n n dar Per~konan lndonesra I laga, 17-:9 lull 2007

and Kiln S.M. Purification and Idcntifica~ion of a Proteast. 3 Glass fish Egg. Jcrzanr~l q / 'Agr i c r r l~u ru l ahd Forwl Chemislr;c"

7672 (1005b)

and Kin1 S.M. Purification, Characterization, and Inhi bi t o p lasstish (Lipans ~ur~aku i ) Egg High Molecular Weighi Protease ainst Papain and Cathepsin. Journal of Microbilogy a11d y 16(4):524-530 (2006)

jenaturiag Polyacrylamide tie1 Electrophoresis of Protein, pp: he Protein Protocols Handbook, 2"" ed. Walker JM (ed.) =ss, Totowa, NJ, USA (2002)

, Monissey M.T. and An H . Characterization of active n food grade pmteinase ihibitor for suri ~ n i manufacture. J. 14:25%4--2590 (1996)

I Konagaya S . Cysteine protrase inhibitor in egg of Chu~n jchzm. 110: 762-766 (1 99 1 j

i'., Goto T., Kaido M.A., Nishi,iima .K , Moroi R , Aka~nine A. '. Culnparison in !ocalization between cystatin C and cathcpsin ;ts a i~d other cells in lnouse tibia epiphysis by immul-rolight alld on microscophy. Done. 29( 1 ):42-53 (2001)

THP - 58 -

PROSIDING Konferens~ jains Keloulm don Ferikanon Indonesia I Kampus FPIL - IPB Dromago 1'-18 Juli :M)7

PENA PlSAN SENY AWA BIOAKTIF SPONS Auptos auptos DAN Pctrosia sp, D.4RI 1,OKASI kANG BEWBEDA

(S~\reening of Biouctive Contpnrt nd of A up!os ouptos on ll Petrusiu sp. Sponges Irom D$f~~rt.nr Lucu fions)

Vcutia Samira I a a e t , Dedi Soedhama, Unggul Aktani

Dep~rtenien hlamjcmen Sumberdaya Pera~ran. Fskultas Pcrikanan dan llmu Kelautan, IPB

Spons Anptor rrclptor dan Pslrnsirr sp terkenal akan ~otensi Landungan senyawa bioaklrfnya. Perbedaan habitat spons d~perkirakan turu~ nlsmpengaruhr bioaktlvitas spons. Tujuan dan penel~l~ao ini adalah untuk melihat ptngaruh t~ngkungan habital spclns terhadap tingkat b~oaktivitasnya. Salnpel spons dumbil dari dua lokasi berbeda (bag~an Rarat dan Selatan Pulau Pari), dan bioaktikllasnya d~analisa dengan menggunakan melode difusi agar terhadap Escbr.r~chm cut;; Smplry/occ~cr~rs rrprrrirs; dan ,Irr,on~otlcrs /rydt.ophytlrr; senlentam toksls~fasnya dianalisa terhadap Al?cn:io snlinn. A(iptr)s rrrrpfu.~ dan Pctr.osio sp. qang bcrasal dar~ alam meliutljukkan kisardn tingkat b~oaktivlias yang brrvanasi pada tiap hebi~at di iokasi yang berbeda (bagian B a d dan Selatan Pulau par^). Salnpel .4n/)ros napil'lijb hasil transplant as^ menunjuhkan tingkat lrioaktivltas yang relatif sama, sementara sarnpel fcrtnsrtr sp, menunjuhhan hasil yang berlawanan. lidak ditemukan horelasi antara tingkat bioakr~v~ras eks~rah kaur spons terhadap bakteri ldrget dan tokslsitasnya terhadap A. scrlintr. Secara keselumhan, spons .Jrrpil'lns uripil'ln6 i11etniliL1 tingkat bioakt~vltas ysng lebih rir.gg1 dari pada Pcrra+iu sp.

Kata Kunci: Anpro* irrrpfos, Prrt ocin sp.. senyalra bidillitif

, ~ O ~ ) ! ( I ' J ~rrr;~lu.s clnrl I'rr~.ocirr . vp s ~ I I J I I ~ ~ ! ~ . ~ trre knob! n tor. /heit- high ~~ulttrliirl of l,iaociii.e cnnrl~,lrrrrd.s D~Jrrr~nce.r in spotyf Irrrhi~rrt nlrcv it1)71tc~cr ,he yw~trq*~ hiurrctr~.~!: The o b ~ ~ c / i l - r o/ ih1.r ~rbcnr-ch wrrs tu iktdrnrinc I ~ P ~v~~ironntenlnl C ~ L ~ C I on (how r]Jongc.\ bbi(rlrt.imlly. Sporige st~niplrr n fitb ~ a k ~ n j-onr thvo rlrlfe~~e~lr lorntiuns ( N e w c~nr l Snrrrh- \ ide of Pirr-I Is /rm(l) , itnd rhe hir~nr,/i~,irv trmus cmul,v:ed Itsirre ctgril- riifir.s~on nle~hod rrgrrireo E,~chprirhrrr r><~li: S/rrph!lm (ILIIIS

( I I I ~ C ~ I \. orrd AL,I-VIVGII~~.\ hydt-u/>/r.\dki t~~(,oti I!-~II/V :/IF 10.v;crry but,^ e ~fr~>i ined 1 1 ~ ~ 4 frt1.\1 t h ~ ,.I rA!et*+i(t snlinn Tlr c Arrprus rrrrj>rt~s r ~ r i r i Prvr-o.\in sl). fivnr tt n/ lr~'i i l hrrhirn t ileno/cd rr \,(I/ ierl ~.rrnnge uf hi ix i r l i~~i~y ~ V I - errrh h f i b ~ ~ d t tiflcri,n~ Ioc(r IIOI! ( H'rht- and 5'011th- . \ IL /~ of F'(II-I / ~ / m d ) . Tt-nnq~lnn/t~f san~pfes u j A~npli?r +lrrpto.s .\huh uri rclrtri~~r sinrrlor. hiorrrtil,ity. bchirl~ nmns cun!r-rrr~ wi//i the t+(~nxplr~n!c~l tletrosio .%/), T h r w \I,<IJ nu c ~ r ~ c / u ; i u n b e m , r i ~ OIC /~jurtcti~.i/j (~g(/insr tdrget hrrcr~r-ri~ on(/ /he ro.riui/y ngcrlnr; ri snf~trir ~ ~ f l h e sponKe tmn. PXII-(I~I. Iri yctrer-(I 1, the Ar~pru.+ anpros .khorcrl hrgher- hr(~uc;ivi;y !hot) (he Prrrorirr y)

PROSIDING Konferens~ Sains Celautan don Perikonon lndonerlo I Kgrnv~r fPlK - lPB Dramago. 17-18 Jull 2007

Spans diketahui ~nelnili ki ekologi habitat yang sailgat tuas. Orgal\isme sederha~~a in i diketahui dnpnr hidup pada kedalaman dan ko~idisi perairan yang hrraga~n. Para pelieliti mcnemu knn bahwa spons menghosil kan ~netabolil sekullder sebagai mekanisme perlindunpan diri. Peneli tian juga mengungkapkan bahtva metabulit sekunder ini tidak hanya berperan dalarn metabolisme organis~ne tersebur, tetapi juga berperan dala~n stratcgi adaptasi clrganis~ne tcrhadap lingkungalrnya (Thakur & Miiller 2004). Adaptasi tersrbul dapat sebagai mekanisme pertahanan diri terhadap predator, keadaarl li~igkungan yang menuntut ko~npetisi aka11 r~utrisi. tnaupun ~nckanis~ne periahanan te~hadap kondisi lingkungan yang terpolusi lirnbah organik (Thakur & Miiller 2004).

Spans A U ~ I O S U U ~ I O S dan Perrosia sp. ~nemiliki nilai ekonomis penti~lg karena kemampua~~nya menghasilkan metaboli t sekunder yang berpotr~lsi sebagai senyawa bionktif, yang dapat digunakan dalam dunia pengobatan. Spans dari genus A u i ~ t o . ~ diketahui dapat mrnghasilkan beberapa senyawa &if, sepen i ninhidrio, ;laptanin dan senyawa lain yang tennasuk golongan alkaloid (Pelletier PI al. I9S7). Se~nentara spons Prrrositt sp. diketahui inenghasilkan beberapa smyawa dari kelo~npok poliasetilen yang bergotrnsi sebagai antimikrob, antifungi, ai~tiEc~ulitlg, inhibitor AI'P-ase dan illhibitor HIV (Young tbl al. 1999). Namun dzlnikian, perbedaau kualitas lingkullgail perairall sebagai habitat orgmismc spotis dapar ~ne~nprngaruhi ~nctabolislne o rpn ismr tersehut, termasuk senyawa lnctaboilt sekundernya sebagai mekanisme adaprasi terhadap tit~gkungan. Oleh karma jtu, prrlu dilakuka~l suatu pe~lelitiar~ mengcnai peugamh lingkungau terhadap potensi senyawn bioakt if yang dikatidu~~g oleh spons.

Penelitian i i ~ i hcrtujuan unruk: 1 ) melakukan pcnapisan senyawa bioaktif dari spons Aaptos or~j?fo.s da11 Perr-osia sp., dau 2 ) mclihat pengaruh perbedaan lingkullgan terhadnp kekvatan serlya wa bioakt if dari spons jenis Aupros 4lllpIO.F

dan Pcrro.r~a xp.

lI . METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanaha~l scla~na kurang Iebi h 6 bulan yang dimulai dari bula~l Septz~nber sarnpai Drscmber 2006. Petlgrunatall dan pengambilan sarnpel spans dilakukaa di sekitar perairan t r ~ u ~ n b u karang Pulau Pari, yaitu pada bagian Barat dail Selata~l Pulau Pari, KzpuIauan Seribu. DKI Jakarta. Se~netltara sarnpel sponv hasil transplantasi diambil dari kegiatan transplantasi spons IIibah Pasca di perairan yallg sarna (bagian Barat Pulau Pari).

TKP - 60

PROSIDING Konferensi Sainr Kelauton don Perlkonon lndones~a I Kompus FPIK - IPB Dramngo 17- 18 Jul~ 2MI?

Selama pengalnatan tersebut juga dilakukan perigukur; . ungkungal~, . yaitu suhu, salini tas, pasang sum! dan pi linpkungan. Sxnpel spons yang diambil, selanjutnya dian: Mikrobiul~gi Pusat Penclitian 1,ingkungan Hidup (PPLH)-IP

Metode Kerja

Konscntrasi da11 Bioaktir itas Antibaktcri Ekstrak Kasar d;

Pengambi tan Satnpel. Pengnmhilan sa~npel diIakuka rn, di bagian Barat ( 1 06" 35' 71 2" BT d a ~ 05' 52' 055" L: 36' 761" BT dan 05' 52' 244" LS) P.Pari, dengan !net SCLJBA DIVTNG SET. Beberapa iildividu spons diambil p kedua lakasi untuk diekstraksi. Sampel untuk setjap h sebanyak tiga kali ulangan. Sa~npel masing-masing spons rnernadai juga diarnbil untuk analisis fraksinasi. Ser r l a ~nenyemprot kan metanal (MeOH) teknis, sainpel-sarnpe pada suhu -20 C.

Ekstraksi Ekstmksi dilakukan dellgall rnrtode ~nasera Richelle-Maurer dan Braekman (200 I) da11 Kelly cr a!. ditimbang sebanyak 25 gr, sttelah diputong ktcil-krcil, ke~nur 25 ml rnetanol p a . dan diaduk mcn_~gunakan shakcr bath. S selaina 24 jam dalaln suhu kamar, kegintan ~ n i diulaug kentb; pdanlt meucapai SO mi. Setelah 24 jan, suspcnsi peknt dis saring u~ltuk metnisahkan cairan dcngan cndapannya. Cainn labu lakar 50 m1, (ekstmk). Seteiah dilakukan pengerint meriggu~lakan evaporator rotavapor, lalu dila~ljutkan , inenggunakatl tnetode freeze dr).i~~g. ekstrak kasar dipindahk botol kecil dall ditu~up rapat, keinudiar~ diti~rlbang konsctltrasinya. Ekstrak disimpan ili dalaln le~nari pending pengujian bioaktivitasnya.

Uji bioaktivitas senyawa. Uji bioaktivitas ailtihakteri tzrl isolasi dilakukan dengan inetode difusi agar menggunakan lnec target rbakteri patogen l dikulturkan pada media rersebut dal petri. hledia yarlg telah disebar organisme targct didiamkan s suhu katnar ( 2 0 " ~ ) . l i r ~ ~ ~ u d i a ~ l ditengah-tengah media diletaka rnellgandu~lg senyawa ekstrak kasar spons, yang telah dilar tngiml Me011 p.a (Rirhelle-Maurer & Brauhnan 2001), k (0,041ng). Mrdia yang telah diinokulasi dan ditotol dell{ diinkubasi pada 4 jam pada suhu I~"c, untuk optimalisasi pros diiukuhasi selalna 1 X jatn kcmudim dihi tut~g diameter hi organisme target. Seinentara kista Artemia salina, dikultur ; selalna 14 jam dcngarl suhu 2 8 " ~ dalam erlzruneyer, laIu scnyarvs Fang telah dilarutkan sebaliyak 5 mgl 20 pl DMSO ( I

In don Perikanon lndones~o I ago 17-18 Ju l~ 2007

hui memiliki ekologi habi t i t yang saugat luas. Orgallisme tahui dapdt hidup patla kedala~nat~ dan koildisi perairan yang :nelit i i nene i~~uka~l bahwa spons rnznghasil k ~ n ~netaboli I nekanismc perlindungan diri. Penelitian juga ~nengullgkapkan :kunder ini tidak hsilya berperan dala~n me~abolisine organistne lga berpenn dala~n s~ratcgi adaptasi arganistne tcrhadap hakur & Miiller 2004). Adaptasi tersebut dapat scbagai wan diri terhadap p~rdutor, kcadaan lingkungan yang menuntut nutrisi, maupun mekaniune pertahanan terhadap kondisi rpolusi litnbah orgallik (Thakur & Miiller 2004).

s clupfr~.s da11 Petrosla sp. rnemiliki tlilai ekonomis penting inya tnenghasilkan metabolit sckundcr yang berpotensi sebagai yang dapat digunaka~l dalam dunia pengobatan. Spo~ls dari

etahui dapat n\zughasilkan beberapa scnyawa aktif, sepert i i dan senyawa lain yang tennasuk golongan alkaloid [Pelletier ientara spons Petro.~ia sp, diketshui ~netighasilkan beberapa lompok poliasetilen yang berpotensi sebagai antimihob, ug, inhibitor ATP-ase dan inhibitor HIV (Young el a]. 1999). , perbedaar~ kuali tas lingkungan prrairan scbagai habitat apat lnelnpengaruhi ~netabolistl~e orgallisme tersebut, tennasuk sekundenlya sebngai lnekanis~ne ndaplasi tcrhadap lit~gkungan. :rlu dilakukall suatu penelitian mengenai peligamh lingkungai~ nyawa bioaktif yaug dikarldung 01th $pons.

i bertujuail untuk: 1) melakukan prtlapisall senyawa bioakti f nnp~o.~ dan Prlfl.o.~iu sp., dan 2) lnclihst pengaruh perbedaan ~p kekuaian senyawa bioaktif dari spons jellis Aa11to.s wp/os

dilaksanaka~~ selama kurang lcbih 6 bulan yang dilnulai dari :smpai Deseinber 2006. Peilgalnatan dan pzngambilan sainpel sckitar perairan terumbu kamng Pulau Pari, yaitu pada bagian

Pulau Pari, Kepulauail Seribu. DKI Jakarta. Sernentam sampel antasi dialnbil dari kegiatan transplantasi spons I Iibah Pasca di I (bagian Barat Pulau Pari).

THP - bU

I Konferenr~ Sa~ns Keloutan dm Penkanun lndonesio I Karnpur FPlK - IPB Drornago 17- 15 Juli 2007

Selama pengainatan trrsebut juga dilakukan pzilgukuran heberapa parameter i lingkungan, yaitu suhu, salinitas, pasang surut dan parameter kuali tas air

lingkungan. Sarnpel spons yang dia~nbil, selanjutnya dianalisis di I-aboratorium Mi krnbiologi Pmat Penelii ian Liiigku~lgan Hidup ( PP1.H)-IPB.

Konseiltrasi dan Rioaktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar dan Fraksi

Pcngambilan Sampel. Pt-t~gambilan sa~nptri dilakukan pada kedalalnan 7 m, di bagian Barat (106' 35' 712" BT dail05' 52' 055" LS) dan Selatan (106" 36' 761" HT da11 0 5 9 2 ' 244" 1.S) P.Pari, dengan mcnggunakan petalatan SCUBA DIVING SET. Reberaps individu spoils diambil pada setiap habitat di kedua lokasi untuk diekstraksi. Sainpei untuk setiap habitat diperlakukan sebai~yak tiga kali utangan. Sampel tnasing- masing spons dengan bohot yang memadai juga diatnbil untuk aim lisis fraksinasi Setelah preparasi deligall n~enyemprotkan ~ne ta t~o l (MeOH) teknis, sampel-sampcl terscbut d i s h p a n pada suhu -20rC'.

Ekstnksi. Ekstraksi dilakukan dengan metode ~nasens i mei~urut petunjuk Richelte-Maurer dan Bratklnan (2001) dan Kelly er ul. (2003). Spans Iaut ditir~~barlg sebany;lk 25 gr, setelah dipoiong kecil-kecil, kcrnudian direndaln dalain 25 tnl inctanol pea. d a ~ i diaduk meuggunakal~ shaker bath. Setelah penyiinpat~tln selarna 24 dalain suhu kamar, krgiatan ini diular~g kembali, sehingga volume pelarut mcncapai 50 ml. Se~elah 24 jam. suspensi peka~ disaring dengall krrtas w i n g un tuk mernisahkari cairan detlgan endapannya. Cait;li~ ditatnpung di dala~n labu tnkar 50 mI, (tkskak). Sctelnh dilakukall yengeringan ekstrak larutan menggunakan evaporator rotavapor, lalu dilanjutkan dengat1 kristalisnsi menggunaknn lnetode freeze dq ing , ekstrak kasar dipindahkan ke dalarn botol- hot01 kecil d m ditutup rrlpnt, ken~udiatl dititnbang untuk mengetahui konsentrasinya. Ekstrak disimpatl di dalatn lzlnari pel~dingin ut~tuk di1akuk.m pengujian hioaktivitasnya.

U ji bioaktivitas senyawa. Uji bioaktivitas anribakteri terhadap senyaw a hasil isolasi dilakukan de11gat1 rnetodr difusi agar ~neaggunakan media 'l'SA. Organisme target (bakteri patogen) dikulturkan pada mcd~a tersebut dalatn masing-masing petri. Mcdia yang lrlah disebar organisme target didiamkan selama 1 jam dalam suhu kanar ( 2 5 ' ~ ) . Kernudian ditengah-tengah media diletaka~~ "paper disc" yang inengatldung stilyawa ekstrak kasar spcsns, yang telah dilarutkan sebanyak 25 m d m l MeOH p.a (Kichelle-Maurer & Braekman 1001), kuranp lrrbih 20 p1 (O,C)4mg). Mcdia yang telah diinokulasi dan di totol d e ~ g a n krrtas cakrm diinkubasi pada 4 jarn pada suhu 1 O"C, untltk optiinalisasi proses difusi, ke~nudian diinkubasi selarna 1 8 jarn kemudian dihitung diameter hambatnya terhadap organisme target. Seinentara kista hnelnia salina, dikultur pada air laut sterif selama 24 jam dengan suhu 2 8 ' ~ dala~n erlemneyer, lalu ditcteskan rkstrak smyawa yang telah djlarutkan sebanyak 5 mgl20 p1 DhlSO (Effendi 2004), padn

THP- 61

PROSIDING Konterenr~ 5qlnj Velautan don Perikanan Indonesia I Kornpu5 FPlP - IPB Drornilgil 1 7-1 8 Juli 2007

tabunp rtaksi yang berisi 2 in1 air laut dan 10 individu Artemia salina untuk meli hat ringkal toksisitas smyawa (Richelle-Maurer & Braelunan 2001 ).

Analisa Data

Pellapisan senyawn bioaktif dilakukau drt~gan o~elihat besar diameter zona heniug ( z a ~ ~ a hambat) senyawa ekstrrlk kasar terhadap bakteri indikator dail toksisitas senyawa terhadap Artemia salina. Kekuatarl aktivitas seiiyawa ekstrak bzrdasarkan perbedaan lingkungan dianalisa secara desknptif (kualitatif). Huburlga~l ailtara bioaktivitas antibrtkt eri da11 toksisilas dia~lalisa derlgan analisa korelatif.

I1 I. IIhSlL DAN PEMBAHASAN

Bioaktivitas Senyawa Ekstrak Kasar Spons dan Pengaruh 1-ingkungan

Hasil pengukuran pwametcr lingkungan menunjukkail bahw ;l kcdua lokasi pengainbilan sampel (bagian Barat dan Selatan P. Pari) mcn~iliki perbedaan kualitas linpkungan yang cukup signifikan, namun de~nikian kedua lokasi tersebut inasih dnlanl kondisi baik (tidak tercemar). Hasil uj i biraktivi tas yang sangat beragam pada masing-masing lokasi dapat merupakan iudikasi bahwa tingkat bioaktivitas spo~ls tidak hal~ya dipe~igaruhi oleh fabitor l i~lgku~~gan perairan saja. Tabel 1 menur~jukkan nilai parameter l ingkut~gan kzdua Iokasi pei~garnbila~l sampel spons.

Havil pengujian bioaktikilas antibaktcri dan toksisiras senyawa ekstrak kasar spotls .-lr~ptos cmpio.~ dan Petr-osicr sp. terhadap bakteri Inrgct dan drtemiu saii~w ~nel~unjukkatl hasil yang bervariasi pada sampel dari a l a ~ n dan hasil transplantasi. Secara keseluruhan, spoils Aupros acrp~os rnenunjukkai~ bioaktivitas yaug lebih t inggi ~erhadap organisme target (bakteri dan A. .wlinfl) daripada spons Pt?tr.o~r{l sp., u~ltuk sampel yang berasal dari alam maupuil sampel yang ~nerupakarl hasil transplantasi (Grunbar I ,Z dan 3). Hal i t ~ i disebabkan oleh senyawa hiaaktif yang dikandung oleh kcdua spons ~nerupnkan seilyawa dengall struktur dan jenis yang berbeda.

Peneli tian yang pel-nnh di lakukan sebelumnya terhadap kai~dungazl senyawa bioaktif spoi~s Aay?~n,~ nnl>tos ~ne l lu~~ jukkan senyawa terscbut antara lain adalah ho~narine dan piridiuiunlbetain B (Crranato cJr at. 2000). Menurut Bergquist dan Hartrnan (1969), ordo HnJrome~.ida (lennasuk di dalamnya gcnus Aaptos) ~nengandutlg senyawa aktif ninhidrin. Bergquist (1991, diacu dalarn bliller el al. 1 998) d a t ~ Pelletier et al. (1 987) inengemukakna lebih latljut bahwa Auptos ~nengandung scnyawa aaptamine dan senyawa demethyloxyaaptalnine yang termasuk dalarn golongan alkaloid. Sementan itu, spo~ls P r f r ( ~ s ~ d sp. diketahui mengandung setlyawa yang termasuk dala~n kelompok poliasetilen. Scnyawa ini Jiketahui tnemiliki potensi sebagai antimikroba, antifungi, antifouling, H+,

THP - 62 -

PROSIDING Konferensi Sains Kelauton don Psnkunan Ir~doner~a r Kompus FPfK - IPB Drornaga. 17-18 lull 2007

inhibitor K'-ATPase, inhibitor H IV, dan aktivita imrntmos~ipprt~.~ i~~ (Young t.,r 01. 1999; Kiln ct nl. 2002). Sa tnengemukakan bahwa senyawa we~l~btrgderol d m ikatan 5

memiliki rantai samping I h 8-011 ( d m 20-OH serta 2: diisolasi dari P~tt-osia wcrhergii. Selain itu, senyawa lembel ti-0-sulfat ester berhasil diisolasi dari P. sti-o~~gl-'ltrtu yaug be1

Tabel 1. Nilai parameter lingkullga~l di kedua lokasi pengan huku mutunya I No I PARA'ETER ~ - S F : -- Selatan P. Pari Fisika

1 2 3 4 5

Setlyawa ekstrak kasar spoils ilaproLv uuprr~.~ J a n Prrn dari alatn rne~niliki tingkat bioaktivitas yang bervariasi pnc yang berbeda. Se~nentara sarnpel yang berasal dori hasil Ira, ~nenuni ukkan hasil yang lebih seragam, kecuali un t uk spons J

' . 8

9 1 - 6

11 12 13 14 15 16 17

-.

S u h u ( ' ~ ) Kecepatan arus (midetik) Kecenharl (in) Kekeruhan WTU) TSS (mgll) Kiinia

- .

-q, 07073 -

. - I

pH .. -

DO(tngl) - -. . .

TDS ( d l ) -- .

TOM -- .-

Silikat (SiOl) (~ng/l) knunia (NHI) (mg'l) Fosfar (POr) (m3'I) Nitrit (NO:) (mg/l) - Nitra~ (NOT) (mdl ) ' IN (Total Nilrugen) (rndl) --

.. 8,05 7,346 J 0,027 20,22 0,303 0,322 0,164

I 0,020 0,248 0,590

COD (mgil) -- 140

n don Per~konon :ndonesia I 3g.3 17-1 8 Juti 2007

: berisi 2 tnl air laut dan 10 individu Rrtrln~a salii~a uiltuk ;isitas seIlyawa (R icl~clle-Maurer & Bracknian 200 1 ).

lyaiva biuakii f dilakuka~l dengan lnelihat bcsar diameter zona bat) senyawa ekstrnk kasar tel-hadap bakteri indikatrlr dan terhadap Mein ia sulina. Kekuatarl aktivitas senyawa ekstrak

:daan lingkungan dianalisa secara deskripti f (kualitatif). rioaktivitas ant ibnkitri dan toksisitas didilalisa dengan ailalisa

111. IIASIL DAN PEMBAHASAN

~ w n Kkstrak Kasar Spons dan Pengaruh Lingkungan

urm parameter lii~gkungan menulljukkal~ bahwa kedua lokasi ~cl (bagian Barat dan Selatan P. Pari) ~neiniliki perbedaat~ I yang cukup signifikan, ilarnun demikian kcdua lokasi tersebut lisi baik (tidak tercernar). IJasil uji bioaktivitas yang sangat sing-masing lokasi dapat ~nerupaka~l ittdikasi bahwa tingkat tidak hanya dipengaruhi oIrh faktor lingkungau perairan saja. tkan niIai parameter lit~gkungan kedua lclkasi pengambilan

an bioaktivitas antibakteri drln toksisitas solyawa ekstrak kassr 73 dan Pelr-osiu sp. terhadap baktcri target dan A~?enriir s a l t ~ ~ u yang benrariasi pada sarnpel dari nlam dan hasil transplantasi.

I, s p o ~ ~ s Aup~os c q ' r o ~ ~nenunjukka~l bioaktivi tas ynng lebih ;anisme largzt (bakten dan A. snlbu) daripada spo11s Pen-osicr yang berasal dari alaill inaupun sarnpel yang ~ncrupakan hasi l bar 1,2 dan 3) . Hal i t l i disebabkan oleh senyawa bioaktif yang 3ua spons rnerupakatl senyawa d e ~ ~ g a t ~ struktur dan jellis yang

ng pemah dilakukan sebelumnya terhadap kandungan senyawa dos r j r ~ p ~ o s tnenu~~jukkan senyawa tersebut antara lam adalah liniutnbetain B (Granato t71 al. 2000). Menurut Rcrgquist dan ordo Hadromcrida (tennasuk di dalarnt~ya genus A u y f s ) wa aktif ninhidrin. Bergquist (1991. diacu dala~n Millcr t.f ul. :r rt r r l . (1987) mcngcinukakan lebih lalljut bahwa A ~ ~ p r o s awa aaptalnine dm senyawa deinethyloxyaaptaini~lc yang ~longa~l alkaloid. Sernentara itu, spons P ~ r r s i n sp. diketahui wa yang tennuuk dalatn kelompok poliasetilen. Srnyawa ini i potensi sebagai antimikroba, antifungi, antifouling. H',

THP - 6 2 -

PROSIDING lianferensi So~r~r Kelautnn dan Perikonon rndones~o I Kampur FPlK - IPB Dromngo, 17- 18 Jul~ 10G7

inhibitor K'-ATPase, inhibiior HiV, dalr aktivitas antirunlor serta irnmiinos~ippr~~sh, (Young t.t ni. 1999; Kim rf (11. 2001). Sanna t.r 121 . (2005) juga mengemuknkan bahwn scnyawa weinbergstsrol dan ikaran sterol orthoester ymg me~niliki rilntai salnping I h ()-OH (dan 20-Or1 serta 22-0-butpat) berhasil diisolasi dari Pt.rvn~ia ~veih~,rgi[ . Selai~i itu, senyawa lembchsterol A dan I3 serta 6-O-sulfat ester hcrha~il d I isolasi dnri P. srmn~luru yang berasal dan Indonesia.

Tabel 1. Nilai parameter linglungan di krdua lokasi pengarnbilnn sarnpel beserta baku lnutunya

) No PARAMETER LOKnSl -,

t- I Selatan P. Pari [ Bdrat P. Pan

Kekeruhai~ (NTU) 0,40 0,45 'I'SS (~ng/l)

-- 0.0073 -- - 0,0053 <'-I 20

Ki~nia - ---, - .- Sal initas (%) -. 34 - 33 - 33-34

PH - - X,05 8,13 7-8,5 DO (~ngll)

.- 7,346 5,102 , >S 1

Senyaiva ckstl-ak kasar spans Aupto.r uopfos dan Perrclsia sp. yailg berasal dari alam menliliki tingkat bioaktivitas yang bervatiasi pado habitat dan lokasi yang berbeda. Srmcntara simpel ysng berasal dari hasil transplantasi cenderu~lg inenui~jukkan hasil yailp lzbih seragam, kecuali untuk spons Pt.rrr).siu sp.

PROSIOING Konferenr~ 501nr KelouIan don Peri konon Indones~o I Kurnpus FPlt - IPB Drurnoga, 17-1 8 Juli 2007

PROSIDING Konteren:~ 5c1nl Kelautan clan Perikanon Indoneia I Kalnpus FPlr - IP9 Drornaga, 17-1 8 lull 2007

Gambar 1. Bioaktivitas spons .J~ptr~.r auptos dan P e ~ o s i a sp, dan bagiar~ Barat P. Pari (a: aktivitas antihakteri; b: toksisitas)

WPma -a rmw6

Gambar 2. Bioaktivitas spoils A(4prct.s uapm.v dan Putln.viu sp. dari bagian Selatan P. P ~ r i (a : aktivitas a~~tihakteri; b: toksisitas)

Cambar 3. Bioahivitas spuns rli~ptoa aapios dan Petrosia sp, llasil transplantasi di Barat P. Pari (a: aktivitas antibakteri; b: toksisitas)

Keragarnatl tingkat bioaklir ltas senyawa ekstrak kasar spons dapat disebabkan oleh perbeciaail faktor lingkungatl ~nikro pada habitat (!aka\) dan lokasi yang brrbeda. Menurut Rcll dan Barnes {2003), mofilogi dm fisiologi spons dipengaruhi oleh faktor lingkungan rnikro tempat hidupuya. Pertumbuhan dan metabolianz serta simbiun yang berasosiasi dellgall sponv akan dipzngaruhi

.iuga oleh faktor-faktor rersebut. Faktor-faktw yang dapat n morfologi spons ailtara Iniu adalah atirall air, sedi~nentasi d: Barnes 2000, diacu dalain Bell k Barnes 2003). Pe ~net~ur~jukkan bahwa faktor- faktor trlsebut dapat lnei tnorfolagi dan bioaktivitas secara signiftkan di dalzltn satu t

Srlain ifu, b~oaktivitas yang berbeda juga dapat di luhuh ysng btrbrda dari satu organisme, seperti bagian bas: pada substrar akan mrtl~iliki bioaktivitas dan struktur sel bagian atas yang jauh da r i substrat. Proksch rt a/ . (200? distribusi senyawa alkaloid dari spans Ocvanapiu sp. meng, dengan produksi serlyawa lnetabolit sekunder pada tana~na clel~gan distribusi alkaloid yang berbeda antara bagian tubu datl yang tidak terpapar. Konsentrasi alkaloid yang tingg dile~nuka~l pada bagian fistu tlae datl cabang sseksualnyn. : teiAeendah (hanya sekitar 0.8% berat kering) ditemukw par (basal) yang tel-kubur pasir, datl seriilgkali luput dari pred perlu dilakukan penelitlan lebih lanjut uutuk men get ah^ habitat spons Aul7rot uupr(>.s dan Pcr~asici sp. yang metnprot secara optimal.

Spoils .4rip1os uupto.~ yang lnrrupaka~l hasil trans] tingkat aktivitds antibakteri dan toksisitas yang tidak jauh 1 disebabkan 01th faktor habitat ynng cendrruag sama, an aliran ,31r ymg salna, sct-ra tingka~ sedilnentasi yang tidak t yang dianalisa. IIat yang berlaivanan terjadj pada spvns PLv dari hasil transplantasi. Tingknt bioaktivitas yang ditul~jukkn yang diarialisa cenderung sangat beragam, terutams a k t i ~ target S. airretu dan loksisi tas terhadap Arfr~nicr srilinn.

Kcragal-lian tingkal bioaktivitas tefiebut dapat disc struktur morfologi Pe!ro.sia sp. yang lebih padat aka1 penyusun skeleton. Nichols dan Werheidr (2005), men) usahanya lnempertaha~lka~l diri, spons yang mengalami k e ~ lebih cepnt yulih jika ddak lnr~niliki pcrtnhanan secara kil- (2005) jug3 ~ n e n y a t a k m bahwa sintesis metabolit sekundc oleh koridjsi spons tersebut. Sebagai contohnya, spesimerl mendapatkau cahaya cukup aka11 melniliki pertu~nbuhan yan cepat daripada spesimcn yang letliltdung dari cahaya. Ns terlindung dari cahaya akan memiliki pertahanan kimiawi y; adanya akumulasi senyawa bionktif ('furon c7t ul. 1998, diacu 2005).

Penelitiall ini rneniutjukkan bahwa tidak Jiml~uk;: (korelasi) antara tingkat bioaktivitas antibakreri dengal: Artemia sali~za pnda senyawa ekstrak kasar denpan konsenti-

IU! IEH ~ulcs 8wA Iswuasuoy u~Suap ~cscy ywjsya e~vLuas nped uuz1n.i nztualdp

dcpcq~al FeIlysqoi r~~%rr>p !J~~YU~IJIIT: SEI!A!~JUOI~ JF+SU~I ercltrt: ( !se[aruq) udunqnq eLrrt3pe uqnwar!p ~up!i ~mqq ueyynrrrnuauz !u! ue!lqausd

'( s 00s la Euraqd~~ urqep nmp ,866 1 7" 1.7 ~o~n~)~!lyvo!q sm~Auas !su[nurnys E~K?~E

maJey 'y!eq y!qq iiuv.4 1m~!ur!y ueu~yamd ~y![iurau~ wye ~Aeqc3 pnp Sunput~~a~ 8ur.L uaw!sads 'unme~ .eLi(r?ye> pap Snnpu!~n~ 4ueL r~aur!sads eped!Jrp ndas q!qq uep y!eq y!qal ZuvL ueynqurnvad !y![!uraut ucyv dnyns eLeqm rrcy~udepuam 9uei sqluul.? aquruJ.3 rrsirr!sads '~LIII[O)LIO~ !1?3~q3~ .Inqaslal suods !s!prloy qa(o ! ynrcSuad!p te8uus laprrnyas l~~oqejaur s!salrr!s t~r@q t~eyvle,quaur vSn{ (500~)

la eutayd! c; .!ME!uI!~ we3as ~~~lrey wad !?!I !urauI YRI)II BY!( qqnd iedas q!qq ucqc! tre9urrei ueyesrusy )urtlp%rram %uci suods 'IJI~ uey ueyr~~du~am r?Aucqcsn ulelFp RMI leq rr~ yrleLl~au~ '(SOOZ) ap!aqJa,u rlep s~oqs!~ ,uuialals unsnLr~ad ]~:J~LI!UI II~LIO~UIO~ WYB IBPE~ qlqq i7ud ds K?.~OU>~ 13olojlou1 lnlyrcrls ~uany y !qal usqqsqas!p wdep mqssdal srl!~!ty eo!q 1~?$4u!i naruese~ay

,nr/~]n~ n,viJal.ry cl~~pey~sl sel!s!syol ucp .rmll.wln .s laB~ul usly~q dcp~y~al sel!n!lye eura)iual 'lrnSwaq jc8ues Sunlap~ras es!luuE!p 8u~L ladu~ns-ladutns epod ueyyn[unl!p $11~4 smt.qyeo!rl ~eygu!~ .!s~luqdsu~.~l l!scy ~cp lestuaq SuaX ,ds nr so.ijad strods epcd ~pepni rrtueh\elmg 3uei ~cl j -~s!lcuc!p 4ue.( ladups EJ!J~I~JP npx-raq yep!! 3ucL !spluam!pas lcySu!l was Lcu~as 4ueL ~!v uu![e uep JeJJsqns u!eI cInIue 'cures Suruapua3 ;~~IFL ~EJ!~BII IOIYEJ :J~O ucqqEqas!p iudcp !u! leH +ep>qlaq ynet qcp!~ SueL s&)!s!syo~ uep palycq!lut? srlrA!lye )eySu!> u~y y n[unrram !selrreldsuc~l [~saq ~reyodruaru 3ueA sojdnn sordng, suodg

'IEU~I)~O EJc3aS ~!)yC0!q ~~"uas ~synpo~dmaur 8ud .ds vstl.dJdd rrtrp sojdnn so~h~ sutlds lo$!qcy mas qnqni uyZnq !nr(claluaur ytuun in[~~c[ qrqa[ rre!l!~ausd ueynqcl!p nlrad 'nl! euaq yaIO ~olep.ld !ley lndnl !~c@u!ms utlp '~!:nd JnqnyJal BueL (lesey) qnqnj JESEP uy!Svq eped tmynmai!p (9trvay Imaq ~8.0 IW!~ as~drltiq) qEprr?Jal IseJlttasuoq wwn>uiag .ctZulensqast! 8iieqcs ucp aellnjsg ua!3uq eped ueynulJ!!p Jnqaslal suods aped !SSUII 8d p!olayle !selIuasuox .~dedra~ yep!) 8ueL u~p ledadrai ~UPL sl~ods qqnl uet%uq meiuc npaqlaq 3ucA p~oloqlc !mqulstp ue3osli uvyyn!iunl!p !u! lc~ .uemeut?) epvd rapuny as l!luqnjaul ~meAuas !sqnpo~J u~5r1ap nuros %EL Iapout !1nq!8uaut .ds w~dnua~rl~ strods pp p!o~~ylr! e~~iuas ~snqulslp enqeq uvycleLu7ur '(~rjol) 'IV r.1 q3sqo~d +leJisqns uep qncr 9uvi salr! u~!Xeq uvRr~ap spaqJaq 3u~L las m)qtu,s u~p snpn!iqEo!q !q!l !utaw ul:~u lw~>qns ~ped leyalaut %ueL (dvsep) Imeq ua!3eq wadas 'au~srusXto riles !dep epaqraq 3u~L qqnynj uc!%nq cp~d uEqnwa]!p wdap v%nf epaqJsq 8u~iC su~in!)yvo! y 'n!: uie [as

+~cl!qr?r~ nws rlreinp !p ~ICJ(~JIUS!S ~~33s SC~IA!~FO!~ UBP !SO[OJJOIII ue~paq~ad rreqqeqaLucrur t~dcp lnqasal ~n~y~j-ioqej emyq rrel~yn!irnuatu ~8nE eqaraut uqi!lauad '(to07 mu.112g Ilaa umlep n3nrp 'ooc)~ sawzg 3 rlaa) IeJlaqns ?d!l ucp !scmalrr!pas 'qe ueup qelcpc rr!cl clelrre suods !Sopa~our rse~d~pe !1p~rr4rr~dm~ur ledep BuaA 101yq -JO~~F,J .inqas>nj ~oiqe.~-~uqq yalo ~9n!

!qnre$uad!p u~y i: suods u~9uap !sv!soswaq 8ueK uo!qur!s EL rrsqnqurnwd .a.<udnp!l~ iedura) oq!m ue2un$iu!l lolyq yal !SO~O!SIJ uop !F!olopour '(EOOZ) saulca uep llaa irunuaH uep (leqo~) wl!qEy cpcd q!ur ue8uny3u!l lalyq mcpaq.: jrrdap srlods ~ssey q~~lsy a cmeLux sei!.~!~yeo~q rey9u

(srlrs!syol :q f!i31yeq!luc scl!ntlyr :c) UE~ 'd !selrrqdsue~ psvy .ds 171 run3d ~fup so~(ina sordv y suods ssp

uclelaq ue!'deq gcp -ds n!so.li;16 rtep sclldnr) so~cit~v suods sept

PROSIDING Konferen';~ 5r~1nr Kelautan don Per~kOnan lndones~a I K q ? l m ~ u l FPIK - IPB Dromaga. 17-1 8 lull 2007

disebnbkan tnekanisine inhibisi terhadap bakteri target tidak satna dengar1 toksisi~as tcrhadap orgarlisine multiseluler. Aktivitas antibakteri dapat bersifat lnenghambat pertumbuhan bakteri (bakteriostatik) atau memhunuhr~ya (bak~erisidal). Kelly et ul. (2003) rnemhuktikan bahwa senyawa ai~tibakteri dari spons dapat saja inrnghambat pe~tu t~~buhan bakteri, sehingga berfu~lgsi sebagai antifouli~lg terhadap ppembentuka~~ biotilln. Namun, senyawa yang sama hclum tcntu hcrsifat toksik, atau sehalikny4a.

Kesimpulan

Tingkst bioaktivitas spons Aq3to.s aapros dan Pdr-usicr s p yang bzrasal dari alam meiniliki k i s a n t ~ yang beragam untuk tiap habitat di lokasi yaug berbeda (bagian Barat dan Selatan P. Pari). Sampel hasil transplnntasi spons An]?~os aa[>(os ine~nili ki t in~kat bioakt ivitas yang cendcrung sama, karena adanya kesamaan substnt. aliran air dan szdirnentasi (faktor l ingku~~gan habitat) antara salnpel yang dianalisa. Sr~neniara itu, satnpel hasil trai~spla~~tasi Petrosia sp. ~nenuiljukkan tingkat bioaktiv~tas yang tidak seragarn, berlawanan dengan sampel Acrp~os auptos. Mol.iblogi s p o ~ ~ s Petrruiu sp. ~nerupakan faktor yang sangat bcrpengaruh terhadap bioaktivitasnya. Penelitinn ini menut~jukkan bahwa tidak terdapat korelasi arltara tingkat bioaktivitas ant ibnkteri smyawa ekstrak kasar spoils dengan toksisitasnya.

Secara keseluruhan, tingkat bioalitiviras eks~rak kasar s p o ~ ~ s Aupfos nupro.\ Iebih tinggi daripeda spons Pc , t t -o .~ i~~ sp. Perbedaan kandungan senyawa bioaktif dalam kedua jellis spons tersebut mempakan salah satu faktor !.ang ~ne~~yebabkan prrbednan tingkat bioaktivi tas.

Saran

Perlu di1,qkukan penclitiarl lebih lanjut inengenai faktor l i i~gkutlga~~ yang paling berpengaruh terhadap tiugkat bioaktivitas serlyawa ekstrak kasar spous, de~zgan inelakukan analisis stat istik. Penelitian lebih lanjut juga perlu dilakukan ui~tuk mengetahui bagian tubuh serta kolzdisi habitat spotzs yang dapat ~ne~nproduksi senyawa bioak ti I' sccara optimal.

THP - hh -

PROSIDING rcrnt~rensr Sornr refauran don Perlkonon lndones~a I hovlous FPlK - rPA Orornogo. 1 i - I8 Juli 2007

UCAPAN TERIMA U S I H

Penul is ~nengucnpkat~ leri~na kaslh kepada Proyck H diketuai oleh Prof. Dr. Dedi Surdhanna, DEX, yang tela' brsar peneIitiatl ini; dan kepadd PPL.H yatlg telah n laboratoriurn.

nAFTAR PUSTAKA

Bell JJ, Barnes D m . 2003. Ct1ects of disturbance on asset using Porifera. Riol Butt 205: 144-1 59.

Bergquist PR, Hadmain WD. I 969. Free amino acid patterns ; of demospungiat.. I Mar Biol 3(3): 247-268. www.s~rinl

Effendi H. 2004. Isolatio~~ and structure elucidatiou of inetabotites of sponge derived fungi collected from the 1 and Bali Sea (Indonesia) [disertasi]. Dusseldor Doktnrgardes der Mathematisch-Natt1nvissc11s~'haFt 1 1 , Heiurich-Heinc Universitat Diisseldorf.

tirauato AC, Serlinck RGS, Schefer AB, Magalhirs A, Ferre~, Freitas JC, Migotto AE, eHajdu E. 2000. Produtos 11;

marit~as, Aaptos sp., e d o uudibriinqiao Doris aff. Vmm http://w\wl.iqc.usp.br.

Kelly SR, Jenseu PK, Heokul TP, Fenical W, Pawlik J P Caribbean sponge cs t rac ts 011 bacterial attachment. 1

31:175-182.

Kim DK, Lee MY, Lee DS, Lee JK, Lee RJ, J u r y JH. 2002. Pc inarine sponge Petrosia SF. inhibit DNA replication at th Cancer Lett 185(1):95-1001, www.inedscape.corn

hiillcr K, Smallwood C, Strupuzewski C. 1998. The role of p in the chemical defense of tropical reef spotlges a_ea Tropical Marine Biology. St. Mary College of Maryland.

Nichols S. Werheide Cr. 2005. Spotlges: New view of' old an Biol 45: 333-334.