31
RELIGIOUS LEADERS AS SEEKERS AND SERVANTS Robert K. Greenleaf

Religious Leaders

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Manajemen dan Kepemimpinan

Citation preview

RELIGIOUS LEADERS

ASSEEKERS AND SERVANTS

Robert K. Greenleaf

PERMASALAHAN

Mungkinkah lembaga-lembaga agama mempunyai orang-orang yang dapat memimpin lembaganya untuk menjadi unsur yang lebih konstruktif bagi pembangunan masyarakat yang baik?

Dapatkah suatu visi yang baru, dirumuskan secara menarik, profetis, melahirkan iman yang dibutuhkan oleh mereka yang berpotensi memimpin untuk berani menanggung resiko, membangun kekuatan, dan membuat usaha baru yang lebih tegas dalam memimpin?

JAMAN ANTI PEMIMPIN? Dapatkah kita membangun bentuk-bentuk

baru dari kepemimpinan religius yang diterima oleh masyarakat dewasa ini sebagai realistis dan berguna?

Mungkin dibutuhkan bahasa yang baru, konsep yang baru, ketrampilan baru

Untuk itu kita perlu mendefinisikan kembali arti spirit, memimpin, agama, alienasi (keterasingan), nabi, teologi, dan iman

SPIRIT (ROH) Seringkali dimaksudkan sebagai prinsip

hidup atau kekuatan yang menghidupkan dalam diri mahluk hidup

Namun definisi itu belum ada dimensi nilainya, perlu definisi yang lebih mengena

Roh adalah kekuatan hidup yang mendorong orang untuk melayani orang lain

Rohaniwan, refleksi teologis, buah kontemplasi yang tidak menggerakkan manusia yang berkarya di dunia dengan semangat melayani tidak ada gunanya

MEMIMPIN Adalah berjalan di depan untuk

menunjukkan jalan/arah Bukan sekedar berjalan di depan parade

yang sudah tertentu arahnya Namun khususnya pada saat arah itu tidak

jelas atau jalan itu berbahaya Karena itu memimpin berarti berani ambil

resiko, berani mencoba

RELIGIUS

Berarti mengikat kembali, mengembalikan pada Tuhan/jalan yang benar, mengutuhkan, menyembuhkan

Dari apa? Kesesatan atau keterasingan, terutama ketidakpedulian orang/lembaga pada sesamanya manusia

Orang/lembaga dewasa ini tidak tergerak untuk melayani manusia

Walau mereka sebenarnya mampu tidak mau memberi suatu yang konstruktif, peran yang mendukung masyarakat. Mungkin karena mereka ini tidak fokus pada misinya tersebut

JADI RELIGIUS ADALAHSegala pengaruh atau tindakan yang mengikat/mengutuhkan/memperbaiki

kembali orang-orang yang terasing tersebut menjadi peduli, melayani, konstruktif

Membimbing mereka untuk membangun dan melaksanakan lembaga pelayanan

Melindungi orang dari keterasingan yang membahayakan dan memberi tujuan dan makna hidup mereka

KEPEMIMPINAN RELIGIUS

Adalah tindakan untuk menyembuhkan atau melindungi orang dari penyakit:

>>Keterasingan/ketidakpedulian yang tersebar luas di segala sektor masyarakat

>>Ketidakmampuan atau keengganan sekian banyak lembaga untuk melayani

Kedua penyakit itu saling berhubungan Ujian bagi kepemimpinan religius adalah

efektivitasnya menyembuhkan atau melindungi umat manusia dari dua penyakit itu

RELASI PEMIMPIN-PENGIKUT Pemimpin yang baik dapat berelasi timbal-

balik dengan yang dipimpinnya Mempunyai pengikut cukup banyak dan

setia untuk mewujudkan kekuatan efektif dalam usahanya

Di antara pengikutnya ada orang yang dapat memimpin

Dan melanjutkan kepemimpinan

NABI Adalah orang yang mendapat inspirasi

yang bila diwujudkan akan dapat membawa penyembuhan

Seorang nabi yang bukan pemimpin tak punya pengikut, bahkan tak ada yang mendengarkan seperti suara di padang gurun

Kadang ada nabi yang suaranya baru diperhatikan sesudah kematiannya

NABI AKAN EFEKTIF Bila dia mempunyai cukup kekuatan untuk

mempengaruhi pengikutnya pada masa hidupnya

Bila sebelum inspirasi yang disampaikannya ada orang-orang yang terbuka atau bahkan menunggu-nunggu atau mencari-cari suara kenabian

Bila ada pemimpin yang mendengarkan dan mewujudkan pesan inspiratif si nabi

PEMIMPIN-NABI-PENCARI Ketiganya berhubungan erat dalam menemukan

dan mewujudkan suara kebenaran dan kadang dimiliki sekaligus oleh seseorang

Nabi membawa visi dan inspirasi yang dibutuhkan untuk mewarnai/mengubah masyarakat

Pencari membawa keterbukaan, kesungguhan mencari, penilaian kritis

Pemimpin mempunyai kekuatan mempengaruhi didukung ketekunan, keteguhan, dan keberanian untuk mencoba dan menanggung resiko

TEOLOGI

Adalah pencarian rasional atas pertanyaan religius, didukung oleh refleksi kritis atas keprihatinan bersama (masyarakat)

Teologi dibutuhkan untuk menguji kebenaran inspirasi yang sering muncul dari intuisi kenabian

Teologi juga dibutuhkan untuk menguraikan inspirasi itu agar dapat dipahami oleh orang sederhana ataupun kaum intelektual yang kritis

IMAN- KEYAKINAN Dapat eksplisit, terumuskan dengan baik, atau

implisit dan subyektif Pemimpin religius memiliki keyakinan tersebut Kepercayaan dan kemauan untuk dipimpin dari

pengikut tergantung dari apakah keyakinan pemimpin itu dipahami dan diterima

Kebenaran iman tidak ditentukan oleh agamanya, namun oleh kemampuan iman itu melindungi dan menyembuhkan umat dari 2 penyakit tersebut: ketidakpedulian dan keengganan melayani demi terbangunnya masyarakat yang baik

MASYARAKAT YANG BAIK

Tiga kekuatan yang bekerja sama memungkinkan terbangunnya masyarakat yang baik:

Para pencari yang terbuka untuk dipimpin oleh pelayan yang keyakinannya mereka terima

Suara kenabian yang membahas permasalahan dewasa ini secara realistis dan didengarkan

Pemimpin religius yang berpengaruh didukung oleh teologi dan iman

Baik nabi ataupun pemimpin religius (yang mungkin ada dalam 1 pribadi) adalah juga lebih dulu pencari dan pelayan

KEPEMIMPINAN YANG MEMBUAT IMAN MENJADI KEYAKINAN

Barangkali mustahil untuk mengharapkan semua orang dari berbagai kepercayaan untuk bekerjasama membangun masyarakat yang baik

Namun kita boleh berharap bahwa ada cukup orang dari berbagai kepercayaan untuk menemukan dasar yang sama untuk mempengaruhi masyarakat atau bertindak untuk merangkul atau menyembuhkan orang yang kurang peduli (terasing) seraya membangun dan memelihara lembaga yang melayani, atau yang melindungi orang pada umumnya dari bahaya keterasingan/ketidakpedulian dan memberi tujuan dan makna bagi hidup mereka

BERTEOLOGI

Teologi dalam arti ini adalah pencarian rasional bagi persoalan religius, didukung oleh refleksi kritis atas keprihatinan bersama dewasa ini demi terwujudnya masyarakat yang bersatu, penuh kasih, dan kepedulian

Tanpa ini kepercayaan tradisional akan gagal untuk memberi dasar iman sebagai keyakinan bagi kebanyakan orang, termasuk kelompok(umat) nya sendiri

Inilah tantangan bagi pemimpin religius

TANTANGAN Dalam bahasa jaman ini menyusun lewat

penelitian rasional dan visi profetis, keyakinan yang menyemangati tindakan dan pengaruh yang menyatukan, menyembuhkan ketidakpedulian manusia, dan membuat lembaga-lembaga lebih melayani

IMAN PEMIMPIN RELIGIUS

Adalah keyakinan yang dikomunikasikan bahwa suatu tujuan yang disepakati bersama dapat dan layak untuk dicapai

Namun iman seperti itu juga dapat dimiliki kelompok penjahat, maka perlu dimensi keadilan dan belaskasih sebagai tujuan

Setiap pengaruh atau tindakan yang mengutuhkan-menyembuhkan orang yang tidak peduli menjadi “orang yang peduli, melayani, membangun”, dan membimbing mereka untuk membangun dan memelihara lembaga yang melayani atau yang melindungi orang kebanyakan dari bahaya ketidakpedulian serta memberi tujuan dan makna bagi hidup mereka.

MENGETAHUI YANG TAK DIKETAHUI

Seorang pemimpin harus memenuhi tuntutan intelektual yang tak terukur secara akademis yakni:

Mengetahui yang tak diketahui Melihat lebih dahulu apa yang tak dilihatInilah yang membuatnya menjadi pemimpin,

yang keputusannya lebih baik, lebih kreatif dari orang kebanyakan

Kreativitas umumnya adalah penemuan seperti yang dilakukan ilmuwan, seniman, atau penulis puisi

INTUISIAdalah rasa akan adanya pola, kemampuan untuk

mengeneralisasi berdasar apa yang telah terjadi sebelumnya

Pemimpin yang bijak tahu kapan mengatakan intuisi ini, seraya menyadari bahwa perkataannya bukan kebenaran abadi

Dua ketegangan dalam memutuskan: Ketegangan untuk menahan keputusan sampai

sebanyak mungkin informasi masuk Ketegangan untuk harus membuat keputusan

ketika sebenarnya informasi belum cukupDalam hal ini kepercayaan pada pemimpin

didasarkan pengalaman akan kebijaksanaannya berdasarkan data yang dimiliki dan kepekaan pada perasaan dan kebutuhan yang dipimpinnya

MERUMUSKAN INTUISI Intuisi akan lebih berharga dan dipercaya

bila terumuskan Tanggapan intuitif atas suatu situasi

langsung kurang berguna Pemahaman yang terumuskan dengan

baik sehingga memberi kerangka yang dapat diandalkan untuk membuat keputusan (apalagi yang penting) sangat dibutuhkan

MELIHAT LEBIH DULU Orang yang bijak adalah yang selalu melihat

“sekarang” sebagai konsep yang bergerak dimana masa lampau, kini dan akan datang sebagai suatu kesatuan organis

Inilah yang membuatnya punya pemahaman intuitif berdasarkan keseluruhan peristiwa-peristiwa dari masa lampau, lewat masa kini, menuju masa depan

Ia sekaligus sejarawan, analis masa kini, dan nabi – bukan 3 peran yang terpisah

SOAL IMAN Hidup seperti itu adalah soal iman Seorang pemimpin yang pelayan menanggung

beban orang lain, berjalan lebih dahulu melewati jalan yang seringkali sulit dan penuh pergulatan dengan keyakinan berbekal pengalaman dan pengetahuan yang perlu pada tingkat kesadaran, maka dalam suatu situasi tertentu pemahaman intuitif akan muncul untuk menunjukkan kinerja yang terbaik.(Luk 12:12)

Inilah yang membuatnya damai di saat yang penuh ketidakpastian, percaya penuh bahwa pemahaman jalan keluar pasti akan tiba

KELALAIAN ETIS Kelalaian atau pengabaian seorang pemimpin

untuk melihat lebih jauh dapat dilihat sebagai kelalaian etis

Karena kompromi etis (mis. Korupsi yang meluas) dewasa ini seringkali merupakan kelalaian masa lalu untuk sungguh berusaha melihat lebih dahulu apa yang akan terjadi saat ini, dan mengambil tindakan yang tepat pada saat masih bebas untuk bertindak

Banyak orang bersalah (tak punya kepedulian) dewasa ini dianggap lumrah alias tak bersalah karena tak ada pilihan lain

Dan ini terjadi karena kelalaian untuk melihat lebih dahulu dan kelalaian untuk menindaklanjuti ketika masih ada kebebasan untuk bertindak

HIDUP DALAM DUA KESADARAN Kesadaran dalam dunia nyata- dengan perhatian,

tanggungjawab, efektif, berkiblat pada nilai Mengambil jarak, mengatasinya, melihat peristiwa

sehari-hari dan dirinya yang sangat terlibat dalam perspektif sejarah dan memproyeksikan ke masa depan yang tak terbatas

Inilah yang membuat orang dapat melihat lebih dahulu apa yang tak terlihat

Inilah yang membuat orang hidup dan bertindak dalam dunia nyata dengan nurani yang lebih jelas

KEKUATAN DALAM Kemampuan untuk mengetahui yang tak

diketahui dan melihat lebih dahulu apa yang tak dilihat inilah yang menjadi dimensi kekuatan dalam seorang pemimpin yang memberinya kepercayaan diri dan membangun kepercayaan pada para pengikutnya

Tanpa ini pengikutnya akan berpaling pada orang lain yang diyakini tahu dengan lebih baik arah dan makna hidup ini

Tentu saja kemampuan itu juga harus disertai integritas dan dedikasi untuk melayani bila ingin membangun iman sebagai keyakinan

PEMIMPIN RELIGIUS DEWASA INI Mengatakan yang sama dengan eksekutif yang

serakah dari lembaga lain Menganggap memimpin sama dengan managing,

administering, manipulating Kurang punya iman yang dibutuhkan untuk

memimpin, sumber kekuatan dalam yang mereka yakini dan diyakini pengikutnya, puas dengan iman doktrin

Umumnya mereka orang yang cari aman. Hanya pemimpin yang punya iman sejati yakin

akan kemampuannya untuk menarik dan mempertahankan pengikutnya dalam menempuh perjalanan yang penuh resiko.

JOHN WOOLMAN

Seorang Quaker yang hidup pertengahan abad 18 Dengan keyakinannya ia mengunjungi para

Quakers yang waktu itu kaya dan punya banyak budak dengan 2 pertanyaan pokok:

Apa akibat yang disebabkan memiliki budak bagimu sebagai manusia bermoral?

Lembaga macam apa yang akan kamu wariskan kepada anak-anakmu?

Dengan tekun selama 30 tahun, ia terus mengunjungi mereka satu persatu hingga akhirnya tahun 1770 tak seorang Quaker pun memiliki budak (sekitar 100 th sebelum perang untuk menghapus perbudakan yang mengorbankan banyak jiwa)

NIKOLAI GRUNDTVIG

Bapak sekolah menengah rakyat Denmark ini hidup di abad ke 19

Masa itu Denmark negara feodal dengan rakyat jelata hidup sebagai buruh tani

Ia mengkonsepkan sekolah menengah rakyat untuk mengajarkan sejarah, mitologi, dan puisi kepada rakyat jelata Denmark yang menerimanya dengan antusias, sementara kaum terpelajar malah berpaling dengan sinis darinya

Grundtvig sendiri tidak mendirikan sekolah itu, namun ia bertekun selama 50 tahun menyemangati berdirinya sekolah-sekolah itu

THE SPIRIT IS POWER

Bukan pengetahuan, namun roh/semangat lah yang penuh kuasa

Sabda hidup dalam bahasa ibu Hidup nyata adalah ujian akhir Disemangati oleh sekolah itu banyak anak muda

petani mulai belajar di sekolah pertanian dan mendirikan koperasi

Ketika pasar jagung dunia ambruk, sementara jagung itu eksport utama mereka, para petani muda itu dengan cerdik mengubah eksport mereka menjadi mentega dan dendeng

Dengan kekuatan semangat nasional serta ekonomi itu mereka dapat mengembalikan kemerdekaan Denmark setelah perang Dunia I