Click here to load reader

sakip.sampangkab.go.idsakip.sampangkab.go.id/wp-content/uploads/2018/05/Bab-3.docx · Web viewBab 3. Akuntabilitas Kinerja. Pengukuran Kinerja. Akuntabilitas Kinerja diukur dengan

Embed Size (px)

Citation preview

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Tahun 2017

39

Bab 3

Akuntabilitas Kinerja

Pengukuran Kinerja

Akuntabilitas Kinerja diukur dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014. Formulir Capaian Indikator Kinerja Utama yang telah terisi, dilakukan verifikasi data internal guna menjaga keakuratan data tersebut. Sedangkan tanggung jawab pengumpulan data kinerja merupakan kewenangan masing-masing bidang di Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang. Adapun penanggung jawab data kinerja tiap-tiap Indikator Kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.1 Penanggung Jawab Indikator Kinerja Sasaran Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang

No

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

PJ

1

Menurunnya Angka Kematian Ibu

1.

Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 kelahiran hidup

Bidang Kesehatan Masyarakat

2

Menurunnya Angka Kematian Bayi

1.

Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup

3

Meningkatnya Status Gizi Masyarakat

1.

% Balita Gizi Buruk

4

Menurunnya Angka Kesakitan

1.

Angka Kesakitan PM dan PTM

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

- CNR Seluruh Kasus TB per 100.000 penduduk

- Prevalensi Kusta per 10.000 penduduk

- Incidence Rate DBD per 100.000 penduduk

- % Prevalensi Hipertensi

- % Prevalensi Diabetes Melitus

5

Meningkatnya Mutu Pelayanan Kesehatan

1.

% Puskesmas Terakreditasi

Bidang Pelayanan Kesehatan

2.

% Masyarakat yang menjadi Peserta JKN

3.

% IKM Pelayanan Kesehatan

Sekretariat

Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi instansi pemerintah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis.

Pengukuran kinerja meliputi perjanjian kinerja dan pengukuran indikator kinerja pada tiap-tiap sasaran dalam mewujudkan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang dengan cara membandingkan realisasi kinerja dengan target kinerja dari masing-masing indikator yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja, dan pengukuran kinerja dituangkan dalam formulir Pengukuran Kinerja.

Adapun cara menghitung capaian indikator kinerja dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1) Rumus 1 : Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus sebagai berikut:

Capaian Kinerja

=

Realisasi

x 100%

Rencana

2) Rumus 2 : Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin rendah, maka digunakan rumus sebagai berikut:

Capaian Kinerja

=

Rencana (Realisasi Rencana)

x 100%

Rencana

Sedangkan untuk melaksanakan penilaian capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, ditetapkan penilaian sebagai parameter keberhasilan atau kegagalan dari pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut:

85 Ke Atas

70 X < 85

55 X < 70

X < 55

:

:

:

:

Sangat Berhasil

Berhasil

Cukup Berhasil

Kurang Berhasil

Evaluasi dan Analisis Kinerja

A. Pencapaian Kinerja Tahun 2017

Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang tahun 2017, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Perubahan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Rincian tingkat capaian kinerja masingmasing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 3.2 Capaian Kinerja Sasaran Strategis Menurunnya Angka Kematian Ibu

Tujuan : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

2017

Realisasi

2017

% Capaian

Menurunnya Angka Kematian Ibu

Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 kelahiran hidup

82/100.000 kelahiran hidup

86,4/100.000 kelahiran hidup

94,01

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa sasaran strategis menurunnya angka kematian ibu kinerjanya mencapai 94,01% atau kategori SANGAT BERHASIL.

Untuk mencapai keberhasilan sasaran strategis ini didukung oleh Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak.

Tabel 3.3 Capaian Kinerja Sasaran Strategis Menurunnya Angka Kematian Bayi

Tujuan : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

2017

Realisasi

2017

% Capaian

Menurunnya Angka Kematian Bayi

Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup

10,91/1.000 kelahiran hidup

8,46/1.000 kelahiran hidup

128,96

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa capaian kinerja sasaran tersebut yaitu sebesar 128,96% atau kategori SANGAT BERHASIL. Keberhasilan kinerja sasaran strategis ini didukung oleh Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita.

Tabel 3.4 Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Status Gizi Masyarakat

Tujuan : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

2017

Realisasi

2017

% Capaian

Meningkatnya Status Gizi

% Balita Gizi Buruk

1,8%

1,2%

133,33

Sedangkan pada sasaran Status Gizi Masyarakat capaian kinerja sebesar 133,33% atau kategori SANGAT BERHASIL. Keberhasilan kinerja sasaran strategis tersebut didukung oleh Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

Tabel 3.5 Capaian Kinerja Menurunnya Angka Kesakitan

Tujuan : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

2017

Realisasi

2017

% Capaian

Menurunnya Angka Kesakitan

Angka Kesakitan PM dan PTM

1

CNR Seluruh Kasus TB per 100.000 penduduk

113/100.000 penduduk

116,38/100.000 penduduk

97,01

2

Prevalensi Kusta per 10.000 penduduk

3/10.000 penduduk

3,16/10.000 penduduk

94,94

3

Incidence Rate DBD per 100.000 penduduk

61/100.000 penduduk

16,18/100.000 penduduk

377,01

4

% Prevalensi Hipertensi

5%

2,64%

189,40

5

% Prevalensi Diabetes Melitus

0,30%

0,63%

47,62

Berdasarkan tabel 3.5 diketahui bahwa sasaran strategis Menurunnya Angka Kesakitan mempunyai 5 indikator kinerja. Meskipun ada capaian kinerja kurang berhasil yaitu pada indikator kinerja persentase prevalensi Diabetes Melitus, tetapi secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sebesar 161,19% atau kategori SANGAT BERHASIL. Keberhasilan kinerja sasaran tersebut didukung oleh Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular, Program Upaya Kesehatan, Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia dan Program Pengembangan Lingkungan Sehat.

Tabel 3.6 Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Mutu Pelayanan Kesehatan

Tujuan : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

2017

Realisasi

2017

% Capaian

Meningkatnya Mutu Pelayanan Kesehatan

1.

% Fasilitas kesehatan yang Terakreditasi

76,19%

76,19%

100

2.

% Masyarakat yang menjadi Peserta JKN

75%

71,99%

95,99

3.

% nilai SKM Pelayanan Kesehatan

80%

87,8%

109,75

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sasaran strategis Meningkatnya Mutu Pelayanan Kesehatan memiliki 2 indikator kinerja dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 101,91% atau kategori SANGAT BERHASIL. Keberhasilan kinerja sasaran strategis tersebut didukung oleh Program Kefarmasian, Alat dan Perbekalan Kesehatan, Program Pelayanan Kesehatan, Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya, Program Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata, Program Pemeliharaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru/ rumah sakit mata, program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan, Program Pengawasan Obat dan Makanan, Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan dan Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Program Peningkatan kapasitas Sumber daya aparatur, Program Peningkatan Pembangunan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan serta Program Pembinaan Lingkungan Sosial.

B. Pengukuran capaian kinerja dibandingkan dengan capaian kinerja tahun sebelumnya

Dalam melakukan pengukuran kinerja dapat dibandingkan dengan capaian yang telah dicapai tahun-tahun sebelumnya. Dengan melakukan perbandingan ini dapat diketahui seberapa banyak rata-rata peningkatan kinerja kita setiap tahunnya. Dengan demikian akan dapat diukur/ diketahui apakah capaian kinerja organisasi yang telah ditentukan dalam renstra dapat dicapai atau tidak diakhir periode renstra.

Pengukuran capaian kinerja tahun 2017 dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3.7 Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015-2017

Indikator Kinerja

2015

2016

2017

Realisasi

Realisasi

Target

1

Angka Kematian Ibu Melahirkan

82,20

84,51

82

2

Angka Kematian Bayi

9,45

11,95

10,91

3

Balita Gizi Buruk

6,07

6,3

1,8

4

Angka Kesakitan PM dan PTM

- CNR Seluruh Kasus TB

113,26

114,29

113

- Prevalensi Kusta

5

3,47

3

- Incidence Rate DBD

68

69,97

61

- Prevalensi Hipertensi

8,27

5,48

5

- Prevalensi Diabetes Melitus

0,34

0,33

0,3

5

Mutu pelayanan kesehatan

- Persentase Puskesmas Terakreditasi

33,33

47,62

76,19

Persentase Masyarakat yang menjadi Peserta JKN

65,00

73,00

75

Persentase nilai SKM Pelayanan Kesehatan

75

77

80

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kinerja untuk angka kematian ibu mengalami penurunan yaitu meningkat menjadi 86,4/10.000 penduduk, demikian juga dengan kinerja prevalensi diabetes melitus, capaian kinerjanya mengalami penurunan. Sedangkan untuk indikator yang lainnya sudah mengalami peningkatan kinerja.

C. Pengukuran capaian kinerja dibandingkan dengan target RPJMD

Dinas Kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Sampang, Dalam pelaksanaannya diharapkan menerapkan prinsip-prinsip efektif, efisien, transparan, akuntabel dan partisipatif dalam rangka pencapaian visi dan misi yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang 2013 - 2018. Pelaksanaan kegiatan baik dalam kerangka regulasi maupun kerangka anggaran harus memperhatikan keterpaduan dan sinkronisasi antar beberapa sumber APBD yang diterima SKPD Dinas Kesehatan.

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang 2013 - 2018 merupakan pedoman dan dasar dalam melaksanakan Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Sampang. Untuk itu perlu ditetapkan indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Kesehatan dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Tabel 3.8Tabel Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu padaTujuan dan Sasaran RPJMD

No

Indikator Kinerja

Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD

Target/ Realisasi Capaian Tiap Tahun

Kondisi kinerja pada akhir periode RPJMD

Reali

sasi 2013

Realisasi 2014

Realisasi 2015

Realisasi 2016

Realisasi 2017

1

Angka Kematian Ibu Melahirkan

97

110,63

106,28

82,20

84,51

86,4

79

2

Angka Kematian Bayi

55,11

12,52

12,22

9,45

11,95

8,46

9,87

3

Persentase Balita Gizi Buruk

5

5,7

4,3

6,07

6,3

1,2

4,6

4

Angka Kesakitan PM dan PTM

CNR Seluruh Kasus TB

108,48

100,09

109,04

113,26

114,29

116,38

111,5

Prevalensi Kusta

7,74

4,14

5,15

5

3,47

3,16

2,5

Incidence Rate DBD

34,61

56,04

22,48

68

69,97

16,18

53

Prevalensi Hipertensi

NA

NA

9,95

8,27

5,48

2,64

4

Prevalensi Diabetes Melitus

NA

NA

NA

0,34

0,33

0,63

0,25

5

Mutu Pelayanan Kesehatan

Persentase Fasilitas Kesehatan yang Terakreditasi

0

0

9,52

33,33

47,62

76,19

100

Persentase Masyarakat yang menjadi Peserta JKN

NA

NA

60,00

65,00

73,00

71,99

80,00

Persentase nilai SKM Pelayanan Kesehatan

70

72

74

75

77

87,8

82

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat adalah indikator AKI dan AKB yang masing masing pada awal periode RPJMD masih berada di angka 97/100.000 kelahiran hidup dan 55.11/1000 kelahiran hidup, dalam indikator ini RPJMD menargetkan mampu menurunkan angka AKI dan AKB pada masa akhir periode RPJMD menjadi 79/100.000 kelahiran hidup dan 9,87/1000 kelahiran hidup. Demikian juga untuk indokator balita gizi buruk, pada awal periode RPJMD menargetkan sebesar 5% dan menjadi 46,% pada akhir periode RPJMD.

Indikator lain yang merupakan isu strategis adalah penanganan terhadap angka kesakitan penyakit menular dan penyakit tidak menular yang dalam hal ini terdapat 6 indikator yaitu CNR seluruh kasus TB dari awal periode sebesar 108,48% menjadi 111,5% pada akhir periode RPJMD, prevalensi kusta target pada awal periode 7,74% dan target akhir periode 2,5%, insiden rate DBD target pada awal periode 34,61% dan target akhir periode 53%, prevalensi hypertensi target pada akhir periode 4%, prevalensi diabetes myelitus target pada akhir periode 0,25.

Untuk meningkatnya mutu pelayanan kesehatan indikator kinerja yang digunakan adalah puskesmas terakreditasi dan persentase masyarakat yang menjadi anggota JKN, pada akhir periode RPJMD ditergetkan 100%. Yang tidak kalah pentingnya IKM pelayanan kesehatan yang pada awal periode RPJMD ditargetkan 70% akan ditingkatkan sampai mencapai 82% pada masa akhir periode RPJMD. Dengan dukungan dana untuk meningkatkan peran serta masyarakat terhadap pembangunan bidang kesehatan diharapkan target target tersebut dapat terpenuhi.

D. Pengukuran Tingkat Efisiensi Sasaran Strategis Tahun Anggaran 2017

Pengukuran tingkat efisiensi merupakan selisih capaian realisasi anggaran dengan capaian kinerja pada sasaran strategis. Berikut ini tingkat efisiensi masing-masing sasaran strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang pada Tahun 2017.

Sasaran Strategis

Kinerja

Anggaran

Tingkat Efisiensi

Target

Realisasi

Capaian

Alokasi (Rp.)

Realisasi (Rp.)

Capaian

Menurunnya Angka Kematian Ibu

100

94,63

94,01

1.861.399.500

1.747.143.760

93,86

0,15

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sasaran Menurunnya Angka Kematian Ibu secara keuangan kinerjanya sudah efisien karena lebih tinggi realisasi capaian kinerja yng dihasilkan daripada realisasi keuangannya. Selisih antara hasil kinerja keuangan dengan rata-rata kinerja indikator yaitu sebesar 0,15%.

Sasaran Strategis

Kinerja

Anggaran

Tingkat Efisiensi

Target

Realisasi

Capaian

Alokasi (Rp.)

Realisasi (Rp.)

Capaian

Menurunnya Angka Kematian Bayi

100

120,35

128,96

139.510.000

135.721.360

97,28

31,68

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sasaran Menurunnya Angka Kematian Ibu secara keuangan kinerjanya sudah efisien karena lebih tinggi realisasi capaian kinerja yng dihasilkan daripada realisasi keuangannya. Selisih antara hasil kinerja keuangan dengan rata-rata kinerja indikator yaitu sebesar 31,68%.

Sasaran Strategis

Kinerja

Anggaran

Tingkat Efisiensi

Target

Realisasi

Capaian

Alokasi (Rp.)

Realisasi (Rp.)

Capaian

Meningkatnya Status Gizi

100

198,3

133,33

1.559.164.500

1.348.141.550

86,47

46,86

Sedangkan pada sasaran Meningkatnya Status Gizi secara keuangan sudah efisien karena lebih tinggi realisasi capaian kinerja yng dihasilkan daripada realisasi keuangannya. Selisih antara hasil kinerja keuangan dengan rata-rata kinerja indikator yaitu sebesar 355,20%.

Sasaran Strategis

Kinerja

Anggaran

Tingkat Efisiensi

Target

Realisasi

Capaian

Alokasi (Rp.)

Realisasi (Rp.)

Capaian

Menurunnya Angka Kesakitan

100

102,74

161,19

11.753.406.880

8.047.893.830

68,47

92,72

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sasaran Menurunnya Angka Kesakitan secara keuangan sudah efisien karena lebih tinggi realisasi capaian kinerja yng dihasilkan daripada realisasi keuangannya. Selisih antara hasil kinerja keuangan dengan rata-rata kinerja indikator yaitu sebesar 92,72%.

Sasaran Strategis

Kinerja

Anggaran

Tingkat Efisiensi

Target

Realisasi

Capaian

Alokasi (Rp.)

Realisasi (Rp.)

Capaian

Meningkatnya Mutu Pelayanan Kesehatan

100

99,34

97,99

189.243.142.271

154.979.090.016

81,89

16,10

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sasaran Meningkatnya Mutu Pelayanan Kesehatan secara keuangan kinerjanya terdapat efisiensi karena lebih rendah realisasi keuangannya daripada rata-rata capaian kinerja yang dihasilkan. Selisih antara hasil kinerja keuangan dengan rata-rata kinerja indikator yaitu sebesar 16,10%.

Akuntabilitas Keuangan

Berdasarkan DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Tahun 2017 yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sampang Tahun Anggaran 2017 dan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2017 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017, anggaran dan realisasi pelaksanaan DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang sebagai berikut:

Tabel 3.9 Anggaran dan Realisasi PAD Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Tahun 2017

No.

Uraian

Capaian Kinerja

Anggaran (Rp.)

Realisasi (Rp.)

%

1.

Pendapatan

110.546.484.228

104.121.307.632

94,19

a.

Retribusi Pelayanan Kesehatan

7.616.868.000

6.621.839.500

87,08

b.

Dana Kapitasi JKN Puskesmas

57.729.616.228

53.020.040.501

91,84

c.

Pendapatan BLUD

45.200.000.000

44.479.427.631

98,41

2.

Belanja

267.811.958.512

229.726.996.491

85,78

a.

Belanja Tidak Langsung

63.255.335.361

61.822.407.007

97,73

b.

Belanja Langsung

204.556.623.151

167.904.589.484

82,08

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pendapatan bidang kesehatan Kabupaten Sampang diperoleh dari sumber Dana Kapitasi JKN Puskesmas dan BLUD Rumah Sakit. Pendapatan Kapitasi JKN dimanfaatkan oleh Puskesmas sebagai belanja Jasa Pelayanan Medis dan Jasa Operasional Puskesmas melalui DPA Puskesmas masing-masing. Sedangkan pendapatan BLUD dibelanjakan oleh Rumah Sakit untuk kegiatan-kegiatan Rumah Sakit yang tidak dianggarkan melalui DAU serta untuk belanja pegawai Rumah Sakit termasuk untuk membayar gaji pegawai BLUD.

Pencapaian kinerja sasaran strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang didukung oleh Program dan Kegiatan yang telah direncanakan. Kelancaran pelaksanaan Program dan Kegiatan didukung oleh realisasi keuangan yang baik oleh masing-masing bidang dan seksi. Berikut ini realisasi keuangan Program dan Kegiatan di Dinas Kesehatan Kab. Sampang pada Tahun 2017.

Tabel 3.10 Realisasi Keuangan Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Kab. Sampang Tahun 2017

No

Program/Kegiatan

Anggaran (Rp)*

Realisasi (Rp)

%

1

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2.192.702.500

2.032.015.343

92,67

1

Penyediaan jasa surat menyurat

5.095.000

2.237.900

43,92

2

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

202.800.000

179.780.046

88,65

3

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

106.171.500

91.765.600

86,43

4

Penyediaan jasa kebersihan kantor

114.055.000

114.009.988

99,96

5

Penyediaan alat tulis kantor

119.484.000

119.483.300

100,00

6

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

113.395.000

112.587.150

99,29

7

Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor

122.000.000

121.948.793

99,96

8

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

10.400.000

6.962.500

66,95

9

Penyediaan bahan bacaan dan perundang undangan

7.200.000

5.575.000

77,43

10

Penyediaan makanan dan minuman

89.700.000

68.688.480

76,58

11

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

258.546.000

180.555.636

69,84

12

Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi/teknik perkantoran

1.017.600.000

1.007.171.200

98,98

13

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah

26.256.000

21.249.750

80,93

II

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1.596.876.500

1.475.118.394

92,38

14

Pengadaan meubelair

190.200.000

174.561.500

91,78

15

Pengadaan komputer

168.600.000

164.699.872

97,69

16

Pengadaan peralatan kantor

199.085.000

197.036.395

98,97

17

Pengadaan instalasi listrik, telepon dan air

15.490.000

15.447.670

99,73

No

Program/Kegiatan

Anggaran (Rp)*

Realisasi (Rp)

%

18

Pengadaan Perlengkapan Kantor

114.000.000

112.640.000

98,81

19

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

283.150.000

239.122.000

84,45

20

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

588.851.500

534.125.957

90,71

21

Pemeliharaan rutin / berkala peralatan dan perlengkapan kantor

37.500.000

37.485.000

99,96

III

Program Peningkatan kapasitas Sumber daya aparatur

22.400.000

17.850.000

79,69

22

Pendidikan dan pelatihan Formal

22.400.000

17.850.000

79,69

IV

Program Peningkatan Pembangunan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

55.190.000

37.321.646

67,62

23

Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar realisasi Kinerja OPD

18.750.000

8.074.250

43,06

24

Penyusunan laporan keuangan semesteran

3.000.000

-

-

25

Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

7.000.000

6.628.525

94,69

26

Penyusunan Renja RKA - OPD dan DPA - OPD

26.440.000

22.618.871

85,55

V

Program Kefarmasian, Alat dan perbekalan kesehatan

9.986.179.000

9.519.911.369

95,33

27

Pengadaan Obat dan perbekalan kesehatan

8.979.100.000

8.634.684.945

96,16

28

Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan

50.001.000

35.427.500

70,85

29

Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik essensial

908.278.000

814.453.464

89,67

30

Pengawasan mutu alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga

48.800.000

35.345.460

72,43

VI

Program Pelayanan Kesehatan

128.505.500.671

92.950.729.467

72,33

31

Peningkatan kesehatan primer

2.652.377.000

2.550.032.556

96,14

32

Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan puskesmas

7.616.868.000

5.681.852.218

74,60

33

Pelayanan jaminan kesehatan

4.055.797.000

4.046.727.206

99,78

34

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Sreseh

1.578.895.495

1.436.569.300

90,99

35

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Torjun

2.848.686.425

2.170.673.480

76,20

36

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Pangarengan

980.845.974

800.847.472

81,65

37

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Kamoning

2.665.019.014

2.441.643.325

91,62

No

Program/Kegiatan

Anggaran (Rp)*

Realisasi (Rp)

%

38

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Banyuanyar

3.354.904.064

2.713.343.561

80,88

39

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Camplong

2.688.575.985

2.490.273.428

92,62

40

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Tanjung

2.080.396.306

1.825.412.658

87,74

41

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Omben

3.492.974.689

2.998.027.820

85,83

42

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Jrengoan

1.808.238.699

1.433.582.437

79,28

43

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Kedungdung

3.072.791.507

2.613.775.819

85,06

44

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Banjar

6.477.964.384

4.927.438.548

76,06

45

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Jrengik

2.471.917.758

1.834.489.357

74,21

46

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Tambelangan

3.699.407.372

3.081.042.477

83,28

47

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Banyuates

2.101.771.495

1.910.805.449

90,91

48

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Bringkoning

1.887.052.919

1.663.472.685

88,15

49

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Robatal

3.666.225.711

3.284.884.999

89,60

50

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Karang Penang

5.768.065.312

4.600.856.783

79,76

51

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Ketapang

2.938.262.474

2.340.062.664

79,64

52

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Bunten Barat

1.894.945.850

1.703.630138

89,90

53

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Batulenger

1.527.120.948

1.367.956.047

89,58

54

Penyediaan biaya operasional kapitasi JKN puskesmas Tamberu Barat

725.553.847

671.410.334

92,54

55

Peningkatan pelayanan dan pendukung pelayanan BLUD Rumah Sakit

55.846.409.443

31.919.454.863

57,16

56

Peningkatan pelayanan kesehatan tradisional

39.287.000

31.637.350

80,53

57

Pelayanan penguburan jenasah

8.566.000

4.591.000

53,60

58

Pelayanan kesehatan rujukan

532.700.000

390.905.493

73,38

59

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

23.880.000

15.330.000

64,20

VII

Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

10.866.010.000

10.463.908.498

96,30

No

Program/Kegiatan

Anggaran (Rp)*

Realisasi (Rp)

%

60

Pembangunan puskesmas

3.962.900.000

3.813.168.850

96,22

61

Pembangunan puskesmas pembantu

568.490.000

550.055.000

96,76

62

Pembangunan polindes / poskesdes

5.335.740.000

5.128.826.648

96,12

63

Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas

199.540.000

197.090.000

98,77

64

Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu

799.340.000

774.768.000

96,93

VIII

Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumash sakit mata

21.300.580.000

20.979.058.562

98,49

65

Pembangunan rumah sakit

17.112.880.000

17.011.595.000

99,41

66

Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit

3.879.400.000

3.678.666.517

94,83

67

Penagdaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit ( dapur, ruang pasien, laundry, ruang tunggu dan lain-lain )

298.300.000

288.797.045

96,81

68

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

10.000.000

-

-

IX

Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

681.054.000

362.804.671

53,27

69

Pemeliharaan rutin/berkala instalasi pengolahn limbah rumah sakit

368.100.000

188.942.453

51,33

70

Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kesehatan rumah sakit

312.954.000

173.862.218

55,56

X

Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

412.854.000

362.501.195

87,80

71

Kemitraan peningkatan kualitas dokter dan paramedis

412.854.000

362.501.195

87,80

XI

Program Upaya kesehatan masayrakat

9.828.626.380

6.456.788.360

65,69

72

peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana

19.864.000

19.582.600

98,58

73

Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan

286.983.000

247.485.200

86,24

74

Fasilitasi Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK )

1.541.780.000

1.039.988.316

67,45

75

Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) Puskesmas Torjun

371.005.000

237.594.684

64,04

75

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Sreseh

371.005.000

237.594.684

64,04

76

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Torjun

391.922.000

246.377.921

62,86

77

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Pangarengan

299.085.000

127.553.296

42,65

No

Program/Kegiatan

Anggaran (Rp)*

Realisasi (Rp)

%

78

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Kamoning

422.829.900

282.512.202

66,81

79

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Banyuanyar

425.225.780

352.592.386

82,92

80

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Camplong

397.092.000

343.752.435

86,57

81

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Tanjung

338.626.000

217.104.194

64,11

82

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Omben

411.427.000

223.706.697

54,37

83

Bantuan Operasional Kesehatan BOK ) Puskesmas Jrengoan

350.748.900

261.453.610

74,54

84

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Kedungdung

374.391.000

186.666.866

49,86

85

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Banjar

396.311.900

155.303.753

39,19

86

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Jrengik

396.469.000

264.132.435

66,62

87

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Tambelangan

407.798.000

272.659.124

66,86

88

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Banyuates

395.101.000

228.419.593

57,81

89

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Bringkoning

359.105.000

241.261.352

67,18

90

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Robatal

411.916.000

304.176.180

73,84

91

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Kr. Penang

431.804.000

306.349.180

70,95

92

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Ketapang

385.828.000

273.770.734

70,96

93

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Bunten Barat

354.996.000

203.690.716

57,38

94

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Batulenger

341.300.900

255.567.197

74,88

95

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK ) Puskesmas Tamberu Barat

317.017.000

165.087.689

52,08

XII

Program Pengawasan obat dan makanan

30.055.000

29.903.966

99,50

96

Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya

30.055.000

29.903.966

99,50

XIII

Program Pencegahan dan penangglangan penyakit menular

1.452.137.500

1.156.178.296

79,62

97

Pencegahan dan pengendalian DBD

750.000.000

557.313.719

74,31

No

Program/Kegiatan

Anggaran (Rp)*

Realisasi (Rp)

%

98

Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

418.367.000

346.404.748

82,80

99

Pelayanan vaksinasi masyarakat

125.350.000

103.985.848

82,96

100

Peningkatan imunisasi

52.520.000

47.136.950

89,75

101

Peningkatan surveilance epidemonologi dan penanggulangan wabah

79.150.500

75.404.050

95,27

102

Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi ( KIE ) pencegahan dan pemberantasan penyakit

26.750.000

25.932.981

96,95

XIV

Program Pencegahan dan penangglangan penyakit tidak menular

156.184.000

141.802.240

90,79

103

Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi ( KIE ) pencegahan dan pemberantasan penyakit tidak menular

51.800.000

45.552.240

87,94

104

Penanganan penderita ganguan kesehatan jiwa

39.024.000

37.348.000

95,71

105

Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular

65.360.000

58.902.000

90,12

XV

Program perbaikan gizi masyarakat

1.559.164.500

1.353.976.550

86,84

106

Pemberian tambahan makanan dan vitamin

1.001.725.000

890.150.950

88,86

107

Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya

444.509.500

364.400.100

81,98

108

Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi

112.930.000

99.425.500

88,04

XVI

Program Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita

139.510.000

135.721.360

97,28

109

Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita

139.510.000

135.721.360

97,28

XVII

Program penongkatan pelayanan kesehatan lansia

117.368.000

95.618.600

81,47

110

Pelayanan kesehatan lansia

117.368.000

95.618.600

81,47

XVIII

Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

1.861.399.500

1.747.143.800

93,86

111

Pemantapan manajemen pelayanan kesehatan Ibu, Anak dan Kaspro

551.201.500

515.902.400

93,60

112

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pencapaian indikator program KIB dan Kaspro

1.310.198.000

1.231.241.400

93,97

XIX

Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

1.327.671.300

1.171.753.445

88,26

113

Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat

318.970.500

281.066.075

88,12

114

Peninmgkatan UKBM

1.008.700.800

890.687.370

88,30

No

Program/Kegiatan

Anggaran (Rp)*

Realisasi (Rp)

%

XX

Program pengembangan lingkungan sehat

199.091.000

188.465.431

94,66

115

Implementasi pengemabangan lingkungan sehat

95.000.000

90.585.000

95,35

116

Peneyelenggaraan penyehatan lingkungan

49.191.000

45.428.804

92,35

117

Pelayanan kesehatan kerja dan olah raga

54.900.000

52.451.627

95,54

XXI

Program Pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan

32.670.000

9.841.792

30,12

118

Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil produksi rumah tangga

32.670.000

9.841.792

30,12

XXII

Program standarisasi pelayanan kesehatan

2.218.299.300

1.312.937.621

59,19

119

Evaluasi dan pengembangan standart pelayanan kesehatan

976.543.500

451.824.837

46,27

120

Pembangunan dan pemuktahiran data dasar standart pelayan kesehatan

376.186.000

350.908.900

93,28

121

Pengembangan manajemen dan mutu pelayanan kesehatan

386.769.800

184.548.070

47,72

122

Bimbingan teknis pelayanan kesehatan

260.300.000

116.232.314

44,65

123

Peningkatan satandarisasi SDM kesehatan

218.500.000

209.423.500

95,85

XXIII

Program pembinaan lingkungan sosial

10.015.100.000

9.543.592.327

95,29

124

Penyediaan/pemeliharaan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terkena penyakit akibat dampak konsumsi rokok dan penyakit lainnya

10.015.100.000

9.543.592.327

95,29

JUMLAH DAU

204.556.623.151

161.544.942.933

78,97

*Anggaran Setelah Perubahan

Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk mendukung tercapainya kinerja sasaran strategis yang diharapkan telah dilaksanakan 23 Program dan 124 Kegiatan yang secara keuangan realisasinya rata-rata 78,97%.

Analisa Penyebab dan Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan uraian pencapaian kinerja dan akuntabilitas keuangan di atas dapat diketahui beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Pada sasaran strategis Menurunnya Angka Kematian Ibu masih dibawah target. Penyebabnya yaitu masih adanya persalinan oleh dukun dibeberapa wilayah Puskesmas, keterlambatan dalam melakukan rujukan ke FKTL serta masih minimnya sarana prasarana alat kesehatan yang ada di RSUD.

2. Pada sasaran strategis Menurunnya Angka Kesakitan terdapat indikator kinerja yang masih di bawah target yaitu CNR Seluruh Kasus TB (116,38/100.000 penduduk), Prevalensi kusta (3,16/10.000 penduduk) dan Prevalensi Diabetes Melitus (0,63%). Penyebabnya yaitu masih tingginya kejadian drop out di dalam pengobatan TB dan kusta serta rendahnya pengetahuan masyarakat tentang gaya hidup dan pola makan yang menjadi penyebab timbulnya DM.

3. Pada sasaran strategis Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan pada indikator kepesertaaan JKN maih kurang dari target (71,99%). Penyebabnya yaitu rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya adanya jaminan kesehatan selain itu juga kemiskinan menjadi penyebab ketidakmampuan masyarakat untuk membayar iuran JKN secara mandiri.

Untuk menyelesaikan permasalahan di atas Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang telah dan sedang melakukan upaya-upaya sebagai berikut:

1. Peningkatan peran aktif lintas sektor secara terpadu dalam program kesehatan untuk peka terhadap kondisi kesehatan lingkungannya dan aktif dalam ikut mendukung program kesehatan, seperti mendukung ibu bersalin ke tenaga kesehatan dan mendukung masyarakat pnderita TB dan kusta untuk berobat secara teratur.

2. Melengkapi kebutuhan sarana prasarana di RSUD khususnya sarana prasarana untuk pelayanan ibu bersalin dan bayi sebagai prioritas utama.

3. Perubahan pendekatan menjadi pendekatan keluarga melalui kunjungan rumah aktif oleh tenaga kesehatan khususnya bagi keluarga beresiko (keluarga yang memiliki lansia, bayi, balita, ibu hamil, dan penyakit kronis) serta mendorong keluarga untuk menjadi peserta jaminan kesehatan.

4. Pemberdayaan pasien TB dan kusta melalui paguyuban pasien TB dan kusta untuk mengurangi kejadian drop out proses pengobatan TB dan kusta.

5. Membentuk kelompok khusus resiko DM dan HT seperti paguyuban Gerontologi dalam rangka pemantauan kesehatan secara rutin/bberkala dengan resiko DM dan HT.

6. Update data masyarakat miskin setiap tahun untuk memilah kelompok masyarakat miskin sebagai PBI dalam kepesertaan JKN