Upload
scotty-washington
View
51
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fd
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
ALAT UKUR DAN PENGUKURAN OTOMOTIF
MISTAR, JANGKA SORONG, MIKROMETER, DAN
CYLINDR BORE GAUGE
Disusun Oleh :
Kelompok VI
Agung Prayogi (5202412033)
Muhamad Firdaus (5202412034)
Hakiki (5202412035)
Eko Budi Utomo (5202412036)
Erwin Heryanto (5202412038)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
NOVEMBER 2012
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Merokok adalah salah satu kegiatan yang dapat menyebabkan serangan
jantung,impotensi dan gangguan kehamilan dan janin.
Mengapa Rokok diharamkan karena rokok sesuatu yang buruk yang
mengandung bahaya-bahaya yang banyak sekali,
Praktek pengungukuran adalah salah satu materi yang harus dikuasai untuk
memudahkan dalam pelaksanaan praktikum praktikum di jenjang berikutnya.
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengetahui, menggunakan
dan merawat alat ukur dunia otomotif. Alat ukur yang digunakan adalah alat
ukur langsung dan tidak langsung seperti, jangka sorong, mikrometer, dial
indicator dan cylinder gauge.
Pada dasarnya pelaksanaan prktikum adalah untuk mengaplikasikan semua
terori yang telah didapatkan dari dosen dan buku, sehingga materi yang telah
didapat dapat dipahami dan diaplikasikan dalam dunia nyata.
B. Tujuan
1. Mendidik mahasiswa agar terjauh dari rokok
2. Memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang bahaya merokok
3. Mahasiswa dapat mengetahui bawasanya merokok itu dapat merusak
kesehatan
C. Manfaat
Setelah melakukan penelitian tentang fatwa haram merokok mahasiswa
diharapkan mampu:
1. Mengetahui akan bahaya merokok
2. Mengetahui hukumnya merokok
3. Menjauhi budaya merokok
II. ISI
A. /mistar ingsut/ Deskripsi Alat
a) Jangka sorong sketmat/sigmat/mistar geser/vernier caliper
Mempunyai bagian bagian
Gambar mengukur lebar keausan diafragma spring
Ada beberapa tingkatan ketelitiaan jangka sorong antara lain 0,1mm, 0,05
mm, 0,02 mm , 1/128 inci dan 0,001 inci.
Fungsi jangka sorong
1. Untuk mengukur diameter luar
2. Untuk mengukur diameter dalam
3. Untuk mengukur kedalaman
Gambar Posisi Pengukuran untuk jangka sorong
Cara membaca jangka sorong adalah dengan melihat angka nol skala
nonius ada disebelah mana kemudian cari garis yang lurus antara skala
utama dengan skala nonius.
Cara penggunaan mistar geser
1. Bersihkan benda yang akan diukur dan alat ukur
2. Pastikan bahwa skala nonius dapat bergerak lancar dan angka nol
pada kedua skala tepat segaris
3. Saat melakukan pengukuran usahakan tidak pada ujung rahang
4. Penempatan jangka sorong harus tegak lurus dengan benda kerja.
Cara perawatan
1. Bersihkan jangka srong setelah digunakan
2. Tempatkan jangka sorong pada tempat yang aman
3. Berikan pelumas secara berkala
4. Gunakan jangka sorong sesuai fungsinya
b) Mikrometer Luar
Mikrometer adalah alat ukur linear dengan ketelitian mencapai 0,001mm.
Fungsinya adalahy untuk mengukur komponen komponen otomotif
seperti diameter batang katup, tinggi nok, dll.
Gambar 2.cara mengkalibrasi micrometer
Gambar mengukur tebal kanvas kopling
Berikut ini adalah bagian bagian dari mikrometer
Cara pembacaan mikrometer
1. Lihat garis diskala outer sleeve bagian atas
2. Lihatlah apakah garis dibawah skala utama terlihat apa tidak, bila
terlihat berarti ditambah 0.5mm
3. Kemudin tambahkan dengan hasil pada skala timble yang
mepunyai nilai 0,01 mm untuk setiap stripnya.
Pemeriksaan tanda “0”
Sebelum dipakai, pastikan tanda nol pada skala timble berhimpit dengan
nol skala utama, dengan cara :
Bersihkan anvil dan spindle
Putar richet sampai anvil dan spindle bersetuhan
Kunci spindle dengan lock clamp
Pastikan garis 0 skala timble segaris dengan garis horizontal pada
outer sleeve.
Menyetel titik “0”
Apabila kesalahan kurang dari 0,02mm
1. Kunci spindle dengan lock clamp
2. Putar outer sleeve dengan kunci penyetel sampai tanda nol skala
timble lurus dengan garis skala utama
Apabila kesalahn lebih dari 0,02 mm
1. Kunci spindle dengan lock clamp
2. Kendorkan richet stoper sampai timble bebas
3. Luruskan tanda nol timble dengan garis pada outersleeve
4. Kencngkan kembali richet stoper
Cara perawatan mikrometer
1. Bersihkan mikrometer setelah digunakan
2. Letkan pada tempat yang aman
3. Berikan peumasan secara berkala
4. Gunakan mikrometer sesuai denagn fungsinya
c) Dial Indicator (dial gauge)
Dial gauge digunakan untuk mengukur kebengkokan poros, runout,
kesejajaran, keraaan,dll. Tingkat ketelitian dan kemampuan ditunjukan
pada permukaan dial.
Bagian bagian dial indicator
Cara pembacaan dial gauge :
1. Lihat jarum panjang yang ada pada dial gauge kemudian dikalikan
dengan tingkat ketelitianya
2. Tambahkan hasil pengukuran tadi dengan hasil yang ditunjukan
oleh jarum pendek.
Gambar mengukur ron out pada poros
Metode pengukuran
1. Letakan V-Block diatas plat datar, kemudian letakan poros diatas
V-Block
2. Sentuhkan spindle dial gauge pada permukaan poros. Aturlah
tinggi dial gauge sedemikian rupa sehingga menyentuh poros
bagian kanan.
3. Putarlah poros perlahan lahan dan temukan titik pada permukaan
pembacaan paling kecil.
4. Putar outer ring sampai menunjukan angka nol
5. Putarlah poros perlahan lahan kemudian baca jumlah gerakan
ponter.
Prosedur penggunaan Dial indicator
1. Jangan sampai Dial Indicator terjatuh
2. Posisi pengukuran haruslah tegak lurus
3. Saat membaca hasil pengukuran mata harus tegak lurus dengan
Dial indicator
4. Pastikan jarum selalu kembali pada angka nol apabila telah distel
dan tidak disentuh lagi
5. Jangan memberi pelumas diantara spindle dan tangkainya
d) Cylinder Gauge (Bore Gauge)
Cylinder gauge adalah alat ukur yang menggunakan dial gauge dan sering
digunakan untuk mengukur diameter silinder. Pada bagia atas terdapat
dial gauge dan pada bagia bawah terdapat meansuring point yang dapat
bergerak bebas dan hasil gerakan ditunjukan oleh dial gauge.
Bagian bagian Cylinder Gauge
Cara pengukuran I
1) Ukur diameter silinder dengan jangka sorong, misal 53,40 mm
2) Pilih replacment rod yang lebih panjang dari ukuran tersebut,
misal 54
3) Pasang replacment rod pada bore gauge
4) Ukur panjang replacment rod dengan mikrometer, dan jangan
sampai dial gauge bergerak, misal 54,10 mm
5) Masukan replacment rod kedalam silinder dan goyang goyangkan
bore gauge kekanan dan kiri sampai penyimpangan terbesar
6) Baca besarnya penyimpangan, misal 0,23 mm
7) Diameter silinder adalah hasil pembacaa dengan mikromeer
dikurangi hasil penyimpangan (54,10 – 0,23 = 53,87 mm)
Cara pengukuran II
1) Ukur diameter silinder dengan jangka sorong, misal 53,40 mm
2) Pilih replacment rod yang lebih panjang dari ukuran tersebut,
misal 54
3) Pasang replacment rod pada bore gauge
4) Set mikrometer pada 54 mm dan tempatkan replacment rod
diantara anvil dan spindle
5) Set jarum dial gauge pada nol
6) Masukan cyinder gauge kedalam lubang silinder dan goyang
goyang kekanan dan kiri sampai penyimpangan yang terbesar
7) Diameter silinder adalah
a. Set mikrometer – penyimpangan (bila disebelah kanan nol)
b. Set mikrometer + penyimpangan (bila disebelah kiri nol)
Gambar cara mengkalibrasi silinder bore gauge
Catatan pemilihan replacment rod dan washer
1. Bila hasil pengukuran 52,30 mm, pilihlah
a. Replacment rod = 50 mm
b. Replacment washer = 2 mm
2. Bila hasil pengukuran 52,70 mm, pilihlah
a. Replacment rod = 50 mm
b. Replacment washer = 3 Mm
III.HASIL PENGUKUIRAN
A. Benda kerja silinder
1. Menggunakan jangka sorong:
a. Diameter dalam:74,0+0.9:74,9mm
b. Iameter dalam:87,0+0,9:87,9mm
2. Menggunakan Silinder bore gauge:
a. Diameter dalam:74,0+13(0.01):74,13mm
3. Menggunakan Micrometer:
a. Diameter luar:86+0,50+0,23:86,73mm
B. Benda kerja diafragma spring
1. Menggunakan jangka sorong:
a. Kedalaman diafragma:0,3mm
b. Lebar keausan diafragma:3,4mm
C. Benda poros baja
1. Menggunakan dial gauge:
a. Ron out:Searah 9mm+Berlawanan 9mm:18mm
:18
100=0,18 mm
D. Benda kampas kopling:
1. Menggunakan jangka sorong:
a. Ketebalan kanvas kopling:7,4mm
b. Kedalaman paku keeling:1,2mm
2. Menggunakan micrometer:
a. Ketebalan kanvas kopling:7,2mm
III. PENUTUP
A. Simpulan
1. Mahasiswa mempunyai ketermpilan serta kepribadian yang baik dalam
melakukan praktikum praktikum lain, agar semua komponen yang
digunakan untuk praktikum dapat terjaga dan berfungsi sebagaimana
mestinya.
2. Mahasiswa lebih teliti dalam menggunakan alat ukur agar mendapatkan
hasil yang akurat.
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bagian alat ukur otomotif dan
fungsinya
4. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran sesuai dengan tata cara
penggunaan alat ukur
B. Saran
1. Mahasiswa harus mampu menggunakan alat ukur sesuai dengan
fungsinya dan sesuai dengan SOP
2. Mahasiswa harus membersihkan alat setelah digunakan dan
menempatkan pada tempat
3. Mahasiswa harus mengetahui Keselamatan kerja dalam menggunakan
alat ukur dan bahan ukur
4. Mahasiswa seharusnya lebih berhati-hati ketika menggunakan alat ukur
yang telah di sediakan