RESPI S1L3

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    1/36

    [PBL LANGKAH 3 SEMESTER 4

    BLOK RESPI SKENARIO 1 ]

    LI. 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Saluran Pernapasan Bagian Atas

    LO.1.1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Makro Saluran Pernapasan Bagian

    Atas

    1. Hidung

    Hidung salah satu panca indra manusia, befungsi untuk penciuman dan untuk pernapasan.Rongga hidung dilengkapi dengan rambut hidung yang berfungsi sebagai penghalau

     benda-benda asing atau debu yang ikut masuk saat menghirup udara. Saat udara masuk kehidung, bulu-bulu hidung berperan menyaring partikel-partikel debu yang kasar dan zat-zat lain. Selain itu udara juga dihangatkan oleh jaringan vaskuler superfisial. Ronggahidung atau cavitas nasi dibentuk oleh tulang-tulang serta jaringan lunak dibagiananterior. Didepan lubang hidung dinamakan nares, dibelakang berhubungan dengannasofaring melalui coanae. Segera setelah memasuki lubang hidung didapati daerah yangmengandung bulu hidung, dinamakan vestibulum nasi. ada dinding hidung terlihat conca

    nasi superior, meatus nasi superior, concha nasalis media, concha nasi inferior.Ditengah cavitas nasi dibagi menjadi ! bagian oleh septum nasi yang dibentuk oleh

     bagian tulang "pars ossea# bagian ra$an "pars cartilaginea# dan pars membranacea.%agian tulang terdiri dari lamina perpendicularis ossis etmoidal dan os vomer, dan bagiantulang ra$an melekat dianteriornya.ndasar cavitas nasi dibentuk oleh palatum durum"tulang# dan palatum molle "jaringan lunak#.

    Rongga hidung mendapat darah dari arteri spenopalatina, cabang terminal arterima&ilaris, dari arteri etmoidalis anterior, dan arteri etmoidalis superior, cabang arteriopthalmica dan dari cabang arteri palatine major. 'rteri sphenopalatina memasuki rongga

    hidung melalui foramen pterigopalatinum. 'rteri ini mempercabangkan() Rami posterolateral yang bersama dengan arteria etmoidalis anterior mengurus sekitar concha dan meatus.

    ! Rami septalis yang bersama cabang arteri palatine major dan cabang arteri etmoidalisanterior dan arteri etmoidalis posterior, cabang arteria facialis mengurus septum nasi.'rteri palatina major masuk rongga hidung le$at foramina incisivum

    *empat anatomose yang kaya akan pembuluh darah terdapat dibagian depan septum nasi.'rea ini dikenal sebagai area kieselbach yang mudah mengalami perdarahan "epistaksis#.Sistim vena dihidung meneruskan darah vena kevena jugularis e&terna. Disamping itu ada

     juga darah yang dialirkan kevena facialis dan vena angularis melalui vena sphenopalatina

    yang selanjutnya dialirkan ke sinus cavernosus.

    ersarafan sensoris rongga hidung diurus oleh cabang nervus trigeminus, yaitu nervusoptalmicus dan nervus maksilaris. +abang nervus optalmicus adalah nervus etmoidalisanterior yang memasuki rongga hidung melalui foramen etmoidalis anterior, mengurussensasi didaerah bagian anterior septum nasi dan dinding lateral.

     ervus maksilaris memberi cabang nervus palatinus major yang mengurus conchainferior, meatus inferior dan meatus medius. Selain itu, serabut saraf sensoris ini "nervusma&ilaris# yang mele$ati ganglion pterigopalatinum "suatu ganglion parasimpatis#,mempercabangkan(

    ) Rami nasals posterior superior lateral mengurus concha media dan concha superior ! Rami nasals posterior medialis mengurus atap serta bagian posterior rongga hidung.'tap rongga hidung atau area olfaktorius mempunyai persyarafan sensoris umum melaluisaraf tersebut diatas, dan sensasi khusus "penciuman# melalui nervus olfaktorius. Serabut

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    2/36

    nervus olfaktorius menembus lamina cribrosa mencapai bagian ba$ah otak membentuk  bulbus olfatorius.Sinus paranasalis juga mendapat persarafan sensoris melalui nervus trigeminus. Didalamsinus maksilaris terdapat cabang-cabang nervus maksilaris yang mengurus gigi.

    S/S 'R''S'0S'dalah rongga yang terdapat didalam tulang seputar rongga hidung. *ermasuk disini sinusfrontalis, sinus maksilaris, cellulae etmoidalis anterior1posterior1 dan sinus spenoidalis.2asing-masing didalam tulang dengan nama yang sama.

    2. Faring tekak!

    %agian tubuh manusia dibelakang hidung. Sesuai dengan letaknya paring dibagi menjadi () ars nasalis pharingis "nasofaring# terletak dibelakang hidung, posterior terhadap

    choanae.

    ! ars oralis pharyngis "orofaring# terletak dibelakang mulut, posterior terhadapisthmus faucium

    3 ars laryngea pharyngis " laryngopharing# terletak dibelakang laring posterior terhadap aditus laringis.

    Disebelah atas faring berbatasan dengan basis cranii sampai tuberculum pharingeum,kekaudal batas peralihan pharyng menjadi oesofhagus adalah pada setinggi vertebracervicalis keenam.

    4haryng atau kerongkongan dibentuk oleh otot-otot konstriktur yaitu berturut-turut dariatas keba$ah( musculus contrictor pharyngis superior, musculus contrictor pharyngis

    media, musculus contrictor pharyngis inferior. 5tot-otot ini membentuk lingkaran denganraphe yang kuat digaris tengah belakang. 2usculus contrictor pharingis superior 

    PBL FK YARSI 2014 BLOK RESPI SKENARIO 1 | Azizah F Andyra -1102014055

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    3/36

    mempunyai perlekatan pada tuberculum pharyngeum, hamulus pterygoideus, sisi laterallidah dan os mandibula serta raphe pterygomandibularis. 2usculus contrictor pharingismedia mempunyai perlekatan pada os hyoideum

    2usculus contrictor pharingys inferior pada cartilago thyroidea dajn cricoidea. Sedang

    ujung caudalnya berhubungan dengan oesophagus. 5tot-otot ini diurus cabang nervusvagus "yang sebenarnya merupakan pars cranialis nervus accessories yang bergabung

     pada nervus vagus itu#haryng penting untuk mekanisme menelan, "deglutition# dan pernapasan. 2ucosanasofaring adalah epithel respirasi yang berupa ephitel bertingkat bercillia, sedangkan

     bagian lain ditutup oleh epitel berlapis gepeng.

    Pars nasalis phar"ngis secara klinis dapat dilihat dapat dilihat melalui pemeriksaanrhinoscopy posterior, dan sedikit melalui rhinoscopy anterior. Didinding belakangnyaterdapat tonsilla pharyngealis "adenoid# dilateral terdapat tonjolan torus tubarius denganlubang keluar tuba auditiva ditengahnya. enonjolan ini disebabkan oleh pars cartilaginea

    tuba auditiva itu. %agian anterior torus tubarius melanjutkan diri keba$ah membentu plica salpingopalatina yang berakhir pada palatinum molle, dan posterior menjadi plicasalpingopharingea yang berakhir diorofaring. osterior terhadap kedua lipatan inididapatkan recessus pharyngeus dan tonsilla tubaria "tubal tonsil#. eralihan menjadi

     pars oralis pharyngis dinamakan hiatus nasopharyngica.

    Pars oralis phar"ngis . ada radi& linguae terlihat tiga lipatan yang berhubungan denganepiglottis, yaitu plica glossoepiglottica lateralis kiri kanan dan plica glossoepigloticamediana. Dengan adanya plica itu, terbentuk dua cekungan yang dinamakan valleculaepiglotica kiri kanan. 2elalui perlekatan ini, epiglottis akan turut bergerak dengan

     pergerakan lidah.ada $aktu menelan, lidah tertarik keddepan sehingga pangkal epiglottis juga tertarik kedepan. Sebagai akibatnya epiglottis mempunyai posisi yang menutup aditus laryngis,mencegah makanan masuk ke laryng.

     Pars lar"ngea phar"ngis.  *erletak posterior terhadap aditus laryngis. Dikiri kananlaryng terdapat recessus piriformis tempat lalu makanan yang ditelan. %agian initermasuk sulit mengalami pelebaran karena dibatasi oleh tulang ra$an sehingga menjadisalah satu penyempitan jalan lalu makanan yang ditelan.

    Mu#osa phar"ng .  diurus oleh serabut sensoris nervus glossopharyngeus dan nervus

    vagus. Sentuhan pada mucosa pharyng ini "dan mucosa palatum mole# dapatmenimbulkan refle& muntah.

    $. Laring tenggorok!

    0aryng merupakan penghubung pharyng dan trachea, khususnya dalam hubungannyadengan fungsi pernapasan. 5rgan ini dibentuk oleh tulang ra$an hyaline, kecualiepiglottis oleh jaringan fibrocartilago.*ulang ra$an pembentuk laryng yang penting terdiri dari epiglottis, cartilage thyroidea,cartilage cricoidea, dan cartilage arytenodea1 disertai cartilage cuneiformis, dan cartilagecorniculata. 'ditus laryngis adalah lubang masuk ke laryng yang berhadapan dengan

     pharyng.

    PBL FK YARSI 2014 BLOK RESPI SKENARIO 1 | Azizah F Andyra -1102014055

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    4/36

    %artilago t"roidea merupakan cartilage terbesar berbentuk setengah lingkaran dengan bagian anterior yang lebar, dengan proyeksi setinggi vertebra cervicalis ke empat.Diba$ah cartilago cricoidea yang berbentuk cincin yang lebih lebar dibagian posterior.

    Pada anak&anak cincin ini mempunyai diameter seukuran pensil "6 mm# dan pada orang

    de$asa sikitar )7 mm. cartilago tyroidea pada laki-laki de$asa menonjol pada leher dinamakan 8adam9 apple: atau prominentia laryngea "pomum adami#. ada permukaandalam tulang ra$an ini terdapat perlekatan epiglottis yang mempunyai bentuk sepertidaun memanjang keatas berhubungan dengan radi& linguae.

    Pada 'agian 'elakang lar"ng terdapat dua buah cartilago arytinoidea yang berartikulasi pada cartilago cricoidea dan cartilage thyroidea. 2asing-masing cartilago arytinodeadihubungkan dengan cartilago thyroidea oleh plica vocalis dengan musculus vocalisdidalamnya. ergerakan cartilage arytinoidea terhadap cartilage cricoidea menyebabkan

     perubahan posisi dari plica vocalis sehingga menghasilkan suara yang berbeda-beda.lica vocalis terdiri dari pars intercartilagenea "dekat cartilago arytenoidea# dan pars

    intermembranacea.

    Selain itu masing ;masing cartilage arytenoidea juga dihubungkan dengan epiglottismelalui plica aryepiglottica. Dengan demikian, aditus laringis sebenarnya dibentuk olehepiglottis, plica aryepiglotica dan cartilage arytenoidea.

    %artilago t"roidea dihubungkan dengan os hyoideum oleh membrana thyroidea yangtembus arteria laryngeus superior dan nervus laryngeus superior. Dianatara cartilagothyroidea dan cartilago cricoidea terdapat membrane cricothyroidea.

    (ise'elah atas pli#a )o#alis terdapat lipatan yang dinamakan plica vestibularis. Diantara plica vocalis dengan plica ini terdapat vestibulum laryngis.(engan adan"a pli#a )o#alis lubang masuk laryng menjadi sesuai dengan celah yangdimunculkan plica tersebut. +elah ini dinamakan rima glotidis. ada keadaan istirahat,rima glotidis berada dalam keadaan setengah terbuka. +elah akan merapat pada saatmengeluarkan suara dengan nada tinggi. erubahan bentuk celah disebabkan gerakan

     plica vocalis yang dihasilkan kontraksi otot intrinsic laryng.

    5*5* *RS< 0'R=>5tot intrinsic laryng yaitu otot origio dan insertionya terdapat pada tulang ra$an yangmembentuk laryng, terdiri dari musculus cricothyroideus, musculus cricoarytinoideus

     posterior, musculus cricoarytinoideus lateralis, musculus thyroarytenoideus, musculusarytenoideus tranversus, musculus arytenoideus obli?uus, dan musculus vocalis.2usculus crycothyroideus yang diurus nervus laryngeus superior mengatur ketegangan plicavocalis dan sedikit adduksi. 2usculus cryarytenoideus posterior menyebabkan abduksi plicavocalis, muskulus cricoarytenoideus lateralis juga menyebabkan adduksi, musculusarytenoideus tranversus dan musculus arytenoideus obli?uus menyebabkan abduksi pitasuara. 5tot-otot terakhir ini diurus nervus laryngeus inferior yang merupakan kelanjutannervus laryngeus recurrens.

    Lar"ng mendapat darah dari arteria laryngea superior, cabang arteri tyroidea superior, danarteria laryngea inferior, cabang arteri tyroidea inferior.

    PBL FK YARSI 2014 BLOK RESPI SKENARIO 1 | Azizah F Andyra -1102014055

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    5/36

    Bagian lar"ng diatas ppli#a )o#alis dan di'a*ah pli#a )o#alis  mempunyai persarafansensoris yang berbeda. %agian yang diatas, supraglotidis, masih mempunyai persarafansomatis sedangkan diba$ah plica vocalis, infragottidis, bersifar visceral.Peralihan laring atau #ri#oidea menjadi trachea terjadi pada setinggi vertebra cervicalis keenam.

    LO.1.2. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Mikro Saluran Pernapasan Bagian

    Atas

    Sistem pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi 5! danmengeluarkan +5! dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis. 4ungsiini disebut sebagai respirasi. Sistem pernapasan dimulai dari rongga hidung@mulut hingga kealveolus, di mana pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan

     pembuluh darah.Sistem pernapasan bisaanya dibagi menjadi ! daerah utama() %agian konduksi( meliputi rongga hidung, nasofaring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus

    dan bronkiolus terminalis

    ! %agian respirasi( meliputi bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris dan alveolus.

    Sebagian besar bagian konduksi dilapisi epitel respirasi, yaitu epitel bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet. Dengan menggunakan mikroskop elektron dapat dilihat ada Amacam sel epitel respirasi yaitu sel silindris bersilia, sel goblet mukosa, sel sikat "brush cells#,sel basal, dan sel granul kecil.

    ).# Rongga hidungRongga hidung terdiri atas vestibulum dan fosa nasalis. ada vestibulum di sekitar naresterdapat kelenjar sebasea dan vibrisa "bulu hidung#. Bpitel di dalam vestibulummerupakan epitel respirasi sebelum memasuki fossa nasalis.

    ada fosa nasalis "cavum nasi# yang dibagi dua oleh septum nasi pada garis medial,terdapat konka "superior, media, inferior# pada masing-masing dinding lateralnya.

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    6/36

    oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet yang lebih sedikit sertalamina propria yang mengandung sedikit kelenjar kecil penghasil mukus yang menyatudengan periosteum. 'ktivitas silia mendorong mukus ke rongga hidung.

    3.# 4aring

     asofaring dilapisi oleh epitel respirasi pada bagian yang berkontak dengan palatummole, sedangkan orofaring dilapisi epitel tipe skuamosa,gepeng.*erdiri dari (- asofaring "epitel bertingkat torak bersilia, dengan sel goblet#- 5rofaring "epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk#- 0aringofaring "epitel bervariasi#

    C.# 0aring0aring merupakan bagian yang menghubungkan faring dengan trakea. ada lamina

     propria laring terdapat tulang ra$an hialin dan elastin yang berfungsi sebagai katup yangmencegah masuknya makanan dan sebagai alat penghasil suara pada fungsi fonasi.

    Bpiglotis merupakan juluran dari tepian laring, meluas ke faring dan memiliki permukaanlingual dan laringeal. %agian lingual dan apikal epiglotis ditutupi oleh epitel gepeng

     berlapis, sedangkan permukaan laringeal ditutupi oleh epitel respirasi bertingkat bersilindris bersilia. Di ba$ah epitel terdapat kelenjar campuran mukosa dan serosa.Di ba$ah epiglotis, mukosanya membentuk dua lipatan yang meluas ke dalam lumenlaring( pasangan lipatan atas membentuk pita suara palsu "plika vestibularis# yang terdiridari epitel respirasi dan kelenjar serosa, serta di lipatan ba$ah membentuk pita suarasejati yang terdiri dari epitel berlapis gepeng, ligamentum vokalis "serat elastin# danmuskulus vokalis "otot rangka#. 5tot muskulus vokalis akan membantu terbentuknyasuara dengan frekuensi yang berbeda-beda.

    A.# Bpiglottis2emiliki permukaan lingual dan laryngeal. Seluruh permukaan laringeal ditutupi olehepitel berlapis gepeng, mendekati basis epiglottis pada sisi laringeal, epitel inimengalami peralihan menjadi epitel bertingkat silindris bersilia

    .# *rakeaermukaan trakea dilapisi oleh epitel respirasi. *erdapat kelenjar serosa pada laminapropria  dan tulang ra*an hialin 'er'entuk % tapal kuda!, yang mana ujung

     bebasnya berada di bagian posterior trakea. +airan mukosa yang dihasilkan oleh selgoblet dan sel kelenjar membentuk lapisan yang memungkinkan pergerakan silia untuk 

    mendorong partikel asing. Sedangkan tulang ra$an hialin berfungsi untuk menjagalumen trakea tetap terbuka.ada ujung terbuka "ujung bebas# tulang ra$an hialin yang berbentuk tapal kudatersebut terdapat ligamentum -i'roelastis dan 'erkas otot polos yang memungkinkan

     pengaturan lumen dan mencegah distensi berlebihan.

    Bpitel trakea dipotong memanjang,epitel trakea, khas berupa adanya tulang ra$an hialinyang berbentuk tapal kuda "Ec-shapedE#

    LI. 2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi dan Mekanisme Saluran Pernapasan

    Atas

    LO.2.1. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Saluran Pernapasan Bagian Atas

    PBL FK YARSI 2014 BLOK RESPI SKENARIO 1 | Azizah F Andyra -1102014055

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    7/36

    *ujuan dari respirasi adalah menyediakan oksigen bagi jaringan dan mengeluarkankarbondioksida. /ntuk mencapai tujuan-tujuan ini, respirasi dapat dibagi menjadi C kejadianfungsional mayor, yaitu(). ventilasi pulmonal, yang artinya masuk dan keluarnya udara antara atmosfer dan alveoli

     paru.

    !. difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah3. *ransport oksigen dan karbondioksida di darah dan cairan tubuh ke dan dari sel-sel tubuh.C. Regulasi ventilasi dan pengaturan respirasi lain.

    M/A0ISM 0ILASI P3LMO0AL

    aru dapat berekspansi dan berkontraksi dalam ! cara, yaitu() dengan pergerakan ke atas dan ke ba$ah dari diafragma untuk memperpanjang atau

    memperpendek rongga dada! dengan elevasi dan depresi tulang rusuk untuk meningkatkan dan menurunkan diameter 

    anteroposterior dari rongga dada

    ernapasan normal terjadi hampir seluruhnya karena mekanisme yang pertama, yaitu dengan pergerakan diafragma. Selama inspirasi, kontraksi diafragma menarik permukaan ba$ah paruke arah ba$ah.

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    8/36

    hal ini mendorong F,A liter udara yang diinsiprasi untuk keluar dari patu selama !-3 detik ekspirasi.

    *erdapat perbedaan antara tekanan alveolar dan tekanan pulmonal. Hal ini disebut sebagaitranspulmonary pressure. ni adalah perbedaan tekanan antara yang ada di dalam alveoli dan

    di permukaan luar paru, dan ini mengukur elastic force paru yang menyebabkan kolapsnya paru selama respirasi, disebut tekanan recoil. Setiap transpulmonary pressure meningkat )cmH!5, volume paru bertambah !FF milimeter.

    erubahan yang terjadi selama satu siklus pernapasan, yaitu satu tarikan napas "inspirasi#dan satu pengeluaran napas "ekspirasi# adalah sebagai berikut.Sebelum inspirasi dimulai, otot-otot pernapasan melemas, tidak ada udara yang mengalur dantekanan intraalveolus setara dengan tekanan atmosfer. ada a$itan inspirasi, otot-ototinspirasi, diafragma dan otot antariga eksternal, terangsang untuk berkontraksi, sehinggaterjadi pembesaran rongga toraks. 5tot inspirasi utama adalah diafragma, suatu lembaran ototrangka yang membentuk dasar rongga toraks dan dipersarafi oleh saraf frenikus. 5tot

    antariga diaftifkan oleh saraf interkostalis.Diafragma yang melemas berbentuk kubah yang menonjol ke atas ke dalam rongga toraks.Se$aktu berkontraksi karena stimulasi saraf frenikus, diafragma bergerak ke ba$ah danmemperbesar volume rongga toraks dengan menambah panjang vertikalnya.

    ada saat rongga toraks mengembang, paru juga dipaksa mengembang untuk mengisi ronggatoraks yang membesar. Se$aktu paru mengembang, tekanan intraalveolus menurun karenamolekul dalam jumlah yang sama kini menepati volume ruang yang lebih besar. adainspirasi biasa, tekanan intraalveolus menjadi 6AJ cmHg.

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    9/36

    0ILASI ALOLA4 

    Hal yang sangat penting dari sistem ventilasi pulmonal adalah untuk memperbarui udara diarkade pertukaran di paru secara kontinu. 'rea ini termasuk alveoli, alveolar sacs, duktusalveolar, dan bronkiolus respiratorik. /kuran dimana udara baru mencapai area inidinamakan ventilasi alveolar. 'nehnya, selama respirasi normal, volume udara di udara tidal

    hanya cukup untuk mengisi jalur turun respiratorik sampai bronkiolus terminal, dengan hanya porsi kecil dari udara inspirasi yang benar-benar mengalir ke alveoli. 2eskipun demikian, bagaimana udara bergerak mele$ati jarak kecil dari bronkiolus terminal ke dalam alveoliKLa$abannya adalah dengan difusi. Difusi disebabkan oleh pergerakan kinetik molekul, setiapmolekul gas bergerak pada kecepatan tinggi diantara molekul lain.

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    10/36

    se$aktu neuron-neuron ini tidak aktif, otot-otot inspirasi melemas dan terjadi ekspirasi.usat pernapasan medulla terdiri dari dua kelompok neuron yang dikenal sebagaikelompok pernapasan dorsal dan kelompok pernapasan ventral./elompok respirasi dorsal "dorsal respiratory group, DR># terutama terdiri dari neuroninspirasi yang serat-serat desendensnya berakhir di neuron motorik yang mempersarafi

    otot-otot inspirasi. Saat neuron-neuron inspirasi DR> membentuk potensial aksi, terjadiinspirasi1 ketika mereka berhenti melepaskan muatan, terjadi ekspirasi. Bkspirasi berakhir saat neuron-neuron inspirasi kembali mencapai ambang dan melepaskan muatan. Dengandemikian, DR> pada umumnya dianggap sebagai penentu irama dasar ventilasi.

    DR> memiliki interkoneksi penting dengan kelompok respirasi )entral "ventral respiratory group, VRG#. MR> terdiri dari neuron inspirasi dan neuron ekspirasi, yangkeduanya tetap inaktif selama bernapas tenang. Daerah ini diaktifkan oleh DR> sebagaimekanisme overdrive "penambah kecepatan# selama periode pada saat kebutuhan akanventilasi meningkat. Selama bernapas tenang, tidak ada impuls yang dihasilkan di jalur-

     jalur desendens dari neuron ekspirasi. Hanya selama ekspirasi aktif, neuron-neuron

    ekspirasi merangsang neuron motorik yang mempersarafi otot ekspirasi. Selain itu,neuron inspirasi MR>, apabila dirangsang oleh DR>, memacu aktivitas inspirasi saatkebutuhan akan ventilasi meningkat.Pengaruh pusat pneumatik dan apnustik 

    usat pneumotaksik mengirim impuls ke DR> yang membantu mematikan9@ swith off neuron inspirasi, sehingga durasi inspirasi dibatasi. Sebaliknya, pusat apnustik mencegahneuron inspirasi dari proses  switch off , sehingga menambah dorongan inspirasi. usat

     pneumotaksik lebih dominan daripada pusat apnustik.4e-leks Hering-Breuer 

    'pabila tidal volume besar "lebih dari ) liter#, misalnya ketika berolahraga, refleks Hering-Breuer  dipicu untuk mencegah pengembangan paru berlebihan. Reseptor regang paru " pulmonary stretch reflex# yang terletak di dalam lapisan otot polos saluran pernapasan diaktifkan oleh peregangan paru jika tidal volume besar.

    2. Pengatur 'esarn"a )entilasi

    Seberapapun banyaknya 5! yang diesktraksi dari darah atau +5! yang ditambahkan kedalamnya di tingkat jaringan, 5! dan +5! darah arteri sistemik yang meninggalkan parutetap konstan, yang menunjukkan bah$a kandungan gas darah arteri diatur secara ketat.>as-gas darah arteri dipertahankan dalam rentang normal secara eksklusif denganmengubah-ubah kekuatan ventilasi untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan penyerapan5! dan pengeluaran +5!.

    usat pernapasan medula menerima masukan yang memberi informasi mengenaikebutuhan tubuh akan pertukaran gas.

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    11/36

    $.  entilasi dapat dipengaruhi oleh -aktor&-aktor "ang tidak 'erkaitan denganke'utuhan pasokan O2 atau pengeluaran %O2

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    12/36

    Selisih tekanan antara jalan napas dan atmosfer menyebabkan udara mengalir kedalam paru sampai tekanan jalan napas pada akhir inspirasi sama dengan tekanan atmosfer.Selama pernapasan tenang, ekspirasi merupakan gerakan pasif akibat elastisitasdinding dada dan paru. ada $aktu otot interkostalis eksternus relaksasi, rangka igaturun dan lengkung diafragma naik keatas kedalam rongga toraks, menyebabkan

    volume toraks berkurang. 5tot interkostalis internus dapat menekan iga keba$ah dankedalam pada $aktu ekspirasi kuat dan aktif, batuk, muntah, atau defekasi. Selain itu,otot-otot abdomen dapat berkontraksi sehingga tekanan intraabdominal membesar danmenekan diafragma keatas.engurangan volume toraks ini meningkatkan tekanan intrapleura maupun tekananintrapulmonal. *ekanan intrapulmonal sekarang meningkat dan mencapai sekitar)-!mm Hg diatas tekanan atmosfer. Selisih tekanan antara jalan napas dan atmosfer menjadi terbalik sehingga udara mengalir keluar dari paru sampai tekanan jalan napasdan tekanan atmosfer menjadi sama kembali pada akhir ekspirasi. *ekanan intrapleuraselalu ada diba$ah tekanan atmosfer selama siklus pernapasan. erubahan ventilasidapat dinilai dengan uji fungsional paru.

    2. ransportasi

    a. Difusi*ahap kedua dari proses pernapasan mencakup proses difusi gas-gas melintasimembran alveolus-kapiler yang tipis " tebalnya kurang dari F,A Nm #. Dalamkeadaan beristirahat normal, difusi dan keseimbangan antara 5! di kapiler darah

     paru dan alveolus berlangsung kira-kira F,!A detik dari total $aktu kontak selamaF,6A detik. Hal ini menimbulkan kesan bah$a paru normal memiliki cukupcadangan $aktu difusi. ada beberapa penyakit misalnya fibrosis paru, sa$ar darahdan udara dapat menebal dan difusi melambat sehingga keseimbangan mungkintidak lengkap, terutama se$aktu berolahraga ketika $aktu kontak total berkurang.Ladi, blok difusi dapat mendukung terjadinya hipoksemia, tetapi tidak dianggapsebagai factor utama. engeluaran +5! dianggap tidak dipengaruhi oleh kelainandifusi.

     b. Hubungan antara ventilasi-perfusiemindahan gas secara efektif antara alveolus dari kapiler paru membutuhkandistribusi merata dari udara dalam paru dan perfusi " aliran darah #dalam kapiler.Dengan kata lain ventilasi dan perfusi unit pulmonal harus sesuai. ada orangnormal dengan posisi tegak dan dalam keadaan istirahat, ventilasi dan perfusihampir seimbang kecuali pada apeks paru. Sirkulasi pulmonal dangan tekanan dan

    resistensi rendah mengakibatkan aliran darah dibasis paru lebih besar daripadadibagian apeks, disebabkan gaya tarik bumi. amun ventilasinya cukup merata. ilai rata-rata rasio antara ventilasi terhadap perfusi "M@O# adalah F,7. angka inididapat dari rasio rata-rata laju ventilasi alveolar normal "C0@menit# dibagi dengancurah jantung normal "A0@menit#.

    c. *ranspor 5! dalam darah5! dapat diangkut dari paru ke jaringan-jaringan melalui dua jalan yaitu secara fisik larut dalam plasma atau secara kimia berikatan dengan Hb "Hb# sebagai oksiHb"Hb5#. katam kimia 5! dengan Hb ini bersifat reversible, dan jumlahsesungguhnya yang diangkut dalam bentuk ini mempunyai hubungan nonlinear 

    dengan tekanan parsial 5! dalam darah arteri "a5!#, yang ditentukan oleh jumlah5! yang secara fisik larut dalam plasma darah. Selanjutnya jumlah 5! yang secara

    PBL FK YARSI 2014 BLOK RESPI SKENARIO 1 | Azizah F Andyra -1102014055

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    13/36

    fisik larut dalam plasma mempunyai hubungan langsung dengan tekanan parsial 5!dalam alveolus "a5!#. Lumlah 5! juga bergantung pada daya larut 5! dalam

     plasma. Hanya sekitar )G dari jumlah 5! total yang diangkut ke jaringan-jaringanditranspor dengan cara ini. +ara transport seperti ini tidak memadai untuk mempertahankan hidup $alaupun dalam keadaan istirahat sekalipun. Sebagian besar 

    5! diangkut oleh Hb yang terdapat dalam sel darah merah.

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    14/36

    Sama seperti jumlah 5! yang diangkut dalam darah yang berkaitan dengan 5!dalam darah tersebut, demikian juga jumlah +5! dalam darah berkaitan dengan+5!.

    $. Pernapasan 6aringan, Interna

    Darah yang telah menjenuhkan hemoglobinnya dengan oksigen "o&ihemoglobin#,mengitari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler, dimana darah bergerak sangatlambat. Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkanoksigen berlangsung, dan darah menerima, sebagai gantinya hasil buangan oksidasi,yaitu karbondioksida.erubahan-perubahan berikut terjadi dalam komposisi udara dalam alveoli, yangdisebabkan pernapasan eksterna dan pernapasan interna atau pernapasan jaringan./dara "atmosfer yang dihirup#(

     itrogen 6J G5ksigen !F G

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    15/36

    terletak didalam medulla oblongata, dan kalau dirangsang maka pusat itu mengeluarkanimpuls yang disalurkan oleh saraf spinalis ke otot pernapasan, yaitu otot diafragma danotot interkostalis.

    a. Pengendalian oleh Sara- 

    usat pernapasan ialah suatu pusat otomatik didalam medulla oblongata yangmengeluarkan impuls eferen ke otot pernapasan. 2elalui beberapa radi& saraf servikalisimpuls ini dihantarkan ke diafragma oleh saraf frenikus. Dan bagian yang lebih rendah

     pada sumsum belakang, impulsnya berjalan dari daerah toraks melalui saraf interkostalis untuk merangsang otot interkostalis. mpuls ini menimbulkan kontraksiritmik pada otot diafragma dan interkostalis yang kecepatannya kira-kira )A kali per menit. mpuls aferen yang dirangsang oleh pemekaran gelembung udara, diantarkanoleh saraf vagus kepusat pernapasan didalam medula.

    '. Pengendalian se#ara kimia*i

    4aktor kimia$i ini adalah factor utama dalam pengendalian dan pengaturan frekuensi,kecepatan dan dalamnya gerakan pernapasan. usat pernapasan didalam sumsum sangat

     peka pada reaksi, kadar alkali darah harus dipertahankan.

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    16/36

    2. Fungsi protekti- hidung7 menghangatkan dan melembabkan udara, menyaring partikelatau iritan, dan produksi nitrit oksida "5#. Hal ini ditujukan agar udara yang diinhalasi

     bisa mencapai saluran napas ba$ah dalam keadaan yang tidak membahayakanhomeostasis. anas dihasilkan dari banyak kapiler yang berada di subepitelial yang

     berpenestrasi menuju permukaan lumen serta membantu tranportasi air menuju

    interstisium. 2elembabkan udara dimediasi oleh aktivasi sekitar CA.FFF kelenjar seromukosa pada kavitas nasal dan sel goblet yang menghasilkan sejumlah air yangsignifikan. 'danya 8kolam: yang terisi oleh sejumlah besar volume darah yang berasaldari sinusoid vena yang terletak di subepitelial bisa membuat jaringan submukosa untuk menyerap udara dan menambah perluasan kontak dengan aliran udara. 2ukus hidung danmukosiliar merupakan komponen penting dalam pembersihan. artikel dengan diameter aerodinamik A-)F Nm ditangkap dalam mukosa nasal. >as yang larut dalam air akandihilangkan total dari udara yang diinhalasi di saluran masuk hidung. >as yang bersifatiritan dapat menstimulasi saraf sensorik hidung dan menginduksi sekresi yang membuatdeposit yang lebih besar. 5 dihasilkan dari saluran napas atas "terutama sinus paranasal#yang berperan protektif untuk cabang respiratorius. 5 memiliki aktivitas antiviral dan

     bakteriostatik yang kuat, meningkatkan oksigenasi, menghasilkan efek bronkodilator, danmenjaga masuknya udara melalu saluran napas ba$ah.

    $. Peran in-lamasi pada nasal7 sejumlah eosinofil di mukosa saluran napas ba$ah akanmeningkat yang mengekspresikan molekul adesi setelah diinduksi oleh alergen hidung.

    8. (rainase material in-lamatori.

    Saluran napas atas terdiri dari hidung, telinga, dan tenggorok. Salah satu struktur  penunjang yang terletak di sistem ini adalah tuba eustachius yang menghubungkannasofaring dengan telinga tengah. Struktur ini berfungsi dalam menjaga tekanan atmosfer tetap seimbang.

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    17/36

     ervus trigeminus menyalurkan rangsang dari sinus paranasalis, nervus glosofaringeusmenyalurkan rangsang dari faring dan nervus frenikus menyalurkan rangsang dari

     perikardium dan diafragma.

    a'el 1.

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    18/36

    4ase inspirasi dimulai dengan inspirasisingkat dan cepat dari sejumlah besar udara,

     pada saat ini glotis secara refleks sudahterbuka. Molume udara yang diinspirasisangat bervariasi jumlahnya, berkisar antara

    !FF sampai 3AFF ml di atas kapasitas residufungsional. enelitian lain menyebutkan

     jumlah udara yang dihisap berkisar antaraAFG dari tidal volume sampai AFG darikapasitas vital. 'da dua manfaat utamadihisapnya sejumlah besar volume ini.ertama, volume yang besar akanmemperkuat fase ekspirasi nantinya dandapat menghasilkan ekspirasi yang lebihcepat dan lebih kuat. 2anfaat kedua, volumeyang besar akan memperkecil rongga udara

    yang tertutup sehingga pengeluaran sekretakan lebih mudah.

    Setelah udara di inspirasi, maka mulailah fase kompresi dimana glotis akan tertutup selamaF,! detik. ada masa ini, tekanan di paru dan abdomen akan meningkat sampai AF )FFmmHg. *ertutupnya glotis merupakan ciri khas batuk, yang membedakannya dengan manuver ekspirasi paksa lain karena akan menghasilkan tenaga yang berbeda. *ekanan yang didapatkan

     bila glotis tertutup adalah )F sampai )FFG lebih besar daripada cara ekspirasi paksa yang lain.Di pihak lain, batuk juga dapat terjadi tanpa penutupan glotis.  

    9am'ar 2. 4ase %atuk 

    -

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    19/36

    %erbeda dengan refle& batuk, rangsang yang ditangkap oleh reseptor taktil di hidung.Rangsang kemudian diteruskan ke nervus trigeminusdan dilanjutkan ke pusat pernafasan dimedulla oblongata.

    /rutan mekanisme refle& bersin sama dengan mekanisme refle& batuk, namun pada refle&

     bersin uvula dikondisikan ke ba$ah, sehingga memungkinkan aliran udara ekspirasi menjadikuat dan dapat melalui rongga mulut dan rongga hidung. Refle& bersin bermanfaat untuk mengeluarkan benda asing yang masuk rongga hidung atau saluran pernapasan bagian ba$ah.

    Menjelaskan Mekanisme Bersin

    Reflek bersin mirip dengan reflek batuk kecuali bah$a refleks ini berlangsung pada saluranhidung, bukan pada saluran pernapasan bagian ba$ah. Rangsangan a$al menimbulkanrefleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung, impuls saraf aferen berjalan dalam nervuske lima menuju medulla tempat refleks ini dicetuskan. *erjadi serangkaian reaksi yang miripdengan refleks batuk tetapi uvula ditekan, sehingga sejumlah besar udara dengan cepatmelalui hidung, dengan demikian membantu membersihkan saluran hidung dari benda asing.

    Mekanisme Menelan

    *ujuan refleks menelan adalah mencegah masuknya makanan atau cairan ke dalam trakea.mpuls motoris dari pusat menelan yang menuju ke faring dan bagian atas esophagus diantar oleh saraf kranial M, P, P dan P dan beberapa melalui saraf cervical. 2enelan memiliki

     beberapa stadium, yaitu stadium volunter, faringeal dan oesofageal. ada stadium volunter, benda ditekan atau didorong ke bagian belakang mulut oleh tekanan lidah ke atas dan belakang terhadap palatum, sehingga lidah memaksa benda ke pharing. ada stadiumfaringeal, palatum mole didorong ke atas untuk menutup nares posterior, sehingga mencegahmakanan balik ke rongga hidung.0ipatan palatofaringeal saling mendorong ke arah tengah, kemudian pita suara laring

     berdekatan dan epiglottis mengayun ke belakang, sehingga mencegah makanan masuk ketrakea. 0aring didorong ke atas dan depan oleh otot-otot yang melekat pada os hyoid. >erak ini meregangkan@ melemaskan pintu oesofagus, maka masuklah makanan ke sphincter faringoesofageal, kemudian otot konstriktor pharing superior berkontraksi menimbulkangelombang peristaltik oesophagus. Stadium faringeal terjadi terjadi kurang dari ) atau ! detik,sehingga menghentikan nafas selama $aktu ini, karena pusat menelan menghambat pusat

     pernafasan dalam medulla oblongata. ada stadium oesofageal, gelombang peristaltik  berjalan dalam $aktu A;)F detik. *etapi pada orang yang berada dalam posisi berdiri,$aktunya akan lebih cepat, yaitu C;7 detik, karena pengaruh gravitasi.2ekanisme pertahanan selalu terkait dengan adanya pertahanan tubuh dari benda asing.

    roses pertahanan yang paling sering dilakukan tubuh adalah respon inflamasi yangmengikutsertakan sel imun adapatif tubuh untuk bekerja. *idak hanya itu tubuh juga memilikicara-cara lain untuk membentuk mekanisme pertahanan saluran nafas atas.

    LI. $. Memahami dan Menjelaskan Alergi 4hinitis

    LO.$.1. Memahami dan Menjelaskan (e-inisi Alergi 4hinitis

    Rhinitis alergi adalah peradangan atau inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama sertadilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik 

    tersebut "Mon ir?uet, )J7#.

    PBL FK YARSI 2014 BLOK RESPI SKENARIO 1 | Azizah F Andyra -1102014055

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    20/36

    Sedangkan menurut QH5 'R' !FF) adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin- bersin, rhinore, rasa gatal, dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yangdiperantari oleh gB.

    LO.$.2. Memahami dan Menjelaskan tiologi Alergi 4hinitis

    Rhinitis alergi disebabkan alergen dari luar seperti( pollen, tungau debu, binayang pengerat, kecoa, jamur"misalnya 'lternaria, +ladosporium,'spergillus, enicillium#, binatang peliharaan , rumput, pohon"misalnya chedar, elm, oak,olive, maple, dan birch#. %erkemungkinan memiliki alergi juga secara genetic

    Rinitis alergi melibatkan interaksi antara lingkungan dengan predisposisi genetik dalam perkembangan penyakitnya. 4aktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresirinitis alergi "'dams, %oies, Higler, )JJ6#. enyebab rinitis alergi tersering adalah alergeninhalan pada de$asa dan ingestan pada anak-anak. ada anak-anak sering disertai gejalaalergi lain, seperti urtikaria dan gangguan pencernaan. enyebab rinitis alergi dapat berbedatergantung dari klasifikasi. %eberapa pasien sensitif terhadap beberapa alergen. 'lergen yang

    menyebabkan rinitis alergi musiman biasanya berupa serbuk sari atau jamur. Rinitis alergi perenial "sepanjang tahun# diantaranya debu tungau, terdapat dua spesies utama tungau yaituDermatophagoides farinae dan Dermatophagoides pteronyssinus, jamur, binatang peliharaanseperti kecoa dan binatang pengerat. 4aktor resiko untuk terpaparnya debu tungau biasanyakarpet serta sprai tempat tidur, suhu yang tinggi, dan faktor kelembaban udara.

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    21/36

    disebabkan oleh interaksi dari pasien yang secara genetik memiliki potensi alergi denganlingkungan. Dalam sebuah penelitian retrospektif terhadap )!.JC orang pasien berumur A-!tahun yang datang ke poliklinik sub bagian 'lergi munologi bagian *H* 4ejala yang paling banyak adalah bersin-bersin@gatal hidung "7J,7FG#, rinore "76,F6G# dan

    obstruksi hidung "6,)JG#.

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    22/36

    !  %ate $hase !llergic Reaction atau Reaksi 'lergi 4ase 0ambat "R'40# yang berlangsung!-C jam dengan puncak -7 jam "fase hiperreaktifitas# setelah pemaparan dan dapat

     berlangsung sampai !C-C7 jam. 2uncul dalam !-7 jam setelah terpapar alergen tanpa pemaparan tambahan. Hal ini berhubungan dengan infiltrasi sel-sel peradangan, eosinofil,neutrofil, basofil, monosit dan +DC  I sel * pada tempat deposisi antigen yang

    menyebabkan pembengkakan, kongesti dan sekret kental.

    ada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi, makrofag atau monosit yang berperan sebagai '+ akan menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosahidung.

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    23/36

     berkurang, rasa tersumbat bertambah dan produksi mukus mulai muncul. Respon fase lambatini dapat bertahan selama beberapa jam sampai beberapa hari.

    Sebagai ringkasan, pada rinitis alergi, antigen merangsang epitel respirasi hidung yangsensitif, dan merangsang produksi antibodi yaitu gB. Sintesis gB terjadi dalam jaringan

    limfoid dan dihasilkan oleh sel plasma. nteraksi antibodi gB dan antigen ini terjadi pada selmast dan menyebabkan pelepasan mediator farmakologi yang menimbulkan dilatasi vaskular,sekresi kelenjar dan kontraksi otot polos.

    Bfek sistemik, termasuk lelah, mengantuk, dan lesu, dapat muncul dari respon peradangan.>ejala-gejala ini sering menambah perburukan kualitas hidup.

    Rhinitis alergi dia$ali oleh sensitisasi dan selanjutnya diikuti oleh reaksi alergi. Reaksi alergiterdapat ! fase, yaitu mmediate hase 'llergic Reaction atau Reaksi 'lergi 4ase +epat"R'4+# dan 0ate hase 'llergic Reaction atau Reaksi 'lergi 4ase 0ambat "R'40#. R'4+

     berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai ) jam setelahnya, sedangkan R'40

     berlangsung !-C jam setelah kontak dengan alergen, dengan puncak -7 jam "fase hiper-reaktifitas# setelah kontak dan dapat berlangsung sampai !C-C7 jam.

    ada kontak pertama dengan alergen, makrofag dan monosit yang berperan sebagai sel penyaji "'+# akan menangkap alergen yang menempel pada mukosa hidung. Setelah itu sel penyaji akan melepaskan sitokin seperti interleukin ) "0 )# yang akan mengaktifkan sel *helper "*h F# untuk berproliferasi menjadi *h ) dan *h !. *h ! akan menghasilkan berbagaisitokin seperti 0 C dan 0 )3 yang akan diikat oleh reseptornya pada permukaan sel limfosit%, sehingga sel limfosit % menjadi aktif dan memproduksi gB. gB di sirkulasi darah akanmasuk ke jaringan dan diikat di permukaan sel mastosit dan basofil "sel mediator# sehinggakedua sel ini aktif. %ila mukosa yang telah tersensitisasi terpapar alergen yang sama, makakedua rantai gB akan mengikat alergen spesifik dan terjadi degranulasi "pecahnya dindingsel# sel mastosit dan basofil. 'kibatnya adalah lepasnya mediator-mediator kimia yang telahterbentuk, terutama histamine. *erlepasnya histamine inilah yang menyebabkan terjadi

     bersin-bersin dan rasa gatal akibat rangsangan histamine pada reseptor H-) pada nervusvidianus, selain itu histamine juga menyebabkan kelenjar mukosa dan sel goblet hipersekresidan permeabilitas kapile meningkat sehingga terjadi rhinorea. >ejala hidung tersumbatdiakibatkan adanya vasodilatasi sinusoid.

    ada R'40, sel mastosit juga melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan akumulasisel eosinofil dan netrofil di jaringan epitel target. Respon ini berlanjut hingga mencapai

     puncak -7 jam setelah kontak. ada R'40 ditandai dengan penambahan jenis dan jumlah selinflamasi seperti eosinofil, limfosit, netrofil, basofil, dan mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin "0 3,0 C, 0 A#, granulocyte 2acrophag +olony Stimulating 4actor ">2+S4# dan +'2 ) pada sekret hidung.

    LO.$.:. Memahami dan Menjelaskan Mani-estasi /linis Alergi 4hinitis

    a Serangan bersin berulang terutama pada pagi hari atau bila terdapat kontak dengansejumlah besar debu.

     b ngus "rinore# yang encer c Hidung tersumbatd Hidung dan mata gatal

    e %anyak air mata yang keluar "lakrimasi#

    PBL FK YARSI 2014 BLOK RESPI SKENARIO 1 | Azizah F Andyra -1102014055

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    24/36

    f 0ipatan hidung melintang "garis hitam melintang pada tengah punggung hidung akibatsering menggosok hidung ke atas menirukan pemberian hormat "allergic salute##

    g 0ubang hidung bengkakh Bdema kelopak matai ejala lain yangtidak khas dapat berupa( batuk, sakit kepala, masalah penciuman, mengi, penekanan padasinus dan nyeri $ajah, post nasal drip. %eberapa orang juga mengalami lemah dan lesu,mudah marah, kehilangan nafsu makan dan sulit tidur "Harmadji, )JJ3#.ada anak-anak terdapat tanda-tanda yang khas() Allergi# shiner( bayangan gelap di daerah ba$ah mata, karena stasis vena akibat

    obstruksi hidung.! Allergi# salute( anak tampak menggosok-gosok hidung dengan punggung tangan karena

    gatal

    3 Allergi# #rease( tampak garis melintang di dorsum nasi bagian sepertiga ba$ah karenaterlalu sering menggosok C Allergi# gape( mulut selalu terbuka agar bisa bernafasA Fa#ies adenoid( mulut sering terbuka dengan lengkung langit-langit tinggi, sehingga

    akan mengganggu pertumbuhan gigi geligi. %o''lestone appearan#e( dinding posterior faring tampang granuler dan edema6 9eographi# tongue( lidah tampak seperti gambaran peta.7 rans)erse nasal #rease( lipatan transversal pada hidung

    LO.$.;. Memahami dan Menjelaskan (iagnosis dan (iagnosis Banding Alergi 4hinitis

    1. Anamnesis

    'namnesis sangat penting, karena sering kali serangan tidak terjadi dihadapan pemeriksa.Hampir AFG diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis saja. >ejala rinitis alergi yang

    PBL FK YARSI 2014 BLOK RESPI SKENARIO 1 | Azizah F Andyra -1102014055

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    25/36

    khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang. >ejala lain ialah keluar hingus "rinore#yang encer dan banyak, hidung tersumbat, hidung dan mata gatal, yang kadang-kadangdisertai dengan banyak air mata keluar "lakrimasi#. aris ini timbul akibat hidung yangsering digosok-gosok oleh punggung tangan "allergic salute#. ada pemeriksaan rinoskopiditemukan mukosa hidung basah, ber$arna pucat atau livid dengan konka edema dansekret yang encer dan banyak. erlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidungyang dapat memperberat gejala hidung tersumbat. Selain itu, dapat pula ditemukankonjungtivis bilateral atau penyakit yang berhubungan lainnya seperti sinusitis dan otitismedia "ra$ati, !FF!#.

    $. Pemeriksaan Penunjang

    a. In )itro

    Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat. Demikian pula pemeriksaan gB total " prist-paper radio imunosor(ent test # sering kali menunjukkannilai normal, kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit,misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria. 0ebih

     bermakna adalah dengan R'S* " Radio Immuno or(ent )est # atau B0S' " *nzyme %in+ed Immuno or(ent !ssay )est #. emeriksaan sitologi hidung, $alaupun tidak dapatmemastikan diagnosis, tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap. Ditemukannyaeosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan kemungkinan alergi inhalan. Lika basofil"A sel@lap# mungkin disebabkan alergi makanan, sedangkan jika ditemukan sel 2menunjukkan adanya infeksi bakteri "ra$ati, !FF!#.

    '. In )i)o'lergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit, uji intrakutanatau intradermal yang tunggal atau berseri "+in *nd-point  )itration@SB*#.SB* dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan  alergen dalam berbagaikonsentrasi yang bertingkat kepekatannya.

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    26/36

    D'>5SS %'D>• 4hinitis asomotor  ( suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanya infeksi,

    alergi, eosinofilia, perubahan hormonal dan pajanan obat.• 4hinitis Medikamentosa ( suatu kelainan hidung berupa gangguan respon normal

    vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikal dalam $aktu lamadan berlebihan sehingga menyebabkan sumbatan hidung yang menetap.

    • 4hinitis Simpleks ( penyakit yang diakibatkan oleh virus. %iasanya adalah rhinovirus.Sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan ataumenurunnya daya tahan tubuh.

    • 4hinitis Hipertro-i (Hipertrofi chonca karena proses inflamasi kronis yang disebabkanoleh bakteri primer atau sekunder.

    • 4hinitis Atro-i ( nfeksi hidung kronik yang ditandai adanya atrofi progresif padamukosa dan tulang chonca.

    LO.$."rte#! 'ntihistamin generasi kedua obat dengan efek samping yang lebihsedikit daripada generasi pertama obat. Selektif menghambat reseptor perifer histaminH). *ersedia sebagai syr "A mg @ A m0# dan A ; atau )F-mg tab.

    • Le)o#etiri=ine ?"=al! Histamin H)-reseptor antagonis. 'ktif enansiomer dari cetirizine.uncak kadar plasma dicapai dalam $aktu ) jam, dan setengah-hidup adalah sekitar 7

     jam. *ersedia sebagai tab A mg-"mencetak gol# pecah.

    • Loratadin %laritin! Antihistamin  onsedating generasi kedua Sedikit efek sampingdibandingkan dengan generasi pertama obat. Selektif menghambat reseptor perifer histamin H). *ersedia sebagai tab, tab hancur "Reditab#, syr "A mg @ A m0#, ataudikombinasikan dengan pseudoefedrin dalam )! ; atau !C-jam persiapan. Satu-satunyayang saat ini tersedia tanpa resep

    • (esloratadine %larine@! Antihistamin nonsedating generasi kedua Sedikit efek samping dibandingkan dengan generasi pertama antihistamin. Selektif menghambatreseptor perifer histamin H). 2eredakan hidung tersumbat dan efek sistemik alergimusiman. 0ong-acting antagonis histamin trisiklik selektif untuk reseptor H)-. 2ayor 

    PBL FK YARSI 2014 BLOK RESPI SKENARIO 1 | Azizah F Andyra -1102014055

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    27/36

    metabolit loratadin, yang, setelah konsumsi, secara luas dimetabolisme menjadi metabolitaktif 3-hydro&ydesloratadine. *ersedia sebagai tab, syr "F,A mg @ m0#, atau Reditabs 5disintegrasi "!,A dan A mg#.

    • Fe@o-enadine Allegra! onsedating generasi kedua obat dengan efek samping yang

    lebih sedikit daripada generasi pertama obat. %ersaing dengan histamin untuk reseptor H)di saluran pencernaan, pembuluh darah, dan saluran pernafasan, mengurangi reaksihipersensitivitas. *ersedia 5*+ di ?d dan persiapan tender. Luga tersedia 5*+dikombinasikan dengan pseudoefedrin.

    'ntihistamin terdapat dua golongan yakni penghambat resptor H) dan penghambat reseptor H!. 'ntihistamin yang dapat mengobati edema, eritema, dan pruritus tetapi tidak dapatmela$an efek hipereksresi lambung akibat histamin digolongkan sebagai antihistamin

     penghambat reseptor H). 2ekanisme kerja obat golongan ini adalah berikatan denganreseptor H) tanpa mengaktivasinya sehingga mencegah ikatan dan aksi histamine. 'H)seperti diphenhydramine, hydro&yzin, menghambat efek histamin pada pembuluh darah,

     bronkus dan bermacam-macam otot polos. Dengan kata lain, 'H) mampu menghambat bronkokonstriksi akibat histamin begitupun dengan peningkatan permeabilitas kapiler danedema dapat dihambat.

    'ntihistamin yang sering digunakan adalah antihistamin oral. 'ntihistamin oral dibagimenjadi dua yaitu generasi pertama "nonselektif# dikenal juga sebagai antihistamin sedatif serta generasi kedua "selektif# dikenal juga sebagai antihistamin nonsedatif. Bfek sedativeantihistamin sangat cocok digunakan untuk pasien yang mengalami gangguan tidur karenarhinitis alergi yang dideritanya. *etapi efek ini mengganggu bagi pasien yang memerlukanke$aspadaan tinggi. 'H) dapat merangsang maupun menghambat SS. Bfek perangsangan

    yang kadang-kadang terlihat dengan dosis 'H) ialah insomia, gelisah, dan eksitasi. Bfek  perangsangan ini juga dapat terjadi pada keracunan 'H). Dosis terapi 'H) umumnyamenyebabkan penghambatan SS dengean gejala misalnya kantuk, berkurang ke$aspadaandan $aktu reaksi yang lambat.

    Secara klinis antihistamin generasi pertama sangat efektif menghilangkan rinore karenamempunyai efek antikolinergik. Bfek ini terjadi karena kapasitas ikatan obat terhadapreseptor yang tidak selektif sehingga obat terikat juga pada resptor kolinergik.

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    28/36

    menimbulkan halusinasi, ataksia, inkoordinasi dan kejang. ada orang de$asa keracunanditandai dengan depresi pada permulaan akhirnya depresi SS lebih lanjut.

    Antihistamin generasi kedua

    Sering disebut sebagai antihistamin nonsedatif. 2ereka bersaing dengan histamin untuk 

    reseptor histamin tipe ) "H)# pada dalam pembuluh darah, saluran pencernaan, dan saluran pernafasan, yang, pada gilirannya, menghambat efek fisiologis yang pada normalnyadiinduksi histamin pada reseptor H). %eberapa tidak memunculkan hasil klinis berupa sedasiyang signifikan pada dosis biasa, sementara yang lain memiliki tingkat sedasi yang rendah.3Semua antihistamin efektif dalam mengendalikan gejala rinitis alergi "yaitu, bersin,rhinorrhea, gatal-gatal# tetapi tidak secara signifikan menghilangkan kongesti nasal. /ntuk alasan ini, beberapa antihistamin generasi kedua ini tersedia sebagai persiapan sebuahkombinasi yang mengandung dekongestan. 2ereka sering lebih disukai untuk terapi lini

     pertama rinitis alergi, terutama untuk gejala musiman atau episodic, karena keberhasilan yang bagus serta profil keamanan.3

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    29/36

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    30/36

    mukosa hidung. Masokonstriksinya dapat menyebabkan kerusakan struktural pada mukosatersebut. 'lpha ) agonis yang lebih selektif menurunkan kemungkinan kerusakan mukosa.

    Dalam praktek, dekongestan dapat digunakan secara sistemik "oral#, yakni efedrin, fenil propanolamin dan pseudo-efedrin atau secara topikal dalam betuk tetes hidung maupun

    semprot hidung yakni fenileprin, efedrin dan semua derivat imidazolin. Dekongestan topikalterutama berguna untuk rinitis akut karena tempat kerjanya yang lebih selektif. enggunaandekongestan jenis ini hanya sedikit atau sama sekali tidak diabsorbsi secara sistemik.Cenggunaan secara topikal lebih cepat dalam mengatasi buntu hidung dibandingkan dengan

     penggunaan sistemik. 5bat ini sering digunakan berlebihan oleh pasien sehinggamenyebabkan rebound congestion "hidung kembali tersumbat dengan lebih berat#. Selain ituefek samping yang dapat ditimbulkan topical dekongestan antara lain rasa terbakar, bersin,dan kering pada mukosa hidung. /ntuk itu penggunaan obat ini memerlukan konseling bagi

     pasien. enggunaan dekongestan topikal dilakukan pada pagi dan menjelang tidur malam,dan tidak boleh lebih dari ! kali dalam !C jam. Dekongestan topikal yang berupa tetes hidungdigunakan dengan cara meneteskan obat ini ke dalam hidung secara hati-hati. erhatikan

     bah$a tetesan obat harus tepat pada lubang hidung, jumlah tetesan tepat dan tidak mengalir keluar atau tertelan. emakaian obat tetes hidung ini jangan melebihi dosis yang dianjurkan.

    Sistemik dekongestan onsetnya tidak secepat dekongestan topical. amun durasinya biasanya bisa lebih panjang. 'gen yang biasa digunakan adalah pseudoefedrin. seudoefedrin dapatmenyebabkan stimulasi sistem saraf pusat $alaupun digunakan pada dosis terapinya.Cemberian dekongestan oral tidak dianjurkan untuk jangka panjang, terutama karenamemepunyai efek samping stimulan SS sehingga menyebabkan peningkatan denyut jantungdan tekanan darah. 5bat ini tidak boleh diberikan kepada penderita hipertensi, penyakit

     jantung, koroner, hipertiroid, dan hipertropi prostat. Dekongestan oral pada umumnyaterdapat dalam bentuk kombinasi dengan antihistamin antau dengan obat lain sepertiantipiretik dan antitusif yang dijual sebagai obat bebas.)

    Antikolinergik intranasal

    'ntikolinergik intranasal "misalnya ipratropium# dapat menghilangkan gejala beringus"rhinorrhea# baik pada pasien alergik maupun non alergik. Bfek samping lokalnya ringan dantidak terdapat efek antikolinergik sistemik. pratropium bromida diberikan untuk rinitisalergik pada anak dengan keluhan hidung beringus yang menonjol.

    Antagonis leukotrien

    'ntagonis leukotrien menurunkan inflamasi dan gejala rhinitis alergi dengan mencegah kerjaleukotriena, jenis senya$a kimia yang dilepaskan beberapa menit setelah paparan terhadapalergen.emodifikasi leukotriena adapat menyebabkan muntah, diare, dan sakit kepala.Qanita hamildan menyusui hanya dapat menggunakan obat ini dalam penga$asan dokter.5bat( 'ontelu+ast, zafirlu+ast .Lika anda mengalami gejala rhinitis alergi dan tidak dapat berkurang lebih dari 3 hari,konsultasikanlah keluhan anda ke dokter umum atau dokter spesialis 'lergi-mmunologi

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    31/36

    LO.$.C. Memahami dan Menjelaskan /omplikasi Alergi 4hinitis

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    32/36

    kepada 'llah maka $ajib atas seluruh muslim yang mendengarkannya untuk mengatakan ( yarhamukallah "semoga 'llah merahmatimu#, adapun menguap makasesungguhnya dia dari syaithan, maka apabila salah seorang dari kalian menguap makahendaknya dia tahan semampunya.al-hadits:.Di antara adab-adabnya(

    • 2endoakan 5rang =ang %ersin'dalah perkara yang diperintahkan dan disunnahkan, dan termasuk perkarakesempurnaan agama kita dengan mensyariatkan kepada mereka doa yang merekaucapkan setelah bersin ;yang mana dia adalah nikmat 'llah atas mereka-, makadengan bersin tersebut mereka memuji 'llah, dengan bersin tersebut mereka salingmendoakan rahmat dan memohon kepada 'llah hidayah dan baik keadaan.Dari 'l-%arra9 bin 'zib radhiallahu anhu dia berkata ( 8abi memerintahkan kepadakami dengan tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara maka beliaumenyebutkan menjenguk orang sakit, mengikuti jenazah, mendoakan orang bersin,membalas salam, menolong orang yang dizhalimi, memenuhi undangan, danmemperhatikan keinginan orang yang bersumpah:.2endoakan orang yang bersin adalah fardhu kifayah apabila sebagian orang yanghadir melaksanakannya maka gugur perintah mendoakan bagi yang lainnya. Dan tidak sepatutnya meninggalkan perkara ini berdasarkan sabda abi Shallallahu alaihi $asallam pada hadits yang telah lalu ( 8apabila salah seorang dari kalian bersin dan

     bertahmid kepada 'llah maka $ajib atas setiap muslim yang mendengarnya untuk mengucapkan 8 yarhamukallah 8 baginya:.

    • 2endoakan orang yang bersin hanyalah ketika mendengar tahmid dari orang yang bersinHal itu berdasarkan hadits yang 'nas radhiallahu anhu ri$ayatkan dia berkata ( 8'da

    dua orang bersin di sisi abi Shallallahu alaihi $a sallam, maka beliau mendoakansalah seorang dari keduanya dan tidak mendoakan yang lain, maka orang itu berkata (Qahai Rasulullah ( engkau mendoakan orang ini dan engkau tidak mendoakan sayaK%eliau berkata ( 8Sesungguhnya orang ini memuji 'llah dan kamu tidak memuji'llah:.Dan dari 'bu 2usa 'l-'sy9ari radhiallahu anhu dia berkata ( Saya mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi $a sallam bersabda ( 8'pabila salah seorang dari kalian

     bersin dan bertahmid kepada 'llah maka hendaknya kalian mendoakannya, makaapabila dia tidak bertahmid kepada 'llah maka janganlah kalian mendoakannya:.

    • Sunnah 5rang =ang %ersin 2engucapkan ( 'lhamdulillah 'tau 'lhadmdulillah 'la

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    33/36

    • Sunnah 5rang =ang %ersin /ntuk

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    34/36

    • %olehnya 2endoakan 'hlu Dzimmah ; yakni kafir dzimmi, pent ;

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    35/36

    *erjemahan dari kitab ( 8'<

  • 8/19/2019 RESPI S1L3

    36/36

    stinsar pula ialah( %ersungguh-sungguh menghirup atau memasukkan air ke hidungdengan tangan kanan "jika tidak berpuasa#, kemudian menghembuskan "menyemburkan#air tersebut dari hidung dengan tangan kiri(

    Dari 0a?it bin Sabirah radhiyallahu anhu berkata( EQahai Rasulullah, khabarkan

    kepadaku tentang $udhu9³ %aginda bersabda( Sempurnakanlah $udhu9 kamu, sela-selalah celah-celah jari-jemari kamu dan basuhlah hidung dengan menyedut air ke hidungmelainkan ketika kamu berpuasa "dengan tidak menyedut bersungguh-sungguh#:. "H@R at-*irmizi, 37. Luga disahihkan oleh bnu Hajar al-'s?alani#

    Dalam buku 3A *ip Sihat >aya Rasulullah karya Dr 2ohammad 'li *oha, rof Dr Syahathah dari 4akulti erubatan, /niversiti 'le&andria, 2esir membuat kajian baha$a´istinsya?´ atau memasukkan air melalui hidung ketika ber$uduk membersihkan hidungdaripada kuman.

    +ara melakukannya ialah dengan memasukkan air seperti menarik nafas dengan kekuatan

    sederhana kemudian mengeluarkan air itu dengan hembusan yang kuat.