48
Oleh : Oleh : Ryan Farried Ramadhan Ryan Farried Ramadhan Yolanda Yolanda Trisna Yunita Trisna Yunita Preseptor : dr. Hendriati, SpM Preseptor : dr. Hendriati, SpM

Referat Hifema Edit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Referat Hifema Edit

Oleh :Oleh :

Ryan Farried RamadhanRyan Farried Ramadhan

YolandaYolanda

Trisna YunitaTrisna Yunita

Preseptor : dr. Hendriati, SpMPreseptor : dr. Hendriati, SpM

Page 2: Referat Hifema Edit

Trauma okuli : trauma pada mata kerusakan pada bola mata, kelopak mata, saraf mata dan rongga orbita gangguan penglihatan

sering menyebabkan kebutaan unilateral pada anak dan dewasa muda

laki-laki : perempuan = 3:1

LATAR BELAKANG

Page 3: Referat Hifema Edit

Prevalensi kebutaaan akibat trauma okuli secara nasional belum diketahui dengan pasti

Survey Kesehatan Indra Penglihatan dan Pendengaran (1993-1996):trauma okuli penyebab kebutaan lain-lain sebesar 0,15% dari jumlah total kebutaan nasional yang berkisar 1,5%

Trauma okuli juga bukan merupakan 10 besar penyakit mata yang menyebabkan kebutaan

Page 4: Referat Hifema Edit

Secara umum, trauma okuli dibagi atas:• trauma okuli perforans • trauma okuli non perforans

Berdasarkan mekanisme trauma:• trauma mekanik • trauma radiasi• trauma kimia

Komplikasi erosi kornea, iridoplegia, hifema, iridosiklitis, edema retina dan koroid, ablasi retina hingga avulsi papil saraf optik

Page 5: Referat Hifema Edit
Page 6: Referat Hifema Edit

Konsekuensi : peningkatan TIO, kornea terkena darah, sinekia posterior atau anterior, dan katarak.

Oleh karena hifema dapat menyebabkan penurunan penglihatan yang signifikan, maka setiap dokter harus memperhatikan diagnosis, evaluasi, dan tata laksana hifema.

Page 7: Referat Hifema Edit
Page 8: Referat Hifema Edit
Page 9: Referat Hifema Edit

Anatomi bola mata Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang

dibungkus oleh tiga lapisan. Dari luar ke dalam, lapisan–lapisan tersebut adalah :

- Tunika Fibrosa (sklera/kornea), - Lamina Vaskulosa (koroid/badan siliaris/iris), - Tunika Sensoria (retina)

Tinjauan Pustaka

Page 10: Referat Hifema Edit

Anatomi Bola Mata

Page 11: Referat Hifema Edit

Pemasok utama orbita dan bagian-bagiannya berasal dari arteri ophtalmica, yaitu cabang besar pertama arteri karotis interna bagian intrakranial.

Cabang intraorbital: 1. arteri sentralis retina, yang memasuki nervus optikus sebesar 8-15 mm

di belakang bola mata2. arteri lakrimalis, yang memvaskularisasi glandula lakrimalis dan

kelopak mata atas3. cabang-cabang muskularis ke berbagai otot orbita4. arteri siliaris posterior longus dan brevis5. arteri palpebra medialis ke kedua kelopak mata6. arteri supra orbitalis serta supra troklearis

Vaskularisasi Bola Mata

Page 12: Referat Hifema Edit

Drainase vena-vena di orbita terutama melalui vena oftalmika superior dan inferior.

Vena oftalmika berhubungan dengan sinus kavernosus melalui fisura orbitalis superior dan dengan pleksus venosus pterigoideus melalui fisura orbitalis inferior.

Vaskularisasi bola mata

Page 13: Referat Hifema Edit

Vaskularisasi Bola Mata

Page 14: Referat Hifema Edit

Defenisi....

Page 15: Referat Hifema Edit

EpidemiologiEpidemiologi

Page 16: Referat Hifema Edit

Berdasarkan penyebab : Hifema traumatika Hifema akibat tindakan medis Hifema akibat inflamasi yang parah pada iris dan badan

silier. Hifema akibat kelainan sel darah atau pembuluh darah Hifema akibat neoplasma

KLASIFIKASI

Page 17: Referat Hifema Edit

Berdasarkan waktu terjadinya: Hifema primer

Hifema sekunder

KLASIFIKASI

Page 18: Referat Hifema Edit

Berdasarkan tampilan klinisnya dibagi menjadi

beberapa grade (Sheppard): Grade I : darah mengisi kurang dari sepertiga COA Grade II : darah mengisi sepertiga hingga setengah

COA Grade III : darah mengisi hampir total COA Grade IV : darah memenuhi seluruh COA

KLASIFIKASI

Page 19: Referat Hifema Edit

KLASIFIKASI

Page 20: Referat Hifema Edit

Trauma tumpul Kesalahan prosedur operasi mata Karsinoma Anomali vaskuler

Etiologi

Page 21: Referat Hifema Edit

Trauma penyebab paling sering Trauma tumpul pada mata tekanan yang sangat tinggi

tekanan diteruskan ke cairan badan kaca dan jaringan sklera peregangan dan robekan pada kornea, sklera sudut iridokornea dan badan siliar robekan vaskular perdarahan hifema

Patofisiologi

Page 22: Referat Hifema Edit

Perdarahan pada COA aktivasi mekanisme hemostasis : TIO meningkat Spasme vaskuler Pembentukan fibrinBekuan darah (4 – 7 hari) fibrinolisis disolusi

Hasil degradasi keluar dari bilik mata depan jalinan trabekular dan aliran uveaskleral

Page 23: Referat Hifema Edit

Mekanisme terjadinya trauma tumpul pada bola mata

Page 24: Referat Hifema Edit

Perdarahan primer : segera sesudah trauma Perdarahan sekunder :

• Hari ke-5 setelah trauma

• Lebih hebat dari perdarahan primer

Page 25: Referat Hifema Edit

Penyembuhan darah pada COA:

• Melalui sudut COA kanal schlemm

• Diabsorpsi oleh permukaan iris enzim fibrinolitik

Sebagian darah dikeluarkan dalam bentuk hemosiderin.

Penumpukan ke lapisan kornea hemosiderosis atau imbibisi kornea

Page 26: Referat Hifema Edit

Hifema temuan klinis yang berhubungan :

• Resesi sudut mata yang berkaitan dengan timbulnya glaukoma sekunder di kemudian hari.

• Iritis traumatik

• Perubahan pigmen iris

• Perubahan pada kornea, mulai dari abrasi endotel kornea hingga ruptur limbus

Page 27: Referat Hifema Edit

Kelainan pupil : miosis dan midriasis Siklodialisis, iridodialisis, robekan pupil, subluksasi

lensa, dan ruptur zonula zinn Kelainan pada segmen posterior : perdarahan vitreus,

jejas retina (edema, perdarahan, dan robekan), dan ruptur koroid

Atrofi papil peninggian tekanan intraokular

Page 28: Referat Hifema Edit

1. ANAMNESIS Waktu kejadian, proses terjadi trauma, benda

penyebab Keluhan : ketajaman penglihatan dan nyeri serta

keluarnya darah Pertolongan sebelumnya Riwayat kesehatan mata sebelum trauma

Diagnosis

Page 29: Referat Hifema Edit

2. Pemeriksaan klinis Perdarahan pada COA Gangguan visus Pewarnaan darah pada kornea Tanda-tanda iritasi konjungtiva dan pericorneal Fotofobia, penglihatan ganda, blefarospasme Keluhan umum : letargic, disorientasi, somnolen

Page 30: Referat Hifema Edit
Page 31: Referat Hifema Edit

Darah pada COA TIO >>> glaukoma sekunder :

• Bertambahnya isi kamera anterior

• Massa darah menyumbat jaringan trabekulum mengalirkan humor aqueous dari kamera anterior

Pemeriksaan fundus ditunggu hingga hifema hilang

Mengetahui kerusakan pada segmen posterior bola mata

Page 32: Referat Hifema Edit

3. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan ketajaman penglihatan Pemeriksaan lapangan pandang Pengukuran tonografi Slit Lamp Biomicroscopy kedalaman COA dan iridocorneal

contact, aqueous flare, dan synechia posterior. Pemeriksaan oftalmoskopi

Page 33: Referat Hifema Edit

Prinsip perawatan : Menghentikan perdarahan. Menghindarkan timbulnya perdarahan sekunder. Mengeliminasi darah dari bilik depan bola mata dengan

mempercepat absorbsi. Mengontrol glaukoma sekunder dan menghindari komplikasi yang

lain. Berusaha mengobati kelainan yang menyertainya.

Penatalaksanaan

Page 34: Referat Hifema Edit

Jenis perawatan : Perawatan konservatif

• Bedrest

• Bebat mata

• Medikamentosa Perawatan operatif

Page 35: Referat Hifema Edit

a. Bedrest/tirah baring Pasien terlentang dengan kepala diangkat 30° - 45° (posisi

semi Fowler) selama 5 hari Tujuan :

• Mengurangi tekanan darah pada pembuluh darah iris

• Memudahkan evaluasi jumlah perdarahan

• Mempercepat absorbsi darah

• Mengurangi timbulnya komplikasi perdarahan sekunder

Perawatan Konservatif

Page 36: Referat Hifema Edit

b. Bebat mata mengurangi pergerakan bola mata yang sakit

c. Pemakaian obat-obatan

Tujuan : Menghentikan perdarahan Menekan komplikasi

Page 37: Referat Hifema Edit

Koagulansia

• Untuk menekan perdarahan

• Preparat : Anaroxil, Adona AC, Coagulen, Transamin, vitamin K dan C

• Dosis : 250 mg 4 kali sehari selama 5 hari

• Hifema baru dan berisi darah segar anti fibrinolitik ( Transamin / transamic acid )

Page 38: Referat Hifema Edit

Midriatika miotika Masing-masing memberikan keuntungan Miotika :

• Mempercepat absorbsi

• Meningkatkan kongesti Midriatika :

• mengistirahatkan perdarahan

• Bila terdapat komplikasi iridocyclitis

Midriatika dan miotika diberikan bersamaan dengan interval 30 menit 2 kali sehari

Page 39: Referat Hifema Edit

Ocular hypotensive drug

• Bila tanda-tanda kenaikan TIO (+) : acetazolamide atau gliserin dan manitol nilai selama 24 jam

• TIO tetap tinggi parasentesa TIO normal beri diamox, evaluasi tiap hari TIO tetap normal dan darah masih ada ( hari 5 – 9) parasentesa kembali

Page 40: Referat Hifema Edit

Indikasi:

1. Ditemukan glaukoma sekunder

2. Tanda imbibisi kornea atau hemosiderosis kornea

3. Tidak ada pengurangan dari tingginya hifema dengan perawatan non-operasi selama 3 - 5 hari.

2. Tindakan Operatif

Page 41: Referat Hifema Edit

Untuk mencegah atropi papil saraf optik dilakukan pembedahan bila

• Tekanan bola mata maksimal > 60 mmHg selama 2 hari

• Tekanan bola mata maksimal > 35 mmHg selama 7 hari

Untuk mencegah imbibisi kornea,dilakukan pembedahan bila :

• Tekanan bola mata rata-rata > 25 mmHg selama 5 hari

• Bila terdapat tanda-tanda dini corneal blood staining

Untuk mencegah sinekia posterior perifer dilakukan pembedahan bila :

• Hifema total bertahan selama 5 hari

• Hifema dengan volume < 50% yang gagal dengan terapi dan bertahan selama 8 hari

Pada pasien dengan sickle hemoglobinopathies

• hifema berapapun ukurannya dengan tekanan Intra ocular ≥ 25 mmHg selama 24 jam atau lebih.

• Jika TIO meningkat secara berulang dengan tekanan >30 mmHg selama 2-4 hari

Pedoman Terapi Pembedahan pada Hifema Traumatika

Page 42: Referat Hifema Edit

1. Perdarahan sekunder

2. Glaukoma sekunder

3. Hemosiderosis kornea

4. Sinekia posterior

5. Atrofi optik

6. Uveitis

KOMPLIKASI

Page 43: Referat Hifema Edit

• Tergantung pada banyaknya darah yang tertimbun pada kamera okuli anterior.

– Biasanya hifema dengan darah yang sedikit dan  tanpa disertai glaukoma, prognosisnya baik karena darah akan diserap kembali dan hilang sempurna dalam beberapa hari

– Hifema yang telah mengalami glaukoma, prognosisnya bergantung pada seberapa besar glaukoma tersebut menimbulkan defek pada ketajaman penglihatan

– Bila tajam penglihatan telah mencapai 1/60 atau lebih rendah maka prognosis penderita adalah buruk (malam) karena dapat menyebabkan kebutaan

PROGNOSIS

Page 44: Referat Hifema Edit

PENUTUP

Page 45: Referat Hifema Edit

• Hifema keadaan dimana terdapat darah di dalam bilik mata depan, yaitu daerah di antara kornea dan iris, yang dapat terjadi akibat:

– trauma tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar dan bercampur dengan humor aqueus yang jernih.

– kesalahan prosedur operasi mata.

– adanya tumor mata (contohnya retinoblastoma).

– kelainan pembuluh darah (contohnya juvenile xanthogranuloma).

Page 46: Referat Hifema Edit

• Penegakan diagnosis hifema berdasarkan adanya riwayat trauma

• Pada gambaran klinik ditemukan adanya perdarahan pada COA, kadang-kadang ditemukan gangguan visus

• Ditemukan adanya tanda-tanda iritasi dari conjunctiva dan pericorneal, fotofobia, penglihatan ganda, blefarospasme, edema palpebra, midriasis, dan sukar melihat dekat

• Kemungkinan disertai gangguan umum yaitu letargic, disorientasi atau somnolen.

Page 47: Referat Hifema Edit

Penatalaksanaan hifema pada prinsipnya dibagi dalam 2 golongan besar yaitu:

• konservatif/tanpa operasi

• operatif. Tindakan ini bertujuan untuk:

• menghentikan perdarahan

• menghindarkan timbulnya perdarahan sekunder

• mengeliminasi darah dari bilik depan bola mata dengan mempercepat absorbsi

• mengontrol glaukoma sekunder

• menghindari komplikasi yang lain

• berusaha mengobati kelainan yang menyertainya

Page 48: Referat Hifema Edit

TTEERRIIMMA A KKAASSIIHH