RANCANGAN AKTUALISASI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 1 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DI SDN 21 SEBERU KECAMATAN SILAT HILIR DISUSUN OLEH : NAMA : ITTA NURAHMAWATI, S.PD NIP : 19860204 20201 2 2 009 NOMOR ABSEN : 18 BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021
PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
PICTURE AND PICTURE DI SDN 21 SEBERU KECAMATAN SILAT HILIR
DISUSUN OLEH :
NOMOR ABSEN : 18
BEKERJASAMA DENGAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Dengan mengucapkan syukur Alkhamdulillahirobbil’alamin dipanjatkan
kepada Allah
SWT Yang Maha Esa atas segala rahmat , hidayah dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat
menyelesaikan rencana aktualisasi dengan gagasan “ Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas 1 pada mata pelajaran Matematika dengan Menggunakan Model
Picture and Picture di
Kelas 1 Sekolah Dasar Negri 21 Seberu Kecamatan Silat Hilir
‘’.
Rancangan aktualisasi adalah salah satu rangkaian kegiatan pada
Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan LXXI di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kapuas Hulu Tahun
2021.Pada kesempatan ini penulis mengucapkan Terima Kasih kepada
:
1. Bapak Bupati Kabupaten Kapuas Hulu,
2. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kapuas Hulu
3. Kepala Dinas Pendidikan dan Kabupaten Kapuas Hulu
4. Bapak Gusti Sutiana, S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 21
Seberu
5. Bapak Rusdie, S.Pd.SD Selaku Koordinator Pendidikan Kecamatan
Silat Hilir dan Mentor
yang telah memberikan bimbingan, masukan dan pengarahan serta
motivasi
6. Bapak Surya Warsa, SIP ,M.Si selaku Coch yang telah memberi
bimbingan , masukan dan
pengarahan serta motivasi.
7. Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negri Sipil Golongan
III angkatan LXXI
tahun 2021 Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan bantuan
motivasi .
8. Kedua orang tua
tujuan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulis ini
diterima dengan terbuka, semoga Rancangan Aktualisasi dapat di
laksanakan dengan baik.
Putussibau, Maret 2021
A. Keadaan Umum
................................................................................................
4
B. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Dasar Negeri 21 Seberu
...................................... 6
C. Nilai-nilai Organisasi di SD Negeri 21 Seberu
................................................. 7
D. Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi
............................................................
7
E. Uraian Tugas Guru Kelas
.................................................................................
9
BAB III NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
.......................................................... 11
A. Identifikasi Nilai-nilai Dasar ASN
....................................................................
11
B. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI
......................................................... 13
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
....................................................................
15
A. Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan
.......................................................... 15
B. Keterkaitan Substanti Mata Pelajaran
...............................................................
19
C. Jadwal Implementasi Aktualisasi
......................................................................
28
D. Jadwal Konsultasi dengan Coach
......................................................................
29
E. Jadwal Konsultasi dengan Mentor
....................................................................
30
DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................
31
2.1 Profil Kepala sekolah dan Guru SDN 21 Seberu
...................................................... 5
2.2 Data Sisws SDN 21 Seberu Tahun ajaran 2020/2021
............................................... 5
2.3 Keadaan Gedung di SDN 21 Seberu
.........................................................................
6
4.1 Isu Aktual di Sekolah Dasar Negeri 21 Seberu
......................................................... 16
4.2 Isu Aktual di Sekolah Dasar Negeri 21 Seberu
......................................................... 17
4.3 Rancangan
Aktualisasi..............................................................................................
20
4.5 Jadwal Konsultasi Dengan Coach
.............................................................................
29
4.6 Jadwal Konsultasi Dengan Mentor
...........................................................................
30
1
Proses pendidikan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh dua
pihak
sebagai pelaku utama yaitu pendidik dan perserta didik. Tugas
seorang guru sangatlah
banyak, itu dapat kita lihat dari proses yang guru lakukan di dalam
kelas di saat proses
pembelajaran berlangsung yang dituntut mampu mengelola pembelajaran
yang lebih
efesien, efektif, dinamis dan positif yang di tandai dengan adanya
kesadaran dan
keterlibatan secara aktif diantara guru dan siswa. Peranan seorang
guru di dalam proses
pembelajaran sangatlah penting bagi peserta didik, yang mana
meliputi guru sebagai
peendidik, pembimbing, dan sebagai moderator pembelajaran dan yang
paling pokok
yaitu sebagai penstranfer ilmu penggetahuan kepeda peserta
didik.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan
Nasional, Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Menurut UU Nomor 5 tahun 2014 tentang aparatur Sipil Negara
menjelaskan
bahwa Aparatur Sipil Negara menjelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara
yang disingkat
dengan ASN adalah sebuah profesi bagi pegawai Negri Sipil dan
pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah
.Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerjayang diangkat
oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan
perundang – undangan.
Dalam rangka mewujudkan Pegawai ASN yang memiliki nilai dasar
Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi ( ANEKA
) serta
mengetahui kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI sebagai bekal dalam
menjalankan
fungsinya , maka diadakan suatu Pelatihan Dasar Calon PNS yang
dalam hal ini
diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pemanfaatan Sumber Daya
Manusia
(BKPSDM).Hal ini termuat dalam peraturan LAN Nomor 12 tahun 2018
tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil bahwa Pelatihan Dasar
CPNS adalah
pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan
secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan
2
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Keberhasilan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), termasuk profesi
tenaga
pendidik atau guru dalam mengikuti pelatihan dasar diukur dari
kemampuan
menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan
peran PNS dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan
penguasaan
Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Melalui Kegiatan habituasi, peserta pelatihan dasar sebagai
calon
pegawai negeri sipil (CPNS) dapat membiasakan diri untuk menerapkan
nilai- nilai
dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi (ANEKA) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di
lingkungan
kerjanya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta
perekat dan
pemersatu bangsa. Dalam hal ini, penyusun merupakan peserta
pelatihan dasar yang
akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN) di Sekolah
Dasar Negeri 21 Seberu . Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama
agenda habituasi
tertuang di dalam laporan aktualisasi yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika dengan Menerapkan Model Pembelajaran Picture and Picture
Pada Siswa
Kelas 1 SDN 21 Seberu Kecamatan Silat Hilir”.
B. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup Laporan aktualisasi ini dilaksanakan pada
kelas 1 Sekolah
Dasar Negeri 21 Seberu Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu
dengan kegiatan
sebagai berikut :
2. Membuat lagu sesuai dengan materi pembelajaran
3. Membuat video untuk menunjang proses pembajaran
4. Membuat kartu bilangan dan papan bilangan
C. Tujuan
mengaktualisasikan nilai – nilai dasar Aparatur Sipil Negara ( ASN
), yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi ( ANEKA
) serta
mengetahui kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dalam menjalankan
tugas dan
3
fungsinya di Instansi kerjanya. Selain itu, peserta Pelatihan Dasar
juga mampu
menganalisis manfaat aktualisasi di dalam agenda habituasi terhadap
usaha terwujudnya
visi , misi, dan tujuan sekolah, serta penguatan bagi nilai – nilai
organisasi sekolah.
D. Manfaat
1. Bagi peserta Pelatihan Dasar
Manfaat aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar adalah untuk
membangun integritas
moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme di
dalam diri peserta pelatihan dasar. Selain itu, kegiatan
aktuasliasi bermanfaat bagi
peserta dalam upaya memperkuat kompetensi bidang yang
dimiliki.
2. Manfaat aktualisasi bagi sekolah adalah memberikan kontribusi
bagi tercapainya visi,
misi, dan tujuan sekolah.
Berikut adalah profil SDN 21 Seberu Silat Kecamatan Silat
HIlir:
PROFIL SEKOLAH
Alamat : Jalan Lintas Selatan Km. 183 Kecamatan Silat
Hilir
Jenjang Akreditasi : C
Tahun Beroperasi : 1987
2. Kondisi Geografi, Demografi dan Tenaga Pengajar
Sekolah Dasar Negeri 21 Seberu, merupakan unit kerja pemerintah di
bidang
pendidikan dasar yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan
Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. Sekolah Dasar Negeri 21 Seberu
berada di Jalan
Lintas Selatan Km.183 Kecamatan Silat Hilir Kabupaten Kapuas
Hulu.
5
I 5 Orang 5 Orang 10
II 3 Orang 5 Orang 8
III 2 Orang 3 Orang 5
IV 8 Orang 6 Orang 14
V 4 Orang 2 Orang 6
VI 3 Orang 5 Orang 8
Jumlah 25 26 51
SEBERU
NO
NAMA
NIP
JABATAN
PANGKAT
GOLONGAN
1
TAHUN AJARAN 2020/ 2021
Sumber : Dapodik Sekolah 2021
Nama Ruangan Jumlah
WC siswa 2 Ruang
WC guru 1 Ruang
Sumber : Dapodik Sekolah 2021
B. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Dasar Negeri 21 Seberu Silat
Hilir
1. Visi Organisasi
“Terwujudnya Kapuas Hulu Yang Harmonis, Energik, Berdaya Saing,
Amanah dan
Terampil.”
kehidupan beragama, budaya , dan keamanan .
2. Mewujudkan Kapuas Hulu Yang Kreatif, menuju Desa Mandiri,
Pengembangan
aktifitas ekonomi , yang adil dan pro rakyat, serta ramah
investasi.
3. Mewujudkan Masyarakat Kapuas Hulu yang berbudaya , mandiri,
Cerdas dan
inovatif dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan yang
memiliki daya
saing.
4. Mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang bersih , berwibawa dan
tersedianya
infrastruktur publik yang berbasis transparansi, respon sibilitas
dan akuntabilitas
5. Mewujudkan Kapuas Hulu yang sejahtera dalam pelayanan kesehatan
dasar yang
bermutu bagi masyarakat.
berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
7. Menciptakan suasana proses pembelajaran yang kondusif dan
kolaboratif dari
berbagai unsur.
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan Peraturan. Pemerintah No. 19
Tahun 2005.
Merujuk pada tujuan pendidikan dasar tersebut, maka tujuan SDN 21
Seberu adalah
sebagai berikut:
a. Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa dan
berakhal
mulia.
e. Meningkatkan nilai secara maksimal sesuai dengan KKM yang
ditetapkan.
C. Nilai-nilai Organisasi di SD Negeri 21 Seberu
Nilai nilai organisasi yang ada di Sekolah Dasar Negeri 21 Seberu
adalah sebagai
berikut:
1. Struktur Organisasi
kerja dalam sebuah organisasi yang ada di masyarakat. Struktur
organisasi
menunjukkan adanya pembagian tugas semua komponen yang terlibat
dalam organisasi.
Struktur organisasi SD Negeri 21 Seberu terdiri dari kepala
sekolah,
Bendahara, Ketua Komite ,dan Wali Kelas
8
2. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah
Berdasarkan Permendikbud No. 6 tahun 2018 tentang Penugasan Guru
Sebagai
Kepala Sekolah pada pasal 15, Tugas pokok kepala sekolah adalah
melaksanakan tugas
pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada
guru dan tenaga
kependidikan dalam rangka mengembangkan sekolah dan meningkatkan
mutu sekolah
berdasarkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan. Selain itu,
kepala sekolah
dapat melakukan tugas pembelajaran atau pembimbingan pada satuan
pendidikan
yang bersangkutan apabila terjadi kekurangan guru agar proses
pembelajaran atau
pembimbingan tetap berlangsung.
Berdasarkan Permendiknas No. 35 tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, tugas
utama guru adalah
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah.
pengembangan keprofesian berkelanjutan, ketentuannya adalah sebagai
berikut:
Kepala Sekolah
pembelajaran atau pembimbingan
b. Semakin tinggi jenjang jabatan guru semakin luas dan berat tugas
dan tanggung
jawab serta wewenangnya
1) Merencanakan pembelajaran/pembimbingan
3) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/pembimbingan
4) Melaksanakan perbaikan dan pengayaan
5) Melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan sesuai
dengan
kebutuhannya
d. Khusus untuk guru kelas, di samping wajib melaksanakan
proses
pembelajaran tersebut, wajib melaksanakan program bimbingan dan
konseling
terhadap peserta didik di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya.
E. Uraian Tugas Guru Kelas
Seorang guru tentunya memiliki rincian kegiatan yang sesuai dengan
tugas pokok
jabatannya. Rincian kegiatan guru kelas tertuang dalam Permendiknas
No. 35 tahun 2010
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya.
Adapun rincian kegiatan tersebut antara lain:
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan
2. Menyusun silabus pembelajaran
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran dikelasnya
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran.
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya
(khusus guru kelas)
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat
sekolah/madrasah dan nasional
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran
13. Melaksanakan pengembangan diri
15. Presentasi ilmiah.
habituasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Membuat media gambar yang disesuai dengan materi
pembelajaran
2. Membuat lagu pembelajaran disesuaikan dengan materi
pembelajaran
3. Membuat video pembelajaran disesuaikan dengan materi
pembelajaran
4. Membuat kartu bilangan dan papan bilangan sesuai dengan
pembelajaran\
11
A. Nilai-Nilai Dasar PNS (ANEKA)
Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilakukan untuk
membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta
kompetensi bidang. Hal ini terdapat dalam Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (PNS).
PNS yang berkarakter terbentuk oleh sikap prilaku bela Negara,
nilai – nilai dasar PNS, dan
pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia,
serta menguasai bidang tugasnya, sehingga mampu melaksanakan tugas
dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat.
Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
diharapkan mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara
mengalami langsung pada saat
kegiatan aktualisasi di tempat tugas melalui habituasi. Nilai-nilai
dasar PNS tercermin dalam
ANEKA yang merupakan landasan dalam menjalankan profesi ASN. Adapun
nilai-nilai dasar
PNS tersebut adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi. Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing nilai dari
ANEKA yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah
terwujudnya nilai-nilai publik, yaitu:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan
antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok dan
pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan
PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan
sebagai
penyelenggara pemerintahan (LAN, 2015: 7-8).
Indikator nilai dasar akuntabilitas mencakup tanggung jawab, jujur,
kejelasan target,
netral, mendahulukan kepentingan publik, adil dan transparan,
konsisten serta
partisipatif.
12
Nasionalisme adalah suatu paham/ajaran untuk mencintai bangsa dan
negara sendiri
sedangkan patriotisme adalah sikap seseorang yang bersedia
mengorbankan segala-galanya
untuk kejayaan dan kemakmuran rakyatnya.
(https://guruppkn.com/pengertian-nasionalisme)
diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa, membela
kebenaran, persatuan, rela
berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin,
musyawarah, kekeluargaan,
menghormati keputusan, tanggung jawab, kepentingan bersama, gotong
royong, sosial, tidak
menggunakan hak yang bukan miliknya, hidup sederhana dan kerja
keras serta menghargai
karya orang lain.
3. ETIKA PUBLIK
Konsep etika sering digunakan sinonim dengan moral. Etika publik
lebih dipahami
sebagai refleksi atau baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukan
yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada pada kewajiban
untuk melakukan yang
baik atau apa yang seharusnya dilakukan (LAN, 2015: 7-8). Indikator
nilai dasar dari etika
publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat,
disiplin, hormat, sopan, taat
pada perundang-undangan, taat perintah dan menjaga rahasia.
4. KOMITMEN MUTU
Mutu sudah menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan
organisasi dan menjaga kredibelitas institusi. Mutu merupakan
kondisi dinamis berkaitan
dengan produk, jsa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau
bahkan melebihi
harapan konsumen (LAN, 2015: 14)
Target utama kinerja aparatur yang berbabasis komitmen mutu adalah
mewujudkan
kepuasan masyarakat yang menerima layanan. Indikator nilai dasar
komitmen mutu antara
lain: efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi mutu.
5. ANTI KORUPSI
Menurut Robert Klitkgard (LAN, 2015: 16) Korupsi adalah diskresi
atau monopoli
tanpa adanya akuntabilitas. Kata korupsi berasal dari bahasa latin
yaitu Corruptio yaitu
artinya kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Dalam bahasa Yunani
Corruptio adalah
perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak
bermoral, menyimpang dari
kesucian, melanggar norma-norma agama (LAN, 2015: 15). Korupsi
adalah masalah
kehidupan, dampak dan bahayanya bisa berpengaruh secara jangka
panjang.
Kesadaran diri anti korupsi dibangun melalui pendekatan spiritual,
dengan selalu ingat
akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bum, dan selalu
ingat bahwa seluruh
ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan, dapat
menjadi benteng kuat
anti korupsi (LAN, 2015: 32).
Aparatur Sipil Negara perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar
bisa menghindari dan
mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Indikator nilai dasar
anti korupsi adalah jujur,
disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil dan
berani serta peduli.
B. Peran dan Kedudukan ASN dalam Kerangka NKRI
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang
professional, miliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intevensi politik, bebas dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme (LAN, 2017: 7). Pegawai ASN
bekedudukan sebagai aparatur
negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah.
Untuk menjalankan kedudukannya, maka ASN berfungsi sebagai
berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik,
b. Pelayan publik, dan
Ada beberapa asas manajemen ASN yaitu kepastian hukum,
profesionalisme,
proposionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas,
efektif, efisien, keterbukaan,
nondiskriminatif, persatuan, kesatuan, keadilan dan kesetaraan,
serta kesejahteraan.
2. Whole Of Government (WOG)
Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan
dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen, program dan pelayanan publik
(LAN, 2017: 1)
WoG menekankan adanya penyatuan keseluruhan (Whole) elemen
pemerintahan. Di
dalam whole of government terdapat beberapa asas yaitu koordinasi,
komunikasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi (LAN, 2017: 5).
3. Pelayanan publik
Pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan
umum yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan daerah, dan
dilingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa (LAN, 2017: 8.
)Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dijelaskan
bahwa pelayanan publik
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan
14
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan
publik (LAN, 2017: 8-9).
sapa/ ramah, dan kenyamanan.
A. IDENTIFIKASI ISU dan GAGASAN PEMECAHAN
Guru tidak akan terlepas dengan masalah hasil belajar peserta didik
nya apabila kegiatan
belajar mengajar tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya. Karena
hasil belajar merupakan
alat ukur untuk mengukur sejauh mana peserta didik menguasai materi
yang telah disampaikan.
Apabila hasil belajar peserta didik menunjukkan hasil yang baik
maka dapat dikatakan kegiatan
belajar mengajar telah berjalan dengan baik, begitu pula
sebaliknya.
Dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah, terdapat berbagai
isu/masalah yang
aktual yang dihadapi, yang berpengaruh pada warga sekolah di
Sekolah Dasar Negeri 21 Seberu
diantaranya :
1. Rendahnya kedisiplinan siswa untuk melaksanakan Jadwal piket di
SDN 21 Seberu
Berdasarkan hasil konsultasi bersama mentor dan rekan sejawat
tentang isu
“Rendahnya kedisiplinan siswa untuk melaksanakannya jadwal piket di
SDN 21 Seberu”
dapat dibuktikan berdasarkan pengamatan guru saat proses
pembelajaran berlangsung kelas
masih terlihat kotor.
2. Rendahnya minat siswa mempelajari lagu – lagu Nasional di SDN 21
Seberu
Berdasarkan hasil konsultasi bersama mentor dan rekan sejawat
tentang isu “Kurangnya
Pengetahuan dalam menyanyikan lagu Nasional ” dibuktikan dengan
banyaknya siswa tidak
bisa menyanyikan lagu nasional saat diajak bernyanyi bersama – sama
di Kelas..
3. Rendahnya Kemampuan Berhitung pada siswa kelas I di SDN 21
Seberu
Berdasarkan hasil konsultasi bersama mentor dan rekan sejawat
tentang isu “Rendahnya
kemampuan berhitung pada siswa kelas 1 ” dapat dibuktikan dengan
rata – rata ketercapaian
hasil belajar siswa dibawah KKM.
4. Model Pembelajaran yang digunakan guru masih Konvensional di SDN
21 Seberu
Berdasarkan hasil konsultasi bersama mentor dan rekan sejawat
tentang isu “Model
pembelajaran yang digunakan masih Konvensional ” dapat dibuktikan
dengan cara guru
mengajar masih monoton .
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan
perkembangan yang
terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi guru kelas, perlu
ditentukan prioritas yang akan
ditangani. Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan
menggunakan skala dengan
rentang angka dari 1 - 5 yang menyatakan bahwa isu tersebut : “(1)
Tidak Penting”, “(2)
Kurang Penting”, “(3) Cukup Penting”, “(4) Penting” dan “(5) Sangat
Penting”. Skala penilaian
ini berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu yang bersifat
Aktual, Problematik, Khalayak
dan Layak atau biasa di singkat APKL. Adapun penentuan isu
aktualnya sebagai berikut :
16
NO
ISU
AKTUAL
KRITERIA
Melaksanakan Jadwal Piket di SDN 21 Seberu Silat
3 3 2 3 11 4
2 Rendahnya Minat Siswa Mempelajari Lagu – lagu
Nasional di SDN 21 Seberu
2 3 4 4 13 3
3 Rendahnya Kemampuan Matematika pada Siswa
Kelas 1 di SDN 21 Seberu .
5 4 4 5 18 1
4 Belum Optimalnya Penggunaan Media
Pembelajaran di SDN 21 Seberu 4 4 3 4 15 2
Berdasarkan tabel tersebut, maka. isu aktual yang menjadi prioritas
adalah “Rendahnya
kemampuan berhitung pada siswa kelas 1 di SDN 21 Seberu ”. Apabila
isu tersebut tidak
diselesaikan maka akan berdampak pada peserta didik, guru dan
sekolah antara lain :
a. Terhadap peserta didik
1. Rendahnya hasil belajar
3. Menimbulkan rasa kurang percaya diri pad siswa
b. Terhadap guru
1. Tidak tercapainya tujuan pembelajaran dikelas
2. Menimbulkan masalah baru karena kemungkinan besar guru akan
sering melakukan
remedial
3. Kemampuan guru tidak akan berkembang karena hanya menggunakan
model
pembelajaran yang konvensional saja
2. Tingkat kelulusan sekolah rendah
Dari hasil analisis isu yang telah dilakukan menggunakan teknik
penapisan APKL,
selanjutnya untuk mempertajam isu aktual yang telah didapat maka
isu tersebut kembali
dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan analisis USG.
Berdasarkan core isu yang telah
didapatkan maka dapat diketahui isu penyebabnya adalah :
17
Berdasarkan hasil konsultasi bersama mentor dan rekan sejawat
tentang “Siswa kurang
memperhatikan guru saat proses pembelajaran berlangsung” dapat
dibuktikan berdasarkan
pengamatan guru saat proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat
asik bermain sendiri.
2. Model pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional
Berdasarkan hasil konsultasi bersama mentor dan rekan sejawat
tentang isu “Model
pembelajaran yang digunakan masih konvensional” dapat dibuktikan
dengan cara guru
mengajar masih monoton yaitu dengan metode ceramah.
3. Kurangnya minat siswa dalam belajar berhitung
Berdasarkan hasil konsultasi bersama mentor dan rekan sejawat
tentang isu “Kurangnya
minat siswa dalam belajar berhitung” dapat dibuktikan dengan siswa
tidak memiliki
kemauan untuk melakukan operasi berhitung.
4. Siswa bermain saat jam pembelajaran berlangsung
Berdasarkan hasil konsultasi bersama mentor dan rekan sejawat
tentang isu “Siswa
bermain saat jam pembelajaran berlangsung” dapat dibuktikan dengan
siswa Siswa masih
bermain bersama teman sebangku saat jam pembelajaran
berlangsung.
Adapun penapisan isu yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
No. Penyebab Isu Kriteria
RANK U S G
proses pembelajaran berlangsung 4 3 4 11 3
2 Model pembelajaran yang digunakan guru
masih konvensional 5 4 5 14 1
3 Kurangnya minat siswa dalam belajar
berhitung 4 4 4 12 2
4 Siswa bermain saat jam pembelajaran
berlangsung 3 4 3 10 4
Berdasarkan hasil penapisan yang dilakukan menggunakan analisis USG
maka hasil yang
didapat adalah dapat diketahui bahwa “Model pembelajaran yang
digunakan guru masih
konvensional mempengaruhi kemampuan berhitung pada siswa kelas 1 di
SDN 21 Seberu.
Adapun pemecahan masalah untuk kurangnya penggunaan model
pembelajaran dapat
menggunakan model pembelajaran picture and picture yang merupakan
satu model
pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran Matematika .
Model pembelajaran
picture and picture adalah sebuah model belajar yang mana dalam
pengaplikasiannya nanti
siswa akan mempergunakan gambar dalam kegiatannya. Hal yang pertama
kali guru lakukan
18
adalah mengambil gambar dan memberikannya kepada siswa, siswa
menyusun gambar dan
siswa menjelaskan apa yang di maksudkan gambar tersebut dan
menyimpulkannya.
Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran picture and
picture adalah
sebagai berikut :
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru menunjukan/memperhatikan gambar gambar kegiatan berkaitan
dengan materi.
4. Guru menunjuk siswa untuk mengurutkan gambar – gambar secara
logis.
5. Dari urutan gambar tersebut, guru memberi arahan kepada siswa
untuk menjelaskan
maksud urutan gambar tersebut .
6. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang gambar yang
disusun tersebut .
7. Guru membuat kesimpulan/rangkuman tentang materi tersebut
8. Selesai.
Model picture and picture dalam pembelajaran Matematika dapat di
terapkan dalam
berbagai materi pelajaran. Dengan menerapkan Model Picture And
Picture, guru dapat
menjelaskan materi mengurutkan bilangan pada materi Matematika
.
Selain itu, peserta didik juga termotifasi untuk aktif dalam
pembelajaran dan tertarik untuk
menggunakan atau mengaplikasikan media tersebut sesuai dengan
langkah-langkah yang di
peragakan oleh guru. Dengan demikian, di harapkan Model Picture And
Picture dapat
membawa dampak positif bagi proses dan hasil pembelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut,
maka gagasan penyelesaian isu yang di ajukan adalah “ “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran Matematika dengan Menggunakan
Model
Pembelajaran Picture and Picture di SDN 21 Seberu Kecamatan Silat
Hilir ”.
Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
selama proses
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Membuat media gambar yang sesuai dengan materi
pembelajaran
2. Membuat lagu pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran
3. Membuat video pembelajaran sesuai dengan materi
pembelajaran
4. Membuat kartu bilangan dan papan bilangan sesuai dengan materi
pembelajaran
Berdasarkan uraian tersebut, maka gagasan penyelesaian isu yang
diajukan adalah “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran
Matematika dengan
Menggunakan Model Pembelajarn Picture and Picture di SDN 21 Seberu
Kecamatan
Silat Hilir”.
B. KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
Penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS, kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI terkait
dengan kegiatan yang dilakukan di unit kerja tertera pada tabel 4.3
di bawah ini :
20
Identifikasi isu : 1. Rendahnya Kedisiplinan Siswa Untuk
Melaksanakan
Jadwal Piket di SDN 21 Seberu
2. Rendahnya Minat Siswa Mempelajarai Lagu – lagu
Nasional di Nasional di SDN 21 Seberu
3. Rendahnya Kemampuan berhitung kelas 1 di SDN 21
Seberu
di SDN 21 Seberu
Isu yang di angkat : Rendahnya Kemampuan Matematika pada Siswa
Kelas 1 di SDN 21 Seberu
Gagasan pemecahan masalah : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas 1 pada Mata Pelajaran Matematika dengan Menggunakan
Model
Pembelajaran Picture and Picture di SDN 21 Seberu
No Nama
1 Membuat
maupun sumber media
– gambar di internet dan
sesuai dengan jenis .
gunakan sebagai media
pembelajaran di Sekolah.
yang bisa dijadikan nada
menentukan tipe lagu -
pembelajar
an
anak – anak untuk dibuat
Publik:Cermat)
memilih materi sebagai
3. Mengajak rekan sejawat
selanjutnya melakukan
sejawat untuk membantu
proses perekaman ( WOG
pembelajaran untuk
memastikan kelayakan
Menciptakan Insan yang
kepada rekan sejawat dan
origami menjadi kantong
bilangan yang menarik
bilangan pada styro
bilangan menggunakan
selanjutnya saya akan
menulis bilangan pada
persetujuan kepada
Kepala Sekolah .
(WOG:komunikasi dan
Instansi : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas
Hulu
a. Tersedianya media gambar
a. Tersedianya video
Tabel dibawah ini menggambarkan jadwal kegiatan konsultasi mengenai
rancangan aktualisasi
bersama Coach.
Tabel 4.5
Tabel dibawah ini menggambarkan jadwal kegiatan konsultasi mengenai
rancangan aktualisasi
bersama mentor.
Tabel 4.6
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan LAN No. 12 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III.
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme:
Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia.
Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia. 2015.Etika Publik:
Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia.
Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu:
Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia.
Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia. 2015. Anti Korupsi:
Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia. 2017. Habituasi:
Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS.Jakarta: Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia.
Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia. 2015. Pelayanan
Publik:Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS.Jakarta: Lembaga Administrasi NegaraRepublik
Indonesia.
Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia. 2017. Whole of
Goverment: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS.Jakarta: Lembaga Administrasi NegaraRepublik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen
Aparatur Sipil Negara: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
NegaraRepublik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Aktualisasi:
Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia