Referat Radiologi PRINT Fix

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    1/27

    BAGIAN RADIOLOGI REFERAT

    FAKULTAS KEDOKTERAN MARET 2015

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    KARSINOMA ESOFAGUS

    OLEH :

    A. FITRI EKAWATI S

    PEMBIMBING :

    dr. Iri!i B"r# M.K$%# S&.Rd

    TUGAS KEPANITRAAN KLINIK BAGIAN RADIOLOGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

    MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    2015

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    2/27

    A. PENDAHULUAN

    Tumor yaitu pertumbuhan abnormal jaringan atau sel yang menimbulkan multiplikasi sel-

    sel tidak terkontrol, progresif dan tidak melakukan fungsi fisiologis, dinamakan neoplasma.

    Tumor dibagi atas tumor jinak ( benigna) dan maligna (ganas = kanker). Tumor ganas ( kanker)

    esophagus yaitu istilah untuk penyakit esophagus dimana sel-sel esophagus abnormal membelah

    tanpa control dan dapat menginvasi jaringan lain. Salah satu tumor ganas yang paling sering

    didapatkan di esophagus yaitu karsinoma sel skuamosa.

    !arsinoma esophagus merupakan tumor ganas terbanyak ke-" di dunia, menduduki posisi

    ke-# dari penyebab kematian seluruh dunia. $i %merika Serikat sebagian besar kasus terjadi

    pada orang de&asa berusia lebih dari ' tahun dengan ratio laki-laki terhadap perempuan *.+,

    ambaran klinis karsinoma esophagus memiliki onset yang lambat dan menyebabkan

    disfagia serta obstruksi secara bertahap dan lambat. Terjadi penurunan berat badan , anoreksia,

    rasa lelah, dan kelemahan tubuh yang diikuti oleh nyeri, biasanya berkaitan dengan menelan.

    !ebanyakan pasien dengan kanker esophagus dating dengan disfagia. emeriksaan

    barium meal sering digunakan untuk mengevaluasi pasien dan pemeriksaan barium meal

    merupakan teknik sensitive pada kanker esophagus. omputed Tomography scanner (T

    Scan)telah menjadi modalitas utama dalam penentuan stadium pada kanker esophagus,

    meningkatnya penggunaan endoskopik ultrasonografi dan ositron /mission Tomography (/T)

    telah meningkatkan algoritma dalam penentuan stadium yang baru didiagnosis kanker

    esophagus. Saat ini penggunaan kombinasi T, endoskopi ultrasonografi, dan /T dianjurkan

    untuk menentukan apakah pasien harus diobati dengan operasi, kemoterapi atau kombinasi

    kemoterapi dan terapi radiasi0

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    3/27

    A. ANATOMI

    /sophagus merupakan salah satu saluran cerna bagian atas yang penting dalam mengolah

    makanan sehari-hari. /sophagus merupakan organ tubuler yang bermula dari setinggi musculus

    krikofaringeus dan berakhir di gastroesofageal junction setinggi hiatus diafragma.

    /sophagus bera&al dari faring, melalui rongga tora1 menembus diafragma mencapai

    bagian kardia gaster. anjang esophagus pria sekitar +'- cm, &anita sekitar +-+2 cm.

    panjang esophagus segmen servikal -' cm, segmen thorakal 2-++ cm, abdominal -# cm.

    dengan endoskopi, dari gigi seri sampai aditus esophagus oto krikofaringeus sepanjang ' cm,

    hingga kardia panjang keseluruhan esophagus adalah "-02 cm. aditus esophagus mula dari

    margo inferior kartilago krikoidea, setara dengan bidang korpus vertebra servikal 34,

    membentuk konstruksi pertama esophagus normal, tepat digaris tengah tubuh. 5erjalan ke

    ba&ah condong ke sisi kiri, pada area vertebra torakalis 444,43 posisinya paling kiri, dibidang

    vertebra torakalis 3 karena desakan arkus aorta, esophagus kembali di garis tengah, disini2

    mele&ati arkus aorta, membentuk konstruksi kedua esophagus. 6ebih keba&ah, ia agak

    kekanan, di antara vertebra torakalis 3444 hingga 7, esophagus berada di anterior aorta,

    kembali berjalan di sisi kanan, di depan aorta menembus diafragma di hiatus esophagus masuk

    ke rongga abdomen, ketika menembus krus diafragma membentuk konstruksi ke tiga

    esophagus. ,+

    asokan darah esophagus bersfat segmental, segmen servical berasal dari arteri tiroidea

    inferior8 segmen torakal dari arteri bronchial dan ramus esophageal aorta ascendens, pada 9':

    individu berasal dari satu cabang dari arteri bronchial dekstra dan dua cabang dari arteri

    bronchial sinistra, ditambah dua cabang langsung dari cabang langsung dari ramus esophageal

    aorta memasok segmen torakal esophagus 8 segmen abdominal dari arteri frenikus inferior

    kanan dan kiri, dan ramus ascendence dari arteri gastrika sinistra, saling berhubungan di

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    4/27

    dinding esophagus. 3ena bagian atas masuk ke vena tiroidea inferior, bagian tengah masuk ke

    vena a;igos dan vena hemia;igos bagian ba&ah ke vena gastrika dan berhubungan ke system

    vena porta.+

    ambar . %natomi system digestif gambar

    +. %natomi esophagus

    gambar . asokan darah esophagus, arteri dan vena

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    5/27

    embuluh limfe esophagus membentuk pleksus didalam mukosa, submukosa, lapisan

    otot dan tunika adventitia. $ibagian sepertiga cranial, pembuluh ini berjalan secara

    longitudinal bersamaan dengan pembuluh limfe dari faring ke kelenjar leher sedangkan dari

    bagian duapertiga kaudal dialirkan ke kelenjar seliakus, seperti pembuluh limfe dari lambung.+

    ambar 0. %liran limfatik esophagus

    /sophagus dipersarafi oleh saraf simpatis dan parasimpatis. /sophagus pars servikal

    dpersarafi oleh nervus laringeus rekuren yang bersal dari nervus vagus. abang nervus vagus

    dan nervus laringeus rekurens kiri mempersarafi esophagus thorakalis atas.

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    6/27

    dan kanan berjalinan dengan serabut simpatis membentuk pleksus esophagus. ersarafan

    simpatis bersal dari ganglion servikal superior rantai simpatis, n. splanikus mayor, pleksus

    aortic thoracikus dan ganglion seliakus.+

    B. DEFENISI

    Tumor yaitu pertumbuhan abnormal jaringan atau sel yang menimbulkan multiplikasi sel-

    sel tidak terkontrol, progresif dan tidak melakukan fungsi fisiologis, dinamakan neoplasma.

    Tumor dibagi atas tumor jinak ( benigna) dan maligna (ganas = kanker). Tumor ganas

    ( kanker) esophagus yaitu istilah untuk penyakit esophagus dimana sel-sel esophagus

    abnormal membelah tanpa control dan dapat menginvasi jaringan lain.

    !anker esophagus adalah karsinoma yang bersal dari epitel berlapis gepeng yang

    melapisi lumen esophagus. !anker esophagus dimulai dari lapisan dalam (mukosa) dan

    tumbuh hingga ke submukosa dan lapisan otot . hampir "': tumor yang ada di esophagus

    adalah tumor yang bersifat ganas.,'

    !lasifikasi histology tumor esophagus.#

    Tumor jinak Tumor ganasTumor epitel apilloma skuamosa

    olip!arsinoma sel skuamosa,

    adenokarsinoma, karsinoma

    kistika adenoid, karsinoma

    mukoepidermoid, karsinoma

    adenoskuamosa, karsinoma

    tak berdiferensiasi

    Tumor nonepitel 6eiomioma leiomiosarkoma

    Tumor lain !arsinosarkoma, melanoma maligna, mioblastoma

    Tumor metastatik ke

    esophagus

    ayudara, rongga mulut, lambung, ginjal, prostat, testis

    '. EPIDEMIOLOGI

    !anker esophagus adalah penyebab paling umum ketujuh kematian kanker pada

    pria.Tingkat kelangsungan hidup ' tahun +-+9 adalah ":. The %merican ancer

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    7/27

    Society memperkirakan bah&a 9."" kasus baru kanker esofagus (0.00 pada laki-laki dan

    .'' perempuan) akan terjadi di %merika Serikat pada tahun +8 '.+ orang (+.++ laki-

    laki dan +."" perempuan) diharapkan untuk mati dari penyakit ini.Tingkat kejadian

    adenokarsinoma esofagus di %merika Serikat menunjukkan peningkatan rata-rata tahunan

    sebesar ,9: pada pria dan ,": pada &anita dari tahun """ sampai +2. 4nsiden karsinoma

    esofagus adalah sekitar -# kasus per . orang, meskipun daerah endemis tertentu

    tampaknya memiliki lebih tinggi tingkat per kapita. 4nsiden yang disesuaikan menurut umur

    adalah ',2 kasus per . orang./pidemiologi kanker esofagus telah berubah signifikan

    selama beberapa dekade terakhir di %merika Serikat. Sampai tahun "9-an, karsinoma sel

    skuamosa adalah jenis yang paling umum dari kanker esophagus ("-"':). 4tu terletak di

    esophagus pars thorakal dan paling sering pria %frika-%merika yang terkena dengan sejarah

    panjang merokok dan konsumsi alkohol. Selama 0 dekade terakhir, kejadian adenokarsinoma

    dari distal esofagus dan gastroesophageal junction telah meningkat secara progresif. Saat ini,

    menyumbang lebih dari 9: dari semua kasus baru kanker esophagus.'

    !anker esophagus adalah penyebab utama ketujuh kematian kanker di seluruh dunia. $i

    beberapa daerah, seperti daerah 4ran utara, beberapa daerah selatan usia, dan hina utara,

    kejadian karsinoma esofagus dapat setinggi 2 kasus per . penduduk. Tidak seperti di

    %merika Serikat, karsinoma sel skuamosa bertanggung ja&ab atas "': dari semua kanker

    kerongkongan di seluruh dunia. >enis kelamin dan demografi yang berkaitan dengan usia

    !anker esophagus umumnya lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada &anita. 6aki-

    laki-ke-&anita rasio -0* . !anker esofagus terjadi paling sering selama dekade keenam dan

    ketujuh kehidupan. enyakit ini menjadi lebih umum dengan usia lanjut8 itu adalah sekitar +

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    8/27

    kali lebih sering terjadi pada orang yang lebih tua dari #' tahun daripada pada orang di ba&ah

    usia tersebut.'

    D. ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

    /tiologi karsinoma esofagus diduga terkait dengan paparan dari mukosa esofagus

    terhadap rangsangan berbahaya atau beracun, sehingga urutan displasia menjadi karsinoma in

    situ menjadi karsinoma. $alam budaya 5arat, bukti retrospektif telah terlibat rokok merokok dan

    paparan alkohol kronis sebagai faktor etiologi yang paling umum untuk karsinoma sel skuamosa.

    4ndeks massa tubuh yang tinggi, /$, dan resultan 5arrett esophagus merupakan faktor

    terkait untuk adenokarsinoma esofagus. !ekurangan gi;i telah diakui sebagai faktor yang

    berkontribusi. $i daerah berisiko tinggi seperti bagian dari hina dan 4ran, kekurangan vitamin

    (misalnya, riboflavin) atau mikronutrient mungkin memainkan peran dalam penyebab kanker

    esofagus. Sebuah genome asosiasi studi oleh ?u et al mengidentifikasi tujuh kerentanan lokus

    pada kromosom '@, #p+, @+, +@+0, dan +@++, menunjukkan keterlibatan beberapa

    lokus genetik dan gen-lingkungan interaksi dalam perkembangan kanker esofagus. 4ndividu

    dengan kelainan genetik Tylosis palmaris et plantaris beresiko sangat tinggi untuk kanker

    esophagus. Sindrom lummer-3inson juga meningkatkan risiko. enggunaan bifosfonat dapat

    mengakibatkan esofagitis dan telah diusulkan sebagai faktor risiko untuk kanker esofagus.

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    9/27

    5elanda ohort Study, sebuah studi prospektif di +.2'+ peserta, menunjukkan efek

    gabungan dari merokok dan konsumsi alkohol terhadap risiko karsinoma sel skuamosa esofagus.

    $i antara peserta yang minum gram atau lebih etanol harian, kejadian yang disesuaikan

    multivariabel asio tingkat () untuk esophageal s@uamous cell carcinoma adalah 0.#

    dibandingkan dengan abstain. untuk perokok saat ini yang mengkonsumsi lebih dari ' g A

    hari etanol adalah 2.' jika dibandingkan dengan bukan perokok yang mengkonsumsi kurang

    dari ' g A hari etanol. Tidak ditemukan hubungan antara konsumsi alkohol dan adenokarsinoma

    esofagus. Sebaliknya, risiko karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma esofagus meningkat di

    kalangan perokok.

    ',9

    2. I!+$)%i

    Buman papillomavirus (B3) infeksi telah diakui sebagai faktor yang berkontribusi

    terhadap kanker esophagus .

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    10/27

    empedu dan berkembang menjadi (5arrett) metaplasia, displasia ringan, bermutu tinggi

    displasia, dan akhirnya adenokarsinoma. Sekitar -': pasien yang menjalani endoskopi untuk

    evaluasi gejala /$ yang ditemukan memiliki 5arrett epitel.

    !askade kejadian yang mengarah dari penyakit

    gastroesophageal reflu1 menjadi adenokarsinoma.

    dilaporkan terdapat keterkaitan antara faktor resiko yang disebutkan sebelumnya dengan

    perubahan molecular, sebagai contoh, gen penekan tumor T' abnormal pada hampir ':

    karsinoma sel skuamosa dan berkaitan dengan pemakaian tembakau dan alcohol , frekuensi

    mutasi T' pada esophagus baret meningkat seiring dengan meningkatnya derajat dysplasia

    mukosa. ,,',9

    Caktor resiko pada karsinoma sel skuamosa esofagus

    E%(+i/i% )r(!i%

    /sofagitis lama

    %kalasia

    Sindrom lummer-vinson ( selaput esofagus, anemia kikrositik

    hipokrom, glositis atrofikans)

    G "id&

    !onsumsi alkohol

    enyalahgunaan tembakau

    M)!!

    $efisiensi vitamin (%,, riboflavin, tiamin, piridoksin)

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    11/27

    $efisiensi trace metal ( seng, molibdenum)

    encemaran makanan oleh fungus

    !andungan nitritA nitrosamin yang tinggi

    Pr$di%&(%i%i $!$/i)

    Tilosis ( hiperkeratosis telapak tangan dan kaki)

    E. DIAGNOSIS

    $iagnosis ditegakkan dengan anamnesis gejala dan keluhan penyakit, pemeriksaan fisik,

    pemeriksaan penunjang rutin, dan pemeriksaan esofagogram (rontgen barium meal) dan

    pemeriksaan endoskopi saluran cerna bagian atas beserta biopsy untuk pemeriksaan patologi

    anatomi. emeriksaan penunjang lain untuk staging dan melihat adanya metastasis antara lain

    pemeriksaan T-scan toraks, D4 toraks, pemeriksaan endosonografi.

    1. G-r! K*i!i%

    M!i+$%/%i )*i!i% )!)$r $%(&"%

    a. ejala kanker superficial esophagus

    Emumnya kanker superficial esophagus memiliki gejala yang pasti tapi relative

    ringan, manifestasi utama berupa terasa tidak nyaman di balik tulang dada ketika

    makan, terasa gesekan, sedikit nyeri atau terasa ada benda asing mengganjal. ejala

    demikian sering kali hanya muncul &aktu menelan makanan, pada mulanya

    intermitten, kemudian secara bertahap menjadi sering. +

    b. ejala stadium sedang lanjut

    $isfagia progresif merupakan gejala khas kanker esophagus stadium sedang dan

    lanjut, yaitu pada mulanya &aktu menelan makanan padat terasa hambatan menelan,

    selanjutnya mengonsumsi makanan setengah padat atau bahkan cair pun timbul gejala

    tersebut, akhirnya dapat berkembang menjadi setetes air pun sulit le&at. 6aju progresi

    gejala ini bervariasi besar menurut tipe patologik berbeda, umumnya tipe fungasi, tipe

    intraluminal dan tipe ulseratif lebih ringan dibandingkan tipe lainnya. Duntah lender

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    12/27

    merupakan gejala yang sering ditemukan juga pada kanker esophagus, volume yang

    keluar bertambah sesuai derajat obstruksi tumor. !arena ludah dan sekret esophagus

    tidak dapat mengalir ke lambung, ditambah kanker dan peradangan menyebabkan

    kelenjar esophagus dan kelenjar air liur secara refle1 bertambah sekretnya, cairan ini

    semua menumpuk di lumen esophagus di atas tumor. !etika volumenya berlebihan,

    akan muntah keluar dan masuk ke saluran nafas dan dapat menimbulkan pneumonia

    aspirasi.ika nyeri sangat hebat disertai demam, sering

    menjadi petanda a&al terjadi perforasi tumor.

    !arena masukan nutrisi berkurang, muntah banyak mucus, nyeri dan kegundahan

    psikis, jelas menimbulkan malnutrisi, dehidrasi dan penurunan berat badan. Tumor

    menginvasi trakea, timbul obstruksi saluran napas dan sulit bernapas8 penetrasi ke

    trakea atau bronkus menimbulkan fistel esofagotrakeal atau fistel esofagobronkial,

    mediastinitis, abses dan lain-lain. Tumor menkan atau menginvasi nervus rekuren

    laringeus timbul paralisis pita suara sehingga serak8 invasi pembuluh darah besar

    dapat menimbulkan perdarahan massif. Selain itu dapat juga terjadi pneumonia, abses

    paru perikarditis, hidrotoraks dan asites. $i hati, paru,otak dan organ lain serta

    kelenjar limfe supraklavikular dapat terjadi metastasis, akibatnya timbul ikterus,

    asites, gagal hati hingga koma, dispnea, anasarka, dan gejala lain.+

    2. S/i! )!)$r $%(&"%

    . K*%i+i)%i %/di- TNM

    ada tahun "29 The %merican >oint ommittee on ancer Staging (%>) dan

    persatuan anti kanker 4nternational (E4) untuk pertamakali menentukan system

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    13/27

    klasifikasi stadium T memakai system klasifikasi stadium edisi ++.+

    TEDF 4D/ (T)

    T7 Tumor primer tidak dapat ditentukan

    T Tidak ada bukti tumor primer

    Tis !arsinoma in situ

    T Tumor hanya mengenai lamina propria atau submukosa

    T+ Tumor mengenai tunika muskularis

    T Tumor mengenai tunika fibrosa esophagus

    T0 Tumor mengenai organ sekitar

    !/6/% 64DC/ /4F%EB 6%4Da T%! 5/6%!E

    Db D/T%ST%S4S

    D/T%ST%S4S >%EB 6%4% 64DC/ %FT% %5$FD4%EB 6%4

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    14/27

    . P$!(*(!! %/di- )*i!i%

    Stadium * Tis

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    15/27

    esophagus.namun secara umum foto polos pada thora1 sedikit memberikan informasi

    yang berguna.2

    . E%(+(r+i

    emeriksaan dengan barium meal merupakan pilihan untuk pemeriksaan penunjang

    a&al. $imana pada pemeriksaan ini menggunakan kontras barium sulfat, pasien

    menelan kontras dengan tujuan kontras akan membentuk esophagus dengan jelas,

    pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat apakah ada kelainan pada permukaan

    dinding esophagus. Tetapi pemeriksaan ini tidak dapat digunakan untuk menentukan

    seberapa jauh kanker telah bermetastase.",

    ambaran radiologi pada pemeriksaan barium- >enis polipoid * berupa massa intralumen yang menonjol ke dalam lumen

    esophagus yang menyebabkan defek pengisisan pada jalur yang terisi barium

    - >enis infiltratif * penyebaran tumor di ba&ah mukosa esophagus tanpa perluasan

    ke dalam lumen, dapat menyebabkan penyempitan. !emudian terdapat infiltrasi

    mukosa yang menyebabkan ulserasi dan batas yang tidak teratur pada

    esophagus.

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    16/27

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    17/27

    4. E!d(%4(&i4

    %(!(r&"

    esofagus normal memiliki

    lima lapisan seperti

    yang digambarkan oleh endoskopik sonografi. 6apisan terdalam adalah hyperechoic

    dan sesuai dengan mukosa superfisial. 6apisan berikutnya adalah hypoechoic dan

    sesuai dengan mukosa dalam dan mukosa muskularis. 6apisan ketiga adalah lagi

    hyperechoic dan sesuai dengan submukosa dan interfase dengan propria muskularis.

    6apisan berikutnya adalah hypoechoic dan sesuai dengan propria muskularis dan

    lapisan kelima hyperechoic dan sesuai dengan adventitia. . Crekuensi yang digunakan

    pada transduser ES endoskopiadalah 9.' atau + DB;. !anker esophageal muncul

    massa yang hypoechoic yang dapat mengganggu pola berlapis ini. Sonografi

    endoskopik mungkin sulit pada pasien dengan tumor stenosis mana endoskopi tidak

    dapat mele&ati tumor menghalangi lumen esofagus. ES /ndoskopi dan ultrasound

    dipandu biopsi berguna untuk mendeteksi dan mengkonfirmasikan kelenjar getah

    bening metastasis dalam penelitian yang telah dievaluasi celiac kelenjar getah bening

    metastasis pada pasien dengan kanker kerongkongan. !ebanyakan setuju bah&a ES

    endoskopi adalah metode terbaik untuk pementasan locoregional dan juga telah

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    18/27

    digunakan untuk menentukan prognosis . Denggabungkan ES endoskopi dan

    temuan T lebih meningkatkan akurasi untuk T

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    19/27

    ontrast-enhanced T scan salah satu pemeriksaan yang penting dalam penentuan

    stadium pada karsinoma esofaghus. $imana pemeriksaan radiologi ini menentukan sejauh mana

    tumor penyebaran tumor didalam esophagus, invasi struktur mediastinum, keterlibatan kelenjar

    limfe supraklavikula, mediastinum, atau kelenjar getah bening perut bagian atas, dan metastasis

    jauh. engamatan ini berguna dalam membedakan antara T dan T0 lesidan dalam menentukan

    status < dan D."

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    20/27

    e. M!$/i4 R$%(!!4$ I-i! MRI6D4 pada esophagus tidak banyak digunakan. Tidak ada protocol yang pasti

    untuk pencitraan esophagus. D4 memberikan sedikit keuntungan atas T dalam

    penentuan staging kanker esophagus. D4 juga tidak dapat membedakan berbagai

    lapisan dinding esophagus, tetapi penting dalam penentuan stadium yang akurat.

    Detastasis jauh dapat juga ditunjukkan pada T Scan dan D4.2

    D4 memberikan keuntungan yang langsung dalam pencitraan multiplanar, yang

    mungkin digunakan khusus dalam menilai trakeobronkial, aorta, dan invasi pericardial.

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    21/27

    Saat ini, D4 belum memberikan keuntungan yang signifikan dibandingkan T Scan

    dalam penentuan stadium karsinoma esophagus.2

    Studi penelitian terbaru menunjukkan D4 T+ diperoleh dengan menggunakan

    kumparan endoluminal dapat mengungkapkan 9 lapisan dinding esophagus2*

    - 6apisan epitel ( intermediate intensity)

    - 6amina propria dan muskularis mukosa (lo& intensity)

    - Submukosa (high intensity)- 4nner circular muskularis propria (lo& intensity)

    - Struktur intermuskularis (high intensity)

    - Futer longitudinal muskularis propria (lo& intensity)- Struktur subadventitial (high intensity)

    +. P$/ %4!

    ositron emission tomography (/T) menggunakan +-C-2 fluoro-+-deoksi-$-

    glukosa (2C-C$) juga digunakan untuk tahap pasien dengan kanker esofagus.

    Tumor primer dapat diidentifikasi dengan /T scan, meskipun resolusi spasial

    keseluruhan terbatas dan oleh karena itu sensitivitas untuk mengidentifikasi penyakit

    locoregional terbatas.

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    22/27

    tingkat kelangsungan hidup dalam kasus-kasus dengan tinggi serapan 2C-C$

    secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan kasus serapan 2C-C$

    rendah.2,",+

    F. P$!/*)%!!

    enatalaksanaan dan pengobatan untuk kanker sel skuamosa esophagus dan kanker

    adenokarsinoma hampir sama. enatalaksanaan terbagi atas pengobatan suportif, pengobatan

    medic, pengobatan bedah dan pengobatan radiasi. Tergantung pada stadium setelah staging

    pengobatan yang dapat diberikan terbagi atas kuratif atau paliatif. engobatan suportif meliputi

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    23/27

    perbaikan keadaan umum dan tanda vital, pemberian nutrisi secara oral, enteral, parenteral atau

    kombinasi. ,+

    ilihan terapi bergantung pada beberapa hal, diantaranya *

    - 6okasi kanker di dalam esophagus- %pakah kanker telah struktur sekitarnya

    - %pakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ tubuh lainnya

    - ejala dan kondisi kesehatan secara umum

    . O&$r%i

    engobatan pada kanker esophagus baik sel skuamosa dan kanker

    adenokarsinoma yaitu pembedahanAoperasi pada #: kasus karena masih dapat direseksi,

    pada sisa pasien (0:) tidak dapat dioperasi, hanya terapi paliatif berupa radiasi,

    kemoterapi. rinsip terap operasi mulai jalur masuk, alur yang dilalui, lokasi anastomose,

    metode rekonstruksi dalam operasi harus ditentukan berdasarkan kondisi lesi, kondisi

    fisik pasien serta kelebihan, pengalaman dan kebiasaan operator dan faktor lainnya.rinsip terapi operasi *

    . 5ila lesi relative terlokalisir, harus diupayakan reseksi tumor untuk mencapai reseksi

    radikal. 4ni mengharuskan selain menjamin keamanan pasien, harus mereseksi

    esophagus cukup panjang dan pembersihan kelenjar limfe serta jaringan penunjang

    para esophagus .yang cukup.

    +. 5ila lesi sudah bermetastasis luas atau terdapat invasi eksternal jelas (T0) dan setelah

    eksplorasi dinilai tidak dapat lag reseksi radikal, maka tetap harus diupayakan reseksi

    paliatif untuk memperbaiki kualitas hidupdan memperpanjang usia. asca terapi

    dilakukan radioterapi atau terapi medikamentosa yang mungkin

    . 5ila tumor telah menginfiltrasi organ sekitar membentukmassa fiksasi dan dipastikan

    tidak dapat direseksi, maka harus berdasarkan derajat disfagia pasien, kondisi fisik

    umum dan situasi &aktu operasi dan lainnya dipertimbangkan perlu tidaknya operasi

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    24/27

    untuk mengurangi gejala ( seperti anastomose pintas esofagogastrik, fistulasi

    gastrojejunal, pemasangan pipa intrakavital, dll).+

    . Rdi(/$r&i

    Saat ini terapi dengan cara tunggal operasi untuk kanker esophagus dan kardia hasilnya

    kurang memuaskan, hambatan utamanya adalah rekurensi dan metastasis tumor. $engan radiasi

    pre operasi danAatau pasca operasi dipadukan dengan operasi, dengan maksud mengurangi

    metastasis, rekurensi, agar meningkat efektivitas terapinya menjadi salah satu topik riset klinis

    penting belakangan ini. adioterapi post-operasi bertujuan membasmi atau menghambat sel

    tumor yang aktif, agar tumor primer mengecil, invasi eksternal mereda, metastasis kelenjar limfe

    menurun, hingga keberhasilan reseksidan survival jangka panjang meningkat. Terapi kombinasi

    ini khususnya sesuai untuk kanker esophagus stadium sedang dan lanjut.

    adioterapi pasca operasi sering kali digunakan untuk lokasi dengan tumor residif. Entuk

    kasus metastasisA rekurensi pasca operasi, digunakan radioterapi juga memba&a hasil tertentu.

    adioterapi juga lebih aman, mudah diterima pasien, penggunaannya sangat meluas, tapi

    sirkulasi darah kanker esophagus relative buruk, efek terapi tidak ideal, umumnya dilaporkan

    survival ' tahun sekitar :.+

    4. K$-(/$r&i

    !emoterapi diberikan pada pasien kanker esophagus yang telah bermetastasis dan

    stadium 44 dan 444. !emoterapi dapat mengontrol kanker secara local, meningkatkan ketahanan

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    25/27

    hidup dan prevensi metastasis jauh . kemoterap ini memberikan respon antar '-0 : pada

    penyakit lanjut dengan ketahanan hidup minggu dan ketahanan hidup tahun 2:. Sebagian

    penelitian menunjukkan tidak berhasil meningkatakan survival ' tahun. $ari penelitian H

    penelitian akhir H akhir ini, pedoman terapi kanker esophagus yang ditentukan

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    26/27

    $%CT% EST%!%

    . ani %, Simadibrata D!, Syam %C. 5uku %jar astroenterologi. /d. . >akarta * usat

    enerbitan 4lmu enyakit $alam8 +. B. +'#-#2.

    +. ?an $esen . 5uku %jar Fnkologi !linis. /d. +. >akarta * 5alai enerbit C!E48 +. B.

    '-##

    . !umar 3, otran S, obbins S6. 5uku %jar atologi. /d. 9, 3ol.+ . >akarta * penerbit

    buku kedokteran /8 +9. B. #+-+0. !im T>, !im BG, 6ee !?, !im DS. Dultimodality %ssassment of esophageal cancer *

    preoperative staging and monitoring of response to therapy. +" %pril8 volume +"(+).

    Jdiakses + maret +'K

    '. 5ald&in !D. esophageal cancer. maret +' Jdiakses pada tanggal + maret +'K#. Sabiston $avid . 5uku %jar 5edah J4nternetK. ""' Jdiakses +' Daret +'K

    9. 6erut T. carcinoma of the esophagus and gastro-esophageal junction. udi G. /sophageal carcinoma imaging. 2 november +.

    Jdiakses # maret +'K

    . atel radip . 6ecture akarta * penerbit erlangga8 +9. B. .

  • 7/21/2019 Referat Radiologi PRINT Fix

    27/27

    . 4yer , $u5ro& . 4maging of esophageal cancer. +0* 0(+)* +'-+ Jdiakses pada

    tanggal ++ maret +'K+. ustgi %!, /l-serag B5. /sophageal carcinoma. +' desember +08 9* +0""-+'".

    J$iakses pada tanggal 2 maret +'K