255
http://pustaka-indo.blogspot.com

pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 2: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 3: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

MIZAN PUSTAKA: KRONIK ZAMAN BARU adalah salah satu liniproduk (product line) Penerbit Mizan yang menyajikan buku-bukubertema umum dan luas yang merekam informasi dan pemikiranmutakhir serta penting bagi masyarakat Indonesia.

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 4: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 5: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

GESTAPU 65:PKI, AIDIT, SUKARNO, DAN SOEHARTO

© copyright Salim Haji Said, 2015Penyunting: Andityas Prabantoro

Proofreader: Ine UfiyatiputriDigitalisasi: Ibn' Maxum

Hak cipta dilindungi undang-undangAll rights reserved

Oktober 2015Diterbitkan olehPenerbit Mizan

PT Mizan PustakaAnggota IKAPI

Jln. Cinambo no. 135 (Cisaranten Wetan),Ujungberung, Bandung 40294

Telp. (022) 7834310 – Faks. (022) 7834311e-mail: [email protected]

http://www.mizan.comfacebook: Penerbit Mizantwitter: @penerbitmizan

Desainer sampul: Andreas KusumahadiISBN 978-979-433-905-3

E-book ini didistribusikan olehMizan Digital Publishing

Jln. Jagakarsa raya no. 40,Jakarta Selatan 12620

Telp. +6221-78864547 (Hunting); Faks. +62-21-788-64272website: www.mizan.com

e-mail: [email protected]: @mizandotcom

facebook: mizan digital publishing

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 6: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

ISI BUKU

Pengantar PenulisKata Pengantar

Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan SoehartoPramoedya Membabat“Kau sudah dicekoki Nasution”Membunuh Sukarno dengan SukarnoismePater Beek, Pastor JesuitDari Biro Dokumentasi ke CSISIbu Pertiwi Hamil TuaMenjadi Kiri untuk Cari Selamat“Manfaatkan Perintah Pangti!”Pembaca al-Quran yang FasihCornell PaperNasihat Ikut Jalan MaoAngkatan Darat versus PKITerus Dikejar KetakutanBayangan Madiun 1948Sukarno, Soeharto, dan Tradisi DaulatMegawati, Bayi Perempuan SukarnoDaulat, Bukan PembantaianTego Larane Ora Tego Patine

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 7: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Angkatan Udara dan GestapuMengganyang Film-Film AmerikaHanya Mengikuti Jejak SyamSuslov dan Agen-Agen AsingSering Diteriaki agen CIAKomisaris PolitikPostscriptum: Sukarno, Soeharto, dan Pertarungan Politik

Pasca-Gestapu

TentangPenulis

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 8: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

PENGANTAR PENULIS

ulisan tentang Gestapu ini pada mulanya terbit pada2013 sebagai bagian dari buku saya yang berjudul Dari

Gestapu ke Reformasi. Sejumlah teman kemudianmendesak agar bab mengenai Gestapu dalam buku itubisa diterbitkan tersendiri. Tahun ini, 2015, merupakantahun peringatan ke-50 kegagalan Gestapu dan percobaankaum Komunis menguasai Indonesia. dengan alasan ikutmemperingati kegagalan Komunis itu—sembarimengenang korban-korban yang tewas, terpenjara, atauterbuang sebagai akibat aksi kaum Komunis tersebut—saya akhirnya setuju menerbitkan bab tentang Gestapu inimenjadi sebuah buku tersendiri.

Tulisan ini telah mengalami perbaikan, tambahan, danelaborasi di sana-sini. dibanding dengan versi aslinya yangsudah terbit dua tahun silam, buku ini lebih membukakesempatan kepada pembaca untuk lebih mendapatkaninformasi mengenai apa sebenarnya yang terjadimenjelang, selama, dan sesudah Gestapu sebagai yangdisaksikan oleh seorang reporter junior dan aktivismahasiswa usia muda masa itu.

Harus saya akui—untuk kesekian kalinya—berbagaimisteri di sekitar Gestapu, prolog, dan epilognya hinggakini masih tetap saja menanti untuk diungkapkan lewatpenelitian yang lebih saksama. Buku ini tidak berpretensi

~1~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 9: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

sanggup dan telah mengungkapkan berbagai misteritersebut. dalam membaca buku ini, secara langsungmaupun tidak, misteri-misteri yang memerlukanpengungkapan itu saya catat. Saya berharap ada penelitidi kemudian hari yang lebih mampu mengungkap misteri-misteri tersebut.

Salim Haji SaidJakarta, 1 Mei 2015

~2~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 10: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

KATA PENGANTAR

pakah yang bisa dianggap sebagai realitas itu hanyalahsesuatu yang bersifat kekinian belaka? Mungkin juga

begitulah hal yang sesungguhnya. Bukankah sesuatu yangbersifat kekinian itu adalah yang terlihat, terdengar, danbahkan sangat mungkin terasakan pula? dalam alurpemikiran yang berdimensi datar dan tunggal ini masa laludan bahkan juga masa depan hanya riil dalam dunia khayal.Bukankah seketika masa lalu telah dirasakan sebagaisesuatu yang riil ada—entah terwujud sebagai ingatanakan sesuatu atau tentang suatu rangkaian kejadian,entah pula cita-cita atau impian yang sempat terkhayalkandan entah sebagai apa saja—maka di waktu itu pula hal itutelah terlepas dari aktualitas kekinian? Bahkan, mungkinlebih daripada itu. Seketika hal-hal dari masa lalu itu telahdirasakan sebagai sesuatu yang riil pernah ada dan mung-kin masih berlanjut, maka di waktu itu pula kedatanganmasa depan telah dirasakan sebagai yang tidak terelakkan.Pada saat hal-hal seperti ini sempat direnungkan, terasalahbetapa ketiga dimensi waktu itu mempunyai fungsi yangberarti dalam realitas dinamika kehidupan. Karena itubisalah dipahami pula kalau rasa hayat kekinian itu biasasekali dijadikan sebagai kelanjutan dari usaha pemenuhan

~3~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 11: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

hasrat yang sempat terimpikan sejak masa lalu. Masa kinipun dirasakan dan bahkan dipergunakan sebagaipersiapan dan ancang-ancang untuk memasuki suasanadan corak masa depan yang telah direncanakan danbahkan diimpikan. Tetapi sudahlah, bukankah semuanyaini adalah hal yang lumrah belaka? Bukankah setiap orangbisa saja mempunyai kesadaran akan masa lalu, masa kini,dan masa depan yang berbeda-beda? setiap orang bisamengenang masa lalunya, berkhayal tentang masadepannya dan merasakan dan bahkan mungkin sekalimenikmati kekiniannya. Jadi, bisa terasa juga kearifanyang terpancar dari sebuah petuah asing—“Yesterday ishistory, tomorrow is a mistery, but today is a gift, that’swhy it is called the present”. hanya saja pemahaman akanrealitas kekinian itu barulah mempunyai arti kalausemuanya telah diletakkan dalam konteks pemikiran yangberdimensi waktu. Seketika makna dari dinamikaperjalanan waktu telah disadari, maka di waktu itu pularasa hayat kesendirian telah pula semakin terikat dengandinamika kehidupan kemasyarakatan.

Dalam konteks suasana dan alam pemikiran yangtelah bersifat kemasyarakatan inilah, kejadian danperistiwa yang pernah atau bahkan yang konon pernahdialami menjadi berarti pula dalam kehidupan. Karena itu,bisalah dipahami juga kalau hal-hal yang “serba-konon”bukan saja terlalu biasa mewujudkan dirinya dalam tradisilisan—sesuatu yang sebenarnya boleh dikatakan mirageof reality, bayangan kenyataan, kata seorang ahli—tetapitidak pula jarang tampil sebagai mitologi, yang konon bisa

~4~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 12: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

berfungsi sebagai conscience collective, sebagaimanaseorang pentolan keilmuan yang lain pernah men-teori-kannya.

Dunia dan masyarakat modern pun tidak pulamembiarkan peristiwa yang berkesan itu berlalu begitusaja. Peristiwa yang terjadi itu tidak hanya diingat malahteramat biasa dicatat untuk kemudian—bila diperlukan—dijadikan sebagai sumber ketika apa yang telah terjadi ituhendak dikisahkan. dalam kesempatan ini bukan sajaperistiwanya direkonstruksi—ketika “apa, siapa, bila, dandi mana” diberitahukan—bahkan semua kemungkinantentang struktur dan dinamika “bagaimana dan mengapa”diungkapkan pula. Ketika hal ini telah dilakukan, makaberarti struktur dan corak dinamika kejadiannya telah pulamengalami proses peng-analisis-an. Karena itu, bisalahpula dipahami kalau hasil rekonstruksi kritis tidak jarangmendatangkan perdebatan. Bukankah semua hal inidilakukan setelah pertanyaan pokok telah diajukan danalur berpikir dipergunakan? Bukankah pula corak danbentuk pertanyaan pokok sangat pula bergantung padajawaban yang sedang dicari? Maka, meskipun tidakselamanya perdebatan atas hasil rekonstruksi yang kritisitu bisa terelakkan, tetapi seketika hal-hal yang bersifatkritis ini telah dilakukan dengan penuh kesungguhan dankejujuran orang pun bisa berkata bahwa sebuah karyasejarah akademis telah selesai ditulis.

Manusia modern biasa sekali mengingat-ingat danbahkan tidak pula jarang mencatat peristiwa yangdirasakan dan dianggap penting dalam perjalanan

~5~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 13: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

kehidupannya. Bukankah tanggal kelahiran, pernikahan,dan bahkan penerimaan ijazah tertinggi biasa sekalidiingat-ingat, andaikan malas atau enggan untukmerayakannya? tetapi, bagaimanapun juga merayakanataupun hanya sekadar mengingat atau bahkan mungkinkebetulan teringat saja adalah kesempatan sesaat ketikafasefase dalam perjalanan hidup terenungkan juga.Karena itu, bisalah dipahami juga kalau hal-hal yang ingindilupakan kadangkadang datang begitu saja untukbermain dalam ingatan atau bahkan mungkinmengganggu rasa ketenangan. Tetapi, bagi suatukesatuan masyarakat atau suatu ikatan sosial—entahmasyarakat-bangsa, entah penduduk suatu provinsi, ataubahkan mungkin organisasi kemasyarakatan yang dengansengaja diciptakan, merayakan hari-hari yang dianggappenting itu adalah suatu cara dalam usaha peneguhankeutuhan ikatan.

Karena itu, bisalah dianggap sebagai kewajaran yangbiasa saja jika suatu masyarakat, yang telah mewujudkandirinya sebagai negara-bangsa, tidak pernah alpamerayakan hari-hari yang telah dinyatakan sebagai “hariNasional”. Ketika “hari kemerdekaan” dirayakan bukansaja peristiwa yang telah berlalu itu ingin dikenang danbahkan bukan pula sekadar makna peristiwa itu bagi harikini dan masa depan ingin diteguhkan, tetapi tidak pulajarang hal itu dilakukan pada saat visi kebangsaan yangbaru hendak dirumuskan. dalam suasana peringatan harikebangsaan ini berbagai atraksi yang menggairahkankehidupan masyarakat biasa pula dipertunjukkan. Semoga

~6~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 14: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

dengan berbagai corak upacara ini masyarakat-bangsasemakin menyadari makna kemerdekaan dan artipengorbanan para pahlawan. Karena itulah, tidak jarangperingatan “hari kemerdekaan” itu didampingi olehupacara peringatan hari-hari lain yang telahdikumandangkan sebagai bagian dinamika dari proses kearah semakin terwujudnya tatanan masyarakat-bangsayang diidamidamkan.

Semoga dengan penambahan nilai historis dariperistiwa ini, keutuhan bangsa semakin teguh saja danbiarkanlah para sejarahwan tersenyum-senyum melihatbetapa sebuah peristiwa sejarah yang “biasa saja” telahdijadikan sebagai alat tambahan pemersatu bangsa. Kalaudipelajari dengan semangat kritisakademis yang wajarmemang harus diakui juga bahwa ada peristiwa yang nilaihistorisnya barulah dirasakan setelah berbagai corak riakgelombang dalam arus perjalanan sejarah telah dilalui.Memperingati hari-hari yang secara historis dan bahkan—tidak pula jarang—simbolis penting dan bermakna adalahbagian dari usaha peneguhan nation building—suatuusaha yang harus dilakukan tanpa henti.

Kalau diingat-ingat maka terasalah juga bahwa nationformation dan nation building bukan saja dua tema utamadalam sejarah politik, tetapi sesungguhnya bisa pula dilihatsebagai sebuah bentuk periodisasi sejarah bangsa ketikazaman modern telah dimasuki. Tema pertama—nationformation—bukan saja sebuah proses, tetapi bisa jugadilihat sebagai sebuah periode ketika berbagai unsurhistoris dan sosial-kultural sedang berada dalam alur

~7~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 15: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

sejarah yang mempersatukan berbagai ikatan-ikatansosial-kultural primordial dan pada saat segala corakkesatuan politik sedang digerakkan ke arah terwujudnyasebuah negarabangsa. Sedangkan tema kedua—nationbuilding—adalah dinamika kesejarahan ketika berbagaicorak dinamika sosialpolitik, beragam orientasi kultural danideologi bukan saja terlibat dalam usaha untukmempertahankan eksistensinya, tetapi bergolak untukmencapai idealisme yang telah diimpikan. dalam suasanainilah, negara-bangsa harus bergumul untuk mendapatkan“jawab” (response, kata toynbee) yang tepat dalammenghadapi berbagai ragam “tantangan” yang datangmenghadang.

Kalau saja dunia sastra boleh dipakai sebagai analogi,maka tidaklah terlalu berlebih-lebihan kalau dikatakanbahwa nation formation adalah periode romantik dalamsejarah bangsa. Inilah saatnya ketika keindahan alamdinyanyikan sebagai milik bersama dan keberanianmelawan segala corak penistaan dari luar didendangkansebagai pancaran dari tradisi kepahlawanan bangsa. dalamsuasana inilah, segala bentuk keragaman dan corakhambatan dan bahkan ancaman yang menghadangdirelatifkan menjadi milik dan pengalaman sesama anakbangsa. dalam suasana romantik inilah, negara-bangsayang diidamidamkan akhirnya terwujud juga. Tetapi,seandainya perbandingan yang memakai ukuran berat-ringan ingin dipakai, maka barangkali tidaklah salah kalaudikatakan bahwa ujian yang datang pada saat prosesnation building sedang dikayuh itu biasa sekali dirasakan

~8~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 16: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

sebagai sebuah tusukan tajam. Seketika hal itu telahterjadi, maka abadi tertanam dalam struktur ingatankolektif bangsa. usaha pelupaan yang dilakukan denganberbagai cara bahkan tidak jarang hanya menghasilkanpenebalan ingatan akan ujian yang pernah dialami itu. Jadi,bisalah dipahami juga kalau perbedaan sikap di antara anakbangsa dalam menentukan pilihan tentang peristiwa manayang semestinya diingat dan mana pula yang sebaiknyadilupakan tidak selamanya bisa terhindarkan. Bahkan,dalam perjalanan waktu tidak pula jarang terjadiperbedaan penilaian semakin menebal saja. Kalau telahbegini mestikah diherankan jika pemahaman akan konteksdan suasana sosial-politik dan bahkan ideologis sepertidibiarkan saja sebagai hal-hal yang terlepas dari aktualitasperistiwa sejarah yang ingin dikenang?

Pemberontakan Darul Islam di Jawa Barat bermulapada saat agresi Kedua (1948) yang dilancarkan tentaraBelanda telah berhasil menduduki sebagian besar wilayahRepublik Indonesia dan bahkan ketika beberapa pemimpinbangsa yang paling terkemuka telah pula jatuh ke dalamperangkap tawanan musuh. Tetapi dalam perjalananwaktu, wilayah pemberontakan ini malah semakin meluasbahkan setelah kemerdekaan bangsa mendapatkanpengakuan interNasional. dalam proses selanjutnyaseakan-akan dengan begitu saja sekian banyak parapejuang bersenjata menjadikan tanah kelahiran mereka—sulawesi selatan, Kalimantan selatan, dan akhirnya Aceh—sebagai bagian dari negara-bangsa yang menyebut dirinyanegara darul Islam. Mereka telah bersama-sama

~9~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 17: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

mengingkari keabsahan negarabangsa, RepublikIndonesia, yang pernah mereka perjuangkan.Kegembiraan menyambut masa depan terasa semakinagak meredup juga karena di waktu itu pula RepublikMaluku Selatan memperkenalkan kehadirannya. Para anakbangsa yang sempat berdiri di belakang kekuasaanBelanda ketika Revolusi Nasional sedang bergolak,seakan-akan ingin mempertahankan kediriannya, yaituterlepas dari Republik Indonesia, sebuah negara-bangsayang pernah juga sempat mereka lihat sebagai lawan.

Sepuluh tahun pertama dari kehadirannya sebagainegara berdaulat Republik Indonesia adalah sebuahnegara-bangsa demokratis yang penuh idealisme. Semuawilayah yang pernah merasa diri sebagai “negara bagian”,yang tercipta atas bentukan atau dukungan politik devideet empera, dalam waktu yang teramat singkat kembali kepangkuan negara kesatuan. Betapapun “jatuh-bangunkabinet” terasakan juga sebagai corak irama dari dinamikapolitik yang sesungguhnya tidak pernah diinginkan, tetapioptimisme akan masa depan negara yang demokratistetap enggan untuk menipis. dalam suasana inilah,pemilihan umum—suatu perwujudan keharusan sebuahnegara demokratis yang sampai kini masih diingat sebagaiperistiwa politik yang paling bersih dan sopan—diadakan.Tetapi, seketika ketimpangan antara keresahan daerahdan hasil pemilihan umum tak terhindarkan, makaberbagai ujian politik pun harus dihadapi. Bagaimanakahmenyelesaikan keresahan daerah yang mempunyai jumlahwakil di parlemen diselesaikan ketika para pemenang

~10~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 18: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

berasal dari wilayah yang merasa cukup puas dengansituasi politik kontemporer? Maka, suatu malapetakapolitik pun terjadi. Pada saat keresahan daerah telahdirumuskan sebagai tantangan atas keabsahan kekuasaanpusat, maka krisis politik pun semakin memprihatinkan.Seketika tantangan yang masih bersifat verbal itu telahdikumandangkan (Februari, 1958) dengan pembentukanPemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI),maka penyerbuan militer yang masif pun dilancarkan.dalam waktu yang teramat singkat sumatra tengah dansulawesi utara pun bisa merasakan apa artinya danbagaimana rasanya diperlakukan oleh sebuah negara-bangsa yang telah sedang memulai proses ke arahperubahan landasan konstitusional dari kekuasaannya.

Tidak berapa lama kemudian Presiden Sukarno, yangtelah membentuk kabinet tanpa memercayakannyakepada seorang formatir kabinet sebagaimana diharuskanoleh uud (sementara) 1950, menyatakan Indonesia“kembali ke uud 1945” (Juli, 1959). Maka, dinamika barudalam perpolitikan dan ideologi pun mulai memperlihatkandirinya. dewan Konstituante, yang sedang merancang uudyang baru, dibubarkan. Bertolak dari argumen ideologisbahwa sistem parlementer yang masih dipakai,sebagaimana yang ditentukan oleh uud (sementara) 1950,adalah sistem liberal, yang berlandaskan pada prinsip “50%tambah satu”, Republik Indonesia pun dibawa “kembalike kepribadian Nasional”. Republik Indonesia kini telahmemasuki periode “demokrasi terpimpin”, sebuah sistemyang dikatakan sebagai pantulan dari “kepribadian

~11~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 19: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

bangsa”.“Kembali ke uud 1945” bukan saja berarti Presiden

telah berfungsi sebagai Kepala negara dan KepalaPemerintahan, landasan ideologis dari dinamika kehidupankenegaraan pun mengalami perubahan pula. KedudukanPancasila, yang sempat diperdebatkan MPR hasilpemilihan umum, kini telah dipastikan sebagai landasansakti negara dan bangsa. dalam konteks perubahanlandasan kenegaraan inilah Manipol-usdeK (ManifestoPolitik yang berlandaskan uud 45, Sosialisme Indonesia,demokrasi terpimpin, ekonomi terpimpin, dan KepribadianNasional), yang bersumber dari pidato-pidato Sukarno,dijadikan sebagai pegangan dalam dinamika kehidupankenegaraan. Tan-pa diminta MPr-sementara—dengananggota yang diangkat Presiden—menabalkan Sukarnosebagai Presiden seumur hidup. Meskipun dia menerimakedudukan ini, tetapi, katanya, dia lebih merasa terhormatdengan peranannya sebagai Pemimpin Besar Revolusi danPenyambung Lidah rakyat—dua kedudukan ideologisyang diciptakannya. Tetapi bagaimanapun juga,kedudukan formal kenegaraan dan peranan ideologistelah terkumpul dalam diri sang Presiden. Maka, bisajugalah dipahami kalau dalam semangat pengingkaransegala hal yang sempat dianggap sebagai warisanliberalisme yang tidak sesuai dengan “kepribadianbangsa”, pembagian kekuasaan yang diharuskan olehkonstitusi diingkari saja. dalam alam pikirannonkonstitusional inilah para ketua dan wakil ketua dPr-Gotong royong, MPr-sementara, dan bahkan juga Ketua

~12~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 20: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Mahkamah agung dijadikan sebagai anggota KabinetPresidensial. Sementara itu Sukarno, sang Presiden,menempatkan dirinya sebagai Ketua dewanPertimbangan agung—sebuah lembaga konstitusionalyang bertugas memberi nasihat “diminta atau tidakdiminta” kepada Presiden. Jadi, bisalah pula dipahamikalau dalam konstelasi struktur dan pemikiran tentangsistem kekuasaan ini, pemikiran akan otonomi pemerintahdaerah hanyalah suatu impian kosong belaka. Kini,sentralisme telah menjadi landasan sistem administrasipemerintahan dari sebuah negara yang mengatakandirinya sedang berada dalam Revolusi yang tanpa henti.

Dalam suasana perubahan struktural dankonstitusional yang fundamental ini, Presiden Sukarnomembubarkan Partai Masyumi, partai pilihan “kaummodernis Islam” yang tampil sebagai partai keduaterbesar dalam Pemilihan umum, meskipun mendapatsuara terbanyak di semua provinsi di luar Pulau Jawa, danPSI (Partai Sosialis Indonesia), yang konon hanya menarikbagi kaum terpelajar. Kedua partai ini dibubarkan karenabeberapa tokoh penting mereka dituduh terlibat dalamPeristiwa PRRI. dalam suasana penyingkiran politik inilahpula, dua pilar ideologi dari demokrasi terpimpindiperkenalkan. Pertama, Indonesia adalah negara yangbertolak dari “trisakti” (berdaulat, berkepribadianNasional, dan berdikari), yang didukung oleh semangatdan kerja sama Nasakom (Nasionalisme, agama,komunisme). Tetapi, kedua, di atas segala-galanyaIndonesia adalah negara-bangsa yang sedang berada

~13~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 21: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

dalam suasana Revolusi—ketika “menghancurkan,membangun, retooling”, merupakan irama kehidupansosial-politik yang tidak terhindarkan. dalam suasana yangdikatakan sebagai “a summary of many revolutions in onegeneration” ini anak bangsa bisa saja terdiri dari golongan“Revolusioner” dan “anti-Revolusioner” seperti halnyadengan negara-negara dunia terdiri dari New EmergingForces (NEFO) dan Old Established Forces. Kedua corakkekuatan ini adalah thesis dan anti-thesis yang tidak akanpernah bisa menemukan sinthesis. Meskipun tidakdikatakan secara eksplisit, tetapi tampak juga bahwa“konflik” telah dipakai sebagai landasan dalam perilakupolitik. Maka kritik hatta, yang telah berhenti sebagaiWakil Presiden (Desember, 1958), yang disampaikannyapada saat gerak ke arah semakin terwujudnya sistemdiktatorial, bukan dibiarkan saja berlalu, melainkan malahdiberangus. Bukankah Hatta sempat juga mengatakansuasana serba-Revolusi yang diperkenalkan Bung Karno,hanya membayangkan Umwertung Aller Werte,“penjungkirbalikan semua nilai”, sebagaimana pernahdikatakan seorang filosof Jerman?

Dalam sistem sosial-politik Nasional dan interNasionalyang telah terbagi atas dua golongan yang salingbertentangan ini, Presiden Sukarno pun semakincenderung memakaikan sistem wacana yang bernadahiperbol, yang serba-keras dan serbamembesar. denganpemakaian gaya hiperbol ini, maka marah tidaklahterdengar sebagai marah, tetapi sangat marah dandemikian pulalah sebaliknya—simpati bukanlah sekadar

~14~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 22: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

simpati, tetapi sangat simpati. dalam situasi politik yangsemakin mengeras ini dan didampingi pula oleh pemikiranyang diwarnaisituasi serba-konflik ini anak bangsa pun semakinberkenalandengan istilah-istilah asing dan Jawa-ngoko. Bung Karno,sang Pemimpin Besar Revolusi semakin membuktikandirinya sebagai tokoh yang sangat imajinatif dalammelancarkan serangan ideologis ataupun politiknyakepada kekuatan yang dinilai antiRevolusi.

Gaya hiperbol memang mengasyikkan dan bahkanmenggairahkan, tetapi gaya ini teramat mudahmengaburkan maksud dari pemikiran yang hendakdikatakan, karena gaya yang serbamembesar ini telahdengan begitu saja merelatifkan realitas yangsesungguhnya. Tetapi bagaimanapun juga dalam suasanayang serba-hiperbol inilah negara menjalankan programindoktrinasi yang bersifat Nasional. Mula-mula keharusanindoktrinasi ini hanya ditujukan kepada kalangan pelajardan mahasiswa serta pegawai negeri, tetapi kemudianmenyebar ke kalangan buruh dan kaum profesional lain.dengan perluasan sistem indoktrinasi ini, maka negarabukan saja semakin menampilkan diri sebagai pemeganghegemoni wacana—hanya makna yang dikatakan sangpemegang kekuasaan tentang kata dan konsep yangdipakai bisa dianggap benar dan sah—tetapi juga sebagaipenentu ingatan kolektif bangsa—manakah peristiwayang seharusnya diingat dan dipelajari dan mana pula yangsebaiknya dilupakan atau bahkan dinista. Kata akhir

~15~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 23: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

tentang arti yang sesungguhnya dari suatu peristiwa sertapemahaman yang semestinya tentang hal ini atau hal ituberada di tangan sang pemegang hegemoni wacana, yaituPemimpin Besar Revolusi.

Tetapi dalam suasana ini pulalah, persahabatandengan negara-negara asia-afrika—suatu usaha yangtelah dirintis sejak Konferensi asia-afrika (1955)—dannegara non-blok semakin digalakkan. dalam suasana ketikadunia sedang dihantui oleh suasana konflik danpertentangan antara “blok Barat” dan “blok timur”, BungKarno semakin menampilkan diri sebagai salah seorangpemimpin negara non-Blok yang paling populer. dalamsuasana ini pulalah, semangat perjuangan tanpa hentiuntuk membawa Irian Barat kembali ke pangkuan IbuPertiwi semakin digalakkan. Ketika perjuangan yang tanpahenti ini telah semakin menaik, maka benturan senjatayang tidak jarang menimbulkan korban nyawa, semakinsering terjadi. Pada saat suasana konflik yang telahsemakin panas ini Amerika Serikat berhasil juga mendesakPBB untuk turun tangan. dalam proses perundingan yangdiselenggarakan PBB inilah, akhirnya Irian Barat (1962)diputuskan sebagai wilayah yang berada di bawahpenguasaan sementara PBB, tetapi Indonesia dimintauntuk menjalankan administrasi pemerintahan sampai“the Act Free Choise” bagi rakyat Irian Baratdiselenggarakan. dalam suasana kemenangan atastuntutan Nasionalisme telah membayang ini, Indonesiamendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah asianGames (1962). Betapapun taiwan dan Israel secara

~16~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 24: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

terbuka menyatakan kemarahan, karena dihalangi untukikut serta, dan konflik internal sesama negara pesertaterjadi juga, tetapi di lapangan semuanya berjalan lancar.Indonesia pun berhasil mencapai prestasi yang sangatmemuaskan—sebuah prestasi yang sampai sekarang tidakpernah bisa terdekati jangankan terjangkau. Suasanacerah pun mulai membayang—tahun 1962 terasa sebagaiawal dari kecerahan ekonomi dan saat ketika cita-citakesatuan negara-bangsa akan semakin terwujud.

Tetapi dalam suasana penuh harapan ini, pemerintahdemokrasi terpimpin telah mengayunkan langkah kewilayah dunia konflik yang baru. Politik “konfrontasi” telahmulai dijalankan terhadap rencana pembentukan negarafederasi Malaysia, sebuah negara yang akan mencakuptanah semenanjung, singapura, serawak, dan sabah—serangkaian wilayah yang sempat dinyatakan Sukarno danMr. Mohammad Yamin sebagai bagian integral dari“Indonesia raya” dalam sidang Badan usaha-usahaPersiapan Kemerdekaan Indonesia (BPuPKI—akhir Mei-awal Agustus, 1945). Maka seketika “Ganyang Malaysia”pun menjadi pekik perjuangan yang dipopulerkan, tetapidalam situasi yang penuh gairah konflik ini pula Indonesiamelibatkan diri dalam konflik bersenjata di wilayah Borneoutara. Maka, mestikah diherankan kalau ada sajapengamat politik asing mengatakan bahwa bagi Indonesiatahun 1962 adalah “the year of wasted opportunities”.

Dalam suasana serba-konflik ini pulalah unsur-unsurketegangan sosial-politik internal semakin menampakkandirinya pula. Jika dalam Pemilihan umum 1955 apa yang

~17~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 25: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

disebut Geertz, sebagai variants dalam tradisi danorientasi keagamaan Jawa— abangan, priayi, dan santri—mempunyai kecenderungan untuk mewujudkan dirinyadalam pemilihan partai politik. Tetapi, ketika sistemwacana dan kekuasaan politik telah berada ke tangan sangpenguasa, maka suasana yang saling mencurigai punsemakin enggan menutupi wajahnya. dalam semangatyang semakin bercorak serba-konflik dengan gaya wacanayang hiperbolik, maka suasana sosial-politik internal punsemakin tegang juga. Maka para peneliti asing tentangpolitik kontemporer Indonesia pun bisa berkata bahwaketika itu “KoM” (unisme) dalam kesatuan ideal Nasakom,yang dibayangkan Sukarno sedang teramat menaik,sedangkan “nas” (ionalisme) stagnant saja, tetapi “a”(gama) semakin dipencilkan. Ketika undang-undangagraria yang menentukan batas maksimal penguasaantanah diterbitkan, tetapi tanpa didampingi peraturanpelaksanaan yang jelas. di berbagai tempat apa yangdisebut aksi-sepihak pun terjadi—suasana konflik sosialdalam bayangan kegentingan orientasi sosial-kulturalkeagamaan telah mulai menampakkan diri.

Dalam suasana inilah apa yang telah dikhawatirkanakhirnya terjadi juga. Menjelang matahari pagi menyinariJakarta—pada waktu subuh tanggal 1 Oktober 1965,rumah tujuh perwira tinggi dari pimpinan Angkatan Daratdiserbu. empat dari mereka langsung dibunuh di rumahmasing-masing dan dua orang lagi dihabisi kemudian.Tetapi, di rumah perwira tinggi yang lain, rombonganmiliter, yang ternyata berasal dari pasukan pengawal

~18~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 26: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Presiden, gagal dalam menjalankan misi mereka. di rumahyang ketujuh ini, mereka membunuh seorang perwiramuda dan melukai seorang gadis kecil, yang beberapa harikemudian mengembuskan napas terakhir.

Seketika—pada pagi yang cerah tanggal 1 Oktober—pemimpin kelompok militer yang menamakan diri“Gerakan Tiga Puluh September” ini mengumumkankehadiran mereka dan menyebut nama-nama yangdikatakan akan menjalankan roda pemerintahan, tetapitanpa menyebut nama Sukarno, maka pada waktu itu jugasebuah batas sejarah yang teramat tebal telah ditegakkan.dalam kesadaran sejarah dan bahkan dalam realitas sosial-politik Indonesia “yang kemarin” telah ditinggalkan.Indonesia telah berada dalam “kekinian” yang lain dariyang kemarin. Tetapi, bagaimana kisah selanjutnya? Maka,biarlah sebuah ucapan yang terkenal mengatakannya—“the rest is history”.

Lima puluh tahun telah berlalu, tetapi bukan saja teka-teki atau—mungkin lebih tepat—perdebatan di sekitarperistiwa ini seperti enggan saja untuk berhenti. PeristiwaG-30-S, yang sering juga disebut “Gestapu” meskipunPresiden Sukarno lebih suka menamakannya “Gestok”(Gerakan satu Oktober), bukan saja suatu peristiwa konflikyang paling unik dalam sejarah modern Indonesia, tetapijuga yang teramat mencekam dalam struktur kesadaranbangsa. Berbagai corak konflik internal, bahkan pada masaRevolusi Nasional ketika ancaman dari kembalinyakolonialisme masih merupakan hal yang teramat riilberbagai corak konflik internal sempat juga dialami

~19~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 27: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

bangsa, tetapi semuanya hanya teringat atau mungkinditangisi. Ada peristiwa yang memprihatinkan itu disebut“perang” (seperti “Perang Cumbok” di Aceh), ada yangselamanya tidak terlupakan sebagai “Revolusi sosial”(seperti yang terjadi di sumatra timur), ada juga yangterkenang sebagai “peristiwa” saja (“peristiwa Tigadaerah” di Pantai utara Jawa), tetapi semuanya hanyatercatat dan teramat mungkin disesali oleh keluarga dandaerah yang mengalami. Tetapi, memang harus diakuijuga “Peristiwa Madiun” tidak bisa terlupakan karenaperistiwa ini dilancarkan oleh tentara dan para pendukungPKI pada saat negara sedang berada di bawah ancamanagresi militer Belanda. Berbagai konflik lokal lain yangterjadi setelah kemerdekaan mendapat pengakuaninterNasional sempat juga mengguncangkan kesadaranIndonesia sebagai sebuah bangsa, tetapi semuanya terasatidak lebih dari “penyimpangan sementara” seketikaperbandingan dengan Peristiwa “G-30-S” telah dilakukan.

Tidak ada perdebatan apa-apa ketika lapis atasPeristiwa G-30-S direkonstruksi, sebab semuanya jelasterpampang dalam cacatan dan kenangan. Jawaban ataspertanyaan elementer dan rutin kesejarahan tentang“apa, siapa, di mana, bila” sudah sejak awal terpampangdengan jelas. Masalah barulah muncul ketika pertanyaan“bagaimana dan mengapa” telah diajukan. Seketikapertanyaan ini telah diajukan, maka sejarah tidak lagisekadar mendapatkan kepastian historis, tetapi jugaketepatan sistem wacana dan kejujuran intelektual.Kepelikan pemahaman akan peristiwa ini segera terasa

~20~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 28: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

pada saat pertanyaan “siapa di belakang siapa” telahdiajukan dan semakin menaik juga ketika berbagaiketerkaitannya dengan pertanyaan “mengapa dan bila”ingin diketahui pula. Maka, suatu keanehan dalam usaharekonstruksi sejarah tidak pula selamanya terhindarkan—sejarah dari pembunuhan massal yang terjadi disesali ataulebih biasa dikutuk saja seakan-akan kejadian itu tidak adakaitannya dengan suasana konflik yang semakinmengental pada masa Demokrasi terpimpin sedangberada dalam masa kejayaannya. Golongan manakah yangbisa menyaingi wacana sosial-politik Pemimpin BesarRevolusi? Golongan mana pulakah yang merasakanketerpencilan dalam semangat serba-Revolusi demokrasiterpimpin? Bukankah terasa aneh juga kalau pemahamanakan tragedi Nasional dilepaskan begitu saja dengansituasi sosial-politik yang semakin dominan sebelumterjadinya “Gerakan 30 September” .

Arti dari Peristiwa G-30-S semakin penting juga bukansaja karena akibat yang ditimbulkannya telahmembukakan pintu bagi terjadinya perubahan rezim—orde Baru menggantikan demokrasi terpimpin, yangdisebutnya orde Lama—tetapi juga karena telahmenjadikan unsur-unsur konflik lokal yang telah bersemiitu berubah menjadi tragedi kemanusiaan yang tidakmungkin terlepas dari struktur dan perbendaharaaningatan kolektif bangsa. Seketika para pelaku utama dariperistiwa yang terjadi pada waktu subuh tanggal 1 Oktoberitu dapat “diamankan” (kalau kecenderunganeuphemisme gaya wacana orde Baru boleh dipakai), maka

~21~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 29: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

pembunuhan massal yang luar biasa dan pengasinganribuan anak bangsa ke penjara-penjara di seluruh tanah airseperti dengan begitu saja telah menghantui kehidupanbangsa. Kalau mereka yang dianggap hanya termasukgolongan sampingan harus merasakan apa artinyapengasingan hak politik sebagai warga negara, maka bagimereka yang termasuk “kelas pilihan” belajar hidup disebuah pulau yang agak terpencil di perairan Malukuharus dilalui—selama bertahun-tahun. Maka, biarlah rasaingin tahu saja yang menebak-nebak berapa banyak darimereka yang terbunuh dan teraniaya atau yang sempatdiasingkan itu benar-benar “musuh yang ingindisingkirkan”, dan berapa banyak pula yang harusmenderita fisik dan mental karena berada di tempat yangsalah dan pada waktu yang tidak tepat pula?

Karena itu, mestikah diherankan kalau sampaisekarang pun—setelah sekian puluh tahun berlalu danpemegang kendali kekuasaan telah pula sekian kaliberganti—bukan saja mendapatkan rekonstruksi sejarahyang akurat masih terus saja memancing perdebatantentang mana yang benar dan yang salah. Maka, bisalahdipahami juga terlalu biasa claim yang menggebu-gebumemperkenalkan “pelurusan sejarah” tidak pula jaranghanya berakhir dengan pembelaan atau peneguhankedudukan seseorang atau suatu golongan dalam ingatansejarah bangsa.

Dalam suasana inilah, suatu usaha yang segar untukmengatasi segala corak pergolakan perasaan dan bahkanjuga kerancuan pemikiran buku yang dipersembahkan

~22~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 30: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Prof. dr. Salim Haji Said tidak bisa dibiarkan berlalu begitusaja. Seketika kalimat pertama dinukilkannya diamenyadari sepenuhnya bahwa dia adalah bagian darirangkaian kisah yang disampaikannya. Baginya, awal danrangkaian yang sambung-bersambung dari Peristiwa “G-30-S” bukan saja suatu rangkaian kenangan biografis yangteramat mencekam, tetapi juga hasil penggalian danpenelitian yang mendalam tentang situasi sosial-historisdari sebuah episode yang teramat dramatis dalam sejarahmodern bangsa. Kalau saja kasus Prof. Salim ini boleh di-ilmiah-ilmiahkan, maka buku yang dihasilkannya ini adalah refleksi dariusahayang tekun untuk memahami dinamika kehidupan sosial-politik bangsa ketika proses nation building sedangberada dalam tahap yang kritis. Bukankah ketika PeristiwaG-30-S terjadi, negarabangsa Indonesia sedang mengalamiberbagai corak ujian? Bukankah pula pada saat itu,pertentangan blok timur dan Barat sedang menaik danbahkan persaingan dua negara komunis terbesar—UniSoviet dan RRT—tengah menajam pula. G-30-S terjadiketika negara-negara asia-afrika dan Amerika selatan danbahkan hubungan sesama mereka sedang mengalamiujian pula.

Awal karier Salim Haji Said adalah kewartawananpolitik dan militer yang masih tersipu-sipu dalam keinginanuntuk melarutkan diri dalam dunia seni. Tetapi, rangkaianpengalaman yang sempat dilalui dan ketertarikan dalamusaha mendapatkan pengetahuan dan kearifan dari

~23~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 31: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

dinamika sosial-politik semakin membawanya ke dalamdunia ilmu pengetahuan. Melalui tempaan ilmupengetahuan yang didapatkan dari dua-tiga Universitas didalam dan di luar negeri serta keterlibatan dalampenulisan beberapa buku tentang berbagai subjek—mulaidari sejarah perfilman sampai sejarah kemiliteran dansebagainya Prof. dr. Salim Haji Said pun telah semakinmembuktikan dirinya sebagai salah seorang ilmuwan yangpaling terkemuka.

Maka, mestikah diherankan kalau karyanya inimembuka pintu yang simpatik untuk memperdalampemahaman tentang peristiwa yang telah membagizaman kesejarahan bangsa kita?

Taufik Abdullahakademi Ilmu Pengetahuan Indonesia

~24~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 32: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

GESTAPU, PKI, AIDIT,SUKARNO, DAN

SOEHARTO

engan sepeda tua, saya tiba di Fakultas PsikologiUniversitas Indonesia Jumat pagi satu Oktober itu.

Sekolah kami terletak di Jalan Diponegoro, persis di depanRumah Sakit umum Cipto Mangunkusumo. Jaraknyasekitar hanya dua kilometer dari pondokan saya di JalanMatraman raya. Gedung yang dipakai oleh FakultasPsikologi waktu itu adalah milik Persatuan sekolah-sekolahKristen Jakarta (PSKD). Fakultas sastra terlebih dahulutelah mempergunakan ruangan-ruangan pinjamantersebut, sebelum fakultas yang kini bernama FakultasIlmu Budaya itu dipindahkan ke rawamangun untukakhirnya menempati lokasi permanennya di depok (JawaBarat).

Masa itu adalah hari-hari perpeloncoan bagimahasiswa baru.tidak ada kuliah, dan para seniorumumnya bersenangsenang saja. Sebagai reporter muda,saya tidak punya kesempatan bersenang-senang. harusterus bekerja. Pada 30 September hingga larut malam,misalnya, saya meliput pengajian di kediaman resmiPanglima Angkatan Laut (sekarang bernama Wisma Elang

~25~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 33: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Laut), Laksamana Madya TNI R. Eddy Martadinata, yangterletak di Jalan Diponegoro. Dead line kita malam itu agakterlambat sebab menanti selesainya pidato Presiden padaacara Musyawarah Nasional teknik (Munastek) di GeloraBung Karno, Senayan.

Seperti biasa, pidato Presiden/Pemimpin BesarRevolusi selalu berlangsung lama. Saya pulang dari kantorlepas tengah malam dan dalam perjalanan pulang masihsempat membeli nasi bungkus untuk makan malam sayapada sebuah restoran Minang di Pasar senen.

Terlambat tidur, esok paginya bangun kesiangan. dankarena tidak punya radio, saya tidak tahu perkembanganpolitik terakhir sebelum meninggalkan kamar pondokan diJalan Matraman Raya 51.

Belum lagi turun dari sepeda, seorang teman yangberdiri di halaman depan Fakultas berteriak kepada saya,“Lim, Babenya Rully diculik. Katanya, agen CIA.” Rullyadalah putri Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani, PanglimaAngkatan Darat waktu itu. Putri Jenderal Yani itu adalahmahasiswi yang berada setahun di belakang saya.

Yani diculik dan dituduh agen CIa? Ini segeramengingatkan saya pada desas-desus beberapa waktusebelumnya tentang “Dewan Jenderal” yang menurutPKI, dengan bantuan CIA akan melakukan kudeta.

Tidak jadi masuk ke halaman tempat para pelonco(“Cama” dan “Cami”, panggilan mereka waktu itu)berkumpul, saya langsung mengayuh sepeda ke rumahWiratmo Sukito di Jalan Cilosari 37, Cikini. PondokanWiratmo itu adalah tempat kami— seniman, cendekiawan,

~26~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 34: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

budayawan, dan aktivis—sering berkumpul danmendiskusikan perkembangan politik dan budaya.

Sebelum meninggalkan halaman Fakultas, sayaberpapasan dengan Imam Waluyo, seorang aktivis yangdekat dengan Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang sudahdibubarkan Presiden Sukarno pada 1960. “Lim, Sukarnosekarang ada di halim,” kira-kira begitu katanya sambilberlalu. Halim Perdanakusuma adalah nama PangkalanAngkatan Udara yang terletak di daerah Cililitan, Jakartatimur.

Tiba di rumah Wiratmo Sukito, jam dinding (sayabelum punya arloji waktu itu) menunjukkan waktumenjelang pukul 11 siang. Wiratmo bersiap berangkat.Katanya ke gereja. Tidak jelas apakah ada misa Jumat pagiitu. Tapi, sebagai seorang penganut Katolik yang taat—sebelum akhirnya pindah kembali ke Islam ketika kawindengan seorang hakim agung yang beragama Islam—Wiratmo memang rajin ke gereja. Nanti ketika kembaliberagama Islam, Wiratmo juga rajin bersembahyang dimasjid. “Ini pekerjaan PKI,” kata Wiratmo, sambilbergegas pergi.

Saya melanjutkan mengayuh sepeda ke JalanDiponegoro 54, rumah Brigjen TNI Soegandhi. Jenderalyang lama mendampingi Presiden Sukarno sebagai ajudansenior itu adalah direktur Penerangan Staf AngkatanBersenjata (SAB) yang juga pemimpin umum koranAngkatan Bersenjata, tempat saya bekerja sebagaireporter pemula. Jarak antara pondokan Wiratmo danrumah Soegandhi sekitar satu kilometer. Soegandhi

~27~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 35: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

dikenal sebagai perwira tinggi yang memperkenalkansingkatan Gestapu untuk Gerakan September Tiga Puluh.

Sebelum saya datang, beberapa pegawai SAB sudahmenunggu di sana. Tidak lama kemudian, tuan rumahmuncul. Soegandhi baru saja pulang dari rumah beberapaJenderal yang jadi korban pembantaian pagi itu. diabercerita mengenai darah yang masih berceceran dirumah-rumah para koleganya yang dibantai menjelangsubuh.

Mengingat ketegangan antara PKI dan kaum anti-Komunis —terutama dengan Angkatan Darat—yang hari-hari itu memang makin memuncak, tidak sulit bagi kamisemua pagi hari itu untuk dengan cepat berkesimpulanbahwa PKI yang berada di balik peristiwa berdarahtersebut.

Hari itu Jumat, tapi tidak ada lagi di antara kami yangingat sembahyang Jumat. Bersama Soegandhi beramai-ramai kami berangkat ke markas Kostrad, di JalanMerdeka timur. Mengapa ke Kostrad? Pada mulanya sayajuga tidak tahu. Pokoknya ikut saja. Tapi, tampaknyaSoegandhi sudah dapat informasi tentang kegiatan diKostrad. di kemudian hari, saya baru berhasilmendapatkan informasi. Pagi itu, Brigjen TNI h.V. Worang— Komandan detasemen Markas—mengeluarkanperintah penutupan sementara kantor staf AngkatanBersenjata (saB) di Jalan Merdeka Barat dan semuakegiatan dipindahkan di Kostrad tempat Mayjen TNISoeharto mengendalikan operasi menghadapi Gestapu.

~28~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 36: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

~29~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 37: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Salim Haji Said bersama Brigjen TNI Soegandhi dalam penerbanganke Manado, 1969.

~30~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 38: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Nama Mayor Jenderal TNI Soeharto, PanglimaKostrad (Pangkostrad) waktu itu, hampir tidak dikenalmasyarakat. Tapi karena saya pernah membaca komiktentang serangan umum Yogyakarta yang digambarkansebagai berada di bawah pimpinan overeste [Letkol,bahasa Belanda] Soeharto, jadi saya tahu siapa PanglimaKostrad tersebut. Soeharto memang pernah menjadiPanglima Mandala pembebasan Irian Barat. Tapi karenapenyelesaian pengembalian Irian Barat ke bawahpenguasaan Indonesia dilakukan lewat perundingan,artinya tidak ada perang. Soeharto tidak berkesempatanmendapatkan publikasi lewat jabatan Panglima yangberkedudukan di Makassar waktu itu.

Markas Kostrad belum begitu ramai menjelangtengah hari itu ketika kami tiba. usaha menarik tentarayang dikerahkan Gestapu di lapangan Monumen Nasional(Monas) masih sedang dilakukan. Saya melihat banyakperwira yang berseliweran dengan pakaian sipil. Salahseorang yang saya ingat adalah Kolonel Polisi Militer(CPM) Cokropranolo (kelak berpangkat Letnan Jenderaldan sempat menjadi Kepala Intel Hankam, sekretarisMiliter Presiden, dan akhirnya Gubernur Jakarta).

Saya jumpa lagi dengan Cokropranolo di departemenPertahanan dan Keamanan (depHankam) pada 1969.Waktu itu dia sudah berpangkat Brigjen dan menjadiKepala Intel Hankam. Suatu hari saya harus ikut tes bebasGestapu sebagai syarat mendapat izin berangkat ke negeriBelanda. Jenderal Cokro melihat saya dan bertanya, “adaapa you di sini?” Ikut tes bebas Gestapu, jawab saya. “ah,

~31~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 39: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

you kan tidak terlibat Gestapu. Tidak usah ikut tes.Sampaikan kepada tukang tes, Pak Nolly, bilang you tidakusah dites.” Begitulah awal ceritanya mengapa sampaiorde Baru jatuh, saya tidak pernah ikut tes bebas Gestapu.

Pak Nolly, panggilan akrab Cokropranolo, rupanyamelihat saya ikut mondar-mandir di Kostrad pada satuOktober itu. Sekian tahun kemudian, pada Juni 1970,ketika Bung Karno meninggal dan jasadnya disemayamkandi Wisma Yaso (Museum satria Mandala sekarang), sayaterhindar dari kewajiban antre bersama orang banyakyang datang berbelasungkawa sembari menengokjenazah. di sana yang bertugas ialah Pak Nolly, sekretarisMiliter Presiden, dan saya dipersilakan masuk lewat jalurVIP. Sebagai wartawan, kesempatan itu saya manfaatkanmemotret jenazah Bung Karno dari jarak dekat.

SUASANA DI KOSTRAD TEGANG. Sebagian besar yangada di sana siang itu hampir sepakat, penculikan danpembunuhan para Jenderal pimpinan Angkatan Daratadalah pekerjaan PKI. Tapi, bagaimana persisnya? Belumjelas. Yang saya ingat, timbul juga kecurigaan padaAngkatan Udara, yang pimpinannya memang diketahuipunya hubungan baik dengan PKI. Pimpinan AngkatanUdara secara terang-terangan mendukung Nasakom sertamengajarkan Marxisme di balai pendidikan tinggi mereka.

Kecurigaan makin menjadi-jadi karena, lewat radio,Panglima Angkatan Udara, Laksamana Madya udara(sekarang Marsekal Madya) Omar Dani, pagi itumengumumkan dukungannya pada gerakan

~32~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 40: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

“pembersihan Revolusioner” yang dilakukan Gestaputerhadap pimpinan Angkatan Darat.

SAYA BERUMUR 21 TAHUN KETIKA PERISTIWA ITUTERJADI dan sudah dua tahun menjadi penduduk Jakarta.hidup amat sulit waktu itu. Inflasi mengamuk dengandahsyat (650%) dan barangbarang sulit ditemukan di pasar.harga keperluan sehari-hari berubah dan beranjak mahalsetiap harinya. Kualitas barang di pasar amat buruk.Sebagai contoh, mandi dengan sabun Bris keluaranunilever—sabun produksi dalam negeri terbaik waktu itu—menyebabkan kulit jadi bersisik segera setelah badandikeringkan. obat-obatan, terutama anti-biotik, harusdiperoleh di pasar gelap. dengan harga mahal, tentu saja.

Saya pernah ikut “ngobjek” jual obat bersama dr.Abdul Gafur (kemudian menjadi Menteri negara urusanPemuda dan olahraga pada masa orde Baru) dengankeuntungan tipis. Waktu itu untuk survive, sebagian besarorang memang terpaksa terlibat “ngobjek”, kata lain darinyatut. untuk menambah sedikit uang di saku, sebelumbekerja sebagai wartawan, saya juga pernah bekerja paruhwaktu di sebuah toko sandang pangan yang menyalurkanberas murah dan minyak tanah kepada penduduk.

Toko-toko sandang pangan bisa ditemukan di mana-mana waktu itu. untuk membeli beberapa liter berasmurah dengan kualitas rendah itu, orang harus mendapatkartu dari kelurahan. Sebagai penjaga toko sandangpangan, saya dibayar dengan beberapa liter beras. Padamalam harinya, setiap akan makan, sebagian dari beras

~33~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 41: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

murah itu saya tukarkan dengan nasi uduk yangpenjualnya menggunakan pikulan dan mangkal dipinggirpinggir jalan. Penjual nasi uduk dengan pikulan danmangkal di pinggir jalan kini tidak bisa ditemukan lagi.

Kendati dengan segala kesulitan hidup demikian, sayadan teman-teman selalu dengan saksama mengikutiperkembangan politik dan secara teraturmendiskusikannya di rumah pondokan Wiratmo. Teman-teman yang sering muncul di sana ialah soe hok Jin (padamasa orde Baru berganti menjadi arief Budiman),Goenawan Mohamad, rahman tolleng, ekky syahruddin,dan sejumlah tokoh-tokoh muda Islam serta beberapaperwira TNI.

Selain hampir tiap hari mendengarkan dan kemudianmendiskusikan pidato Presiden Sukarno yang sama sekalitidak berhubungan dengan kondisi ekonomi yang makinmemburuk, dengan uang yang amat terbatas kami jugasecara bersama selalu mencari dan membeli koran-koranyang pada umumnya sudah dikuasai PKI dan kekuatan kirilainnya. Sebagai seniman (gambaran diri saya waktu itu),setiap sabtu pagi saya “wajib” membeli koran BintangTimur yang mempunyai rubrik kebudayaan Lenteraasuhan Pramoedya Ananta Toer.[]

~34~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 42: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

PRAMOEDYA MEMBABAT

ubrik pada koran milik Partindo (Partai Indonesia) ituadalah lembaran budaya yang mengkhususkan diri

“membabat” (istilah yang diperkenalkan Pramoedya) paraseniman budayawan serta karya-karya seni dan gagasan-gagasan kebudayaan yang dituduh oleh Pramoedyasebagai “kontraRevolusioner dan antek nekolim”.Anehnya pula serangan ganas kepada musuhmusuhKomunis dan kaum kiri itu tidak selalu mudah ditemukanpada koran serta media-media yang secara resmiditerbitkan PKI sendiri. Saya menduga waktu itu memangada pembagian tugas. Serangan yang masih agak beradabdilancarkan dari media yang diterbitkan sendiri oleh PKI,sementara yang kasar dan brutal menjadi pekerjaan harianBintang Timur terutama lewat lampiran Lentera. Partindodisusupi PKI atau Partindo hanya sejalan dengan PKI? tidakterang buat kami waktu itu. Yang jelas, serangan kasarPramoedya itu ikut makin menambah kebencian danketakutan orang banyak kepada PKI dan Pramoedyasendiri. Setelah Manifes Kebudayaan—pernyataan sikapbudaya para seniman dan budayawan non-Komunis—dilarang oleh Sukarno pada 1964 dan para pendukungnyajadi sasaran pengganyangan PKI, lampiran kebudayaan di

~35~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 43: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

koran Partindo itu secara teratur juga memuat nama danalamat para penanda tangan Manifes Kebudayaan yangtersebar di berbagai kota di Indonesia. dengan alamat ditangan, para pemuda Komunis dengan mudahmelancarkan teror kepada seniman-seniman yang merekajuluki pengikut “Manikebu” itu. Makin mendekati operasiGestapu makin ganas saja “pembabatan” yang dipimpinPramoedya. Tokoh-tokoh seperti hamka—novelis danjuga ulama besar yang di kemudian hari menjadi KetuaMajelis ulama Indonesia—adalah satu target Pramoedya.Tulisan yang menyerang hamka yang ditulis dengansejumlah nama samaran muncul setiap sabtu di lampiranbudaya Lentera.

Menarik untuk dicatat, di kemudian hari, padaDesember 1977, ketika saya berkesempatanmewawancarai Pramoedya di Pulau Buru, selain tidakmengaku sebagai Komunis—meski pernah menjadipetinggi Lembaga Kebudayaan rakyat (Lekra) yangmerupakan organisasi kebudayaan PKI—kepada saya,Pramoedya juga menjelaskan latar belakang pemakaianbahasa kasar dan brutal kepada lawan-lawan Komuniswaktu itu:

Dalam menulis sastra, saya berhadapan dengan diri sayasendiri, dalam menulis artikel saya berhadapan dengan dunia.Berbeda. Saya mengharapkan yang lebih baik dan lebih cepatkepada dunia ini. Mungkin itu yang menyebabkan bahasanyajadi kasar.

Tidak terlalu salah sebenarnya untuk menyimpulkan,Pramoedya punya agenda sendiri dengan memanfaatkan

~36~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 44: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

lampiran sabtu harian Bintang Timur. di kalangansastrawan segenerasinya sejak lama beredar ceritakekecewaan Pramoedya kepada Sticusa (YayasanKebudayaan Belanda) yang pada awal tahun lima puluhanmengundangnya ke negeri Belanda. Sticusa adalahkegiatan Belanda untuk terus melanggengkan “ikatanbudaya” antara Indonesia dan Belanda. Kabarnyaperhatian terhadap Pramoedya kurang diperlihatkan pihaktuan rumah kepadanya. Pramoedya kecewa dan marah.

Kemarahan tersebut diketahui secara luas di kalanganseniman dan budayawan Indonesia waktu itu. PKImenemukan peluang, Pramoedya diundang ke Moskowdan Beijing. Belajar dari kekecewaan Pramoedya diBelanda, di negeri-negeri Komunis itu pengarang novelterkemuka itu mendapat perlakuan dan perhatian khusus.Tidak lama kemudian Pramoedya dengan senang hatimenjadi petinggi Lekra.

~37~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 45: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

~38~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 46: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Salim Haji Said mewawancarai Pramoedya Ananta Toer di Pulau Buru,1977.

~39~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 47: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Meski tidak mengaku Komunis, kegiatannyamembabat mereka yang dianggapnya sebagai“kontraRevolusi” dalam bidang budaya, di mata orangyang anti-Komunis waktu itu dipandang sangat sejalandengan rencana-rencana PKI menghancurkan lawan-lawan politiknya di bidang kebudayaan.

Menurut pengamatan penyair Taufiq Ismail,

Agresi Pram itu searah-seirama dengan geladi resik PKImencobakan jurus-jurus pukulan politik dan fisik bertarungmelawan kekuatan anti-PKI di seluruh bidang politik, ekonomi,buruh, tani, pemuda, mahasiswa, seni budaya, sebagai latihanmenuju perebutan kekuasaan Kudeta satu Oktober 1965.

Fenomena Pramoedya yang sibuk “membabat” dansenantiasa menggunakan bahasa kasar dan keras kepadamusuhmusuh politik PKI di samping berbagai aksi politikPKI yang makin lama makin berani, adalah bagian dari latarbelakang yang menjadi dasar bagi kami pada satu Oktober1965, untuk tidak terlalu terkejut dengan kejadian dramatispagi hari itu. dari bacaan, informasi, dan diskusi kami yangsering berkumpul di pondokan Wiratmo Sukito—punyahubungan luas dengan gerakan-gerakan anti-Komunis dikalangan sipil maupun militer— kami sudah cukup lamaberkesimpulan pada akhirnya bakal datang hari ketika PKIakan bentrok dengan Angkatan Darat. Bentrok pasti takterhindarkan. Tapi, kapan? Cuma itulah pertanyaannyawaktu itu. Ya, kapan?

Berita tentang sakitnya Bung Karno sudah kamidengar pada awal Agustus 1965. Pada masa itu secaraterbatas beredar cerita sang Presiden akan di rawat di

~40~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 48: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Rumah Sakit Katolik Carolus yang terletak di Jalan salembaraya. Lebih dramatis lagi disebutkan bahwa Sukarno bakalmembacakan pidato 17 Agustus 1965 dari Rumah Sakittersebut.

Selain ketegangan politik yang makin menjadi-jadiantara PKI dan golongan anti-Komunis menjelang tragediberdarah itu, seingat saya, ada dua informasi lain yangkemudian ikut mendorong kami lebih cepat mencurigaiPKI berada di balik Gestapu. Pertama adalah informasi dariteman kami, Zainal Zakse, tentang rencana PKI merayakanulang tahun Peristiwa Madiun.

Pada perayaan yang PKI rencanakan berlangsungpada 30 September, menurut informasi Zakse, orang-orang Komunis itu “akan mengarak foto-foto paraJenderal yang mereka tuduh sebagai Jenderal korup dankapitalis birokrat”. Teman kami itu adalah mahasiswaFakultas sastra Universitas Indonesia dan anggota GerakanMahasiswa Sosialis (Gemsos). dia berasal dari Medan danrupanya tetap memelihara hubungan baiknya denganteman-teman sedaerah yang aktif di Lekra, organisasikebudayaan PKI itu.

Markas Lekra terletak di Jalan Cidurian 19, tidak jauhdari rumah Wiratmo yang terletak di Jalan Cilosari 37,Cikini. Kantor pusat Lekra itu juga berdekatan dengan MesCakrabirawa yang terletak di Jalan Cidurian 15. LetkolUntung Samsuri, Komandan Gestapu, kabarnya tinggal dimes tersebut. Kalau orang-orang Lekra itu malam-malamberjalan mencari kopi dan ketan bakar di Gang ampiun,mereka harus melewati jalan di depan pondokan Wiratmo.

~41~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 49: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Kami sering melihat mereka, bahkan kadang berpapasan,tapi tidak saling menegur.

Para sastrawan Lekra berpose di depan sekretariat Lekra.Cerita Zakse waktu itu kami tafsirkan sebagai bagian

~42~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 50: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

dari makin meningkatnya ofensif-Revolusioner PKI yangsejak lama memang telah mereka lancarkan. Bertahun-tahun kemudian saya mendapat informasi bahwa kontakZakse di dalam Lekra ialah Prof. Bakri siregar, sastrawanterkemuka Lekra.

Zakse konon pernah menjadi murid kesayangan Bakrisiregar ketika masih belajar di Sekolah Menengah Atas(SMA) Medan. Beberapa waktu setelah Gestapu, sayapernah melihat Bakri berjalan dengan santai melintas didepan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Waktu ituhampir semua teman-temannya sudah berada dalamtahanan. Sengaja dilepas untuk diikuti atau memang orangyang ditanam militer dalam Lekra? Wallahu a‘lam.

Yang kedua adalah taklimat (briefing) dari BrigadirJenderal TNI Soegandhi, Selaku Direktur Penerangan(SAB). Kepada kami para wartawan dan para stafnya,secara teratur Soegandhi memang selalu memberitaklimat politik. Biasanya dua pekan sekali. Taklimat yangsaya anggap paling penting ini ialah yang diadakanbeberapa hari sebelum Gestapu beraksi. “PKI sekarangsedang mempropagandakan bahwa ada dewan Jenderaldi Angkatan Darat yang akan melakukan kudeta,” kataSoegandhi. “dewan Jenderal ini, menurut PKI, bekerjasama dengan CIA untuk menggulingkan Bung Karno.”[]

~43~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 51: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

“KAU SUDAH DICEKOKI

NASUTION”

ada 30 September siang, saya jumpa atasan saya itu dikantornya di Merdeka Barat, kantor Kementerian

Pertahanan sekarang. Soegandhi menceritakan dengannada sedih, beliau pagi itu menemui mantan bosnya diIstana Merdeka untuk menjelaskan dan membantah isuadanya “dewan Jenderal” di dalam Angkatan Darat.Soegandhi juga mencoba meyakinkan Sukarno bahwaJenderal Yani itu sangat loyal kepadanya, dan Aidit itusedang merencanakan perebutan kekuasaan. “Gandhi,kau tau apa? Kau itu sudah dicekoki Nasution,” kataSukarno, dengan marah sambil membentak dan mengusirmantan ajudannya itu. Begitu cerita Soegandhi kepadasaya siang itu.

Di kemudian hari baru kami tahu, sebelummendatangi Sukarno di Istana Merdeka, Soegandhi jugatelah mengunjungi Jenderal Yani menyampaikaninformasi PKI akan melakukan kudeta. dengan alasan yangberbeda, Sukarno dan Yani menyepelekan informasiSoegandhi. Informasi yang demikian kabarnya memangsudah beberapa kali, oleh beberapa orang, disampaikankepada Yani.

Bukannya meningkatkan kewaspadaan, Yani malah

~44~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 52: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

memulangkan tambahan pasukan yang diperbantukankepada pengawal tetap yang menjaga kediamannya.Sampai hari ini belum juga ditemukan penjelasanbagaimana sejumlah penculik bisa dengan mudahmemasuki kediaman para petinggi Angkatan Darat, danmembunuh mereka setelah gagal memaksa membawapara Jenderal itu ikut ke Lubang Buaya.

Dalam masa panasnya konfrontasi dengan Malaysiadan makin meningkatnya ketegangan politik domestik(PKI versus Angkatan Darat), tampaknya para Jenderaltidak pernah memperhitungkan kemungkinan operasipasukan komando melumpuhkan mereka. dan itulah yangterjadi pada satu Oktober pagi hari tersebut. Cuma bukanpasukan komando asing yang menyapu hampir tuntaspimpinan Angkatan Darat, melainkan anak buah merekasendiri yang digerakkan oleh golongan Komunis, musuhbebuyutan Angkatan Darat.

PADA TAKLIMAT-TAKLIMAT sebelumnya, soal autentik-palsunya dokumen Gilchrist telah pula jadi bahanpembicaraan. dalam dokumen yang menggunakan kertassurat Kedutaan Besar Inggris di Jakarta itu, disebut adanyaour local army friends, artinya ada kolaborator di dalamAngkatan Darat Indonesia yang merupakan antekInggris/Barat. di kemudian hari terungkap yang membuatdokumen itu adalah Ladislav Bittman, seorang intelCekoslowakia yang bekerja untuk dinas rahasia Uni Soviet,KGB. Sebagai protes terhadap penyerbuan tentara rusiake Cekoslowakia pada 1968, Bittman membelot ke

~45~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 53: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Amerika Serikat dan membongkar semua yang telahdilakukannya untuk KGB. Termasuk memalsukandokumen yang populer disebut sebagai dokumen Gilchristitu.

Adapun ketegangan antara Sukarno dan AngkatanDarat, kemudian kita tahu lebih terperinci setelah rosihananwar menerbitkan bukunya, Sebelum Prahara, yangmerupakan catatan harian wartawan senior itu selamamasa demokrasi terpimpin. Kegiatan menulis catatanharian itu dimulai rosihan tak berselang lama setelahkorannya, Pedoman, ditutup Sukarno.

Melalui jaringan lama Partai Sosialis Indonesia (PSI)serta pertemanan masa sekolah di Yogyakarta pada tahun-tahun terakhir penjajahan Belanda, rosihan mendapatkanbanyak informasi politik pada masa tegang tersebut daribeberapa perwira tinggi Angkatan Darat. Semuadicatatnya dengan rapi setiap harinya. Menurut rosihankepada saya, salah satu sumber informasinya ialah BrigjenTNI M.t. haryono, mantan teman sekolah rosihan diYogyakarta. M.t. haryono kemudian terkenal sebagai salahseorang Pahlawan Revolusi setelah dibantai Gestapu padasatu Oktober pagi.

SEMENTARA ITU DARI JAWA TENGAH DAN JAWA TIMURsejak 1962 makin banyak saja cerita mengenai keteganganyang melanda hubungan golongan santri dan kaumMarhaenis, di satu pihak, dan PKI di pihak lain. Konflik,bahkan bentrok fisik terjadi sebagai akibat aksi sepihakBarisan Tani Indonesia (BTI), organisasi tani PKI.

~46~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 54: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Bentrok menyiratkan makin meningkatnyakepercayaan diri yang pada gilirannya memicu agresivitasPKI. Selain pembantaian terhadap Pembantu Letnan satu(Peltu) sudjono di sumatra utara (dikenal sebagai PeristiwaBandar Betsy) oleh anggota-anggota BTI, di Kanigoro,Jawa Timur, suatu acara pelatihan kader Pelajar IslamIndonesia (PII) diserang secara fisik dan brutal olehpemuda-pemuda Komunis.

~47~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 55: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

MENKOHANKAM KASAB A.H. Nasution bersama tokoh-tokohNasakom, Ketua PNI Ali Sastroamidjojo, Ketua NU Idham Chalid, dan

Ketua PKI D.N. Aidit, Jakarta, 1963.

Pada pagi buta 15 Januari 1965 tatkala para pesertapelatihan sedang bersiap-siap melakukan sembahyang

~48~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 56: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

subuh di masjid, orang-orang Komunis itu secaramendadak menyerang mereka. Selain secara fisikmenganiaya kader-kader PII itu, Kitab Suci Al-Quran jugamereka injak-injak. Aksi yang menistakan al-Quran inimemicu kemarahan para kiai di hampir semua pesantrendi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Nanti setelah Gestapu,para santri dan kiai dari berbagai pesantren tersebutkabarnya banyak yang ikut memainkan peran dalampembantaian orang-orang Komunis.

Dalam rangka gerakan aksi sepihak oleh BtI, salah satuyang menjadi sasaran ialah tanah-tanah milik pesantren(umumnya tanah wakaf) selain milik tokoh-tokohMarhaenis. Yang juga jadi sasaran PKI dan ormas-ormasnya ialah Agama pada umumnya. di Jawa Tengah,misalnya, Bakoksi (Badan Koordinasi Ketoprak seluruhIndonesia) grup ketoprak yang berafiliasi ke Lekra,berkeliling memainkan lakon “Matine Gusti allah”, artinyamatinya tuhan allah; “Gusti allah Manten”, artinya tuhanallah kawin; “Malaikat Kimpol”, artinya malaikatbersanggama; “Gusti allah ngunduh Mantu”, artinyatuhan allah menjemput menantu. orang Katolik juga jadisasaran. Anggota Bakoksi memainkan lakon “Paus rabi”yang mengisahkan Paus kawin.

Pertunjukan wayang kulit juga menjadi media merekamengejek Agama Islam. Pada titik inilah barangkali bisadikatakan terjadinya persinggungan antara visi Komunisterhadap agama, dan sikap orang-orang abangan yangpada dasarnya risi terhadap kaum santri. Sebagai reaksiterhadap pelecehan Agama dan gerakan aksi sepihak yang

~49~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 57: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

dilancarkan oleh PKI, di Jawa Tengah dan Jawa Timurberkali-kali terjadi bentrokan fisik antara golonganKomunis melawan kaum Nasionalis dan orang-orangpesantren.

Di Jakarta hubungan PnI dengan PKI boleh mesra-mesraan, tapi di pedalaman Jawa Tengah dan Jawa Timurpengikut mereka, jauh sebelum Gestapu, sudah salingmenyerang secara fisik. Menurut pengakuan pimpinanBTI Jawa Timur, sebagaimana yang dikutip Prof.Aminuddin Kasdi dalam bukunya, Kaum Merah Menjarah:Aksi Sepihak PKI/BTI di Jawa Timur 19601965, antara 17Agustus 1964 hingga Januari 1965, empat kader PKI/BtIterbunuh, 43 petani “Revolusioner” luka-luka, 409 kaderdi tahan, 50 hektar tanaman hancur, dan 13 rumahanggota BtI dirusak. Sayang koran yang menjadi sumbertulisan Profesor aminuddin tidak mencatat jumlah korbanlawan-lawan PKI waktu itu.

Bersamaan dengan ketegangan di pedalamantersebut, di Jakarta, surabaya, dan beberapa kota besarlainnya, hampir tiada hari terlewatkan oleh orang-orangKomunis dan golongan kiri lainnya untuk tidak berdemomenuntut pembubaran himpunan Mahasiswa Islam (hMI),pengganyangan Manifes Kebudayaan (disingkat“Manikebu” oleh PKI), pembersihan para kapitalis birokrat(maksudnya para Jenderal Angkatan Darat, terutama yangduduk dalam pimpinan perusahaan negara bekas milikBelanda), di samping pengganyangan Malaysia. KedutaanMalaya, Kedutaan Amerika, perpustakaan united statesInformation service (usIs), dan Kedutaan Inggris (berhasil

~50~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 58: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

dibakar pada 18 September 1963), serta apa saja yangmereka anggap sebagai antek-antekneokolonialisme/imperialisme (nekolim), semua jadisasaran demonstrasi.

~51~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 59: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Aksi menentang pembubaran HMI.Pada hari-hari menjelang Gestapu, sasaran terpenting

pengganyangan PKI ialah HMI, organisasi mahasiswaterbesar waktu itu. “Kalau tidak bisa membubarkan HMI,pakai sarung saja,” kata Aidit menghasut para anggota

~52~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 60: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

CGMI (Central Gerakan Mahasiswa Indonesia), organisasimahasiswa Komunis, dalam pidatonya di Istora Senayanbeberapa hari sebelum Gestapu.

Kalau HMI berhasil mereka bubarkan, makaorganisasiorganisasi independen lainnya bukan soal seriuslagi bagi PKI menghancurkannya. Menyadari taktik PKItersebut, tentara dan kekuatan anti-Komunis lainnyasecara bersama melindungi hMI. Sukarno tidak sampaimembubarkan HMI tampaknya karena tidak ingin melihatrusaknya keseimbangan kekuatan antara PKI dankekuatan-kekuatan anti-Komunis, terutama AngkatanDarat.

SEMENTARA ITU, HAMPIR SEMUA Koran dan mediacetak lainnya sudah dikuasai PKI bersama kekuatan kirilainnya. Sebagian terbesar berita yang tersaji ialah kabarmengenai kegiatan pengganyangan yang dilakukan PKIterhadap kekuatankekuatan yang mereka sebut sebagaikaum “kontraRevolusioner”. Koran-koran yang tidaksejalan dengan garis PKI sebagian besar telah berhasilmereka kuburkan. Tentu saja dengan menggunakantangan Sukarno. Kantor Berita Antara yang memainkanperan sebagai sumber berita bagi media-media yangbelum sanggup memelihara koresponden di berbagaitempat, juga berhasil dikuasai PKI setelah menyingkirkantokoh-tokoh senior yang bersama adam Malik dulumerintis pembentukan kantor berita tersebut.

Abdul hakim, ayah Marsekal TNI (Purn.) Chappy hakimdan rahmat Nasution, ayah pengacara terkenal Adnan

~53~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 61: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Buyung Nasution adalah dua dari pimpinan lama Antarayang ditendang keluar oleh PKI. Adalah djawoto yang PKIdidapuk memimpin kantor berita Nasional tersebut.Memimpin Antara untuk waktu singkat, djawoto dikirimSukarno ke Beijing sebagai duta besar. Kemudian tercatat,djawoto tidak pernah kembali ke Indonesia. Kabarnya diameninggal dalam pelarian dan berkubur di Paris.[]

~54~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 62: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

MEMBUNUH SUKARNO

DENGAN SUKARNOISME

uncak penghancuran kekuatan anti-Komunis dikalangan media terjadi ketika, atas tekanan PKI dan

golongan kiri lainnya, Sukarno membubarkan BadanPembela Sukarnoisme (BPS). Kegiatan BPS ialahmenyebarluaskan Sukarnoisme, yakni ajaran-ajaranPresiden Sukarno sebagai usaha membendung kampanyepolitik dan ideologi PKI. Sejumlah besar koran memuatseri tulisan Sayuti Melik—dikenal sebagai murid politikBung Karno sejak zaman Pergerakan Nasional—mengenaiajaran Bung Karno tersebut. BPS dituduh oleh PKI sebagai“membunuh Sukarno dengan Sukarnoisme”. Anehnya,Presiden Sukarno sepakat dengan tuduhan PKI. BPSbukan saja dibubarkan, sebagian besar koran yang secarateratur memuat seri tulisan Sayuti Melik, juga diberangus.Pengangguran wartawan secara besar-besaran terjadi.

Pada waktu yang sama, sebagai hasil ofensif-Revolusioner kaum Komunis, sejumlah Universitas jugatelah berhasil mereka bersihkan dari para pengajar, dosen,dan profesor yang tidak berhasil mereka “jinakkan”. Paraprofesor ekonomi di Universitas Gadjah Mada, misalnya,dicap Sukarno sebagai “textbook thinking” yang “tidakmengerti Revolusi”. Mereka bahkan dituduh reaksioner.

~55~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 63: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

dalam posisi demikian, para profesor itu lalu denganmudah menjadi sasaran empuk pengganyangan paramahasiswa kiri di Universitas Gadjah Mada.

Dalam bidang kebudayaan, sebagai akibat pelaranganManifes Kebudayaan, misalnya, dosen dan kritikus sastraterkemuka Indonesia, dr. H.B. Jassin, terusir dari FakultasSastra Universitas Indonesia. Yang juga jadi korban ialahpenyair Taufiq Ismail. Sebagai dosen Institut PertanianBogor (IPB), rencana keberangkatan Taufiq melanjutkanpendidikannya di Amerika serikat “ditunda” oleh rektorhanya beberapa hari sebelum keberangkatannya.“Keputusan penundaan saya terima empat hari sebelumkami direncanakan berangkat. Tiket, visa, dan semuadokumen sudah di tangan,” kenang Taufiq Ismail, dokterhewan, penyair terkenal, dan salah seorang penandatangan Manifes Kebudayaan. Taufiq Ismail akhirnya tidakpernah mendapat kesempatan melanjutkan studinya diAmerika.

Akibat tekanan bahkan pengejaran PKI dan kekuatankiri lainnya, para seniman penanda tangan ManifesKebudayaan, di Jakarta maupun di daerah-daerah, tidakbisa mengumumkan karya mereka dengan menggunakannama sebenarnya.

Saya ingat penyair dan penulis esai GoenawanMohamad, penyair Taufiq Ismail, kolumnis budaya danpolitik Wiratmo Sukito, semua terpaksa menulis denganmenggunakan nama samaran. Buku-buku para senimanyang dituduh PKI sebagai Manikebuis dilarang beredaroleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang

~56~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 64: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

waktu itu dipimpin Prof. Dr. Priyono. Sejatinya Priyonoadalah orang Murba, tapi langkah-langkahnya waktu itusulit dibedakan dari tingkah laku politik orang-orangKomunis. Mungkin karena itu dia mendapat bintang Stalindari Moskow.

~57~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 65: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Aidit dan Sukarno di perayaan ulang tahun PKI.

Masih di sekitar kegiatan budaya, saya tidak pernahlupa malam renungan proklamasi yang diadakan paraseniman Jakarta pada 16 Agustus 1965 di gedung Balai

~58~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 66: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Budaya, Jalan Gereja theresia, Jakarta Pusat.Karena para seniman selalu menjadi sasaran serangan

media-media Komunis dan kiri lainnya, pada acara malamrenungan tersebut mereka hadir sebagai peserta pasifsaja. Acara pertunjukan diisi dengan suatu sandiwara anak-anak muda dari Menteng dalam yang dibina oleh anakcabang Lesbumi (Lembaga Seni Budaya MusliminIndonesia) yang berafiliasi dengan nahdlatul ulama.

Gedung Balai Budaya—Jalan Gereja theresia,Menteng, Jakarta Pusat—adalah satu dari hanya beberapaarena kesenian di Jakarta sebelum Gubernur ali sadikinmembangun Pusat Kesenian Jakarta, taman IsmailMarzuki, yang diresmikan pada 10 november 1968. Padamalam itu, para seniman senior Jakarta harus “menelanpenghinaan” PKI dan kaum kiri lainnya yang memaksamereka menerima suguhan pertunjukan yang sangatamatiran. Sandiwara yang dimainkan pada sebuahpanggung darurat di depan gedung Balai Budaya itumembawakan kisah berjudul “Cengkau”. Cerita mengenaibahaya lintah darat itu dikarang dan dimainkan sendiri olehanak-anak muda tersebut.

Di sekitar hari-hari itu juga, pelukis senior Zaini dantrisno sumardjo—keduanya penanda tangan ManifesKebudayaan— memberanikan diri mengadakan pameranlukisan di Balai Budaya. Pameran tidak bisa berlangsungtenang sebab batubatu, yang entah dilemparkan dari arahmana dan oleh siapa, berjatuhan di atap seng gedungpameran. Waktu itu yang dicurigai melemparkan batu-batu tersebut ialah para anggota Pemuda rakyat.

~59~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 67: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Sebelum pembersihan kaum yang dilecehkan olehgolongan kiri sebagai “Manikebu”, pada 1962 Prof.Mochtar Kusuma atmaja sudah terlebih dahuludisingkirkan oleh Presiden Sukarno. Profesor yang ahlihukum laut itu kelak, beberapa kali, menjadi menteri padakabinet Presiden Soeharto.

Mochtar dipecat hanya karena tuduhan dan hasutanpara mahasiswa kiri di Universitas Padjadjaran (unpad)tempat Prof. Mochtar mengajar. Mochtar dituduhmelecehkan Presiden Sukarno dan juru bicara Manipolusdek (ideologi demokrasi terpimpin), dr. RuslanAbdulgani. Banyak saksi di Fakultas hukum unpad yangmembantah Mochtar mengucapkan apa yang difitnahkankepadanya. Tapi karena tekanan golongan kiri begituhebat, Sukarno yang waktu itu berada di tokyo, tidakmenunggu balik ke Jakarta sebelum memerintahkanpemecatan Prof. Mochtar.

SEMENTARA PENERBITAN LEGAL DARI PIHAK KOMUNISDAN NONKOMUNIS DILARANG, di dalam masyarakatberedar luas pamflet-pamflet anti-Komunis yang tidakjelas sumbernya. Pamflet-pamflet anti-Komunis itu secaradramatis mengisahkan tindakan kejam penguasa Komunisdi Uni Soviet, eropa timur, serta Tiongkok terhadap lawan-lawan politik mereka. Kisah pembantaian oleh Stalin sertapembuangan lawan-lawan politiknya ke siberiadigambarkan dengan jelas dalam pamflet-pamflettersebut.

Bacaan anti-Komunis ini sebenarnya sudah beredar

~60~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 68: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

sejak awal orde Lama, yakni ketika Sukarno sudah terlihatmelindungi PKI dengan memperkenalkan doktrinNasakom. Tapi, arus deras penerbitan anti-Komunismenjadi-jadi sejak awal 1965. Seperti mengantisipasi bakaldatangnya gerakan berdarah kaum Komunis, bacaan-bacaan itu berperan besar dan amat berhasilmeningkatkan kewaspadaan bahkan ketakutanmasyarakat terhadap bahaya dan ancaman Komunisme.[]

~61~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 69: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

PATER BEEK, PASTOR

JESUIT

ada masa menjelang Gestapu itulah juga untukpertama kalinya saya mendengar nama Pater Beek,

seorang pastor Jesuit keturunan Belanda, yang aktifdalam gerakan bawah tanah melawan Komunis.Menjelang Gestapu saya mendengar dari Wiratmo Sukito,Pater Beek melarikan diri ke negeri Belanda karena dikejaroleh agen-agen intel Subandrio dari Badan Pusat IntelijenIndonesia (BPI).

Sebagai seorang Katolik, dan sama-sama melawanKomunis, Wiratmo memang mempunyai hubungan,bahkan besar kemungkinan bagian dari jaringan kegiatanBeek. Nama Pater tersebut beberapa kali saya dengar dariWiratmo dalam hubungannya dengan kegiatan bawahtanah anti-Komunis waktu itu.

Di kemudian hari, Wiratmo Sukito menjelaskan bahwaBeek punya hubungan erat dengan CIA melalui PaterLaszlo Ladany, seorang pendeta Jesuit asal hongaria yangaktif dan berdomisili di Hong Kong sebagai pengamatTiongkok (China Watcher).

Pekerjaan mengamati Tiongkok waktu itu adalah

~62~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 70: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

kegiatan penting CIA dalam mengawasi perkembangannegeri tirai bambu tersebut. Pater Ladany adalah pendetaKatolik yang terusir dari Tiongkok ketika kaum Komunisberhasil mengusir rezim Koumintang pimpinan Chiang KaiSek pada 1949. Fasih berbahasa Mandarin dan kenalTiongkok dengan baik setelah bertahun-tahun tinggal disana, Ladany memang berada dalam posisi yang strategismengamati Cina. Keputusan CIA memanfaatkan PaterJesuit tersebut adalah suatu kebijakan yang jitu.

Pater Beek ini juga, menurut Wiratmo di kemudianhari, merupakan salah seorang yang aktif membuat danmenyebarkan sejumlah bacaan anti-Komunis yangdananya ditengarai berasal dari CIa. Wiratmo Sukitosendiri, selain berhubungan dengan Pater Beek, jugabanyak berhubungan dengan tentara, terutama denganpara perwira di sekitar Jenderal Nasution.

Nama Pater Beek ini kemudian di kalangan elite politikIndonesia sering menjadi bahan percakapan setelahGestapu, yakni setelah bahaya Komunis berhasil dijauhkandari Indonesia. Waktu itu Beek konon melihat hari depanIndonesia menghadapi pilihan antara dua setan, setankecil dan setan besar. Kedua setan berwarna hijau: hijauIslam dan hijau militer. Terhadap “dua bahaya hijau”tersebut, Brian May, wartawan Agence FrancePressedalam bukunya, The Indonesian Tragedy (1978) menulis,

Setelah kudeta gagal, elemen-elemen asing dalam kepemimpinanKatolik dengan cepat memutuskan siapa yang harus merekadukung. Sebagaimana yang dikatakan salah seorang di antaramereka (dalam percakapan dengan penulis): “Dengan Komunisbukan lagi sebuah kekuatan, hanya tersisa dua kemungkinan

~63~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 71: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

pemerintahan, Islam atau militer. Kami memilih tentara.”Pater Beek [yang diwawancarai Brian May] melancarkanpengaruhnya terutama lewat orang-orang Katolik keturunanTionghoa. Salah seorang di antara mereka adalah Lim Bian Kie[sekarang Jusuf Wanandi].

Jusuf Wanandi membantah penuturan Brian May.“hubungan kami dengan Islam sangat baik. Ketika HMIterus-menerus diserang PKI, PMKrI (PerhimpunanMahasiswa Katolik Republik Indonesia) berdiri di garisdepan membela organisasi mahasiswa Islam terbesar itu.”tapi, Wanandi mengakui berubahnya sikap Katolik kepadaIslam terjadi di sekitar masa sidang MPRS 1968. Sejakwaktu itu pihak Katolik cemas melihat gerak sejumlahparpol Islam yang kembali berbicara mengenai “PiagamJakarta”, artinya ada usaha menjadikan Indonesia sebagainegara berdasarkan syariat Islam. Banyak yang melihatkecemasan warga Katolik tersebut dengan mudahmemengaruhi kebijakan Islam pemerintahan Soehartoyang waktu itu sangat dekat dengan CSIS.

~64~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 72: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

~65~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 73: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Josephus Gerardus Beek, atau lebih dikenal sebagai Pater Beek.

~66~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 74: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Pada masa itulah, seingat saya, tersebar fitnahterhadap Jenderal Nasution, Ketua MPrs waktu itu.Pendiri TNI dan Jenderal bintang empat pertamaIndonesia itu dituduh sebagai anggota dI (darul Islam)terselubung yang akan menggunakan kedudukannya dipimpinan MPrs untuk menjadikan Indonesia negara yangberdasarkan syariat Islam.

PULUHAN TAHUN KEMUDIAN, dari sejumlah tokohKatolik, saya mendapat informasi betapa tidak solidnyagolongan Katolik waktu itu. Pater Franz Magnis suseno,dalam wawancaranya dengan saya pada 19 april 2014,menjelaskan mengenai sejumlah petinggi Katolik yangberkeyakinan berbeda dengan Pater Beek dan parapengikutnya di CSIS. “Kelompok kami menyadari bahwasebagai bagian dari golongan minoritas di Indonesia,Katolik tidak bisa mengambil sikap bermusuhan terhadapIslam.”

Masih mengenai Pater Beek, pada 2008, terbit bukuPater Beek, SJ: Larut Tetapi Tidak Hanyut. Penulis bukutersebut ialah J.B. Soedarmanta. Menurut penulis, pada1961 para pastor dari Ordo Jesuit (Sj) bersepakatmendirikan suatu lembaga yang diberi nama BiroDokumentasi. “Biro dokumentasi diharapkan dapatmembantu umat Katolik untuk menghadapiperkembangan sosial dan politik masyarakat.”

Pater Beek adalah pemimpin biro dengan, antara lain,dr. Soedjati djiwandono dan Kajat hartoyo, sebagaipembantunya. Harry Tjan silalahi dan Lim Bian Kie (kini

~67~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 75: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Jusuf Wanandi) juga aktif dalam biro tersebut. Lembagapimpinan Pater Beek itu mengumpulkan bahan untukmenganalisis perkembangan situasi politik. hasil kajian itudiedarkan ke berbagai kalangan anti-Komunis, sepertiaktivis mahasiswa atau partai politik. Tapi, terutama paraaktivis Katolik.

Dalam keadaan sibuk dan tegang menjelang dansetelah Gestapu, bisa dimengerti jika tidak banyak aktivisyang sempat berpikir secara sistematis, komprehensif,dan strategis. di situlah hasil kerja kelompok Pater Beekmemainkan peran penting. “Pidato-pidato CosmasBatubara, sebagian besar disiapkan oleh biro pimpinanPater Beek itu,” kata seorang mantan aktivis mahasiswapada masa awal orde Baru. Cosmas adalah pimpinanPMKrI yang juga menonjol sebagai Ketua PresidiumKesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) pusat pada bulan-bulanawal pasca-Gestapu.

Lewat Wiratmo Sukito, saya sering membaca, bahkanikut menyebarkan analisis-analisis dari kubu Pater Beek,yang tentu saja waktu itu saya tidak tahu sumbernya.Sebagai kegiatan rahasia, Wiratmo jelas tidak memberitahu sumber analisis tersebut. Rahman tolleng, seorangtokoh mahasiswa Bandung waktu itu, masih ingat WiratmoSukito dan Fikri Jufri—di kemudian hari menjadi Pemimpinumum majalah Tempo—tidak lama setelah Gestapu,pernah datang ke Bandung membawa bahanbahan yangditengarai sebagai bersumber pada Biro dokumentasitersebut.[]

~68~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 76: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

DARI BIRO

DOKUMENTASI KE CSIS

iro dokumentasi sebenarnya adalah semacam tankipemikir (thinktank) golongan Katolik, jauh sebelum

CSIS (Centre for Strategic and International Studies)didirikan. Bahkan, tidak terlalu salah menyimpulkan CSIS,lebih kurang, adalah kelanjutan Biro dokumentasi. Selainsoedjati djiwandono, Jusuf Wanandi, dan Harry Tjansilalahi, sejumlah bekas anak buah Pater Beek di Birodokumentasi kemudian melanjutkan kegiatan mereka diCSIS.

Menurut cerita Jusuf Wanandi dalam memoarnya,Shades of Greys, CSIS didirikan pada satu September 1971,setelah orang-orang Pater Beek itu tiba pada kesimpulantidak akan mudah bagi Soeharto mengajak mereka kedalam pemerintahan karena latar belakang etnis. Parapeneliti dan pimpinan CSIS waktu itu memang kebanyakanterdiri dari keturunan tionghoa.

Lalu, bagaimana kami bisa berguna? Yang lebih dimungkinkanialah bergiat sebagai tanki pemikir (think-tank). Pilihandemikian menempatkan kami dalam posisi terhormat danmempunyai kebebasan. Kami pikir penting bagi sebuahpemerintahan baru mendapatkan gagasan-gagasan dari luarpemerintahan dalam mengatasi transisi. Kami pikir kelompokkami berada dalam posisi sempurna untuk bergiat sebagai tankipemikir … karena bagi Soeharto pada masa itu strategi adalah

~69~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 77: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

melulu strategi militer tanpa masukan dari kalangan sipil. Kamipunya pandangan lain. Tapi kami juga mengerti militer harusdilibatkan dalam usaha kami. Untuk patron, kami memilihperwira militer yang sanggup berpikir, seperti Ali Murtopodan Soedjono Hoemardani. Merekalah yang menjadi pelindungtanki pemikir kami yang kami beri nama CSIS. Mereka bahkanmeminta kami menjadi tanki pemikir pemerintah. DukunganPak Ali dan Pak Djono berhasil meyakinkan Soehartomenerima CSIS. Soeharto bahkan meminta kami menjadi tankipemikir kepresidenan, suatu tawaran yang setelah kamipikirkan kami tolak .… Dukungan Pak Ali juga menjamin danabukan masalah bagi CSIS. Kalau kami memerlukan dana, PakAli dan Pak Djono dengan segera menelepon cukong danmengatakan kepada mereka, “Tolong Bantu”, … hanya itulahyang kami perlukan dari mereka. Kami mendapat bantuan danadan kantor. Kantor pertama kami di Jalan Kesehatan III/13Jakarta Pusat adalah pemberian dari Pak Ali.

Namun, mantan Pangkopkamtib, Jenderal TNISumitro, dalam memoarnya, Perjalanan Seorang PrajuritPejuang dan Profesional, menyebut nama Ali Murtoposebagai pendiri CSIS. Menurut Jenderal Sumitro,

Dalam rangka mendukung Operasi Khususnya, dia mendirikansuatu lembaga think-tank, yang diberi nama Centre for Strategicand International Studies (CSIS). Sampai sekarang lembaga itumasih ada. Karena aktivitasnya di bidang politik, CSISmengesankan dirinya sebagai king maker, lembaga yangmenentukan pejabat negara. Demikian pula policy pemerintahdikesankan datang dari CSIS. Entah maksudnya apa, JenderalAli saya tegur, karena telah melewati batas wewenangnya.

Cerita lain tentang asal-usul CSIS bersumber dari kubuSudharmono yang selama belasan tahun dipercayaiSoeharto menduduki kursi sekretaris negara, mengetuaiGolkar, sebelum akhirnya diangkat menjadi WakilPresiden. Salah seorang “kader” Sudharmono adalah

~70~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 78: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Ginandjar Kartasasmita yang di kemudian hari berkali-kalimenjadi menteri, dan survive hingga masa reformasi.dalam bukunya Managing Indonesia’s Transformation,Ginandjar Kartasasmita bercerita,

CSIS didirikan sebagai tanki pemikir (think-tank) untukkelompok Opsus (Operasi Khusus). Pendiri dan pengurusnyasebagian besar adalah intelektual Katolik dan keturunanTionghoa dengan dukungan keuangan dari para pengusahaTionghoa yang masa itu sangat bergantung pada proyekproyekpemerintah dan izin usaha. Masa itu Ali Murtopo secarapolitik sangat dekat dengan Soeharto. Sudharmono lebih dekatSoeharto secara administratif. Ali Murtopo dan SudjonoHumardani, asisten pribadi [aspri] Soeharto yang amat dekatdengan sang Presiden. Lewat Murtopo dan Humardani,Wanandi bersaudara—Yusuf dan Sofyan Wanandi—danpengusaha Tionghoa lainnya menjadi sangat berpengaruh.

Soal siapa yang sebenarnya mendirikan CSIS bagi sayatidak terlalu prinsipiil. Yang jelas CSIS tidak bisa dipisahkandengan kegiatan Beek sebelumnya, Soeharto pada awalorde Baru dan Ali Murtopo. Sejarah mencatat peranpenting CSIS pada awal orde Baru. Maka, pertanyaan yangsebenarnya tidak kurang penting, siapa yang diuntungkanoleh lembaga kajian tersebut?

Harry Tjan, Jusuf Wanandi, dan Pater Beek sudahmenjalankan fungsi thinktank sejak berdirinya BiroDokumentasi Katolik pimpinan sang Pater. SelepasGestapu, Ali Murtopo memerlukan thinktank untukmembantu Presiden Soeharto, sekalian untuk makinmemberdayakan dirinya sebagai seorang Jenderal yangberambisi politik besar. Pada saat yang sama, kelompoktionghoa Katolik yang mulai bergiat pada Biro

~71~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 79: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

dokumentasi juga melihat peluang berperan denganmemanfaatkan Soeharto secara langsung maupun lewatAli Murtopo dan sudjono humardani. Para pengusahationghoa yang memerlukan kontrak-kontrak danperlindungan kekuasaan juga mendapat keuntungan.Walhasil, berbagai pihak yang punya kepentingan danberkemungkinan mendapat keuntungan secara bersamamenggunakan CSIS.

~72~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 80: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Dari kiri: Sofyan Wanandi, Ali Murtopo, Jusuf Wanandi, dan soehadidi Badan Pemenangan Pemilu Golkar, Jakarta, 1971.

Ali Murtopo waktu itu bukan saja memanfaatkan CSIS,melainkan dia juga pemimpin opsus, sebuah badanintelijen tidak resmi yang semula dibentuk dalam rangka

~73~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 81: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

mencapai perdamaian dengan Malaysia. Pada masa awalorde Baru, opsus banyak terlibat black operations.Kecaman banyak orang waktu itu terhadap CSIS adalahtidak jelasnya garis pemisah antara lembaga thinktank itudan kegiatan black operations opsus yang melibatkansejumlah orang CSIS.

Saya sendiri berpendapat, CSIS waktu itu adalahsebuah lembaga dengan dua bagian. Satu bagian sibukpada kegiatan penelitian, sibuk membuat konsep-konseppolitik untuk orde Baru, sedangkan yang lainnya bergiatdalam operasi politik dan intelijen bekerja sama denganopsus.

Akan tetapi, dalam wawancaranya dengan saya pada19 Maret 2014, Jusuf Wanandi membantah adanyahubungan antara opsus dengan CSIS. “opsus bubarsetelah soal konfrontasi dengan Malaysia selesai pada1966, sementara CSIS berdiri pada 1971. Tidak adahubungannya sama sekali,” kata Jusuf Wanandi. Sumberlain menunjukkan, adalah Jenderal TNI L.B. Moerdaniyang kemudian membubarkan opsus pada 1984, yaknisetelah setahun Moerdani menduduki kursiPangkopkamtib dan Panglima ABRI. hampir semua elitepolitik Jakarta percaya pembubaran opsus dilakukanMoerdani atas perintah Soeharto.

Kegiatan operasi politik orang-orang CSIS menurutWanandi mereka lakukan dari kedudukan sebagaipembantu Ali Murtopo dalam membangun Golkar yangdiputuskan militer untuk dipakai sebagai “partai” dengantugas utama menduduki kursi-kursi dPr dan Majelis

~74~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 82: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Permusyawaratan rakyat (MPR).Pada masa awal rezim Soeharto tidak gampang

membedakan orang CSIS yang murni peneliti dan siapasaja di antara mereka yang bergiat sebagai pembantu AliMurtopo dalam kerja intelijen dan operasi politik. Inilahpenjelasannya mengapa ketika Ali Murtopo dan sudjonohumardani menjadi sasaran permusuhan di sekitar hari-hari kerusuhan Malari, Januari 1974, CSIS juga sulitmenghindar dari serangan.

KEMBALI KEPADA SUASANA MENJELANG GESTAPU,pada empat Februari 1965, pengarang novel Iwansimatupang yang masa itu menetap di hotel salak—terletak di depan Istana Bogor—menggambarkankeadaan masyarakat hari-hari itu kepada temannya,Bambang sularto, seorang pengarang di semarang.Menurut Iwan, dalam sepucuk suratnya kepada sularto,

Suatu psikose menjalar kini di seluruh Nusantara: bila persisPKI mau coup? Aidit boleh seribu kali membantah, rakyat danAB [Angkatan Bersenjata] kita makin teringat kepada Madiun.Dan Aidit secara seratus persen sudah pula menggertak.

Bila pada 1948, PKI dengan anggotanya yang cuma100.000 orang bisa bikin korban begitu banyak sudah,bagaimana dengan PKI sekarang yang sudah punya anggota Tigajuta (resmi)? Secara aljabar kelas 1 SMP tentu seramnya bakallebih Tiga puluh kali. Jadi, mayat yang akan bergelempanganakan berjumlah Tiga puluh kali; darah kering di gedung-gedungpembantaian (yang mungkin juga nantinya bakal mereka sebutMarx House) tebalnya Tiga puluh kali dari darah kering yangditemukan di ubin Marx House di Madiun tempo dulu.

Semua gambaran seperti ini memang seram, Larto! Danmemang, bukan tak punya alasan rakyat kita untukmengenangkan kembali Madiun di tingkat politik seperti ini di

~75~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 83: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Tanah Air kita.

BERPERAN PENTING MEMPERPANAS SUHU POLITIKADALAH SUBANDRIO, Wakil Perdana Menteri(Waperdam), Menteri Luar negeri, dan juga Kepala BadanPusat Intelijen (BPI). Pada Januari 1965, pejabat tinggi danpembantu dekat Sukarno itu dikutip luas oleh perssebagaimana mengatakan, pada 1965 itu mungkin akanterjadi keadaan yang menyebabkan kawan jadi lawan.“Kita mungkin akan terpaksa berpisah dengan sahabat-sahabat pribadi dan comrades in arms.” PernyataanSubandrio mendapat perhatian publik politik karenaposisinya sebagai pemimpin BPI di samping pembesaryang paling dekat dengan Sukarno.

Dari kedudukannya sebagai pemimpin intel itulah,Subandrio memanfaatkan dokumen Gilchrist untuk secaratidak langsung membuat Sukarno makin cemas dan makintakut kepada Angkatan Darat. Adalah Subandrio yangmengumumkan adanya dokumen tersebut di Kairo lewatkoran utama Mesir, Al Akhram. Sukarno dan Subandriobersama sejumlah pejabat tinggi Indonesia memangtertahan di Kairo selama beberapa hari karena rencanapertemuan asia-afrika gagal diadakan di aljazair sebagaiakibat terjadinya kudeta militer Kolonel KhuariBoumidienne yang menggulingkan pemerintahan sipilpimpinan Presiden Ben Bella.

Di kemudian hari, yakni setelah Gestapu, beredaranalisis bahwa yang jadi sasaran Subandrio sebenarnyaadalah pimpinan Angkatan Darat yang waktu itu memangtidak secara serius melaksanakan perintah Sukarno

~76~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 84: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

menjalankan konfrontasi dengan Malaysia.“Ketidakseriusan” itulah, antara lain, yang dijadikan buktidan alasan Presiden Sukarno menuduh pimpinanAngkatan Darat sebagai “tidak loyal kepada PemimpinBesar Revolusi”.

Konfrontasi dengan Malaysia diumumkan Indonesiapada 16 September 1933. Menurut Malcolm Caldwell danernst utrecht dalam buku bersama mereka, SejarahAlternatif Indonesia (1979), pemrakarsa konfrontasi adalahMenteri Luar negeri Subandrio. Tentang tokoh Subandrio,Caldwell dan utrecht menulis lebih jauh,

Orang tidak dapat menghindarkan kesimpulan bahwa usahaSoebandrio diilhami keinginan untuk menaikkan gengsipribadinya. Soebandrio berada di kancah politik bersamaSukarno selama bertahun-tahun dan diketahui secara luassebagai seorang yang merasa diri sebagai pewaris kepresidenan.

ADAPUN MENGENAL TUDUHAN “tidak loyal”sehubungan dengan soal ganyang Malaysia sebagaipelaksanaan program anti-nekolim Sukarno, JusufWanandi sebagai orang dekat Benny Moerdani [dikemudian hari menjabat Panglima ABRI] dan Ali Murtopo,dalam memoarnya ada bercerita mengenai sebuahpertemuan penting antara Panglima Angkatan Darat,Letjen TNI Yani, dengan Pangkostrad, Mayjen TNISoeharto pada pertengahan 1965. dikisahkan olehWanandi—mengaku mendengarkan cerita itu dari AliMurtopo dan Benny Moerdani, yang ikut hadir dalampertemuan tersebut—Yani menyampaikan kecemasannyamengenai konfrontasi.

~77~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 85: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Panglima Angkatan Darat itu menjelaskan, sebagianbesar pasukan Angkatan Darat berada di Kalimantan utara—dalam rangka konfrontasi—sehingga tidak ada cukuppasukan di Pulau Jawa kalau PKI mengadakan perebutankekuasaan. untuk tujuan itulah, Yani mengakumempertahankan pasukan RPKAD (Resimen ParaKomando Angkatan Darat) di Karang Menjangan, solo,dan Cijantung di Jakarta. “saya tidak ingin RPKAD terlibatdalam konfrontasi,” kata Yani. “saya tidak punya pasukanlain,” tambahnya.

Pada saat itulah, Ali Murtopo, mantan anak buah Yanidi Banteng raiders, Komando daerah Militer (Kodam)Diponegoro, angkat bicara. “Pak Yani, saya ingin bertanya,kenapa konfrontasi itu terus dijalankan kalau Bapak sudahtahu itu akan merusak kita? Kenapa Bapak tidakmenghentikannya saja?” Jawab Yani, “Kalau tergantungsaya, akan segera saya hentikan, tapi Bung Karno yangmemulainya.” Ali Murtopo lalu berkata, “Kita harusmencoba mengakhirinya. Kenapa kita harus salingbunuhbunuhan dan nanti berhadapan dengan Cina?” Yanitampaknya sepakat dengan tekad Murtopo. “tapi, siapayang akan melakukannya?” dengan yakin Murtopomenjawab, “serahkan kepada saya.” Menurut JusufWanandi, dengan restu Yani, Murtopo memulai geraknyadengan membentuk opsus (operasi Khusus) dengan tugasmerintis perdamaian dengan Malaysia.

Yang tidak diceritakan Wanandi adalah peranSoeharto dalam pertemuan tersebut. Apakah Murtoposebagai bawahan Soeharto bisa dibayangkan berbicara

~78~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 86: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

dengan Yani sembari menyepelekan Panglimanya yanghadir di situ? apakah Yani hanya berdialog denganMurtopo mengenai hal sepenting itu tanpa melibatkanSoeharto yang ada dalam ruangan? Bahwa kemudianSoeharto berperan penting mengakhiri konfrontasi, haldemikian sudah tercatat dalam sejarah.

Yang kurang masuk akal bagi saya ialah jalannyapembicaraan ketika kesepakatan memboikot konfrontasiitu diputuskan. Terkesan peran Murtopo dilebih-lebihkanoleh Wanandi. Tapi, ada atau tidaknya percakapan Yanidengan Murtopo, keputusan dan adanya kenyataanpemboikotan Angkatan Darat terhadap konfrontasi adalahbukti yang cukup bagi Sukarno untuk berkesimpulanbahwa pimpinan Angkatan Darat “tidak loyal”menjalankan perintah Panglima tertinggi dan PemimpinBesar Revolusi.

Beberapa hari sebelum operasi Gestapu, pada 13September, lewat sebuah pidatonya di Istana, Sukarnomenyerang tentara tanpa menyebut nama. Pada pidato didepan gubernur se-Indonesia itu, Sukarno, untuk kesekiankalinya, berbicara ten-tang adanya “anak-anak Revolusi”yang tidak loyal kepada Pemimpin Besar Revolusi.

Menurut kesaksian seorang wartawan senior padamasa itu, selain Sukarno, praktis sepanjang September1965, PKI juga menyerang secara makin berani lawan-lawan politiknya, tidak terkecuali terhadap AngkatanDarat. untuk menunjukkan dukungannya kepadaPemimpin Besar Revolusi, media-media PKI ikutmelancarkan kampanye terhadap kelompok yang dituduh

~79~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 87: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

tidak loyal kepada Sukarno. Harian Rakjat, koran resmi PKIedisi empat September bahkan secara terang-teranganmenuduh para perwira Angkatan Darat melancarkan taktik“maling teriak maling” dengan memfitnah PKI sebagaisedang merencanakan sebuah kudeta.[]

~80~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 88: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

IBU PERTIWI HAMIL TUA

idak kurang penting untuk dicatat ialah pernyataanAnwar Sanusi, seorang tokoh penting PKI, beberapa

hari sebelum satu Oktober 1965. Anwar Sanusimenggambarkan dengan baik keadaan waktu itu.Katanya, “Ibu pertiwi sudah hamil tua.” dari perut ibupertiwi itu, katanya pula, bakal lahir satu kekuatan barulewat sebuah Revolusi. Pernyataan Anwar Sanusi tersebutkemudian, beberapa hari setelah satu Oktober, dijadikansalah satu bukti yang menunjukkan PKI merencanakanGestapu.

Yang juga ditafsirkan sebagai salah satu bukti bahwaPKI tahu sebelumnya dan bahkan merencanakan Gestapuialah pojok edisi akhir pekan Harian Rakjat yang beredarsabtu, dua Oktober, dan diperkirakan dicetak sebelumGestapu. Pada pojok itu terbaca:

Makan tak enak Tidur tidak njenjak Nasi dimakan serasa sekam Airdiminum serasa duri Siang djadi angan-angan Malam djadi buahmimpi Teringat tjelaka badan diri, Bukan salah bunda mengandungSalah anak buruk pinta Sudahlah nasib akan digantung Djadi si laknatsetan kota ….

KETIDAKPASTIAN DAN KETIDAKJELASAN POSISI serta

~81~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 89: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

keberadaan Presiden Sukarno pada satu Oktober pagi ituikut menimbulkan dan menambah kecemasan danketidakpastian pada banyak perwira Angkatan Darat,terutama mereka yang dulu pernah mengalami peristiwaberdarah pemberontakan Komunis di Madiun pada 1948dan reaksi keras serta tegas Sukarno kepada Muso,pimpinan PKI waktu itu. Tapi, sampai menjelang petangtidak terdengar sikap Sukarno terhadap pembantaian paraJenderalnya. Pemimpin Besar Revolusi malahmenyibukkan diri mencari pengganti Panglima AngkatanDarat yang hilang.

Sukarno sama sekali tidak memikirkan nasib Yani dantemantemannya yang jelas telah dibantai oleh kekuatankiri di kalangan TNI. di Kostrad mulai beredar dua analisistentang Sukarno, Pemimpin Besar Revolusi itu tidakbebas, menjadi sandera para pembunuh atau justrumemihak pembunuh para Jenderal. Jenderal Nasutionadalah pembesar TNI yang sejak satu Oktober mencurigaiSukarno sebagai berada dalam kubu Gestapu.

Saking cemas dan paniknya, Kolonel Komar—anakbuah Soegandhi yang dulu ikut bertempur merebutkembali Madiun dan bos saya pada media tempat sayabekerja—mengajak saya dan beberapa anggota staf SABke rumahnya di Jalan Kemiri, Menteng. Tidak jauh darimarkas Kostrad. di sana kami bersama membongkargudang senjata koleksinya. Kembali ke Kostrad kamisudah dalam keadaan bersenjata.

Meski waktu itu saya belum pernah berlatihmenembak, bahkan belum pernah pegang senjata, saya

~82~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 90: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

toh kebagian jungle rifle. Senapan bekas Perang dunia IIyang bentuknya artistik itu saya sandang sembari mondar-mandir di kompleks Kostrad. Lucunya, tak seorang tentarapun menegur saya. Suasana betulbetul seperti akan adaperang. Setiap orang cemas. Tidak jelas apa yangsebenarnya terjadi. Belum ketahuan dengan pasti siapalawan, siapa kawan. Siap dengan senjata waktu itutampaknya dianggap cara terbaik menghadapi segalakemungkinan.

Beberapa hari kemudian saya mendapat informasidipersenjatainya sejumlah mahasiswa anti-Komunis padasore hari itu. Ini adalah cara menghadapi kemungkinanserangan dari anggota Pemuda rakyat yang dipercayaisebagian cukup banyak memang sudah mengikuti latihanmiliter di daerah Lubang Buaya. Sejumlah pemuda kiritelah pula dilibatkan dalam operasi pada satu Oktobersubuh.

MENJELANG SORE PASUKAN RPKAD pimpinan KolonelSarwo Edhie Wibowo muncul di halaman Kostrad.Sebelum matahari terbenam, pasukan RPKAD dilapangan, lewat radio, sudah melaporkan keberhasilanmereka merebut dan menguasai kembali gedung telkomdan studio pusat radio Republik Indonesia (rrI), keduanyaterletak di sekitar lapangan Monumen Nasional (Monas),berseberangan dengan markas Kostrad. dua orangJenderal yang bertanggung jawab urusan penerangan,Brigjen TNI Soegandhi dan Brigjen TNI Ibnu subroto(Kepala Penerangan Angkatan Darat) segera bersiap-siap

~83~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 91: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

berangkat dengan truk RPKAD ke RRI.Saya diajak ikut oleh Soegandhi sebab dianggap tahu

selukbeluk studio RRI. Saya dulu memang pernah magangdi sana. Cita-cita saya bekerja di RRI ialah menjadi reporterradio seperti Darmosugondo yang sangat terkenal waktuitu. Tapi kemudian saya dipecat dengan tuduhan ikutManikebu.

Kesalahan saya sebenarnya bukan karena ikut“Manikebu”. Saya tidak pernah menandatanganidokumen macam apa saja yang PKI sebut sebagai“Manikebu” itu. Para penggagas Manifes Kebudayaanadalah seniman-seniman senior yang semuanya saya kenalbaik. Tapi, saya masih sangat junior waktu itu. Kesalahansaya ialah karena dianggap anak buah Wiratmo, Kepalasiaran Kata RRI, sponsor saya bekerja di studio milikpemerintah tersebut. Wiratmo memang adalah konseptorutama Manifes Kebudayaan. dan karena Wiratmo dipecat,saya ikut juga ditendang keluar.

Sebelum berangkat, saya usulkan agar rombonganmembawa serta Darmosugondo, reporter senior RRI yangselalu melaporkan dan mengomentari acara-acaraPresiden Sukarno. Alasan mengajak itu saya jelaskan danditerima dengan baik. “Kau tahu rumahnya?” tanyaSoegandhi kepada saya. “tidak jauh dari rumah Bapak,”jawab saya. “Jemput sana,” kata atasan saya itu. denganmobil sedan holden milik Kolonel djoko Basuki, asisten IIIPangkostrad, saya berangkat menjemput darmosugondo.“eh, itu senjatanya ditinggalkan saja dulu,” kata seorangperwira.

~84~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 92: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Saya berhasil membawa Darmosugondo ke Kostraddalam waktu yang singkat. Jarak Kostrad dengan rumahdarmosugondo hanya sekitar lima kilometer. Kota sepi,perjalanan lancar tanpa hambatan apa pun. Jakartamemang belum berkenalan dengan penyakit macet masaitu. Sepanjang jalan, wartawan senior itu kelihatan sangatketakutan. “saya mau diapakan?” tanyanya.

Saya jelaskan, nasib Bung Karno belum diketahuiorang banyak. “dengan mendengar suara Pak darmo,yang selalu mengomentari pidato Bung Karno, pendengarakan lebih mudah diyakinkan bahwa Pemimpin BesarRevolusi baik-baik saja.” Penjelasan itu bersumber padasalah satu teori yang baru saja saya pelajari sebagaimahasiswa psikologi. Teori itu, kalau saya tidak salah ingat,dikenal sebagai teori asosiasi. Kalau dengar suaraDarmosugondo, orang akan teringat Bung Karno.

Namun, ketika saya tiba kembali di Kostrad rupanyapara Jenderal itu sudah punya pertimbangan lain. Merekatidak lagi perlu Darmosugondo. dan sejak itu, seingat saya,suara reporter senior RRI itu tidak pernah terdengar lagi.di Markas Kostrad, saya menerima kembali senjatapanjang saya. Tapi ketika akan naik truk untuk menuju RRI,seorang perwira berteriak kepada saya, “eh, jangan bawaitu,” sambil menunjuk senapan yang saya sandang. danjungle saya lalu ditukar dengan pistol yang saya juga belumtahu bagaimana menggunakannya.

Dari Kostrad, truk RPKAD yang kami tumpangiberjalan perlahan menuju studio pusat RRI denganmemotong lapangan Monas yang masih dalam proses

~85~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 93: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

penyelesaian. di tengah perjalanan, Mayor Jusuf sirath,salah seorang anak buah Soegandhi, meloncat dari trukdan berjalan kaki sembari merunduk bersama pasukanyang mengawal truk. “saya takut peluru nyasar,” katanyamenjelaskan keputusannya turun dan memilih berjalankaki.[]

~86~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 94: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

MENJADI KIRI UNTUK

CARI SELAMAT

i studio RRI ternyata tidak banyak yang masih harussaya lakukan. Pegawai Siaran Angkatan Bersenjata

(SIAB), salah satu acara tetap RRI yang dikelola anak buahBrigjen Soegandhi, telah memainkan peran sebagai guidebagi tentara yang lebih dahulu telah menduduki studioradio tersebut. Jadi saya jalan-jalan saja sembari mengajakngobrol pegawai-pegawai RRI yang sebagian besarmemang sudah saya kenal. Tidak mudah. Teman-temanlama saya itu pada ketakutan, meski tidak terjadikekerasan dalam pengambilalihan gedung studio yangterletak di Jalan Merdeka Barat itu.

Salah seorang yang sangat ketakutan ialah HamidIsmail. Menurut cerita teman-teman ketika saya masihmagang, Hamid tadinya adalah orang Masyumi. Tapi untukmempertahankan kedudukannya di RRI setelah partainyadibubarkan, dia secara berangsur berubah bersikap danbicara layaknya seorang Revolusioner yang makin lamamakin sulit dibedakan dari orang-orang kiri lainnya.Fenomena kiri mendadak seperti itu memang banyakterjadi di penghujung masa orde Lama. orang-orang inisebenarnya menjadi kiri sekadar untuk cari selamat saja.

Menjadi kiri dan Sukarnois mendadak adalah mode

~87~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 95: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

survival pada masa itu. Karena itu, tidak selalu mudahmembedakan mereka yang Revolusioner mendadak, yangSukarnois, dan yang Komunis. Tapi, orang seperti HamidIsmail dan banyak lagi pencari selamat lainnya, akhirnyajadi korban pembersihan pasca-Gestapu. Saya tidak tahupersis nasib Hamid. Setelah Gestapu, dia hilang begitusaja. Tidak jelas apa dia ditangkap atau “menghilangkandiri” agar terhindar dari pembersihan. Pokoknya, setahusaya, dia tidak beredar lagi di RRI.

KETIKA SOEGANDHI SEDANG memberikan taklimatkepada para petinggi RRI di ruang depan studio, sayakebetulan berdiri di samping Brigjen TNI Ibnu subroto.Saya teringat sesuatu dan spontan saja membisikkan halitu ke telinga Pak Ibnu. Jenderal Ibnu subroto segera sajamenginterupsi Soegandhi. “eh, itu lagu ‘nasakomBersatu’ tidak usah diperdengarkan lagi.” sejak itu laguciptaan komponis Lekra, subronto K. Atmodjo itu, tidakterdengar lagi di Indonesia.

Pasukan RPKAD yang merebut RRI itu berada dibawah komando Letnan dua Sintong Panjaitan, komandanpeleton dari Kompi Feisal tanjung. Saya mengenal secarapribadi perwira para komando tersebut kelak setelah diaberpangkat Mayor Jenderal.

Ketika Sintong dan pasukan Baret Merah tiba di RRI,orang-orang Gestapu memang sudah pada pergi. Itulahpenjelasannya mengapa pengambilalihan studio pusat RRItidak perlu menggunakan kekerasan. Yang lucu, rekamanpengumuman Gestapu ternyata masih terus disiarkan.

~88~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 96: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Pegawai RRI takut menghentikannya, sementara Sintongdan anak buahnya tidak memperhatikannya. Akibatnya,para Jenderal di Markas Kostrad bingung ketika mendapatlaporan dari lapangan, RRI telah dikuasai. “Bagaimanadikuasai? Itu siaran mereka masih terus terdengar.” teriakKolonel Sarwo Edhie lewat radio, dari halaman Kostrad.

Barulah Sintong sadar dan segera memerintahkanpenghentian pemutaran rekaman tersebut. Lain ceritapengambilalihan gedung telkom di Jalan Merdeka selatan.Anggota Pemuda rakyat (Pr)—dipersenjatai untuk ikutmenjaga pusat telekomunikasi tersebut—sempatmelakukan perlawanan. Tentu saja dengan mudah merekadilumpuhkan oleh anak buah Sarwo Edhie.

MALAM ITU, SAYA TIDUR di kantor staf AngkatanBersenjata (SAB) yang terletak hanya beberapa ratusmeter dari gedung RRI. Gedung itu sekarang merupakanbagian belakang dari Kementerian Pertahanan,berseberangan dengan kantor Menko Hankam KSAB,Jenderal Nasution waktu itu, dan kini kantor MenteriPertahanan. Komandan detasemen Markas waktu itu ialahBrigjen TNI H.V. Worang yang di kemudian hari pernahmenjadi Gubernur Sulawesi Utara.

Kami nyaris tidak mungkin tidur, sebab selain karenakami hanya bergeletakan di teras depan pintu keluargedung belakang tanpa alas, para Jenderal dan Kolonel itujuga menghabiskan waktu ngobrol sembari memantauperkembangan dengan menggunakan radio militer.

Sebagai wartawan muda, saya tertarik pada obrolan

~89~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 97: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

berdasar pengalaman para perwira yang berjuang sebagaimiliter sejak awal zaman Revolusi. dari cerita-ceritamereka itulah, saya dengar lebih jauh tentangpemberontakan PKI di Madiun (1948) serta pengalamanpara perwira itu menumpasnya. Juga ada yang berceritamengenai bagaimana Sukarno yang berjanji memimpinperang gerilya kalau Yogyakarta diserang, akhirnya malahmemilih menyerah kepada Belanda pada 19 Desember1948.

Para perwira yang bergerilya bersama Panglima Besarsudirman pada umumnya anak-anak muda yang sebagianbesar berumur di sekitar 20 tahun. Waktu itu merekaterlalu muda untuk mengerti politik. Yang mereka tahuSukarno dan Hatta pernah berjanji akan ikut bergerilya jikaYogyakarta diserbu Belanda. Mereka juga tahu bahwaketika pemerintah Prancis menyerah kepada Jerman padaawal Perang dunia II, tentaranya otomatis ikut menyerah.Tapi, TNI menolak menyerah meski Presiden Sukarno danpemerintahan sipil sudah menyerah. Mereka bahkan telahmenyiapkan rencana perang gerilya jika Belandamenyerang dan menduduki Yogyakarta.

Sudirman, Panglima Besar, yang sedang menjalanipenyembuhan dari sakitnya secara tegas menolak nasihatPresiden Sukarno untuk tetap berada di dalam kota agarbisa dirawat oleh tentara Belanda. Tindakan menyerahtersebut mereka anggap melanggar sumpah tentara,“tidak mengenal menyerah.” dan karena Sukarno adalahjuga Panglima tertinggi (ditandai dengan pakaian militerlengkap dengan bintang empat di pundak), maka

~90~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 98: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

keputusan menyerah itu mereka anggap sebagai suatupelanggaran sumpah, suatu pengkhianatan. Itulah salahsatu akar dan cikal bakal konflik berkepanjangan antaratentara—khususnya Angkatan Darat—dengan Sukarnoyang menerobos waktu hingga jatuhnya sang Presidenpertama tersebut.

Yang waktu itu tidak disadari para perwira TNItersebut, keputusan Sukarno tidak ikut bergerilyabukanlah suatu keputusan pribadi, melainkan hasil rapatkabinet yang menghasilkan keputusan berdasarkanpemungutan suara. Janji Sukarno memimpin gerilya jugaseharusnya dilihat sebagai lebih merupakan suatu trikpolitik menggertak Belanda dan sama sekali tidakdimaksudkan sebagai janji kepada pasukan TNI.

Namun, apa boleh buat, pengertian dan tafsiran paraperwira muda usia tersebut terhadap keputusan parapemimpin politik masa itu memasuki sejarah danmengendap di sana tanpa pernah mengalami re-evaluasi.Akibatnya, sikap merendahkan kekuatan politik sipilkemudian mewarnai dengan pekat pola pikir dan carapandang militer Indonesia.

Bagi anak muda seusia saya waktu itu, cerita-ceritadari masa lalu tersebut tergolong hal baru yangsebelumnya tidak pernah saya dengar. Sejak kebangkitankembali PKI ditandai oleh suksesnya sebagai satu dariempat besar partai pemenang Pemilu 1955, wacanamengenai pemberontakan Komunis di Madiun tidak lagiterdengar. Bukan saja menyangkal berontak di Madiun,PKI malah menuduh Bung Hatta sebagai provokator yang

~91~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 99: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

menyebabkan terjadinya pemberontakan Komunistersebut. PKI makin aman setelah Presiden Sukarnomenggunakan doktrin Nasakom melindungi kaumKomunis tersebut.

Tidak berlebihan untuk mengatakan, pengalaman daninformasi yang saya dapatkan malam itu kelak ikutberperan penting mendorong saya menjadi peneliti peranpolitik militer Indonesia. Terutama ketika di kemudian haritentara sudah dengan sempurna menguasai panggungpolitik Indonesia.

DALAM KEADAAN KURANG TIDUR, PAGI HARI duaOktober saya ikut Brigjen Soegandhi ke kompleks GeloraBung Karno, senayan. Sejak semalam beberapa gedung diperkampungan atlet interNasional, gelanggang olahragabekas tempat penyelenggaraan asian Games dan Ganefo(di tempat itu sekarang berdiri Plaza Senayan danbeberapa apartemen) memang difungsikan sebagaimarkas komando darurat Kostrad.

Pasalnya, pada malam hari ada informasi, AngkatanUdara kemungkinan akan mengebom Kostrad. MenurutBrigjen Supardjo kemudian, dialah yang punya gagasanmengebom Kostrad, dan soal itu dibicarakannya denganOmar Dani di Pangkalan udara Halim Perdanakusuma. dikemudian hari, Marsekal Muda TNI Suyitno Sukirno,Panglima Komando Pertahanan udara waktu itu,mengungkapkan adanya perintah kepadanya pada malamitu agar menyiapkan dua pesawat MiG 17 untuk“menggempur mereka yang anti-nasakom”.

~92~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 100: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Ada kemungkinan perintah itu berasal dari LeoWattimena yang malam itu selama enam jam terbangberkeliling-keliling dengan pesawat herkules bersamaOmar Dani sebelum akhirnya mendarat di Madiun pagiharinya. Pangkalan udara Abdurrahman Saleh di Malangjuga mendapat perintah mengirim pesawat pengebom keJakarta.

Di tengah jalan, sebagian pesawat dari Malang itudialihkan ke Bandung oleh Kolonel udara Penerbangashadi Cahyadi, Komandan Pangkalan udara huseinsastranegara di Bandung. Yang sempat mendarat di HalimPerdanakusuma menjadi sasaran pengempesan ban olehpara prajurit RPKAD yang memasuki pangkalan udara itukeesokan paginya.

Mendapat laporan pangkalan Halim Perdanakusumaakan diserang oleh Kostrad dan RPKAD, dari pesawatherkules, Leo Wattimena mengirimkan pesan keraskepada Pangkostrad agar jangan menduduki halim. “akankami hadapi,” ancamnya, kalau Pangkalan HalimPerdanakusuma diganggu. Ancaman itu disesali oleh OmarDani di kemudian hari sebagaimana yang dikemukakanmantan Pangau itu dalam pembelaannya di depanMahmillub.

Di bawah perintah Panglima Kostrad, MayjenSoeharto, pangkalan Halim Perdanakusuma diserangRPKAD. Karena pimpinan Angkatan Udara yang ada diHalim Perdanakusuma bertekad menghindari korban,pasukan RPKAD dibiarkan masuk begitu saja. Tak terjadisesuatu yang dramatis selain pengempesan ban pesawat

~93~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 101: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

yang parkir di sana dan seorang bintara Angkatan Udaratertembak karena salah pengertian.[]

~94~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 102: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

“MANFAATKAN PERINTAH

PANGTI!”

erasa kurang aman di Senayan, siangnya MarkasKostrad beralih lagi ke kompleks Pusat Pendidikan

departemen sosial yang terletak di tepi perkebunan karetdi Kelurahan Gandaria selatan. Kompleks itu kini terletak dipertigaan Jalan radio dalam dan Jalan Haji Nawi.

Dari markas darurat itulah Soeharto berangkat keBogor, pada dua Oktober memenuhi panggilan PresidenSukarno. Itu adalah pertemuan pertama Soeharto denganSukarno sejak meletusnya Gestapu. daud sinyal—terakhirwartawan senior koran Sinar Harapan—waktu ituanggota tim juru bicara Menko Hankam/KasaB, bertugasdi Markas darurat Kostrad tersebut. Berikut ini kutipan daricatatan Daud sinyal mengenai kegiatan di sana hari itu:

Soeharto berangkat ke Bogor dengan pengawalan sejumlahpanser, dan baru kembali menjelang malam. Para Jenderalsegera berkumpul di sebuah ruangan untuk mendengar laporantentang pertemuan Bogor itu.

Untuk diketahui, kompleks Pusdik Depsos itu terdiri darisejumlah bangunan berwujud sekolahan dengan ruang-ruangkelasnya. Jendela-jendelanya dibiarkan terbuka, tapi karenatingkapnya cukup tinggi, orang di luar tidak bisa melongok kedalam. Percakapan di dalam tidak bisa terdengar, dengungnyasaja yang terpantul keluar. Namun, ada satu suara yang cukupjelas terdengar. Bunyinya, “Manfaatkan perintah Pangti!” Ituadalah logat Bataknya Jenderal Nasution.

~95~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 103: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Perintah kepada Soeharto untuk memulihkankeamanan dan ketertiban memang diberikan Sukarnohanya secara lisan. Beberapa jam setelah pertemuanBogor itu, Presiden Sukarno merekam sebuah pidatoradio yang disiarkan oleh RRI pusat pada Tiga Oktoberpukul 1.30 pagi. Lewat pidato singkat itu Sukarnomenjelaskan,

Pimpinan Angkatan Darat pada dewasa ini berada langsungdalam tangan saya dan untuk menyelesaikan tugas sehari-haridalam Angkatan Darat sementara saya tunjuk Mayor JenderalPranoto Reksosamodra, Asisten III Menpangad. Untukmelaksanakan pemulihan keamanan dan ketertiban yangbersangkutan dengan peristiwa 30 September tersebut telahsaya tunjuk Mayor Jenderal Soeharto, Panglima Kostrad sesuaidengan kebijaksanaan yang saya gariskan.

~96~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 104: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Sukarno dan Soeharto.

Dengan pidato singkat yang disiarkan lewat radio ditengah malam itu, Sukarno sebenarnya menerimakenyataan bahwa Soeharto-lah yang berkuasa. Pranoto

~97~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 105: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

reksosamodra tidak pernah sempat berfungsi sebagaipelaksana harian pimpinan Angkatan Darat. Beberapawaktu kemudian asisten Personil Menteri PanglimaAngkatan Darat itu, atas perintah Soeharto, ditahandengan tuduhan terlibat Gestapu. Bukti yang menjadidasar penahan Pranoto adalah sepucuk surat dari KolonelLatif yang berada dalam persembunyian setelahkegagalan Gestapu.

Dalam memoarnya, Catatan Jenderal PranotoReksosamodra, Jenderal Pranoto membela diri denganmenyebut surat Latif sebagai berisi permintaanperlindungan kepada dirinya sebagai pelaksana sehari-haripimpinan Angkatan Darat. dengan demikian, surat Latifbisa ditafsirkan sebagai pernyataan kesiapanmenyerahkan diri kepada pimpinan sementara AngkatanDarat. Menarik untuk diketahui, surat Kolonel Latif tidakpernah diterima oleh Pranoto.

Surat itu diperoleh Soeharto dari unit intelijen yangberhasil menangkap Kolonel Latif hanya sekian puluh jamsetelah kegagalan Gestapu. Bahwa Latif bersedia memintaperlindungan kepada Pranoto dan bukan kepadaSoeharto, yang secara pribadi lebih lama dikenalnya,menambah kecurigaan Soeharto dan para Jenderalnyamengenai adanya sikap simpati Pranoto kepada gerakanpara perwira binaan Komunis tersebut.

Kecurigaan para perwira senior Angkatan Daratkepada Pranoto sebenarnya sudah berlangsung lama,yakni sejak bakal Panglima Diponegoro itu menggantikanKolonel Ahmad Yani memimpin operasi penghancuran

~98~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 106: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

PRRI di sumatra Barat.sebagai pemimpin militer tertinggi di wilayah operasi

tersebut, Pranoto dilaporkan sebagai sangat bersimpatikepada PKI dan bahkan mempersenjatai Pemuda rakyat(organisasi pemuda PKI) dan dipergunakan membantuABRI mengejar para tokoh PRRI. Pranoto juga satu-satunya pembesar Angkatan Darat yang jumpa denganD.N. Aidit, Ketua PKI—di rumah Syam— beberapa harisebelum satu Oktober 1965.

~99~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 107: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Serah terima Panglima Divisi Diponegoro dari Kolonel Soehartokepada Kolonel Pranoto Reksosamodra di Semarang, 1959.

Mengenai kegiatan Pranoto sebagai Panglimapengganti Kolonel Yani di sumatra Barat, dalamdisertasinya mengenai Peranan Elite Sipil dan Elite MiliterDalam Dinamika Integrasi Nasional Indonesia, Kasus EtnikMinangkabau di Daerah Sumatra Barat 19451984, dr.

~100~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 108: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Saafroedin Bahar menulis mengenai pembentukanorganisasi Keamanan rakyat (oKr) yang anggotanyahampir semua direkrut Kolonel Pranoto dari pemuda-pemuda binaan PKI.

diungkapkan juga oleh dr. Saafroedin Bahar, yangmembantu Pranoto dalam kegiatannya mendukungkegiatan dan penyebaran PKI di sumatra Barat waktu ituadalah dua perwira menengah yang sekian tahunkemudian ditangkap dan diadili karena terbukti terlibatGestapu. Mereka ialah Mayor Latif (terakhir Kolonel,Komandan Brigade Jakarta raya) dan Letnan UntungSamsuri (terakhir Letnan Kolonel, Komandan pengawalPresiden Sukarno).

MENGIKUTI PENUGASAN PRESIDEN Sukarno danpetunjuk Nasution, Soeharto memerlukan waktu sepekansebelum akhirnya membentuk Komando operasiPemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) danmengangkat dirinya sebagai Panglima.

Dalam wawancaranya dengan Kepala Pusat sejarahABRI, Brigjen TNI (tituler) dr. Nugroho notosusanto, padaTiga Maret 1977, Soeharto menjelaskan tentangpembentukan lembaga Kopkamtib itu sebagai inisiatifnyasendiri tanpa surat Perintah dari Presiden Sukarno. “sayahanya berpegang pada perintah lisan bahwa mengenaipemulihan keamanan masih diserahkan kepada saya,”kata Soeharto.

Presiden Sukarno baru mengukuhkan kedudukanSoeharto sebagai Panglima Kopkamtib pada 12 november

~101~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 109: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

1965 setelah sebelumnya Soeharto dilantik sebagaiPanglima Angkatan Darat, menggantikan Jenderal TNI(anumerta) Ahmad Yani.

BAHWA KOSTRAD MEMINDAHKAN markas komandokarena takut dibom, waktu itu mudah dimengertimengingat besarnya kecurigaan para Jenderal itu kepadaAngkatan Udara setelah satu Oktober pagi mendengardari radio pengumuman dukungan Panglima AngkatanUdara kepada Gestapu.

Kecurigaan itu kemudian berdampak pada sikap amattidak bersahabat para prajurit Angkatan Darat kepadarekan-rekan mereka dari Angkatan Udara. untuk waktuyang cukup lama di tempat umum sulit menemukanperwira Angkatan Udara yang muncul dengan pakaianseragam mereka. dalam pembelaannya di depanMahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) perlakuankurang pantas terhadap anak buahnya itu dikisahkan olehOmar Dani:

Mobil Laksda [Laksamana Muda] Aburachmat, mobil LetnanUdara Satu (LUS) Wara, Chusnul Chotimah, dan lain-lainditabrak oleh jip-jip RPKAD. Ibu-ibu AURI yang belanja diluar Halim diludahi, juga pasukan karbol yang berdiri di pinggirjalan dalam sikap sempurna dan memberi hormat padairingiringan jenazah para Jenderal korban G-30-S, mukanyadiludahi pasukan Angkatan Darat yang berada di atas panser.

Kalau kita renungkan sekarang, keputusanmengungsi ke Senayan dan kemudian ke Gandaria itu,memang terasa lucu. Sebab seandainya Angkatan Udaramemang berencana melakukan pengeboman, intel

~102~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 110: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

mereka tentu akan segera tahu juga bahwa pimpinansementara Angkatan Darat sudah mengungsi ke Senayandan kemudian ke Gandaria. Yang akan mereka bompastilah Senayan atau Gandaria, bukan markas Kostrad diJalan Merdeka timur yang sudah ditinggalkan.

Namun, itulah bukti bagaimana tingginya tingkatketidakjelasan keadaan waktu itu. hal demikian mudahmenimbulkan kepanikan. Maka, gampang dimengertikalau hari-hari itu semua orang mencari informasi, yangselalu diikuti dengan briefing. Kata yang terakhir ini waktuitu dimaknai sebagai usaha menyebarkan sembarimencocokkan info.

Begitu membudayanya kata “info” dan “briefing”,beberapa waktu kemudian, yaitu ketika gerakanmahasiswa gencar melakukan demonstrasi anti-Gestapu,anti-PKI, kemudian akhirnya menjadi anti-Sukarno, kata“info” berubah makna menjadi suplai makanan,sedangkan “briefing” berarti kumpul untuk makan.

SEBAGAI REPORTER PEMULA hari-hari itu saya sibukdengan tugas meliput aksi-aksi demo anti-Komunis yangmendadak melanda Jakarta, setelah sebelumnya PKI dangolongannya merajai demonstrasi di jalan-jalan Jakarta.Mula-mula sporadis dan diikuti oleh sejumlah kecil orangsaja. Tapi, setelah pemakaman para Jenderal dan ade Irmasuryani Nasution, putri Jenderal Nasution, sebagai korban-korban Gestapu, demo bertransformasi menjadi aksimassa dengan peserta yang makin lama makin membesar.Tema demonstrasi, “Bubarkan PKI”.

~103~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 111: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Demonstrasi besar pertama berlangsung di tamansurapati —terletak di depan Gedung Bappenas sekarang—pada empat Oktober. Suasana amat tegang dan penuhkecurigaan terhadap siapa teman dan siapa yang mungkinlawan. Teman saya, Fachruddin Yahya, yang menyebarkanpamflet anti-PKI, entah bagaimana ceritanya, dikeroyokmassa. Saya curiga ada kesalahpahaman di sana. Sayasendiri hampir menjadi korban pemukulan Fahmi Idrisyang—menurut pengakuannya sekian puluh tahunkemudian—mencurigai saya anggota CGMI.

Pada masa itu, saya dan Fahmi memang belum salingkenal, tapi ekky syahruddin, juga tokoh HMI, sering jumpadan ngobrol dengan kami di rumah tempat mondokWiratmo Sukito. ekky bahkan pernah mengajak sayamasuk HMI dan dijanjikan duduk dalam kepengurusanHMI Jakarta. Tapi karena lebih merasa diri sebagaiseniman, saya tidak tertarik masuk organisasi apa saja.

Fahmi dan Ekky berjalan bersama memasuki tamansurapati pada hari demonstrasi yang panas itu. Sayamelihat mereka berjalan bersama dari arah Wisma Yaniyang terletak di seberang taman surapati. ekkymenghindar ketika Fahmi berjalan ke arah saya. Fahmimenggeledah saya dikelilingi orang-orang yang berwajahgarang dan siap menerkam. hanya kesaksian danpembelaan Winarno Zain, seorang mahasiswa asalPekalongan dan pengurus HMI pusat, yang sudah sayakenal lama, yang akhirnya menyelamatkan saya.

~104~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 112: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Salim Haji Said (yang diberi tanda X) sebagai demonstran ‘66.

~105~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 113: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Mahasiswa berdemonstrasi menuntut pembubaran PKI dan Sukarnodiadili.

~106~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 114: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Dicurigai sebagai CGMI dan digeledah oleh Fahmi Idrisbukan pengalaman dicurigai satu-satunya yang pernahsaya alami. di kemudian hari, setelah lulus dari FakultasIlmu sosial dan Ilmu Politik (Fisip) saya dicurigai sebagaiHMI dan karena itu ditolak menjadi asisten dosen. Sayaingin menjadi asisten dosen karena saya kira itulah satu-satunya jalan untuk mendapat kesempatan melanjutkanpendidikan di Amerika. Kemudian terbukti ada jalan lain.dan saya akhirnya berhasil juga mendapat Ph.d. di Ohio.

Fisip Universitas Indonesia waktu itu memang dikuasaioleh orang-orang sekuler, anti-hMI. Nanti pada tahunsembilan puluhan oleh para aktivis anti-pemerintah dariberbagai LsM, saya dicurigai lagi. Kali ini sebagai “inteltentara” karena sebagai peneliti peranan politik militer,saya banyak berhubungan dengan para perwira yangmerupakan objek penelitian saya. Lagi pula banyak diantara pejabat militer itu mantan murid saya di berbagailembaga pendidikan militer.

Menjadi diri kita sendiri, bebas dari afiliasi partai dangolongan, memang tidak mudah di Indonesia, sebuahnegeri yang hingga kini masih belum menghargaikebebasan, pilihan dan pencapaian pribadi.“Individualisme datang terlambat di Asia tenggara,” tulisWertheim dalam bukunya Indonesian Society in Transition.Akibatnya orang tidak dikenal sebagai siapa dia, tetapianak buah siapa, dari ormas atau partai mana dia, atau darigolongan mana oknum tersebut.

PADA HARI YANG SAMA, empat Oktober, jenazah para

~107~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 115: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Jenderal diangkat dari dalam sumur mati yang ditutupisampah di daerah Lubang Buaya, yang berlokasi tidak jauhdari Pangkalan udara Militer Halim Perdanakusuma.esoknya, pada lima Oktober, hari Angkatan Bersenjata,mereka dimakamkan di taman Makam Pahlawan Kalibata.Suasana sangat emosional, dramatis, dan tragis karenahari itu direncanakan sebuah peringatan hari ulang tahunke-20 ABRI secara besar-besaran. Ironisnya yang terjadiadalah pemakaman sebagian besar pimpinan AngkatanDarat.

~108~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 116: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Nasution berpidato di MBad melepas para Pahlawan Revolusi.

~109~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 117: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Prosesi pemakaman salah seorang Jenderal korban Gestapu.

~110~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 118: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Jenazah diberangkatkan dari Markas Besar AngkatanDarat. ucapan perpisahan disampaikan oleh JenderalNasution yang berdiri dengan dipapah menyampaikanpidato di sela-sela tangisnya yang tak tertahankan. didalam ruangan tempat para jenazah dibaringkanterdengar isak tangis dari anak dan istri para Jenderal yanghari itu jenazah mereka segera dimakamkan. Yang sayaingat sangat memilukan tangisnya ialah istri Letjen TNIsuwondo Parman, Kepala Intel Angkatan Darat. JenderalParman adalah suami kedua Ibu Parman. Suamipertamanya juga tewas di tangan kaum Komunis padaPemberontakan Madiun pada 1948.

Amukan massa anti-Komunis seperti air bah taktertahankan setelah pemakaman para Jenderal. Tapi lebihmenjadi-jadi setelah pemakaman ade Irma Nasution,beberapa hari kemudian. Ade Irma adalah putri bungsuJenderal Nasution yang tertembak ketika pasukanGestapu menggerebek rumah Menko Hankam KSAB diJalan Teuku Umar 40, Menteng, pada subuh satu Oktober.Jenderal Nasution lolos dengan memanjat pagarrumahnya untuk kemudian meloncat ke halaman kantorKedutaan Besar Irak, tetangganya.

Salah satu kegiatan anti-Komunis yang saya liput—selain serentetan demo—beberapa hari setelahpemakaman-pemakaman tersebut adalah aksipembakaran kantor Central Comite(CC) PKI di Jalan Kramat raya (terletak di depan kantorPengurus Besar nahdlatul ulama sekarang). Gedung yangbelum selesai dibangun itu sedang terbakar ketika saya

~111~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 119: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

tiba dengan sepeda tua saya. Baru beberapa menit beradadi depan kantor PKI yang sedang dilalap api, datang pulaberita, rumah D.N. Aidit di Jalan Pegangsaan Barat diserbumassa. Saya bergegas ke sana.

Ketika tiba, massa telah bubar selepasmemorakporandakan kediaman resmi Menko (MenteriKoordinator) Aidit tersebut. dengan menunjukkan kartuwartawan yang ditandatangani oleh Brigjen Soegandhi,polisi yang berjaga di sana mengizinkan saya masuk.

Rumah Wakil Ketua MPR Aidit itu (sekarang kantorGolkar DKI) sudah berantakan. Sembari mengamatiruangan demi ruangan yang telah diobrak-ABRIk massa,seorang tua pelanpelan muncul dari arah dalam. Bapaksiapa? tanya saya dengan sopan. “Saya Abdullah Aidit,bapaknya D.N. Aidit.”[]

~112~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 120: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

PEMBACA AL-QURAN

YANG FASIH

aya meninggalkan rumah dinas pemimpin tertinggiKomunis Indonesia dengan mengantongi satu rol kecil

pita rekaman. Saya menduga rekaman itu dokumen politikpenting. Ketika pita rekaman itu kami putar ternyata isinyapengajian Islam yang dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci al-Quran. di kemudian hari, saya barumendapatkan informasi, pada masa kecil di kampungnya,D.N. Aidit bukan saja belajar mengaji al-Quran, bahkanbeberapa kali menamatkan kitab suci tersebut. Pada masakecilnya, D.N. Aidit kononnya juga dikenal di lingkungandekatnya sebagai pembaca al-Quran yang fasih.

SEKITAR SEBULAN SETELAH MELETUSNYA GESTAPU,sebagai reporter muda, pada awal november sayamendapat tugas ke Jawa Tengah. Pada penugasanpertama di luar kota tersebut, saya harus meliput operasiRPKAD membersihkan Gestapu dalam tubuh KodamDiponegoro. Beratnya tugas Sarwo Edhie itu sebagaiKomandan operasi akan mudah disadari kalau kita tahubahwa dari tujuh batalion Diponegoro yang waktu ituberada di Jawa Tengah, lima sudah dikuasai para perwiraberaliran kiri.

~113~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 121: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Sukarno dan D.N. Aidit menyanyi bersama, 1965.

Juga dua dari Tiga Komando resort Militer (Korem)telah pula mereka pengaruhi. Komandan KoremYogyakarta, Kolonel Katamso dan wakilnya, LetnanKolonel sugiono, malah diculik, dan dengan sadis dibantaisebelum akhirnya dimasukkan ke dalam lubang yangdangkal. Aneh memang, pasukan-pasukan yang tidakberkecenderungan kiri waktu itu justru sedang ditugaskanke Kalimantan utara dalam rangka konfrontasi denganMalaysia.

Dibekali dengan surat pribadi Jenderal Soegandhikepada Kolonel sarwo, saya berangkat ke solo dengankereta api. Kolonel Sarwo Edhie sudah berada di solo

~114~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 122: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

waktu itu setelah menyelesaikan tugasnya di semarang.Apa isi surat tersebut, saya tidak pernah tahu. Tapi sejakitu, saya selalu diminta berada dekat dengan Komandan,dalam perjalanan darat maupun penerbangan denganhelikopter, ke berbagai kota di wilayah Jawa Tengah.

Kesempatan ini memberi peluang kepada sayamenjadi akrab dengan Kolonel Sarwo dan sekaligusmengikuti jalannya operasi dari pusat komando.Persahabatan saya dengan Pak Sarwo Edhie ituberlangsung terus hingga beliau jatuh sakit sebelumakhirnya meninggal pada 1989.

Kedekatan saya dengan Komandan RPKAD itutampaknya menimbulkan perasaan tidak senang seorangasistennya. Mayor Gunawan Wibisono, asisten operasiKomandan RPKAD dan teman sependidikan L.B.Moerdani di Bandung, pernah memperingatkan saya agarmenjaga jarak dengan Komandannya. “eh, wartawan, ituKolonel, kamu harus tahu,” katanya dengan kasarsetengah membentak saya ketika kita berada diPurworejo. Tapi kalau saya menjauh, Kolonel Sarwo selalumencari saya. Akibatnya, Mayor Gunawan selalumemandang saya dengan muka kecut.

Pengalaman dengan Mayor itu kemudianmengajarkan kepada saya, pada umumnya tentara itumemang mengharapkan kita orang sipil menghormatiKomandannya sebagaimana dia sendiri menghormatiatasannya. Mayor Gunawan tidak sanggup menyadari,saya bukan anak buah Komandannya, seperti dirinya. Tapikarena untuk waktu lama militer menguasai Indonesia,

~115~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 123: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

pengalaman kurang menyenangkan dengan MayorGunawan selalu menjadi pegangan pada diri saya dalamberhubungan dengan para pemimpin tentara, terutama dihadapan para anak buahnya.

BERSAMA PASUKAN RPKAD, kepada pimpinan operasidiperbantukan satu kompi Polisi Militer Angkatan Daratyang berkualifikasi para (Yon Pomad Para). Tugas polisimiliter ini memproses anggota tentara yang ditahankarena dicurigai terlibat Gestapu.

Di berbagai kota yang kami kunjungi dalam rangkaoperasi itu, saya menyaksikan anggota-anggota YonPomad Para ini selalu sibuk memeriksa tentara-tentarayang ditahan. Ternyata Biro Khusus PKI cukup suksesdalam membina tentara. Seingat saya kebanyakan yangditahan adalah perwira yang mengurusi intelijen, teritorial,dan personalia. Tiga pos sensitif dalam organisasi militer.

Tentang tentara binaan Biro Khusus PKI itu, dr. haroldCrouch dalam bukunya Militer dan Politik di Indonesia(1986), mengungkapkan, Biro Khusus PKI berhasilmembina sejumlah perwira di beberapa wilayah Indonesia.Temuan Crouch, yang sudah berhasil dibina, 250 perwira diJawa Tengah, 200 di Jawa Timur, hampir 100 di JawaBarat, sekitar 50 di Jakarta, hampir 40 di sumatra utara, 30di sumatra Barat, dan 30 di Bali. Menurut Crouch, perwirabinaan PKI tersebut dipersiapkan memegang peranansetelah Gestapu berhasil di Jakarta.

DALAM PERJALANAN ANTARA KOTA SOLO DAN

~116~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 124: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

BOYOLALI, mobil Komandan mendadak berhenti. KolonelSarwo turun dan tentara yang berjaga di sekitar situ itulangsung memberi laporan. Katanya, mayat di tengah jalanyang ditutupi rumput kering itu adalah tokoh PKI tingkatkecamatan yang dicurigai mengorganisasi perlawananorang-orang PKI beberapa hari sebelumnya di KecamatanManisrenggo yang terletak antara solo dan Boyolali.“singkirkan segera mayat itu, jangan menimbulkankepanikan rakyat,” perintah Sarwo Edhie.

~117~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 125: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

~118~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 126: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

~119~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 127: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Sarwo Edhie di tengah massa anti-Komunis.

~120~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 128: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Sebagai orang yang takut melihat darah, saya berdirijauh dari mayat tersebut. “eh, wartawan, sini, harus lihatini,” seru Kolonel Sarwo kepada saya. Secara perlahansaya mendekat. Rupanya yang tertembak persiskepalanya. Sebagian tengkoraknya hilang dan otaknyaberhamburan di sekitar situ. di dekat mayat, saya lihatselongsong peluru. Kesimpulan saya, korban ditembakdari jarak dekat. harus saya akui itulah satu-satunyapengalaman melihat mayat selama saya meliput operasipimpinan Sarwo Edhie tersebut.

Nanti ketika berada di Purworejo, kota kelahiranSarwo Edhie dan Ahmad Yani, tempat pasukan beradabeberapa hari, saya sempat bergaul dengan para prajurityang melakukan pembersihan di Manisrenggo.

Orang-orang Komunis di desa itu, menurut informasipasukan RPKAD, sudah diindoktrinasi oleh para pejabatpartai bahwa pasukan yang berbaret merah itu adalahtentara neokolonialisme dan Imperialisme (nekolim), dansenjata mereka hanya berisi peluru kosong, nyaringsuaranya tapi tidak membunuh.

Cerita tentang RPKAD yang dikampanyekan sebagaitentara nekolim tersebut sebenarnya bukan cara barukaum Komunis dalam menghadapi TNI. Ketika melakukanoperasi terhadap para pemberontak Komunis di Madiunpada 1948, siliwangi (sLW singkatannya waktu itu) jugadikampanyekan oleh para pimpinan Komunis sebagaisingkatan dari Stoot Leger Welhelmina. Artinya, pasukanmiliter ratu [Belanda] Welhelmina.

Dengan informasi itulah orang-orang desa itu

~121~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 129: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

digalakkan agar berani menantang pasukan siliwangi padamasa pemberontakan Madiun 1948 dahulu dan RPKADpada masa Gestapu. RPKAD memang berbaret merah,tapi tentu saja beroperasi dengan senjata berpeluru tajamdan siap tempur.

Sambil menari-menari (konon ada yang sambilmenyingkap rok atau kain sarungnya dan menghadapkanpantat mereka kepada para prajurit) di tengah jalan,mereka menantang pasukan yang masuk ke wilayah yangsebelumnya telah mereka deklarasikan sebagai desaSoviet. Imbauan tentara dan tembakan ke udara merekaabaikan. Menunggu lama, instruksi tembak dikeluarkan.Banyak yang mati. Salah seorang prajurit berhasilmengumpulkan sejumlah daun kuping mayat-mayat itudan dijadikan sebagai semacam suvenir yang dirangkaidalam bentuk kalung. “Pak salim mau lihat?” tanya prajurititu. “tidak, ah, saya takut.”

Rombongan Sarwo Edhie memasuki Surakarta dariSemarang pada 22 Oktober. Ketika konvoi RPKAD tiba diKartasura, wilayah pinggiran Surakarta, datang perintahdari Panglima Kodam Diponegoro di semarang, RPKADsebagian diperintahkan menuju Boyolali. Laporan dari kotakabupaten itu menyebut adanya pembantaian di banyakdesa yang dilakukan orang-orang PKI dan BtI terhadaplawan-lawan politiknya, yakni kaum Marhaenis danpemuka-pemuka Islam.

Catatan di Kabupaten Boyolali pada hari-harimenjelang datangnya RPKAD menunjukkan 117 orangyang dibantai oleh kaum Komunis. Menurut sejarahwan

~122~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 130: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

restu Gunawan dalam buku Malam Bencana 1965,menghadapi ketakutan rakyat kepada PKI yang masih kuatdi kabupaten itu,

Sarwo Edhie mengadakan rapat umum. Dia berkata, “Siapa maudipotong kepalanya, saya bayar lima ribu.” Karena tidak adayang tunjuk tangan, dia melanjutkan bertanya, “Siapa yang maudipotong kepalanya saya bayar seratus ribu.” Karena tetaptidak ada reaksi dia melanjutkan lagi, “Dibayar seratus ribu sajatidak ada yang mau dipotong kepalanya,” dan agar kepalamassa pendengar tidak dipotong dengan gratis, “maka PKIharus dilawan.”

Waktu kami di Purworejo, saya menyaksikan sejumlahtokoh masyarakat datang menemui Kolonel Sarwomenyampaikan ketakutan mereka terhadap tetanggasekampung yang Komunis. “Mereka mengasah parang didepan rumah secara mencolok,” kata seorang anggotadelegasi itu. Para pemuka masyarakat tersebut memintaRPKAD datang ke desa mereka. “Wah, kalau setiap desaharus kami jaga, pasukan RPKAD tidak cukup,” kataKolonel Sarwo.

Akhirnya ditemukan jalan keluar, pasukan RPKADmelatih pemuda-pemuda desa mengatasi ancaman PKI.Pelatihan pemuda anti-Komunis itu adalah jalan keluarSarwo Edhie mengatasi terbatasnya pasukan RPKAD ditengah-tengah kecemasan masyarakat terhadap ancamanfisik PKI. usaha memperoleh tambahan kekuatan tidakbisa dipenuhi oleh Jenderal Soeharto yang di Jakartamasih memerlukan banyak pasukan, antara lain untukmenghadapi Angkatan lain yang belum berhasildinetralisasikannya.

~123~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 131: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Kegiatan melatih pemuda sebenarnya sudah terlebihdahulu dipraktikkan di solo. di sana para pemuda Islam danpemuda Marhaen dilatih secara militer selama Tiga atauempat hari. Setelah itu, mereka dilepas beraksimenghadapi ancaman PKI yang di kota itu mendapatdukungan dari satu batalion pasukan Kodam Diponegoro.

Hasil dari pelatihan yang dilakukan RPKAD terlihatdengan jelas dan cepat. Mereka yang telah dilatih itulahyang menjadi pemimpin berbagai kegiatanpenggerebekan kantor-kantor PKI dan tempat-tempatyang dicurigai sebagai lokasi persembunyian orang-orangKomunis. Menurut cerita yang saya dengar lama setelahmeliput operasi RPKAD itu, sebagian mereka yang telahdilatih itu juga berperan penting dalam pembantaianorang-orang Komunis di daerah masing-masing.

Ada cerita lucu yang muncul di sekitar pengejaran,penangkapan, dan pembantaian anggota PKI waktu itu.Kalau sebelumnya tidak mudah menangkap copet ataupencuri yang dikejar, pada masa itu mudah sekalimembekuk pelaku kejahatan tersebut. Teriaki saja mereka“PKI”, copet atau maling itu akan segera berhenti dantanpa ditanya akan membuat pengakuan, “saya copet,tapi bukan PKI.” artinya, lebih aman mengaku maling ataucopet daripada ditangkap sebagai PKI.[]

~124~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 132: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

CORNELL PAPER

afsiran alternatif terhadap Gestapu mulai munculuntuk pertama kalinya ketika di Jakarta beredar—

secara terbatas dan dari tangan ke tangan—sebuahanalisis yang kemudian lebih populer disebut sebagaiCornell Paper.

Naskah dari Cornell University itu sebenarnya adalahhasil analisis sementara dua ahli Indonesia (Ben Andersondan Ruth McVey) pada pusat studi Asia Tenggara diUniversitas tersebut.

Kalau penjelasan resmi pemerintah orde Barumenyebut PKI sebagai pelaku tunggal Gestapu, analisisdari Cornell University melihat Gestapu sebagai masalahinternal Angkatan Darat. Menurut para peneliti di CornellUniversity itu, sudah lama berkembang sikap kritis dikalangan para perwira di Kodam Diponegoro, JawaTengah, terhadap para perwira Diponegoro di MarkasBesar Angkatan Darat, Jakarta.

Syahdan, menurut analisis sementara tersebut, paraperwira di semarang itu melihat senior mereka di Jakartasebagai sudah terkorup oleh kehidupan metropolitan dantelah mengkhianati prinsip-prinsip kerakyatan dankesederhanaan yang masih kuat dianut di Jawa Tengah.

~125~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 133: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Singkatnya, para peneliti dari Cornell University lebihmelihat Gestapu sebagai akibat konflik internal AngkatanDarat, lebih khusus lagi internal Kodam Diponegoro. danPKI dipandang hanya jadi korban. Anehnya memang, PKIpun juga ingin Gestapu dilihat hanya sebagai konflikinternal Angkatan Darat saja.

Analisis dari Amerika itu banyak diwarnai oleh keahlianBen anderson yang sebenarnya lebih menonjol sebagaiahli budaya Jawa. dengan pengetahuannya mengenaibudaya Jawa, dia melihat para perwira Diponegoro yangmelawan JenderalJenderal mereka di Jakarta itu lebihdigerakkan oleh sistem nilai budaya Jawa daripadamotivasi politik. Tapi, jika memang demikian halnya, makapara perwira tersebut telah menjadi korban manipulasiBiro Khusus PKI.

Adalah Biro Khusus PKI yang memberi bungkus danmotivasi politik terhadap ketidakpuasan para perwira diJawa Tengah itu. dengan kata lain, Gestapu merupakanpertemuan kepentingan PKI dan para perwira di JawaTengah yang tidak puas kepada para pimpinan AngkatanDarat.

Analisis Ben anderson dan ruth McVey tersebutditerima dengan kemarahan di Jakarta. Beberapa Jenderalbahkan menyebut adanya konspirasi Yahudi di baliknaskah tersebut. Ben anderson maupun ruth McVey,penulis-penulis risalah tersebut, jelas bukan Yahudi.

Yang jelas mereka berdua berkecenderungan kiri danmemang mempunyai hubungan baik dengan orang-orangkiri di Indonesia. Ketika ruth McVey berada di Jakarta, PKI

~126~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 134: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

mengundangnya memberi ceramah pada akademi Politikali archam yang berfungsi mendidik kader-kader PKI.Konon ruth amat bangga dengan undangan tersebut.McVey memang seorang yang khusus mempelajaribangkit dan berkembangnya PKI. Ben anderson berada diIndonesia—melakukan penelitian— beberapa saatsebelum Gestapu. Pada masa itulah, lewat hubungannyadengan pemuda-pemuda kiri. dia mengembangkanjaringannya dengan golongan kiri.

~127~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 135: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Ben Anderson, salah seorang penulis Cornell Paper.Saya sendiri secara kecil-kecilan pernah terlibat dalam

diskusi mengenai garis pemikiran paper tersebut. dalamsebuah kesempatan jumpa Ben anderson di rumah SoeHok Gie yang terletak di Jalan Kebon Jeruk, Jakarta Barat,

~128~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 136: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

pada 1967, saya sempat beradu argumentasi dengannya.Saya katakan kepada Ben, kalau dia berada di Jakarta

dari 1963 hingga Oktober 1965, seperti saya, dan dengansaksama mengikuti perkembangan politik, akan sulit sekalibaginya untuk tidak melihat bahwa PKI memainkan peranpenting di balik Gestapu.

Tafsiran bahwa PKI secara tunggal beradasepenuhnya di balik Gestapu memang dominan dan satu-satunya tafsiran waktu itu. Bahkan, jauh sebelum mulaibekerjanya secara sistematis mesin kampanye militerdalam menumpahkan semua kesalahan hanya kepada PKI.

Pada 1967 itu, Ben anderson masih bebas masukIndonesia, antara lain untuk melengkapi bahan bagipenulisan bukunya tentang peran pemuda di Jawa padamasa Revolusi. Tidak lama kemudian, untuk masa hampir30 tahun dia dicekal masuk ke Indonesia.

Saya jumpa Ben lagi di Amerika ketika saya sudahmenjadi mahasiswa pascasarjana di Ohio. Waktu itulah Benmengisahkan kepada saya hubungan baiknya dengansejumlah tokoh Pemuda rakyat dan CGMI yang terbinaketika dia melakukan penelitian di Indonesia pada masademokrasi terpimpin.

Kehadiran dan penelitiannya di Indonesia pada masademokrasi terpimpin itu membawanya kepada kesimpulanadanya persamaan aktivitas para pemuda Komunis padamasa itu dengan kegiatan pemuda kiri pada masaRevolusi. Inilah yang tampaknya mendorong Benbersimpati kepada para pemuda Komunis pada masademokrasi terpimpin seperti dia bersimpati kepada

~129~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 137: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

pemuda kiri pada masa Revolusi yang menjadi sasaranpenelitian bukunya.

Dalam pertemuan di athens, Ohio, pada 1980 itu, Benanderson menjelaskan, kesedihannya terhadap terbantaidan terbabatnya banyak teman-temannya di kalanganmuda PKI yang terjadi pada masa pasca-Gestapu.

Cerita Ben anderson yang punya banyak teman dikalangan anak-anak muda golongan Komunis Indonesiaitu, lebih kurang sama dengan kisah yang saya dengar dariProfesor Wertheim di amsterdam pada 1970. Wertheimmarah kepada Soeharto yang membasmi Komunis, selainkarena sang Profesor memang seorang berhaluan kiri,simpatisan berat PKI, juga karena banyak tokoh Komunis,terutama yang sarjana, adalah bekas murid Wertheimketika sang Profesor mengajar di Indonesia pada tahunlima puluhan.

Seperti kita ketahui, Wertheim adalah orang yangkemudian memperkenalkan apa yang umum disebutsebagai teori missing link yang menuduh PangkostradMayjen TNI Soeharto sebagai orang yang berada di balikGestapu.[]

~130~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 138: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

NASIHAT IKUT JALAN

MAO

en anderson dan Wertheim adalah sarjana-sarjana ahliIndonesia yang berpengetahuan luas dan mendalam

tentang sejarah, politik, dan budaya Indonesia. Wertheimmengaku amat mencintai Indonesia. dia berada diIndonesia pada masa revolusi dan mengambil posisisebagai pembela republik. Tapi justru dari cinta itulah,munculnya bahaya bagi objektivitas kesarjanaan mereka.

Karena mereka sangat cinta Indonesia, maka tanpamereka sadari muncullah tabiat paternalistik mereka yangmerasa tahu apa yang harus dilakukan orang Indonesia.Sikap demikian dinilai banyak orang sebagai kelanjutandari sikap arogansi kaum kolonialis dan imperialis yangmerasa membawa misi suci ke negeri-negeri yang merekajajah.

Pada 1970 itu, misalnya, Wertheim menjelaskandengan yakin kepada saya, Indonesia harus mengikutikebijakan pembangunan Mao yang waktu itu berkuasa diTiongkok. Saya tidak tahu apa yang akan dikatakanWertheim mengenai Tiongkok yang makmur sekarang inijustru karena deng Xioping mengambil jalan lain bahkan

~131~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 139: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

bertentangan dari kebijakan Mao. Wertheim meninggaldunia dalam usia amat lanjut beberapa tahun sebelumkisah sukses Cina mencengangkan, bahkan mengubahdunia.

Menarik untuk diketahui, untuk bertemu denganWertheim pada 1970 itu tidaklah mudah. dia menolakbertemu orang-orang Indonesia yang punya hubungandengan orde Baru. Profesor itu mengaku menolakberjumpa dengan nono anwar Makarim, seorang tokohmahasiswa anti-Komunis dan Adnan Buyung Nasution,seorang pengacara terkemuka Indonesia yang juga anti-Komunis. “tangan mereka berdarah,” katanya kepadasaya. Lalu bagaimana saya sebagai wartawan korantentara, Angkatan Bersenjata, berhasil jumpa danmewawancarainya?

Salah seorang asisten Wertheim waktu itu, dr. BasukiGunawan, menyarankan agar saya memperkenalkan dirisebagai mahasiswa ilmu sosial saja. Waktu itu sayamemang mahasiswa Fakultas Ilmu PengetahuanKemasyarakatan (IPK) Universitas Indonesia, setelah pada1968 meninggalkan Fakultas Psikologi. Nasihat dr. BasukiGunawan menolong saya masuk ke kantor Wertheim,berdiskusi dan sekalian mewawancarainya. BahasaIndonesianya masih lancar meski sudah lama tidakberkunjung ke Indonesia.

Berikut ini penggalan wawancara tersebut yangsebagian pernah disiarkan oleh majalah Ekspres, edisi 22Agustus 1970:

Tidak …. Tidak betul PKI terlibat. Mereka tidak bodoh. Tapi,

~132~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 140: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

memang ada pimpinan yang terlibat karena diprovokasi olehagen tentara. Saya tidak yakin Syam dan Pono orang Komunis.Mereka berdua diselundupkan tentara ke dalam PKI.

Memang Cornell Paper sekarang sudah tidak benarsemua. Tapi, saya punya bukti-bukti bahwa PKI tidak terlibat.Berapa banyak anggota PKI di Indonesia? Saudara tahu?

Mereka memang PKI Indonesia, tapi toh PKI adalahpartai modern satu-satunya yang dimiliki Indonesia.Saingannya hanya tentara. Jadi, tidak masuk akal kalau PKIterlibat, sedangkan anggota-anggotanya tidak dipersiapkan ….

Namun, itu semua akibat kesalahan dan kebobrokanpolitik Sukarno. Dia itu Raja Jawa saja. Feodal, terlalukebapakan dan dialah yang [merasa] tahu pasti Indonesia haruske mana. Orang lain mesti ikut saja dia. Tentara yang dulupunya andil menegakkan Indonesia dan sekarang punya alat danorganisasi modern, memang tidak tahan melihat Sukarno.Mereka mencoba menyingkirkan Sukarno dengan menggunakantangan lain berkali-kali. Selalu gagal. Lalu, usaha memancingPKI yang berhasil.

Meskipun [berhasil] menyingkirkan Sukarno, saya tidakpercaya tentara bisa memperbaiki Indonesia. Tentara fasis,tidak demokratis. Juga mereka korup.

~133~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 141: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

~134~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 142: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

~135~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 143: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

W.F. Wertheim mengajukan teori missing link dan menuduhSoeharto di balik Peristiwa Gestapu.

~136~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 144: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

KESEMPATAN MENJADI MAHASISWA PASCASARJANA diOhio, Amerika Serikat, belasan tahun setelah Gestapumembuka kesempatan memuaskan hasrat ingin tahu sayamengenai apa dan siapa saja sebenarnya yang berada dibalik Gestapu. Bukubuku dan dokumen-dokumen tentangGestapu, yang sulit ditemukan di Jakarta, hampirsemuanya berhasil saya baca di perpustakaan Ohiouniversity, Athens, Ohio.

Dari bacaan itu kesimpulan saya tentang Gestapuberangsur menjadi tidak sesederhana keyakinan kami diIndonesia pada hari-hari dan tahun-tahun pertama setelahtragedi satu Oktober 1965. Meski demikian, saya tetapyakin bahwa PKI terlibat Gestapu—sebagai yang jugadiakui sendiri oleh sudisman, anggota Politbiro PKI, didepan Mahmillub pada 21 Juli 1967— serta Brigjen TNISupardjo dalam testimoninya pada Mahmillub yangmenjadi populer lewat buku John roosa, Pretext for MassMurder.

Akan tetapi, saya juga yakin PKI bukan perancang danpemain tunggal gerakan berdarah itu. Lalu, bagaimanakejadian atau jalan cerita sebenarnya? harus cepat sayajawab, mungkin tidak akan pernah secara persis kita tahuapa sebenarnya yang terjadi dan siapa saja yang bermain.Tapi, berikut ini adalah hasil usaha dari percobaan sayamerekonstruksi duduk soal dan latar belakang tragediberdarah tersebut.[]

~137~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 145: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

ANGKATAN DARAT

VERSUS PKI

ahwa waktu itu ada konflik yang makin tajam antaraPKI dan Angkatan Darat yang mendapat dukungan

golongan masyarakat anti-Komunis, itu sudah suatukenyataan sejarah tak terbantah. Setelah partai-partai anti-Komunis seperti Masyumi dan PSI dibubarkan olehPresiden Sukarno pada 1960, Angkatan Darat tidak punyapilihan kecuali “bertransformasi” menjadi garda depankekuatan anti-Komunis. Perkembangan ini makinmemperburuk hubungan Angkatan Darat dengan Sukarnoyang secara terang-terangan—antara lain denganmenggunakan doktrin nasakom—melindungi PKI.

Bahwa hubungan Angkatan Darat dengan PresidenSukarno terus makin memburuk, masa itu juga bukanrahasia di Jakarta, terutama menjelang berakhirnyasejarah demokrasi terpimpin.

Bahwa PKI makin meningkatkan ofensif-Revolusionerdan agitasi politiknya di hampir segala sektor, itu jugasuatu yang terdokumentasi dengan saksama dalam koran-koran terbitan masa itu dan dianalisis dengan baik dalambuku Indonesian Communism Under Sukarno karya sarjana

~138~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 146: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Australia, Rex Mortimer.Retorik PKI waktu itu adalah teriakan-teriakan ganas

layaknya kekuatan yang sebentar lagi menyerbu danmemusnahkan lawan-lawannya.

Yang barangkali kurang diperhatikan orang diIndonesia waktu itu ialah adanya perbedaan-perbedaansikap terhadap Sukarno dan PKI di kalangan militer,khususnya dalam Angkatan Darat. Masa itu di dalamAngkatan Darat ada kelompok Nasution yang amat kritisterhadap sikap lunak kelompok Ahmad Yani kepadaSukarno. Juga ada kelompok Kostrad pimpinan Soehartoyang merasa dianggap remeh oleh kelompok Ahmad Yani.Tentu tidak boleh dilupakan kelompok perwira“progressive revolusioner” yang dikenal juga sebagai“perwira berpikiran maju” yang sejak lama telah dibinaoleh Biro Khusus PKI.

Di luar Angkatan Darat ada Angkatan Udara—pimpinan Omar Dani—yang sangat loyal kepada Panglimatertinggi ABRI, dan cenderung bersikap antagonistikterhadap Angkatan Darat. Angkatan Kepolisian, meskisibuk menyatakan loyalitasnya kepada Bung Karno,perpecahan dalam tubuhnya merupakan soal yangmempersulit Sukarno mengerahkan polisi menjadikekuatan anti-Angkatan Darat sebagai yang berhasildilakukan Pemimpin Besar Revolusi itu kepada AngkatanUdara.

angkatan Laut, di bawah pimpinan Laksamana MadyaMartadinata, berhasil menjaga hubungan baiknya denganAngkatan Darat terutama karena Nasution, antara lain,

~139~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 147: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

adalah teman lama Martadinata di Bandung pada zamanJepang. Kendati demikian, tugas Martadinata menjagaAngkatan Laut agar tidak diadu dengan Angkatan Darattidaklah mudah. Seperti di berbagai satuan AngkatanDarat, di Angkatan Laut juga ada banyak pengikut fanatikSukarno. Yang paling mencolok adalah Letnan JenderalKKO Hartono, Panglima Korps Komando (nama Marinirwaktu itu). Ketika posisi Presiden makin terdesak setelahGestapu, Jenderal KKO Hartono secara berani menantangdan mengumumkan dukungannya kepada Sukarno,“Putih kata Bung Karno, putih kata KKo, hitam kata BungKarno, hitam kata KKO.”

~140~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 148: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Letjen KKO Hartono.

Pengganti Martadinata sebagai Kepala staf AngkatanLaut, Laksamana Mulyadi, juga seorang Sukarnois.Keduanya, Hartono maupun Mulyadi—setelah Soeharto

~141~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 149: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

berhasil mengonsilidasi kekuasaannya—mengakhiri kariermiliter mereka untuk kemudian didudukkan pada kursiduta besar, masing-masing di Pyongyang (Hartono) danMoskow (Mulyadi).

Menarik untuk juga dicatat, kematian mendadak danberdarah dubes Hartono pada 1970 di Jakarta. Sampai hariini kematian tersebut bagi banyak orang masih tetapsebuah misteri. Nasib buruk yang menimpa Hartono ituseingat saya diumumkan sebagai akibat bunuh diri. Tapi,waktu itu banyak yang percaya sebenarnya dia dibunuh.Yang jadi pertanyaan buat saya, mengapa dia harus“dihabisi” padahal sejak dicopot dari jabatan pemimpintertinggi KKo, dia tidak lagi punya pengaruh dan kekuatanyang bisa dipandang sebagai potensi ancaman terhadapkekuasaan Soeharto.[]

~142~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 150: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

TERUS DIKEJAR

KETAKUTAN

ecara sederhana bisa dikatakan, di sekitar terjadinyaGestapu tersebut, terdapat paling sedikit empat

kelompok dengan kepentingan masing-masing terhadapkekuasaan dan kelanjutan politik Indonesia. Pertama,tentu saja Sukarno sendiri. Presiden pertama Indonesia ituberkuasa dan bertahan pada singgasananya—terutamasejak Indonesia memberlakukan kembali UUD 45 padaJuni 1959—selama konflik antara kekuatan Komunis dananti-Komunis bisa dikelolanya dengan baik. Pengelolaankonflik itu ditopang oleh ideologi yang dipopulerkanSukarno sebagai Nasakom. dalam rangka ini juga orangbicara mengenai apa yang populer waktu itu disebutsebagai politik menjaga keseimbangan atau balance ofpower politics. tentang kebijakan menjaga keseimbanganini, Caldwell dan utrecht dalam buku mereka menulis,

Kebijakan Sukarno menampung PKI dalam rumah NasionalIndonesia dan mobilisasi kekuatan-kekuatan Revolusioner,memberikan PKI perlindungan yang dibutuhkan untukmengembangkan kekuatan politik yang menjadi suatu imbanganberat dan efektif terhadap tentara.

~143~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 151: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Kedua, PKI. Partai Komunis Indonesia pada puncakmasa Perang dingin itu terus-menerus dikejar ketakutanterhadap Angkatan Darat, terutama sejak berita sakitnyaSukarno mulai tersiar pada awal Agustus 1965. Kalauterjadi sesuatu dengan Pemimpin Besar Revolusi itu, PKIterpaksa harus menghadapi sendiri Angkatan Darat tanpaperlindungan siapa pun. Meski mengaku punya pengikutbanyak, orang-orang Komunis menyadari, mereka tidakbisa melawan Angkatan Darat yang lewat aparatteritorialnya sudah mengontrol Indonesia hingga semuapelosok republik. Terutama selama Angkatan Darat masihdipimpin oleh para Jenderal anti-Komunis yang oleh PKIdisebut sebagai “Jenderal kepala batu”.

PKI sangat sadar kondisi tersebut. oleh sebab itu,mudah dimengerti jika PKI memilih strategi mendukungNasakom, dan lewat doktrin tersebut memainkan peransebagai pendukung militan Presiden Sukarno.

Pilihan berlindung di balik Sukarno memang tidakseluruhnya disetujui oleh para petinggi PKI. Mereka yangradikal dan lebih memilih jalan Mao Zedong yang percayakekuasaan tumbuh dari laras bedil, menolak jalan politikyang dipilih pimpinan partai mereka.

Namun, Aidit sebagai pemimpin tertinggi PKI tidakpunya pilihan lain. Meski memilih jalan Mao, Aidit tidak bisamelaksanakan nasihat dan pengalaman Mao yangmelakukan hijrah ke pedalaman untuk kemudian masukkota merebut kekuasaan. Karena itu, jalan yang dipilihAidit ialah merebut kekuasaan lewat jalan parlementer.Sementara itu—dalam mempersiapkan partai meraih

~144~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 152: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

kemenangan lewat pemilu yang direncanakan bakaldilaksanakan pada 1970—Presiden dan Pemimpin BesarRevolusi Sukarno adalah satu-satunya kekuatan yangdipandangnya sanggup, berani, dan konsisten melindungiPKI dari ancaman Angkatan Darat.

Bagi Sukarno sendiri PKI bukan hanya salah satu pilarNasakom, melainkan juga sebuah kekuatan politik yangdimanfaatkannya mengimbangi Angkatan Darat. Sebagaipolitikus yang canggih, Sukarno sadar tanpa kekuatanpengimbang yang berdiri di belakang dirinya sangPemimpin Revolusi amat yakin akan mudah menjadi“sandera” para Jenderal. Sukarno dan PKI akhirnya“terpaksa” berdiri berdampingan menghadapi AngkatanDarat.

Ketiga, setelah PsI dan Masyumi—benteng utamakekuatan sipil anti-Komunis—dibubarkan oleh PresidenSukarno pada 1960, secara perlahan tapi pasti, AngkatanDarat tidak punya pilihan lain kecuali terdorong ke posisigarda depan kekuatan anti-Komunis. di dalam masyarakatkekuatan anti-Komunis juga memang menggantunganharapan mereka pada sikap tegas Angkatan Daratmenghadapi PKI.

Angkatan Darat merespons positif harapanmasyarakat tersebut. untuk golongan Islam, misalnya,Angkatan Darat antara lain mengadakan organisasiPengajian Dakwah Islam (Padi). Sebagai Ketua Padi,Jenderal Soegandhi secara teratur mengadakan pengajiandi rumah para pimpinan tentara dengan penceramah yangdidatangkan dari berbagai organisasi Islam. Angkatan

~145~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 153: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Darat juga membangun Perguruan Tinggi Dakwah Islam(PTDI) yang diharapkan berfungsi sebagai lembagadakwah dan pendidikan untuk menghadapi kampanye—kampanye ideologis PKI. PtdI itu didirikan pada 1960 olehMayjen TNI R. Sudirman (mantan Panglima Brawijaya)bersama Mayjen TNI sarbini (mantan PanglimaDiponegoro dan Brawijaya). Gagasan awal pendirian PtdIialah mengimbangi Universitas rakyat yang didirikan PKI diberbagai kota.

Untuk organisasi massa, Angkatan Darat padaOktober 1964 memelopori berdirinya sekretariat BersamaGolongan Karya (sekber Golkar). Sekber Golkar adalahtempat berlindung sejumlah besar organisasi massa anti-Komunis yang berusaha menghindar dari “persekusipolitik” PKI yang makin bersemangat dalam melancarkanofensif-Revolusionernya.

Dengan para pimpinan organisasi mahasiswa jugaterbina kontak-kontak. Ketika sejumlah organisasimahasiswa lokal terancam dibubarkan karena bukanorganisasi yang bersifat Nasional sesuai dengan ketentuanmasa itu, pihak militer mendorong mereka bergabungdalam sebuah sekretariat organisasi Mahasiswa Lokal(somal). dr. Syarif thayeb, Menteri Perguruan tinggi danIlmu Pengetahuan (PtIP) ialah seorang Mayor Jenderalyang berperan penting dalam menggagas pembentukanKesatuan aksi Mahasiswa Indonesia (KaMI) beberapa saatsetelah pecahnya Gestapu.

Para pimpinan HMI—sasaran terpenting untukdibubarkan oleh PKI—membina hubungan yang baik

~146~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 154: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

dengan Jenderal Ahmad Yani serta sejumlah pimpinantentara lainnya. dr. Fahmi Idris (beberapa kali menjadimenteri pada masa pasca-orde Baru) menceritakankepada saya pertemuan-pertemuannya dengan JenderalYani membicarakan bahaya PKI. “Yang membuat janjiuntuk kita jumpa Pak Yani adalah Rully yang anggotakami,” kata Fahmi. Rully Yani, mahasiswi FakultasPsikologi, adalah anggota HMI yang cukup aktif, meskiputri Yani yang lain tercatat sebagai anggota GerakanMahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang berafiliasikepada Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dekat denganPresiden Sukarno.

Selain dengan Yani, Fahmi dan teman-temannya jugapunya kontak teratur dengan Jenderal Achmad Sukendro,tokoh intel Angkatan Darat, Jenderal Alamsyah yangbertugas di Markas Besar Angkatan Darat dan JenderalMuchlas rowi yang amat dekat dengan Nasution. “sayadan beberapa teman bahkan pernah diikutkan padapendidikan combat intelligence di Jawa Barat,” ceritaFahmi kepada saya. Salah satu yang diajarkan dalamlatihan intelijen itu ialah cara melumpuhkan lawan tanpamenggunakan senjata api.

Setelah Gestapu, dr. Sulastomo, Ketua HMI waktu itu,sibuk menyelamatkan anak-anak HMI yang diselundupkansebagai petugas intel ke dalam PKI. “Wah, repot, merekadikira PKI betulan,” kata sulastomo. Menyelundupkananak-anak HMI ke dalam PKI dimungkinkan oleh adanyakerja sama HMI dengan jaringan intel Angkatan Darat.

Kelompok keempat ialah pihak asing dengan

~147~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 155: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

kepentingan masing-masing. dalam hal ini Amerika yangkewalahan di Vietnam dan terus dihantui oleh teoridomino, tentu saja tidak ingin melihat Sukarno lebih lamamenjadi pelindung PKI yang tumbuh makin subur dalamalam Nasakom. Amerika makin lama makin cemasIndonesia akan jadi negara Komunis, suatu hal yang jelasakan mempersulit usaha mereka membendungperkembangan Komunisme di kawasan Asia tenggara.

Sementara itu, Inggris yang terpaksa menghabiskandana dan daya mendukung serta melindungi Malaysiayang terusmenerus diganyang oleh Sukarno (konfrontasi),tentu juga ingin segera mengakhiri ketegangan politik,bahkan bentrokan bersenjata yang sudah sering terjadi diperbatasan Kalimantan utara waktu itu. Jadi, masuk akalkalau CIA dan MI 6—masing-masing intel Amerika danInggris—berusaha dan memanfaatkan segala kesempatanuntuk secepatnya mengakhiri kekuasaan Sukarno.

termasuk kelompok keempat ini adalah dinas rahasiaUni Soviet dan Tiongkok. hubungan Beijing-Moskowwaktu itu sudah berangsur tegang. PKI memihak Beijing,sesuatu yang sejalan dengan politik luar negeri Sukarnoyang membangun poros Jakarta, Pnom Penh, hanoi,Beijing, dan Pyongyang.

Bagaimana KGB dan dinas rahasia Tiongkokmenerjemahkan ketegangan Beijing-Moskow itu ke dalamkonflik segi Tiga TNI, Sukarno, dan PKI? Itulah yang hinggakini belum terungkap. Tapi, cerita tentang dokumenGilchrist bisa ditafsirkan sebagai usaha KGB memprovokasiSukarno agar secepatnya menindak apa yang disebut PKI

~148~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 156: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

sebagai “dewan Jenderal”.Demikian juga dengan apa yang waktu itu disebut

sebagai “dokumen PKI” yang berisi rencana perampasankekuasaan oleh golongan Komunis yang sempat jadibahan debat panas antara Chaerul saleh dan D.N. Aiditdalam sebuah sidang kabinet di Istana Bogor padaDesember 1964. Ada kemungkinan “dokumen PKI” itu—seperti halnya dengan dokumen Gilchrist— adalah jugabuatan intel asing sebagai bagian dari usahamemprovokasi Angkatan Darat untuk secepatnyabertindak terhadap PKI.

Astronaut Yuri Gagarin, Kruschov, Sukarno, dan Brezhnev di Moskow.

~149~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 157: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

SEKARANG MARI KITA memperhatikan lebih jauhkelompok Angkatan Darat. Seperti sudah saya katakantadi, pada pihak ini paling sedikit ada empat subkelompokdengan sikap berbeda waktu itu: subkelompok Nasution,Ahmad Yani, Soeharto, dan subkelompok perwira binaanBiro Khusus PKI.

Kendati memiliki perbedaan sikap terhadap Sukarno,ketiga subkelompok pertama itu sepakat dalammenghadapi PKI. Mereka semua anti-Komunis. TerhadapSukarno, subkelompok Nasution menganut garis lebihkeras, sementara pihak Yani mencoba merangkul sangPemimpin Besar Revolusi dengan alasan dan harapan agarsang Presiden tidak terlalu dekat kepada PKI. Soehartoberdiri di sudut dengan perasaan yang diremehkan olehkelompok Yani yang berkuasa. Kalau Nasution menilaiSoeharto sebagai oportunis sejak zaman Revolusi, Yaniatau orang-orang sekitar Panglima Angkatan Daratkabarnya menilai Soeharto sebagai “Jenderal bodoh”.

Yang jelas, menurut Letnan Jenderal TNI (Purn.)sayidiman suryohadiprojo, Soeharto dan perwira-perwiradalam kelompoknya yang duduk di Kostrad memandangkelompok Yani dengan perasaan cemburu. “ada perasaaninferior pada mereka,” kata sayidiman. Subkelompok Yanimemang lebih elitis, kosmopolitan, dan umumnyaberbahasa Belanda di antara mereka. Tentang hubunganYani dengan Soeharto, sayidiman— seorang perwiramenengah di markas Jenderal Yani waktu itu—selanjutnya bercerita:

Meskipun tidak ada ketentuan resmi tertulis namun Pak Yani

~150~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 158: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

memperlakukan Pak Harto sebagai Orang Kedua di TNI-AD,setelah Menpangad. Mungkin Pak Yani melakukan itu untukmenjaga hubungan baik secara emosional dengan Pak Harto,karena ketika di lingkungan Kodam Diponegoro Pak Harto lebihsenior dari Pak Yani. Jadi, Pak Yani selalu menjaga agar tidakada perasaan kurang kondusif ketika sekarang keadaan terbalik,yaitu Pak Yani sebagai Menpangad dalam posisi seniorterhadap Pak Harto yang Panglima Kostrad.

Meskipun Pak Yani selalu menghormati Pak Harto danmenjaga hubungan emosional yang baik itu, namun saya merasabahwa Pak Harto tidak terlalu “sreg” dalam hubungan beliaudengan SUAD [Staf Umum Angkatan Darat]. Saya merasakanitu acap kali kalau menghadap Pak Harto untuk minta pendapatbeliau tentang keadaan dan perkembangan organisasi. Sayamerasa bahwa kami sebagai perwira SUAD oleh Pak Hartodianggap kelompok Yani dan sikap Pak Harto terhadap kamiterasa “dingin”.

Yang tampaknya luput dari cerita sayidiman ialah kisahkekesalan Soeharto atas terpilihnya Ahmad Yani sebagaiPang-lima Angkatan Darat, menggantikan Ksad Nasution.Pada tulisannya dalam buku 34 Wartawan Istana BicaraTentang Pak Harto (2014), daud sinyal antara lain menulis,

Kepada Pak Gatot [Jenderal Gatot Subroto, Wakil Kepala StafAngkatan Darat waktu itu] dia [Soeharto] mengungkapkankekecewaannya tidak jadi Panglima Angkatan Darat, padahaldia lebih senior dari Jenderal Yani …. Soeharto sudahberpangkat Brigadir Jenderal, sementara Yani masih Kolonel.Tapi, Pak Yani menjadi Menteri Panglima Angkatan Daratkarena adalah pilihan pribadi dari Presiden/Panglima tertinggi,sementara Pak Harto di mata Bung Karno dipandang sebagaiperwira tinggi yang koppig (keras kepala). Pak Gatotmenghibur Soeharto dengan mengatakan, “Waktumu akansampai, malah akan mencapai kedudukan yang lebih tinggi lagi.”

Sebelum Gestapu, sikap kelompok Soeharto terhadapSukarno dan PKI tidak mudah tercium. Kendati demikiantidak ada yang meragukan sikap Soeharto terhadap PKI.

~151~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 159: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Bukankah Pangkostrad itu pernah dimarahi Sukarno,ketika sebagai Panglima Diponegoro, dia beranimengingatkan sang Presiden mengenai bahayaKomunisme? Ini terjadi setelah pemilihan umum daerahyang di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada 1957dimenangkan oleh PKI.

Akibat perbedaan dalam menghadapi Sukarno itulahmemuncaknya konflik antara subkelompok Nasution danYani pada awal 1965. Konon waktu itu (Januari 1965) padasuatu hari Letnan Jenderal TNI Ahmad Yanimemerintahkan Mayor Jenderal TNI suprapto, salahseorang deputinya—kemudian lebih dikenal sebagai salahseorang Pahlawan Revolusi—menangkap JenderalNasution. Perintah yang tampaknya dimaksudkan untukmenunjukkan loyalitas Yani kepada Sukarno itu dibatalkansecara mendadak beberapa hari kemudian, sehinggabentrok antara pendukung masing-masing kubu yangnyaris terjadi, berhasil terhindarkan.

Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Abdul Kadir Besar, S.H.,seorang anggota kelompok Nasution, mengisahkankepada saya bagaimana kubu mereka sudah menyiapkansenjata untuk secara fisik melawan jika Menko HankamKasab itu ditangkap. Ketegangan kabarnya terhindarkanhanya karena campur tangan sejumlah Jenderal seniorseperti Jenderal sarbini, Jenderal Soeharto, Jenderal r.Sudirman, dan Jenderal Basuki rahmat. Mereka beramai-ramai menentang rencana Yani tersebut.

Jenderal Abdul Kadir Besar menjelaskan, ketegangansebenarnya sudah muncul kepermukaan sebelum rencana

~152~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 160: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

penangkapan yang batal itu. Pada bulan-bulan terakhir1964, Yani memerintahkan penarikan pasukan dari MarkasBesar Angkatan Darat yang berjaga di rumah Nasution.Siliwangi merespons tindakan Yani dengan mengirimkansatu peleton tentara mengawal kediaman Panglimapertama mereka. Maka, ketika berita rencanapenangkapan itu sampai kepada orang-orang di sekitarNasution, pasukan pengawal dari siliwangi itu juga siapsiaga.

Sebelum konflik yang nyaris menyebabkan“pertempuran” antara kelompok Yani dan kelompokNasution itu, Jenderal Muchlas rowi—salah seorangKomandan Batalion di Brawijaya semasa Revolusi, mantanKepala Pusat Perawatan rohani Angkatan Darat (Pusrohad) dan terakhir duta Besar di turki— pernah dimarahioleh Jenderal Yani karena menjalankan perintah Nasutiontanpa sepengetahuan Pangad. Padahal, waktu ituJenderal rowi sudah dimutasikan dari Mabes AngkatanDarat ke Kantor Menko Hankam/KSAB Nasution.

Anehnya dalam kemarahan itu, Yani sekalian jugamenyatakan sikapnya yang secara pribadi memusuhiNasution. Menurut penuturan Jenderal Rowi dalammemoarnya, Catatan Perjalanan Hidup, Pemikiran danPemahaman M. Muchlas Rowi yang terbit pada tahun2000, Yani dikutip berkata kepadanya:

Asal ye [kamu] tahu saja bahwa saya tidak respek lagi kepadaJenderal Nasution, karena dia berani menentang PresidenSoekarno. Saya tidak akan menginjakkan kaki lagi di kantorMenko Hankam.

~153~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 161: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Apakah sikap memusuhi Nasution ini menunjukkanYani telah tunduk tanpa reserve kepada Sukarno? ternyatatidak juga. hubungan sehari-hari Yani dengan Sukarnomemang tetap baik, antara lain karena Yani merasa harusmemenangi persaingan dengan PKI dalam merangkulPaduka Yang Mulia Presiden dan Pemimpin BesarRevolusi. Tapi, ketika pada 14 Juni 1965 di Istana olahragaSenayan Jenderal Yani memberi taklimat kepada paraperwira sehubungan dengan dibantainya PembantuLetnan satu (Peltu) sudjono oleh BtI di Bandar Betsy,sumatra utara, Panglima Angkatan Darat tersebut dikutipsebagai berkata,

Als de grote Bung veel vrouwen wil hebben, kan hij zijn ganggaan. Maar als de grote Bung met de PKI will gaan flirten, danheeft hij met the Angkatan Darat te maken.

Terjemahannya kira-kira, kalau Bung Besar kepenginpunya kekasih banyak, biarkan saja. Tapi, bila Bung Besarmau main mata dengan PKI, maka dia akan berurusandengan Angkatan Darat.

PETER DALE SCOT SEORANG SARJANA Amerika,kemudian melihat pertemuan para Jenderal AngkatanDarat pada Januari 1965 yang menggagalkan rencanapenangkapan Nasution itu yang justru meyakinkanSukarno untuk tidak lagi percaya kepada Yani. dengankata lain, kesetiaan Yani kepada Pemimpin Besar Revolusimulai diragukan Sukarno. Tampaknya rencanapenyingkiran Yani mulai bersemi di kepala Sukarno sejakitu.

~154~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 162: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

KETIKA MEMBICARAKAN konflik dalam Angkatan Daratwaktu itu, faktor para perwira dari Kodam Diponegoroyang dimunculkan secara menarik oleh Cornell Papertentulah harus dibicarakan. Pengalaman saya di tengahmasyarakat Jawa Tengah ketika menjadi pelajar SekolahMenengah Atas (sMa) di solo selama Tiga tahun dansebagai wartawan yang meliput operasi militerpembersihan elemen-elemen Gestapu dalam militer diJawa Tengah pada november 1965, serta bacaan-bacaantentang masyarakat dan budaya Jawa, membawa sayapada kesimpulan, fenomena yang ditengarai para ahli dariCornell University itu bukannya tidak ada.

Kendati demikian, tatkala beraksi pada satu Oktober,tindakan para perwira di Jawa Tengah itu adalah hanyabagian dari gerakan besar yang dirancang secara terpusatoleh Biro Khusus PKI di Jakarta. di kemudian hari, setelahpenangkapan dan interogasi orang-orang Komunis yangmiliter maupun sipil, terbongkarlah sebagian besarjaringan Biro Khusus tersebut.

Mengenai jaringan tersebut, menarik untukmenyimak informasi yang saya dapatkan dari Brigjen TNI(Purn.) dr. Saafroedin Bahar yang pernah menjadi hakimmiliter di Mahkamah Militer Kodam III/17 Agustus disumatra Barat. Proses pemeriksaannya berhasilmembongkar jaringan Biro Khusus PKI di wilayah sumatraBarat dan tengah. “di sumatra Barat, Kepala Biro Khususialah Baharuddin Hanafi, dengan wakilnya Jayusman aliasMamak. di riau, Ketua Biro Khususnya ialah Mohammadamin Zein. Mereka ini selalu berusaha secara sistematis

~155~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 163: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

memengaruhi perwira-perwira teras Kodam III/17 Agustus.“Mereka juga ikut dalam rapat-rapat Biro Khusus yang

dipimpin D.N. Aidit,” tulis saafroedin Bahar lewat suratelektroniknya kepada saya pada april 2012. Informasisaafroedin Bahar ini memungkinkan kita menyimpulkanbahwa Biro Khusus PKI bekerja di semua instansi dandaerah militer.

Bahwa perwira-perwira Diponegoro di Jawa Tengahitu mengeluhkan gaya hidup para Jenderal pimpinanAngkatan Darat di Jakarta yang mereka anggap mewahdan jauh dari kesederhanaan, bagi mereka yang kenalbudaya Jawa Tengah masa itu, memang tidak sulitdimengerti. Tapi, yang membungkus keluhan itu denganideologi dan mengarahkannya menjadi suatu gerakanpolitik dan akhirnya militer, jelas adalah PKI. dengan katalain, para perwira di Kodam Diponegoro itu telah berhasildibina oleh agen-agen Biro Khusus PKI.

Penting untuk dicatat bahwa keluhan itu sama sekalitidak ditujukan kepada Soeharto yang bukan saja tidaktermasuk kelompok Yani, melainkan juga tampaknyakarena kehidupan ekonominya sebagai Jenderal seniorwaktu itu kabarnya memang tergolong sederhana.Soeharto dan para anak buahnya di Kostrad juga memangjauh dari gaya kehidupan mewah dan metropolitan.

DAYINO, SEORANG TOKOH PSI Yogyakarta dan mantanpemuda Patuk, teman Soeharto pada masa Revolusi diYogyakarta, mengungkapkan kepada saya di Yogyakartapada 1984, menjelang Gestapu Ibu tien Soeharto pernah

~156~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 164: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

menyampaikan kepadanya rencana Soeharto keluar daritentara. Menurut istrinya, Soeharto merencanakanmencari pekerjaan lain untuk membiayai keluarga yangtidak lagi bisa ditopang oleh penghasilannya sebagaiseorang Panglima Kostrad.

Dalam memoarnya, Jusuf Wanandi membenarkancerita dayino tentang rencana Soeharto keluar dari militer.Tapi, alasannya lain. Menurut Jusuf Wanandi—ceritanyabersumber pada Jenderal sudjono humardani—Soehartomemutuskan akan berhenti dari tentara karena kecewatidak diangkat menjadi Panglima Kolaga dalam rangkadwikora pengganyangan Malaysia. Jabatan tersebutdiberikan Sukarno kepada Laksamana Madya udara OmarDani, Panglima Angkatan Udara, yang jauh lebih junior dariSoeharto. “dia menulis surat pengunduran dirinya dariAngkatan Darat pada bulan Mei [1965], tapi diintersepoleh Letnan Kolonel sudjono humardani hingga tidaksampai ke tangan Nasution,” tulis Wanandi.

Mayjen Pranoto reksosamodra dalam memoarnya,Catatan Jenderal Pranoto Reksosamodra, juga punyacerita menarik tentang Soeharto berencana mundur dariprofesi militer. Sebagai mantan Panglima KodamDiponegoro di semarang [digantikan oleh Pranoto],tulisnya,

Soeharto menjadi sasaran pemeriksaan Inspektur JenderalAngkatan Darat atas perintah KSAD Nasution. MenurutPranoto, penyelewengan yang dilakukan [Soeharto] berupabarter liar, monopoli cengkih dari asosiasi PABRIK-PABRIKrokok kretek Jawa Tengah (PPRK), lalu penjualan besi tua(scrab material) yang disponsori oleh orang-orang Tionghoayang bernama Liem Sioe Liong, Oei Tek Young, dan Bob Hasan.

~157~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 165: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Akibat terbongkarnya bintik noda hitam kasus Finec [Financialand Economy] ini timbul pula niat Kolonel Soeharto untukmengundurkan diri dari Dinas Angkatan Darat.

Jenderal Nasution, yang mengetahui titik kelemahanpsikologis Kolonel Soeharto ini, menolak niatan pengundurandiri Soeharto dari dinas militernya.

KESAN SAYA, PARA PERWIRA Diponegoro yang terlibatGestapu, sebenarnya tidak semuanya Komunis. Beberapadi antara mereka hanya Sukarnois. Tapi, rata-rata merekamenganut ideologi Nasionalisme dengan lapisanxenofobia yang kental (penuh curiga kepada orang asing,terutama orang kulit putih) disertai pandangan kerakyatanyang ditandai kesederhanaan dan keprihatinan hidup.Banyak di antara mereka tergolong penganutkepercayaan (Kebatinan/Kejawen). hal demikian ituumum ditemukan di kalangan kaum abangan di JawaTengah pada masa tersebut. Sebagai Sukarnois yangkerakyatan, mereka memang tidak sulit dihasut oleh BiroKhusus PKI untuk melawan “dewan Jenderal yang bekerjasama dengan CIA dan tidak loyal kepada Pemimpin BesarRevolusi”.[]

~158~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 166: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

BAYANGAN MADIUN

1948

embantaian besar-besaran di Jawa Tengah dan JawaTimur pasca-operasi Gestapu, tidak bisa dilepaskan

dari persepsi dan trauma golongan Islam dan Nasionaliskepada kaum Komunis yang membantai mereka setelahPKI menguasai Madiun pada September 1948. Itu kesankuat yang saya peroleh dari banyak tokoh masyarakatJawa Tengah ketika meliput operasi RPKAD dalam rangkapembasmian Gestapu di kalangan militer. Jangan lupabahwa Gestapu terjadi hanya 17 tahun setelah peristiwapemberontakan berdarah Komunis di Madiun tersebut.Ingatan banyak orang di Jawa Timur dan tengah terhadapkekejaman Komunis di Madiun pada 1948 masih sangatsegar ketika Gestapu terjadi.

Sebagai reporter muda yang meliput operasi anti-Gestapu pada november 1965 di Jawa Tengah waktu itu,saya banyak berjumpa mereka yang dulu mengalamiPeristiwa Madiun. Masih dengan ingatan jernih merekaberbicara mengenai kekejaman PKI waktu itu. Karenaitulah, mereka sangat takut jika Getapu/ PKI menang.Latar belakang seperti inilah yang membuat mereka

~159~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 167: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

umumnya bersikap dan bertekad: “dibunuh ataumembunuh duluan”.

Dengan memperhitungkan faktor trauma Madiunitulah, antara lain, kita harus mengerti terjadinyapembantaian besar-besaran pengikut PKI, atau yangdituduh PKI, di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada masaitu.

LALU SIAPA SEBENARNYA yang berada di balik Gestapu?PKI sendiri, kata pemerintahan orde Baru. Akibatpertentangan internal Angkatan Darat, kata PKI dan paraahli Indonesia di Cornell university. CIa, kata Peter dalescott. Soeharto, kata Wertheim. PKI, tentara dan nekolim,kata Presiden Sukarno.[]

~160~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 168: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

SUKARNO, SOEHARTO,DAN TRADISI DAULAT

ksi pertama Gestapu muncul dalam bentukpenculikan. Sejumlah Jenderal menjadi sasaran

penculikan di kediaman masing-masing. oleh karena itu,saya ingin memulai diskusi tentang siapa saja kira-kira yangmungkin berdiri di balik Gestapu dengan menyegarkaningatan kita semua kepada tradisi daulat, mendaulat, danpendaulatan yang pada zaman Revolusi sering munculdalam bentuk penculikan. Yang paling mencolok tentusaja penculikan Sukarno dan Hatta oleh para pemudaJakarta menjelang Proklamasi 1945. Kedua pemimpinIndonesia itu digiring dengan “setengah dipaksa” olehpara pemuda ke Rengas Dengklok (Jawa Barat) untukdidaulat mengumumkan Proklamasi KemerdekaanIndonesia secepat mungkin. di kemudian hari juga adapenculikan Perdana Menteri syahrir di solo oleh elemenpemuda dan tentara yang antidiplomasi. denganpenculikan syahrir diharapkan perundingan denganBelanda bisa dicegah. Setelah didaulat, kabinet syahrirbubar, tapi sang Perdana Menteri selamat. Kabinet yangmenggantikannya, dipimpin oleh amir syarifuddin, tetapsaja menjalankan perundingan. dengan restu Sukarno,tentu saja. Syahrir, Sukarno, dan Hatta diculik tanpa

~161~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 169: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

dianiaya secara fisik. Tapi, penculikan Dr. Muwardi,pemimpin Barisan Banteng di solo, berakhir dengankematian. hingga kini belum juga terungkap siapapersisnya yang menculik dan bagaimana tewasnya dr.Muwardi. Tidak pernah jelas apakah memang dr. Muwardidiculik untuk dibunuh atau kematiannya disebabkan olehsesuatu yang berada di luar rencana. Kasus pendaulatancukup banyak terjadi pada zaman revolusi, karena padazaman itu pendaulatan menjadi salah suatu modusoperandi perubahan/pergantian elite atau kebijakan.dalam organisasi ketentaraan pada awal Revolusi, ketikasistem pergantian komandan belum tercipta, daulat-mendaulat sering ditempuh dalam pergantian pimpinanpasukan. hal demikian dengan menarik dikisahkan olehJenderal TNI Abdul haris Nasution dalam bagian awalmemoarnya.

Yang ingin saya tekankan sehubungan dengan ceritaculikmenculik tersebut ialah kegiatan culik sebagai moduspenting dalam perubahan elite di sebuah zaman ketikaaturan main yang ada terutama adalah aturan mainRevolusi.

Namun, apa pun nama dan ceritanya, culik sebagaicara mendaulat rupanya telah mengendap rapi dalamsejarah dan budaya politik Indonesia. Terutama bagigenerasi yang mengalami Revolusi fisik dahulu. Dalampidatonya pada Rapat Pimpinan ABRI di Pekan Baru pada1980, misalnya, Presiden Soeharto masih berbicaratentang penculikan anggota sebagai cara mencegahterjadinya kesepakatan di MPR jika muncul usaha

~162~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 170: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

mengubah undang-undang dasar 45.

PRESIDEN SUKARNO YANG MAKIN KEWALAHANmenghadapi Angkatan Darat—terus menolak Nasakom,tidak secara serius melakukan konfrontasi denganMalaysia dan makin sibuk mengatur barisan kaum anti-Komunis—mendorong sang Presiden tiba padakesimpulan untuk tidak punya pilihan lain, kecualimengganti Panglima Angkatan Darat, Letjen Ahmad Yani.

Penggantian pimpinan Angkatan Darat dengan damaitelah Sukarno lakukan kepada Nasution pada 1962. Tidakada ketegangan yang terjadi ketika Nasution digantikanoleh Ahmad Yani waktu itu. Pergantian pimpinanAngkatan Darat terjadi setelah sebelumnya, pada 1960—dengan dukungan para perwira senior Angkatan Darat—Nasution menolak melepaskan jabatan Ksad. Pada Juni1962 dengan janji akan diangkat menjadi Panglima ABRI,Nasution berhasil dibujuk menyerahkan jabatan Ksadkepada Ahmad Yani.

Namun kemudian, menurut Sukarno, para pimpinanangkatan lain tidak siap berada di bawah pimpinan seorangJenderal Angkatan Darat. Sukarno memperlihatkan buktidengan menunjukkan surat Omar Dani yang menyebutbahwa Angkatan Udara tidak bersedia berada di bawahseorang Jenderal Angkatan Darat. Nasution yang telahterkecoh itu akhirnya harus puas hanya menjadi Kepalastaf Angkatan Bersenjata (KsaB) tanpa garis komando kepasukan. Sejak saat itu, berakhirlah karier panjangNasution sebagai komandan yang mengendalikan

~163~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 171: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

pasukan. Tidak terlalu sulit untuk mencurigai surat OmarDani dibuat atas petunjuk Sukarno.

Sebagai rangkaian dari usahanya menguasai militer,Sukarno menciptakan Komando operasi tertinggi (Koti)pada Juli 1963 dengan dirinya sebagai Panglima Besar. Kotisebenarnya adalah kelanjutan dari Koti Pembebasan IrianBarat (Koti Pemirbar) yang dibentuk pada Januari 1962.Setelah soal Irian Barat selesai dan konfrontasi terhadapMalaysia menjadi kesibukan baru, Koti urusan Irian Baratbertransformasi menjadi Koti urusan konfrontasi denganMalaysia. Waktu itu, Nasution sudah tersingkirkansehingga Sukarno—dengan menggunakan posisinyasebagai pemimpin tertinggi militer di Koti—bisa lebihleluasa mengontrol tentara.

LEWAT KOTI VERSI TERAKHIR tersebut, Sukarno praktistelah menjadi Panglima ABRI (Pangti in function menurutistilah Sukarno) yang memimpin tentara dengan dibantuoleh seorang Wakil Panglima Besar (A.H. Nasution),seorang Kepala staf (Ahmad Yani), dan empat deputi(Intelijen, operasi, Pengerahan tenaga, Logistik dan Politiksosial ekonomi).

Perlu diingat bahwa deputi Intelijen ialah dr.Subandrio yang waktu itu mendapat pangkat kehormatansebagai Laksamana udara. dari posisi itulah, Subandriokemudian juga menjadi Kepala Badan Pusat Intelijen (BPI).dengan Koti versi konfrontasi Malaysia tersebut, Istanasecara otomatis telah menjadi Mabes ABRI, jauh sebelumdi kemudian hari (1969) Soeharto, mengintegrasikan

~164~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 172: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

tentara dan membangun Mabes ABRI yang kini berkantordi Cilangkap, Jakarta timur.

Bambang Widjanarko, ajudan Presiden Sukarno pada 1965.

Pada 1965, suhu politik domestik, regional, daninterNasional (Perang dingin) makin mendidih.Keengganan Angkatan Darat melaksanakan perintahkonfrontasi, kesibukan mereka melindungi musuh-musuhPKI dan mengganjal agenda nasakomisasi, di mataPemimpin Besar Revolusi tersisa hanya ada satu jalanuntuk menyingkirkan Jenderal Yani dan parapembantunya. Jalan itu adalah daulat dalam bentukpenculikan ala Rengas Dengklok atau ala penculikan

~165~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 173: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

syahrir di solo. Artinya, diculik untuk didaulat melepaskanposisi pimpinan Angkatan Darat. Cara melengserkanNasution Tiga tahun sebelumnya tidak bisa lagi dipakaiSukarno.

Dari titik inilah, kita sebaiknya mengerti bahwakeputusan Sukarno—sebagai yang dikisahkan KolonelBambang Widjanarko, dalam buku The Devious Dalang—menggantikan Yani dengan cara daulat . Menurutpenuturan Widjanarko, pada empat Agustus 1965 PresidenSukarno memanggil komandan pengawalnya, LetnanKolonel Untung, untuk menerima perintah melaksanakanrencana sang Presiden.

Saya sangat sadar bahwa kesaksian BambangWidjanarko— ajudan senior yang “melekat” pada Sukarno—itu disangsikan sejumlah orang, terutama para pengikutdan pembela Sukarno. Tapi, saya juga yakin bahwa Kolonel(KKo) Bambang Widjanarko dan para interogatornyabukan orang-orang yang kreatif dan canggih sertaterampil mengarang cerita berbau detektif yang berkisahtentang seorang Presiden merancang menculik pemimpintentaranya dengan menggunakan pengawal pribadi sangPresiden sendiri.

Dengan kata lain, mempertimbangkan konteks dansituasi politik masa itu, saya melihat banyak kebenarandalam kesaksian Kolonel Bambang tersebut. Lagi pulakesaksian itu diberikan setelah Sukarno meninggal padaJuni 1970. hasil interogasi tim Pemeriksa Pusat (teperpu)atas diri Bambang itu secara resmi tidak pernahdiumumkan, tidak pernah dipakai untuk menuduh

~166~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 174: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Sukarno terlibat Gestapu, bahkan sama sekali tidak pernahdipergunakan di pengadilan. Kita tahu mengenai adanyadokumen itu setelah bocor atau sengaja dibocorkan keluar negeri kemudian diterbitkan di negeri Belanda.

Sumber-sumber yang dekat dengan Soeharto danNasution pada hari-hari pertama pasca-Gestapu yakinbahwa sejak Untung ditangkap dalam pelariannya,Soeharto, Nasution, dan orang-orang di sekitar merekasebenarnya sudah mencium keterlibatan Sukarno dalamGestapu. Salah satu sumber kecurigaan ialah desakanUntung kepada para penangkapnya untukmemperhadapkan dirinya langsung kepada Sukarno,artinya tidak ke Kostrad. Cerita mengenai ini waktu itutidak begitu mendapat publikasi di dalam negeri, tapidilaporkan oleh John hughes, wartawan The ChristianScience Monitor, dalam korannya yang terbit di Boston,Amerika Serikat. Soal tertangkapnya Untung dituliskembali dalam buku John hughes, Indonesian Upheaval(1967),

… Letnan Kolonel Untung berharap kemurahan hati Presidenkepada dirinya. Seperti telah kami katakan bahwa setelahtertangkap Untung minta diperhadapkan langsung kepadaSukarno dengan kepercayaan dan harapan Presiden akanmengerti dan memaafkan dirinya.

~167~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 175: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

MEGAWATI, BAYI

PEREMPUAN SUKARNO

ehubungan dengan ini juga menarik mendengarkesaksian Patnaik yang diceritakannya kepada

sejarahwan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),a.B. Lapian di hotel oberoy, Bali, pada 31 Januari 1993. ShriBiju Patnaik adalah seorang pilot dari India yang pernahdiutus Perdana Menteri Nehru ke Yogyakarta pada zamanRevolusi dengan menerobos Blokade Belanda. Patnaikberada di Yogyakarta ketika Megawati lahir. Waktu ituYogyakarta dilanda angin ribut, dan Sukarno bertanyakepada Patnaik bahasa sansekerta buat fenomena alamtersebut. “Mega,” kata Patnaik. Maka bayi perempuanSukarno, yang kelak menjadi Presiden kelima RepublikIndonesia itu, diberi nama Megawati oleh ayahandanya.Patnaik adalah sahabat banyak pembesar Indonesia.dengan pesawat terbangnya dia menerbangkan sejumlahpejabat republik dari Yogyakarta ke sumatra dan juga keIndia. Patnaik jumpa Bung Karno untuk terakhir kalinyapada 30 September 1965 tengah malam di IstanaMerdeka. Patnaik menunggu lama sebelum Sukarnoselesai memberi pidato di Istora Senayan. Pertemuanterjadi hanya beberapa jam sebelum Gestapu bergerak.Setelah pembicaraan penting mengenai konflik India-

~168~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 176: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Pakistan selesai, dengan janji Sukarno tidak akanmembantu Pakistan menyerang India, Patnaik dimintaSukarno agar meninggalkan Jakarta sebelum subuh.“sesudah itu saya akan menutup lapangan terbang,” kataSukarno. Pertanyaannya, mengapa dan buat apa lapanganterbang Kemayoran akan ditutup oleh Sukarno setelahsubuh esok harinya?

Masih di sekitar kemungkinan terlibat-tidaknyaSukarno, Jenderal Yoga sugomo, Kepala Intel Kostradpada saat Gestapu, adalah perwira yang pada pagi harisatu Oktober yang meyakinkan Pangkostrad Soehartobahwa PKI ada di balik Gestapu. Indikator Yoga—sebagaimana yang diceritakan dalam buku MemoriJenderal Yoga—ialah Letkol Untung yang dikenalnyasecara pribadi ketika bertugas di sumatra Barat dalamoperasi penumpasan PRRI. Menurut Yoga bahkan jauhsebelumnya, semasa masih di Jawa Tengah, Untung sudahdikenal sebagai perwira beraliran kiri.

Mendengar siaran radio yang menyebut namaUntung sebagai pemimpin Gestapu, Yoga tidak ragu lagi,ini pekerjaan PKI. Pertanyaan Soeharto selanjutnya padataklimat di Kostrad pagi itu, apakah kira-kira PresidenSukarno terlibat dalam gerakan tersebut? Jawab Yogadengan yakin, “ya.” Kepala Intel Kostrad itu—orangIndonesia satu-satunya yang pada masa pendudukan balatentara Jepang mendapat pendidikan tinggi intel diJepang—berpegang pada keyakinan Pangad Jenderal TNIAhmad Yani bahwa PKI tidak akan berani melawanAngkatan Darat karena Presiden ada di belakang Angkatan

~169~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 177: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Darat. “dengan demikian, PKI baru akan berani bergerakkalau Presiden berada di belakang mereka.”

Jenderal Yoga sugomo, Kepala Intel Kostrad.Laporan John hughes dan kesaksian Patnaik makin

~170~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 178: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

memperkuat kecurigaan bahwa Sukarno tahu Gestapuakan melakukan operasi. dalam laporan PengembanSupersemar kepada Ketua MPRS pada satu Februari 1967,Soeharto antara lain menyampaikan ….

[K]epada Presiden Sukarno dirasakan perlu dimintapertanggungjawaban baik dalam rangka ketatanegaraan maupunpidana.

Tidak dijelaskan lebih jauh apa yang dimaksud dengan“pidana” oleh Soeharto. Apakah itu berarti Soehartomempunyai bukti keterlibatan Sukarno dalam Gestapu?Lalu, tindakan apa yang harus dilakukan terhadapPemimpin Besar Revolusi tersebut?

Menghadapi pertanyaan itulah kabarnya, untukpertama kalinya setelah Gestapu, terjadi perbedaan antaraJenderal Nasution dan Mayjen Soeharto. Nasution inginSukarno diadili, sementara Soeharto bertekadmenyelesaikannya secara politis, bukan melalui jalanhukum. Kalkulasi Soeharto, pengaruh Presiden Sukarnodalam ABRI dan masyarakat waktu itu masih sangat kuat.Kalau Sukarno diadili, perang saudara hampir pasti bakalsulit dihindari. “untuk tujuan itulah pengadilan atas diriUntung diarahkan agar tidak mengungkap keterlibatanSukarno,” kata seorang pensiunan hakim Mahmillubkepada saya sekian tahun silam di Makkah, ketika kamisedang melakukan ibadah umrah bersama.seMentara Itu, MenJeLanG Gestapu memang beredarcerita yang menyebut Yani akan dicopot dari posisi Pangaduntuk didudukkan pada tempat yang lebih tinggi, tapitanpa kontrol terhadap tentara. Trik seperti ini telah

~171~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 179: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

dilakukan Sukarno kepada Nasution sebelumnya. untukJenderal Yani kabarnya Sukarno merencanakanmenciptakan jabatan Wakil Perdana Menteri IV di sampingTiga Wakil Perdana Menteri yang sudah ada.

Tidak pernah diperoleh informasi mengapa rencanaSukarno itu—kalau memang pernah ada—tidakterlaksana. Apakah Yani, dengan dukungan para Jenderalsenior Angkatan Darat, menolak “ditendang ke atas”?Mungkinkah karena penolakan itu Sukarno tidak punyapilihan lain, kecuali melakukan penggantian dengan caradaulat?

Yang kita tahu, menurut rencana pada satu Oktober,Jumat pagi, Yani diagendakan menghadap Presiden.Kepada seorang stafnya, Yani konon sudah berceritabahwa mungkin di Istana dia akan diminta melepaskanjabatan Panglima Angkatan Darat. Apakah Yani akanmenerima atau menolak perintah Sukarno tersebut? tidaktersedia informasi mengenai itu.

NAH, SEKARANG TENTANG Untung. Mengingat bahwasalah seorang komandan batalion pengawal Presiden inisudah lama berada dalam pembinaan SyamKamaruzaman, Ketua Biro Khusus PKI, rencana daulatgubahan Sukarno itu tentu saja mudah bocor. Menjaditentara binaan Biro Khusus PKI sebenarnya bukanpengalaman baru bagi Untung. Menurut Soeharto,Untung sudah dekat dengan PKI sejak sebelum bertugasdi resimen solo, pada 1950. Soeharto yang Komandanresimen solo tahu bahwa Untung, jauh sebelum dibina

~172~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 180: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Syam, sudah merupakan perwira binaan alimin, seorangtokoh senior PKI. Sumber lain bahkan tahu Untung terlibatPeristiwa Madiun.

Dan kalau benar bahwa Syam juga agen tentara (suratsenjatanya sebagai Intel Kodam di Jakarta, kononnya,ditandatangani sendiri oleh Pangdam Jaya waktu itu,Mayjen TNI Umar Wirahadikusuma) dan juga mungkinagen intel asing—paling sedikit menurut cerita dr.Subandrio dan keyakinan Prof. Wertheim di amsterdam—maka bisa dibayangkan dinamika macam apa yangdihasilkan oleh bocornya rencana Sukarno ke PKI danmungkin juga ke berbagai jaringan dinas rahasia asing.[]

~173~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 181: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

DAULAT, BUKAN

PEMBANTAIAN

etelah membaca hampir semua proses Mahmillub,analisis sejumlah pakar serta sejumlah buku catatan

pengalaman para pelaku, saya hampir yakin bahwapengertian Sukarno dan Soeharto, demikian juga KolonelLatif, Brigjen Supardjo, Untung, D.N. Aidit, dan juga OmarDani mengenai penculikan, semua sama. Yangdirencanakan bukan pembantaian seperti yang kemudianterjadi, melainkan penculikan untuk pendaulatan. Jikakesimpulan saya ini benar, maka masuk akal kalauSoeharto mengetahui, tapi membiarkan gerakan daulatterse-but. Alasan Soeharto, kegiatan yang digagasSukarno dan dilaksanakan Untung adalah keputusan dantindakan politik yang tidak bisa dihalangi olehnya. Lagi pulaperintah Sukarno itu juga tidak merugikan PanglimaKostrad tersebut. Juga harus diingat, seandainya punSoeharto berkeputusan mencegah Gestapu, Kostradwaktu itu tidak punya pasukan tetap yang selalu siapmelaksanakan perintah Panglima Kostrad seperti sekarangini. Yani dan para pembantunya di Markas Besar AngkatanDarat akan diculik untuk dihadapkan kepada Sukarno.Mungkin dengan tuduhan tidak loyal menjalankankebijakan Panglima tertinggi, terutama dalam soal

~174~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 182: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

konfrontasi dengan Malaysia dan soal pembangkangannyaterhadap Nasakom dan penolakannya kepada rencanapembentukan Angkatan Kelima. Lebih kurang begitulahmungkin skenario Sukarno. dengan cara dan alasan itu,Jenderal Yani akan didaulat untuk selanjutnya digantikanoleh Jenderal pilihan Sukarno. Itulah menurut dugaan sayayang paling mungkin ada di kepala Sukarno waktu itu. Itupula yang kemungkinan besar disampaikan Untungkepada teman-teman berkomplotnya, Syam, Kolonel Latif,dan Brigjen TNI Supardjo. dan itu jugalah yangkemungkinan besar disampaikan Latif kepada Soeharto diRumah Sakit Gatot subroto, beberapa jam sebelumoperasi dilancarkan.

Saya hampir yakin D.N. Aidit juga mengerti Gestapusebagai hanya pendaulatan atas pimpinan Angkatan Darat.Aidit dan PKI pasti berharap pimpinan Angkatan Daratpasca-Yani akan lebih mudah diatur oleh Sukarno. dengancara itu diharapkan Angkatan Darat akan mendukunggagasan Nasakom dan lebih bersahabat kepada PKI,seperti sikap Angkatan Udara di bawah Omar Dani.

Inilah yang saya yakini penjelasannya mengapa Aiditmemerintahkan Kepala Biro Khususnya, SyamKamaruzaman, membantu para perwira “berpikiran maju”yang telah lama mereka bina itu. Pada tingkat ini,pertanyaan yang mahapenting ialah bagaimana rencanapendaulatan yang digagas Sukarno dan “didukung” BiroKhusus PKI itu kemudian berubah menjadi “pesta”pembantaian para Jenderal?[]

~175~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 183: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

TEGO LARANE ORA TEGO

PATINE

entang Soeharto, Jenderal Nasution punya komentaryang menarik. “Soeharto bukan Komunis, tapi dari

sejak di Yogyakarta dulu adalah seorang oportunis,” kataNasution kepada saya pada november 1984. Tidak berapalama sebelum jatuh sakit menjelang akhir hidupnya, yangjuga merupakan pertemuan terakhir saya dengan JenderalBesar tersebut, penegasan bahwa Soeharto hanyaseorang oportunis, diulanginya sekali lagi.

Sebagai Jenderal paling senior di lapangan dalamjajaran Angkatan Darat, kesempatan Soeharto mendudukiposisi puncak angkatannya bakal terbuka setelah Yanitersingkir. Psikologi inilah menurut dugaan saya yangdimanfaatkan Kolonel Latif ketika menemui Soeharto diRumah Sakit Gatot subroto beberapa jam sebelum operasipenculikan dimulai. Tentang pertemuannya denganSoeharto malam tersebut, dalam pembelaan dirinya didepan Mahkamah Militer tinggi (Mahmilti) yangmengadilinya di Bandung pada Mei 1978, Kolonel Latifmenjelaskan:

… saya pada malam itu di samping memang menengokputranda [Tommy Soeharto] yang sedang terkena musibah[tersiram sup panas] sekaligus untuk melaporkan akan adanya

~176~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 184: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

gerakan pada esok paginya untuk menggagalkan rencana CoupD’Etat dari Dewan Jenderal di mana beliau sudah tahusebelumnya.

Memang saya berpendapat bahwa satu-satunya adalahbeliaulah yang saya anggap loyal terhadap kepemimpinanPresiden Sukarno dan saya kenal semenjak dari Yogyakartasiapa sebenarnya Bapak Jenderal Soeharto itu …. Sayamemercayai kepemimpinan beliau seandainya berhasil dapatmenggagalkan usaha coup Dewan Jenderal beliaulah yangterpilih sebagai tampuk pimpinan sebagai pembantu setiaPresiden.

Dari cerita Latif di depan Mahmilti itu bisa diduga,yang mereka, para pelaku makar itu, harapkan daripertemuan sang Kolonel dengan Soeharto bukan bantuanuntuk operasi malam itu, melainkan pengertian dan sikaplunak setelah operasi Gestapu berhasil “menggagalkanCoup D’ Etat dewan Jenderal”. Latif dan teman-temannyapastilah tahu adanya ketidakserasian antara Soeharto danYani, dan karena itu mereka berharap Soeharto sebagaiPangad pengganti Yani nantinya tidak akan bereaksi keraskepada Gestapu sebagai kegiatan pendaulatan. Yangrupanya kurang dimaklumi Kolonel Latif, Sukarno tidakmenyenangi Soeharto. Sukarno lebih senang kepadaJenderal Pranoto reksosamodra yang berkecenderungankiri dan loyalitasnya kepada Pemimpin Besar Revolusidijamin sang Presiden.

Tentang sikap Soeharto malam itu masih ada dua halyang juga harus dipertimbangkan: Pertama, daripercakapan singkatnya dengan Latif, hampir bisadipastikan Soeharto tidak tahu bahwa di balik Gestapu adaBiro Khusus PKI yang berperan penting.

Kedua, mengingat terbatasnya waktu pertemuan Latif

~177~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 185: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

dan Soeharto, kemungkinan besar Panglima Kostrad itubahkan tidak sempat mendapatkan informasi mengenainama-nama pemimpin gerakan yang memudahkanbaginya menduga siapa saja yang sebenarnya berdiri dibalik gerakan malam itu.

Yang dilaporkan Kolonel Latif, menurutpengakuannya, hanyalah bahwa mereka, para perwiraAngkatan Darat, akan bertindak menyelamatkan PresidenSukarno. Bukankah beberapa hari sebelumnya di rumahkediaman pribadi sang Jenderal, Latif sudah melaporkankepada Soeharto mengenai adanya “dewan Jenderalyang akan mengadakan kudeta?” dari informasi Latif,Soeharto tahu dirinya tidak akan jadi sasaran. Jadi aman.Kalau pasti aman dan dibayangkan oleh Latif adakemungkinan mendapat jabatan yang lebih tinggi, buatapa juga Soeharto harus repot-repot di tengah malam,bukan?

~178~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 186: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Kolonel a. Latif.

Dengan menyembunyikan informasi dari Kolonel Latiftentang rencana penculikan Panglima Angkatan Darat,atasan langsungnya, Soeharto sebenarnya bisa didakwasebagai terlibat dalam permufakatan jahat yang berakibatfatal tersebut. Satusatunya penjelasan masuk akal atassikap dan tindakan Soeharto tersebut—membiarkan Yanidisingkirkan—adalah agar terbuka kesempatan bagidirinya untuk naik menjadi Panglima Angkatan Darat.

Di kemudian hari muncul juga pertanyaan mengenaidua batalion, masing-masing dari Jawa Tengah (454) danJawa Timur (530) yang dipakai Gestapu. Kedua batalionyang didatangkan Soeharto—sebagai Ketua Panitia

~179~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 187: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

pelaksana upacara ulang tahun ke-20 ABRI—diperintahkan datang dengan perlengkapan siap tempur.Sementara Batalion 328/Kujang siliwangi dari Jawa Baratmendapat perintah yang berbeda. Mereka yang dariBandung itu tidak mendapat perintah siap tempur. Apakahini bisa ditafsirkan sebagai bantuan tidak langsungSoeharto kepada Gestapu? tentang dua batalion tersebut,dalam memoarnya Pranoto reksosamodra menulis,

Terdapat dua pasukan yang dipersiapkan dan bersiaga diJakarta dalam perayaan Hari ABRI, lima Oktober 1965, yaituBatalion 530 Brawijaya dan Batalion 454 Diponegoro.Keduanya secara khusus diundang Pangkostrad MayjenSoeharto. Atas perintah Pangkostrad yang diteruskan oleh DanBrigif [Komandan Brigade] III, semua anggota pasukandiperintahkan untuk mengisi peluru secara penuh, seperti akanberperang, disebutkan dengan istilah, “perlengkapan garispertama, garis tempur”. Perintah ini disampaikan lewatradiogram pada 15 September 1965 No. T. 220/9 dan diulangipada 21 September 1965 No. 239/9. Pasukan diberangkatkandalam Tiga gelombang, tanggal 25, 26, 27 September 1965,dengan kendaraan organik dan kereta api.

Sampai hari ini peran dua batalion siap tempur danterlibat Gestapu itu tidak pernah terungkap. hilang begitusaja. Selama 30 tahun mantan Pangkostrad itu berkuasa,jelas tidak ada yang berani mempertanyakan peran duabatalion tersebut dan keterlibatannya dalam Gestapu.

Menarik untuk diketahui, Mayjen TNI Pranotoreksosamodra, yang mengungkapkan secara terbuka soaldua batalion tersebut, adalah asisten Personalia Pangadyang tahu selukbeluk personalia dan pergerakan pasukan.dia mempunyai hubungan akrab dan lama denganSukarno. Tapi dengan Soeharto, Pranoto punya konflik

~180~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 188: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

lama yang bermula ketika mereka bersama-sama bertugaspada Kodam Diponegoro di Jawa Tengah. Pranotomenggantikan Soeharto yang “disekolahkan” ke seskoad,setelah muncul heboh keterlibatan Soeharto dalamberbagai bisnis, barter, dan penyelundupan.

Tak lama kemudian, Presiden Sukarno memindahkanPranoto dari semarang ke Markas Besar Angkatan Darat(MBad) dan memberinya kedudukan asisten PersonaliaMenpangad. Maka, tidak mengherankan jika pada satuOktober, Sukarno menunjuk Pranoto sebagai pelaksanaharian pimpinan Angkatan Darat sebelum pada akhirnyamenjadikannya Panglima Angkatan Darat, seandainyaPranoto tidak keburu ditangkap oleh Soeharto.

Adalah Pranoto yang berinisiatif merekrut LetnanKolonel Untung ke dalam resimen Cakrabirawa. Waktu itusebenarnya Presiden Sukarno menginginkan MayorInfantri L.B. Moerdani menjadi pengawalnya, tapi karenaBenny memilih tetap di RPKAD, masuklah Untung. Keduaperwira menengah tersebut memang sama-samapemegang Bintang sakti sebagai penghormatan ataskeberanian mereka di Palagan Irian Barat. Karenaprestasinya itu jugalah yang mendorong Soeharto untukmenarik Untung ke Kostrad.

Tentang Untung masuk resimen Cakrabirawa, dalammemoarnya, Pranoto menulis,

… [P]roses penempatan Letkol Untung sebagai KomandanResimen Cakrabirawa (sic), walaupun jabatan Dan Yon itutidak atau belum termasuk jabatan teras AD [Angkatan Darat],namun keputusan itu diberikan oleh Men/Pangad sendirisewaktu Brigjen Sabur, Kol. Saelan dan saya sendiri menghadap

~181~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 189: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Men/Pangad. Pada saat itu, kebetulan Pangkostrad MayjenSoeharto juga mengharapkan Letkol Untung dapat ditempatkandi Kostrad. Jadi, ada dua permintaan yang menginginkan LetkolUntung. Akhirnya, Men/Pangad memutuskan untukmenempatkannya di Cakrabirawa sebagai penghargaan atasjasanya dalam penugasan Trikora di Irian Barat.

SOEHARTO TIDAK MELIHAT ATAU TERCATATmemainkan peran dalam operasi Gestapu. Dari RumahSakit, dia pulang tidur setelah mendapat laporan dariKolonel Latif. dan seperti juga para perwira dan petinggiGestapu, Pangkostrad itu jelas tidak membayangkankegiatan penculikan akan berakhir sebagai pembantaianpara Jenderal pimpinan Angkatan Darat.

Nah, ketika para pimpinan Angkatan Darat ternyatabukan cuma diculik, melainkan malah dibantai, sebagaiorang Jawa Soeharto langsung saja mengamalkan filsafatleluhurnya: “Tega larane, ora tega patine,” maksudnya,sampai hati melihat temanteman Jenderal didaulat, tapitidak rela menerima pembunuhan mereka. Sampai hatimelihat Yani disingkirkan, tapi tidak tega melihat Yanidibantai. Bisa diduga bahwa pada saat yang samaSoeharto tentu juga sangat marah kepada Kolonel Latifkarena merasa telah dibohongi oleh Kolonel yang mantananak buah yang diselamatkannya setelah Latif terlibatPeristiwa Madiun 1948. Kemarahan itu kemudian tecerminpada siksaan keras yang diterima Latif dalam tahanan ordeBaru.

Maka, setelah pagi harinya berkesimpulan bahwa PKIberada di balik Gestapu, Soeharto lantas saja mengamukdengan bertindak keras kepada para pengikut partai

~182~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 190: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

tersebut. Para pengikut Sukarno dalam politik dan militerkemudian juga terimbas pembersihan. Tindakan yangterakhir ini terpaksa dilakukan karena Sukarno terus-menerus mempertahankan, bahkan membela PKI.

Secara tidak langsung sikap Sukarno yang demikianitu ikut berperan memperhebat kegiatan pembantaianorang-orang PKI atau mereka yang hanya dicurigai sebagaiPKI. Kecemasan akan bertahannya PKI, artinya tidakdibubarkan, menimbulkan ketakutan yang menghantuibanyak orang-orang anti-Komunis waktu itu. SeandainyaSukarno cepat mengutuk dan membubarkan PKI, adakemungkinan pembantaian dan pembersihan tidaksedramatis dan setragis seperti yang kemudian terjadi.

Mengapa Sukarno menolak membubarkan PKI meskisecara terang-terangan sudah menyebut tindakan D.N.Aidit—dalam percakapannya dengan a.M. hanafi—sebagai “keblinger”? apakah Sukarno seorang Komunis?suatu kali soal ini saya bicarakan dengan dr. RuslanAbdulgani, mantan juru bicara Manipol usdek dan orangdekat Sukarno sejak zaman Revolusi. Menurut ruslan,

Bung Karno seorang Nasionalis sejati, tapi terlalu overconfidence, terlalu percaya diri. Dia kira dia bisa mengontrolPKI. Lagi pula pengetahuan Bung Karno tentang Komunismedasarnya adalah Komunisme pada masa mudanya, yakni yangmendorongnya merumuskan ideologi Nasakom. Komunismewaktu itu adalah alat melawan kolonialisme, bukan Komunismedalam zaman Perang Dingin seperti sekarang. Pada zamanperjuangan Nasional dulu, semua kekuatan dan golongan bisadiajak bersatu melawan kolonialisme. Sekarang ceritanya lainlagi, tapi Bung Karno masih tetap gandrung pada persatuanberdasarkan Nasakom.

~183~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 191: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Menurut catatan Pusat sejarah TNI, keteganganantara Jenderal TNI Soeharto dan Presiden Sukarnobersumber pada sikap mereka yang bertentanganterhadap PKI dan Komunisme. dalam salah satu dokumenPusat sejarah TNI tertulis bahwa,

Mengenai kedudukan PKI dalam masyarakat Indonesia,Presiden Sukarno berpendapat bahwa PKI harus dan dapatdiPancasila-kan. Jenderal Soeharto menganggap hal itu tidakmungkin karena PKI itu pasti berpegang pada doktrinMarxisme-Komunisme. Presiden Sukarno menganggap PKImelakukan ekses, jadi tidak perlu diambil tindakan pembubaranseperti yang diusulkan oleh Jenderal Soeharto. MenurutSoeharto, PKI sudah dua kali mencoba merebut kekuasaannegara, karena itu jangan sampai diberi kesempatan lagi.

~184~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 192: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Salim Haji Said mewawancarai dr. Ruslan Abdulgani, 1988.

SAYA SENDIRI KEMUDIAN BERPENDAPAT, yangsebenarnya dipertahankan Presiden Sukarno bukanlahPKI, melainkan ideologi Nasakom yang sudah

~185~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 193: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

dikampanyekannya ke seluruh dunia. Maka, masuk akalkalau Sukarno sebenarnya marah dan ingin membubarkanPKI, tapi itu hanya akan dilakukannya setelah berdiri satupartai baru yang menggantikan tempat PKI dalamkomposisi Nasakom. dengan kata lain, Sukarno bukanKomunis dan tidak mencintai PKI.

Bagi Sukarno, PKI terutama hanya alat pengimbangyang dia perlukan untuk menghadapi Angkatan Darat.Pemimpin Besar Revolusi itu sebenarnya lebih mencintaidiri dan gagasan nasakom ciptaannya yang telahdipasarkannya ke seluruh dunia. dengan gagasan yangkontroversial pada zaman Perang dingin itu Sukarnoberharap diterima sebagai tokoh pemersatu dunia yangbisa mengatasi konflik Barat dan Timur pada masa itu.

Pada bulan-bulan pertama setelah Gestapu, di Jakartamemang beredar cerita bakal berdirinya sebuah partaiberaliran kiri dengan Nyoto—tokoh PKI yang sudah sangatdekat kepada Sukarno dan berangsur menjauh dari Aidit—sebagai pemimpinnya. Karena tahu rencana Sukarnoitulah barangkali kekuatan anti-Komunis segera bertindak.Akibatnya, nyoto dengan segera hilang. Bahkan, tidakpernah ketahuan di mana kuburnya.[]

~186~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 194: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

ANGKATAN UDARA DAN

GESTAPU

pabila kita berbicara mengenai Angkatan Bersenjatasehubungan dengan Gestapu, faktor Angkatan Udara

terlalu penting untuk dilupakan. Seperti diketahui luaswaktu itu, Panglima Angkatan Udara, Omar Dani,mempunyai hubungan khusus dengan Presiden Sukarnosejak beliau diangkat menggantikan Ksau suryadisuryadharma. Omar Dani naik ke posisi pemimpin tertinggiAngkatan Udara setelah insiden tenggelamnya MotorTorpedo Boat (MTB) Macan Tutul di Laut arafuru pada 15Januari 1962. Angkatan Udara dipersalahkan karena tidakmemberi perlindungan udara kepada kapal perang yangbertugas menyelundupkan tentara ke daratan Irian Barat(Papua sekarang). Suryadharma membayar mahal“kesalahan” yang dituduhkan kepadanya. dia dicopot darikepemimpinan Angkatan Udara yang didudukinya sejakIndonesia memiliki Angkatan Udara, hampir 20 tahunsebelumnya. Kemudian, karena menolak jabatan dutaBesar di Kuba, Suryadharma diangkat menjadi penasihatmiliter Presiden yang praktis tidak pernah dimintaipendapat atau saran oleh Sukarno.

~187~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 195: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Sukarno dan Omar Dani, 1965.

Di kemudian hari terungkap, sebenarnyaSuryadharma telah diperlakukan secara tidak adil. operasipenyelundupan pasukan ke Irian Barat lebih merupakankeputusan politik Sukarno sebagai Panglima Koti tanpamelibatkan pimpinan tentara. Angkatan Udara waktu itubukan saja tidak tahu adanya operasi rahasia tersebut,mereka juga memang belum siap memberi perlindunganudara (air cover) dalam pelaksanaan perintah Sukarno itu.

Ini adalah contoh sempurna bagaimana sebuah

~188~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 196: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

operasi militer dikelola oleh politisi sipil yang sama sekalitidak mempunyai pengetahuan dan pengalaman militer.Kesalahan yang sama sebelumnya juga dilakukan hitleryang menyerang Uni Soviet tanpa memperhatikanpendapat dan pertimbangan para Jenderal dan paramarsekalnya. Akibatnya, kehancuran tragis beberapa divisitentara Jerman.

KETIKA DIANGKAT MENJADI PANGLIMA AngkatanUdara, Omar Dani baru sekitar sepuluh tahun menjalanidinas militer. Menurut Nasution kepada saya, dialah yangmenyarankan kepada Sukarno mengangkat Omar Danisebagai pengganti suryadharma. Menko Hankam/KsaB ituberjumpa dengan dani untuk pertama kalinya di lapanganterbang Morotai, pada masa persiapan operasi trikora.

Sebagai perwira yang masih sangat muda ketikamenduduki jabatan pimpinan Angkatan Udara, danimelangkahi sejumlah perwira senior dalam angkatannya.dengan latar belakang demikian, maka bisa dimengertikalau pimpinan baru Angkatan Udara itu menjadi sangatbergantung pada wibawa dan dukungan Sukarno yangmengangkatnya.

Pada masa Revolusi, sebagai anak priayiberpendidikan bagus, dani bekerja sebagai penyiar radiosiaran bahasa Inggris di solo. Selanjutnya pindah ke Jakartadan bekerja pada sebuah bank. Bersama sejumlahpemuda pada 1950, dani mendaftar untuk dikirim ke taloa,California. di sana dia dididik menjadi penerbang. Sepulangdari Amerika itulah, dia mengucapkan sumpah sebagai

~189~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 197: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

perwira Angkatan Udara. di mata para Jenderal senior diAngkatan Darat, Omar Dani adalah anak muda yang tidakpunya pengalaman tempur masa Revolusi.

Dengan latar belakang yang demikian, Sukarnomengangkat Panglima Angkatan Udara itu menjadiPanglima Kolaga (Komando Mandala siaga) dalam rangkakonfrontasi. Jenderal Soeharto, yang amat senior danmantan Panglima Mandala pembebasan Irian Barat,beberapa waktu kemudian ditunjuk Presiden sebagaiwakilnya. Keputusan Sukarno yang kurang bijaksana inihanya membuat para perwira tinggi Angkatan Darat makindongkol kepada Bapak Presiden dan Omar Dani. dalammemoarnya, mantan Pangkopkamtib, Jenderal TNI (Purn.)Sumitro menulis:

Di Komando Mandala Siaga (Kolaga) Panglimanya dariAngkatan Udara yang tidak punya pengalaman perang, tentarakemarin sore, Omar Dani. Anak kemarin sore itu belum punyapengalaman perang, tapi disuruh memimpin kami yang sudahbongkel-bongkel sejak zaman Revolusi sampai tua perang terus.Dia membawahi Pak Harto yang waktu itu wakilnya OmarDani, sebagai Wakil Panglima Komando Mandala Siaga(Wapang Kolaga). Dalam hati kami mangkel dipimpin anakwingi sore, anak kemarin sore.

Di samping itu, Omar Dani mewarisi Angkatan Udarayang sejak awal tahun lima puluhan memang sudahdiposisikan suryadharma, sadar atau tidak, sebagaiAngkatan yang bersikap antagonistis kepada AngkatanDarat. dengan latar belakang itulah juga kita harus melihatkedekatan Angkatan Udara dengan Presiden Sukarno.untuk mengimbangi Angkatan Darat yang sudah lama

~190~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 198: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

terlibat politik, di bawah Omar Dani untuk pertama kalinyaPresiden Sukarno melibatkan Angkatan Udara ke dalamkegiatan politik. Mengenai soal ini, para PurnawirawanAngkatan Udara dalam buku Menyingkap Kabut Halim1965 menjelaskan:

Untuk memberikan makna Angkatan Udara sebagai alatRevolusi sebagaimana yang sering dikemukakan Bung Karno,Laksdya [Laksamana Madya] Udara Omar Dani dalamkedudukannya sebagai Men/Pangau [Menteri PanglimaAngkatan Udara], mencoba ikut memainkan peran politik ditengahtengah retorika Revolusi PBR (Pemimpin BesarRevolusi). Misalnya, berbicara tentang Angkatan V yangsebetulnya bukan gagasannya sendiri, melainkan hasilpembicaraan sepintas antara PM RRT [Perdana MenteriRepublik Rakyat Tiongkok] Chou En Lai dan PresidenSukarno. Karena Bung Karno tertarik, Omar Dani punmembawanya dalam suatu pembahasan dengan rekan-rekanmenteri/panglima Angkatan lainnya.

Tak disadari [oleh Dani] bahwa membahas gagasan itu,sangat paralel dengan keinginan PKI, yaitu terciptanya suatumilitansi dan radikalisme di kalangan rakyat. Militansi rakyatyang terlihat melalui pelatihan sukarelawan pada masa operasipengembalian Irian Barat dan perjuangan Dwikora, sangatmenguntungkan PKI.

PERSOALAN TERPENTING yang melatarbelakangi konflikantara Angkatan Udara dan Angkatan Darat, terutamapada masa demokrasi terpimpin, pada dasarnya adalahsikap kedua Angkatan yang berbeda terhadap kebijakanPresiden Sukarno. Angkatan Darat menolak Nasakom,sangat waspada kepada PKI, sementara Angkatan Udaramendukung Nasakom dan hampir apa saja kebijakanpolitik Sukarno, termasuk gagasan pembentukanAngkatan V. Berbeda dengan pihak Angkatan Darat,Pimpinan Angkatan Udara waktu itu tidak melihat PKI

~191~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 199: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

sebagai potensi ancaman.Jauh sebelum itu Suryadharma sebagai pribadi sudah

pula merupakan persoalan bagi Angkatan Darat. Perwiralulusan Akademi Militer Breda, Negeri Belanda, ini tidakikut perang gerilya setelah Yogyakarta diserbu dandiduduki Belanda pada 19 Desember 1948. Ketika tentaradi bawah pimpinan sudirman dan Nasution menjalankanperang gerilya, Suryadharma bersama Sukarno dan Hattamenyerah kepada Belanda. Mengenai ketidakikutanSuryadharma bergerilya itu, dari memoar Bung Hattakemudian bisa diketahui, beberapa hari sebelumYogyakarta diserang dan diduduki tentara KolonialBelanda, Suryadharma sebagai pimpinan Angkatan Udarasudah tidak lagi menduduki posisi penting dalamketentaraan. untuk sementara, dia dibebastugaskan darikedudukan pimpinan Angkatan Udara karenadiperintahkan mengikuti perjalanan Presiden Sukarno keIndia atas undangan Perdana Menteri Nehru.

Dalam keadaan menanti datangnya pesawat yangakan membawa rombongan ke India itulah, Yogyakartadiserang. Suryadharma ditangkap di rumah kediamanWakil Presiden dan kemudian diasingkan ke Bangkabersama Bung Hatta dan sejumlah pejabat tinggi negara.Setelah pengakuan kedaulatan, Sukarno mengangkatkembali Suryadharma menjadi pemimpin Angkatan Udara(KSAU). Keputusan ini yang mengecewakan para perwirasenior Angkatan Darat yang baru saja keluar dari hutansetelah masa bergerilya usai.

Sikap para perwira Angkatan Darat yang menyalahkan

~192~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 200: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

keputusan Suryadharma menyerah bersama Sukarnodipertanyakan oleh seorang perwira senior AngkatanUdara. “Lho, Suryadharma itu mengikuti jejak Panglimatertinggi. Yang mestinya disalahkan ialah sudirman.Panglima Besar itu yang justru menolak menaati perintahPanglima tertingginya.”

Debat dengan tema Suryadharma yang taat padaPanglima tertinggi, sementara sudirman dianggapmelakukan insubordinasi adalah debat yang munculkembali ketika Omar Dani menunjukkan loyalitaspenuhnya kepada Sukarno. “apakah salah kalau kita taatkepada Panglima tertinggi?” tanya Laksamana MudaUdara Sri Mulyono herlambang kepada saya dalam sebuahpertemuan dengan para mantan pejabat senior AngkatanUdara pada awal masa reformasi. Ini soal, menurut saya,akhirnya terpulang pada bagaimana tempat tentara dalammasyarakat, persepsi diri mereka serta hubungan sipil danmiliter macam apa yang berlaku dalam masyarakat.

Tentara (Angkatan Darat) di kemudian harimempertegas posisinya dalam masyarakat denganmenempatkan diri sebagai suatu kekuatan politik di antarakekuatan politik lainnya. Posisi demikian itu mendapatkanlegitimasi dari keputusan Presiden Sukarno pada rapatdewan Nasional pada november 1958. Tentara pada masasudirman memang lebih melihat diri sebagai pejuangdaripada hanya sekadar alat pemerintah. Sebagai pejuangdi bidang militer, sudirman juga telah mengikat dirinyadengan sebuah sumpah tentara: “tidak kenal menyerah.”Suryadharma dan Sukarno yang menyerah kepada tentara

~193~

pustaka-indo.blogspot.com

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 201: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

kolonial Belanda mereka dianggap mengkhianati sumpahtersebut.[]

~194~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 202: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

MENGGANYANG FILM-FILM AMERIKA

ubungan Angkatan Darat dengan Angkatan Udaramenjadi lebih memburuk oleh sikap Suryadharma

yang dianggap bersimpati kepada PKI. UtamiSuryadharma, istri Suryadharma, adalah aktivis kiri yangmemimpin sebuah proyek PKI mengganyang film-filmAmerika (Papfias) pada zaman orde Lama. Kakak utami,utomo ramelan, adalah tokoh PKI Jawa Tengah yangmenduduki kursi Wali Kota solo ketika Gestapu terjadi.

Waktu masuk di solo pada november 1965, sayasempat melihat utomo ramelan berada dalam tahanan diBalai Kota solo. Yang menjaga tahanan adalah paramantan tentara Pelajar yang sebagian di antara merekapada 1948 ikut menggempur PKI di Madiun.

Omar Dani memang bukan pemimpin Angkatan Udarayang memulai kedekatan angkatannya dengan Sukarno.Tapi, Panglima Angkatan Udara itu dan beberapa teman-temannya yang memimpin Angkatan Udara di sekitarmeletusnya Gestapu itu sudah amat sulit menghindar darikonflik historis, politis, dan ideologis yang sejak lamamengganggu hubungan Angkatan Darat denganAngkatan Udara. Lagi pula konflik itu memang jugadipelihara oleh Sukarno.

~195~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 203: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Omar Dani dan teman-temannya di Angkatan Udarawaktu itu pada dasarnya adalah perwira-perwira muda usiapengagum berat Sukarno. Marsekal Madya TNI (Purn.)Budiarjo, mantan deputi Panglima Angkatan Udara, OmarDani, dan Menteri Penerangan pada awal tahun tujuhpuluhan, menulis dalam memoarnya, “Omar Dani yakinbenar bahwa Bung Karno sungguh-sungguh pemimpinbesar dan dia telan mentah-mentah indoktrinasi Nasakom[Nasional-Agama-Komunis].” Para perwira AngkatanUdara yang umumnya berusia muda itu merumuskanloyalitasnya kepada Panglima tertinggi sebagai loyalitasdan dukungan kepada kebijakan politik apa saja yangdijalankan Sukarno.

Khusus mengenai Omar Dani, menurut cerita parapurnawirawan Angkatan Udara yang berada di sekitar danimenjelang Gestapu, Panglima Angkatan Udara itumemang sangat percaya bahwa dalam tubuh AngkatanDarat terdapat “beberapa orang Jenderal dan perwirayang menilai kebijaksanaan Bung Karno sebagai PemimpinBesar Revolusi, dan tidak melaksanakan ajaran BungKarno secara konsekuen.” Omar Dani juga yakin bahwapara Jenderal Angkatan Darat itu bukan saja tidak setujudengan kebijaksanaan Bung Karno, melainkan merekajuga bekerja sama dengan nekolim. dasar yang digunakanOmar Dani mencurigai adanya kerja sama dengan nekolimitu adalah dokumen Gilchrist. Seperti diketahui kemudian,dokumen itu ternyata hasil rekayasa KGB, dinas rahasiaUni Soviet.[]

~196~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 204: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

HANYA MENGIKUTI

JEJAK SYAM

ang tampaknya tidak disadari oleh dani dan beberapaperwira tinggi pimpinan Angkatan Udara waktu itu,

Bung Karno terutama adalah seorang politikus denganideologi kiri/ Nasakom, di samping kedudukannya sebagaiPanglima tertinggi (Pangti) ABRI. dengan Nasakom itulahSukarno melindungi PKI, hal yang menjadi akar tunjangkonflik Sukarno dengan Angkatan Darat sejak awal masademokrasi terpimpin. Loyalitas yang tidak bisamembedakan antara Sukarno sebagai Panglima tertinggidan Sukarno sebagai politikus secara otomatis membawaOmar Dani dan sejumlah pimpinan tertinggi AngkatanUdara masa itu ke tataran konfrontasi dengan AngkatanDarat.

Dengan latar belakang seperti inilah, kita harusmengerti keputusan Omar Dani yang dengan segeramendukung Gestapu beberapa saat setelah gerakantersebut memulai langkah mereka “membersihkankekuatan kontraRevolusioner” di dalam Angkatan Darat.dukungan tergesa-gesa itu akibatnya fatal. Beberapa harikemudian dukungan tersebut diralat. Tapi, langkah itutidak berhasil menyelamatkan Omar Dani. Mantanpemimpin Angkatan Udara itu akhirnya harus dihadapkan

~197~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 205: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

ke Mahmillub. dani menghabiskan sebagian besar dari sisahidupnya dalam penjara orde Baru.

Sebelum Omar Dani memberikan dukungan kepadaGestapu, pada 30 September malam, beberapa jamsebelum operasi Gestapu bergerak, Letnan Kolonel udaraPenerbang Heru Atmodjo sebagai pejabat senior intelAngkatan Udara telah melaporkan kepada Omar Danimengenai apa yang akan terjadi beberapa jam lagi.Mengingat amat dramatisnya Gestapu— penculikan paraJenderal pimpinan Angkatan Darat—dan keterlibatanMayor udara suyono, tokoh Gestapu dari Angkatan Udara,memang patut menjadi pertanyaan, mengapa Omar Danimemilih berdiam diri saja dan membiarkan Mayor udarasuyono menggunakan fasilitas Angkatan Udara?

Pada pagi harinya, satu Oktober, dani bahkanberusaha memfasilitasi Brigjen TNI Supardjo agarsecepatnya datang ke Halim Perdanakusuma melaporkepada Panglima tertinggi yang sudah ada di pangkalanudara itu. Supardjo yang bertugas di Kalimantan, memangada di Jakarta waktu itu. dia meninggalkan posnya setelahmenerima telegram rahasia dari Syam, sebagai Kepala BiroKhusus PKI.

Heru Atmodjo diperintahkan oleh Omar Danimenjemput Panglima Komando tempur (Kopur)Kalimantan itu dengan helikopter. Pagi hari itu, BrigjenSupardjo berusaha, tapi gagal, menemui Presiden Sukarnoyang memang tidak berada di Istana Merdeka. Sukarnomalam itu tidur di rumah dewi, istri kesekian, yang berasaldari Jepang.

~198~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 206: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Menurut KesaKsIan Heru Atmodjo tidak ada tanda-tanda terkejut pada diri dani ketika bersama para pimpinanAngkatan Udara menerima taklimat intelijen beberapa jamsebelum operasi Gestapu dilancarkan. Mengingatkedekatan dani dengan Sukarno, tidak sulit mendugaPanglima Angkatan Udara itu tahu tentang rencanaGestapu dan sikap Sukarno terhadap kegiatan penculikantersebut. Itulah rupanya penjelasan mengapa dani tidakberbuat sesuatu malam itu dan bahkan dengan cepatmengumumkan dukungannya kepada Gestapu pagi hariesoknya. seperti gagasan semula sebagai yang ditugaskanSukarno kepada Untung, yang diketahui dani tentulahhanya penculikan untuk pendaulatan, bukanpembantaian. Jadi, informasi Omar Dani malam itu lebihkurang sama dengan pengetahuan Soeharto—yangditerimanya dari Kolonel Latif di Rumah Sakit Gatotsubroto—pada waktu yang nyaris tak berjarak lama.Kesalahan Omar Dani terutama terjadi pagi harinya. KetikaSoeharto di Kostrad sedang sibuk berkonsolidasimenghadapi Gestapu yang membantai para Jenderal, diPangkalan udara Halim Perdanakusuma, PanglimaAngkatan Udara mengumumkan dukungannya kepadaGestapu.

~199~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 207: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Brigjen Mustafa syarif Supardjo, salah seorang tokoh Gestapu.

Dalam buku Menyingkap Kabut Halim, Omar Danimengaku bahwa pada 30 September 1965, di Wismaangkasa, kediaman resminya sebagai Pangau, bersamahampir semua pimpinan tertinggi Angkatan Udara, diatelah menerima taklimat lengkap dari Letnan Kolonel HeruAtmodjo, mengenai rencana penculikan para JenderalAngkatan Darat.

Nama semua Jenderal yang akan diculik dilaporkandalam taklimat amat penting tersebut. Juga dilaporkanketerlibatan Mayor udara suyono. Tapi, Omar Dani tidakberbuat sesuatu kepada perwira Angkatanudara itu karena menganggap Gestapu adalah masalah

~200~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 208: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

internal Angkatan Darat.Sulit dimengerti sikap dan keputusan dani

membiarkan para Jenderal itu menjadi sasaran Gestapudengan alasan soal “internal Angkatan Darat”, sementaradia tahu Mayor udara suyono ikut berperan aktif sertamemanfaatkan fasilitas dan senjatasenjata milik AngkatanUdara. Lebih masuk akal untuk menafsirkan sikap OmarDani itu sebagai bukti dari pengetahuannya mengenaiGestapu yang diperolehnya dari komunikasinya denganPresiden Sukarno beberapa waktu sebelum 30September.

Omar Dani pada masa tua.

~201~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 209: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Heru Atmodjo kesal Panglimanya tidak berbuat apa-apa meski telah mendapat laporan lengkap tentangrencana Gestapu dan keterlibatan seorang perwiraAngkatan Udara. Kesimpulan Heru Atmodjo:

Pimpinan AURI [Angkatan Udara Republik Indonesia]mengambil sikap jalan setengah-setengah. Setengahmembiarkan, tidak melarang secara tegas Mayor Suyono ambilperan, walau sudah dilaporkan sebelumnya. Mengapa jalan iniditempuh? Karena kuatnya loyalitas Laksamana Omar Danikepada Bung Karno, yang tanpa reserve, tanpa memikirkanakibat-akibatnya.

Heru Atmodjo pantas marah. Akibat sikap loyal mutlakdani kepada Sukarno, Angkatan Udara jadi korban. Karierheru sendiri akhirnya hancur berantakan. Perwira intel itumendekam lama dalam penjara orde Baru. Ketikameninggal—berapa tahun setelah bebas dari penjara—diamula-mula dimakamkan di taman Makam Pahlawan. Tapi,kuburnya kemudian dibongkar dan jenazahnyadipindahkan ke pemakaman umum. “telah terjadikekeliruan, Pak heru tidak memenuhi syarat dimakamkandi taman Makam Pahlawan,” kata seorang juru bicara TNIsebagai yang dikutip koran-koran.

Dengan mengumumkan dukungannya kepadaGestapu setelah sebelumnya membiarkan keterlibatanMayor udara suyono, Omar Dani bukan saja mencelakakandiri, Angkatan Udara dan banyak temannya, tapisebenarnya juga secara tidak langsung ikut mempersulitposisi PKI, dan Bung Karno. dengan tidak menghalangiketerlibatan suyono, klaim PKI yang menyebut “Gestapusebagai hanya persoalan internal Angkatan Darat” telah

~202~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 210: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

diporakporandakan Omar Dani.Namun, dalam urusan ini, tanpa disadarinya, Omar

Dani sebenarnya hanya mengikuti jejak SyamKamaruzaman yang sudah lebih awal melibatkan perwiraAngkatan Laut, Angkatan Udara, perwira Polisi, bahkanPemuda rakyat. dengan kata lain, Syam dan dani secarabersama, meski secara terpisah, membantah klaim danrencana Aidit serta analisis Cornell Paper yang inginGestapu dipandang semata-mata sebagai urusan “internalAngkatan Darat”. Keadaan yang diakibatkan oleh tindakandani dan Syam itu juga akhirnya ikut mempersulit usahaPresiden Sukarno menyelamatkan PKI, Omar Dani, dantentu saja diri sang Pemimpin Besar Revolusi itu sendiri.

Cerita di sekitar keputusan dan tindakan PanglimaAngkatan Udara itu sebenarnya hanya menunjukkanbahwa Omar Dani— seorang priayi Jawa yang terdidik baik—pada dasarnya buta politik. “Angkatan Udara ituAngkatan teknis, berbeda dengan Angkatan Darat,” kataLaksamana udara rusmin nuryadin yang menjadi PanglimaAngkatan Udara pada awal orde Baru. Secara tidaklangsung rusmin sebenarnya mengkritik dani dan parapemimpin Angkatan Udara lainnya yang ikut-ikut bermainpolitik.

Tidak berlebihan untuk menyimpulkan bahwa OmarDani dan teman-temannya masa itu hanyalah Sukarnoisyang menyerahkan semua pekerjaan berpikir politikkepada Sukarno. Panglima Angkatan Udara tersebut—serta banyak perwira tinggi di sekitarnya—hanya ikutpetunjuk Sukarno tanpa reserve. Semacam sikap “Pejah

~203~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 211: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Gesang nderek Bung Karno” (hidup atau mati, pokoknyaikut Bung Karno) yang populer di kalangan pendukungSukarno di Jawa Tengah setelah Gestapu.

Omar Dani adalah contoh sempurna seorangSukarnois yang waktu itu bisa ditemukan di mana-mana,tapi terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. “BungKarno itu seorang sufi,” kata dani dengan yakin kepadasaya, sekian tahun setelah mantan Pangau itu dibebaskandari penjara.[]

~204~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 212: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

SUSLOV DAN AGEN-AGEN

ASING

ampai sekarang belum cukup bukti berkesimpulan,agenagen asing memainkan peran langsung pada

malam tragedi berdarah tersebut. Tapi cukup alasanmencurigai mereka ikut memainkan peran mempercepatproses dalam rangka memperpendek beban keteganganyang mereka pikul. Masuk akal jika CIA dan MI 6 ingintentara secepatnya menumpas PKI dan mengakhiri rezimSukarno yang menakutkan, mencemaskan, danmerupakan beban berat bagi mereka.

Sebaliknya agen Blok timur, terutama Tiongkok, bisadiduga, juga ingin secepatnya melihat Sukarno bertindakmengakhiri “pembangkangan” Angkatan Darat terhadapNasakom, ajaran yang dipergunakan Sukarno melindungiPKI. dalam rangka inilah, saya kira kita harus mengertimunculnya dokumen Gilchrist serta sejumlah “dokumen”lainnya yang beredar pada bulan-bulan menjelangGestapu. dokumen Gilchrist buatan intel Cekoslowakia itu,misalnya, jelas memainkan peran menaikkan tensi politikyang antara lain membuat Sukarno merasa makin cemasdan berangsur tidak merasa aman menghadapi AngkatanDarat.

Subandrio memainkan peran besar dalam menjadikan

~205~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 213: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

dokumen Gilchrist itu suatu yang menakutkan Sukarno.Tanpa mengecek autentisitas dokumen (yang autentikterbukti hanya kertasnya yang memang berasal dariKedubes Inggris) yang katanya diterimanya lewat pos(Bagaimana menjelaskan informasi sepenting itu diterimalewat pos tanpa alamat pengirim dan lantas dipercayasebagai autentik?), Subandrio menyebarkan salinandokumen itu sampai kepada para pemimpin Asia Afrikayang bertemu di Kairo beberapa bulan sebelum Gestapu.Rasa tidak aman itulah yang hampir bisa dipastikanberperan besar yang ikut mendorong Sukarnomerencanakan jalan daulat agar secepatnya menetralisasiAngkatan Darat dengan cara menyingkirkan Jenderal Yanidan kelompoknya yang anti-Komunis.

Keterlibatan langsung intel asing dalam merancang,apalagi melaksanakan operasi Gestapu, hingga kini,setengah abad kemudian, masih belum ditemukanbuktinya. Informasi terbaru dan menarik sehubungandengan kemungkinan adanya peran agen asing ini, sayaperoleh dari asahan alham Aidit, adik Ketua PKI D.N. Aidityang jumpa abangnya di Beijing pada Agustus 1965.

Waktu itu D.N. Aidit dalam perjalanan pulang dariMoskow ke Jakarta memenuhi panggilan PresidenSukarno yang dikabarkan sakit. Menurut cerita D.N. Aiditkepada adiknya, di Moskow pemimpin Komunis Indonesiaitu terlibat debat keras dengan Suslov, ahli ideologi danteori Komunis (ideolog) Politbiro Partai Komunis UniSoviet (PKUS).

~206~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 214: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Mikhail Suslov (memegang topi), ideolog utama Partai KomunisSoviet.

PERDEBATAN ITU, MENURUT CERITA D.N. AIDITmenyangkut perbedaan prinsipiil antara Sosialisme danRevisionisme yang ketika itu sedang hangat-hangatnyadiperdebatkan di kalangan Gerakan KomunisinterNasional. Perbedaan prinsipiil itu terjadi antaraTiongkok dan Uni Soviet. “PKI menyetujui sepenuhnyapandangan PKT [Partai Komunis Tiongkok] yangmempertahankan Marxisme-Leninisme (ML) danmengkritik PKus yang merevisi ML,” tulis asahan dalamsurat elektroniknya dari negeri Belanda kepada saya pada25 april 2012.

Akibat sikap pro-Tiongkok PKI tersebut, Suslov

~207~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 215: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

dengan sangat marah mengeluarkan ancaman kepadaD.N. Aidit. “Kalau PKI tidak berubah, Uni Soviet akan turutmenghancurkan PKI bersama dengan musuh-musuhKomunis di Indonesia.” apakah akhirnya Uni Sovietmelaksanakan ancaman Suslov?

Bukti-buktinya memang masih harus dicari. Tapibahwa hubungan Moskow dengan Jakarta tetapterpelihara dengan baik setelah Gestapu, sementarakontak Jakarta-Beijing beku untuk waktu lama, barangkalibisa menjadi salah satu petunjuk untuk curiga Uni Sovietmemang, paling sedikit, membiarkan PKI dihancurkan.

Di Moskow sendiri, sikap pemerintah kepadaKedutaan Besar Republik Indonesia (KBrI) mula-mulasangat berhati-hati. “Mungkin [karena] mengharapkankaum Komunis Indonesia yang selama ini berorientasi kePeking, dapat melepaskan keterikatannya dengan RRT.Minimal mereka mengharapkan orang-orang KomunisIndonesia bersikap netral dalam sengketa Soviet-RRT,”tulis Manai sophiaan, duta Besar Indonesia di Moskowwaktu itu, dalam memoarnya, Apa yang Masih Teringat(1991).

Akan tetapi, setelah gerakan anti-G-30-S/PKI meluas, di manaanggota-anggota PKI dan simpatisannya dikejar-kejar dandiamankan, maka Uni Soviet mulai menyatakan “concerned”,artinya bagaimanapun tetap prihatin karena ada kaitan ideologisantara PKUS dan PKI. Mereka takut kalau seluruh gerakanKomunis di Indonesia akan dihancurkan sama sekali.

Maka, keluarlah berbagai statement dari pimpinan PartaiKomunis Uni Soviet (PKUS) dan Serikat Buruh. Diikuti olehnegara-negara Sosialis Eropa Timur lain yang menunjukkansolidaritas terhadap PKI dengan puncaknya appeal dari Ketua

~208~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 216: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Presidium Tertinggi Uni Soviet, Podgorny, kepada PresidenSukarno untuk membatalkan hukuman mati terhadap pelaku G-30-S/PKI, Nyoto.

DI BEIJING, Aidit memerlukan menemui Mao Zedong.Tidak sulit menduga topik apa yang dibicarakan keduapembesar Komunis itu pada hari-hari ketika Aidit dipanggilpulang ke Jakarta karena Sukarno mendadak jatuh sakit.Apa yang PKI akan lakukan jika Sukarno meninggal? Begitukira-kira pertanyaan Mao. Jawaban Aidit tercatat dalamarsip Partai Komunis tiongkok. dalam pertemuan limaAgustus 1965 di Beijing, menurut catatan di arsip, D.N.Aidit menjawab pertanyaan Mao sebagai berikut:

Kami merencanakan membentuk sebuah Komite Militer.Mayoritas anggota Komite Militer adalah orang-orang sayapkiri, tapi juga harus melibatkan elemen Golongan Tengah.Dengan cara begini, kita akan membingungkan musuh-musuhkita. Musuh-musuh kita akan jadi sulit menebak corak dankecenderungan Komite buatan kami itu. Dengan cara demikian,pimpinan militer golongan kanan tidak bisa dengan cepatbertindak menyerang kekuatan militer kita. Kalau kita langsungmenunjukkan bendera kita, mereka akan segera menyerangbendera merah kita. Kepala Komite militer kita adalah anggotabawah tanah partai kita. Tapi, dia akan tampil sebagai tokohnetral. Komite Militer ini tidak boleh bertahan lama. Kalauterlalu lama, orang baik-baik dalam Komite itu akan berubahmenjadi orang-orang jahat. Untuk itu secepatnya kitamempersenjatai para pekerja dan petani.

~209~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 217: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Aidit dan Mao di Tiongkok.

Rencana Aidit sebagai yang dikemukakannya kepadaMao itu, pada satu Oktober 1965 ternyata dengan tekundijalankan oleh Ketua PKI. Letkol Untung, Brigjen

~210~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 218: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Supardjo, dan Kolonel Latif adalah orang-orang binaanlama PKI yang berhasil dengan aman bersembunyi didalam TNI, sementara di antara para anggota dewanRevolusi cukup banyak yang bisa digolongkan sebagaibukan Komunis, melainkan hanya apa yang disebut Aiditsebagai golongan tengah.

Sebelum sempat menjalankan semua rencana KetuaPKI Aidit, Panglima Kostrad, Mayjen TNI Soeharto sudahberhasil melumpuhkan Gestapu. Tapi, dengan dokumendari Beijing ini menjadi makin jelas bahwa PKI, palingsedikit D.N. Aidit, jelas berada di balik Gestapu. Yangdijalankan gerakan Komunis itu—sebelum PKI secarahampir tuntas dihancurkan tnI—adalah rencana yangdijelaskan Aidit kepada Mao di Beijing.[]

~211~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 219: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

SERING DITERIAKI AGEN

CIA

elain peran-peran agen asing, yang juga amat penting,bahkan mutlak diteliti lebih jauh, adalah peran Syam

Kamaruzaman bin ahmad Mubaidah. Sebagai intel danKepala Biro Khusus PKI, Syam dicurigai beberapa kalangansebagai bekerja untuk beberapa pihak sekaligus. Ketikaberada dalam tahanan militer, teman-temannya sesamatawanan politik menjauhinya bahkan menurut ceritamereka yang saya temui setelah bebas, di dalam tahananSyam sering mereka teriaki sebagai “agen CIa”. Menurutpenuturan anak Marhaen (a.M.) Hanafi, salah seorangtokoh angkatan 45 dan anak angkat Presiden Sukarno,dalam bukunya yang berjudul Menggugat KudetaSoeharto: Dari Gestapu ke Supersemar, pada zamanRevolusi, Syam Kamaruzaman—lahir pada 30 april 1924 dituban, Jawa Timur—bekerja sebagai intel polisi di Pati,Jawa Tengah. Atasannya adalah pembesar polisi Kota Patiyang bernama Mudigdo, seorang yang berasal darikeluarga ningrat yang juga kelahiran tuban. dokter tantiyang kemudian menjadi istri D.N. Aidit adalah putriMudigdo dari perkawinannya dengan perempuan

~212~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 220: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Minangkabau yang bernama Siti Aminah.

Syam Kamaruzaman.

JACQUES LECLERC, SEORANG SEJARAHWAN PRANCISyang meneliti gerakan Komunisme di Indonesia,menyebut Mudigdo sebagai seorang pengikut setia amirsyarifuddin—mantan Perdana Menteri yang kemudianterlibat pemberontakan Komunis di Madiun—danberusaha mendirikan Polisi Merah di daerah Pati setelahpecahnya pemberontakan PKI di Madiun.

Mudigdo dan pengikutnya ditangkap TNI danditembak mati pada 21 november 1948. Leclerc jugamenuturkan, istri Mudigdo melanjutkan kegiatannya

~213~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 221: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

sebagai aktivis Komunis sampai ditahan setelah pecahnyaGestapu, 1965. Siti aminah pernah duduk di dewanPerwakilan rakyat Gotong royong (dPrGr) dan posisitertingginya di dalam kubu PKI adalah sebagai Wakil KetuaGerwani, organisasi wanita PKI.

Di kemudian hari berseliweran informasi mengenaiberbagai kegiatan intel yang pernah dikerjakan Syam.Yang paling banyak mendapat perhatian ialah kegiatannyasebagai intel tentara. disebutkan bahwa di Jakarta Syampernah menjadi intel Kodam Jaya, di Jawa Barat pernahmenjadi intel untuk Kolonel suwarto, waktu itu WakilKomandan sekolah staf dan Komando Angkatan Darat(seskoad). Yang tetap menjadi pertanyaan, apakah Syambekerja di kalangan militer sebagai orang PKI atau diaadalah agen tentara yang disusupkan ke dalam PKI.

Mengingat bahwa Syam sudah menjadi orang kiripada zaman Revolusi, dan hubungan dekatnya dengankeluarga istri D.N. Aidit dan Aidit sendiri, buat sementarasaya lebih cenderung menyimpulkan, Syam sebagai agenKomunis dalam tentara. Bukan sebaliknya.

Sebagai pimpinan Biro Khusus PKI yang langsungberada di bawah D.N. Aidit, posisi Syam sebagai intel dikalangan tentara sangat menguntungkan kegiatannyadalam membina para perwira yang kemudian dikenalsebagai “perwira berpikiran maju”. Selain Syam, sejumlahanak buahnya di dalam Biro Khusus juga berhasil“disusupkan” ke dalam tentara di berbagai Komando daninstalasi militer. hal yang demikian ini memang tidak sulitkarena jauh sebelum Biro Khusus terbentuk, dalam

~214~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 222: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

tentara memang sudah cukup banyak perwira-perwiraberhaluan kiri. Perwira-perwira seperti Letnan KolonelUntung, Kolonel Latif, Brigjen TNI Supardjo, dan Jenderalrukman dari siliwangi dan banyak lagi lainnya, sudah kiridan dekat dengan PKI sejak zaman Revolusi.

Banyak di antara mereka adalah orang-orang yangdulu terlibat pemberontakan di Madiun, 1948. Merekaselamat dan lolos dari pembersihan karena tentara kolonialBelanda menyerang dan menduduki wilayah republik tidakberselang lama setelah pemberontakan PKI di Madiun.Perwira-perwira beraliran kiri dalam tentara seperti itulahyang berperan memfasilitasi terjadinya penyusupan agen-agen PKI ke dalam tubuh tentara di kemudian hari.

UNTUK MENGERTI GESTAPU, Peran Syam amat pentingdiungkapkan. Menurut penuturan Letnan KolonelPenerbang Heru Atmodjo dalam bukunya, Gerakan 30September: Kesaksian Letkol (Pnb) Heru Atmodjo, adalahSyam yang sebenarnya langsung memimpin operasimiliter Gestapu pada satu Oktober pagi itu.

Dalam penuturannya mengenai Gestapu, HeruAtmodjo— yang atas perintah Omar Dani berada di senko(sentral komando), pusat kegiatan Gestapu pada pagi harisatu Oktober— merasa heran melihat bagaimana Syam,seorang sipil, memimpin langsung operasi militer,sementara di sekitarnya ada Brigadir Jenderal TNISupardjo, Letnan Kolonel Untung, dan Kolonel Latif.Menurut penuturan Supardjo, ketika kemudian berjumpaHeru Atmodjo di rumah tahanan militer, Syam waktu itu

~215~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 223: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

mengaku pernah mendapat latihan militer di Tiongkok.Bahwa secara resmi Untung yang ditunjuk memimpin

Gestapu, sumber-sumber CIA menyebutkan soal ituberdasar pada keputusan Syam memanfaatkankedudukan Untung sebagai pengawal Sukarno. dengancara demikian, Syam akan berharap lebih mudahmeyakinkan publik, Gestapu memang dilancarkan untukmenyelamatkan Presiden dari rencana kudeta paraJenderal. Singkatnya Untung didapuk sebagai pemimpinkarena posisinya di Istana, dan sama sekali bukan karenakepemimpinannya. Para perwira lain dalam kelompokGestapu secara pribadi pernah mempertanyakan pilihanSyam atas Untung.

~216~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 224: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Heru Atmodjo di masa tua.

~217~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 225: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Di depan para hakim dan jaksa Mahmillub yangmengadilinya, Untung membenarkan pengamatan HeruAtmodjo.

Dari hati saya yang paling dalam, saya betul-betul menyesalkanapa yang terjadi pada satu Oktober itu. Saya tidak tahu apa-apadan juga sama sekali tidak diberi tahu oleh para pejabat militertentang gerakan itu maupun oleh pejabat partai yangmerencanakan gerakan tersebut.

MASIH TENTANG PERAN SYAM pada operasi militerGestapu, dalam kesaksiannya pada pengadilan tokoh PKI,nyoto, Maret 1966, Untung menyebut Syam dan jugaPono, keduanya anggota Biro Khusus PKI, sebagai bagianinti Gestapu yang mewakili Aidit. Pada pengadilan yangsama, saksi Mayor udara suyono menyebutkan bahwaSyam sebagai orang yang menentukan dalam rapat-rapatperencanaan operasi militer Gestapu. dalam Mahmillubyang mengadilinya pada 1968, Syam menyebut Aidit yangmemerintahkan dirinya melaksanakan Gestapu dalamkedudukannya sebagai Kepala Biro Khusus. Tidakdijelaskan bagaimana, menurut Aidit, cara Syam harusmelaksanakan Gestapu.

Kenyataan yang disaksikan Heru Atmodjo itu berbedadengan kesaksian dan pengakuan sudisman di depanMahmillub. Sudisman menjelaskan, Gestapu adalahgerakan para “perwira maju” untuk mencegahperampasan kekuasaan yang menurut PKI telah dirancangoleh “dewan Jenderal”. dan pemimpin perwira maju ituialah Letnan Kolonel Untung dari Cakrabirawa, komandanpasukan pengawal Presiden. Tapi, menurut kesaksian

~218~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 226: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Heru Atmodjo, yang dilihatnya memimpin operasi militerGestapu ternyata Syam, bukan Untung. Kenyataan yangdikemukakan Heru Atmodjo itu diperkuat oleh kesaksianSupardjo dan Untung di depan Mahmillub maupunpenuturannya kepada Heru Atmodjo tatkala keduanyajumpa di rumah tahanan militer.

Letkol Untung.

Sementara itu dari semua catatan yang ada mengenaiSyam, belum kunjung ditemukan informasi yangmenunjukkan Syam pernah mendapat latihan militer diTiongkok sebagai yang disampaikannya kepada BrigjenSupardjo. Lalu, bagaimana kita harus menjelaskan seorangJenderal, seorang Kolonel, seorang Letnan Kolonel,

~219~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 227: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

sejumlah Mayor, Kapten, dan Letnan, secara berjamaahmenjadikan diri mereka anak buah seorang sipil dalamsebuah operasi militer yang begitu penting dan rumit?

apakah keputusan PKI mendukung gerakan para“perwira maju” yang sejatinya di bawah pimpinan LetnanKolonel Untung diubah oleh Syam di lapangan, dari posisihanya sebagai “pendukung” berubah menjadikan dirinyapemimpin operasi? Pada sidang Mahmillub, sudisman tidakmembicarakan penyimpangan yang dilakukan Syam itu.Sudisman hanya menegaskan, Syam berhubunganlangsung dengan D.N. Aidit. Artinya, sudisman tidak tahuapa persisnya perintah Aidit kepada Syam.

Maka, kalau Syam mengubah perintah Aidit, sudismanjuga tidak mungkin tahu. Perintah Aidit juga tidak mungkindiketahui secara terperinci oleh Untung, Supardjo, danLatif. Para perwira “berpikiran maju” itu memang tidaktercatat sebagai pernah jumpa Aidit menjelang operasiGestapu.

KEKACAUAN DAN KEGAGALAN OPERASI GESTAPUpimpinan Syam itulah yang mendorong Heru Atmodjomencurigai operasi Gestapu itu sebagai gerakan militeryang memang dirancang untuk gagal. Tidak terlalu sulitsebenarnya mengerti dasar kecurigaan Heru Atmodjo itu.Lihat saja bagaimana pasukan yang ditugaskan di lapanganMonumen Nasional (Monas) tidak disiapkan logistiknya.Akibatnya, mereka kelaparan. Sebagian dari mereka(Batalion 530 dari Brawijaya) dengan mudah siang ituditarik masuk ke Kostrad untuk disuguhi makan siang.

~220~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 228: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Batalion 454 dari Diponegoro yang dalam keadaankelaparan mundur ke wilayah Pangkalan udara militerhalim, mendapatkan makan yang secara tergesa-gesadisiapkan oleh Komandan Pangkalan udara HalimPerdanakusuma, Kolonel udara Wisnu djajengminardo.Menarik untuk diketahui, Batalion 454 pernah dipimpinoleh Letkol Untung dan para prajuritnya sebagian besarberasal dari laskar kiri di masa Revolusi.[]

~221~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 229: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

KOMISARIS POLITIK

erhatikan pula kekacauan yang terjadi di rumahJenderal Nasution. Bukan saja para penculik gagal

membawa Nasution, mereka bahkan tidak bisamembedakan antara Letnan Pierre Tendean, ajudanNasution, dan Jenderal Nasution. Maka, yang dibawa keLubang Buaya untuk akhirnya dibantai, adalah Tendean.

Penjelasan dari kesalahan mendasar ini bersumberpada para penculik yang, kemungkinan besar, selainkurang kenal liku-liku Kota Jakarta, mereka juga tidakkenal Nasution dari dekat. Bukan mustahil mereka jugatidak punya waktu cukup mempelajari foto-foto JenderalNasution dan denah rumah Menko Hankam/KsaB itusebelum operasi militer dimulai.

Lebih mendasar menjadi alasan bagi timbulnyakecurigaan tentu saja kenyataan operasi Gestapu yangbegitu penting tidak dipercayakan kepada perwira militerdengan pangkat tinggi serta berpengalaman tempurpanjang (Supardjo, Latif, dan untung), tapi dikerjakansendiri oleh Syam, yang ternyata sama sekali tidak punyapengalaman memimpin operasi militer.

YANG TIDAK KURANG MENARIK, sikap para “perwira

~222~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 230: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

berpikiran maju itu” membiarkan Syam memimpin operasimiliter serumit Gestapu tersebut. Pertanyaan menarik disini ialah bukankah sikap nrimo (menerima saja) paraperwira itu merupakan bukti bahwa mereka sebenarnyaadalah anggota partai yang harus selalu taat pada garispartai dan tunduk pada perintah pembinanya? dari fakta-fakta ini saya sangat cenderung percaya bahwa Syam,Ketua Biro Khusus, adalah Komisaris Politik bagi anggotapartai yang disebut oleh PKI sebagai “perwira berpikiranmaju” itu.

Apa pun penjelasannya, juga tidak mudah dimengertiAidit yang ingin Gestapu dilihat hanya sebagai persoalaninternal Angkatan Darat, memerintahkan seorangpemimpin Biro Khusus PKI, seorang sipil, memimpinsendiri suatu operasi militer yang rumit, padahal PKImemiliki sejumlah “perwira berpikiran maju” yang telahmereka bina lama, memenuhi syarat dan bersediamemimpin gerakan militer tersebut.

Kecurigaan adanya skenario penggagalan itu lebihdiperkuat oleh susunan anggota dewan Revolusi yangdiumumkan siang hari itu. di situ nama Presiden Sukarnosama sekali tidak disebut, bahkan kabinetnya dinyatakandemisioner. Kasarnya, bubar. Kebijakan seperti ini hanyaberhasil menjadikan Gestapu dan tentu saja PKI secaraserentak menjadi musuh bersama kaum anti-Komunis,Angkatan Darat, dan para pengikut Sukarno.

BERTAHUN-TAHUN SETELAH GESTAPU, dalam banyakpercakapan saya dengan orang yang dulu kenal Syam—

~223~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 231: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

pada zaman Revolusi di Yogyakarta maupun di Jakartapada tahun lima puluhan dan enam puluhan—umumnyamereka cenderung melihat Syam Kamaruzaman binahmad Mubaidah sebagai pada dasarnya seorangavonturir. dan dalam PKI, dia lebih merupakan seorangapparatchik (aparat) partai yang tidak tertarik pada teori-teori Marxisme dan literatur partai yang memang rumitdan banyak macamnya. Sebagai contoh mengenai watakdan karakter Syam, seorang mantan wartawan seniorHarian Rakjat, koran resmi PKI, menceritakanpengalamannya kepada saya setelah dipulangkan daripembuangan di Pulau Buru:

Menjelang ulang tahun PKI ke-45, saya ikut hadir dalam sebuahrapat panitia yang dipimpin Ketua Partai. Berdasarkanpengalaman di Beijing meliput perayaan ulang tahun RRT sayamenyatakan perbedaan pendapat saya kepada D.N. Aiditmengenai rencananya mengadakan sendratari untuk merayakanpesta ulang tahun PKI pada Mei 1965. Tiongkok punya balletNasional, kita tidak punya. Dasar apa yang akan kita pakaiuntuk membuat sendratari itu? Aidit marah kepada saya. Diaberdiri, saya juga berdiri. Aidit waktu itu sudah biasamenempeleng orang. Saya berdiri bukan untuk menantang sangKetua, melainkan agar mudah lari kalau dia mendekati saya.

Setelah rapat, ketika berjalan ke luar halaman kantorpartai, seseorang mendekati kami, “Eh, anak buahmu ini sudahberani, ya, menantang Ketua,” kata orang itu kepada seniorsaya yang berjalan bersama saya. Lalu dengan nada mengancam,orang itu berkata singkat kepada saya. “Hatihati, ya.”

Saya tanya senior saya, siapa orang itu? “Itu Syam,”jawabnya.

Akan tetapi bagaimana bisa, dengan watak demikian,Syam untuk waktu yang cukup lama mendapatkepercayaan D.N. Aidit? Jawabannya barangkali adalah:

~224~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 232: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Aidit yang makin diktatorial dalam memimpin partai lebihmembutuhkan seorang pekerja partai yang menjalankanperintahnya dengan loyal tanpa banyak diskusi lagi.Mungkin jasa Syam menyelamatkan Aidit pada 1950 daripengejaran aparat keamanan Kabinet sukiman danhubungan lamanya dengan keluarga istri sang Ketua, jugaikut dipertimbangkan Aidit dalam memercayai Kepala BiroKhusus tersebut.

Menurut asahan alham Aidit, kelemahan abangnya,“cepat memercayai kawan-kawannya meskipun langgamhidupnya cukup waspada terhadap musuh.” asahan, kinimenetap di Belanda, dalam memoarnya juga menilaiabangnya sebagai, “mudah dikhianati teman-temannyakarena sifat mudah percaya dan kurang waspada terhadapkawan sendiri.”

Mengikuti dengan saksama kisahnya, membaca danmendengar dari berbagai sumber, saya kurang percayatuduhan yang menyebut Syam mengkhianati Aidit.Soalnya bukan pengkhianatan, melainkan kegagalanGestapu lebih meyakinkan saya sebagai akibatketeledoran dan kecerobohan sang Ketua dan Kepala BiroKhususnya.KaLau KIta KeMBaLI MeMBICaraKan soal pembantaianpara Jenderal, sulit membayangkan Sukarno memberiperintah atau bahkan mendiamkan atau menyetujuipembasmian para Jenderalnya. Seperti sudah sayakatakan berkali-kali, yang diinginkan Sukarno hanyalahmengganti pimpinan Angkatan Darat dengan Jenderalyang tunduk kepada Pemimpin Besar Revolusi hingga

~225~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 233: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

mudah dikendalikannya. Membantai para JenderalAngkatan Darat hanya akan menimbulkan kesulitan bagiSukarno sebagai yang terbukti setelah Gestapu.

Dalam rangka inilah, kita sebaiknya mengertipenunjukan Mayjen TNI Pranoto reksosamodra—asistenPersonalia Pang-lima Angkatan Darat—menjadi pejabatsementara pimpinan Angkatan Darat, menggantikanAhmad Yani, hanya beberapa jam setelah para pimpinanAngkatan Darat tewas dibantai Gestapu.

Jenderal Pranoto adalah seorang perwira dari KodamDiponegoro yang terkenal Sukarnois, penganut taat ajarankebatinan, hidup sederhana, dan berkecenderungan kiri.Reksosamodra menggunakan posisinya sebagai Panglimaoperasi penumpasan PRRI (sebagai pengganti Kolonel a.Yani) untuk membantu kegiatan PKI di sumatra tengah.Latar belakang demikian itulah yang menjelaskanmengapa Pranoto tidak masuk dalam lingkaran Yani diMarkas Besar Angkatan Darat. Kemudian terbukti dikemudian hari, Pranoto adalah satusatunya pimpinanAngkatan Darat yang jumpa D.N. Aidit di rumah Syambeberapa hari sebelum Gestapu.

Singkat kata, lewat jalan daulat, Sukarno hanyaberniat menempatkan di Angkatan Darat seorangpimpinan semacam Omar Dani yang loyal tanpa reservepada Panglima tertinggi. Jenderal Pranoto memenuhisyarat demikian, karena itu diangkat Presiden Sukarnomenggantikan Jenderal Yani, bahkan beberapa harisebelum jasad Yani ditemukan.

Aidit, hampir bisa dipastikan adalah konseptor

~226~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 234: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Gestapu sebagai soal internal Angkatan Darat.Penjelasannya? PKI tidak siap secara fisik dan terbukamenghadapi Angkatan Darat yang merupakan kekuatananti-Komunis paling berbahaya bagi partai tersebut. Itulahsebabnya ketika ada info dari Syam mengenai perintahSukarno kepada Untung, Aidit cepat membuat rencanamenumpang.

Aidit sangat sadar Angkatan Darat dan semua orang-orang anti-Komunis di Indonesia selalu mengintai PKI, dankarena itu Partai Komunis tersebut harus ekstra hati-hati.Membunuh para Jenderal, seperti terbukti kemudian,hanya akan menjadi alasan (pretext) bagi tentara dankekuatan anti-Komunis lainnya untuk secara beramai-ramai mengeroyok dan menghancurkan PKI. oleh sebabitu, hampir bisa dipastikan bukan Aidit yang menggagaspembunuhan para Jenderal.

Soeharto juga bukan orang yang patut dicurigaimembantai teman-temannya sendiri. Sudah saya katakanbahwa yang masuk akal ialah Soeharto memang tahu akanterjadi sesuatu atas teman-temannya di Markas BesarAngkatan Darat. Tapi, sesuatu itu adalah rencana Sukarnomengganti pimpinan Angkatan Darat. Soeharto tidakmudah menghalangi rencana Sukarno. Pangkostrad itutidak punya keberanian dan kekuatan militer menghalangirencana Pemimpin Besar Revolusi. Lagi pula bukan tidakmungkin Soeharto membayangkan bakal mendapatkankeuntungan besar—posisi sebagai Panglima AngkatanDarat— setelah Yani didaulat dan disingkirkan. dan kalaumemang ada bayangan dan harapan demikian, kemudian

~227~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 235: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

terbukti menjadi kenyataan, Yani terbunuh, Sukarnoakhirnya tersingkir, Soeharto berkuasa 30 tahun lamanya.

Masih berbicara tentang pembantaian tersebut, marikita kembali ke senko [sentral komando], pusat kegiatanGestapu di kawasan yang berada di sekitar lapanganterbang Halim Perdanakusuma. harus dicatat, sebagaiyang disaksikan beberapa tokoh Gestapu yang berada disekitar Syam pada pagi hari pertama bulan Oktober disenko, adalah Syam yang memerintahkan pembunuhandua Jenderal yang tiba dengan selamat di Lubang Buaya,ketika yang lainnya sudah terlebih dahulu terbunuh dirumah masing-masing. Juga perlu dicatat, BrigjenSupardjo, Kolonel Latif, maupun Letnan Kolonel Untung,semua mengaku terkejut ketika tahu terjadinyapembantaian tersebut. Supardjo, Latif, dan Untungmemang tidak punya akses langsung kepada pasukanyang bertugas di lapangan hari itu. Ini juga fenomena yanganeh.

Kemungkinan pertama, kenyataan tersebut bisaditerangkan sebagai berikut: terbunuhnya lima Jenderalsebelum tiba di Lubang Buaya bukan atas perintah Syamyang memimpin operasi. Tapi, terbantainya kelimapimpinan Angkatan Darat tersebut kemudian disadari olehSyam sebagai tanda Gestapu sudah gagal. Karena itu, sisadua Jenderal yang selamat tiba di Lubang Buayadiperintahkan oleh Syam untuk sekalian saja dihabisi.Mereka berdua toh sudah tidak berguna lagi. Keduanyatidak mungkin lagi dihadapkan kepada Presiden Sukarno.

Kemungkinan kedua, bertolak belakang dari

~228~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 236: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

kemungkinan pertama, tetap terbuka kemungkinan—meski amat kecil— pembunuhan keenam Jenderal adalahjustru atas perintah Syam yang bertindak sesuai denganarahan agen asing. Lewat pembantaian tersebut, agenasing, seperti telah saya uraikan— bermaksud melakukanprovokasi kepada Angkatan Darat agar secepatnyabertindak melikuidasi Sukarno dan PKI. Kemungkinanyang amat kecil ini hingga sekarang belum menemukandukungan data dan fakta pembenarannya.

Kemungkinan ketiga, yang jauh lebih masuk akal,pembantaian atas lima Jenderal di rumah masing-masingterjadi karena kepanikan prajurit di lapangan. Perintahyang harus mereka laksanakan adalah “para Jenderal itudiambil hidup atau mati”. dalam keadaan terjadiperlawanan seperti yang dilakukan Jenderal Yani,misalnya, maka kekerasan sulit mereka hindarkan. danJenderal Yani serta beberapa Jenderal yang melawan,akhirnya semua memang terbantai.

Pembunuhan memang tak terhindarkan karenapersiapan penculikan tidak dilakukan dengan perencanaanyang teliti dan saksama. Keadaan yang demikian ini hampirbisa dipastikan disebabkan oleh kepemimpinan Syam yangtidak ditopang oleh pengalaman militer dalam memimpinsebuah operasi yang rumit dan sensitif.

Sebagian besar pasukan yang melakukan penculikanadalah orang baru di Jakarta. Mereka kemungkinan besarbukan hanya tidak kenal Jakarta, juga tidak kenal denganbaik mereka yang akan diculiknya. Bagi saya, faktorpersiapan operasi yang tidak rapi yang menyebabkan

~229~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 237: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

terjadinya kepanikan di lapangan ini lebih meyakinkansebagai penjelasan terbantainya para Jenderal tersebut.

Juga boleh dipertimbangkan kemungkinan di antaratentara yang bertugas menculik itu ada kader PKI yangtidak tahu skenario penculikan hanya sebagai langkah kearah pendaulatan. Bukan tidak mungkin—meskikemungkinannya juga tidak besar —tentara yang kaderPKI itulah yang memainkan peran penting dalampembantaian para Jenderal tersebut. Kader PKI, menurutBrigjen Supardjo, terutama ada dalam kompi yang berasaldari pasukan Pengawal Presiden, bagian dari BatalionCakrabirawa yang berada di bawah pimpinan Untung.

YANG PALING MUNGKIN saya simpulkan sekarang darikisah tragedi berdarah Gestapu ini, pembantaian paraJenderal bukan berdasarkan perintah Presiden Sukarno,tidak dari D.N. Aidit, juga bukan dari Soeharto. Sukarnocuma mau menyingkirkan Yani dan kawan-kawannya dariMarkas Besar Angkatan Darat. Aidit memanfaatkanrencana Sukarno tersebut. Ini berarti bahwa gagasan awalyang kemudian muncul dalam bentuk Gestapu, bukanberasal dari Aidit, melainkan justru berasal dari Sukarnosendiri. Pemimpin PKI itu hanya menumpang denganmemanfaatkan gagasan sang Presiden.

Apakah dengan demikian PKI bisa dianggap terlibatGestapu? Pilihan Aidit untuk ikut bermain dalam skenariokarya Sukarno tersebut, bagi saya cukup masuk akal untukmendorong kita berkesimpulan bahwa PKI terlibatGestapu. Memang tidak semua pimpinan PKI tahu

~230~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 238: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

keputusan Aidit yang ternyata berisiko amat fatal itu. Tapi,PKI tidak bisa terhindar dari bertanggung jawab ataslangkah-langkah Aidit sebab mereka memang sudah lamamembiarkan sang Ketua memimpin partai secaradiktatorial dan sentralistik.

Tradisi partai Komunis yang dipimpin dengan caradiktatorial —Stalin di Moskow, Mao di Tiongkok, Kim Ilsung dan anak serta cucunya di Korea utara, Castro diCuba—di Indonesia diperkuat oleh tradisi kultus individuyang juga dinikmati Sukarno waktu itu. Berdasarkankeputusan Aidit melibatkan Biro Khusus ke dalamGestapu, alasan untuk membubarkan PKI tersedia lebihdari cukup. Bahkan, jauh lebih cukup dan lebihmeyakinkan juga jika dibandingkan dengan alasan yangdipakai Sukarno membubarkan Masyumi dan PsI (1960)yang dituduh sang Presiden sebagai terlibatPRRI/Permesta.

Dan bahwa Sukarno bertahan untuk terus menolakmembubarkan PKI, bahkan secara terbuka memuji PKI,akibatnya parah bagi anggota partai dan parasimpatisannya. Selain menjadi korban pembantaianmassal, sebagian cukup besar dari mereka terkurungbertahun-tahun dalam sejumlah penjara atau hidupterisolasi di Pulau Buru, sementara banyak lainnya hidupterasing sebagai eksil di berbagai penjuru dunia.

Sembari tetap bertahan pada sikap bersikeras tidakmembubarkan PKI, Sukarno bersibuk menjanjikan akandatangnya komando terakhir penyelesaian Gestapu. Besardugaan Sukarno menunda penyelesaian sembari mencari

~231~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 239: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

kesempatan memukul balik Soeharto.untuk maksud itulah, sang Pemimpin Besar Revolusi

berusaha tahu siapa saja di antara para petinggi militeryang masih loyal kepadanya. Tugas terakhir ini dibebankanke pundak Menteri negara Oei Tjoe Tat. “… saya tugaskankamu untuk meraba-raba siapa di antara para Jenderalyang masih setia dan siapa yang mengguncang-guncangkursi kepresidenan,” perintah Sukarno kepada Menterioei.

Di antara Jenderal yang ditemui Menteri oei adalahSoeharto. Berikut ini catatan Oei Tjoe Tat dalammemoarnya, Oei Tjoe Tat Pembantu Presiden Soekarnomengenai pertemuan tersebut.

… Jenderal Soeharto mengomel: “PKI beberapa kali menusukkita? Waktu kita berkelahi melawan Belanda kita ditusuk,sekarang semua pemimpin kita dibantai. Apa lagi yang meskikita tunggu? Kenapa tidak dibubarkan saja? Tunggu apa lagi?Pada 1955, ketika saya menjadi Panglima di Jawa Tengah, sayakasih tahu, ‘Pak, hati-hati Pemilu di Jawa Tengah, jadi merahnanti kalau tidak diambil tindakan tertentu. Merah semua,Komunis.’ Jawab Presiden, ‘Merah kek, cokelat kek, hijau kek,biru kek, terserah rakyat. Namanya saja Pemilu.’”

“Itu apa? Bukan pemimpin namanya.”

Selain dengan Jenderal Soeharto, Menteri oei jugamenemui seorang petinggi Angkatan Udara. Yangterakhir ini mengeluh kepada utusan Presiden.Katanya,

Kita ini kecewa sama Bapak. Sudah siapkan roket di Maospati[Madiun], diarahkan ke Jakarta. Dilaporkan kepada BungKarno, malah dimarahi. Mau merusak Indonesia? Mau merusakibu kota? Masak Bung Karno dituduh membunuh tujuhJenderal. Lha, membunuh nyamuk saja tidak berani. Saya lihat

~232~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 240: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

sendiri. Wong melihat darah saja tidak berani.

Oei Tjoe Tat, Menteri negara yang ditugasi Sukarno untuk menyelidikisiapa jenderal yang masih setia.

Dengan bersikeras tetap membela PKI sampaiakhirnya Soeharto—sebagai Pangkopkamtib danpemegang surat Perintah 11 Maret (Supersemar)—membubarkan Partai Komunis tersebut, Sukarno hanyamakin mempersulit orang-orang Komunis dan juga parapengikut Sukarno dan akhirnya Sukarno sendiri.

Gubernur Jawa Barat, Brigjen TNI Mashudi, danPanglima siliwangi, Mayjen TNI Ibrahim adjie—waktu itudiketahui sebagai bersimpati kepada Sukarno—bersama-sama membujuk sang Presiden membubarkan PKI.Menurut sejarahwan nina herlina dalam buku MalamBencana 1965, “Ibrahim adjie dan Mashudi berpikir bahwa

~233~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 241: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

kalau saja Bung Karno mau membubarkan PKI waktu itu,maka pembersihan tanpa proses pengadilan itu akanterhenti ….”

BERDASARKAN INFORMASI yang ada saat saya mengetiktulisan ini, sekali lagi, saya berkesimpulan, pembantaianpara Jenderal itu lebih meyakinkan sebagai akibatkepanikan prajurit di lapangan yang bersumber padaperencanaan Gestapu yang kacau. Kendati demikian sayatetap tidak menutup kemungkinan—jika kemudianditemukan bukti—bahwa agen asing memegang peranpenting di balik pembantaian para Jenderal tersebut.

Kalau kemudian terbukti ada peran agen asing di balikpembantaian tersebut, maka itu mungkin bisa menjadidasar memperkuat kesimpulan Heru Atmodjo terhadapSyam yang dicurigainya memimpin sebuah operasi militeryang dirancang untuk gagal.

Kecuali kita mendapatkan bukti itu, maka operasiGestapu tidak bisa disebut sebagai dirancang untuk gagal.untuk waktu sekarang ini, kegagalan operasi militerGestapu pimpinan Syam, bagi saya, lebih merupakanakibat petualangan dan kecerobohan Kepala Biro KhususPKI yang memimpin operasi Gestapu tanpa pengetahuandan pengalaman memimpin operasi militer.

Namun, sebaiknya saya katakan juga bahwa kisahberdarah yang amat tragis ini mungkin bisa dihindarkanjika sekiranya Presiden Sukarno tidak merasa terpaksaharus menyingkirkan Jenderal Ahmad Yani dengan caradaulat, yang ternyata dengan mudah ditumpangi PKI.

~234~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 242: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Informasi yang saya kumpulkan menunjukkan bahwaSukarno waktu itu memang sudah sangat kehilangankepercayaan kepada Yani, di satu pihak, di pihak lain sangPresiden juga tidak cukup kuat dan yakin untuk begitu sajadengan cara normal menyingkirkan Panglima AngkatanDarat itu.

Situasi politik sudah amat berbeda dari keadaan saatSukarno dengan mudah menyingkirkan Nasution pada1962. Konflik sudah amat tajam, masyarakat sudah sangatterbelah, dan Perang dingin sudah amat memuncak. Nah,di tengah-tengah ketegangan politik seperti itu, Sukarnoyang tetap ingin berkuasa sambil melindungi PKI(mempertahankan Nasakom), tidak lagi melihat jalan lainkecuali kembali pada cara tradisional, daulat. dengan carayang yang dipilihnya itu rencana Presiden Sukarno itu—sebagaimana yang dikisahkan Kolonel BambangWidjanarko dalam buku The Devious Dalang—memanggampang bocor ke berbagai pihak.

Lewat kebocoran itulah terjadinya pemboncengankepentingan lain. Yang jelas dan telah terbukti, rencanadaulat itu telah ditumpangi PKI lewat Biro Khususpimpinan Syam—pembina para perwira “berpikiranmaju”—yang berada langsung di bawah kendali D.N.Aidit.[]

~235~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 243: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

POSTSCRIPTUM:SUKARNO, SOEHARTO,DAN PERTARUNGAN

POLITIK PASCA-GESTAPU

enengok balik ke belakang setelah 50 tahun,terlihat dengan jelas Gestapu 1965 menjadi isu

politik dan keamanan berlangsung relatif singkat. Begituefektifnya TNI dan kekuatan masyarakat anti-Komunismenghancurkan PKI, dalam waktu pendek PKI nyaris tidaklagi bertahan sebagai topik penting pembicaraan. PKIyang menakutkan hingga beberapa saat sebelum satuOktober 1965, mendadak menghilang, tak terdengar,bahkan seperti tidak pernah ada. Yang masih rajinmengingatkan bahaya dan ancaman PKI ialah militer yang,antara lain, memanfaatkan bahaya Komunis sebagai caramengukuhkan kekuasaan mereka.

Secara diam-diam, pada saat yang sama, sejumlahorang memang ada yang masih mempertanyakan posisidan peran Soeharto hari-hari itu, hubungan lamanyadengan Kolonel Latif dan Letnan Kolonel Untung,pertemuan Soeharto dengan Latif di Rumah Sakitbeberapa jam sebelum operasi Gestapu bergerak, serta

~236~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 244: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

misteri di balik dua batalion Kostrad yang terlibat Gestapu.Tapi dalam waktu singkat, seiring dengan makinterkonsolidasinya kekuasaan Soeharto, semua pertanyaantersebut menghilang dengan sendirinya dari wacanapublik.

Yang bertahan lama adalah ketegangan Soehartodengan Presiden Sukarno. untuk beberapa bulan, Sukarnodengan gigih bertahan menolak pembubaran PKI. Tapi,lewat surat Perintah 11 Maret 1966 yang terpaksa diberikanSukarno kepada Soeharto, PKI akhirnya dibubarkan olehPangkopkamtib. Selama ketegangan singkat mengenainasib PKI itu, dari pihak PKI sendiri tak terdengar kabarsedikit pun. Tokoh-tokoh PKI, tingkat lokal maupunNasional, menghilang, tertangkap, atau terbunuh.Sebagian dibunuh tentara, tapi kebanyakan terbunuhmasyarakat. Maka yang kemudian terlibat dalam“pertarungan politik” (power struggle) ialah Soehartoberhadapan dengan Sukarno.

Kalau tentara sebagai kekuatan politik sebelumGestapu dipimpin oleh Nasution kemudian Ahmad Yani,maka setelah Gestapu, Soeharto sebagai PanglimaAngkatan Darat tampil sebagai ketua “Partai tentara”.Kendati memiliki legalitas dan kontrol atas AngkatanDarat, Soeharto tetap saja harus berhatihati menghadapiPresiden Sukarno yang masih sangat berpengaruh waktuitu.

Menghadapi PKI, Jenderal Soeharto—dengandukungan masyarakat anti-Komunis—nyaris tidakmenemukan hambatan menghancurkan partai Komunis

~237~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 245: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

dalam waktu singkat. Tapi ketika berhadapan denganSukarno, bahkan pasukan-pasukan Angkatan Darat tidaksemuanya dengan cepat dikuasai Soeharto. ApalagiAngkatan lainnya.

Soeharto memerlukan sekitar dua tahun untuk secaraperlahan menyempurnakan penguasaannya atas tentara,yang waktu itu lebih dikenal sebagai Angkatan BersenjataRepublik Indonesia (ABRI). Selama proses yang dua tahuntersebut, dalam kalangan tentara Soeharto harusmenghadapi pendukungnya yang radikal sembariberurusan dengan pendukung Presiden Sukarno yangfanatik. di pihak Soeharto, ada Jenderal Kemal Idris,Kolonel Sarwo Edhie, dan Jenderal Hartono reksodharsono. Mereka bertiga inilah yang dengan loyal dantegas terus mendesak agar Soeharto segeramenyingkirkan Presiden Sukarno.

Di pihak loyalis dan pendukung fanatik PresidenSukarno pada berbagai unit militer di Jawa Tengah dantimur tidak sulit ditemukan mereka yang siap mati untuksang Presiden. Tapi yang paling menonjol di antara yangbanyak itu adalah Panglima Marinir yang juga WakilPanglima Angkatan Laut, Letnan Jenderal KKO Hartono.

Dengan kecerdikan politik serta kesabarannya,Soeharto bukan saja berhasil menyingkirkan parapenantangnya di berbagai satuan militer, melainkandengan dingin juga berhasil terbebas dari para perwirayang loyal dan radikal pendukungnya. Kemal Idristerlempar ke Makassar (menjadi Pangkowilhan) sebelumakhirnya dikirim ke Beograd sebagai duta besar, dharsono

~238~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 246: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

ke Bangkok (menjadi duta besar), dan Sarwo Edhiemendapat tugas ke Medan sebelum akhirnya ditugaskansebagai Pangdam di Papua. Soeharto akhirnya berhasilberdiri tegak sebagai Panglima Angkatan Darat dan Ketua“Partai tentara”. dari posisi kuat seperti itulah secaraberangsur Soeharto memenangkan pertarungan politikmelawan Presiden Sukarno.

Apakah Soeharto menyingkirkan Sukarno denganmelakukan apa yang sering dituduhkan kepadanyasebagai “Kudeta Merangkak?” Pertama, aksi kudetaharuslah dimengerti sebagai gerakan cepat dengansasaran utama instalasi yang mendukung atau dikuasaioleh pemerintah yang menjadi sasaran penggulingan.Kedua, kudeta pada umumnya dilakukan oleh militer takberpolitik yang lewat aksi kudeta memasuki politik untukmenguasai pemerintahan.

Dua kriteria ini tidak mudah ditemukan dalamkegiatan dan diri Soeharto. Presiden Sukarno tersingkirpada 1968 untuk digantikan oleh Jenderal Soehartosebagai Presiden kedua Indonesia, setelah selama duatahun terjadi pertarungan politik (power struggle) antaraSoeharto melawan Sukarno. Jadi, jelas tidak ada kudeta.

Hal penting lainnya yang suka dilupakan parapengkritik Soeharto, tentara Indonesia adalah sebuahkekuatan politik legal sejak Presiden Sukarno—sebagaiKetua dewan Nasional pada november 1958—memasukkan tentara ke dalam Golongan Karya sebagaisatu dari tujuh Angkatan Karya (nama AngkatanBersenjata berasal dari sini) bersama enam “angkatan

~239~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 247: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

Karya” lainnya.Sejak itu, tentara yang untuk waktu lama hanya

kekuatan politik nyata, pada november 1958 telahbertransformasi menjadi kekuatan politik legal. Inilahpenjelasannya mengapa kemudian tentara mendapatkursi dalam dewan Perwakilan rakyat Gotong royong(dPrGr) dan Majelis Perwakilan rakyat sementara (MPrs)—di samping sejumlah kursi dalam kabinet— ketikalembaga-lembaga tersebut dibentuk Presiden Sukarnopada awal periode orde Lama.

Dengan demikian, yang sebenarnya terjadi antaratentara (Soeharto) dan Sukarno sejak terjadinya Gestapuhingga tersingkirnya Presiden pertama Republik Indonesiaitu, adalah pertarungan politik (power struggle) antara duakekuatan politik.

Dilihat dari perspektif pertarungan politik Sukarnomelawan tentara tersebut, maka sebenarnya keputusanSukarno melegalkan tentara sebagai kekuatan politiklewat dewan Nasional, adalah sebuah keputusan yangmudah dipandang sebagai suatu kebijakan memeliharaanak macan. Pada saat resminya tentara menjadi kekuatanpolitik legal, Sukarno dengan tentara (A.H. Nasution)memang sedang berada dalam satu benteng“pertempuran” menghadapi partai-partai politik.

Dengan dukungan tentara (A.H. Nasution) pada 1959,Indonesia memberlakukan kembali undang-undang dasar1945 yang memberi kekuasaan amat besar kepadaPresiden Sukarno. Sejumlah politisi dan ahli hukum tatanegara masa itu menilai kerja sama Nasution-Sukarno

~240~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 248: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

memberlakukan kembali undangundang dasar 1945 itusebagai sebuah kudeta konstitusional.

Namun, dalam sejarah Republik Indonesia,pemberlakuan atau pembiaran konstitusi sudah terjadipada awal Revolusi. Pada november 1945, pemerintahanpresidensial—berdasarkan uud 1945—pimpinan PresidenSukarno ditinggalkan begitu saja untuk digantikan denganpraktik parlementer.

Ironisnya, dengan kekuatan yang diperolehnya darikonstitusi masa-masa Revolusi itu, Sukarno tiba-tiba—pada masa demokrasi terpimpin—menyadari dirinyaberhadapan dengan militer sebagai lawan politik.Menghindari posisi sebagai “sandera” militer, Sukarno—yang tidak menguasai satu partai pun—memutuskanmerangkul PKI sebagai kekuatan pengimbang terhadapkekuatan tentara. Dasar filosofis hubunganmesra dan kerja sama PKI dengan Presiden Sukarnoadalah doktrin Nasakom.

Yang tidak kurang ironis ialah nasib Jenderal A.H.Nasution. Pemimpin Angkatan Darat ini—orang yangberjasa mendukung Sukarno memperoleh kekuasaanbesar lewat undang-undang dasar 1945—adalah targetutama dan pertama dalam tentara untuk disingkirkanSukarno. Nasution yang anti-Komunis adalah penghalangutama agenda politik Nasakom Sukarno. Berhasilmenyingkirkan Nasution pada 1962, giliran berikutnya ialahJenderal Ahmad Yani, orang yang secara pribadi dipilihSukarno menggantikan Nasution. Pimpinan AngkatanDarat boleh berganti, tapi posisi anti-Komunis mereka

~241~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 249: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

tidak berubah. di mata Sukarno, Yani yang ternyata anti-Nasakom, juga harus disingkirkan. dalam prosespenyingkiran Yani itulah terjadinya Gestapu pada pagi harisatu Oktober 1965.

Nasution tersingkir, Yani terbunuh, tampillahSoeharto. Ketua baru “Partai tentara” ini sangatdiuntungkan oleh kegagalan Gestapu yang menyebabkanhancurnya Partai Komunis Indonesia. Tanpa dukunganPKI, posisi politik Sukarno secara berangsur melemah.dengan kecanggihan politiknya, dalam dua tahun sejakGestapu pertarungan politik akhirnya dimenangkanSoeharto. Artinya, Sukarno tersingkir.[]

~242~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 250: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

TENTANG PENULIS

ahir sebagai anak tertuaHaji Said dan Hajjah

Salmah pada 10 November1943, di Desa Amparita,Kabupaten Parepare,Sulawesi Selatan. Salimmenjalani pendidikandasarnya di Kota Pareparesebelum akhirnyamenyelesaikan sekolahMenengah atas (SMA) diSolo, Jawa Tengah. Selamalima tahun (1963-1968), diabelajar psikologi padaFakultas PsikologiUniversitas Indonesia (UI).

Salim beralih mempelajari ilmu sosial pada Fakultas Ilmusosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI karena tidak lagi diizinkanbertahan di sekolah lamanya akibat tingkat absennya yangtinggi imbas kesibukannya sebagai demonstran danwartawan. dari FISIP UI, Salim Haji Said mendapat gelar

~243~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 251: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

sarjana (Drs.) dalam Ilmu sosiologi pada 1976. Pendidikantingginya di Jakarta tersendat-sendat dan berlangsunglama karena kegiatannya sebagai aktivis mahasiswa dankesibukannya sebagai wartawan.

Pada 1979, Salim Haji Said memulai pendidikanpascasarjana di Ohio University, Athens, Ohio AmerikaSerikat. Mendapat gelar Master of Arts in InternationalAffairs (MAIA) pada 1980, dia kemudian diterima padaprogram Doktor di Ohio State University (OSU) dan belajarilmu politik di bawah bimbingan Prof. Dr. Raymond WilliamLiddle (Bill). Salim Haji Said mendapat gelar Master (M.A.)kedua pada 1983, dan pada Desember 1985, diamemperoleh gelar Ph.d. dalam ilmu politik dengandisertasi mengenai peran politik militer Indonesia padaperiode Revolusi Kemerdekaan.

Ketika menyelesaikan pendidikannya pada Jurusansosiologi FISIP UI, Salim Haji Said menulis tesis mengenaisejarah sosial film Indonesia. Tidak terlalu sulit baginyamenulis tesis tersebut karena selama bertahun-tahun diajuga bersibuk sebagai kritikus film majalah Tempo. Tesisitu merupakan usaha penulis menemukan jawaban ataskeluhan terhadap rendahnya mutu film Indonesia. daripenelitiannya, Salim Haji Said berkesimpulan bahwa filmIndonesia yang mendominasi pasar adalah memangbuatan para pemilik modal yang memperlakukan filmsemata sebagai komoditas dagang. Karena kalkulasipembuatan tontonan tersebut hanya didasarkan padahitungan Untung rugi materiel, tentu saja mutunya hampirmutlak ditentukan oleh pasar dan para pemilik modal yang

~244~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 252: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

memang tidak terlatih memperhitungkan aspek artistik.Tesis Salim Haji Said terbit sebagai buku dalam bahasaIndonesia dan Inggris (terjemahan).

Menurut pengakuannya sendiri, Salim hijrah ke PulauJawa pada usia 16 tahun dengan ambisi menjadi seniman.Semasa remaja di Parepare, salim mulai menulis ceritapendek dan puisi. di Pulau Jawa kemudian dia juga menulissejumlah telaah karyakarya sastra. Salim yang tertarik seniperan (acting) pernah belajar teater, menyutradaraipertunjukan drama, dan ikut tampil sebagai aktor. Dikemudian hari, dia belajar dunia perfilman, menyutradaraidan beberapa kali tampil di depan kamera.

Namun, dia secara berangsur menyadari bakatseninya ternyata tidak sepotensial daya kritisnya. Maka,dia pun beralih menjadi ilmuwan dan memusatkanperhatian pada studi ilmu sosial dan politik. Sebagaiilmuwan sosial politik, Salim Haji Said telah menerbitkansekitar 10 buku—dalam bahasa Indonesia dan Inggris—yang pada umumnya membicarakan peranan politikmiliter Indonesia. Beberapa buku mengenai film danperfilman juga dihasilkannya. Kendati tidak lagi berambisimenjadi seniman, Salim Haji Said tetap saja diangkatmenjadi anggota dewan Kesenian Jakarta, bahkanmenjadi ketua lembaga kesenian itu selama hampir 10tahun.

Dalam riwayat hidupnya, Salim Haji Said tercatatsebagai wartawan selama 25 tahun. dari kedudukansebagai wartawan dan foreign travelling correspondentmajalah Tempo itulah, salim yang juga salah seorang

~245~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 253: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

pendiri majalah mingguan tersebut, berkesempatanberkeliling ke berbagai penjuru dunia dan menulis laporandan analisis menarik mengenai negara-negara yangdikunjunginya. Salim Haji Said bangga berkesempatanmeliput hari-hari terakhir Kamboja sebelum jatuh ketangan Khmer Merah yang menciptakan killing field, danbulan-bulan terakhir sebelum Amerika Serikat dan rezimkanan di Vietnam Selatan secara sempurna ditendangkeluar dari kawasan Indochina. dengan usaha sendiri,Salim Haji Said juga meliput pelaksanaan kesepakatanCamp David yang dicapai bersama Menachim Begin(Israel) dan Anwar Sadat (Mesir). untuk peliputan ini,Salim Haji Said harus terbang ke Kairo dengan biayapribadi. Menyeberangi Terusan Suez dan melewati KotaIsmailia, dia melanjutkan perjalanan menuju Jerusalemmelalui Gurun Sinai dan tanah Genting Gaza.

Selama sembilan bulan pada awal masa reformasi,Salim Haji Said ditunjuk mewakili kaum cendekiawan padaBadan Pekerja-MPR (BP-MPR). Pada 2006, Guru BesarIlmu Politik ini dipercayai oleh Presiden Susilo BambangYudhoyono (SBY) menjadi duta Besar Luar Biasa danBerkuasa Penuh (Dubes LBBP) untuk republik Ceko yangberkedudukan di Praha.

Pada tahun-tahun terakhir ini, sebagai Guru BesarIlmu Politik, Salim Haji Said sibuk mengajar di UniversitasMuhammadiyah Malang, Universitas PertahananIndonesia, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut(Seskoal), sekolah staf dan Komando TNI (Sesko TNI), danPerguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). dia juga sibuk

~246~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 254: pustaka-indo.blogspot...ISI BUKU Pengantar Penulis Kata Pengantar Gestapu, PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto Pramoedya Membabat “Kau sudah dicekoki Nasution” Membunuh Sukarno dengan

melakukan penelitian bagi buku yang sedangdipersiapkannya. “Saya terobsesi menyelesaikanpenelitian dan menulis buku mengenai dinamikahubungan Presiden Sukarno dan militer dari masa Revolusihingga naiknya Soeharto,” katanya.[]

~247~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om