51
PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK

PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

  • Upload
    others

  • View
    49

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

PUPUK HAYATI

DAN PUPUK ORGANIK

Page 2: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

▪ Menyediakan/memfasilitasi penyerapan unsur hara → bakteripenambat N2, mikroba pelarut P → konvensional

▪ Memacu pertumbuhan tanaman → perakaran berkembang sehingga efektif dan efisien dalam penyerapan hara

▪ Menekan & mengurangi cekaman (stress) pada tanaman akibat faktor biotik & abiotik → mikroba penghasil enzim, Extracelluler polysaccharides (EPS)., siderofor (senyawa pengompleks Fe 3+), dll.

Fungsi Pupuk Hayati

Page 3: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Pupuk Hayati

Pupuk Hayati (Biofertilizer)

Permentan No. 1/2019

nama kolektif kelompok fungsional mikroba tanah, berfungsi menyediakan hara bagi tanaman langsung

maupun tidak langsung, meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan dan kesehatan tanah

Bentuk CAIR dan PADAT

✓ Penambat N2

✓ Pelarut P✓ Pemacu tumbuh (fitohormon)✓ Perombak bahan organik✓ Pengendali cekaman biotik & abiotik:

▪ Patogen tular tanah▪ Salinitas dan genangan▪ Kekeringan▪ Polutan

2-10 L/ha 0,5 kg/ha

Page 4: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Pupuk Hayati PADAT Pupuk Hayati CAIR

Aplikasi • seed treatment

• root/seedling dipping

• seed treatment

• soil treatment

• root/seedling dipping

Dosis • 400 g – 500 g per ha • 2 – 10 L per ha

• frekuensi aplikasi lebih sering (bisa sampai 8 x aplikasi)

Kelebihan • aplikasi hanya 1x (seed treatment) di saat persemaian

• dapat diaplikasikan di banyak agroekosistem (tidak tergantung jenis tanah)

• biaya transportasi lebih rendah

• masa simpan sampai 12 bulan (with osmo protectant)

• mampu berkompetisi dengan mikroba indigenous

Kekurangan • masa simpan + 6 – 12 bulan (tergantung suhu simpan)

• lebih sensitif terhadap kondisi cekaman/jenis tanah

• biaya transportasi tinggi dan lebih rumit (perlu palet kayu untuk packing)

Page 5: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Jenis Pupuk Hayati

Pupuk Hayati Tunggal Pupuk Hayati Majemuk

• Legin (Rhizobium)

• Rhizogin

konsorsium (> 1 jenis mikroba)

antar mikroba tidak antagonis

200 - 500 g/ha

1 – 2 kg/ha25 kg/ha

pupuk hayati

dekomposer dekomposer + pupuk hayati

Page 6: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Fernadez-San Millan et al. (2020)Shanshan Xie et al. (2015)T. Shankar et al. (2012)

Pengaruh Inokulasi Mikroba terhadap Bibit Tanaman (in planta)

efek fitohormon

Pengaruh inokulasi mikroba tidak sepenuhnya karena kemampuan menambat N2

Page 7: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Tahun Total Pupuk Hayati Terdaftar

1981 1

2003 35

2013 204

2015 208

2019 222

Kandungan Pupuk Hayati

• Rhizobium• Azotobacter• Azospirillum• Bacillus• Pseudomonas• Lactobacillus• Streptomyces• Cytophaga• Pantoea• Alcaligenes

Pembuatan pupuk hayati bermutu untuk lahan sawah mempunyai prospek yang baik untuk:• meningkatkan produktivitas lahan sawah• mengantisipasi makin mahal dan langkanya pupuk

sintetik

Keberhasilan pupuk hayati sangat tergantung pada pemilihan mikroba yang sesuai dengan agroekosistem tempat mikroba ini diaplikasikan dan metode aplikasi yang tepat

61,3% pupuk hayati cair 38,7% pupuk hayati padat

• Saccharomyces• Trichoderma• Aspergillus

50

9.9

2.8

66.7

38.4

24.2

9.3

Rasio petani yang

menggunakan dan

mengenal (%)

Petani yang sudah

menggunakan (%)

Petani yang sudah

mengenal (%)

Toko saprodi yang

menjual (%)

Kab. B a n d u n g

(86 petani)

Kab. Se m a r a n g

(71 petani)

28.6

(Survei 2004/2005, Husen et al.2007)

Page 8: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Aplikasi dan Manfaat Pupuk Hayati

Prinsip aplikasi pupuk hayati ialah menempatkan inokulan/ mikroba terpilih pada benih atau perkaran dalam jumlah banyak untuk menekan invasi mikroba pribumi (indigenous).

Invasi dan kolonisasi awal dari mikroba pupuk hayati akan meningkatkan daya saing mikroba tersebut terhadap mikroba pribumi, sehingga inokulan mempunyai kesempatan untuk membantu penyediaan hara dan meningkatkan pertumbuhan tanaman

(Kalia et al. 2020)

Page 9: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Pupuk Hayati Lahan Sawah

• Penambat N2

• Pelarut P

• Penghasil fitohormon

Site Microbes

Flood water • Photosynthetic bacteria• Blue green algae

(Cyanobacteria)

Rhizosphere Free-living bacteria and associative organisms →Azotobacter, Bacillus, Pseudomonas

Azospirillum

Phyllosphere(mikrohabitatpermk daun)

Methylobacterium

• Azospirillum• Azotobacter• Phosphobacteri

a• Blue green algae• Mycorrhiza

Page 10: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

dilakukan secara aseptik (mencegah kontaminasi)Pembuatan Pupuk Hayati

starter

Page 11: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Syarat Mikroba Pupuk Hayati

▪memiliki sifat unggul dalam kemampuan sebagai pupuk hayati (menambat N, melarutkan P/K), produksi fitohormon)

▪ bukan mikroba patogen bagi tanaman

▪ jika diformulasi dalam pupuk hayati majemuk, antar mikroba tidak bersifat saling antagonis

▪ mikroba tumbuh cepat dan mudah diperbanyak

uji antagonistik antar isolat

Page 12: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Pupuk Hayati Padat

vermicompost

• Tidak mengandung senyawa toksik

• Memiliki kapasitas penyerapan kelembaban yang baik

• Gampang diproses

• Mudah disteril

• Mudah diperoleh (banyak tersedia)

• Tidak mahal

• Mengandung karbon > 30-40%

Bahan Pembawa

Pupuk Hayati Cair

Mikroba pupuk hayati

Media:

▪ Sumber C → gula merah, molase, gula pasir, lidah buaya, rumput laut

▪ Sumber N → urin, kotoran hewan, air tahu, tempe, daun, rebung, kecambah, tepung ikan, dll.

▪Mineral dan vitamin → air kelapa, dll.

Proses fermentasi → 1-2 minggu

Biolove Agrobost

Page 13: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Hayati Majemuk

No. PARAMETER

SYARAT TEKNIS SESUAI BENTUK PUPUK HAYATI

PADAT CAIR

2. Uji Fungsional* (sesuai dengan

klaim produk) → bisa salah

satu

a. Penambat N

b. Pelarut P

c. Pelarut unsur hara lain

d. Perombak bahan organik

e. Pembentuk bintil akar

Positif

Positif

Positif

Positif

Positif

Positif

Positif

Positif

Positif

Positif

3 Patogenisitas pada tanaman Negatif

4. E. coli

Salmonella sp.

< 1 x 103 cfu atau MPN/g atau ml

< 1 x 103 cfu atau MPN/g atau ml

5. Logam berat ** (ppm)

As

Hg

Pb

Cd

Cr

Ni

maksimum 10

maksimum 1

maksimum 50

maksimum 2

maksimum 180

maksimum 50

maksimum 5,0

maksimum 0,2

maksimum 5,0

maksimum 1,0

maksimum 40

maksimum 10

No. PARAMETERSYARAT TEKNIS SESUAI BENTUK PUPUK HAYATI

PADAT CAIR

1. Jumlah sel hidup setiap genus:

A. Konsorsium mikroba (2 genus)salah satu genus sesuai syarat

teknis:

1. Bakteri

2. Aktinomiset

3. Fungi

genus kedua sesuai syarat teknis:

1. Bakteri

2. Aktinomiset

3. Fungi

≥ 1 x 107 cfu/g BK contoh

≥ 1 x 106 cfu/g BK contoh

≥ 1 x 105 cfu/g BK contoh

≥ 1 x 106 cfu/g BK contoh

≥ 1 x 105 cfu/g BK contoh

≥ 1 x 104 cfu/g BK contoh

≥ 1 x 107 cfu/g ml

≥ 1 x 104 cfu/g ml

≥ 1 x 104 cfu/g ml

≥ 1 x 106 cfu/g ml

≥ 1 x 104 cfu/g ml

≥ 1 x 104 cfu/g ml

B. Konsorsium mikroba (> 2 genus),

salah satu genus sesuai syarat

teknis:

1. Bakteri

2. Aktinomiset

3. Fungi

genus kedua sesuai syarat teknis:

1. Bakteri

2. Aktinomiset

3. Fungi

≥ 1 x 106 cfu/g BK contoh

≥ 1 x 105 cfu/g BK contoh

≥ 1 x 105 cfu/g BK contoh

≥ 1 x 105 cfu/g BK contoh

≥ 1 x 104 cfu/g BK contoh

≥ 1 x 104 cfu/g BK contoh

≥ 1 x 106 cfu/g ml

≥ 1 x 104 cfu/g ml

≥ 1 x 104 cfu/g ml

≥ 1 x 105 cfu/g ml

≥ 1 x 103 cfu/g ml

≥ 1 x 103 cfu/g ml

✓ Permentan No 01/2019 tentang Pendaftaran Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah✓ Kepmentan No 261/KPTS/SR.310M/4/2019 tentang Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah✓ Kepmentan No 262/KPTS/SR.310/M/4/2019 tentang Lembaga Uji Mutu dan Uji Efektivitas Pupuk Organik, pupuk Hayati dan PembenahTanah

Page 14: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

• Pupuk hayati• Kompos jerami 2,5 t/ha• Pupuk NPK ½ dosis rekomendasi

Pemberian kompos jerami 2 t/ha + Urea 100 kg/ha + 25 kg/haSP-36 + 30 kg/ha KCl memberikan peningkatan jumlah anakanpada tanaman padi sawah (Agustiani et al., 2010)

Pemberian jerami 2-5 t/ha dapat menghemat pupuk KCl sebesar 100 kg/ha (Supriadi et al., 2011)

Penggunaan kompos jerami sebanyak 5 t/ha selama 4 musimtanam dapat menyumbang hara sebesar 170 kg K, 160 kg Mgdan 200 kg Si (Agustiani et al., 2011)

Kompos jerami → mengandung unsur hara K yang cukup tinggi(80% kalium yang diserap tanaman bersumber dari jerami) danunsur makro mikro lainnya

Pertumbuhan dan hasil tanaman padi paling baik (Surono et al. 2012)

Bahan Organik Penting Sebagai Sumber Energi Mikroba

Aplikasi Pupuk Hayati1. Memerlukan bahan organik sebagai sumber energi mikroba2. Tetap memerlukan pupuk NPK sebagai starter

Dosis Bahan Organik 2,0 – 5,0 t/ha

Page 15: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Pupuk Hayati Berbahan Aktif Sianobakteri

• Fiksasi N2

• Penghasil vitamin dan fitohormon• Kontribusi 25-30 kg N /ha/musim tanam• Peningkatan hasil padi sampai 20%

• Konsorsium sianobakteri penambat N, pelarut P

• Mengurangi pupuk NPK anorganik 25-50%

• Meningkatkan poduksi padi hingga 20%

• Dosis 500 g/25 kg benih padi/ha

• Aplikasi pada benih

• Meningkatkan kemantapan agregat

• Pemanfaatan teknologi : Pada ekosistem lahan

sawah baik pada dataran rendah maupun tinggi.

• Dapat digunakan untuk ekosistem non sawah (padi gogo, jagung, kedelai)

Hasil Riset terhadap Perbaikan Tanaman dan Tanah

Foto: Jati Purwani (2018)

Page 16: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

• Menghasilkan pupuk hayati berkualitas baik/bermutu

• Meningkatkan popularitas pupuk hayati terkait multifungsi pupuk hayati (selama ini pupuk hayati dianggap sama dengan pupuk organik)

• Teknik aplikasi harus sederhana

• Diformulasi sesuai kebutuhan saat ini

• Bisa diaplikasikan menggunakan drone (Industri 4.0)

Prospek dan Tantangan Pengembangan Pupuk Hayati

• pupuk anorganik• pupuk organik• pupuk hayati

Luas lahan rawa yang berpotensi untuk pertanian tanah sawah → 14,185 juta ha

Prospek Tantangan

Lahan rawa menduduki posisi strategis sebagai lumbung pangan pada tahun 2030, bahkan lumbung pangan dunia pada tahun 2045

Page 17: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

BAHAN BAKU DAN SYARAT MUTU PUPUK

ORGANIK

Page 18: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

3

• Degradasi dan Penurunan Produktivitas Lahan Pertanian

• Konversi Lahan dan Fragmentasi Lahan Pertanian• Keterbatasan Sumberdaya Lahan Subur• Variabilitas dan Perubahan Iklim• Terbatasnya jaringan infrastruktur (irigasi, embung)

INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN

TANTANGAN PERTANIAN KE DEPAN

Peningkatan Produktivitas

Tanaman Melalui :

1. Penggunaan benih unggul bermutu

2. Pemupukan berimbang spesifik lokasi

3. Pengendalian OPT

4. Penanganan Panen dan pascapanen

Page 19: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

BAHAN ORGANIK TANAH

“Tanaman Sehat Tumbuh pada Tanah yang Sehat”

Sifat fisik :- Struktur tanah remah- Tersedianya air yang cukup

-Aerasi Sifat kimia :- Tersedianya unsur hara

- Daur ulang hara optimal Sifat biologi :- Aktivitas dan populasi mikroba meningkat

Page 20: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

KONDISI TANAH DAN KANDUNGAN BO

Tanah kaya BOTanah miskin BO Bahan organik melapuk

Page 21: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

PENGERTIAN PUPUK ORGANIK

7

▪ Pupuk organik

Pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya bahan mineral dan/atau mikroba yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia, dan/atau biologi tanah (Permentan 01/2019)

▪ Mengandung unsur hara lengkap (makro primer, makro sekunder,mikro), asam organik, ZPT, enzim, vitamin) Namun kadar haranyarendah.

▪ Hara utama C-organik sebagai sumber energi bagi mikroba.

▪ Kualitas pupuk organik bervariasi tergantung bahan baku yangdigunakan.

Page 22: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

PERAN PUPUK ORGANIK

1.Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah2.Menyediakan sebagian kecil hara makro dan mikro3.Menstimulir pertumbuhan tanaman (mengandung zat pengatur

tumbuh, asam organik, enzim)

Meningkatkan efisiensi pemupukan dan produksi tanaman

Page 23: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK

▪ Limbah Pertanian: sisa tanaman/panen, pangkasan tanaman pagar, rumput, tanaman legum

▪ Limbah Ternak: kotoran hewan, limbah dari rumah pemotongan hewan.

▪ Limbah Industri: limbah berasal dari pabrik gula, pengolahan sawit, penggilingan padi, bumbu masak, industri makanan, jamur

▪ Limbah Kota: sampah kota perlu pemisahan bahan-bahan yang tidak dapat dirombak, misalnya plastik, botol, kertas, sampah organik dari pasar.

Page 24: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Bahan Baku Pupuk Organik yang dilarang

⚫Bahan baku yang dilarang antara lain kotoran manusia,

kotoran babi, bangkai (selain ikan), limbah B3 kategori 1.

Page 25: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

KARAKTERISTIK BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK

• Limbah padat dan cair industri mengandung logam berat

• Sisa tanaman legum mengandung N

• Tanaman berserat mempunyai C/N

• Nilai C/N rasio bahan baku → C/N rasio tinggi pengomposan makin lama

• Kandungan logam berat tinggi → sampah kota, limbah industri, kotoran hewan.

Menentukan mutu/kualitas pupuk organik

Page 26: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

LIMBAH ORGANIK DARI PETERNAKAN

Kelebihan :- C-organik tinggi- Kadar Nitrogen

kotoran ayam > sapi>kuda >kambing

- Kadar NPK cukup tinggi

Kelemahan :- Kadar Fe pada

kotoran sapi>>

-Kotoran sapi

-Kotoran sapi

-Kotoran unggas

-Kotoran kambing

-Kotoran kelinci

-Kotoran kuda

Page 27: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

▪ Bentuk padat

▪ Bentuk cair (urine)

▪ Bila dibuat Biogas ada Lumpur padat (Sludge) dan lumpur cair (Slurry)

KOTORAN TERNAK

Page 28: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

SumberHara (kg/ton)

Total N

P K Ca Mg S

Sapi Kuda Ayam Domba

671513

1,51,072

3,05,88,99,3

1,27,93,05,9

1,01,48,81,9

0,90,70,30,9

Kandungan hara beberapa jenis pupuk kandang

Keterangan: Kandungan hara pupuk kandang bervariasi karena pengaruh kesehatan hewan, cara penyimpanan, umur hewan dan makanan hewan.

Page 29: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

KANDUNGAN HARA BEBERAPA URINE TERNAK

Jenis bahanC-organik N P2O5 K2O CaO

%

Sapi 8.30 1.21 0.01 1.35 1.35

Kerbau - 0.60 0.01 1.61 0.01

Kambing 16.00 1.47 0.05 1.96 0.16

Babi 2.60 0.38 0.10 0.99 0.02

Kuda 13.70 1.29 0.01 1.39 0.45

Page 30: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Komposisi hara dalam beberapa sisa tanaman segar

Tanaman

Hara (kg/ton)

Total-N P K Ca Mg S

Jagung 10.00 0.06 2.90 0.09 1.33 0.38

Jerami 7.50 0.02 7.15 0.09 0.55 0.10

Kc. tanah 28.00 0.03 4.54 0.85 0.27 0.81

Tebu 0.19 0.08 1.81 0.28 0.18 0.36

Sumber: Diolah dari Agus dan Widianto (2004).

Page 31: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Kadungan unsur hara pada limbah industri

Sumber

Hara (kg/ton)

Total-C Total-N P K Cu Cr Cd Pb

Tekstil Makanan Peternakan Kertas Alkohol Beverage Oli

308500433307384417371

3735595

434115

71

211593

2442852

0,300,100,070,110,130,160,43

0,410,050,030,040,020,090,12

0.000,010,000,000,000,020,02

0,040,060,010,040,070,150,19

Sumber: Diolah dari Myung and Lee (2001).

Page 32: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Komposisi hara dalam biomas tanaman

TanamanN P K Ca Mg Fe Cu Zn Mn B

----------% ---- ------------- mg/kg ----

Gandum 2,80 0,36 2,26 0,61 0,58 155 28 45 108 23

Jagung 2,97 0,30 2,39 0,41 0,16 132 12 21 117 17

Kc. Tanah 4,59 0,25 2,03 1,24 0,37 198 23 27 170 28

Kedele 5,55 0,34 2,41 0,88 0,37 190 11 41 143 39

Kentang 3,25 0,20 7,50 0,43 0,20 165 19 65 160 28

Ubi jalar 3,76 0,38 4,01 0,78 0,68 126 26 40 86 53

Jerami padi 0,66 0,07 0,93 0,29 0,64 427 9 67 365 -

Sekam 0,49 0,05 0,49 0,06 0,04 173 7 36 109 -

Bt. Jagung 0,81 0,15 1,42 0,24 0,30 186 7 30 38 -

Bt.Gandum 0,74 0,10 1,41 0,35 0,28 260 10 34 28 -

Serbuk kayu 1,33 0,07 0,60 1,44 0,20 999 3 41 259 -

Page 33: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

LIMBAH ORGANIK DARI LAHAN SAWAH

Kelebihan- C-organik

tinggi- C/N tinggi- Kadar K tinggi- Kadar besi

dan logam berat rendah

Kelemahan :-Dekomposisi lambat

-Jeramipadi

-Sekampadi

-Jeramipadi-sekampadi

Arang sekamBiochar sekam

Page 34: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Komposisi hara dalam beberapa biomas tanaman

TanamanC/N C-org N P2O5 K2O CaO MgO SiO2

-- % --

Jerami padi 78-88 54-56 0,67 0,05-0,11 2,0-2,1 0,42-1,2 0,3-0,52 4,9

Sekam padi 70-106 39-52 0,48-0,7 0,11-0,46 0,28-1,3 0,21-0,34 0,09-0,4 12,7

Kulit padi 18-22 50-55 2,0-2,4 3,6-4,47 1,43-2,45 0,13-0,35 1,11-1,78 -

Batang jagung 68 55 0,81 0,37 1,61 0,35 0,48 4,1

Batang sorghum 73 53 0,73 0,25 1,94 0,60 0,62 3,9

Batang kedelai 40 51 1,28 0,14 1,63 0,18 0,15 2,9

Batang kc. Tanah 30 42 1,30 0,37 1,31 1,97 1,15 2,5

Kulit kacang 28 49 1,73 0,37 1,27 1,96 0,77 1,8

Batok kelapa 37 53 1,43 0,18 0,50 0,36 0,20 -

Page 35: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

KANDUNGAN HARA BEBERAPA BIOMAS TANAMAN

Tabel 3. Komposisi hara dalam beberapa sisa tanaman

C-organik

C/N Selulosa LigninTanaman N P2O5 K2O

---%--- %Sayuran 0,90 0,53 4,30 8,69 11 - -

Batang pisang 0,61 0,23 1,55 6,22 12 - -

Tithonia 3,98 0,35 0,62 37,94 10 - -

Kirinyu 2,42 0,20 1,80 43,32 18 - -

Azola 3,60 0,58 1,97 37,89 11 - -

Jagung 2,18 0,28 1,57 40,86 19 45,03 4,13

Mukuna 2,77 0,17 0,65 46,90 17 31,14 12,08

Flemingia 1,88 0,17 0,93 48,08 26 34,37 19,65

Sumber : Hartatik et al. (2007); Nurida et al. (2008)

Page 36: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Pupuk Hijau (Biomas Tanaman)

Page 37: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Kandungan hara berbagai biomas tanaman sebagai sumber pupuk hijau

Jenis Bahan OrganikKandungan Hara (%)

SumberC N P K

Kelompok leguminosae

Daun gamal (Gliricidia sp) 48,50 3,68 0,19 1,46

Daun dadap (Erythrina sp) 49,92 5,54 0,16 2,76Purwani J (2011)

Pangkasan Arachis pintoi 49,83 2,57 0,12 2,94

Tanaman Liar

Babandotan (A. Conyzoides) 36,81 6,66 0,17 2,03 Purwani J (2011)

Ki pahit (T. Diversifolia) 49,87 3,59 0,34 2,29

Kirinyuh (Chromolaena odorata) - 2,42 0,2 1,60 Olabode et al. (2007)

- 2,65 0,53 1,9 Atmojo (2007)

Rumput-rumputan

Rumput Digitaria sp 48,30 2,67 0,10 2,21

Rumput gagajahan (Panicum sp). 43,57 2,57 0,12 2,94Purwani J (2011)

Alang-alang (Imperata cylindrica) 50,54 1,52 0,07 0,95

Tanaman Air

Azolla sp - 1,96-5,30 0,16-1,59 0,31-5,97 Batan (2006)

Ki ambang (Salvinia molesta) 1,93 0,84 0,47 Anonim (2019b)

Page 38: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Orok-orok Turi

Kacang hijau Kacang tunggak

84 kg N/ha 77 kg N/ha

56 kg N/ha38 kg N/ha

Page 39: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

LIMBAH ORGANIK DARI KEBUN KOPI

Kelebihan :- C-organic dan C/N

tinggi- Kadar NPK cukup tinggi

Kelemahan :- Sulit terdekomposisi

Serasah tanaman (daun, batang, kulit biji, cangkang

Page 40: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Kandungan Hara Bahan Arang Limbah Pertanian

Kandungan Hara Sampah Organik

Jenis bahanC-organik

C/NAsamhumat

Asamfulfat

N P2O5 K2O

% %Tempurung kelapa 24.33 122 0.56 0.71 0.20 0.02 0.01

Kulit buah kakao 37.50 20 0.91 3.31 1.91 0.4 0.47

Tempurung kelapa sawit 37.53 34 2.10 2.36 1.09 0.09 0.01Sekam padi 35.98 49 0.79 1.57 0.73 0.14 0.03Arang sekam 3.93 6 - - 0.66 .17 0.42

Asal sampah C-organik N-total C/N P-total K-total% -- --%-------

Yogyakarta 12.36 0.38 32.52 0.03 1.58Klaten 6.83 0.11 62.00 0.02 0.47Ungaran 38.10 1.10 34.63 0.001 1.50

Page 41: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

PERMASALAHAN UMUM PUPUK ORGANIK

• Kadar hara bervariasi tergantung bahan baku dan adanya akumulasi unsur tertentu yang tidak bermanfaat, misal: logam berat

• Kompos belum matang (C/N rasio tinggi)

• Pengaruh terhadap tanaman lambat dan jangka panjang

• Pengawasan kualitas pupuk organik komersil belum optimal

Page 42: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

PENDAFTARAN PUPUK ORGANIK

• Jika akan digunakan di kebun sendiri → tidak perlu didaftarkan keKementan

• Jika akan dijual secara komersial → Mendapatkan nomor ijin edar dari Kementan

-Lulus uji mutu sesuai SNI 7763: 2018 untuk pupuk organik padat dan

Kementan 261/KPTS/SR.310/M/4/2019 untuk pupuk organik padat yang diperkaya mikroba dan pupuk organik cair

– Lulus uji efektivitas

Page 43: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

SYARAT MUTU PUPUK ORGANIK

1. SNI7763:20182. KEPMENTAN261/KPTS/SR.310/M/4/2019

Page 44: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

SNI PUPUK ORGANIK PADAT (SNI 7763:2018)

N o . P a r a m e t e r S a t u a n P e r s y a r a t a n

1 . C - o r g a n i k % Mi n . 1 5

2 . C / N - M a k s . 2 5

3 . B a h a n i k u t an ( b e l i n g / p e c a h a n k a c a ,

p las t i k , ker ik i l , d a n l o g a m )

% M a k s . 2

4 . K a d a r a i r % 8 - 2 5

5 . p H - 4 - 9

6 . H a r a m a k r o ( N + P 2 O 5 + K 2 O ) % Mi n . 2

7 . L o g a m be r a t

H g m g / k g M a k s . 1

P b m g / k g M a k s . 5 0

C d m g / k g M a k s . 2

A s m g / k g M a k s . 1 0

C r m g / k g M a k s . 1 8 0

N i m g / k g M a k s . 5 0

8 . H a r a m i k r o

F e to ta l m g / k g M a k s . 1 5 . 0 0 0

F e T e r s e d i a m g / k g M a k s . 5 0 0

Z n to ta l m g / k g M a k s . 5 . 0 0 0

9 . U k u r a n but i r ( 2 – 4 , 75 ) m m * % Mi n . 7 5

1 0 . C e m a r a n m i k r o b a :

E - co l i M P N / g < 1 0 2

S a l m o n e l l a s p M P N / g < 1 0 2

C a t a t a n :

S e m u a p e r s y a r a t a n k ec ua l i k a d a r air , b a h a n i k u t an d a n u k u r a n but i r d i h i t ung a t a s

d a s a r be r a t k e r i n g ( a d b k )* U n t u k p u p u k o r g a n i k g r a n u l

Page 45: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL PUPUK ORGANIK PADAT*) (1)

No. PARAMETER SATUAN STANDAR MUTU

MURNI DIPERKAYA MIKROBA

1. C-organik % minimum 15 minimum 15

2. C/N - ≤ 25 ≤ 25

3. Kadar Air (atas dasar berat basah)

% 8-20 10-25

4. Hara makro (N+P2O5+K2O) % minimum 2

5. Hara mikro Fe totalFe tersedia Zn

ppmppmppm

maksimum 15.000maksimum 500

maksimum 5.000

maksimum 15.000maksimum 500

maksimum 5.000

6. pH - 4 - 9 4 - 9

7. E.Coli Salmonella sp

MPN/g MPN/g

< 1 x 102

< 1 x 102

< 1 x 102

< 1 x 102

8. Mikroba fungsional**) cfu/g - ≥ 1 x 105

Page 46: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL PUPUK ORGANIK PADAT*) (2)

No. PARAMETER SATUAN STANDAR MUTU

MURNI DIPERKAYA MIKROBA

9. Logam beratAsHgPbCdCrNi

ppmppmppmppmppmppm

maksimum 10maksimum 1

maksimum 50maksimum 2

maksimum 180maksimum 50

maksimum 10maksimum 1

maksimum 50maksimum 2

maksimum 180maksimum 50

10. Ukuran butir 2-5 mm***) % minimum 75 minimum 75

11. Bahan ikutan % maksimum 2 maksimum 2

12. Unsur/senyawa lain****)

NaCl

ppm ppm

maksimum 2.000maksimum 2.000

maksimum 2.000maksimum 2.000

*) Pupuk organik padat yang tidak atau belum diatur dalam SNI dan Permentan, persyaratan teknisnya perlu rekomendasi dari Tim Teknis

**) Mikroba fungsional harus teridentifikasi sampai genus dan jumlah genus masing-masing >1 x 105 cfg/g

***) Khusus untuk pupuk organik granul.

****) Khusus untuk pupuk organik hasil ekstraksi rumput laut.

Semua persyaratan diatas kecuali kadar air, dihitung atas dasar berat kering (adbk)

Page 47: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik CairNo. PARAMETER SATUAN STANDAR MUTU

1. C-organik % (w/v) minimum 102. Hara makro:

N+ P2O5 + K2O % (w/v) 2 -63. N-organik % (w/v) minimum 0,54. Hara mikro**

Fe total ppm 90 - 900Mn total ppm 25 - 500Cu total ppm 25 - 500Zn total ppm 25 - 500B total ppm 12 - 250Mo total ppm 2 -10

5. pH - 4 - 96. E.coli cfu/ml atau MPN/ml < 1 x 102

Salmonella sp cfu/ml atau MPN/ml < 1 x 107

7. Logam beratAs ppm maksimum 5,0Hg ppm maksimum 0,2Pb ppm maksimum 5,0Cd ppm maksimum 1,0Cr ppm maksimum 40Ni ppm maksimum 10

8. Unsur/senyawa lain***Na ppm maksimum 2000Cl ppm maksimum 2000

*) Dalam prosesnya tidak boleh menambahkan bahan kimia sintetis.**) Minimum 3 (tiga) unsur.***) Khusus untuk pupuk organik hasil ekstraksi rumput laut dan produk laut lainnya.

Page 48: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

BAGAIMANA MENGETAHUI KUALITAS MUTU PUPUK ORGANIK SECARA CEPAT?

→ Perangkat Uji Pupuk Organik

Page 49: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

Perangkat Uji Pupuk Organik (PUPO)

• Perangkat Uji Pupuk Organik (PUPO) adalah alat penetapan kadar hara pupuk organik secara cepat di lapangan.

• Parameter uji mutu untuk PUPO: pH, C-organik, Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K), dan Fe total

Page 50: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

1 Set pengesktrak

pupuk organik

Peralatan Pendukung

Bagan warna

Buku petunjuk penggunaan

KOMPONEN PUPO

Page 51: PUPUK HAYATI DAN PUPUK ORGANIK - UNY

PRINSIP KERJA PUPO

• Prinsip kerja PUPO adalah mengukur kadar pH, C-organik, N, P dan Fe total berdasarkan pewarnaan.

• Kadar K berdasarkan pembentukan endapan.