Referat Community Acquired Pneumonia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Referat Community Acquired Pneumonia

Citation preview

  • 5/28/2018 Referat Community Acquired Pneumonia

    1/16

    PENEGAKAN DIAGNOSIS

    Diagnosis klinis pneumonia bergantung kepada penemuan kelainan fisik

    atau bukti radiologis yang menunjukkan konsolidasi. Klasifikasi diagnosis klinis

    pada masa kini dilengkapi faktor patogenesis yang berperan (lingkungan,

    pejamu, kuman penyebab). Diagnosis dan terapi pneumonia umumnya dapat

    ditegakkan berdasarkan kepada riwayat penyakit yang lengkap, pemeriksaan

    fisik yang teliti dan pemeriksaan penunjang.

    Anamnesis

    Ditujukan untuk mengetahui kemungkinan kuman penyebab yang berhubungan

    dengan faktor infeksi :

    a. Evaluasi faktor pasienpredisposisi : !!"K (#aemophilus influen$ae),

    penurunan imunitas (kuman gram negative), kejangtidak sadar (gram

    negative)

    b. %edakan lokasi infeksi : !neumonia komunitas (&trepto'o''us

    pneumoniae, #aemophilus influen$ae, y'oplasma pneumoniae), umah

    jompo * !neumonia nosokomial (&taphylo'o''us aereus+ ram negative)

    '. -sia pasien : bayi (virus), muda (y'oplasma pneumoniae), dewasa

    (&trepto'o''us pneumoniae)

    d. "nset time : 'epat akut dengan rusty 'olored sputum (&trepto'o''us

    pneumoniae), perlahan dengan batuk dahak sedikit (y'oplasma

    pneumoniae).

    Pemeriksaan fisik

    !resentasi bervariasi tergantung etiologi, usia dan keadaan klinis. !erhatikan

    gejala klinis yang mengarah tipe kuman penyebabpatogenitas kuman dan

    tingkat berat penyakit:

  • 5/28/2018 Referat Community Acquired Pneumonia

    2/16

    a. ejala yang tibatiba mun'ul dan langsung berat (&trepto'o''us

    pneumoniae, #aemophilus influen$ae, &taphylo'o''us aureus)

    b. ejala yang timbulnya lambat (pneumonia atipikal, Klebsiella pneumonia,

    !seudomonas aeruginosa, Enteroba'teri'iae)

    '. ejala yang dialami pasien, misal nyeri pleuritik difus (y'oplasma

    pneumoniae), nyeri pleuritik tusuk (&trepto'o''us pneumoniae), 'ory$a

    (virus), sputum berbau busuk (pneumonia aspirasi, infeksi anaerob)

    d. ejala intestinal, mual, muntah, diare, nyeri abdomen (/egionella

    pneumoniae)

    e. 0ampak bagian dada yang sakit tertinggal sewaktu bernafas dengan

    suaranapas bron'hovesi'ular sampai bron'hial yang kadangkadang

    melemah.

    f. &tem fremitus juga kadang didapatkan mengeras

    g. Di dapatkan ronkhi basah halus, yang kemudian menjadi ronkhi basah

    kasar pada stadium resolusi.

    Pemeriksaan penunjang

    Radiologis

    !ada foto konvensional, se'ara umum tidak mungkin mendiagnosis suatu

    agen penyebab infeksi dari jenis bayangannya saja. &ehingga dibutuhkan

    keterangan klinis, laboratoris seperti jumlah leukosit dan hitung jenis. "leh

    karena itu pada dasarnya semua pemeriksaan saling melengkapi dan saling

    membantu dalam menegakkan suatu diagnosis.

    1meri'an 0hora'i' &o'iety merekomendasikan posisi !1

    (posteroanterior) dan lateral (jika dibutuhkan) sebagai modalitas utama yang di

    gunakan untuk melihat adanya pneumonia. ambaran pneumonia pada foto

  • 5/28/2018 Referat Community Acquired Pneumonia

    3/16

    thora2 sebenarnya sama seperti gambaran konsolidasi radang. !rinsipnya jika

    udara dalam alveoli digantikan oleh eksudat radang, maka bagian paru tersebut

    akan tampak lebih opa3ue pada foto ontgen. 4ika kelainan ini melibatkan

    sebagian atau seluruh lobus disebut lobaris pneumoniae, sedangkan jika berupa

    ber'ak yang mengikutsertakan alveoli se'ara tersebar maka disebut

    bron'hopneumoniae.

    1dapun gambaran radiologis foto thora2 pada pneumonia se'ara umum antara

    lain :

    !erselubungan padat homogen atau inhomogen

    %atas tidak tegas, ke'uali jika mengenai 5 segmen lobus

    6olume paru tidak berubah, tidak seperti atelektasis dimana paru menge'il.

    0idak tampak deviasi tra'heaseptumfissureseperti pada atelektasis.

    1ir bron'hogram sign adalah bayangan udara yang terdapat di dalam

    per'abangan bronkus yang dikelilingi oleh bayangan opa3 rongga udara yang

    akan tampak jelas jika udara tersebut tergantikan oleh 'airaneksudat akibat

    proses inflamasi. !ada saat kondisi seperti itulah, maka dikatakan air

    bron'hogram sign positif (7)

    &illhoute sign adalah suatu tanda adanya dua bayangan benda (objek) yang

    berada dalam satu bidang seakan tumpang tindih. 0anda ini bermanfaat untuk

    menentukan letak lesi paru + jika batas lesi dengan jantung hilang, berarti lesi

    tersebut berdampingan dengan jantung atau di lobus medius kanan. aka

    akan disebut sebagai sillhoute sign (7)

    Laboratorium

    !ada pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan jumlah leukosit,

    biasanya 859.999ul kadangkadang men'apai 9.999ul, dan pada hitungan

  • 5/28/2018 Referat Community Acquired Pneumonia

    4/16

    jenis leukosit terdapat pergeseran ke kiri serta terjadi peningkatan /ED. /eukosit

    normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi yang berat sehingga tidak terjadi

    respons leukosit, orangtua atau lemah. /eukopenia menunjukkan depresi

    imunitas, misalnya neutropenia pada infeksi kuman ram negatif atau &. aereus

    pada pasien dengan keganasan dan gangguan imun.

    Pemeriksaan akteriologis

    %ahan berasal dari sputum, darah, aspirasi nasotrakealtranstrakeal,

    aspirasi, jarum transtorakal, torakosentesis, bronkoskopi, atau biopsy. -ntuk

    tujuan terapi kausatif dilakukan pemeriksaan apus ram, %urri in, ;uellung test

    dan

  • 5/28/2018 Referat Community Acquired Pneumonia

    5/16

    e. /eukosit 8 59.999 atau A BC99

    PENA"ALAKSANAAN

    Dalam hal mengobati penderita pneumonia perlu diperhatikan keadaan

    klinisnya. %ila keadaan klinis baik dan tidak ada indikasi rawat dapat diobati di

    rumah. 4uga diperhatikan ada tidaknya faktor modifikasi yaitu keadaan yang

    dapat meningkatkan risiko infeksi dengan mikroorganisme patogen yang spesifik

    misalnya &. pneumoniae . yang resisten penisilin. ang termasuk dalam faktor

    modifikasi adalah:(10& >995)

    a. !neumokokus resisten terhadap penisilin

    -mur lebih dari C tahun

    emakai obatobat golongan ! laktam selama tiga bulan terakhir

    !e'andu alkohol

    !enyakit gangguan kekebalan

    !enyakit penyerta yang multipel

    b. %akteri enterik ram negatif

    !enghuni rumah jompo

    empunyai penyakit dasar kelainan jantung paru

    empunyai kelainan penyakit yang multipel

    iwayat pengobatan antibioti'

  • 5/28/2018 Referat Community Acquired Pneumonia

    6/16

    '. !seudomonas aeruginosa

    %ronkiektasis

    !engobatan kortikosteroid 8 59 mghari

    !engobatan antibiotik spektrum luas 8 F hari pada bulan terakhir

    i$i kurang

    !enatalaksanaan pneumionia komuniti dibagi menjadi :

    a. !enderita rawat jalan

    !engobatan suportif simptomatik

    o %ed rest

    o inum se'ukupnya untuk mengatasi dehidrasi

    o %ila panas tinggi perlu dikompres atau minum obat penurun

    panas

    o %ila perlu dapat diberikan mukolitik dan ekspektoran

    !emberian antiblotik harus diberikan (sesuai bagan) kurang dari ? jam

    b. !enderita rawat inap di ruang rawat biasa

    !engobatan suportif simptomatik

  • 5/28/2018 Referat Community Acquired Pneumonia

    7/16

    o !emberian terapi oksigen

    o !emasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan

    elektrolit

    o !emberian obat simptomatik antara lain antipiretik, mukolitik

    !engobatan antibiotik harus diberikan (sesuai bagan) kurang dari ? jam

    '. !enderita rawat inap di uang awat Gntensif

    !engobatan suportif simptomatik

    o !emberian terapi oksigen

    o !emasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan

    elektrolit

    o !emberian obat simptomatik antara lain antipiretik, mukolitik

    !engobatan antibiotik (sesuai bagan) kurang dari ? jam

    %ila ada indikasi penderita dipasang ventilator mekanik, !enderita pneumonia

    berat yang datang ke -D diobservasi tingkat kegawatannya, bila dapat

    distabilkan maka penderita dirawat inap di ruang rawat biasa+ bila terjadi

    respiratory distress maka penderita dirawat di uang awat Gntensif.

  • 5/28/2018 Referat Community Acquired Pneumonia

    8/16

    %ila dengan pengobatan se'ara empiris tidak ada perbaikan memburuk maka

    pengobatan disesuaikan dengan bakteri penyebab dan uji sensitivitas.

  • 5/28/2018 Referat Community Acquired Pneumonia

    9/16

    Pengobatan pneumonia atipik

    1ntibiotik masih tetap merupakan pengobatan utama pada pneumonia

    termasuk atipik. 1ntibiotik terpilih pada pneumonia atipik yang disebabkan oleh

    .pneumoniae, @.pneumoniae dan /egionella adalah golongan :

    akrolid baru (a$itromisin, klaritromisin, roksitromisin)

    Hluorokuinolon

    Doksisiklin

    "erapi Suli! %s&it'! t!erap()

    asa perawatan di rumah sakit sebaiknya dipersingkat dengan

    perubahan obat suntik ke oral dilanjutkan dengan berobat jalan, hal ini untuk

    mengurangi biaya perawatan dan men'egah infeksi nosokomial. !erubahan obat

    suntik ke oral harus memperhatikan ketersediaan antibiotik yang diberikan

    se'ara iv dan antibiotik oral yang efektivitasnya mampu mengimbangi efektiviti

    antibiotik iv yang telah digunakan.

    !erubahan ini dapat diberikan se'ara se3uential (obat sama, potensi

    sama), swit'h over (obat berbeda, potensi sama) dan step down (obat sama atau

    berbeda, potensi lebih rendah).

    @ontoh terapi sekuensial : /evoflo2a'in, o2iflo2a'in, atiflo2a'in

    @ontoh swit'h over : @efta$idim iv ke @iproflo2a'in oral

    @ontoh step down : 1moksisilin, @efuro2ime, @efota2ime iv ke @efi2ime oral.

    "bat suntik dapat diberikan > hari, paling aman hari, kemudian pada hari

    ke B diganti obat oral dan penderita dapat berobat jalan.

  • 5/28/2018 Referat Community Acquired Pneumonia

    10/16

  • 5/28/2018 Referat Community Acquired Pneumonia

    11/16

    Kriteria untuk perubahan obat suntik ke oral pada pneumonia komuniti :

    0idak ada indikasi untuk pemberian suntikan lagi

    0idak ada kelainan pada penyerapan saluran 'erna

    !enderita sudah tidak panas I ? jam

    ejala klinik membaik (mis : frekuensi pernapasan, batuk)

    /eukosit menuju normalnormal

    E*aluasi pengobatan

    4ika setelah diberikan pengobatan se'ara empiris selama >B F> jam

    tidak ada perbaikan, kita harus meninjau kernbali diagnosis, faktorfaktor

    penderita, obatobat yang telah diberikan dan bakteri penyebabnya, seperti

    dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

  • 5/28/2018 Referat Community Acquired Pneumonia

    12/16

  • 5/28/2018 Referat Community Acquired Pneumonia

    13/16

  • 5/28/2018 Referat Community Acquired Pneumonia

    14/16

    KO$PLIKASI

    Efusi pleura dan empyema

    0erjadi pada sekitar BCJ kasus, terutama pada infeksi bakterialakut berupa efusi parapneumonik gram negatif sebesar 9J,

    Staphylococcus aureus C9J. S. pneumoniae B99J, kuman anaerob

    CJ. &edangkan pada Mycoplasma pneumoniae sebesar >9J.

    @airannya transudat dan steril. 0erkadang pada infeksi bakterial terjadi

    empiema dengan 'airan eksudat.

    Komplikasi sistemik

    Dapat terjadi akibat invasi kuman atau bakteriemia berupa

    meningitis. Dapat juga terjadi dehidrasi dan hiponatremia, anemia pada

    infeksi kronik, peningguan ureum dan en$im hati. Kadangkadang terjadi

    peninggian fostase alkali dan bilirubin akibat adanya kolestasis

    intrahepatik.

    #ipoksemia akibat gangguan difusi.

    !neumonia kronik yang dapat terjadi bila pneumonia berlangsung lebih

    dari B minggu akibat kuman anaerob S. aureus, dan kuman ram ()

    seperti Pseudomonas aeruginosa.

    %ronkiektasis

    %iasanya terjadi karena pneunomia pada masa anak anak tetapi

    dapat juga oleh infeksi berulang di lokasi bronkus distal pada cysticfibrosis atau hipogamaglobulinemia, tuberkulosis, atau pneumonia

    nekrotikans.

  • 5/28/2018 Referat Community Acquired Pneumonia

    15/16

    PEN+EGA,AN

    !ola hidup sehat termasuk tidak merokok

    6aksinasi (vaksin pneumokokal dan vaksin influen$a)sampai saat ini masih

    perlu dilakukan penelitian tentang efektivitasnya. !emberian vaksin tersebut

    diutamakan untuk golongan risiko tinggi misalnya usia lanjut, penyakit kronik ,

    diabetes, penyakit jantung koroner, !!"K, #G6, dll. 6aksinasi ulang

    direkomendasikan setelah 8 > tahun. Efek samping vaksinasi yang terjadi

    antara lain reaksi lokal dan reaksi yang jarang terjadi yaitu hipersensitivitas

    tipe

    PROGNOSIS

    !ada umumnya prognosis adalah baik, tergantung dari faktor penderita,

    bakteri penyebab dan penggunaan antibiotik yang tepat serta adekuat.

    !erawatan yang baik dan intensif sangat mempengaruhi prognosis penyakit

    pada penderita yang dirawat. 1ngka kematian penderita pneumonia komuniti

    kurang dari CJ pada penderita rawat jalan , sedangkan penderita yang dirawat dirumah sakit menjadi >9J.

    enurut Gnfe'tious Disease &o'iety "f 1meri'a ( GD&1 ) angka kematian

    pneumonia komuniti pada rawat jalan berdasarkan kelas yaitu kelas G 9,5J dan

    kelas GG 9,J dan pada rawat inap kelas GGG sebesar >,?J, kelas G6 ?,>J dan

    kelas 6 >,>J. #al ini menunjukkan bahwa meningkatnya risiko kematian

    penderita pneumonia komuniti dengan peningkatan risiko kelas. Di &

    !ersahabatan pneumonia rawat inap angka kematian tahun 5? adalah 5,?J,

    tahun 5 adalah >5J, sedangkan di &-D Dr. &oetomo angka kematian >9

    CJ.

  • 5/28/2018 Referat Community Acquired Pneumonia

    16/16

    DA-"AR P#S"AKA

    1meri'an thora'i' so'iety. uidelines for management of adults with

    'ommunitya'3uired pneumonia. Diagnosis, assessment of severity,

    antimi'robial therapy, and prevention. 1m 4 espir @rit.@are ed >995+ 5:

    5F9CB.

    1ru L, %ambang &, Gdrus 1, ar'ellus &, &iti &, ed. %uku 1jar Glmu !enyakit

    Dalam 4ilid GGG. Edisi C. 4akarta: !usat !enerbitan Departemen G!D &@+>99.

    !erhimpunan Dokter !aru Gndonesia. !edoman Diagnosis dan

    penatalaksanaan !neumonia Komuniti.>99

    1rmitage K, Loodhead . =ew uidelines for the management of adult

    'ommunitya'3uired !neumonia. /ippin'ott Lilliams * Lilkins. >99F