22

retorika lpk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

public

Citation preview

Page 1: retorika lpk
Page 2: retorika lpk

"Berilah mereka nasihat dan berbicaralah "Berilah mereka nasihat dan berbicaralah kepada mereka dengan pembicaraan kepada mereka dengan pembicaraan yang menyentuh jiwa mereka" (Al-Quran yang menyentuh jiwa mereka" (Al-Quran 4:634:63).).

Muhammad saw. bersabda: Muhammad saw. bersabda: "Sesungguhnya dalam kemampuan "Sesungguhnya dalam kemampuan berbicara yang baik itu ada sihirnya".berbicara yang baik itu ada sihirnya".

Page 3: retorika lpk

PENGERTIANPENGERTIAN

Retorika adalah suatu Retorika adalah suatu pengetahuan mengenai cara pengetahuan mengenai cara berbicara untuk mengemukakan berbicara untuk mengemukakan buah pikiran kepada orang lain, buah pikiran kepada orang lain, sehingga dapat dimengerti sehingga dapat dimengerti dengan mudahdengan mudah..

Page 4: retorika lpk

TUJUAN RETORIKATUJUAN RETORIKA

1.1. Informatif (pemberian informasi)Informatif (pemberian informasi)

2.2. Rekreatif (hiburan)Rekreatif (hiburan)

3.3. Persuasif (ajakan pada Persuasif (ajakan pada perubahan). perubahan).

Page 5: retorika lpk

SEJARAHSEJARAH

Retorika sebagai suatu pengetahuan, Retorika sebagai suatu pengetahuan, pertama dirintis oleh Aristoteles, kemudian pertama dirintis oleh Aristoteles, kemudian dikembangkan oleh CICERO, seorang dikembangkan oleh CICERO, seorang filosof Yunani.filosof Yunani.

Ia adalah seorang yang mampu Ia adalah seorang yang mampu membangkitkan semangat bangsa Athena membangkitkan semangat bangsa Athena untuk bertempur melawan bangsa Sparta untuk bertempur melawan bangsa Sparta yang menindasnya. Dengan kemampuan yang menindasnya. Dengan kemampuan oratornya, CICERO berhasil membawa oratornya, CICERO berhasil membawa bangsa Athena bangkit dari ketertindasan.bangsa Athena bangkit dari ketertindasan.

Page 6: retorika lpk

CiceroCicero - seorang ahli retorika Romawi - - seorang ahli retorika Romawi - berkata: berkata: The good man speaks well The good man speaks well (orang (orang yang baik akan dapat bicara dengan baik yang baik akan dapat bicara dengan baik pula). pula).

Page 7: retorika lpk

Aristoteles menyebut 5 cara untuk Aristoteles menyebut 5 cara untuk mempengaruhi manusia:mempengaruhi manusia:

1.1. ETHOS. Anda harus sanggup menunjukkan kepada ETHOS. Anda harus sanggup menunjukkan kepada khalayak bahwa Anda memiliki pengetahuan yang luas, khalayak bahwa Anda memiliki pengetahuan yang luas, kepribadian yang terpercaya, dan status yang kepribadian yang terpercaya, dan status yang terhormat. terhormat.

2.2. PANTHOS. Anda harus Menyentuh hati khalayak PANTHOS. Anda harus Menyentuh hati khalayak perasaan, emosi, harapan, kebencian dan kasih perasaan, emosi, harapan, kebencian dan kasih sayang mereka. Kelak, para ahli retorika modern sayang mereka. Kelak, para ahli retorika modern menyebutnya imbauan emotional (emotional appeals). menyebutnya imbauan emotional (emotional appeals).

3.3. LOGOS. Anda Meyakinkan khalayak dengan LOGOS. Anda Meyakinkan khalayak dengan mengajukan bukti atau yang kelihatan sebagai bukti. Di mengajukan bukti atau yang kelihatan sebagai bukti. Di sini Anda mendekati khalayak lewat otaknya.sini Anda mendekati khalayak lewat otaknya.

Page 8: retorika lpk

4. 4. ENTIMEM. AENTIMEM. Adalah sejenis silogisme yang tidak dalah sejenis silogisme yang tidak lengkap, tidak untuk menghasilkan pembuktian lengkap, tidak untuk menghasilkan pembuktian ilmiah, tetapi untuk menimbulkan keyakinan. ilmiah, tetapi untuk menimbulkan keyakinan. Disebut tidak lengkap, karena sebagian premis Disebut tidak lengkap, karena sebagian premis dihilangkan.dihilangkan.

5. CONTOH. Dengan mengemukakan beberapa 5. CONTOH. Dengan mengemukakan beberapa contoh, secara induktif Anda membuat contoh, secara induktif Anda membuat kesimpulan umum. kesimpulan umum. Sembilan dari sepuluh Sembilan dari sepuluh bintang film menggunakan sabun Lux. Jadi, bintang film menggunakan sabun Lux. Jadi, sabun Lux adalah sabun para bintang film.sabun Lux adalah sabun para bintang film.

Page 9: retorika lpk

TAHAPAN RETORIKATAHAPAN RETORIKA

1.1. Dispositio (penyusunan). Dispositio (penyusunan). Pada tahap ini, pembicara Pada tahap ini, pembicara menyusun pidato atau mengorganisasikan pesan. Terdiri menyusun pidato atau mengorganisasikan pesan. Terdiri atas:atas: pengantar, pernyataan, argumen, dan epilog. pengantar, pernyataan, argumen, dan epilog. Menurut Aristoteles, pengantar berfungsi menarik Menurut Aristoteles, pengantar berfungsi menarik perhatian, menumbuhkan kredibilitas (ethos), dan perhatian, menumbuhkan kredibilitas (ethos), dan menjelaskan tujuan.menjelaskan tujuan.

2.2. Elocutio (gaya). Elocutio (gaya). Pada tahap ini, pembicara memilih kata-Pada tahap ini, pembicara memilih kata-kata dan menggunakan bahasa yang tepat untuk kata dan menggunakan bahasa yang tepat untuk "mengemas" pesannya. Aristoteles memberikan nasihat "mengemas" pesannya. Aristoteles memberikan nasihat ini: gunakan bahasa yang tepat, benar, dan dapat ini: gunakan bahasa yang tepat, benar, dan dapat diterima; pilih kata-kata yang jelas dan langsung; diterima; pilih kata-kata yang jelas dan langsung; sampaikan kalimat yang indah, mulia, dan hidup; dan sampaikan kalimat yang indah, mulia, dan hidup; dan sesuaikan bahasa dengan pesan, khalayak, dan sesuaikan bahasa dengan pesan, khalayak, dan pembicara.pembicara.

Page 10: retorika lpk

lanjutanlanjutan3.3. Memoria (memori). Memoria (memori). Pada tahap ini, pembicara Pada tahap ini, pembicara

harus mengingat apa yang ingin harus mengingat apa yang ingin disampaikannya, dengan mengatur bahan-disampaikannya, dengan mengatur bahan-bahan pembicaraannya. bahan pembicaraannya.

4.4. Pronuntiatio (penyampaian). Pronuntiatio (penyampaian). Pada tahap ini, Pada tahap ini, pembicara menyampaikan pesannya secara pembicara menyampaikan pesannya secara lisan. Di sini, akting sangat berperan. lisan. Di sini, akting sangat berperan. Demosthenes menyebutnya Demosthenes menyebutnya hypocrisis hypocrisis (boleh (boleh jadi dari sini muncul kata hipokrit). Pembicara jadi dari sini muncul kata hipokrit). Pembicara harus memperhatikan olah suara (vocis) dan harus memperhatikan olah suara (vocis) dan gerakan gerakan, anggota badan (gerakan gerakan, anggota badan (gestus gestus moderatio cum venustatemoderatio cum venustate).).

Page 11: retorika lpk

PERSIAPAN ORASIPERSIAPAN ORASI

1.KATA DAN KALIMAT YANG EFEKTIF

2. METODE 3. MEDIA

Page 12: retorika lpk

KENALI LATAR BELAKANG AUDIENCE KENALI LATAR BELAKANG AUDIENCE (PENDIDIKAN, SOSIAL, BUDAYA, PROFESI)(PENDIDIKAN, SOSIAL, BUDAYA, PROFESI)

PAHAMI MATERI (REFERENSI PAHAMI MATERI (REFERENSI KEPUSTAKAAN, DUKUNGAN FAKTA, JUDUL KEPUSTAKAAN, DUKUNGAN FAKTA, JUDUL MATERI, TUJUAN, RINCIAN SUB TOPIK)MATERI, TUJUAN, RINCIAN SUB TOPIK)

SUSUN KERANGKA PEMBICARAAN SUSUN KERANGKA PEMBICARAAN (PENDAHULUAN – INTI – KESIMPULAN)(PENDAHULUAN – INTI – KESIMPULAN)

MENGHADAPI AUDIENCEMENGHADAPI AUDIENCE

Page 13: retorika lpk

MENYUSUN KERANGKA MENJADI MENYUSUN KERANGKA MENJADI WACANA YANG UTUHWACANA YANG UTUH

SIAP MENTALSIAP MENTAL HINDARI PERILAKU YANG DAPAT MENGALIHKAN HINDARI PERILAKU YANG DAPAT MENGALIHKAN

PERHATIAN PENDENGARPERHATIAN PENDENGAR JELAS – LEPASJELAS – LEPAS HUMOR HANYA SELINGAN DAN JANGAN HUMOR HANYA SELINGAN DAN JANGAN

TERLAMPAU BANYAKTERLAMPAU BANYAK DISIPLIN PADA KONTEKS DAN KERANGKA YANG DISIPLIN PADA KONTEKS DAN KERANGKA YANG

TELAH DISUSUNTELAH DISUSUN GUNAKAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN GUNAKAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN

BENAR (HINDARI KATA ASING /DAERAH YANG BENAR (HINDARI KATA ASING /DAERAH YANG MUNGKIN TIDAK DIMENGERTI)MUNGKIN TIDAK DIMENGERTI)

GUNAKAN ALAT BANTU (SOUND SISTEM, MEDIA GUNAKAN ALAT BANTU (SOUND SISTEM, MEDIA AVA, DLL)AVA, DLL)

Page 14: retorika lpk

PRINSIP ORASIPRINSIP ORASI

a. JELASa. JELASb. SINGKATb. SINGKATc. RUNTUT SISTEMATIKc. RUNTUT SISTEMATIKd. OBJEKTIFd. OBJEKTIFe. SEDERHANAe. SEDERHANAf. PERSIAPAN MATANGf. PERSIAPAN MATANG

Page 15: retorika lpk

HAL YG HARUS DIMINIMALISIRHAL YG HARUS DIMINIMALISIR

1.1. Seringkali pikiran lebih cepat dibanding Seringkali pikiran lebih cepat dibanding ucapan, misalnya: anjir, benul, tidak ucapan, misalnya: anjir, benul, tidak realita dan lain-lain.realita dan lain-lain.

2.2. Tidak jarang pikiran lebih lambat Tidak jarang pikiran lebih lambat daripada ucapan, misalnya: a..., apa daripada ucapan, misalnya: a..., apa namanya, apa itu, apa ya.., ehm...namanya, apa itu, apa ya.., ehm...

3.3. Kurang percaya diriKurang percaya diri

Page 16: retorika lpk

PERSIAPAN SEORANG RETORISPERSIAPAN SEORANG RETORIS

1.1. Memperluas wawasan, lebih baik jika Memperluas wawasan, lebih baik jika ditambah kemampuan merefleksikan ditambah kemampuan merefleksikan wawasan yang diperoleh, dengan wawasan yang diperoleh, dengan berbagai fenomena yang sedang terjadi.berbagai fenomena yang sedang terjadi.

2.2. Meningkatkan intensitas praksis.Meningkatkan intensitas praksis.3.3. Memperkuat basis data dan analogi faktaMemperkuat basis data dan analogi fakta4.4. Memperkuat integritas dan attitudMemperkuat integritas dan attitud5.5. Memperbanyak mujahadah dan riyadhoh Memperbanyak mujahadah dan riyadhoh

ruhiyah ruhiyah

Page 17: retorika lpk

““MITOS” DALAM RETORIKAMITOS” DALAM RETORIKA

1.1. Retoris dalam beretorika tidak boleh rendah Retoris dalam beretorika tidak boleh rendah hatihati

2.2. Retoris dianggap hebat jika beretorika tanpa Retoris dianggap hebat jika beretorika tanpa persiapan terlebih dahulupersiapan terlebih dahulu

3.3. Menganggap audiens tidak tahu apa-apa Menganggap audiens tidak tahu apa-apa dengan maksud untuk meningkatkan rasa dengan maksud untuk meningkatkan rasa percaya diri. Ibarat ingin bersuci dengan percaya diri. Ibarat ingin bersuci dengan menggunakan benda najismenggunakan benda najis

4.4. Retoris dianggap kurang mumpuni jika hanya Retoris dianggap kurang mumpuni jika hanya dapat menyampaikan materi secara singkat. dapat menyampaikan materi secara singkat. Sebaliknya retoris diangga hebat jika mampu Sebaliknya retoris diangga hebat jika mampu menyampaikan materi dalam waktu yang lama.menyampaikan materi dalam waktu yang lama.

Page 18: retorika lpk

MEDIA ORASIMEDIA ORASI

1. 1. Direct (Langsung): orator dengan Direct (Langsung): orator dengan audience langsung saling audience langsung saling berhadapan.berhadapan.

2. Indirect (Tak Langsung): orator 2. Indirect (Tak Langsung): orator dengan audience tidak saling dengan audience tidak saling berhadapan (via radio, TV, berhadapan (via radio, TV, teleconference).teleconference).

Page 19: retorika lpk

METODE ORASIMETODE ORASI1.1. Reading Text Methode. Orator menyampaikan Reading Text Methode. Orator menyampaikan

buah pikiran melalui tulisan yang dibacakan buah pikiran melalui tulisan yang dibacakan secara langsung.secara langsung.

2. Out Line Methode. Orator menyusun out line 2. Out Line Methode. Orator menyusun out line atau pokok-pokok materi yang akan atau pokok-pokok materi yang akan disampaikan, kemudian berbicara mengacu disampaikan, kemudian berbicara mengacu outline tersebut.outline tersebut.

3. 3. Improptu Methode. Orator berbicara secara Improptu Methode. Orator berbicara secara spontan tanpa persiapan apapun.spontan tanpa persiapan apapun.

Page 20: retorika lpk

LANGGAM ORASILANGGAM ORASI

1.1. Paedagogic. Langgam orasi yang biasa Paedagogic. Langgam orasi yang biasa disampaikan oleh pendidik.disampaikan oleh pendidik.

2.2. Melancolis. Langgam orasi yang dapat Melancolis. Langgam orasi yang dapat menyentuh emosi audience.menyentuh emosi audience.

3.3. Agitatif. Langgam orasi untuk membangkitkan Agitatif. Langgam orasi untuk membangkitkan semangat audience.semangat audience.

4.4. Ilmiah. Langgam orasi untuk mengajak Ilmiah. Langgam orasi untuk mengajak audience berfikir.audience berfikir.

5.5. Campuran. Langgam orasi dengan Campuran. Langgam orasi dengan mengkombinasikan berbagai langgam.mengkombinasikan berbagai langgam.

Page 21: retorika lpk

Bila naik panggung dengan persiapan

akan turun dengan kehormatanBila naik panggung tanpa

persiapan akan turun dengan kekecewaanCiceroCicero - seorang ahli retorika Romawi - - seorang ahli retorika Romawi -

berkata: berkata: The good man speaks well The good man speaks well (orang yang baik akan dapat bicara (orang yang baik akan dapat bicara

dengan baik pula). dengan baik pula).

Page 22: retorika lpk

REFERENSIREFERENSIAristotle, John Henry Freese, Aristotle, John Henry Freese, The "art" of RhetoricThe "art" of Rhetoric, ,

ISBN 0434991937 ISBN 9780434991938Erickson, Keith V. (ed.). 1974. Erickson, Keith V. (ed.). 1974. Aristotle: The Classical Aristotle: The Classical

Heritage of RhetoricHeritage of Rhetoric , Metuchen, NJ , Metuchen, NJBurnyeat, Myles. 1994. “Enthymeme: The Logic of Burnyeat, Myles. 1994. “Enthymeme: The Logic of

Persuasion.” In DJ Furley and A. Nehamas (eds.), Persuasion.” In DJ Furley and A. Nehamas (eds.), Aristotle's Rhetoric . Princeton: Princeton University Aristotle's Rhetoric . Princeton: Princeton University Press. 3-55.Press. 3-55.

Cooper, John M. 1993. “Rhetoric, Dialectic, and the Cooper, John M. 1993. “Rhetoric, Dialectic, and the Passions.” In Oxford Studies in Ancient Philosophy 11: Passions.” In Oxford Studies in Ancient Philosophy 11: 175-198.175-198.

Rahmat, Jalaluddin. Rahmat, Jalaluddin. Retorika ModernRetorika Modern. 2000. Bandung: PT. . 2000. Bandung: PT. Remaja RosdakaryaRemaja Rosdakarya

Silsilah Ta’lim Lughah Al-Arabiyah. Silsilah Ta’lim Lughah Al-Arabiyah. Suwar min Tarikh Al-Suwar min Tarikh Al-IslamyIslamy. 1994. KSA: Jami’ah Imam Muhammad Ibn Su’ud . 1994. KSA: Jami’ah Imam Muhammad Ibn Su’ud Al-IslamiyahAl-Islamiyah