23
GANGGUAN MENTAL DAN PRILAKU AKIBAT PENGGUNAAN KAFEIN Oleh Bayu Pratama Pembimbing Dr. Lucy Marturia B, Sp. KJ Referat Psychiatry KEPANITERAAN KLINIK ILMU PSIKIATRI RSKJ SOEPRAPTO BENGKULU – UNIVERSITAS BENGKULU

referat Psikiatri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat

Citation preview

Page 1: referat  Psikiatri

GANGGUAN MENTAL DAN PRILAKU AKIBAT PENGGUNAAN KAFEIN

Oleh Bayu Pratama

PembimbingDr. Lucy Marturia B, Sp. KJ

Referat Psychiatry

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PSIKIATRI RSKJ SOEPRAPTO BENGKULU – UNIVERSITAS BENGKULU

Page 2: referat  Psikiatri

Latar Belakang

Kafein, alkaloid: methylxanthine rasa: pahit berbentuk kristal.

Di AS, 80 %, dewasa : rata-rata 200 mg kafein/day.

Di Indonesia, kedua pengkonsumsi kopi terbesar di Asia setelah Jepang.

3,6 juta bungkus pada tahun 2012. satu cangkir kopi : 100 sampai 150 mg kafein. Di dunia, kafein: << rasa kantuk,

meningkatkan mood dan kognisi, stimulasi.

Page 3: referat  Psikiatri

Masalah

Bagaimanakah gangguan mental dan prilaku akibat penggunaan kafein ?

Page 4: referat  Psikiatri

Tujuan penulisan

Mengetahui neurofarmakologi dari penggunaan kafein.

Mengetahui gangguan mental dan prilaku terkait dengan penggunaan kafein.

Mengetahui perbedaan gejala intoksikasi kafein dan putus kafein

Mengetahui tata laksana dari penyalahgunaan kafein.

Page 5: referat  Psikiatri

KAFEIN

Nama lain1,3,5-trimethylxanthine Proses metabolisme kafein terjadi di hati

menjadi tiga: paraxanthine (84 %), theobromine (12 %) dan theophylline (4 %).

Page 6: referat  Psikiatri

Sumber kafein

Page 7: referat  Psikiatri
Page 8: referat  Psikiatri
Page 9: referat  Psikiatri

Neurofarmakologi kafein

waktu paruh 3-10 jam konsentrasi puncak 30-60 menit Kafein dapat melewati BBB

Page 10: referat  Psikiatri

Neurofarmakologi

antagonis reseptor adenosin Aktivasi reseptor adenosin -> aktif

protein G inhibisi (Gi) menginhibisi second-messenger cyclic

adenosine monophosphate (cAMP). konsentrasi cAMP intraneuronal di

dalam neuron

Page 11: referat  Psikiatri

neurofarmakologi

Page 12: referat  Psikiatri

Penyalahgunaan Kafein

dosis sekitar 100 mg: euforia ringan dosis 300 mg: kecemasan dan

disforia ringan pada manusia. gangguan tidur : 400 mg kafein 3 kali

sehari selama 7 hari.

Page 13: referat  Psikiatri

Diagnosis gangguan yang berhubungan dengan kafein

riwayat konsumsi produk kafein gejala putus kafein periode konsumsi

kafein dihentikan atau sangat dikurangi? Dd/ gangguan kecemasan menyeluruh,

gangguan panik dengan /tanpa agorafobia, gangguan defisit atensi/ hiperaktivitas, dan gangguan tidur.

Page 14: referat  Psikiatri

Kriteria diagnosis intoksikasi kafein

Page 15: referat  Psikiatri

Kriteria Putus kafein

Page 16: referat  Psikiatri

Gangguan kecemasan akibat kafein

Kafein :stimulan denyut jantung -> kegugupan dan agitasi.

Bagi seseorang memiliki gangguan cemas, kafein dapat mencetuskan serangan panik.

bagi seseorang yang tidak biasanya cemas, kafein dapat menyebabkan kecemasan.

Page 17: referat  Psikiatri

Gangguan tidur akibat kafein

Kafein: menghambat fungsi adenosin Aktivitas di otak hormon epinefrin dilepaskan denyut jantung, tekanan darah,

suplai darah ke otot-otot.

Page 18: referat  Psikiatri

kafein neurotransmitter dopamin di otak

kontrol motorik, motivasi, arousal, reward dan kognisi.

insomnia

Page 19: referat  Psikiatri

Kafein dan Skizofrenia

Blokade reseptor adenosin: kafein meningkatkan aktivitas

dopaminergik dan mengakibatkan eksaserbasi

gejala psikotik

Page 20: referat  Psikiatri

Tata laksana

menghentikan atau mengurangi konsumsi produk yang mengandung kafein.

Pasien yg kebiasaan mengkonsumsi kopi atau minuman berkafein

dianjurkan air atau kopi tanpa kafein. analgesik seperti aspirin mengatasi nyeri

kepala dan nyeri otot. Jika diperlukan, benzodiazepine (jarang)

dosis kecil.

Page 21: referat  Psikiatri

Kesimpulan

Kafein: euforia ringan kecemasan, meningkatkan kecemasan,

disforia, serta gangguan tidur seperti insomnia.

Konsumsi kafein dosis berlebih menimbulkan: intoksikasi kafein: kecemasan, agitasi dan keluhan psikofisiologis: seperti kedutan otot, wajah kemerahan, mual, diuresis, gangguan gastrointestinal, dan keringat berlebihan.

Page 22: referat  Psikiatri

kesimpulan

Kafein terbukti menimbulkan eksaserbasi gejala psikotik pada pasien dengan skizofrenia.

Pengobatan utama untuk gangguan berhubungan dengan kafein adalah menghentikan / mengurangi konsumsi produk yang mengandung kafein dari diet atau kebiasaan seseorang.

Tatalaksana sesuai gejala

Page 23: referat  Psikiatri