Upload
rizki-amelia
View
105
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
1
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
P E K E R J A A N :
PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR
(REHAB GEDUNG SETDA KOTA SABANG)
L O K A S I :
JALAN DIPONEGORO KELURAHAN KOTA ATAS
KEC. SUKA KARYA KOTA SABANG
A N G G A R A N :
TAHUN 2012
Letak bangunan sesuai site plan yang sudah direncanakan dan selanjutnya akan
dijelaskan pada saat rapat penjelasan lapangan. Pemborong harus melihat langsung di
lapangan terutama situasi lapangan yang menyangkut penyimpanan bahan,
penempatan peralatan, dan pelaksanaan pekerjaan.
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Lapangan Pekerjaan
1.1.1. Pekerjaan persiapan, Kontraktor harus menyediakan gudang, bangsal-
bangsal kerja kecuali tempat kerja yang akan ditetapkan pada waktu
penunjukan setempat (BUILDING PLOT)
1.1.2. Bila Kontraktor membutuhkan bangunan sementara, maka kontraktor
diberi kesempatan untuk mendirikannya atas beban sendiri dengan
persetujuan pengawas.
1.1.3. Kontraktor harus menutup, memagar lapangan kerja, pagar penutup harus
memenuhi syarat- syarat yang ditentukan pemerintah setempat, kontraktor
diwajibkan untuk membuat pintu masuk sendiri.
1.2 Pengukuran dan Opname
1.2.1. Lingkup Pekerjaan
a. Meliputi : Pekerja-pekerja, ahli, bahan, peralatan dan kegiatan-
kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan
pengukuran sesuai dengan RKS dan gambar-gambar.
1.2.2. Syarat-syarat :
a. Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul-betul ahli dalam
bidangnya dan pengalaman.
b. Pemeriksaan ; Hasil pengukuran segera dilaporkan kepada Konsultan
Pengawas dan dimintai persetujuan Konsultan.
c. Pengukuran harus diketahui dan disetujui oleh Instansi yang
berwenang dalam pengurusan IMB.
2
1.2.3. Bahan-bahan dan peralatan :
Water pass serta peralatan dan patok-patok yang kuat yang diperlukan
untuk pengukuran. Semua peralatan ini harus dimiliki Pemborong dan
harus selalu ada apabila sewaktu-waktu memerlukan pemeriksaan.
1.2.4. Tata Kerja :
a. Segera setelah diterima surat perintah kerja dari Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan, Kontraktor diharuskan untuk melaksanakan
pengukuran dan opname pada setiap pekerjaan yang akan
dikerjakan sesuai dengan yang telah direncanakan.
b. Setiap tahap pengukuran dan opname harus disetujui oleh Pengawas
sebelum pekerjaan pengukuran berikutnya dilanjutkan, setiap
kesalahan/keraguan hasil pengukuran harus diulang kembali.
c. Dalam hal Direksi tidak dapat hadir pada saat pengukuran, Direksi
dapat menunjuk/menguasakan wakilnya secara tertulis dan
mempunyai hak yang sama dengan Direksi. Pelaksanaan pengukuran
dan opname dianggap benar dan setelah dibuat berita acara serta
ditanda tangani oleh kedua belah pihak dan disetujui oleh Pihak
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
1.3 Pemasangan Papan Nama Pekerjaan
Papan nama Pekerjaan dipasang harus mengikuti peraturan-peraturan pemerintah
setempat, sepenuhnya menjadi beban kontraktor.
1.4 Gudang/ Pondok Kerja dan Fasilitas Penunjang
1.4.1. Gudang penyimpanan bahan.
Gudang ini bertujuan untuk menyimpan semen dan bahan-bahan lain yang
perlu perlindungan cuaca. Untuk itu perlu dibuat panggung yang kuat
lebih kurang 0,3 meter, tinggi dari muka tanah agar semen dan bahan
bangunan lainnya tidak tersinggung dengan tanah.
1.4.2. Kontraktor harus membangun sebuah bangunan sementara untuk Kantor/
Bangsal pengawas dan Kantor Pelaksana serta gudang-gudang bahan,
yang akan dipergunakan selama masa membangun, dengan persetujuan
pengawas.
1.4.3. Barak/ tempat kerja.
Apabila tenaga kerja menginap di lapangan (harus dengan izin Direksi),
Kontraktor harus menyediakan barak dengan fasilitas lengkap tanpa
mengganggu fasilitas Direksi Keet. Tempat kerja harus disiapkan oleh
Kontraktor untuk keperluan pekerjaan besi, pekerjaan kayu, dan
sebagainya.
1.4.4. Kontraktor harus menyediakan petugas keamanan untuk menjaga
keselamatan Kegiatan dari gangguan pencurian, pengerusakan dan lain-
lain siang maupun malam. Pada pintu gerbang lokasi Kegiatan harus
disediakan sebuah gardu jaga dan ditempatkan satu orang petugas
sepanjang hari.
1.4.5. Kontraktor harus menyediakan fasilitas penerangan pada waktu malam
hari. Penerangan tersebut harus terdapat pada setiap bagian bangunan
permanen dan bangunan sementara.
3
PASAL 2
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
2.1 Pekerjaan Pasangan Batu Bata
2.1.1 Lingkup Pekerjaan :
Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan
dengan pekerjaan pasangan dan plesteran seperti yang tercantum dalam
spesifikasi dan gambar. Pekerjaan ini meliputi Pekerjaan Pemasangan bata
disekitar Kosen yang baru dibongkar di lantai IV dan pemasangan bata
serta plaster di lantai II.
2.1.2 Syarat-syarat :
Standar umum pekerjaan ini harus mengikuti persyaratan pekerjaan
beton.
2.1.3 Bahan-bahan :
a. Semen Andalas (Type I).
b. Agregat halus seperti yang dipersyaratkan dalam pekerjaan beton.
c. Agregat kasar seperti yang dipersyaratkan dalam pekerjaan beton.
d. Air seperti yang dipersyaratkan dalam pekerjaan beton.
e. Batu bata harus digunakan batu bata biasa dari tanah liat buatan
pabrik dengan ukuran 6 x 12 x 24 cm dan harus kuat. Tidak mudah
patah, dibakar dengan baik, mempunyai ukuran yang tepat, bentuk
yang teratur tidak mempunyai cacat dan mempunyai kekuatan tekan
minimum 30 kg/cm2.
2.1.4 Pemasangan dan Tata Kerja :
a. Adukan semen harus diaduk dengan mesin pengaduk seperti yang
dipersyaratkan dalam pekerjaan beton.
b. Semua pemasangan harus diletakkan tegak lurus, datar dalam satu
garis lurus dan berjarak sama. Sebelum dipasang batu bata harus
dibasahi dengan air. Tebal spesie adalah 1 cm - 2 cm.
c. Pasangan baata yang dipakai dengan adukan 1 semen : 4 pasir ( 1pc :
4ps ) berada di diantara kosen ventilasi.
d. Benda-benda yang tertanam, pasang semua penulangan, baut-baut,
angker dan barang-barang lain yang diperlukan untuk pekerjaan lain
ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan.
e. Perawatan :
Sebelum diplester pasangan bata harus dibasahi terlebih dahulu
dengan air.
f. Contoh :
Berikan contoh dari batu bata yang digunakan untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
2.2 Pekerjaan Plesteran
2.2.1 Lingkup Pekerjaan :
Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan
dengan pekerjaan Plesteran seperti yang tercantum dalam spesifikasi dan
gambar. Pekerjaan ini meliputi Pekerjaan Plasteran bata.
4
2.2.2 Syarat-syarat :
a. Semua permukaan pasangan batu bata, kecuali bagian-bagian yang
tidak perlu diplester seperti yang tercantum dalam gambar.
b. Semua kolom, balok, dinding dan langit-langit dari beton.
2.2.3 Bahan-bahan :
a. Semen Portland ( PC tipe I ) seperti yang ditentukan dalam Pasal SII -
003 - 81, NI 8 - 1972
b. Agregates :
Pasir seperti yang tercantum dalam Pasal 4 kecuali bahwa pasir
harus dicuci dan kecuali apabila ditentukan lain oleh Konsultan
Pengawas.
Pasir untuk lapisan terakhir harus bersih dicuci dan jenis silikat
putih.
c. Air bersih, bebas dari minyak-minyak, asam alkali dan barang-barang
organik lainnya.
2.2.4 Penyerahan dan penyimpanan :
a. Bahan-bahan jadi harus dalam bungkus dan ikatan asli yang masih
ada nama dan merk dari pabrik.
b. Simpanlah bahan-bahan untuk plesteran, sehingga tidak kena tanah,
jauh dari tembok basah dan harus ditutup rapat sehingga tidak kena
air.
2.2.5 Tata kerja :
a. Pemeriksaan permukaan yang akan diplester :
Periksa semua permukaan yang akan diplester dan pekerjaan
yang berhubungan sebelum melakukan pekerjaan plesteran.
Berikan laporan kepada Konsultan Pengawas semua kondisi yang
tidak memungkinkan terlaksananya pekerjaan tersebut dengan
baik.
Bila Pemborong mulai mengerjakan pekerjaan ini tanpa
berhubungan/ melaporkan adanya hal-hal yang tidak memenuhi
syarat kepada Konsultan Pengawas Pemborong bertanggung jawab
sepenuhnya akan hasil pekerjaan tersebut. Setiap perbaikan yang
diperlukan untuk penyempurnaan pekerjaan buruk sebelumnya,
harus dikerjakan oleh Pemborong tanpa adanya biaya tambahan.
Persiapan dinding yang akan di plester
1. Semua siar dipermukaan dinding batu bata hendaknya
dikerok sedalam ± 10 mm.
2. Permukaan dinding beton yang diplesteran harus diketrik
(dibuat kasar) agar bahan plesterannya dapat mereket.
3. Semua pekerjaan yang akan diplesteran harus disikat sampai
bersih dan disiram air sebelum bahan plesterannya di
tempelkan (permukaan dindingnya harus dipelihara
kelembabannya selama seminggu semenjak penempelan
plesterannya.
b. Mencampur plesteran
Ukurlah bahan-bahan dengan tepat dan campuran menurut
proporsi yang sesuai. Cara pengukuran harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
5
Campurlah lebih dahulu bahan-bahan dalam keadaan kering,
sebelum diberi air.
Pergunakan alat-alat pencampur mekanis dari type yang disetujui
untuk segala macam campuran plesteran
Campur plesteran dengan jumlah air yang sesuai sehingga
diperoleh campuran yang baik.
Tidak diizinkan untuk memakai kembali adukan yang sudah
mengeras.
c. Proporsi plesteran :
Plesteran semen portland (pc)
Standar berdasarkan volume ; 1 bagian semen : 4 bagian pasir.
d. Penggunaan :
Permukaan beton ; tebal min. 0,05 cm dan max. 0,8 cm.
Permukaan batu bata; tebal min. 1,5 cm dan max. 2 cm.
Logam pelindung plesteran :
Tempelkan tepat pada pasangan batu bata dengan menggunakan
baut-baut pengikat sedemikian rupa sehingga lurus dan tidak
miring. Logam pelindung harus rata dengan plesteran sekitarnya.
e. Perawatan :
Jagalah agar permukaan yang baru diplester tetap basah selama 48
jam. Basahilah secukupnya tiap-tiap plesteran, bila plesteran tersebut
mulai mengeras, untuk mencegah kerusakan. Lindungilah plesteran
dari penguapan yang berlebihan selama udara panas dan kering.
f. Penambalan :
Sesudah pekerjaan selesai dilakukan, penambalan dan pelaburan
yang dibutuhkan, tambalkan sebaik-baiknya agar tambalan tidak
tampak. Pekerjaan yang sudah selesai harus bersih dan tidak ada
kerusakan.
g. Perlindungan untuk pekerjaan lain :
Tutuplah pekerjaan lain dengan kantung semen atau yang lain.
Singkirkan sisa-sisa plesteran yang masuk dalam lubang-lubang
yang disiapkan untuk panel listrik.
PASAL 3
PEKERJAAN LANTAI
3.1 Lingkup Pekerjaan :
Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan
dengan pekerjaan Lantai seperti yang tercantum dalam spesifikasi dan gambar.
Pekerjaan disini meliputi Pemasangan Lantai Keramik 40 x 40 cm anti slip di
Lantai II dan IV sesuai yang tertera pada gambar.
3.2 Sebelum semua pekerjaan lantai dilaksanakan, permukaan dibawah lantai
terlebih dahulu harus dibobok/dibongkar, disiram dan dibersihkan.
3.3 Setelah selesai Penyiraman dan Pembersihan, dilanjutkan dengan pemasangan
lantai Keramik pada Lantai II dan IV (untuk lebih jelasnya lihat gambar).
6
3.4 Pemasangan Keramik harus dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli dan
sebelum pemasangan harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan.
Bahan Lantai Granit Sudah tersedia.
Spesifikasi Pemasangan Granit dan Plasteran lantai :
Direndam 10 menit,
Dioleskan semen PC tipe I pada permukaan bagian bawah Granit,
Mortal semen adukan 1 : 2 dan jangan terlalu encer.
3.5 Pemasangan lantai Granit tersebut diatas harus dikerjakan serapi mungkin,
sehingga diperoleh permukaan yang betul-betul rata. Sambungan (celah) antara
satu dengan yang lainnya harus lurus dan siku dengan lebar celah maksimum 2
mm. Celah-celah (siar) tersebut diisi/dicor dengan larutan semen yang warnanya
sama dengan warna keramik yang bersangkutan. Permukaan lantai harus betul-
betul datar (diukur dengan water pass).
PASAL 4
PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA RANGKA ALUMINIUM
4.1 Lingkup Pekerjaan
4.1.1 Menyediakan tanaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan perkerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna.
4.1.2 Perkerjaan ini meliputi pembuatan daun jendela panil kaca seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
4.2 Persyaratan Bahan
4.2.1 Bahan Rangka
1. Dari bahan aluminium framing system ex. YKK Aluminium yang
disetujui oleh Perencana/Konsultan Pengawas. Type yang
dipergunakan untuk rangka kaca luar adalah jenis frameless.
2 Bentuk dan ukuran profil disesuaikan terhadap shop drawing yang
telah disetujui Perencana/Konsultan Pengawas.
3 Warna profil aluminium framing colour anodized adalah warna coklat
(contoh warna diajukan oleh Kontraktor untuk disetujui Pengawas).
4 Pewarnaan colour anodized 18 micron, tebal bahan minimal 1,8 mm.
5 Nilai batas deformasi yang diijinkan 2 mm.
6 Bahan yang diproses fabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan
seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan oleh Perencana /
Konsultan Pengawas.
7 Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-
syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan
dari pabrik yang bersangkutan.
8 Daun jendela dengan kontruksi panel kaca rangka aluminium, seperti
yang ditunjukkan dalam gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.
7
4.2.2 Penjepit Kaca
Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang bermutu baik dan
memenuhi persyaratan yang ditentukan dari pabrik, pemasangan
disyaratkan hanya 1 (satu) sambungan serta harus kedap air dan bersifat
structural seal.
4.2.3 Bahan Panil Kaca Daun Jendela
a. Bahan untuk kaca exterior menggunakan : Kaca Raybend Ex.
Asahimas tebal 5 mm.
b. Bahan untuk kaca pada lobby pintu masuk utama menggunakan : Kaca
Panasap Green Temperlite Ex Asahimas tebal 10 mm.
c. Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas dari noda dan cacat,
bebas sulfida maupun bercak-bercak lainnya, dari produk dalam negeri
atau yang setara.
4.3 Syarat – Syarat Pelaksanaan
4.3.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-
lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout / penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
4.3.2 Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan jendela ditempat
pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara
yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan
kelembaban.
4.3.3 Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka aluminium dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kakuatannya dengan
memperhatikan / menjaga kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak
tidak boleh ada cacat bekas penyetelan.
4.3.4 Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
4.3.5 Untuk daun jendela panel kaca setelah dipasang harus rata dan tidak
bergelombang dan tidak melintir.
PASAL 5
PEKERJAAN LISTRIK
5.1 Lingkup pekerjaan :
Kontraktor bertanggung jawab menyediakan dan memasang kembali lampu
listrik yang telah copot/dibuka baik diluar maupun didalam bangunan sesuai
dengan gambar rencana yang diberikan. Pekerjaan tersebut antara lain :
pemasangan lampu dengan sakelar dan sistem pengabelannya.
5.2 Syarat-syarat umum
a. Instalasi listrik harus dikerjakan oleh Pihak yang ahli atau Pihak Instalatur
ahli dan telah mempunyai sertifikat baik dari Pihak PLN, instalatur juga harus
mendapat persetujuan dari Direksi. Dalam hal ini pihak kontraktor tetap
bertanggung jawab atas kesempurnaan hasil pekerjaan pemasangan instalasi
tersebut.
8
b. Komponen-komponen bahan Instalasi listrik harus berkwalitas baik dan
sesuai dengan NI - 6.
5.2 Lampu-Lampu
Gambar-gambar yang ada, hanya menunjukkan letak kira-kira dari lampu-lampu,
sedangkan untuk lokasi yang tepat harus disesuaikan dengan gambar-gambar
Arsitektur. Lampu-lampu harus dari type yang cocok dipasang ditempat yang
tepat secara baik. Lampu yang di pakai adalah Bola Lampu yang telah ada
sebelumnya (yang sudah copot/dibuka).
PASAL 6
PEKERJAAN KACA
6.1 Lingkup Pekerjaan
Meliputi semua pekerjaan, peralatan, bahan-bahan yang berhubungan dengan
pekerjaan/ pemasangan kaca sesuai dengan spesifikasi dan gambar-gambar.
Pekerjaan ini berhubungan dengan pekerjaan Pintu dan Jendela Aluminium.
6.2 Syarat-syarat
Berikan contoh-contoh kaca harus ada label dengan menyebutkan nama pabrik,
type, kekuatan dan kelas mutu, ketebalan kaca. Label ini terpasang, sampai
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
6.3 Bahan-bahan
Khusus untuk Pintu dan Jendela Kaca memakai kaca rayben (tidak tembus
pandang) dengan ketebalan 5 mm, sedangkan yang lainnya (jendela ventilasi)
memakai kaca rayben 5 mm. Semua kaca harus sempurna rata dan tidak
bergelombang.
6.4 Tata kerja
6.4.1 Pemeriksaan semua pekerjaan yang berhubungan dengan permukaan-
permukaan ditempat, sebelum sempurna semua pekerjaan dikerjakan.
6.4.2 Potongan dan sesuaikan ditempatnya dengan teliti tanpa adanya paksaan.
6.4.3 Pasang dengan menggunakan dempul, sealant, seperti yang disarankan
oleh pabrik.
6.4.4 Mengganti Kaca yang Rusak pada Jendela Aluminium dengan kaca dan
ketebalan yang sama dengan yang telah ada.
PASAL 7
PEKERJAAN PENGECATAN DINDING
7.1 Lingkup Pekerjaan
7.1.1 Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan
dengan pengecatan sesuai dengan spesifikasi.
7.1.2 Semua permukaan dinding luar dicat kecuali kalau ditentukan lain dalam
gambar.
9
Pekerjaan terdiri dari :
a. Dinding ; plamur, cat dasar 1 kali dan warna tembok 2 kali minimal.
7.2 Syarat-syarat
7.2.1 Pemborong harus memberikan jaminan tertulis kepada pemilik bahwa
semua pekerjaan cat sesuai dengan spesifikasi tidak mengelembung,
mengeluap dan cacat-cacat lain selama 2 tahun sesudah penyerahan
terakhir dari pekerjaan.
7.2.2 Sebelum melakukan Pengecatan, dinding dipastikan telah selesai
dibersihkan dari lumut, jamur, cat yang lama dan sebagainya.
7.2.3 Pembersihan dinding dilakukan dengan mengerok, menyiram dengan soda
api, mengikis dan mencuci dengan air hingga bersih.
7.2.4 Cat dasar yang dipakai adalah cat Jotun Syller 09 dan untuk Cat penutup
dipakai Cat Jotun External, Warna ditentukan kemudian.
7.2.5 Pengecatan dilakukan dengan warna-warna yang mengarah ke bentuk
minimalis, walaupun demikian sebelum melakukan cat warna Pelaksana
Wajib mengkonsultasikan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK).
7.2.6 Cat yang didatangkan ke lapangan Harus dalam keadaan tersegel rapi.
Tidak dibenarkan Mendatangkan cat yang sudah terbuka segelnya. Bila
Cat yang didatangkan ke lapangan sudah dalam keadaan terbuka segelnya
maka akan ditolak penggunaannya.
7.3 Bahan-bahan
7.3.1 Untuk dinding luar ini cat dasarnya dipakai Cat Jotun Syller 09 Sedangkan
untuk Cat penutup dipakai Cat Jotun External. Warna dinding dapat
dikonsultasikan kembali dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
7.3.2 Cat harus dalam bungkus asli dan utuh. Pada label tersebut ada
keterangan-keterangan nama pabrik, warna, susunan kimia dan aturan
pakai.
7.3.3 Pengujian
Contoh cat diambil secara periodik dan kaleng yang dibuka dilapangan
diuji di laboratorium. Bila dari hasil pengujian tersebut hasilnya tidak
sama dengan spesifikasi maka biaya perbaikan/ pengecatan kembali
dibebankan kepada Pemborong.
7.4 Tata Kerja
7.4.1 Pemborong bertanggung jawab atas kesempurnaan hasil pekerjaan.
Pemborong harus mengerjakan pengecatan sedemikian rupa sehingga
hasilnya baik dan sempurna. Walaupun pemborong harus mengecat lebih
2 kali untuk lapisan akhirnya tanpa adanya biaya tambahan. Jangan
mulai mengecat bila keadaan masih kotor dan pekerjaan-pekerjaan yang
berhubungan dengan pengecatan belum selesai.
7.4.2 Sebelum memulai pengecatan, Dinding harus dikerok/dibersihkan dari Cat
awal, Jamur dan dan kotoran lainnya. Pembersihan ini dilakukan dengan
memakai Soda Api dan diakhiri dengan menyabun permukaan dinding
luar.
10
7.4.3 Dinding luar yang sudah bersih dicat terlebih dahulu dengan Cat dasar
Jotun Syller 09. Kemudian ditutup dengan Cat Jotun External.
PASAL 8
PEKERJAAN PENGECATAN PLAFON
8.1 Lingkup Pekerjaan
8.1.1 Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan
dengan pengecatan sesuai dengan spesifikasi.
8.1.2 Semua permukaan kayu, dinding bagian dalam bangunan, plafond dan
lain-lain dicat kecuali kalau ditentukan lain dalam gambar.
Pekerjaan terdiri dari :
b. Dinding ; plamur, cat dasar 1 kali dan warna tembok 2 kali minimal.
c. Kayu ; plamur, cat dasar 1 kali dan warna kayu 2 kali minimal.
d. Besi ; meni besi, plamur, cat dasar 1 kali dan 2 kali cat minimal.
e. Teakwod ; plitur 2 kali, teak oil 2 kali.
8.2 Syarat-syarat
Pemborong harus memberikan jaminan tertulis kepada pemilik bahwa semua
pekerjaan cat sesuai dengan spesifikasi tidak mengelembung, mengeluap dan
cacat-cacat lain selama 2 tahun sesudah penyerahan terakhir dari pekerjaan.
8.3 Bahan-bahan
8.3.1 Vinil acrylic emulsion untuk dinding bagian dalam dan langit-langit.
Warna dinding dapat dikonsultasikan kembali dengan Pengawas
Lapangan/ Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
8.3.2 Cat harus dalam bungkus asli dan utuh. Pada label tersebut ada
keterangan-keterangan nama pabrik, warna, susunan kimia dan aturan
pakai. Untuk Dinding bagian dalam dan Plafon harus memakai cat merk
Polymic/setara dan untuk kosen pintu dan jendela serta ambang pintu dan
jendela memakai cat minyak merk Avian/setara.
8.3.3 Pengujian
Contoh cat diambil secara periodik dan kaleng yang dibuka dilapangan
diuji di laboratorium. Bila dari hasil pengujian tersebut hasilnya tidak
sama dengan spesifikasi maka biaya perbaikan/ pengecatan kembali
dibebankan kepada Pemborong.
8.4 Tata Kerja
8.4.1 Pemborong bertanggung jawab atas kesempurnaan hasil pekerjaan.
Pemborong harus mengerjakan pengecatan sedemikian rupa sehingga
hasilnya baik dan sempurna. Walaupun pemborong harus mengecat lebih
2 kali untuk lapisan akhirnya tanpa adanya biaya tambahan. Jangan
mulai mengecat bila keadaan masih kotor dan pekerjaan-pekerjaan yang
berhubungan belum selesai.
8.4.2 Dinding sebelum dicat terlebih dahulu harus di plamur supaya
permukaannya rata dan tidak terlalu banyak menyerap cat.
11
8.4.3 Untuk kosen pintu dan jendela serta ambang pintu dan jendela harus di
Menie (cat dasar) terlebih dahulu sebelum di cat jadi.
8.4.4 Semua cara-cara pengecatan harus sesuai dengan petunjuk pabrik,
terutama mengenai urutan pengecatan.
PASAL 9
PEKERJAAN PEMBASMIAN RAYAP
9.1 Lingkup Pekerjaan
Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk
Pekerjaan Membasmi Rayap.
9.2 Syarat-syarat
9.2.1 Pembasmian Rayap harus memadukan tiga system pembasmian sekaligus
yaitu Penyemprotan, Injeksi dan Pengumpanan.
9.2.2 Para Pelaksana Pembasmian/pekerja harus memiliki keahlian dan
dibuktikan dengan sertifikat keahlian.
9.2.3 Pelaksanan Pembasmian harus mengantongi surat izin dari Departemen
Kesehatan dalam menggunakan obat-obatan pembasmi rayap tersebut
9.2.4 Peralatan yang digunakan dipastikan berfungsi dengan baik dan aman
untuk digunakan.
9.2.5 dalam pembasmian tidak merusak lingkungan dan tidak membahayakan
masyarakat disekitarnya.
9.3 Bahan-bahan
a. Obat-obatan yang ampuh membasmi rayap dan mendapat izin dari
Departemen Kesehatan RI.
b. Bahan-bahan Pembasmi terdiri dari Obat-obatan yang disemprotkan, Obat-
obatan yang diinjeksikan dan Obat-obatan berupa bahan makanan Rayap.
9.4 Tata Kerja
a. Untuk didalam ruangan dan plafon dilakukan dengan cara penyemprotan
sehingga Rayap musnah semuanya.
b. Untuk di bawah lantai dan dalam tanah/pondasi, terlebih dahulu harus
dilakukan pengeboran/pembuatan lubang-lubang tempat untuk
menginjeksikan obat ke bawah lantai, tanah dan pondasi.
c. Lobang-lobang tersebut dibuat dengan jarak 40 cm dan 15 – 30 cm dari
dinding.
d. Lobang-lobang tersebut berada si dua belah sisi dinding/pondasi bangnan
dengan pola pengeboran secara zigzag.
e. lobang-lobang tersebut ditutup kembali setelah obat-obatan di injeksikan
ke lobang tersebut.
f. Pengumpanan dilakukan di atas plafond dan sebagian ke dalam tanah.
12
PASAL 10
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
10.1 Lingkup Pekerjaan Langit-Langit Meliputi :
Penyediaan bahan (Gipsum 9 mm dan Rangka Furring (3,5 x 40 mm), Lis profil
Gipsum penyiapan rangka penggantungnya, serta pemasangan lis profil, satu dan
lain hal sesuai dengan yang tertera dalam gambar, serta daftar bahan
penyelesaian.
10.2 Syarat-syarat Bahan :
10.2.1 Bahan yang dipergunakan adalah produksi dalam negeri. Bahan harus
mempunyai ukuran-ukuran yang sama, misalnya ketebalan yang sama,
salah satu bidang harus halus, bebas dari cacat-cacat permukaan.
10.2.2 Ukuran plafond adalah :
Plafond Gipsum menurut ukuran yang telah ditentukan dalam gambar
kerja yaitu 120 x 240 cm dan tebal 9 mm.
10.3 Syarat-Syarat Bahan Penggantung Langit-Langit
10.3.1 Rangka Furring dengan ukuran 3,5 x 40 mm.
10.3.2 Pemasangan Rangka Furring sama dengan pemasangan rangka kayu
dengan ukuran 60 x 120 cm.
10.4 Syarat-Syarat Pemasangan
10.4.1 Untuk lagur induk 5/7 cm dipasang pada sisi pinggir ruangan/ rapat
tembok dan penggantung langit 5/7 cm dipasang memanjang arah langit-
langit dengan jarak satu dengan lainnya sesuai dengan ukuran langit-langit
triplek serta lagur anak 5/5 dipasang melintang. Peil penggantung sedikit
diatas peil langit-langit (tebal langit-langit).
10.4.2 Untuk Plafon Rangka Furring, pemasangannya mengacu kepada petunjuk
pabrik.
10.4.3 Langit-langit dipasang dengan paku pada jarak 12 cm. Pada setiap
sambungan diberikan dempul sehingga tidak tampak bekas sambungannya
dan harus benar-benar rata. Pada pinggir plafond di pasang Lis Profil.
10.4.4 Untuk plafon Gypsum 9 mm pemasangannya ke rangka Furring memakai
sekrup, sesuai dengan petunjuk pabrik.
10.4.5 Profil untuk Plafond harus rata, licin dan sama besarnya, jika kasar harus
digosok atau diketam supaya tampak rapi dan bagus.
PASAL 11
PEKERJAAN PLUMBING
11.1 Lingkup Pekerjaan dan Hal-hal Umum
11.1.1 Pekerjaan yang dimaksud disini adalah penyediaan bahan-bahan, tenaga,
peralatan-peralatan yang perlu agar seluruh instalasi penyediaan dan
pembuangan air dapat dipasang, diuji dan siap untuk digunakan dengan
kualitas bahan dan kualitas pengerjaan/ pemasangan yang terbaik, sesuai
dengan gambar-gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam
perencanaan.
13
11.1.2 Lingkup pekerjaan ini meliputi
a. Sistem pipa-pipa air bersih untuk distribusi didalam bangunan sampai
ke "fixure-fixure".
b. Sistem pipa pembuangan Air Hujan yang direncanakan untuk dipasang
pada Lantai tiga dan empat termasuk alat-alat lain yang diperlukan.
c. Sistem pipa pembuangan air kotor (sanitasi) dari fixure-fixure didalam
bangunan sampai di luar batas bangunan atau sampai bak kontrol yang
terdekat, lengkap dengan sistim penunjangnya.
d. Peralatan-peralatan pembantu lainnya agar instalasi tersebut
seluruhnya dapat bekerja dengan sempurna.
11.1.3 Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan
semua pipa, fitting, katup-katup dan fixtures secara terperinci. Semua
bagian-bagian tersebut di atas, walaupun tidak digambarkan/ disebutkan
secara spesifik harus disediakan dan dipasang oleh Kontraktor apabila
diperlukan, agar instalasi ini lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai
dengan pelaksanaan yang wajar, berlaku untuk pekerjaan plumbing pada
umumnya dan memenuhi keputusan Pengawas Lapangan.
11.1.4 Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam bidang ini,
agar dapat memberikan hasil kerja yang baik.
11.2 Bahan-bahan
11.2.1 Semua Plumbing Fixture yang akan dipasang harus sesuai dengan yang
tertera dalam gambar rencana.
11.2.2 Pipa-pipa air bersih utama maupun pipa-pipa cabang untuk distribusi air
sampai ke fixture baik yang ditanam di tanah maupun ditempatkan dalam
shaft, dibuat dari " Pipa Galvanis” dengan urutan diameter 1", 3/4" dan
1/2".
11.2.3 Pipa-pipa sanitair pembuang air hujan di lantai tiga dan empat dibuat dari
PVC 4 " Merk United-D/Setara “ dengan tipe yang sama.
11.3 Perpipaan Air Bersih
11.3.1 Semua perpipaan ditempatkan dan dipasang sedemikian rupa sehingga
memudahkan bagi pemeriksaan, penggantian dan perbaikan. Semua stop
valve dipasang pada tempat yang mudah untuk dicapai atau diperbaiki
11.3.2 Perpipaan dipasang sedemikian rupa sehingga setiap jalur distribusi dapat
diperbaiki tanpa mengganggu yang lainnya.
11.4 Pipa Pembawa Air Kotor
11.4.1 Termasuk didalamnya :
a. Pengadaan dan pemasangan pipa pembawa air kotor dari gedung
sampai dengan bangunan unit pengolahan air kotor (septictank dan
bidang resapan)
b. Pembuatan septictank dan bidang resapan untuk pembuangan air
kotor, lengkap dengan peralatan yang dibutuhkan seperti :
Man Hole
Pipa Vent
11.4.2 Pipa yang dipergunakan adalah dari PVC dan sambungan dilakukan
dengan sistem sambungan TS dan Solvent semen
14
11.4.3 Pemasangan pipa saluran dilakukan dengan memperhatikan faktor
kemiringan 2 % pada bagian-bagian di mana aliran terjadi sendirinya
(bukan dari tekanan pompa) dan sesuai dengan gambar rencana.
11.4.4 Pipa Pembuang Air hujan terbuat dari PVC Ø 4” dan dipasang pada
tempat-tempat yang telah ditentukan sesuai dengan yang tertera dalam
gambar.
PASAL 12
PEKERJAAN PENUTUPAN KEBOCORAN
JENDELA ALUMINIUM DAN DUCK LANTAI EMPAT
12.1 Lingkup Pekerjaan
12.1.1 Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan
dengan penutupan kebocoran Jendela Aluminium dan Duck Lantai empat
sesuai dengan spesifikasi. Bahan yang dipakai adalah Produk SIKA dan
Karet Aluminium. 12.1.2 Semua permukaan Duck Lantai empat dan celah antara dinding dan
jendela Aluminium kecuali kalau ditentukan lain dalam gambar.
12.2 Syarat-syarat
12.2.1 Pemborong harus memberikan jaminan tertulis kepada pemilik bahwa
semua pekerjaan Penutupan Kebocoran sesuai dengan spesifikasi dan
berhasil dengan sukses mengatasi Kebocoran.
12.2.2 Sebelum melakukan Penutupan Kebocoran, Lantai Duck dan celah antara
dinding dengan aluminium dipastikan telah selesai dibersihkan dari lumut,
jamur, debu dan minyak/oli.
12.2.3 Pembersihan dinding yang berhubungan dengan aluminium dilakukan
dengan mengerok, menyiram dengan soda api, mengikis dan mencuci
dengan air hingga bersih.
12.2.4 Bahan yang dipakai untuk mengatasi Kebocoran Duck adalah SikaTop
107 Seal, Bahan yang dipakai untuk mengatasi kebocoran antara dinding
dan aluminium adalah SikaBon AT-Metal dan bila perlu ditambahkan
Sika Foam Lex sedangkan bahan untuk mengatasi kebocoran pada kaca
adalah mengganti Karet Aluminium dengan yang Baru dan bermutu
tinggi.
12.2.5 Bahan/Produk yang digunakan dan didatangkan ke lapangan Harus dalam
keadaan tersegel rapi. Tidak dibenarkan Mendatangkan bahant yang
sudah terbuka segelnya. Bila Bahan yang didatangkan ke lapangan sudah
dalam keadaan terbuka segelnya maka akan ditolak penggunaannya.
12.3 Bahan-bahan
12.3.1 Bahan yang dipakai untuk mengatasi Kebocoran Duck adalah SikaTop
107 Seal. 12.3.2 Bahan yang dipakai untuk mengatasi kebocoran antara dinding dan
aluminium adalah SikaBon AT-Metal dan bila perlu ditambahkan Sika
Foam Lex.
15
12.3.3 Bahan untuk mengatasi kebocoran pada kaca adalah mengganti Karet
Aluminium dengan yang Baru dan bermutu tinggi.
12.4 Tata Kerja
12.4.1 Pemborong bertanggung jawab atas kesempurnaan hasil pekerjaan.
Pemborong harus mengatasi kebocoran ini sedemikian rupa sehingga
hasilnya baik dan sempurna. Walaupun pemborong harus melakukan
lebih dari 2 kali dalam melaksanakan pekerjaan ini tanpa adanya biaya
tambahan.
12.4.2 Sebelum memulai penmakaian Produk SIKA, Lantai Duck, Dinding dan
Aaluminium harus dikerok/dibersihkan dari Cat awal, Jamur dan dan
kotoran lainnya. Pembersihan ini dilakukan dengan memakai Soda Api
dan diakhiri dengan menyabun permukaan dinding luar
12.4.3 Jangan mulai memasang Bahan Sika bila keadaan masih kotor dan
pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengannya belum selesai.
12.4.4 Kusus pada pekerjaan mengatasi kebocoran antara dinding dan Kosen
Aluminium, Setelah SikaBon AT-Metal di injeksikan ke celah antara
dinding dan Kosen Aluminium, maka diakhiri dengan menggosokkan jari
tangan yang telah dilumuri sabun ke bahan SikaBon AT-Metal supaya
permukaannya rapi.
16
PASAL 13
PEKERJAAN LAIN-LAIN DAN FINISHING
13.1 Persiapan pekerjaan dibuat los kerja, gudang bahan dan kamar direksi dalam
bentuk darurat dan papan nama Pekerjaan.
13.2 Buku harian yang dipersiapkan oleh pemborong selalu siap dilapangan, setiap
hari diisi dan ditanda tangani oleh Pengawas dan Pemborong.
13.3 Guna untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, untuk kesempurnaan
pekerjaan, ternyata tidak disebut dalam uraian ini, maka bagian tersebut harus
dilaksanakan oleh pemborong.
13.4 Apabila ternyata tidak terdapat kesesuaian antara gambar dengan bestek, maka
diambil pada gambar detail. Apabila kurang jelas maka yang berlaku adalah
yang tercantum dalam bestek ini, terkecuali Pengawas memberi keputusan lain.
13.5 Untuk dokumentasi, pemborong diharuskan mengadakan opname photografi
sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali (sebelum dimulai, sedang dalam pelaksanaan
dan setelah selesai) pandangan yang sama 4 (empat) arah muka, belakang,
samping kiri dan samping kanan.
SABANG, 2012
KONSULTAN PERENCANA
CV. TESSA ENGINEERINGCONSULTAN
FIRDAUS
Wakil Direktur