16
1 SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN P E K E R J A A N : PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR (REHAB GEDUNG SETDA KOTA SABANG) L O K A S I : JALAN DIPONEGORO KELURAHAN KOTA ATAS KEC. SUKA KARYA KOTA SABANG A N G G A R A N : TAHUN 2012 Letak bangunan sesuai site plan yang sudah direncanakan dan selanjutnya akan dijelaskan pada saat rapat penjelasan lapangan. Pemborong harus melihat langsung di lapangan terutama situasi lapangan yang menyangkut penyimpanan bahan, penempatan peralatan, dan pelaksanaan pekerjaan. PASAL 1 PEKERJAAN PERSIAPAN 1.1 Lapangan Pekerjaan 1.1.1. Pekerjaan persiapan, Kontraktor harus menyediakan gudang, bangsal- bangsal kerja kecuali tempat kerja yang akan ditetapkan pada waktu penunjukan setempat (BUILDING PLOT) 1.1.2. Bila Kontraktor membutuhkan bangunan sementara, maka kontraktor diberi kesempatan untuk mendirikannya atas beban sendiri dengan persetujuan pengawas. 1.1.3. Kontraktor harus menutup, memagar lapangan kerja, pagar penutup harus memenuhi syarat- syarat yang ditentukan pemerintah setempat, kontraktor diwajibkan untuk membuat pintu masuk sendiri. 1.2 Pengukuran dan Opname 1.2.1. Lingkup Pekerjaan a. Meliputi : Pekerja-pekerja, ahli, bahan, peralatan dan kegiatan- kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan pengukuran sesuai dengan RKS dan gambar-gambar. 1.2.2. Syarat-syarat : a. Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul-betul ahli dalam bidangnya dan pengalaman. b. Pemeriksaan ; Hasil pengukuran segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan dimintai persetujuan Konsultan. c. Pengukuran harus diketahui dan disetujui oleh Instansi yang berwenang dalam pengurusan IMB.

Rks Rehabilitasi Sekda Sabang. Br 2012

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Rks Rehabilitasi Sekda Sabang. Br 2012

1

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

P E K E R J A A N :

PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR

(REHAB GEDUNG SETDA KOTA SABANG)

L O K A S I :

JALAN DIPONEGORO KELURAHAN KOTA ATAS

KEC. SUKA KARYA KOTA SABANG

A N G G A R A N :

TAHUN 2012

Letak bangunan sesuai site plan yang sudah direncanakan dan selanjutnya akan

dijelaskan pada saat rapat penjelasan lapangan. Pemborong harus melihat langsung di

lapangan terutama situasi lapangan yang menyangkut penyimpanan bahan,

penempatan peralatan, dan pelaksanaan pekerjaan.

PASAL 1

PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1 Lapangan Pekerjaan

1.1.1. Pekerjaan persiapan, Kontraktor harus menyediakan gudang, bangsal-

bangsal kerja kecuali tempat kerja yang akan ditetapkan pada waktu

penunjukan setempat (BUILDING PLOT)

1.1.2. Bila Kontraktor membutuhkan bangunan sementara, maka kontraktor

diberi kesempatan untuk mendirikannya atas beban sendiri dengan

persetujuan pengawas.

1.1.3. Kontraktor harus menutup, memagar lapangan kerja, pagar penutup harus

memenuhi syarat- syarat yang ditentukan pemerintah setempat, kontraktor

diwajibkan untuk membuat pintu masuk sendiri.

1.2 Pengukuran dan Opname

1.2.1. Lingkup Pekerjaan

a. Meliputi : Pekerja-pekerja, ahli, bahan, peralatan dan kegiatan-

kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan

pengukuran sesuai dengan RKS dan gambar-gambar.

1.2.2. Syarat-syarat :

a. Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul-betul ahli dalam

bidangnya dan pengalaman.

b. Pemeriksaan ; Hasil pengukuran segera dilaporkan kepada Konsultan

Pengawas dan dimintai persetujuan Konsultan.

c. Pengukuran harus diketahui dan disetujui oleh Instansi yang

berwenang dalam pengurusan IMB.

Page 2: Rks Rehabilitasi Sekda Sabang. Br 2012

2

1.2.3. Bahan-bahan dan peralatan :

Water pass serta peralatan dan patok-patok yang kuat yang diperlukan

untuk pengukuran. Semua peralatan ini harus dimiliki Pemborong dan

harus selalu ada apabila sewaktu-waktu memerlukan pemeriksaan.

1.2.4. Tata Kerja :

a. Segera setelah diterima surat perintah kerja dari Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan, Kontraktor diharuskan untuk melaksanakan

pengukuran dan opname pada setiap pekerjaan yang akan

dikerjakan sesuai dengan yang telah direncanakan.

b. Setiap tahap pengukuran dan opname harus disetujui oleh Pengawas

sebelum pekerjaan pengukuran berikutnya dilanjutkan, setiap

kesalahan/keraguan hasil pengukuran harus diulang kembali.

c. Dalam hal Direksi tidak dapat hadir pada saat pengukuran, Direksi

dapat menunjuk/menguasakan wakilnya secara tertulis dan

mempunyai hak yang sama dengan Direksi. Pelaksanaan pengukuran

dan opname dianggap benar dan setelah dibuat berita acara serta

ditanda tangani oleh kedua belah pihak dan disetujui oleh Pihak

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

1.3 Pemasangan Papan Nama Pekerjaan

Papan nama Pekerjaan dipasang harus mengikuti peraturan-peraturan pemerintah

setempat, sepenuhnya menjadi beban kontraktor.

1.4 Gudang/ Pondok Kerja dan Fasilitas Penunjang

1.4.1. Gudang penyimpanan bahan.

Gudang ini bertujuan untuk menyimpan semen dan bahan-bahan lain yang

perlu perlindungan cuaca. Untuk itu perlu dibuat panggung yang kuat

lebih kurang 0,3 meter, tinggi dari muka tanah agar semen dan bahan

bangunan lainnya tidak tersinggung dengan tanah.

1.4.2. Kontraktor harus membangun sebuah bangunan sementara untuk Kantor/

Bangsal pengawas dan Kantor Pelaksana serta gudang-gudang bahan,

yang akan dipergunakan selama masa membangun, dengan persetujuan

pengawas.

1.4.3. Barak/ tempat kerja.

Apabila tenaga kerja menginap di lapangan (harus dengan izin Direksi),

Kontraktor harus menyediakan barak dengan fasilitas lengkap tanpa

mengganggu fasilitas Direksi Keet. Tempat kerja harus disiapkan oleh

Kontraktor untuk keperluan pekerjaan besi, pekerjaan kayu, dan

sebagainya.

1.4.4. Kontraktor harus menyediakan petugas keamanan untuk menjaga

keselamatan Kegiatan dari gangguan pencurian, pengerusakan dan lain-

lain siang maupun malam. Pada pintu gerbang lokasi Kegiatan harus

disediakan sebuah gardu jaga dan ditempatkan satu orang petugas

sepanjang hari.

1.4.5. Kontraktor harus menyediakan fasilitas penerangan pada waktu malam

hari. Penerangan tersebut harus terdapat pada setiap bagian bangunan

permanen dan bangunan sementara.

Page 3: Rks Rehabilitasi Sekda Sabang. Br 2012

3

PASAL 2

PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

2.1 Pekerjaan Pasangan Batu Bata

2.1.1 Lingkup Pekerjaan :

Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan

dengan pekerjaan pasangan dan plesteran seperti yang tercantum dalam

spesifikasi dan gambar. Pekerjaan ini meliputi Pekerjaan Pemasangan bata

disekitar Kosen yang baru dibongkar di lantai IV dan pemasangan bata

serta plaster di lantai II.

2.1.2 Syarat-syarat :

Standar umum pekerjaan ini harus mengikuti persyaratan pekerjaan

beton.

2.1.3 Bahan-bahan :

a. Semen Andalas (Type I).

b. Agregat halus seperti yang dipersyaratkan dalam pekerjaan beton.

c. Agregat kasar seperti yang dipersyaratkan dalam pekerjaan beton.

d. Air seperti yang dipersyaratkan dalam pekerjaan beton.

e. Batu bata harus digunakan batu bata biasa dari tanah liat buatan

pabrik dengan ukuran 6 x 12 x 24 cm dan harus kuat. Tidak mudah

patah, dibakar dengan baik, mempunyai ukuran yang tepat, bentuk

yang teratur tidak mempunyai cacat dan mempunyai kekuatan tekan

minimum 30 kg/cm2.

2.1.4 Pemasangan dan Tata Kerja :

a. Adukan semen harus diaduk dengan mesin pengaduk seperti yang

dipersyaratkan dalam pekerjaan beton.

b. Semua pemasangan harus diletakkan tegak lurus, datar dalam satu

garis lurus dan berjarak sama. Sebelum dipasang batu bata harus

dibasahi dengan air. Tebal spesie adalah 1 cm - 2 cm.

c. Pasangan baata yang dipakai dengan adukan 1 semen : 4 pasir ( 1pc :

4ps ) berada di diantara kosen ventilasi.

d. Benda-benda yang tertanam, pasang semua penulangan, baut-baut,

angker dan barang-barang lain yang diperlukan untuk pekerjaan lain

ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan.

e. Perawatan :

Sebelum diplester pasangan bata harus dibasahi terlebih dahulu

dengan air.

f. Contoh :

Berikan contoh dari batu bata yang digunakan untuk mendapatkan

persetujuan dari Konsultan Pengawas.

2.2 Pekerjaan Plesteran

2.2.1 Lingkup Pekerjaan :

Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan

dengan pekerjaan Plesteran seperti yang tercantum dalam spesifikasi dan

gambar. Pekerjaan ini meliputi Pekerjaan Plasteran bata.

Page 4: Rks Rehabilitasi Sekda Sabang. Br 2012

4

2.2.2 Syarat-syarat :

a. Semua permukaan pasangan batu bata, kecuali bagian-bagian yang

tidak perlu diplester seperti yang tercantum dalam gambar.

b. Semua kolom, balok, dinding dan langit-langit dari beton.

2.2.3 Bahan-bahan :

a. Semen Portland ( PC tipe I ) seperti yang ditentukan dalam Pasal SII -

003 - 81, NI 8 - 1972

b. Agregates :

Pasir seperti yang tercantum dalam Pasal 4 kecuali bahwa pasir

harus dicuci dan kecuali apabila ditentukan lain oleh Konsultan

Pengawas.

Pasir untuk lapisan terakhir harus bersih dicuci dan jenis silikat

putih.

c. Air bersih, bebas dari minyak-minyak, asam alkali dan barang-barang

organik lainnya.

2.2.4 Penyerahan dan penyimpanan :

a. Bahan-bahan jadi harus dalam bungkus dan ikatan asli yang masih

ada nama dan merk dari pabrik.

b. Simpanlah bahan-bahan untuk plesteran, sehingga tidak kena tanah,

jauh dari tembok basah dan harus ditutup rapat sehingga tidak kena

air.

2.2.5 Tata kerja :

a. Pemeriksaan permukaan yang akan diplester :

Periksa semua permukaan yang akan diplester dan pekerjaan

yang berhubungan sebelum melakukan pekerjaan plesteran.

Berikan laporan kepada Konsultan Pengawas semua kondisi yang

tidak memungkinkan terlaksananya pekerjaan tersebut dengan

baik.

Bila Pemborong mulai mengerjakan pekerjaan ini tanpa

berhubungan/ melaporkan adanya hal-hal yang tidak memenuhi

syarat kepada Konsultan Pengawas Pemborong bertanggung jawab

sepenuhnya akan hasil pekerjaan tersebut. Setiap perbaikan yang

diperlukan untuk penyempurnaan pekerjaan buruk sebelumnya,

harus dikerjakan oleh Pemborong tanpa adanya biaya tambahan.

Persiapan dinding yang akan di plester

1. Semua siar dipermukaan dinding batu bata hendaknya

dikerok sedalam ± 10 mm.

2. Permukaan dinding beton yang diplesteran harus diketrik

(dibuat kasar) agar bahan plesterannya dapat mereket.

3. Semua pekerjaan yang akan diplesteran harus disikat sampai

bersih dan disiram air sebelum bahan plesterannya di

tempelkan (permukaan dindingnya harus dipelihara

kelembabannya selama seminggu semenjak penempelan

plesterannya.

b. Mencampur plesteran

Ukurlah bahan-bahan dengan tepat dan campuran menurut

proporsi yang sesuai. Cara pengukuran harus disetujui oleh

Konsultan Pengawas.

Page 5: Rks Rehabilitasi Sekda Sabang. Br 2012

5

Campurlah lebih dahulu bahan-bahan dalam keadaan kering,

sebelum diberi air.

Pergunakan alat-alat pencampur mekanis dari type yang disetujui

untuk segala macam campuran plesteran

Campur plesteran dengan jumlah air yang sesuai sehingga

diperoleh campuran yang baik.

Tidak diizinkan untuk memakai kembali adukan yang sudah

mengeras.

c. Proporsi plesteran :

Plesteran semen portland (pc)

Standar berdasarkan volume ; 1 bagian semen : 4 bagian pasir.

d. Penggunaan :

Permukaan beton ; tebal min. 0,05 cm dan max. 0,8 cm.

Permukaan batu bata; tebal min. 1,5 cm dan max. 2 cm.

Logam pelindung plesteran :

Tempelkan tepat pada pasangan batu bata dengan menggunakan

baut-baut pengikat sedemikian rupa sehingga lurus dan tidak

miring. Logam pelindung harus rata dengan plesteran sekitarnya.

e. Perawatan :

Jagalah agar permukaan yang baru diplester tetap basah selama 48

jam. Basahilah secukupnya tiap-tiap plesteran, bila plesteran tersebut

mulai mengeras, untuk mencegah kerusakan. Lindungilah plesteran

dari penguapan yang berlebihan selama udara panas dan kering.

f. Penambalan :

Sesudah pekerjaan selesai dilakukan, penambalan dan pelaburan

yang dibutuhkan, tambalkan sebaik-baiknya agar tambalan tidak

tampak. Pekerjaan yang sudah selesai harus bersih dan tidak ada

kerusakan.

g. Perlindungan untuk pekerjaan lain :

Tutuplah pekerjaan lain dengan kantung semen atau yang lain.

Singkirkan sisa-sisa plesteran yang masuk dalam lubang-lubang

yang disiapkan untuk panel listrik.

PASAL 3

PEKERJAAN LANTAI

3.1 Lingkup Pekerjaan :

Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan

dengan pekerjaan Lantai seperti yang tercantum dalam spesifikasi dan gambar.

Pekerjaan disini meliputi Pemasangan Lantai Keramik 40 x 40 cm anti slip di

Lantai II dan IV sesuai yang tertera pada gambar.

3.2 Sebelum semua pekerjaan lantai dilaksanakan, permukaan dibawah lantai

terlebih dahulu harus dibobok/dibongkar, disiram dan dibersihkan.

3.3 Setelah selesai Penyiraman dan Pembersihan, dilanjutkan dengan pemasangan

lantai Keramik pada Lantai II dan IV (untuk lebih jelasnya lihat gambar).

Page 6: Rks Rehabilitasi Sekda Sabang. Br 2012

6

3.4 Pemasangan Keramik harus dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli dan

sebelum pemasangan harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan.

Bahan Lantai Granit Sudah tersedia.

Spesifikasi Pemasangan Granit dan Plasteran lantai :

Direndam 10 menit,

Dioleskan semen PC tipe I pada permukaan bagian bawah Granit,

Mortal semen adukan 1 : 2 dan jangan terlalu encer.

3.5 Pemasangan lantai Granit tersebut diatas harus dikerjakan serapi mungkin,

sehingga diperoleh permukaan yang betul-betul rata. Sambungan (celah) antara

satu dengan yang lainnya harus lurus dan siku dengan lebar celah maksimum 2

mm. Celah-celah (siar) tersebut diisi/dicor dengan larutan semen yang warnanya

sama dengan warna keramik yang bersangkutan. Permukaan lantai harus betul-

betul datar (diukur dengan water pass).

PASAL 4

PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA RANGKA ALUMINIUM

4.1 Lingkup Pekerjaan

4.1.1 Menyediakan tanaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya

untuk melaksanakan perkerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan

yang baik dan sempurna.

4.1.2 Perkerjaan ini meliputi pembuatan daun jendela panil kaca seperti yang

ditunjukkan dalam gambar.

4.2 Persyaratan Bahan

4.2.1 Bahan Rangka

1. Dari bahan aluminium framing system ex. YKK Aluminium yang

disetujui oleh Perencana/Konsultan Pengawas. Type yang

dipergunakan untuk rangka kaca luar adalah jenis frameless.

2 Bentuk dan ukuran profil disesuaikan terhadap shop drawing yang

telah disetujui Perencana/Konsultan Pengawas.

3 Warna profil aluminium framing colour anodized adalah warna coklat

(contoh warna diajukan oleh Kontraktor untuk disetujui Pengawas).

4 Pewarnaan colour anodized 18 micron, tebal bahan minimal 1,8 mm.

5 Nilai batas deformasi yang diijinkan 2 mm.

6 Bahan yang diproses fabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan

seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan,

kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan oleh Perencana /

Konsultan Pengawas.

7 Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-

syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan

dari pabrik yang bersangkutan.

8 Daun jendela dengan kontruksi panel kaca rangka aluminium, seperti

yang ditunjukkan dalam gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.

Page 7: Rks Rehabilitasi Sekda Sabang. Br 2012

7

4.2.2 Penjepit Kaca

Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang bermutu baik dan

memenuhi persyaratan yang ditentukan dari pabrik, pemasangan

disyaratkan hanya 1 (satu) sambungan serta harus kedap air dan bersifat

structural seal.

4.2.3 Bahan Panil Kaca Daun Jendela

a. Bahan untuk kaca exterior menggunakan : Kaca Raybend Ex.

Asahimas tebal 5 mm.

b. Bahan untuk kaca pada lobby pintu masuk utama menggunakan : Kaca

Panasap Green Temperlite Ex Asahimas tebal 10 mm.

c. Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas dari noda dan cacat,

bebas sulfida maupun bercak-bercak lainnya, dari produk dalam negeri

atau yang setara.

4.3 Syarat – Syarat Pelaksanaan

4.3.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti

gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-

lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout / penempatan, cara

pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.

4.3.2 Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan jendela ditempat

pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara

yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan

kelembaban.

4.3.3 Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka aluminium dan

penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kakuatannya dengan

memperhatikan / menjaga kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak

tidak boleh ada cacat bekas penyetelan.

4.3.4 Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.

4.3.5 Untuk daun jendela panel kaca setelah dipasang harus rata dan tidak

bergelombang dan tidak melintir.

PASAL 5

PEKERJAAN LISTRIK

5.1 Lingkup pekerjaan :

Kontraktor bertanggung jawab menyediakan dan memasang kembali lampu

listrik yang telah copot/dibuka baik diluar maupun didalam bangunan sesuai

dengan gambar rencana yang diberikan. Pekerjaan tersebut antara lain :

pemasangan lampu dengan sakelar dan sistem pengabelannya.

5.2 Syarat-syarat umum

a. Instalasi listrik harus dikerjakan oleh Pihak yang ahli atau Pihak Instalatur

ahli dan telah mempunyai sertifikat baik dari Pihak PLN, instalatur juga harus

mendapat persetujuan dari Direksi. Dalam hal ini pihak kontraktor tetap

bertanggung jawab atas kesempurnaan hasil pekerjaan pemasangan instalasi

tersebut.

Page 8: Rks Rehabilitasi Sekda Sabang. Br 2012

8

b. Komponen-komponen bahan Instalasi listrik harus berkwalitas baik dan

sesuai dengan NI - 6.

5.2 Lampu-Lampu

Gambar-gambar yang ada, hanya menunjukkan letak kira-kira dari lampu-lampu,

sedangkan untuk lokasi yang tepat harus disesuaikan dengan gambar-gambar

Arsitektur. Lampu-lampu harus dari type yang cocok dipasang ditempat yang

tepat secara baik. Lampu yang di pakai adalah Bola Lampu yang telah ada

sebelumnya (yang sudah copot/dibuka).

PASAL 6

PEKERJAAN KACA

6.1 Lingkup Pekerjaan

Meliputi semua pekerjaan, peralatan, bahan-bahan yang berhubungan dengan

pekerjaan/ pemasangan kaca sesuai dengan spesifikasi dan gambar-gambar.

Pekerjaan ini berhubungan dengan pekerjaan Pintu dan Jendela Aluminium.

6.2 Syarat-syarat

Berikan contoh-contoh kaca harus ada label dengan menyebutkan nama pabrik,

type, kekuatan dan kelas mutu, ketebalan kaca. Label ini terpasang, sampai

mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

6.3 Bahan-bahan

Khusus untuk Pintu dan Jendela Kaca memakai kaca rayben (tidak tembus

pandang) dengan ketebalan 5 mm, sedangkan yang lainnya (jendela ventilasi)

memakai kaca rayben 5 mm. Semua kaca harus sempurna rata dan tidak

bergelombang.

6.4 Tata kerja

6.4.1 Pemeriksaan semua pekerjaan yang berhubungan dengan permukaan-

permukaan ditempat, sebelum sempurna semua pekerjaan dikerjakan.

6.4.2 Potongan dan sesuaikan ditempatnya dengan teliti tanpa adanya paksaan.

6.4.3 Pasang dengan menggunakan dempul, sealant, seperti yang disarankan

oleh pabrik.

6.4.4 Mengganti Kaca yang Rusak pada Jendela Aluminium dengan kaca dan

ketebalan yang sama dengan yang telah ada.

PASAL 7

PEKERJAAN PENGECATAN DINDING

7.1 Lingkup Pekerjaan

7.1.1 Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan

dengan pengecatan sesuai dengan spesifikasi.

7.1.2 Semua permukaan dinding luar dicat kecuali kalau ditentukan lain dalam

gambar.

Page 9: Rks Rehabilitasi Sekda Sabang. Br 2012

9

Pekerjaan terdiri dari :

a. Dinding ; plamur, cat dasar 1 kali dan warna tembok 2 kali minimal.

7.2 Syarat-syarat

7.2.1 Pemborong harus memberikan jaminan tertulis kepada pemilik bahwa

semua pekerjaan cat sesuai dengan spesifikasi tidak mengelembung,

mengeluap dan cacat-cacat lain selama 2 tahun sesudah penyerahan

terakhir dari pekerjaan.

7.2.2 Sebelum melakukan Pengecatan, dinding dipastikan telah selesai

dibersihkan dari lumut, jamur, cat yang lama dan sebagainya.

7.2.3 Pembersihan dinding dilakukan dengan mengerok, menyiram dengan soda

api, mengikis dan mencuci dengan air hingga bersih.

7.2.4 Cat dasar yang dipakai adalah cat Jotun Syller 09 dan untuk Cat penutup

dipakai Cat Jotun External, Warna ditentukan kemudian.

7.2.5 Pengecatan dilakukan dengan warna-warna yang mengarah ke bentuk

minimalis, walaupun demikian sebelum melakukan cat warna Pelaksana

Wajib mengkonsultasikan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

(PPTK).

7.2.6 Cat yang didatangkan ke lapangan Harus dalam keadaan tersegel rapi.

Tidak dibenarkan Mendatangkan cat yang sudah terbuka segelnya. Bila

Cat yang didatangkan ke lapangan sudah dalam keadaan terbuka segelnya

maka akan ditolak penggunaannya.

7.3 Bahan-bahan

7.3.1 Untuk dinding luar ini cat dasarnya dipakai Cat Jotun Syller 09 Sedangkan

untuk Cat penutup dipakai Cat Jotun External. Warna dinding dapat

dikonsultasikan kembali dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

7.3.2 Cat harus dalam bungkus asli dan utuh. Pada label tersebut ada

keterangan-keterangan nama pabrik, warna, susunan kimia dan aturan

pakai.

7.3.3 Pengujian

Contoh cat diambil secara periodik dan kaleng yang dibuka dilapangan

diuji di laboratorium. Bila dari hasil pengujian tersebut hasilnya tidak

sama dengan spesifikasi maka biaya perbaikan/ pengecatan kembali

dibebankan kepada Pemborong.

7.4 Tata Kerja

7.4.1 Pemborong bertanggung jawab atas kesempurnaan hasil pekerjaan.

Pemborong harus mengerjakan pengecatan sedemikian rupa sehingga

hasilnya baik dan sempurna. Walaupun pemborong harus mengecat lebih

2 kali untuk lapisan akhirnya tanpa adanya biaya tambahan. Jangan

mulai mengecat bila keadaan masih kotor dan pekerjaan-pekerjaan yang

berhubungan dengan pengecatan belum selesai.

7.4.2 Sebelum memulai pengecatan, Dinding harus dikerok/dibersihkan dari Cat

awal, Jamur dan dan kotoran lainnya. Pembersihan ini dilakukan dengan

memakai Soda Api dan diakhiri dengan menyabun permukaan dinding

luar.

Page 10: Rks Rehabilitasi Sekda Sabang. Br 2012

10

7.4.3 Dinding luar yang sudah bersih dicat terlebih dahulu dengan Cat dasar

Jotun Syller 09. Kemudian ditutup dengan Cat Jotun External.

PASAL 8

PEKERJAAN PENGECATAN PLAFON

8.1 Lingkup Pekerjaan

8.1.1 Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan

dengan pengecatan sesuai dengan spesifikasi.

8.1.2 Semua permukaan kayu, dinding bagian dalam bangunan, plafond dan

lain-lain dicat kecuali kalau ditentukan lain dalam gambar.

Pekerjaan terdiri dari :

b. Dinding ; plamur, cat dasar 1 kali dan warna tembok 2 kali minimal.

c. Kayu ; plamur, cat dasar 1 kali dan warna kayu 2 kali minimal.

d. Besi ; meni besi, plamur, cat dasar 1 kali dan 2 kali cat minimal.

e. Teakwod ; plitur 2 kali, teak oil 2 kali.

8.2 Syarat-syarat

Pemborong harus memberikan jaminan tertulis kepada pemilik bahwa semua

pekerjaan cat sesuai dengan spesifikasi tidak mengelembung, mengeluap dan

cacat-cacat lain selama 2 tahun sesudah penyerahan terakhir dari pekerjaan.

8.3 Bahan-bahan

8.3.1 Vinil acrylic emulsion untuk dinding bagian dalam dan langit-langit.

Warna dinding dapat dikonsultasikan kembali dengan Pengawas

Lapangan/ Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

8.3.2 Cat harus dalam bungkus asli dan utuh. Pada label tersebut ada

keterangan-keterangan nama pabrik, warna, susunan kimia dan aturan

pakai. Untuk Dinding bagian dalam dan Plafon harus memakai cat merk

Polymic/setara dan untuk kosen pintu dan jendela serta ambang pintu dan

jendela memakai cat minyak merk Avian/setara.

8.3.3 Pengujian

Contoh cat diambil secara periodik dan kaleng yang dibuka dilapangan

diuji di laboratorium. Bila dari hasil pengujian tersebut hasilnya tidak

sama dengan spesifikasi maka biaya perbaikan/ pengecatan kembali

dibebankan kepada Pemborong.

8.4 Tata Kerja

8.4.1 Pemborong bertanggung jawab atas kesempurnaan hasil pekerjaan.

Pemborong harus mengerjakan pengecatan sedemikian rupa sehingga

hasilnya baik dan sempurna. Walaupun pemborong harus mengecat lebih

2 kali untuk lapisan akhirnya tanpa adanya biaya tambahan. Jangan

mulai mengecat bila keadaan masih kotor dan pekerjaan-pekerjaan yang

berhubungan belum selesai.

8.4.2 Dinding sebelum dicat terlebih dahulu harus di plamur supaya

permukaannya rata dan tidak terlalu banyak menyerap cat.

Page 11: Rks Rehabilitasi Sekda Sabang. Br 2012

11

8.4.3 Untuk kosen pintu dan jendela serta ambang pintu dan jendela harus di

Menie (cat dasar) terlebih dahulu sebelum di cat jadi.

8.4.4 Semua cara-cara pengecatan harus sesuai dengan petunjuk pabrik,

terutama mengenai urutan pengecatan.

PASAL 9

PEKERJAAN PEMBASMIAN RAYAP

9.1 Lingkup Pekerjaan

Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk

Pekerjaan Membasmi Rayap.

9.2 Syarat-syarat

9.2.1 Pembasmian Rayap harus memadukan tiga system pembasmian sekaligus

yaitu Penyemprotan, Injeksi dan Pengumpanan.

9.2.2 Para Pelaksana Pembasmian/pekerja harus memiliki keahlian dan

dibuktikan dengan sertifikat keahlian.

9.2.3 Pelaksanan Pembasmian harus mengantongi surat izin dari Departemen

Kesehatan dalam menggunakan obat-obatan pembasmi rayap tersebut

9.2.4 Peralatan yang digunakan dipastikan berfungsi dengan baik dan aman

untuk digunakan.

9.2.5 dalam pembasmian tidak merusak lingkungan dan tidak membahayakan

masyarakat disekitarnya.

9.3 Bahan-bahan

a. Obat-obatan yang ampuh membasmi rayap dan mendapat izin dari

Departemen Kesehatan RI.

b. Bahan-bahan Pembasmi terdiri dari Obat-obatan yang disemprotkan, Obat-

obatan yang diinjeksikan dan Obat-obatan berupa bahan makanan Rayap.

9.4 Tata Kerja

a. Untuk didalam ruangan dan plafon dilakukan dengan cara penyemprotan

sehingga Rayap musnah semuanya.

b. Untuk di bawah lantai dan dalam tanah/pondasi, terlebih dahulu harus

dilakukan pengeboran/pembuatan lubang-lubang tempat untuk

menginjeksikan obat ke bawah lantai, tanah dan pondasi.

c. Lobang-lobang tersebut dibuat dengan jarak 40 cm dan 15 – 30 cm dari

dinding.

d. Lobang-lobang tersebut berada si dua belah sisi dinding/pondasi bangnan

dengan pola pengeboran secara zigzag.

e. lobang-lobang tersebut ditutup kembali setelah obat-obatan di injeksikan

ke lobang tersebut.

f. Pengumpanan dilakukan di atas plafond dan sebagian ke dalam tanah.

Page 12: Rks Rehabilitasi Sekda Sabang. Br 2012

12

PASAL 10

PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

10.1 Lingkup Pekerjaan Langit-Langit Meliputi :

Penyediaan bahan (Gipsum 9 mm dan Rangka Furring (3,5 x 40 mm), Lis profil

Gipsum penyiapan rangka penggantungnya, serta pemasangan lis profil, satu dan

lain hal sesuai dengan yang tertera dalam gambar, serta daftar bahan

penyelesaian.

10.2 Syarat-syarat Bahan :

10.2.1 Bahan yang dipergunakan adalah produksi dalam negeri. Bahan harus

mempunyai ukuran-ukuran yang sama, misalnya ketebalan yang sama,

salah satu bidang harus halus, bebas dari cacat-cacat permukaan.

10.2.2 Ukuran plafond adalah :

Plafond Gipsum menurut ukuran yang telah ditentukan dalam gambar

kerja yaitu 120 x 240 cm dan tebal 9 mm.

10.3 Syarat-Syarat Bahan Penggantung Langit-Langit

10.3.1 Rangka Furring dengan ukuran 3,5 x 40 mm.

10.3.2 Pemasangan Rangka Furring sama dengan pemasangan rangka kayu

dengan ukuran 60 x 120 cm.

10.4 Syarat-Syarat Pemasangan

10.4.1 Untuk lagur induk 5/7 cm dipasang pada sisi pinggir ruangan/ rapat

tembok dan penggantung langit 5/7 cm dipasang memanjang arah langit-

langit dengan jarak satu dengan lainnya sesuai dengan ukuran langit-langit

triplek serta lagur anak 5/5 dipasang melintang. Peil penggantung sedikit

diatas peil langit-langit (tebal langit-langit).

10.4.2 Untuk Plafon Rangka Furring, pemasangannya mengacu kepada petunjuk

pabrik.

10.4.3 Langit-langit dipasang dengan paku pada jarak 12 cm. Pada setiap

sambungan diberikan dempul sehingga tidak tampak bekas sambungannya

dan harus benar-benar rata. Pada pinggir plafond di pasang Lis Profil.

10.4.4 Untuk plafon Gypsum 9 mm pemasangannya ke rangka Furring memakai

sekrup, sesuai dengan petunjuk pabrik.

10.4.5 Profil untuk Plafond harus rata, licin dan sama besarnya, jika kasar harus

digosok atau diketam supaya tampak rapi dan bagus.

PASAL 11

PEKERJAAN PLUMBING

11.1 Lingkup Pekerjaan dan Hal-hal Umum

11.1.1 Pekerjaan yang dimaksud disini adalah penyediaan bahan-bahan, tenaga,

peralatan-peralatan yang perlu agar seluruh instalasi penyediaan dan

pembuangan air dapat dipasang, diuji dan siap untuk digunakan dengan

kualitas bahan dan kualitas pengerjaan/ pemasangan yang terbaik, sesuai

dengan gambar-gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam

perencanaan.

Page 13: Rks Rehabilitasi Sekda Sabang. Br 2012

13

11.1.2 Lingkup pekerjaan ini meliputi

a. Sistem pipa-pipa air bersih untuk distribusi didalam bangunan sampai

ke "fixure-fixure".

b. Sistem pipa pembuangan Air Hujan yang direncanakan untuk dipasang

pada Lantai tiga dan empat termasuk alat-alat lain yang diperlukan.

c. Sistem pipa pembuangan air kotor (sanitasi) dari fixure-fixure didalam

bangunan sampai di luar batas bangunan atau sampai bak kontrol yang

terdekat, lengkap dengan sistim penunjangnya.

d. Peralatan-peralatan pembantu lainnya agar instalasi tersebut

seluruhnya dapat bekerja dengan sempurna.

11.1.3 Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan

semua pipa, fitting, katup-katup dan fixtures secara terperinci. Semua

bagian-bagian tersebut di atas, walaupun tidak digambarkan/ disebutkan

secara spesifik harus disediakan dan dipasang oleh Kontraktor apabila

diperlukan, agar instalasi ini lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai

dengan pelaksanaan yang wajar, berlaku untuk pekerjaan plumbing pada

umumnya dan memenuhi keputusan Pengawas Lapangan.

11.1.4 Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam bidang ini,

agar dapat memberikan hasil kerja yang baik.

11.2 Bahan-bahan

11.2.1 Semua Plumbing Fixture yang akan dipasang harus sesuai dengan yang

tertera dalam gambar rencana.

11.2.2 Pipa-pipa air bersih utama maupun pipa-pipa cabang untuk distribusi air

sampai ke fixture baik yang ditanam di tanah maupun ditempatkan dalam

shaft, dibuat dari " Pipa Galvanis” dengan urutan diameter 1", 3/4" dan

1/2".

11.2.3 Pipa-pipa sanitair pembuang air hujan di lantai tiga dan empat dibuat dari

PVC 4 " Merk United-D/Setara “ dengan tipe yang sama.

11.3 Perpipaan Air Bersih

11.3.1 Semua perpipaan ditempatkan dan dipasang sedemikian rupa sehingga

memudahkan bagi pemeriksaan, penggantian dan perbaikan. Semua stop

valve dipasang pada tempat yang mudah untuk dicapai atau diperbaiki

11.3.2 Perpipaan dipasang sedemikian rupa sehingga setiap jalur distribusi dapat

diperbaiki tanpa mengganggu yang lainnya.

11.4 Pipa Pembawa Air Kotor

11.4.1 Termasuk didalamnya :

a. Pengadaan dan pemasangan pipa pembawa air kotor dari gedung

sampai dengan bangunan unit pengolahan air kotor (septictank dan

bidang resapan)

b. Pembuatan septictank dan bidang resapan untuk pembuangan air

kotor, lengkap dengan peralatan yang dibutuhkan seperti :

Man Hole

Pipa Vent

11.4.2 Pipa yang dipergunakan adalah dari PVC dan sambungan dilakukan

dengan sistem sambungan TS dan Solvent semen

Page 14: Rks Rehabilitasi Sekda Sabang. Br 2012

14

11.4.3 Pemasangan pipa saluran dilakukan dengan memperhatikan faktor

kemiringan 2 % pada bagian-bagian di mana aliran terjadi sendirinya

(bukan dari tekanan pompa) dan sesuai dengan gambar rencana.

11.4.4 Pipa Pembuang Air hujan terbuat dari PVC Ø 4” dan dipasang pada

tempat-tempat yang telah ditentukan sesuai dengan yang tertera dalam

gambar.

PASAL 12

PEKERJAAN PENUTUPAN KEBOCORAN

JENDELA ALUMINIUM DAN DUCK LANTAI EMPAT

12.1 Lingkup Pekerjaan

12.1.1 Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan

dengan penutupan kebocoran Jendela Aluminium dan Duck Lantai empat

sesuai dengan spesifikasi. Bahan yang dipakai adalah Produk SIKA dan

Karet Aluminium. 12.1.2 Semua permukaan Duck Lantai empat dan celah antara dinding dan

jendela Aluminium kecuali kalau ditentukan lain dalam gambar.

12.2 Syarat-syarat

12.2.1 Pemborong harus memberikan jaminan tertulis kepada pemilik bahwa

semua pekerjaan Penutupan Kebocoran sesuai dengan spesifikasi dan

berhasil dengan sukses mengatasi Kebocoran.

12.2.2 Sebelum melakukan Penutupan Kebocoran, Lantai Duck dan celah antara

dinding dengan aluminium dipastikan telah selesai dibersihkan dari lumut,

jamur, debu dan minyak/oli.

12.2.3 Pembersihan dinding yang berhubungan dengan aluminium dilakukan

dengan mengerok, menyiram dengan soda api, mengikis dan mencuci

dengan air hingga bersih.

12.2.4 Bahan yang dipakai untuk mengatasi Kebocoran Duck adalah SikaTop

107 Seal, Bahan yang dipakai untuk mengatasi kebocoran antara dinding

dan aluminium adalah SikaBon AT-Metal dan bila perlu ditambahkan

Sika Foam Lex sedangkan bahan untuk mengatasi kebocoran pada kaca

adalah mengganti Karet Aluminium dengan yang Baru dan bermutu

tinggi.

12.2.5 Bahan/Produk yang digunakan dan didatangkan ke lapangan Harus dalam

keadaan tersegel rapi. Tidak dibenarkan Mendatangkan bahant yang

sudah terbuka segelnya. Bila Bahan yang didatangkan ke lapangan sudah

dalam keadaan terbuka segelnya maka akan ditolak penggunaannya.

12.3 Bahan-bahan

12.3.1 Bahan yang dipakai untuk mengatasi Kebocoran Duck adalah SikaTop

107 Seal. 12.3.2 Bahan yang dipakai untuk mengatasi kebocoran antara dinding dan

aluminium adalah SikaBon AT-Metal dan bila perlu ditambahkan Sika

Foam Lex.

Page 15: Rks Rehabilitasi Sekda Sabang. Br 2012

15

12.3.3 Bahan untuk mengatasi kebocoran pada kaca adalah mengganti Karet

Aluminium dengan yang Baru dan bermutu tinggi.

12.4 Tata Kerja

12.4.1 Pemborong bertanggung jawab atas kesempurnaan hasil pekerjaan.

Pemborong harus mengatasi kebocoran ini sedemikian rupa sehingga

hasilnya baik dan sempurna. Walaupun pemborong harus melakukan

lebih dari 2 kali dalam melaksanakan pekerjaan ini tanpa adanya biaya

tambahan.

12.4.2 Sebelum memulai penmakaian Produk SIKA, Lantai Duck, Dinding dan

Aaluminium harus dikerok/dibersihkan dari Cat awal, Jamur dan dan

kotoran lainnya. Pembersihan ini dilakukan dengan memakai Soda Api

dan diakhiri dengan menyabun permukaan dinding luar

12.4.3 Jangan mulai memasang Bahan Sika bila keadaan masih kotor dan

pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengannya belum selesai.

12.4.4 Kusus pada pekerjaan mengatasi kebocoran antara dinding dan Kosen

Aluminium, Setelah SikaBon AT-Metal di injeksikan ke celah antara

dinding dan Kosen Aluminium, maka diakhiri dengan menggosokkan jari

tangan yang telah dilumuri sabun ke bahan SikaBon AT-Metal supaya

permukaannya rapi.

Page 16: Rks Rehabilitasi Sekda Sabang. Br 2012

16

PASAL 13

PEKERJAAN LAIN-LAIN DAN FINISHING

13.1 Persiapan pekerjaan dibuat los kerja, gudang bahan dan kamar direksi dalam

bentuk darurat dan papan nama Pekerjaan.

13.2 Buku harian yang dipersiapkan oleh pemborong selalu siap dilapangan, setiap

hari diisi dan ditanda tangani oleh Pengawas dan Pemborong.

13.3 Guna untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, untuk kesempurnaan

pekerjaan, ternyata tidak disebut dalam uraian ini, maka bagian tersebut harus

dilaksanakan oleh pemborong.

13.4 Apabila ternyata tidak terdapat kesesuaian antara gambar dengan bestek, maka

diambil pada gambar detail. Apabila kurang jelas maka yang berlaku adalah

yang tercantum dalam bestek ini, terkecuali Pengawas memberi keputusan lain.

13.5 Untuk dokumentasi, pemborong diharuskan mengadakan opname photografi

sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali (sebelum dimulai, sedang dalam pelaksanaan

dan setelah selesai) pandangan yang sama 4 (empat) arah muka, belakang,

samping kiri dan samping kanan.

SABANG, 2012

KONSULTAN PERENCANA

CV. TESSA ENGINEERINGCONSULTAN

FIRDAUS

Wakil Direktur