105
BAB 1 PENGENALAN TERHADAP DINAMIKA KELOMPOK A. SEJARAH DINAMIKA KELOMPOK 1. Zaman Yunani Pada masa ini berkembang ajaran Planto, bahwa daya- daya pada individu tercermin dalam struktur masyarakat dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain. Masing-masing struktur masyarakat merupakan kelompok yang terpisah satu sama lain dan tiap-tiap golongan memilki norma yang berfungsi sebagai pemersatu dan pedoman dalam interaksi sosial antaranggota masing-masing golongan. 2. Zaman Liberalisme Pengaruh cara berfikir bebas mengakibatkan individu bebas menentukan segala sesuatu bagi dirinya sendiri tidak untuk orang lain. Kebebasan ini membawa malapetaka bagi tiap-tiap individu karena individu merasa tidak mempunyai pedoman dalam kehidupan sehingga mereka tidak merasa memiliki kepastian. Pada hakikatnya Leviathan/Negara merupakan suatu bentuk pengelompokan yang telah memiliki norma, struktur, Dinamika Kelompok | 1

Resum Buku

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dinamika kelompok resum buku

Citation preview

BAB 1PENGENALAN TERHADAP DINAMIKA KELOMPOK

A. SEJARAH DINAMIKA KELOMPOK1. Zaman YunaniPada masa ini berkembang ajaran Planto, bahwa daya-daya pada individu tercermin dalam struktur masyarakat dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain.Masing-masing struktur masyarakat merupakan kelompok yang terpisah satu sama lain dan tiap-tiap golongan memilki norma yang berfungsi sebagai pemersatu dan pedoman dalam interaksi sosial antaranggota masing-masing golongan. 2. Zaman LiberalismePengaruh cara berfikir bebas mengakibatkan individu bebas menentukan segala sesuatu bagi dirinya sendiri tidak untuk orang lain. Kebebasan ini membawa malapetaka bagi tiap-tiap individu karena individu merasa tidak mempunyai pedoman dalam kehidupan sehingga mereka tidak merasa memiliki kepastian.Pada hakikatnya Leviathan/Negara merupakan suatu bentuk pengelompokan yang telah memiliki norma, struktur, dan pemimpin yang belum tentu ada di dalam suatu kelompok.3. Zaman Ilmu Jiwa Bangsa-bangsaPada masa ini Moritz Lazarus dan Stanley Hall memelopori untuk mengadakan suatu penyelidikan terhadap bangsa primitif yang memiliki ciri khas di dalam kehidupannya.Mereka mengadakan penyelidikan terhadap adat dan bahasa rakyat dalam hubungannya dengan tingkah laku masyarakat primitif yang menimbulkan homogenitas pada masyarakat sehingga setiap sikap dan tingkah laku anggotanya tidak berbeda satu sama lain.Disebabkan karena adat dan bahasa rakyat menimbulkan kesamaan psikologi, dan ini tercermin dalam sikap dan tingkah laku. Inilah yang kemudian terkenal dengan teori sosial.4. Zaman Gerakan MassaHasil penyelidikan Gustave le Bon dirumuskan dalam The Crowd menunjukkan bahwa dalam gerakan massa timbul apa yang dinamakan sugesti yang mengakibatkan gerakan massa tersebut dalam setiap individu kehilangan control terhadap dirinya.5. Zaman Psikologi SosialPenyelidikan terhadap massa telah memberikan motivasi kepada para ahli untuk mengadakan penyelidikan lebih mendalam terhadap massa walaupun dengan risiko yang besar.Namun, permulaan abad ke-20, para ahli mengubah arah penyelidikannya pada penyelidikan terhadap gejala-gejala psikis dalam situasi tertentu yang dipandang dapat memberi hasil.Edward A.Ross mengadakan penyelidikan terhadap hubungan psikis antara individu dengan lingkungannya yang ditulis dalam bukunya Social Psychology. Yang dapat mendorong ahli lain untuk merumuskan tentang objek psikologi sosial yang mempelajari tingkah laku individu dalam hubungannya dengan situasi sosial.

6. Zaman Dinamikan KelompokErich Fromm mengawali kegiatan penyelidikan yang disusun dalam buku Escape From Freedom untuk menunjukkan perlunya individu itu bekerja sama dengan individu lain, hingga timbul solidariteit di dalam kehidupannya.Moreno mengemukakan bahwa perlunya kelompok-kelompok kecil seperti keluarga, klik, regu belajar, ketika di dalam kelompok itu terdapat suasana saling menolong, hingga kohesi menjadi kuat, dan kelompok yang makin kuat kohesinya, makin besar moralnya.Kurt Lewin telah menyimpulkan bahwa tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh kelompok yang menjadi anggotanya. Jadi, jelaslah bahwa kelompok itu memang benar-benar mempunyai pengaruh terhadap kehidupan individu.B. STATUS DINAMIKA KELOMPOK1. Cabang SosiologiAhli-ahli sosiologi seperti Homans, Moreno, dan Mitschell berpendapat bahwa masalah kelompok/grup dan stuktur kelompok yang menjadi objek dinamika kelompok merupakan sebagian bahan yang menjadi objek sosiologi.Moreno berpendapat bahwa dalam kelompok terdapat social distance (jarak sosial), Herbert Spencer dan konsepsinya nation (bangsa), Karl Marx dengan konsepnya class,Toynbee dengan konsepnya civilization, Emile Durheim dengan konsepsinya group spirit, namun diantar mereka terdapat perbedaan pandangan.2. Cabang PsikologiRobert F. Balesdi dalam bukunya interaction analysis memasukkan dinamika kelompok ke dalam cabang psikologi.Alasannya adalah di dalam dinamika kelompok titik beratnya bukan masalah kelompok itu sendiri tetapi yang pokok adalah proses kejiwaan yang terjadi/timbul pada individu danpengaruhnya terhadap kelompok.Sprott dalam bukunya Human Group mencoba menganalisis persoalan interrelasi/hubungan yang terjadi antaranggota suatu kelompok.3. Cabang Psikologi SosialPara ahli psikologi sosial seperti Otto Klineberg berpendapat bahwa dinamika kelompok lebih ditekankan kepada peninjauan psikologi sosial karena terpenting sampai sejauh mana pengaruh interaksi sosial individu di dalam kelompok terhadap masing-masing individu sebagai anggota suatu kelompok.4. Bidang EksperimenCartwright dan Zender dalam buku Group Dynamic, bahwa dinamika kelompok sebenarnya adalah bidang eksperimen, walaupun sifatnya cenderung mengarah kepada persoalan psikologi.C. DEFINISI DINAMIKA KELOMPOK1. Pengertian Dinamika Kelompoka. Pengertian DinamikaDinamika berarti tingkah laku warga yang satu secra langsung memengaruhi warga yang lain secara timbal balik.Dinamika kelompok berarti suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain.b. KelompokKebutuhan individu menurut A. Maslow dikenal sebagai:1) Kebutuhan fisik,2) Kebutuhan rasa aman,3) Kebutuhan kasih sayang,4) Kebutuhan prestasi dan prestise, dan5) Kebutuhan untuk melaksanakan sendiri.Individu memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan di atas, namun potensi yang ada pada individu yang bersangkutan terbatas sehingga individu harus meminta bantuan kepada individu lain yang sama-sama hidup satu kelompok.Individu berusaha mengatasi kesulitan melalui prinsip escapism, artinya salah satu bentuk pelarian diro dengan mengorbankan pribadinya dan mempercayakan pada orang lain yang menurutnya memiliki suatu yang tidak ada pada dirinya.2. Persoalan dalam Dinamika KelompokRuth Benedict menjelaskan bahwa persoalan yang ada dalam dinamika kelompok dapat diuraikan sebagai berikut:a. Kohesi/peraturan: akan dilihat tingkah laku anggota dalam kelompok.b. Motif/dorongan: berkisar pada interes anggota terhadap kehidupan kelompok.c. Struktur: terlihat pada bentuk pengelompokan, bentuk hubungan, perbedaan kedudukan antaranggota, pembagian tugas.d. Pimpinan: terlihat pada bentuk-bentuk kepemimpinan, tugas pemimpin, sistem kepemimpinan.e. Perkembangan kelompok: terlihat pada perbahan dalam kelompok, senangnya anggota tetap berada dalam kelompok, perpecahan kelompok.

3. Pentingnya Mempelajari Dinamika KelompokPentingnya mempelajari dinamika kelompok:a. Individu tidak mungkin hidup sendiri di dalam masyarakatb. Individu tidak dapat pula bekerja sendiri dalam memenuhi kehidupannya.c. Perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik.d. Masyarakat yang demokratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan efektif.e. Semakin banyak diakui manfaat dari penyelidikan yang ditujukan kepada kelompok-kelompok.

D. PENDEKATAN-PENDEKATAN DINAMIKA KELOMPOKStatus dinamika kelompok menjadi bahan perdaingan dari para ahli psikologi, ahli sosiologi, ahli psikologi sosial, maupun ahli yang menganggap dinamika kelompok sebagai bidang eksperimen saja.1. Pendekatan oleh Bales dan HomansDengan konsep adanya aksi, interaksi, dan situasi yang adadalam suatu kelompok.Homans menamnahkan, dengan adanya interaksi dalam kelompok maka kelompok yang bersangkutan marupakan sistem interdependensi, dengan sifat-sifat:a. Adanya stratifikasi kedudukan warga,b. Adanya diferensiasi dalam dukungan dan pengaruh antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain,c. Adanya perkembangan pada sistem intern kelompok yang diakibatkan adanya pengaruh faktor-faktor dari luar kelompok.

2. Pendekatan oleh StogdillMenekankan pada sifat-sifat kepemimpinan dalam bentuk organisasi formal. Stogdill menambahkan bahwa yang dimaksudkan kepemimpinan adalah suatu proses yang memengaruhi aktivitas kelompok yang terorganisasi sebagaiusaha untuk mencapai tujuan kelompok.Kelompok yang terorganisir ialah suatu kelompok yang tiap-tiap anggotanya mendapat tanggungan dalam hubungannya dengan pembagian tugas untuk mencapai kerja sama dalam kelompok.3. Pendekatan dari Ahli Psycho Analysis oleh Sigmund Freud dan ScheidlingerScheidlinger berpendapat bahwa aspek-aspek motif dan emosional sangat memegang peranan penting dalam kehidupan kelompok. Sigmund Freud berpendapat bahwa setiap kelompok perlu adanya cohesiveness/kesatuan kelompok, agar kelompok tersebut dapat bertahan lama dan berkembang.4. Pendekatan dari Yennings dan MorenoYennings mengemukakan konsepsinya tentang pilihan bebas, spontan, dan efektif dari anggota kelompok yang satu terhadap anggota kelompok yang lain dalam rangka pembentukan ikatan kelompok.Moreno dengan sosiometrinya hasil membedakan psikhe group dan socio group.a. Psikhe group artinya suatu kelompok yang terbentuk atas dasar suka/tidak suka, simpati, atau antipasti antaranggota.b. Socio group artinya suatu kelompok yang terbentuk atas dasar tekanan dari pihak luar.

BAB 2INTERAKSI SOSIAL

A. DEFINISI DAN ASPEK INTERAKSI SOSIAL1. Definisi Interaksi SosialPada hakikatnya manusi memiliki sifat:a. Manusia sebagai makhluk individu,b. Manusia sebagai makhluk sosial,c. Manusia sebagai makhluk berkebutuhan.Manusia sebagai makhluk sosial, dituntuk untukmelakukan hubungan sosial antar sesamanya dalam hidupnya di samping tuntutan untuk hidup berkelompok.Hubungan sosial merupakan salah satu hubungan yang harus dilaksanakan dalam hubungan itu setiapindividu menyadari tentang kehadirannya di samping kehadiran individu lain. Manusia sebagai makhluk sosial menuntut adanya kehidupan berkelompk sebagai keadaan ini mirip sebuah community.Harold bethel menjelaskan bahwa the basic condition of a common life dapat tercermin pada faktor-faktor berikut ini:1. Group of people, artinya kumpulan orang-orang.1. Definite place, artinya adanya wilayah/tempat tinggal tertentu.1. Mode of living, artinya adanya pemilihan cara-cara hidup.Atas dasar faktor di atas, disimpulkan bahwa setiap individu dalam suatu kehidupan harus menjalin interaksi sosial.Dalam hal ini menurut S.S. Sargent, mengemukakan bahwa pada pokoknya, tingkah laku sosial yang selalu dalam kerangka kelompok seperti struktur dan fungsi kelompok merupakan interaksi sosial.Sementara itu, H. Bonner merumurkan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan antara dua individu atau lebih ketika kelakuan individu yang satu memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya.Dengan demikian, kedua definisi tersebut satu sama lain tidak berbeda pengertian dan saling melengkapi sehingga hal ini akan memudahkan untuk mengetahui aspek-aspek yang ada dalam interaksi sosial.2. Aspek-aspek interaksi sosialDengan diketahui definisi interaksi sosial di atas, aspek-aspek dalam interaksi sosial adalah sebagai berikut.1. Adanya hubungan1. Adanya individu1. Adanya tujuan1. Adanya hubungan dengan struktur dan fungsi kelompok.

3. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam interaksi sosialDi samping aspek-aspek tersebut di atas, dalam interaksi sosial terdapat faktor-faktor yang ikut memengaruhi interaksi sosial tersebut , yang menentukan berhasil/tidaknya interaksi sosial. Faktor-faktor yang dimaksud yaitu sebagai berikut.1. The nature of the social situation ( situasi sosial yang memberi bentuk tingkah laku).1. The norms prevailing in any given social group ( kekuasaan norma kelompok berpengaruh terhadap terjadinya interaksi sosial).1. Their own personality trends ( tujuan pribadi individu memengaruhi tingkah laku).1. A persons transtory tendencis ( reaksi individu sesuai dengan kedudukan dan kondisinya yang mana bersifat sementara).1. The process of perceiving and interprenting a situation (situasi berpengaruh dan memancing individu untuk menafsirkan situasi).

B. DASAR- DASAR INTERAKSI SOSIALDi dalam mlakukan interaksi sosial, selain dipengaruhi oleh faktor-faktor di atas, sudah barang tentu individu memiliki dasar-dasar interaksi sosial yang datang dari dalam individu maupun dari luar individu. Berikut uraiannya:0. Imitasi0. Tumbuhnya imitasi sebagai dasar interaksi sosialGabriel tarde seorang ahli ukum menyimpulkan bahwa tindakan dan kehidupan sosial dilakukan atas dasar imitasi. Di mana hal tersebut akan menimbulkan penemuan baru atau invention bagi orang-orang tertentu. Dua tokoh lain Trotter & Walter Bogehot, juga berpendapat bahwa tingkah laku imitasi timbul dari hasil principe attraction.0. DefinisiImitasi yang dilaksanakan individu serupa dengan idio-motor action, yaitu adanya tingkahlaku yang brsifat otomatis sehingga menimbulkan tingkah laku yang seragam.0. Syarat-syarat imitasiChoros membagi beberapa persyaratan dalam berimitasi adalah sebagai bertikut:1. Harus ada minat/perhatian terhadap sesuatu yang akan diimitasi1. Harus ada sikap menjunjung tinggi atau mengagumi pada hal-hal yang diimitasi.1. Harus adaa penghargaan sosial yang tinggi.1. Harus ada pengetahuan dari individu.0. Macam-macam imitasiMenurut cara yang dilakukan individu untuk mengimitasi, imitasi menurut Baldwin terbagi atas:1. Nondeliberate imitation, meniru tanpa mengetahui maksud dan tujuannya.1. Deliberate imitation, meniru dengan maksud dan tujuan tertentu.0. Tahap dalam proses imitasiDalam imitasi yang tidak disengaja ada beberapa tahap, diantaranya:1. Tahap proyeksi, tahap perolehan kesan dari sesuatu yang diimitasi.1. Tahap subjektif, tahap menerima sesuatu yang diimitasi.1. Tahap objektif, tahap menguasai apa yang diimitasi.0. Hukum-hukum imitasiMenurut Gabriel Tarde hukum imitasi diantaranya:1. The law of descent, suatu golongan atas menjadi objek golongan yang di bawahnya.1. The law of geomatrial progression, proses peniruan sudah barang tentu dimulai dari sumber asalnya.1. The law of the internal before the exotic, peniruan kebudayaan sendiri lebih mudah dari pada kebudayaan asing.0. Akibat imitasiDalam hubungannya dengan interaksi sosial, imitasi berakibat diantaranya:1. Akibat positif:1. Dapat diperoleh kecakapan dengan segera1. Adanya tingkah laku yang seragam1. Dapat mendorong individu atau kelompok untuk bertingkahlaku.1. Akibat negatif:1. Apabila yang diimitasi hala yang salah dapt mengakibatkan kesalahan massal.1. Terhambatnya cara berpikir kritis.

0. Sugesti1. Timbulnya sugestiTimbulnya sugesti sebagai interaksi sosial didahului oleh pandangan para ahli yang rata-rata memiliki kesamaan.1. Masmer dengan konsepsinya Animal Magtism, bahwa orang-orang apabila seseorang yang berpengaruh saling menyentuh, mereka akan mengikuti suaranya.1. Baid dengan konsepsinya Idio Motor Response, bahwa hypnotism untuk menggambarkan gejala di bawah imbal kata/diskusi hypnotism tersebut dibatasi oleh lapangan kesadaran.1. Kesadaran yang kacau, konsepsi dari Gustave Ie Bon, bahwa tingkahlaku individu dalam suasana massa berbeda dengan tingkah laku individu biasa, sepertinya individu lebih impulsif , mudah tersinggung, agresif, muah terbawa arus sentimen, kurang rasional, tersugesti dan sebagainya.Dari hasil penyelidikannya, sampailah Gustave Ie Bon pada kesimpulan bahwa dalam situasi massa terdapat ciri-ciri berikut:1. Individu akan kehilangan rasa tanggungjawabnya1. Individu terkena infeksi jiwa1. Jiwa massa sangat sugestif1. DefinisiSugesti adalah pemberian pengaruh kepada yang lain tanpa dikritikterlebih dahulu sehingga akibatnya terjadi tingkah laku yang seragam di antara mereka.

1. Syarat-syarat SugestiDari hasil pengamatan beberapa ahli, syarat-syarat sugesti adalah sebagai berikut:1. Menurut Thomas Brown, setiap asosiasi yang terjadi pada jiwa individu adalah suatu gejala sugesti.1. Menurut Cantril, sugesti terjadi apabila seseorang individu dihinggapi oleh situasi yang kritis dan individu tidak dapat membuat ketentuan yang pasti.1. Macam-macam sugesti1. Auto sugesti adalah suatu proses sugesti yang diberikan kepada diri sendiri sehingga akan diperoleh tingkah laku yang meningkat.1. Hetero sugesti adalah suatu proses sugesti yang berlangsung dan ditunjukkan kepada individu lain agar dapat dipengaruhi sesuai maksud individu yang memberi pengaruh.1. Hukumhukum SugestiDengan melihat proses berlangsungnya sugesti, Sidis memberikan gambaran hukum sugesti sebagai berikut.1. Bertaambahnya sugesti sebanding dengan bertambahnya perpecahan atau pertentangan daripada keutuhan kesadarannya.1. Bertambahnya sugesti pada orang-orang normal terlaksana secara tidak langsung sugesti yang secara langsung.1. Bertambahnya sugesti pada orang-orang tidak normal terlaksana secara langsung daripada sugesti yang secara tidak langsung.1. Faktor-faktor yang Mempercepat SugestiFaktor-faktor tersebut antaralain:1. Hambatan pikiran1. Pikiran yang terpecah belah1. Keadaan otoritas1. Karena keadaan mayoritas menyababkan individu mudah terkena sugesti oleh individu lain.1. Karena keadaan will to believe.

0. Identifikasi1. Timbulnya identifikasi sebagai dasar interaksi sosialMenurut sigmund freud, banyak individu yang tidak dapat menempatkan diri sehingga individu tersebut sukar untuk bertingkahlaku. Untuk mengatasi keadaan ini, maka timbul identifikasi kepada individu lain sehingga dapat bertingkah laku seperti teman-temannya.1. DefinisiIdentifikasi merupakan proses menyamakan dirinya dengan individu lain. Jadi dengan kata lain, identifikasi sebagai alat untuk sosialisasi individu dalam kehidupan sehari-hari.1. Proses dan tujuanIdentifikasi pada prosesnya seringkali tidak disadari dan bersifat irasional. Proses ini apapun bentuknya bertujuan individu yang bersangkutan ingin mempelajari tingkah laku individu lain walaupun tidak disadari sebelumnya. Umunya proses identifikasi berlangsung lama, dan baru disadari ketika sudah ada hasilnya.0. Simpati1. Timbulnya SimpatiIstilah simpati dikenal oleh Mac. Dougull dan berasal dari adanya interest yang ada pada masing-masing individu dan dicerminkan dalam bentuk tingkahlaku. Dalam kehidupan bermasyarakat, self interest menunjukkan fungsinya sehingga kehidupan individu berlandaskan mencari keuntungan belaka. Oleh karena itu, kehidupan bersama sebenarnya tidak perlu diadakan.Namun ahli lain, Adam Smith menambahkan bahaw kehidupan bersama itu ada karena masing-masing individu memiliki apa yang disebut dengan moral sentimen, yaitu suatu kekuatan dan dinamika individu yang tersembunyi pada diri individu. Selanjutnya ia menambahkan bahwa inti dari bekerja sama, membantu teman, dan sebagainya sehingga bagaimanapun juga kehidupan bersama tersebut tetap harus ada pada individu.Sementara itu, ahli lain seperti T.Ribort, Herbert Spencer, dan lain-lain mengatakan bahwa setiap individu itu memiliki self love yang tidak hanya ditujukan pada diri sendiri, tetapi self love juga kepada individu lain serta self love menjadi dasar utama pada hubungan antarindividu.1. Definisi SimpatiSimpati adalah suatu proses tertariknya seseorang individu kepada individu lain dalam suasana atau situasi sosial.1. Proses dan tujuan simpatiProses berlangsungnya simpati sering tidak berdasarkan atas logis rasaional tetapi lebih banyak atas dasar penilaian perasaan dan umumnya rasa tertarik pada simpati ini meliputi keseluruhan ciri pola tingkahlaku atau keadaan individu lain.Di lain pihak, proses simpati berlangsung secara perlahan-lahan, disadari dan berkembang secara wajar di dalam interaksi sosial, memerlukan waktu yang cukup panjang dan disertai dedikasi antar mereka.Adapun tujuan simpati adalah agar tercipta kerjasama saling pengertian karena dorongan utamanya adalah pengertian daan kerjasama di antara mereka.

1. Macam-macam simpatiBeberapa ahli menyebutkan macam-macam simpati sebagai berikut:1. Adam Smith, membagi simpati menjadi:1. Simpati yang menimbulkan respon cepat, hampir setiap refleks.1. Simpati yang sifatnya lebih intelektual.1. Herbert Spencer, membagi simpati menjadi:1. Perspectively presentative, artinya simpati yang timbul secara cepat seperti refleks.1. Representative, artinya simpati yang sadar refleksif.1. Re-representative sympathy, artinya simpati yang kadar intelektualnya lebih tinggi.1. Theodore Ribot, membagi simpati menjadi:1. Tipe primitif atau otomatis, artinya simpati yang dapat diterangkan melalui respon bersyarat.1. Tipe reflektif, artinya simpati yang menimbulkan kesadaran pada diri sendiri.1. Tipe intelektual, artinya simpati yang bersifat umum dan lebih abstrak.1. Max Scheler, membagi simpati menjadi:1. Meteinander fuhlung, artinya simpati yang prosesnya berlangsung dengan spontan.1. Gefuhlsantechung, artinya simpati yang prosesnya atas dasar perasaan tertekan dapat disebut transpathy.1. Einsfuhlung, artinya simpati yang proses berlangsungnya atas dasar identifikasi perasaan, disebut juga empati.1. Nachfuhlung, artinya simpati yang prosesnya berlangsung atas dasar perasaan masing-masing individu sehingga dapat terjadi perbedaan.1. Mitgefuhl, artinya simpati yang prosesnya atas dasar pertimbangan perasaan orang lain dan bersifat positif.1. Menchenlieble, artinya simpati yang prosesnya atas dasar penghargaan dan penghormatan kepada individu lain. Dapat berbentuk alutruisme dan filantropi.1. Akos misch person and gottes lieble, artinya simpati yang prosesnya atas dasar penyatuan jiwa dengan Tuhan.

C. BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIALDi dalam interaksi sosial di samping mempunyai dasar-dasar, interaksi sosial juga memiliki bentuk-bentuk tertentu, yang berbeda dengan bentuk kelompok dan akan dibicarakan pada bab berikutnya. Bentuk-bentuk interaksi sosial antara lain dikemukakan oleh Merton Deuttah, Park dan Burgess, serta Krout.1. Merton DeuttahMerton Deuttah berpendapat bahwa bentuk-bentuk interaksi sosial meliputi kerja sama dan persaingan.a. Kerja sama (cooperation)1) Kerja sama adalah suatu bentuk interaksi sosial ketika tujuan anggota kelompok yang satu berkaitan erat dengan tujuan anggota yang lain atau tujuan kelompok secara keseluruhan sehingga setiap individu hanya dapat mencapai tujuan apabila individu lain juga mencapai tujuan.2) Proses timbulnya kerja samaProses timbulnya kerja sama adalah apabila individu menyadari bahwa mereka mempunyai tujuan /kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian diri untuk memenuhi kebutuhan tersebut.3) Macam-macam kerja samaa) Bargaining adalah suatu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.b) Cooperation adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan polotik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya keguncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.c) Coalition adalah kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan sama agar organisasi itu stabil.d) Join venture adalah suatu bentuk kerjasama antara dua individu atau lebih organisasi atau jasa, guna memperoleh suatu keuntungan dalam waktu yang sama.b. Persaingan1) PengertianPersaingan adalah suatu bentuk interaksi sosial ketika seorang individu dapat mencapai tujuan sehingga individu lain akan terpengaruh dalam mencapai tujuan tersebut.2) Bidang-bidang tempat persainganBidang-bidang yang dapat digunakan sebagai tempat persaingan adalah bidang ekonomi, kebuayaan, kedudukan, dan kesukuan/ras.3) Fungsi-fungsi persaingana) Dapat menyalurkan keinginan perorangan atau kelompok.b) Sebagai jalan untuk menarik perhatian umum atau masyarakat.c) Sebagai sarana seleksia atas dasar seks atau kesosialan untuk memberi peranan/kedudukan.d) Sebagai alat seleksi individu agar pembagian kerja dapat efektif sehingga tujuan kelompok lekas tercapai.

2. Park dan BurgessBentuk interaksi sosial menurut park dan burgess dibagi menjadi:a. Persaingan (competition)b. Pertentangan (conflict)1) PengertianKonflik yaitu suatu bentuk interaksi sosial ketika individu atau kelompok dapat mencapai tujuan sehingga individu atau kelompok lain akan hancur. 2) Konflik disebabkan oleh:a) Adanya perbedaan pemikiran atau perasaanb) Adanya perbedaan kepribadian c) Adanya perbedaan kepentingand) Adanya perubahan-perubahan sosial3) Bentuk-bentuk pertentanganDari berbagai penyebab konflik diatas, konflik umunya terbagi atas bentuk-bentuk sebagai berikut:a) Pertentangan pribadib) Pertentangan rasial (antar suku bangsa)c) Pertentangan kelas sosiald) Pertentangan politike) Pertentangan internasional4) Akibat konflika) Bertambahnya rasa solidaritas antaranggotab) Hancur atau rataknya kesatuan kelompokc) Adanya perubahan kepribadian individud) Hancurnya harta benda atau jatuhnya korban manusia

c. Persesuaian ( accomodation )Yaitu usaha-usaha individu untuk mereakan suatu pertentangan. Adapun tujuan akomodasi, diantaranya:1. Mengurangi pertentangan antara individu atau kelompok sebaga akibat perbedaan paham.2. Untuk mencegah meledaknya pertentangan yang bersifat sementara.3. Untuk memungkinkan kerjasama antar kelompok sosial sebagai akibat psikologis atau kebudayaan.4. Untuk mengusahakan peleburan antar kelompok sosial yang berpisahBentuk-bentuk akomodasi antaralain:1. Coercion2. Compromise3. Arbitration4. Mediation5. Consiliation6. Toleration7. Stalemate8. AdjucationHasil-hasil yang dicapai akomodasi antaralain:1. Terjadinya integrasi dalam masyarakat2. Dapat menekan oposisi3. Sebagai sarana koordinasi dari kepribadian yang berbeda4. Terjadinya perubahan yang sesuai dengan keadaan baru5. Terjadinya perubahan kedudukan6. Asimilasi

d. Asimilasi/perpaduan (assimilation)Yaitu proses sosial dalam taraf kelanjutan, yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara individu atau kelompok dan juga merupakan usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap, proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.Asimilasi di awali dengan adanya perbedaan kepentingan atau tujuan, yang kemudian dilanjutkan dengan adanya pendekatan dan saling adanya pendekatan yang disadari oleh individu maupun kelompok.Faktor-faktor yang mempercepat asililasi diantaranya:1. Toleransi dari kedua pihak2. Keseimbangan dari keduanya3. Sikap terbuka4. Persamaan unsur-unsur kebudayaan dari keduanya5. Perkawinan campuran6. Ancaman bersama dari luar.

Bentuk-bentuk asimilasi:a) Alienetion adalah bentuk asimilasi ketika individu kurang baik dalam interaksi sosialnya.b) Stratification adalah suatu proses ketika individu yang mempunyai kelas, kasta, atau status yang memberi batas yang jelas dalam masyarakat.

3. Krout membagi interaksi sosial ke dalam:a. Komensalisme adalah interaksi sosial yang dilaksanakan tanpa perjanjian terlebih dahulub. Parasialisme adalah interaksi sosial yang menguntungkan salah satu pihakc. Mutualisme adalah interaksi sosial yang menguntungkan kedua pihakd. Sociality adalah interaksi sosial yang bersifat kemasyarakatan

D. TEORI-TEORI INTERAKSI SOSIALAda dua teori penting dalam interaksi sosial, di antaranya:1. Balesa. Aspek-aspek interaksi sosial1) Situasi adalah suasana tingkahlaku tiap-tiap individu2) Aksi/interaksi adalah tingkahlaku yang tampak sebagai pernyataan pribadi3) Setiap aksi adalah interaksi sebab aksi selalu menghubungkan subjek dengan objek atau situasi tertentu.b. Macam-macam interaksi sosial1) Individu dengan diri pribadi2) Individu dengan individu3) Individu dengan kelompok4) Kelompok dengan kelompokc. Fase-fase dalam interaksi sosial1) Dalam interaksi terdapat aspek-aspek2) Dalam interaksi sosial ada dimensi waktu3) Dalam interaksi sosial ada problem yang timbul4) Dalam interaksi sosial ada ketegangan dalam penyelesaian problem5) Dalam interaksi sosial timbul suatu integrasid. Kriteria untuk analisis interaksi1. Bidang rasio-emosional Yang terbagi menjadi reaksi positif dan negatif.a) Reaksi positif menunjukkan:1) Solidaritas, pemberian bantuan dan hadiah2) Ketegangan, kepuasan, kebahagiaan3) Kesetujuan, penerimaan dan pengertianb) Reaksi negatif menunjukkan:1) Pertentangan2) Ketegangan dan acuh tak acuh3) Ketidak setujuan2. Bidang tugasa) Memberi jawaban meliputi:1) Memberi saran dan tujuan2) Pendapat, penilaian dan analisis3) Informasi, orientasi, dan pengulanganb) Meminta tugas meliputi:1) Saran, tujuan, dan kegiatan posistf2) Pendapat, penilaian dan analisis3) Orientasi, informasi dan pengulanganc) Prose analisis interaksi1) Memberi opini dan menunjukkan persetujuan, serta memberi informasi2) Menunjukkan solidaritas3) Menunjukkan ketegangan

2. G.C.HomansAspek-aspek interaksi sosial1) Adanya motif/tujuan2) Adanya suasana emosional3) Adanya interaksi4) Adanya pimpinan5) Adanya eksternal sistem6) Adanya internal sistem7)

BAB 3KELOMPOK SOSIAL

Individu sebagai makhluk sosial tidak bisa dihindarkan dengan interaksi sosial dan bentuk-bentuk interaksi sosial yang dijalin telah diuraikan secara panjang lebar di bab ke dua.Dilain pihak, individu juga tidak dapat dilepaskan dari situasi tempat ia berada dan situasi ini sangat berpengaruh terhadap kelompok yang terbentuk akibat situasi kelompok tersebut.A. MACAM-MACAM KELOMPOK1. Situasi KebersamaanSituasi kebersamaan artinya suatu situasi berkumpulnya sekumpulan individu secara bersama. Situasi ini menimbulkan kelompok kebersamaan, yaitu suatu kelompok individu yang berkumpul pada suatu ruang dan waktu yang sama tumbuh dan mengarahkan tingkah laku secara spontan. Kelompok ini disebut juga dengan massa atau crowd.Menurut Kinch, ciri-ciri massa adalah:a. Bertanggung jawab dalam waktu yang relative pendek.b. Para pesertanya berhubungan secara fisik (misalnya, berdesak-desakan).c. Kurang adanya aturan yang kurang terorganisir.d. Interaksinya bersifat spontan.Sementara Brown membuat pembagian dari massa kerumunan (crowd) kedalam dua golongan besar, yaitu Mobs dan Audience. Masing-masing golongan tersebut memiliki cirinya sendiri.

Bagan Pembagian KerumunanCrowd/KerumunanMobsAudienceAggressiveExopeAcquistiveExpresiveLynchingRiotTerrozizationPanic in OrganizationPanic OrganizationCasualIntensionalRecreationalInformation Seeking

Keterangan :a) Crowd (kerumunan) adalah sekelompok individu yang untuk sementara menunjukkan kesatuan perasaan dan aksi, disebabkan kenyataan bahwa perhatian mereka berpusat pada objek, bahan, atau ideal yang sama.b) Mobs adalah suatu kerumunan aktif yang menyebabkan kerusakan-kerusakan.c) Agressive adalah suatu bentuk kerumunan yang mengarah pada penghancuran dan perusakan.d) Exope adalah suatu bentuk tingkah laku kolektif yang lahir dari kemudahan-kemudahan menghadapi ancaman sehingga lebih berbentuk suatu aktivitas atau gerakan massa yang berbondong-bondong melarikan diri dari sumber ancaman atau bahaya.e) Accuisitive adalah kualitas hasrat yang besar untuk memperoleh sesuatu dan memilikinya.f) Expressive adalah sutu bentuk tingkah laku massa yang lebih berbentuk lontaran dan cetusan perasaan sesaat saja.g) Audience atau secondary crowd adalah terbentuknya suatu kelompok karena adanya penggerak yang sama.h) Cassual adalah suatu kerumunan massa yang terbentuknya tidak direncanakan.i) Intensional adalah suatu bentuk kerumunan massa yang terbentuknya direncanakan.j) Recreational adalah suatu kerumunan yueng terbentuk dalam kesempatan rekreasi dan mencari kesenangan.k) Infomation seeking adalah suatu kerumunan yang berbentuk dari usaha individu-individu didalam erumunan untuk mendapatkan kepastian suatu informasi yang belum jelas.l) Lynching adalah suatu bentuk kemarahan massa yang diarahkan pada individu sebagai obyek.m) Terrorization adaalah suatu bentuk kriminalitas massal yang berbentuk terror.n) Riot adalah bentuk gerakan massa yang menghancurkan dan merusak lingkungan.o) Panic organization adalah perilaku yang berkembang manakala kerumunan suatu kelompok menjadi histeris atau kacau.p) Panic in organization adalah perilaku yang berkembang manakala kerumunan suatu kelompok tidak menjadi histeris atau kacau.

2. Situasi Kelompok SosialSituasi kelompok sosial artinya, suatu situasiketika terdapat dua individu atau lebih mengadakan interaksi sosial yang mendalam satu sama lain. Situasi kelompok sosial tersebut menyebabkan terbentuknya kelompk sosial, artinya suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur sehingga diantara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu.Secara umum kelompok sosial tersebut diikat oleh beberapa faktor berikut:a. Bagi anggota kelompok memiliki suatu tujuan yang realistis sederhana dan memiliki nilai keuntungan bagi pribadi.b. Masalah kepemimpinan dalam kelompok cukup berperan dalam menentukan kekuatan ikatan antar anggota.c. Interaksi dalam kelompok secara seimbang merupakan alat perekat yang baik dalam membina kesatuan dan persatuan anggota.Dari situasi kelompok sosial dapat menimbulkan bermacam-macam kelompok sosial :0. Charless H. Cooley membagi kelompok menjadi :a. Kelompok primer (primary group) yaitu suatu kelompok yang anggotanya memiliki hubungan atau interaksi yang erat antar anggotanya.b. Kelompok sekunder (secondary group) yaitu suatu kelompok yang anggotanya saling berhubungan secara tidak langsung berjauhan dan formal serta kurang kekeluargaan.0. Moreno membagi kelompok menjadi :a. Psikhe group is any number of people who interact with one another are psychologically aware of one another, and perceive themselves to be a group.b. Socio group is to this fabric of social position, roles and status that we refer when we talk about the social system of a group.0. Crech dan Curthfield membagi kelompok menjadi :a. Kelompok stabil adalah kelompok yang strukturnya tetap dalam jangka waktu yang cukup lama.b. Kelompok tidak stabil adalah kelompok yang mengalami perubahan progressive meskipun tanpa dapat variasi yang cukup penting dari situasi eksternal.0. French membagi kelompok menjadi :a. Kelompok terorganisir adalah kelompok yang menunjukkan secara tegas lebih memiliki kebebasan sosial, perasaan, saling ketergantungan, saling berpartisipasi, motivasi, frustasi, dan agresi terhadap kelompok lain.b. Kelompok tidak terorganisir adalah kelompok yang sedikt sekali kemungkinan bahwa individu akan dipengaruhi oleh apa yang dikerjakan orang lain.

B. DEFINISI DAN CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL1. Definisi kelompok sosialKelompok sosial antara lain, dikemukakan oleh beberapa ahli :a. Muzafer SherifAdalah suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang intensif dan teratur sehingga diantara individu itu sudah terdapat pembagian tugas struktur dan norma tertentu.b. Crech dan Curtchfielda social group may be defined as an integrated system of interelated psychological group formed to accomplish a statet objective.c. S.S. SargentIn describing social group, we find they can be classifiedn in any ways. For example, according to size, from the simple dyad of to person to the complex nation of million recording to the permanence according to how members are distributet geofraphically according to determinants. Or again group can be classified according to the predominant type of interpersonal releationships found.d. Newcomb, Turner, dan ConverseSejumlah orang dilihat sebagai kesatuan tunggal merupakan satu kelompok sosial tetapi kita terutama mempunyai perhatian terhadap interaksi kelompok dan ciri-cirinya yang relatif setabil. 2. Ciri-ciri kelompok sosiala. Menurut Muzafer Sherif, ciri-ciri kelompok sosial adalah sebagai berikut 1. Adanya dorongan atau motif yang sama pada setiap individu.2. Adanya reaksi dan kecakapan yang berbeda diantara individu.3. Adanya pembentukan dan penegasan struktur kelompok yang jelas, terdiri dari peranan dan kedudukan yang berkembang dengan sendirinya.4. Adanya penegasan dan peneguhan norma-norma, pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasi tujuan kelompok.b. Menurut George Simmel. Ciri-ciri kelompok sosial adalah:1. Besar kecilnya jumlah anggota kelompok sosial2. Derajad interaksi sosial.3. Kepentiingan dan wilayah4. Berlangsungnya suatu kepentingan.5. Derajad organisasic. Menurut Kurt Lewin, ciri-ciri kelompok sosial adalah:the essence of a group is not the simmilarity or disimilarity of its members but their independence, a group can be characterize as a dynamical whole; this mean that achange in the state of any other sub part the degree of interdependence of support of members of the group varies all the way from a loss muss to a compact unit.

C. PEMBENTUKAN DAN EFEKTIFITAS KELOMPOK SOSIAL

1. Pembentukan Kelompok sosialPembentukan kelompok sosial diselidiki oleh Hoggart dan J.J. Moreno.a. HoggartMenggunakan studi komparatif antara metode individual dan metode kelompok dalam pelajaran ilmu pasti. Dari hasil penyelidikan ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :1. Bentuk kelompok merupakan pembagian siswa kedalam kelompok yang masing-masing terdiri dari tiga orang. Bentuk ini merupakan bentuk pengelompokan yang populer dan dapat memperbaiki hasil belajar sikap dan kerjasama mereka.Para siswa tidak malu-malu menjalin persahabatan.2. Sebaliknya, guru mudah untuk mengadakan pengawasan dan perbaikan kesalahan yang ada.b. J.J. MorenoMenggunakan sosiometrites yaitu suatu metode yang efisien dalam memiliki tentang pembentukan kelompok sosial dan seberapa jauh peranan seseorang individu dalam kelompoknya. Metode ini menggunakan angket yang berisi daftar pertanyaan. Biasanya angket ada dua tipe pilihan sebagai berikut :1. Single choice yaitu anggota kelompok hanya diberi kesempatan untuk memberi jawaban tentang siapa teman yang paling disenangi atau paling tidak disenangi.2. Double coice yaitu seorang anggota kelompok diberi kesempatan untuk memberi jawaban secara spesifik, seperti siapa teman yang disenangi atau ditolak dalam hal belajar, rekreasi, olahraga, kesenian, dsb.Dengan double coice diketahui lebih detail tentang kondisi dinamik dan kualitas hubungan yang ada pada kelompok-kelompok tersebut.Langkah-langkah dalam melaksanakan metode sosiometri adalah a) Membuat daftar nama pada kelasb) Membuat daftar pertanyaanc) Memberi koded) Membagi pertanyaan atau angket pada siswae) Mengumpulkan kembali angket yang telah dikerjakanf) Maemberi nama pada kertas atau angketg) Menganalisis dengan membuat matrix sosiometrih) Menentukan indeks popularitas atau inpopularitasi) Membuat sosiogram

2. Efektifitas kelompok sosialPendapat yang menguraikan tentang efektifitas kelompok sosial antara lain dikemukakan oleh floyd ruch serta crech dan curthfield.a. Menurut floyd ruchSuasana kelompok (atmosphere)Suasana kelompok yang dimaksud adalah situasi yang mengakibatkan setiap anggota kelompok merasa senang tinggal di dalam kelompok tersebut. Suasana ini menyangkut hal-hal berikut:1) Keadaan fisik tempat/ kelompok, seperti tersedianya fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan anggota.2) Rasa aman (treat reduction)Rasa aman ini menyangkut ketenteraman anggota untuk tinggal di dalam kelompoknya yang meliputi :1. Tidak ada ancaman.2. Tidak saling curiga.3. Tidak saling bermusuhan.Rasa aman ini lebih menyentuh aspek psikologis anggota.1. Distributif Leadership (kepemimpinan bergilir)Yaitu adanya pemindahan kekuasaan untuk pengendalian dan pengawasan terhadap kelompoknya.2. Goal Formulation (perumusan tujuan)Tiap kelompok pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut merupakan tujuan bersama, yang menjadi arah kegiatan bersama, karena tujuan ini merupakan integrasi dari tujuan individu masing-masing.3. Flexibility (fleksibilitas)Segala sesuatu yang menyangkut kelompok, seperti suasana, tujuan, kegiatan, struktur, dan sebagainya dapat mengikuti perubahan yang terjadi tanpa adanya pengorbanan.4. Consensus (mufakat)Dengan mufakat yang ada dalam kelompok, semua perbedaan pendapat dari anggota dapat teratasi sehingga tercapai keputusan yang memuaskan berbagai pihak. Dilain pihak juga dapat berfungsi untuk merencanakan kegiatan kelompok secara bersama dan mencari jalan keluar yang sebaik-baiknya apabila kelompok mengalami kesulitan.5. Process Awareness (kesadaran berkelompok)Adanya peranan, fungsi, dan kegiatan masing-masing anggota dalam kehidupan berkelompok maka tiap-tiap anggota pasti timbul rasa kesadarannya terhadap kelompoknya, terhadap sesama anggota kelompok, dan pentingnya untuk berorientasi satu sama lainnya.6. Continual Evaluation (penilaian yang kontinu)Kelompo yang baik seringkali mengadakan penilaian secara kontinu terhadap perencanaan kegiatan dan pengawasan kelompok sehingga dapat diketahui tercapai atau tidaknya tujuan kelompok. Disamping itu, akan dapat diketahui semua motivasi dan hambatan yang dialami anggota dalam rangka mencapai tujuan kelompok.b. Menurut Crech dan CurtchfieldKelompok menjadi efektifitas apabila :1) Merupakan suatu saluran pemenuhan kebutuhan afiliasi, yaitu kebutuhan berkawan, dukungan, dan cinta kasih.2) Merupakan suatu sarana mengembangkan, memperkaya, serta memantapkan rasa harga diri dan identitasnya.3) Merupakan sarana pencarian kepastian dan pengetes kenyataan kehidupan sosial.4) Merupakan sarana memperkuat perasaan aman, tenteram, dan berkuasa atas kemampuannya dalam menghadapi musuh dan ancaman yang sama secara bersama.5) Merupakan sarana ketika suatu tugas kerja dapat diselesaikan anggota yang menerima beban tanggung jawab, seperti tugas pemberian informasi atau membantu teman yang sakit.

D. KEPEMIMPINAN DALAM KELOMPOK SOSIAL0. Sejarah Kepemimpinana. Gustave Le BonDalam penyelidikannya terhadap massa. Gustave Le Bon menemukan pula hal kepemimpinan, yaitu suatu kekuatan yang merupakan pusat dari segala kegiatan massa. Dengan kata lain, ada individu yang berhasil untuk mengarahkan dan menggerakkan individu-individu lain sebagai pendukung kegiatan. Individu inilah yang kemudian disebut dengan pemimpin.

b. Sigmund FreudTimbulya kepemimpinan menurutnya disebabkan oleh suatu proses identifikasi, artinya suatu proses untuk menyamakan diri dengan individu lain dalam bentuk sikap maupun tingkah laku. Setiap individu mempunyai nafsu untuk menempatkan diri, namun tidak semua individu tersbut mampu untuk mewujudkannya, akibatnya nafsu tersebut berada dalam keadaan terpendam. Ada juga dari mereka ini dapat mewujudkan nafsu tersebut sehingga individu-individu tersebut menjadi pimpinan.c. Erich FrommKepemimpinan itu berasal dari kehidupan yang bersifat liberalisme, ketika individu hidup atas dasar kemauan sendiri sehingga individu bebas untuk menentukan pilihannya. Perkembangan kapitalisme selanjutnya menyebabkan individu berada dalam kehidupan yang sulit, dimana hasrat individu dapat memenuhi kehidupan, namun dilain pihak, hasrat kepastian individu tidak memperoleh pemenuhan. Individu-idividu yang dapat memberi gambaran kehidupan lain kemudian disebut pimpinan. Adapun daya atau kekuatan yang dapat memengaruhi individu-individu lain sehingga individu-individu ini dapat mencapai tujuan, disebut dengan kepemimpinan.0. Definisi KepemimpinanDefinisi tentang kepemimpinan ada bermacam-macam, antara lain :a. Kepemimpinan adalah mengusahakan akan tindakannya, mempelopori struktur interaksi dari orang-orang lain sebagai bagian dari proses pemecahan soal bersama. (Carter & Hampill).b. Kepemimpinan sebagai pengaruh antara orang dalam kancah situasi langsung melalui proses komunikasi yang terarah. (Tannenbaum).c. Kepemimpinan adalah usaha untuk memengaruhi anggota kelompok agar mereka bersedia menyumbangkan kemampuannya lebih banyak dalam mencapai tujuan kelompok.d. Kepemimpinan adalah tindakan atau perbuatan diantara perseorangan dan kelompok. (Drs. Ngalim Purwanto).0. Pendekatan dalam KepemimpinanAda dua macam pendekatan dalam kepemimpinan, yaitu :a. Pendekatan sifat-sifat (trait approach)Pendekatan ini dimulai dari usaha untuk mengidentifikasi ciri-ciri seorang pemimpin yang berhasil, meliputi intelek, hubungan sosial, keadaan emosi, keadaan fisik yang tinggi imajinasi, kekuatan jasmani, kesabaran, kemauan berkorban, suka bekerja keras, dan sebagainya.b. Pendekatan tingkah laku (behavioral approach)Pendekatan ini memandang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku dan ciri-ciri pemimpin.0. Tujuan Kepemimpinana. Tujuan organisasi, yaitu untuk memajukan organisasi yang bersangkutan dan menghindarkan diri dari maksud-maksud yang irasional organisasi yang ada.b. Tujuan kelompok, yaitu untuk menanamkan tujuan kelompok pada masing-masing anggota sehingga tujuan kelompok dapat segera tercapai.c. Tujuan pribadi anggota kelompok, yaitu untuk memberi pengajaran, pelatihan, penyuluhan, dan konsultasi bagi tiap anggota kelompok sehingga anggota kelompok dapat mengembangkan pribadinya.d. Tujuan pribadi pemimpin, yaitu untuk memberi kesempatan pada pimpinan berkembang dalam tugasnya, seperti memengaruhi, memberi nasihat, dan sebagainya.0. Macam-macam Kepemimpinana. Lippite dan Whyte1) Kepemimpinan otokrasi, adalah suatu bentuk kepemimpinan yang ditandai oleh :a) Jejak ketentuan dibuat oleh pimpinan.b) Tiap tingkah dari kegiatan kelompok diputuskan oleh pimpinan.c) Pimpinan selalu memberikan tugas kepada setiap anggota.d) Pimpinan dapat memuji atau mencela pekerjaan anggota.2) Kepemimpinan yang demokratis, adalah suatu bentuk kepemimpinan yang ditandai oleh :a) Segala kegiatan kelompok dibicarakan dan didiskusikan bersama.b) Anggota bebas bekerja dengan siapa saja.c) Pimpinan memuji dan mencela anggota secara objektif.d) Pimpinan berusaha, bersikap, dan berbuat seperti anggota.3) Kepemimpinan yang liberal, adalah kepemimpinan yang ditandai oleh :a) Pimpinan yang jarang ikut campur dalam kegiatan anggota.b) Pimpinan menyiapkan kebutuhan bagi anggota.c) Pembagian tugas dan kerjasama diserahkan anggota.d) Pimpinan tidak memberi komentar selama kelompok melaksanakan kegiatan, kecuali diminta pendapatnya.b. Max Weber1) Kepemimpinan karismatik, adalah suatu bentuk kepemimpinan yang diangkat berdasarkan kepercayaan yang datang dari lingkungannya.2) Kepemimpinan tradisional, adalah suatu bentuk kepemimpinan yang pimpinannya diangkat atas dasar tradisi yang berlaku dimasyarakat.3) Kepemimpinan yang rasional legal, adalah suatu bentuk kepemimpinan yang diangkat atas dasar pertimbangan pemikiran tertentu dan penunjukan langsung.c. W.C. Whyte1) Kepemimpinan operasional, adalah suatu bentuk kepemimpinan yang pimpinannya diangkat atas dasar banyaknya inisiatif atau aktivitas yang dilaksanakannya.2) Kepemimpinan pupularitas, adalah suatu bentuk kepemimpinan yang pimpinannya diangkat atas dasar kepopulerannya.3) Kepemimpinan talent, adalah suatu bentuk kepemimpinan berdasarkan kecakapan tertentu yang dimiliki oleh seseorang.4) Kepemimpinan perwakilan, adalah suatu bentuk kepemimpinan yang diangkat menjadi wakil dari kelompok tertentu.d. Lingrend1) Kepemimpinan parental adalah bentuk kepemimpinan yang pimpinannya bersikap sebagai keluarga.2) Kepemimpinan expert adalah kepemimpinan yang pimpinannya diangkat berdasarkan kecakapan atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang.3) Kepemimpinan artist adalah kepemimpinan yang pimpinannya diangkat berdasarkan atas keterkenalan individu pada lingkungannya.4) Kepemimpinan manipulator adalah kepemimpinannya yang pimpinannya menggunakan pendukung untuk kepentingan pribadi.

e. Keit Davis1) Kepemimpinan positif adalah kepemimpinan yang pimpinannya menggiatkan kerja pengikutnya dengan jalan memberi kepuasan hati mereka.2) Kepemimpinan negatif adalah kepemimpinan yang pimpinanannya menggunakan kekuasaan untuk mengancam atau menakut-nakuti agar anggota menegrjakan tugas mereka.f. Erich Fromm1) Kepemimpinan menerima adalah pimpinannya bersedia menerima segala sesuatu dari luar ketika menjalankan tugasnya.2) Kepemimpinan menyerang atau menggunakan adalah pimpinannya menggunakan segala sesuatu dari luar dirinya sebagai miliknya sendiri ketika menjalankan tugasnya.3) Kepemimpinan menimbun adalah pimpinannya tidak bersedia menerima hal-hal dari luar, tetapi selalu berusaha untuk menyampaikan dan mempertahankan pendapatnya sendiri.4) Kepemimpinan memasarkan adalah pimpinannya merasa bahwa dirinya sebagai orang yang serba pandai tahu dan ia cenderung memimpin dengan imbalan yang memadai.5) Kepemimpinan produktif adalah pimpinannya sadar akan kemampuan dirinya dan menggunakan kemampuannya untuk mendorong anggota.

0. Gaya Kepemimpinan5. Trait Theories of LeadershipBahwa seorang pemimpin adalah dilahirkan dan tidak dibuat. Artinya kepemimpinan ini dimulai dengan memusatkan perhatian pada latar belakang pemimpin itu sendiri. Ciri pemimpin ini adalah:1) Intelegensi bahwa pimpinan memiliki intelegensi lebih dari yang lain.2) Kematangan sosial dan pengetahuan luas.3) Memliliki motivasi sendiri dan dorongan berprestasi.4) Sikap untuk meyakinkan hubungan dengan orang lain.

5. Group and Exchange Theories of LeadershipAdalah seseorang dapat menjalankan peranannya sebagai pemimpin apabila ia dapat memenuhi harapan kelompoknya untuk mencapai tujuan kelompok serta memberikan hadiah (reward), seperti memberi penghargaan atau menggairahkan kerja. Pimpinan berusaha membangun hubungan yang bersifat dua arah.5. Fleder Contingency Model of LeadershipBahwa adanya hubungan antara gaya kepemimpinan dengan situasi yang menguntungkan dalam kelompok.Adapun situasi yang menguntungkan tersebut, adalah :1) Ada hubungan antara anggota kelompok dan pemimpin kelompok.2) Ada kegiatan yang terencana dari kelompok.3) Ada kekuatan posisi pimpinan yang diperoleh melalui otoritas formal (formal authority).5. Path Goal Leadership TheoryTeori ini berdasarkan motivasi, mnrangkan bahwa ada pengaruh dari tingkah laku pimpinan yang dapat memotivasi bawahan, kepuasan kerja, serta aktivitas bawahan. Gaya kepemimpinan ini meliputi :1) Direct LeadershipBerfungsi sebagai petunjuk terhadap anggota kelompok sehingga pimpinan kurang berpartisipasi penuh.2) Support LeadershipPimpinan memiliki sifat ramah, mudah mengadakan pendekatan, serta memperhatikan kesadaran kemanusiaan yang tinggi kepada anggota kelompoknya.3) Participative LeadershipPimpinan tidak hanya meminta dan menggunakan saran-saran anggota, tetapi juga membuat keputusan dalam rangka pemecahan persoalan yang ada.4) Achievement Oriented LeadershipPimpinan menanamkan kesadaran akan tantangan tujuan kelompok untuk anggota-anggota kelompok dan menunjukkan sikap pada anggota bahwa anggota dapat mencapai tujuan tersebut.0. Gaya Kepemimpinan Permanen dan SituasionalCiri-ciri pimpinan permanen :1) Memiliki prestasi yang tinggi.2) Menegtahui apa kebutuhan kelompoknya.3) Memiliki kecakapan.4) Memiliki kemampuan dalam pekerjaannya.Ciri-ciri pimpinan situasional :1) Aktif berpartisipasi dalam setiap persoalan yang muncul dalam kelompok.2) Menunjukkan ketergantungan dari anggota kelompok lain.3) Memiliki ketegasan.4) Lancer dalam mengemukakan pendapatnya.5) Memilki sikap yakin akan dirinya sendiri.6) Popular didalam lingkungan kelompoknya.

Perbedaan dari keduanya adalah :1) Kepemimpinan situasional memiliki ikatan psikologis dengan anggota kelompoknya, sedangkan faktor prestasi nomor dua.2) Kepemimpinan permanen membutuhkan faktor prestasi untuk memperoleh dukungan anggota kelompok.

0. Syarat-Syarat Pimpinana. Floyd Ruch1) Social perception, artinya pimpinan harus memiliki ketajaman dalam menghadapi situasi.2) Ability in abstract thingking, artinya pimpinan harus memiliki kecakapan secara abstrak terhadap masalah yang dihadapi.3) Emotional stability, artinya pimpinan harus memiliki perasaan yang stabil, tidak mudah terkena pengaruh dari pihak luar.b. Stogdill1) Tinggi dan besar, artinya berpostur tinggi dan besar umumnya terlihat berwibawa dalam melaksanakan tugas.2) Berat badan, artinya memiliki berat badan ideal akan menambah kewibawaan.3) Fisik, energi, dan kesehatan, artinya sehat dan mempunyai tenaga yang cukup untuk menjalankan kepemimpinan.4) Kegiatan, artinya memiliki banyak kegiatan dalam tugasnya .5) Intelegensi, artinya memiliki intelegensi tinggi mudah untuk bergaul, berkegiatan, dan memecahkan masalah yang dihadapi.6) Kepercayaan diri, artinya memiliki kepercayaan diri agar mampu memimpin sehingga anggota tampak lebih mantap melaksanakan tugas-tugas kelompok.7) Kecakapan bergaul, artinya memiliki kecakapan dalam bergaul dengan anggotanya dapat mempermudah pelaksanaan tugas.8) Inisiatif dan ketekunan, artinya banyak berinisiatif dan tekun akan dapat menghindarkan diri dari kesulitan yang dihadapi sehingga tugas-tugas tetap berjalan lancer.9) Dominasi, artinya dapat mempermudah ia menguasai kelompoknya dalam keadaan bagaimanapun dalam kelompoknya.10) Surgensi, artinya memiliki pandangan untuk kepentingan anggota lebih mudah memperoleh kepercayaan anggota dalam melaksanakan tugas.11) Perhatian padasituasi, artinya memperhatikan situasi yang dihadapi kelompok mudah baginya untuk mengendalikan kelompoknya.

0. Tugas-tugas Pemimpina. Floyd Ruch1) Structuring the situation, artinya pimpinan bertugas untuk memberi struktur yang jelas terhadap situasi rumit yang dihadapi kelompoknya.2) Controlling group behavior, artinya pimpinan mengawasi tingkah laku anggota kelompoknya sesuai dengan praturan-peraturan yang berlaku.3) Spokesmen of the group, artinya pimpinan dapat menjadi juru bicara sebagai wakil kelompoknya pada pihak luar, tentang tujuan kelompok, kegiatan kelompok, ataupun anggota kekompok.b. Drs. Ngalim Purwanto1) Menyelami kebutuhan dan keinginan kelompoknya.2) Memilih kehendak yamg realistis dari kelomponya.3) Meyakinkan kelompoknya mengenai apa-apa yang menjadi kehendak mereka.4) Menemukan jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai kehendak tersebut.c. Dafid W. Johnson1) Information and opinion giver artinya pimpinan adalah pemberi keterangan dan pendapat.2) Information and opinion seeker artinya pimpinan sebagai pencari keterangan dan pendapat.3) Strater artinya seorang pimpinan dapat mengendalikan.4) Direction giver artinya pimoinan sebagai pemberi tujuan kelompok yang ingin dicapai.5) Summaizer artinya pimpinan sebagai pembuat ringkasan apa yang dikerjakan.6) Coordinator artinya pimpinan sebagai koordinator kelompok dan kegiatan kelompok.7) Diagnoser artinya pimpinan sebagai penganalisis terhadap segala sesuatu yang dihadapi kelompok.8) Energizer artinya pimpinan sebagai pengarah anggota kelompok kearah kegiatan dan pencapaian tujuan kelompok.9) Reallity tester artinya pimpinan juga memberi ujian secara`reakter terhadap kelompok.10) Evaluator artinya pimpinan sebagai pemberi penilaian terhadap kegiatan kelompok dalam pencapaian tujuan.

0. Bentuk Hubungan Pimpinan Dan Anggotaa. Dubin1) Hubungan seriAdalah suatu keadaan ketika satu individu hanya mempunyai hubungan dengan satu individu lain yang berdekatan.

2) Hubungan radialAdalah suatu hubungan yang satu bagian dapat berhubungan dengan lebih dari satu bagian yang lain.

3) Hubungan sirkularAdalah suatu hubungan yang mendorong terjadinya hubungan yang terbuka dan partisipasi yang maksimal.

4) Hubungan yang bersifat kombinasiHubungan ini dapat berupa hubungan radial dan sirkular serta hubungan serial dan radial.a. Radial dan sirkular

b. Serial dan Radial

c. Moreno1) Bentuk hubungan rantai

2) Bentuk hubungan bintang (star)

3) Bentuk hubungan jala (network)

BAB 4PENGARUH KELOMPOK SOSIAL

Pengaruh Kelompok sosial Terhadap Kehidupan PribadiPengaruh kelompok sosial terhadap kehidupan pribadi secara umum berpengaruh pada persepsi individu, sikap mayoritas serta tingkah laku individu. Oleh karena adanya hal ini maka ada suatu hubungan antara pengaruh suatu kelompok dengan kehidupan pribadi seseorang.1. Pengaruh kelompok sosial terhadap persepsi individuDi dalam suatu kelompok sosial pasti terdapat individu yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Sehingga di dalam kelompok tersebut terjadi suatu situasi sosial. Dengan demikian, individu akan tersentuh persepsi sosialnya yang merupakan titik tolak individu untuk bertingkah laku terhadap sesamanya dalam situasi sosial tersebut.1. Pengertian persepsi sosial1. Soepriyono T,Persepsi sosial adalah respon pribadi terhadap rangsangan dalam konteks sosial. Contohnya : seseorang yang mengadakan bakti sosial terhadap korban bencana alam. 1. Floyd D.Ruch.Persepsi sosial adalah kecakapan untuk cepat melihat dan memahami akan perasaan, sikap, dan kebutuhan anggota lainnya sekelompok. Contoh : memberikan suatu motivasi terhadap para korban bencana terutama anak-anak.1. Michael argyle.Persepsi sosial digunakan oleh siapa saja yang melaksanakan interaksi, bagaimana interaksi dipandang, dan kenyataannya bahwa keputusan adalah simultan oleh pandangannya terhadap orang lain. Contoh : mengajak suatu kelompok berjiwa sosial untuk membantu menjadi sukarelawan di tempat korban bencana alam.1. Newcomb, Turner, dan Converse.Persepsi sosial adalah proses yang tampil antara penyajian informasi tentang seseorang dan kesadaran tentang orang itu. Contoh : terjun lapan dalam membantu bencana alam.1. Isi persepsi sosial1. Soepriyono T.Persepsi sosial individu berisi hal-hal berikut :1. Respon motoris, yaitu peranan-peranan ketika si pemegang peranan melakukan tindakan yang serasi dengan posisinya.1. Penyebutan dan penentuan peranan orang lain atas dasar tindakan yang tampak atau yang disimpulkan.1. Osgood.Diungkapkan oleh Theodore M. Newcomb seperti berikut :1. Persepsi sosial menyangkut organisasi informasi tentang orang-orang yang ada di dalam proses interaksi sosial yang sedang dialami secara bersama-sama.1. Persepsi sosial berisi pula pemberian ciri-ciri kepada mereka yang terlibat dalam interaksi sosial yang mereka lakukan secara bersama-sama.1. Michael Argyle.Persepsi sosial meliputi dua hal berikut :1. Seseorang berbicara untuk sebagian waktu baik secara kata kerja dan keputusan berbicara dalam waktu yang relatif singkat.1. Orang lain tidak hanya dipandang sebagai objek, tetapi individu sebagai pusat dari pengalaman dan perhatian.1. Cretch dan Curtchfield.Persepsi sosial meliputi tiga hal berikut :1. Disposisi peranan adalah menempatkan pengaruh, penguasaan, inisiatif sosial, dan kebebasan.1. Disposisi sosiometri adalah seseorang dengan nilai tinggi dalam empat disposisi sosiometri bertujuan menjadikan kemudahan dengan orang lain, menjadikan dirinya dengan mereka, dan biasanya mempunyai keahlian mengatur hubungan.1. Disposisi ekspresi adalah merupak suatu kategori dalam ketiga dan empat disposisi yang termasuk dalam bentuk fungsi hubungan perorangan.

1. Ciri-ciri persepsi sosialIndividu yang memiliki kepribadian mengakibatkan yang bersangkutan mempunyai ciri-ciri persepsi sosial dalam menghadapi individu lain berkaitan dengan interaksi yang mereka jalani setiap hari.Ada beberapa ahli yang mengungapkan mengenai ciri-ciri persepsi sosial, diantaranya adalah sebagai berikut :1. Osgood.Persepsi sosial mempunyai ciri-ciri berikut :1. Persepsi sosial memiliki konstansi artinya individu yang memiliki persepsi sosial akan tetap persepsinya terhadap individu lain dalam interaksi sosialnya.1. Persepsi sosial itu selektif artinya individu tidak menyamaratakan dalam bersikap dan bertingkah laku dengan individu lain.1. Persepsi sosial bercirikan fleksibel artinya individu yang bersangkutan dapat bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan individu yang dihadapi dalam situasi tertentu.1. Cretch dan Curtchfield.Ciri-ciri persepsi sosial adalah sebagai berikut :1. Stabilitas adalah data yang sedikit yang dapat menunjukkan tentang kestabilan dari reaksi individu setiap waktu.1. Kerusakan dari reaksi yang bersifat individu ditunjukkan oleh pernyataan tingkah laku individu.1. Konsisten adalah bahwa reaksi hubungan antara individu bertingkat-tingkat konsitensinya. Tinggi konsistensi diukur melalui rata-rata kolerasi hubungan antar nilai dari berbagai situasi yang tepat.1. Adanya suatu penolakan nilai tiap individu yang menunjukkan persepsi sosial dari sifat-sifat sosial yang ditentukan oleh penjumlahan nilai-nilai atas soal-soal yang merupakan indikator tingkah laku.

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi sosial.Persepsi yang ada pada seseorang dalam hubungannya dengan individu lain atau situasi sosial yang sedang dihadapi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, baik faktor dari dalam diri individu maupun dari luar individu. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi sosial :1. Stimulus MaterialsDalam menghadapi perangsang yang berasal dari luar seorang individu mempunyai persepsi sosial yang sangat tergantung pada isi stimulus itu. Keadaan ini jelas mempunyai pengaruh besar terhadap tingkah laku individu selama ia mengadakan interaksi sosial dengan individu lain.1. Recording the ResponseSemua perangsang yang berasal dari luar akan memberikan suatu pengalaman dalam diri individu, dan dengan adanya pengalaman ini akan menjadi titik tolak dari individu yang bersangkutan dalam menghadapi perangsang yang sama pada masa yang akan datang.1. Manipulation of variablesIsi perangsang dari luar dan pengalaman reaksi perangsang mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan dari gejala berupa tingkah laku penting yang diambilnya. Tingkah laku tersebut dapat berupa reaksi yang cepat atau reaksi yang lambat. Terhadap individu lain atau situasi sosial lain yang dihadapi berikutnya.1. Percobaan pengaruh kelompok sosial terhadap persepsi individu.Pengaruh kelompok terhadap persepsi seseorang individu dapat dilihat dari adanya suatu mayoritas dan minoritas. Dari adanya hal ini maka muncul suatu percobaan mengenai pengaruh kelompok sosial terhadap persepsi individu. Dalam percobaan ini dijelaskan mengenai dua kelompok yaitu kelompok mayoritas yang terdiri dari kelompok besar dan kelompok minoritas yang terdiri dari kelompok kecil dari. Dari adanya dua kelompok ini di teliti suatu perbedaan pendapat antara dua kelompok tersebut. Awalnya memang tidak ada pengaruh dari adanya perbedaan tersebut, tetapi setelah dilakukan suatu percobaan atau penelitian berulang-ulang maka dapat diteliti bahwa kelompok minoritas mulai merasa goyah dengan pemikiran mereka.Dari adanya hal ini, maka di dapat suatu kesimpulan bahwa :1. Minoritas berbeda jawabannya dengan mayoritas, tetapi kualitas keyakinannya mulai berkurang,1. Timbulnya penyesuaian jawaban dengan mayoritas.

1. Pengaruh Kelompok Sosial terhadap Sikap Mayoritas.Kelompok sosial yang sudah solid memiliki rasa kekeluargaan yang erat selama masih masuk dalam keanggotaanya yang sudah pasti memiliki pula sikap-sikap sosial.a. Arti sikapDalam memberikan arti tentang arti sikap. Beberapa ahli memberikan definisi tersendiri mengenai sikap yang ada pada individu, diantaranya adalah sebagai berikut :1. W.A. Gerungan.Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap objek.1. Newcomb,Dkk.Ada dua pengertian sikap, yaitu dilihat dari sudut kognisi dan motivasi.1. Sikap merupakan satu organisasi dan kognisi yang mempunyai valensi. Hal ini dilihat dari segi kognisi.1. Sikap merupakan suatu keadaan kesediaan bangkitnya motif. Hal ini dilihat dari adanya motivasi.1. S.S. Sargent.Sikap adalah kecenderungan untuk bereaksi secara senang atau tidak terhadap orang, objek, atau situasi. 1. Sarlito Wirawan.Sikap adalah kecenderungan antara kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu ketika ia menghadapi suatu rangsangan tertentu. Beliau juga mengatakan bahwa sikap itu akan tetap pada suatu rangsangan tertentu, sehingga kemungkinan berubah itu adalah kecil.b. Fungsi sikapDalam kehidupan individu sikap merupakan suatu hal yang sangat penting dalam melakukan suatu interaksi dengan orang yang ada di sekitarnya. Dengan sikap yang positif maka individu akan mendapatkan suatu imbalan atau akibat yang positif pula, sebaliknya ketika individu menunjukkan suatu sikap yang negatif maka ia akan mendapatkan efek yang negatif.Hal ini menunjukkan bahwa sikap telah memiliki fungsi-fungsi tertentu bagi individu ketika fungsi itu sangat bermanfaat bagi individu yang bersangkutan saat berintegrasi sosial dengan sesamanya. Oleh sebab itu adapun fungsi sikap adalah sebagai berikut :1. Fungsi penyesuaian diri.Sikap yang diperoleh guna keperluan fungsi penyesuaian merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan atau menghindarkan tujuan yang diinginkan maupun berupa asosiasi efektif yang didasarkan atas pengalaman dalam mencapai kepuasan motif.1. Fungsi pertahanan ego.Mekanisme yang dipakai individu untuk melindungi egonya terhadap implus yang tidak dapat diterima dan terhadap pengetahuan tentang kekuatan dari luar yang mengancam dan cara yang dipakai untuk mengurangi kecemasan yang ditimbulkan oleh persoalan dikenal sebagai mekanisme pertahan ego.1. Fungsi menyatakan nilai.Banyak sikap yang mempunyai fungsi untuk menghalangi subjek mengungkapkan sifatnya yang sebenarnya kepada diri sendiri dan kepada orang lain, sikap lain mempunyai fungsi memberikan ekspresi yang positif kepada nilai-nilai sentralnya dan kepada tipe orang sebagaimana ia menanggapi dirinya.1. Fungsi pengetahuan.Individu-individu tidak hanya memperoleh kepercayaan guna memuaskan berbagai kebutuhan. Mereka juga mencari kebutuhan tertentu dan mencari pengetahuan untuk memberi makna dan mengatur alam semesta agar tidak kacau. c. Aspek-aspek dari sikapMenurut A.W. Masri menyebutkan aspek sikap adalah aspek kognitif, afektif, dan desire. Sedangkan Creth dan Curtchfield mengungkapkan bahwa aspek sikap meliputi hal-hal berikut:1. Sikap kognitif berisikan keyakinan terhadap individu yang menjadi objek1. Komponen perasa dari sikap berhubungan dengan emosi yang tertuju pada objek1. Komponen kecenderungan berbuat dari keseluruhan kesiapan tingkah laku yang berhubungan dengan sikap

d. Ciri-ciri Sikap SosialW.A. Gerungan berpendapat ciri-ciri sikap sosial, yaitu:1. Attitude bukan dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk sepanjang berinteraksi dengan objeknya1. Attitude berubah-ubah sehingga dapat dipelajari orang atau sebaliknya1. Attitude tidsk berdiri sendiri tetapi selalu mengandung relasi tertentu tehadap suatu objek1. Objek Attitude dapat berupa hal tertentu tetapi dapat juga berupa kumpulan dari hal-hal tertentu1. Attitude mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan, sifat, kecakapan, atau pengetahuan yang dimiliki orang.Newcomb dkk mengemukakan bahwa ciri-ciri sikap meliputi arah sikap (bayangan pertama tentang sesuatu atau seseorang bisa negatif bisa pula positif) dan derajat perasaan (penilaian baik buruk terhadap objek.Cretch dan Curthchfield, ciri-ciri sikap adalah valence dan multiplexity.e. Pembentukan dan Perubahan SikapW.A. Gerungan ada dua cara untuk membentukdan mengubah sikap, yaitu:1. Dengan interaksi sosial di dalam atau di luar kelompok1. Faktor-faktor intern dalam pribadi manusiaA.W. Masri berpendapat bahwa dalam membentuk dan mengubah sikap seseorang dapat ditempuh melalui hal-hal berikut:1. Situasi ketika membutuhkan kekuatan (force)1. Situuasi ketika attitude yang beragam mengalami perubahan1. Tindak laku yang berubah dan mengalami stabilisasi

f. Percobaan Pengaruh Kelompok Sosial Terhadap Sikap IndividuAda beberapa tipe sikap yang ada pada diri seorang pemimpin, antara lain otoriter, sikap demokratis, dan sikap laizer faire (liberal).Kesimpulan percobaan Lopitte dan White:1. Sikap otoriter menjadikan anggota kelompok apatis dan bersikap agresif pada pimpinan1. Sikap demokratis menjadikan para anggota rukun, banyak mengambil inisiatif, dan bertanggung jawab1. Sikap liberal menjadikan para anggota mempunyai tanggung jawab yang lebih besar, hubungan antar anggota kurang, dan ada suasana pertentangan antar anggota kelompok.

1. Pengaruh Kelompok Sosial Terhadap Tingkah Laku IndividuKurt Lewin menjelaskan dengan teori tentang struktur kepribadian dan dinamika kepribadian.1. Struktur Kepribadian , terdiri atas:1. Pribadi1. Lingkungan psikologis1. Ruang hidup1. Tingkah laku1. Diferensiasi ruang hidup1. Pribadi berdiferiensi1. Dimensi-dimensi ruang hidup, yaitu:1. Dimensi waktu1. Dimensi realita-realita1. Dinamik kepribadian, yaitu:1. Energi1. Tegangan1. Kebutuhan1. Valensi1. Force dan vector

1. Percobaan tentang Pengaruh Kelompok Sosial terhadap Tingkah Laku IndividuJika kelompok sosial baik maka tingkah laku individu akan baik pula, begitu juga sebaliknya. Timbulnya rasa meilki dan kekeluargaan yang erat antar individu yang berada dalam satu kelompok tersebut.

BAB 5PENERAPAN PRINSIP PRINSIP DINAMIKA KELOMPOK

1. Kelompok Sebaya (Peer Group)1. Latar belakang timbulnya kelompok sebaya1. Adanya perkembangan proses sosialisasi1. Kebutuhan untuk menerima penghargaan1. Perlu perhatian orang lain1. Ingin menemukan dunianya

1. Hakikat kelompok sebaya1. Kelompok sebaya terbentuk dari kelompok informal ke oraganisasi. Semula individu yang bukan anggota kelompok sekarang menjadi anggota kelompok teman sebayanya. Anak-anak yang sebaya akan berinteraksi dengan anggota teman sebayanya sehingga ia tumbuh di dalamnya.1. Kelompok sebaya mempunyai aturan-aturan tersendi baik kedalam maupun keluar. Hal ini juga dimiliki oleh organisasi sosial lainya dan merupakan harapan bagi anggota kelompoknya.1. Kelompok sebaya menyatakan tradisi, kebiasaan nilai bahkan bahasa mereka. Karena dalam kelompok sebaya terdapat aturan-aturan tsendiri, merka juga ingin menunjukan ciri khas kelompoknya dengan tradisi atau kebiasaan mereka1. Pada kenyataanya kelompok sebaya diketahui dan diterima oleh sebagian besar orang tua dan guru. Kepentingan dalam hubungan individu sering tidak dikenal oleh anak. Sebagai perbandingan dengan lembaga sosial lainya seperti keluarga atau sekolah. Oleh karena itu, kelompok sebaya merupakan lembaga sosial yang tidak formal1. Harapan kelompok sebaya sepenuhnya disetujui oleh harapan orang dewasa. 1. Secara kronologis, kelompok sebaya adalah lembaga kedua utama untuk sosialisasi. 1. Fungsi Peer Group1. Mengajarkan kebudayaan.1. Mengajarkan mobilitas sosial.1. Membantu peranan sosial baru.1. Kelompok sebaya sebagai sumber informasi bagi orang tua dan guru bahkan untuk masyarakat.1. Dalam kelompok sebaya, individu dapat mencapai ketergantungan satu sama lain.1. Kelompok sebaya mengajar moral orang dewasa.1. Dalam kelom;pok sebaya, individu dapat mencapai kebebasan diri.1. Di dalam kelompok sebaya anak-anak mempunyai organisasi sosial baru.

1. Ciri-Ciri Kelompok Sebaya.1. Tidak mempunyai struktur oraganisasi yang jelas.1. Bersifat sementara.1. Kelompok sebaya mengajarkan individu tentang kebudayaan yang luas.1. Anggotanya adalah individu yang sebaya.

1. Pengaruh perkembangan kelompok sebaya.1. Kelas sosialPembentukan kelompok sebaya berdasarkan status sosial ekonomi individu sehingga dapat di golongkan atas kelompok kaya dan kelompok miskin.1. In group dan out groupIn group adalah teman sebaya dalam kelompok sedangkan out group teman sebaya di luar kelompok.Pengaruh positif dari kelompok sebaya:1. Mendorong individu untuk brsifat mandiri.1. Menyalurkan perasaan dan pendapat demi kemajuan kelompok.1. Individu dapat mengembangkan rasa solidaritas antarkawan.1. Setiap anggota dapat berlatih memperoleh pengetahuan dam melatih kecakapan bakatnya dll.

Pengaruh negatif dari kelompok sebaya:1. Sulit menerima seseorang yang tidak mempunyai kesamaan.1. Tertutup bagi individu lain yang tidak termasuk anggota.1. Menimbulkan rasa iri pada anggota yang tidak memiliki kesamaan dengan dirinya.1. Timbulnya persaingan antara anggota kelompok.1. Timbulnya pertentangan.B. MASYARAKAT (COMMUNITY)1. PengertianMenurut soejono soekarto, istilah community dapat diterjemahkan sebagai masyarakat setempat. Masyarakat setempat adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang di tandai oleh derajat hubungan sosial tertentu. Dasar-dasar dari masyuarakat setempat adalah lokalitas dan perasaan masyarakat setempat.2. latar belakang timbulnya suatu communityAda beberapa faktor yang melatar belakangi timbulnya suatu community antara lain sebagai berikut:1. Adanya suatu interaksi yang lebih besar di antara anggota yang bertempat tinggal disatu daerah dengan batas-batas tertentu.1. Adanya norma sosial manusia di dalam masyarakat, di antaranya kebudayaan masyarakat sebagai suatu ketergantungan yang normatif, perbedaan sosial budaya antara lembaga kemasyarakatan, norma kemasyarakatan yang historis dan oraganisasi masyarakat.1. Adanya ketergantungan antara kebudayaan dan masyarakat yang bersifat normatif.3. ciri-ciri community1. Daerah/batas tertentu;1. Manusia yang bertempat tinggal;1. Kehidupan masyarakat;1. Hubungan sosial antara anggota kelompokMac iver dan Charles H. Pale, menyatakan bahwa cirri-ciri community adalah1. A common life 1. Community centements1. Locality centiments4. komponen community1. Masyarakat sebagai kelompok atau himpunan orang-orang yang hidup bersama terjalin satu sama lain ketika orang-orang tersebut menjadi anggotanya.1. Kebudayaan sebagai alat pemuasan kebutuhan manusia kebutuhan manusia baik jasmani maupun rohani yang terdiri dari hasil pemuasan dan binaan manusia baik berupa benda maupun bukan benda.1. Kekayaan alam sebagai sumber-sumber materi bagi kelangsungan hidup manusia.

1. Macam-macam communityDalam mengadakan klasifikasi terhadap masyarakat setempat (community) yang saling dapat dipergunakan empat criteria yang saling berhubungan, yaitu:1. Jumlah penduduk;1. Luas, kekayaan, dan kepadatan penduduk daerah pedalaman;1. Fungsi-fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat;1. Organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan.Kriteria tersebut diatas dapat di pergunakan untuk membedakan antara macam-macam jenis community.Secara garis besar community dapat di bagi menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat modern.1. UrbanisasiUrbanisasi adalah proses perpindahannya penduduk desa ke kota, atau proses terjadinya masyarakat perkotaan. Dan proses urbanisasi terjadi dengan menyangkut dua aspek, yaitu sebagai berikut:1. Perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota.1. Bertambahnya penduduk kota yang di sebabkan oleh mengalirnya penduduk yang berasal dari desa.Ada beberapa sebab yang mengakibatkan suatu daerah tempat tinggal mempunyai penduduk yang banyak yaitu:1. Daerah termasuk menjadi pusat pemerintahan atau ibu kota;1. Tempat tersebut letaknya sangat strategis untuk usaha-usaha perdagangan;1. Timbulnya industri di daerah tersebut.Sebab-sebab yang mendorong berpindah kekota di tinjau dari faktor sebagai berikut:1. Lapangan kerja di desa masih sangat kurang.1. Penduduk desa masih tertekan dengan adat istiadat yang berlaku didesa.1. Di desa tidak banyak kesematan untuk menanbah pengetahuan .1. Rekreasi yang merupakan kebutuhan penting sangat kurang.1. Ingin memperoleh pemasaran yang luas dalam bidang usahaSebaliknya akan di jumpai pula beberapa sebab, di tinjau dari sudut perotaan antara lain:1. Penduduk di desa banyak yang beranggapan bahwa di kota banyak pekrjaan dan mudah memperoleh hasil;1. Di kota lebih banyak kesempatan mendirikan perusahaan industry dsb;1. Kelebihan modal di kota lebih besar;1. Pendidikan lebih banyak dan mudah di dapat;1. Merupakan tempat yang lebih menguntungkan untuk mengembangkan jiwa dengan sebaik-baiknya;1. Tempat yang mempunyai tingkat kebudayaan yang tinggi dan tempat pergaulan segala macam orang dari segala lapisan.

C.THE NORTON STREET GANG Suatu studi kasus kelompok kecil telah di adakan oleh whyte pada norton street di kota carnerville,sebelum kota yang di bangun oleh orang-orang inggris pada pertengahan abad ke-14. Pada permulaan abad ke-20 datanglah emigran-emigran itali yang merupakan golongan rendah,yaitu pekerja atau buruh kasar dengan jumlah yang besar.Kota carnerville akhirnya menjadi kota yang miskin. Apalagi waktu terjadi depresi antara tahun 1937-1940,pengangguran bertambah banyak sehingga penduduk kota banyak yang menganggur. Gejala yang timbul kumudian ialah terjadinya gang (anak-anak mudah yang selalu bergerombol,berkumpul bersama-sama melakukan perbuatan amoral). Mulai saat itu gang menjadi masalah,karena perbuatannya yang tidak baik. Oleh karena itu,di adakan penyelidikan khusus mengenai masalah gang.1. Anggota GangDisebut Norton Street Gang karena markas besarnya di Norton Street,pada suatu perkampungan di sudut kota. Pada tahun 1937 gang tersebut mempunyai 13 anggota yaitu Doc, Mike, Danni, Long, john, Nutsy, Frank, Joe, Alec, Angelo, Fred, Lou, Card, dan Tommy. Anak-anak ini hidup sebagai tetangga di Carnerville dan pergi ke sekolah bersama-sama. Banyak di antaranya yang umurnya belasan tahun. Meskipun keluarga Fred dan Lou sudah di Eastern City tetapi keduanya masih tetap menggabungkan diri sebagai Gang Norton Street. Menurut analisis Whyte, sebab utama timbulnya gang ialah karena timbulnya pengangguran sehingga mereka mempunyai banyak waktu untuk beerkumpul, lalu timbullah ide untuk mendirikan gang. Gang-gang di amerika serikat umumnya terdiri dari anak-anak muda (adolescent) yang berusia 12-16 tahun. Pada Street Gang terdapat tanda kemunduran. Orang dewasa berbuat kembali seperti anak-anak. Adanya kemunduran itulah yang menjadi persoalan psikologi.

1. Organisasi GangSuatu gang di Carnerville dan masih banyak lagi lainnya segera jatuh dalam peraturan yang keras. Sering gang itu mempunyai acara pertemuan yang tetap disuatu kafetaria atau disuatu tempat penginapan. Secara rutin masing-masing anggota tidak jauh dari kelompoknya masing-masing. Di daerah gang ini ada yang mempunyai semacam kesenangan, misalnya tiap sore seminggu sekali main bola. Ada semacam nilai tertentu di dalam gang, antara lain :1. Kecakapan di dalam sepak bola, tinju, dan olah raga keras lainnya,1. Keuletan dan kecakapan melakukan kejahatan, misalnya yang berhasil melakukan penipuan dikatakan ulet.Akan tetapi, diantara tingkah laku semacam ini ada yang dipandang rendah. Doc mengatakan kepada gangnya : Kita adalah yang terbaik di daerah Carnerville, kita tidak boleh mengumbar nafsu. Setiap anggota boleh memiliki seorang wanita tetapi tidak boleh dilanjutkan ke jenjang perkawinan. Apabila seorang tetap melangsungkannya, anggota gang yang lain akan menertawakan dan menganggapnya sebagai pengecut. Whyte menunjukkan bagaimana pola-pola perkembangan gang, melalui kekuasaannya dan kewajibannya. Whyte secara sederhana menunjukkan suatu diagram yang mempunyai dua arti :1. Garis diantara anggota adalah garis-garis pengaruh. Dalam kenyataannya, tingkah laku ini mempunyai maksud jika Doc berhubungan dengan kelompoknya melalui garis-garis tertentu, sebagaimana ia berbicara pertama-tama melalui Mike dan Danny, dan kadang-kadang dengan Long John. 1. Posisi kunci menunjukkan status yang relatif. Dalam tingkatan sosial kelompok, Doc mempunyai status lebih tinggi, sedangkan Mike dan Danny sama atau di bawahnnya. Sedangkan Tommy dan Alec ada di bawahnya lagi. Doc pemimpin yang terkenal di Norton Street sedangkan Mike dan Danny sebagai pembantunya, yang lain sebagai anggotanya.

Diagram Organisasi Sosial Norton Street GangDOCDANNYMIKENUTSYLONG JOHNALECJOEFRANKLOUFREDCARL

ANGELO

TOMMYY

Keterangan : : Anggota Gang : Garis Pengaruh

1. Kepemimpinan Gang di CarnervilleMenurut Whyte, pemimpin adalah orang yang mempunyai standar tingkah laku yang baik menurut nilai-nilai kelompoknya. Jika kelompok mempunyai kegemaran bermain tinju dan sepak bola, para anggota juga harus cakap dalam permainan itu. Pemimpinnya harus lebih cakap. Kemenangan yang diperoleh akan semakin mengukuhkan kedudukannya. Antara pemimpin dan para anggota membutuhkan sokongan timbal balik yang lebih banyak.Apabila pemimpin tidak datang, gang cenderung pecah menjadi kelompok kecil. Diagram Whyte menunjukkan ada dua kelompok kecil, pengikutnya Nutsy dan pengikutnya Angelo. Apabila pemimpin muncul kembali, situasi berubah lagi dengan cepat, kelompok tadi bergabung menjadi kelompok besar kembali. Apabila terjadi pertemuan umum, pemimpin merupakan pusat perhatian mereka.Dengan demikian, komunikasi dimulai dari pemimpin, dan pengikutnya datang mengajukan persolan karena percaya kepadanya. Pemimpin lebih bertanggung jawab bagaimana memajukan gang daripada anggota-anggota yang lain. Apabila terjadi percekcokan di antara anggotanya, ia tahu apa yang menjadi sumbernya dan posisinya lebih baik untuk menempatkan dirinya sebagai perantara daripada orang lain.

1. Posisi PemimpinPengaruh Alam SekitarMasyarakat Carnerville memberikan suasana begitu rupa sehingga mendorong mereka untuk berkumpul sampai terjadi interaksi dan kemudian menjadi kebiasaan. Efek dari alam sekitar yang demikian menyebabkan terbentuknya kelompok gang. Untuk menyenangkan hati, mereka lebih sering mengadakan interaksi kelompok. Carnerville adalah suatu kampung tua yang penuh sesak dengan kondisi kehidupan penduduk yang buruk. Pemimpin gang umumnya adalah anak-anak yang sesuai dengan standar di Carnerville. Ini salah satu syarat kepemimpinan mereka. Gang anak-anak ini sebetulnya merupakan suatu gejala regresi dari orang-orang dewasa yang ada di tiap-tiap kampung. Kebanyakan penghuni Norton street tidak memiliki kecakapan khusus untuk mendapatkan posisi dan pengaruh yang lebih baik (pantas). Mereka terdiri dari orang-orang miskin dan pada waktu depresi merupakan tumpukan penganggur.Whyte menunjukkan bahwa kemajuan sosial di Carnerville memegang peranan yang besar dalam mengatur dan memengaruhinya. Norma-norma kehidupan masayarakat Carnerville tidak semua cocok bagi kehidupan anak-anak muda. Alam sekitar cenderung memberikan kemungkinan untuk berkumpul dan mengadakan ikatan bersama sebagai tempat menyandarkan diri, membawa kehancuran, atau kemajuan. Norma tingkah laku anggota yang di nilai tinggi adalah kecakapan bertanding, ulet, dan mau memberi bantuan uang kepada temannya. Semuanya ini merupakan sifat-sifat masyarakat kelas rendah, masyarakat pemuda, dan organisasi gang. Sistem extima gang hanya terdiri dari frekuensi interaksi diantara para anggotanya saja. Ketidaktentuan aktivitas dan beberapa kecenderungan untuk mengambil macam kecakapan dalam pertandingan atletik. Banyak aktivitas grup berdasarkan antonitet. Karena keadaan sekitarnya yang merupakan faktor yang tidak langsung sehingga dikatakan bahwa kelompok di Norton Street merupakan kelompok yang otonom dan bahwa tidak ada grup-grup yang terlepas dari pengaruh alam sekitar.1. Sistem Internal Kelompok Merupakan Sesuatu yang Bersifat Keseluruhan Kehidupan para anggota Norton tergantung satu sama lain. Di antara mereka menjalani interaksi berulang-ulang satu dengan yang lainnya. Hubungan sosial yang burulang kali ini merupakan ciri dari kelompoknya. Frekuensi hubungan ini diasosiasikan dengan sentimen saling mengoreksi satu dengan lainnya. Menurut analisis Rethlisberger dan Dickson dalam kelompok selalu ada perbedaan dan kesatuan. Selanjutnya karena sering mengadakan di dalam hubungan kelompoknya maka jarang mengadakan hubungan di luar kelompoknya. Hubungan sosial yang dimiliki setidaknya merupakan sifat pemimpin kelompok. Hubungan yang jarang dengan kelompok luar tidak menimbulkan rasa sentimen pada mereka. Kelompok Norton memandang mereka lebih baik daripada gang-gang Carnerville. Sentimen tidak terjadi dalam suasana kekosongan tetapi membutuhkan landasan untuk mengadakan aktivitas. Suatu cara persahabatan dinyatakan dengan saling meminjam uang dalam suatu kelompok. Mereka yang dipinjami harus membalas pada waktu-waktu yang dibutuhkannya. Suatu aktivitas semacam ini mempunyai tiga arti penting.1. Pinjam-meminjam merupakan pengorbanan dari suatu kebutuhan yang mendadak yang merupakan bagian dari manusia.1. Merupakan pernyataan dari suatu persahabatan.1. Merupakan norma kelompok.

DAFTAR PUSTAKA Drajat,Ria hilmiati.1980. Tanya Jawab Psikologi social. Bandung :ArmicoKrech, David dan Cruthfield.1962.Individual in Society.California: Mac Graw Hill Book Company, Inc.Lutf, 97Joseph. 1970. An Introduction to Group Dinamic. Magfield: Palo A lfo Co.Masri, A.W. 1970. Fragment Psychologi Social, Jilid I, Yogyakarta:FIP IKIP.Partowisarto, Koestoer. 1983. Dinamika Psikologi Sosial. Jakarta:Erlangga.Proyek Pengembangan Institut Pendidikan Tinggi. 1982. Dinamika Kelompok. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.Sargent, S. Stansfeld. Socisl Psychology, An Integrative Interpretation. New York: Rolan Press Company.Sprott,WYH.1977. Human Groups. New York: Pinguins Books.

Dinamika Kelompok | 69