29
Referat wawancara psikiatri Pembimbing: Dr. Ayesha, SpKJ Disusun oleh: Indah frysdia Lestari 1102009138 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA RSJ SOEHARTO HEERDJAN

Referat wawancara Psikiatri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat wawancara psikiatri

Citation preview

Page 1: Referat wawancara Psikiatri

Referat wawancara psikiatri

Pembimbing:Dr. Ayesha, SpKJ

Disusun oleh:Indah frysdia Lestari 1102009138

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA

RSJ SOEHARTO HEERDJAN

Page 2: Referat wawancara Psikiatri

Pendahuluan Tujuan dari pemeriksaan psikiatri adalah untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan oleh pemeriksa untuk menegakkan diagnosis pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap pasien (autoanamnesis) maupun dengan orang lain yang dekat dengan pasien (alloanamnesia) ataupun dengan observasi terhadap keadaan, perilaku maupun tingkah lakunyaDengan ditegakkannya suatu diagnosis maka seorang dokter dapat membuat suatu perkiraan mengenai prognosis suatu penyakit dan terhadap jenis dan macam pengobatan yang akan diberikan terhadap suatu pasien

Page 3: Referat wawancara Psikiatri

Melakukan wawancara

Komponen utama wawancara

penutup

Isi wawanc

ara

Pembukaan

Page 4: Referat wawancara Psikiatri

7 fase wawancara dan keempat komponennya

Fase Rapport Status mental Teknik DiagnosisPendahuluan Biarkan pasien tenang,

tentukan bata- batasAmati penampilan, fungsi psikomotor, bicara, pikiran,afek, orientasi, daya ingat

Pilih pertanyaan yang produktif

Catat petunjuk diagnosis dri perilaku pasien

Penyaringan masalah Empati dengan penderitaan, menjadi pendengar yang menghibur

Gali mood, tilikan, daya ingat, pertimbangan

Mulai dengan pertanyaan penyaring yang luas

Klasifikasikan keluhan utama, nilai gejala, keparahan, perjalanan, stressor, daftarkan diagnosis banding

Follow-up kesan pertama Menjadi teman, buat pergeseran dalam topik menjadi jelas

Nilai kecepatan berfikir, kemampuan mengalihkan situasi

Alih topik, lanjutkan dari pertanyaan terbuka kepada pertanyaan tertutup

Jelaskan atau singkirkan kesan diagnostik

Konfirmasi riwayat Tunjukan keahlian, minat, keseluruhan, dan kepemimpinan

Nilai tanggung jawab, pertimbangan, daya ingat jauh

Follow up, alihkan topik, tangani keenggganan pasien

Nilai perjalanan penyakit, efek pada kehidupan sosial, keluarga dan riwayat medis

Perlengkapan data dasar Motivasi untuk pengujian Uji fungsi status mental Isilah celah- celah, follow-up petunjuk, damaikan inkonsistensi

Singkirkan gangguan yang tidak mungkin

Umpan balik Pastikan penerimaan diagnosis

Diskusikan temuan status mental, gali minat dalam menolong

Jelaskan gangguan dan pilihan terapi

Tegakkan diagnosis dan prognosis

Kontak terapi Ambil peran pemimpin dan terima kerelaan

Buatlah kesimpulan tentang tilikan, pertimbangan dan kepatuhan

Diskusikn kontrak terapi Perkiraan efek terapi

Page 5: Referat wawancara Psikiatri

Teknik wawancara spesifik• Pertanyaan terbuka VS pertanyaan

tertutup Aspek Pertanyaan terbuka yang luas Pertanyan tertutup yang sempit

1 Keaslian TinggiMenghasilkan rumusan spontan

RendahPertanyaan memimpin pasien

2 Dapat Dipercaya RendahDapat menghasilkan jawaban yang tidak dapat diulangi

TinggiFokus sempit, tetapi mengarahkan jawaban

3 Ketepatan RendahMaksud pertanyaan adalah rendah

TinggiMaksud pertanyaan adalah jelas

4 Efisiensi waktu RendahMeluas dan berputar

TinggiDapat mengundang jawaban ya atau tidak

5 Kelengkapan cakupan diagnostik

RendahPasien memilih topik

TinggiPewawancara memilih topik

6 Penerimaan oleh pasien

BervariasiSebagian besar pasien lebih senang mengekspresikan dirinya sendiri secara bebas; pasien lain menjadi bertahan dan merasa tidak aman

BervariasiBeberapa pasien menyenangi pertanyaan yang jelas, yang lainnya membenci ditekan dengan format ya atau tidak

Page 6: Referat wawancara Psikiatri

Refleksi •Refleksi bukan merupakan pengulangan yang persis dari apa yang dikatakan pasien, tetapi suatu perkataan yang menyatakan bahwa dokter telah mengerti apa yang coba dikatakan oleh pasiennya

fasilitasi•pasiennya melanjutkan wawancara dengan memberikan isyarat verbal maupun non verbal yang mendorong pasien untuk terus berbicara.

Konfrontasi

•alat untuk menunjukan kepada pasien bahwa dokter tidak mengangggap pasien tidak memberikan perhatian, atau merupakan suatu cara untuk menyangkal

Interpretasi

• sering digunakan jika dokter menyatakan sesuatu mengenai perilaku pikiran pasien yang mungkin tidak disadari pasien

Page 7: Referat wawancara Psikiatri

Penyajian terakhir

•Secara berkala selama wawancara, dokter dapat mengambil waktu dan secara singkat meringkas apa yang telah dikatakan pasien sejauh ini.

Penjelasan•Dokter menjelaskan rencana pengobatan kepada pasien dalam bahasa yang mudah dimengerti dan membiarkan pasien berespon dan menanyakan pertanyaan.

Transisi •Teknik transisi memungkinkan dokter menyampaikan gagasan bahwa telah cukup didapatkan informasi mengenai suatu subjek; hal ini mendorong pasien untuk melanjutkan kepada subjek lain.

Pengungkapan diri

•dokter dapat memutuskan dalam setiap kasus apakah harus mengungkapkan diri

Dorongan positif

•Dokter mendorong pasien untuk merasa bahwa dokter tidak akan terganggu dengan apapun yang telah dikatakan pasiennya dan dengan demikian mempermudah pertukaran terbuka.

Page 8: Referat wawancara Psikiatri

Menentramkan hati

•Menentramkan hati pasien secara jujur dapat menyebabkan meningkatnya kepercayaan dan kepatuhan dan dapat dialami sebagai respon empatik dari dokter.

Nasihat •Nasehat harus menjadi efektif dan dirasa sebagai empatik, bukan sebagai tidak tepat atau menganggu

Keheningan Kejelasan

Page 9: Referat wawancara Psikiatri

Mewawancarai pasien psikotik

Teknik terapi spesifik yang harus digunakan pada pasien psikotik adalah termasuk berikut ini:

• Jangan berusaha berbicara dengan pasien mengenai keyakinan delusional.

• Jangan menertawai material kacau dan psikotik yang mungkin kedengaran lucu tetapi jelas tidak berarti lucu.

• Pertahankan formalitas tertentu dengan pasien, sehingga mereka tidak merasa terancam dengan apa yang dirasakan sebagai kedekatan yang menakutkan.

Page 10: Referat wawancara Psikiatri

• Tujukan pada keterampilan untuk bertahan hidup dan sosial yang konkret dari hari ke hari.

• Turunkan tekanan terhadap pasien untuk mencapai banyak dari apa yang mereka rasakan mampu untuk dicapai.

• Susunlah waktu wawancara sehingga pasien mengetahui apa yang diharapkan dan tidak ditinggalkan.

• Bersikap sensitif mengenai bagaimana mudahnya pasien merasa terhina atau malu mengenai ketidakmampuan yang relatif kecil. (seperti ketidakmampuan untuk mengingat medikasi terakhir).

Page 11: Referat wawancara Psikiatri

Nancy Anderson dan Donald Black telah menuliskan 11 teknik yang sering pada sebagian besar situasi wawancara psikiatrik.1

• Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara

• Tentukan keluhan utama pasien• Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan

diagnosis banding sementara• Singkirkan atau masukkan berbagai kemungkinan

diagnostic dengan menggunakan pertanyaan yang terpusat dan terperinci

Page 12: Referat wawancara Psikiatri

• Ikuti jawaban yang samar-samar atau tak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan dengan akurat jawaban atas pertanyaan

• Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya pikiran berkaitan

• Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup

• Jangan takut untuk menanyakan tentang topic yang anda atau pasien rasakan sulit atau memalukan

• Tanyakan tentang pikiran atau ide bunuh diri• Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan

pertanyaan pada akhir wawancara• Simpulkan wawancara awal dengan mendapatkan

rasa kepercayaan, dan jika mungkin harapan.

Page 13: Referat wawancara Psikiatri

Penatalaksanaan Waktu

• Untuk sebuah konsultasi awal berkisar antara 30 menit hingga 1 jam, tergantung pada keadaan

Susunan Tempat Duduk

• Kedua kursi harus kira-kira sama tingginya• Jika pasien yang sedang diwawancara adalah seorang yang kira-kira berbahaya, maka pintu ruang

wawancara harus dibiarkan terbuka, dokter psikiatrik harus duduk di tempat yang paling dekat dengan pintu, tanpa ada sesuatu yang menghalangi gerak dokter menuju pintu

Page 14: Referat wawancara Psikiatri

Tempat Periksa Dokter Psikiatrik

• kerapihan, kebersihan ruangan, keserasian antara warna dinding ruangan, lukisan, perabotan dan tanaman, foto pribadi serta diploma di dinding.ini secara tidak langsung menggambarkan sebagian mengenai diri dokter psikiatrik walaupun tidak diungkapkan secara verbal

Membuat Catatan

• Catatan pasien juga membantu ingatan dokter psikiatrik mengenai riwayat penyakit dan pengobatan pasien

Page 15: Referat wawancara Psikiatri

Melakukan wawancara situasi

Dokter psikiatrik harus bertanya secara spesifik tentang riwayat dan gejala yang berhubungan dengan depresi

Dokter psikiatrik harus berhati-hati untuk tidak menentramkan pasien tersebut secara

Pendekatan yang tepat bagi dokter psikiatrik adalah menyatakan bahwa ia merasakan betapa sulitnya perasaan pasien, bantuan tersebut tentu dimungkinkan dan pada saat itu dapat dimengerti bahwa pasien tidak percaya bahwa mereka akan ditolong

Dokter psikiatrik yang melakukan wawancara harus berhati-hati untuk tidak membuat janji bahwa pengobatan spesifik adalah pemecahannya

Permasalahan khusus saat mewawancarai pasien yang mengalami depresi adalah kemungkinan untuk bunuh diri

Pasien depresi dan kemungkinan bunuh diri

Page 16: Referat wawancara Psikiatri

Pasien kasar

Dokter harus memperjelas dengan cara yang tegas tetapi tidak dengan dengan kemarahan, bahwa pasien boleh mengatakan atau merasakan sesuatu tetapi tidak bebas untuk bertindak dengan cara kekerasan

Pasien dengan waham

Waham dari seorang pasien tidak boleh ditentang secara langsung tetapi Tidak dianjurkan untuk berpura-pura mempercayai waham pasien

Page 17: Referat wawancara Psikiatri

Riwayat psikiatri

• Data identifikasi• Keluhan utama• Riwayat penyakit

sekarang• Riwayat penyakit

dahulu– Riwayat pribadi

• Riwayat prenatal & perinatal

• Masa anak-

anak awal• Masa anak-

anak pertengahan

• Masa anak- anak akhir

• Masa dewasa – Riwayat

psikososial– Riwayat keluarga

Page 18: Referat wawancara Psikiatri

Pemeriksaan status mental

Gambaran umum • Penampilan• Perilaku dan aktivitas psikomotor• Sikap terhadap pemerika

Mood dan afek

• Mood :suasana perasaan yang bersifat pervasive dan bertahan lama, yang mewarnai persepsi seseorang terhadap kehidupannya

• Afek: respon emosional saat sekarang, yang dapat dinilai lewat ekspresi wajah, pembicaraan sikap dan gerak – gerik tubuh pasien

• Keserasian afek

Bicara

• Bicara : gagasan, pikiran, perasaan yang diekspresikan melalui bahasa; komunikasi melalui penggunaan kata-kata dan bahasa

Page 19: Referat wawancara Psikiatri

Gangguan Persepsi •distorsi sensorik antara lain terjadi perubahan intensitas, perubahan kualitas, perubahan bentuk / dismegalopsia. •desepsi sensorik adalah gangguan sensorik berupa munculnya persepsi baru dengan atau tanpa objek luar, contohnya adalah halusinasi dan ilusi

pikiran• Proses pikir• Isi pikir

Sensorium &kongisi

• orientasi• Memori• Konsentrasi & perhatian• Kemampuan membaca dan menulis• Kemampuan visuospasial• Berfikir abstrak• Sumber informasi dan inteligensia

Page 20: Referat wawancara Psikiatri

Proses pikir • flight of ideas :arus pikir yang cepat, yang secara

ekstrim disebut, namun masih terdapat asosiasi antara ide – ide tersebut.

• Derealistik :tidak sesuai dengan kenyataan tetapi masih mungkin

• Tangensial:berpikir yang dimana fokus yang dibicarakan dapat berubah dengan cepat dan menyimpang dari topik utama yang dibicarakan,

• Sirkumstansial :pasien mengemukakan banyak ide – ide yang tidak relevan dan komentar tambahan

• Asosiasi longgar (derailment) adalah perubahan banyak focus dan tidak menyambung.

Page 21: Referat wawancara Psikiatri

• Pikiran yang tidak terorganisir (disorganized) adalah topik yang tidak berkaitan/ jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan yang diberikan.

• Pikiran terbatas (limited ) adalah pikiran yang terjadi pada pasien dengan depresi berat, yang ditemukan dengan gejala negatif/ katatonik atau pasien yang memiliki preokupasi dengan delusi / halusinasi.

• Blocking merupakan interupsi dari suatu rangkaian proses pikir, sebelum terbentuk secara utuh, pasien tampak tidak mampu mengingat kembali ide yang telah atau yang akan disampaikan.

• Neologisme, pembentukan kata – kata baru yang memiliki arti khusus bagi penderita,

Page 22: Referat wawancara Psikiatri

• Stereotipi: kata/kalimat, pengulangan kata/ kalimat karena adanya pengulangan buah pikiran.

• echolalia, menirukan kata – kata / kalimat orang lain, cenderung berulang–berulang dan persisten.

• Mutisme, pasien tidak memberi respon terhadap lingkungan, tidak mau berbicara sama sekali.

• Klang asosiasi, pasien memilih kata-kata berikut mereka berdasarkan bunyi kata–kata yang baru saja diucapkan dan bukan isi pikirannya.

• Alogia, pasien berbicara sangat sedikit tapi bukan disebabkan oleh resistensi yang disengaja (miskin pembicaraan)

BACK

Page 23: Referat wawancara Psikiatri

ISI PIKIR

• Obsesi adalah gagasan (ide), aktivitas, yang berulang dan konstan, yang tidak disadari.

• Delusi adalah kepercayaan yang salah, terfiksir, dan ditandai dengan kurangnya tilikan.

• bizarre, suatu gangguan isi pikir yang mustahil terjadi secara fisikal

• Ilusi adalah suatu kesalahan interpretasi dari informasi sensorik

• Halusinasi adalah persepsi sensorik (auditorik, visual, dan taktil) yang tidak disertai adanya suatu stimuli.

Page 24: Referat wawancara Psikiatri

• Kompulsi ialah kebutuhan dan tindakan patologis untuk melaksanakan suatu impuls, jika ditahan akan menimbulkan kecemasan, perilaku berulang, sebagai respons dari obsesi.

• Fobia ialah ketakutan yang patologis atau irasional yang persisten, berlebihan, dan selalu terjadi berhubungan dengan stimulus atau situasi yang spesifik yang mengakibatkan keinginan yang memaksa untuk menghindari stimulus tersebut.

• Waham, suatu kepercayaan palsu yang menetap yang tak sesuai dengan fakta dan kepercayaan tersebut, dan tidak dapat digoyahkan, meskipun telah diperlihatkan bukti – bukti yang jelas untuk mengoreksinya. BACK

Page 25: Referat wawancara Psikiatri

Pertimbangan dan Tilikan

•pertimbangan•Tilikan

Reabilitas •Bagian ini merupakan penilaian dokter terhadap pada kebenaran dan kejujuran pasien.

Page 26: Referat wawancara Psikiatri

• tilikan derajat 1 menyangkal bahwa dirinya sakit• tilikan derajat 2 Mengakui dan menyangkal

bahwa dirinya sakit pada saat yang bersamaan.• tilikan derajat 3 menyalahkan orang lain/faktor

eksternal sebagai penyebab sakitnya• tilikan derajat 4 sadar bahwa sakitnya disebabkan

oleh sesuatu yang tidak diketahui dalam dirinya• tilikan derajat 5 sadar bahwa dirinya sakit tetapi

tidak bisa menerapkan dalam mengatasinya (tilikan intelektual)

• tilikan derajat 6 sadar bahwa dirinya sakit dan sudah bisa menerapkannya sampai kesembuhannya (tilikan emosional sejati)

Page 27: Referat wawancara Psikiatri

LAPORAN PSIKIATRI Di dalam laporan psikiatrik ini pemeriksa melaporkan hal-hal sebagai berikut : 3

• 1. Pengungkapan pertanyaan penting, tentang pemeriksaan diagnosa lanjutan yang harus dilakukan.

• 2. Penambahan suatu ringkasan tentang temuan positif dan negatif.

• 3. Membuat suatu diagnosis multiaksial sementara.

• 4. Memberikan prognosis.• 5. Memberikan formulasi psikodinamika. • 6. Memberikan suatu kumpulan anjuran

penatalaksanaan.

Page 28: Referat wawancara Psikiatri

DIAGNOSIS PENUNJANG

• Status Internus • Status neurologis • Wawancara diagnostik lanjutan• Wawancara dengan anggota

keluarga, teman atau tetangga oleh pekerja social

• Tes psikologis, neurologis, atau laboratorium sesuai indikasi

Page 29: Referat wawancara Psikiatri

DIAGNOSIS

• Aksis I, terdiri dari semua sindroma klinis• Aksis II, terdiri dari ganguan kepribadian

dan retardasi mental.• Aksis III, terdiri dari tiap penyakit medis• Aksis IV, dimaksudkan pada masalah

psikologi dan lingkungan• Aksis V, berhubungan dengan penilaian

global yang ditunjukkan oleh pasien selama wawancara