RADANG, DEGENERASI, NEKROSIS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Radang Degenerasi dan Nekrosis

Citation preview

RADANG, DEGENERASI, NEKROSIS

Oleh :Drg Maharani L.A,Sp PMRADANG, DEGENERASI, NEKROSISDefinisi : respons protektif bertujuan untuk menghilangkan penyebab awal jejas sel, membuang sel dan jaringan nekrotik akibat sel yg rusak. Tujuan : menghancurkan jejas, menetralkan agen yang berbahaya, perbaikan, regenerasi, dan penyembuhan serta mengisi setiap defek yg tersisa dg jaringan fibrosa.Respon radang sel dan protein plasma dalam sirkulasi, sel dinding pembuluh darah, dan sel matriks ekstraseluler jaringan ikat disekitarnya. Radang / InflamasiSel dalam sirkulasi darah adalah PMN (netrofil), eusinofil, basofil,monosit,limfosit,trombosit. Protein dalam sirkulasi darah adalah faktor pembekuan, kininogen, dan komponen komplemen yg sebagian besar disintesis hati. Sel dinding pembuluh darah meliputi sel endotel yg kontak langsung dg darah dan sel otot polos yang memberikan tonus pd pembuluh darah. Sel jaringan ikat meliputi sel mast, macrofag, limfosit dan fibroblast yang mensintesis matriks ekstraseluler (ECM) dan berproliferasi untuk mengisi luka. ECM terdiri atas protein penyusun fibrosa ( kolagen dan elastin), proteoglikan yg membentuk gel, glikoprotein adhesif (fibronektin) yang merupakan penghubung antar ECM.

Radang terbagi 2 yaitu akut dan kronis. Radang akut adalah radang yang berlangsung relatif singkat, dari beberapa menit sampai hari. Dan ditandai dengan eksudasi cairan dan protein plasma serta akumulasi leukosit netrofilik yg menonjol. Radang akut tujuannya untuk merespon sesegera mungkin jejas dengan mengirim leukosit yg akan membersihkan mikroba dan penguraian jaringan nekrotik. Proses ini memiliki 2 komponen :Perubahan vaskuler, yaitu peningkatan aliran darah (vasodilatasi) Berbagai kejadian yang terjadi pada sel : emigrasi leukosit dr mikrosirkulasi dan akumulasi di fokus jejas.Perubahan vaskuler dan rekruitmen sel menyebabkan munculnya 5 tanda inflamasi : kalor(panas), dolor(sakit), tumor (bengkak), rubor(merah), functio laesa (fungsi berkurang).

4 cardinal sings of inflamationsRubor ( redness): kemerahan karena hiperemiTumor (swelling): akibat edema lokalKalor (heat): suhu lokal meningkatDolor (pain): rasa nyeri lokal Radang Akut Radang kronis berlangsung lama ( bbrp hari-tahun) yang ditandai adanya limfosit dan macrofag disertai proliferasi pembuluh darah dan pembentukan jaringan parut. Hal ini pada perjalanan yg tampak dr gambaran histologi dapat terjadi secara tumpang tindih.

Radang KronisDilatasi arteriol yg kadang2 didahului dg vasokontriksi singkat Aliran darah menjadi cepat dlm arteriol,kapiler,venulaDilatasi kapiler dan peningkatan permeabilitas kapilerEksudasi cairanKonsentrasi sel darah merah dlm kapilerStatis (aliran darah berhenti)Orientasi periferal dr sel darah putih pd dinding kapiler.Eksudat dr sel darah putih dr dlm pembuluh darah ke fokus radang. Awal PMN, lalu monosit, limfosit,dan sel plasma

Perubahan Vaskuler Pada RadangMediator kimia merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan keradangan yaitu :Vasoaktif amine : histamin dan serotoninProtease: plasmin, kalikrein, dan faktor permeabilitasPolipeptida: bradikinin, kalidin, dan leukotaksin, kinin peptidaAsam nukleat dan derivatnya : lymph node permeability factorAsam lemak larut : prostaglandinLisosom : enzim lisosom, proteaseToksin bakteri, kompleks antigen-antibodi, penghancuran produk DNA dan RNA

Mediator KimiaHistamin merupakan zat perantara yang mempengaruhi respons permeabilitas pada radang akut. Histamin menyebabkan permeabilitas pembuluh darah meningkat. Akibatnya celah antara sel endotel menjadi bertambah besar,sehingga protein plasma dan cairan keluar dari pembuluh darah. Namun histamin tidak menyebabkan terjadinya migrasi dr leukosit. Banyak ditemukan dalam sel parietal lambung.

Enzim VasoaktifZat ini merupakan mediator yg sama dg histamin yaitu mempengaruhi permeabilitas kapiler. Serotonin tersebar di jaringan tubuh, banyak dijumpai di usus halus, darah, limpa, dan sistem saraf.

SerotoninVasoaktif polipeptida disebut kinin, ada 2 unsur yaitu bradikinin dan kalidin. Proses proteolisis pada jaringan cedera disebabkan sistem kalikrein-kinin. Dimana enzim ini membentuk bradikinin dan kalidin. Semua kalikrein merupakan enzim proteolitik dan esterolitik.

Enzim Protease dan PolipeptidaBradikinin, kalidin, dan kinin lainnya mempunyai aktivitas tinggi sebagai faktor permeabilitas. Efek bradikinin sama dg histamin dan serotonin yaitu menyebabkan terjadinya celah antar sel endotel pembuluh venula

Enzim Pembentuk KininSel PMN neutrofil, macrofag dan sel lain melepaskan enzim lisosim aktif yang menyebabkan perubahan pada radang. Enzim-enzim ini menyebabkan kerusakan jaringan karena terjadi kerusakan protein, karbohidrat, dan bbrp enzim spt kolagenase, hialuronidase, esterase, dan fosfatase

Enzim LisosomSel Polimorfonukleat / PMN (granulosit) : neutrofil, eusinofil, basofilLimfositMonosit / macrofagSel plasma

Macam-macam Sel RadangJumlah normal sel leukosit adalah 5000-8000Neutrofil : 50-70%Limfosit : 25-22%Monosit : 4-6%Eusinofil : 1-2%Basofil : 0-1%

Neutrofil :Merupakan fagositosis, dg daya yg berbeda-beda tgt rangsangan dan jenis jejasnya. Bakteri ada yg mudah dan ada yg susah difagositosis. Apabila susah difagositosis maka permukaan bakteri akan dirubah dg pelepasan enzim lisosim atau opsonin. Kedua enzim ini akan melapisi bakteri, sehingga dapat difagositosis dg mudah

Fungsi Tiap Sel Dlm LeukositEusinofil :Banyak dijumpai dlm darah krn infeksi parasit dan penyakit asma bronchial. Biasanya sel ini akan bermigrasi dari pembuluh darah dalam jumlah besar jika ada proses penyembuhan dari radang non spesifik. Penambahan jumlah sel ini pada fokus radang menunjukkan indikasi penyembuhan. Eusinofil sering berhubungan dengan reaksi alergi, jika sel ini pecah akan melepaskan histamin yang meningkatkan permeabilitas kapler sehingga bnyk antibodi yg keluar dan menetralisasi antigen

Basofil :Mirip neutrofil, jarang dijumpai dalam sirkulasi darah, berasal dari sel mast yg bnyk dijumpai disekitar pembuluh darah, merupakan sumber utama histamin dan heparin. Keduanya lepas bila sel mast dan basofil hancur. Merupakan pengontrol keradangan.

Limfosit :Sel ini dibentuk dalam limfonodus dan folikel limfoid kecil spt : tonsil, usus halus,sumsum tulang. Pada radang kronik terlihat karena gerakannya lambat, umurnya 4-5 hari. Jumlahnya meningkat pada penyakit tertentu yg berhub dg reaksi radang, misalnya : tuberculosis, infeksi mononukleosis. Fungsi utama sel ini adalah melepas zat antibodi. Sirkulasi dari sel dipengaruhi steroid adrenal. Pada keadaan tertentu, sel berubah menjadi mononukleus dengan daya fagositosis yg besar spt macrofag

Mononuklear Fagosit a. Macrofag jaringanb. Monosit darahMacrofag adalah histiosit, plasmatosit, sel reticuloendotelial/RES. Macrofag yg melapisi sel hati disebut sel kufer. Umur macrofag bs bbrp lama minggu-bulan banyak dijumpai pd jaringan. Monosit bereaksi menghasilkan oksidasi, sedangkan macrofag tidak. Fungsi keduanya adalah fagositosis, fungsinya penting terhdp daya tahan tubuh misal tuberculosis, malaria. Sel mononuklear ini dapat membentuk sel datia yaitu sel datia benda asing (tuberculosis) dan sel datia langhans (infeksi non tuberculosis). Pada tumor terdapat sel datia tumor cthnya pada osteogenik sarkoma. Sel datia Reed Sternberg sering ditemukan pada penyakit Hodgkin.

Sel PlasmaSel dari jaringan limfoid dapat berdifferensiasi membentuk plasmablas yang berbentuk sel plasma. Sel ini berasal dari limfosit dan RES. Sel ini merupakan sumber yg penting dari gamma globulin yg penting untuk membentuk antibodi. Sel dlm jumlah bnyk dijumpai pd radang kronis, misalnya sifilis dan rematoid artritis

Sel MastBanyak dijumpai pd jaringan perivaskular. Sel mast berasal dari jaringan bukan darah. Berperan pada proses imunologi. Pada radang akut, sangat aktif dan granulanya menghilang. Saat hancur dilepaslah histamin dan serotonin sehingga terjadi banyak perubahan sel endotel pembuluh darah.

Menurut lamanya radang Radang Akut : tiba-tiba, 1-3mingguRadang Sub akut : berbulan-bulanRadang Kronis : Bertahun-tahun misalnya ; tuberculosis

Menurut perubahan jaringan secara mikroskopisRadang eksudatif : banyak eksudat radang dan jaringan nekrosis sedikitRadang degeneratif atau nekrotik : banyak jaringan nekrosis dan sedikit eksudat radangRadang proliferatif : terdapat eksudat radang dan proliferasi jaringan jadi mirip jaringan granulasi. Jaringan granulasi berlebihan disebut radang granulomatosa, yg membentuk tonjolan jaringan disebut granuloma

Klasifikasi RadangMenurut eksudat humoralnyaRadang katarhalis : eksudat jernih berupa lendir dijumpai pada bagian tubuh berlendir : paru, trakhea, hidungRadang fibrinosa : eksudat terdiri ats fibrin , sel radang hanya sedikit,Radang serosa : eksudat nampak serosa dan jernih, cth : pd tuberculosisRadang purulenta atau supuratif : eksudat sebagian besar nanah Radang haemorrhagik : eksudat berwarna merah karena banyak mengandung eritrosit, terjadi kerusakan jaringan sehingga dibentuk kapiler dan limfeRadang pseudomembranosa : nekrosis dari selaput mukosa, eksudat akan bercampur epitel nekrosis, sehingga permukaan jaringan radang dilapisi lapisan nekrosis putih keabu-abuan sebagai pseudomembran

Menurut lokasinyaAbses : radang bernanah berada dalam rongga yg secara anatomis tdk ada, jika nanah dlm rongga tumbuh yg sudah ada disembut emphysema. Abses disebabkan kuman pyogenil yaitu kuman pembentuk nanah atau pus. Abses tergantung : jenis kuman dan apakah dapat menyebar atau tdk.Plegmon atau selulitis : radang purulenta atau supuratif yang menjalar ke seluruh tubuh

Radang Rongga mulut Radang pada bibir ( Cheilitis ) trauma, iritasi ( lipstick, rokok) Infeksi bibir : Infeksi jamur ( candidiasis ) Infeksi virus herpes simplekInfeksi treponema palidum ( sifilis )Radang pada lidah : Glositis Akut ( trauma, anemia pernisiosa, anemia defisiensi besi )Glositis Kronika - Geografic tongue - Hairy tongue - sypilis : chancre, makula, gumma Stomatitis katarhalis Gingiva stomatitis akuta Herpetica Candidiasis Stomatitis apthosa Stomatitis gangrenosa ( noma )Astinomycosis Radang Pada Mukosa MulutSialadenitisSialadochitisParotitis suppurativaParotitis epidemicaSyndrom sjogren Penyakit MikuliczRadang Pada Kelenjar SalivaDental cariesApical Periodontitis ( akut & kronik)Lateral Periodontitis / pyorrhea alveolaris

Radang Pada Gigi Dan PeriodontalDento OstitisDento alveolar Abses Radang Pada RahangNEKROSIS Definisi : perubahan morfologi sebagai akibat tindakan degradasi progresif oleh enzim-enzim pada sel yang terjejas letal Dua proses penting pada perubahan nekrosis :Pencernaan sel oleh enzimDenaturasi proteinPerlu waktu beberapa jam Nekrosis ( Kematian Sel )Kariolisis: kromatin basofil menjadi pucat aktivase DNAse pada penurunan pH sel. Piknosis : selaput inti berkerut dan bertambah basofil. DNA/ kromatin menggumpal menjadi massa solid, basofil dan mengkerutKarioreksis : pecahnya selaput inti / mengalami fragmentasiTanda-tanda nekrosis pada inti sel 1-2 hari inti pada sel menghilang sitoplasma mjd massa asidofil sel nekrosis

Nekrose koagulatifNekrose likuefaktifNekrose kaseosa Massa sel nekrosis Koagulasi protein sel, sehingga masih tampak secara samar bentuk sel jaringan tanpa struktur yang jelas tegas.Khas untuk kematian hipoksia sel pada semua jaringan kecuali otak Selama beberapa minggu

Nekrosis KoagulasiNekrose likuefaktifAkibat autolisis/heterolisis terutama khas pada infeksi fokal kuman diisi oleh leukosit abses

Pathohistologis : debris bergranula amorf yang tersusun oleh sel-sel berfragmentasi dan menggumpal dengan radang nyata meliputi tepi yang dikenal sebagai reaksi granulomatosaSelaput sel yang masih utuh dan isi berupa endapan garam lemak putih Nekrose Kaseosa

DEGENERASIReaksi degradasi : perubahan struktur sel jaringan alat tubuh sebagai akibat kemunduran fungsi yang dapat reversible sebagai sel sakit, ataupun irreversible pada sel mati DEGENERASI Perubahan degerasi : degradasi reversible sel sebagai akibat pengaruh jejas, ditandai oleh gangguan metabolisme sel tersebut berupa peningkatan katabolisme, berkurang anabolisme dan gangguan transportasi bahan-bahan, berakibat penimbunan bahan-bahan abnormal intra maupun ekstraselulerMenurut derajat dan tingkat keparahan Degenerasi parenkim(Albumin)/Sel bengkak keruhDegerasi vakuol / hidropikPerlemakan/metamorfosis/fanerosis lemakPerubahan pada sitoplasma sel

Bengkak keruh

perlemakan