22
Puncture Pleura M.Denny. A 1010211145

Puncture Pleura

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Puncture Pleura

Puncture Pleura

M.Denny. A1010211145

Page 2: Puncture Pleura

Indikasi

1. Terapeutik : mengurangi sesak nafas2. Diagnostik : pemeriksaan sitologi, kultur

mikroorganisme (resistensi dan sensitifitas) thd BTA,jamur dan parasit

Page 3: Puncture Pleura

Kontraindikasi

1. Gagal jantung (yang belum diatasi)2. Keadaan yang tidak dapat mentolerir komplikasi

pneumotoraks3. Keadaan umum sangat lemah sehingga tidak dapat

duduk/setengah duduk4. Jumlah cairan terlalu sedikit5. Gangguan hemostasis yang belum diatasi6. Pasien dengan positive pressure ventilation karena

resiko fistel bronkhopleura dan tension pneumothoraks

Page 4: Puncture Pleura

Persiapan1. Izin tindakan dan inform consen2. Foto Thoraks PA3. Foto thoraks lateral dekubitus (jika masih meragukan)4. Masa perdarahan dan masa pembekuan5. Alat dan obat:

a. Lidokain 2-4 ampb. Disposabel spuit 2,5 cc 2 buahc. Disposabel spuit 50 cc 1 buahd. Three way 1 buahe. Abocath no. 14 atau 16 1 buahf. Blood set 1 buahg. Bag. penampung

Page 5: Puncture Pleura

Prosedur Standar Tindakan Pungsi Efusi Pleura

• Persiapan Pasien• Sebelum memulai tindakan, seorang klinisi

harus memberikan penjelasan kepada pasien tentang apa yang akan dilakukan, tujuan tindakan, serta risiko yang mungkin terjadi. Selanjutnya adalah menentukan lokasi pungsi dengan cara pemeriksaan fisis dan foto thoraks.

Page 6: Puncture Pleura

• Untuk membedakan efusi pleura dan pneumotoraks diperlukan pemeriksaan fisis yang cermat, karena jenis kelainan akan menentukan lokasi pungsi. Pada efusi pleura, pungsi dilakukan ditempat yang paling pekak (redup). Pada pneumotoraks, pungsi dilakukan di tempat tertinggi, dan dapat dilakukan di garis aksilaris anterior ataupun posterior.

Page 7: Puncture Pleura

• Pungsi bisa dilakukan di garis aksilaris anterior ataupun posterior. Tusukan di garis aksilaris anterior harus dilakukan diatas tulang iga agar tidak mengenai pembuluh darah dan saraf interkostal. Bila tusukan dilakukan di garis aksilaris posterior, maka pungsi dilakukan di bawah tulang iga. Dalam memilih sisi untuk pungsi perlu dipertimbangkan bentuk rongga dada pasien. Perlu berhati-hati agar jarum tidak mengenai pembuluh darah atau diafragma.

Page 8: Puncture Pleura

Alat dan Bahan

1) Sarung tangan, masker, baju operasi, duk steril yang berlubang.

2) Semprit 5cc dengan jarum steril berisi lidokain HCl 1%.

3) Beberapa buah semprit steril 10-20cc.4) Keran tiga arah (three way-stop clock) steril.5) Jarum pungsi nomor 18-22 sesuai kebutuhan.6) Beberapa tabung steril untuk pemeriksaan

laboratorium.

Page 9: Puncture Pleura

Pelaksanaan1) Premedikasi pada pasien, terutama bayi dan anak

kecil, dengan sedasi yang adekuat.2) Pasien didudukan atau dibaringkan dengan kedua

lengan terangkat keatas; pada bayi dan anak kecil lebih disukai posisi berbaring. Pungsi dilakukan di garis mid-aksilaris sela iga 5,6, atau 7. Pada anak yang lebih besar dan kooperatif, posisi duduk lebih baik. Pungsi lebih disukai di garis aksilaris posterior sela iga 6,7, atau 8. Pungsi pada mid-aksilaris dan posterior lebih disukai karena paling sedikit menimbulkan kerusakan.

3) Tindakan aseptic dan antiseptic daerah pungsi dan sekitarnya.

Page 10: Puncture Pleura

4) Kain duk steril berlubang diletakkan diatasnya.5) Anestesi lokal secara infiltrasi.6) Semprit dengan nomor jarum 18-21 (sesuai

kebutuhan) ditusukan tegak lurus dinding thoraks, sehingga adanya tahanan tidak terasa lagi (lebih kurang 1-2cm). Posisi semprit dalam keadaan siap menghisap, sehingga bila jarum telah mencapai rongga pleura, cairan/udara dalam rongga segera terhisap dengan sendirinya.

7) Apabila cairan yang keluar purulen, maka jarum dapat diganti dengan jarum yang lebih besaragar cairan lebih mudah keluar. Kemudian dihubungkan dengan kerantiga arah dan selang penghubungnya.

Page 11: Puncture Pleura

8) Bila tujuan pungsi semata-mata untuk diagnostic, maka semprit diganti, jarum tetap. Cairan yang didapat kemudian diperiksa.

9) Bila tujuannya adalah diagnostic dan terapetik, maka dipasang keran tiga arah dan selang penghubungnya untuk dapat mengeluarkan cairan sebanyak-banyaknya.

10) Tampung cairan yang didapat secukupnya dalam botol steril, periksa di laboratorium.

11) Bekas tusukan dirawat dan ditutup kasa steril.

Page 12: Puncture Pleura

Pengawasan Paska Tindakan

– Dilakukan foto toraks secepatnya untuk melihat keberhasilan dari pungsi tersebut.

– Amati komplikasi yang mungkin terjadi.

Page 13: Puncture Pleura

Komplikasi

– Pneumotoraks– Hematotoraks– Infeksi.

Page 14: Puncture Pleura

WSD

• Merupakan tindakan invasif yang dialakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah, pus) dari rongga pleura, rongga thoraks, dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung

Page 15: Puncture Pleura

Indikasi

• Pneumotoraks, hemotoraks, empyema• Bedah paru– karena ruptur pleura udara dapat masuk ke dalam

rongga pleura– reseksi segmental msalnya pada tumor, TBC– lobectomy, misal pada tumor, abses paru

Page 16: Puncture Pleura

Tujuan pemasangan WSD

• Memungkinkan cairan ( darah, pus, efusi pleura ) keluar dari rongga pleura

• Memungkinkan udara keluar dari rongga pleura• Mencegah udara masuk kembali ke rongga

pleura yang dapat menyebabkan pneumotoraks• Mempertahankan agar paru tetap mengembang

dengan jalan mempertahankan tekanan negatif pada intra pleura

Page 17: Puncture Pleura

Prinsip kerja WSD

1. Gravitasi : Udara dan cairan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah.

2. Tekanan positif : Udara dan cairan dalam kavum pleura ( + 763 mmHg atau lebih ). Akhir pipa WSD menghasilkan tekanan WSD sedikit ( + 761 mmHg )

3. Suction

Page 18: Puncture Pleura

Jenis WSD

1. Satu botol 2. Dua botol3. Tiga botol4. Unit drainage sekali pakai5. Fluther valve6. Calibrated spring mechanism

Page 19: Puncture Pleura
Page 20: Puncture Pleura
Page 21: Puncture Pleura

Tempat pemasangan WSD

1. Bagian apeks paru ( apikal )2. Anterolateral interkosta ke 1- 2 untuk

mengeluarkan udara bagian basal3. Posterolateral interkosta ke 8 – 9 untuk

mengeluarkan cairan ( darah, pus ).

Page 22: Puncture Pleura

Persiapan alat1. Sistem drainase tertutup2. Motor suction3. Selang penghubung steril4. Cairan steril : NaCl, Aquades5. Botol berwarna bening dengan kapasitas 2 liter6. Kassa steril7. Pisau jaringan8. Trocart9. Benang catgut dan jarumnya10. Sarung tangan 11. Duk bolong12. Spuit 10 cc dan 50 cc13. Obat anestesi : lidocain, xylocain14. Masker