lima juta Rupiah);

d. bidang-bidang tanah milik Debitur, dengan bukti kepemilikan berupa : (i) Sertipikat Hak Guna Bangunan (“SHGB”) No. 67/Desa Betro, seluas

9.475 M2; (ii) SHGB No. 261/Desa Betro, seluas 3.540 M2;

124 125

No. Perihal Uraian

(iii) SHGB No. 262/Desa Betro, seluas 3.495 M2;(iv) SHGB No. 288/Desa Betro, seluas 57.463 M2, yang seluruhnya terletak di Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Sidoarjo, Kecamatan Sedati, Desa Betro, setempat dikenal dengan Jalan Raya Betro nomor 678;

e. bidang-bidang tanah milik Debitur, dengan bukti kepemilikan berupa :(i) SHGB No. 806/Desa Gemurung, seluas 63.053 M2; dan(ii) SHGB No. 807/Desa Gemurung, seluas 60.000 M2yang keduanya terletak di Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Sidoarjo, Kecamatan Gedangan, Desa Gemurung, setempat dikenal dengan Jalan Raya Betro nomor 678;

f. Fidusia atas seluruh persediaan barang milik Belayan berupa kayu yang disimpan atau terletak di Loa Buah Samarinda Kalimantan Timur, Desa Mamahak Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur dengan nilai penjaminan sebesar Rp.150.000.000.000,00 (seratus lima puluh milyar Rupiah); dan

g. Fidusia atas seluruh persediaan barang milik Narkata berupa kayu yang disimpan atau terletak di Desa Loa Duri Ulu, PO. Box 1182 RT.01 RW.01 Loa Janan, Samarinda Sebberang, Samarinda, Kalimantan Timur dengan nilai penjaminan sebesar Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar Rupiah).

Pengalihan N/A

Pembatasan dan Pembebanan Selama Debitur masih memiliki kewajiban membayar kepada Kreditur, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Kreditur, Debitur dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Melakukan merger atau akuisisi, kecuali menurut kebijakan pemerintah;2. Melakukan penjualan atau pemindahtanganan atau melepaskan hak

atas harta kekayaan Debitur selain untuk kegiatan usaha sehari-hari, kecuali menurut kebijakan pemerintah.

3. Memperoleh pinjaman baru yang mengakibatkan Debitur menjadi berhutang baik secara langsung ataupun tidak langsung kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim.

4. Memperluas atau mempersempit usaha Debitur. 5. Menggunakan Fasilitas Kredit yang diatur dalam Perjanjian ini selain

daripada untuk tujuan pembiayaan Fasilitas Kredit sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Perjanjian ini.

6. Mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak la in untuk mengajukan permohonan kepada pengadilan agar Debitur dinyatakan pailit atau diletakkan dalam keadaan penundaan pembayaran hutang.

7. Menjua l a tau memindahtangankan dengan cara apapun a tau melepaskan sebagian atau seluruh harta kekayaan Debitur selain dalam rangka kegiatan usaha Debitur.

8. Melakukan t ransaksi dengan suatu p ihak t idak terbatas pada perusahaan afiliasinya dengan cara-cara di luar kebiasaan dagan yang ada.

9. Meminjamkan uang kepada siapapun juga termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali akibat kegiatan usaha yang normal Debitur.

10. Menyerahkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban Debitur atas fasilitas kredit kepada pihak lain.

11. Melakukan konsolidasi usaha, penyertaan modal atau pembelian saham kepada perusahaan lain.

12. Mengubah anggaran dasar atau mengubah status perseroan Debitur. 13. Membagikan dividen atau keuntungan usaha dalam bentuk apapun

juga dan dalam jumlah berapapun juga kepada pemegang sahamnya, kecuali dalam rangka meningkatkan struktur permodalan perusahaan Debitur.

14. Mengubah atau memperbolehkan struktur permodalannya diubah. 15. Mengubah komposisi pemegang saham Debitur dan/atau mengubah

susunan pengurus (Direksi dan/atau Komisaris) Debitur. 16. Bertindak sebagai penanggung atau penjamin dalam bentuk dan dengan

nama apapun juga dan/atau menjaminkan atau mengagunkan harta kekayaan Debitur kepada pihak lain.

17. Melakukan pengikatan yang akan berdampak terhadap terhambatnya kewajiban Debitur kepada Kreditur.

Pengakhiran Sepihak N/A

Hukum yang berlaku Perjanjian ini tunduk dan hanya ditafsirkan berdasarkan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Penyelesaian Perselisihan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di Jakarta.

126 127

No. Perihal Uraian

2. Nama Perjanjian Akta Perjanjian Kredit Investasi Ekspor No. 64 tanggal 22 Desember 2010 dibuat di hadapan Raden Ayu Poppy Darmawan, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Akta Perubahan Kedelapan Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No. 19 tanggal 7 Desember 2015 dibuat di hadapan Julia Seloadji, S.H., Notaris di Surabaya.

Para Pihak - Indonesia Eximbank (“Kreditur”); dan- Perseroan (“Debitur”)secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak”.

Objek Perjanjian Fasilitas Kredit kepada Debitur berupa: a. Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor I (“KMK I”); b. Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor II (“KMK II”);c. Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor III (“KMK III”); d. Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor V (“KMK V”); danf. Fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor VI (“KMK VI”)Tujuan penggunaan dana adalah:a. Fasilitas KMKE I untuk pembiayaan modal kerja Debitur;b. Fasilitas KMKE II untuk pembiayaan modal kerja Debitur;c. Fasilitas KMKE III untuk pembiayaan atas kontrak/purchase order/

dokumen lainnya yang dapat diterima yang menunjukkan permintaan pengadaan barang meubel/furniture;

d. Fasilitas KMKE IV untuk pembiayaan modal kerja atas nama Debitur dan group usaha (Narkata dan Belayan) atas nama penjualan kepada pihak ketiga (non afiliasi);

e. Fasilitas KMKE V untuk pembiayaan modal kerja industri furniture;f. Fasilitas KMKE VI untuk menggantikan pendapatan penjualan kayu

yang belum dapat direalisasi kepada buyer Debitur dan atau group usaha (Belayan dan Narkata).

Nilai Perjanjian/Bunga Fasilitas kredit dan nilai bunga diberikan oleh Kreditur kepada Debitur dengan ketentuan sebagai berikut: a. Fasilitas KMKE I sampai jumlah pokok sebesar USD 15,000,000.00

(lima belas juta Dollar Amerika Serikat) dengan bunga sebesar 6,1% per tahun;

b. Fasilitas KMKE II sampai jumlah pokok sebesar USD 5,000,000.00 (lima juta Dollar Amerika Serikat) dengan bunga sebesar 10% per tahun;

c. Fasilitas KMKE III sampai jumlah pokok sebesar Rp. 70.000.000.000,00 (tujuh puluh milyar rupiah) dengan bunga sebesar 6,1% per tahun;

d. Fasilitas KMKE IV sampai jumlah pokok sebesar Rp. 80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah) dengan bunga sebesar 10% per tahun;

e. Fasilitas KMKE V sampai jumlah pokok sebesar Rp. 54.000.000.000,00 (lima puluh empat milyar rupiah) dengan bunga sebesar 10% per tahun;

f. Fasilitas KMKE VI sampai jumlah pokok sebesar Rp. 100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah) dengan bunga sebesar 10% per tahun.

Jangka Waktu dan Perpanjangan Fasilitas Kredit diberikan oleh Kreditur kepada Debitur masing-masing untuk jangka waktu: a. Fasilitas KMKE I diperpanjang untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan

terhitung sejak tanggal 22 Desember 2015 sampai dengan tanggal 22 Desember 2016 serta dapat diperpanjang kembali untuk jangka waktu dan dengan tata cara yang disetujui -oleh Kreditur dan Debitur;

b. Fasilitas KMKE II diperpanjang untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal 22 Desember 2015 sampai dengan tanggal 22 Desember 2016 serta dapat diperpanjang kembali untuk jangka waktu dan dengan tata cara yang disetujui oleh Kreditur dan Debitur;

c. Fasilitas KMKE III diperpanjang untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal 22 Desember 2015 sampai dengan tanggal 22 Desember 2016 serta dapat diperpanjang kembali untuk jangka waktu dan dengan tata cara yang disetujui oleh Kreditur dan Debitur;

d. Fasilitas KMKE IV diperpanjang untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal 22 Desember 2015 sampai dengan tanggal 22 Desember 2016 serta dapat diperpanjang kembali untuk jangka waktu dan dengan tata cara yang disetujui oleh Kreditur dan Debitur;

e. Fasilitas KMKE V berlangsung sampai dengan tanggal 20 Mei 2018 serta dapat diperpanjang kembali untuk jangka waktu dan dengan tata cara yang disetujui oleh Kreditur dan Debitur ;

f. Fasilitas KMKE VI diberikan oleh Kreditur kepada Debitur untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal 7 Desember 2015 sampai dengan tanggal 7 Desember 2016 serta dapat diperpanjang kembali untuk jangka waktu dan dengan tata cara yang disetujui oleh Kreditur dan Debitur.

126 127

No. Perihal Uraian

Jaminan Fasilitas kredit yang diberikan oleh Kreditur kepada Debitur dijamin dengan suatu jaminan kebendaan yang dimiliki oleh Perseroan dan Entitas Anak antara lain sebagai berikut:a. Fidusia atas seluruh piutang dagang Debitur kepada pihak ketiga,

dengan nilai penjaminan sebesar Rp.150.000.000.000,00 (seratus lima puluh milyar Rupiah);

b. Fidusia atas seluruh persediaan barang Debitur berupa bahan baku, barang setengah jadi, barang pembantu, maupun barang jadi produksi mebel dengan nilai penjaminan sebesar Rp.350.000.000.000,00 (tiga ratus lima - puluh milyar Rupiah);

c. Fidusia atas alat berat milik Narkata, dengan nilai penjaminan sebesar Rp. 16.575.000.000,00 (enam belas milyar lima ratus tujuh puluh lima juta Rupiah);

d. bidang-bidang tanah milik Debitur, dengan bukti kepemilikan berupa : (i) Sertipikat Hak Guna Bangunan (“SHGB”) No. 67/Desa Betro, seluas

9.475 M2; (ii) SHGB No. 261/Desa Betro, seluas 3.540 M2;(iii) SHGB No. 262/Desa Betro, seluas 3.495 M2;(iv) SHGB No. 288/Desa Betro, seluas 57.463 M2, yang seluruhnya terletak di Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Sidoarjo, Kecamatan Sedati, Desa Betro, setempat dikenal dengan Jalan Raya Betro nomor 678;

e. bidang-bidang tanah milik Debitur, dengan bukti kepemilikan berupa :(i) SHGB No. 806/Desa Gemurung, seluas 63.053 M2; dan(ii) SHGB No. 807/Desa Gemurung, seluas 60.000 M2yang keduanya terletak di Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Sidoarjo, Kecamatan Gedangan, Desa Gemurung, setempat dikenal dengan Jalan Raya Betro nomor 678;

f. Fidusia atas seluruh persediaan barang milik Belayan berupa kayu yang disimpan atau terletak di Loa Buah Samarinda Kalimantan Timur, Desa Mamahak Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur dengan nilai penjaminan sebesar Rp.150.000.000.000,00 (seratus lima puluh milyar Rupiah); dan

g. Fidusia atas seluruh persediaan barang milik Narkata berupa kayu yang disimpan atau terletak di Desa Loa Duri Ulu, PO. Box 1182 RT.01 RW.01 Loa Janan, Samarinda Sebberang, Samarinda, Kalimantan Timur dengan nilai penjaminan sebesar Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar Rupiah).

Pengalihan N/A

Pembatasan dan Pembebanan Selama Debitur masih memiliki kewajiban membayar kepada Kreditur, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Kreditur, Debitur dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Melakukan merger atau akuisisi, kecuali menurut kebijakan pemerintah;2. Melakukan penjualan atau pemindahtanganan atau melepaskan hak

atas harta kekayaan Debitur selain untuk kegiatan usaha sehari-hari, kecuali menurut kebijakan pemerintah.

3. Memperoleh pinjaman baru yang mengakibatkan Debitur menjadi berhutang baik secara langsung ataupun tidak langsung kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim.

4. Memperluas atau mempersempit usaha Debitur. 5. Menggunakan Fasilitas Kredit yang diatur dalam Perjanjian ini selain

daripada untuk tujuan pembiayaan Fasilitas Kredit sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Perjanjian ini.

6. Mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak la in untuk mengajukan permohonan kepada pengadilan agar Debitur dinyatakan pailit atau diletakkan dalam keadaan penundaan pembayaran hutang.

7. Menjua l a tau memindahtangankan dengan cara apapun a tau melepaskan sebagian atau seluruh harta kekayaan Debitur selain dalam rangka kegiatan usaha Debitur.

8. Melakukan t ransaksi dengan suatu p ihak t idak terbatas pada perusahaan afiliasinya dengan cara-cara di luar kebiasaan dagan yang ada.

9. Meminjamkan uang kepada siapapun juga termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali akibat kegiatan usaha yang normal Debitur.

10. Menyerahkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban Debitur atas fasilitas kredit kepada pihak lain.

11. Melakukan konsolidasi usaha, penyertaan modal atau pembelian saham kepada perusahaan lain.

12. Mengubah anggaran dasar atau mengubah status perseroan Debitur.

128 129

No. Perihal Uraian

13. Membagikan dividen atau keuntungan usaha dalam bentuk apapun juga dan dalam jumlah berapapun juga kepada pemegang sahamnya, kecuali dalam rangka meningkatkan struktur permodalan perusahaan Debitur.

14. Mengubah atau memperbolehkan struktur permodalannya diubah. 15. Mengubah komposisi pemegang saham Debitur dan/atau mengubah

susunan pengurus (Direksi dan/atau Komisaris) Debitur. 16. Bertindak sebagai penanggung atau penjamin dalam bentuk dan dengan

nama apapun juga dan/atau menjaminkan atau mengagunkan harta kekayaan Debitur kepada pihak lain.

17. Melakukan pengikatan yang akan berdampak terhadap terhambatnya kewajiban Debitur kepada Kreditur.

Pengakhiran Sepihak N/A

Hukum yang berlaku Perjanjian ini tunduk dan hanya ditafsirkan berdasarkan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Penyelesaian Perselisihan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di Jakarta.

Para Pihak 1. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (“Bank”); dan2. Interkraft (“Penerima Kredit”).

Objek Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi dan Limit Negosiasi Wesel Ekspor.Jumlah Fasilitasa. Kredit Modal Kerja sebesar maksimum Rp97.000.000.000,-b. Kredit Investasi sebesar Rp112.000.000.000,-c. Limit Negosiasi Wessel Ekspor sebesar maksimum USD 5,000,000.00d. Kredit Modal Kerja (Baru) sebesar maksimum Rp78.000.000.000,-Bunga Fasilitas11% (sebelas persen) per tahun.

Nilai Perjanjian/Bunga

Jangka Waktu dan Perpanjangan e. Kredit Investasi sampai dengan 16 Juni 2022;f. Kredit Modal Kerja sampai dengan 19 Desember 2017.

Jaminan a. 2 bidang tanah berikut bangunan pabrik dan gudang di atasnya, terletak di Rajawali Industri, Desa Betro, Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur, atas nama Interkraft;

b. 55 bidang tanah berikut bangunan pabrik dan kantor di atasnya yang sedang dalam proses pembangunanm beserta perlengkapan lain, mesin dan peralatan yang terletak di dalamnya, berlokasi di Jl. Jombang Km.11, Desa Dradahlumbing, Jawa Timur, atas nama Interkraft;

c. Persediaan per tanggal 30 September 2016

Pengalihan Pengalihan Perjanjian Kredit harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank.

Pembatasan dan Pembebanan Selama Interkraft belum membayar lunas utang dan/atau penggunaan Fasilitas belum berakhir, Interkraft tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal di bawah ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank: a. Mengadakan penggabungan usaha (merger), atau konsolidasi dengan

perusahaan lain.b. Melakukan akuisisi/pengambilalihan asset milik pihak ketiga.c. Mengubah susunan kepemilikan saham perusahaan. Perubahan

susunan pengurus yang bersifat administratif cukup dilakukan dengan pemberitahuan kepada Bank.

d. Melakukan penyertaan modal atau pengambilalihan saham pada perusahaan lain.

e. Mengizinkan pihak lain menggunakan perusahaan untuk kegiatan usaha pihak lain.

f. Mengubah bentuk atau status hukum perusahaan, mengubah Anggaran Dasar (kecuali meningkatkan modal perusahaan), memindahtangankan resipis atau saham perusahaan baik antar pemegang saham maupun kepada pihak lain yang mengakibatkan perubahan pemegang saham dominan (ultimate shareholder).

g. Melunasi seluruh atau sebagian hutang perusahaan kepada pemegang saham dan/atau perusahaan afiliasi yang belum atau telah didudukkan sebagai pinjaman subordinasi fasilitas Kredit Bank (Sub-Ordinated Loan).

h. Memberikan pinjaman kepada siapapun juga, termasuk kepada para pemegang saham, kecuali jika pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan langsung dengan usaha Interkraft.

128 129

No. Perihal Uraian

i. Menerima fasilitas kredit baru baik dari bank lain maupun lembaga keuangan lainnya (termasuk menerbitkan obligasi).

j. Mengambil lease dari perusahaan leasing atau melakukan investasi/pembelian aset tetap, dengan nilai melebihi 10% (sepuluh persen) dari total aset perusahaan.

k. Menggunakan dana perusahaan untuk tujuan di luar usaha yang dibiayai dengan fasilitas Kredit dari Bank.

l. Menjual atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan yang telah dibiayai oleh Bank dan/atau yang dijaminkan kepada Bank.

m. Mengikatkan diri sebagai penjamin (borg), menjaminkan harta kekayaan yang telah dijaminkan oleh Interkraft kepada Bank, kepada pihak lain dalam bentuk dan maksud apapun.

n. Menggadaikan atau dengan cara lain mempertanggungkan saham perusahaan kepada pihak manapun.

o. Mengubah bidang usaha.p. Membuka usaha baru yang tidak terkait dengan usaha yang telah ada.q. Membubarkan perusahaan dan meminta dinyatakan pailit.r. Melakukan interfinancing antar grup usaha, kecuali jika hal tersebut

dalam rangka meningkatkan kinerja bisnis dan keuangan grup.s. Membuat perjanjian dan transaksi tidak wajar, termasuk tetapi tidak

terbatas pada:g. Mengadakan atau membatalkan kontrak atau perjanjian yang berdampak

siginifikan bagi IKF dengan pihak lain dan/atau afiliasinya yang dapat mempengaruhi kelancaran usaha IKF.

h. Mengadakan kerjasama yang dapat membawa pengaruh negatif pada aktivitas usaha IKF dan mengancam keberlangsungan usaha IKF.

i. Mengadakan transaksi dengan pihak lain, baik perseorangan maupun perusahaan, termasuk namun t idak terbatas pada perusahaan afiliasinya, dengan cara-cara yang berada di luar praktek-praktek dan kebiasaan yang wajar dan melakukan pembelian yang lebih mahal serta melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar.

t. Menyerahkan atau mengalihkan seluruh atau sebagian dari hak dan/atau kewajiban IKF yang timbul berdasarkan Perjanjian Kredit dan/atau dokumen Agunan kepada pihak lain.

Waiver atas pembatasan dan pembebanan

Sehubungan dengan pembatasan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagaimana diungkapkan diatas, Perseroan telah mendapat persetujuan tertulis dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk No. LMC2/2.5/354/R tanggal 25 April 2017 (lihat Catatan 30) yaitu untuk membagikan dividen.

Pengakhiran Sepihak N/A

Hukum yang berlaku Hukum Negara Republik Indonesia.

Penyelesaian Perselisihan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

3. Nama Perjanjian Surat Persetujuan Tambahan Fasilitas Kredit No. LMC2/2.5/054/R tanggal 2 Maret 2017

Para Pihak 1. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (“Bank”); dan2. Intertrend (“Penerima Kredit”).

Objek Perjanjian Fasilitas Kredit Modal Kerja dan KMK Term Loan Tujuan Fasilitas adalah untuk:j. Tambahan modal ker ja usaha industr i furni ture termasuk take

over fasilitas kredit Intertrend di Bank HSBC maksimum sebesar Rp85.000.000.000,0 dan USD 7,000,000.00;

k. Tambahan modal kerja usaha industri furniture termasuk take over fasilitas kredit Intertrend di Bank HSBC maksimum sebesar USD 2,500,000.00.

Nilai Perjanjian/Bunga Jumlah Fasilitasl. Kredit Modal Kerja sebesar maksimum Rp190.000.000.000,-m. KMK Term Loan sebesar maksimum Rp35.000.000.000,-n. Kredit Modal Kerja sebesar maksimum Rp15.000.000.000,-Bunga Fasilitas11% (sebelas persen) per tahun.

Jangka Waktu dan Perpanjangan o. Kredit Modal Kerja sampai dengan 19 Desember 2017; danp. KMK Term Loan 36 bulan sejak tanggal penandatanganan Perjanjian

Kredit.

Jaminan N/A

130 131

No. Perihal Uraian

Pengalihan Pengalihan Perjanjian Kredit harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank.

Pembatasan dan Pembebanan Selama Intertrend belum membayar lunas utang dan/atau penggunaan Fasilitas belum berakhir, Intertrend tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal di bawah ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank:a. Mengadakan penggabungan usaha (merger), atau konsolidasi dengan

perusahaan lain.b. Melakukan akuisisi/pengambilalihan asset milik pihak ketiga.c. Mengubah susunan kepemilikan saham perusahaan. Perubahan

susunan pengurus yang bersifat administratif cukup dilakukan dengan pemberitahuan kepada Bank.

d. Melakukan penyertaan modal atau pengambilalihan saham pada perusahaan lain.

e. Mengizinkan pihak lain menggunakan perusahaan untuk kegiatan usaha pihak lain.

f. Mengubah bentuk atau status hukum perusahaan, mengubah Anggaran Dasar (kecuali meningkatkan modal perusahaan), memindahtangankan resipis atau saham perusahaan baik antar pemegang saham maupun kepada pihak lain yang mengakibatkan perubahan pemegang saham dominan (ultimate shareholder).

g. Melunasi seluruh atau sebagian hutang perusahaan kepada pemegang saham dan/atau perusahaan afiliasi yang belum atau telah didudukkan sebagai pinjaman subordinasi fasilitas Kredit Bank (Sub-Ordinated Loan).

h. Memberikan pinjaman kepada siapapun juga, termasuk kepada para pemegang saham, kecuali jika pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan langsung dengan usaha Intertrend.

i. Menerima fasilitas kredit baru baik dari bank lain maupun lembaga keuangan lainnya (termasuk menerbitkan obligasi).

j. Mengambil lease dari perusahaan leasing atau melakukan investasi/pembelian aset tetap, dengan nilai melebihi 10% (sepuluh persen) dari total aset perusahaan.

k. Menggunakan dana perusahaan untuk tujuan di luar usaha yang dibiayai dengan fasilitas Kredit dari Bank.

l. Menjual atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan yang telah dibiayai oleh Bank dan/atau yang dijaminkan kepada Bank.

m. Mengikatkan diri sebagai penjamin (borg), menjaminkan harta kekayaan yang telah dijaminkan oleh Intertrend kepada Bank, kepada pihak lain dalam bentuk dan maksud apapun.

n. Menggadaikan atau dengan cara lain mempertanggungkan saham perusahaan kepada pihak manapun.

o. Mengubah bidang usaha.p. Membuka usaha baru yang tidak terkait dengan usaha yang telah ada.q. Membubarkan perusahaan dan meminta dinyatakan pailit.r. Melakukan interfinancing antar grup usaha, kecuali jika hal tersebut

dalam rangka meningkatkan kinerja bisnis dan keuangan grup.s. Membuat perjanjian dan transaksi tidak wajar, termasuk tetapi tidak

terbatas pada:q. Mengadakan atau membatalkan kontrak atau perjanjian yang berdampak

siginifikan bagi Intertrend dengan pihak lain dan/atau afiliasinya yang dapat mempengaruhi kelancaran usaha Intertrend.

r. Mengadakan kerjasama yang dapat membawa pengaruh negatif pada aktivitas usaha Intertrend dan mengancam keberlangsungan usaha Intertrend.

s. Mengadakan transaksi dengan pihak lain, baik perseorangan maupun perusahaan, termasuk namun t idak terbatas pada perusahaan afiliasinya, dengan cara-cara yang berada di luar praktek-praktek dan kebiasaan yang wajar dan melakukan pembelian yang lebih mahal serta melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar.

t. Menyerahkan atau mengalihkan seluruh atau sebagian dari hak dan/atau kewajiban Intertrend yang timbul berdasarkan Perjanjian Kredit dan/atau dokumen Agunan kepada pihak lain.

Pengakhiran Sepihak N/A

Hukum yang berlaku Hukum Negara Republik Indonesia.

Penyelesaian Perselisihan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

4. Nama Perjanjian Surat Penawaran Kredit No. 0137/CCB-RO/ICBC/IX/2016 tanggal 7 September 2016

130 131

No. Perihal Uraian

Para Pihak 1. PT Bank ICBC Indonesia (“Bank”); dan2. Intertrend (“Penerima Kredit”).

Objek Perjanjian Fasilitas PEF (Pre Export Financing) Non L/C

Nilai Perjanjian/Bunga USD 2,500,000Bunga 5,75% per annum

Jangka Waktu dan Perpanjangan 26 September 2016 s/d 26 September 2017

Jaminan - Jaminan FTO atas persediaan yang ada saat ini dan yang akan ada di masa mendatang senilai USD 1.000.000,-

- Jaminan FTO atas piutang usaha yang ada saat ini dan yang akan ada di masa mendatang senilai USD 3.125.000,-

Pengalihan N/A

Pembatasan dan Pembebanan Hal-hal yang harus diinformasikan secara tertulis kepada Bank selambat-lambatnya 30 hari setelah kejadian adalah: - Tambahan pinjaman dari pihak ketiga- Segala bentuk pembayaran dividen- Melakukan perubahan bentuk badan hukum dan anggaran dasar,

perubahan Direksi dan Dewan Komisaris- Melakukan pelepasan aset subtansial apabila lebih dari 20% total aset. - Perubahan pemegang sahamHal-hal yang harus mendapat persetujuan tertulis dari Bank, adalah: - Memberikan pinjaman atau jaminan kepada pihak lain. - Melakukan konsolidasi merger, akuisisi atau melakukan investasi baru

atau penempatan ekuitas dalam usaha lainnya.- Melakukan perubahan jenis usaha dan kegiatan usaha.

Pengakhiran Sepihak N/A

Hukum yang berlaku Hukum Negara Republik Indonesia

Penyelesaian Perselisihan N/A

5. Nama Perjanjian Credit Facility Agreement No. 939/MA/MHZ/1216 tanggal 15 Desember 2016, dibuat di bawah tangan dan bermeterai cukup

Para Pihak i. WII; danii. PT Bank Mizuho Indonesia (“Bank”)

Objek Perjanjian Berdasarkan Perjanjian Kredit WII, WII memperoleh fasilitas pinjaman berulang tanpa komitmen (“Fasilitas Pinjaman Berulang”).Tujuan Fasilitas Pinjaman Berulang adalah untuk mendanai modal kerja WII.

Nilai Perjanjian/Bunga Jumlah Fasilitas Pinjaman BerulangUS$2.000.000,00 (dua juta dolar Amerika.Bunga Fasilitas Pinjaman Berulang0,75% (nol koma tujuh lima persen) per tahun.

Jangka Waktu dan Perpanjangan Jangka waktu tersedianya (availability period) Fasilitas Pinjaman Berulang terhitung sejak tanggal 15 Desember 2016 sampai dengan tanggal 15 Desember 2017.

Jaminan Fasil i tas Pinjaman Berulang ini di jamin dengan surat jaminan atau surat-surat lain yang dikeluarkan oleh Wood One International Ltd. yang seluruhnya harus merupakan dokumen asli yang ditandatangani secara sah dan bersifat tanpa syarat dan tanpa pembatalan dan bersifat tanggung renteng dan dalam bentuk yang disetujui oleh Bank.

Pengalihan N/A

Pembatasan dan Pembebanan WII setuju selama WII memiliki utang yang belum dan wajib dibayar kepada Bank menurut Perjanjian Pinjaman Berulang ini dan selama Perjanjian Pinjaman Berulang ini masih berlaku, WII tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Bank tidak dapat:a. Mengizinkan saham-saham yang ada pada WII digadaikan, dijual,

dialihkan, dijaminkan, atau dibebankan dengan cara lainnya;b. Mengubah struktur atau status hukum WII;

c. Membubarkan struktur perusahaan yang berlaku bagi WII saat ini dalam menjalankan usahanya atau mengambil langkah apapun dengan tujuan menyebabkan kepail itan, dalam pengampuan, penundaan kewajiban pembayaran utang (moratorium), pembubaran, likuidasi, atau pemberesan, atau langkah-langka lain serupa berkenaan dengan WII;

d. Mengubah struktur para pemegang sahamnya; dane. Secara s ign i f i kan mengubah s i f a t usaha WI I se jak tangga l

ditandatanganinya Perjanjian Pinjaman Berulang ini.

132 133

No. Perihal Uraian

Pengakhiran Sepihak N/A

Hukum yang berlaku Hukum Negara Republik Indonesia.

Penyelesaian Perselisihan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

6. Nama Perjanjian Surat Persetujuan Pemberian Pembiayaan No. BS.02.03/PBS/09/2016 tanggal 7 September 2016

Para Pihak a. Indonesia Eximbank; dan b. Intera (“Debitur”)

Objek Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor Transaksional sub limit Negosiasi Wesel (“KMKE”); dan

Nilai Perjanjian/Bunga Rp 60.000.000.000Bunga : 10,00 p.a

Jangka Waktu dan Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas 1 tahun sejak tanggal penandatanganan fasilitas kredit.

Jaminan a. Fidusia atas seluruh perserdiaan barang milik Intera dengan nilai penjaminan sebesar Rp 36.100.000.000,-

b. Fidusia atas seluruh piutang dagang milik pihak ketiga kepada Intera dengan nilai penjaminan sebesar Rp 5.700.000.000

c. Hak Tanggungan sebesar Rp 9.930.000.000,- atas HGB milik Intera No. 10,12,55, 86 dan 102 yang berlokasi di jalan raya Bojonegoro, Jombang KM. 11

d. Fidusia atas mesin dan peralatan yang saat ini telah ada yaitu berupa mesin dan peralatan milik Intera dengan nilai penjaminan sebesar Rp 6.900.000.000.

Pengalihan N/A

Pembatasan dan Pembebanan Antara lain:a. Melakukan merger akuisisi dan penjualan atau melepaskan hak atas

harta kekayaan Debitur selain untuk kegiatan usaha sehari-harib. Menjua l a tau memindahtangankan dengan cara apapun a tau

melepaskan sebagian atau seluruh harta kekayaan Debitur selain dalam rangka kegiatan usaha Debitur.

c. Untuk pembagian dividen dapat dilakukan terlebih dahulu, namun dengan melakukan pemberitahuan tertulis kepada kreditur paling lambat 14 hari setelah pelaksanaan pembagian divide, sepanjang perusahaan membukukan keuntungan dan tidak terdapat tunggakan bunga dan angsuran kepada kreditur pada periode tahun yang bersangkutan.

d. Mengubah komposisi pemegang saham Debitur dan pengurusnya

Pengakhiran Sepihak N/A

Hukum yang berlaku Hukum Negara Republik Indonesia.

Penyelesaian Perselisihan N/A

Perseroan dan Entitas Anak telah memperoleh persetujuan dari kreditur untuk pencabutan ketentuan pembatasan (negative covenants) terkait dengan pembagian dividen dan pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham oleh Perseroan sebagaimana tercantum dalam (i) Surat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) No. LMC2/2.5/120/R tanggal 8 Juni 2017 perihal Persetujuan Perubahan Syarat Fasilitas Kredit; (ii) Surat BNI No. LMC2/2.5/121/R tanggal 8 Juni 2017 perihal Persetujuan Perubahan Syarat Fasilitas Kredit; (iii) Surat Indonesia Eximbank No. BS.0090/PBS/04/2017 tanggal 28 April 2017 perihal Persetujuan Perubahan Syarat dan Ketentuan; dan (iv) Surat Indonesia Eximbank No. BS.0291/PBS/12/2016 tanggal 5 Desember 2016.

132 133

14. Asuransi

Berikut ini tabel yang menyajikan asuransi yang dimiliki oleh Perseroan, sebagai berikut:

No. Polis No. Nama Penanggung

Nama Tertanggung

Objek Pertanggungan Nilai Pertanggungan Berlaku Hingga

1. Industrial All Risks Cover Note No.

03/440/VII/ASEI/SBY

PT Asuransi Asei Indonesia (selaku Leader)

Perseroan Operasional Kantor, Gudang,

Produksi dan Pembuatan Pintu

Rp204.900.520.000,00 25 Juli 2016 s/d 25 Juli 2017

2. Industrial All Risks Cover Note No.

03/441/VII/ASEI/SBY

PT Asuransi Asei Indonesia (selaku Leader)

Perseroan Operasional Kantor, Gudang,

Produksi dan Pembuatan Pintu

Rp198.041.503.761,00 25 Juli 2016 s/d 25 Juli 2017

3. Industrial All Risks Cover Note No.

03/442/VII/ASEI/SBY

PT Asuransi Asei Indonesia (selaku Leader)

Perseroan Persediaan Rp87.500.000.000,00 25 Juli 2016 s/d 25 Juli 2017

4. Polis No. 01-PAR-00027-000-11-2014

PT Asuransi Raksa Pratikara

Perseroan Mesin-mesin dan aksesorisnya

Rp2.566.541.000,00 5 November 2014 s/d 5 November 2017

5. Polis No. 01-PAR-00027-000-11-2014

PT Asuransi Raksa Pratikara

Perseroan Mesin-mesin Rp2.566.541.000,00 29 Januari 2015 s/d 29 Januari 2018

6. Polis No. 01-PAR-00078-000-01-2015

PT Asuransi Raksa Pratikara

Perseroan Mesin-mesin Rp936.140.700,00 29 Januari 2015 s/d 29 Januari 2018

Perseroan t idak memil iki hubungan Afi l iasi dengan perusahaan-perusahaan asuransi (penanggung) tersebut diatas. Nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kerugian yang terjadi atas sarana dan prasarana yang dipertanggungkan.

Perseroan berkeyakinan bahwa asuransi atas aset-aset material Perseroan adalah memadai untuk mengganti obyek yang diasuransikan atau menutup risiko yang dipertanggungkan Perseroan serta tidak berada dalam keadaan cidera janji (default) dan tidak pernah memperoleh peringatan dan/atau teguran sehubungan dengan polis atau bagian dari polis asuransi yang ditutup oleh Perseroan sebagaimana diungkapkan di atas.

15. Hak atas Kekayaan Intelektual

Perseroan memiliki dan/atau sedang dalam proses pendaftaran atas hak atas kekayaan intelektual sebagai berikut:

Merek

No.Pendaftaran/Permohonan Jangka Waktu

Perlindungan KeteranganNomor Tanggal Etiket Merek Kelas

1. IDM000477259 26 November 2013

INTERA 20 Sampai dengan 26 November 2023

Warna Hitam, Putih

2. IDM000506767 16 September 2013

INTEGRA GROUP 20 16 September 2023 Hijau, Coklat, Putih, Biru

16. Perkara Yang Sedang Dihadapi Perseroan, Komisaris dan Direksi Perseroan

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan maupun masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, tidak sedang terlibat perkara-perkara perdata, pidana, dan/atau perselisihan di lembaga peradilan dan/atau di lembaga perwasitan baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau tidak pernah dinyatakan pailit yang dapat mempengaruhi secara material kegiatan usaha dan/atau kelangsungan kegiatan usaha Perseroan serta rencana Penawaran Umum Saham Perdana ini.

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak ada somasi yang berpotensi menjadi perkara baik yang dihadapi Perseroan, maupun masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

134 135

17. Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan

17.1 Pendahuluan

Grup Integra diawali dengan pembentukan PT Integra Indocabinet pada tahun 1989. Perseroan pada awalnya memproduksi plastik dan rak CD kayu yang diekspor ke pasar Amerika Serikat. Dengan bertambahnya pengalaman dalam proses produksi, Perseroan melakukan investasi dalam mesin untuk memproduksi mebel sederhana dan tumbuh pesat dalam bisnis tersebut. Pada tahun 1993, Perseroan mendirikan PT Intertrend Utama untuk terutama melayani pertumbuhan bisnis yang tinggi dari mebel outdoor dan kemudian mendirikan PT Interkraft pada tahun 2002 untuk mengakomodir permintaan yang tinggi atas fully assembled dan casegoods furniture.

Untuk mengamankan sumber bahan baku, Perseroan memutuskan untuk berinvestasi dalam bisnis konsesi hutan dengan mengakuisisi PT Belayan River Timber dan PT Narkata Rimba pada tahun 2012 dan 2011.

Saat ini, Perseroan adalah salah satu produsen produk kayu terintegrasi yang terbesar Indonesia. Perseroan berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur, dan terdiri dari 8 perusahaan, yaitu 5 perusahaan manufaktur, 1 perusahaan distribusi dan 2 perusahaan konsesi kehutanan yang dikonsolidasikan di bawah Perseroan. Hal ini telah berhasil mengintegrasikan seluruh sumber daya material sampai proses manufaktur kedalam satu industri yang bersinergi.

Produk utama Perseroan adalah mebel indoor dan outdoor untuk rumah, kantor dan hotel. Selain itu, Perseroan juga menghasilkan pintu kayu, bingkai jendela kayu serta produkberbasis kayu dan rotan lainnya.

Fasilitas produksi di Sidoarjo menempati total luas 330.000 m2, sedangkan fasilitas di Lamongan menempati total luas 80.000 m2. Pada tahun 2011 dan 2012, Perseroan mengakuisisi 2 konsesi hutan di Kalimantan Timur yang menempati area konsesi lebih dari 170.000 Ha untuk mengamankan sumber bahan baku. Setiap tahun, perusahaan konsesi hutan mampu menghasilkan sebanyak 90.000 m3 kayu log. Perseroan telah menempatkan dirinya sebagai salah satu perusahaan lokal dengan akreditasi internasional dan domestik. Perseroan melayani pelanggan pasar internasional dan domestik untuk mebel kualitas premium.

17.2 Produk Dan Kegiatan Usaha

Perseroan dan Entitas Anak beroperasi di 3 lini bisnis: manufaktur mebel dan komponen bangunan (building component) berbasis kayu, hutan konsesi serta ritel dan distribusi mebel.

a. Manufaktur

Rincian informasi mengenai bisnis manufaktur Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal penerbitan Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Keterangan Perseroan PT lntertrend Utama

PT lnterkraft PT Intera PT WoodOne Integra*

Lokasi Pabrik Sidoarjo, Jawa Timur Sidoarjo, Jawa Timur

Lamongan, Jawa Timur

Sidoarjo, Jawa Timur

Sidoarjo, Jawa Timur

Tahun Pendirian 1989 1993 2002 2012 2016Persentase Ekspor ±80% ±90% ±95% ±95% ±80% Luas Pabrik ±250.000 m2 ±80.000 m2 ±80.000 m2 ±8.000 m2 ±6.000 m2

Tipe Produk Utama Indoor KD, Casegood, Panel Furniture, Building Component (Komponen Bangunan)

Mebel Taman dan Indoor, Komponen Bangunan

Bedroom / Casegood,Proyek Hotel

Barecore dan Mebel Rotan

Pintu

134 135

Keterangan Perseroan PT lntertrend Utama

PT lnterkraft PT Intera PT WoodOne Integra*

Sertifikasi - Forest Stewardship Council (FSC)

- Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK)

- The Global Forest and Trade Network (GFTN)

- ISO 9001:2008

- Forest Stewardship Council (FSC)

- Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK)

- The Global Forest and Trade Network (GFTN)

- Tropical Forest Trust (TFT)

- ISO 9001:2008

- Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK)

- Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK)

- IKEA Way on Purchasing Products, Materials and Services (IWAY)

- Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK)

Catatan: *Entitas Anak dari PT Inter Kayu Mandiri

Di sisi manufaktur, Perseroan dan Entitas Anak juga memproduksi mebel, pintu dan komponen bangunan per proyek untuk hotel, pengembang properti (proyek apartemen dan kondominium) dan pemerintah (untuk apartemen rental terjangkau, sekolah, dan lain-lain). Beberapa pelanggan utama dalam kategori ini meliputi, Target USA, DMI Furniture Inc. (menjual kembali melalui Amazon.com, Wayfair.com dan Walmart.com), American woodcrafter, Rooms To Go, Canadian Tire Corp., China National Forest dan P.K.F Global Limited (untuk produk building component dan pintu).

Berikut adalah rincian detail atas penjualan segmen operasi manufaktur Perseroan dan Entitas Anak1:

Keterangan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2012 2013 2014 2015 2016Rupiah juta % Rupiah juta % Rupiah juta % Rupiah juta % Rupiah juta %

Mebel knock-down 185.686,51 27,7 211.770,04 26,6 276.083,42 32,1 423.917,34 41,6 459.054,22 34,5

Mebel fully assembled 340.058,48 50,7 378.811,15 47,5 351.627,41 40,9 383.383,64 37,6 377.082,37 28,3Building Component dan lain-lain 144.501,30 21,6 206.139,33 25,9 231.833,75 27,0 211.237,02 20,7 496.253,05 37,2Total Penjualan Segmen Operasi

Manufaktur 2 670.246,29 100,0 796.720,52 100,0 859.544,58 100,0 1.018.538,00 100,0 1.332.389,64 100,0Catatan: 1) Rincian detail atas penjualan segmen operasi manufaktur Perseroan dan Entitas Anak disajikan kembali berdasarkan

estimasi manajemen Perseroan2) Total penjualan segmen operasi manufaktur sesuai dengan catatan nomor 29 pada laporan keuangan audit

konsolidasian Perseroan.

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, besar pemesanan atas produk mebel dan building component yang telah diterima dan akan dipenuhi oleh Grup Integra, termasuk pemesanan yang telah dipenuhi dan diakui sebagai pendapatan, adalah sebesar Rp996,19 miliar.

Berikut adalah rincian kapasitas kegiatan manufaktur Perseroan dan Entitas Anak:

2014 2015 2016Mebel Kapasitas Terpasang (m3) 17.763 23.450 35.044Volume Produksi (m3) 12.588 15.578 16.155Utilisasi (%) 70,9 66,4 46,1

Building Component Kapasitas Terpasang (m3) 17.558 35.558 133.338Volume Produksi (m3) 15.918 18.120 57.008Utilisasi (%) 90,7 51,0 42,8Sumber: Manajemen Perseroan

136 137

Sejak tahun 2015, Perseroan juga telah mulai memproduksi produk sofa untuk dipasarkan melalui merek Vittorio, toko ritel Thema Home dan proyek hotel. Meskipun pada saat Prospektus ini diterbitkan, sebagian besar produk sofa Perseroan masih diimpor namun Perseroan berencana untuk meningkatkan dan mengembangkan produksi produk sofa sendiri baik secara langsung ataupun melalui Entitas Anak.

Untuk mendukung kegiatan usaha pabrik, Perseroan memiliki dan memanfaatkan beberapa fasilitas pendukung seperti listrik, pengolahan limbah, kolektor debu dan mesin biomassa yang dirancang sesuai dengan kebutuhan produksi pabrik.

Berikut adalah diagram yang menggambarkan proses manufaktur Perseroan dan Entitas Anak:

Berikut adalah penjelasan mengenai proses produksi manufaktur Perseroan dan Entitas Anak secara umum:

Proses produksi Perseroan dimulai dari proses logging kayu sebelum dilanjutkan ke tahap produksi produk akhir. Untuk proses logging kayu dapat diringkas sebagai berikut:

1. Log yard: kayu mentah dalam bentuk log dari area penebangan dikumpulkan di daerah log yard;

2. Proses Saw Mill: kayu mentah dalam bentuk log dipotong dengan dimensi sesuai dengan kebutuhan produksi;

3. Gudang sawn timber basah: kayu mentah yang telah dipotong (sawn timber) dalam kondisi belum dikeringkan disimpan dalam gudang;

4. Proses Pengeringan (Kiln Dry Process): sawn timber dikeringkan dalam oven pengeringan selama 2 sampai 8 minggu tergantung dari jenis dan tebal kayu;

5. Gudang sawn timber kering: sawn timber yang telah dikeringkan disimpan di gudang sawn timber kering untuk digunakan pada proses produksi produk akhir.

136 137

Perseroan dan Entitas Anak dapat juga membeli sawn timber basah dari pemasok sehingga Perseroan dapat langsung melakukan proses pengeringan (kiln dry process) untuk sawn timber yang dibeli tersebut.Perseroan dan Entitas Anak memproduksi dan menjual mebel kayu yang telah dirakit (fully assembled) maupun yang belum dirakit (knock-down). Selain itu, Perseroan dan Entitas Anak juga memproduksi dan menjual komponen kayu (building component) yang dapat digunakan untuk meproduksi produk-produk kayu lainnya. Berikut adalah proses produksi untuk mebel fully assembled dan knock-down maupun building component.

• Prosesproduksimebelfully assembled :1. Proses Pengolahan: Sawn timber kering dari gudang sawn timber kering dipotong dan

disambung sesuai dengan dimensi dan spesifikasi komponen-komponen produk akhir;2. Pengamplasan (sanding): Komponen-komponen produk akhir yang telah dipotong

diamplas untuk memperhalus permukaan kayu;3. Perakitan (assembling): Komponen-komponen produk akhir yang telah diamplas dirakit

menjadi produk akhir yang telah dirakit secara lengkap;4. Pengamplasan akhir (final sanding): Produk akhir yang telah dirakit kembali diamplas

untuk memastikan kualitas permukaan kayu yang halus;5. Finishing: Proses finishing untuk produk seperti pengecatan, pelapisan coating, dan

lain-lain untuk memastikan kualitas produk akhir yang baik;6. Pengepakan (packing): Produk akhir dikemas dalam kardus untuk siap dikirim ke

pembeli;7. Gudang barang jadi: Produk akhir yang telah dikemas disimpan dalam gudang untuk

siap dikirim ke pembeli.

• Prosesproduksimebelknock-down : 1. Proses Pengolahan: Sawn timber kering dari gudang sawn timber kering dipotong dan

disambung sesuai dengan dimensi dan spesifikasi komponen-komponen produk akhir;2. Pengamplasan akhir (final sanding): Komponen-komponen produk akhir diamplas untuk

memastikan kualitas permukaan kayu yang halus;3. Finishing: Proses finishing untuk komponen-komponen produk akhir seperti pengecatan,

pelapisan coating, dan lain-lain untuk memastikan kualitas yang baik;4. Pengepakan (packing): Produk akhir yang belum dirakit dikemas dalam kardus untuk

siap dikirim ke pembeli;5. Gudang barang jadi: Produk akhir yang telah dikemas disimpan dalam gudang untuk

siap dikirim ke pembeli.

• Prosesproduksibuilding component :1. Proses Pengolahan: Sawn timber kering dari gudang sawn timber kering dipotong dan

disambung sesuai dengan dimensi dan spesifikasi building component;2. Pengepakan (packing): Produk akhir (building component) dikemas dengan palet kayu

untuk siap dikirim ke pembeli;3. Gudang barang jadi: Produk akhir (building component) yang telah dikemas disimpan

dalam gudang untuk siap dikirim ke pembeli.

138 139

Gambar berikut menunjukkan beberapa contoh produk manufaktur Perseroan dan Entitas Anak:

Mebel Ruang Makan Mebel Hotel

Mebel Luar Rumah Building Component

Mebel Ruang Tidur Pintu Rumah

b. Konsesi Hutan

Rincian informasi mengenai usaha konsesi hutan Entitas Anak pada tanggal penerbitan Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Keterangan PT Narkata Rimba PT Belayan River TimberLokasi Kutai Timur, KalimantanTimur Kutai Barat dan Kutai Kartanegara, Kalimantan

TimurTahun Akuisisi 2011 2012Periode Konsesi 45 tahun sejak 28 Maret 2009 55 tahun sejak 5 Agustus 1996Tipe Pohon Pohon Shorea (Meranti) Pohon Shorea (Meranti)Area Konsesi ±65.925 ±97.500 HaKapasitas Produksi 30.000 m3/tahun 60.000 m3/ tahunSertifikasi - Forest Stewardship Council Nomor

CU-FM/COC-813447- Sistem Verifikasi Legalitas Kayu

- Forest Stewardship Council Nomor CU-FM/COC-813446

- Sistem Verifikasi Legalitas Kayu

138 139

Perseroan dan Entitas Anak telah terus berusaha untuk mengikuti praktek-praktek lingkungan go-green, seperti dengan mendapatkan sertifikasi lingkungan seperti Forest Stewardship Council (FSC) dan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).

Untuk mendukung bisnis kehutanan, Perseroan dan Entitas Anak memiliki fasilitas seperti generator, kamp sementara pendukung (umumnya hanya untuk periode 5 tahun), pembangunan dan perbaikan jalan, truk penebangan, dozer, excavator, dan alat berat lainnya. Melalui Narkata dan Belayan, Perseroan dapat menghasilkan log kayu dan kayu gergajian dari hutan produksi dan menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku sendiri.

Sekitar 50% dari produksi hasil hutan digunakan secara internal untuk memenuhi kebutuhan produksi Perseroan dan Entitas Anak. Kelebihan log kayu dan sawn timber dijual kepada pelanggan seperti PT Kutai Timber Indonesia, PT Tirta Mahakam Tbk, PT Sumber Mas Plywood Tbk, dan lain-lain.

Berikut adalah diagram yang menggambarkan proses logging Perseroan:

Berikut adalah penjelasan mengenai proses produksi konsesi hutan Entitas Anak Perseroan secara umum: 1. Proses produksi dimulai dengan pencarian pohon-pohon yang berpotensi untuk dipanen;2. Berdasarkan hasil pencarian pohon-pohon, Perseroan melalui Entitas Anaknya mengusulkan

kuota rencana kerja tahunan (RKT) untuk jadwal dan lokasi penebangan pohon untuk sepanjang tahun;

3. Penebangan pohon dilakukan sesuai dengan RKT dan hanya atas pohon-pohon yang memiliki diameter yang sesuai;

4. Pemanenan hasil penebangan dilakukan secara ramah lingkungan (Reduced Impact Logging) dengan sistem pancang tarik (monocable winch) untuk mengurangi kerusakan tegakan tinggal dan kerusakan tanah akibat pemanenan;

5. Kayu yang telah dipanen dikoleksi di lokasi;6. Kemudian kayu diangkut ke tempat penimbunan kayu (log pound);7. Pembeli (atau Perseroan apabila kayu digunakan untuk kebutuhan internal) memilih kayu

di log pound;8. Kayu diangkut melalui sungai ke kota Samarinda;9. Setelah tiba di kota Samarinda, kayu diangkut ke tujuan akhir dengan menggunakan

tongkang.

140 141

Peta berikut menunjukkan lokasi konsesi hutan Perseroan dan Entitas Anak:

c. Ritel dan Distribusi

Keterangan PT Integriya Dekorindo (“Integriya”)Lokasi Sidoarjo, East JavaTahun Pendirian 2013Lokasi Toko Ritel milik Perseroan SurabayaMerek Vittorio, Thema Home (merek toko Ritel milik Perseroan)

Integriya mendistribusikan mebel yang diproduksi oleh Entitas Anak lainnya serta produk impor kepada toko ritel tradisional dan juga modern, terutama di bawah merek “Vittorio”. Selain itu, Integriya juga mengoperasikan Thema Home, toko ritel modern milik Perseroan, yang menjual produk-produk yang diproduksi oleh Perseroan dan Entitas Anak serta produk yang diimpor. Saat ini Integriya memiliki satu toko Thema Home, yaitu yang berlokasi di Surabaya, dengan luas area penjualan 3.000 m2. Integriya berencana untuk membuka beberapa tambahan toko ritel Thema Home dengan luas area penjualan 2.500 m2 sampai dengan 5.000 m2 di kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya, Surabaya, Medan, Makassar dan Manado dalam 3 tahun ke depan.

Gambar berikut menunjukkan cakupan distribusi Vittorio:

140 141

17.3 Pemasaran, Penjualan dan Distribusi

Perseroan dan Entitas Anak melalui Integriya memiliki jajaran produk yang luas. Untuk menjual produknya, Perseroan dan Entitas Anak melalui Integriya menggunakan saluran distribusi domestik dan internasional. Tabel berikut menunjukkan rincian dari penjualan berdasarkan wilayah pada 31 Desember 2016.

Benua Persentase PenjualanAmerika 48.80%Indonesia 22.40%Eropa 17.20%Asia (tidak termasuk Indonesia) 11.50%Africa 0.10%Australia 0.00%

• Saluran Distribusi Internasional

Mayoritas dari produk Perseroan dan Entitas Anak dipasarkan melalui saluran distribusi internasional ke Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, dan negara-negara lain.

Pengelompokkan sebagian pelanggan utama berdasarkan wilayah adalah sebagai berikut:

Negara Pelanggan Jenis ProdukAmerika Serikat Target, DMI Furniture Inc, American Woodcrafters, Rooms To Go,

Canadian Tire Corp, Alpine, Casana Furniture Co. Ltd.Mebel

Eropa IKEA, Houtplex B.V., Dekker Hout Den hag B.V. Mebel, Building componentBritania Raya P.K.F Global Limited PintuTiongkok China National Forest Products Industry Corporation, Taizhou,

Guangsen Wood Industry Co. Ltd, Huzhou Zinsen Import and Export Co. Ltd

Building component

Perseroan memproduksi produk-produk mebel dengan menggunakan merek yang dimiliki oleh pelanggan tersebut, seperti Home Style dari DMI Furniture Inc., Target dari Target USA, Pike and Mine dari Costco, dan lain-lain. Beberapa pelanggan Perseroan memasarkan dan mendistribusikan produk-produk Perseroan melalui toko ritel secara fisik dan juga secara online.

• Saluran Distribusi Domestik

Integriya juga menjual produknya kepada pelanggan domestik dengan menggunakan merek Vittorio dan melalui toko ritel Thema Home.

Vittorio

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Integriya menjual dan mendistribusikan mebel kayu yang diproduksi oleh Perseroan dan Entitas Anak serta mebel lainnya yang diimpor dari negara-negara lain melalui sekitar 170 toko ritel tradisional dan modern yang tersebar di:- Jabodetabek- Jawa Tengah- Jogjakarta- Jawa Timur- Bali- Kalimantan Timur- Kalimantan Selatan- Kalimantan Barat- Nusa Tenggara Barat- Sulawesi Selatan - Sulawesi Tengah- Sulawesi Utara- Papua

142 143

Perseroan menargetkan penjualan kepada pasar domestik segmen menengah ke bawah dengan merek Vittorio, dimana harga dan desain produk Vittorio telah disesuaikan atas kemampuan pembelian dan preferensi konsumen pada segmen tersebut.

Thema Home

Integriya menjual dan mendistribusikan mebel kayu yang diproduksi oleh Perseroan dan Entitas Anak serta mebel lainnya yang diimpor dari negara-negara lain melalui toko ritel modern Thema Home yang berlokasi di Surabaya. Berbeda dengan strategi penjualan pada merek Vittorio, Perseroan menargetkan penjualan kepada pasar domestik segmen menengah ke atas melalui toko ritel modern Thema Home. Seluruh produk yang dijual di Thema Home adalah produk premium yang berkualitas tinggi namun dengan harga yang masih cukup terjangkau untuk konsumen pada segmen menengah ke atas. Selain mebel, Thema Home juga menjual berbagai macam aksesoris untuk mempercantik rumah. Konsumen diharapkan akan merasakan nuansa rumah yang nyaman ketika berbelanja di Thema Home.

Integriya berencana untuk membuka beberapa tambahan toko ritel Thema Home di kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya, Surabaya, Medan, Makassar dan Manado dalam 3 tahun ke depan.

Dengan adanya perbedaan target segmen pasar antara produk Vittorio dan Thema Home, pada umumnya Integriya tidak memasarkan produk yang sama antara kedua jaringan distribusi tersebut. Namun, Integriya dapat memutuskan untuk memindahkan penjualan sebuah produk dari Vittorio ke Thema Home atau sebaliknya sesuai dengan strategi pemasaran Perseroan untuk meningkatkan tingkat penjualan produk tersebut.

Perseroan tidak memiliki ketergantungan terhadap satu atau sekelompok pelanggan atau distributor tertentu untuk melakukan penjualan atau pemasaran produk-produk Perseroan. Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran dan penjualannya, Perseroan memiliki tim khusus yang menangani bidang pemasaran dan penjualan, dikepalai oleh Direktur Penjualan dan Pemasaran yang membawahi divisi penjualan untuk penjualan ke pasar ekspor. Selain itu, Perseroan melalui Integriya juga memiliki divisi penjualan yang dikepalai oleh Direktur Pemasaran Integriya untuk berfokus pada penjualan retail dan distribusi produk-produk domestik, baik melalui merek Vitorrio maupun melalui toko ritel modern Thema Home. Strategi pemasaran Perseroan adalah sebagai berikut: 1. Diversifikasi produk, pasar, dan pelanggan, agar dapat memperoleh jaringan konsumen

yang lebih luas;2. Menawarkan produk mebel yang lebih menarik secara estetis dengan kombinasi material

seperti kayu dan besi; 3. Menjalin dan mempertahankan hubungan baik dengan jaringan distribusi dan pemasaran

yang telah dimiliki saat ini;4. Menawarkan produk berkualitas tinggi dengan harga produk yang kompetitif dan terjangkau

dengan mengoptimalkan tingkat rendemen produksi serta menggunakan teknologi manufaktur terbaru sehingga biaya produksi dapat ditekan;

5. Menghasilkan produk yang inovatif dengan menggunakan teknologi produksi terbaru seperti laser-cut veneer dan embossed wooden material; dan

6. Menambah jumlah toko ritel modern Thema Home di berbagai kota besar di Indonesia untuk meningkatkan penjualan domestik.

Biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan untuk kegiatan promosi adalah sekitar 4,54% dari penjualan atau sebesar Rp2.936.655.073 pada 31 Desember 2016 dan sekitar 2,13% dari penjualan atau sebesar Rp974.749.098 sekitar pada tahun 2015. Pada akhir periode, manajemen Perseroan akan meninjau kembali penggunaan biaya tersebut, dan akan menentukan biaya yang dialokasikan untuk kegiatan pemasaran dan penjualan pada tahun berikutnya.

142 143

17.4 Pelanggan

Di bawah tersaji rincian dari pendapatan atas penjualan berdasarkan pelanggan dalam tiga tahun terakhir:

Nama31 Desember

2014 2015 2016Target USA 1,46% 11,28% 12,43%DMI Furniture Inc 11,77% 12,86% 10,02%China National Forest Products Industry Corporation 0,00% 1,14% 7,45%PT. Kayu Lapis Asli Murni 6,18% 4,72% 6,82%P.K.F. Global Limited 2,33% 3,45% 5,35%American Woodcrafters 7,33% 5,21% 4,03%Canadian Tire Corp. 8,37% 4,97% 3,72%Rooms To Go 5,51% 6,14% 3,48%Origins by Alpine LLC. 0,05% 0,00% 3,09%IKEA 0,04% 1,20% 2,70%Lainnya 56,96% 49,03% 40,91%Jumlah 100,00% 100,00% 100,00%

Saat ini Perseroan dan Entitas Anak tidak memiliki kebijakan khusus mengenai pembayaran selain mengacu kepada kontrak yang telah disepakati bersama antara Perseroan dengan masing-masing pelanggan.

Perseroan tidak memiliki ketergantungan pada pelanggan tertentu.

17.5 Keunggulan Kompetitif

Perseroan yakin bahwa keunggulan kompetitif utamanya terdiri dari:

- Kehutanan, Produksi Mebel, dan Ritel & Distribusi yang Terintegrasi

Perseroan memiliki model bisnis terintegrasi yang unik di industri karena memiliki dan mengoperasikan sumber bahan baku, fasilitas produksi dan jaringan distribusi dan ritel secara menyeluruh.

Pada sisi hulu, Perseroan dan Entitas Anak memiliki 2 konsesi hutan yang terletak di Kalimantan Timur. Perseroan mampu mengelola kuantitas dan kualitas bahan bakunya dengan tetap menerapkan praktek-praktek pemanenan hutan yang ramah lingkungan. Penerapan praktek pemanenan hutan yang ramah lingkungan sangat penting bagi Perseroan untuk dapat mempertahankan sertifikasi FSC dan SVLK yang dibutuhkan untuk memenuhi regulasi ekspor produk mebel ke pasar Uni Eropa. Selain itu, kepemilikan hutan konsesi juga membantu Perseroan dan Entitas Anak untuk menstabilisasikan harga bahan baku yang dapat berdampak langsung pada marjin Perseroan.

Pada sisi produksi, Perseroan memiliki fasilitas produksi yang lengkap dan berteknologi tinggi untuk menunjang permintaan dari pembelinya. Fasilitas ini memperikan proses produksi yang lengkap dan efisien dan secara konsisten menghasilkan output yang stabil dalam portofolio produksi Perseroan dari tahun ke tahun. Perseroan menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi untuk meningkatkan tingkat rendemen produksi dan menghasilkan produk-produk mebel yang inovatif.

Pada sisi hilir, Perseroan dan Entitas anak mendistribusikan produk-produk ke pasar internasional dan domestik secara langsung. Distribusi produk ke pasar internasional dilakukan melalui pelanggan-pelanggan utama seperti DMI Furniture Inc, Target USA, Costco, dan lain-lain. Sedangkan distribusi produk ke pasar domestik dilakukan melalui Integriya, sebuah Entitas Anak yang secara spesifik beroperasi dalam ritel dan distribusi mebel kepada para pelanggan.

144 145

- Grup Integra adalah satu dari beberapa perusahaan di Indonesia yang memiliki kemampuan untuk memproduksi mebel knock-down dengan kualitas tinggi

Pembeli mebel dari Amerika Serikat dan juga Eropa lebih menyukai mebel knock-down karena mebel yang telah dikemas secara knock-down akan memudahkan pengiriman dan mengurangi biaya pengiriman, terutama pada saat pemesanan dalam jumlah yang besar. Berdasarkan laporan Euromonitor International yang diterbitkan bulan Maret 2017, perusahaan seperti Grup Integra adalah satu dari beberapa perusahaan di Indonesia yang memiliki kemampuan untuk memproduksi mebel knock-down untuk pasar ekspor. Kontrol kualitas adalah hal yang sangat penting karena variasi warna dan bagian-bagian yang terhubung harus dapat dirakit secara sempurna oleh konsumen. Sebagai perusahaan yang memiliki pengalaman menjual mebel knock-down, Integra memiliki keunggulan bersaing untuk memperoleh penjualan dari pelanggan di luar Indonesia. (sumber: Euromonitor International, Manufacturing and Distribution of Wooden Furniture and Building Components, Maret 2017)

- Divisi Pendukung

Kualitas produk merupakan aset utama Perseroan dalam menghadapi pesaing di industri. Tim manajemen memberikan perhatian khusus pada setiap tahap produksi untuk memastikan kualitas dari produknya. Untuk mendukung upaya tersebut, terdapat dvisi pendukung yang luas untuk menjaga standardisasi prduk yang sesuai dengan spesifikasi produk yang telat ditetapkan.

Salah satu dari divisi pendukungnya adalah Departemen Research and Development yang mendesain produk berdasarkan spesifikasi yang diminta oleh pembeli dan memberikan respon yang cepat untuk persyaratan pembeli dalam 10 sampai 14 hari. Proses keseluruhan dari finalisasi teknis desain produk biasanya memakan waktu selama 1 bulan.

Untuk dapat memproduksi produk dengan kualitas tinggi dibutuhkan mesin dan peralatan dengan kualitas tinggi pula, yang mana dalam kasus ini pisau berkualitas baik untuk membentuk kayu sesuai dengan desain yang diminta oleh pembeli. Perseroan memiliki keahlian untuk menyediakan peralatan tersebut, didesain dan diproduksi oleh para ahli yang berpengalaman banyak dalam bidangnya masing-masing.

Pengawasan untuk memastikan kualitas produk yang superior juga dilakukan selama pengecatan. Pengetahuan Perseroan akan desain artistik menjadi salah satu dari keunggulan kompetitifnya.

- Dukungan dari Pemegang Saham dan Tim Manajemen yang Berpengalaman

Pemegang Saham dan Tim Manajemen Perseroan telah berpengalaman dalam industri ini selama lebih dari 25 tahun dan diberdayakan untuk meningkatkan dan mempertahankan pertumbuhan bisnis. Faktor ini berpotensi untuk menjadi hambatan bagi para calon pesaing di industri. Perseroan yakin bahwa tim manajemennya memiliki track record yang kokoh untuk dapat mempertahankan keberlangsungan dari bisnisnya. Perseroan juga yakin bahwa pengalaman, kedalaman, dan keragaman dari tim manajemennya merupakan keunggulan kompetitif yang cukup terkemuka.

- Jaringan Pemasaran yang Luas dan Hubungan yang Kuat dengan Pembeli

Pemasaran yang imbang dari sebuah produk juga berperan sangat penting di industri mebel. Strategi pemasaran Perseroan diimplementasikan berdasarkan target market yang jelas dan sejalan dengan segmentasi yang telah ditetapkan. Tim marketing serta kegiatan pemasaran lapangan terhadap target pasar menciptakan basis pelanggan yang luas. Upaya pemasaran ini memperkuat dan memperluas posisi pasar Perseroan, terlihat

144 145

dari kunjungan rutin pembeli ke fasilitas produksi Perseroan. Selain itu, Perseroan juga memiliki tim desain yang terdedikasi khusus kepada pelanggan seperti Target dan Costco untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam mengikuti tren produk yang dapat berubah dengan sangat cepat.

- Lokasi dari Perseroan

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil produk hutan terunggul di dunia. Sebagai perusahaan yang terletak di Indonesia, Perseroan memiliki keuntungan untuk mengakses pasokan yang cukup akan berbagai jenis kayu dan bahan kayu lainnya, seperti rotan dan bambu. Hal ini membawa manfaat besar bagi Perseroan berkenaan dengan pasokan bahan baku yang memungkinkan Perseroan untuk memproduksi berbagai jenis produk berbahan kayu.

17.6 Persaingan Usaha

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki pandangan bahwa Grup Integra merupakan satu-satunya grup perusahaan di Indonesia dalam industri mebel yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Dengan integrasi pada lini usaha hutan konsesi, Perseroan dapat mengamankan pasokan bahan baku kayu dengan tetap mematuhi regulasi-regulasi berstandar internasional sehingga produk-produk Perseroan dapat memasuki pasar Eropa dan Amerika Serikat. Selain itu, perusahaan-perusahaan pesaing Perseroan di Indonesia yang memiliki integrasi dari produksi manufaktur ke retail dan distribusi pada umumnya memiliki kapasitas produksi yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan Perseroan.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, terdapat sekitar 965 manufaktur mebel kayu di Indonesia pada tahun 2014. Dari 965 manufaktur mebel kayu tersebut, sekitar 263 atau 27,3% dapat dikategorikan sebagai manufaktur besar dengan luas fasilitas produksi lebih dari 2,5 hektar dan kapasitas produksi lebih dari 10 kontainer per bulan. Hal ini menunjukan bahwa sektor manufaktur mebel kayu di Indonesia sangat besar dan terpecah dengan banyaknya fasilitas-fasilitas produksi kecil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar dan daerah pedesaan. (sumber: Euromonitor International, Manufacturing and Distribution of Wooden Furniture and Building Components, Maret 2017)

Berdasarkan laporan dari Euromonitor International yang diterbitkan pada bulan Maret 2017, Grup Integra memiliki pangsa pasar terbesar di sektor industri manufaktur mebel di Indonesia. Berikut adalah tabel pangsa pasar mebel kayu di Indonesia berdasarkan laporan Euromonitor tersebut:

Perusahaan Peringkat Pangsa Pasar Mebel Kayu

Grup Integra 1 5,2%Perusahaan B 2 2,6%Perusahaan C 3 1,6%Perusahaan D 4 1,5%Perusahaan E 5 0,7%Sumber: Euromonitor International, Manufacturing and Distribution of Wooden Furniture and Building Components, Maret 2017.

17.7 Strategi Usaha

Perseroan bertujuan untuk meningkatkan sinergi antar Entitas Anak dan mengambil kesempatan terbuka di pasar. Strategi usahanya antara lain:

146 147

Meningkatkan Pemanfaatan Bahan Baku melalui Konsesi Hutan Perseroan

Grup Integra akan terus meningkatkan pemanfaatan bahan baku kayu dari konsesi hutan yang dimiliki oleh Belayan dan Narkata. Hal ini dapat dilihat dari data historis penjualan Belayan dan Narkata kepada Perseroan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

2014 2015 2016Persentase penjualan Belayan kepada Perseroan dan Entitas Anak 24,38% 13,96% 47,15%Persentase penjualan Narkata kepada Perseroan dan Entitas Anak 6,65% 15,14% 65,45%

Optimalisasi Proses Produksi

Perseroan memiliki 2 kelompok produk utama, yaitu Komponen Bangunan (Building Component) dan Mebel. Dalam memproduksi komponen bangunan, Perseroan berupaya untuk meningkatkan pemanfaatan offtake hutan dan diversifikasi produk dari seluruh klasifikasi kayu untuk menciptakan produk-produk seperti papan laminating padat, papan laminating ruas jari, dan barecore. Dalam memproduksi mebel, Perseroan berfokus pada optimalisasi pasar dengan mengembangkan teknik produksi dan desain produk yang inovatif dengan kombinasi bahan baku kayu dan logam, menghasilkan mebel dengan desain menarik, dan mengembangkan pasar baru dengan potensi pertumbuhan yang tinggi seperti Timur Tengah, Cina, dan juga pasar domestik. Selain itu, Perseroan juga akan mengembangkan produk baru seperti tirai kayu untuk jendela dan lantai kayu untuk pasar expor Amerika Serikat dan Cina. Dengan strategi dan integrasi yang kuat dalam proses produksi, Perseroan mampu memaksimalkan pemanfaatan hasil kayu ini, menggabungkan penggunaan bahan dari building component dan produksi mebel, serta memaksimalkan daya saing harga.

Mengembangkan Jaringan Ritel & Distribusi

Perseroan melalui lntegriya, telah menyiapkan jaringan distribusi penjualan di seluruh Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar lokal yang tinggi dan terus meningkat. Saat ini, pasar mebel lokal masih didominasi oleh toko-toko tradisional. Perseroan memiliki kemampuan untuk melayani pasar ini melalui fasilitas produksinya untuk sebagian besar produk mebel berbahan kayu dan impor beberapa produk mebel pendukung non-kayu. Secara strategis, Perseroan telah menyiapkan mereknya, Vittorio untuk didistribusikan melalui agen-agen Perseroan.

Perseroan juga telah membuka toko ritel modern, yaitu “Thema Home”, dan berencana untuk meningkatkan jumlah toko di kota-kota besar untuk secara langsung memanfaatkan pertumbuhan pasar ritel domestik dan untuk mengimbangi pertumbuhan pasar kelas menengah yang tumbuh dengan cepat. Perseroan juga berencana memanfaatkan jaringan ecommerce untuk menjual produk melalui ThemaHome.com.

Untuk memperkuat jaringan distribusi produk Perseroan di Jawa dan Sumatera, baik melalui merek Vittorio maupun melalui toko ritel modern “Thema Home”, Perseroan berencana untuk mengoperasikan gudang distribusi di daerah Jabodetabek.

Perseroan juga telah mulai merekrut pekerja profesional yang berpengalaman dengan latar belakang ritel internasional. Perseroan berencana untuk menjalin kerjasama dengan DMI Furniture Inc., salah satu pelanggan utama Perseroan untuk pasar Amerika Serikat, untuk mengoperasikan pusat distribusi di salah satu kota di Amerika Serikat untuk dapat meningkatkan pelayanan DMI Furniture Inc. Perseroan berharap bahwa dengan adanya pusat distribusi di Amerika Serikat maka tingkat penjualan Perseroan kepada DMI Furniture Inc. akan meningkat.

146 147

17.8 Kecenderungan dan Prospek Usaha

Menurut Bank Dunia, ekonomi Indonesia terus menerus menunjukkan kekuatannya dengan tingkat proyeksi pertumbuhan PDB sebesar 5,1% untuk tahun 2016. Konsumsi pribadi dan pembelanjaan modal publik diproyeksikan akan menyokong pertumbuhan di Indonesia di tahun 2016. Reformasi kebijakan yang berkelanjutan dapat membantu melawan dampak dari permintaan yang menurun dan volatilitas pasar uang secara global. Dihadapkan dengan penurunan sektor komoditas yang berlanjut, Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan sektor produksi dan jasa. Pada tahun 2017, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan PDB sebesar 5,3%, sementara komsumsi pribadi diperkirakan akan sedikit meningkat.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia dan laporan Euromonitor International, konsumen Indonesia telah meningkatkan pembelian produk mebel, akesoris, karpet dan produk penutup lantai lainnya setiap tahunnya dari Rp16.070,2 miliar pada tahun 2014 hingga Rp17.981,1 miliar pada tahun 2016. Euromonitor juga memprediksi bahwa pembelian konsumen di Indonesia atas produk mebel, akesoris, karpet dan produk penutup lantai lainnya akan meningkat menjadi Rp21.012,5 miliar pada tahun 2020 yang didorong oleh peningkatan jumlah rumah tangga tingkat menengah, tingkat urbanisasi, dan proyek-proyek rumah sederhana oleh pemerintah.

Amerika Serikat juga merupakan salah satu pasar terbesar untuk produk Perseroan. Berdasarkan data dari Euromonitor International, tingkat pembelian konsumen Amerika Serikat atas produk mebel, akesoris, karpet dan produk penutup lantai lainnya telah meningkat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata setiap tahunnya sebesar 1,8% pada tahun 2014 hingga 2016. Pertumbuhan 3,5% pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya adalah sebuah indicator positif bagi tingkat konsumsi rumah tangga di Amerika Serikat. Tren jangka panjang ini menunjukan bahwa populasi kelas menengah Amerika Serikat memiliki perhatian yang cukup tinggi atas gaya rumah mereka dan cukup sering melakukan renovasi atas rumah mereka.

148 149

Berdasarkan laporan Euromonitor International, pengeluaran konsumen untuk pembelian produk mebel kayu di Amerika Serikat telah tumbuh dari USD48,5 miliar pada tahun 2014 hingga USD53,1 miliar pada tahun 2016. Pembelian mebel kayu sebesar USD53,1 miliar pada tahun 2016 ini mewakili lebih dari setengah atas pembelian mebel secara umum di Amerika Seriakt sebesar USD87,8 miliar pada tahun 2016. Hal ini menggambarkan popularitas kayu sebagai material mebel yang disukai oleh konsumen Amerika Serikat. Popularitas mebel kayu di antara konsumen Amerika Serikat akan terus meningkat di masa mendatang seperti yang dapat dilihat pada tabel di bawah. Peningkatan pembelian mebel kayu didorong oleh penguatan permintaan atas perumahaan, peningkatan aktivitas konstruksi perumahan, dan peningkatan pengeluaran diskresioner. Berdasarkan riset tim Euromonitor Internasional, mebel berbasis kayu banyak disukai oleh desainer interior dan konsumen karena dapat menciptakan kesan rumah yang lebih alami dan indah. Konsumen Amerika Serikat pada umumnya tidak menganggap mebel sebagai investasi jangka panjang atau sesuatu yang disimpan sebagai barang antik. Mereka cenderung untuk lebih sering melakukan renovasi jangka pendek dan perubahan dekor interior rumah.

Kecenderungan Usaha

Sejak tahun buku terakhir sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak tidak memiliki kecenderungan yang signifikan dalam produksi, penjualan, persediaan, beban, dan harga penjualan yang mempengaruhi kegiatan usaha dan prospek keuangan Perseroan. Selain itu, Perseroan dan Entitas Anak juga tidak memiliki kecenderungan, ketidakpastian,

148 149

permintaan, komitmen, atau peristiwa yang dapat diketahui yang dapat mempengaruhi secara signifikan penjualan bersih atau pendapatan usaha, pendapatan dari operasi berjalan, profitabilitas, likuiditas atau sumber modal, atau peristiwa yang akan menyebabkan informasi keuangan yang dilaporkan tidak dapat dijadikan indikasi atas hasil operasi atau kondisi keuangan masa datang.

17.9 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup juncto Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, Perseroan diwajibkan untuk memiliki Izin Lingkungan sehubungan dengan pemenuhan kewajiban Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan/atau Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) dan/atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) sesuai dengan kegiatan usaha Perseroan sebagaimana disyaratkan oleh instansi yang berwenang. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memenuhi kewajibannya di bidang lingkungan hidup dan memiliki izin-izin di bidang lingkungan hidup sebagai berikut:

PERSEROAN

(i) Izin Pengelolaan dan Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Berdasarkan Keputusan Bupati Sidoarjo No. 188/789/404.1.3.2/2016 tanggal 20 Juni 2016

yang ditandatangani oleh Bupati Sidoarjo dengan rincian sebagai berikut:

Nama Perusahaan : PT Integra IndocabinetLokasi Kegiatan : Jl. Raya Industri No. 678 Desa Betro, Kecamatan Sedati Kab.

Sidoarjo. Jenis Kegiatan : Industri Pengolahan KayuMasa berlaku : Keputusan ini berlaku selama 5 tahun sejak tanggal ditetapkan

dan dapat diperpanjang. Kewajiban : Melaporkan realisasi kegiatan penyimpanan limbah B3 sekurang-

kurangnya 3 bulan sekali kepada (i) Bupati Sidoarjo melalui kepala Badan Lingkungan Hidup (ii) Gubernur Jawa Timur (iii) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

(ii) Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo No.

188/1990/404.6.3/2011 tanggal 3 Oktober 2011 yang ditandatangani oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Bupati Sidoarjo dengan rincian sebagai berikut:

Nama Perusahaan : PT Integra IndocabinetKewajiban : Membuat TPS Limbah B3 dan mengurus Izin TPS Limbah B3 ke

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo. Melakukan uji laboratorium secara periodik terhadap kualitas udara

setiap 6 bulan dan untuk limbah cair setiap bulan serta melakukan pelaporan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan setiap 6 bulan sekali.

Masa berlaku : Tidak terdapat ketentuan terkait masa berlaku.Pada Tanggal Pemeriksaan, sehubungan dengan kewajiban melakukan uji laboratorium secara periodik 6 bulanan oleh Perseroan, Perseroan telah melakukan uji laboratorium berdasarkan Analytical Report tertanggal 8 November 2016 yang dilakukan oleh PT Envilab Indonesia.

Jumlah biaya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan dalam rangka upaya pengelolaan lingkungan hidup berkisar Rp300 juta.

150 151

ENTITAS ANAK

(i) Izin Lingkungan a. Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan No.

188/2/KEP./413.207/2015 tanggal Januari 2015 sehubungan dengan Izin Lingkungan Pembangunan Industri Furniture yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan Badan Lingkungan Hidup yang isinya antara lain menjelaskan mengenai pemberian Izin Lingkungan kepada Interkraft dengan rincian sebagai berikut: - Ruang lingkup kegiatan dalam izin lingkungan ini meliputi kegiatan:

a. Pembangunan industri furniture pada lahan seluas 99.000 m2

b. Pemanfaatan lahan terbangun 43,56% dan lahan tidak terbangun 56,44% termasuk di dalamnya RTH.

c. Kapasitas produksi: i. Furniture kamar tidur 48.750 carton/bulan ii. Furniture kantor 26.000 carton/bulan

- Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan waib mengajukan permohonan perubahan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yaitu Izin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3

- Menyampaikan laporan pelaksanaan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup setiap 6 (enam) bulan sekali sejak keputusan ini ditetapkan Bupati Lamongan melalui Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan.

b. Berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Timur No. 660/K.491/2013 tentang Pemberian Izin Lingkungan atas Rencana Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam oleh Narkata, diterbitkan oleh Gubernur Kalimantan Timur. Berdasarkan Izin Lingkungan ini, Narkata wajib menyampaikan laporan pelaksanaan persyaratan dan kewajiban sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL-RPL) setiap 6 (enam) bulan sejak Izin Lingkungan ini ditetapkan.

c. Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Sidoarjo No. 660/17/IIL/404.5.1.15/2017 tanggal 30 Januari 2017 yang isinya antara lain menjelaskan sebagai berikut: Nama Perusahaan : PT Intera IndonesiaLokasi Kegiatan : Desa Betro Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo Jenis Usaha dan/atau Kegiatan : Industri Pengolahan Kayu (Barecore dan Gesso)Masa berlaku : Masa berlaku izin lingkungan ini sama dengan

masa berlakunya izin usaha dan/atau kegiatan. Kewajiban : Melakukan pengelolaan dampak l ingkungan

sebagaimana tercantum dalam dokumen UKL/UPL yang telah direkomendasi dan bertanggung jawab sepenuhnya a tas penge lo laan dan pemantauan dampak lingkungan dari kegiatan industri pengolahan kayu (Barecore dan Gesso).

Menyampaikan laporan pelaksanaan UKL/UPL setiap 6 bulan sekali kepada Bupati Sidoarjo sejak keputusan ini ditetapkan.

Pada Tanggal Pemeriksaan, Intera telah melakukan kewajiban uji laboratorium secara periodik 6 bulanan oleh berdasarkan Analytical Report tertanggal 8 November 2016 yang dilakukan oleh PT Envilab Indonesia.

d. Berdasarkan Keputusan Bupati Sidoarjo No. 188/1104/404.1.3.2/2016 tanggal 3 Oktober 2016 yang isinya antara lain menjelaskan sebagai berikut: Nama Perusahaan : PT Woodone Integra IndonesiaLokasi Kegiatan : Desa Betro Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo

150 151

Jenis Usaha dan/atau Kegiatan : Jl. Raya Industri No. 678 RT 13 RW 07 Desa Betro, Kec. Sedati Kab. Sidoarjo

Masa berlaku : Masa berlaku izin lingkungan ini sama dengan masa berlakunya izin usaha dan/atau kegiatan.

Kewajiban : Melakukan pengelolaan dampak l ingkungan sebagaimana tercantum dalam dokumen UKL/UPL yang telah direkomendasi dan bertanggung jawab sepenuhnya a tas penge lo laan dan pemantauan dampak lingkungan dari kegiatan industri pengolahan kayu.

(ii) UKL/UPLa. Berdasarkan Surat No. 660/54/413.207/2015 tanggal 16 Januari 2015 sehubungan

dengan Rekomendasi atas UKL-UPL Kegiatan Pembangunan Industri Furniture di Desa Dradahblumbang Kecamatan Kedungpring atas nama Interkraft yang isinya antara lain menjelaskan mengenai:(i) UKL-UPL untuk kegiatan tersebut layak secara lingkungan(ii) Melaporkan pelaksanaan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup

yang tercantum dalam formulir UKL-UPL tersebut kepada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan dan Instansi terkait setiap 6 (enam) bulan sekali terhitung sejak tanggal diterbitkannya surat rekomendasi ini

(iii) Mengajukan izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Berdasarkan Surat No. 660/3448/404.6.3/2016 tanggal 8 November 2016 sehubungan dengan Rekomendasi atas UKL-UPL Kegiatan Pembangunan Industri Furniture di Jalan Rajawali Industri, Desa Betro, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo atas nama Interkraft.

c. Berdasarkan Surat No. 660/743/404.6.3/20.2 tanggal 8 Mei 2012 sehubungan dengan rekomendasi UKL-UPL Kegiatan Industri Furniture, Moulding, dan Komponen Bahan Bangunan yang diterbitkan oleh Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Sidoarjo atas nama Intertrend yang isinya antara lain menjelaskan mengenai:(i) Dokumen UKL-UPL untuk kegiatan Industri Furniture, Moulding dan Komponen

Bahan Bangunan Intertrend di Jl. Industri No. 28 Desa Buduran Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo secara teknis dapat disetujui; dan

(ii) Penanggung jawab Intertrend wajib melaporkan pelaksanaan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan hidup yang tercantum dalam Dokumen UKL-UPL tersebut kepada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo dan instansi terkait setiap 6 (enam) bulan sekali.

d. Berdasarkan surat Rekomendasi UKL-UPL Kegiatan Industri Finishing Furniture No. 660/2338/404.6.3/2012 tanggal 27 November 2012 yang ditandatangani oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo atas nama Intera.

e. Berdasarkan surat Rekomendasi UKL-UPL Kegiatan Industri Pengolahan Kayu (Barcore dan Gesso) No. 660/3147/404.6.3/2016 tanggal 12 Oktober 2016 yang ditandatangani oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo atas nama Intera.

f. Berdasarkan Laporan Pelaksanaan Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan (i) Semester 2 (Juli-Desember) 2015 No. 02/BRT-PH/RKL-RPL/IV/2016 tanggal 20 April 2016, (ii) Semester 1 (Januari – Juli) 2016 No. 01/BRT-PH/RKI-RPL/IX/2016 tanggal 15 Juli 2016, dan (iii) Semester 2 (Juli-Desember) 2016 No. 02/BRT-PH/RKL-RPL/I/2017 tanggal 15 Januari 2017, yang telah mendapat pengesahan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Dinas Kehutanan atas nama Belayan.

g. Berdasarkan Laporan Pelaksanaan Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan (i) Semester 2 (Juli-Desember) 2015 No. 02/NR-PH/RKL-RPL/I/2016 tanggal 10 Januari 2016, (ii) Semester 1 (Januari-Juli) 2016 No. 01/NR-PH/RKI-RPL/IX/2016 tanggal 19 September 2016, dan (iii) Semester 2 (Juli-Desember) 2016 No. 02/NR-PH/RKL-RPL/I/2017 tanggal 10 Januari 2017, yang telah mendapat pengesahan dari Pemerindah Provinsi Kalimantan Timur Dinas Kehutanan atas nama Narkata.

152 153

h. Berdasarkan Rekomendasi atas UKL-UPL Kegiatan Toko Mebel Jl. H.R. Muhammad No. 27-29, Surabaya, No. 660.1/633/436.7.2/2015 tanggal 20 Mei 2015 yang diterbitkan oleh Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Surabaya atas nama Integriya.

i. Berdasarkan Rekomendasi UKL-UPL Kegiatan Industri Meubel No. 660/3258/404.6.3/2015 tanggal 27 Oktober 2015 untuk Integriya yang beralamat di Jl. Mangkurejo Desa Kwangsan Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, yang diterbitkan oleh Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Sidoarjo atas nama Integriya.

j. Berdasarkan surat Rekomendasi UKL-UPL Kegiatan Industri Barang Bangunan dan Kayu No. 660/2668/404.6.3/2016 tanggal 1 September 2016 yang ditandatangani oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo atas nama WII.

(iii) ANDALa. Berdasarkan Keputusan Bupati Sidoarjo Nomor 188/753/404.1.3.2/2016 tentang

Persetujuan Dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Industri Meubel oleh Sdr. Dra. Syany Tjandra (Dir Interkraft) di Desa Betro, Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo atas nama Interkraft yang isinya antara lain menjelaskan mengenai persertujuan Dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Industri Meubel Interkraft di Desa Betro, Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.

b. berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Timur No. 660/K.490/2013 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup atas Rencana Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam oleh Narkata, diterbitkan oleh Gubernur Kalimantan Timur.

c. Berdasarkan Penetapan Perencanaan Pengaturan Lalu Lintas Toko Jl. H.R. Muhammad No. 27-29, Surabaya, No. 550.1/14470/436.6.10/2015 tanggal 8 Mei 2015 yang diterbitkan oleh Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Surabaya atas nama Integriya.

Berdasarkan Keputusan Bupati Sidoarjo No. 188/562/404.1.3.2/2016 tentang Persetujuan Dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Industri Meubel oleh Integriya di Desa Kwangsan, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, tanggal 16 Mei 2016. Keputusan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan atas nama Integriya.

17.10 Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility / CSR) Sebagai perusahaan yang tumbuh dan besar bersama masyarakat Indonesia, Perseroan dan Entitas Anak berkomitmen untuk terus membina hubungan baik dan berinteraksi dengan para pelanggan, karyawan, pemasok, pemerintah, serta komponen masyarakat dari seluruh lapisan. Komitmen ini telah ada sejak Perseroan dan Entitas Anak didirikan.

Wujud dari komitmen ini adalah mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan secara nyata untuk menumbuhkan dan mengembangkan hubungan harmonis dengan masyarakat. Beberapa contoh partisipasi Perseroan dan Entitas Anak yang telah dilakukan selama ini adalah:

• Penyediaanmakananbergizikepadaanak-anakkurangmampumelaluiYayasanGerejaKatollik Don Bosco di Surabaya;

• Pembagianbahanmakananpokokkepadakalangankurangmampumelaluimasjid-masjiddan pesantren-pesantren di Surabaya dan Sidoarjo;

• Penanamankembalipohon-pohondihutankonsesi;• PenyediaanunitambulanskepadapantiasuhandiKabupatenPasuruan,JawaTimur;• PemberianbantuandanapembangunansekolahdiKalimantanTimurdandanagajiguru

melalui Yayasan MT of HOPE;• Pemberian dana bantuan pendidikan kepada anak-anak yang kurang mampu melalui

Yayasan Terang Surabaya.

152 153

17.11 Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Untuk meningkatkan kinerja Perseroan, untuk melindungi kepentingan stakeholders Perseroan, dan untuk meningkatkan pemenuhan hukum dan peraturan, Perseroan memiliki kewajiban untuk menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, seperti transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, dan keadilan. Perseroan menetapkan target pertumbuhan bisnisnya sesuai dengan rencana bisnis tahunan dan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, Perseroan bergantung pada kepercayaan dari masyarakat sekitar tempat bisnis Perseroan, maka kepercayaan seperti itu perlu dipertahankan dengan meningkatkan kinerja Perseroan, efisiensi dan manajemen berdasarkan prinsip kehati-hatian. Implementasi tata kelola perusahaan yang baik juga penting untuk membangun kepercayaan stakeholders dan mengendalikan risiko yang dihadapi oleh Perseroan.

Dewan Komisari Perseroan, Direksi, dan karyawan berkomitmen untuk menjunjung tinggi dan menerapkan prinsip tata kelola perusahan yang baik. Komitmen yang kuat dalam penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik pada seluruh aspek dari kegiatan bisnis Perseroan merupakan sebuah keharusan untuk bisa mendukung upaya untuk membangun organisasi yang bersaing dengan sumber daya manusia yang dapat diandalkan dan berkualitas. Untuk dapat merealisasikan komitmen tersebut, Perseroan secara berkelanjutan berupaya untuk meningkatkan dan menyempurnakan implementasi dari tata kelola perusahaan yang baik melalui pembentukan kebijakan internal yang sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

154 155

IX. TINJAUAN INDUSTRI

Informasi dalam bab ini telah di ambil dari laporan Euromonitor International Limited yang berjudul “Manufacturing and Distribution of Wooden Furniture and Building Components” dimana laporan tersebut mencerminkan kondisi market berdasarkan survei dan sumber informasi publik. Refrensi terhadap Euromonitor International Limited tidak mencerminkan pendapat Euromonitor International Limited tentang kelayakan investasi pada Perseroan. Direksi Perseroan percaya bahwa sumber informasi yang tercantum dalam bab ini adalah informasi yang berasal dari sumber terpercaya dan informasi tersebut telah direproduksi secara akurat dan dalam bentuk dan konteks yang tepat. Direksi tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa informasi tersebut salah atau menyesatkan. Informasi yang telah disiapkan oleh Euromonitor International Limited dan tertera pada bab Tinjauan Industri tidak diverifikasi secara independen oleh Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi, Penjamin Emisi Efek atau pihak lainnya yang terlibat dalam Penawaran Umum Perdana. Tidak ada juga jaminan dari Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek atau pihak lainnya yang terlibat dalam Penawaran Umum Perdana pada keakuratan informasi dan informasi tersebut tidak boleh diandalkan dalam keputusan investasi.

Keterangan Bagian Umum

Euromonitor International Limited adalah perusahan riset pasar profesional independen dengan pengalaman luas dalam bidangnya. Euromonitor ditugaskan untuk melakukan analisis dan melaporkan hasil riset mereka dalam laporan “Manufacturing and Distribution of Wooden Furniture and Building Components”. Biaya komisi yang diterima oleh Euromonitor tidak mempengaruhi kesimpulan yang ditarik dalam laporan Euromonitor. Informasi yang tercantum dalam bagian ini diambil dari laporan Euromonitor

Tentang Euromonitor

Euromonitor International adalah perusahaan terkemuka yang bergerak dalam bidang riset untuk industri dan pasar konsumen yang didirikan pada tahun 1972. Cakupan internasional yang komprehensif dan inovasi terdepan membuat produk Euromonitor menjadi sumber penting bagi perusahaan kecil dan besar dalam skala nasional maupun global. Dengan kantor di seluruh dunia dan analis di 80 negara, Euromonitor merupakan penyedia terkemuka dalam pasar intelijen global. Produk dan layanan Euromonitor sangat dihormati oleh komunitas bisnis internasional dan dia memiliki 5.000 klien aktif dimana 90% dari klien tersebut adalah perusahaan yang masuk dalam Fortune 500 Companies. Metodologi Penelitian

Dalam menyusun dan menyiapkan laporan, Euromonitor menggunakan metodologi berikut untuk memvalidasi data dan informasi yang telah dikumpulkan, dan memeriksa ulang informasi dari responden:

• PenelitianSekunder:MeninjauinformasiyangdipublikasikanolehsumbersepertiBadanPusat Statistik Indonesia, Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia, laporan keuangan yang telah diaudit, laporan penelitian independen dan data dari hasil riset Euromonitor International.

• Penelitian Utama:Melakukan wawancara pelaku industri terkemuka dan pakar industriuntuk mendapatkan data terkini dan wawasan tentang tren masa depan dan juga untuk memverifikasi konsistensi data dan hasil perkiraan penelitian.

• Proyeksidatadiperolehdarianalisisdatahistorisyangdiplotterhadapdatamakroekonomidengan mengacu pada faktor-faktor penting yang mempengaruhi industri.

154 155

• Memeriksadanmengkajiulangsemuasumberdananalisisindependenuntukmembangunestimasi akhir yang mencakup ukuran, pangsa, faktor pengemudi dan tren masa depan pasar mebel kayu dalam persiapan pembuatan laporan akhir tinjauan industri.

Basis Asumsi

Euromonitor International membuat laporan berdasarkan asumsi berikut:

• Lingkungan sosial, ekonomi dan politik Indonesia danAmerika akan tetap stabil dalamperiode perkiraan.

• Tidakadanyafaktortidakterdugaeksternalsepertikrisiskeuanganataukekuranganbahanbaku yang mempengaruhi permintaan dan pasokan mebel kayu di Indonesia dan Amerika dalam periode perkiraan.

• Penggerak pasar utama seperti kenaikan disposable income per kapita, urbanisasi yang cepat, konsumsi per kapita yang rendah dibandingkan negara maju, meningkatnya kesadaran kesehatan, meningkatnya permintaan akan produk high-end, meningkatnya permintaan untuk mebel kayu di Indonesia, dan jaringan distribusi yang membaik diharapkan akan mendorong pengembangan pasar mebel kayu di Indonesia dan Amerika.

A. Industri mebel ritel di Indonesia

Industri mebel kayu ritel di Indonesia menawarkan berbagai macam produk

Industri mebel kayu ritel di Indonesia dipengaruhi oleh sejarah dan tradisi yang kuat dalam kerajinan kayu dan apresiasi atas produk-produk kerajinan tangan. Indonesia memiliki berbagai macam pedagang dari toko kecil hingga jaringan toko berantai (chain stores) di kota-kota besar dan berbagai propinsi. Daerah industri kayu seperti kota Kepara dan Semarang terkenal memiliki berbagai macam toko mebel kayu.

Kota-kota dan propinsi seperti Jakarta, Surabaya, Jepara dan Bali adalah lokasi dimana toko-toko mebel kayu dengan luas toko yang cukup besar beroperasi. Toko-toko seperti Thema Home di Surabaya dan Beautiful Homes di Jepara adalah salah satu contoh dari toko mebel kayu ritel yang cukup besar di Indonesia. Toko-toko ritel tersebut menjual lebih dari 4 tipe mebel kayu untuk berbagai kategori penggunaan (misalnya untuk kantor, dapur, lorong rumah, kamar anak, ruang makan, ruang keluarga, dan lain-lain).

Saluran penjualan gerai mebel kayu lainnya adalah jaringan toko ritel (chain store retailers) yang memiliki lebih dari dua toko di Indonesia. Toko-toko seperti Informa, Vinoti Living dan Malinda Gallery adalah beberapa jaringan toko ritel yang tersebar di seluruh Indonesia. Toko-toko seperti ini pada umumnya menjual produk-produk mebel yang terbuat dari kayu maupun bukan kayu.

Pasar ritel domestik untuk mebel kayu tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkatkan konsumsi pribadi

Indonesia merupakan salah satu produsen dan exporter mebel kayu utama di dunia. Meskipun sebagian besar mebel kayu yang diproduksi di Indonesia secara historis ditujukan kepada pasar ekspor, namun akhir-akhir ini pertumbuhan ekonomi yang pesat dan peningkatan kesejahteraan konsumen Indonesia telah mendorong pasar ritel domestik mebel untuk berkembang dengan sangat pesat.

Preferensi mebel kayu terutama disebabkan oleh aspek visual dan apresiasi atas produk kayu di rumah. Popularitas mebel kayu di pasar domestik terus meningkat karena persepsi bahwa mebel kayu adalah perabotan kelas tinggi dan popularitas yang tinggi di antara desainer interior di Indonesia.

156 157

Industri mebel ritel di Indonesia beragam dan bervariasi

Industri mebel ritel di Indonesia tersebar luas dan beragam, mulai dari mebel berbiaya rendah yang diproduksi massal sampai dengan mebel kustom bermerek mewah yang diimpor. Pengecer di Indonesia lebih memilih mebel produksi massal dibanding mebel kustom bermerek mewah yang diimpor sebagai barang pilihan mereka karena permintaan untuk barang tersebut di dalam market domestik lebih tinggi.

Selebihnya, dengan mengimpor mebel bermerek dari Amerika Serikat dan Eropa, pengecer di Indonesia juga dapat memenuhi permintaan dari segmen konsumen mewah untuk mebel-mebel tersebut. Meningkatnya jumlah impor mebel ritel tidak hanya menyajikan peluang baru untuk merek asing tetapi, tetapi juga membekali merek lokal dengan pengalaman yang diperlukan untuk bersaing di dalam negeri.

Tren musiman yang kuat diamati oleh industri mebel ritel untuk Indonesia

Industri ritel di Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dari musiman dengan tren siklus menguntungkan yang diamati sebelum bulan puasa Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Musim meriah mendorong konsumen untuk belanja, meng-upgrade perabot rumah mereka dan mendekor rumah mereka dengan dekorasi terbaik yang mereka mampu belanjakan. Promosi yang signifikan juga diberikan selama musim perayaan untuk mendorong makeover rumah dan bisnis mebel ritel secara keseluruhan.

Dukungan pemerintah yang kuat untuk mengembangkan dan memperluas industri mebel ritel lokal

Pemerintah Indonesia semakin aktif dalam memberikan dukungan untuk industri mebel Indonesia dalam upaya untuk mengembangkan sektor ritel ini. IFEX Pameran Mebel Indonesia adalah salah satu peristiwa sukses yang didukung oleh Kementerian Perdagangan. Kerajinan mebel di acara-acara ini menyoroti mebel kayu Indonesia untuk massa lokal dan internasional yang secara tidak langsung mempromosikan bisnis mebel ritel.

Dari segi regulasi, Pemerintah Indonesia juga telah proaktif dalam menyikapi isu-isu dan kendala yang berkaitan dengan industri mebel kayu dalam negeri. Misalnya, Voluntary Partnership Agreement (VPA) antara Indonesia dan Uni Eropa mulai beroperasi pada bulan November 2016. Selain mempromosikan perdagangan hukum, langkah-langkah lain untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan kayu Uni Eropa juga ditegakkan. Konsumen ritel juga akan memperoleh keuntungan dari peningkatan standar yang diadopsi oleh industri domestik mebel kayu dalam rangka untuk memenuhi regulasi yang berlaku.

Tabel 1: Mebel kayu ritel dan pertumbuhannya di Indonesia, 2014 – 2021 Keterangan Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021Mebel Dalam Ruangan Rp miliar 25.604 26.919 28.040 29.134 30.188 31.208 32.181 33.147Mebel Kayu Dalam Ruangan Rp miliar 4.717 5.008 5.258 5.575 5.924 6.337 6.785 7.271Mebel Luar Ruangan Rp miliar 384 403 420 437 452 468 482 497Mebel Kayu Luar Ruangan Rp miliar 153 161 168 177 186 198 211 225Total Mebel Ritel Rp miliar 25.988 27.322 28.460 29.571 30.641 31.676 32.664 33.644Total Mebel Ritel % Pertumbuhan NA 5,1% 4,2% 3,9% 3,6% 3,4% 3,1% 3,0%Total Mebel Kayu Ritel Rp miliar 4,871 5,169 5,426 5,752 6,111 6,535 6,996 7,496Total Mebel Kayu Ritel % Pertumbuhan NA 6,1% 5,0% 6,0% 6,2% 6,9% 7,0% 7,1%Catatan: Proyeksi berdasarkan harga tahun 2016 yang konstan.Sumber: Euromonitor Passport Home and Garden 2016, Retailing Indonesia 2016

Pertumbuhan mebel kayu ritel melebihi industri mebel secara keseluruhan

Pasar ritel untuk mebel kayu di Indonesia mencapai Rp4.871 miliar pada tahun 2014. Pada tahun 2016 figur tersebut tumbuh menjadi Rp5.426 miliar dan diperkirakan akan mencapai Rp7.496 miliar di 2021. Kinerja pertumbuhan pasar ritel untuk mebel kayu lebih baik dibanding dengan

156 157

pertumbuhan industri mebel ritel secara keseluruhan berdasarkan hasil riset dari Euromonitor.Dalam proyeksi pertumbuhan mebel kayu ritel, pasar ritel untuk mebel kayu diperkirakan untuk mendapatkan keuntungan dari biaya lebih rendah untuk melayani pelanggan dengan adanya e-commerce, logistik yang lebih baik dan optimasi praktek pergudangan. Propinsi dan kota-kota kecil diharapkan untuk merangkul belanja online sebagai metode belanja sehingga akan menimbulkan kebutuhan terhadap perkembangan inovasi, kemasan, dan pemasaran produk mebel kayu. Penjualan ritel online untuk pelanggan di luar negeri juga diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap total segmen ritel di Indonesia.

Pertumbuhan yang diharapkan dari penjualan ritel mebel kayu juga dapat dikaitkan dengan preferensi konsumen terhadap produk kayu. Berdasarkan wawancara Euromonitor dengan para pedagang, produk mebel kayu pada akhir-akhir ini menunjukan tren perubahan dengan desain yang lebih menarik dan fungsional yang lebih baik.

Pemerintah juga terlibat dalam pembangunan perumahan murah dimana di perumahan murah tersebut telah dilengkapi dengan beberapa produk mebel kayu. Administrasi Presiden Jokowi telah mengumumkan keinginan untuk membangun satu juta rumah murah tersebut. Pembeli dari rumah-rumah tersebut kemungkinan besar akan membeli mebel-mebel lainnya, sehingga akan memberikan kontribusi pertumbuhan atas penjualan mebel kayu di Indonesia.Pengecer mebel kayu terkenal di Indonesia mempengaruhi pertumbuhan dalam negeriLima penjual ritel mebel kayu terbesar di Indonesia yang fokus yang berfokus pada mebel harga rendah sampai menengah mewakili sekitar 19% dari penjualan mebel kayu sebesar Rp1.019 triliun pada tahun 2016 di dalam negeri. Pasar ritel mebel kayu terfragmentasi dengan toko-toko kecil yang menawarkan barang-barang mebel kayu dengan harga rendah sampai menengah. Toko-toko kecil tersebut seperti dapat dilihat di sepanjang jalan-jalan Jepara dan Semarang yang biasanya jauh dari kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

Di sisi lain rantai toko ritel biasanya menunjukan produk mereka di pusat-pusat kota, dimana banyak toko-toko besar yang beroperasi di mal dan pusat perbelanjaan yang besar adalah praktek umum untuk toko-toko ritel berantai di Indonesia. Lima toko ritel mebel kayu terbesar di Indonesia megimplementasikan sebuah strategi dimana mereka tidak hanya mendirikan gerai ritel besar yang independen di sepanjang jalan seperti Jl. Proklamasi di Jakarta, tetapi juga menaruh gerai di pusal perbelanjaan seperti Tunjungan Plaza di Surabaya.

Thema Home milik Grup Integra adalah salah satu toko independen mendatang baru yang menjual mebel kelas produk menengah sampai kelas tinggi untuk memenuhi meningkatnya permintaan kelas menengah atas produk mebel dengan kualitas ekspor. Dimulai dari dibukanya satu toko pada tahun 2016, Grup Integra berharap untuk memperluas jaringan mereka di seluruh negeri dengan instansi lain dalam beberapa bulan mendatang. Penjualan Perseroan atas produk mebel bermerek di Indonesia, yang berkisar sekitar Rp36 miliar pada tahun 2016, bukan merupakan lima penjual ritel mebel kayu terbesar di Indonesia. Euromonitor melihat bahwa Perseroan dan Entitas Anak menghasilkan sektiar Rp306 miliar penjualan dari segmen manufaktur di Indonesia pada tahun 2016, namun sebagian besar penjualan tersebut berasal dari penjualan kepada pelanggan komersial non-ritel (seperti mebel untuk proyek hotel dan perumahan). Berdasarkan estimasi Euromonitor, pasar mebel kayu secara grosir di Indonesia adalah sekitar Rp4,5 triliun pada tahun 2016.

B. Industri mebel ritel di Amerika Serikat

Pertumbuhan pesat atas pembelanjaan konsumen di ritel mebel di Amerika Serikat

Pembelanjaan konsumen atas “Mebel dan Aksesori, Karpet dan Penutup Lantai Lainnya” mencapai pertumbuhan sekitar 3,6% pada periode tahun 2014 – 2016. Hal ini sebagian didukung oleh kebiasaan komsumen untuk proyek perbaikan rumah dan sektor perumahan yang telah membaik sejak dampak subprime mortgage pada tahun 2009. Hasil wawancara Euromonitor dengan para pelaku pasar menunjukan bahwa terdapat peningkatan popularitas mebel kayu untuk perabotan rumah dan proyek renovasi rumah. Desainer interior dan konsumen dapat memilih produk mebel kayu untuk menunjukan rumah yang lebih alami dan klasik.

158 159

Di sektor ritel, metode ritel omni-channel dapat dikatakan lazim jika dibandingkan dengan market ritel Indonesia. Konsumen terus mencari informasi, ide-ide dan pembelian melalui internet. Sejauh ini ritel online terlihat untuk akan berkembang terus dan akan terus mempengaruhi penjualan batu bata-dan-mortir.

Industri mebel di AS yang sensitif terhadap perubahan harga

Terkait dengan faktor biaya, pengecer mebel sangat mempertimbangkan global sourcing dalam hal praktek pembelian. Tenaga kerja dan bahan baku yang lebih murah di negara lain berarti memasok bahan baku dan produk jadi dari negara-negara lain tersebut menjadi praktek pengendalian biaya yang penting.

Pengecer mebel juga mulai sourcing mebel secara langsung dari produsen luar negri. Negara seperti China, Indonesia, Canada, Mexico dan Vietnam termasuk mitra impor khas AS. Penggunaan produsen yang didedikasikan untuk mebel bermerek AS juga merupakan kecenderungan yang dominan.

Sebagian besar mebel kayu diimpor ke AS dari produsen pihak ketiga

Mebel kayu yang diimpor ke AS baik oleh pengecer domestik atau dengan merek asing untuk dijual kebanyakan berasal dari berbagai pemasok dimana China, Vietnam dan Indonesia termasuk mitra penting dalam perdagangan.

Pada umumnya, desain mebel berasal dari perusahaan-perusahaan AS sementara proses manufaktur dan kemasan ditangani oleh negara-negara pengekspor tersebut. Oleh karena itu, kemampuan untuk menghasilkan produk mebel knock-down sangatlah penting bagi produsen dari negara-negara tersebut.

Perkembangan mebel ritel online yang menjadi pendorong pertumbuhan

Dalam beberapa tahun terakhir, mebel ritel online mulai berkembang dan menjadi lebih umum terutama pada kalangan konsumen perkotaan yang lebih akrab dan nyaman dengan ritel online. Pada tahun 2014, sekitar 4,4% dari penjualan ritel mebel kayu berlangsung melalui jalur online. Pada tahun 2016, proporsi ini meningkat menjadi 5,6% dimana hampir USD 2.9659 miliar penjualan ritel mebel kayu berlangsung secara online.

Generasi milenial merupakan kekuatan pendorong utama yang mempengaruhi pola pembelian mebel

Dalam beberapa tahun terakhir ini, generasi milenial di AS sedang mulai bertumbuh dan diperkirakan akan menjadi salah satu faktor yang berperan dalam mendorong pertumbuhan penjualan ritel mebel termasuk mebel kayu. Sebagai salah satu yang terbesar kelompok dalam populasi AS hari ini, generasi millennial telah menunjukkan pandangan dan pendekatan yang berbeda terhadap home furnishing dan pilihan mebel dibandingkan dengan generasi yang lebih tua seperti baby boomer. Ini telah dan akan semakin membentuk bagaimana mebel kayu akan dirancang, dipasarkan dan dijual kepada konsumen pasar massal karena para pengecer menjadi sadar akan seberapa pentingnya memanfaatkan fenomena pertumbuhan generasi milenial.

Namun, generasi milenial telah menunda rencana pembelian rumah mereka sendiri dikarenakan faktor-faktor seperti dampak resesi pada tahun 2009 yang mengakibatkan banyak generasi milenial terlambat untuk memperoleh keamanan pendapatan dan pekerjaan pada tahun-tahun setelah resesi tersebut. Akibatnya, akan lebih sedikit orang dari generasi milennial untuk memiliki properti hunian mereka sendiri hari ini, dan mereka akan cenderung untuk membeli properti yang lebih kecil dan murah. Dengan demikian, generasi milenial yang membeli rumah cenderung untuk membeli mebel yang kecil, multifungsi dengan harga terjangkau yang lebih cocok dengan gaya hidup dinamis perkotaan.

158 159

Hambatan rendah untuk masuk ke pasar ritel mebel

Hampir tidak ada hambatan bagi para pengecer baru yang mencari peluang untuk memasuki pasar ritel mebel di Amerika Serikat karena biaya modal yang diperlukan tidak lagi signifikan yang disebabkan oleh kencenderungan untuk outsourcing ke Cina, Indonesia, dan negara-negara manufaktur lainnya. Selain itu, tidak ada pembatasan perdagangan atau penghalang untuk masuk pasar dimana pasar ritel secara keseluruhan di AS umumnya reseptif akan produk mebel kayu yang diimpor.

Akan tetapi, pengecer ritel baru akan harus bersaing dengan pemain industri besar yang menikmati biaya yang lebih rendah melalui skala ekonomi penjualan yang tinggi, daya tarik merek mereka, dan hambatan strategis dalam produk tertentu seperti perjanjian penjualan secara ekslusif.

Tabel 2: Mebel kayu ritel di Indonesia, 2014 – 2021 (dalam jutaan USD) 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021Mebel Kayu Dalam Ruangan 47.705 50.375 52.235 53.521 54.444 55.368 56.738 57.547Mebel Kayu Luar Ruangan 786 825 851 868 885 900 913 923Total Mebel Kayu Ritel 48.491 51.200 53.086 54.389 55.329 56.268 57.650 58.470Total Mebel Kayu Ritel Online 2.141 2.474 2.960 3.501 4.033 4.517 5.150 5.614Catatan: Proyeksi berdasarkan harga tahun 2016 yang konstan.Sumber: Euromonitor Passport Home and Garden 2016, Retailing Indonesia 2016.

Total pasar ritel mebel kayu di Amerika Serikat tercatat sebesar USD53.086 juta pada tahun 2016 dimana terdapat pertumbuhan 3,7% dari tahun sebelumnya. Total penjualan ritel online untuk mebel kayu adalah USD2.960 juta pada tahun 2016 dengan bertumbuh sebesar 19,6% dari tahun ke tahun karena preferensi yang berkembang untuk pembelian online

Pertumbuhan penjualan ritel online telah mengungguli penjualan ritel tradisional mebel kayu (meskipun masih tetap didominasi oleh ritel) dan diperkirakan akan terus berlanjut dalam tren yang sama di masa mendatang. Dengan tren dimana kebiasaan penbelian konsumen semakin canggih, maka penjualan produk mebel akan lebih terfokus jalur penjualan online. Showroom virtual dan ketersediaan informasi rinci produk secara online akan mendukung penjualan online produk mebel (termasuk mebel kayu) di Amerika Serikat.

Lima pengecer mebel kayu AS yang mempengaruhi pertumbuhan dalam negeri

Tabel 3: Ranking pengencer mebel kayu di AS, 2016Pengencer RankingAshley Home Stores 1Rooms to Go 2William-Sonoma (including West Elm) 3Restoration Hardware 4Wayfair 5Catatan: Nilai ritel hanya memperhitungkan persentase akun produk mebel kayu yang dijual di outlet tanpa mempertimbangkan penjualan dan pendapatan online.

Sumber: Perkiraan Euromonitor yang diperoleh dari wawancara dan riset intensif dengan produsen mebel kayu, distributor terkemuka serta asosiasi perdagangan yang relevan di Amerika Serikat

Toko ritel mebel kayu besar di Amerika Serikat mempengaruhi pertumbuhan domestikLima toko ritel mebel terbesar di Amerika Serikat mewakili sekitar 9,0% dari total penjualan ritel mebel kayu pada tahun 2016.

Ashley Home Stores hadir di banyak negara dan menawarkan jalur belanja ritel online dan tradisional dimana mebel kayu termasuk salah satu penawaran mereka dari segmen dekorasi rumah mereka yang banyak. Sebuah outlet mereka di Minnesota yang dibawahi Ashley Mebele memasokan barang-barang lokal dan internasional di toko mereka.

160 161

Rooms to Go di sisi lain adalah pengecer yang menjual produk-produk bermerek yang diimpor dari Asia dan Kanada. Mereka telah secara konsisten menduduki peringkat kedua dalam tiga tahun terakhir dimana pendapatan dan pertumbuhan dari home furnishing meningkat secara konstan dari tahun ke tahun.

William Sonoma Home yang berbasis di California mempunyai 35 toko di seluruh Amerika Serikat. Layanan mereka termasuk made-to-order perabot dapur kayu, jasa desain, dan kartu hadiah ritel membuat mereka berbeda mereka dalam kompetisi mebel kayu.

Restoration Hardware adalah merek mewah di pasar home furnishing Amerika Serikat. Perusahaan ini memiliki beberapa saluran distribusi termasuk Galeri, Sumber Buku dan situs belanja online. Koleksi mebel kayu mereka terinspirasi oleh desainer Asia terutama yang berbasis di Hong Kong. Kemitraan berdasarkan musim dengan pengrajin terkenal di dunia membedakan perusahaan mereka dengan kompetitor.

Wayfair adalah salah satu platform belanja online mebel terbesar yang menawarkan berbagai macam gaya dan harga poin kepada konsumen. Berkantor pusat di Boston, perusahaan ini mempekerjakan sekitar 5.400 orang dan perusahaan ini menawarkan lebih dari 7 juta produk dari 7.000 pemasok di seluruh dunia.

C. Manufaktur mebel di Indonesia

Berdasarkan dari hasil riset terbaru oleh Badan Pusat Statistik, Indonesia memiliki sekitar 965 produsen mebel kayu pada tahun 2014. Dari jumlah ini, 263 atau 27,3% dari produsen ini diklasifikasikan sebagai produsen yang memiliki fasilitas yang cukup besar. Karakteristik fasilitas tersebut meliputi luas fasilitas produksi lebih dari 25.000 meter persegi dan kemampuan memproduksi 10 kontainer setiap bulannya. Statistik pemerintah juga menunjukkan bahwa 55 dari fasilitas-fasilitas manufaktur tersebut adalah milik asing. Sektor manufaktur mebel di Indonesia besar dan terfragmentasi dengan berbagai macam fasilitas ukuran kecil yang disediakan untuk menggapai market masyarakat lokal di pedesaan Indonesia.

Permintaan global yang kuat untuk mebel kayu dari Indonesia yang dapat dikaitkan dengan tradisi historis yang kuat di kayu dan kerajinan artistik

Indonesia merupakan salah satu produsen dan eksportir mebel kayu terbesar di dunia. Indonesia memiliki tradisi sejarah kuat dalam kayu dan kerajinan seni yang telah menghasilkan banyak mebel kayu buatan tangan indah yang dihasilkan dari Indonesia dan diekspor ke seluruh dunia. Hal ini telah membantu untuk tidak hanya membangun reputasi dan merek nilai mebel kayu Indonesia di pasar global,tetapi juga telah menciptakan permintaan tinggi untuk produk-produk eksotis di pasar ekspor utama seperti Amerika Serikat dan Eropa. Kelimpahan Indonesia akan tukang yang terampil bermakna bahwa produksi mebel kayu buatan tangan berkualitas tinggi tersebut dapat digenjot produksinya untuk memenuhi permintaan global.

Semakin banyak produsen dan eksportir mebel kayu Indonesia yang bekerja untuk mendapatkan sertifikasi FSC

Sertifikasi Forest Stewardship Council (FSC) telah menjadi isu penting bagi produsen dan eksportir mebel kayu Indonesia. Hal ini terjadi karena banyak pasar ekspor utama untuk mebel kayu Indonesia melarang impor kayu dan produk kayu ilegal ke pasar mereka.

Sertifikasi FSC adalah sertifikasi yang diakui secara internasional bahwa produk bersertifikat ramah lingkungan, berkualitas tinggi dan juga dipanen dan diproduksi secara hukum. Dengan demikian, sertifikasi FSC memungkinkan produsen mebel kayu Indonesia untuk dapat masuk ke pasar yang menawarkan harga lebih tinggi untuk produk yang bersertifikasi FSC (dibandingkan dengan pasar yang tidak membutuhkan sertifikasi FSC) seperti Amerika Serikat dan Eropa. Oleh karena itu, pelaku industri mulai memfokusan diri mereka untuk mendapatkan sertifikasi FSC dan mulai menguatkan investasi sumber daya untuk memastikan bahwa produk mebel kayu mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan sertifikasi FSC.

160 161

Namun demikian, meskipun sertifikasi FSC sangat penting bagi produsen dan eksportir mebel kayu Indonesia, proses untuk memperoleh sertifikasi tersebut dapat memakan biaya dan waktu. Hal ini menjadi rintangan signifikan bagi produsen kecil yang kekurangan sumber daya atau pengetahuan tentang cara menavigasi proses sertifikasi. Oleh karena itu, produsen kecil mungkin tidak akan berhasil untuk memperoleh sertifikasi FSC sehingga akan menghadapi hambatan untuk masuk ke pasar export yang menawarkan harga lebih tinggi bagi produk bersertifikasi FSC.

Meningkatnya kesadaran isu-isu berkelanjutan lingkungan mengubah cara perusahaan dalam mencari sumber bahan baku

Baik konsumen lokal dan global mebel kayu Indonesia semakin lebih memperhatikan isu-isu keberlanjutan lingkungan, dan mereka mulai menempatkan pentingnya keramahan lingkungan dari produk mebel kayu yang mereka beli. Hal ini terutama dapat dilihat untuk konsumen yang lebih kaya dari braket menengah dan atas dimana margin keuntungan bagi produsen mebel kayu biasanya lebih tinggi.

Untuk menanggapi tren yang berkembang, produsen mebel kayu Indonesia semakin memanfaatkan kayu daur ulang sebagai bagian dari bahan baku utama mereka dalam proses manufaktur. Mereka juga memperkenalkan atau memperluas program reboisasi lokal untuk meningkatkan “kredensial hijau” mereka. Strategi lain yang digunakan oleh produsen mulai untuk mengadopsi metode produksi yang lebih efisien terhadap lingkungan dan juga memperoleh sertifikasi yang diakui secara internasional dalam pengelolaan lingkungan. Ini sering dilakukan dengan harapan meningkatkan akses ke pasar ekspor penting seperti Eropa, AS dan Jepang di mana ada standar lingkungan yang dikenakan pada produk impor semakin ketat.

Indonesia merupakan negara yang semakin menarik untuk perusahaan mebel kayu internasional

Indonesia semakin menjadi menarik sebagai basis manufaktur untuk perusahaan mebel asing karena biaya tenaga kerja di Indonesia yang relatif rendah dan berlimpahnya tenaga kerja yang tidak terampil dan terampil seperti tukang kayu dan pemahat kayu di dalam negeri. Akses mudah ke pasokan kayu mentah dengan biaya yang jauh lebih rendah karena kedekatannya juga menjadi salah satu titik tarik utama bagi perusahaan mabel asing.

Selama periode peninjauan, perusahaan asing telah menyiapkan fasilitas produksi untuk mebel kayu di Indonesia. Produsen Taiwan PT Woodworth Wooden Industries juga telah menginvestasikan sebanyak USD40 juta di fasilitas produksi di Indonesia. Tren positif ini menyoroti kemampuan dan potensi yang dimiliki Indonesia dalam manufaktur produk mebel kayu.

Tren produk mebel kayu knocked-down

Mengekspor mebel bukanlah tugas yang mudah karena tren, kemasan gaya dan bahkan praktek-praktek sosial perlu ditinjau sebelum kesepakatan dapat diraih. Pembeli asing dari Amerika Serikat dan bahkan negara-negara Eropa lebih memilih produk mebel knock-down karena produk tersebut lebih mudah untuk transportasi dan tidak menambah biaya logistik terutama ketika memesan dalam jumlah besar.

Perusahaan seperti Grup Integra termasuk perusahaan yang mampu memproduksi mebel knock-down untuk ekspor. Mengontrol kualitas termasuk penting karena variasi warna dan bagian yang terhubung harus sesuai sesuai ketika disusun di depan konsumen. Dengan demikian, memiliki pengalaman dalam memberikan mebel knock-down merupakan keuntungan bagi manufaktur mebel ketika berhadapan dengan klien asing.

162 163

Tabel 4: Jumlah Produksi Mebel Kayu di Indonesia, 2014 – 2021 (Dalam jutaan rupiah)Nilai Historis (Rp Juta) Nilai Proyeksi (Rp Juta)

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021Nilai Barang yang Diproduksi 17.780.228 22.564.162 17.454.492 20.005.256 22.117.137 23.493.479 24.315.750 24.860.608

Catatan: Prediksi berdasarkan harga konstan tahun 2016Sumber: Pusat Badan Statistik Indonesia, Euromonitor Analysis

Permintaan atas produk mebel kayu meningkat di masa mendatang

Produksi barang mebel kayu di Indonesia mencapai Rp17.780 miliar pada tahun 2014. Produksi pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi Rp17.454 miliar karena penurunan ekspor. Berdasarkan data dari statistik perdagangan, tren tersebut juga dialami oleh negara-negara regional seperti Cina, Vietnam dan Malaysia, dimana negara-negara tersebut juga menunjukan penurunan pertumbuhan ekspor produk mebel kayu dari tahun ke tahun pada tahun 2015. Pada pasar di Indonesia, stok mebel kayu yang telah diproduksi pada tahun 2014 dan 2015 telah terjual habis pada tahun 2016 oleh toko-toko ritel dan eksportir di Indonesia. Euromonitor memproyeksikan peningkatan aktivitas manufaktur pada tahun 2017 yang didorong oleh permintaan baru dan pertumbuhan permintaan atas produk mebel kayu.

Permintaan domestik dan ekspor untuk mebel kayu pada proyeks periode sampai dengan tahun 2021 diperkirakan akan mencapai Rp24.860 miliar pada tahun 2021 atau setara dengan tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun sekitar 7,3% dari tahun 2017 hingga 2021.

Lima besar produsen domestik mebel kayu

Tabel 5: Produsen Mebel Kayu di Indonesia, 2016Produsen Ranking Market Share Mebel KayuGrup Integra 1 5,2%Perusahaan B 2 2,6%Perusahaan C 3 1,6%Perusahaan D 4 1,5%Perusahaan W 5 0,7%Sumber: Analisa Euromonitor dari wawancara berbagai sumber.

Grup Integra adalah manufaktur mebel kayu terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar 5,2% pada tahun 2016. Integra telah mempertahankan posisi puncak dalam hal pangsa pasar sejak tahun 2014. Grup Integra adalah salah satu perusahaan di antara beberapa produsen terintegrasi mebel kayu dengan tiga pabrik di Indonesia. Integra memiliki dua pemegang konsesi, fasilitas manufaktur lengkap dan toko ritel yang terletak di Surabaya. Perusahaan ini sepenuhnya bersertifikat dengan berbagai sertifikat ekspor di dalam dan luar negeri termasuk sertifikasi FSC dan Sistem Jaminan Legalitas Kayu Indonesia. Integra juga mengimplementasikan praktik daur ulang pada setiap langkah proses produksinya.

D. Ekspor dan impor mebel

Produsen besar menargetkan pasar ekspor

Produsen mebel kayu yang besar akan meningkatkan fokus mereka pada ekspor produk ke pasar lain terutama Amerika Serikat dan negara-negara Eropa lainnya. Produsen mebel Indonesia juga mendukung tren dan berfokus pada permintaan pasar yang tinggi di luar negeri.Negara pengekspor seperti Indonesia, Vietnam dan Malaysia diharapkan untuk mendapatkan keuntungan dari negara-negara seperti AS dan Inggris yang mempersiapkan diri untuk menerapkan kebijakan baru, praktek-praktek anti-dumping dan penyesuaian pajak impor. Ketergantungan pada impor mebel dalam jumlah besar dari satu negara bertolak belakang dengan praktek-praktek terbaik dari sumber yang memerlukan beberapa mitra impor dan umum. Menurut para pedagang, produsen Indonesia telah menyiapkan diri dengan meningkatnya

162 163

permintaan dari pembeli asing yang sebagian besar berasal dari Amerika Serikat dan Inggris.Impor mebel kayu ke Amerika Serikat juga telah melihat peningkatan dalam tiga tahun terakhir terutama untuk mebel kayu kantor dan dapur.

D.1. Impor mebel kayu ke Amerika Serikat

Tabel 6: Impor Mebel Kayu ke Amerika Serikat, 2016Impor Mebel ke Amerika Serikat Nilai Perdagangan (dalam USD juta), CIF (Historis, 2013 – 2016)Kode HS Produk 2013 2014 2015 2016940330 Mebel kayu kantor 864 902 964 1.040940350 Mebel kayu kamar tidur 3.345 3.513 3.815 3.699940340 Mebel kayu dapur 1.018 1.192 1.453 1.648940360 Mebel kayu lainnya 5.142 5.528 5.965 5.956Sumber: Comtrade

Impor mebel Amerika Serikat terpengaruhi oleh fluktuasi nilai mata uang

Total impor mebel kayu ke Amerika Serikat telah meningkat sejak tahun 2014 sampai 2016 dengan total nilai impor sebesar USD 12,3 miliar pada tahun 2016 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 5,3% selama 3 tahun.

Cina adalah eksportir terbesar mebel kayu ke Amerika Serikat dimana jumlahnya adalah sekitar sepertiga (USD4,6 miliar) dari total impor mebel kayu ke Amerika Serikat pada 2016. Vietnam, Kanada, Malaysia, Meksiko, Italia dan Indonesia adalah negara eksportir mebel kayu terbesar dengan peringkat yang berurutan berdasarkan nilai ekspor.

Impor mebel kayu dari Indonesia ke Amerika Serikat turun sebesar 10,2% pada tahun 2016 meskipun impor untuk mebel kayu secara keseluruhan meningkat sebesar 1,2% di tahun yang sama. Impor mebel kayu Amerika Serikat dari negara-negara Asia, seperti Cina dan Vietnam, meningkat sebesar 0,3% dan 2,1% pada tahun 2016, dikarenakan oleh pelemahan nilai mata uang dari kedua negara tersebut terhadap dolar Amerika Serikat (dibandingkan dengan penguatan Rupiah sebesar 0,7%) dan juga aktivitas promosi dari kedua negara tersebut pada tahun 2016.

D.2. Ekspor barang dan bahan bangunan mebel kayu dari Indonesia

Tabel 7: Ekspor Mebel Kayu dari Indonesia, 2013 - 2016Ekspor Mebel Kayu Nilai Perdagangan (dalam USD juta), CIF (Historis, 2013 – 2016)Kode HS Jenis Barang 2013 2014 2015940330 Mebel kayu kantor 34.88 36.69 28.90940350 Mebel kayu kamar tidur 163.49 150.76 158.88940340 Mebel kayu dapur 41.06 38.22 37.18Sumber: Comtrade

Segmen mebel kayu Indonesia untuk kamar tidur memiliki kinerja lebih baik dibandingkan dengan segmen lainnya

Tingkat ekspor mebel kayu dari Indonesia secara keseluruhan mengalami sedikit penurunan sebesar 0,3% pada 2015 karena penurunan permintaan dari negara impor terbesar kedua dan ketiga seperti Jepang dan Perancis dengan penurunan ekpor sebesar 20,4% dari Jepang dan 10,6% dari Perancis.

Pelemahan dolar Amerika Seriakt terhadap Rupiah pada tahun 2016 juga berkontribusi pada penurunan ekspor mebel kayu ke Amerika Serikat. Namun, ekspor mebel kayu untuk kamar tidur dari Indonesia meningkat sebesar 5,4% pada tahun 2015, jauh lebih baik dibandingkan dengan ekspor mebel kayu segmen lainnya.

164 165

X. EKUITAS

Di bawah ini disajikan posisi ekuitas Perseroan yang berasal dari dan/atau dihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Teramihardja, Pradhono dan Chandra (Rödl & Partner) dengan opini wajar tanpa modifikasian dengan paragraf penjelas mengenai perubahan mata uang fungsional dari Dolar Amerika Serikat (USD) ke Rupiah Indonesia (IDR) yang ditandatangani oleh Agustina Felisia, melalui laporanya tertanggal 28 April 2017.

(dalam Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2014 2015 2016EKUITASEkuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik

entitas indukModal saham – nilai nominal Rp100 per saham pada

tahun 2016, dan Rp1.000.000 per saham pada tahun 2015 dan 2014Modal dasar – 20.000.000.000 saham pada tahun 2016, 250.000 saham pada tahun 2015 dan 2014Modal ditempatkan dan disetor penuh – 5.000.000.000 saham pada tahun 2016, 195.000 saham pada tahun 2015 dan 100.000 saham pada tahun 2014 100.000.000.000 195.000.000.000 500.000.000.000

Tambahan modal disetor 119.045.697.456 24.045.697.456 25.093.405.789Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 105.769.457.388 141.425.224.187 141.425.224.187Surplus revaluasi aset tetap – bersih 155.811.192.447 139.866.947.544 640.440.950.720Selisih transaksi nilai ekuitas dengan pihak non-

pengendali 510.692.166 510.692.166 1.763.749.431Saldo laba 95.450.012.909 165.264.491.867 95.685.208.599Sub-jumlah 576.587.052.366 666.113.053.220 1.404.408.538.726Kepentingan non-pengendali 19.771.319.807 40.870.174.662 25.624.443.100JUMLAH EKUITAS 596.358.372.173 706.983.227.882 1.430.032.981.826

Perseroan berencana untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 1.250.000.000 (satu miliar dua ratus lima puluh juta) saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama atau 20,00% (dua puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) per saham dan harga penawaran saham sebesar Rp260,-(dua ratus enam puluh Rupiah) per saham.

Di bawah ini disajikan posisi ekuitas proforma Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 setelah memperhitungkan dampak dari dilakukannya Penawaran Umum Perdana Saham ini:

164 165

TABEL PROFORMA EKUITAS PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016

(dalam Rupiah)

Uraian Modal SahamTambahan Modal

Disetor Biaya Emisi

Selisih kurs karena

penjabaran laporan keuangan

Surplus revaluasi asset tetap –

bersih

Selisih nilai transaksi

perubahan ekuitas Entitas

Anak Saldo LabaKepentingan

non-pengendali Jumlah EkuitasPosisi ekuitas menurut laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2016

500.000.000.000 25.093.405.789 - 141.425.224.187 640.440.950.720 1.763.749.431 95.685.208.599 25.624.443.100 1.430.032.981.826

Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 1.250.000.000 (satu miliar dua ratus lima puluh juta) saham dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham yang ditawarkan Rp260,- (dua ratus enam puluh Rupiah) setiap saham

125.000.000.000 200.000.000.000 12.628.815.000 - - - - - 312.371.185.000

Posisi ekuitas proforma pada tanggal 31 Desember 2016 setelah Penawaran Umum Perdana Saham

625.000.000.000 225.093.405.789 12.628.815.000 141.425.224.187 640.440.950.720 1.763.749.431 95.685.208.599 25.624.443.100 1.742.404.166.826

166 167

XI. KEBIJAKAN DIVIDEN

Seluruh Saham Biasa Atas Nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.

Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen dalam bentuk tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.

Berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, pengumuman mengenai pembagian dividen dibuat berdasarkan keputusan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Perseroan dapat membagikan dividen pada tahun tertentu hanya jika Perseroan memiliki saldo laba positif.

Usulan, jumlah dan pembayaran dividen merupakan kewenangan Direksi Perseroan dan Dewan Komisaris dan akan bergantung pada persetujuan RUPS. Besarnya dividen bergantung pada sejumlah faktor termasuk laba bersih, ketersediaan dana cadangan, persyaratan belanja modal, hasil usaha dan kas. Faktor-faktor tersebut, pada akhirnya, bergantung kepada berbagai hal termasuk keberhasilan dalam pelaksanaan strategi usaha, keuangan, akibat adanya kompetisi dan pengaturan, kondisi perekonomian secara umum yang berlaku terhadap Perseroan atau usaha Perseroan. Sebagian besar faktor-faktor tersebut berada di luar kendali Perseroan.

Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan di atas, manajemen Perseroan bermaksud mengusulkan secara konsisten pada rapat umum pemegang saham tahunan agar mulai tahun buku 2017, rasio pembayaran dividen tunai atas laba tahun 2017 dan seterusnya sebanyak-banyaknya sampai dengan 35% (tiga puluh lima persen) dari total laba bersih tahun berjalan.Dividen yang diterima oleh pemegang saham, baik Indonesia atau non-Indonesia, akan diterapkan pengenaan pajak penghasilan atas dividen berdasarkan pasal-pasal yang berlaku dari Undang-Undang Pajak Penghasilan di Indonesia yaitu Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan atau sesuai dengan ketentuan dan persyaratan perjanjian pajak yang berlaku antara Indonesia dan negaranya masing-masing.

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenants) dalam hal Perseroan mengumumkan dan membagikan dividen kepada pemegang saham Perseroan dalam perjanjian pinjaman antara Perseroan dengan para krediturnya.

166 167

XII. PERPAJAKAN

A. Perpajakan Untuk Pemegang Saham

Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Pasal 4 ayat 3 huruf (f) Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009), penerima dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia juga tidak termasuk sebagai Objek Pajak

Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi:

1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan2. Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang

menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 234/PMK.03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak maka penghasilan yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan dari penanaman modal antara lain berupa dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa efek di Indonesia tidak termasuk sebagai objek Pajak Penghasilan.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, ditetapkan sebagai berikut:

1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat final. Pembayaran Pajak Penghasilan yang terutang dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;

2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dari nilai saham Perseroan yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum;

3. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama masing-masing pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek. Namun, apabila pemilik saham pendiri tidak memilih untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan cara membayar tambahan Pajak Penghasilan final 0,5% (nol koma lima persen) tersebut, penghitungan Pajak Penghasilan atas keuntungan penjualan saham pendiri dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-undang No. 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Dividen Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri, penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dikenai Pajak Penghasilan sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto dan bersifat final.

168 169

Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri (termasuk Bentuk Usaha Tetap) yang tidak memenuhi ketentuan Pasal 4 ayat 3 huruf (f) Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 di atas, atas pembayaran dividen tersebut dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto sebagaimana diatur di dalam Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Lebih lanjut, sesuai ketentuan Pasal 23 ayat (1a) maka apabila Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan dividen tersebut tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% (seratus persen) dari tarif yang semula dimaksud atau sebesar 30% (tiga puluh persen) dari penerimaan brutonya.

Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dikenakan tarif 20% (dua puluh persen) dari kas yang dibayarkan (dalam hal dividen tunai) atau 20% (dua puluh persen) dari nilai pari (dalam hal dividen saham) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dividen dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu Negara yang telah menandatangani Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (“P3B”) dengan Indonesia, dengan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur di dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, sebagaimana telah diubah dengan PER-24/PJ/2010.

Agar Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) tersebut dapat menerapkan tarif sesuai P3B, sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, sebagaimana telah diubah dengan PER-24/PJ/2010, Wajib Pajak Luar Negeri diwajibkan untuk melampirkan Surat Keterangan Domisili (SKD) / Certificate of Domicile of Non Resident for Indonesia Tax Withholding yaitu:

1. Form-DGT 1 atau; 2. Form-DGT 2 untuk bank dan WPLN yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui

kustodian sehubungan dengan penghasilan dari transaksi pengalihan saham atau obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan di pasar modal di Indonesia selain bunga dan dividen serta WPLN yang berbentuk dana pensiun yang pendiriannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di negara mitra dan merupakan subjek pajak di negara mitra.

3. Form SKD yang lazim diterbitkan oleh negara mitra dalam hal Competent Authority di negara mitra tidak berkenan menandatangani Form DGT-1 / DGT-2, dengan syarat: • FormSKDtersebutditerbitkanmenggunakanBahasaInggris;• Diterbitkanpadaatausetelahtanggal1Januari2010;• Berupa dokumen asli atau dokumen fotokopi yang telah dilegalisasi oleh Kantor

Pelayanan Pajak tempat salah satu Pemotong/Pemungut Pajak terdaftar sebagai Wajib Pajak;

• sekurang-kurangnyamencantumkaninformasimengenainamaWPLN;dan• mencantumkantandatanganpejabatyangberwenang,wakilnyayangsah,ataupejabat

kantor pajak yang berwenang di negara mitra P3B atau tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan kelaziman di negara mitra P3B dan nama pejabat dimaksud.

Di samping persyaratan Form-DGT1 atau Form DGT-2 atau Form SKD Negara Mitra maka sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-62/PJ/2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda sebagaimana telah diubah dengan PER-25/PJ/2010 tanggal 30 April 2010 maka WPLN wajib memenuhi persyaratan sebagai Beneficial Owner atau pemilik yang sebenarnya atas manfaat ekonomis dari penghasilan.

168 169

B. Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Oleh Perseroan

Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku.

Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan dan Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Perseroan juga telah menyampaikan SPT Tahunan untuk tahun 2016 pada tanggal 26 April 2017. Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak.

Calon pembeli saham dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini diharapkan untuk berkonsultasi dangan konsultan pajak masing-masing mengenai akibat perpajakan yang timbul dari pembelian, pemilikan maupun penjualan saham yang dibeli melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini.

170 171

XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK

1. Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek

Berdasarkan Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan No. 64 tanggal 23 Maret 2017 juncto Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan No. 1 tanggal 2 Mei 2017 dan Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan No. 40 tanggal 8 Juni 2017, yang semuanya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, Penjamin Pelaksana Emisi Efek menyetujui untuk menawarkan dan menjual Saham Biasa Atas Nama yang merupakan saham baru yang akan dikeluarkan dari dalam portepel kepada masyarakat dengan kesanggupan penuh (full commitment) sebesar 100,00% (seratus persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini yaitu sebanyak 1.250.000.000 (satu miliar dua ratus lima puluh juta) saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama atau sebesar 20,00% (dua puluh koma nol persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham, sehingga mengikatkan diri untuk membeli sisa saham yang tidak habis terjual dengan Harga Penawaran pada tanggal penutupan masa penawaran. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini menghapuskan perikatan sejenis baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ada sebelumnya dan yang akan ada di kemudian hari antara Perseroan dan Penjamin Emisi Efek.Selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang ikut serta dalam Penjaminan Emisi Saham Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7.Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi penjamin emisi dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan adalah sebagai berikut: No. Penjamin Emisi Porsi Penjaminan Persentase

Jumlah Saham (Rp) (%)Penjamin Pelaksana Emisi Efek:1. PT Bahana Sekuritas 497.800.000 129.428.000.000 39,8242. PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia 497.800.000 129.428.000.000 39,8243. PT BCA Sekuritas 248.900.000 64.714.000.000 19,912Sub Total 1.244.500.000 323.570.000.000 99,560Penjamin Emisi Efek:1. PT Bosowa Sekuritas 450.000 117.000.000 0,0362. PT Dhanawibawa Sekuritas Indonesia 100.000 26.000.000 0,0083. PT Erdikha Elit Sekuritas 1.500.000 390.000.000 0,1204. PT KGI Sekuritas Indonesia 100.000 26.000.0000 0,0085. PT Magenta Kapital Sekuritas Indonesia 450.000 117.000.000 0,0366. PT Panca Global Securities Tbk 1.000.000 260.000.000 0,0807. PT Phillip Sekuritas Indonesia 450.000 117.000.000 0,0368. PT Profindo Sekuritas Indonesia 450.000 117.000.000 0,0369. PT Yulie Sekurindo Tbk 1.000.000 260.000.000 0,080Sub Total 5.500.000 1.430.000.000 0,440Total 1.250.000.000 325.000.000.000 100,000

PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

170 171

2. Penentuan Harga Penawaran Pada Pasar Perdana

Harga Penawaran untuk Saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan ahsil penawaran awal (bookbuilding) yang dilakukan sejak tanggal 24 Mei 2017 sampai dengan 6 Juni 2017. Rentang harga yang dimasukkan oleh calon investor dalam pelaksanaan Penawaran Awal adalah Rp210,- (dua ratus sepuluh Rupiah) sampai Rp315,- (tiga ratus lima belas Rupiah).Penetapan rentang harga penawaran dilakukan berdasarkan kombinasi beberapa metode valuasi seperti metode perhitungan Discounted Cash Flow atas proyeksi pendapatan konsolidasian Perseroan serta rasio perbandingan EV/EBITDA dan P/E dari beberapa perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek regional yang dapat dijadikan perbandingan. Rentang harga penawaran tersebut disampaikan kepada para calon investor pada saat pelaksanaan Penawaran Awal (bookbuilding).

Penetapan Harga Penawaran sebesar Rp260,- (dua ratus enam puluh Rupiah) juga mempertimbangkan hasil bookbuilding yang telah dilakukan penjamin pelaksana emisi efek dengan melakukan penjajakan kepada para investor di pasar domestik dengan pertimbangan berbagai faktor seperti:

- Kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan;- Permintaan investor - Permintaan dari calon investor yang berkualitas atau Quality Institutional Buyer (QIB);- Kinerja Keuangan Perseroan;- Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat, prospek

usaha dan keterangan mengenai industri Mebel di Indonesia;- Penilaian terhadap direksi dan manajemen, operasi atau kinerja Perseroan, baik di masa

lampau maupun pada saat ini, serta prospek usaha dan prospek pendapatan di masa mendatang;

- Status dari perkembangan terakhir Perseroan;- Faktor-faktor di atas dalam kaitannya dengan penentuan nilai pasar dan berbagai metode

penilaian untuk beberapa perusahaan yang bergerak di bidang yang sejenis dengan Perseroan;

- Penilaian berdasarkan rasio perbandingan P/E dan EV/EBITDA dari beberapa perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek regional yang dapat dijadikan perbandingan; dan

- Mempertimbangkan kinerja saham di pasar sekunder.

Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini, harga Saham Perseroan akan terus berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan Saham Perseroan akan terus berkembang secara aktif di Bursa dimana Saham tersebut dicatatkan.

172 173

XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebagai berikut:

Akuntan Publik KAP Teramihardja, Pradhono & Chandra (Rödl & Partner) Jl. Ngagel Tama A-6 Surabaya 60283 Telp: (031) 502 7134 Faks: (031) 503 1472

Nama Rekan : Agustina FelisiaNomor STTD : 185/BL/STTD-AP/2012Tanggal STTD : 4 Januari 2012Pedoman Kerja : Standar Profesional Akuntan Publik yang

ditetapkan oleh IAPINomor Keanggotaan IAPI

: 1614

Surat Penunjukan : 004/ITG/02/2017

Tugas Pokok: Melakukan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti pendukung dalam pengungkapan laporan keuangan.

Berikut merupakan pengalaman Akuntan Publik dalam pasar modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan Tahun1. PT Paramita Bangun Sarana Tbk IPO 20162. PT Mitra Pemuda Tbk IPO 20153. PT Trans Power Marine Tbk IPO 2012

172 173

Konsultan Hukum Makes & Partners Menara Batavia Lt. 7 Jl. KH Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220, Indonesia Telp : (021) 574 7181 Faks: (021) 574 7180

Nama Rekan : Iwan Setiawan, S.H.Nomor STTD : No. 227/PM/STTD-KH/1998 Tanggal STTD : 5 Oktober 1998Nomor Anggota HKHPM

: No. 200924

Pedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Himpunan Hukum Pasar Modal, Lampiran dari Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No.KEP.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember 2012 dan Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 01/KEP-HKHPM/II/2014 tanggal 4 Februari 2014

Surat Penunjukan : 001/ITG/02/2017

Tugas Pokok: Melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya atas fakta dari segi hukum yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian dari segi hukum tersebut telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat dari Segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.

Berikut merupakan pengalaman Konsultan Hukum dalam pasar modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan Tahun1. PT Bank Bukopin Tbk Penawaran Umum Obligasi 20172. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan

Efek Terlebih Dahulu2016

3. PT Impack Pratama Tbk Penawaran Umum Obligasi 20164. PT Surya Semesta Internusa Tbk Penawaran Umum Obligasi 20165. PT Aneka Gas Industri Tbk Penawaran Umum Perdana Saham 20166. PT Bentoel Internasional Investama Tbk Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan

Efek Terlebih Dahulu2016

7. PT Sierad Produce Tbk Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

2016

8. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk Penawaran Umum Perdana Saham 20159. PT Profesional Telekomunikasi Indonesia Penawaran Umum Obligasi 201410. PT Agung Podomoro Land Tbk Penawaran Umum Obligasi 2014

174 175

Notaris Fathiah Helmi, SH Graha Irama, 6th Floor, Suite C Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav.1&2 Kuningan Jakarta Selatan 12950 Telp : (021) 5290 7304-6 Faks: (021) 526 1136

Nomor STTD : No.02/STTD-N/PM/1996 Tanggal STTD : 12 Februari 1996Keanggotaan Asosiasi

: Ikatan Notaris Indonesia (INI) No.011.003.027.260958

Pedoman Kerja : Pernyataan Undang-undang No.30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia.

Surat Penunjukan : 002/ITG/02/2017

Tugas Pokok: Menghadiri rapat-rapat mengenai pembahasan segala aspek dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kecuali rapat-rapat yang menyangkut aspek keuangan dan penentuan harga maupun strategi pemasaran; menyiapkan dan membuatkan Akta-Akta dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham, antara lain Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Berikut merupakan pengalaman Notaris dalam pasar modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan Tahun1. PT Waskita Beton Precast Tbk Penawaran Umum Perdana Saham 20162. PT Anugerah Berkah Madani Tbk Penawaran Umum Perdana Saham 20163. PT Aneka Gas Industri Tbk Penawaran Umum Perdana Saham 20164. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Terlebih

Dahulu2016

5. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Terlebih Dahulu

2016

6. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Terlebih Dahulu

2016

7. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Terlebih Dahulu

2016

8. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Obligasi Berkelanjutan 20169. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Berkelanjutan 201610. PT Federal International Finance Obligasi Berkelanjutan 201611. PT PP Properti Tbk Obligasi 201612. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Obligasi 201613. PT Angkasa Pura I (Persero) Obligasi Dan Sukuk 201614. PT Angkasa Pura II (Persero) Obligasi 201615. PT Bank DKI Obligasi Berkelanjutan 201616. PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi

Selatan dan Sulawesi BaratObligasi Berkelanjutan 2016

17. PT Intiland Development Tbk Obligasi 201618. PT Medco Energi Internasional Tbk Obligasi Berkelanjutan 201619. PT Bank OCBC NISP Tbk Obligasi Berkelanjutan 201620. PT Mandiri Tunas Finance Obligasi Berkelanjutan 201621. PT Waskita Karya (Persero) Tbk Obligasi Berkelanjutan 201622. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Penawaran Umum Terbatas 201523. PT Adhi Karya (Persero) Tbk Penawaran Umum Terbatas 201524. PT Waskita Karya (Persero) Tbk Penawaran Umum Terbatas 201525. PT Ciputra Property Tbk Penawaran Umum Perdana Saham 201526. PT Mitrakarya Sehat Tbk Penawaran Umum Perdana Saham 201527. PT PP Properti Tbk Penawaran Umum Perdana Saham 201528. PT Gelombang Seismatik Indonesia Tbk Penawaran Umum Perdana Saham 201529. PT Federal International Finance Obligasi Berkelanjutan 201530. PTMandalaMultifinanceTbk Obligasi Berkelanjutan 2015

174 175

No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan Tahun31. PT Mandiri Tunas Finance Obligasi Berkelanjutan 201532. PT Panorama Sentrawisata Tbk Obligasi Berkelanjutan 201533. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Obligasi Berkelanjutan Tahap I 201534. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Obligasi Berkelanjutan Tahap II 201535. PT Waskita Karya (Persero) Tbk Obligasi Berkelanjutan 201536. PT Summarecon Agung Tbk Obligasi Berkelanjutan 201537. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Berkelanjutan 201538. PT BCA Finance Tbk Obligasi Berkelanjutan 201539. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Obligasi Subordinasi 201540. PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi

UtaraObligasi 2014

41. PT Ciputra Residence Obligasi 201442. PT Summarecon Agung Tbk Sukuk 201443. PT Summarecon Agung Tbk Obligasi Berkelanjutan 201444. PT Express Transindo Utama Tbk Obligasi 201445. PT Bank Mayapada Obligasi Subordinasi 201446. PT Bank Of India Indonesia Tbk Penawaran Umum Terbatas 201447. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Penawaran Umum Terbatas 201448. PT Bank QNB Kesawan Tbk Penawaran Umum Terbatas 201449. PT Pan Brothers Tbk Penawaran Umum Terbatas 201450. PT Intan Baruprana Finance Tbk Penawaran Umum Perdana Saham 201451. PT Mitra Bara Adiperdana Tbk Penawaran Umum Perdana Saham 201452. PT Bank Panin Syariah Tbk Penawaran Umum Perdana Saham 201453. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk Penawaran Umum Perdana Saham 2014

176 177

Biro Administrasi Efek Datindo Entrycom Puri Datindo Jl Jendral Sudirman Kav 34 Jakarta Telp:(021) 5709009 Faks: (021) 5709026

Nomor STTD : Kep 16/PM/1991Tanggal STTD : 19 April 1991Pedoman Kerja : Peraturan Pasar Modal dan Bapepam dan

LKNama Asosiasi : Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia

(ABI)Surat Penunjukan : 003/ITG/02/2017

Tugas Pokok: Tugas dan tanggung jawab Biro Administrasi Efek (BAE) dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, meliputi penerimaaan pemesanan saham berupa DPPS dan FPPS yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan dari Penjamin Emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham, serta melakukan administrasi pemesanan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE.

Bersama-sama dengan Penjamin Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan yang berlaku. Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah saham yang ditawarkan, BAE melakukan proses penjatahan sesuai dengan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer Penjatahan, mencetak Formulir Konfirmasi Penjatahan dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab menerbitkan Surat Kolektif Saham (SKS), apabila diperlukan, dan menyusun laporan Penawaran Umum Perdana Saham sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Berikut merupakan pengalaman Biro Administrasi Efek dalam pasar modal selama tiga tahun terakhir:

No Perusahaan Jenis Kegiatan Tahun1. PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk IPO 20172. PT Aneka Gas Industri Tbk IPO 20163. PT Waskita Beton Precast Tbk IPO 20164. PT Duta Intidaya Tbk IPO 20165. PT Graha Layar Prima Tbk Right Issue 20166. PT Bentoel Internasional Tbk Right Issue 20167. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk Right Issue 20168. PT Sillo Maritime Perdana Tbk IPO 20169. PT Cikarang Listrindo Tbk IPO 2016

10. PT XL Axiata Tbk Right Issue 201611. PT Bank Ganesha Tbk IPO 201612. PT Equity Development Investment Tbk Right Issue 201613. PT Mitra Pemuda Tbk IPO 201614. PT KINO Indonesia Tbk IPO 201515. PT ANTAM (Persero) Tbk Right Issue 201516. PT Adhi Karya (Persero) Tbk Right Issue 201517. PT Bank Harda Internasional Tbk IPO 201518. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk Right Issue 201519 PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk Right Issue 201520. PT Anabatic Technologies Tbk IPO 201521. PT Waskita Karya (Persero) Tbk Right Issue 2015

176 177

No Perusahaan Jenis Kegiatan Tahun22. PT Merdeka Copper Gold Tbk IPO 201523. PT Mega Manunggal Property Tbk IPO 201524. PT Intan Baruprana Finance Tbk IPO 201425. PT Blue Bird Tbk IPO 201426. PT Mitrabara Adiperdana Tbk IPO 201427. PT Graha Layar Prima Tbk IPO 201428. PT Wijaya Karya Beton Tbk IPO 2014

Berdasarkan Penjelasan Pasal 1 angka 1 juncto angka 23 UUPM, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada Bab XIV Prospektus ini maka para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini menyatakan tidak ada hubungan Afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

178 179

Halaman ini sengaja dikosongkan

178

XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

179

178 179

Halaman ini sengaja dikosongkan

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

204

180

XVI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORANKEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN

205

180 181

Halaman ini sengaja dikosongkan

207

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Laporan No. 0111/TPC-GA/SBO/AF/2017 Report No. 0111/TPC-GA/SBO/AF/2017

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan

Dewan Direksi

PT INTEGRA INDOCABINET TBK

The Stockholders, Commissioner and the Board of Directors PT INTEGRA INDOCABINET TBK

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Integra Indocabinet Tbk dan Entitas Anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016, 2015, dan 2014 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2015, dan 2014, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

We have audited the accompanying consolidated financial statements of PT Integra Indocabinet Tbk and its Subsidiaries, which comprise the consolidated statement of financial position as of December 31, 2016, 2015, and 2014 the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income, changes in equity, and cash flows for the years ended on December 31, 2016, 2015, and 2014, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.

Tanggung jawab manajemen atas laporan

keuangan

Management’s responsibility for the financial statements

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Management is responsible for the preparation and fair presentation of such consolidated financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of consolidated financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.

Tanggung jawab auditor Auditors’ responsibility

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

Our responsibility is to express an opinion on such consolidated financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such consolidated financial statements are free from material misstatement.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian Language

The original report included herein is in the Indonesian language.

208

Laporan Auditor Independen (Lanjutan) Independent Auditors’ Report (Continued)

Laporan No. 0111/TPC-GA/SBO/AF/2017 Report No. 0111/TPC-GA/SBO/AF/2017

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors’ judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity’s preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity’s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.

Opini Opinion Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Integra Indocabinet Tbk dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2016, 2015, 2014, dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2015, dan 2014, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

In our opinion, the accompanying consolidated financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Integra Indocabinet Tbk and its Subsidiaries as of December 31, 2016, 2015, 2014, and 1 January 2014/ December 31, 2013, and their consolidated financial performance and cash flows for the years ended December 31, 2016, 2015, and 2014, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

Penekanan suatu hal Emphasis of matter Seperti yang diungkapkan pada Catatan 4 atas laporan keuangan konsolidasian, mulai tanggal 1 Januari 2016, Perusahaan dan Entitas Anaknya mengubah mata uang fungsional dari Dolar Amerika Serikat (USD) ke Rupiah Indonesia (IDR), dikarenakan terdapat perubahan pada transaksi, peristiwa, dan kondisi Perusahaan dan Entitas Anaknya. Perubahan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anaknya adalah sesuai dengan PSAK 10 (Revisi 2010) mengenai “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” yang menyebabkan dilakukannya penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 terlampir, oleh Perusahaan dan Entitas Anaknya sebagaimana dipersyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

As disclosed in Note 4 to the consolidated financial statements, starting January 1, 2016, the Company and its Subsidiaries changed their functional currency from United States Dollar (USD) to Indonesian Rupiah (IDR), due to changes in underlying transactions, events and conditions. The change of the Company and its Subsidiary functional currency was in accordance with PSAK 10 (Revised 2010) about “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” which caused the restatement of the accompanying consolidated financial statements as of 31 December 2015, 2014 and 1 January 2014/ December 31, 2013, by the Company and its Subsidiary as required by Indonesian Financial Accounting Standards.

The original report included herein is in the Indonesian language

209

Laporan Auditor Independen (Lanjutan) Independent Auditors’ Report (Continued)

Laporan No. 0111/TPC-GA/SBO/AF/2017 Report No. 0111/TPC-GA/SBO/AF/2017 Hal lain Other matters Kami sebelumnya telah menerbitkan Laporan Auditor Independen No. 0015/TPC-GA/SBO/AF/2017 tertanggal 28 Februari 2017 atas laporan keuangan konsolidasian PT Integra Indocabinet dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 32 atas laporan keuangan konsolidasian, sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan, Perusahaan telah menerbitkan kembali laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan perubahan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang disertai perubahan maupun tambahan pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

We have previously issued the Independent Auditors’ Report No. 0015/TPC-GA/SBO/AF/2017 dated February 28, 2017 on the consolidated financial statements of PT Integra Indocabinet and its subsidiaries as of December 31, 2016, 2015 and 2014 and for the years then ended. As stated in Note 32 of the consolidated financial statements, in relation to the Company’s plan to conduct Initial Public Offering, the Company reissued their consolidated financial statements as of December 31, 2016, 2015, and 2014 and the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income, changes in equity, and cash flows for the years then ended, together with the changes and additional disclosures in the notes to the consolidated financial statements.

Kantor Akuntan Publik/Registered Public Accountants TERAMIHARDJA, PRADHONO & CHANDRA

Agustina Felisia

Nomor Izin Akuntan Publik/ License of Public Accountant No. AP. 0453 28 April 2017/April 28, 2017

The original report included herein is in the Indonesian language

210

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements form an integral part of these

Consolidated Financial Statements taken as a whole.

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2016, 2015, 2014 dan 1 Januari 2014 / 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

December 31, 2016, 2015, 2014 and January 1, 2014 / December 31, 2013

(Expressed in Indonesian Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Disajikan kembali (Catatan 4)/ As restated (Note 4)

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/

Catatan/ 31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2014/ Notes December 31, 2016 December 31, 2015 December 31, 2014 December 31, 2013

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS

2e,2f,2g, Cash and cash Kas dan setara kas 5,26,27 30,449,572,479 116,330,998,235 27,003,675,052 20,371,538,807 equivalents Piutang usaha 2e,2f, Trade receivables Pihak ketiga, bersih 6,26,27 187,911,663,923 103,254,127,607 126,453,215,078 92,894,763,711 Third parties, net Piutang lain-lain 2f,7,27 Other receivables

Pihak berelasi 2p,24 9,705,000,000 5,705,000,000 - - Related party Pihak ketiga 69,537,812,441 83,975,605,783 85,975,091,310 35,249,397,253 Third parties Persediaan 2h,8 893,017,247,860 575,780,894,734 370,729,131,373 402,841,557,735 Inventories Pajak dibayar di muka 2r,9 57,865,781,855 86,641,875,124 53,483,073,353 33,970,988,735 Prepaid taxes Biaya dibayar di muka 2i,2p,24 11,996,020,252 8,155,804,028 8,185,548,964 1,450,140,674 Prepaid expenses Uang muka pembelian 10 64,658,888,752 29,251,710,800 38,666,930,986 28,192,884,873 Advances for purchase

Estimated claim Taksiran tagihan pajak 2r,16 2,560,280,979 2,976,593,074 4,381,778,520 5,411,964,756 for tax refund

Jumlah Aset Lancar 1,327,702,268,541 1,012,072,609,385 714,878,444,636 620,383,236,544 Total Current Assets

NON-CURRENT ASET TIDAK LANCAR ASSETS Piutang lain-lain 2f - - - 21,570,000,000 Other receivables Uang muka pembelian 2p,10,24 83,412,735,768 32,135,724,826 49,233,418,595 11,671,494,154 Advances for purchase Aset pajak tangguhan 2r,16 3,112,995,737 1,557,777,573 200,573,224 180,186,768 Deferred tax assets Properti investasi 2k,11 15,880,000,000 5,334,000,000 - - Investment property

2j,2m,2o, Aset tetap – bersih 2q ,11 1,642,859,190,372 954,784,745,618 745,755,613,017 674,898,324,892 Fixed assets – net Aset lain-lain – bersih 2l,2m,12 8,907,020,077 8,587,664,705 11,096,476,681 20,312,497,858 Other assets – net

Total Non-Current Jumlah Aset Tidak Lancar 1,754,171,941,954 1,002,399,912,722 806,286,081,517 728,632,503,672 Assets

JUMLAH ASET 3,081,874,210,495 2,014,472,522,107 1,521,164,526,153 1,349,015,740,216 TOTAL ASSETS

FINAL DRAFT Approved by: Date:

211

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements form an integral part of these

Consolidated Financial Statements taken as a whole.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2016, 2015, 2014 dan 1 Januari 2014 / 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued)

December 31, 2016, 2015, 2014 and January 1, 2014 / December 31, 2013

(Expressed in Indonesian Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Disajikan kembali (Catatan 4)/ As restated (Note 4)

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/

Catatan/ 31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2014/ Notes December 31, 2016 December 31, 2015 December 31, 2014 December 31, 2013

LIABILITIES AND LIABILITAS DAN EKUITAS EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Bank and non-bank Utang bank dan lembaga 2e,2f, financial institution keuangan bukan bank 13,26,27 907,825,110,478 766,860,659,223 592,878,060,190 496,693,792,132 loans Utang usaha 2e,2f, Trade payables Pihak ketiga 14,26,27 72,604,179,566 92,080,340,642 77,986,237,180 66,452,956,850 Third parties Utang lain-lain 2f,15,27 Other payables Pihak ketiga 2f,15,27 5,654,871,991 11,607,525,581 2,203,632,409 21,590,212,524 Third parties Beban akrual 2f,27 11,449,731,647 24,607,397,552 13,492,332,427 4,938,478,582 Accrual expenses Utang pajak 2r,16 43,462,855,487 5,171,757,786 1,307,234,867 3,836,129,976 Taxes payable Uang muka pelanggan 17 24,792,817,188 25,429,552,176 9,153,927,568 14,927,158,259 Advance from customers Utang jangka panjang

yang jatuh tempo dalam Current maturities of waktu satu tahun: long-term liabilities:

Bank and Utang bank dan lembaga 2e,2f, non-bank financial keuangan bukan bank 13,26,27 26,475,634,258 14,666,943,669 10,647,141,064 105,413,649,771 institution loans

Obligation under Utang sewa pembiayaan 2o,11 9,093,528,058 8,823,113,862 14,890,374,606 11,718,343,431 finance lease

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1,101,358,728,673 949,247,290,491 722,558,940,311 725,570,721,525 Total Current Liabilities

LIABILITAS NON-CURRENT JANGKA PANJANG LIABILITIES Utang jangka panjang, setelah

dikurangi bagian yang jatuh Long-term liabilities, net tempo dalam waktu satu tahun: of current maturities:

Bank and Utang bank dan lembaga 2e,2f, non-bank financial keuangan bukan bank 13,26,27 160,818,401,206 198,219,164,268 2,896,321,840 9,477,036,251 institution loans

Obligation under Utang sewa pembiayaan 2o,11 9,039,813,743 11,072,193,969 19,039,788,936 5,103,256,605 finance lease Utang lain-lain 2f,15,27 Other payables

Pihak berelasi 2p,24 141,314,372,925 82,600,391,671 94,510,018,600 76,122,623,993 Related party Pihak ketiga - 620,400,000 20,470,000,000 - Third parties Liabilitas pajak tangguhan 2r,16 212,078,470,513 46,102,573,417 49,276,052,995 47,058,929,941 Deferred tax liabilities

Employee benefits Liabilitas imbalan kerja 2s,18 27,231,441,609 19,627,280,409 16,055,031,298 12,656,690,603 liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Total Non-Current Panjang 550,482,499,996 358,242,003,734 202,247,213,669 150,418,537,393 Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 1,651,841,228,669 1,307,489,294,225 924,806,153,980 875,989,258,918 TOTAL LIABILITIES

FINAL DRAFT Approved by: Date:

212

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements form an integral part of these

Consolidated Financial Statements taken as a whole.

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2016, 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued)

December 31, 2016, 2015, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013

(Expressed in Indonesian Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Disajikan kembali (Catatan 4)/ As restated (Note 4)

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/

Catatan/ 31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2014/ Notes December 31, 2016 December 31, 2015 December 31, 2014 December 31, 2013

EKUITAS EQUITY Ekuitas yang dapat Equity attributable to

diatribusikan kepada the equity holders of pemilik entitas induk the parent company

Share capital – par value Modal saham – nilai nominal of Rp 100 per share

Rp 100 per saham in 2016, and pada tahun 2016, dan Rp 1,000,000 Rp 1.000.000 per saham per share pada tahun 2015, 2014 in 2015, 2014, dan 2013 and 2013 Modal dasar – Authorized – 20.000.000.000 20,000,000,000 saham pada tahun 2016, shares in 2016, 250.000 saham pada tahun 250,000 shares in 2015, 2014, dan 2013 2015, 2014, and 2013 Modal ditempatkan dan Issued and fully paid – disetor penuh – 5,000,000,000 5.000.000.000 shares in saham pada tahun 2016, 2016, 195,000 195.000 saham pada tahun shares in 2015 and 2015 dan 100.000 saham 100,000 shares pada tahun 2014 dan 2013 19a 500,000,000,000 195,000,000,000 100,000,000,000 100,000,000,000 in 2014 and 2013

Tambahan modal disetor 2d,16,19b 25,093,405,789 24,045,697,456 119,045,697,456 24,045,697,456 Additional paid-in capital Exchange difference

Selisih kurs karena penjabaran due to translation laporan keuangan 2e 141,425,224,187 141,425,224,187 105,769,457,388 100,627,151,865 of financial statements Surplus revaluasi Revaluation surplus aset tetap – bersih 2k,11 640,440,950,720 139,866,947,544 155,811,192,447 159,897,200,803 of fixed assets – net Selisih transaksi nilai Differences equity

ekuitas dengan pihak transaction with non- non-pengendali 2c 1,763,749,431 510,692,166 510,692,166 510,692,166 controlling interest Saldo laba 95,685,208,599 165,264,491,867 95,450,012,909 77,972,229,567 Retained earnings

Sub-jumlah 1,404,408,538,726 666,113,053,220 576,587,052,366 463,052,971,857 Sub-total Kepentingan non-pengendali 2c, 20 25,624,443,100 40,870,174,662 19,771,319,807 9,973,509,441 Non-controlling interests

JUMLAH EKUITAS 1,430,032,981,826 706,983,227,882 596,358,372,173 473,026,481,298 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES EKUITAS 3,081,874,210,495 2,014,472,522,107 1,521,164,526,153 1,349,015,740,216 AND EQUITY

FINAL DRAFT Approved by: Date:

213

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements form an integral part of these

Consolidated Financial Statements taken as a whole.

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For the Years Ended December 31, 2016, 2015 and 2014

(Expressed in Indonesian Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Disajikan kembali (Catatan 4)/ As restated (Note 4)

Catatan/ Notes 2016 2015 2014

PENJUALAN BERSIH 2n,21 1,323,388,979,039 1,118,696,671,711 996,105,258,868 NET SALES COST OF

BEBAN POKOK PENJUALAN 2n,22 ( 865,229,995,699 ) ( 876,991,059,336 ) ( 836,916,693,334 ) GOODS SOLD

LABA BRUTO 458,158,983,340 241,705,612,375 159,188,565,534 GROSS PROFIT

Beban penjualan 2n,23 ( 64,638,717,267 ) ( 45,714,062,523 ) ( 33,182,814,062 ) Selling expenses General and

2n,2p,2s,11, administrative Beban umum dan administrasi 18,23,24,30 ( 110,012,317,898 ) ( 79,944,456,088 ) ( 51,363,844,019 ) expenses

Gain on foreign Laba selisih kurs – bersih 2e 9,466,292,727 7,297,546,317 6,055,309,186 exchange – net Beban bunga 2n,2p,24 ( 105,943,138,891 ) ( 67,307,212,559 ) ( 61,416,255,732 ) Interest expenses

Bank administration Beban administrasi bank 2n ( 2,138,867,004 ) ( 3,090,609,915 ) ( 1,212,791,628 ) charges Penghasilan bunga 2n 893,970,605 749,969,374 222,261,844 Interest income

Loss on disposal of Rugi pelepasan aset tetap 2j,11 ( 990,036,967 ) ( 18,890,632,216 ) ( 3,074,840,894 ) fixed assets Lain-lain – bersih 2n 10,285,055,877 8,132,624,499 7,168,537,414 Miscellaneous – net

LABA SEBELUM MANFAAT PROFIT BEFORE TAX (BEBAN) PAJAK 195,081,224,522 42,938,779,264 22,384,127,643 BENEFIT (EXPENSE)

TAX BENEFIT MANFAAT (BEBAN) PAJAK 2r,16 (EXPENSE) Kini ( 58,549,280,250 ) ( 13,771,265,405 ) ( 5,636,464,967 ) Current Tangguhan 4,549,279,746 9,363,792,298 ( 1,305,018,788 ) Deferred

Jumlah beban Total tax pajak – bersih ( 54,000,000,504 ) ( 4,407,473,107 ) ( 6,941,483,755 ) expenses – net

PROFIT FOR LABA TAHUN BERJALAN 141,081,224,018 38,531,306,157 15,442,643,888 THE YEAR

Penghasilan (Kerugian) Other Comprehensive Komprehensif Lain Income (Loss)

Item that can be Pos yang dapat direklasifikasi reclassified

ke laba rugi: to profit or loss: Exchange difference

Selisih kurs karena penjabaran due to translation of laporan keuangan 2e - 51,980,001,268 8,144,944,662 financial statements

Items that will not be Pos yang tidak dapat reclassified

direklasifikasi ke laba rugi: to profit or loss: Increase (decrease) on

Peningkatan (penurunan) revaluation of fixed revaluasi aset tetap – bersih 2j,11 506,719,066,642 - ( 4,073,415,308 ) assets – net

Remeasurement on employee

Pengukuran kembali liabilitas benefits imbalan kerja – bersih 2s,18 190,809,397 1,548,284 ( 236,782,367 ) liabilities – net

TOTAL JUMLAH PENGHASILAN COMPREHENSIVE

KOMPREHENSIF INCOME FOR TAHUN BERJALAN 647,991,100,057 90,512,855,709 19,277,390,875 THE YEAR

Laba tahun berjalan Profit for the year yang dapat diatribusikan attributable to: kepada: Owners of the Pemilik entitas induk 140,696,905,072 37,891,275,532 14,738,392,771 parent company

Non-controlling Kepentingan non-pengendali 384,318,946 640,030,625 704,251,117 interests

JUMLAH 141,081,224,018 38,531,306,157 15,442,643,888 TOTAL

214

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements form an integral part of these

Consolidated Financial Statements taken as a whole.

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For the Years Ended December 31, 2016, 2015 and 2014 (Continued)

(Expressed in Indonesian Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Disajikan kembali (Catatan 4)/ As restated (Note 4)

Catatan/ Notes 2016 2015 2014

Jumlah penghasilan Total comprehensive komprehensif tahun berjalan income for the year yang dapat diatribusikan attributable to: kepada:

Owners of the Pemilik entitas induk 645,499,410,623 89,526,000,854 18,534,080,509 parent company

Non-controlling Kepentingan non-pengendali 2,491,689,434 986,854,855 743,310,366 interests

JUMLAH 647,991,100,057 90,512,855,709 19,277,390,875 TOTAL

BASIC AND DILUTIVE LABA PER SAHAM EARNINGS

DASAR DAN DILUSIAN PER SHARE YANG DAPAT ATTRIBUTABLE TO DIATRIBUSIKAN KEPADA OWNERS OF THE PEMILIK ENTITAS INDUK 2u, 25 43.31 11.05 7.02 PARENT ENTITY

215

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements taken as a whole.

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN

EQUITY For the Years Ended

December 31, 2016, 2015 and 2014 (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to the equity holders of the parent company

Selisih Kurs Selisih Transaksi Modal Saham karena Penjabaran Nilai Ekuitas Dengan

Ditempatkan dan Tambahan Laporan Keuangan/ Surplus Revaluasi Pihak Non-Pengendali/ Kepentingan Disetor Penuh/ Modal Disetor/ Exchange Difference Aset Tetap/ Differences Equity Saldo Laba/ Non-Pengendali/

Catatan/ Issued and Additional due to Translation of Revaluation Surplus Transaction With Non- Retained Jumlah/ Non-Controlling Jumlah Ekuitas/ Notes Fully Paid Capital Paid-in Capital Financial Statements of Fixed Assets Controlling Interest Earnings Total Interests Total Equity

Saldo Balance as of 1 Januari 2014 100,000,000,000 24,045,697,456 100,627,151,865 159,897,200,803 510,692,166 77,972,229,567 463,052,971,857 9,973,509,441 473,026,481,298 January 1, 2014

Tambahan Additional modal disetor 19 - 95,000,000,000 - - - - 95,000,000,000 - 95,000,000,000 paid-in capital

Setoran modal Paid-in capital kepentingan from non-controlling non-pengendali 1 - - - - - - - 9,054,500,000 9,054,500,000 interest

Transferred revaluation Transfer surplus revaluasi surplus to

ke saldo laba 11 - - - ( 3,012,637,214 ) - 3,012,637,214 - - - retained earning

Laba tahun berjalan - - - - - 14,738,392,771 14,738,392,771 704,251,117 15,442,643,888 Profit for the year

Penghasilan Other comprehensive komprehensif lain 18 - - 5,142,305,523 ( 1,073,371,142 ) - ( 273,246,643 ) 3,795,687,738 39,059,249 3,834,746,987 income

Saldo Balance as of 31 Desember 2014 100,000,000,000 119,045,697,456 105,769,457,388 155,811,192,447 510,692,166 95,450,012,909 576,587,052,366 19,771,319,807 596,358,372,173 December 31, 2014

Reklasifikasi tambahan Reclassification from modal disetor ke additional paid-in modal saham 19 95,000,000,000 ( 95,000,000,000 ) - - - - - - - capital to share capital

Setoran modal Paid-in capital kepentingan from non-controlling non-pengendali 1 - - - - - - - 20,112,000,000 20,112,000,000 interest

Transferred revaluation Transfer surplus revaluasi surplus to

ke saldo laba 11 - - - ( 31,954,060,344 ) - 31,954,060,344 - - - retained earning

Laba tahun berjalan - - - - - 37,891,275,532 37,891,275,532 640,030,625 38,531,306,157 Profit for the year

Penghasilan Other comprehensive komprehensif lain 18 - - 35,655,766,799 16,009,815,441 - ( 30,856,918 ) 51,634,725,322 346,824,230 51,981,549,552 income

Saldo Balance as of 31 Desember 2015 195,000,000,000 24,045,697,456 141,425,224,187 139,866,947,544 510,692,166 165,264,491,867 666,113,053,220 40,870,174,662 706,983,227,882 December 31, 2015

FINAL DRAFT Approved by: Date:

216

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements taken as a whole.

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN

EQUITY For the Years Ended

December 31, 2016, 2015 and 2014 (Continued) (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to the equity holders of the parent company

Selisih Kurs Selisih Transaksi Modal Saham karena Penjabaran Nilai Ekuitas Dengan

Ditempatkan dan Tambahan Laporan Keuangan/ Surplus Revaluasi Pihak Non-Pengendali/ Kepentingan Disetor Penuh/ Modal Disetor/ Exchange Difference Aset Tetap/ Differences Equity Saldo Laba/ Non-Pengendali/

Catatan/ Issued and Additional due to Translation of Revaluation Surplus Transaction With Non- Retained Jumlah/ Non-controlling Jumlah Ekuitas/ Notes Fully Paid Capital Paid-in Capital Financial Statements of Fixed Assets Controlling Interest Earnings Total Interests Total Equity

Saldo Balance as of 31 Desember 2015 195,000,000,000 24,045,697,456 141,425,224,187 139,866,947,544 510,692,166 165,264,491,867 666,113,053,220 40,870,174,662 706,983,227,882 December 31, 2015

Additional paid-in Tambahan modal disetor 19 90,500,000,000 - - - - - 90,500,000,000 - 90,500,000,000 capital

Penambahan investasi Increase in investments saham entitas anak yang in shares of diakuisisi dari a subsidiary acquired kepentingan non from non controlling pengendali 1 - - - - - - - ( 16,692,046,113 ) ( 16,692,046,113 ) interest

Selisih transaksi Differences equity nilai ekuitas dengan transaction with non- pihak non-pengendali 1 - - - - 1,253,057,265 - 1,253,057,265 ( 1,253,057,265 ) - controlling interest

Transferred revaluation Transfer surplus revaluasi surplus to ke saldo laba 11 - - - ( 4,047,137,923 ) - 4,047,137,923 - - - retained earning

Pengampunan pajak 16i - 1,047,708,333 - - - - 1,047,708,333 202,991,667 1,250,700,000 Tax amnesty

Dividen saham 19 214,500,000,000 - - - - ( 214,500,000,000 ) - - - Share dividend

Laba tahun berjalan - - - - - 140,696,905,072 140,696,905,072 384,318,946 141,081,224,018 Profit for the year

Penghasilan Other comprehensive komprehensif lain 11,18 - - - 504,621,141,100 - 176,673,736 504,797,814,836 2,112,061,203 506,909,876,039 income

Saldo Balance as of 31 Desember 2016 500,000,000,000 25,093,405,789 141,425,224,187 640,440,950,720 1,763,749,431 95,685,208,599 1,404,408,538,726 25,624,443,100 1,430,032,981,826 December 31, 2016

FINAL DRAFT Approved by: Date:

217

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements form an integral part of these

Consolidated Financial Statements taken as a whole.

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Years Ended

December 31, 2016, 2015 and 2014 (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

Disajikan kembali (Catatan 4)/ As restated (Note 4)

Catatan/ Notes 2016 2015 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 1,238,094,707,735 1,158,171,383,790 956,773,576,810 Receipts from customers Pembayaran kas kepada Cash payments to

pemasok, direksi, karyawan suppliers, directors, dan beban operasional employees and other lain-lain ( 1,312,603,447,919 ) ( 1,076,278,614,083 ) ( 886,162,863,406 ) operational expenses

Kas yang diperoleh dari Cash provided by (digunakan untuk) operasi ( 74,508,740,184 ) 81,892,769,707 70,610,713,404 (used in) operations Penghasilan keuangan 893,970,605 749,969,374 222,261,844 Financial income Beban keuangan ( 108,082,005,895 ) ( 82,331,104,454 ) ( 62,629,047,360 ) Financial expense Pembayaran pajak ( 22,814,825,939 ) ( 9,877,880,616 ) ( 8,291,031,939 ) Payments of taxes Penerimaan pajak 416,312,095 1,405,185,446 1,030,186,236 Receipt from taxes Lain-lain – bersih 10,377,755,877 8,132,624,499 7,168,537,414 Others – net

Kas bersih yang diperoleh Net cash flows dari (digunakan untuk) provided by (used in) aktivitas operasi ( 193,717,533,441 ) ( 28,436,044 ) 8,111,619,599 operating activities

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS CASH FLOWS FOR INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Pembayaran uang muka Payment of advances for pembelian aset tetap ( 57,108,698,965 ) ( 25,755,962,630 ) ( 37,561,924,441 ) purchase of fixed assets Perolehan properti investasi 11 - ( 5,334,000,000 ) - Acquisition of investment property Perolehan aset tetap 11 ( 87,507,070,769 ) ( 202,720,270,784 ) ( 102,242,573,593 ) Acquisition of fixed assets Perolehan aset lain-lain 12 ( 3,498,403,976 ) ( 3,886,429,256 ) ( 2,582,803,591 ) Acquisition of other assets

Proceeds from Hasil pelepasan aset tetap 10,462,930,601 30,501,435,185 29,341,546,559 disposal of fixed assets

Kas bersih yang digunakan Net cash flows used in untuk aktivitas investasi ( 137,651,243,109 ) ( 207,195,227,485 ) ( 113,045,755,066 ) investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Pembayaran utang bank dan Payment of bank and

lembaga keuangan bukan non-bank financial bank ( 2,011,273,248,985 ) ( 1,146,954,528,710 ) ( 879,788,730,499 ) institution loans Penambahan utang bank dan Additional of bank and

lembaga keuangan bukan non-bank financial bank 2,047,335,308,620 1,473,867,038,596 867,031,483,997 institution loans

Payment of obligation Pembayaran utang sewa ( 11,624,734,676 ) ( 18,394,852,126 ) ( 16,774,083,449 ) under finance lease

Additional of obligation Penambahan utang sewa 3,169,896,192 - - under finance lease Kenaikan (penurunan) Increase (decrease) utang lain-lain 58,713,981,254 ( 32,379,626,929 ) 38,857,394,607 of other payables Tambahan modal disetor 19 90,500,000,000 - 95,000,000,000 Additional paid-in capital

Additional (divesment) paid-in Setoran modal (divestasi) oleh capital from kepentingan non-pengendali 1c ( 16,692,046,113 ) 20,112,000,000 9,054,500,000 non-controlling interest

Kas bersih yang diperoleh dari Net cash flows provided by aktivitas pendanaan 160,129,156,292 296,250,030,831 113,380,564,656 financing activities

NET INCREASE (DECREASE) OF

KENAIKAN (PENURUNAN) CASH AND CASH BERSIH KAS, SETARA EQUIVALENT KAS DAN CERUKAN ( 171,239,620,258 ) 89,026,367,302 8,446,429,189 AND OVERDRAFT

NET EFFECT OF DAMPAK BERSIH PERUBAHAN EXCHANGE RATES

NILAI TUKAR ATAS KAS CHANGES ON CASH DAN SETARA KAS 2,232,977,883 1,763,848,000 ( 1,027,158,027 ) AND CASH EQUIVALENTS

SELISIH KURS KARENA EXCHANGE DIFFERENCE PENJABARAN DUE TO TRANSLATION OF LAPORAN KEUANGAN - ( 7,570,997,031 ) ( 3,241,778,034 ) FINANCIAL STATEMENTS

FINAL DRAFT Approved by: Date:

218

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements form an integral part of these

Consolidated Financial Statements taken as a whole.

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 (Lanjutan) (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Years Ended

December 31, 2016, 2015 and 2014 (Continued) (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

Disajikan kembali (Catatan 4)/ As restated (Note 4)

Catatan/ Notes 2016 2015 2014

CASH AND CASH EQUIVALENTS

AND OVERDRAFT KAS, SETARA KAS DAN AT BEGINNING

CERUKAN AWAL TAHUN 100,480,596,376 17,261,378,105 13,083,884,977 OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS, SETARA KAS DAN AND OVERDRAFTS CERUKAN AKHIR TAHUN ( 68,526,045,999 ) 100,480,596,376 17,261,378,105 AT END OF YEAR

Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari: Cash and cash equivalents and overdrafts consists of:

Kas 1,034,793,898 1,419,886,997 2,272,357,298 Cash on hand Bank 25,514,778,581 62,811,111,238 24,731,317,754 In banks Deposito berjangka 3,900,000,000 52,100,000,000 - Time deposit Cerukan ( 98,975,618,478 ) ( 15,850,401,859 ) ( 9,742,296,947 ) Overdrafts

Jumlah ( 68,526,045,999 ) 100,480,596,376 17,261,378,105 Total

219

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment

PT Integra Indocabinet Tbk (“Perusahaan” atau “ITG”) didirikan berdasarkan akta notaris Soetjipto, S.H., No. 147 tanggal 19 Mei 1989. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-320.HT.01.01.th’90 tanggal 20 Januari 1990. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 13 tanggal 7 September 2016 antara lain mengenai perubahan status Perusahaan, penurunan nilai nominal saham, peningkatkan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0016584.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 15 September 2016.

PT Integra Indocabinet Tbk (the “Company or ITG”) was established based on notarial deed No. 147 of Soetjipto, S.H., dated May 19, 1989. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-320.HT.01.01.th’90 dated January 20, 1990. The Company’s articles of association has been amended for several times, the latest by notarial deed No. 13 dated September 7, 2016 of Fathiah Helmi, S.H., regarding among others, the change of the Company’s status, decrease of the par value of share, increase in authorized, issued and fully paid capital. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, in its Decision Letter No. AHU-0016584.AH.01.02.Tahun 2016 dated September 15, 2016.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, pertambangan, perindustrian, pertanian, pengangkutan, percetakan dan jasa.

Based on article 3 of the Company’s articles of association, the Company’s scope of business activities comprises of trading, development, mining, industrial, agriculture, transportation, printing and service.

Perusahaan berkedudukan di Sidoarjo dan saat ini bergerak dalam bidang produksi mebel berbahan dasar kayu dan produk kayu lainnya. Perusahaan mulai melakukan kegiatan operasinya pada tahun 1989.

The Company is located in Sidoarjo and is engaged in the wooden furniture and other wooden product industry. The Company started its operations in 1989.

PT Integra Indo Lestari adalah entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan.

PT Integra Indo Lestari is the parent entity and ultimate parent entity of the Company.

b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan b. The Board of Commissioners, Directors andEmployees

Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

The boards of commissioners and directors of the Company as of December 31, 2016 were as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Hendro Rusli : President Commissioner Komisaris : Stephanie Kane Ilham : Commissioner Komisaris Independen : Bing Hartono Poernomosidi : Independent Commissioner

: Heri Sunaryadi :

Direksi Board of Directors Direktur Utama : Halim Rusli : President Director Direktur : Widjaja Karli : Directors

: Syany Tjandra : Direktur Independen : Wang Sutrisno : Independent Director Wakil Direktur Utama : Meity Linlin : Vice President Director

220

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan(Lanjutan)

b. The Board of Commissioners, Directors andEmployees (Continued)

Susunan komisaris dan direksi Perusahaanpada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014adalah sebagai berikut:

The commissioner and directors of theCompany as of December 31, 2015 and 2014were as follows:

Komisaris : Stephanie Kane Ilham : Commissioner Direktur Utama : Halim Rusli : President Director Direktur : Widjaja Karli : Directors

: Syany Tjandra :

Perusahaan dan Entitas Anaknya (bersama-sama disebut “Kelompok Usaha”) memiliki 2.388, 2.669, dan 1.886 orang karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 (tidak diaudit).

The Company and its Subsidiaries (collectively referred to as the “Group”) had 2,388, 2,669, and 1,886 permanent employees on December 31, 2016, 2015 and 2014, respectively (unaudited).

c. Entitas Anak c. Subsidiaries

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan2014, Perusahaan memiliki Entitas Anaksebagai berikut:

As of December 31, 2016, 2015 and 2014, theCompany had the following Subsidiaries:

Jumlah aset sebelum eliminasi (dalam jutaan rupiah)

Persentase Kepemilikan/ Total assets before Percentage of Ownership elimination (in million rupiah)

Aktivitas Tahun Bisnis/ Pendirian/ 31 Desember/ December 31

Entitas Anak/ Domisili/ Business Year of Subsidiaries Domicile Activity Establishment 2016 2015 2014 2016 2015 2014

Kepemilikan Langsung/ Direct Ownership PT Narkata Rimba (NKT) Kalimantan Timur /

East Kalimantan a 1978 99% 97% 97% 123,485 100,290 90,200 PT Belayan River Timber (BRT) Kalimantan Timur /

East Kalimantan a 1978 99% 80% 80% 322,969 367,091 256,072 PT Intertrend Utama (ITR) Sidoarjo b 1993 99% 99% 99% 643,789 393,681 310,370 PT Interkraft (ITK) Sidoarjo b 2002 99% 99% 99% 551,351 428,208 229,925 PT Intera Indonesia (INT) Sidoarjo b 2012 99% 98% 98% 171,087 43,291 38,439 PT Integriya Dekorindo (ITD) Sidoarjo c 2013 99% 99% 99% 105,934 73,648 42,556 PT Citra Borneo Lestari (CBL) Sidoarjo b 2013 - 50% 50% - 1,994 2,291 PT Inter Kayu Mandiri (IKM) Sidoarjo d 2015 80% 80% - 75,866 35,856 -

Kepemilikan tidak langsung melalui PT Inter Kayu Mandiri/ Indirect Ownership through PT Inter Kayu Mandiri PT WoodOne Integra Indonesia (WII) Sidoarjo b 2015 50% 50% - 75,827 35,689 -

Aktivitas Bisnis Entitas Anak / Subsidiaries’s Business Activity a. Industri Hak Pengelolaan Hutan/ Forest Concession Right Industryb. Industri Mebel/ Furniture Industryc. Perdagangan dan Jasa/ Services and Tradingd. Perusahaan Induk/ Holding Company

PT Narkata Rimba PT Narkata Rimba

Berdasarkan akta notaris Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., No. 8 tanggal 30 Juni 2016, para pemegang saham NKT menyetujui untuk pembagian dividen saham sebesar Rp 14,5 miliar.

Based on the notarial deed No.8 of Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., dated June 30, 2016, NKT’s shareholders approved the distribution of share dividend amounting to Rp 14.5 billion.

221

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

c. Entitas Anak (Lanjutan) c. Subsidiaries (Continued)

PT Narkata Rimba (Lanjutan) PT Narkata Rimba (Continued)

Berdasarkan akta notaris Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., No. 5 tanggal 21 Juli 2016, para pemegang saham NKT menyetujui untuk meningkatkan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor dari Rp 30 miliar menjadi Rp 44,5 miliar. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-001378.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 1 Agustus 2016.

Berdasarkan akta notaris Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., No. 17 tanggal 5 September 2016, para pemegang saham milik NKT menyetujui pengalihan saham NKT sebesar 8.979 lembar saham dari PT Alam Mentari Sejahtera ke Perusahaan.

Based on the notarial deed No. 5 of Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., dated July 21, 2016, NKT’s shareholders agreed to increase the authorized, issued and fully paid capital capital from Rp 30 billion to Rp 44.5 billion. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, in its Decision Letter No. AHU-001378.AH.01.02.Tahun 2016 dated August 1, 2016.

Based on the notarial deed No. 17 of Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., dated September 5, 2016, NKT’s shareholders approved the transfer of ownership of 8,979 shares from PT Alam Mentari Sejahtera to the Company.

PT Belayan River Timber PT Belayan River Timber

Berdasarkan akta notaris Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn., No. 51 tanggal 15 Desember 2014, para pemegang saham BRT menyetujui peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 16,407 miliar menjadi sebesar Rp 56,407 miliar atau sebanyak 564.070 lembar saham dengan komposisi Perusahaan sebesar Rp 45.125.600.000 atau sebesar 451.256 lembar saham dan PT Integra Indo Lestari (IIL) sebesar Rp 11.281.400.000 atau sebesar 112.814 lembar saham.

Based on the notarial deed No. 51 of Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn., dated December 15, 2014, the shareholders of BRT agreed to increase the authorized, issued and fully paid capital stock from Rp 16.407 billion to Rp 56.407 billion consisting of 564,070 shares divided to the Company amounting to Rp 45,125,600,000 or 451,256 shares and PT Integra Indo Lestari (IIL) amounting to Rp 11,281,400,000 or 112,814 shares.

Berdasarkan akta notaris Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., No. 6 tanggal 30 Juni 2016, para pemegang saham BRT menyetujui untuk pembagian dividen saham sebesar Rp 11,5 miliar.

Based on the notarial deed No. 6 of Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., dated June 30, 2016, BRT’s shareholders approved the distribution of share dividend amounting to Rp 11.5 billion.

Berdasarkan akta notaris Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., No. 4 tanggal 21 Juli 2016, para pemegang saham BRT menyetujui untuk meningkatkan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor dari Rp 56,407 miliar menjadi Rp 67,907 miliar. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0013769.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 1 Agustus 2016.

Based on the notarial deed No. 4 of Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., dated July 21, 2016, BRT’s shareholders agreed to increase the authorized, issued and fully paid capital from Rp 56.407 billion to Rp 67.907 billion. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, in its Decision Letter No. AHU-0013769.AH.01.02.Tahun 2016 dated August 1, 2016.

Berdasarkan akta notaris Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., No. 16 tanggal 5 September 2016, para pemegang saham BRT menyetujui pengalihan saham BRT sebesar 129.024 lembar saham dari IIL ke Perusahaan.

Based on the notarial deed No. 16 of Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., dated September 5, 2016, BRT’s shareholders approved the transfer of ownership of 129,024 shares from IIL to the Company.

222

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

c. Entitas Anak (Lanjutan) c. Subsidiaries (Continued)

PT Intertrend Utama PT Intertrend UtamaBerdasarkan akta notaris Siti Nurul Yuliami,S.H., M.Kn., No. 78 tanggal 28 April 2015, parapemegang saham ITR menyetujui peningkatanmodal ditempatkan dan disetor penuh dariRp 35 miliar menjadi sebesar Rp 55 miliar atausebanyak 55.000 lembar saham. Peningkatantersebut telah disetor oleh Perusahaan sebesarRp 19,8 miliar.

Based on the notarial deed No.78 of Siti NurulYuliami, S.H., M.Kn., dated April 28, 2015, theshareholders of ITR agreed to increase theissued and fully paid capital from Rp 35 billionto Rp 55 billion consisting of 55,000 shares.The increase was paid by the Companyamounting to Rp 19.8 billion.

Berdasarkan akta notaris Dyah Ayu Ambarwati,S.H., M.Kn., No. 2 tanggal 30 Juni 2016, parapemegang saham ITR menyetujui untukpembagian dividen saham sebesar Rp 36miliar.

Based on the notarial deed No. 2 of Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., dated June 30, 2016 ITR’s shareholders approved the distribution of share dividend amounting to Rp 36 billion.

Berdasarkan akta notaris Dyah Ayu Ambarwati,S.H., M.Kn., No. 3 tanggal 30 Juni 2016, parapemegang saham ITR menyetujui untukmeningkatkan modal ditempatkan dan disetordari Rp 55 miliar menjadi Rp 91 miliar.

Based on the notarial deed No. 3 of Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., dated June 30, 2016, ITR’s shareholders agreed to increase the issued and fully paid capital from Rp 55 billion to Rp 91 billion.

Berdasarkan akta notaris Dyah Ayu Ambarwati,S.H., M.Kn., No. 8 tanggal 2 September 2016,para pemegang saham ITR menyetujui untukmeningkatkan modal ditempatkan dan disetordari Rp 91 miliar menjadi Rp 155,006 miliar.

Based on the notarial deed No. 8 of Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., dated September 2, 2016, ITR’s shareholders agreed to increase the issued and fully paid capital from Rp 91 billion to Rp 155.006 billion.

PT Interkraft PT Interkraft Berdasarkan akta notaris Siti Nurul Yuliami,S.H., M.Kn., No. 63 tanggal 23 April 2015, parapemegang saham ITK menyetujui peningkatanmodal ditempatkan dan disetor penuh dariRp 20 miliar menjadi sebesar Rp 65 miliar atausebanyak 65.000 lembar saham. Peningkatantersebut telah disetor oleh Perusahaan sebesarRp 44,55 miliar.

Based on the notarial deed No. 63 of Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn., dated April 23, 2015, the shareholders of ITK agreed to increase the issued and fully paid capital from Rp 20 billion to Rp 65 billion consisting of 65,000 shares. The increase was paid by the Company amounting to Rp 44.55 billion.

Berdasarkan akta notaris Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., No. 4 tanggal 30 Juni 2016, para pemegang saham ITK menyetujui untuk pembagian dividen saham sebesar Rp 53 miliar.

Based on the notarial deed No. 4 dated June 30, 2016 of Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., ITK’s shareholders approved the distribution of share dividend amounting to Rp 53 billion.

Berdasarkan akta notaris Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., No. 5 tanggal 30 Juni 2016, para pemegang saham ITK menyetujui untuk meningkatkan modal dasar dari Rp 80 miliar menjadi Rp 118 miliar dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 65 miliar menjadi Rp 118 miliar. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0013760.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 1 Agustus 2016

Based on the notarial deed No. 5 dated June 30, 2016 of Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., ITK’s shareholders agreed to increase the authorized capital from Rp 80 billion to Rp 118 billion and issued and fully paid capital from Rp 65 billion to Rp 118 billion. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, in its Decision Letter No. AHU-0013760.AH.01.02Tahun 2016 dated August 1, 2016.

223

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

c. Entitas Anak (Lanjutan) c. Subsidiaries (Continued)

PT Intera Indonesia PT Intera Indonesia Berdasarkan akta notaris Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn., No. 62 tanggal 23 April 2015, para pemegang saham INT menyetujui untuk meningkatkan modal dasar yang semula berjumlah Rp 200 juta menjadi Rp 10,2 miliar, meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 50 juta menjadi Rp 10,2 miliar atau sebanyak 10.200 lembar saham. Peningkatan tersebut telah disetor oleh Perusahaan sebesar Rp 9,947 miliar.

Based on the notarial deed No. 62 of Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn., dated April 23, 2015, the shareholders of INT agreed to increase the authorized capital from Rp 200 million to Rp 10.2 billion, issued and fully paid capital from Rp 50 million to Rp 10.2 billion consisting of 10,200 shares. The increase was paid by the Company amounting to Rp 9.947 billion.

Berdasarkan akta notaris Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., No. 10 tanggal 30 Juni 2016, para pemegang saham INT menyetujui untuk membagikan dividen saham sebesar Rp 1,1 miliar.

Based on the notarial deed No. 10 dated June 30, 2016 of Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., INT’s shareholders approved the distribution of share dividend amounting to Rp 1.1 billion.

Berdasarkan akta notaris Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., No. 11 tanggal 30 Juni 2016, para pemegang saham INT menyetujui untuk meningkatkan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor dari Rp 10,2 miliar menjadi Rp 11,3 miliar.

Based on the notarial deed No. 11 dated June 30, 2016 of Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., INT’s shareholders agreed to increase the authorized, issued and fully paid capital from Rp 10.2 billion to Rp 11.3 billion.

PT Integriya Dekorindo PT Integriya Dekorindo Berdasarkan akta notaris Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn., No. 75 tanggal 27 April 2015, para pemegang saham ITD menyetujui untuk meningkatkan modal dasar yang semula berjumlah Rp 200 juta menjadi Rp 20,2 miliar, meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 50 juta menjadi Rp 20,2 miliar atau sebanyak 202.000 lembar saham. Peningkatan tersebut telah disetor oleh Perusahaan sebesar Rp 19.948.500.000.

Based on the notarial deed No. 75 of Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn., dated April 27, 2015, the shareholders of ITD agreed to increase the authorized capital stock from Rp 200 million to Rp 20.2 billion, increase the issued and fully paid capital from Rp 50 million to Rp 20.2 billion or 202,000 shares. The increase was paid by the Company amounting to Rp 19,948,500,000.

PT Citra Borneo Lestari PT Citra Borneo Lestari Berdasarkan akta notaris Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., No. 1 tanggal 1 Juni 2016, Perusahaan telah melepas seluruh kepemilikannya dalam CBL kepada Halim Rusli.

Based on the notarial deed No. 1 dated June 1, 2016 of Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., the Company sold its ownership in CBL to Halim Rusli.

PT Inter Kayu Mandiri PT Inter Kayu Mandiri IKM didirikan berdasarkan akta notaris Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., No. 5 tanggal 19 Agustus 2015 dengan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 16,56 miliar.

IKM was established based on the notarial deed No. 5 of Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., dated August 19, 2015 with authorized, issued and fully paid capital amounting to Rp 16.56 billion.

224

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

c. Entitas Anak (Lanjutan) c. Subsidiaries (Continued)

PT WoodOne Integra Indonesia PT WoodOne Integra Indonesia Berdasarkan akta notaris Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., No. 1 tanggal 1 Oktober 2015, para pemegang saham WII menyetujui peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 500 juta menjadi Rp 16,56 miliar yang disetor penuh oleh Perusahaan sebesar Rp 8,03 miliar dan IKM sebesar Rp 8,03 miliar.

Based on the notarial deed No. 1 of Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., dated October 1, 2015 the shareholders of WII agreed to increased the authorized, issued and fully paid in capital from Rp 500 million to Rp 16.56 billion which was paid by the Company amounting to Rp 8.03 billion and IKM amounting to Rp 8.03 billion.

Berdasarkan akta notaris Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., No. 8 tanggal 6 Oktober 2015, para pemegang saham WII menyetujui pengesahan jual beli saham dari Perusahaan kepada IKM sebanyak 8.113 lembar saham.

Based on the notarial deed No. 8 of Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., dated October 6, 2015 the shareholders of WII agreed to approved the sale of 8,113 shares from the Company to IKM.

Berdasarkan akta notaris Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., No. 10 tanggal 28 Desember 2015, para pemegang saham WII menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp 33,36 miliar yang disetor sebesar 50% oleh IKM.

Based on the notarial deed No. 10 of Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., dated December 28, 2015, the shareholders of WII agreed to increase the issued and fully paid capital amounting to Rp 33.36 billion in which 50% is paid by IKM.

d. Tanggal Penyelesaian Laporan KeuanganKonsolidasian

d. Completion Date of the ConsolidatedFinancial Statements

Laporan keuangan konsolidasian telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 28 Februari 2017.

The consolidated financial statements were completed and authorized for issuance by the Company’s Directors on February 28, 2017.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES

a. Dasar Penyusunan Laporan KeuanganKonsolidasian dan Pernyataan Kepatuhan

a. Basis of Preparation of the ConsolidatedFinancial Statements and Statement ofCompliance

Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan PengungkapanLaporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).

The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which consist of the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations to Financial Accounting Standards (“ISAK”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations No. VIII.G.7 regarding Financial Statement Presentation and Disclosures for Issuers and Public Companies issued by the Financial Service Authority (“OJK”).

225

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan KeuanganKonsolidasian dan Pernyataan Kepatuhan(Lanjutan)

a. Basis of Preparation of the ConsolidatedFinancial Statements and Statement ofCompliance (Continued)

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan “PSAK” No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.

The consolidated financial statements havebeen prepared in accordance with the “PSAK”No. 1 (Revised 2013), “Presentation of FinancialStatements”.

Kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan yang relevan.

Except for the consolidated statement of cashflows, the consolidated financial statementshave been prepared using the accrual basis,and the measurement basis used is historicalcost, except for certain accounts which aremeasured on the bases as described in therelevant notes herein.

Laporan arus kas konsolidasian yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows,which has been prepared using the directmethod, presents cash receipts anddisbursements of cash and cash equivalentsclassified into operating, investing and financingactivities.

Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Kelompok Usaha.

The reporting currency used in the consolidatedfinancial statements is the Indonesian Rupiah,which is also the Group’s functional andpresentation currency.

Sebelum 1 Januari 2016, Perusahaan, ITR dan ITK mengukur, mencatat dan menyajikan laporan keuangan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (USD). Perubahan yang terjadi atas transaksi, peristiwa dan kondisi yang mendasari operasi bisnis Kelompok Usaha. Dengan mempertimbangkan perubahan-perubahan yang terjadi tersebut, maka manajemen memutuskan sejak tanggal 1 Januari 2016 sebagai tanggal perubahan mata uang fungsional dari USD ke Rupiah. Hal-hal yang masuk kedalam laporan keuangan konsolidasian diukur dengan menggunakan mata uang fungsional baru tersebut.

Before January 1, 2016, the Company, ITR andITK measured, recorded and presented itsfinancial statements in United States Dollar(USD). However, there was a change intransactions, events and conditions whichunderlay the Group’s business operations.Considering those changes, the managementdecided that as of January 1, 2016, USDfunctional currency is changed to IndonesianRupiah. Items included in the consolidatedfinancial statements of the Group are measuredusing the new functional currency.

Maka dari itu, Kelompok Usaha telah menjabarkan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 dengan menggunakan Rupiah sebagai mata uang penyajian termasuk laporan keuangan periode sebelumnya. Seluruh selisih penjabaran mata uang diakui sebagai komponen ekuitas yang terpisah dalam penghasilan komprehensif lain sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan”. Selisih penjabaran mata uang tidak akan direklasifikasi dari ekuitas ke laba-rugi hingga pelepasan operasi bisnis Perusahaan.

Accordingly, the Group has translated its financial position as of December 31, 2015, 2014 and 2013 into Indonesian Rupiah presentation currency including the prior periods financial statements. All the resulting exchanges differences during these periods had been recognized as a separate equity component in the other comprehensive income as “Exchange Difference Due to Translation of Financial Statements”. There are not reclassification from equity to profit or loss until the disposal of the Company’s business operations.

226

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

b. Standar dan Interpretasi Standar AkuntansiKeuangan Baru Beserta Revisi yang BerlakuEfektif pada Tahun 2016

b. New and Revised Financial AccountingStandards and Interpretations whichBecome Effective in 2016

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2016 adalah:

The following are several accounting standards issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Group and effective on January 1, 2016:

PSAK No. 4 (Revisi 2015): LaporanKeuangan Tersendiri tentang metodeEkuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri. Amandemen ini memperkenankan penggunaan metodeekuitas sebagai salah satu metodepencatatan investasi pada entitas anak,ventura bersama, dan entitas asosiasidalam laporan keuangan tersendiri entitastersebut.

PSAK No. 4 (Revised 2015): SeparateFinancial Statements of Equity Method inSeparate Financial Statements. Theamendments allow the use of the equitymethod as a method of recording theinvestment in subsidiaries, joint ventures,and associates in the separate financialstatements of the entity.

PSAK No. 5 (Revisi 2015): SegmenOperasi. PSAK ini menambahkanpengungkapan deskripsi singkat segmenoperasi yang telah digabungkan danindikator ekonomik yang memilikikarakteristik yang serupa.

PSAK No. 5 (Revised 2015): OperatingSegments. The PSAK adds the disclosureof brief description on aggregatedoperating segments and indicators forsimilar economic characteristics.

PSAK No. 7 (Revisi 2015): PengungkapanPihak-pihak Berelasi. Penyesuaian inimengklarifikasi bahwa entitas manajemen(entitas yang menyediakan jasa personilmanajemen kunci) adalah pihak berelasiyang dikenakan pengungkapan pihakberelasi dan entitas yang memakai entitasmanajemen mengungkapkan biaya yangterjadi untuk jasa manajemennya.

PSAK No. 7 (Revised 2015): Related PartyDisclosures. The improvement clarifies thata management entity (an entity thatprovides key management personnelservices) is a related party subject to therelated party disclosures. In addition, anentity that uses a management entity isrequired to disclose the expenses incurredfor management services.

PSAK No. 16 (Revisi 2015): Aset Tetap.Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwadalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 asetdapat direvaluasi dengan mengacu padadata pasar yang dapat diobservasiterhadap jumlah tercatat bruto ataupunneto. Sebagai tambahan, akumulasipenyusutan atau amortisasi adalahperbedaan antara jumlah tercatat bruto danjumlah tercatat aset tersebut. Jumlahtercatat aset tersebut disajikan kembalipada jumlah revaluasiannya.

PSAK No. 16 (Revised 2015): Property,Plant and Equipment. The improvementclarifies that in PSAK No. 16 and PSAKNo. 19 that the asset may be revalued byreference to observable data on either thegross or the net carrying amount. Inaddition, the accumulated depreciation oramortisation is the difference between thegross and carrying amounts of the asset.Carrying amounts of the asset is restatedby revalued amounts.

227

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

b. Standar dan Interpretasi Standar AkuntansiKeuangan Baru Beserta Revisi yangBerlaku Efektif pada Tahun 2016 (Lanjutan)

b. New and Revised Financial AccountingStandards and Interpretations whichBecome Effective in 2016 (Continued)

PSAK No. 22 (Revisi 2015): KombinasiBisnis. Penyesuaian ini memberikanklarifikasi ruang lingkup dan kewajibanmembayar imbalan kontinjensi yangmemenuhi definisi instrumen keuangandiakui sebagai liabilitas keuangan atauekuitas.

PSAK No. 22 (Revised 2015): BusinessCombination. The improvement clarifiesthe scope and obligation to pay contingentbenefit which meet the financial instrumentdefinition recognized as financial liabilitiesor equity.

PSAK No. 24 (Revisi 2015): Imbalan Kerja.PSAK No. 24 meminta entitas untukmemperhatikan iuran dari pekerja ataupihak ketiga ketika memperhitungkanprogram manfaat pasti. Ketika iurantersebut sehubungan dengan jasa, harusdiatribusikan pada periode jasa sebagaiimbalan negatif. Amandemen inimengklarifikasi bahwa, jika jumlah iurantidak bergantung pada jumlah tahun jasa,entitas diperbolehkan untuk mengakuiiuran tersebut sebagai pengurang daribiaya jasa dalam periode ketika jasa terkaitdiberikan, daripada alokasi iuran tersebutpada periode jasa.

PSAK No. 24 (Revised 2015): EmployeeBenefits. PSAK No. 24 requires an entity toconsider contributions from employees orthird parties when accounting for definedbenefit plans. Where the contributions arelinked to service, they should be attributedto periods of service as a negative benefit.These amendments clarify that, if theamount of the contributions is independentof the number of years of service, an entityis permitted to recognize such contributionsas a reduction in the service cost in theperiod in which the service is rendered,instead of allocating the contributions to theperiods of service.

PSAK No. 25 (Revisi 2015): KebijakanAkuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansidan Kesalahan. Penyesuaian inimemberikan koreksi editorial pada PSAK25 paragraf 27.

PSAK No. 25 (Revised 2015): AccountingPolicies, Changes in Accounting Estimatesand Errors. The improvement provideseditorial correction for paragraph 27 ofPSAK 25.

PSAK No. 68 (Revisi 2015): PengukuranNilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK 68 dapat diterapkantidak hanya kelompok aset keuangan danliabilitas keuangan, tetapi juga diterapkanpada kontrak lain dalam ruang lingkupPSAK 55.

PSAK No. 68 (Revised 2015): Fair ValueMeasurement. The improvement clarifiesthat the portfolio exception in PSAK No. 68can be applied not only to financial assetsand financial liabilities, but also to othercontracts within the scope of PSAK No. 55.

ISAK No. 30: ISAK ini merupakaninterpretasi atas PSAK No. 57: Provisi,Liabilitias, Kontinjensi dan Aset Kontinjensiyang mengklarifikasi akuntansi liabilitasuntuk membayar pungutan, selain pajakpenghasilan yang berada dalam ruanglingkup PSAK No. 46: Pajak Penghasilanserta denda lain atas pelanggaranperundang-undangan kepada Pemerintah.

ISAK No. 30: The ISAK is an interpretationof PSAK No. 57: Provisions, ContingentLiabilities and Contingent Assets whichclarifies the accounting for liability to paylevy, other than income taxes within thescope of PSAK No. 46: Income Tax andother penalties on violations of law to theGovernment.

c. Prinsip-prinsip Konsolidasian c. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian terdiri darilaporan keuangan Kelompok Usaha sepertidijelaskan pada Catatan 1c.

The consolidated financial statements comprisethe financial statements of the Group asdescribed in Note 1c.

228

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasian (Lanjutan) c. Principles of Consolidation (Continued)

Pengendalian diperoleh ketika Kelompok Usaha terekspos, atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Secara khusus, Kelompok Usaha mengendalikan investee jika, dan hanya jika, Kelompok Usaha memiliki seluruh hal berikut ini:

Control is achieved when the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee. Specifically, the Group controls an investee if and only if the Group has for all of the following:

a. Kekuasaan atas investee (misal, hak yangada memberi kemampuan kini untukmengarahkan aktivitas relevan investee);

b. Eksposur atau hak atas imbal hasil variabeldari keterlibatannya dengan investee; dan

c. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.

a. Power over the investee (i.e., existingrights that give it the current ability to directthe relevant activities of the investee);

b. Exposure, or rights, to variable returnsfrom its involvement with the investee; and

c. The ability to use its power over theinvestee to affect its returns.

Ketika Kelompok Usaha memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Kelompok Usaha dapat mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:

When the Group has less than a majority of the voting or similar rights of an investee, the Group considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including:

a. pengaturan kontraktual dengan pemeganghak suara lainnya pada investee;

b. hak-hak yang timbul dari pengaturankontraktual lain;

c. hak suara yang dimiliki Kelompok Usahadan hak suara potensial.

a. the contractual arrangement with the othervote holders of the investee;

b. rights arising from other contractualarrangements;

c. the Group’s voting rights and potentialvoting rights.

Kelompok Usaha menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai ketika Kelompok Usaha memiliki pengendalian atas entitas anak dan berhenti ketika Kelompok Usaha kehilangan pengendalian atas entitas anak perusahaan. Aset, liabilitas, pendapatan, dan beban atas entitas anak yang diakuisisi atau dilepas selama periode termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Kelompok Usaha menghentikan pengendalian atas entitas anak.

The Group re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over a subsidiary and ceases when the Group loses control of a subsidiary. Assets, liabilities, income and expenses of a subsidiary acquired or disposed of during the period are included in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income from the date the Group gains control until the date the Group ceases to control a subsidiary.

229

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasian (Lanjutan) c. Principles of Consolidation (Continued)

Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik entitas induk dari Kelompok Usaha dan kepentingan non-pengendali (KNP), meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.

Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the equity holders of the parent of the Group and to the non-controlling interests (“NCI”), even if this results in the NCI having a deficit balance.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Jika anggota Kelompok Usaha menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda untuk transaksi dan peristiwa dalam keadaan yang serupa, maka penyesuaian dilakukan atas laporan keuangannya dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.

The consolidated financial statements are prepared using uniform accounting policies for like transactions and other events in similar circumstances. If a member of the Group uses different accounting policies for like transactions and events in similar circumtances, appropriate adjustments are made to its financial statements in preparing the consolidated financial statements.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antara Perusahaan dengan entitas anak telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil dari operasi Kelompok Usaha sebagai satu kesatuan bisnis.

All significant intercompany accounts and transactions between the Company and subsidiaries have been eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Group as one business entity.

Perubahan dalam bagian kepemilikan Kelompok Usaha pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas.

A change in the ownership interest of a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction.

Ketika Kelompok Usaha kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill), liabilitas, KNP dan komponen ekuitas lainnya serta mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian. Saldo investasi yang masih dimiliki diakui pada nilai wajarnya.

If the Group losses control of a subsidiary, it derecognizes the related assets (including any goodwill), liabilities, NCI and other components of equity and any resulting gain or loss associated with the loss of control. Any investment retained is recognized at its fair value.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represent the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries not attributable directly or indirectly to the parent entity, which are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent entity.

230

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

d. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali d. Business Combinations Under CommonControl

Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan, dimana selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dengan jumlah tercatat atas neto entitas yang diakuisisi diakui sebagai bagian dari akun “Tambahan modal disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Business combinations under common control are accounted for using the pooling-of-interest method, whereby the difference between the considerations transferred and the book value of the net assets of the acquiree is recognized as part of “Additional paid-in capital” account in the consolidated statement of financial position.

Dalam menerapkan metode penyatuan kepentingan tersebut, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung disajikan seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian.

In applying the said pooling-of-interest method, the components of the financial statements of the combining entities are presented as if the combination has occurred since the beginning of the period of the combining entity become under common control.

e. Transaksi dan Saldo dalam Mata UangAsing

e. Foreign Currency Transactions and Balances

Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha.

The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is also the Group’s functional currency.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk periode yang bersangkutan, dan laba atau rugi selisih kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode yang bersangkutan.

Transactions in foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the period, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current period.

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2016, 2015 and 2014, the exchange rates used are as follows:

Mata Uang/ Currency 2016 2015 2014

US$ 1 13,436 13,795 12,440 Euro 1 14,162 15,070 15,133 Sin$ 1 9,299 9,751 9,422 RMB 1 1,937 2,124 2,032

231

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan f. Financial InstrumentsKelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50(Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014),“Instrumen Keuangan: Pengakuan danPengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014),“Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

The Group applied PSAK No. 50 (Revised2014), “Financial Instruments: Presentation”,PSAK No. 55 (Revised 2014), “FinancialInstruments: Recognition and Measurement”and PSAK No. 60 (Revised 2014), “FinancialInstruments: Disclosures”.

i. Aset Keuangan i. Financial AssetsPengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan diklasifikasikan sebagaiaset keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laba rugi, pinjaman yangdiberikan dan piutang, investasi dimilikihingga jatuh tempo, aset keuangantersedia untuk dijual, atau sebagai derivatifyang ditetapkan sebagai instrumen lindungnilai dalam lindung nilai yang efektif.Pengklasifikasian ini tergantung padahakekat dan tujuan aset keuangandiperoleh dan ditetapkan pada saatpengakuan awal. Tidak terdapat klasifikasiaset keuangan Kelompok Usaha sebagaiaset keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laba rugi, yang dimilikihingga jatuh tempo (HTM) dan asetkeuangan tersedia untuk dijual.

Financial assets are classified as financialassets at fair value through profit or loss,loans and receivables, held-to-maturityinvestments, available-for-sale financialassets, or as derivatives designated ashedging instruments in an effective hedge.The classification depends on the natureand purpose for which the asset wasacquired and is determined at the time ofinitial recognition. The Group has notclassified any of its financial assets at fairvalue through profit or loss, held tomaturity (HTM), and available for salefinancial assets.

Aset keuangan pada awalnya diakui padanilai wajar, dan dalam hal aset keuanganyang tidak diakui pada nilai wajar melaluilaba rugi, ditambah dengan biaya transaksiyang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

Aset keuangan Kelompok Usaha yangdiklasifikasikan sebagai pinjaman yangdiberikan dan piutang mencakup kas dansetara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain.

The Group’s financial assets which are classified as loans and receivables include cash and cash equivalents, trade receivables and other receivables.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutangadalah aset keuangan non-derivatif denganpembayaran tetap atau telah ditentukanyang tidak mempunyai kuotasi di pasaraktif. Setelah pengakuan awal, asetkeuangan tersebut dicatat pada biayaperolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif,dan keuntungan dan kerugian terkait diakuidalam laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain konsolidasian pada saatpinjaman yang diberikan dan piutangdihentikan pengakuannya atau mengalamipenurunan nilai, demikian juga melaluiproses amortisasi.

Loans and receivable are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, and gains and losses are recognized in the consolidated statement of profit and loss and other comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

232

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

i. Aset Keuangan (Lanjutan) i. Financial Assets (Continued)

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial asset

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:

A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a of group similar financial assets, is derecognized when:

i hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

i the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or

ii Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan, dan (a) Kelompok Usaha secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, atau (b) Kelompok Usaha secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset keuangan tersebut.

ii the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement, and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) the Group have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Apabila Kelompok Usaha mengalihkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan atas aset keuangan tersebut.

When the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a “pass-through” arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset nor transferred control of the financial asset, the financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the financial asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.

233

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

i. Aset Keuangan (Lanjutan) i. Financial Assets (Continued)

Penghentian pengakuan aset keuangan (Lanjutan)

Derecognition of financial asset (Continued)

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung, dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed, and (ii) any cumulative gain or loss which had been recognized in equity, should be recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan sebagian (sebagai contoh ketika Kelompok Usaha memegang opsi untuk membeli kembali bagian dari aset yang ditransfer) Kelompok Usaha mengalokasikan nilai tercatat sebelumnya dari aset keuangan antara bagian berkelanjutan yang diakui dalam keterlibatan berkelanjutan, dan bagian yang tidak lagi diakui dengan menggunakan nilai wajar relatif dari bagian tersebut pada tanggal pengalihan. Selisih antara nilai tercatat yang dialokasikan dengan bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari penerimaan dari bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan dan telah diakui pada penghasilan komprehensif lain diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

On derecognition of a financial asset other than in its entirety (e.g., when the Group retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Group allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.

Akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dialokasikan antara bagian yang berkelanjutan diakui dan bagian yang tidak lagi diakui dengan dasar nilai wajar relatif pada bagian-bagian tersebut.

A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.

234

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

i. Aset Keuangan (Lanjutan) i. Financial Assets (Continued)

Penurunan nilai dari aset keuangan Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

At each reporting date, the Group assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that have occurred after the initial recognition of the asset (incurred ‘loss events’) and those loss events have an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Kelompok Usaha menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, termasuk aset dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan kelompok secara kolektif dinilai untuk penurunan nilai. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

The Group considers whether there is objective evidence of impairment individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets that have similar credit risk characteristics and the group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or that continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.

Jumlah kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif pada awal aset keuangan tersebut.

The impairment loss of a financial asset which is assessed individually is measured as the difference between the carrying value of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted using the effective interest rate.

235

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

i. Aset Keuangan (Lanjutan) i. Financial Assets (Continued)Penurunan nilai dari aset keuangan (Lanjutan)

Impairment of financial assets (Continued)

Nilai tercatat aset tersebut dikurangimelalui akun cadangan kerugianpenurunan nilai dan kerugian penurunannilai diakui pada laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lainkonsolidasian.

The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the impairment loss is recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.

Arus kas masa datang dari kelompok asetkeuangan yang penurunan nilainyadievaluasi secara kolektif, diestimasiberdasarkan kerugian historis yangpernah dialami atas aset-aset yangmemiliki karakteristik risiko kredit yangserupa dengan kelompok tersebut.

Future cash flows of a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment, are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the group.

Kerugian historis yang pernah dialamikemudian disesuaikan berdasarkan dataterkini yang dapat diobservasi untukmencerminkan kondisi saat ini yang tidakberpengaruh pada periode terjadinyakerugian historis tersebut dan untukmenghilangkan pengaruh kondisi yangada pada periode historis namun sudahtidak ada lagi pada saat ini.

Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period in which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not exist currently.

Bukti penurunan nilai dapat meliputiindikasi pihak peminjam atau kelompokpihak peminjam mengalami kesulitankeuangan signifikan, wanprestasi atautunggakan pembayaran bunga ataupokok, terdapat kemungkinan bahwapihak peminjam akan dinyatakan pailitatau melakukan reorganisasi keuanganlainnya dan pada saat data yang dapatdiobservasi mengindikasikan adanyapenurunan yang dapat diukur atasestimasi arus kas masa datang, sepertimeningkatnya tunggakan atau kondisiekonomi yang berkorelasi denganwanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and, where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

Aset keuangan dicatat pada biayaperolehan diamortisasi

Financial assets carried at amortizedcost

Pinjaman yang diberikan dan piutang,bersama-sama dengan penyisihanterkait, akan dihapuskan pada saattidak terdapat kemungkinan yangrealistis atas pemulihan di masamendatang dan seluruh agunan, jikaada, telah direalisasi atau telahdialihkan kepada Kelompok Usaha.

Loans and receivables, together withthe associated allowance, are writtenoff when there is no realistic prospectof future recovery and all collateral, ifany, has been realized or has beentransferred to the Group.

236

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

i. Aset Keuangan (Lanjutan) i. Financial Assets (Continued)

Penurunan nilai dari aset keuangan (Lanjutan)

Impairment of financial assets (Continued)

Aset keuangan dicatat pada biayaperolehan diamortisasi (Lanjutan)

Financial assets carried at amortizedcost (Continued)

Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penuruan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan akun penyisihan.

If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account.

Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut juga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

The recovery should not lead to the carrying amount of the financial asset exceeding its amortized cost that would have been determined had no impairment loss been recognized for the asset at the reversal date. The amount of reversal is recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income. If a future writeoff is later recovered, the recovery is also recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya.

If there is objective evidence that an impairment has occurred over equity instruments that do not have quoted market price and are not carried at fair value because fair value can not be measured reliably, then the amount of any impairment loss is measured as the difference between the carrying value of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the prevailing rate of return on the market for a similar financial asset. Impairment losses are not recoverable in the following years.

237

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities

Pengakuan awal Initial recognition

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagailiabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laba rugi dan liabilitas keuangan yangdiukur pada biaya perolehan diamortisasi.Kelompok Usaha menentukan klasifikasiliabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities are classified asfinancial liabilities at fair value throughprofit or loss and liabilities which aremeasured at amortized cost. The Groupdetermines the classification of its financialliabilities at initial recognition.

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangandiukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitasyang diukur pada biaya perolehandiamortisasi, termasuk biaya transaksi yangdapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initiallyat fair value and, in the case of liabilitieswhich are recorded at amortized cost,inclusive of directly attributable transactioncosts.

Liabilitas keuangan Kelompok Usaha yangdikategorikan sebagai liabilitas keuangan yangdiukur dengan biaya perolehan diamortisasimencakup utang bank dan lembaga keuanganbukan bank, utang usaha, utang lain-lain, danbeban akrual.

The Group’s financial liabilities which arecategorized as financial liabilities measuredat amortized cost include bank and non-bank financial institution loans, tradepayables, other payables, and accrualexpenses.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Setelah pengakuan awal, pada liabilitaskeuangan yang dikenakan bunga selanjutnyadiukur pada biaya perolehan yang diamortisasidengan menggunakan metode suku bungaefektif. Pada tanggal pelaporan, biaya bungaakrual dicatat secara terpisah dari pokokpinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar.Keuntungan dan kerugian diakui dalamlaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya sertamelalui proses amortisasi menggunakanmetode suku bunga efektif.

After initial recognition, interest-bearingloans and borrowings are subsequentlymeasured at cost using the effectiveinterest rate method. At the reporting date,the accrued interest is recorded separatelyfrom the respective principal loans as partof current liabilities. Gains and losses arerecognized in the consolidated statement ofprofit or loss and other comprehensiveincome when the liabilities arederecognized as well as through theamortization process using the effectiveinterest rate method.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities

Ketika sebuah liabilitas keuangan yang adadigantikan dengan liabilitas keuangan yanglain dari pemberi pinjaman yang sama denganpersyaratan yang secara substansial berbeda,atau terdapat modifikasi secara substansialatau persyaratan dari liabilitas keuangantersebut, maka pertukaran atau modifikasitersebut dicatat sebagai penghentianpengakuan liabilitas keuangan awal danpengakuan liabilitas keuangan baru, danselisih antara nilai tercatat masing-masingliabilitas keuangan tersebut diakui dalamlaporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain konsolidasian.

When an existing financial liability isreplaced by another from the same lenderon substantially different terms, or theterms of an existing liability aresubstantially modified, such an exchangeor modification is treated as aderecognition of the original liability and therecognition of a new liability, and thedifference in the respective carryingamounts is recognized in the consolidatedstatement of profit or loss and othercomprehensive income.

238

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)ii. Liabilitas Keuangan (Lanjutan) ii. Financial Liabilities (Continued)

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan (Lanjutan)

Derecognition of financial liabilities (Continued)

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Metode SBE adalah metode yangdigunakan untuk menghitung biayaperolehan yang diamortisasi dari asetkeuangan dan mengalokasikanpenghasilan bunga selama periode yangrelevan. SBE adalah suku bunga yangsecara tepat mendiskontokan estimasiarus kas di masa datang (termasuksemua biaya yang diterima yangmerupakan bagian tak terpisahkan dariSBE, biaya transaksi dan seluruhpremium atau diskonto lainnya) selamaperkiraan umur dari aset keuangan, ataujika lebih tepat, digunakan periode yanglebih singkat untuk memperoleh nilaitercatat neto dari aset keuangan padasaat pengakuan awal.

The EIR method is a method of calculatingthe amortized cost of a financial asset andof allocating interest income over therelevant period. The EIR is the rate thatexactly discounts the estimated future cashflows (including all fees and pointsreceived that form an integral part of theEIR, transaction costs and other premiumsor discounts) throughout the expected lifeof the financial asset, or a shorter period,where appropriate, to the net carryingamount at initial recognition of the financialasset.

iv. Biaya Perolehan Diamortisasi dariInstrumen Keuangan

iv. Amortized Cost of Financial Instruments

Biaya perolehan diamortisasi dihitungdengan menggunakan metode sukubunga efektif dikurangi dengan penyisihanatas penurunan nilai dan pembayaranpokok atau pengurangan. Perhitungantersebut mempertimbangkan premiumatau diskonto pada saat perolehan dantermasuk biaya transaksi dan biaya yangmerupakan bagian yang tak terpisahkandari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed by using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

v. Saling Hapus Instrumen Keuangan v. Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangansaling hapus dan nilai bersihnyadilaporkan dalam laporan posisi keuangankonsolidasian jika, dan hanya jika, saat inimemiliki hak secara hukum untukmelakukan saling hapus atas jumlahtercatat dari aset keuangan dan liabilitaskeuangan tersebut dan terdapat intensiuntuk menyelesaikan secara neto, atauuntuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities areoffset and the net amount reported in theconsolidated statements of financialpositions if, and only if, there is a currentlyenforceable legal right to offset therecognized amounts and there is anintention to settle on a net basis, or torealize the assets and settle the liabilitiessimultaneously.

iii. Metode suku bunga efektif (SBE) iii. Effective interest rate (EIR) method

239

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

vi. Nilai Wajar Instrumen Keuangan vi. Fair Value of Financial Instruments

Kelompok Usaha menilai instrumen keuangan seperti derivatif, pada nilai wajar setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Nilai wajar atas instrumen keuangan diukur pada biaya diamortisasi diungkapkan di Catatan 27.

The Group measures financialinstruments, such as derivatives, at fairvalue at each consolidated statement offinancial position date. Also, fair values offinancial instruments measured atamortized cost are disclosed in Notes 27.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:

Fair value is the price that would bereceived to sell an asset or paid to transfera liability in an orderly transaction betweenmarket participants at the measurementdate. The fair value measurement is basedon the presumption that the transaction tosell the asset or transfer the liability takesplace either:

Di pasar utama untuk aset dan liabilitastersebut, atau

In the principal market for the asset andliability, or

Jika tidak terdapat pasar utama, dipasar yang paling menguntungkanuntuk aset atau liabilitas tersebut.

In the absence of a principal market, inthe most advantageous market for theasset or liability.

Kelompok Usaha harus memiliki akses ke pasar utama.

The principal or the most advantageous market must be accessible by Group.

Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.

The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.

Pengukuran nilai wajar atas aset non-keuangan mempertimbangkan kemampuan pelaku pasar dalam menghasilkan keuntungan ekonomi dengan penggunaan aset pada kemampuan tertinggi dan terbaik aset atau dengan menjualnya ke pelaku pasar yang lain yang akan menggunakan aset di kemampuan tertinggi dan terbaik.

A fair value measurement of a non-financial asset takes into account a market participant's ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use.

Kelompok Usaha menggunakan teknik penilaian yang tepat sesuai keadaan dan dimana tersedia kecukupan data untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan, dan meminimalisir penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

The Group uses valuation techniques that are appropriate in the circumstances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximizing the use of relevant observable inputs, and minimizing the use of unobservable inputs.

240

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

vi. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (Lanjutan)

vi. Fair Value of Financial Instruments(Continued)

Semua aset dan liabilitas dimana nilai wajar diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian dapat dikategorikan pada level hirarki nilai wajar, berdasarkan tingkatan input terendah yang signifikan atas pengukuran nilai wajar secara keseluruhan:

All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the consolidated financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole:

Level 1 - Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis;

Level 1 - Fair values measuredbased on quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;

Level 2 - Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung;

Level 2 - Fair values measuredbased on valuation techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair values are observable, either directly or indirectly;

Level 3 - Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi.

Level 3 - Fair values measuredbased on valuation techniques for which inputs which have a significant effect on the recorded fair values are not based on observable market data.

Untuk aset dan liabilitas yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian secara berulang, Kelompok Usaha menentukan apakah terjadi transfer antara level di dalam hirarki dengan cara mengevaluasi kategori (berdasarkan input level terendah yang signifikan dalam pengukuran nilai wajar) setiap akhir periode pelaporan.

For assets and liabilities that are recognized in the consolidated financial statements on a recurring basis, the Group determines whether transfers have occurred between levels in the hierarchy by re-assessing categorization (based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole) at the end of each reporting period.

Untuk tujuan pengungkapan nilai wajar, Kelompok Usaha telah menentukan kelas aset dan liabilitas berdasarkan sifat, karakteristik, dan risiko aset atau liabilitas, dan level hirarki nilai wajar seperti dijelaskan di atas.

For the purpose of fair value disclosures, the Group has determined classes of assets and liabilities on the basis of the nature, characteristics and risks of the asset or liability and the level of the fair value hierarchy as explained above.

241

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

g. Kas dan Setara Kas g. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank termasuk semua investasi yang tidak dibatasi penggunaannya yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents include cash onhand, cash in banks and time deposits withmaturities of three months or less from the timeof placement and neither be pledged ascollateral nor be restricted.

Dalam penyajian laporan arus kas konsolidasian, cerukan termasuk komponen kas dan setara kas karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan kas.

When presenting consolidated statement of cash flows, overdraft is included as a component of cash and cash equivalents and form an integral part of the cash management.

h. Persediaan h. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Nilai perolehan ditentukan dengan metode rata-rata yang meliputi biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lainnya yang timbul hingga persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai. Persediaan barang jadi dan barang dalam proses mencakup alokasi yang layak atas biaya produksi tidak langsung tetap dan variabel, disamping bahan baku dan upah langsung.

Inventories are stated at the lower of cost ornet realizable value. Cost is determined usingthe average method and comprises all costs ofpurchase, costs of conversion and other costsincurred in bringing the inventory to its presentlocation and condition. Finished goods andgoods in process include an appropriateallocation of fixed and variable factoryoverheads in addition to direct materials andlabor.

Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.

Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale.

Penyisihan persediaan usang ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya.

Allowance for inventory obsolescence, if any, is provided based on a review of the physical condition of the inventories at the end of reporting period.

i. Biaya Dibayar di Muka i. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over theirbeneficial periods using the straight-linemethod.

j. Aset Tetap j. Fixed Assets

Tanah dan bangunan disajikan sebesar nilai revaluasi, dikurangi akumulasi penyusutan untuk bangunan. Revaluasi akan dilakukan dengan keteraturan yang cukup regular untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan.

Land and buildings are measured at theirrevaluation value, less accumulateddepreciation for buildings. Revaluations shallbe made with sufficient regulation to ensurethat the carrying amount does not differmaterially from that which would be determinedusing fair value at the end of reporting period.

242

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

j. Aset Tetap (Lanjutan) j. Fixed Assets (Continued)

Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari suatu aset tetap yang direvaluasi. Jika aset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan fluktuatif, maka revaluasi secara tahunan, apabila perubahan nilai wajar tidak signifikan maka aset tersebut perlu direvaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali.

The frequency of revaluations depends upon the changes in fair values of the items of property, plant and equipment being revalued. If the fair value of a revalued asset have a significant and volatille movements, thus necessitating annual revaluation. Such frequent revaluations are unnecessary for items of property, plant and equipment with only insignificant movements in fair value, revaluation every three or five years may be sufficient.

Surplus revaluasi diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi aset tetap. Namun, kenaikan tersebut diakui dalam laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset yang sama akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laba rugi. Defisit revaluasi diakui dalam laba rugi. Namun penurunan nilai tersebut diakui dalam surplus revaluasi aset tetap sepanjang tidak melebihi saldo surplus revaluasi untuk aset tersebut.

A revaluation surplus is recorded in other comprehensive income and accumulated in equity under the heading of revaluation surplus. However, the increase is recognized in profit and loss to the extent that it reverses a revaluation deficit of the same asset previously recognized in profit or loss. A revaluation deficit is recognized in profit or loss. However, the decrease shall be recognized in the revaluation surplus to the extent of any credit balance existing in the revaluation surplus in respect of that asset.

Surplus/defisit revaluasi aset tetap yang dipindahkan secara berkala setiap periode ke saldo laba adalah sebesar perbedaan antar jumlah penyusutan berdasarkan nilai revaluasian aset dengan jumlah penyusutan berdasarkan biaya perolehan aset tersebut. Selanjutnya, akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasian dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto dari aset dan jumlah tercatat neto setelah eliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian dari aset tersebut. Pada saat penghentian aset, surplus/defisit revaluasi untuk aset tetap yang dijual dipindahkan ke saldo laba.

A periodic transfer from the asset revaluation surplus / deficit to retained earnings is made for the difference between depreciation based on the revalued carrying amount of the asset and depreciation based on the original cost of the asset. Additionally, accumulated depreciation as at the revaluation date is eliminated against the gross carrying amount of the asset and the net asset amount is restated to the revalued amount of the asset. Upon disposal, any revaluation surplus relating to the particular asset being sold is transferred to retained earnings.

Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan aset tetap meliputi: (a) harga pembelian, (b) biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisinya sekarang, dan (c) estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan dan restorasi lokasi aset (jika ada). Setiap bagian dari aset tetap dengan biaya perolehan yang signifikan terhadap jumlah biaya perolehan aset, disusutkan secara terpisah.

Fixed assets, except for land and buildings, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment loss, if any. The cost of an item of fixed assets includes: (a) purchase price, (b) any costs directly attributable to bringing the asset to its present location and condition, and (c) the initial estimate of the cost of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located (if any). Each part of an item of fixed assets with a cost that is significant in relation to the total cost of the item is depreciated separately.

243

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

j. Aset Tetap (Lanjutan) j. Fixed Assets (Continued)

Pada saat pembaharuan dan perbaikan yang signifikan dilakukan, biaya tersebut diakui ke dalam nilai tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan lainnya yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan langsung pada operasi berjalan.

When significant renewals and bettermentsare performed, their costs are recognized inthe carrying amount of the fixed assets as areplacement if the recognition criteria aresatisfied. All other repairs and maintenancecosts that do not meet the recognition criteriaare charged directly to current operations.

Penyusutan aset tetap, kecuali tanah, dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Depreciation of fixed assets, except for land is computed based on straight-line method based on the estimated useful lives of the respective assets as follows:

Tahun/ Years

Bangunan 10-20 Buildings Sarana prasarana 10 Infrastructure Instalasi listrik 8-20 Electricity installation Mesin dan peralatan 4-16 Machinery and equipment Alat-alat berat 8 Heavy equipment Kendaraan 4-8 Vehicles Inventaris kantor 4-8 Office equipment Inventaris kamp 4-8 Camp equipment Inventaris pabrik 4-8 Factory equipment Inventaris toko 4-8 Store equipment

Tanah tidak diamortisasi. Land is not amortized.

Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

The legal cost of land rights in the form of Building Usage Rights (“HGB”) incurred when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under “Fixed Assets” account and not amortized. The legal cost incurred to extend or renew the land rights are recorded as intangible assets and amortized over the shorter of the rights’ legal life or land’s economic life.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba atau rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.

Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap telah ditelaah oleh manajemen dan jika perlu disesuaikan secara prospektif.

The fixed assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed by management and adjusted prospectively, if appropriate, at each financial year end.

244

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

j. Aset Tetap (Lanjutan) j. Fixed Assets (Continued)

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap atau properti investasi yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Construction in progress is stated at cost and is presented as part of fixed assets. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed asset or investment property account when the construction is completed and the constructed asset is ready for its intended use.

Aset tetap – bangun, kelola dan alih berupa bangunan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan umur ekonomis dari aset tetap – bangun, kelola dan alih yang bersangkutan, maksimum sesuai jangka waktu perjanjian.

Fixed assets – build, operate and transfer for building are stated as cost less accumulated depreciation. Depreciation of fixed assets – build, operate and transfer calculated using straight-line method based on the estimated useful lives at maximum as the agreement period.

k. Properti Investasi k. Investment Properties

Properti investasi Entitas Anak terdiri dari tanah yang dikuasai Kelompok Usaha untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Investment properties of a Subsidiary consist of land held by the Group to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business.

Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya.

An investment property should be derecognized upon disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal.

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

Gains or losses arising from the retirement or disposal of an investment property is credited or charged to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in the year the asset is derecognized.

Properti investasi disajikan sebesar nilai revaluasi. Revaluasi akan dilakukan dengan keteraturan yang cukup regular untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan.

Investment properties are measured at their revaluation value. Revaluations shall be made with sufficient regulation to ensure that the carrying amount does not differ materially from that which would be determined using fair value at the end of reporting period.

245

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

k. Properti Investasi (Lanjutan) k. Investment Properties (Continued)

Pengalihan ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Pengalihan dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

Transfers to investment properties should be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner-occupation, commencement of an operating lease to another party or end of construction or development. Transfers from investment properties should be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the commencement of owner occupation or commencement of development with a view to sell.

Untuk pengalihan dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Kelompok Usaha menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan Kelompok Usaha menjadi properti investasi, Kelompok Usaha mencatat properti investasi tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.

For a transfer from investment properties to owner-occupied property, the Group uses the cost method at the date of change in use. If an owner-occupied property becomes an investment property, the Group records the investment property in accordance with the fixed assets policies up to the date of change in use.

l. Biaya Pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan l. Deferred Cost on Forest Concession Rights

Biaya/iuran yang terjadi untuk memperoleh “Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK)”; seperti biaya Hak Pengusahaan Hutan (HPH), analisis mengenai dampak lingkungan, foto udara dan rencana karya pengusahaan hutan, ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat masing-masing IUPHHK tersebut dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu IUPHHK.

Costs and expenses inccured in obtaining “Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK)”, such as forest concession fees, and cost of environmental evaluation and analysis, air photo survey and planning, are capitalized and amortized over the economic terms of the concession rights using the straight-line method over the terms of the IUPHHK.

m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan m. Impairment of Non-Financial Asset

Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset non-keuangan mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Kelompok Usaha membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut untuk menentukan kerugian penurunan nilai (jika ada). Jika tidak mungkin mengestimasi jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan secara individual, Kelompok Usaha akan mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset (“UPK”).

At each reporting date, the Group assesses the carrying value of non-financial assets whether there is an indication that assets may be impaired. If any such indication exists, the assets recoverable amount is estimated to determine the impairment loss (if any). If it is impossible to estimate the recoverable amount of individual asset, the Group will estimate recoverable amount from cash generating unit of assets (“CGU”).

246

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan)

m. Impairment of Non-Financial Asset (Continued)

Estimasi jumlah terpulihkan adalah jumlah yanglebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPKdikurangi biaya untuk menjual dengan nilaipakainya. Ketika jumlah terpulihkan suatu asetnon-keuangan (UPK) di bawah nilai tercatatnya,maka nilai tercatat aset diturunkan menjadisebesar nilai terpulihkannya dan kerugianpenurunan nilai yang timbul diakui dalamlaporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain konsolidasian.

Estimated recoverable amount is the higheramount between fair value less costs to sell orvalue in use. When the recoverable amount ofnon-financial assets (CGU) less than itscarrying value, the carrying value is writtendown to its recoverable amount and impairmentlosses are recognized in the consolidatedstatement of profit or loss and othercomprehensive income.

Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai asetkeuangan dijelaskan dalam Catatan 2f.

Accounting policy for impairment of financial assets are described in Note 2f.

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban n. Income and Expense Recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinanmanfaat ekonomi akan diperoleh oleh KelompokUsaha dan jumlahnya dapat diukur secarahandal. Pendapatan diukur pada nilai wajarimbalan yang diterima, tidak termasuk diskon,rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Revenue is recognized to the extent that it isprobable that the economic benefits will flow tothe Group and the revenue can be reliablymeasured. Revenue is measured at the fairvalue of the consideration received, excludingdiscounts, rebates and Value Added Taxes(VAT).

Pendapatan diakui ketika risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan dengan waktu pengiriman dan penerimaannya.

Revenue is recognized when the significantrisks and rewards of ownership of the goodshave passed to the buyer, which generallycoincide with their delivery and acceptance.

Beban diakui pada saat terjadinya berdasarkan metode akrual.

Expenses are recognized when incurred on anaccrual basis.

o. Sewa o. Lease

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakanperjanjian sewa, atau perjanjian yangmengandung sewa, didasarkan atas substansiperjanjian pada tanggal awal sewa dan apakahpemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset spesifik dan perjanjiantersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yangmengalihkan secara substansial seluruh risikodan manfaat yang terkait dengan kepemilikanaset kepada lessee, diklasifikasikan sebagaisewa pembiayaan.

The determination of whether an arrangementis, or contains, a lease is based on thesubstance of the arrangement at inception dateand whether the fulfillment of the arrangementis dependent on the use of a specific asset andthe arrangement conveys a right to use theasset. A lease that transfers substantially to thelessee all the risks and rewards incidental toownership of the leased asset is classified as afinance lease.

Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikansebagai sewa operasi, jika sewa tersebut tidakmengalihkan secara substantial seluruh risikodan manfaat yang terkait dengan kepemilikanaset.

Consequently, a lease is classified as an operating lease, if the lease does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership.

247

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

o. Sewa (Lanjutan) o. Lease (Continued)

Kelompok Usaha sebagai lessee The Group as lessee

Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas. Beban keuangan dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

At the commencement of the lease term, a lessee recognizes finance lease as an asset and a liability in its consolidated statements of financial position at an amount equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments. Minimum lease payments are apportioned between the finance charges and the reduction of the outstanding liability. The finance charges are allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.

Aset sewa pembiayaan yang dimiliki oleh lessee dengan dasar sewa pembiayaan disusutkan secara konsisten dengan metode yang sama yang digunakan untuk aset yang dimiliki sendiri, atau disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaat aset sewa pembiayaan, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

Leased asset held by the lessee under a finance lease is depreciated consistently using the same method used with that for depreciable assets that are directly owned, or is fully depreciated over the shorter of the lease term and its useful life, if there is no reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term.

Kelompok Usaha sebagai lessor The Group as lessor

Kelompok Usaha mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, jika ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan metode garis lurus sesuai dengan perjanjian sewanya.

The Group presents an asset subject to operating leases in its consolidated statements of financial position according to the nature of the asset. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases is recognized as income on a straight-line method over the lease term.

p. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi p. Transactions with Related Parties

Kelompok Usaha mempunyai transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi.

The Group has transactions with related parties.

248

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

p. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi(Lanjutan)

p. Transactions with Related Parties (Continued)

Transaksi-transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Semua transaksi-transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak yang berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

All transactions with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.

q. Kapitalisasi Biaya Pinjaman q. Capitalization Borrowing Costs

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung entitas anak sehubungan dengan peminjaman dana.

Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset that are capitalized as part of the cost of the related asset. Other borrowing costs are recognized as expenses in the period in which they are incurred. Borrowing costs may include interest costs and other costs that the Subsidiaries incurs in connection with the borrowing of funds.

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya, dan pengeluaran untuk aset kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.

Capitalization of borrowing costs begins when the required activities to prepare the asset for use in accordance with the intention and expenditures for the asset and borrowing costs have occurred. Capitalization of borrowing costs ceases when all activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use are substantially completed.

r. Perpajakan r. Taxation

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”.

The Group had adopted PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”.

Pajak Kini Current Tax

Aset dan liabilitas pajak penghasilan kini yang berasal dari tahun berjalan dan tahun lalu dicatat sebesar jumlah ekspektasi direstitusi dari atau dibayarkan kepada kantor pajak yang besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substantif telah berlaku.

Current income tax assets and liabilities for the current and prior years are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the Tax Office based on the tax rate and tax laws that are enacted or substantively enacted.

249

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

r. Perpajakan (Lanjutan) r. Taxation (Continued)

Pajak Kini (Lanjutan) Current Tax (Continued)

Beban pajak kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Kelompok Usaha sehubungan dengan situasi dimana interpretasi diperlukan untuk peraturan perpajakan yang terkait dan menetapkan provisi jika diperlukan.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. The tax effects for the year are allocated to current operations, except for the tax effects from transactions which are directly charged or credited to equity. Management periodically evaluates positions taken by the Group with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provisions where appropriate.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan dan banding, pada saat keputusan atas keberatan dan banding tersebut telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the end of the reporting period.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang belum dikompensasi, sejauh terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang belum dikompensasi.

Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry-forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and the carry-forward of unused tax losses can be utilized.

Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan di-review pada setiap akhir periode pelaporan dan diturunkan ketika tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa akan terdapat laba kena pajak yang memungkinkan semua atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi. Penelaahan dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan.

The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at the end of each reporting period and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profits will allow the deferred tax assets to be recovered.

250

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

r. Perpajakan (Lanjutan) r. Taxation (Continued)

Pajak Tangguhan (Lanjutan) Deferred Tax (Continued)

Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-posyang diakui di luar laba rugi diakui di luar labarugi. Pos pajak tangguhan diakui terkaitdengan transaksi yang mendasarinya baikdalam penghasilan komprehensif lain ataulangsung ke ekuitas.

Deferred tax relating to items recognizedoutside of profit or loss is recognized outside ofprofit or loss. Deferred tax items are recognizedin correlation to the underlying transactioneither in other comprehensive income ordirectly in equity.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan salinghapus ketika terdapat hak yang dapatdipaksakan secara hukum untuk melakukansaling hapus aset pajak kini terhadap liabilitaspajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkaitdengan entitas kena pajak yang sama danotoritas perpajakan yang sama.

Deferred tax assets and liabilities are offset if alegally enforceable right exists to set off currenttax assets against current income tax liabilitiesand the deferred taxes relate to the sametaxable entity and the same taxation authority.

s. Imbalan Kerja s. Employee Benefits

Kelompok Usaha mengakui liabilitas imbalankerja yang tidak didanai sesuai denganUndang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003tanggal 25 Maret 2003 (“UUK”). BerdasarkanUUK, Kelompok Usaha diharuskan untukmembayar pesangon, penghargaan masakerja dan penggantian hak kepada karyawanjika persyaratan yang ditentukan dalam UUtersebut terpenuhi.

The Group recognized an unfunded employeebenefits liabilities in accordance with Labor LawNo. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law”).Under the Law, the Group is required to payseparation, appreciation and compensationbenefits to its employees if the conditionsspecified in the Law are met.

Liabilitas imbalan kerja dihitung oleh aktuarisindependen dengan menggunakan metodeprojected-unit-credit dan menerapkan asumsiatas tingkat diskonto.

Employee benefits liabilities are calculated by an independent actuarist using the projected-unit- method and applying the assumption on discount rate.

Pengukuran kembali terdiri atas keuntungandan kerugian aktuarial, segera diakui padalaporan posisi keuangan konsolidasian denganpengaruh langsung didebit atau dikreditkankepada saldo laba melalui penghasilankomprehensif lain pada periode terjadinya.Pengukuran kembali tidak direklasifikasi kelaba rugi periode berikutnya.

Re-measurements, comprising of actuarial gains and losses, are recognized immediately in consolidated statement of financial position with a corresponding debit or credit to retained earnings through other comprehensive income in the period in which they occur. Re-measurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.

Biaya jasa lalu harus diakui sebagai bebanpada saat yang lebih awal diantara:i) ketika program amandemen atau kurtailmen

terjadi; danii) ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi

atau imbalan terminasi terkait

Past service cost are recognized in profit or loss at the earlier between: i) the date of the plan amandment or

curtailment, and; ii) the date of the entity recognizes related

restructuring costs or related termination benefit.

251

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

s. Imbalan Kerja (Lanjutan) s. Employee Benefits (Continued)

Bunga neto dihitung dengan menerapkan tingkat diskonto yang digunakan terhadap liabilitas imbalan kerja. Kelompok Usaha mengakui perubahan berikut pada kewajiban obligasi neto pada akun "Beban Umum dan Administrasi" pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian: i) Biaya jasa terdiri atas biaya jasa kini, biaya

jasa lalu, keuntungan atau kerugian ataspenyelesaian (kurtailmen) tidak rutin, dan;

ii) Beban atau penghasilan bunga neto.

Net interest calculated by applying the discountrate to the net defined benefit liability. TheGroup recognizes the following changes in thenet defined benefit obligation under "Generaland Administrative Expenses" as approriate inthe consolidated statement of profit or loss andother comprehensive income:i) Service costs comprising current service

costs, past-service costs, gains and losseson curtailments and non-routinesettlements, and;

ii) Net interest expense or income.

t. Provisi t. Provisions

Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan jumlah kewajiban tersebut dapat diestimasi secara handal.

A provision is recognized when the Group hasa present obligation (legal or constructive)where, as a result of a past event, it is probablethat an outflow of resources embodyingeconomic benefits will be required to settle theobligation and a reliable estimate can be madeof the amount of the obligation.

Seluruh provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, maka provisi dibatalkan.

All provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligations, the provisions are reversed.

u. Laba per Saham u. Earnings per Share

Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

The amount of basic earnings per share iscomputed by dividing profit for the yearattributable to the owners of the parent entityby the weighted average number of sharesoutstanding during the year.

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, tidak ada efek yang berpotensi menjadi saham biasa. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar.

As of December 31, 2016, 2015 and 2014, theCompany has no dilutive potential ordinaryshares. So that dilutive earnings per shareequal with basic earnings per shares.

v. Segmen Operasi v. Segment Operation

Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component ofthe Group that is engaged in providing certainproducts (business segment), or in providingproducts within a particular economicenvironment (geographical segment), which issubject to risks and rewards that are differentfrom those of other segments.

252

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

v. Segmen Operasi (Lanjutan) v. Segment Operation (Continued)

Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.

w. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak w. Asset and Liabilities of Tax Amnesty

Sesuai dengan PSAK No. 70, aset pengampunan pajak diukur pada saat pengakuan awal sebesar biaya perolehan aset pengampunan pajak berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP) yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak. Biaya perolehan aset pengampunan pajak merupakan deemed cost dan menjadi dasar bagi Kelompok Usaha dalam melakukan pengukuran setelah pengakuan awal mengacu pada standar akuntansi keuangan yang relevan.

In accordance of PSAK No. 70, asset of tax amnesty are measured at initial recognition at acquisition cost asset based on Certificate of Tax Amnesty (SKPP) issued by the Ministry of Finance in accordance with Law No. 11 of 2016 on Tax Amnesty. Costs of asset of tax amnesty is deemed cost and the basis for the Group in the measurement after initial recognition refers to the relevant accounting standards.

Liabilitas pengampunan pajak diukur sebesar kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau setara kas untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak.

Liabilities of tax amnesty are measured at the contractual obligation to deliver cash or cash equivalents to settle the obligations directly related to the acquisition of assets of tax amnesty.

Kelompok Usaha mengakui selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan pajak di ekuitas dalam akun Tambahan Modal Disetor. Kelompok Usaha mengakui uang tebusan yang dibayarkan dalam laba rugi pada periode SKPP disampaikan.

The Group recognizes the difference between assets and liabilities of tax amnesty in equity in the Additional Paid-In Capital. The Group recognizes redemption was paid in income in the period SKPP delivered.

x. Peristiwa setelah Periode Laporan Keuangan Konsolidasian

x. Events after The Consolidated FinancialReporting Period

Peristiwa setelah akhir tahun laporan yang memberikan informasi tambahan terkait posisi Kelompok Usaha pada periode laporan keuangan konsolidasian (“adjusting events”) disajikan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah akhir tahun laporan yang bukan adjusting events telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian apabila material.

Post year-end events that provide additional information about the Group’s position at reporting period (adjusting events) are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when material.

253

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasiansesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan diIndonesia mewajibkan manajemen untuk membuatestimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan.Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yangmelekat dalam membuat estimasi, hasilsebenarnya yang dilaporkan di masa mendatangdapat berbeda dengan jumlah estimasi yangdibuat.

The preparation of the consolidated financialstatements, in conformity with the IndonesianFinancial Accounting Standards, requiresmanagement to make estimates and assumptionsthat affect amounts reported therein. Due toinherent uncertainty in making estimates, actualresults reported in future periods may differ fromthose estimates.

a. Pertimbangan a. Judgmentsi. Penentuan Mata Uang Fungsional i. Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional dari masing-masingentitas dalam Kelompok Usaha adalahmata uang dari lingkungan ekonomi primerdimana entitas beroperasi. Mata uangtersebut adalah mata uang yangmempengaruhi pendapatan dan bebandari Kelompok Usaha.

The functional currency of each of theentities under the Group are the currencyof the primary economic environment inwhich each entity operates. It is thecurrency that mainly influences therevenue and cost of the Group.

ii. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan ii. Classification of Financial Assets andFinancial Liabilities

Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014). Dengan demikian, aset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2f.

The Group determines the classificationsof certain assets and liabilities as financialassets and financial liabilities by judging ifthey meet the definition set forth in PSAKNo. 55 (Revised 2014). Accordingly, thefinancial assets and financial liabilities areaccounted for in accordance with theGroup’s accounting policies disclosed inNote 2f.

iii. Penyisihan Penurunan Nilai PiutangUsaha

iii. Allowance for Impairment of TradeReceivables

Kelompok Usaha mengevaluasi akuntertentu jika terdapat informasi bahwapelanggan yang bersangkutan tidak dapatmemenuhi kewajiban keuangannya.Dalam hal tersebut, Kelompok Usahamempertimbangkan, berdasarkan faktadan situasi yang tersedia, termasuknamun tidak terbatas pada, jangka waktuhubungan dengan pelanggan dan statuskredit dari pelanggan berdasarkan catatankredit dari pihak ketiga dan faktor pasaryang telah diketahui, untuk mencatatprovisi spesifik atas jumlah piutangpelanggan guna mengurangi jumlahpiutang yang diharapkan dapat diterimaoleh Kelompok Usaha.

The Group evaluates specific accountswhere it has information that certaincustomers are unable to meet theirfinancial obligations. In these cases, theGroup uses judgment, based on availablefacts and circumstances, including but notlimited to, the length of its relationship withthe customer and the customers currentcredit status based on third party creditreports and known market factors, torecord specific provisions for customersagainst amounts due to reduce itsreceivable amounts that the Group’sexpected to collect.

Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dandisesuaikan jika tambahan informasi yangditerima mempengaruhi jumlah penyisihanuntuk penurunan nilai piutang. Nilaitercatat piutang usaha telah diungkapkandalam Catatan 6.

These specific provisons are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of accounts receivable. Further details are shown in Note 6.

254

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (Lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)

a. Pertimbangan (Lanjutan) a. Judgments (Continued)

iv. Tagihan dan Keberatan atas HasilPemeriksaan Pajak

iv. Claims for Tax Refund and TaxAssessments Under Appeal

Berdasarkan peraturan perpajakan yangberlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah tercatat dalam akun di atas dapatdipulihkan dan direstitusi oleh KantorPajak. Lebih lanjut, manajemen mempertimbangkan liabilitas yang mungkin timbul dari hasil pemeriksaanpajak yang masih diajukan keberatannya.

Based on the tax regulations currentlyenacted, the management makesjudgement if the amounts recorded underthe above account are recoverable andrefundable by the Tax Office. Futher, themanagement also judged possible liabilitythat might arise from the tax assessmentunder objection.

Nilai tercatat atas tagihan dan keberatanatas hasil pemeriksaan pajak KelompokUsaha diungkapkan dalam Catatan 16.

The carrying amount of the Group’s claims for tax refund and tax assessments under appeal are disclosed in Note 16.

v. Revaluasi Tanah dan Bangunan v. Revaluation of Land and Buildings

Kelompok Usaha mengukur tanah danbangunan pada jumlah revaluasiandengan perubahan pada nilai wajar diakuidalam Penghasilan Komprehensif Lain(OCI). Kelompok Usaha melibatkan penilaiindependen dalam menentukan nilai wajartanah dan bangunan pada tanggal 31Desember 2016. Nilai wajar tanah danbangunan ditentukan berdasarkan buktipasar dengan menggunakan harga yangdapat dibandingkan dan disesuaikanterhadap faktor-faktor pasar spesifikseperti sifat, lokasi dan kondisi asettersebut.

The Group measures land and buildings atrevalued amounts with changes in fairvalue being recognized in OtherComprehensive Income (OCI). The Groupengaged an independent valuationspecialist to assess the fair value of landand buildings as of December 31, 2016.Land and buildings were valued byreference to market-based evidence, usingcomparable prices adjusted for specificmarket factors such as nature, locationand condition of the asset.

Asumsi-asumsi utama yang digunakanuntuk menentukan nilai wajar tanah danbangunan diungkapan pada Catatan 11.

The key assumptions used to determine the fair value of land and buildings is provided in Note 11.

b. Estimasi dan Asumsi b. Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utamaestimasi ketidakpastian lain pada tanggalpelaporan yang memiliki risiko signifikan bagipenyesuaian yang material terhadap nilaitercatat aset dan liabilitas untuk tahunberikutnya diungkapkan di bawah ini.Kelompok Usaha mendasarkan asumsi danestimasi pada parameter yang tersedia padasaat laporan keuangan konsolidasian disusun.

The key assumptions concerning the future andother key sources of estimation uncertainty atthe reporting date that have a significant risk ofcausing a material adjustment to the carryingamounts of assets and liabilities within the nextfinancial year are disclosed below. The Groupbased their assumptions and estimates onparameters available when the consolidatedfinancial statements were prepared.

Asumsi dan situasi mengenai perkembanganmasa depan mungkin berubah akibatperubahan pasar atau situasi di luar kendaliKelompok Usaha. Perubahan tersebutdicerminkan dalam asumsi terkait pada saatterjadinya.

Existing circumstances and assumptions aboutfuture developments may change due to marketchanges or circumstances arising beyond thecontrol of the Group. Such changes arereflected in the assumptions when they occur.

255

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (Lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)

b. Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) b. Estimates and Assumptions (Continued)

i. Estimasi Imbalan Kerja i. Employee Benefits

Penentuan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha langsung diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.

The determination of the Group’ employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in the consolidated statement of profit and loss and other comprehensive income when they occur.

Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Nilai tercatat estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan telah diungkapkan dalam Catatan 18.

While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities employee benefits and net employee benefits expense. Further details are disclosed in Note 18.

ii. Penyusutan Aset Tetap ii. Depreciation of Fixed Assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses.

Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.

Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Futher details is disclosed in Note 11.

256

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (Lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)

b. Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) b. Estimates and Assumptions (Continued)

iii. Pertimbangan Nilai Wajar dari AsetKeuangan dan Liabilitas Keuangan

iii. Determination of Fair Values of FinancialAssets and Financial Liabilities

Ketika nilai wajar dari aset keuangan danliabilitas keuangan yang dicatat ataudisajikan di dalam laporan posisi keuangankonsolidasian tidak dapat diambil daripasar yang aktif, maka nilai wajarnyaditentukan dengan menggunakan teknikpenilaian termasuk model discounted cashflow. Masukan untuk model tersebut dapatdiambil dari pasar yang dapat diobservasi,tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan,sebuah tingkat pertimbangan disyaratkandalam menetapkan nilai wajar.

When the fair value of financial assets andfinancial liabilities recorded or presented inthe consolidated statement of financialposition cannot be derived from activemarkets, their fair value is determinedusing valuation techniques including thediscounted cash flow model. The inputs tothese models are taken from observablemarkets where possible, but where this isnot feasible, a degree of judgment isrequired in establishing fair value.

Pertimbangan tersebut mencakuppenggunaan masukan seperti risikolikuiditas, risiko kredit dan risiko pasar.Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilaiwajar dari instrumen keuangan yangdilaporkan.

The judgment includes consideration of inputs such as liquidity risk, credit risk and market risk. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.

Nilai wajar aset dan liabilitas keuanganKelompok Usaha diungkapkan dalamCatatan 27 atas laporan keuangankonsolidasian.

The fair value of the Group’ financial assets and liabilities are disclosed in Note 27 to the consolidated financial statements.

iv. Penyisihan Penurunan Nilai Pasar danKeusangan Persediaan

iv. Allowance for Decline in Market Valuesand Obsolescence of Inventories

Penyisihan penurunan nilai pasar dankeusangan persediaan diestimasiberdasarkan fakta dan situasi yangtersedia, termasuk namun tidak terbataskepada, kondisi fisik persediaan yangdimiliki, harga jual pasar, estimasi biayapenyelesaian dan estimasi biaya yangtimbul untuk penjualan. Provisi dievaluasikembali dan disesuaikan jika terdapattambahan informasi yang mempengaruhijumlah yang diestimasi. Penjelasan lebihrinci diungkapkan dalam Catatan 8.

Allowance for decline in market values andobsolescence of inventories is estimatedbased on the best available facts andcircumstances, including but not limited to,the inventories’ own physical conditions,their market selling prices, estimated costsof completion and estimated costs to beincurred for their sales. The provisions arere-evaluated and adjusted as additionalinformation received affects the amountestimated. Further details are shown inNote 8.

v. Pajak Penghasilan v. Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalammenentukan provisi atas pajakpenghasilan badan. Terdapat transaksidan perhitungan tertentu yang penentuanpajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas ataspajak penghasilan badan berdasarkanestimasi apakah akan terdapat tambahanpajak penghasilan badan.

Significant judgment is involved indetermining the provision for corporateincome tax. There are certain transactionsand computation for which the ultimate taxdetermination is uncertain during theordinary course of business. The Grouprecognizes liabilities for expectedcorporate income tax issues based onestimates of whether additional corporateincome tax will be due.

257

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASIDAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (Lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)

b. Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) b. Estimates and Assumptions (Continued)

vi. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan vi. Impairment of Non-Financial Assets

Penurunan nilai muncul saat nilai tercatataset atau UPK melebihi nilaiterpulihkannya, yang lebih besar antaranilai wajar dikurangi biaya untuk menjualdan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangibiaya untuk menjual didasarkan padaketersediaan data dari perjanjianpenjualan yang mengikat yang dibuatdalam transaksi normal atas aset serupaatau harga pasar yang dapat diamatidikurangi dengan biaya tambahan yangdapat diatribusikan dengan pelepasanaset.

An impairment exists when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset.

Perhitungan nilai pakai didasarkan padamodel arus kas yang didiskontokan. Aruskas diproyeksikan ke depan dan tidaktermasuk aktivitas restrukturisasi yangbelum ada perikatannya atau investasisignifikan di masa depan yang akanmeningkatkan kinerja dari UPK yang diuji.Nilai terpulihkan paling sensitif terhadaptingkat diskonto yang digunakan untukmodel arus kas yang didiskontokan sepertihalnya dengan arus kas masuk masadepan yang diharapkan dan tingkatpertumbuhan yang digunakan untuk tujuanekstrapolasi.

The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The future cash flow is projected and does not include restructuring activities that is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.

vii. Ketidakpastian Liabilitas Perpajakan vii. Uncertain Tax Exposure

Dalam situasi tertentu, Kelompok Usahatidak dapat menentukan secara pastijumlah liabilitas pajak mereka pada saat iniatau masa depan karena prosespemeriksaan oleh otoritas perpajakan.Ketidakpastian timbul terkait denganinterpretasi dari peraturan perpajakanyang kompleks dan jumlah dan waktu daripenghasilan kena pajak di masa depan.

In certain circumstances, the Group maynot be able to determine the exact amountof its current or future tax liabilities due toongoing investigations by, or negotiationswith, the taxation authority. Uncertaintiesexist with respect to the interpretation ofcomplex tax regulations and the amountand timing of future taxable income.

Dalam menentukan jumlah yang harusdiakui terkait dengan liabilitas pajak yangtidak pasti, Kelompok Usaha menerapkanpertimbangan yang sama yang akanmereka gunakan dalam menentukanjumlah cadangan yang harus diakui sesuaidengan PSAK No. 57, “Provisi, LiabilitasKontinjensi, dan Aset Kontinjensi”.Kelompok Usaha membuat analisa untuksemua posisi pajak terkait dengan pajakpenghasilan untuk menentukan jikaliabilitas pajak untuk manfaat pajak yangbelum diakui harus diakui.

In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applied similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.

258

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

4. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Mulai 1 Januari 2016, mata uang fungsional Kelompok Usaha menurut biaya dan pendanaan menggunakan mata uang Rupiah. Dengan demikian, laporan keuangan pencatatan Kelompok Usaha berubah dari USD ke IDR.

Starting January 1, 2016, the Group’s functional currency, according to its expenses and financing activities using in Indonesian Rupiah. Thus, the recording Group’s financial statements changed from USD to IDR.

Sesuai dengan ketentuan PSAK 10, ketika ada perubahan dalam mata uang fungsional entitas, entitas harus menerapkan prosedur translasi berlaku untuk mata uang fungsional baru secara prospektif sejak tanggal perubahan yang efektif 1 Januari 2016. Oleh karena itu, Kelompok Usaha telah melakukan translasi atas laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan laporan keuangan tahun sebelumnya yang dikeluarkan dalam mata uang USD ke mata uang penyajian IDR dengan menggunakan prosedur berikut:

In accordance with the provision of PSAK 10, when there is a change in an entity’s functional currency, the entity shall apply the translation procedures applicable to the new functional currency prospectively from the date of the change which is effective January 1, 2016. Hence, the Group has translated its consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2015 and prior periods’ financial statements issued in USD to IDR presentation currency using the following procedures:

Sebuah aset dan liabilitas untuk setiap laporan posisi keuangan konsolidasian yang disajikan (yaitu termasuk perbandingan), akan dijabarkan dengan kurs penutupan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian;

Assets and liabilities for each consolidatedstatement of financial position presented (ieincluding comparative) shall be translated atthe closing rate at the date of thatconsolidated statement of financial position;

Pendapatan dan beban untuk setiap laporan labarugi dan penghasilan komprehensif lainkonsolidasian atau laporan laba rugi terpisahyang disajikan (yaitu termasuk perbandingan)harus dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata satu tahun; dan

Income and expenses for each consolidatedstatement of profit and other comprehensiveincome or separate income statementpresented (ie including comparatives) shall betranslated at average exchange rates for oneyear; and

Semua selisih kurs yang dihasilkan harus diakui dalam penghasilan komprehensif lain.

All resulting exchange differences shall berecognized in other comprehensive income.

Mata uang penyajian Kelompok Usaha adalah Rupiah, translasi dan pengukuran kembali dari mata uang fungsional Dolar Amerika Serikat ke dalam mata uang penyajian Rupiah dengan kurs yang disajikan dalam Catatan 2e.

The Group’s presentation currency is Indonesian Rupiah, the translation and remeasurement from functional currency, US Dollar, into presentation currency, Rupiah, using the exchange rates presented in Indonesian Note 2e.

Berikut ini penyajian kembali dari translasi dan pengukuran kembali laporan keuangan Kelompok Usaha dari USD ke Rupiah untuk laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The following is a summary of the translation and remeasurement of the Group’s financial statements from USD into Indonesian Rupiah and Group’s consolidated financial statements translation for consolidated statement of financial positions as of December 31, 2015, 2014 and 2013 and consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the years ended on December 31, 2015 and 2014:

259

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN (Lanjutan)

4. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

2015

Sebelum translasi/ Setelah translasi/ Before translation After translation

(USD) (IDR) Laporan posisi keuangan Consolidated statement of konsolidasian financial position ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 8,432,840 116,330,998,235 Cash and cash equivalents Piutang usaha Trade receivables Pihak ketiga, bersih 7,484,896 103,254,127,607 Third parties, net Piutang lain-lain Other receivables

Pihak berelasi 413,556 5,705,000,000 Related party Pihak ketiga 6,087,397 83,975,605,783 Third parties Persediaan 41,738,376 575,780,894,734 Inventories Pajak dibayar di muka 6,280,671 86,641,875,124 Prepaid taxes Biaya dibayar di muka 591,216 8,155,804,028 Prepaid expenses Uang muka pembelian 2,120,457 29,251,710,800 Advances for purchase

Estimated claim Taksiran tagihan pajak 215,773 2,976,593,074 for tax refund Jumlah Aset Lancar 73,365,182 1,012,072,609,385 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Uang muka pembelian 2,329,520 32,135,724,826 Advances for purchase Aset pajak tangguhan 112,924 1,557,777,573 Deferred tax assets Properti investasi 386,662 5,334,000,000 Investment property Aset tetap – bersih 69,028,811 954,784,745,618 Fixed assets – net Aset lain-lain 622,520 8,587,664,705 Other assets Jumlah Aset Tidak Lancar 72,480,437 1,002,399,912,722 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 145,845,619 2,014,472,522,107 TOTAL ASSETS

LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank dan lembaga Bank and non-bank keuangan bukan bank 55,589,755 766,860,659,223 financial institution loans Utang usaha - pihak ketiga 6,674,907 92,080,340,642 Trade payables – third parties Utang lain-lain Other payables Pihak ketiga 841,430 11,607,525,581 Third parties Beban akrual 1,783,790 24,607,397,552 Accrual expenses Utang pajak 374,900 5,171,757,786 Taxes payable Uang muka pelanggan 1,668,438 25,429,552,176 Advance from customers Utang jangka panjang yang

jatuh tempo dalam waktu Current maturities of satu tahun: long-term liabilities: Utang bank dan lembaga Bank and non-bank

keuangan bukan bank 1,063,206 14,666,943,669 financial institution loans Obligation under

Utang sewa pembiayaan 639,588 8,823,113,862 finance lease

Jumlah Liabilitas Total Current Jangka Pendek 68,636,014 949,247,290,491 Liabilities

260

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN (Lanjutan)

4. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS (Continued)

2015

Sebelum translasi/ Setelah translasi/ Before translation After translation

(USD) (IDR)

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang jangka panjang setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu Long term liabilities – net tahun: of current maturities:

Utang bank dan lembaga Bank and non-bank keuangan bukan bank 14,368,914 198,219,164,268 financial institution loans

Utang sewa Obligation under pembiayaan 802,623 11,072,193,969 finance lease

Utang lain-lain Other payables Pihak berelasi 5,987,705 82,600,391,671 Related party

Pihak ketiga 44,973 620,400,000 third party Liabilitas pajak tangguhan 3,088,928 46,102,573,417 Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja 1,422,782 19,627,280,409 Employee benefits liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 25,715,925 358,242,003,734 Total Non-Current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 94,351,939 1,307,489,294,225 TOTAL LIABILITES

EKUITAS EQUITY Ekuitas yang dapat Equity attributable to

diatribusikan kepada the equity holders of pemilik entitas induk the parent company Modal saham 18,164,071 195,000,000,000 Share capital Tambahan modal disetor 3,112,918 24,045,697,456 Additional paid - in capital

Exchange difference due to Selisih kurs karena penjabaran translation of financial laporan keuangan ( 2,434,174 ) 141,425,224,187 statements Surplus revaluasi aset tetap Revaluation surplus of fixed

– bersih 10,160,518 139,866,947,544 assets – net Selisih transaksi Differences equity

nilai ekuitas dengan transaction with non- pihak non-pengendali 45,594 510,692,166 controlling interest Saldo laba 19,498,085 165,264,491,867 Retained earnings

Sub-jumlah 48,547,012 666,113,053,220 Sub-total Kepentingan non-pengendali 2,946,668 40,870,174,662 Non-controlling interest

JUMLAH EKUITAS 51,493,680 706,983,227,882 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 145,845,619 2,014,472,522,107 EQUITY

261

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN (Lanjutan)

4. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS (Continued)

2015

Sebelum translasi/ Setelah translasi/ Before translation After translation

(USD) (IDR)

Laporan laba rugi dan Consolidated statement of penghasilan komprehensif profit or loss and other lain konsolidasian comprehensive income

PENJUALAN BERSIH 83,534,709 1,118,696,671,711 NET SALES BEBAN POKOK

PENJUALAN ( 65,484,693 ) ( 876,991,059,336 ) COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 18,050,016 241,705,612,375 GROSS PROFIT

Beban penjualan ( 3,413,537 ) ( 45,714,062,523 ) Selling expenses General and administrative

Beban umum dan administrasi ( 5,969,569 ) ( 79,944,456,088 ) expenses Gain on foreign

Laba selisih kurs – bersih 719,871 7,297,546,317 exchange – net Beban bunga ( 5,025,929 ) ( 67,307,212,559 ) Interest expense Beban administrasi bank ( 230,780 ) ( 3,090,609,915 ) Bank administration charges Penghasilan bunga 55,998 749,969,374 Interest income Rugi penjualan aset tetap ( 1,410,598 ) ( 18,890,632,216 ) Loss on sale of fixed assets Lain-lain – bersih 607,286 8,132,624,499 Miscellaneous – net

LABA SEBELUM MANFAAT PROFIT BEFORE TAX (BEBAN) PAJAK 3,382,758 42,938,779,264 BENEFIT (EXPENSE)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK TAX BENEFIT (EXPENSE) Kini ( 977,398 ) ( 13,771,265,405 ) Current Tangguhan 697,086 9,363,792,298 Deferred

Jumlah beban pajak – bersih ( 280,312 ) ( 4,407,473,107 ) Total tax expenses – net

LABA TAHUN BERJALAN 3,102,446 38,531,306,157 PROFIT FOR THE YEAR

Penghasilan (Kerugian) Other Comprehensive Komprehensif Lain Income (Loss) Pos yang dapat direklasifikasi Item that can be reclassified

ke laba rugi: to profit or loss: Selisih kurs karena Exchange difference due to

penjabaran laporan translation of keuangan ( 1,240,792 ) 51,980,001,268 financial statements

Pos yang tidak dapat Items that will not be direklasifikasi ke laba rugi: reclassified to profit or loss: Pengukuran kembali Remeasurement on

liabilitas imbalan kerja employee benefits - bersih 115 1,548,284 liabilities – net

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN TOTAL COMPREHENSIVE BERJALAN 1,861,769 90,512,855,709 INCOME FOR THE YEAR

262

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN (Lanjutan)

4. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS (Continued)

2015 Sebelum translasi/ Setelah translasi/ Before translation After translation

(USD) (IDR) Laba tahun berjalan yang Profit for the year

dapat diatribusikan kepada: attributable to: Owners of

Pemilik entitas induk 3,053,160 37,891,275,532 the parent company Kepentingan non-pengendali 49,286 640,030,625 Non-controlling interests JUMLAH 3,102,446 38,531,306,157 TOTAL

Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan Comprehensive income yang dapat diatribusikan for the year kepada: attributable to:

Equity holders of Pemilik entitas induk 1,944,526 89,526,000,854 the parent company Kepentingan non-

pengendali ( 82,757 ) 986,854,855 Non-controlling interests JUMLAH 1,861,769 90,512,855,709 TOTAL

BASIC EARNINGS LABA PER SAHAM DASAR PER SHARE

YANG DAPAT ATTRIBUTABLE TO DIATRIBUSIKAN KEPADA OWNERS OF PEMILIK ENTITAS INDUK 8.90 11.05 THE PARENT COMPANY

2014 Sebelum translasi/ Setelah translasi/ Before translation After translation

(USD) (IDR) Laporan posisi keuangan Consolidated statement of konsolidasian financial position ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2,170,713 27,003,675,052 Cash and cash equivalents Piutang usaha Trade receivables Pihak ketiga, bersih 10,165,050 126,453,215,078 Third parties, net Piutang lain-lain - pihak ketiga 6,911,181 85,975,091,310 Other receivables – third parties Persediaan 29,801,377 370,729,131,373 Inventories Pajak dibayar di muka 4,299,283 53,483,073,353 Prepaid tax Biaya dibayar di muka 658,004 8,185,548,964 Prepaid expenses Uang muka pembelian 3,108,274 38,666,930,986 Advance for puchase

Estimated claim Taksiran tagihan pajak 352,233 4,381,778,520 for tax refund Jumlah Aset Lancar 57,466,115 714,878,444,636 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Uang muka pembelian 3,957,670 49,233,418,595 Advance for purchase Aset pajak tangguhan 16,123 200,573,224 Deferred tax assets Aset tetap – bersih 59,948,201 745,755,613,017 Fixed assets – net Aset lain-lain 892,000 11,096,476,681 Other assets Jumlah Aset Tidak Lancar 64,813,994 806,286,081,517 Total Non-Current Assets JUMLAH ASET 122,280,109 1,521,164,526,153 TOTAL ASSETS

263

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN (Lanjutan)

4. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS (Continued)

2014 Sebelum translasi/ Setelah translasi/ Before translation After translation

(USD) (IDR) LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank dan lembaga Bank and non-bank keuangan bukan bank 47,659,008 592,878,060,190 financial institution loans Utang usaha - pihak ketiga 6,268,989 77,986,237,180 Trade payables – third parties Utang lain-lain Other payables Pihak ketiga 177,142 2,203,632,409 Third parties Beban akrual 1,084,593 13,492,332,427 Accrual expenses Utang pajak 105,084 1,307,234,867 Taxes payable Uang muka pelanggan 735,846 9,153,927,568 Advance from customers Utang jangka panjang yang

jatuh tempo dalam waktu Current maturities of satu tahun: long-term liabilities: Utang bank dan lembaga Bank and non-bank

keuangan bukan bank 855,880 10,647,141,064 financial institution loans Obligation under

Utang sewa pembiayaan 1,196,976 14,890,374,606 finance lease

Jumlah Liabilitas Jangka Total Current Pendek 58,083,518 722,558,940,311 Liabilities

LIABILITAS JANGKA NON-CURRENT PANJANG LIABILITIES

Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu Long term liabilities – net tahun: of current maturities: Utang bank dan lembaga Bank and non-bank

keuangan bukan bank 232,824 2,896,321,840 financial institution loans Obligation under

Utang sewa pembiayaan 1,530,530 19,039,788,936 finance lease Utang lain-lain Other payables

Pihak berelasi 7,597,269 94,510,018,600 Related party Pihak ketiga 1,645,498 20,470,000,000 third party Liabilitas pajak tangguhan 3,708,047 49,276,052,995 Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja 1,290,598 16,055,031,298 Employee benefits liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 16,004,766 202,247,213,669 Total Non-Current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 74,088,284 924,806,153,980 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Ekuitas yang dapat Equity attributable to

diatribusikan kepada the equity holders of pemilik entitas induk the parent company Modal saham 10,316,074 100,000,000,000 Share capital Tambahan modal disetor 10,960,915 119,045,697,456 Additional paid - in capital

Exchange difference due to Selisih kurs karena penjabaran translation of financial

laporan keuangan ( 1,327,846 ) 105,769,457,388 statements

264

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN (Lanjutan)

4. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS (Continued)

2014

Sebelum translasi/ Setelah translasi/ Before translation After translation

(USD) (IDR)

Surplus revaluasi aset tetap Revaluation surplus of fixed – bersih 12,569,296 155,811,192,447 assets – net

Selisih transaksi Differences equity nilai ekuitas dengan transaction with non-

pihak non-pengendali 45,594 510,692,166 controlling interest Saldo laba 14,038,454 95,450,012,909 Retained earnings

Sub-jumlah 46,602,487 576,587,052,366 Sub-total Kepentingan non-pengendali 1,589,338 19,771,319,807 Non-controlling interest

JUMLAH EKUITAS 48,191,825 596,358,372,173 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES ANDEKUITAS 122,280,109 1,521,164,526,153 EQUITY

Laporan laba rugi dan Consolidated statement of penghasilan komprehensif profit or loss and other lain konsolidasian comprehensive income

PENJUALAN BERSIH 83,861,362 996,105,258,868 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN ( 70,459,419 ) ( 836,916,693,334 ) COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 13,401,943 159,188,565,534 GROSS PROFIT Beban penjualan ( 2,793,637 ) ( 33,182,814,062 ) Selling expenses

General and administrative Beban umum dan administrasi ( 4,324,284 ) ( 51,363,844,019 ) expenses

Gain on foreign Laba selisih kurs – bersih 509,745 6,055,309,186 exchange – net Beban bunga ( 5,170,589 ) ( 61,416,255,732 ) Interest expense Beban administrasi bank ( 102,102 ) ( 1,212,791,628 ) Bank administration charges Penghasilan bunga 18,712 222,261,844 Interest income Rugi penjualan aset tetap ( 258,869 ) ( 3,074,840,894 ) Loss on sale of fixed assets Lain-lain – bersih 603,537 7,168,537,414 Miscellaneous – net

LABA SEBELUM MANFAAT PROFIT BEFORE TAX (BEBAN) PAJAK 1,884,456 22,384,127,643 BENEFIT (EXPENSE)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK TAX BENEFIT (EXPENSE) Kini ( 465,199 ) ( 5,636,464,967 ) Current Tangguhan ( 109,869 ) ( 1,305,018,788 ) Deferred

Jumlah beban pajak – bersih ( 575,068 ) ( 6,941,483,755 ) Total tax expenses – net

LABA TAHUN BERJALAN 1,309,388 15,442,643,888 PROFIT FOR THE YEAR

Penghasilan (Kerugian) Other Comprehensive Komprehensif Lain Income (Loss) Pos yang dapat direklasifikasi Item that can be reclassified

ke laba rugi: to profit or loss: Selisih kurs karena Exchange difference due to

penjabaran laporan translation of keuangan ( 383,389 ) 8,144,944,662 financial statements

265

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN (Lanjutan)

4. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS (Continued)

2014

Sebelum translasi/ Setelah translasi/ Before translation After translation

(USD) (IDR)

Pos yang tidak dapat Items that will not be direklasifikasi ke laba rugi: reclassified to profit or loss: Penurunan revaluasi aset Decrease on revaluation of tetap – bersih ( 342,938 ) ( 4,073,415,308 ) fixed assets - net Pengukuran kembali Remeasurement on

liabilitas imbalan kerja employee benefits - bersih ( 19,934 ) ( 236,782,367 ) liabilities – net

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN TOTAL COMPREHENSIVE BERJALAN 563,127 19,277,390,875 INCOME FOR THE YEAR

Laba tahun berjalan yang Profit for the year dapat diatribusikan kepada: attributable to:

Owners of Pemilik entitas induk 1,275,553 14,738,392,771 the parent company

Kepentingan non-pengendali 33,835 704,251,117 Non-controlling interests

JUMLAH 1,309,388 15,442,643,888 TOTAL

Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan Comprehensive income yang dapat diatribusikan for the year kepada: attributable to:

Owners of Pemilik entitas induk 559,966 18,534,080,509 the parent company

Kepentingan non-pengendali 3,161 743,310,366 Non-controlling interests

JUMLAH 563,127 19,277,390,875 TOTAL

LABA PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS YANG DAPAT PER SHARE DIATRIBUSIKAN KEPADA ATTRIBUTABLE TO PEMILIK ENTITAS INDUK 6.07 7.02 THE PARENT COMPANY

2013

Sebelum translasi/ Setelah translasi/ Before translation After translation

(USD) (IDR) Laporan posisi keuangan Consolidated statement of konsolidasian financial position ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1,671,305 20,371,538,807 Cash and cash equivalents Piutang usaha Trade receivables Pihak ketiga, bersih 7,621,196 92,894,763,711 Third parties, net Piutang lain-lain Other receivables Pihak ketiga 2,891,904 35,249,397,253 third parties Persediaan 33,049,598 402,841,557,735 Inventories

266

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN (Lanjutan)

4. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS (Continued)

2013

Sebelum translasi/ Setelah translasi/ Before translation After translation

(USD) (IDR)

Pajak dibayar di muka 2,787,020 33,970,988,735 Prepaid tax Biaya dibayar di muka 118,970 1,450,140,674 Prepaid expenses Uang muka pembelian 2,312,977 28,192,884,873 Advance for purchase

Estimated claim Taksiran tagihan pajak 444,004 5,411,964,756 for tax refund

Jumlah Aset Lancar 50,896,974 620,383,236,544 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Piutang lain-lain 1,769,628 21,570,000,000 Other receivables Uang muka pembelian 957,544 11,671,494,154 Advance for purchase Aset pajak tangguhan 14,783 180,186,768 Deferred tax assets Aset tetap – bersih 55,369,458 674,898,324,892 Fixed assets – net Aset lain-lain 1,666,462 20,312,497,858 Other assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 59,777,875 728,632,503,672 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 110,674,849 1,349,015,740,216 TOTAL ASSETS

LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank dan lembaga Bank loans and non-bank keuangan bukan bank 40,749,349 496,693,792,132 financial institution loans Utang usaha - pihak ketiga 5,451,878 66,452,956,850 Trade payables – third parties Utang lain-lain Other payables Pihak ketiga 1,771,286 21,590,212,524 Third parties Beban akrual 405,157 4,938,478,582 Accrual expenses Utang pajak 314,722 3,836,129,976 Taxes payable Uang muka pelanggan 1,224,643 14,927,158,259 Advance from customers Utang jangka panjang yang

jatuh tempo dalam waktu Current maturities of satu tahun: long-term liabilities: Utang bank dan lembaga Bank and non-bank

keuangan bukan bank 8,648,260 105,413,649,771 financial institution loans Obligation under

Utang sewa pembiayaan 961,386 11,718,343,431 finance lease

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 59,526,681 725,570,721,525 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang jangka panjang setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu Long term liabilities – net tahun: of current maturities: Utang bank dan lembaga Bank loans and non-bank

keuangan bukan bank 777,507 9,477,036,251 financial institution loans

267

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN (Lanjutan)

4. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS (Continued)

2013

Sebelum translasi/ Setelah translasi/ Before translation After translation

(USD) (IDR)

Obligation under Utang sewa pembiayaan 418,677 5,103,256,605 finance lease Utang lain-lain Other payables Pihak berelasi 6,245,191 76,122,623,993 Related party Liabilitas pajak tangguhan 3,607,718 47,058,929,941 Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja 1,038,369 12,656,690,603 Employee benefits liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 12,087,462 150,418,537,393 Total Non-Current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 71,614,143 875,989,258,918 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Ekuitas yang dapat Equity attributable to

diatribusikan kepada the equity holders of pemilik entitas induk the parent company Modal saham 10,316,074 100,000,000,000 Share capital Tambahan modal disetor 3,112,918 24,045,697,456 Additional paid-in capital

Exchange difference due to Selisih kurs karena penjabaran translation of financial laporan keuangan ( 978,202 ) 100,627,151,865 statements Surplus revaluasi aset tetap Revaluation surplus of fixed

– bersih 13,167,383 159,897,200,803 assets – net Selisih transaksi Differences equity

nilai ekuitas dengan transaction with non- pihak non-pengendali 223,850 510,692,166 controlling interest Saldo laba 12,530,757 77,972,229,567 Retained earnings

Sub-jumlah 38,372,780 463,052,971,857 Sub-total Kepentingan non-pengendali 687,926 9,973,509,441 Non-controlling interest

JUMLAH EKUITAS 39,060,706 473,026,481,298 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 110,674,849 1,349,015,740,216 EQUITY

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2016 2015 2014

Kas 1,034,793,898 1,419,886,997 2,272,357,298 Cash on Hand

Bank Cash in Banks Pihak Ketiga Third parties Dalam Rupiah In Rupiah PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 6,046,230,085 5,600,605,324 6,211,052,883 (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 4,976,691,623 1,972,900,165 1,740,942,274 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Mandiri (Persero)

Tbk 670,662,861 694,107,879 105,330,121 Tbk The Hongkong and The Hongkong

Shanghai and Shanghai Banking Corporation 222,928,766 656,493,788 25,638,485 Banking Corporation

268

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

5. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)2016 2015 2014

Bank Cash in Banks Pihak Ketiga Third parties Dalam Rupiah In Rupiah PT Bank Tabungan PT Bank Tabungan

Pensiunan Nasional Tbk 63,697,262 62,842,167 61,598,836 Pensiunan Nasional Tbk PT Bank ICBC Indonesia 52,643,988 51,854,166 24,447,612 PT Bank ICBC Indonesia PT Bank UOB Indonesia 4,404,749 5,081,671 - PT Bank UOB Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia 776,000 - - PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Mega Tbk 651,000 1,136,000 - PT Bank Mega Tbk

In United States Dalam Dolar Amerika Serikat Dollar of America PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk (Persero) Tbk (US$ 855.313, (US$ 855,313, US$ 3.096.409, US$ 3,096,409, dan US$ 960.868 and US$ 960,868 masing-masing pada tahun in 2016, 2015 and 2016, 2015 dan 2014) 11,491,941,734 42,681,107,059 11,953,204,888 2014, respectively)

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk (US$ 109.960, (US$ 109,960, US$ 355.450, US$ 355,450, dan US$ 259.295 and US$ 259,295 masing-masing pada tahun in 2016, 2015, and 2016, 2015 dan 2014) 1,477,417,052 4,903,434,819 3,225,629,676 2014, respectively)

The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Banking Corporation (US$ 15.644, Limited (US$ 15,644, US$ 406.212, dan US$ 406,212, and US$ 19.154 US$ 19,154 masing-masing pada tahun in 2016, 2015 2016, 2015 dan 2014) 210,197,487 5,603,693,298 238,270,784 and 2014, respectively)

PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC Indonesia (US$ 12.758, (US$ 12,758, US$ 15.016 US$ 15,016 dan US$ 7.396 masing-masing and US$ 7,396 in pada tahun 2016, 2015 dan 2016, 2015 and 2014) 171,410,442 207,143,237 92,004,871 2014, respectively)

PT Bank UOB Indonesia PT Bank UOB Indonesia (US$ 5.103, (US$ 5,103, US$ 18.366, dan US$ 18,366, and US$ 82.545, US$ 82,545, masing-masing pada tahun in 2016, 2015 2016, 2015 dan 2014) 68,580,940 253,349,866 1,027,356,957 and 2014, respectively)

PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Persero) Tbk

(US$ 2.224, US$ 1.827, (US$ 2,224, US$ 1,827, US$ 2.077 US$ 2,077, masing-masing pada tahun in 2016, 2015 2016, 2015 dan 2014) 29,877,230 25,200,016 25,840,367 and 2014, respectively)

PT Bank CTBC Indonesia PT Bank CTBC Indonesia (US$ 161) 2,163,196 - - (US$ 161)

PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia (US$ 5) 71,748 - - (US$ 5)

Dalam Ren Min Bi In Ren Min Bi PT Bank ICBC Indonesia

(RMB 12.603 dan PT Bank ICBC Indonesia RMB 43.333 (RMB 12,603 and masing-masing pada RMB 43,333 in 2016 tahun 2016 dan 2015) 24,432,418 92,161,783 - and 2015, respectively)

Sub-jumlah 25,514,778,581 62,811,111,238 24,731,317,754 Sub-total

269

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

5. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)2016 2015 2014

Deposito berjangka Time Deposit Pihak Ketiga Third Party Dalam Rupiah In Rupiah PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 3,900,000,000 52,100,000,000 - (Persero) Tbk

Jumlah 30,449,572,479 116,330,998,235 27,003,675,052 Total

Deposito berjangka memperoleh tingkat bunga sebesar 4% masing-masing pada tahun 2016 dan 2015.

Time deposit earned annual interest rates of 4% per annum in 2016 and 2015, respectively.

Tidak terdapat kas dan setara kas yang digunakan sebagai jaminan dan dibatasi penggunaannya.

No cash and cash equivalents are used as collateral for obligations or restricted in use.

6. PIUTANG USAHA – BERSIH 6. TRADE RECEIVABLES – NET

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

a. Berdasarkan pelanggan a. Based on customers

2016 2015 2014

Pihak ketiga Third parties Ekspor Export DMI Furniture Inc. 18,591,809,716 - 1,694,701,200 DMI Furniture Inc. Target 17,531,281,917 12,633,280,427 2,410,996,400 Target Alpine Furniture Inc 10,628,187,715 - - Alpine Furniture Inc IKEA Distribution Services 9,295,093,758 1,599,904,000 - IKEA Distribution Services China National Forest China National Forest

Products Industry Products Industry Corporation 7,277,193,193 2,052,928,244 - Corporation Wood United Source Pte Ltd. 6,126,745,181 2,465,237,820 - Wood United Source Pte Ltd. Room To Go 5,425,708,859 562,548,086 943,698,400 Room To Go PKF Howdens Joinery Co 4,686,046,848 - - PKF Howdens Joinery Co BK Home Depot 4,273,842,057 - - BK Home Depot American Woodcrafter 3,733,859,429 3,119,953,186 7,898,746,402 American Woodcrafter Casana Furniture Company Casana Furniture Company

Ltd. 1,434,936,211 1,907,553,317 5,215,904,430 Ltd. Imperial Power Co. Ltd. - - 5,760,118,080 Imperial Power Co. Ltd. Lain-lain (masing-masing Others

di bawah Rp 4 milliar) 37,250,636,966 17,185,689,755 20,809,789,955 (each below Rp 4 billion)

Sub-jumlah 126,255,341,850 41,527,094,835 44,733,954,867 Sub-total

Lokal Local PT Kayu Lapis Asli Murni 25,592,746,003 24,129,870,598 23,034,255,753 PT Kayu Lapis Asli Murni PT Dewata Cipta Semesta 5,414,977,749 - - PT Dewata Cipta Semesta PT Jati Mas Agung 1,821,343,000 4,596,343,000 4,596,343,000 PT Jati Mas Agung PT Hutan Indah Lestari 1,517,070,000 4,657,070,000 4,657,070,000 PT Hutan Indah Lestari PT Karya Artha Utama 1,095,435,000 4,695,435,000 4,695,435,000 PT Karya Artha Utama PT Karya Alam Sejahtera 69,026,000 4,629,026,000 4,629,026,000 PT Karya Alam Sejahtera PT SLJ Global Tbk - - 15,535,540,783 PT SLJ Global Tbk PT Segara Timber - - 6,210,327,593 PT Segara Timber Lain-lain (masing-masing Others (each

di bawah Rp 4 miliar) 26,912,399,783 19,436,079,027 18,361,262,082 below Rp 4 billion)

Sub-jumlah 62,422,997,535 62,143,823,625 81,719,260,211 Sub-total

Jumlah 188,678,339,385 103,670,918,460 126,453,215,078 Total Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai ( 766,675,462 ) ( 416,790,853 ) - impairment losses

Jumlah – bersih 187,911,663,923 103,254,127,607 126,453,215,078 Total – net

270

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

6. PIUTANG USAHA – BERSIH (Lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES – NET (Continued)b. Berdasarkan mata uang b. Based on currency

2016 2015 2014

Rupiah 70,951,415,831 61,727,032,772 81,719,260,211 Rupiah Dolar Amerika Serikat

(US$ 8.704.992, United States Dollar of America US$ 3.010.300 dan (US$ 8,704,992, US$ 3.595.977 US$ 3,010,300 masing-masing pada and US$ 3,595,977 tahun 2016, 2015 in 2016, 2015 and 2014, dan 2014) 116,960,248,092 41,527,094,835 44,733,954,867 respectively)

Jumlah 187,911,663,923 103,254,127,607 126,453,215,078 Total

c. Berdasarkan umur c. Based on age2016 2015 2014

1 – 30 hari 116,949,029,479 52,233,125,868 23,905,591,041 1 – 30 days 31 – 60 hari 32,887,749,477 2,480,893,341 31,365,929,215 31 – 60 days 61 – 90 hari 14,230,309,628 1,379,038,736 15,174,956,394 61 – 90 days > 90 hari 23,844,575,339 47,161,069,662 56,006,738,428 > 90 days

Jumlah 187,911,663,923 103,254,127,607 126,453,215,078 Total

d. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilaiadalah sebagai berikut:

d. Changes in allowance for impairment losses:

2016 2015 2014

Saldo awal 416,790,853 - - Beginning balance Penambahan 349,884,609 404,599,104 - Addition

Exchange difference due to Selisih kurs karena penjabaran translation of

laporan keuangan - 12,191,749 - financial statements

Saldo akhir 766,675,462 416,790,853 - Ending balance

Pada tanggal 31 Desember 2016, piutang usaha sebesar Rp 11.697.000.000 dan US$ 6.125.000 dijadikan jaminan utang bank dan lembaga keuangan bukan bank (lihat Catatan 13).

As of December 31, 2016, trade receivables amounting to Rp 11,697,000,000 and US$ 6,125,000 are pledged as collateral of bank and non-bank financial institution loans (see Notes 13).

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas nilai piutang tersebut.

Based on the review of the status of receivable accounts for each customer at the end of the year, the management believes that the above allowances for impairment of trade receivables is sufficient to cover losses from impairment of such receivables.

7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER RECEIVABLESPiutang lain-lain terdiri dari: Other receivables consists of:

2016 2015 2014

Pihak berelasi Related party PT Integra Indo Lestari (lihat PT Integra Indo Lestari (see

Catatan 24) 9,705,000,000 5,705,000,000 - Note 24)

Pihak ketiga Third parties PT Barito Nusantara Indah 45,513,250,971 58,519,895,490 53,390,510,462 PT Barito Nusantara Indah Piutang atas penjualan aset Receivables on sale of fixed tetap 7,790,749,192 13,970,497,954 - asset Klaim asuransi 180,248,750 513,223,734 14,797,322,429 Insurance claim Lain-lain 16,053,563,528 10,971,988,605 17,787,258,419 Others

Sub-jumlah 69,537,812,441 83,975,605,783 85,975,091,310 Sub-total

Jumlah 79,242,812,441 89,680,605,783 85,975,091,310 Total

271

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

7. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) 7. OTHER RECEIVABLES (Continued)

Sejak tahun 2012, NKT, Entitas Anak, mengadakanperjanjian pinjaman untuk keperluan operasionalkepada PT Barito Nusantara Indah.

Since 2012, NKT, a Subsidiary, has been in anagreement to provide a loan for operationalpurposes to PT Barito Nusantara Indah.

Pada bulan Mei 2014, pabrik dan kantor ITK,Entitas Anak, mengalami kebakaran. Nilai tercatatpersediaan dan aset tetap yang terbakar masing-masing sebesar Rp 11.490.231.016 dan Rp 4.800.570.113. Jumlah penggantian yang belumditerima pada tahun 2016 oleh entitas anak dariperusahaan asuransi adalah masing-masingsebesar Rp 180.248.750, Rp 513.223.734, danRp 14.797.322.429 pada tahun 2016, 2015, dan2014.

In May 2014, the factory and office of ITK, aSubsidiary, caught fire. The carrying value ofinventories and fixed assets which were burnt areRp 11,490,231,016 and Rp 4,800,570,113,respectively. The claim which was not receivedfrom the insurance company as of December 312016, 2015 and 2014 amounting to Rp180,248,750, Rp 513,223,734, and Rp 14,797,322,429, respectively.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa tidak ada penurunan piutang.

Based on the review of the status of other receivable accounts at the end of the year, the management believes that there is no impairment of receivables.

8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2016 2015 2014

Manufaktur Manufacture Bahan baku dan pembantu 569,140,122,222 253,145,411,719 184,411,603,761 Raw and supporting materials Barang dalam proses 76,007,505,683 69,600,614,216 70,206,296,736 Work in-progress Barang jadi 80,708,979,131 43,781,217,252 42,127,029,821 Finished goods Barang dalam perjalanan 1,298,325,141 - - Goods in transit

Kehutanan Forestry Bahan baku dan pembantu 139,283,304,406 192,975,151,662 66,643,481,793 Raw and supporting materials

Perdagangan Commerce Barang dagangan 26,579,011,277 16,278,499,885 7,340,719,262 Merchandise inventories

Jumlah 893,017,247,860 575,780,894,734 370,729,131,373 Total

Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi fisik dan tingkat perputaran persediaan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada persediaan usang, oleh karena itu tidak dibentuk penyisihan atas persediaan usang.

Based on the review of the physical condition and turnover of the inventory items at the end of the year, the management believes that there are no decline in value of inventory, and therefore no provision for decline in value of inventory has been provided.

Persediaan tertentu telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 310.906.218.392, dimana menurut pendapat manajemen nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.

Certain inventories are covered by insurance against losses from fire and other risk for a total coverage of Rp 310,906,218,392, which, in management’s opinion, is adequate to cover any possible losses from such risks.

272

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

8. PERSEDIAAN (Lanjutan) 8. INVENTORIES (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2016, persediaansebesar Rp 520.732.000.000 dan US$ 8.000.000digunakan sebagai jaminan atas utang bank danlembaga keuangan bukan bank (lihat Catatan 13).

As of December 31, 2016, inventories amounting toRp 520,732,000,000 and US$ 8,000,000 arepledged as collateral of bank and non-bank financialinstitution loans (see Notes 13).

9. PAJAK DIBAYAR DI MUKA 9. PREPAID TAXES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2016 2015 2014

Pajak Pertambahan Nilai 52,875,492,892 81,810,774,876 53,483,073,353 Value Added Tax Pajak final atas revaluasi aset Final tax of fixed assets tetap 4,979,032,976 4,774,132,215 - revaluation Pajak penghasilan: Income tax:

Pasal 4(2) - 1,255,345 - Art 4(2) Pasal 21 11,255,987 54,829,808 - Art 21 Pasal 23 - 882,880 - Art 23

Jumlah 57,865,781,855 86,641,875,124 53,483,073,353 Total

Pada bulan Desember 2015, Perusahaan, ITR dan ITK mengajukan ke kantor pajak untuk merevaluasi aset tetap tanah, bangunan, sarana dan prasarana, dan mesin dan peralatan sesuai dengan PMK No. 191/PMK.010/2015 untuk tujuan pajak.

In December 2015, the Company, ITR and ITK submitted a request to the Tax Service Office to revalue the fixed assets of land, buildings and infrastructure, and machinery and equipments in accordance with PMK No. 191/PMK.010/2015 for tax purposes.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, jumlah pajak yang telah dibayarkan dicatat sebagai bagian dari akun “Pajak dibayar di muka” karena Kelompok Usaha masih belum memperoleh persetujuan dari otoritas perpajakan pada akhir periode pelaporan.

Up to December 31, 2016, the amount of tax which has been paid was recorded as part of “Prepaid tax” as the Group has not received the approval from the tax authorities at the end of the reporting period.

10. UANG MUKA PEMBELIAN 10. ADVANCES FOR PURCHASE

Akun ini terdiri dari uang muka pembelian atas: This account consists of advances for purchase of:

2016 2015 2014

Aset tetap 83,412,735,768 32,135,724,826 49,233,418,595 Fixed assets Persediaan 63,798,484,010 29,150,152,010 37,072,217,346 Inventories Lain-lain 860,404,742 101,558,790 1,594,713,640 Others

Jumlah 148,071,624,520 61,387,435,626 87,900,349,581 Total

Disajikan dalam laporan Presented in the consolidated posisi keuangan statements of financial konsolidasian sebagai: position as:

Aset lancar 64,658,888,752 29,251,710,800 38,666,930,986 Current assets Aset tidak lancar 83,412,735,768 32,135,724,826 49,233,418,595 Non-current assets

Jumlah 148,071,624,520 61,387,435,626 87,900,349,581 Total

273

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

11. ASET TETAP – BERSIH DAN PROPERTIINVESTASI

11. FIXED ASSETS – NET AND INVESTMENTPROPERTY

Akun ini terdiri dari: This account consists of:31 Desember 2016/ December 31, 2016

Penurunan Nilai Aset/ Saldo Akhir/

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Revaluasi/ Impairment Ending Beginning Balance Additions Deductions Reclassification Revaluation of Assets Balance

Nilai tercatat Carrying amount Pemilikan langsung Direct ownership Tanah 327,781,358,406 - - 806,671,870 488,142,464,919 ( 2,170,495,195 ) 814,560,000,000 Land Bangunan 261,625,615,029 6,601,501,909 - 54,870,674,890 139,942,414,640 - 463,040,206,468 Buildings Sarana prasarana 60,787,366,911 - - - - - 60,787,366,911 Infrastructure

Electricity Instalasi listrik 18,869,307,441 3,886,830,167 - 10,252,365,846 - - 33,008,503,454 installation

Machinery and Mesin dan peralatan 189,485,839,220 31,687,221,134 13,255,084,676 21,760,326,656 - - 229,678,302,334 equipment Alat-alat berat 128,896,342,793 1,010,000,000 1,628,772,727 23,170,462,336 - - 151,448,032,402 Heavy equipment Kendaraan 57,003,822,536 13,217,791,692 4,683,199,789 1,594,900,000 - - 67,133,314,439 Vehicles Inventaris kantor 10,615,967,506 3,744,156,422 32,588,000 260,161,343 - - 14,587,697,271 Office equipment Inventaris kamp 943,557,168 195,925,000 1,050,000 - - - 1,138,432,168 Camp equipment Inventaris pabrik 3,631,754,470 515,768,705 44,566,352 272,634,315 - - 4,375,591,138 Factory equipment Inventaris took 367,690,568 1,182,980,921 - - - - 1,550,671,489 Store equipment

Sub-jumlah 1,060,008,622,048 62,042,175,950 19,645,261,544 112,988,197,256 628,084,879,559 ( 2,170,495,195 ) 1,841,308,118,074 Sub-total Aset dalam Construction in

penyelesaian 82,891,837,655 36,913,332,989 - ( 88,222,834,920 ) - - 31,582,335,724 progress Aset sewa Asset under

pembiayaan 78,667,951,102 6,692,872,454 - ( 24,765,362,336 ) - - 60,595,461,220 finance lease Aset tetap dalam Fixed assets under

rangka bangun, build, operate kelola dan alih 18,991,783,425 391,860,000 - 1,323,205,703 - - 20,706,849,128 and transfer

Jumlah 1,240,560,194,230 106,040,241,393 19,645,261,544 1,323,205,703 628,084,879,559 ( 2,170,495,195 ) 1,954,192,764,146 Total

Akumulasi Accumulated penyusutan depreciation

Pemilikan langsung Direct ownership Bangunan 22,072,596,486 16,443,449,555 - - ( 36,994,542,628 ) - 1,521,503,413 Buildings Sarana prasarana 13,550,673,239 5,164,646,024 - - - - 18,715,319,263 Infrastructure

Electricity Instalasi listrik 7,707,661,308 2,498,945,730 - - - - 10,206,607,038 installation

Machinary and Mesin dan peralatan 88,885,745,849 13,545,430,640 4,960,681,156 - - - 97,470,495,333 equipment Alat-alat berat 92,506,539,325 19,848,961,271 302,083,333 ( 11,517,972,145 ) - - 100,535,445,118 Heavy equipment Kendaraan 34,052,907,741 6,053,795,837 2,879,526,044 330,998,813 - - 37,558,176,347 Vehicles Inventaris kantor 7,556,372,054 1,584,961,388 5,437,091 - - - 9,135,896,351 Office equipment Inventaris kamp 822,135,157 103,369,877 - - - - 925,505,034 Camp equipment Inventaris pabrik 2,536,955,680 235,158,227 44,566,352 - - - 2,727,547,555 Factory equipment Inventaris toko 164,119,976 477,530,352 - - - - 641,650,328 Store equipment

Sub-jumlah 269,855,706,815 65,956,248,901 8,192,293,976 ( 11,186,973,332 ) ( 36,994,542,628 ) - 279,438,145,780 Sub-total Aset sewa Asset under

pembiayaan 6,346,770,522 3,771,665,308 - 11,186,973,332 - - 21,305,409,162 finance lease Aset tetap dalam Fixed assets under

rangka bangun, build, operate kelola dan alih 9,572,971,275 1,017,047,557 - - - - 10,590,018,832 and transfer

Jumlah 285,775,448,612 70,744,961,766 8,192,293,976 - ( 36,994,542,628 ) - 311,333,573,774 Total

Nilai Buku 954,784,745,618 1,642,859,190,372 Book Value

31 Desember 2015/ December 31, 2015

Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Difference due to

Translation of Saldo Akhir/ Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Revaluasi/ Financial Ending

Beginning Balance Additions Deductions Reclassification Revaluation Statements Balance

Nilai tercatat Carrying amount Pemilikan langsung Direct ownership Tanah 235,777,235,760 21,611,467,720 35,254,267,485 79,965,393,730 - 25,681,528,681 327,781,358,406 Land Bangunan 179,268,697,640 629,714,160 14,108,725,890 76,313,995,180 - 19,521,933,939 261,625,615,029 Buildings Sarana prasarana 58,291,243,445 2,496,123,466 - - - - 60,787,366,911 Infrastructure

- Electricity Instalasi listrik 14,007,390,240 1,789,844,505 4,122,456,415 5,668,806,940 - 1,525,722,171 18,869,307,441 installation

- Machinery and Mesin dan peralatan 153,596,674,538 14,697,711,057 22,036,684,800 26,975,336,185 - 16,252,802,240 189,485,839,220 equipment Alat-alat berat 115,854,842,793 13,041,500,000 - - - - 128,896,342,793 Heavy equipment Kendaraan 41,475,330,366 7,106,168,651 1,908,650,763 7,335,353,300 - 2,995,620,982 57,003,822,536 Vehicles Inventaris kantor 7,810,551,619 806,029,617 191,778,090 1,447,426,580 - 743,737,780 10,615,967,506 Office equipment Inventaris kamp 922,197,168 21,360,000 - - - - 943,557,168 Camp equipment Inventaris pabrik 2,509,807,320 32,749,330 12,691,400 828,513,905 - 273,375,315 3,631,754,470 Factory equipment Inventaris toko - 171,490,568 - 196,200,000 - - 367,690,568 Store equipment

Sub-jumlah 809,513,970,889 62,404,159,074 77,635,254,843 198,731,025,820 - 66,994,721,108 1,060,008,622,048 Sub-total Aset dalam Construction in

penyelesaian 68,646,153,121 195,103,050,088 - ( 187,894,766,724 ) - 7,037,401,170 82,891,837,655 progress Aset sewa Asset under

pembiayaan 79,355,903,360 4,359,996,415 1,632,911,720 ( 7,335,353,300 ) - 3,920,316,347 78,667,951,102 finance lease Aset tetap dalam Fixed assets under

rangka bangun, build, operate kelola dan alih 17,126,334,600 - - - - 1,865,448,825 18,991,783,425 and transfer

Jumlah 974,642,361,970 261,867,205,577 79,268,166,563 3,500,905,796 - 79,817,887,450 1,240,560,194,230 Total

274

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

11. ASET TETAP – BERSIH DAN PROPERTIINVESTASI (Lanjutan)

11. FIXED ASSETS – NET AND INVESTMENTPROPERTY (Continued)

31 Desember 2015/ December 31, 2015

Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Difference due to

Translation of Saldo Akhir/ Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Revaluasi/ Financial Ending

Beginning Balance Additions Deductions Reclassification Revaluation Statements Balance

Akumulasi Accumulated penyusutan depreciation

Pemilikan langsung Direct ownership Bangunan 11,116,112,812 11,923,906,436 2,887,104,520 - - 1,919,681,758 22,072,596,486 Buildings Sarana prasarana 8,383,232,795 5,167,440,444 - - - - 13,550,673,239 Infrastructure

Electricity Instalasi listrik 8,420,486,720 1,115,456,372 2,756,557,580 - - 928,275,796 7,707,661,308 installation

Machinery and Mesin dan peralatan 80,976,396,162 9,090,630,417 9,336,686,945 ( 153,634,000 ) - 8,309,040,215 88,885,745,849 equipment Alat-alat berat 63,060,141,200 14,916,196,050 - 14,530,202,075 - - 92,506,539,325 Heavy equipment Kendaraan 26,840,817,565 6,134,503,208 712,604,473 1,067,149,140 - 723,042,301 34,052,907,741 Vehicles Inventaris kantor 5,917,070,520 932,377,335 88,494,010 153,634,000 - 641,784,209 7,556,372,054 Office equipment Inventaris kamp 726,177,203 95,957,954 - - - - 822,135,157 Camp equipment Inventaris pabrik 2,198,794,880 100,206,880 1,545,040 - - 239,498,960 2,536,955,680 Factory equipment Inventaris toko - 164,119,976 - - - - 164,119,976 Store equipment

Sub-jumlah 207,639,229,857 49,640,795,072 15,782,992,568 15,597,351,215 - 12,761,323,239 269,855,706,815 Sub-total Aset sewa Asset under

pembiayaan 13,473,875,056 6,766,608,990 122,608,640 ( 15,597,351,215 ) - 1,826,246,331 6,346,770,522 finance lease Aset tetap dalam Fixed assets under

rangka bangun, build, operate kelola dan alih 7,773,644,040 952,599,930 - - - 846,727,305 9,572,971,275 and transfer

Jumlah 228,886,748,953 57,360,003,992 15,905,601,208 - - 15,434,296,875 285,775,448,612 Total

Nilai Buku 745,755,613,017 954,784,745,618 Book Value

31 Desember 2014/ December 31, 2014

Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Difference due to

Translation of Saldo Akhir/ Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Revaluasi/ Financial Ending

Beginning Balance Additions Deductions Reclassification Revaluation Statements Balance

Nilai tercatat Carrying amount Pemilikan langsung Direct ownership Tanah 231,019,994,106 - - - - 4,757,241,654 235,777,235,760 Land Bangunan 178,885,800,567 186,239,400 666,162,492 1,252,558,720 ( 4,073,415,308 ) 3,683,676,753 179,268,697,640 Buildings Sarana prasarana 21,882,503,445 21,258,000 - 36,387,482,000 - - 58,291,243,445 Infrastructure

- Electricity Instalasi listrik 13,265,459,346 468,764,080 - - - 273,166,814 14,007,390,240 installation

Machinery and Mesin dan peralatan 159,009,726,738 22,147,751,800 31,627,854,080 881,187,400 - 3,185,862,680 153,596,674,538 equipment Alat-alat berat 96,547,942,793 13,110,000,000 - 6,196,900,000 - - 115,854,842,793 Heavy equipment Kendaraan 39,673,590,284 4,499,416,534 4,027,184,320 803,997,200 - 525,510,668 41,475,330,366 Vehicles Inventaris kantor 7,402,969,916 1,348,224,898 1,077,030,320 - - 136,387,125 7,810,551,619 Office equipment Inventaris kamp 870,317,168 51,880,000 - - - - 922,197,168 Camp equipment Inventaris pabrik 2,545,928,619 228,373,520 316,921,440 - - 52,426,621 2,509,807,320 Factory equipment

Sub-jumlah 751,104,232,982 42,061,908,232 37,715,152,652 45,522,125,320 ( 4,073,415,308 ) 12,614,272,315 809,513,970,889 Sub-total Aset dalam Construction in

penyelesaian 50,329,237,116 64,944,471,800 - ( 44,335,475,359 ) - ( 2,292,080,436 ) 68,646,153,121 progress Aset sewa Asset under

pembiayaan 47,255,868,177 28,944,420,120 - 3,046,406,720 - 109,208,343 79,355,903,360 finance lease Aset tetap dalam Fixed assets under

rangka bangun, build, operate kelola dan alih 16,834,045,065 - - ( 54,362,800 ) - 346,652,335 17,126,334,600 and transfer

Jumlah 865,523,383,340 135,950,800,152 37,715,152,652 4,178,693,881 ( 4,073,415,308 ) 10,778,052,557 974,642,361,970 Total

Akumulasi Accumulated penyusutan depreciation

Pemilikan langsung Direct ownership Bangunan - 8,612,425,972 184,920,600 2,688,607,440 - - 11,116,112,812 Buildings Sarana prasarana 3,986,421,795 4,396,811,000 - - - - 8,383,232,795 Infrastructure

Electricity Instalasi listrik 7,323,699,705 945,974,920 - - - 150,812,095 8,420,486,720 installation

Machinery and Mesin dan peralatan 78,074,321,465 5,517,229,673 4,944,999,520 746,400,000 - 1,583,444,544 80,976,396,162 equipment Alat-alat berat 44,586,390,742 13,657,362,498 - 4,816,387,960 - - 63,060,141,200 Heavy equipment Kendaraan 27,195,507,915 2,901,384,106 3,007,316,707 ( 643,570,960 ) - 394,813,211 26,840,817,565 Vehicles Inventaris kantor 6,070,290,086 651,959,654 920,684,400 - - 115,505,180 5,917,070,520 Office equipment Inventaris kamp 613,476,357 112,700,846 - - - - 726,177,203 Camp equipment Inventaris pabrik 2,399,928,777 63,705,240 314,259,280 - - 49,420,143 2,198,794,880 Factory equipment

Sub-jumlah 170,250,036,842 36,859,553,909 9,372,180,507 7,607,824,440 - 2,293,995,173 207,639,229,857 Sub-total Aset sewa Asset under

pembiayaan 13,573,108,613 7,448,553,440 - ( 7,607,824,440 ) - 60,037,443 13,473,875,056 finance lease Aset tetap dalam Fixed assets under

rangka bangun, build, operate kelola dan alih 6,801,912,993 859,044,200 - ( 27,380,440 ) - 140,067,287 7,773,644,040 and transfer

Jumlah 190,625,058,448 45,167,151,549 9,372,180,507 ( 27,380,440 ) - 2,494,099,903 228,886,748,953 Total

Nilai Buku 674,898,324,892 745,755,613,017 Book Value

275

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

11. ASET TETAP – BERSIH DAN PROPERTIINVESTASI (Lanjutan)

11. FIXED ASSETS – NET AND INVESTMENTPROPERTY (Continued)

Pada tahun 2016 dan 2015, penambahan aset tetap termasuk reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian masing-masing sebesar Rp 88.222.834.920 dan Rp 187.894.766.724.

In 2016 and 2015, the additions of fixed assets included reclassifications from construction in progress amounting to Rp 88,222,834,920, and Rp 187,894,766,724, respectively.

Pada tahun 2016, 2015 dan 2014, penambahan aset tetap termasuk reklasifikasi dari aset lain-lain masing-masing sebesar Rp 1.323.205.703, Rp 3.500.905.796 dan Rp 4.233.056.681.

In 2016, 2015 and 2014, the additions of fixed assets included reclassifications from other assets amounting to Rp 1,323,205,703, Rp 3,500,905,796 and Rp 4,232,056,681, respectively.

Pada tahun 2016, 2015 dan 2014, penambahan aset tetap termasuk reklasifikasi dari aset sewa pembiayaan dengan hanya perolehan masing-masing sebesar Rp 24.765.362.336 Rp 7.335.353.300 dan Rp 41.289.068.639 dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 11.186.973.332, Rp 15.597.351.215 dan Rp 7.607.824.440.

In 2016, 2015 and 2014, the additions of fixed assets included reclassifications from assets under finance lease amounting to Rp 24,765,362,336, Rp 7,335,353,300 and Rp 41,289,068,639 respectively, and accumulated depreciation amounting to Rp 11,186,973,332, Rp 15,597,351,215 and Rp 7,607,824,440, respectively.

Pada tahun 2014, penambahan aset sewa pembiayaan termasuk reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian sebesar Rp 44.335.475.359.

In 2014, the additions of assets under finance lease included reclassifications from construction in progress amounting to Rp 44,335,475,359.

Pada tahun 2015, penambahan aset dalam penyelesaian ITK dan ITD, Entitas Anak, termasuk kapitalisasi beban bunga sebesar Rp 11.933.281.980.

In 2015, addition of contruction in progress of ITK and ITD, the Subsidiaries, includes capitalization of interest expenses amounting to Rp 11,933,281,980.

Pembebanan penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Depreciation of fixed assets for the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014 were charged to the following account:

2016 2015 2014 Beban pokok penjualan 54,187,933,885 45,228,872,592 35,764,795,151 Cost of goods sold Beban penjualan 3,181,095,653 - - Selling expenses Beban umum dan General and administrative administrasi (lihat Catatan 23) 6,751,619,258 6,219,909,854 2,508,518,375 expenses (see Note 23) Beban lain-lain 6,624,312,970 6,875,761,947 6,000,279,941 Other expenses

Exchange differences Selisih kurs karena penjabaran due to translation of laporan keuangan - ( 964,540,401 ) 893,558,082 financial statements

Jumlah 70,744,961,766 57,360,003,992 45,167,151,549 Total

Jika tanah dan bangunan diukur menggunakan model biaya, nilai tercatatnya akan menjadi sebesar Rp 404.134.339.546 pada tanggal 31 Desember 2016. Surplus revaluasi yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian “Surplus revaluasi aset tetap” sebesar Rp 640.440.950.720 pada tanggal 31 Desember 2016.

If land and building were measured using the cost model, the carrying amount would be Rp 404,134,339,546, on December 31, 2016. Revaluation surplus which is recorded in other comprehensive income and accumulated in equity in the “Revaluation surplus of fixed assets” account on December 31, 2016 amounting to Rp 640,440,950,720.

276

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

11. ASET TETAP – BERSIH DAN PROPERTIINVESTASI (Lanjutan)

11. FIXED ASSETS – NET AND INVESTMENTPROPERTY (Continued)

Nilai wajar tanah dan bangunan ditentukan dengan menggunakan metode pendekatan pasar dan biaya. Hal ini berarti penilaian yang dilakukan oleh penilai didasarkan pada harga pasar aktif, yang disesuaikan secara signifikan untuk perbedaan pada sifat, lokasi dan kondisi dari tanah dan bangunan yang dinilai. Nilai wajar tanah dan bangunan didasarkan pada penilaian yang dilakukan oleh KJPP Toha, Okky, Heru & Rekan, penilai independen yang terdaftar pada OJK, tanggal 22 Desember 2016 dalam laporannya tanggal 29 Desember 2016.

The fair value of land and buildings was determined by using market and cost approach. This means that valuations performed by the valuer are based on active market prices, significantly adjusted for difference in the nature, location or condition of the specific land. The land and building’s fair value are based on valuations performed by KJPP Toha, Okky, Heru & Rekan, registered independent valuer in OJK, dated December 22, 2016 in their report dated December 29, 2016.

Pada tahun 2016, 2015 dan 2014, saldo surplus revaluasi aset tetap yang direklasifikasi ke saldo laba masing-masing adalah sebesar Rp 4.047.137.923, Rp 31.954.060.344 dan Rp 3.012.637.214.

In 2016, 2015 and 2014, revaluation surplus of fixed assets that transferred to retained earning amounting to Rp 4,047,137,923, Rp 31,954,060,344 and Rp 3,012,637,214, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2016, aset tetap tertentu telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya sebesar Rp 2.201.210.683.892 dimana menurut pendapat manajemen, nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.

As of December 31, 2016, certain fixed assets are covered by insurance against losses from fire and other risks for a total coverage of Rp 2,201,210,683,892, which, in management’s opinion, is adequate to cover any possible losses from such risks.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.

Based on the management’s evaluation, there were no events or changes in circumstances which might indicate an impairment in value of fixed assets as of December 31, 2016, 2015 and 2014.

Pada tanggal 31 Desember 2016, aset tetap berupa tanah, bangunan dan mesin dan peralatan sebesar Rp 1.289.952.472.469 digunakan sebagai jaminan atas utang bank dan lembaga keuangan bukan bank (lihat Catatan 13).

As of December 31, 2016, fixed assets such as land, building, and machinery and equipment amounting to Rp 1,289,952,472,469 are pledged as collateral of bank and non-bank financial institution loans (see Notes 13).

Pada tanggal 31 Desember 2016, nilai perolehan aset tetap Kelompok Usaha yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan adalah sebesar Rp 58.003.040.044, yang terdiri atas mesin dan peralatan, kendaraan, inventaris kantor dan inventaris pabrik.

As of December 31, 2016, the acquisition cost of the Group’s fixed assets which have been fully depreciated but are still in use in the operational activities amounted to Rp 58,003,040,044, consist of machinery and equipment, vehicles, office equipment and factory equipment.

Kelompok Usaha memiliki aset tetap tanah dengan Hak Guna Bangunan (HGB) dengan jangka waktu 20-30 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016, HGB Kelompok Usaha masih memiliki sisa jangka waktu 3-29 tahun. Manajemen berpendapat bahwa jangka waktu HGB tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang saat jatuh tempo.

The Group has pieces of land with Building Usage Rights (“HGB”) ranging 20 to 30 years. As of December 31, 2016, the HGB periods are still valid for 3 to 29 years. The management believes those HGB can be renewed when they are expired.

277

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

11. ASET TETAP – BERSIH DAN PROPERTIINVESTASI (Lanjutan)

11. FIXED ASSETS – NET AND INVESTMENTPROPERTY (Continued)

Aset tetap dalam penyelesaian terdiri dari: Construction in progress consists of:

31 Desember 2016/ December 31, 2016

Perkiraan % Tahun Perkiraan Penyelesaian/ Penyelesaian/ Estimated % Nilai Tercatat/ Estimated Year of Completion Carrying Value Completion

Bangunan, sarana dan Mei – Desember 2017/ Building and prasarana 36.64% 31,469,877,358 May – December 2017 infrastructure

Januari 2017/ Machinery and Mesin dan peralatan 97.03% 43,858,366 January 2017 equipment Inventaris toko 80.05% 68,600,000 Maret 2017/ March 2017 Store equipment Jumlah 31,582,335,724 Total

31 Desember 2015/ December 31, 2015

Perkiraan % Tahun Perkiraan Penyelesaian/ Penyelesaian/ Estimated % Nilai Tercatat/ Estimated Year of Completion Carrying Value Completion

Bangunan, sarana dan Januari – September 2016/ Building and prasarana 71.23% 65,233,478,715 January – September 2016 infrastructure

Januari – September 2016/ Machinery and Mesin dan peralatan 73% 17,658,358,940 January – September 2016 equipment equipment

Jumlah 82,891,837,655 Total

31 Desember 2014/ December 31, 2014

Perkiraan % Tahun Perkiraan Penyelesaian/ Penyelesaian/ Estimated % Nilai Tercatat/ Estimated Year of Completion Carrying Value Completion

Bangunan, sarana dan Januari – Agustus 2015/ Building and prasarana 69.3% 68,477,398,160 January – August 2015 infrastructure

Februari – Mei 2015/ Machinery and Mesin dan peralatan 50% 168,754,961 February – May 2015 equipment

Jumlah 68,646,153,121 Total

Rincian rugi pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:

Details of loss on disposal of fixed assets are as follows:

2016 2015 2014

Harga jual/penggantian 10,462,930,601 44,471,933,139 29,341,546,559 Selling price/claim Nilai buku ( 11,452,967,568 ) ( 63,362,565,355 ) ( 32,416,387,453 ) Book value

Rugi atas pelepasan Loss on disposal of aset tetap ( 990,036,967 ) ( 18,890,632,216 ) ( 3,074,840,894 ) fixed assets

ITR, Entitas Anak, mengadakan perjanjian pemanfaatan tanah dengan PT Buduran Indah Indonesia (“BDI”), pihak berelasi untuk jangka waktu 20 tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024. ITR mendirikan bangunan di atas tanah tersebut. Kompensasi atas sewa tanah yang dibayarkan dicatat sebagai bagian dari akun “Beban umum dan administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

ITR, a Subsidiary, entered into an agreement with PT Buduran Indah Indonesia (“BDI”), related party, for the use of a piece of land for a period of 20 years until December 31, 2024. ITR constructed a building on that land. The compensation for the rent of the land was recorded as part of “General and administrative expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

278

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

11. ASET TETAP – BERSIH DAN PROPERTIINVESTASI (Lanjutan)

11. FIXED ASSETS – NET AND INVESTMENTPROPERTY (Continued)

INT, Entitas Anak, memiliki properti investasi berupa tanah dengan HGB dengan jangka waktu 30 tahun. Nilai tercatat properti investasi sebesar Rp 15.880.000.000 dan Rp 5.334.000.000 masing – masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan2015.

INT, a Subsidiary has investment property with HGBfor 30 years. The carrying amount of the investmentproperty is Rp 15,880,000,000 dan Rp 5,334,000,000 as of December 31, 2016 and 2015,respectively.

Jika tanah diukur menggunakan model biaya, nilai tercatatnya akan menjadi sebesar Rp 5.334.000.000 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

If land was measured using the cost model, the carrying amount would be Rp 5,334,000,000, on December 31, 2016 and 2015.

Nilai wajar tanah dengan menggunakan metode perbandingan harga pasar dengan nilai Rp 15.880.000.000 pada tanggal 31 Desember 2016. Hal ini berarti penilaian yang dilakukan oleh penilai didasarkan pada harga pasar aktif, yang disesuaikan secara signifikan untuk perbedaan pada sifat, lokasi dan kondisi dari tanah yang dinilai. Nilai wajar tanah didasarkan pada penilaian yang dilakukan oleh KJPP Toha, Okky, Heru & Rekan, penilai independen yang terdaftar pada OJK, tanggal 22 Desember 2016 dalam laporannya tanggal 29 Desember 2016.

The fair value of land was determined by using market comparable method amounting to Rp 15,880,000,000 in December 31, 2016. This means that valuations performed by the valuer are based on active market prices, significantly adjusted for difference in the nature, location or condition of the specific land. The land’s fair value are based on valuations performed by KJPP Toha, Okky, Heru & Rekan, registered independent valuer in OJK, dated December 22, 2016 in their report date December 29, 2016.

Kelompok Usaha mengadakan perjanjian sewa pembiayaan berupa mesin dan kendaraan dengan PT Orix Indonesia Finance, PT BFI Finance Indonesia Tbk, PT Equity Finance Indonesia, PT Chandra Sakti Utama Leasing, PT BCA Finance, dan PT Astra Sedaya Finance dengan jangka waktu 24 sampai 48 bulan.

The Group entered into a finance lease agreement with PT Orix Indonesia Finance, PT BFI Finance Indonesia Tbk, PT Equity Finance Indonesia and PT Chandra Sakti Utama Leasing, PT BCA Finance, and PT Astra Sedaya Finance with a term of 24 to 48 months.

Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The future minimum finance lease payments required under the agreements as of December 31, 2016, 2015 and 2014 are as follows:

2016 2015 2014

2015 - - 19,285,404,172 2015 2016 - 11,476,536,377 10,922,168,783 2016 2017 9,626,360,399 9,126,252,103 8,650,698,903 2017 2018 9,268,715,622 3,412,970,000 3,411,968,000 2018 2019 1,454,168,000 - - 2019

Jumlah pembayaran minimum 20,349,244,021 24,015,758,480 42,270,239,858 Total minimum payments Dikurangi beban keuangan di

masa depan 2,215,902,220 4,120,450,649 8,340,076,316 Less future finance cost

Nilai kini pembayaran minimum sewa pembiayaan Present value of future

di masa depan 18,133,341,801 19,895,307,831 33,930,163,542 minimum lease payments Dikurangi bagian jatuh tempo

dalam waktu satu tahun 9,093,528,058 8,823,113,862 14,890,374,606 Less current maturities

Bagian jangka panjang 9,039,813,743 11,072,193,969 19,039,788,936 Long-term portion

279

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

12. ASET LAIN-LAIN – BERSIH 12. OTHER ASSETS – NET

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2016 2015 2014

Biaya pengelolaan hak Deferred cost on forest pengusahaan hutan, bersih 7,313,864,280 8,227,141,244 11,096,476,681 concession, net Aset tetap – pengampunan Fixed asset – pajak – bersih 1,109,750,000 - - tax amnesty – net Lain-lain 483,405,797 360,523,461 - Others

Jumlah 8,907,020,077 8,587,664,705 11,096,476,681 Total

Kelompok Usaha memiliki hak pengelolaan hutan (“HPH”) dengan jangka waktu 45-55 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016, HPH Kelompok Usaha masih memiliki sisa jangka waktu 34-37 tahun. Manajemen berpendapat bahwa jangka waktu HPH tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang saat jatuh tempo.

The Group has Forest Concession Right (“HPH”) ranging 45 to 55 years. As of December 31, 2016, the HPH period are still valid for 34 to 37 years. The management believes that those HPH can be renewed when they are expired.

13. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGANBUKAN BANK

13. BANK AND NON-BANK FINANCIAL INSTITUTIONLOANS

a. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bankjangka pendek terdiri dari:

a. Short-term bank and non-bank financialinstitution loans consists of:

2016 2015 2014

Perusahaan Company Pihak ketiga Third parties Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank

Fasilitas kredit modal Export working capital kerja ekspor I credit facility I (US$ 5.000.000 (US$ 5,000,000 dan Rp 131,45 miliar and Rp 131.45 billion pada tahun 2016; in 2016; US$ 14.500.000 pada US$ 14,500,000 tahun 2015 dan in 2015 and US$ 15.000.000 pada US$ 15,000,000 tahun 2014) 198,630,000,000 200,027,500,000 186,600,000,000 in 2014)

Fasilitas kredit modal Export working capital kerja ekspor II 70,000,000,000 70,000,000,000 70,000,000,000 credit facility II

Fasilitas kredit modal kerja ekspor III Export working capital (Rp 66.725.000.000 credit facility III pada tahun 2016 (Rp 66,725,000,000 dan US$ 5.000.000 in 2016 and masing-masing US$ 5,000,000 pada tahun 2015 in 2015, dan 2014) 66,725,000,000 68,975,000,000 62,200,000,000 and 2014, respectively)

Sub-jumlah 335,355,000,000 339,002,500,000 318,800,000,000 Sub-total

Entitas Anak Subsidiaries Pihak ketiga Third parties Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank

Fasilitas kredit modal Working capital credit kerja 240,067,000,000 140,556,463,141 79,764,701,807 facility

The Hongkong and The Hongkong and Shanghai Shanghai Banking Banking Corporation Ltd Corporation Ltd Facility

Fasilitas Combined Combined Limit I Limit I (US$ 7.000.000 (US$ 7,000,000 pada tahun 2016; in 2016; US$ 6.964.000 dan US$ 6,964,000 and Rp 64.709.319.223 Rp 64,709,319,223 pada tahun 2015; in 2015; US$ 2.413.000 pada US$ 2,413,000 tahun 2014) 94,052,000,000 160,777,699,223 30,017,720,000 in 2014)

280

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

13. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGANBUKAN BANK (Lanjutan)

13. BANK AND NON-BANK FINANCIAL INSTITUTION LOANS (Continued)

a. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bankjangka pendek terdiri dari: (Lanjutan)

a. Short-term bank and non-bank financialinstitution loans consists of: (Continued)

2016 2015 2014

Entitas Anak (Lanjutan) Subsidiaries (Continued) Pihak ketiga (Lanjutan) Third parties (Continued)

Fasilitas Combined Facility Limit II 85,000,000,000 - - Combined Limit II

Cerukan 2,483,007,187 - - Overdraft PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk (Persero) Tbk Revolving loan facility - 77,000,000,000 48,472,801,436 Revolving loan facility

Cerukan 96,492,611,291 15,850,401,859 - Overdraft PT Bank ICBC Indonesia

(US$ 2.447.000, PT Bank ICBC Indonesia US$ 2.441.000 dan (US$ 2,447,000 US$ 2.286.500 US$ 2,441,000 and masing-masing US$ 2,286,500 pada tahun 2016, in 2016, 2015 and 2015 dan 2014) 32,877,892,000 33,673,595,000 28,444,060,000 2014, respectively)

PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia (US$ 1.600.000) 21,497,600,000 - - (US$ 1,600,000) PT Bank UOB Indonesia

Line of credit PT Bank UOB Indonesia (US$ 4.369.000 dan Line of credit Rp 23.286.120.000) (US$ 4,369,000 and tahun 2014) - - 77,636,480,000 Rp 23,286,120,000)

Cerukan - - 9,742,296,947 Overdraft

Sub-jumlah 572,470,110,478 427,858,159,223 274,078,060,190 Sub-total

Jumlah 907,825,110,478 766,860,659,223 592,878,060,190 Total

Perusahaan Company

Pada bulan Desember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia yang disebut juga Indonesia Eximbank (“Exim”) berupa fasilitas kredit modal kerja ekspor I (KMKE I) dengan batas maksimum sebesar US$ 15.000.000 dan fasilitas negosiasi wesel ekspor (NWE) dengan batas maksimum sebesar US$ 1.000.000 yang menggunakan mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada saat pencairan.

In December 2010, the Company obtained credit facilities from Indonesian Export Credit Agency, which is also called Indonesia Eximbank (“Exim”), such as export working capital credit facility I (KMKE I) with a maximum amount of US$ 15,000,000 and export bill negotiation facility (NEW) with a maximum amount of US$ 1,000,000 denominated in Indonesian Rupiah currency at the exchange rate prevailing at the time of drawdown.

Pada bulan Oktober 2011, Perusahaan mendapat tambahan fasilitas kredit modal kerja ekspor II (KMKE II) dari Exim dengan batas maksimum sebesar Rp 70 miliar. Pada bulan September 2012, Perusahaan mendapat tambahan fasilitas kredit modal kerja ekspor III (KMKE III) dengan batas maksimum sebesar US$ 5.000.000 (atau ekuivalen dengan Rp 65 miliar).

In October 2011, the Company obtained additional export working capital credit facility II (KMKE II) with a maximum amount of Rp 70 billion from Exim. In September 2012, the Company obtained additional export working capital credit facility III (KMKE III) with a maximum amount of US$ 5,000,000 (or equivalent to Rp 65 billion).

281

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

13. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGANBUKAN BANK (Lanjutan)

13. BANK AND NON-BANK FINANCIAL INSTITUTIONLOANS (Continued)

a. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bankjangka pendek terdiri dari: (Lanjutan)

a. Short-term bank and non-bank financialinstitution loans consists of: (Continued)

Perusahaan (Lanjutan) Company (Continued)

Fasilitas pinjaman ini dibebani bunga sebesar 10%, 10%, dan 9,75% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah masing-masing pada tahun 2016, 2015 dan 2014 dan 5,8%, 6,1%, dan 6,1% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat masing-masing pada tahun 2016, 2015 dan 2014. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 Desember 2017. Fasilitas pinjaman dijamin dengan aset tetap tertentu, piutang usaha tertentu, persediaan tertentu serta jaminan pribadi sebagian direksi Perusahaan.

These facilities bear annual interest rate of 10%, 10%, and 9.75% per annum for loan denominated in Rupiah in 2016, 2015 and 2014, respectively, and 5.8%, 6.1%, and 6.1% per annum for loan denominated in United States Dollar in 2016, 2015 and 2014, respectively. These facilities will be due on December 22, 2017. These facilities are collateralized with the Company’s certain fixed assets, trade receivables, inventories, and personal guarantees of certain Company’s directors.

Entitas anak Subsidiaries

Sejak tahun 2013, BRT, Entitas Anak, memperoleh perpanjangan fasilitas pembiayaan modal kerja untuk Kelompok Usaha (BRT, Perusahaan, dan NKT) memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Exim dengan batas maksimum sebesar Rp 80 miliar yang digunakan untuk modal kerja BRT dengan jangka waktu 1 tahun dan dibebani bunga 10%, 10%, dan 9,75% per tahun masing-masing pada tahun 2016, 2015 dan 2014. Fasilitas ini diperpanjang hingga 22 Desember 2017. Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo terutang atas fasilitas kredit modal kerja masing-masing adalah sebesar Rp 80 miliar, Rp 79.866.563.723, dan Rp 79.764.701.807.

Since 2013, BRT, a Subsidiary, has been obtaining a working capital credit facility for the Group (for BRT, the Company and NKT) from Exim with a maximum amount of Rp 80 billion which is used to finance the BRT’s working capital. This facility is a one year facility and bears interest rate at 10%, 10%, and 9.75% per annum in 2016, 2015 and 2014, respectively. This facility is renewed until December 22, 2017. As of December 31, 2016, 2015 and 2014, the outstanding balances for the working capital credit facility amounting to Rp 80 billion and Rp 79,866,563,723 and Rp 79,764,701,807, respectively.

Pada tanggal 5 Desember 2016, BRT, Entitas Anak memperoleh fasilitas kredit modal kerja ekspor II (KMKE II) dari Exim dengan batas maksimum sebesar Rp 150 miliar. Fasilitas pinjaman ini dibebani bunga sebesar 10% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo terutang atas fasilitas kredit modal kerja adalah sebesar Rp 100.067.000.000.

On December 5, 2016, BRT, a Subsidiary, obtained export working capital credit facility II (KMKE II) with a maximum amount of Rp 150 billion from Exim. This facilities bear annual interest rate of 10% per annum. As of December 31, 2016, the outstanding balance for the working capital credit facility amounting to Rp 100,067,000,000.

Pada tanggal 7 September 2016, INT, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman dari Exim berupa fasilitas kredit modal kerja eksport transaksional dengan batas maksimum sebesar Rp 79 miliar dengan jangka waktu 1 tahun dan dibebani bunga 10% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo terutang atas fasilitas tersebut adalah sebesar Rp 60 miliar.

On September 7, 2016, INT, a Subsidiary, obtained a credit facility from Exim, in the form of transactional export working capital with a maximum amount of Rp 79 billion, with a one year period and bearing interest rate at 10% per annum. As of December 31, 2016, the outstanding balance for this facility amounting to Rp 60 billion.

282

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

13. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGANBUKAN BANK (Lanjutan)

13. BANK AND NON-BANK FINANCIAL INSTITUTION LOANS (Continued)

a. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bankjangka pendek terdiri dari: (Lanjutan)

a. Short-term bank and non-bank financialinstitution loans consists of: (Continued)

Entitas Anak (Lanjutan) Subsidiaries (Continued)

Pada tanggal 22 Desember 2015, BRT, Entitas Anak juga memperoleh fasilitas pembiayaan modal kerja non-revolving dari Exim dengan batas kredit sebesar Rp 100 miliar yang digunakan untuk menggantikan pendapatan penjualan kayu yang belum dapat direalisasi kepada buyer (fasilitas tersebut digunakan untuk Perusahaan dan BRT). Saldo terutang pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 60.689.899.418 dan pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada bulan Desember 2016.

On December 22, 2015, BRT, a Subsidiary, also obtained a non-revolving working capital credit facility with a maximum amount of Rp 100 billion from Exim which was used to substitute the unrealized log sales to the buyer (for the Company and BRT). The outstanding balance on December 31, 2015 amounting to Rp 60,689,899,418 and this facility was fully paid in December 2016.

Perusahaan terikat dengan beberapa batasan, antara lain Perusahaan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu untuk:

The Company is required to comply with several restrictions, among others, the Company must obtain prior approvals for:

Mengubah anggaran dasar atau mengubahstatus Perusahaan.

Melakukan konsolidasi usaha, penyertaanmodal atau pembelian saham perusahaan lain.

Melakukan merger atau akuisisi, kecualimenurut kebijakan pemerintah.

Membagikan dividen saham atau keuntunganusaha dalam bentuk apapun juga dan dalamjumlah berapapun juga kepada pemegangsaham.

Memelihara rasio keuangan yakni rasio debt toequity maksimal 3x.

Changing the article of association orchanging the Company’s status.

Consolidating the business, investing orbuying shares of another company.

Conducting merger or acquisition, except inaccordance with government policy.

Distributing share dividend or business profitin any form and in any amount to thesharehoders.

Maintaining debt to equity ratio at themaximum 3 times.

Sehubungan dengan pembatasan dari Exim sebagaimana diungkapkan diatas, Perusahaan telah mendapat persetujuan tertulis dari Exim dengan surat No. BS.0090/PBS/04/2017 tanggal 28 April 2017 mengenai : Penghapusan ketentuan dibawah ini tetapi

Exim menambahkan mengenai kewajibanPerusahaan memberitahukan kepada Eximmaksimal tujuh hari kerja sebelum dilakukancorporate action, hal sebagai berikut:- Meminjamkan uang kepada siapapun juga,

termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya kecuali akibat kegiatan usaha yang normal dalam usaha Perusahaan;

- Mengubah anggaran dasar atau mengubah status Perusahaan;

- Mengubah atau memperbolehkan struktur permodalannya diubah;

- Membagikan dividen atau keuntungan usaha dalam bentuk apapun juga dan dalam jumlah berapapun juga kepada pemegang sahamnya kecuali dalam rangka meningkatkan struktur permodalan Perusahaan.

In connection with the restriction of Exim as disclosed above, the Company has received waiver from Exim with the Letter No. BS.0090/PBS/04/2017 dated April 28, 2017 which is as follows: Waivering the below policies but Exim

provides additional obligation to theCompany to give notice to Exim, at leastseven working days before doing thecorporate actions are as follows:- Lend money to anyone, including but not

limited to affiliated companies, except as a result of normal business activities of the Company;

- Change of the articles of association or change the legal status of the Company;

- Change or allow the changing of the capital structure of the Company;

- Distribute dividends or gross profit in any form and any amount to shareholders except in order to increase the Company’s capital structure.

Eximbank as disclosed above, wherein theGroup has received waiver from IndonesiaEximbank No. ___________________ datedApril 28, 2017 (see Notes 30) is declaredividends.

Eximbank as disclosed above, wherein theGroup has received waiver from IndonesiaEximbank No. ___________________ datedApril 28, 2017 (see Notes 30) is declaredividends.

283

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

13. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGANBUKAN BANK (Lanjutan)

13. BANK AND NON-BANK FINANCIAL INSTITUTIONLOANS (Continued)

a. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bankjangka pendek terdiri dari: (Lanjutan)

a. Short-term bank and non-bank financialinstitution loans consists of: (Continued)

Entitas anak (Lanjutan) Subsidiary (Continued)

Memperbolehkan setiap dan seluruh tindakan-tindakan lainnya yang diperlukan ataupundilakukan oleh Perusahaan sehubungandengan pelaksanaan IPO sepanjang tidakmempengaruhi kegiatan operasionalPerusahaan dan kemampuan Perusahaandalam memenuhi convenant dan kewajibanfinansial Perusahaan.

Allowing and performing any and all otheractions required or undertaken by theCompany in connection with theimplementation of the IPO, as long as it doesnot affect the Company's operations and theability of the Company to fulfill the convenantand financial obligations of the Company.

Eximbank as disclosed above, wherein theGroup has received waiver from IndonesiaEximbank No. ___________________ datedApril 28, 2017 (see Notes 30) is declaredividends.

Eximbank as disclosed above, wherein theGroup has received waiver from IndonesiaEximbank No. ___________________ datedApril 28, 2017 (see Notes 30) is declaredividends.

Pada tahun 2009, ITR, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited berupa fasilitas combined limit untuk fasilitas export packing credit dan fasilitas loan against export dengan batas maksimum sebesar US$ 2.500.000 dan fasilitas treasury dengan batas maksimum sebesar US$ 50.000. Pada bulan Oktober 2010, Entitas Anak memperoleh tambahan fasilitas kredit berupa fasilitas documents against acceptance yang termasuk dalam fasilitas combined limit. Pada tahun 2015, Entitas Anak melakukan perubahan fasilitas combined limit dengan batas maksimum menjadi sebesar US$ 7.000.000 dan fasilitas treasury dengan batas maksimum sebesar US$ 400.000 dan memperoleh fasilitas combined limit 2 untuk fasilitas export packing credit dan fasilitas loan against export dengan batas maksimum sebesar Rp 85 miliar dan fasilitas cerukan dengan batas maksimum Rp 2,5 miliar.

In 2009, ITR, a Subsidiary, obtained credit facility from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, in the form of the combined limit facility for export packing credit and loan against export facility with a maximum amount of US$ 2,500,000 and treasury facility with a maximum amount of US$ 50,000. In October 2010, a Subsidiary obtained an additional document against acceptance facility which is included in the combined limit facility. In 2015, a Subsidiary amended the combined limit credit facility, becoming a maximum amount of US$ 7,000,000 and treasury facility with a maximum amount of US$ 400,000 and obtained credit facility in the form of the combined limit facility 2 for export packing credit and loan against export facility with a maximum amount of Rp 85 billion and overdraft facility with a maximum amount of Rp 2.5 billion.

Fasilitas pinjaman ini dibebani bunga sebesar 6%, 6%, dan 5% per tahun untuk pinjaman mata uang Dolar Amerika Serikat dan 12,5%, 12,5%, dan 13% untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah masing-masing pada tahun 2016, 2015 dan 2014. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 2 November 2016. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan tertentu milik Entitas Anak dan jaminan pribadi dari Hendro Rusli, Halim Rusli dan Widjaja Karli. Fasilitas ini telah di take over oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (lihat Catatan 30).

These credit facilities bear annual interest rate of 6%, 6% and 5% for loan denominated in United States Dollar and 12.5%, 12.5%, and 13% for loan denominated in Indonesian Rupiah in 2016, 2015 and 2014, respectively. The renewal of the agreement still in negotiation with the bank. These facilities collateralized by a Subsidiary’s certain inventories and personal guarantees of Hendro Rusli, Halim Rusli and Widjaja Karli. These failities has been take over by PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (see Note 30).

284

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

13. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGANBUKAN BANK (Lanjutan)

13. BANK AND NON-BANK FINANCIAL INSTITUTION LOANS (Continued)

a. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bankjangka pendek terdiri dari: (Lanjutan)

a. Short-term bank and non-bank financialinstitution loans consists of: (Continued)

Entitas Anak (Lanjutan) Subsidiary (Continued)

Entitas Anak terikat dengan beberapa batasan antara lain, Entitas Anak harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu untuk:

A Subsidiary is required to comply with several restrictions, among others, a Subsidiary must obtain, prior approval for:

Membayar dividen atau membagikan modalkepada pemegang saham atau direksi.

Menjaminkan atau menggadaikan aktivabergerak, hak tanggungan atau hak jaminanapapun atas properti aktiva atau pendapatan.

Distributing dividend or capital to theshareholders or directors.

Pledging or mortaging moveable asset, anymortage right or guarantee right for propertyor income.

Membuat atau mengadakan suatu hutangatau kewajiban.

Memberikan pinjaman kepada perusahaanatau orang lain kecuali untuk praktik bisnis.

Memelihara rasio keuangan sebagai berikut:

Granting loans or liability.

Granting loans to another company or otherpeople except for business practice.

Maintain the financial ratio as follows:

a. Rasio lancar minimal 1x.b. Rasio gearing maksimal 1,25x.c. Rasio interest service coverage minimal

1x.

a. Minimum current ratio 1 times.b. Maximum gearing ratio 1.25 times.c. Minimum interest service coverage ratio

1 times.

Pada tanggal 29 Oktober 2012, ITK, Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berupa cerukan dan revolving loan facility dengan batas maksimum masing-masing sebesar Rp 20 miliar dan Rp 50 miliar. Fasilitas ini dipergunakan untuk tambahan modal kerja dan pendanaan kembali. ITK juga memperoleh fasilitas kredit ekspor dan forex line dengan batas maksimum masing-masing sebesar US$ 5.000.000 dan US$ 1.000.000. Pada tanggal 10 Desember 2015, ITK mengubah fasilitas kredit modal kerja menjadi revolving loan facility dengan batas maksimum menjadi sebesar Rp 77 miliar. Pada tanggal 22 Desember 2016, ITK mengubah revolving loan facility menjadi fasilitas cerukan dengan batas maksimum menjadi sebesar Rp 97 miliar.

On October 29, 2012, ITK, a Subsidiary, obtained working capital credit facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk in the form of overdrafts and revolving loan facility with a maximum amount of Rp 20 billion and Rp 50 billion, respectively. This facility is used to add the working capital and refinance. ITK also obtained export credit and forex line facilities with a maximum amount of US$ 5,000,000 and US$ 1,000,000, respectively. On December 10, 2015, ITK amended its credit facility in the form of revolving working capital facility becoming a maximum amount of Rp 77 billion. In December 22, 2016, ITK converted its revolving loan facility to an overdrafts facility with a maximum limit of Rp 97 billion.

Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 11,50% per tahun masing-masing pada tahun 2016, 2015 dan 2014. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 Desember 2017 dan dijamin dengan piutang, persediaan, aset tetap tertentu ITK, corporate guarantee ITK dan personal guarantees dari Widjaja Karli, Halim Rusli dan Hendro Rusli.

These facilities bear an interest rate of 11.50% per annum in 2016, 2015 and 2014, respectively. These facilities will be due on December 19, 2017 and are collateralized by certain accounts receivable, inventory, fixed assets of ITK, corporate guarantee from ITK, and personal guarantees from Widjaja Karli, Halim Rusli and Hendro Rusli.

285

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

13. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGANBUKAN BANK (Lanjutan)

13. BANK AND NON-BANK FINANCIAL INSTITUTION LOANS (Continued)

a. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bankjangka pendek terdiri dari: (Lanjutan)

a. Short-term bank and non-bank financialinstitution loans consists of: (Continued)

Entitas anak (Lanjutan) Subsidiary (Continued)Entitas Anak terikat dengan beberapa batasanantara lain, Entitas Anak harus mendapatkanpersetujuan terlebih dahulu untuk:

A Subsidiary is required to comply with severalrestrictions, among others, a Subsidiary mustobtain prior approval for:

Mengubah status hukum perusahaan danmengubah anggaran dasar.

Menggunakan dana perusahaan untuktujuan diluar usaha yang dibiayai denganfasilitas kredit dari bank.

Menjual atau menjaminkan harta kekayaanperusahaan kepada pihak lain.

Membagi laba usaha dan membayar dividenkepada pemegang saham.

Changing the company’s legal status andthe articles of association.

Using the company’s funds which arefunded by the bank’s credit facility foroutside business purposes.

Selling or pledging the company’s asset toother parties.

Distributing operating profit and dividend tothe shareholders.

Melakukan merger, akuisisi ataureorganisasi atau investasi atau penyertaanpada perusahaan lain.

Mengubah bidang usaha. Menarik kembali modal yang disetor. Memenuhi rasio keuangan sebagai berikut:

Conducting merger, acquisition, orreorganisation or investing to anothercompany.

Changing the scope of business. Withdraw the paid – in capital. Maintain the financial ratio as follows:

a. Rasio lancar minimal 1x.b. Rasio debt to equity maksimal 2,5x.c. Rasio debt service coverage minimal

100%. d. Rasio piutang dan persediaan terhadap

jumlah modal kerja minimal 110%.

a. Minimum current ratio 1 times.b. Maximum debt to equty ratio 2.5 times.c. Minimum debt to service coverage ratio

100%. d. Minimum receivables and inventories

ratio to working capital credit facilityratio 110%.

Berdasarkan Surat No. LMC2/2.5/286/R dan LMC2/2.5/354/R masing-masing tanggal 3 April 2017 dan 25 April 2017 dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”), BNI menyetujui beberapa hal sebagai berikut : Perusahaan tidak menyerahkan Company

guarantee menjadi jaminan pinjaman ITR,Entitas Anak

Perusahaan untuk melakukan RencanaPenawaran Umum Perdana Perusahaan

Menghapus pembatasan terkait kebijakanmembagi laba usaha dan membayar dividenkepada pemegang saham.

Based on the Letter No. LMC2/2.5/286/R and LMC2/2.5/354/R dated April 3, 2017 and April 25, 2017 from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”), BNI agreed on several points as folows: The Company does not use the Company

as collateral to the loan of ITR, Subsidiary

The Company carries out Initial PublicOffering

Waivering the policy in connection with thedistribution of operation profit and dividendto the shareholders.

Pada tahun 2014 ITR, Entitas Anak, memperoleh pinjaman dari PT Bank ICBC Indonesia berupa fasilitas pre-export financing non-LC dengan batas maksimum US$ 2.500.000. Fasilitas pinjaman ini dibebani bunga tahunan sebesar 5,75% pada tahun 2016, 2015 dan 2014 untuk pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan 12,75% pada tahun 2016, 2015 dan 2014 untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 September 2017. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan dan piutang usaha tertentu milik ITR dan jaminan pribadi dari Halim Rusli, Hendro Rusli dan Widjaja Karli.

In 2014, ITR, a Subsidiary, obtained a credit facility from PT Bank ICBC Indonesia in form of pre-export financing non-LC with a maximum amount of US$ 2,500,000. This facility bears an annual interest rate of 5.75% for loan denominated in United States Dollar in 2016, 2015 and 2014 and 12.75% for loan denominated in Rupiah in 2016, 2015 and 2014. This facility will be due on September 26, 2017. This facility was collateralized with ITR’s certain inventories and trade receivables and personal guarantees of Halim Rusli, Hendro Rusli and Widjaja Karli.

286

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

13. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGANBUKAN BANK (Lanjutan)

13. BANK AND NON-BANK FINANCIAL INSTITUTION LOANS (Continued)

a. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bankjangka pendek terdiri dari: (Lanjutan)

a. Short-term bank and non-bank financialinstitution loans consists of: (Continued)

Entitas anak (Lanjutan) Subsidiary (Continued)Pada bulan Desember 2011, ITR, Entitas Anak,memperoleh fasilitas pinjaman cerukan dari PTBank UOB Indonesia dengan batas maksimumsebesar Rp 10.000.000.000. Sejak Juli 2012,ITR juga memiliki fasilitas line of credit denganbatas maksimum sebesar Rp 49.000.000.000dan US$ 5.800.000 dan forward exchangedengan batas maksimum sebesar US$ 500.000.Fasilitas pinjaman ini dibebani bunga tahunansebesar 13% untuk mata uang Rupiah dan 6%untuk pinjaman dalam mata uang Dolar AmerikaSerikat pada tahun 2014. Fasilitas pinjaman inidijamin dengan persediaan dan aset tetaptertentu milik ITR dan jaminan pribadi dariHendro Rusli, Halim Rusli dan Widjaja Karli.Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya padabulan November 2015.

In December 2011, ITR, a Subsidiary, obtainedoverdraft credit facility from PT Bank UOBIndonesia with a maximum amount of Rp10,000,000,000. Since July 2012, ITR has lineof credit facility with a maximum amount of Rp49,000,000,000 and US$ 5,800,000 and forwardexchange with a maximum amount of US$500,000. These credit facilities bear an annualinterest rate of 13% for loans denominated inIndonesian Rupiah and 6% for loansdenominated in United States Dollar in 2014.These credit facilities were collateralized withITR’s certain inventories and fixed assets andpersonal guarantees of Hendro Rusli, HalimRusli and Widjaja Karli. These facilities werefully paid in November 2015.

Pada tanggal 15 Desember 2016, IKM, EntitasAnak, memperoleh fasilitas pinjaman berulangdari PT Bank Mizuho Indonesia dengan batasmaksimum sebesar US$ 2.000.000 denganjangka waktu 1 tahun dan dibebani bunga 2%per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016,saldo terutang atas fasilitas tersebut adalahsebesar US$ 1.600.000.

On December 15, 2016, IKM, a Subsidiary, obtained revolving loan facility from PT Bank Mizuho Indonesia with a maximum amount of US$ 2,000,000 with a one year period and bearing interest rate at 2% per annum. As of December 31, 2016, the outstanding balance for this facility amounting to US$ 1,600,000.

b. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bankjangka panjang terdiri dari:

b. Long-term bank and non-bank financialinstitution loans consists of:

2016 2015 2014

Perusahaan Company Pihak ketiga Third parties Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank

Fasilitas kredit modal Transactional kerja ekspor working capital transaksional 54,000,000,000 54,000,000,000 - credit facility

Fasilitas kredit Export investment investasi ekspor IV 27,747,548,069 40,079,791,671 - credit facility IV

Fasilitas kredit investasi Export investment credit ekspor III facility III

(US$ 710.429) - - 8,837,736,760 (US$ 710,429) PT BCA Finance 894,179,470 888,343,630 232,259,452 PT BCA Finance PT Orix Indonesia Finance 163,960,968 - - PT Orix Indonesia Finance PT Astra Sedaya Finance - - 60,501,000 PT Astra Sedaya Finance

Sub-jumlah 82,805,688,507 94,968,135,301 9,130,497,212 Sub-total

Entitas Anak Subsidiaries SubsidiariesPihak ketiga Third parties PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 98,933,333,331 112,000,000,000 - (Persero) Tbk PT BCA Finance 4,230,106,575 4,340,806,034 2,143,732,599 PT BCA Finance PT Equity Finance Indonesia 949,424,587 1,577,166,602 2,107,398,919 PT Equity Finance Indonesia PT Astra Sedaya Finance 188,180,895 - - PT Astra Sedaya Finance PT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti Utama

Leasing 187,301,569 - - Leasing

287

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

13. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGANBUKAN BANK (Lanjutan)

13. BANK AND NON-BANK FINANCIAL INSTITUTION LOANS (Continued)

b. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bankjangka panjang terdiri dari: (Lanjutan)

b. Long-term bank and non-bank financialinstitution loans consists of: (Continued)

2016 2015 2014

PT Orix Indonesia Finance - - 161,834,174 PT Orix Indonesia Finance

Sub-jumlah 104,488,346,957 117,917,972,636 4,412,965,692 Sub-total

Jumlah 187,294,035,464 212,886,107,937 13,543,462,904 Total Bagian jatuh tempo dalam

waktu satu tahun ( 26,475,634,258) ( 14,666,943,669 ) ( 10,647,141,064 ) Current maturities

Bagian jangka panjang 160,818,401,206 198,219,164,268 2,896,321,840 Long-term portion

Perusahaan Company

Pada bulan Desember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Exim berupa kredit investasi ekspor I (KIE I) dengan batas maksimum sebesar US$ 14.493.500, kredit investasi ekspor II (KIE II) dengan batas maksimum sebesar US$ 5.000.000. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 19 Desember 2014.

In December 2010, the Company obtained an additional export investment credit facility from Exim, in the form of an export investment credit facility I (KIE I) with a maximum limit of US$ 14,493,500, an export investment credit facility II (KIE II) with a maximum limit of US$ 5,000,000. These loan facilities were settled on December 19, 2014.

Pada bulan Oktober 2011, Perusahaan mendapat tambahan fasilitas kredit investasi ekspor III (KIE III) dengan batas maksimum sebesar US$ 3.100.000 yang terutang dalam angsuran bulanan sampai dengan Desember 2015. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 16 Oktober 2015.

In October 2011, the Company obtained an additional export investment credit facility III (KIE III) with a maximum amount of US$ 3,100,000, payable in monthly installments until December 2015. This facility was fully paid in October 16, 2015.

Pada bulan November 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja ekspor transaksional dan fasilitas kredit investasi ekspor IV dengan batas maksimum masing-masing sebesar Rp 54.000.000.000 dan Rp 46.000.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan November 2019.

In November 2015, the Company obtained an transactional export working capital credit facility and an export investment credit facility IV with a maximum amount of Rp 54,000,000,000 and Rp 46,000,000,000, respectively. This facility will be due in November 2019.

Fasilitas pinjaman diatas dibebani bunga sebesar 6,6% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat masing-masing pada tahun 2016, 2015 dan 2014 dan 10% pertahun untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah masing-masing pada tahun 2016 dan 2015. Fasilitas pinjaman dijamin dengan aset tetap tertentu Perusahaan, piutang usaha, persediaan serta jaminan pribadi sebagian direksi Perusahaan.

These facilities bear annual interest rate of 6.6% per annum for loan denominated in United States Dollar in 2016, 2015 and 2014, respectively, and 10% per annum for loan denominated in Indonesian Rupiah in 2016 and 2015, respectively. The facility is collateralized with the Company’s certain fixed assets, trade receivables, inventories and personal guarantees of certain Company’s directors.

288

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

13. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGANBUKAN BANK (Lanjutan)

13. BANK AND NON-BANK FINANCIAL INSTITUTION LOANS (Continued)

b. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bankjangka panjang terdiri dari: (Lanjutan)

b. Long-term bank and non-bank financialinstitution loans consists of: (Continued)

Perusahaan (Lanjutan) Company (Continued)

Pada tahun 2014 – 2016, Perusahaanmengadakan perjanjian kredit kepemilikankendaraan dengan PT BCA Finance yangterutang dalam angsuran bulanan sampaidengan 2017 – 2019. Fasilitas ini dibebanibunga sebesar 4,18% – 5,69%, 4,69%, dan3,24% – 5,19% per tahun masing-masing padatahun 2016, 2015 dan 2014.

In 2014 – 2016 the Company entered intoagreements for the ownership of vehicle withPT BCA Finance which was payable in monthlyinstallments until 2017 – 2019. This facility boreinterest rate of 4.18% – 5.69%, 4.69%, and3.24% – 5.19% per annum in 2016, 2015 and2014, respectively.

Pada tahun 2016, Perusahaan mengadakanperjanjian kredit kepemilikan kendaraan denganPT Orix Indonesia Finance yang terutang dalamangsuran bulanan sampai dengan 2019.Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 7,35% pertahun.

In 2016, the Company entered into an agreement for the ownership of vehicle with PT Orix Indonesia Finance which was payable in monthly installments until 2019. This facility bear interest rate of 7.35% per annum.

Pada tahun 2014, Perusahaan mengadakanperjanjian kredit kepemilikan kendaraan denganPT Astra Sedaya Finance yang terutang dalamangsuran bulanan sampai dengan 2015 dantanpa dibebani bunga. Fasilitas ini telah dilunasipada bulan April 2015.

In 2014, the Company entered into an agreement for the ownership of vehicle with PT Astra Sedaya Finance which was payable in monthly installments until 2015 and no bearing interest rate. This facility was fully paid in April 2015.

Entitas Anak Subsidiaries

Pada tahun 2015, ITK, Entitas Anak,memperoleh fasilitas kredit investasi dariPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbkdengan batas maksimum sebesarRp 112.000.000.000 yang digunakan untukpembangunan pabrik serta pembelian mesin-mesin produksi di Lamongan.

In 2015, ITK, the Subsidiary obtained an investment credit facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk with a maximum amount of Rp 112,000,000,000 which was used for the construction of factories and the purchase of production machineries in Lamongan.

Fasilitas ini akan dibayar melalui angsuranbulanan selama 60 bulan setelah masatenggang dan terutang dalam angsuran bulananhingga 16 Juni 2021. Fasilitas ini dijamindengan jaminan yang sama dengan fasilitasjangka pendek dan dibebani bunga sebesar11,5% per tahun.

This facility is paid in 60 monthly installments after the grace period and will be payable until June 16, 2021. This facility was collateralized with the same collateral as that of the short-term loan facilities and bear interest rate of 11.5% per annum.

Pada tahun 2014 – 2016, ITR, ITK, BRT danINT, Entitas Anak mengadakan perjanjian kreditkepemilikan kendaraan dengan PT BCAFinance dengan angsuran bulanan hingga tahun2019. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 3,1%,4,49% - 7,79%, dan 7,49% – 12,3% per tahunmasing-masing pada tahun 2016, 2015 dan2014.

In 2014 – 2016, ITR, ITK, BRT and INT, the Subsidiaries, entered into agreements for the ownership of vehicles with PT BCA Finance which is payable in monthly installments until 2019. These facilities bore interest rate of 3.1%, 4.49% - 7.79%, and 7.49% – 12.3% per annum in 2016, 2015 and 2014, respectively.

Pada tahun 2014, NKT, Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit kepemilikan alat berat dari PT Equity Finance Indonesia yang terutang dalam angsuran bulanan sampai dengan 2018. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 9,14% per tahun masing-masing pada tahun 2016, 2015 dan 2014.

In 2014, NKT, a Subsidiary, obtained heavy equipment ownership credit facility from PT Equity Finance Indonesia which is payable in monthly installments until 2018. This facility bore interest rate of 9.14% per annum in 2016, 2015 and 2014, respectively.

289

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

13. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKANBANK (Lanjutan)

13. BANK AND NON-BANK FINANCIAL INSTITUTION LOANS (Continued)

b. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bankjangka panjang terdiri dari: (Lanjutan)

b. Long-term bank and non-bank financialinstitution loans consists of: (Continued)

Entitas Anak (Lanjutan) Subsidiaries (Continued)

Pada tahun 2016 IKM, Entitas Anak, mengadakanperjanjian kredit kepemilikan kendaraan denganPT Astra Sedaya Finance yang terutang dalamangsuran bulanan sampai dengan 2018 dandibebani bunga sebesar 4,69% per tahun.

In 2016, IKM, a Subsidiary, entered into anagreement for the ownership of vehicle withPT Astra Sedaya Finance which is payable inmonthly installments until 2018 and bearinterest rate of 4.69% per annum.

Pada tahun 2016, NKT, Entitas Anak, memperolehfasilitas kredit kepemilikan alat berat dariPT Chandra Sakti Utama Leasing yang terutangdalam angsuran bulanan sampai dengan 2019.Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 5,5% per tahunmasing-masing pada tahun 2016, 2015 dan 2014.

In 2016, NKT, a Subsidiary, obtained heavyequipment ownership credit facility fromPT Chandra Sakti Utama Leasing which ispayable in monthly installments until 2019. Thisfacility bear interest rate of 5.5% per annum in2016, 2015 and 2014, respectively.

Pada tahun 2014, ITR, Entitas Anak, memperolehfasilitas kredit kepemilikan kendaraan dari PT OrixIndonesia Finance, yang terutang dalam angsuranbulanan sampai dengan 2015. Fasilitas ini dibebanibunga sebesar 4,35% per tahun pada tahun 2014.

In 2014, ITR, a Subsidiary, obtained creditfacility in ownership of vehicle with PT OrixIndonesia Finance, which is payable in monthlyinstallments until 2015. This facility bear interestrate of 4.35% per annum in 2014.

Kepatuhan atas Syarat-syarat Pinjaman Compliance to Loan CovenantsPada tanggal 31 Desember 2016, Kelompok Usahatelah memenuhi semua persyaratan pinjaman-pinjaman tersebut di atas seperti disebutkan dalamperjanjian kredit terkait atau memperoleh suratpernyataan pelepasan tuntutan (waiver)sebagaimana diperlukan.

As of December 31, 2016, the Group has eithercomplied with all of the above-mentioned loansas stipulated in the respective loan agreementsor obtained necessary waiver as required.

14. UTANG USAHA 14. TRADE PAYABLES

a. Akun ini terdiri dari utang kepada pemasok sebagaiberikut:

a. This account consist of payable to suppliers:

2016 2015 2014 Pihak Ketiga Third Parties Impor Import Gold Year Industrial Ltd. 4,043,230,631 3,731,123,994 2,624,394,648 Gold Year Industrial Ltd. Akzo Nobel Coatings Akzo Nobel Coatings Vietnam Ltd 2,372,704,561 835,253,452 5,882,939,942 Vietnam Ltd Chiao Fong Hang Co. Ltd - 9,931,667,960 26,857,960 Chiao Fong Hang Co. Ltd Ferwood Srl - - 4,141,902,100 Ferwood Srl Lain-lain (masing-masing Others (each

di bawah Rp 2 miliar) 5,182,461,547 3,229,340,270 7,113,335,805 below Rp 2 billion)

Sub-jumlah 11,598,396,739 17,727,385,676 19,789,430,455 Sub-total Lokal Local PT Propan Raya ICC 6,142,722,044 816,490,842 1,720,599,922 PT Propan Raya ICC PT Karya Agung Abadi 3,119,018,168 - - PT Karya Agung Abadi PT Jatisari 2,134,155,730 - - PT Jatisari PT Alpha Utama Mandiri 1,112,091,045 6,864,112,263 - PT Alpha Utama Mandiri PT Merlin Wijaya 963,669,223 2,301,962,040 378,790,477 PT Merlin Wijaya PT Sherwin William PT Sherwin William Indonesia 23,025,094 2,903,765,209 - Indonesia PT Barito Nusantara Indah - 11,801,411,672 18,354,082,225 PT Barito Nusantara Indah

290

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

14. UTANG USAHA (Lanjutan) 14. TRADE PAYABLES (Continued)2016 2015 2014

Lokal (Lanjutan) Local (Continued) Lain-lain (masing-masing Others (each

di bawah Rp 2 milliar) 47,511,101,523 49,665,212,940 37,743,334,101 below Rp 2 billion)

Sub-jumlah 61,005,782,827 74,352,954,966 58,196,806,725 Sub-total Jumlah 72,604,179,566 92,080,340,642 77,986,237,180 Total

b. Berdasarkan mata uang b. Based on currency2016 2015 2014

Rupiah 66,677,460,803 67,045,533,312 54,071,195,640 Rupiah Dolar Amerika Serikat United States Dollar

(US$ 441.106, US$ 1.808.150, dan (US$ 441,106, US$ 1.546.963 masing- US$ 1,808,150 and US$ (US$ 441,106, US$ 1,808,150,masing pada tahun 2016, 1,546,963 in 2016, 2015 in 2016, 2015,2015 dan 2014) 5,926,718,763 24,943,429,250 19,244,219,720 and 2014, respectively)

Euro (€ 6.064 dan Euro (€ 6,064 and € 306.227 masing-masing € 306,227 in 2015

pada tahun 2015 dan 2014) - 91,378,080 4,634,136,260 and 2014, respectively) Dolar Singapura Singapore Dollar

(Sin$ 3.894) - - 36,685,560 (Sin$ 3,894)

Jumlah 72,604,179,566 92,080,340,642 77,986,237,180 Total

c. Berdasarkan umur c. Based on age2016 2015 2014

1 – 30 hari 52,409,181,122 39,423,490,630 11,584,675,548 1 - 30 days 31 – 60 hari 7,534,637,490 16,718,787,815 14,542,254,136 31 - 60 days 61 – 90 hari 3,999,228,604 10,716,629,242 13,929,207,317 61 - 90 days > 90 hari 8,661,132,350 25,221,432,955 37,930,100,179 > 90 days

Jumlah 72,604,179,566 92,080,340,642 77,986,237,180 Total

Utang usaha merupakan utang tanpa jaminan dan tidak dikenakan bunga.

Trade payable is payable without collateral and interest.

15. UTANG LAIN-LAIN 15. OTHER PAYABLES

Utang lain-lain terdiri dari terdiri dari: Other payables consists of:

2016 2015 2014

Pihak berelasi (lihat Catatan Related party 24) (see note 24)

PT Integra Indo Lestari 141,314,372,925 82,600,391,671 94,510,018,600 PT Integra Indo Lestari Pihak ketiga Third parties

Synergy Alam Synergy Alam Corporation 1,680,353,625 620,400,000 20,470,000,000 Corporation Lain-lain (masing-masing Others (each

dibawah Rp 1 miliar) 3,974,518,366 11,607,525,581 2,203,632,409 below Rp 1 million)

Jumlah 146,969,244,916 94,828,317,252 117,183,651,009 Total

Disajikan dalam laporan posisi Presented in consolidated keuangan konsolidasian statement of financial sebagai: position as: Liabilitas jangka pendek 5,654,871,991 11,607,525,581 2,203,632,409 Current liabilities

291

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

15. UTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) 15. OTHER PAYABLES (Continued)

2016 2015 2014

Disajikan dalam laporan posisi Presented in consolidated keuangan konsolidasian statement of financial sebagai: (Lanjutan) position as: (Continued) Liabilitas jangka panjang 141,314,372,925 83,220,791,671 114,980,018,600 Non-current liabilities

Jumlah 146,969,244,916 94,828,317,252 117,183,651,009 Total

Berdasarkan perjanjian utang pada tanggal 23 Desember 2015 antara ITR, NKT, BRT, ITD, Entitas Anak, dan PT Integra Indo Lestari (IIL), IIL telah menyetujui untuk memberikan fasilitas pinjaman kepada ITR, NKT, BRT, dan ITD dengan batas maksimum masing - masing sebesar Rp 20 miliar, Rp 17,1 miliar, Rp 42,5 miliar, dan Rp 67,9 miliar. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 12% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2016.

Berdasarkan perjanjian utang pada tanggal 22 Mei 2014 antara Perusahaan dan Synergy Alam Corporation (SAC), SAC telah menyetujui untuk memberikan fasilitas pinjaman kepada Perusahaan dengan batas maksimum sebesar Rp 23,12 miliar. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga dan telah dilunasi pada tanggal 10 Maret 2016.

Based on the loan agreeements dated December 23, 2015 between ITR, NKT, BRT, ITD, the subsidiaries, and PT Integra Indo Lestari (IIL), IIL agreed to grant a loan facility with a maximum amount of Rp 20 billion, Rp 17.1 billion, Rp 42.5 billion, and Rp 67.9 billion to ITR, NKT, BRT, and ITD. The loan bears interest of 12% per annum and will be due on December 31, 2016.

Based on the loan agreeement dated May 22, 2014 between the Company and Synergy Alam Corporation (SAC), SAC agreed to grant a loan facility with a maximum amount of Rp 23.12 billion to the Company. The loan bears no interest and settled on March 10, 2016.

Pada tanggal 1 Maret 2016, Perusahaan memperoleh pinjaman dari SAC dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 34.734.666.370. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Januari 2017. Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo utang lain-lain kepada SAC adalah sebesar Rp 1.680.353.625.

On March 1, 2016, the Company obtained loan from SAC with a maximum amount of Rp 34,734,666,370. The loan bears no interest with maturity date on January 31, 2017. On December 31, 2016, the outstanding balance of other payables to SAC amounting to Rp 1,680,353,625.

16. PERPAJAKAN 16. TAXATION

a. Utang pajak terdiri dari: a. Taxes payable consists of:

2016 2015 2014

Perusahaan Company Pajak penghasilan (PPh): Income tax:

Pasal 4 (2) 37,772,400 30,485,120 7,543,047 Art 4 (2) Pasal 15 32,996,923 7,140,000 - Art 15 Pasal 21 200,201,642 - 46,883,641 Art 21 Pasal 22 37,714,275 25,161,235 31,791,777 Art 22 Pasal 23 96,795,164 28,427,472 3,730,442 Art 23 Pasal 25 - - - Art 25 Pasal 29 Art 29

Tahun 2016 20,765,451,078 - - 2016 Tahun 2015 - 2,506,643,381 - 2015

Sub-jumlah 21,170,931,482 2,597,857,208 89,948,907 Sub-total

Entitas Anak Subsidiaries Pajak Pertambahan Nilai 2,107,191,979 - - Value Added Tax Pajak penghasilan (PPh): Income tax:

Pasal 4 (2) 53,182,936 29,438,591 132,742,744 Art 4 (2)

292

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

16. PERPAJAKAN (Lanjutan) 16. TAXATION (Continued)

a. Utang pajak terdiri dari: (Lanjutan) a. Taxes payable consists of: (Continued)

2016 2015 2014

Entitas Anak (Lanjutan) Subsidiaries (Continued) Pasal 15 18,207,666 25,080,000 10,800,000 Art 15 Pasal 21 46,943,458 28,197,054 48,782,929 Art 21 Pasal 22 39,566,409 22,287,475 7,546,242 Art 22 Pasal 23 331,309,261 249,021,776 184,279,771 Art 23 Pasal 25 325,531,399 384,039,796 178,532,019 Art 25 Pasal 29 Art 29

Tahun 2016 19,138,174,147 - - 2016 Tahun 2015 231,816,750 1,835,835,886 - 2015 Tahun 2014 - - 557,819,314 2014 Tahun 2013 - - 2,201,894 2013 Tahun 2012 - - 3,300,797 2012 Tahun 2011 - - 66,255,750 2011 Tahun 2010 - - 25,024,500 2010

Sub-jumlah 22,291,924,005 2,573,900,578 1,217,285,960 Sub-total

Jumlah 43,462,855,487 5,171,757,786 1,307,234,867 Total

b. Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat(beban) pajak sebagaimana tercantum dalamlaporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain konsolidasian dengan taksiran penghasilankena pajak (rugi fiskal) untuk tahun yangberakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

b. The reconciliations between profit before taxbenefit (expense) as presented in theconsolidated statement of profit or loss and othercomprehensive income and taxable income(fiscal loss) for the years ended December 31,2016, 2015 and 2014 are as follows:

2016 2015 2014

Laba sebelum manfaat (beban) pajak – Profit before tax benefit

konsolidasian 195,081,224,522 42,938,779,264 22,384,127,643 (expense) – consolidated Laba (rugi) Entitas Profit (loss) of Anak – bersih 31,001,502,904 ( 15,536,443,939 ) ( 13,494,347,371 ) Subsidiaries – net Eliminasi konsolidasi ( 112,450,100,000 ) - - Consolidated elimination

Laba sebelum beban pajak - Profit before tax expense – Perusahaan 113,632,627,426 27,402,335,325 8,889,780,272 Company Beda waktu Timing differencies Imbalan kerja 3,715,935,615 1,319,042,758 1,176,591,433 Employee benefits Penyusutan 6,749,748,612 5,479,339,195 3,186,045,720 Depreciation

Installment payment of asset under

Angsuran pokok aset sewa ( 4,824,123,121 ) ( 6,255,646,240 ) ( 3,939,213,080 ) finance lease Penyisihan penurunan nilai Allowance for impairment of piutang usaha 112,656,225 146,203,853 - receivables Beda tetap: Permanent differencies: Pengobatan 36,636,050 216,535,248 117,330,884 Medical

Sumbangan dan jamuan 3,602,385,887 884,139,840 112,579,684 Donation and entertainment Impor - - 1,385,746,870 Import Pemeliharaan - - 32,189,380 Maintenance Sampel - - 712,561,220 Sample Transportasi - - 29,671,244 Transportation Penghasilan bunga yang

telah dikenakan pajak Interest income already penghasilan bersifat final ( 1,813,376,282 ) ( 126,607,820 ) ( 99,668,298 ) subjected to final tax Penghasilan sewa yang

telah dikenakan pajak - Rent income already penghasilan final ( 2,909,800,000 ) ( 1,548,576,177 ) ( 560,796,014 ) subjected to final tax

293

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

16. PERPAJAKAN (Lanjutan) 16. TAXATION (Continued)

b. Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat(beban) pajak sebagaimana tercantum dalamlaporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain konsolidasian dengan taksiran penghasilankena pajak (rugi fiskal) untuk tahun yangberakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:(Lanjutan)

b. The reconciliations between profit before taxbenefit (expense) as presented in the consolidatedstatement of profit or loss and othercomprehensive income and taxable income (fiscalloss) for the years ended December 31, 2016,2015 and 2014 are as follows: (Continued)

2016 2015 2014

Permanent differencies: Beda tetap: (Lanjutan) (Continued)

Pajak 650,176,786 6,161,511,888 50,493,378 Taxes Efek pengukuran kembali Remeasurement effect on laporan keuangan - ( 2,652,376,616 ) 15,330,839,576 financial statements Lain-lain 10,920,500 121,849,365 - Others

Taksiran penghasilan kena Estimated taxable income pajak 118,963,787,698 31,147,750,619 26,424,152,269 (fiscal loss) Kompensasi rugi fiskal - ( 8,830,464,731 ) ( 35,254,617,000 ) Fiscal loss compensation

Penghasilan kena pajak Taxable income (rugi fiskal) 118,963,787,698 22,317,285,888 ( 8,830,464,731 ) (fiscal loss)

Taksiran pajak penghasilan 29,740,946,750 5,579,321,472 - Estimated income tax

Pajak dibayar di muka Prepaid taxes Pajak penghasilan Income tax

Pasal 22 2,581,720,213 1,910,441,960 1,281,481,720 Art 22 Pasal 23 450,639,209 108,704,600 54,810,640 Art 23 Pasal 25 5,943,136,250 1,221,423,095 401,252,200 Art 25

Exchange difference Selisih kurs karena penjabaran due to translation of laporan keuangan - ( 167,891,564 ) 53,352,309 financial statements

Jumlah 8,975,495,672 3,072,678,091 1,790,896,869 Total

Tax payable article 29 Pajak penghasilan pasal 29 (Estimated claim (Taksiran tagihan pajak) 20,765,451,078 2,506,643,381 ( 1,790,896,869 ) for tax refund)

Perusahan belum melaporkan penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan kini Perusahaan untuk tahun 2016 seperti yang disebutkan di atas dan utang PPh terkait akan dilaporkan oleh Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan (“SPT”) PPh badan tahun 2016 ke Kantor Pajak.

The Company has not reported taxable income and current income tax expense for 2016, as stated in the foregoing, and the related income tax payables will be reported by the Company in its 2016 annual income tax return (“SPT”) to be submitted to the Tax Office.

Perusahaan telah melaporkan penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan tahun berjalan untuk tahun 2015 dan 2014, sebagaimana disebutkan di atas, dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan (“SPT”) ke Kantor Pajak.

The Company has reported taxable income and current income tax benefit (expense) for 2015 and 2014, as stated above, in its annual income tax return (SPT PPh Badan) to be submitted to the Tax Service Office.

c. Manfaat (beban) pajak menurut laporan labarugi dan penghasilan komprehensif lainkonsolidasian sebagai berikut:

c. Tax benefit (expense) based on the consolidatedstatement of profit or loss and othercomprehensive income as follows:

2016 2015 2014

Kini Current Perusahaan ( 29,740,946,750 ) ( 5,579,321,472 ) - Company

294

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

16. PERPAJAKAN (Lanjutan) 16. TAXATION (Continued)

c. Manfaat (beban) pajak menurut laporan labarugi dan penghasilan komprehensif lainkonsolidasian sebagai berikut: (Lanjutan)

c. Tax benefit (expense) based on the consolidatedstatement of profit or loss and othercomprehensive income as follows: (Continued)

2016 2015 2014

Kini (Lanjutan) Current (Continued) Entitas Anak ( 28,808,333,500 ) ( 8,191,943,933 ) ( 5,636,464,967 ) Subsidiaries

Sub-jumlah ( 58,549,280,250 ) ( 13,771,265,405 ) ( 5,636,464,967 ) Sub-total

Tangguhan Deferred Perusahaan 231,119,022 ( 1,458,027,216 ) ( 6,113,119,602 ) Company Entitas Anak 4,318,160,724 10,821,819,514 4,808,100,814 Subsidiaries

Sub-jumlah 4,549,279,746 9,363,792,298 ( 1,305,018,788 ) Sub-total

Jumlah ( 54,000,000,504 ) ( 4,407,473,107 ) ( 6,941,483,755 ) Total

d. Taksiran tagihan pajak terdiri dari: d. Estimated claim for tax refund consist of:2016 2015 2014

Perusahaan Company Tahun 2013 - - 2,590,881,651 2013 Tahun 2014 - 1,926,802,830 1,790,896,869 2014 Entitas Anak Subsidiaries Tahun 2015 - 1,049,790,244 - 2015 Tahun 2016 2,560,280,979 - - 2016

Jumlah 2,560,280,979 2,976,593,074 4,381,778,520 Total

e. Rincian manfaat (beban) pajak tangguhanKelompok Usaha untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan2014 adalah sebagai berikut:

e. The details of the Group’s deferred tax benefit(expense) for the years ended December 31,2016, 2015 and 2014 are as follows:

2016 2015 2014

Perusahaan Company Rugi fiskal ( 1,207,435,312 ) ( 1,431,122,688 ) ( 6,189,744,580 ) Fiscal loss Imbalan kerja 928,983,904 126,018,720 256,422,264 Employee benefits Sewa pembiayaan ( 492,769,458 ) ( 798,042,672 ) ( 589,255,702 ) Finance lease

Revaluation surplus of Surplus revaluasi aset tetap 974,175,832 609,630,624 409,458,416 fixed assets Piutang usaha 28,164,056 35,488,800 - Trade receivables Entitas Anak Subsidiaries Rugi fiskal 2,229,241,440 551,769,452 - Fiscal loss Imbalan kerja 1,035,659,529 381,937,072 436,341,536 Employee benefits Aset tetap 664,257,901 ( 320,715,746 ) ( 592,532,042 ) Fixed assets

Revaluation surplus of Surplus revaluasi aset tetap 377,944,108 10,143,154,368 4,964,291,320 fixed assets Piutang usaha 11,057,746 65,674,368 - Trade receivables

Jumlah 4,549,279,746 9,363,792,298 ( 1,305,018,788 ) Total

f. Rincian aset pajak tangguhan Kelompok Usahapada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan2014 adalah sebagai berikut:

f. The details of the Group’s deferred tax assets asof December 31, 2016, 2015 and 2014 are as follows:

295

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

16. PERPAJAKAN (Lanjutan) 16. TAXATION (Continued)

f. Rincian aset pajak tangguhan Kelompok Usahapada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan2014 adalah sebagai berikut: (Lanjutan)

f. The details of the Group’s deferred tax assets asof December 31, 2016, 2015 and 2014 are as follows: (Continued)

2016 2015 2014

Entitas Anak Subsidiaries Rugi fiskal 2,765,019,553 535,778,113 - Fiscal loss Imbalan kerja 354,647,045 978,599,460 200,573,224 Employee benefits Aset tetap ( 6,670,861 ) - - Fixed assets Piutang usaha - 43,400,000 - Trade receivables

Jumlah 3,112,995,737 1,557,777,573 200,573,224 Total

g. Rincian liabilitas pajak tangguhan KelompokUsaha pada tanggal 31 Desember 2016, 2015dan 2014 adalah sebagai berikut:

g. The details of the Group’s deferred tax liabilitiesas of December 31, 2016, 2015 and 2014 are asfollows:

2016 2015 2014

Perusahaan Company Rugi fiskal - ( 1,402,688,422 ) ( 2,207,616,183 ) Fiscal loss Imbalan kerja ( 3,525,730,188 ) ( 2,218,265,752 ) ( 1,815,536,042 ) Employee benefits Sewa pembiayaan 1,803,930,349 1,506,414,000 617,135,960 Finance lease Surplus Revaluation surplus of revaluasi aset tetap 134,809,501,346 36,808,173,072 33,422,346,625 fixed assets Piutang usaha ( 64,715,020 ) ( 36,550,963 ) - Trade receivables Entitas Anak Subsidiaries Imbalan kerja ( 2,927,483,171 ) ( 1,709,954,893 ) ( 1,997,648,558 ) Employee benefits Aset tetap 2,595,491,120 3,266,419,882 2,945,704,136 Fixed assets Surplus Revaluation surplus of revaluasi aset tetap 79,465,470,263 9,913,273,243 18,311,667,057 fixed assets Piutang usaha ( 77,994,186 ) ( 24,246,750 ) - Trade receivables

Jumlah 212,078,470,513 46,102,573,417 49,276,052,995 Total

h. Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat(beban) pajak dikalikan dengan tarif pajak yangberlaku dengan manfaat (beban) pajak adalahsebagai berikut:

h. The reconciliation between profit before taxbenefit (expense) multiplied by the applicable taxrate and tax benefit (expense) are as follows:

2016 2015 2014

Laba sebelum manfaat Profit before tax (beban) pajak 195,081,224,522 42,938,779,264 22,384,127,643 benefit (expense)

Taksiran pajak penghasilan Estimated income tax with pada tarif yang berlaku ( 48,770,306,131 ) ( 10,734,694,816 ) ( 5,596,031,911 ) applicable tax rate Pengaruh pajak atas beda Tax effect on permanent tetap 27,037,495,194 ( 1,846,009,085 ) ( 610,143,165 ) differences Penghasilan yang pajaknya bersifat final 1,180,794,071 418,795,999 165,116,078 Income subjected to final tax Bagian laba (rugi) entitas Equity in net gain (loss) anak 7,750,375,726 ( 3,884,110,985 ) ( 3,373,586,843 ) of subsidiaries Penyesuaian pajak dan

lainnya ( 41,198,359,364 ) 11,638,545,780 2,473,162,086 Tax and other adjustment

Beban pajak – Tax expenses bersih ( 54,000,000,504 ) ( 4,407,473,107 ) ( 6,941,483,755 ) – net

296

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

16. PERPAJAKAN (Lanjutan) 16. TAXATION (Continued)

i. Pengampunan Pajak i. Tax Amnesty

Berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak No. KET-1186/PP/WPJ.24/2017 yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia tanggal 16 Januari 2017, IKM, Entitas Anak, telah mengikuti program Pengampunan Pajak dengan penambahan aset sebesar Rp 41.200.000 yang dicatat sebagai bagian dari “Kas dan setara kas”. Uang tebusan sebesar Rp 1.236.000 telah dibayar IKM pada tanggal 21 Desember 2016 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban pajak” dalam “Beban umum dan administrasi”.

Based on the Tax Amnesty Certificate No. KET-1186/PP/WPJ.24/2017 which was issued by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia dated January 16, 2017, IKM, a Subsidiary, has participated in the Tax Amnesty programme by adding assets amounting to Rp 41,200,000 and recorded as part of “Cash and cash equivalents”. Redemption money amounting to Rp 1,236,000 has been paid by IKM on December 21, 2016 and recorded as part of “Taxes expense” in “General and administrative expenses”.

Berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak No. KET-1369/PP/WPJ.24/2017 yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia tanggal 16 Januari 2017, ITK, Entitas Anak, telah mengikuti program Pengampunan Pajak dengan penambahan aset sebesar Rp 12.861.855.000. Uang tebusan sebesar Rp 385.855.650 telah dibayar ITK pada tanggal 28 Desember 2016 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban pajak” dalam “Beban umum dan administrasi”.

Based on the Tax Amnesty Certificate No. KET-1369/PP/WPJ.24/2017 which was issued by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia dated January 16, 2017, ITK, a Subsidiary, has participated in the Tax Amnesty programme by adding assets amounting to Rp 12,861,855,000. Redemption money amounting to Rp 385,855,650 has been paid by ITK on December 28, 2016 and recorded as part of “Taxes expense” in “General and administrative expenses”.

Berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak No. KET-906/PP/WPJ.24/2017 yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia tanggal 12 Januari 2017, ITR, Entitas Anak, telah mengikuti program Pengampunan Pajak dengan penambahan aset sebesar Rp 5.328.950.000. Uang tebusan sebesar Rp 159.868.500 telah dibayar ITR pada tanggal 27 Desember 2016 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban pajak” dalam “Beban umum dan administrasi”.

Based on the Tax Amnesty Certificate No. KET-906/PP/WPJ.24/2017 which was issued by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia dated January 12, 2017, ITR, a Subsidiary, has participated in the Tax Amnesty programme by adding assets amounting to Rp 5,328,950,000. Redemption money amounting to Rp 159,868,500 has been paid by ITR on December 27, 2016 and recorded as part of “Taxes expense” in “General and administrative expenses”.

Berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak No. KET-3738/PP/WPJ.24/2016 yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia tanggal 28 September 2016, ITD, Entitas Anak, telah mengikuti program Pengampunan Pajak dengan penambahan aset sebesar Rp 191.251.352. Uang tebusan sebesar Rp 3.825.027 telah dibayar ITD pada tanggal 23 September 2016 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban pajak” dalam “Beban umum dan administrasi”.

Based on the Tax Amnesty Certificate No. KET-3738/PP/WPJ.24/2016 which was issued by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia dated September 28, 2016, ITD, a Subsidiary, has participated in the Tax Amnesty programme by adding assets amounting to Rp 191,251,352. Redemption money amounting to Rp 3,825,027 has been paid by ITD on September 23, 2016 and recorded as part of “Taxes expense” in “General and administrative expenses”.

297

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

16. PERPAJAKAN (Lanjutan) 16. TAXATION (Continued)

i. Pengampunan Pajak (Lanjutan) i. Tax Amnesty (Continued)

Berdasarkan Surat Keterangan PengampunanPajak No. KET-3120/PP/WPJ.24/2016 yangditerbitkan oleh Menteri Keuangan RepublikIndonesia tanggal 27 September 2016, INT,Entitas Anak, telah mengikuti programPengampunan Pajak dengan penambahan asetsebesar Rp 51.500.000 yang dicatat sebagaibagian dari “Kas dan setara kas”. Uang tebusansebesar Rp 1.030.000 telah dibayar INT padatanggal 23 September 2016 dan dicatat sebagaibagian dari “Beban pajak” dalam “Beban umumdan administrasi”.

Based on the Tax Amnesty Certificate No. KET-3120/PP/WPJ.24/2016 which was issued by theMinister of Finance of the Republic of Indonesiadated September 27, 2016, INT, a Subsidiary, hasparticipated in the Tax Amnesty programme byadding assets amounting to Rp 51,500,000 andrecorded as part of “Cash and cash equivalents”.Redemption money amounting to Rp 1,030,000has been paid by INT on September 23, 2016 andrecorded as part of “Taxes expense” in “Generaland administrative expenses”.

Berdasarkan Surat Keterangan PengampunanPajak No. KET-2152/PP/WPJ.14/2016 yangditerbitkan oleh Menteri Keuangan RepublikIndonesia tanggal 27 September 2016, BRT,Entitas Anak, telah mengikuti programPengampunan Pajak dengan penambahan asetsebesar Rp 938.000.000 yang dicatat sebagaibagian dari “Aset lain-lain – pengampunan pajak”di laporan posisi keuangan konsolidasian. Uangtebusan sebesar Rp 18.760.000 telah dibayar BRTpada tanggal 23 September 2016 dan dicatatsebagai bagian dari “Beban pajak” dalam “Bebanumum dan administrasi”.

Based on Tax Amnesty Certificate No. KET-2152/PP/WPJ.14/2016 which was issued by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia dated September 27, 2016, BRT, a Subsidiary, has participated in the Tax Amnesty programme by adding assets amounting to Rp 938,000,000 which are recorded as part of “Other assets – tax amnesty” in the consolidated statement of financial position. Redemption money amounting to Rp 18,760,000 has been paid by BRT on September 23, 2016 and recorded as part of “Taxes expense” in “General and administrative expenses”.

Berdasarkan Surat Keterangan PengampunanPajak No. KET-2156/PP/WPJ.14/2016 yangditerbitkan oleh Menteri Keuangan RepublikIndonesia tanggal 27 September 2016, NKT,Entitas Anak, telah mengikuti programPengampunan Pajak dengan penambahan asetsebesar Rp 220.000.000 yang dicatat sebagaibagian dari “Aset lain-lain – pengampunan pajak”di laporan posisi keuangan konsolidasian. Uangtebusan sebesar Rp 4.400.000 telah dibayar NKTpada tanggal 23 September 2016 dan dicatatsebagai bagian dari “Beban pajak” dalam “Bebanumum dan administrasi”.

Based on the Tax Amnesty Certificate No KET-2156/PP/WPJ.14/2016 which was issued by Minister of Finance of Republic Indonesia dated September 27, 2016, NKT, a Subsidiary, has participated in the Tax Amnesty programme by adding assets amounting to Rp 220,000,000 which are recorded as part of “Other assets – tax amnesty” in the consolidated statement of financial position. Redemption money amounting to Rp 4,400,000 has been paid by NKT on September 23, 2016 and recorded as part of “Taxes expense” in “General and administrative expenses”.

j. Lain-lain j. Others

Pada bulan Desember 2016, Perusahaan memperoleh Surat Tagihan Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak atas Pajak Penghasilan Pasal 25 masa Januari-Oktober 2016 sebesar Rp 3.872.452.803. Kurang bayar pajak tersebut telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 27 Desember 2016.

In December 2016, the Company received a Notice of Tax Collection from the Directorate General of Taxation of Income Tax art 25 January-October 2016 amounting to Rp 3,872,452,803. The underpayment has been paid by the Company on December 27, 2016.

Pada bulan Maret 2016, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2014 sebesar Rp 1.653.297.364. Pengembalian telah diterima oleh Perusahaan pada bulan April 2016.

In March 2016, the Company received a Notice of Tax Overpayment Assessment of Corporate Income Tax 2014 amounting to Rp 1,653,297,364. The refund was received by the Company in April 2016.

298

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

16. PERPAJAKAN (Lanjutan) 16. TAXATION (Continued)

j. Lain-lain (Lanjutan) j. Others (Continued)

Pada bulan Juni 2016, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas Pajak Pertambahan Nilai masa Januari-Mei 2014, Oktober-Desember 2014, Januari-Maret 2015, Mei-September 2015 sebesar Rp 24.367.514.441. Pengembalian bersih yang telah diterima oleh Perusahaan adalah sebesar Rp 23.050.843.658 pada bulan Juni 2016.

In June 2016, the Company received a Notice of Tax Overpayment Assessment of Value Added Tax for January-May 2014, October-December 2014, January-March 2015, May-September 2015 period amounting to Rp 24,367,514,441. The refund was received by the Company amounting to Rp 23,050,843,658 in June 2016.

Pada tanggal 8 September 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun 2013 sebesar Rp 2.194.340.750 dan rugi fiskal sebesar Rp 32.343.785.320. Pengembalian telah diterima oleh Perusahaan pada tanggal 28 September 2015.

On September 8, 2015, the Company received a Notice of Tax Overpayment Assessment for Corporate Income Tax 2013 amounting to Rp 2,194,340,750 and fiscal loss amounting to Rp 32,343,785,320. The refund was received by the Company on September 28, 2015.

Pada Januari-Juni 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas Pajak Pertambahan Nilai masa Maret-Desember 2013 sebesar Rp 13.937.438.415. Pengembalian bersih yang diterima oleh Perusahaan Rp 13.916.532.216 pada bulan Januari, Februari, April dan Juni 2015.

In January-June 2015, the Company received a Notice of Tax Overpayment Assessment of Value Added Taxes for March-December 2013 period amounting to Rp 13,937,438,415. The net refund was received by the Company amounting to Rp 13,916,532,216 in January, February, April and June 2015.

Pada bulan Mei-September 2016, ITR, Entitas Anak, menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas Pajak Pertambahan Nilai masa Januari-Februari 2014, April 2014, Agustus – Desember 2014, dan Januari-Desember 2015 sebesar Rp 12.447.670.747. Pengembalian telah diterima oleh ITR pada bulan Juni dan Oktober 2016.

In May-September 2016, ITR, a Subsidiary, received a Notice of Tax Overpayment Assessment of Value Added Taxes January-February 2014, April 2014, August-December 2014, and January – December 2015 period, amounting to Rp 12,447,670,747. The refund was received by ITR in June and October 2016.

Pada bulan Maret 2015, ITR, Entitas Anak, memperoleh Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas Pajak Pertambahan Nilai masa Februari 2013 sebesar Rp 123.436.681 pada tahun 2015. Pengembalian telah diterima oleh ITR pada bulan Maret 2015.

In March 2015, ITR, a Subsidiary, received a Notice of Tax Overpayment Assessment of Value Added Taxes for February 2013 period amounting to Rp 123,436,681 in 2015. The refund was received by ITR in March 2015.

Pada bulan April 2016, ITK, Entitas Anak, menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Penghasilan Pasal 23 tahun 2013 sebesar Rp 167.295.921. Kurang bayar pajak tersebut telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 26 April 2016.

In April 2016, ITK, a Subsidiary, received a Notice of tax Underpayment Assessment of Income Tax art 23 Rp 167,295,921. The underpayment has been paid by the Company on April 26, 2016.

Pada bulan Juni 2016, ITK menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas Pajak Pertambahan Nilai masa Januari 2014, April-Mei 2014, dan Oktober-Desember 2014 sebesar Rp 4.995.349.298. Pengembalian telah diterima oleh ITK pada bulan Juni 2016.

In June 2016, ITK, a Subsidiary, received a Notice of Tax Overpayment Assessment for Value Added Taxes for January 2014, April-May 2014, and October-December 2014 periods amounting to Rp 4,995,349,298. The refund was received by ITK in June 2016.

299

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

16. PERPAJAKAN (Lanjutan) 16. TAXATION (Continued)

j. Lain-lain (Lanjutan) j. Others (Continued)

Pada bulan Maret-Juni 2015, ITK, Entitas Anak, menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas Pajak Pertambahan Nilai masa Januari-Mei 2013 dan Juli-Desember 2013 sebesar Rp 6.403.793.485. Pengembalian telah diterima oleh ITK pada bulan Maret, April, dan Juni 2015.

In March-June 2015, ITK, a Subsidiary, received a Notice of Tax Overpayment Assessment of Value Added Taxes for January-May 2013 period, and from July-December 2013 amounting to Rp 6,403,793,485. The refund was received by ITK in March, April, and June 2015.

Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tanggal 28 Maret 2014, ITK, Entitas Anak memiliki kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai masa Juli tahun 2012 sebesar Rp 522.658.197. Pengembalian telah diterima oleh ITK pada bulan April 2014.

Based on the Notice of Tax Overpayment Assessment from the Directorate General of Taxation (DJP) on March 28, 2014, ITK, a Subsidiary, has overpayment of Value Added Taxes for July 2012 period amounting to Rp 522,658,197. The refund was received by ITK in April 2014.

Pada bulan Oktober 2014, NKT, Entitas Anak, memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dari Direktorat Jenderal Pajak atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2009 sebesar Rp 662.648.028. Kurang bayar pajak tersebut telah dilunasi oleh NKT pada tanggal 25 November 2015.

In October 2014, NKT, a Subsidiary, received a Notice of Tax Underpayment Assessment from the Directorate General of Taxation for Corporate Income Tax for the year 2009 amounting to Rp 662,648,028. The underpayment has been paid by NKT on November 25, 2015.

17. UANG MUKA PELANGGAN 17. ADVANCE FROM CUSTOMERS

Akun ini terdiri dari uang muka yang diterima dari pelanggan yang berasal dari penjualan furnitures dan log:

This account represents advance from customers from sales of furnitures and log:

2016 2015 2014

Pihak ketiga Third parties PT Karya Cipta Sukses PT Karya Cipta Sukses

Anugerah 7,008,142,782 6,168,723,945 - Anugerah PT Karya Cipta Sukses Selaras 3,941,889,521 2,132,127,610 - PT Karya Cipta Sukses Selaras PT Karya Cipta Sukses SelarasPT Pakuwon Permai 2,998,550,728 - - PT Pakuwon Permai Condor Manufacturing Furniture Condor Manufacturing

Ltd. 2,814,789,465 485,804,720 - Furniture Ltd. Casana Furniture Corporation 2,339,294,100 - - Casana Furniture Corporation Broyhill Furniture Industries, Inc. 1,465,100,000 2,021,105,450 1,822,584,400 Broyhill Furniture Industries, Inc. PT Sumber Mas Indah Plywood - 2,089,611,420 2,089,609,000 PT Sumber Mas Indah Plywood PT Tirta Mahakam Resource PT Tirta Mahakam Resource Tbk. - 3,464,807,380 3,464,801,240 Tbk. Lain-lain (masing- Others (each below

masing dibawah Rp 2 miliar) 4,225,050,592 9,067,371,651 1,776,932,928 Rp 2 billion)

Jumlah 24,792,817,188 25,429,552,176 9,153,927,568 Total

18. LIABILITAS IMBALAN KERJA 18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

Kelompok Usaha mengakui penyisihan imbalan kerja yang tidak didanai untuk karyawan yang mencapai usia pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003.

The Group recognized a provision for unfunded employee benefits to employees who reach retirement age in accordance with the Law No. 13/2003 dated March 25, 2003.

300

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

18. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) 18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (Continued)

Perhitungan liabilitas estimasian atas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 didasarkan pada perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing bertanggal 24 Februari 2017, 24 Juni 2016 dan 13 Juli 2015 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut:

The calculation of the post – employment benefits as of December 31, 2016, 2015 and 2014 were performed based on actuarial calculation by an independent actuary, PT Dian Artha Tama, with its reports dated February 24, 2017, June 24, 2016 and July 13, 2015, respectively, using “Projected Unit Credit” method with assumptions as follows:

2016 2015 2014

Usia pensiun 55 tahun 55 tahun 55 tahun Retirement age Tingkat kenaikan gaji per tahun 5% 5% 5% Annual rate of increase in salary Tabel mortalita TMI – III (2011) TMI – III (2011) TMI – III (2011) Mortality table Tingkat pengunduran diri 5% per tahun pada umur 18 tahun dan menurun secara Rate of resignation

bertahap sampai 0% tahun pada umur 55 tahun/ 5% per annum in 18 years old and decrease gradually

up to 0% per annum in 55 years old. Tingkat diskonto per tahun 8.4% 9% 8% Annual discount rate Tingkat cacat 0.02% 0.02% 0.02% Disability rate

Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

Employee benefits expense in the consolidated statement of profit and loss and other comprehensive income as follows:

2016 2015 2014

Beban jasa kini 6,092,118,492 2,266,856,769 2,007,455,112 Current service cost Beban bunga 1,766,455,237 1,284,402,504 1,075,818,700 Interest cost Beban jasa lalu yang belum

menjadi hak - 23,045,661 - Non-vested past service cost Exchange difference due to

Selisih kurs karena penjabaran translation of financial laporan keuangan - - - statement

Jumlah 7,858,573,729 3,574,304,934 3,083,273,812 Total

Mutasi liabilitas atas imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The movements of the employee benefits liabilities recognized in the consolidated statement of financial position are as follows:

2016 2015 2014

Balance at beginning Saldo awal tahun 19,627,280,409 16,055,031,298 12,656,690,603 of year Beban imbalan kerja 7,858,573,729 3,574,304,934 3,083,273,812 Employee benefits expense

Other comprehensive Penghasilan komprehensif lain ( 254,412,529 ) ( 2,064,379 ) 315,709,823 income

Exchange difference due to Selisih kurs karena penjabaran translation of financial

laporan keuangan - 8,556 ( 642,940 ) statement

Saldo akhir tahun 27,231,441,609 19,627,280,409 16,055,031,298 Balance at end of year

301

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

18. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) 18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (Continued)

Mutasi nilai kini dari liabilitas imbalan kerja adalah sebagaiberikut:

The movements in the present value of defined benefitsobligation are as follows:

2016 2015 2014

Balance at beginning Saldo awal tahun 19,627,280,409 16,055,031,298 12,656,690,603 of year Biaya jasa kini 6,092,118,492 2,266,856,769 2,007,455,112 Current service cost Biaya bunga 1,766,455,237 1,284,402,504 1,075,818,700 Interest cost Biaya jasa lalu - 23,045,661 - Past service cost Selisih penjabaran - 8,556 ( 642,940 ) Cummulative translation

Actuarial loss (gain) Kerugian (keuntungan) aktuarial due from:

atas: Change in financial Perubahan asumsi finansial ( 254,412,529 ) ( 2,064,379 ) 315,709,823 assumption

Saldo akhir tahun 27,231,441,609 19,627,280,409 16,055,031,298 Balance at end of year

Pada tanggal 31 Desember 2016, analisa sensitivitas atas asumsi – asumsi aktuarial adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2016, sensitivity analysis for actuarial assumptions are as follows:

Tingkat diskonto/ Kenaikan gaji dimasa depan/ Discount rates Future salary increases

Pengaruh nilai Pengaruh nilai kini atas kini atas

kewajiban kewajiban imbalan imbalan

pasca-kerja/ pasca-kerja/ Effect on Effect on

present value present value Persentase/ of benefits Persentase/ of benfits Percentage obligation Percentage obligation

Kenaikan 1% 24,939,889,058 1% 29,947,678,699 Increase Penurunan 1% 29,899,436,063 1% 24,865,577,257 Decrease

Pembayaran kontribusi yang diharapkan dari kewajiban imbalan kerja pada periode mendatang adalah sebagai berikut:

The following payments are expected contributions to the benefits obligations in the future years:

2016

1 tahun 3,695,913,700 Within one year 2 – 5 tahun 3,218,947,733 2 – 5 years 6 – 10 tahun 6,361,343,898 6 – 10 years Lebih dari 10 tahun 13,955,236,278 More than 10 years

Jumlah 27,231,441,609 Total

Manajemen berpendapat bahwa estimasi atas imbalan kerja tersebut telah memadai untuk menutup liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha.

Management belives that the estimates on employee benefits are adequate to cover the Group’s employee benefits liabilities.

19. MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODALDISETOR

19. SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID – INCAPITAL

a. Modal saham a. Share capitalRincian pemegang saham Perusahaan danpersentase kepemilikannya pada tanggal31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The details of the shareholders and theirownerships as of December 31, 2016, 2015 and2014 were as follows:

302

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

19. MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODALDISETOR (Lanjutan)

19. SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID – INCAPITAL (Continued)

a. Modal saham (Lanjutan) a. Share capital (Continued)

Rincian pemegang saham Perusahaan danpersentase kepemilikannya pada tanggal31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: (Lanjutan)

The details of the shareholders and theirownerships as of December 31, 2016, 2015 and2014 were as follows: (Continued)

31 Desember 2016/ December 31, 2016

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase

Share Capital and Kepemilikan/ Jumlah/ Pemegang saham/ Additional Paid – Percentage of Total

Shareholders in Capital Ownerships (%) (Rp)

PT Integra Indo Lestari 4,956,950,000 99 495,695,000,000 PT Sinergy Mentari Alam 43,050,000 1 4,305,000,000

Jumlah/Total 5,000,000,000 100 500,000,000,000

31 Desember 2015/ December 31, 2015

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase

Share Capital and Kepemilikan/ Jumlah/ Pemegang saham/ Additional Paid – Percentage of Total

Shareholders in Capital Ownerships (%) (Rp)

PT Integra Indo Lestari 192,950 99 192,950,000,000 PT Sinergy Mentari Alam 2,050 1 2,050,000,000

Jumlah/Total 195,000 100 195,000,000,000

31 Desember 2014/ December 31, 2014

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase

Share Capital and Kepemilikan/ Jumlah/ Pemegang saham/ Additional Paid – Percentage of Total Shareholders in Capital Ownerships (%) (Rp)

PT Integra Indo Lestari 99,000 99 99,000,000,000 PT Sinergy Mentari Alam 1,000 1 1,000,000,000

Jumlah/Total 100,000 100 100,000,000,000

303

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

19. MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODALDISETOR (Lanjutan)

19. SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID – INCAPITAL (Continued)

a. Modal saham (Lanjutan) a. Share capital (Continued)

Berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 13 tanggal 7 September 2016 yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat Keputusan No. AHU-0016584.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 15 September 2016, dimana para pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui: perubahan status Perusahaan dari semula

Perseroan Tertutup menjadi PerseroanTerbuka,

menyetujui perubahan nilai nominal sahamdari sebesar Rp 1.000.000 menjadi sebesarRp 100,

meningkatkan modal dasar dari Rp 500miliar menjadi Rp 2 triliun.

Based on the notarial deed No. 13 of Fathiah Helmi S.H., dated September 7, 2016 which was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0016584.AH.01.02.Tahun 2016 dated September 15, 2016, in which the Company’s shareholders, among others, agreed to: change the status of the Company from a

private company to a publicly listed company,

change in par value of shares fromRp 1,000,000 to Rp 100,

increas authorized capital stock from Rp 500billion become to Rp 2 trillion.

Berdasarkan akta No. 12 tanggal 25 Agustus 2016, oleh notaris Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk meningkatkan modal dasar, ditempatkan dan disetor Perusahaan dari Rp 409,5 miliar menjadi Rp 500 miliar. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0015500.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 29 Agustus 2016. Penambahan modal tersebut berasal dari setoran tunai pemegang saham.

Based on the notarial deed No. 12 dated August 25, 2016 of Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., the Company’s shareholders agreed to increase the authorized, issued and fully paid capital from Rp 409.5 billion to Rp 500 billion. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, in its Decision Letter No. AHU-0015500.AH.01.02.Tahun 2016 dated August 29, 2016. The paid-in capital comes from cash deposit of shareholders.

Berdasarkan akta No. 13 tanggal 30 Juni 2016 oleh notaris Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn., para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk meningkatkan modal dasar dari Rp 250 miliar menjadi Rp 409,5 miliar dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 195 miliar menjadi Rp 409,5 miliar. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0013757.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 1 Agustus 2016. Penambahan modal tersebut berasal dari dividen saham.

Based on the notarial deed No. 13 dated June 30, 2016 of Dyah Ayu Ambarwati S.H., M.Kn., the Company’s shareholders agreed to increase the authorized capital from Rp 250 billion to Rp 409.5 billion and issued and fully paid capital from Rp 195 billion to Rp 409.5 billion. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, in its Decision Letter No. AHU-0013757.AH.01.02.Tahun 2016 dated August 1, 2016. The paid-in capital comes from share dividend.

Berdasarkan akta notaris Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn., No. 74 tanggal 27 April 2015, para pemegang saham Perusahaan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 100 miliar menjadi Rp 195 miliar yang disetor penuh oleh PT Integra Indo Lestari sebesar Rp 93,95 miliar dan PT Sinergy Mentari Alam sebesar Rp 1,05 miliar. Penambahan modal tersebut merupakan reklasifikasi dari tambahan modal disetor (lihat Catatan 19b).

Based on the notarial deed No. 74 of Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn., dated April 27, 2015, the Company’s shareholders agreed to increase issued and fully paid capital stock from Rp 100 billion to Rp 195 billion which was taken by PT Integra Indo Lestari amounting to Rp 93.95 billion and PT Sinergy Mentari Alam amounting to Rp 1.05 billion. The paid-in capital is reclassified from additional paid-in capital (see Note 19b).

304

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

19. MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODALDISETOR (Lanjutan)

19. SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID – INCAPITAL (Continued)

b. Tambahan modal disetor b. Additional paid – in capital

Rincian akun tambahan modal disetor adalah sebagai berikut:

The details of additional paid-in capital as follows:

2016 2015 2014 2013

Differences due to business Selisih transaksi kombinasi combination transaction

bisnis antar entitas among entities sepengendali (lihat under common control Catatan 19c) 24,045,697,456 24,045,697,456 24,045,697,456 24,045,697,456 (see Note 19c)

Setoran modal - - 95,000,000,000 - Paid-in capital Pengampunan pajak Tax amnesty

(lihat Catatan 16i) 1,047,708,333 - - - (see Note 16i)

Jumlah 25,093,405,789 24,045,697,456 119,045,697,456 24,045,697,456 Total

Berdasarkan Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 3 November 2014, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 100 miliar menjadi Rp 195 miliar. Penambahan modal tersebut belum diaktakan sehingga dicatat pada akun “Tambahan modal disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014. Tambahan modal tersebut telah diaktakan dengan akta notaris Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn., No. 74 tanggal 27 April 2015 (lihat Catatan 19a).

Based on the Extraordinary Shareholders’ Meeting dated November 3, 2014, the shareholders agreed to increase the issued and fully paid capital stock from Rp 100 billion to Rp 195 billion. The paid – in capital has not been notarized so that it was presented as “Additional paid-in capital” in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2014. These additional paid-in capital has been notarized on the notarial deed No. 74 of Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn., dated April 27, 2015 (see Note 19a).

c. Kombinasi bisnis entitas sepengendali c. Business combination under common control

Pada tahun 2012, Perusahaan melakukan transaksi penyertaan saham pada BRT, ITR dan ITK, Entitas Anak. Transaksi tersebut di atas dilakukan antara entitas sepengendali dalam rangka kombinasi bisnis sehingga diperlakukan dengan cara yang sama dengan metode penyatuan kepemilikan sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) mengenai “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Selisih neto nilai transaksi kombinasi bisnis dengan entitas sepengendali yang dicatat sebagai “Tambahan Modal Disetor” sehubungan dengan transaksi penyertaan saham di BRT, ITR dan ITK, Entitas Anak, dengan rincian sebagai berikut

In 2012, the Company acquired shares of BRT, ITR and ITK, the Subsidiaries. Those transactions constituted business combination transaction among entities under common control and is accounted for using the pooling of interest method in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2012) ”Accounting for Business Combination Under Common Control”. The net difference in value of business combination transactions under common control in relation to investment in BRT, ITR and ITK, the Subsidiaries which are stated as “Additional Paid-in Capital” with the details as follows:

Aset bersih Tahun akuisisi/ Harga jual/ yang diperoleh/ Selisih/

Year of acquisition Selling price Net assets acquired Difference

Entitas Anak Subsidiaries ITK 2012 4,653,000,000 12,515,357,864 7,862,357,864 ITK ITR 2012 7,524,000,000 9,096,469,925 1,572,469,925 ITR BRT 2012 13,125,600,000 27,736,469,667 14,610,869,667 BRT

Jumlah 25,302,600,000 49,348,297,456 24,045,697,456 Total

305

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

19. MODAL SAHAM DAN TAMBAHAN MODALDISETOR (Lanjutan)

19. SHARE CAPITAL AND ADDITIONAL PAID – INCAPITAL (Continued)

d. Dividen d. Dividend

Berdasarkan Rapat Umum Para PemegangSaham Luar Biasa yang diaktakan dengan aktaNo. 12 tanggal 30 Juni 2016 oleh notaris DyahAyu Ambarwati, S.H., M.Kn., para pemegangsaham Perusahaan menyetujui untukpembagian dividen saham sebesar Rp 214,5miliar.

Based on the Extraordinary Shareholders’Meeting which was notarized by notarial deedNo. 12 of Dyah Ayu Ambarwati, S.H., M.Kn.,dated June 30, 2016, the Company’sshareholders approved the distribution of sharedividend amounting to Rp 214.5 billion.

20. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 20. NON-CONTROLLING INTERESTS

Tabel berikut ini menjelaskan komponen dari hak pemegang saham non-pengendali entitas anak pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 sebagai berikut:

The following tables summarize the components ofthe non-controlling shareholder’s interests of theSubsidiaries as of December 31, 2016, 2015 and2014:

2016 2015 2014

PT WoodOne Integra PT WoodOne Integra Indonesia* 15,810,246,712 16,800,519,817 - Indonesia* PT Inter Kayu Mandiri 3,121,409,323 3,312,048,965 - PT Inter Kayu Mandiri PT Interkraft 2,684,219,168 1,494,420,856 1,346,256,408 PT Interkraft PT Intertrend Utama 1,954,278,782 1,582,177,412 1,266,646,628 PT Intertrend Utama PT Belayan River Timber 827,801,920 14,856,499,746 14,404,403,752 PT Belayan River Timber PT Intera Indonesia 580,714,057 260,358,501 219,666,889 PT Intera Indonesia PT Narkata Rimba 549,943,675 1,373,497,854 1,326,697,793 PT Narkata Rimba PT Integriya Dekorindo 95,829,463 193,195,303 210,175,504 PT Integriya Dekorindo PT Citra Borneo Lestari - 997,456,208 997,472,833 PT Citra Borneo Lestari

Jumlah 25,624,443,100 40,870,174,662 19,771,319,807 Total

*) Melalui PT Inter Kayu Mandiri *) Through PT Inter Kayu Mandiri

21. PENJUALAN BERSIH 21. NET SALES

Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: Net sales consists of:

2016 2015 2014

Ekspor Export Manufaktur Manufacture

Knock down 418,967,408,786 416,683,027,524 256,001,267,435 Knock down Building component 340,519,963,460 167,666,535,700 110,580,040,470 Building component Set up 267,053,092,822 350,221,293,510 327,096,040,847 Set up

Lokal Local Kehutanan 118,969,161,162 99,275,479,857 158,957,217,136 Forestry Manufaktur Manufacture

Building component 55,164,420,728 30,341,129,993 63,824,719,180 Building component Set up 46,669,671,418 31,587,051,709 51,399,186,051 Set up Knock down 39,967,556,609 7,234,302,646 20,082,143,458 Knock down

Perdagangan 36,077,704,054 15,687,850,772 8,164,644,291 Trading

Jumlah 1,323,388,979,039 1,118,696,671,711 996,105,258,868 Total

Untuk tahun 2016, 2015 dan 2014, tidak terdapat penjualan yang diperoleh dari pihak-pihak berelasi.

In 2016, 2015 and 2014, there is no portion of sales were made to related parties.

306

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

21. PENJUALAN BERSIH (Lanjutan) 21. NET SALES (Continued)

Rincian penjualan melebihi 10% dari penjualan bersih adalah sebagai berikut:

The details of net sales in excess of 10% of netsales are as follows:

2016 2015 2014

% Rp % Rp % Rp

Target 12% 162,599,961,029 11% 126,167,007,072 - - Target DMI Furniture Inc. 10% 132,634,975,287 13% 143,907,461,654 12% 117,227,417,118 DMI Furniture Inc.

Jumlah 22% 295,234,936,316 24% 270,074,468,726 12% 117,227,417,118 Total

22. BEBAN POKOK PENJUALAN 22. COST OF GOODS SOLD

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagaiberikut:

Cost of goods sold consists of:

2016 2015 2014

Manufaktur dan Kehutanan Manufacture and Forestry Pemakaian bahan baku 341,951,812,344 481,801,659,353 473,046,879,522 Raw material Upah buruh langsung 182,098,484,330 143,928,463,211 109,691,461,676 Direct labor Beban pabrikasi 284,738,358,363 225,369,346,182 247,045,063,920 Factory overhead

Jumlah beban produksi 808,788,655,037 851,099,468,746 829,783,405,118 Total production cost

Barang dalam proses Work in-process Awal tahun 69,600,614,216 70,206,296,736 69,504,255,639 Beginning balance Kerugian karena terbakar - - ( 2,381,539,000 ) Loss from fire Selisih kurs karena Exchange difference

penjabaran laporan due to translation of keuangan - 6,768,520,708 1,244,777,489 financial statements Akhir tahun ( 76,007,505,683 ) ( 69,600,614,216 ) ( 70,206,296,736 ) Ending balance

Jumlah beban pokok Total cost of goods produksi 802,381,763,570 858,473,671,974 827,944,602,510 manufacturing

Manufaktur dan Kehutanan Manufacture and Forestry (Lanjutan) (Continued) Persediaan barang jadi Finished good

Awal tahun 43,781,217,252 42,127,029,821 54,248,249,241 Beginning balance Purchase of

Pembelian barang jadi 75,061,850,395 4,587,161,760 - finished goods Kerugian karena terbakar - - ( 3,777,215,878 ) Loss from fire Selisih kurs karena Exchange difference

penjabaran laporan due to translation of keuangan - 4,354,153,033 628,087,282 financial statements Akhir tahun ( 80,708,979,131 ) ( 43,781,217,252 ) ( 42,127,029,821 ) Ending balance

Sub-jumlah 840,515,852,086 865,760,799,336 836,916,693,334 Sub-total

Perdagangan Trading Persediaan awal 16,278,499,885 7,340,719,262 - Beginning balance Pembelian 39,090,307,415 20,168,040,623 7,340,719,262 Purchase Selisih kurs karena Exchange difference

penjabaran laporan due to translation of keuangan ( 4,075,652,410 ) - - financial statements Persediaan akhir ( 26,579,011,277 ) ( 16,278,499,885 ) ( 7,340,719,262 ) Ending balance

Sub-jumlah 24,714,143,613 11,230,260,000 - Sub-total

Jumlah beban pokok penjualan 865,229,995,699 876,991,059,336 836,916,693,334 Total cost of goods sold

307

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

22. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) 22. COST OF GOODS SOLD (Continued)

Untuk tahun 2016, 2015 dan 2014, tidak terdapatpembelian yang diperoleh dari pihak-pihak berelasi.

In 2016, 2015 and 2014, there is no portion ofpurchases were made to related parties.

Tidak terdapat pembelian dari pemasok individualyang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersihuntuk tahun 2016, 2015 dan 2014.

There is no purchases from individual supplierswhich amount exceeding 10% of the net purchase in2016, 2015 and 2014.

23. BEBAN PENJUALAN DAN UMUM DAN ADMINISTRASI

23. SELLING AND GENERAL AND ADMINISTRATIVEEXPENSES

Rincian beban penjualan dan umum danadministrasi adalah sebagai berikut:

Selling and general and administrative expensesconsists of:

2016 2015 2014

Beban penjualan Selling expenses Kurir dan ekspor 22,232,792,403 22,146,192,535 15,404,659,277 Courier and export Gaji dan tunjangan 13,379,302,959 7,599,708,750 6,085,173,213 Salaries and allowance Ongkos angkut 11,221,925,770 6,110,994,943 6,771,754,810 Freight Penyusutan (lihat Catatan 11) 3,181,095,653 - - Depreciation (see Note 11) Promosi 2,936,655,073 974,749,098 483,933,476 Promotion Klaim 1,354,565,943 2,308,325,472 1,142,414,162 Claim Lain-lain (masing-masing Others (each

dibawah Rp 2 miliar) 10,332,379,466 6,574,091,725 3,294,879,124 below Rp 2 billion)

Jumlah 64,638,717,267 45,714,062,523 33,182,814,062 Total

General and administrative Beban umum dan administrasi expenses Gaji dan tunjangan 38,287,368,793 29,029,661,322 24,900,847,133 Salaries and allowance Jasa manajemen Management service fee (Catatan 24) 12,756,000,000 6,332,712,672 3,868,488,132 (Note 24) Pajak 11,019,951,823 9,093,128,724 1,701,411,919 Taxes Imbalan kerja Employee benefits (lihat Catatan 18) 7,858,573,729 3,574,304,934 3,083,273,812 (see Note 18) Penyusutan (lihat Catatan 11) 6,751,619,258 6,219,909,854 2,508,518,375 Depreciation (see Note 11) Asuransi 6,129,252,037 3,398,508,126 2,427,340,320 Insurance Jamuan dan sumbangan 5,089,112,930 2,806,314,026 1,048,199,803 Entertainment and donation Keperluan kantor 3,905,223,711 3,494,171,662 2,740,175,954 Office supplies Sewa 3,222,280,310 1,450,072,880 562,424,544 Rent Jasa profesional 3,197,453,249 2,120,193,697 1,302,621,718 Professional fee Perbaikan dan pemeliharaan 2,946,136,851 3,404,320,842 2,631,441,174 Repairs and maintenance Perjalanan dinas 2,146,733,916 1,706,133,202 1,205,720,922 Travelling Transportasi 1,528,237,747 1,586,049,583 1,004,537,434 Transportation Iuran dan perijinan 509,309,861 1,598,803,920 759,006,464 Contribution and license Penurunan nilai piutang Impairment of trade usaha (lihat Catatan 6) 349,884,609 404,599,104 - receivables (see Note 6) Lain-lain (masing-masing Others (each below

dibawah Rp 300 juta) 4,315,179,074 3,725,571,540 1,619,836,315 Rp 300 milion)

Jumlah 110,012,317,898 79,944,456,088 51,363,844,019 Total

24. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGANPIHAK-PIHAK BERELASI

24. SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONSWITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi usaha dan non usaha dengan pihak-pihak berelasi.

The Group, in the ordinary course of business, have trade and non-trade transactions with related parties.

Transaksi-transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

308

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

24. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGANPIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)

24. SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONSWITH RELATED PARTIES (Continued)

Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The transactions and balances with related partiesare as follows:

a. Sifat hubungan dan transaksi a. Relationship and transaction:Pihak-pihak berelasi/ Hubungan/ Jenis transaksi/

Related parties Relationship Transaction PT Buduran Indah Indonesia Perusahaan Afiliasi/ (BDI) Affiliated Company Operasional/ Operational

Induk Perusahaan/ PT Integra Indo Lestari (IIL) Parent of the Company Operasional/ Operational

b. Transaksi b. Transaction

Beban (sebagai persentase terhadap jumlahbeban umum dan administrasi):

Expenses (as a percentage to total generaland administrative expenses):

2016 2015 2014

Jasa manajemen - IIL 12,756,000,000 6,332,712,672 3,868,488,132 Management service fee - IIL Sewa tanah - BDI 300,000,000 299,994,192 300,442,132 Rent of the land - BDI

Jumlah 13,056,000,000 6,632,706,864 4,168,930,264 Total

Persentase terhadap Percentage against beban umum dan general and administrative administrasi 11.87% 8.30% 8.12% expenses

IIL memberikan jasa manajemen di bidang akuntansi, keuangan, pajak, sumber daya manusia dan dukungan jasa teknologi informasi kepada Perusahaan, ITR, ITK, NKT, BRT dan INT. Jumlah beban jasa manajemen dari transaksi tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Beban umum dan administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (lihat Catatan 23).

IIL has provided management service in accounting, finance, tax, human resources, and IT support service to the Company, ITR, ITK, NKT, BRT, and INT. The related management service fee from this transaction was recorded as part of “General and administrative expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (see Note 23).

Beban (sebagai persentase terhadap jumlah beban bunga):

Expenses (as a percentage to total interest expenses):

2016 2015 2014

Beban bunga - IIL 7,513,643,001 8,018,995,680 7,850,645,320 Interest expense - IIL

Persentase terhadap Percentage againstBeban bunga 7.09% 11.91% 12.78% interest expense

c. Saldo c. Balance

Aset (sebagai persentase terhadap jumlahaset):

Assets (as a percentage to total assets):

2016 2015 2014 Uang muka Purchase for advances of

pembelian aset 64,006,000,000 - - fixed assets Piutang lain-lain (lihat Other receivables

Catatan 7) 9,705,000,000 5,705,000,000 - (see Note 7) Biaya dibayar di muka - - 2,496,123,320 Prepaid expenses

Jumlah 73,711,000,000 5,705,000,000 2,496,123,320 Total

Persentase terhadap aset 2.39% 0.28% 0.16% Percentage against assets

309

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

24. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGANPIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)

24. SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONSWITH RELATED PARTIES (Continued)

c. Saldo (Lanjutan) c. Balance (Continued)

ITR, Entitas Anak, mengadakan perjanjiandengan BDI untuk pembelian sebidang tanah diBuduran Sidoarjo dengan nilai kontrak sebesarRp 65 miliar. Sampai dengan 31 Desember2016 ITR telah melakukan pembayaransebesar Rp 64.006.000.000 yang di catatsebagai bagian dari “Uang muka pembelianaset tetap” pada laporan posisi keuangankonsolidasian.

ITR, a Subsidiary, entered into agreementswith BDI for the purchase a piece of land inBuduran Sidoarjo with a contract value ofRp 65 billions. Up to December 31, 2016 ITRhas paid amounting to Rp 64,006,000,000which is presented as part of “Advancepurchases of fixed assets” account in theconsolidated statement of financial postion.

2016 2015 2014 Utang lain-lain (lihat Other payables

Catatan 15) 141,314,372,925 82,600,391,671 94,510,018,600 (see Note 15)

Persentase terhadap liabilitas 8.55% 6.32% 10.22% Percentage to liabilities

d. Kompensasi manajemen kunci d. Key management compensation:

Manajemen kunci terdiri dari semua dewankomisaris dan direksi. Jumlah kompensasi bagimanajemen kunci adalah sebagai berikut:

The key management consists of allcommissioners and directors. The amount ofcompensation for key management are asfollows:

2016 2015 2014

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

Komisaris 1,700,098,968 1,426,622,976 1,383,668,220 Commissioner Direksi 2,441,433,232 2,116,190,448 1,930,388,804 Directors

Jumlah 4,141,532,200 3,542,813,424 3,314,057,024 Total

Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

Transactions with related parties are carried out based on the terms agreed by both parties, where these requirements may not be the same as other transactions conducted by parties who are not related.

25. LABA PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN 25. BASIC AND DILUTIVE EARNINGS PER SHARE

Perhitungan laba per saham dasar dan dilusianadalah sebagai berikut:

The calculation of basic and dilutive earnings pershare as follows:

2016 2015 2014

Laba tahun berjalan 140,696,905,072 37,891,275,532 14,738,392,771 Profit for the year

Jumlah rata-rata tertimbang Weighted average number saham yang beredar 3,248,750,000 3,430,000,000 2,100,000,000 of shares outstanding

Laba per saham Basic and dilutive dasar dan dilusian 43.31 11.05 7.02 earnings per share

310

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

26. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATAUANG ASING

26. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014,Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitasmoneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of December 31, 2016, 2015 and 2014, the Group has assets and liabilities denominated in foreign currency as follows:

31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/ December 31, 2016 December 31, 2015

Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen Asing/ Rupiah/ Asing/ Rupiah/

Foreign Equivalent Foreign Equivalent Currency Rupiah Currency Rupiah

ASET ASSETS Kas dan setara kas US$ 1,001,168 13,451,659,829 US$ 3,893,280 53,673,928,295 Cash and cash equivalents

RMB 12,603 24,432,418 RMB 43,333 92,161,783 Piutang usaha US$ 8,704,992 116,960,248,092 US$ 3,010,300 41,527,094,835 Trade receivables

Jumlah 130,436,340,339 95,293,184,913 Total

LIABILITAS LIABILITIES Utang bank dan lembaga Bank and non-bank keuangan bukan bank US$ 16,047,000 215,607,492,000 US$ 28,905,000 398,744,475,000 financial institution loans Utang usaha US$ 441,106 5,926,718,763 US$ 1,807,538 24,934,983,056 Trade payables

Euro 6,064 91,384,480

Jumlah 221,534,210,763 423,770,842,536 Total

Liabilitas - bersih ( 91,097,870,424 ) (328,477,657,623 ) Liabilities - net

31 Desember 2014/ December 31, 2014

Mata Uang Ekuivalen Asing/ Rupiah/

Foreign Equivalent Currency Rupiah

ASET ASSETS Kas dan setara kas US$ 1,331,335 16,562,307,543 Cash and cash equivalents Piutang usaha US$ 3,595,977 44,733,954,867 Trade receivables

Jumlah 61,296,262,410 Total

LIABILITAS LIABILITIES Utang bank dan lembaga Bank and non-bank keuangan bukan bank US$ 29,778,929 370,449,876,760 financial institution loans Utang usaha US$ 1,546,963 19,244,219,720 Trade payable

Euro 306,227 4,634,136,260 Sin$ 3,894 36,685,560

Jumlah 394,364,918,300 Total

Liabilitas - bersih ( 333,068,655,890 ) Liability - net

Aset dan liabilitas moneter di atas dijabarkan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.

Monetary assets and liabilities were translated using the middle exchange rates of Bank Indonesia at December 31, 2016, 2015 and 2014.

Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2016 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah mata uang asing pada tanggal laporan ini, maka liabilitas bersih dalam mata uang asing Kelompok Usaha akan turun sebesar Rp 603.704.437.

If the assets and liabilities in foreign currency at December 31, 2016 were translated using the middle rate foreign exchange at the date of this report, then the net liabilities in foreign currency of the Group will decrease by Rp 603,704,437.

311

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

27. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN

27. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIALRISK MANAGEMENT

a. Nilai Wajar Instrumen Keuangan a. Fair Value of Financial Instruments

Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:

The fair values of financial assets and liabilities, together with the carrying amounts, are as follows:

31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/ December 31, 2016 December 31, 2015

Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value Carrying value Fair value

Aset Keuangan Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Aset keuangan lancar Current financial assets Kas dan setara kas 30,449,572,479 30,449,572,479 116,330,998,235 116,330,998,235 Cash and cash equivalents Piutang usaha - bersih 187,911,663,923 187,911,663,923 103,254,127,607 103,254,127,607 Trade receivables - net Piutang lain-lain 79,242,812,441 79,242,812,441 89,680,605,783 89,680,605,783 Other receivables

Jumlah Aset Keuangan 297,604,048,843 297,604,048,843 309,265,731,625 309,265,731,625 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas keuangan yang diukur Financial liabilities which are

dengan biaya perolehan measured at diamortisasi amortized cost Liabilitas keuangan Current financial

jangka pendek liabilities Utang bank dan lembaga Bank and non-bank keuangan bukan bank 907,825,110,478 907,825,110,478 766,860,659,223 766,860,659,223 financial institution loans Utang usaha 72,604,179,566 72,604,179,566 92,080,340,642 92,080,340,642 Trade payables Utang lain-lain 5,654,871,991 5,654,871,991 11,607,525,581 11,607,525,581 Other payables Beban akrual 11,449,731,647 11,449,731,647 24,607,397,552 24,607,397,552 Accrual expenses Utang jangka panjang yang

jatuh tempo dalam waktu Current maturities satu tahun: of long-term liabilities: Utang bank dan lembaga Bank and non-bank

keuangan bukan bank 26,475,634,258 26,475,634,258 14,666,943,669 14,666,943,669 financial institution loans

Jumlah liabilitas keuangan Total current jangka pendek 1,024,009,527,940 1,024,009,527,940 909,822,866,667 909,822,866,667 financial liabilities

Liabilitas keuangan Non-current financial jangka panjang liabilities Utang bank dan lembaga Bank and non-bank keuangan bukan bank 160,818,401,206 160,818,401,206 198,219,164,268 198,219,164,268 financial institution loans Utang lain-lain 141,314,372,925 141,314,372,925 83,220,791,671 83,220,791,671 Other payable

Jumlah liabilitas keuangan Total non-current jangka panjang 302,132,774,131 302,132,774,131 281,439,955,939 281,439,955,939 financial liabilities

Jumlah Liabilitas Total Financial Keuangan 1,326,142,302,071 1,326,142,302,071 1,191,262,822,606 1,191,262,822,606 Liabilities

31 Desember 2014/ December 31, 2014

Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value

Aset Keuangan Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Aset keuangan lancar Current financial assets Kas dan setara kas 27,003,675,052 27,003,675,052 Cash and cash equivalents Piutang usaha - bersih 126,453,215,078 126,453,215,078 Trade receivables - net Piutang lain-lain 85,975,091,310 85,975,091,310 Other receivables

Jumlah Aset Keuangan 239,431,981,440 239,431,981,440 Total Financial Assets

312

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

27. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

27. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIALRISK MANAGEMENT (Continued)

a. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (Lanjutan) a. Fair Value of Financial Instruments (Continued)

31 Desember 2014/ December 31, 2014

Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas keuangan yang diukur Financial liabilities which are

dengan biaya perolehan measured at diamortisasi amortized cost Liabilitas keuangan Current financial

jangka pendek liabilities Utang bank dan lembaga Bank and non-bank keuangan bukan bank 592,878,060,190 592,878,060,190 financial institution loans Utang usaha 77,986,237,180 77,986,237,180 Trade payables Utang lain-lain 2,203,632,409 2,203,632,409 Other payables Beban akrual 13,492,332,427 13,492,332,427 Accrual expenses Utang jangka panjang yang

jatuh tempo dalam waktu Current maturities satu tahun: of long-term liabilities: Utang bank dan lembaga Bank and non-bank

keuangan bukan bank 10,647,141,064 10,647,141,064 financial institution loans

Jumlah liabilitas keuangan Total current jangka pendek 697,207,403,270 697,207,403,270 financial liabilities

Liabilitas keuangan Non-current financial jangka panjang liabilities Utang bank dan lembaga Bank and non-bank keuangan bukan bank 2,896,321,840 2,896,321,840 financial institution loans Utang lain-lain 114,980,018,600 114,980,018,600 Other payable

Jumlah liabilitas keuangan Total non-current jangka panjang 117,876,340,440 117,876,340,440 financial liabilities

Jumlah Liabilitas Total Financial Keuangan 815,083,743,710 815,083,743,710 Liabilities

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi.

Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm’s-length transaction, other than in a forced or liquidation sale.

Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya. Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate. Financial instruments presented in the consolidated statements of financial position are carried at the fair value, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.

Asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan.

The following assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments.

Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank dan lembaga keuangan bukan bank, utang usaha, utang lain-lain, dan beban akrual mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

Fair value for cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, bank and non-bank financial institution loans, trade payable, other payables and accrual expenses are assumed to approximate their carrying values due to their short-term nature.

313

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

27. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

27. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIALRISK MANAGEMENT (Continued)

a. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (Lanjutan) a. Fair Value of Financial Instruments (Continued)

Jumlah tercatat dari piutang dan utang lain-lain jangka panjang diasumsikan mendekati nilai wajarnya karena dampak dari diskonto yang tidak signifikan.

The carrying amount of long-term otherreceivables and payable are assumed toapproximate their fair value as the impact ofdiscounting is not significant.

Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank jangka panjang disajikan dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala.

Long-term bank and non-bank financialinstitution loans is carried with floating interestrates approximate to their fair values as they arere-priced frequently.

b. Manajemen Risiko Keuangan b. Financial Risk Management

Dalam aktivitas usahanya sehari-hari, KelompokUsaha dihadapkan pada berbagai risiko. Risikoutama yang dihadapi Kelompok Usaha yangtimbul dari instrumen keuangan adalah risikopasar (yaitu risiko nilai tukar mata uang asingdan risiko tingkat suku bunga), risiko likuiditas,dan risiko kredit.

In its daily business activities, the Group areexposed to risks. The main risks facing by theGroup arising from its financial instruments arecredit risk, market risk (i.e. foreign currency riskand interest rate risk), liquidity risk, and creditrisk.

Fungsi utama dari manajemen risiko KelompokUsaha adalah untuk mengidentifikasi seluruhrisiko kunci, mengukur risiko-risiko ini danmengelola posisi risiko sesuai dengan kebijakanKelompok Usaha. Kelompok Usaha secara rutinmenelaah kebijakan dan sistem manajemenrisiko untuk menyesuaikan dengan perubahan dipasar, produk dan praktik pasar terbaik.

The core function of the Group’s risk management are to identify all key risks for the Group, measure these risks and manage the risk positions in accordance with its policies. The Group regularly review their risk management policies and systems to reflect changes in markets, products and best market practice.

a. Risiko mata uang asing a. Foreign currency risk

Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilaiwajar atau arus kas masa datang dari suatuinstrumen keuangan akan berfluktuasi akibatperubahan nilai tukar dalam mata uangasing. Kelompok usaha dalam melakukankegiatan usahanya mempergunakan matauang Rupiah dalam hal transaksi, pembelianbahan baku dan beban usaha. Transaksiusaha dalam mata uang asing di reviewsecara berkala oleh manajemen ataseksposur mata uang asing tersebut.

Foreign exchange rate risk that the fair valueor future cash flows of a financial instrumentwill fluctuate because of changes in foreignexchange rates. The Group’s majortransaction (i.e. purchases and operatingexpenses) are denominated in Indonesiancurrency. Transaction in foreign currencyregularly reviews by the management for itsforeign currency exposure.

Pada tanggal 31 Desember 2016, jika nilaitukar Rupiah terhadap mata uang asingmenurun/ meningkat sebanyak 2% dengansemua variabel konstan, laba sebelum pajakuntuk tahun yang berakhir pada tanggaltersebut lebih rendah/tinggi sebesarRp 1.825.678.118 terutama sebagai akibatkerugian/ keuntungan translasi kas danbank, piutang usaha, utang usaha danpinjaman dalam mata uang asing.

As of December 31, 2016, had the exchange rates of the Indonesian Rupiah against foreign currencies depreciated/ appreciated by 2% with all other variables held constant, profit before tax for the year then ended would have been Rp 1,825,678,118 lower/higher, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash on hand and in banks, trade receivables, trade payables and loans denominated in foreign currencies.

314

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

27. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

27. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIALRISK MANAGEMENT (Continued)

b. Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) b. Financial Risk Management (Continued)

b. Risiko tingkat suku bunga b. Interest rate risk

Risiko tingkat suku bunga Kelompok Usahaterutama timbul dari pinjaman untuk tujuanmodal kerja dan investasi. Pinjaman padaberbagai tingkat suku bunga variabelmenunjukkan Kelompok Usaha kepada nilaiwajar risiko tingkat suku bunga. Manajemenmeminimalkan risiko bunga, denganmelakukan penelaahan berbagai suku bungayang ditawarkan oleh kreditur untukmendapatkan suku bunga yangmenguntungkan sebelum mengambilkeputusan untuk melakukan perikatan utang.

The Group’s interest rate risk mainly arisefrom loans for investment and workingcapital purpose. Loan at variable ratesexpose the Group to fair value interest raterisk. To minimize interest rate risk,management also conducts assessmentsamong interest rate offered by creditors toobtain the most favorable interest rate beforetaking any decision to enter into a loanagreement.

Pada tanggal 31 Desember 2016, jika tingkatbunga atas pinjaman lebih tinggi/ rendah 2%dan variabel lain dianggap tetap, labasebelum pajak untuk tahun berjalan akanlebih rendah/ tinggi sebesarRp 19.293.423.421.

As of December 31, 2016, if interest rates on borrowings had been 2% higher/ lower with all other variables held constant, profit before tax for the period would have been Rp 19,293,423,421 lower/ higher.

c. Risiko likuiditas c. Liquidity Risk

Tanggung jawab utama untuk manajemenrisiko likuiditas terletak pada dewan direksi,yang telah membangun kerangkamanajemen risiko likuiditas yang sesuaiuntuk manajemen likuiditas dan pendanaanjangka pendek, menengah dan jangkapanjang.

The ultimate responsibility for liquidity riskmanagement rests with the board ofdirectors, which has built an appropriateliquidity risk management framework for themanagement of the Group’s short, mediumand long-term funding and liquiditymanagement requirements.

Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditasdengan menjaga kecukupan simpanan danfasilitas bank dengan terus menerusmemonitor perkiraan dan arus kas aktualdan menyesuaikan profil jatuh tempo asetdan liabilitas keuangan.

The Group manages liquidity risk bymaintaining adequate reserves, bankingfacilities and reserve borrowing facilities bycontinuously monitoring forecast and actualcash flows and matching the maturityprofiles of financial assets and liabilities.

Kelompok Usaha menjaga kecukupan danauntuk membiayai kebutuhan modal kerja,dimana dana tersebut ditempatkan dalambentuk kas dan setara kas.

The Group maintains sufficient funds tofinance its ongoing working capitalrequirements, whereas the funds are placedin cash and cash equivalents.

315

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

27. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

27. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIALRISK MANAGEMENT (Continued)

b. Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) b. Financial Risk Management (Continued)

c. Risiko likuiditas (Lanjutan) c. Liquidity Risk (Continued)

Tabel berikut menganalisa liabilitaskeuangan berdasarkan jatuh temponya padatanggal 31 Desember 2016:

The following tables detail the Group’scontractual maturity for its financial liabilitieson December 31, 2016:

Lebih dari Satu tahun

sampai Kurang dari lima tahun/ Lebih dari satu tahun/ More than lima tahun/ Less than One year More than Jumlah/ one year up to five years five years Total

Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang bank dan

lembaga Bank and non-bank keuangan bukan bank 934,300,744,736 160,818,401,206 - 1,095,119,145,942 financial institution loans

Utang usaha 72,604,179,566 - - 72,604,179,566 Trade payables Utang lain-lain 5,654,871,991 141,314,372,925 - 146,969,244,916 Other payables Beban akrual 11,449,731,647 - - 11,449,731,647 Accrual expenses

Jumlah 1,024,009,527,940 302,132,774,131 - 1,326,142,302,071 Total

d. Risiko kredit d. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko kerugiankeuangan yang timbul jika pelangganKelompok Usaha gagal memenuhikewajiban kontraktualnya kepada KelompokUsaha. Risiko kredit terutama berasal daripiutang usaha dari pelanggan yang timbuldari aktivitas perdagangan sertapenempatan rekening koran pada bank.

Credit risk is the risk of suffering financialloss, should any of the Group’s customersfail to fulfill their contractual obligations tothe Group. Credit risk arises mainly fromtrade receivables from customers generatedfrom trading activities and placement ofcurrent accounts in the bank.

Risiko kredit atas penempatan rekeningkoran dikelola oleh manajemen sesuaidengan kebijakan Kelompok Usaha.Investasi atas kelebihan dana dibatasi untukbank dan kebijakan ini dievaluasi setiaptahun oleh direksi. Batas tersebut ditetapkanuntuk meminimalkan risiko konsentrasi kreditsehingga mengurangi kemungkinan kerugianakibat kebangkrutan bank tersebut. Nilaimaksimal eksposur saat ini adalah sebesarnilai tercatat sebagaimana diungkapkanpada Catatan 5.

Credit risk arising from placements of current accounts is managed in accordance with the Group’s policy. Investments of surplus funds are limited for bank and reviewed annually by the board of directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potensial failure of the bank. The maximum exposure is equal to the carrying amount as disclosed in Note 5.

Risiko kredit pelanggan dikelola olehmasing-masing unit usaha sesuai dengankebijakan, prosedur dan pengendalian dariKelompok Usaha yang berhubungan denganpengelolaan risiko kredit pelanggan. Batasankredit ditentukan untuk semua pelangganberdasarkan kriteria penilaian secarainternal. Saldo piutang pelanggan dimonitorsecara teratur oleh unit-unit usaha terkait.

Customer credit risk is managed by each business unit subject to the Group’s established policy, procedures and control relating to customer credit risk management. Credit limits are established for all customers based on internal rating criteria. Outstanding customer receivables are regularly monitored by relevant business units.

316

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

27. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

27. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIALRISK MANAGEMENT (Continued)

b. Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) b. Financial Risk Management (Continued)

d. Risiko kredit (Lanjutan) d. Credit risk (Continued)

Maksimum risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha kurang lebih sebesar nilai tercatat bersih dari piutang usaha sebagaimana ditunjukkan dalam Catatan 6. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha.

The maximum Group’s exposure of the credit risk approximates its net carrying amounts of trade receivables as shown in Note 6. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in the trade receivables.

c. Manajemen Permodalan c. Capital Management

Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize stockholder value.

Kelompok Usaha dipersyaratkan oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk menyisihkan dan mempertahankan suatu dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dana cadangan tersebut mencapai 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan berikutnya.

The Group is also required by the Limited Liability Company Law No. 40 Year 2007 to contribute and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements will be considered with by the Group in the next Annual General Shareholders Meeting (AGM).

Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan usulan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan tambahan pendanaan melalui pinjaman. Tidak terdapat perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses dalam manajemen modal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.

The Group manages their capital structure and make adjustments to it, in light of changes in economic conditions. In order to maintain and adjust the capital structure, the Group may adjust the proposed dividend payment to shareholders, issue new shares, or raise addional debt financing. No changes were made in the objectives, policies, or processes for managing capital during the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014.

Kebijakan Kelompok Usaha adalah mempertahankan struktur pemodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar, antara lain dengan memonitor permodalan menggunakan debt-to-equity ratio dan gearing ratio.

The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost, using debt-to-equity ratio and gearing ratio.

317

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

28. AKTIVITAS NON-KAS 28. NON-CASH ACTIVITIES

Aktivitas non-kas yang mendukung laporan arus kaspada setiap periode pelaporan adalah sebagaiberikut:

Non-cash activities supporting the cash flows ateach reporting period are as follows:

2016 2015 2014

Penambahan modal ditempatkan Additional of issued and dan disetor penuh fully paid capital melalui dividen saham 214,500,000,000 - - through shares dividen

Perolehan aset tetap melalui Acquisition of fixed assets utang sewa pembiayaan through obligation under dan utang lembaga finance lease and non-bank keuangan bukan bank 12,701,482,601 4,359,996,415 33,681,244,199 financial institution loans

Perolehan aset tetap melalui Acquisition of fixed assets uang muka pembelian 5,831,688,023 42,853,656,399 - through advances for purchase

Reklasifikasi aset dalam Reclassification from construction penyelesaian ke aset tetap 88,222,834,920 187,894,766,724 - in progress to fixed assets

Reklasifikasi aset lain-lain Reclassification from other assets ke aset tetap 1,323,205,703 3,500,905,795 4,232,056,681 to fixed assets

Reclassification from assets Reklasifikasi aset sewa under finance lease

pembiayaan ke aset tetap 24,765,362,336 7,335,353,300 41,289,068,639 to fixed assets

Reklasifikasi aset dalam Reclassification from construction penyelesaian ke in progress to assets aset sewa pembiayaan - - 44,335,475,359 under finance lease

Penambahan (pengurangan) Addition (deduction) of aset tetap dan properti fixed assets and investasi akibat investment property due to surplus revaluasi 675,625,422,187 - ( 4,073,415,308 ) revaluation surplus

Reklasifikasi dari tambahan Reclassification from modal disetor ke modal additional paid-in capital to saham - 95,000,000,000 - share capital

Kapitalisasi beban bunga ke Capitalization of interest aset tetap - 11,933,281,980 - expense to fixed assets

Pelepasan aset tetap melalui Disposal of fixed assets piutang lain-lain - 13,970,497,954 through other receivables

Perolehan aset pengampunan pajak dari tambahan Acquisition of tax amnesty assets modal disetor 1,158,000,000 - - from additional paid-in capital

29. SEGMEN OPERASI 29. OPERATING SEGMENTS

Manajemen memantau hasil operasi dari unitusahanya secara terpisah guna keperluanpengambilan keputusan mengenai alokasi sumberdaya dan penilaian kinerja. Kinerja segmendievaluasi berdasarkan laba rugi operasi dan diukursecara konsisten dengan laba rugi operasi padalaporan keuangan konsolidasian.

Management monitors the operating results of itsbusiness units separately fot the purpose of makingdecisions about resource allocation andperformance assessment. Segment performance isevaluated based on operating profit or loss andmeasured consistently with operating profit or loss inthe consolidated financial statements.

Harga transfer antar entitas hukum dan antarsegmen diatur dengan cara yang serupa dengantransaksi dengan pihak ketiga.

Transfer prices between legal entities and segmentsare set on a manner similar to transactions with thirdparties.

318

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

29. SEGMEN OPERASI (Lanjutan) 29. OPERATING SEGMENTS (Continued)

Tabel berikut ini menyajikan informasi penjualandan laba dan aset dan liabilitas tertentu sehubungandengan segmen operasi Kelompok Usaha:

The following table presents revenue and profit, andcertain asset and liability information regarding theGroup’s operating segments:

Manufaktur/ Kehutanan/ Perdagangan/ Eliminasi/ Jumlah/ Manufacture Forestry Commerce Elimination Total

Tahun yang Berakhir pada Tanggal For the year then ended 31 Desember 2016 December 31, 2016

Penjualan Sales Ekspor 1,026,540,465,068 - - - 1,026,540,465,068 Export Lokal 305,849,159,828 246,350,857,933 36,204,535,529 ( 291,556,039,319 ) 296,848,513,971 Local

Jumlah penjualan 1,332,389,624,896 246,350,857,933 36,204,535,529 ( 291,556,039,319 ) 1,323,388,979,039 Total sales

Laba Profit Laba usaha segmen Reportable segment

dilaporkan 381,358,174,212 63,423,900,972 11,490,391,916 1,886,516,240 458,158,983,340 operating profit Beban penjualan ( 41,351,057,826 ) ( 10,148,372,675 ) ( 13,139,286,766 ) - ( 64,638,717,267 ) Selling expenses

General and Beban umum dan administrative

administrasi ( 90,117,681,140 ) ( 16,659,576,460 ) ( 4,747,060,298 ) 1,512,000,000 ( 110,012,317,898 ) expenses

Laba operasi 249,889,435,246 36,615,951,837 ( 6,395,955,148 ) 3,398,516,240 283,507,948,175 Gross operating profit

Beban keuangan-bersih ( 79,132,175,563 ) ( 26,350,874,373 ) ( 5,242,869,363 ) 2,643,913,404 ( 108,082,005,895 ) Finance cost - net Lain-lain 128,497,273,141 10,120,960,370 ( 114,010,544 ) ( 118,848,940,725 ) 19,655,282,242 Others Beban pajak

penghasilan ( 50,717,372,798 ) ( 5,391,066,445 ) 2,108,438,739 - ( 54,000,000,504 ) Income tax expense

Laba tahun berjalan 248,537,160,026 14,994,971,389 ( 9,644,396,316 ) ( 112,806,511,081 ) 141,081,224,018 Profit for year

Informasi segmen Other lainnya segment information

Belanja modal 80,189,049,573 7,236,997,137 18,614,194,683 - 106,040,241,393 Capital expenditures Penyusutan dan Depreciation

amortisasi 39,562,357,435 28,001,508,678 3,181,095,653 - 70,744,961,766 and amortization

Aset dan Liabilitas Assets and Liabilities Reportable

Aset segmen dilaporkan 3,132,983,634,027 446,454,775,721 103,218,709,198 ( 661,208,971,285 ) 3,021,448,147,661 segment assets Pajak dibayar di muka 56,797,244,754 - 1,068,537,101 - 57,865,781,855 Prepaid taxes Tagihan

pajak penghasilan 912,769,958 - 1,647,511,021 - 2,560,280,979 Claim for tax refund

Aset Kelompok Usaha 3,190,693,648,739 446,454,775,721 105,934,757,320 ( 661,208,971,285 ) 3,081,874,210,495 Group’s Assets

Liabilitas segmen Reportable dilaporkan 1,220,476,474,247 300,071,871,046 96,198,279,246 ( 220,446,721,870 ) 1,396,299,902,669 segment liabilities

Utang pajak 36,865,270,663 6,444,053,061 153,531,763 - 43,462,855,487 Taxes Payables Liabilitas pajak

tangguhan 209,922,712,430 2,155,758,083 - - 212,078,470,513 Deferred tax liabilities

Liabilitas Kelompok Usaha 1,467,264,457,340 308,671,682,190 96,351,811,009 ( 220,446,721,870 ) 1,651,841,228,669 Group’s Liabilities

Tahun yang Berakhir pada Tanggal For the year then ended 31 Desember 2015 December 31, 2015

Penjualan Sales Ekspor 934,570,856,734 - - - 934,570,856,734 Export Lokal 83,967,126,076 116,215,944,705 15,690,047,060 ( 31,747,302,864 ) 184,125,814,977 Local

Jumlah penjualan 1,018,537,982,810 116,215,944,705 15,690,047,060 ( 31,747,302,864 ) 1,118,696,671,711 Total sales

Laba Profit Laba usaha segmen Reportable segment

dilaporkan 198,860,792,892 37,425,651,556 4,459,787,060 959,380,867 241,705,612,375 operating profit Beban penjualan ( 37,836,556,394 ) ( 5,487,616,752 ) ( 2,389,889,377 ) - ( 45,714,062,523 ) Selling expenses

General and Beban umum dan administrative

administrasi ( 60,084,912,428 ) ( 17,250,545,512 ) ( 2,902,858,804 ) 293,860,656 ( 79,944,456,088 ) expenses

Laba operasi 100,939,324,070 14,687,489,292 ( 832,961,121 ) 1,253,241,523 116,047,093,764 Gross operating profit

Beban keuangan-bersih ( 52,759,108,116 ) ( 16,536,979,043 ) ( 1,101,735,315 ) - ( 70,397,822,474 ) Finance cost – net Lain-lain ( 8,746,318,011 ) 8,294,165,306 ( 315,093,161 ) ( 1,943,246,160 ) ( 2,710,492,026 ) Others Beban pajak penghasilan ( 2,111,790,991 ) ( 2,847,451,568 ) 551,769,452 - ( 4,407,473,107 ) Income tax expense

Laba tahun berjalan 37,322,106,952 3,597,223,987 ( 1,698,020,145 ) ( 690,004,637 ) 38,531,306,157 Profit for year

319

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

29. SEGMEN OPERASI (Lanjutan) 29. OPERATING SEGMENTS (Continued)

Manufaktur/ Kehutanan/ Perdagangan/ Eliminasi/ Jumlah/ Manufacture Forestry Commerce Elimination Total

Tahun yang Berakhir pada Tanggal For the year then ended 31 Desember 2015 December 31, 2015

Other Informasi segmen lainnya segment information Belanja modal 204,658,179,327 18,407,304,966 38,801,721,284 - 261,867,205,577 Capital expenditures

Depreciation Penyusutan dan amortisasi 29,507,873,542 27,558,517,078 293,613,372 - 57,360,003,992 and amortization

Aset dan Liabilitas Assets and Liabilities Reportable

Aset segmen dilaporkan 1,795,889,829,207 465,496,501,322 72,304,249,401 ( 408,836,526,021 ) 1,924,854,053,909 segment assets Pajak dibayar dimuka 84,462,890,178 1,884,691,979 294,292,967 - 86,641,875,124 Prepaid taxes Tagihan

pajak penghasilan 1,926,802,830 - 1,049,790,244 - 2,976,593,074 Claim for tax refund

Aset Kelompok Usaha 1,882,279,522,215 467,381,193,301 73,648,332,612 ( 408,836,526,021 ) 2,014,472,522,107 Group’s Assets

Liabilitas segmen Reportable dilaporkan 1,028,471,857,468 344,367,417,767 54,259,609,171 ( 170,883,921,384 ) 1,256,214,963,022 segment liabilities Utang pajak 4,543,208,675 559,355,927 69,193,184 - 5,171,757,786 Taxes payable Liabilitas pajak tangguhan 43,460,968,165 2,641,605,252 - - 46,102,573,417 Deferred tax liabilities

Liabilitas Kelompok Usaha 1,076,476,034,308 347,568,378,946 54,328,802,355 ( 170,883,921,384 ) 1,307,489,294,225 Group’s Liabilities

Tahun yang Berakhir pada Tanggal For the year then ended 31 Desember 2014 December 31, 2014

Penjualan Sales Ekspor 693,677,348,752 - - - 693,677,348,752 Export Lokal 165,867,214,698 201,117,894,571 10,501,664,547 ( 75,058,863,700 ) 302,427,910,116 Local

Jumlah penjualan 859,544,563,450 201,117,894,571 10,501,664,547 ( 75,058,863,700 ) 996,105,258,868 Total sales

Laba Profit Laba usaha segmen Reportable segment

dilaporkan 114,205,488,236 40,516,673,349 3,000,749,113 1,465,654,836 159,188,565,534 operating profit Beban penjualan ( 21,737,690,240 ) ( 10,119,872,105 ) ( 1,325,251,717 ) - ( 33,182,814,062 ) Selling expenses

General and Beban umum dan administrative

administrasi ( 39,425,814,351 ) ( 11,656,202,415 ) ( 296,223,389 ) 14,396,136 ( 51,363,844,019 ) expenses

Laba operasi 53,041,983,645 18,740,598,829 1,379,274,007 1,480,050,972 74,641,907,453 Gross operating profit

Beban keuangan-bersih ( 45,607,280,630 ) ( 16,514,189,756 ) ( 507,576,974 ) - ( 62,629,047,360 ) Finance cost – net Lain-lain 5,384,431,673 6,483,161,947 26,937,834 ( 1,523,263,904 ) 10,371,267,550 Others Beban pajak penghasilan ( 4,015,868,654 ) ( 2,813,246,132 ) ( 112,368,969 ) - ( 6,941,483,755 ) Income tax expense

Laba tahun berjalan 8,803,266,034 5,896,324,888 786,265,898 ( 43,212,932 ) 15,442,643,888 Profit for year

Other Informasi segmen lainnya segment information Belanja modal 120,776,945,753 14,634,085,918 539,768,481 - 135,950,800,152 Capital expenditures

Depreciation Penyusutan dan amortisasi 19,786,638,587 25,316,827,055 63,685,907 - 45,167,151,549 and amortization

Aset dan Liabilitas Assets and Liabilities Reportable

Aset segmen dilaporkan 1,381,396,112,652 346,273,036,476 42,145,600,736 ( 306,515,075,584 ) 1,463,299,674,280 segment assets Pajak dibayar dimuka 54,382,059,193 - 410,892,858 ( 1,309,878,698 ) 53,483,073,353 Prepaid taxes Tagihan

pajak penghasilan 4,381,778,520 - - - 4,381,778,520 Claim for tax refund

Aset Kelompok Usaha 1,440,159,950,365 346,273,036,476 42,556,493,594 ( 307,824,954,282 ) 1,521,164,526,153 Group’s Assets

Reportable Liabilitas segmen dilaporkan 709,429,375,321 225,771,506,952 21,522,459,429 ( 82,500,475,584 ) 874,222,866,118 segment liabilities Utang pajak 539,131,211 2,061,498,591 16,483,763 ( 1,309,878,698 ) 1,307,234,867 Taxes payable Liabilitas pajak tangguhan 46,836,973,200 2,439,079,795 - - 49,276,052,995 Deferred tax liabilities

Liabilitas Kelompok Usaha 756,805,479,732 230,272,085,338 21,538,943,192 ( 83,810,354,282 ) 924,806,153,980 Group’s Liabilities

320

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

29. SEGMEN OPERASI (Lanjutan) 29. OPERATING SEGMENTS (Continued)

Informasi Geografis Geographic Information

Seluruh aset produktif Kelompok Usaha berada diIndonesia. Tabel berikut menyajikan penjualanberdasarkan lokasi pelanggan:

All of the Group’s productive assets are located inIndonesia. The following table presents sales basedon the location of the customers:

2016 2015 2014

Benua Continent Amerika 646,467,885,238 753,897,346,678 580,191,780,288 America Asia 448,636,505,155 209,341,706,459 307,356,610,030 Asia Eropa 227,012,463,791 155,011,611,406 105,556,037,355 Europe Afrika 999,155,720 446,007,168 3,000,831,195 Africa Australia 272,969,135 - - Australia

Jumlah penjualan sesuai Total sales per laporan laba rugi dan consolidated statements penghasilan komprehensif of profit or loss and other lain konsolidasian 1,323,388,979,039 1,118,696,671,711 996,105,258,868 comprehensive income

30. KEJADIAN SETELAH TANGGAL LAPORANPOSISI KEUANGAN

30. EVENTS AFTER REPORTING DATE

Berdasarkan akta No. 5 tanggal 17 Februari 2017oleh notaris Dyah Ayu Ambarwati, S.H.,M.Kn. parapemegang saham Perusahaan menyetujuiperubahan status Perusahaan dari semulaPerseroan Terbuka menjadi Perseroan Tertutup.Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukumdan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia denganSurat Keputusan No. AHU-0004322.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal 21 Februari2017.

Based on the notarial deed No. 5 dated February 17, 2017 of Dyah Ayu Ambarwati, S.H.,M.Kn, the Company’s shareholders agreed to change the status of the Company from a Public Listed Company to a Private Company. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, in its Decision Letter No. AHU-0004322.AH.01.02.Tahun 2017 dated February 21, 2017.

Berdasarkan akta No. 17 tanggal 7 Maret 2017 oleh notaris Fathiah Helmi, S.H., para pemegang saham Perusahaan menyetujui atas: - Perubahan seluruh anggaran dasar untuk

disesuaikan dengan peraturan perundangan dibidang pasar modal;

- Perubahan status Perusahaan dari semula Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka;

- Menyetujui pengeluaran saham baru yang dikeluarkan dari portfolio yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui penawaran umum; dan

- Menyetujui pengeluaran saham baru dalam rangka pelaksanaan program manajemen dan karyawan (MESOP).

Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0005787.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal 8 Maret 2017.

Based on the notarial deed No. 17 dated March 7, 2017 of Fathiah Helmi, S.H., the Company’s shareholders agreed to:

- A conversion of the articles of association to conform with the regulation of the capital market;

- Changing the status of the Company from a Private Company to Public Company;

- Issue new shares from portepel to be offered to public through public offering; and

- Issue new shares in connection with the implementation of management and employee stock option plan (MESOP).

This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, in its Decision Letter No. AHU-0005787.AH.01.02.Tahun 2017 dated March 8, 2017.

321

PT INTEGRA INDOCABINET TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah Indonesia, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT INTEGRA INDOCABINET TBK AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 And For the Years

Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah, Unless

Otherwise Stated)

FINAL DRAFT Approved by: Date:

These Original Consolidated Financial Statements Included herein are in Indonesian Language.

30. KEJADIAN SETELAH TANGGAL LAPORANPOSISI KEUANGAN (Lanjutan)

30. EVENT AFTER REPORTING DATE (Continued)

Pada tanggal 2 Maret 2017, ITR, Entitas Anak,memperoleh fasilitas kredit modal kerja dan termloan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbkdengan batas maksimum masing-masing sebesarRp 205.000.000.000 dan Rp 35.000.000.000 yangdigunakan untuk tambahan modal kerja termasuktake over atas fasilitas kredit dari The Hongkongand Shanghai Banking Corporation Limited.

On March 2, 2017, ITR, the Subsidiary obtained an working capital credit facility and term loan from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk with a maximum amount of Rp 205,000,000,000 and Rp 35,000,000,000, respectively, which was used to adding the working capital and take over the credit facility from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited.

Fasilitas pinjaman ITR, Entitas Anak, pada TheHongkong and Shanghai Banking CorporationLimited telah di take over oleh PT Bank NegaraIndonesia (Persero) Tbk pada tanggal 2 Maret 2017.

Credit facility of ITR, the Subsidiary from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited has been take over by PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk on March 2, 2017.

Pada tanggal 2 Maret 2017, ITK, Entitas Anak,memperoleh fasilitas revolving loan dari PT BankNegara Indonesia (Persero) Tbk dengan batasmaksimum sebesar Rp 78.000.000.000 yangdigunakan untuk modal kerja.

On March 2, 2017, ITK, the Subsidiary obtained revolving loan facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk with a maximum amount of Rp 78,000,000,000 which was used for working capital purposes.

31. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF

31. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOTYET EFFECTIVE

Standar baru, revisi dan interpretasi yang telahditerbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahunbuku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1Januari 2017 adalah sebagai berikut:

New standards, amendments and interpretationsissued but not yet effective for the financial yearbeginning January 1, 2017 are as follows:

Amandemen PSAK No. 1: Penyajian LaporanKeuangan Tentang Prakarsa Pengungkapan.Amandemen ini memberikan klarifikasi terkaitpenerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas,urutan sistematis catatan atas laporan keuangankonsolidasian dan pengidentifikasian kebijakanakuntansi signifikan.

Amendments to PSAK No. 1: Presentation ofFinancial Statements on Disclosure Initiative.The amendments provide clarification on theapplication of the requirements of materiality,the flexibility of systematic order of the notes tothe financial statements and the identification ofsignificant accounting policies.

Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Group is still evaluating the possible impact of the issuance of this financial accounting standard to its consolidated financial statements.

32. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

32. REISSUANCE OF CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

Sehubungan dengan rencana Perusahaan untukmelakukan Penawaran Umum Perdana SahamPerusahaan, Perusahaan telah menerbitkankembali laporan keuangan tanggal 31 Desember2016, 2015 dan 2014 dan untuk tahun yang berakhirpada tanggal-tanggal tersebut, disertai tambahanpengungkapan dan perubahan lainnya padaLaporan Posisi Keuangan Konsolidasian, LaporanLaba Rugi dan Penghasilan Komprehensif LainKonsolidasian, Laporan Perubahan EkuitasKonsolidasian, Laporan Arus kas Konsolidasian,Catatan 1b, 1c, 2g, 2j, 2w, 2x, 4, 11, 12, 13, 15, 16,19, 21, 24, 27, 28, 30, 32 atas Laporan KeuanganKonsolidasian.

In relation with the Company’s plan to conduct InitialPublic Offering, the Company has reissued itsconsolidated financial statements as of December31, 2016, 2015 and 2014 and for the years thenended, with additional disclosure and changes inthe consolidated financial statements, theconsolidated statement of profit or loss and othercomprehensive income, the consolidatedstatements of changes in equity, the consolidatedstatement of cash flows, notes 1b, 1c, 2g, 2j, 2w,2x, 4, 11, 12, 13, 15, 16, 19, 21, 24, 27, 28, 30, 32to the Consolidated Financial Statements.

322

182 323182 323

XVII. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN PENTING LAINNYA TERKAIT PEMEGANG SAHAM

Anggaran Dasar Perseroan yang disajikan merupakan Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir berdasarkan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Integra Indocabinet No. 17 tanggal 7 Maret 2017 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta dan (i) telah memperoleh persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-0005787.AH.01.02.TAHUN 2017 tanggal 8 Maret 2017; dan (ii) telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, masing-masing No. AHU-AH.01.03-0116016 (untuk perubahan anggaran dasar Perseroan) dan No. AHU-AH.01.03-0116017 (untuk perubahan data Perseroan), keduanya tanggal 8 Maret 2017 serta telah terdaftar dalam Daftar Perseroan, di bawah No. AHU-0005787.AH.01.02.TAHUN 2017 tanggal 8 Maret 2017. Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagai berikut:

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKANPasal 1

1. Perseroan Terbatas ini bernama PT INTEGRA INDOCABINET Tbk, (untuk selanjutnya disebut “Perseroan”), berkedudukan di Kabupaten Sidoarjo.

2. Perseroan dapat membuka kantor cabang, kantor perwakilan atau jaringan kantor lainnya di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROANPasal 2

Perseroan ini mulai berdiri sejak tanggal 19-05-1989 (sembilan belas Mei seribu sembilan ratus delapan puluh sembilan dan memperoleh status badan hukum sejak tanggal 20-01-1990 (dua puluh Januari seribu sembilan ratus sembilan puluh) serta didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHAPasal 3

1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang industri,

2. perdagangan dan jasa.

3. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut :

a. Menjalankan usaha dalam bidang industri, antara lain industri-industri furnitur dan Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan sejenisnya.

b. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, termasuk perdagangan impor ekspor, interinsuler dan lokal, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak lain yang dipasarkan oleh Perseroan, bertindak sebagai grosir, leveransir/supplier, waralaba, dan commision house serta kegiatan usaha yang terkait, bertindak sebagai distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri, serta perdagangan hasil industri sebagaimana tersebut di atas.

c. Menjalankan usaha dalam bidang jasa kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.

324 325

3. Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada ayat 2, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha pendukung yaitu kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.

M O D A LPasal 4

1. Modal dasar Perseroan adalah berjumlah Rp 2.000.000.000.000,00 (dua triliun Rupiah) yang terbagi atas 20.000.000.000 (dua puluh miliar) saham masing-masing saham bernilai nominal Rp 100,00 (seratus Rupiah).

2. Dari Modal Dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sejumlah 5.000.000.000 (lima miliar) saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) dengan jumlah nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 500.000.000.000,00 (lima ratus miliar Rupiah) telah disetor penuh oleh para Pemegang Saham yang rinciannya serta nilai nominal sahamnya disebutkan pada bagian akhir akta ini.

3. 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dan disetor tersebut di atas, atau seluruhnya sebesar Rp 500.000.000.000,00 (lima ratus miliar Rupiah) telah disetor oleh para Pemegang Saham Perseroan merupakan setoran lama, dengan bentuk penyetoran sebagaimana tertuang dalam akta Nomor: 12 tanggal 25-08-2016 (dua puluh lima Agustus dua ribu enam belas) yang dibuat dihadapan Dyah Ayu Ambarwati Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Kabupaten Pasuruan, yang Penerimaaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasarnya telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor: AHU-AH.01.03-0075419 tanggal 29-08-2016 (dua puluh sembilan Agustus dua ribu enam belas).

4. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Syarat dan harga tertentu atas saham yang akan dikeluarkan Perseroan ditetapkan oleh Direksi dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris dan harga tersebut tidak di bawah nilai nominal, dengan mengindahkan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

5. Penyetoran atas saham dapat dilakukan dalam bentuk uang atau dalam bentuk lain selain uang dan/atau berupa hak tagih. Penyetoran tersebut wajib memenuhi peraturan Pasar Modal dan perundang-undangan lain yang mengatur mengenai penyetoran tersebut.

6. Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang baik berupa benda berwujud maupun tidak berwujud wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. Benda yang akan dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada saat pemanggilan RUPS mengenai penyetoran tersebut;

b. Benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh Penilai yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya Otoritas Jasa Keuangan disebut ”OJK” ) dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga;

c. Memperoleh persetujuan RUPS dengan kuorum sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar ini.

d. Dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham perseroan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar.

e. Dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di OJK

324 325

dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

7. Perseroan dalam melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut “HMETD”), kepada pemegang saham wajib mengumumkan informasi mengenai rencana penambahan modal dengan memberikan HMETD kepada pemegang saham paling lambat bersamaan dengan pengumuman RUPS melalui paling sedikit 1 (satu) Surat Kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional atau Situs Web Bursa dan Situs Web Perusahaan Terbuka yang isinya memenuhi prinsip-prinsip yang diatur dalam Pasar Modal.

8. Dalah hal RUPS yang menyetujui pengeluran saham dalam simpanan dengan cara penambahan modal tanpa HMETD yang memutuskan jumlah maksimum saham dalam simpanan yang akan dikeluarkan, maka RUPS tersebut harus melimpahkan kewenangan dan pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menyatakan realisasi kepastian jumlah saham yang dikeluarkan dalam rangka penambahan modal tanpa HMETD tersebut.

9. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas; Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas adalah Saham, Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham dari Perseroan selaku penerbit), dilakukan dengan :

a. memberikan HMETD yaitu hak yang melekat pada saham yang memberikan kesempatan pemegang saham yang bersangkutan untuk membeli saham dan/atau efek bersifat ekuitas lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham atau yang memberikan hak untuk membeli saham, sebelum ditawarkan kepada pihak lain;

b. pengeluaran saham/penambahan modal dengan HMETD; tanpa HMETD dilakukan dengan persetujuan RUPS dan sesuai dengan ketentuan di bidang Pasar Modal;

c. pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan RUPS Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut.

d. Perseroan wajib mengadakan alokasi saham dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang tidak dipesan pada harga pemesanan yang sama kepada semua pemegang saham yang menyatakan berminat untuk membeli tambahan saham dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya pada periode pelaksanaan HMETD dimaksud.

e. HMETD tersebut dapat dijual dan dialihkan kepada pihak lain, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

f. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir d diatas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syaratsyarat yang sama.

g. Jika Perseroan bermaksud melakukan penambahan modal yang penggunaan dananya digunakan untuk melakukan transaksi dengan nilai tertentu yang telah ditetapkan, dalam penambahan modal dimaksud wajib terdapat Pembeli Siaga yang menjamin untuk membeli sisa saham dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya paling rendah pada harga penawaran atas saham dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya, yang tidak dilaksanakan oleh pemegang HMETD.

h. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

i. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas/penambahan modal tanpa memberikan HMETD, dapat dilakukan dalam hal pengeluaran saham :1) Ditujukan kepada karyawan Perseroan; dan/atau2) Ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi

saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS; dan/atau

326 327

3) Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui RUPS; dan/atau

4) Dilakukan sesuai dengan peraturan dibidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal dan tanpa HMETD.

10. Penambahan Modal Dasar Perseroan; a. Penambahan Modal Dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan

RUPS. Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka perubahan Modal Dasar harus disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya.

b. Penambahan Modal Dasar yang mengakibatkan Modal Ditempatkan dan Disetor menjadi kurang dari 25% (dua puluh lima persen) dari Modal Dasar, dapat dilakukan sepanjang :b.1. Telah memperoleh persetujuan RUPS untuk menambah Modal Dasar;b.2. Telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dan/atau penggantinya;b.3. Penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25%

(dua puluh lima persen) dari Modal Dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya.

b.4. Dalam hal penambahan Modal Disetor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 7.b.3 Anggaran Dasar ini tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali Anggaran Dasarnya, sehingga Modal Dasar dan Modal Disetor memenuhi ketentuan Pasal 33 ayat (1) dan ayat (2) Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan perubahan/penggantinya (selanjutnya disebut ”UUPT”), dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam Pasal 4 ayat 7.b.3 Anggaran Dasar ini tidak terpenuhi;

b.5. Persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 7 b.1 Anggaran Dasar ini termasuk juga persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 7.b.4 Anggaran Dasar ini.

c. perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penambahan Modal Dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan Anggaran Dasar ini kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.

11. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah di bayar penuh dan pembelian kembali saham tersebut dengan memperhatikan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya peraturan Pasar Modal.

S A H A MPasal 5

1. Saham-saham Perseroan adalah saham-saham atas nama, sebagaimana terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

2. Perseroan dapat mengeluarkan saham dengan nilai nominal atau tanpa nilai nominal. Pengeluaran saham tanpa nilai nominal wajib dilakukan sesuai dengan peraturanperundang-undangan di bidang Pasar Modal.

3. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham;

4. Setiap 1 (satu) saham memberikan 1 (satu) hak suara kepada pemiliknya, yaitu orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

326 327

5. Dalam hal 1 (satu) saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka para pemilik bersama tersebut harus menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau orang lain sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama wakil ini saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan wakil ini harus dianggap pemegang yang sah dari saham bersangkutan dan berhak untuk menjalankan dan mempergunakan semua hak-hak berdasarkan hukum yang timbul atas saham-saham tersebut.

6. Selama ketentuan dalam ayat 5 Pasal ini belum dilaksanakan, maka para pemegangsaham tersebut tidak berhak mengeluarkan suara dalam RUPS, dan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan.

7. Dalam hal para pemilik bersama lalai untuk memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan mengenai penunjukan wakil bersama itu, Perseroan berhak memberlakukan pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu satunya pemegang saham yang sah atas saham-saham tersebut.

8. Setiap Pemegang Saham harus tunduk kepada Anggaran Dasar ini dan kepada semua keputusan-keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan Undang-Undang Perseroan Terbatas.

10. Bukti Kepemilikan Saham sebagai berikut : a. Dalam hal saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga

Penyelesaian dan Penyimpanan, maka Perseroan wajib memberikan bukti pemilikan saham berupa surat saham atau surat kolektif saham kepada pemegang sahamnya.

b. Dalam hal saham Perseroan masuk dalam Penitipan Kolektif Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan, maka Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis yang ditandatangani oleh Direksi kepada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku daftar pemegang saham Perseroan.

11. Untuk saham-saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku pula peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek, di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan.

SURAT SAHAMPasal 6

1. Perseroan dapat mengeluarkan suatu surat kolektif saham yang memberi bukti pemilikan dari 2 (dua) saham atau lebih yang dimiliki oleh seorang pemegang saham.

2. Pada surat saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan : a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat saham; c. Nilai nominal saham; d. Tanggal pengeluaran surat saham;

3. Pada surat kolektif saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan : a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat kolektif saham; c. Nomor surat saham dan jumlah saham; d. Nilai nominal saham; e. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham;

328 329

4. Setiap surat saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham harus dicetak dan diberi nomor urut dan harus dibubuhi tanggal pengeluaran serta memuat tandatangan dari Direktur Utama atau Wakil Direktur Utama atau salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh Rapat Direksi bersama-sama dengan seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris, dan tandatangan tersebut dapat dicetak langsung pada surat saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

SURAT SAHAM PENGGANTIPasal 7

1. Surat saham dan surat kolektif saham yang rusak : a. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:

1) Pihak yang mengajukan permohonan tertulis penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; dan

2) Perseroan telah menerima surat saham yang rusak; b. Perseroan wajib memusnahkan asli surat saham yang rusak tersebut setelah

memberikan penggantian surat saham yang nomornya sama dengan nomor surat saham yang asli.

2. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika : a. Pihak yang mengajukan permohonan tertulis penggantian saham adalah pemilik surat

saham tersebut; b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian Republik Indonesia

atas hilangnya surat saham tersebut; c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang

dipandang cukup oleh Direksi Perseroan; dan d. Rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa

Efek di mana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari kalender sebelum pengeluaran pengganti surat saham.

3. Semua biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu ditanggung oleh Pemegang Saham yang berkepentingan.

4. Ketentuan-ketentuan tersebut dalam ayat 1, 2 dan 3 Pasal ini juga berlaku untuk pengeluaran pengganti surat kolektif saham atau Efek Bersifat Ekuitas.

PENITIPAN KOLEKTIFPasal 8

1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus

dicatat dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

2. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut;

3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif tersebut;

328 329

4. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 di atas atau Bank Kustodian sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 di atas sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan;

5. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama Pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud; Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan;

6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan konfirmasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek;

7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain;

8. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut hilang atau musnah, kecuali Pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa Pihak tersebut benar benar sebagai pemegang saham dan surat saham tersebut benar benar hilang atau musnah;

9. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana;

10. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam RUPS sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening tersebut.

11. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum Panggilan RUPS;

12. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam RUPS atas saham Perseroan yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum panggilan RUPS;

13. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut;

14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian; dan

330 331

15. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh RUPS dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan Pemegang Saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan Pemegang Saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut.

16. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUSPasal 9

1. Direksi berkewajiban untuk mengadakan, menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat kedudukan Perseroan.

2. Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat : a. Nama dan alamat para Pemegang Saham dan/atau Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian atau pihak lain yang ditunjuk oleh pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;

b. Jumlah, nomor dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para Pemegang Saham; c. Jumlah yang disetor atas setiap saham; d. Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas

saham atau sebagai penerima jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan hak gadai tersebut atau tanggal pendaftaran jaminan fidusia tersebut;

e. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang; f. Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi;

3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik-baiknya.

4. Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham atau Daftar Khusus Perseroan, harus memberitahukan setiap perpindahan tempat tinggal/ alamat dengan surat yang disertai tanda penerimaan kepada Direksi. Selama pemberitahuan itu belum dilakukan, maka semua surat-surat, pemberitahuan, panggilan atau informasi kepada Pemegang Saham adalah sah jika dialamatkan pada alamat Pemegang Saham yang terakhir dicatat dalam Daftar Pemegang Saham.

5. Direksi menyediakan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di kantor Perseroan. Setiap Pemegang Saham atau wakilnya yang sah dapat meminta agar Daftar Pemegang Saham dan Daftar khusus diperlihatkan kepadanya pada waktu jam kerja Perseroan.

6. Pemegang Saham yang sah dari Perseroan berhak untuk melakukan semua hak yang diberikan kepada Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.

7. Pendaftaran nama lebih dari 1 (satu) orang untuk 1 (satu) saham atau pemindahan hak dari 1 (satu) saham kepada lebih dari 1 (satu) orang tidak diperkenankan. Dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 ayat 4 Anggaran Dasar ini, Perseroan berhak memperlakukan pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang yang sah atas saham (saham) tersebut.

330 331

8. Direksi Perseroan dapat menunjuk dan memberi wewenang kepada Biro Administrasi Efek untuk melaksanakan pencatatan saham dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan, pemindah-tanganan, pengagunan, gadai atau jaminan fidusia, yang menyangkut saham-saham Perseroan atau hak-hak atau kepentingan-kepentingan atas saham-saham harus dilakukan sesuai dengan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAMPasal 10

1. a. Kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan khususnya peraturan di bidang Pasar Modal dan Anggaran Dasar Perseroan ini, Pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan suatu dokumen yang ditandatangani oleh atau atas nama Pihak yang memindahkan hak dan oleh atau atas nama Pihak yang menerima pemindahan hak atas saham yang bersangkutan. Dokumen pemindahan hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan atau disetujui oleh Direksi.

b. Pemindahan Hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian dan Perusahaan Efek. Dokumen pemindahan hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dengan ketentuan, bahwa dokumen pemindahan hak atas saham-saham yang tercatat pada Bursa Efek harus memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal dan pada Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan.

2. Pemindahan hak atas saham-saham yang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar ini atau tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau tanpa persetujuan dari pihak yang berwenang jika disyaratkan, tidak berlaku terhadap Perseroan.

3. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila ketentuan dalam Anggaran Dasarini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal tidak dipenuhi.

4. Apabila Direksi menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib mengirimkan pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan tersebut dicatatkan.

5. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham dianggap tetap sebagai pemilik dari saham tersebut hingga nama dari pemilik baru tersebut telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, hal tersebut dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

6. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang Pemegang Saham atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham berubah berdasarkan hukum, dapat dengan mengajukan bukti-bukti haknya tersebut, sebagaimana sewaktu-waktu dapat disyaratkan oleh Direksi, mengajukan permohonan secara tertulis untuk di daftar sebagai Pemegang Saham dari saham tersebut. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik atas dasar bukti-bukti hak itu dan tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.

332 333

7. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib memenuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan.

8. Pemegang saham yang meminta penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 9 butir (1) wajib tidak mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling sedikit 6 (enam) bulan sejak RUPS jika permintaan penyelenggaraan RUPS dipenuhi oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh pengadilan.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMPasal 11

1. RUPS terdiri atas RUPS Tahunan dan RUPS lainnya (yang untuk selanjutnya disebut “RUPS Luar Biasa”).

2. RUPS tahunan wajib diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir.

3. RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan pada setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan.

4. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa, kecuali dengan tegas ditentukan lain.

5. RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil keputusan.

6. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa atau atas permintaan Dewan Komisaris Perseroan atau atas permintaan pemegang saham dengan memperhatikan ketentuan dalam dalam ayat 9 Pasal ini, dan permintaan RUPS oleh Dewan Komisaris diajukan kepada Direksi dengan surat tercatat disertai alasannya.

7. Dalam RUPS Tahunan Direksi menyampaikan : a. Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud pada Pasal 21 ayat 3 Anggaran Dasar ini

yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris. b. Usulan penggunaan Laba Perseroan jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif; c. Usulan penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar di OJK. Selain mata acara

sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c ayat ini, RUPS Tahunan dapat membahas mata acara lain sepanjang mata acara tersebut dimungkinkan berdasarkan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Persetujuan laporan tahunan oleh RUPS Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan kecuali perbuatan penggelapan, penipuan dan tindakan pidana lainnya.

9. Permintaan Penyelenggaraan RUPS Oleh Pemegang Saham : (1) 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu

per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, dapat meminta agar diselenggarakan RUPS.

(2) Permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini diajukan kepada Direksi dengan surat tercatat disertai alasannya.

(3) Permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini harus:

332 333

a. dilakukan dengan itikad baik; b. mempertimbangkan kepentingan Perseroan; c. merupakan permintaan yang membutuhkan keputusan RUPS; d. disertai dengan alasan dan bahan terkait hal yang harus diputuskan dalam RUPS;

dan e. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar

Perseroan. (4) Direksi wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham dalam

jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini diterima Direksi.

(5) Dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (4) ayat ini, pemegang saham dapat mengajukan kembali permintaan penyelenggaraan RUPS kepada Dewan Komisaris.

(6) Dewan Komisaris wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (5) ayat ini diterima Dewan Komisaris.

(7) Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam butir (4) ayat ini dan butir (6) ayat ini, Direksi atau Dewan Komisaris wajib mengumumkan :

a. terdapat permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir (1) ayat ini; dan

b. alasan tidak diselenggarakannya RUPS. (8) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada butir (7) ayat ini dilakukan dalam jangka

waktu paling lambat 15 (lima belas) hari sejak diterimanya permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir (4) dan butir (6).

(9) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada butir (7) ayat ini paling kurang melalui : a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; b. situs web Bursa Efek; dan c. situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan

bahasa asing yang digunakan paling kurang Bahasa Inggris. (10) Pengumuman yang menggunakan bahasa asing sebagaimana dimaksud pada butir

(9) huruf c ayat ini wajib memuat informasi yang sama dengan informasi dalam pengumuman yang menggunakan Bahasa Indonesia.

(11) Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi yang diumumkan dalam bahasa asing dengan yang diumumkan dengan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada butir (10) ayat ini, informasi yang digunakan sebagai acuan adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.

(12) Bukti pengumuman sebagaimana dimaksud pada butir (9) huruf a ayat ini beserta salinan surat permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (2) ayat ini wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pengumuman.

(13) Dalam hal Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (6) ayat ini, pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir (1) ayat ini dapat mengajukan permintaan diselenggarakannya RUPS kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin diselenggarakannya RUPS.

(14) Pemegang saham yang t e l ah mempero leh pene tapan pengad i l an un tuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (13) ayat ini wajib :

a. melakukan pengumuman, pemanggilan akan diselenggarakan RUPS, pengumuman ringkasan risalah RUPS, atas RUPS yang diselenggarakan sesuai dengan Peraturan OJK.

b. melakukan pemberitahuan akan diselenggarakan RUPS dan menyampaikan bukti pengumuman, bukti pemanggilan, risalah RUPS, dan bukti pengumuman ringkasan risalah RUPS atas RUPS yang diselenggarakan kepada OJK sesuai dengan Peraturan OJK.

334 335

c. melampirkan dokumen yang memuat nama pemegang saham serta jumlah kepemilikan sahamnya pada Perseroan yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS dan penetapan pengadilan dalam pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada huruf b kepada OJK terkait akan diselenggarakan RUPS tersebut.

(15) Pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir (1) ayat ini wajib t idak mengalihkan kepemilikan sahamnya sebagaimana ditentukan dalam Pasal 10 ayat 8.

TEMPAT, PEMBERITAHUAN, PENGUMUMAN, PEMANGGILAN DANWAKTU PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Pasal 12

1. RUPS wajib dilakukan di wilayah Negara Republik Indonesia.

2. Perseroan wajib menentukan tempat dan waktu penyelenggaraan RUPS.

3. Tempat penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini wajib dilakukan di :

a. tempat kedudukan Perseroan; b. tempat Perseroan melakukan kegiatan usaha utamanya; c. ibukota provinsi dimana tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha utama

Perseroan; atau d. provinsi tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatatkan.

4. Pemberitahuan RUPS kepada OJK : (1) Perseroan wajib terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan mata acara rapat

kepada OJK paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum pengumuman RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman RUPS.

(2) Mata acara rapat sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini wajib diungkapkan secara jelas dan rinci.

(3) Dalam hal terdapat perubahan mata acara rapat sebagaimana dimaksud pada butir (2) ayat ini , Perseroan wajib menyampaikan perubahan mata acara dimaksud kepada OJK paling lambat pada saat pemanggilan RUPS.

5. Ketentuan ayat 4 pasal ini mutatis mutandis berlaku untuk pemberitahuan penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.9.(14).

6. Pengumuman RUPS :(1) Perseroan wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham paling lambat

14 (empat belas) hari sebelum pemanggilan RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan.

(2) Pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini paling kurang memuat :

a. ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS; b. ketentuan pemegang saham yang berhak mengusulkan mata acara rapat; c. tanggal penyelenggaraan RUPS; dan d. tanggal pemanggilan RUPS.(3) Dalam hal RUPS diselenggarakan atas permintaan pemegang saham sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 11 ayat 9, selain memuat hal yang disebut pada butir (2) ayat ini, pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini, wajib memuat informasi bahwa Perseroan menyelenggarakan RUPS karena adanya permintaan dari pemegang saham.

(4) Pengumuman RUPS kepada pemegang saham sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini , paling kurang melalui :

a. (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; b. situs web Bursa Efek; dan

334 335

c. situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.

(5) Pengumuman RUPS yang menggunakan bahasa asing sebagaimana dimaksud pada butir (4) huruf c ayat ini, wajib memuat informasi yang sama dengan informasi dalam pengumuman RUPS yang menggunakan Bahasa Indonesia.

(6) Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi yang diumumkan dalam bahasa asing dengan yang diumumkan dengan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada butir (5) ayat ini informasi yang digunakan sebagai acuan adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.

(7) Bukti pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (4).a ayat ini wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pengumuman RUPS.

(8) Dalam hal RUPS diselenggarakan atas permintaan pemegang saham, penyampaian bukti pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (7) ayat ini juga disertai dengan salinan surat permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.9.(2).

(9) Pengumuman dan Pemanggilan RUPS, untuk memutuskan hal-hal yang berbenturan kepentingan, dilakukan dengan mengikuti peraturan Pasar Modal.

7. Ketentuan ayat 6 pasal ini mutatis mutandis berlaku untuk pengumuman penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.9.(14).

8. Usulan Mata Acara Rapat :(1) Pemegang saham dapat mengusulkan mata acara rapat secara tertulis kepada Direksi

paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pemanggilan RUPS.(2) Pemegang saham yang dapat mengusulkan mata acara rapat sebagaimana dimaksud

pada butir (1) ayat ini adalah 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang mewakili 1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali anggaran dasar Perseroan menentukan suatu jumlah yang lebih kecil.

(3) Usulan mata acara rapat sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini harus : a. dilakukan dengan itikad baik; b. mempertimbangkan kepentingan Perseroan; c. menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara rapat; dan d. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.(4) Usulan mata acara rapat dari pemegang saham sebagaimana dimaksud pada butir (1)

ayat ini merupakan mata acara yang membutuhkan keputusan RUPS.(5) Perseroan wajib mencantumkan usulan mata acara rapat dari pemegang saham

sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini sampai dengan butir (4) ayat ini dalam mata acara rapat yang dimuat dalam pemanggilan.

9. Pemanggilan RUPS :(1) Perseroan wajib melakukan pemanggilan kepada pemegang saham paling lambat

21 (dua puluh satu) hari sebelum RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS.

(2) Pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini paling kurang memuat informasi :

a. tanggal penyelenggaraan RUPS; b. waktu penyelenggaraan RUPS; c. tempat penyelenggaraan RUPS; d. ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS; e. mata acara rapat termasuk penjelasan atas setiap mata acara tersebut; dan f. informasi yang menyatakan bahan terkait mata acara rapat tersedia bagi pemegang

saham sejak tanggal dilakukannya pemanggilan RUPS sampai dengan RUPS diselenggarakan.

336 337

(3) Pemanggilan RUPS kepada pemegang saham sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini paling kurang melalui :

a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; b. situs web Bursa Efek; dan c. situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa asing, dengan ketentuan

bahasa asing yang digunakan paling kurang Bahasa Inggris.(4) Pemanggilan RUPS yang menggunakan bahasa asing sebagaimana dimaksud pada

butir (3) huruf c ayat ini wajib memuat informasi yang sama dengan informasi dalam pemanggilan RUPS yang menggunakan Bahasa Indonesia.

(5) Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi pada pemanggilan dalam bahasa asing dengan informasi pada pemanggilan dalam Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada butir (4) ayat ini, informasi yang digunakan sebagai acuan adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.

(6) Bukti pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (3) huruf a ayat ini wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pemanggilan RUPS.

(7) Tanpa mengurangi ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini, Pemanggilan harus dilakukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris menurut cara yang ditentukan dalam Anggaran Dasar ini, dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal.

10. Ketentuan ayat 9 Pasal ini mutatis mutandis berlaku untuk pemanggilan penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 9 angka (14).

11. Pemanggilan RUPS kedua dilakukan dengan ketentuan :(1) Pemanggilan RUPS kedua dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari

sebelum RUPS kedua dilangsungkan.(2) Dalam pemanggi lan RUPS kedua harus menyebutkan RUPS pertama te lah

dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum kehadiran. Ketentuan ini berlaku tanpa mengurangi peraturan Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

(3) RUPS kedua dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah RUPS pertama dilangsungkan.

(4) Ketentuan media pemanggilan dan ralat pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (3) ayat 9 sampai dengan butir (6) ayat 9 mutatis mutandis berlaku untuk pemanggilan RUPS kedua.

12. Pemanggilan RUPS ketiga dilakukan dengan ketentuan :(1) Pemanggilan RUPS ketiga atas permohonan Perseroan ditetapkan oleh OJK;(2) Dalam pemanggilan RUPS ketiga menyebutkan RUPS kedua telah dilangsungkan dan

tidak mencapai kuorum kehadiran.

13. Bahan Mata Acara Rapat :(1) Perseroan wajib menyediakan bahan mata acara rapat bagi pemegang saham.(2) Bahan mata acara rapat sebagaimana dimaksud pada ayat butir (1) ayat ini wajib tersedia

sejak tanggal dilakukannya pemanggilan RUPS sampai dengan penyelenggaraan RUPS.

(3) Dalam hal ketentuan peraturan perundang-undangan lain mengatur kewajiban ketersediaan bahan mata acara rapat lebih awal dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir (2) ayat ini, penyediaan bahan mata acara rapat dimaksud mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan lain tersebut.

(4) Bahan mata acara rapat yang tersedia sebagaimana dimaksud pada butir (2) ayat ini dapat berupa salinan dokumen fisik dan/atau salinan dokumen elektronik.

(5) Salinan dokumen fisik sebagaimana dimaksud pada butir (4) ayat ini diberikan secara cuma-cuma di kantor Perseroan jika diminta secara tertulis oleh pemegang saham.

(6) Salinan dokumen elektronik sebagaimana dimaksud pada butir (4) ayat ini dapat diakses atau diunduh melalui situs web Perseroan.

336 337

(7) Dalam hal mata acara rapat mengenai pengangkatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris, daftar riwayat hidup calon anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang akan diangkat wajib tersedia :a. di situs web Perseroan paling kurang sejak saat pemanggilan sampai dengan

penyelenggaraan RUPS; ataub. pada waktu lain selain waktu sebagaimana dimaksud pada huruf a namun paling

lambat pada saat penyelenggaraan RUPS, sepanjang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

14. Ralat Pemanggilan :(1) Perseroan wajib melakukan ralat pemanggilan RUPS jika terdapat perubahan informasi

dalam pemanggilan RUPS yang telah dilakukan sebagaimana dimaksud dalam ayat 9 butir (2) Pasal ini.

(2) Dalam hal ralat pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini memuat informasi atas perubahan tanggal penyelenggaraan RUPS dan/atau penambahan mata acara RUPS, Perseroan wajib melakukan pemanggilan ulang RUPS dengan tata cara pemanggilan sebagaimana diatur dalam ayat 9 Pasal ini.

(3) Ketentuan kewajiban melakukan pemanggilan ulang RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (2) ayat ini tidak berlaku apabila ralat pemanggilan RUPS mengenai perubahan atas tanggal penyelenggaraan RUPS dan/atau penambahan mata acara RUPS dilakukan bukan karena kesalahan Perseroan.

(4) Bukti ralat pemanggilan bukan merupakan kesalahan Perseroan sebagaimana dimaksud pada butir (3) ayat ini disampaikan kepada OJK pada hari yang sama saat dilakukan ralat pemanggilan.

(5) Ketentuan media dan penyampaian bukti pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 9 butir (3), dan ayat 6 butir (7) Pasal ini, mutatis mutandis berlaku untuk media ralat pemanggilan RUPS dan penyampaian bukti ralat pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini.

15. Hak Pemegang Saham :(1) Pemegang saham baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak

menghadiri RUPS.(2) Pemegang Saham dapat diwakili oleh Pemegang saham lain atau pihak ketiga dengan

surat kuasa dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.(3) Dalam RUPS tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1

(satu) suara.(4) Pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS adalah pemegang saham yang

namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum pemanggilan RUPS.

(5) Dalam hal terjadi ralat pemanggilan sebagaimana dimaksud dalam ayat 14 butir (1) Pasal ini, pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum ralat pemanggilan RUPS.

16. Pada saat pelaksanaan RUPS, pemegang saham berhak memperoleh informasi mata acara rapat dan bahan terkait mata acara rapat sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan.

17. Pada saat pelaksanaan RUPS, Perseroan dapat mengundang pihak lain yang terkait dengan mata acara RUPS.

338 339

PIMPINAN DAN TATA TERTIB RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMPasal 13

1. Pimpinan RUPS :(1) RUPS dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.(2) Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan hadir, maka

RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi.(3) Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi tidak hadir atau

berhalangan hadir sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini dan butir (2) ayat ini, RUPS dipimpin oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS.

(4) Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris untuk memimpin RUPS mempunyai benturan kepentingan dengan mata acara yang akan diputuskan dalam RUPS, RUPS dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.

(5) Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, RUPS dipimpin oleh salah satu anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi.

(6) Dalam hal salah satu anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi untuk memimpin RUPS mempunyai benturan kepentingan atas mata acara yang akan diputuskan dalam RUPS, RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan.

(7) Dalam hal semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan, RUPS dipimpin oleh salah seorang pemegang saham bukan pengendali yang dipilih oleh mayoritas pemegang saham lainnya yang hadir dalam RUPS.

(8) Pimpinan RUPS berhak meminta agar mereka yang hadir membuktikan wewenangnya untuk hadir dalam RUPS tersebut.

2. Tata Tertib RUPS :(1) Pada saat pelaksanaan RUPS, tata tertib RUPS harus diberikan kepada pemegang

saham yang hadir.(2) Pokok-pokok tata tertib RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini harus

dibacakan sebelum RUPS dimulai.(3) Pada saat pembukaan RUPS, pimpinan RUPS wajib memberikan penjelasan kepada

pemegang saham paling kurang mengenai : a. kondisi umum Perseroan secara singkat; b. mata acara rapat; c. mekanisme pengambilan keputusan terkait mata acara rapat; dan d. tata cara penggunaan hak pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan dan/

atau pendapat.

KEPUTUSAN, KUORUM KEHADIRANKOURUM KEPUTUSAN DALAM

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DANRISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Pasal 14

1. Keputusan RUPS :(1) Keputusan RUPS dapat diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat, dan dengan

memenuhi ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.(2) Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) tidak tercapai, keputusan diambil melalui pemungutan suara.(3) Pengambilan keputusan melalui pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) wajib dilakukan dengan memperhatikan ketentuan kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS.

338 339

2. Kuorum Kehadiran dan Kuorum Keputusan RUPS :(1) Sepanjang tidak diatur lain dalam Anggaran Dasar ini, kuorum kehadiran dan kuorum

keputusan RUPS untuk mata acara yang harus diputuskan dalam RUPS (termasuk pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas) dilakukan dengan mengikuti ketentuan :

a. RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali Undang-Undang dan/atau anggaran dasar Perseroan menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.

b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak tercapai, RUPS kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali anggaran dasar Perseroan menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.

c. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS, kecuali Undang-Undang dan/atau anggaran dasar Perseroan menentukan bahwa keputusan adalah sah jika disetujui oleh jumlah suara setuju yang lebih besar.

d. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada butir (1) huruf b ayat ini tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh OJK atas permohonan Perseroan.

(2) Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara perubahan anggaran dasar Perseroan (tidak termasuk perubahan anggaran dasar untuk pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas), kecuali perubahan anggaran dasar Perseroan dalam rangka memperpanjang jangka waktu berdirinya Perseroan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling kurang 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.

b. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.

c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak tercapai, RUPS kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.

d. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.

e. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud huruf c tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan.

(3) Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara mengalihkan kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan jangka waktu berdirinya Perseroan, dan pembubaran Perseroan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

340 341

a. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling kurang 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.

b. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.

c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak tercapai, RUPS kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling kurang 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.

d. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.

e. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud huruf c tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh OJK Keuangan atas permohonan Perseroan.

(4) Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara transaksi yang mempunyai benturan kepentingan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen.

b. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah sah jika disetujui oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen.

c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak tercapai, RUPS kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen.

d. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen yang hadir dalam RUPS.

e. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada huruf c tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham Independen dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran yang ditetapkan oleh OJK atas permohonan Perseroan.

f. Keputusan RUPS ketiga adalah sah j ika disetujui oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen yang hadir.

g. Pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh Pemegang Saham Independen yang tidak mempunyai benturan kepentingan.

(5) Pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah yang hadir dalam RUPS namun abstain (tidak memberikan suara) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara.

(6) Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk seluruh saham yang dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak memberikan kuasa kepada lebih dari seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya dengan suara yang berbeda.

(7) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir (7) ayat ini dikecualikan bagi : a. Bank Kustodian atau Perusahaan Efek sebagai Kustodian yang mewakili nasabah-

nasabahnya pemilik saham Perseroan. b. Manajer Investasi yang mewakili kepentingan Reksa Dana yang dikelolanya.

340 341

(8) Dalam pemungutan suara, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan yang bersangkutan dilarang bertindak sebagai kuasa dari Pemegang Saham.

(9) Pemungutan suara dilakukan secara lisan, kecuali apabila Pimpinan Rapat menentukan lain.

3. Risalah RUPS :(1) Perseroan wajib membuat risalah RUPS.(2) Risalah RUPS wajib dibuat dan ditandatangani oleh pimpinan rapat dan paling sedikit

1 (satu) orang pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS.(3) Tanda tangan sebagaimana dimaksud pada butir (2) ayat ini tidak disyaratkan apabila

risalah RUPS tersebut dibuat dalam bentuk akta berita acara RUPS yang dibuat oleh notaris.

(4) Risalah RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (1) ayat ini wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah RUPS diselenggarakan.

(5) Dalam hal waktu penyampaian risalah RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (4) ayat ini jatuh pada hari libur, risalah RUPS tersebut wajib disampaikan paling lambat pada hari kerja berikutnya.

4. Ringkasan Risalah RUPS :(1) Perseroan wajib membuat ringkasan risalah RUPS.(2) Ringkasan risalah RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (1) ayat ini wajib memuat

informasi paling kurang : a. tanggal RUPS, tempat pelaksanaan RUPS, waktu pelaksanaan RUPS, dan mata

acara RUPS; b. anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir pada saat RUPS; c. jumlah saham dengan hak suara yang sah yang hadir pada saat RUPS dan

persentasenya dari jumlah seluruh saham yang mempunyai hak suara yang sah; d. ada tidaknya pemberian kesempatan kepada pemegang saham untuk mengajukan

pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara rapat; e. jumlah pemegang saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan

pendapat terkait mata acara rapat, jika pemegang saham diberi kesempatan; f. mekanisme pengambilan keputusan RUPS; g. hasil pemungutan suara yang meliputi jumlah suara setuju, tidak setuju, dan

abstain (tidak memberikan suara) untuk setiap mata acara rapat, jika pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara;

h. keputusan RUPS; dan i. pelaksanaan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak,

jika terdapat keputusan RUPS terkait pembagian dividen tunai.(3) Ringkasan risalah RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (2) ayat ini wajib diumumkan

kepada masyarakat paling kurang melalui : a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran nasional; b. situs web Bursa Efek; dan c. situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan

bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.(4) Ringkasan risalah RUPS yang menggunakan bahasa asing sebagaimana dimaksud

pada butir (3) huruf c ayat ini wajib memuat informasi yang sama dengan informasi dalam ringkasan risalah RUPS yang menggunakan Bahasa Indonesia.

(5) Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi pada ringkasan risalah RUPS dalam bahasa asing dengan informasi pada ringkasan risalah RUPS dalam Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada butir (4) ayat ini, informasi yang digunakan sebagai acuan adalah Bahasa Indonesia.

(6) Pengumuman ringkasan risalah RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (3) ayat ini wajib diumumkan kepada masyarakat paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah RUPS diselenggarakan.

(7) Bukti pengumuman ringkasan risalah RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (3) huruf a ayat ini wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diumumkan.

342 343

(8) Ketentuan ayat 3 butir (4), ayat 3 butir (5) dan ayat 4 butir (3), ayat 4 butir (6), ayat 4 butir (7), dan ayat 6 mutatis mutandis berlaku untuk :

a. penyampaian kepada OJK atas risalah RUPS dan ringkasan risalah RUPS yang diumumkan; dan

b. pengumuman ringkasan risalah RUPS; dari penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 9 butir (14).

DIREKSIPasal 15

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi.

2. Direksi terdiri dari paling sedikit 3 (tiga ) orang, yang terdiri dari :• 1(satu)orangDirekturUtama;• 1(satu)orangWakilDirekturUtamaataulebih;• 1(satu)orangDirekturataulebih;dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

3. Yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat :(1) mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik;(2) cakap melakukan perbuatan hukum;(3) dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat : a. tidak pernah dinyatakan pailit; b. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang

dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit; c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan

negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan(4) tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama

menjabat :a. pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan;b. pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

c. pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK.

(5) memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang undangan; dan(6) memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan.

4. Selain persyaratan sebagaimana tersebut dalam ayat 3, persyaratan anggota Direksi wajib mengikuti ketentuan :

a. UUPT; b. Peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal; dan c. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.

5. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dan 4 Pasal ini wajib dimuat dalam surat pernyataan dan disampaikan kepada Perseroan.

6. Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 Pasal ini wajib ditel i t i dan didokumentasikan oleh Perseroan.

7. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada Pasal ini dibuktikan dengan surat yang disimpan oleh Perseroan.

342 343

8. Pengangkatan anggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 dan ayat 4 Pasal ini batal karena hukum sejak saat anggota Direksi lainnya atau Dewan Komisaris mengetahui tidak terpenuhinya persyaratan tersebut. Dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak diketahui, anggota Direksi lainnya atau Dewan Komisaris harus mengumumkan batalnya pengangkatan anggota Direksi yang bersangkutan dalam sekurangkurangnya 1 (satu) Surat Kabar dan memberitahukannya kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya untuk dicatat dalam Daftar Perseroan.

9. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk melakukan penggantian anggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 dan 4.

10. Usulan pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Direksi kepada RUPS harus memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi nominasi.

11. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, pengangkatan tersebut berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS dimana ia (mereka) diangkat dan berakhir pada 1 (satu) periode masa jabatan anggota Direksi tersebut yaitu 5 (lima) tahun atau sampai dengan penutupan RUPS Tahunan pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud. Dengan demikian masa jabatan anggota Direksi tidak lebih dari 5 (lima) tahun, namun demikian dengan tidak mengurangi hak RUPS tersebut untuk memberhentikan anggota Direksi tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar ini.

12. Anggota Direksi setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS.

13. a. RUPS dapat memberhentikan para anggota Direksi sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya.

b. Alasan pemberhentian anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada Pasal ini dilakukan apabila anggota Direksi yang bersangkutan tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi yang antara lain melakukan tindakan yang merugikan Perseroan atau karena alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS.

c. Keputusan pemberhentian anggota Direksi tersebut diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri dalam RUPS.

d. Pemberian kesempatan untuk membela diri tersebut tidak diperlukandalam hal yang bersangkutan tidak berkeberatan atas pemberhentiantersebut.

e. Pemberhentian anggota Direksi berlaku sejak ditutupnya RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir a ayat ini atau tanggal lain yang ditetapkan dalam keputusan RUPS.

14. a. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan.

b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direksi yang bersangkutan dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah diterimanya surat pengunduran diri.

c. Perseroan waj ib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya permohonan pengunduran diri Direksi sebagaimana dimaksud butir a ayat ini dan hasil penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir b ayat ini.

d. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam butir b ayat ini, maka dengan lampaunya jangka waktu tersebut, pengunduran diri anggota Direksi menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan RUPS, dengan memperhatikan butir g ayat ini.

e. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Direksi yang bersangkutan tetap berkewajiban menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

344 345

f. Terhadap anggota Direksi yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas tetap dapat dimintakan pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi sejak pengangkatan yang bersangkutan hingga tanggal disetujuinya pengunduran dirinya dalam RUPS.

g. Pembebasan tanggung jawab anggota Direksi yang mengundurkan diri diberikan setelah RUPS Tahunan membebaskannya.

h. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksi menjadi kurang dari 2 (dua) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Direksi yang baru, sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Direksi.

15. a. Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan untuk sementara waktu oleh Dewan Komisaris dengan menyebutkan alasannya.

b. Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada butir a Wajib diberitahukan secara tertulis kepada anggota Direksi yang bersangkutan.

c. Dalam hal terdapat anggota Direksi yang diberhentikan untuk sementara sebagaimana dimaksud pada butir a ayat ini, Dewan Komisaris harus menyelenggarakan RUPS untuk mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara tersebut.

d. RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir c ayat ini harus diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah tanggal pemberhentian sementara.

e. Dengan lampaunya jangka waktu penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir d ayat ini atau RUPS tidak dapat mengambil keputusan, pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada butir a ayat ini menjadi batal.

f. Dalam RUPS sebagaimana dimaksud pada butir c ayat ini anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.

g. Anggota Direksi yang diberhentikan untuk sementara sebagaimana dimaksud pada butir a ayat ini tidak berwenang :

i. menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; dan

ii. mewakili Perseroan di dalam maupun di luar pengadilan. h. Pembatasan kewenangan sebagaimana dimaksud pada butir g ayat ini berlaku sejak

keputusan pemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris sampai dengan : i. terdapat keputusan RUPS yang menguatkan atau membatalkan pemberhentian

sementara sebagaimana dimaksud pada butir c ayat ini; atau ii. lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada butir d ayat ini.

i. Dalam hal RUPS menguatkan keputusan pemberhentian sementara, maka anggota Direksi yang bersangkutan diberhentikan untuk seterusnya.

j. Apabila anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut tidak hadir dalam RUPS maka anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut dianggap tidak menggunakan haknya untuk membela dirinya dalam RUPS, dengan demikian anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut menerima keputusan RUPS.

k. Perseroan waj ib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada OJK mengenai :

i. keputusan pemberhentian sementara, dan ii. hasil penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 10 huruf c Pasal

ini atau informasi mengenai batalnya pemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris karena tidak terselenggaranya RUPS sampai dengan lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 10 huruf e Pasal ini;

16. RUPS dapat :- Mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang

diberhentikan dari jabatannya; atau- Mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang

mengundurkan diri dari jabatannya; atau- Mengangkat seseorang sebagai anggota Direksi untuk mengisi suatu lowongan; atau- Menambah jumlah anggota Direksi baru.

344 345

Masa jabatan seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi yang diberhentikan atau anggota Direksi yang mengundurkan diri atau untuk mengisi lowongan adalah untuk sisa masa jabatan dari Direktur yang diberhentikan/digantikan tersebut dan masa jabatan dari penambahan anggota Direksi baru tersebut adalah untuk sisa masa jabatan dari Direksi yang masih menjabat pada masa itu, kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.

17. Masa jabatan anggota Direksi dengan sendirinya berakhir, apabila anggota Direksi tersebut: a. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu putusan

pengadilan; atau b. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku; atau c. Meninggal dunia; atau d. Diberhentikan karena keputusan RUPS.

18. Gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya (jika ada) bagi anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

19. Bilamana jabatan seorang anggota Direksi lowong karena sebab apapun yang mengakibatkan jumlah anggota Direksi kurang dari 2 (dua) orang sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini, maka selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah lowongan itu, harus diadakan RUPS untuk mengisi lowongan tersebut, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

20. Apabila jabatan Direktur Utama lowong dan selama masa penggantinya belum diangkat atau belum memangku jabatannya, maka Wakil Direktur Utama yang ditunjuk oleh Rapat Direksi akan menjalankan kewajiban Direktur Utama dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang sama sebagai Direktur Utama. Dalam hal seluruh anggota Direksi lowong maka berlaku ketentuan dalam Pasal 19 ayat 6 Anggaran Dasar ini.

21. Anggota Direksi dapat memangku jabatan rangkap sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu :

a. Apabila rangkap jabatannya tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. b. Merangkap jabatan sebagai anggota Direksi lebih dari 1 (satu) Emiten atau Perusahaan

Publik. c. Merangkap jabatan sebagai Anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 3 (tiga) Emiten

atau Perusahaan Publik lain. d. Merangkap jabatan sebagai Anggota Komite paling banyak pada 5 (lima) komite di

Perusahaan Publik dimana yang bersangkutan juga menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris.

22. Setiap anggota Direksi dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Perseroan selain penghasilan yang sah.

TUGAS DAN WEWENANG DIREKSIPasal 16

1. Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan dalam anggaran dasar.

2. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab atas pengurusan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Direksi wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.

3. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian.

346 347

4. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Direksi dapat membentuk komite.

5. Dalam hal dibentuk komite sebagaimana dimaksud pada ayat 4, Direksi wajib melakukan evaluasi terhadap kinerja komite setiap akhir tahun buku.

6. Direksi bersama dengan Dewan Komisaris wajib menyusun : a. pedoman yang mengikat setiap anggota Direksi dan Dewan Komisaris, sesuai dengan

ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. b. kode etik yang berlaku bagi seluruh Direksi yang berlaku bagi seluruh anggota Direksi

dan anggota Dewan Komisaris, karyawan/pegawai, serta pendukung organ yang dimiliki Perseroan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

7. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota direksi dalam menjalankan tugasnya.

8. Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat 7 Pasal ini, apabila dapat membuktikan :

a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-

hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidaklangsung atas

tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

9. Direksi mewakili Perseroan secara sah dan secara langsung baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan sebagaimana ditentukan dalam ayat 10 pasal ini.

10. Direksi terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar Perseroan, untuk :

a. menerima atau memberikan pinjaman jangka menengah/panjang, dalam nilai yang melebihi batas yang dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan atau tanpa jaminan, kecuali pinjaman utang atau piutang yang timbul karena transaksi bisnis;

b. mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist) yang mempunyai akibat keuangan yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

c. menjual atau dengan cara apapun juga mengalihkan atau melepaskan barang-barang tidak bergerak termasuk hak atas tanah atau perusahaan-perusahaan Perseroan dengan nilai dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

d. mengagunkan atau dengan cara lain menjaminkan harta kekayaan milik Perseroan dengan nilai dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Dewan Komisaris;

e. mengambil bagian atau ikut serta, atau melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan atau Perseroan mendirikan perseroan baru yang tidak dalam rangka penyelamatan kredit sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan nilai dari waktuke waktu ditetapkan oleh Dewan Komisaris;

dengan tidak mengurangi ketentuan ayat 11 tersebut di bawah ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

346 347

11. Perbuatan hukum untuk (a) mengalihkan atau melepaskan hak atau (b) menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar harta Perseroan yaitu dengan nilai sebesar lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak dan transaksi sebagaimana dimaksud tersebut adalah transaksi pengalihan kekayaan bersih Perseroan yang terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku, harus mendapat persetujuan RUPS dengan syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat 3 Anggaran Dasar ini.

12. Perbuatan hukum untuk melakukan Transaksi Material, Transaksi Afiliasidan Transaksi Benturan Kepentingan Tertentu sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan untuk transaksi yang memerlukan persetujuan dari RUPS Perseroan adalah dengan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.

13. a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta sah mewakili Perseroan;

b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Wakil Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta sah mewakili Perseroan.

c. Dalam hal Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta sah mewakili Perseroan.

d. Direksi dapat memberikan kuasa tertulis kepada 1 (satu) orang karyawan perseroan atau lebih atau kepada orang lain untuk dan atas nama Perseroan melakukan perbuatan hukum tertentu dan dengan jangka waktu tertentu sebagaimana diuraikan dalam surat kuasa.

14. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS, dalam hal RUPS tidak menetapkan, maka pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Direksi.

15. Apabila terjadi sesuatu hal dimana kepentingan perseroan bertentangan dengan kepentingan pribadi salah seorang anggota Direksi, maka perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dan dalam hal perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perseroan akan diwakili oleh Dewan Komisaris atau seorang yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Dalam hal tidak ada anggota Dewan Komisaris maka Rapat Umum Pemegang Saham mengangkat seorang atau lebih untuk mewakili Perseroan dalam menjalankan tugas tersebut di atas.

16. Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila : a. terdapat perkara di pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang

bersangkutan; dan b. anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang berbenturan dengan

kepentingan Perseroan.

17. Dalam hal terdapat keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat 18, yang berhak mewakili Perseroan adalah :

a. anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan; b. Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan

dengan Perseroan; atau

348 349

c. pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS dalam hal seluruh anggota Direksi atau Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan.

18. Ketentuan mengenai tugas dan wewenang Direksi yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini mengacu pada peraturan OJK dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

RAPAT DIREKSIPasal 17

1. a. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis 1 (satu) Pemegang Saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah.

b. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi secara berkala paling kurang1 (satu) kali dalam setiap bulan.

2. Rapat Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dilangsungkan, sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam Rapat.

3. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

4. Kehadiran anggota Direksi dalam rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 3 wajib diungkapkan dalam laporan tahunan Perseroan.

5. Direksi harus menjadwalkan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 3 untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku.

6. Pada rapat yang telah dijadwalkan sebagaimana dimaksud pada ayat 5, bahan rapat disampaikan kepada peserta paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat diselenggarakan.

7. Dalam hal terdapat rapat yang diselenggarakan di luar jadwal yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada ayat 5, bahan rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum rapat diselenggarakan.

8. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut Anggaran Dasar ini. Pemanggilan untuk Rapat Direksi wajib disampaikan dengan sarana apapun dalam bentuk tertulis yang disampaikan kepada setiap anggota Direksi paling lambat 5 (lima) hari kalender sebelum Rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal Pemanggilan dan tanggal Rapat.

9. Pemanggilan tersebut harus mencantumkan acara Rapat, tanggal, waktu dan tempat Rapat.

10. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha atau ditempat kedudukan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan, atau di tempat lain dalam wilayah Republik Indonesia.

11. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama tidak ada atau berhalangan untuk menghadiri Rapat Direksi oleh sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Wakil Direktur Utama memimpin Rapat Direksi. Dalam hal Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama tidak ada atau berhalangan untuk menghadiri

348 349

Rapat Direksi oleh sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi yang hadir dan dipilih dalam Rapat Direksi tersebut dapat memimpin Rapat Direksi.

12. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh seorang anggota Direksi yang lain berdasarkan surat kuasa.

13. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lainnya yang diwakilinya.

b. Setiap anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan sifat kepentingan dalam suatu Rapat Direksi dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut, kecuali jika Rapat Direksi menentukan lain.

14. Pengambilan keputusan rapat Direksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.

15. Dalam hal tidak tercapai keputusan musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat 21, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak yaitu disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) dari anggota Direksi yang hadir.

16. Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi.

17. Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

18. Dalam hal terdapat anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani hasil rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 16 dan ayat 17, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada risalah rapat.

19. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 16 dan ayat 17 wajib didokumentasikan oleh Perseroan.

20. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 16 dan ayat 17 merupakan bukti yang sah mengenai keputusan-keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi yang bersangkutan, baik untuk para anggota Direksi maupun untuk pihak ketiga.

21. Direksi dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa semua anggota Direksi telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.

22. Ketentuan mengenai Rapat Direksi yang belum diatur dalam anggaran dasar ini mengacu pada Peraturan OJK dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

350 351

DEWAN KOMISARISPasal 18

1. Dewan Komisaris terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang, yang terdiri dari : - 1 (satu) orang Komisaris Utama; - 1 (satu) orang Komisaris atau lebih; dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

2. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, 1 (satu) di antaranya adalah Komisaris Independen.

3. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri lebih dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, jumlah Komisaris Independen wajib paling kurang 30% (tiga puluh persen) dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris.

4. Setiap anggota Dewan Komisaris t idak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris atau berdasarkanpenunjukan dari Dewan Komisaris.

5. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat :(1) mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik;(2) cakap melakukan perbuatan hukum;(3) dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat: a. tidak pernah dinyatakan pailit; b. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang

dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit; c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan

negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan d. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang

selama menjabat : i. pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan; ii. pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

iii. pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK.

(4) memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang undangan; dan(5) memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan.

6. Persyaratan anggota Dewan Komisaris wajib mengikuti ketentuan :a. UUPT;b. Peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal; danc. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.

7. Untuk Komisaris Independen, selain memenuhi ketentuan dalam ayat 5 dan ayat 6 harus pula memenuhi persyaratan sebagai Komisaris Independen sebagaimana ditentukan dalam peraturan Pasar Modal.

8. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 5, 6 dan 7 wajib dimuat dalam surat pernyataan dan disampaikan kepada Perseroan.

9. Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat 8 wajib diteliti dan didokumentasikan oleh Perseroan.

350 351

10. Persyaratan sebgai anggota Komisaris sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar ini wajib dipenuhi anggota Dewan Komisaris selama menjabat.

11. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini batal karena hukum sejak saat anggota Dewan Komisaris lainnya atau Direksi mengetahui tidak terpenuhinya persyaratan tersebut. Dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak diketahui, anggota Dewan Komisaris lainnya atau Direksi harus mengumumkan batalnya pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) Surat Kabar harian berperedaran Nasional dan memberitahukannya kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya untuk dicatat dalam Daftar Perseroan.

12. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk melakukan penggantian anggota Dewan Komisaris yang dalam masa jabatannya tidak lagi memenuhi persyaratan.

13. Usulan pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Komisaris kepada RUPS harus memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi nominasi.

14. Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, pengangkatan tersebut berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS dimana ia (mereka) diangkat dan berakhir pada 1 (satu) periode masa jabatan anggota Direksi tersebut yaitu 5 (lima) tahun atau sampai dengan penutupan RUPS tahunan pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud, kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.

15. Anggota Dewan Komisaris setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS.

16. a. RUPS dapat memberhentikan para anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya.

b. Alasan pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada Pasal ini dilakukan apabila anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris yang antara lain melakukan tindakan yang merugikan Perseroan atau karena alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS.

c. Keputusan pemberhentian anggota Dewan Komisaris tersebut diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri dalam RUPS.

d. Pemberian kesempatan untuk membela diri tersebut tidak diperlukan dalam hal yang bersangkutan tidak berkeberatan atas pemberhentian tersebut.

e. Pemberhentian anggota Dewan Komisaris berlaku sejak ditutupnya RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (a) ayat ini atau tanggal lain yang ditetapkan dalam keputusan RUPS.

17. a. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan.

b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah diterimanya surat pengunduran diri.

c. Perseroan waj ib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya permohonan pengunduran diri Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam butir a ayat ini dan hasil penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir b ayat ini.

d. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan tetap berkewajiban menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

352 353

e. Terhadap anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas tetap dapat dimintakan pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi sejak pengangkatan yang bersangkutan hingga tanggal disetujuinya pengunduran dirinya dalam RUPS.

f. Pembebasan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri diberikan setelah RUPS Tahunan membebaskannya.

18. Masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris akan berakhir dengan sendirinya apabila anggota Dewan Komisaris tersebut : a. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu putusan

pengadilan;b. Dilarang menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris karena ketentuan dari suatu

undang-undang atau peraturan perundang undangan yang berlaku;c. Meninggal dunia; ataud. Diberhentikan karena keputusan RUPS.

19. Gaji atau honorarium dan tunjangan lain dari anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS.

20. Bilamana jabatan seorang anggota Dewan Komisaris lowong sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris kurang dari 2 (dua) orang sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, maka RUPS harus diadakan dalam waktu selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kalender sesudah terjadinya lowongan tersebut, untuk mengisi lowongan tersebut dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

21. Apabila jabatan Komisaris Utama lowong dan selama penggantinya belum diangkat atau belum memangku jabatannya, maka salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris akan menjalankan kewajiban Komisaris Utama dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang sama sebagai Komisaris Utama.

22. Setiap anggota Dewan Komisaris dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Perseroan selain penghasilan yang sah.

23. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap apabila jabatan rangkap tersebut dilarang dan/atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

24. Ketentuan mengenai Dewan Komisaris yang belum diatur dalam anggaran dasar ini mengacu pada Peraturan OJK dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARISPasal 19

1. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.

2. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.

3. Anggota Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian.

352 353

4. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhakmemasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak untuk memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

5. Dewan Komisaris berhak untuk meminta penjelasan kepada Direksi tentang segala hal yang ditanyakan dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.

6. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara atau apabila karena sebab apapun Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.

7. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam Anggaran Dasar ini berlaku pula baginya.

8. Pada setiap waktu Dewan Komisaris berdasarkan suatu keputusan Rapat Dewan Komisaris dapat memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya (jabatan mereka) apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, pemberhentian tersebut dengan menyebutkan alasannya.

9. Pemberhentian sementara tersebut dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 15 ayat 11 Anggaran Dasar ini.

10. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap apabila jabatan rangkap tersebut dilarang dan/atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

11. Ketentuan mengenai Dewan Komisaris yang belum diatur dalam anggaran dasar ini mengacu pada Peraturan OJK dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

RAPAT DEWAN KOMISARISPasal 20

1. a. Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Direksi atau atas permintaan 1 (satu) Pemegang Saham atau lebih bersama-sama memiliki 1/10 (satu persepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah.

b. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan.

2. Rapat Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dilangsungkan, sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam Rapat.

3. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat bersama Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

4. Kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 3 wajib diungkapkan dalam laporan tahunan Perseroan.

354 355

5. Dewan Komisaris harus menjadwalkan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.b dan ayat 3 untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku.

6. Pada rapat yang telah dijadwalkan sebagaimana dimaksud pada ayat 5, bahan rapat disampaikan kepada peserta paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat diselenggarakan.

7. Dalam hal terdapat rapat yang diselenggarakan di luar jadwal yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada ayat 5, bahan rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum rapat diselenggarakan.

8. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama.Dalam hal Komisaris Utama berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka 1 (satu) oranganggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama berhak dan berwenang melakukan pemanggilan Rapat Dewan Komisaris.

9. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dikirimkan dengan sarana apapun dalam bentuk tertulis, pemanggilan mana harus dikirimkan kepada para anggota Dewan Komisaris selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sebelum Rapat tersebut diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat dalam keadaan yang mendesak yaitu selambat-lambatnya 1 (satu) hari kalender sebelum Rapat dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat, keadaan mendesak tersebut ditetapkan oleh Komisaris Utama. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir dalam Rapat, maka pemanggilan terlebih dahulu tidak disyaratkan.

10. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat Rapat.

11. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha atau di tempat kedudukan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan, atau ditempat lain asal saja dalam wilayah Republik Indonesia.

12. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, apabila Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan untuk menghadiri Rapat, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat tersebut.

13. Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris oleh anggota Dewan Komisaris yang lain berdasarkan surat kuasa.

14. a. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lainnya yang diwakilinya.

a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan sifat kepentingan dalam suatu Rapat Dewan Komisaris dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut, kecuali jika Rapat Dewan Komisaris menentukan lain.

b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan kecuali Pimpinan Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir.

15. Pengambilan keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

16. Dalam hal tidak tercapai keputusan musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat 15, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak yaitu disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) dari anggota Dewan Komisaris yang hadir.

354 355

17. Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris.

18. Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi.

19. Dalam hal terdapat anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani hasil rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 17 dan ayat 18, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada risalah rapat.

20. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 17 dan ayat 18 wajib didokumentasikan oleh Perseroan.

21. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 17 dan ayat 18 merupakan bukti yang sah mengenai keputusan keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan, baik untuk para anggota Dewan Komisaris maupun untuk pihak ketiga.

22. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan bahwa semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.

RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNANPasal 21

1. Direksi wajib membuat dan melaksanakan rencana kerja tahunan.

2. Direksi wajib menyampaikan rencana kerja tahunan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan.

3. Persetujuan laporan tahunan, termasuk pengesahan laporan keuangan tahunan serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris, dan keputusan penggunaan laba ditetapkan oleh RUPS.

4. Rencana kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus disampaikan sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.

5. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.

6. Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada Akuntan Publik yang ditunjuk oleh RUPS untuk diperiksa dan Direksi menyusun laporan tahunan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menyediakannya di kantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para pemegang saham terhitung sejak tanggal pemanggilan RUPS Tahunan.

7. Dalam waktu paling lambat 4 (empat) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup, Direksi menyusun laporan tahunan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

356 357

8. Laporan tahunan ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang menjabat pada tahun buku yang bersangkutan. Dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan tersebut, yang bersangkutan harus menyebutkan alasannya secara tertulis atau alasan tersebut dinyatakan oleh Direksi dalam surat tersendiri yang dilekatkan dalam laporan tahunan. Dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak memberikan alasan maka yang bersangkutan dianggap telah menyetujui isi laporan tahunan.

9. Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan Laporan Laba/Rugi dalam surat kabar berbahasa Indonesia dan berperedaran nasional menurut tata cara sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.2 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik.

PENGGUNAAN LABA DAN PEMBAGIAN DIVIDENPasal 22

1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan oleh RUPS Tahunan, dan merupakan saldo laba yang positif dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS tersebut

2. Dividen-dividen hanya dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam RUPS, dalam keputusan tersebut juga harus ditentukan waktu dan cara pembayaran dividen. Dividen untuk suatu saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan Pasal 9 Anggaran Dasar ini, yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang RUPS dalam mana keputusan untuk pembagian dividen diambil, satu dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan dari peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan

3. Dalam hal RUPS Tahunan tidak menentukan penggunaan lain, maka laba bersih setelah dikurangi dengan cadangan yang diwajibkan oleh UUPT dan Anggaran Dasar ini dapat dibagi sebagai dividen.

4. Dalam hal terdapat keputusan RUPS terkait dengan pembagian dividen tunai, Perseroan wajib melaksanakan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah diumumkannya ringkasan risalah RUPS yang memutuskan pembagian dividen tunai

5. Jikalau perhitungan laba rugi dari satu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dalam perhitungan laba rugi dan selanjutnya untuk tahun tahun berikutnya Perseroan dianggap tidak memperoleh laba selama kerugian yang tercatat dalam perhitungan laba rugi itu belum tertutup seluruhnya, dengan tidak mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku

6. Dividen yang tidak diambil setelah 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan khusus, RUPS mengatur tata cara pengambilan dividen yang telah dimasukkan kedalam cadangan khusus tersebut. Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus sebagaimana tersebut di atas dan tidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak Perseroan

7. Mengenai saham-saham yang tercatat dalam Bursa Efek berlaku peraturan-peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan

8. Pembagian dividen interim ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Direksi setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris, dengan memperhatikan proyeksi perolehan laba dan kemampuan keuangan Perseroan dan dengan memperhatikan ayat 6 Pasal ini.

356 357

9. Dalam hal setelah tahun buku berakhir ternyata Perseroan menderita kerugian, dividen interim yang telah dibagikan harus dikembalikan oleh Pemegang Saham kepada Perseroan.

10. Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan, dalam hal Pemegang Saham tidak dapat mengembalikan dividen interim sebagaimana dimaksud pada ayat 8 Pasal ini

PENGGUNAAN CADANGANPasal 23

1. Perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan, yang ditentukan oleh RUPS dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Kewajiban penyisihan untuk cadangan tersebut berlaku apabila Perseroanmempunyai laba yang positif.

3. Penyisihan laba bersih untuk cadangan dilakukan sampai cadangan mencapai paling sedikit 20 % (dua puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan.

4. Cadangan yang belum mencapai jumlah sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini hanya boleh dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dipenuhi oleh cadangan lain.

5. Jika jumlah cadangan telah melebihi jumlah 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan, RUPS dapat memutuskan agar jumlah kelebihannya digunakan untuk keperluan Perseroan.

PERUBAHAN ANGGARAN DASARPasal 24

1. Perubahan Anggaran Dasar harus dengan memperhatikan UUPT dan/atau peraturan Pasar Modal.

2. Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang berlaku.

3. Perubahan Anggaran Dasar harus dibuat dengan akta notaris dan dalam bahasa Indonesia.

4. Perubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut pengubahan nama Perseroan dan/atau tempat kedudukan Perseroan; maksud dan tujuan serta kegiatan usaha; jangka waktu berdirinya Perseroan; besarnya Modal Dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor dan/atau perubahan status Perseroan yang tertutup menjadi Perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Perubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 4 Pasal ini cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya dengan memperhatikan ketentuan dalam UUPT.

6. Ketentuan mengenai pengurangan modal dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku, khususnya peraturan Pasar Modal.

358 359

PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHANDAN PEMISAHAN

Pasal 25

1. Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan ditetapkan oleh RUPS dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Pasal 14 Anggaran Dasar ini.

2. Ketentuan lebih lanjut mengenai Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan adalah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

PEMBUBARAN, LIKUIDASI DAN BERAKHIRNYASTATUS BADAN HUKUM

Pasal 26

1. Pembubaran Perseroan dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Pasal 14 Anggaran Dasar ini.

2. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembubaran, likuidasi dan berakhirnyastatus badan hukum adalah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan perundang undangan di bidang Pasar Modal.

TEMPAT TINGGALPasal 27

Untuk hal-hal yang mengenai Perseroan, para Pemegang Saham dianggap bertempat tinggal pada alamat-alamat sebagaimana dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

PERATURAN PENUTUPPasal 28

Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, maka RUPS yang akan memutuskannya.

358 359

XVIII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

1. Pemesanan Pembelian Saham

Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Prospektus ini dan FPPS. Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek. FPPS asli yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dapat diperoleh dari para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan yang namanya tercantum pada Bab Penyebarluasan Prospektus dan FPPS dalam Prospektus ini. FPPS dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani.Setiap pemesan saham harus telah memiliki rekening efek pada perusahaan efek/bank kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening pada KSEI.

2. Pemesan yang Berhak

Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah perorangan dan/atau Lembaga/Badan Usaha sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No.IX.A.7.

3. Jumlah Pesanan

Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yakni 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham.

4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif

Saham-saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas Pada Penitipan Kolektif No. SP-003/SHM/KSEI/0317 tertanggal 23 Maret 2017 yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI.A. Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas saham-saham yang ditawarkan

berlaku ketentuan sebagai berikut:1. Perseroan tidak menerbitkan Surat Kolektif Saham, akan tetapi saham-saham tersebut

akan didistribusikan secara elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Saham hasil Penawaran Umum Perdana Saham akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek atas nama pemegang rekening selambat-lambatnya pada tanggal 20 Juni 2017;

2. Perseroan akan menerbitkan Surat Konfirmasi Pencatatan Saham (SKPS) kepada KSEI sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas saham-saham dalam Penitipan Kolektif;

3. Sebelum Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini dicatatkan di Bursa Efek, pemesan akan memperoleh konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan (“FKP”);

4. KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan Saham. Konfirmasi Tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah atas Saham yang tercatat dalam Rekening Efek;

5. Pengalihan kepemilikan Saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI;

6. Pemegang saham yang tercatat dalam Rekening Efek berhak atas dividen, bonus, hak memesan efek terlebih dahulu, dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainnya yang melekat pada saham;

360 361

7. Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui Rekening Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang menjadi pemegang rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian;

8. Setelah Penawaran Umum Perdana Saham dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum Perdana Saham didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang telah ditunjuk;

9. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek;

10. Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Saham selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham;

11. Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas Saham Perseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan Saham tersebut.

B. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif Sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada para Penjamin Emisi atau Agen Penjualan di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.

5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham

Selama Masa Penawaran, para pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian saham selama jam kerja yang berlaku pada kantor Penjamin Pelaksana Efek atau para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan dimana FPPS diperoleh.

Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) FPPS dengan jumlah minimum pemesanan 1 (satu) lot dan wajib diajukan oleh pemesan yang bersangkutan dengan melampirkan fotokopi tanda identitas diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran Dasar bagi badan hukum) serta melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pemesanan. Bagi pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri / domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan.

Agen Penjualan, para Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham tidak terpenuhi.

6. Masa Penawaran Awal

Masa Penawaran Awal akan dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2017 sampai dengan 6 Juni 2017 mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.

7. Masa Penawaran Umum

Masa Penawaran Umum akan dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2017 sampai dengan 16 Juni 2017 mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.

360 361

8. Tanggal Penjatahan

Tanggal penjatahan dimana Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan menetapkan penjatahan saham untuk setiap pemesan adalah tanggal 19 Juni 2017.

9. Pemesanan Pembelian Saham Secara Khusus

Pemesanan pembelian saham secara khusus oleh para karyawan Perseroan (dalam hal ini adalah Program ESA) dengan Harga Penawaran per saham pada Program ESA mengikuti Harga Penawaran pada Penawaran Umum, sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dari jumlah saham yang ditawarkan.

10. Syarat Pembayaran

Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek atau wesel bank dalam mata uang Rupiah dan dibayarkan kepada para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan pada waktu FPPS diajukan. Setoran dimasukan kedalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada :

PT Bank Central Asia TbkCabang KCK

atas nama PT BCA SekuritasNomor rekening 2050030485

Pembayaran dapat menggunakan cek, bilyet giro dan alat pembayaran perbankan lainnya atau irrevocable standing instruction yang diterbitkan oleh Bank dan yang wajib dilaksanakan pada tanggal penjatahan saham yang harus dilampirkan pada saat melaksanakan pemesanan saham. Seluruh dana pembayaran pemesanan paling lambat harus sudah efektif “in good funds” di rekening penjamin pelaksana emisi efek pada tanggal akhir masa penawaran, yaitu tanggal 16 Juni 2017 pukul 15.00 WIB, untuk nasabah ritel dan institusi sedangkan khusus untuk nasabah institusi internasional yang menerima penjatahan pasti harus sudah ”in good funds” pada tanggal distribusi saham.

Apabila pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik Pihak yang mengajukan (menandatangani) formulir pemesanan. Cek milik/atas nama pihak ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran.

Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua cek dan bilyet giro bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau bilyet giro ditolak oleh bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis dianggap batal. Untuk pembayaran pemesanan pembelian saham secara khusus, pembayaran dilakukan langsung kepada Perseroan. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transferdari bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Nota Kredit Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan nomor FPPS/DPPS-nya.

11. Bukti Tanda Terima

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek, dan Agen Penjualan yang menerima pengajuan FPPS, akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan atau fotokopi lembar ke-5 (lima) dari FPPS yang telah ditandatangani (tanda tangan asli) sebagai Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. Bukti Tanda Terima tersebut harus disimpan dengan baik agar kelak dapat diserahkan kembali pada saat pengembalian uang pemesanan dan/atau penerimaan Formulir Konfirmasi Penjatahan atas pemesanan pembelian saham. Bagi pemesan pembelian saham secara khusus, Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham akan diberikan langsung oleh Perseroan.

362 363

12. Penjatahan Saham

Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek selaku Manajer Penjatahan dengan sistem kombinasi yaitu Penjatahan Terpusat (Pooling) dan Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7 serta peraturan perundangan lain termasuk bidang Pasar Modal yang berlaku.

Untuk mempertahankan tingkat likuiditas saham, Perseroan menetapkan sistem penjatahan yang akan dilakukan yaitu penjatahan pasti (fixed allotment) dan penjatahan terpusat (Pooling), dimana penjatahan pasti dibatasi hingga jumlah maksimum 98% (sembilan puluh delapan persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dan 2% (dua persen) akan dilakukan dengan Penjatahan Terpusat (Pooling). (i) Penjatahan Pasti (Fixed Allotment)

Penjatahan pasti dibatasi 98% (sembilan puluh delapan persen) dari jumlah yang ditawarkan yang akan dialokasikan namun tidak terbatas pada Dana Pensiun, Asuransi, Reksadana, Yayasan, Institusi bentuk lain, individu, baik domestik maupun luar negeri. Porsi penjatahan pasti ini sudah termasuk jumlah saham dalam program ESA sebesar 1,00% (satu koma nol persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan kepada masyarakat dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini.

Penjatahan Pasti dalam Penawaran Umum Perdana Saham hanya dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:1. Manajer Penjatahan menentukan besarnya persentase dan Pihak yang akan

mendapatkan Penjatahan Pasti dalam Penawaran Umum Perdana Saham. Penentuan besarnya persentase Penjatahan Pasti wajib memperhatikan kepentingan pemesan perorangan;

2. Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud pada butir 1) termasuk pula jatah bagi pegawai Perseroan yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum Perdana Saham (jika ada) dengan jumlah paling banyak 0,5% (nol koma lima persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham; dan

3. Penjatahan Pasti dilarang diberikan kepada :a. Direktur, Komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh per seratus)

atau lebih saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agen penjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham;

b. Direktur, Komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; atau c. Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a) dan huruf b), yang bukan

merupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga.

(ii) Penjatahan Terpusat (Pooling)Penjatahan terpusat dibatasi sampai dengan 2% (dua persen) dari jumlah yang ditawarkan.Jika jumlah Efek yang dipesan melebihi jumlah Efek yang ditawarkan melalui suatu Penawaran Umum Perdana Saham, maka Manajer Penjatahan yang bersangkutan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa Efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut:1. Dalam hal setelah mengecualikan pemesan Efek sebagaimana dimaksud dalam

Peraturan No.IX.A.7 dan terdapat sisa Efek yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka:a) pemesan yang tidak dikecualikan akan menerima seluruh jumlah Efek yang dipesan;

danb) dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan

sepenuhnya dan masih terdapat sisa Efek, maka sisa Efek tersebut dibagikan secara proporsional kepada para pemesan sebagai berikut :a. Direktur, Komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh per

seratus) atau lebih saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agen penjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham;

362 363

b. Direktur, Komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; atau c. Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a) dan huruf b), yang

bukan merupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga.

menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.2. Dalam hal setelah mengecualikan pemesan Efek sebagaimana dimaksud dalam

Peraturan No.IX.A.7 dan terdapat sisa Efek yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu, harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:a) dalam hal tidak akan dicatatkan di BEI, maka Efek tersebut dialokasikan secara

proporsional menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan tanpa pecahan; atau

b) dalam hal akan dicatatkan di BEI, maka Efek tersebut dialokasikan dengan memenuhi persyaratan berikut ini:

(1) para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di BEI, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah Efek yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh BEI di mana Efek tersebut akan tercatat; dan

(2) apabila terdapat Efek yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsional dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.

Manajer Penjatahan akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada Peraturan No.VIII.G.12 dan Peraturan No.IX.A.7.

Perseroan akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum Perdana Saham kepada OJK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah tanggal penjatahan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.2 yang disertai dengan Laporan Penjatahan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.A.7.

Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Efek dan terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan pemesanan Efek melalui lebih dari satu formulir pemesanan untuk Penawaran Umum Perdana Saham, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Efek yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

13. Penundaan Masa Penawaran Umum atau Pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham

Sesuai dengan Peraturan No.IX.A.2 dan Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum Perdana Saham untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif atau membatalkan Penawaran Umum Perdana Saham dengan ketentuan terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yaitu:i. lndeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun rnelebihi 10% (sepuluh perseratus)

selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut;ii. Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara

signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau iii. Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan

yang ditetapkan oleh OJK berdasarkan Formulir sebagaimana ditentukan dalam Peraturan No. IX.A.2

364 365

Apabila terjadi penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:a) mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum

dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

b) menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a);

c) menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a) kepada OJK paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud; dan

d) Perseroan yang menunda masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Efek telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan Efek kepada pemesan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

Perseroan yang melakukan penundaan karena penurunan indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun rnelebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut, dan akan memulai kembali masa Penawaran Umum berlaku ketentuan sebagai berikut:1) Perseroan wajib memulai kembali masa Penawaran Umum paling lambat 8 (delapan) hari

kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan;

2) dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun kembali s rnelebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut, maka Perseroan dapat melakukan kembali penundaan masa Penawaran Umum;

3) wajib menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum dan informasi tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan masa Penawaran Umum (jika ada) dan mengumumkannya dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja sebelum dimulainya lagi masa Penawaran Umum. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Emiten dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan

4) wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 3) kepada OJK paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud.

14. Pengembalian Uang Pemesanan

a. Dengan memperhatikan Peraturan IX.A.2, dalam hal pemesanan Efek ditolak sebagian atau seluruhnya, atau dalam hal terjadi pembatalan Penawaran Umum, jika pemesanan Efek sudah dibayar, maka masing-masing Penjamin Pelaksana Emisi Efek bertanggung jawab dan wajib secara sendiri-sendiri tidak secara bersama-sama mengembalikan kelebihan uang pemesanan kepada para pemesan dan Para Penjamin Emisi Efek selambat-lambatnya pada Tanggal Pengembalian, dan setiap Penjamin Emisi Efek tersebut bertanggung jawab dan wajib secara sendiri-sendiri tidak secara bersama-sama mengembalikan uang pemesanan kepada para pemesan yang telah diterimanya sehubungan dengan pembelian sesegera mungkin namun bagaimanapun juga tidak boleh lebih lambat dari Tanggal Pengembalian. Oleh karenanya Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek dengan ini membebaskan Perseroan dari segala tuntutan/denda atas kelalaian tersebut.

b. Pengembalian uang tersebut dapat dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan atau melalui instrumen pembayaran lainnya dalam bentuk cek atau bilyet giro yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada Penjamin Emisi Efek dimana pemesanan diajukan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham dan bukti tanda jati diri.

364 365

c. Setiap pihak yang lalai dalam melakukan pengembalian uang pemesanan sehingga terjadi keterlambatan dalam pengembalian uang pemesanan tersebut atau mengakibatkan pihak lain menjadi terlambat dalam melakukan kewajibannya untuk mengembalikan uang pemesanan, wajib membayar ganti rugi kepada para pemesan yang bersangkutan yang besarnya dihitung berdasarkan suku bunga jasa giro pada Bank yang akan ditentukan kemudian dalam perubahan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek (“Suku Bunga”), untuk setiap hari keterlambatan sampai dengan dilunasinya jumlah yang belum dibayar tersebut, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

Pihak yang terlambat melakukan pengembalian uang pemesanan kepada pemesan karena kelalaian pihak lainnya sesuai dengan ketentuan Pasal 10.6 Perjanjian Penjaminan Emisi Efek harus dibebaskan dari segala tuntutan yang disebabkan oleh keterlambatan pengembalian uang pemesanan dan dibebaskan dari kewajiban membayar denda tersebut.

d. Sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek yang mengakibatkan batalnya Penawaran Umum Perdana Saham atau penundaan Penawaran Umum Perdana Saham sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek berlaku ketentuan sebagai berikut:1. Apabila hal tersebut terjadi sebelum Tanggal Pembayaran, maka pengembalian

uang pemesanan (termasuk setiap denda atas keterlambatan pengembalian uang pemesanan) menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau Para Penjamin Emisi Efek sesuai dengan bagian penjaminannya masing-masing, dan harus diselesaikan dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah terjadinya pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek tersebut atau penundaan Penawaran Umum Perdana Saham.

Oleh karenanya Perseroan dibebaskan dari tanggung jawab atas segala tuntutan yang disebabkan oleh tidak dilaksanakannya pengembalian uang tersebut (termasuk denda keterlambatan, apabila ada).

2. Apabila hal tersebut di atas terjadi setelah Tanggal Pembayaran dan uang pemesanan telah diterima oleh Perseroan, maka pengembalian uang pemesanan (termasuk setiap denda atas keterlambatan pengembalian uang pemesanan) menjadi tanggung jawab Perseroan yang pengembalian pembayarannya melalui KSEI kepada para pemesan.

Oleh karenanya masing-masing Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau Penjamin Emisi Efek dibebaskan dari tanggung jawab atas segala tuntutan yang disebabkan oleh tidak dilaksanakannya pengembalian uang tersebut (termasuk denda keterlambatan, apabila ada).

e. Apabila uang pemesanan yang akan dikembalikan telah tersedia, akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambil, maka hal tersebut bukan merupakan tanggung jawab Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau para Para Penjamin Emisi Efek, sehingga tidak ada kewajiban pembayaran denda dan/atau bunga kepada para pemesan.

15. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan (FKP) Atas Pemesanan Pembelian Saham

Distribusi Saham kepada masing-masing rekening efek pemesan saham pada para Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan dimana FPPS yang bersangkutan diajukan akan dilaksanakan paling lambat dalam waktu 2 (dua) hari kerja setelah tanggal penjatahan. Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham atas distribusi saham tersebut dapat diambil dengan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham.

16. Lain - Lain

Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Efek dan terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan pemesanan Efek melalui lebih dari satu formulir pemesanan untuk setiap Penawaran Umum Perdana Saham, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Efek yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

366 367

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek, Agen Penjualan dan pihak terafiliasi dilarang untuk membeli atau memiliki saham untuk rekening sendiri apabila terjadi kelebihan permintaan beli. Pihak-pihak terafililasi hanya diperkenankan untuk membeli dan memiliki saham apabila terdapat sisa saham yang tidak dipesan oleh pihak yang tidak terafiliasi baik asing maupun lokal. Tata cara pengalokasian dilakukan secara proporsional.

Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum Perdana Saham, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan atau pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual efek yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

366 367

XIX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Prospektus serta FPPS dapat diperoleh di kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek di bawah ini:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Bahana Sekuritas

Graha Niaga Lantai 19Jl. Jend. Sudirman Kav. 58

Jakarta 12190Telp. (021) 250 5080Faks. (021) 522 5889

Website: www.bahana.co.idEmail: [email protected]

PT BCA Sekuritas

Menara BCA, Grand Indonesia, Lantai 41, Jl. M. H. Thamrin No. 1

Jakarta 12190Telp. (021) 2358 7222Faks. (021) 2358 7250

Website: www.bcasekuritas.co.idEmail: [email protected]

PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia

DBS Bank Tower,Ciputra World I Lantai 32

Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5Jakarta 12940

Telp. (021) 3003 4900Faks. (021) 3003 4944

Website: www.dbsvickers.comEmail:corporate.finance@

id.dbsvickers.com

PENJAMIN EMISI EFEK

PT Bosowa Sekuritas

Equity Tower Lt. 15 Suites 15DJl. Jend. Sudirman Kav. 52-53,

SCBD Lot 9 Jakarta 12190

Telp. (021) 290 35177Faks. (021) 290 35166

PT Dhanawibawa Sekuritas Indonesia

Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower, Lt. 17

Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan 12190Telp. (021) 515 1678Faks. (021) 515 1226

PT Erdikha Elit Sekuritas

Sucaco Building Lt. 3 Jl. Kebon Sirih Kav. 71

Jakarta 10340Telp. (021) 3983 6420Faks. (021) 315 2841

PT KGI Sekuritas Indonesia

Sona Topas Tower Lt. 11 Jl.Jend.Sudirman Kav. 26

Jakarta 12920Telp. (021) 250 6337

Faks. (021) 250 6351/52

PT Magenta Kapital Sekuritas Indonesia

Menara Batavia Lt. 23 Jl. KH Mas Mansyur Kav. 126

Jakarta 10220 Telp. (021) 5793 0078 Faks. (021) 5793 0079

PT Panca Global Securities Tbk

Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower, Suite 1706A

Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan 12190Telp. (021) 515 5456Faks. (021) 515 5466

PT Phillip Sekuritas Indonesia

ANZ Tower Lt. 23BJl. Jend. Sudirman Kav. 33A

Jakarta 10220 Telp. (021) 5790 0800Faks. (021) 5790 0809

PT Profindo Sekuritas Indonesia

Gedung Permata Kuningan Lt. 19 Jl. Kuningan Mulia Kav. 9C,

Guntur Setiabudi Jakarta 12980

Telp. (021) 8378 0888 Faks. (021) 8378 0889

PT Yulie Sekurindo Tbk

Plaza ASIA Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59

Jakarta 12190 Telp. (021) 5140 2181

Faks. (021) 5140 2182

Selain di kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek, Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) dapat diperoleh di Gerai Penawaran Umum yang bertempat di:

PT Datindo EntrycomJl. Hayam Wuruk No. 28

Jakarta 10120

368 PB

Halaman ini sengaja dikosongkan