58
AKADEMI TEKNIK INDUSTRI MAKASSAR Lab. Teknik Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. ERGONOMI 1.1.2. ANTROPOMETRI 1.1.3. BIOMEKANIKA 1.2. RUMUSAN MASALAH 1.2.1 Antropometri 1.2.2. Biomekanika 1.3. TUJUAN PRAKTIKUM 1.3.1 Antropometri 1.3.2. Biomekanika . 1.4. PEMBATASAN MASALAH DAN ASUMSI Untuk memperjelas Ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang di bahas di batasi adalah sebagai berikut : 1.4.1. Antropometri 1.4.2. Biomekanika 1

Risalah ERGONOMI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ERGONOMI, ANTROPOMETRI, BIOMEKANIKA

Citation preview

AKADEMI TEKNIK INDUSTRI MAKASSARLab. Teknik Perancangan Sistem Kerja dan ErgonomiBAB IPENDAHULUAN1.1. LATAR BELAKANG1.1.1. ERGONOMI1.1.2. ANTROPOMETRI1.1.3. BIOMEKANIKA

1.2. RUMUSAN MASALAH 1.2.1 Antropometri

1.2.2. Biomekanika

1.3. TUJUAN PRAKTIKUM1.3.1 Antropometri

1.3.2. Biomekanika.1.4. PEMBATASAN MASALAH DAN ASUMSIUntuk memperjelas Ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang di bahas di batasi adalah sebagai berikut :1.4.1. Antropometri1.4.2. Biomekanika

1.5. ASUMSIPada saat melakukan praktek kegiatan berlangsung dengan baik karena tersedianya peralatan yang memadai. Dan diharapkan praktek ini dapat menjadi acuan untuk lebih baik lagi dalam praktek-praktek berikutnya.1.6. SISTEMATIKA PENULISANSistematika penulis di perlukan untuk mempermudah melakukan penyusunan Risalah, dan mempelajari bagian dari seluruh rangkaian risalah ini. Adapun sistimatika penulisanya adalah sebagai berikut:Bab I Pendahuluan Pada bagian ini di jelaskan tentang latar belakang Penulisan risalah, rumusan masalah, Tujuan Praktek, Pembatasan masalah dan asumsi, dan sistematika penulisan risalah.Bab II Landasan TeoriPada bab ini berisi landasan teori sebagai acuan dan landasan dalam mengolah data yang telah di dapatkanBab III FlowchartDalam Bab Ini menyajikan bagan yang mengambarkan proses pemecahan atau pengambilan keputusan dalam risalah iniBab IV Pengumpulan dan Pengolahan DataPada Bab ini berisi pengumpulan data-data, dan pengolahan data yang di dapatkan ketika melakukan pengamatan ( Praktek).Bab V PembahasanPada bagian bab ini membahas yaitu Alat dan Bahan praktek, Prosedur kerja, hasil pengamatan, analisa data, dan pembahasan.Bab VI Penutup Pada bagian ini berisi kesimpulan dan saran dari pengamatan yang telah di lakukan.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 ERGONOMIErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari sistematis untuk memanfaatkan segala informasi - informasi mengenai sifat-sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja, sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara aman dan nyaman.Tujuan Ergonomi bagi mahasiswa adalah : 1. Untuk memberikan motivasi pada mahasiswa untuk melaksanakan penelitian dalam bidang Ilmu Ergonomi.2. Memberikan pengertian akan pentingnya faktor manusia dalam perancangan suatu sistem kerja.3. Belajar memanfaatkan informasi yang ada untuk menghasilkan proses perancangan yang optimum.4. Mendapatkan besaran atau ukuran masing-masing hubungan sebab akibat dari dimensi sistem tersebut dengan jalan pengukuran.5. Memahami keterbatasan dan kelebihan manusia dalam merancang sistem kerja.6. Melengkapi pengetahuan, keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan langkah-langkah penelitian Ergonomi.7. Pengenalan alat-alat yang dipakai dalam penelitian Ergonomi.

Untuk merancang sistem kerja yang baik, kita perlu mengenal sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia yang dipelajari dalam Ergonomi dengan tujuan untuk menambah nilai tertentu yang layak, misalnya kesehatan, kenyamanan dan kepuasan pada proses penggunaan alat kerja untuk dapat menerapkan sistem ergonomi. Dimana diperlukan informasi yang lengkap mengenai kemampuan manusia dengan segala keterbatasannya. Yang dimaksud dengan kemampuan manusia adalah segala sumber daya yang terdapat dalam diri manusia itu sendiri, sedangkan keterbatasannya adalah segala yang dapat menghalangi semua perilaku manusia dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari. Jadi semua itu membutuhkan informasi-informasi yang cukup akurat sehingga manusia dapat melakukan aktifitasnya dengan baik untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.Berbagai usaha yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan informasi - informasi ini, dilakukan penyelidikan - penyelidikan yang dilakukan menurut kelompok di bawah ini :

2.2 Anthropometri Anthropometri berasal dari Anthro yang berarti manusia dan metri yang berarti ukuran. Secara definitif anthropometri dapat dinyatakan sebagai satu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Manusia pada dasarnya akan memiliki bentuk, ukuran (tinggi, lebar, dsb) berat dan lain-lain yang berbeda satu dengan yang lainnya. Anthropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan ergonomis dalam memerlukan interaksi manusia. (Wignjosoebroto, Sritomo, 1995 : 60) Terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi ukuran tubuh manusia, faktor-faktor tersebut yang antara lain adalah :a . Umur.Dari suatu penelitian yang dilakukan oleh A.F Roche dan G.H. Davila (1972) di USA diperoleh kesimpulan bahwa laki-laki akan tumbuh dan berkembang naik sampai dengan usia 21,2 tahun, sedangkan wanita 17,2 tahun; meskipun ada sekitar 10% yang masih terus bertambah tinggi sampai usia 23,5 tahun (laki-laki) dan 21,1 tahun (wanita). Setelah itu, tidak lagi akan terjadi pertumbuhan bahkan justru akan cenderung berubah menjadi penurunan ataupun penyusutan yang dimulai sekitar umur 40 tahunan. b . Jenis kelamin (sex).Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya akan lebih besar dibandingkan dengan wanita, terkecuali untuk beberapa bagian tubuh tertentu. c . Suku/bangsa (ethnic).Setiap suku, bangsa ataupun kelompok etnik akan memiliki beberapa karakteristik fisik yang berbeda satu dengan yang lainnya. d . Posisi tubuh (posture). Sikap (posture) ataupun posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh. Oleh sebab itu, posisi tubuh standard harus diterapkan untuk survei pengukuran. Dalam hubungannya dengan posisi tubuh, dikenal 2 cara pengukuran yaitu : 1. Pengukuran Dimensi Struktur Tubuh (Structural Body Dimension).Disini, tubuh diukur dalam berbagai posisi standar dan tidak bergerak (tetap tegak sempurna). Cara ini dikenal dengan Static Anthropometry. Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap antara lain meliputi berat badan, tinggi tubuh dalam posisi berdiri, maupun duduk, ukuran kepala, tinggi/panjang lutut pada saat berdiri/duduk, panjang lengan dan sebagainya. 2. Pengukuran Dimensi Fungsional Tubuh (Functional Body Dimension).Pengukuran dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat berfungsi melakukan gerakan-gerakan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan yang harus diselesaikan. Hal pokok yang ditekankan dalam pengukuran dimensi fungsional tubuh ini adalah mendapatkan ukuran tubuh yang nantinya akan berkaitan erat dengan gerakan-gerakan nyata yang diperlukan tubuh untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Cara pengukuran semacam ini akan menghasilkan data Dynamic Anthropometry.

Selain faktor-faktor tersebut diatas, masih ada pula beberapa faktor lain yang mempengaruhi variabilitas ukuran tubuh manusia seperti cacat tubuh (untuk kursi roda, kaki/tangan palsu), tebal/tipisnya pakaian yang harus dikenakan (faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda-beda pula dalam bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian, dan kehamilan. Ada beberapa sasaran/rekomendasi yang berkaitan dengan aplikasi data anthropometri yang diperlukan dalam proses perancangan produk ataupun fasilitas kerja, yaitu:a. Pertama kali terlebih dahulu harus ditetapkan anggota tubuh yang mana yang nantinya akan difungsikan untuk mengoperasikan rancangan tersebut.b. Tentukan dimensi tubuh yang penting dalam proses perancangan tersebut, dalam hal ini juga perlu diperhatikan apakah harus menggunakan data structural body dimention ataukah functional body dimention.c. Selanjutnya tentukan populasi terbesar yang harus diantisipasi, diakomodasikan dan menjadi target utama pemakai rancangan produk tersebut. d. Tetapkan prinsip ukuran yang harus diikuti misalnya apakah rancangan tersebut untuk ukuran individual yang ekstrim, rentang ukuran yang fleksibel (adjustable) ataukah ukuran rata-rata.e. Pilih persentase populasi yang harus diikuti; 90-th, 95-th, 99-th ataukah nilai percentile lain yang dikehendaki.f. Untuk setiap dimensi tubuh yang telah diidentifikasikan selanjutnya pilih atau tetapkan nilai ukurannya dari tabel data anthropometri yang sesuai. Aplikasikan data tersebut dan tambahkan faktor kelonggaran (allowance). A. Antropometri Statis1. Dimensi Tubuh

A.1. Posisi : Berdiri

NoData Yang DiukurCara Pengukuran

1. Tinggi badan tegak Jarak vertikal telapak kaki sampai ujung kepala yang paling atas. Sementara subjek berdiri tegak dengan mata memandang lurus ke depan.

2 Tinggi mata berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai sampai ujung mata bagian dalam (dekat pangkal hidung). Subjek berdiri tegak dan memandang lurus ke depan.

3. Tinggi bahu berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bahu yang menonjol pada saat subjek berdiri tegak.

4. Tinggi siku berdiri Ukur jarak vertikal dari lantai ke titik pertemuan antara lengan atas dan lengan bawah . Subjek berdiri tegak dengan kedua tangan tergantung secara wajar.

5. Tinggi genggaman tangan Ukur jarak vertikal dari lantai sampai genggaman jari pada saat subjek berdiri tegak dengan posisi tangan relaks ke bawah.

17.Tebal dada Subjek berdiri tegak, ukur jarak dari dada (bagian ulu hati) sampai punggung secara horizontal

18. Tebal perut Subjek berdiri tegak, ukur (menyamping) jarak dari perut depan sampai perut belakang secara horizontal.

19 Jarak siku ke ujung jari Subjek berdiri tegak , tangan disamping, ukur jarak dari bagian belakang siku sampai jari tangan yang terpanjang.

22. Berat badan Menimbang dengan posisi normal di atas timbangan. (tidak ada di dalam gambar)

24. Jangkauan tangan ke atas (berdiri) Tangan menjangkau ke atas setingi-tingginya . Ukur jarak vertikal dari lantai sampai ujung jari tengah pada saat subjek berdiri tegak.

A.2 Posisi : Duduk Samping

NoData Yang Diukur Cara Pengukuran

6. Tinggi duduk tegak Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung atas kepala. Subjek duduk tegak dengan memandang lurus ke depan, dan lutut membentuk sudut siku-siku.

7. Tinggi mata duduk Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung mata bagian dalam. Subjek duduk tegak dan memandang lurus ke depan

8. Tinggi bahu duduk Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung tulang bahu yang menonjol pada saat subjek duduk tegak

9. Tinggi siku duduk Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung bawah siku kanan. Subjek duduk tegak dengan lengan atas vertikal di sisi badan dan lengan bawah membentuk sudut siku-siku dengan lengan bawah

10 Tebal paha Subjek duduk tegak, ukur jarak dari permukaan alas duduk sampai ke permukaan atas pangkal paha.

11 Pantat ke lutut Subjek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pantat sampai ke lutut. Paha dan kaki membentuk sudut siku-siku.

12. Pantat popliteal Subjek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pantat sampai lekukan lutut sebelah dalam (politeal). Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut siku-siku.

13 Tinggi lutut Ukur jarak vertikal dari lantai sampai dengan tempurung lutut.

14 Tinggi politeal Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bagian bawah paha.

25. Jangkauan tangan ke atas (duduk) Tangan menjangkau ke atas setingi-tingginya . Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung jari tengah pada saat subjek duduk tegak.

A.3. Posisi : Duduk menghadap ke depan

NoData Yang DiukurCara Pengukuran

15. Lebar bahuUkur jarak harizontal antara kedua lengan atas. Subjek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan lengan bawah direntangkan ke depan.

16. Lebar pinggulSubjek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pinggul sisi kiri sampai bagian terluar pinggul sisi kanan.

20 Lebar kepalaSubjek duduk tegak, ukurlebar kepala bagian atas termasuk kedua buah telinga.

21 Siku ke sikuSubjek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan lengan bawah direntangkan ke depan. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar siku sisi kiri sampai bagian terluar siku sisi kanan.

A.4. Posisi : Berdiri dengan kedua tangan direntangkan

NoData Yang DiukurCara Pengukuran

23 Rentangan tangan Ukur jarak horizontal dari ujung jari terpanjang tangan kiri sampai ujung jari terpanjang tangan kanan. Subjek berdiri tegak dan kedua tangan direntangkan horizontal ke samping sejauh mungkin.

A.5.Posisi : Berdiri dengan tangan lurus ke depan

NoData Yang DiukurCara Pengukuran

26 Jangkauan tangan ke depan Ukur jarak horizontal dari punggung sampai ujung jari tengah. Subjek berdiri tegak dengan betis, pantat dan punggung merapat ke dinding, tangan direntangkan secara horizontal ke depan. (lihat gambar mannequin berdiri)

2. Dimensi Kepala

NoData Yang DiukurCara Pengukuran

1. Panjang kepala Diukur dari ujung tulang yang menonjol di tengah-tengah atas mata sampai belakang kepala.

2. Lebar kepala Diukur dari bagian samping kepala sedikit diatas telinga sampai bagian samping kepala lainnya.

3. Diameter maks dari dagu Diukur menyamping dari ujung dagu sampai ke bagian kepala yang paling tinggi (maks).

4. Dagu ke puncak kepala Diukur dari ujung dagu sampai ke ujung atas kepala.

5. Telinga ke puncak kepala Diukur dari bagian tengah telinga sampai ke ujung atas kepala.

6. Telinga ke belakang kepala Diukur dari bagian tengah telinga sampai ke belakang kepala.

7. Antara dua telinga Diukur dari bagian tengah telinga kiri sampai ke bagian tengah telinga kanan.

8. Mata ke puncak kepala Diukur dari mata sampai ke ujung atas kepala.

9. Mata ke belakang kepala Diukur dari ujung mata bagian luar sampai ke belakang kepala.

10. Antara dua pupil mata Diukur jarak antara dua pupil mata.

11. Hidung ke puncak kepala Diukur dari ujung hidung sampai ke ujung atas kepala.

12. Hidung ke belakang kepala Diukur dari ujung hidung sampai ke bagian belakang kepala.

13. Mulut ke puncak kepala Diukur dari tengah-tengah mulut sampai ke ujung atas kepala.

14. Lebar mulut Diukur jarak antara kedua ujung bibir secara horizontal.

15. Keliling leher Diukur sekeliling leher yang paling dekat pundak. (tidak ada di dalam gambar)

3. Dimensi Telapak tangan

NoData Yang DiukurSimbolCara Pengukuran

1 Panjang tangan PtDiukur dari ujung jari tengah sampai pangkal pergelangan tangan

2 Panjang telapak tangan PttDiukur dari pangkal pergelangan tangan sampai pangkal ruas jari. Lengan bawah sampai telapak tangan subjek lurus

3. Panjang ibu jari PujDiukur dari pangkal ruas ibu jari sampai ujung jari. Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar.

4. Panjang jari telunjuk PjtDiukur dari pangkal ruas jari telunjuk sampai ujung jari. Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar.

5. Panjang jari tengah PjtgDiukur dari pangkal ruas jari tengah sampai ujung jari. Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar.

6. Panjang jari manis PjmDiukur dari pangkal ruas jari manis sampai ujung jari. Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar.

7. Panjang jari kelingking PjkDiukur dari pangkal ruas jari kelingking sampai ujung jari. Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar.

8. Lebar ibu jari LijDiukur dari ujung ke ujung bagian ibu jari.

9. Tebal ibu jari TijDiukur dari bagian atas dan bagian bawah ibu jari. Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar.

10. Lebar telunjuk LtDiukur dari ujung ke ujung bagian telunjuk.

11. Tebal jari telunjuk TjtDiukur dari bagian atas dan bagian bawah ibu jari. Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar.

12. Lebar telapak tangan (metacarpal) LttDiukur dari sisi luar jari telunjuk sampai sisi luar jari kelingking. Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar.

13 Lebar telapak tangan maksimal LttmDiukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi luar jari kelingking, posisi jari-jari tangan normal.

14. Lebar telapak tangan minimum LttminDiukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi luar jari kelingking, posisi jari-jari tangan merapat

15. Tebal telapak tangan TttDiukur dari punggung tangan sampai telapak tangan.

16. Tebal telapak tangan (sampai ibu jari) TttjDiukur dari punggung tangan sampai lekukan paling luar pada pangkal ibu jari

17. Diameter genggam maksimum DgDiukur diameter genggaman tangan pada tirus yang paling maksimal.

18. Lebar maksimum LmDiukur dari ujung ibu jari sampai ujung kelingking dengan posisi telapak tangan direntangkan semaksimal mungkin

19. Lebar fungsional maksimum LfmDiukur dari ujung ibu jari dalam sampai ujung jari manis dalam (merupakan posisi maksimum dimana tangan masih bisa untuk menggenggam)

20 Lebar jari 2,3,4,5 LjDiukur dari sisi jari telunjuk sampai sisi luar jari kelingking. Jari-jari subjek lurus dan merapat satu sama lain.

4. Dimensi Kaki

NoData Yang DiukurSimbolCara Pengukuran

1. Panjang telapak kaki PtkDiukur dari ujung ibu jari sampai ujung tumit.

2. Panjang telapak lengan kaki PtlDiukur dari ujung tumit sampai tumpuan pijakan kaki.

3. Panjang kaki sampai jari kelingking PkkDiukur dari ujung jari kelingking sampai ujung tumit.

4. Lebar kaki LkDiukur dari bagian dalam kaki sampai bagian luar kaki pada tumpuan pijakan.

5. Lebar tangkai kaki LtkDiukur dari bagian dalam kaki sampai bagian luar kaki pada tumit.

6. Tinggi mata kaki TmkDiukur dari telapak kaki sampai mata kaki.

7. Tinggi bagian tengah telapak kaki TtkDiukur dari telapak kaki sampai punggung kaki.

8. Jarak horizontal tangkai mata kaki HmkDiukur dari mata kaki sampai pangkal kaki.

B. Antropometri Dinamis 1. Putaran lengan kanan dan kiri2. Putaran telapak tangan atas3. Putaran telapak kaki4. Putaran telapak tangan mendatar

NoData Yang DiukurCara Pengukuran

1. Putaran Lengan Ukur sudut putaran lengan tangan bagian bawah dari posisi awal sampai ke putaran maksimum. Posisi awal lengan tangan bagian bawah di tekuk ke kiri semaksimal mungkin, kemudian di putar ke kanan sejauh mungkin. Kemudian putar dari posisi awal ke kiri sejauh mungkin.

2. Putaran Telapak Tangan Ukur sudut putaran cengkeraman jari tangan. Posisi awal, jari-jari mencengkram batang tengah busur. Kemudian di putar ke kanan sejauh mungkin (pergelangan dan lengan tangan tetap diam). Lalu dengan cara yang sama diputar ke kiri sejauh mungkin.

3. Sudut telapak kaki Ukur sudut putaran vertikal telapak kaki. Posisi awal, telapak kaki siku-siku dengan betis, kemudian di putar ke bawah sejauh mungkin. Kaki kembali ke posisi awal, lalu ujung kaki dinaikkan setinggi mungkin. Total putaran vertikal telapak kaki adalah = 1 + 2

2.3Rumus-Rumus PerhitunganUntuk perancangan sistem kerja yang baik dalam Ergonomi, dilakukan pengolahan data sebagai berikut : Mencari Rata - rata dari harga rata - rata subgroup : , dimana : = harga rata - rata sub group k = banyaknya group Menghitung Standar Deviasi : , dimana N = jumlah data Menghitung Standar Deviasi :, dimana n = jumlah sub group Menentukan Batas Kontrol :

= .... detik = .... detik Melakukan test kecukupan data dengan tingkat ketelitian 5 % dan 10 % :

N = untuk 5 %

N = untuk 10 %

N = .......Catatan :Jika N < N data dianggap cukup.Jika N > N maka pengukuran data diulangi/ditambah.

2.3 Biomekanika Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak luput dari berbagai kegiatan baik dalam rangka kerja maupun lainnya. Semua kegiatan tersebut memerlukan tenaga yang melibatkan seluruh anggota tubuh seperti tangan, kaki, otak, dan bagian-bagian lainnya yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup manusia. Dalam melakukan suatu pekerjaan, manusia terkadang mengalami kesalahan-kesalahan yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Oleh karena itu, perlu adanya disiplin ilmu mengenai rancangan sistem kerja yang optimal dengan prinsipnya ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat, dan efisien) yang disebut dengan ilmu ergonomi. Dapat disimpulkan bahwa, ilmu ergonomi tersebut muncul dari adanya ketidakcocokan pada beban kerja serta posisinya yang tidak sesuai dengan kemampuan tubuh. Dari keadaan tersebut, terdapat disiplin ilmu ergonomi yang diarahkan guna menunjang efektifitas dan efisiensi kerja. Sehingga diberikan disiplin ilmu yang relevan diantaranya biomekanika, physiological performance, dan manual material handling.Biomekanika adalah ilmu yang mempelajari tentang aspek-aspek biomekanika dari gerakan tubuh manusia. Biomekanika itu sendiri merupakan kombinasi antar keilmuan mekanika, antropometri, dan dasar ilmu kedokteran (biologi dan fisiologi). Menurut Frankel dan Nordin, biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada berbagai macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Menurut Caffin dan Anderson, occupacional biomechanics adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar pekerja dengan peralatannya dan lingkungan kerja. Tujuannya adalah untuk meningkatkan performansi dan meminimalisasi kemungkinan cidera. Bila dilihat dari sisi cara kerjanya, biomekanika adalah pengaturan sikap tubuh dalam bekerja. Posisi kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan yang berbeda pula dalam melakukan suatu pekerjaan. Pada praktikum biomekanika kali ini akan dilakukan pengukuran kekuatan dan ketahanan fisik manusia dalam melakukan pekerjaan tertentu dengan sikap kerja tertentu.Biomekanika adalah kemampuan dan keterbatasan dari sistem kerangka otot manusia, seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan, dan lain-lain. Pengukuran dalam biomekanik dapat dibagi kedalam dua kriteria, yaitu kriteria fisiologis yang ditentukan berdasarkan kecepatan denyut jantung dan pernafasan, dan kriteria operasionil yang melibatkan teknik-teknik untuk mengukur atau menggambarkan hasil-hasil yang bisa dilakukan anggota tubuh pada saat melakukan gerakan.Manual Material Handling adalah penanganan material secara manual yang dilakukan oleh manusia dengan melibatkan seluruh tubuh seperti mengangkat, menjinjing, menggendong, mendorong, atau menarik suatu beban yang berat. Material handling ini dapat diaplikasikan dengan menentukan berapa beban maksimum yang seharusnya diangkat oleh pekerja sehingga mengetahui batasan pengangkatan beban.Jika berat beban tersebut lebih dari batasan yang ditentukan maka sudah seharusnya perindustrian di bidang ergonomi membuat alat yang dapat membantu meringankan pekerjaan manusia agar tidak terjadi kecelakaan tubuh baik bagian luar maupun bagian dalam.Dari ketiga ilmu ergonomi diatas dapat disimpulkan bahwa banyak sekali pekerjaan yang tanpa disadari posisi pada saat tubuh melakukan kerja tersebut sangatlah tidak ergonomis. Seperti halnya mengangkat air galon atau benda berat lainnya dengan posisi awal berdiri lalu membungkuk dengan menempatkan beban tersebut pada satu titik dalam anggota tubuh dengan posisi yang tidak sesuai merupakan salah satu permasalahan dari biomekanika. Pada praktikum ini dapat dicari berapa beban yang aman diambil dalam posisi tertentu dari setiap ukuran segmen tubuh. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mendapatkan cara kerja yang lebih baik dengan kekuatan dan ketahanan fisik yang maksimum serta kemungkinan cidera yang minimum. Kemudian untuk permasalahan pada physiological performance dapat diketahui ketika melakukan suatu pekerjaan fisik tanpa disokong oleh waktu istirahat yang optimal. Recovery time dan waktu istirahat yang terlalu sebentar ataupun terlalu lama sama-sama mempunyai dampak buruk bagi pekerja maupun pihak perusahaan. Dan pada praktikum ini dapat ditentukan berapa waktu istirahat dan recovery time yang optimal dalam sebuah aktivitas. Dan yang terakhir adalah permasalahan dari manual material handling yaitu dimana suatu beban yang diangkat oleh tubuh manusia memiliki bentuk fisik yang tidak mendukung dan juga kondisi lapangan yang kurang baik bagi tubuh. Dan pada praktikum ini dapat diaplikasikan dengan mencari nilai RWL dan LI dimana nilai tersebut akan digunakan sebagai pegangan apakah suatu posisi pemindahan material yang kita gunakan tersebut aman digunakan atau termasuk dalam posisi yang tidak baik, sehingga harus dicari posisi lain yang lebih mendukung dalam perlakuan sebuah benda.

BAB IIIFlowchart Pemecahan MasalahERGONOMI

3.1 Flowchart Antropometri

Selesai MulaiTujuanAlat-alat yangDigunakanPengambilan Data AntropometriUji keseragaman dataDataSeragamAnalisaKesimpulanDiabaikanNoTabel distribusi, mean, modus, median dan persentil 5, 50 dan 95Merekap DataUji kecukupan data N < NDiasumsikan

YesNo

Yes

3.2 Flowchart Antropometri Dinamis

Mulai

Membagi kelompok kerja

Praktek

Pengumpulan data analis pengangkatan beban :a. Menentukan berat objekb. Posisi tangan horizontal & vertikal (asal & tujuan)c. Jarak vertikal, sudut asimetris, frekuensi pengangkatan (asal & tujuan)

Pengolahan data :Menghitung RWL

Analisa hasil pengangkatan

Sudah baik?

Cari penyebabnya

Kesimpulan

Selesai

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA4.1. Pengumpulan Data 4.1.1 Antropometri 4.1.1.1. Rekap Data Antropometri4.1.1.2 Data Antropometri Statis

4.1.1.3 Data Antropometri Dinamis

4.2. Pengolahan Data 4.2.1 Antropometri4.2.1.1 Uji Keseragaman DataTingi Badan Tegak

Tinggi mata berdiri

Tinggi bahu berdiri

Tinggi siku berdiri

Tinggi genggaman tangan

Tinggi duduk tegak

Tinggi mata duduk

Tinggi bahu duduk

Tinggi siku duduk

Tebal paha

Pantat ke lutut

Pantan popliteal

Tinggi lutut

Tinggi politeal

Lebar bahu

Lebar pinggul

Tebal dada

Tebal perut

Jarak siku ke ujung jari

Lebar kepala

Siku ke siku

Berat badan

Rentang tangan

Jangkauan tangan ke atas (berdiri)

Jangkauan tangan ke atas (duduk)

Jangkauan tangan ke depan

Panjang kepala

Lebar kepala

Diameter maks dari dagu

Dagu ke puncak kepala

Telinga ke puncak kepala

Telinga ke belakang kepala

Antara dua telinga

Mata ke puncak kepala

Mata ke belakang kepala

Antara dua pupil mata

Hidung ke puncak kepala

Hidung ke belakang kepala

Mulut ke puncak kepala

Lebar mulut

Keliling leher

Panjang tangan

Panjang telapak tangan

Panjang ibu jari

Panjang jari telunjuk

Panjang jari tengah

Panjang jari manis

Panjang jari kelingking

Lebar ibu jari

Tebal ibu jari

Lebar telunjuk

Tebal jari telunjuk

Lebar telapak tangan (metacarpal)

Lebar telapak tangan maksimal

Lebar telapak tangan minimum

Tebal telapak tangan

Tebal telapak tangan (sampai ibu jari)

Diameter genggam maksimum

Lebar maksimum

Lebar fungsional maksimum

Lebar jari 2,3,4,5

Panjang telapak kaki

Panjang telapak lengan kaki

Panjang kaki sampai lengan kelingking

Lebar kaki

Lebar tangkai kaki

Tinggi mata kaki

Tinggi bagian tengah telapak kaki

Jarak horizontal tangkai mata kaki

Putaran lengan kanan dan kaki

Putaran lengan kanan dan kaki

Putaran telapak kaki

Putaran telapak tangan mendatar

Putaran lengan kanan dan kaki

4.2.1.2. Uji Kecukupan Data TABEL KECUKUPAN DATA

NODimensiKeteranganNN' (10 %)KETERANGANN' (5%) KETERANGAN

1D1Tinggi badan tegak202,57CUKUP0,64CUKUP

2D2Tinggi mata berdiri202,52CUKUP0,63CUKUP

3D3Tinggi bahu berdiri204,02CUKUP1,01CUKUP

4D4Tinggi siku berdiri204,34CUKUP1,08CUKUP

5D5Tinggi genggaman tangan20109,62TIDAK CUKUP27,41TIDAK CUKUP

6D6Tinggi duduk tegak2015,11CUKUP3,78CUKUP

7D7Tinggi mata duduk2056,57TIDAK CUKUP14,14CUKUP

8D8Tinggi bahu duduk2051,36TIDAK CUKUP12,84CUKUP

9D9Tinggi siku duduk20222,48TIDAK CUKUP55,62TIDAK CUKUP

10D10Tebal paha2025,78TIDAK CUKUP6,45CUKUP

11D11Pantat ke lutut204,86CUKUP1,22CUKUP

12D12Pantan popliteal2012,06CUKUP3,02CUKUP

13D13Tinggi lutut2039,44TIDAK CUKUP9,86CUKUP

14D14Tinggi politeal2041,06TIDAK CUKUP10,27CUKUP

15D15Lebar bahu2074,86TIDAK CUKUP18,71CUKUP

16D16Lebar pinggul2017,50CUKUP4,38CUKUP

17D17Tebal dada2041,70TIDAK CUKUP10,43CUKUP

18D18Tebal perut2050,70TIDAK CUKUP12,68CUKUP

19D19Jarak siku ke ujung jari2016,42CUKUP4,10CUKUP

20D20Lebar kepala20884,97TIDAK CUKUP221,24TIDAK CUKUP

21D21Siku ke siku2028,14TIDAK CUKUP7,03CUKUP

22D22Berat badan2048,75TIDAK CUKUP12,19CUKUP

23D23Rentang tangan2030,09TIDAK CUKUP7,52CUKUP

24D24Jangkauan tangan ke atas (berdiri)2013,43CUKUP3,36CUKUP

25D25Jangkauan tangan ke atas (duduk)2057,74TIDAK CUKUP14,44CUKUP

26D26Jangkauan tangan ke depan2042,48TIDAK CUKUP10,62CUKUP

27D27Panjang kepala202,33CUKUP0,58CUKUP

28D28Lebar kepala202,25CUKUP0,56CUKUP

29D29Diameter maks dari dagu204,85CUKUP1,21CUKUP

30D30Dagu ke puncak kepala2010,51CUKUP2,63CUKUP

31D31Telinga ke puncak kepala209,19CUKUP2,30CUKUP

32D32Telinga ke belakang kepala203597,41TIDAK CUKUP899,35TIDAK CUKUP

33D33Antara dua telinga206,88CUKUP1,72CUKUP

34D34Mata ke puncak kepala2021,31TIDAK CUKUP5,33CUKUP

35D35Mata ke belakang kepala2015,19CUKUP3,80CUKUP

36D36Antara dua pupil mata2052,47TIDAK CUKUP13,12CUKUP

37D37Hidung ke puncak kepala2028,91TIDAK CUKUP7,23CUKUP

38D38Hidung ke belakang kepala2019,86CUKUP4,97CUKUP

39D39Mulut ke puncak kepala2013,32CUKUP3,33CUKUP

40D40Lebar mulut2032,52TIDAK CUKUP8,13CUKUP

41D41Keliling leher20810,66TIDAK CUKUP202,67TIDAK CUKUP

42D42Panjang tangan2011,39CUKUP2,85CUKUP

43D43Panjang telapak tangan2027,10TIDAK CUKUP6,78CUKUP

44D44Panjang ibu jari202163,67TIDAK CUKUP540,92TIDAK CUKUP

45D45Panjang jari telunjuk2051,28TIDAK CUKUP12,82CUKUP

46D46Panjang jari tengah2033,58TIDAK CUKUP8,39CUKUP

47D47Panjang jari manis2056,07TIDAK CUKUP14,02CUKUP

48D48Panjang jari kelingking2084,01TIDAK CUKUP21,00TIDAK CUKUP

49D49Lebar ibu jari2045,48TIDAK CUKUP11,37CUKUP

50D50Tebal ibu jari2060,56TIDAK CUKUP15,14CUKUP

51D51Lebar telunjuk2061,26TIDAK CUKUP15,32CUKUP

52D52Tebal jari telunjuk2070,06TIDAK CUKUP17,51CUKUP

53D53Lebar telapak tangan (metacarpal)2025,35TIDAK CUKUP6,34CUKUP

54D54Lebar telapak tangan maksimal2028,47TIDAK CUKUP7,12CUKUP

55D55Lebar telapak tangan minimum203148,43TIDAK CUKUP787,11TIDAK CUKUP

56D56Tebal telapak tangan2086,70TIDAK CUKUP21,68TIDAK CUKUP

57D57Tebal telapak tangan (sampai ibu jari)2013563,57TIDAK CUKUP3390,89TIDAK CUKUP

58D58Diameter genggam maksimum20213,95TIDAK CUKUP53,49TIDAK CUKUP

59D59Lebar maksimum2045,26TIDAK CUKUP11,31CUKUP

60D60Lebar fungsional maksimum2056,12TIDAK CUKUP14,03CUKUP

61D61Lebar jari 2,3,4,5201498,17TIDAK CUKUP374,54TIDAK CUKUP

62D62Panjang telapak kaki209,95CUKUP2,49CUKUP

63D63Panjang telapak lengan kaki2032,75TIDAK CUKUP8,19CUKUP

64D64Panjang kaki sampai lengan kelingking2056,82TIDAK CUKUP14,21CUKUP

65D65Lebar kaki2060,24TIDAK CUKUP15,06CUKUP

66D66Lebar tangkai kaki201538,54TIDAK CUKUP384,64TIDAK CUKUP

67D67Tinggi mata kaki20150,07TIDAK CUKUP37,52TIDAK CUKUP

68D68Tinggi bagian tengah telapak kaki20190,88TIDAK CUKUP47,72TIDAK CUKUP

69D69Jarak horizontal tangkai mata kaki20273,46TIDAK CUKUP68,37TIDAK CUKUP

70D70Putaran lengan kanan dan kaki20282,87TIDAK CUKUP70,72TIDAK CUKUP

71D71Putaran lengan kanan dan kaki20279,84TIDAK CUKUP69,96TIDAK CUKUP

72D72Putaran telapak kaki20183,21TIDAK CUKUP45,80TIDAK CUKUP

73D73Putaran telapak tangan mendatar20712,90TIDAK CUKUP178,23TIDAK CUKUP

74D74Putaran lengan kanan dan kaki20187,43TIDAK CUKUP46,86TIDAK CUKUP

4.2.1.3. Tabel Distribusi Explore[DataSet0] Case Processing Summary

Cases

ValidMissingTotal

NPercentNPercentNPercent

suku_bangsa20100,0%0,0%20100,0%

umur20100,0%0,0%20100,0%

jenis_kelamin20100,0%0,0%20100,0%

berat_badan20100,0%0,0%20100,0%

Descriptives

StatisticStd. Error

suku_bangsaMean1,95,344

95% Confidence Interval for MeanLower Bound1,23

Upper Bound2,67

5% Trimmed Mean1,78

Median1,00

Variance2,366

Std. Deviation1,538

Minimum1

Maximum6

Range5

Interquartile Range2

Skewness1,539,512

Kurtosis1,462,992

umurMean2,05,246

95% Confidence Interval for MeanLower Bound1,54

Upper Bound2,56

5% Trimmed Mean1,94

Median2,00

Variance1,208

Std. Deviation1,099

Minimum1

Maximum5

Range4

Interquartile Range2

Skewness1,214,512

Kurtosis1,469,992

jenis_kelaminMean1,25,099

95% Confidence Interval for MeanLower Bound1,04

Upper Bound1,46

5% Trimmed Mean1,22

Median1,00

Variance,197

Std. Deviation,444

Minimum1

Maximum2

Range1

Interquartile Range1

Skewness1,251,512

Kurtosis-,497,992

berat_badanMean50,90002,03832

95% Confidence Interval for MeanLower Bound46,6338

Upper Bound55,1662

5% Trimmed Mean50,7778

Median52,7500

Variance83,095

Std. Deviation9,11563

Minimum32,00

Maximum72,00

Range40,00

Interquartile Range11,88

Skewness,117,512

Kurtosis,550,992

Percentiles

Percentiles

5102550759095

Weighted Average(Definition 1)suku_bangsa1,001,001,001,003,004,905,95

umur1,001,001,002,002,753,904,95

jenis_kelamin1,001,001,001,001,752,002,00

berat_badan32,350039,300043,500052,750055,375061,800071,5000

Tukey's Hingessuku_bangsa1,001,003,00

umur1,002,002,50

jenis_kelamin1,001,001,50

berat_badan44,000052,750055,2500

Tests of Normality

Kolmogorov-SmirnovaShapiro-Wilk

StatisticdfSig.StatisticdfSig.

suku_bangsa,38220,000,68420,000

umur,26820,001,82820,002

jenis_kelamin,46320,000,54420,000

berat_badan,12620,200*,97820,910

a. Lilliefors Significance Correction*. This is a lower bound of the true significance.

4.3. Pembahasan4.3.1. Membahas Uji Keseragaman Data Pada uji keseragaman data terdapat keseragam data diatas terlihat bahwa banyak data yang tidak seragam dan cara mengatasinya yakni dengan melakukan pengukuran ulang.4.3.1.2. Membahas Uji Kecukupan DataPadap uji kecukupan data baik menggunakan ketelitian 5% maupun 10% masih banyak data yang tidak cukup yakni N > N maka untuk memperbaiki ketidak cukupan data tersebut harus dilakukan pengukuran ulang agar data-data yang diperoleh memenuhi kriteria kecukupan data yakni N=5,0)

Stem width: 1 Each leaf: 1 case(s)

c. jenis_kelamin

jenis_kelamin Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

15,00 1 . 000000000000000 ,00 1 . 5,00 2 . 00000

Stem width: 1 Each leaf: 1 case(s)

d. berat_badan

berat_badan Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

2,00 3 . 29 6,00 4 . 223567 9,00 5 . 123345558 2,00 6 . 02 1,00 7 . 2

Stem width: 10,00 Each leaf: 1 case(s)

39