Upload
asmalina-azizan
View
284
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fgbfgfg
Citation preview
Sakit dan Nyeri pada Tulang Punggung dan Lutut
Nur Asmalina Binti Azizan
102012511
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara, No 6, Jakarta 11510
________________________________________________________________
Skenario
Seorang perempuan berumur sekitar 55 tahun ingin sekali mengendong cucunya yang baru
berumur 5 tahun, namun ia tidak sanggup karena tulang punggung dan lututnya terasa lemah dan
ngilu. Dokter menyatakan bahwa ibu tersebut menderita osteoporosis.
Pendahuluan
Sistem muskuloskeletal yang ada pada tubuh kita dikenali sebagai sistem lokomotor. Sistem
lokomotor merupakan satu sistem organ yang memberikan hewan dan manusia keupayaan untuk
bergerak dengan menggunakan sistem otot dan tulang. Sistem ini terdiri daripada tulang (skele), otot
(muskulo), tulang rawan, ligamen, sendi dan lain-lain tisu penghubung yang menyokong dan
mengikat tisu dan organ bersama-sama.
Fungsi utama sistem muskuloskeletal adalah termasuk menyokong badan, membolehkan
gerakan, dan melindungi organ-organ penting. Bahagian rangka sistem berfungsi sebagai sistem
penyimpanan utama bagi kalsium dan fosforus dan mengandungi komponen kritikal sistem
hemotopoietik.1 Sistem ini juga melibatkan penggunaan ligamen dan tendon sebagai tisu penghubung.
Tulang memberikan kestabilan kepada badan untuk bergerak selain otot menyimpan tulang di
tempat dan juga memainkan peranan penting dalam pergerakan tulang. Selain itu, rawan menghalang
tulang dari menggosok langsung antara satu sama lain. Walaubagaimanapun, penyakit dan gangguan
boleh menjejaskan fungsi dan kebersanaan keseluruhan sistem. Penyakit-penyakit ini boleh menjadi
sukar untuk diobati karena ia melibatkan sistem muskulosketal yang tiada gantinya.
Perbahasan
1.Struktur tulang
a) makroskopik
Rangka manusia biasa yang normal terdiri daripada 206 tulang. Tulang yang membentuk
rangka dalam tubuh manusia digunakan untuk pergerakan, sokongan, perlindungan organ-organ dan
pengeluaran sel darah merah dan sel darah putih. Tulang manusia sebenarnya berbeda dari segi bentuk
dan saiz karena ia mengikut fungsi sesuatu tulang di bahagian masing-masing. Namun begitu, fungsi
keseluruhannya sama yaitu untuk pergerakan. Tulang boleh dikelaskan mengikut tulang yang panjang,
pendek, rata, bentuk tidak tetap dan bulat. Tulang pada bahgian extremitas inferior adalah coxae,
femur, fibula, tibia dan patella seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.
Gambar 1: tulang extremitas inferior
Tulang coxae terletak dibahgian pelvis yang menghubungkan os femur dan os
sacrum. Os coxae terdiri daripada 3 tulang yaitu os illium, os ischium dan os pubis seperti
yang ditunjuk di gambar 2. Os ilium adalah bagian dari os coxae terbesar di sebelah cranial
dimana terdapat bagian cranial acetabulum, yaitu lekukan sendi yang dalam pada aspek lateral
os coxae untuk bersendi dengan caput femoris.2 Os ischium membentuk bagian dorsokaudal
acetabulum dan os coxae. Os pubis membentuk bahgian ventral acetablum dan bahgian
ventromedial os coxae.2
Gambar 2: Os coxae
Femur seperti dalam gambar 3 adalah tulang yang terpanjang dan terkuat dalam tungkai
atas untuk menyokong berat tubuh ketika kita bergerak. Pada bahgian hujung yang dipanggil epiphisis
akan menghasilkan ikatan dengan tulang yang lain. Tulang femur pada kebiasaannya adalah kira-kira
satu perempat dari ketinggian tubuh dan ia adalah titik lampiran untuk beberapa otot berkuasa.3
Ujungproksimal femur terdiri dari sebuah caput femoris, collum femoris, dan duatrochanter. Ujung
distal femur berakhir menjadi dua condylus yaitu epicondylus lateral dan epicondylus medialis yang
berikatan dengan patella
.
Gambar 3: sisi anterior dan superior os femur
Patella yang juga dikenali sebagai penutup lutut adalah tebal. Bentuknya seperti segi tiga
dan berfungsi untuk menyambung tulang paha, menutup dan melindungi permukaan artikular yang
anterior sendi lutut. Ia adalah tulang terbesar sesamoid yang terdapat dalam tubuh manusia. Patella
terletak diantara os femur dan os tibia dengan os fibula seperti dalam gambar 1.
Tibia adalah tulang yang besar dan ia boleh menstabilkan kedudukan tubuh karena
kedudukannya di bahgian medial seperti dalam gambar 4. Kedua-dua tulang di kaki di bawah lutut
pada haiwan vertebra menghubungkan lutut dengan tulang buku lali. Ia bisa menyangka berat tubuh
badan seseorang. Selain itu, os fibula pula terletak di sebelah sisi lateral tibia. Kepalanya yang
berikatan dengan tibia hanya sedikit di bawah lateral condyle yang terletas di os tibia.2,3 Namun ia
tidak berkaitan dengan sendi pada bahgian lutut dan tidak menanggung beban berat badan.4 Corpus
tibia dan corpus fibula dihubungkan olehmembrane interossea cruris.
Gambar 4: anterior dan posterior os fibula dan os tibia
Tulang merupakan jaringan ikat yang kejur dan membentuk sebahagian besar kerangka
vertebra yang lebih tinggi. Tulang terbahagi kepada dua yaitu tulang spongiosa yang terdiri dari balok
tulang ataupun trabekula. Tulang spongiosa ini tidak teratur, bercabang membentuk anyaman serta
celah antara anyaman diisi sumsum tulang dan kedua adalah tulang kompak yang ternyata padat.
Setengah volume tulang terdiri dari mineral, terutama Calcium dan Phosphate membentuk crystaline
hydroxyapatite. Hidroksiapatite akan mengisi lubang-lubang di dalam serat collagen dan menyebar
sehingga membentuk tulang yang terklasifikasi secara sempurna.5 Tulang juga mempunyai tiga
komponen yaitu sel, serat dan zat antar sel.
b)Mikroskopik
1.Tulang
Terdapat 4 jenis sel pada tulang yang sedang berkembang:
a)Osteosit: Osteosit adalah sel tulang dewasa yang berkembang dari osteoblast dan berlokasi di lakuna
dalam matriks tulang. Osteosit menjalankan proses sitoplasmik di canaliculi, yang menembus matriks
tulang. Proses sitoplasmik dari satu osteosit melakukan kontak dengan osteosit tetangga dan dapat
berkomunikasi melalui sambungan celah (gap junctions). Karena matriks tulang kaku, maka tidak ada
kemungkinan untuk berdifusi kecuali melalui jaringan canaliculi.
b)Osteoklas: Osteoklas adalah yang terbesar dari sel-sel tulang (diameter 20-100mm) dan
multinuclear (dengan sampai 50 inti). Osteoklas terlibat dalam resorpsi tulang dan dapat ditemukan
pada permukaan tulang yang menghakis, seringkali dalam rongga yang dikenal sebagai lakuna
Howship's. Secara metabolisme adalah sangat aktif, memiliki sejumlah besar mitokondria) dan
mempunyai badan Golgi yang telah berkembang dengan baik. Osteosit mengeluarkan enzim fosfatase
yang terlibat dalam erosi matriks tulang. Osteoklas berasal dari monosit dan disertakan dalam sistem
fagosit mononuklear.
c) Osteoblas: Berkembang dari sel-sel osteoprogenitor. Osteoblast terlibat dalam pembentukan tulang
dan ditemukan di perbatasan tulang yang bertumbuh. Sel-sel biasanya oval, dengan inti eksentrik
besar, dan sitoplasma yang basophilic. Sel-sel ini sangat aktif dalam mensintesis dan mensekresi
komponen matriks tulang dan mempunyai retikulum endoplasma kasar (RER) yang telah berkembang
dengan baik, badan Golgi dan granul. Osteoblast kaya dalam enzim fosfatase alkali, yang memainkan
peran penting dalam pembentukan deposit mineral dalam matriks. Serat kolagen disintesis dan
disekresi oleh osteoblast.
d)Sel osteoprogenitor: Tulang, seperti jaringan ikat lainnya di embrio, berasal dari sel mesenkim.
Setelah lahir, ditemukan dalam periosteum dan endosteum. Sel-sel ini dapat membagi (mitosis) dan
berdiferensiasi menjadi sel-sel tulang (osteogenic potensial) dan sebagai hasilnya dikenal sebagai sel
osteoprogenitor.
2)Tulang Rawan
Tulang rawan berkembang dari sel-sel mesenkim, pada masa embrional tubuh terdiri dari
tulang rawan tetapi apabila meningkat dewasa, hanya beberapa tulang tubuh sahaja mempunyai tulang
rawan. Tulang rawan tersiri daripada beberapa komponen seperti sel-sel, serat sel dan substansi
dasar.Tulang rawan umumnya bersifat avaskular manakala tulang bersifat vaskular. Nutrien dan
metabolisme berdifusi melalui matriks seperti gel amorf yang bersifat basofil kerana mengandungi
proteoglikan. Ia tertanam dengan kolagen atau elastin jadi ia lebih kenyal, elastik serta tahan
regangan.7
Tulang rawan terbahagi kepada tiga yaitu tulang rawan hialin, elastin dan fibrokartilago atau
fibrosa. Tulang rawan hialin licin, bening dan hanya beberapa serat yang dapat dilihat. Ia terletak di
dindingtrakea dan tulang rawan costa. Tulang rawan elastin pula lebih kukuh dan berwarna
kuningserta terdapat sedikit kolagen dan banyak serat elastin. Tulang ini terletak di luar telinga dan
epiglotis.ia adalah modifikasi daripada tulang rawan hialin dan diliputi perikondrium.4 Tulang rawan
fibrokartilago mempunyai rantai kolagen yang berwarna merah terang. Ia terletak di diskus
intrevertebralis, simfisis pubis serta tempat melekatnya tulang dan tendo pada tulang. Tulang rawan
turgensen tidak mempunyai perikondrium, serat kolagen, mengelembung dan berjalan antara
kondrosit.6
2. Komposisi dan Metabolisme Tulang
Komposisi struktural tulang terdiri dari 2 material, yaitu: matriks ektraselular organik yang
mengandungi kolagen dan material anorganik terutamanya kalsium dan fosforus. Setengah volume
tulang terdiri dari mineral, terutama kalsium dan fosforus membentuk crystaline hydroxyapatite.
Hidroksiapatite akan mengisi lubang-lubang di dalam serat kolagen dan menyebar sehingga
membentuk tulang yang terklasifikasi secara sempurna.7 Osteoid melaksanakan proses mineralisasi
tulang tersebut.
Kalsium berperan sangat penting sejak awal mineralisasi. Kalsium memiliki afinitas terhadap
tetrasiklin sehingga labelisasi terasiklin dapat digunakan untuk menilai derajat mineralisasi dengan
menggunakan mikroskop fluoresensi. Total calcium tubuh adalah 1300gram, dan 99,9% nya berada di
dalam tulang berbentuk calcium ion dan sisanya terikat albumin dalam darah dan dalam bentuk garam
kompleks.5
a)Modeling dan Remodeling Tulang
Kemampuan tulang untuk beradaptasi terhadap tekanan mekanik terjadi karena adanya
pembentukan dan perombakan tulang yang terus menerus. Jika proses ini berlangsung di lokasi yang
berbeda, morfologi tulang akan berubah. Pembentukan tulang manusia dimulai pada saat masih janin
dan umumnya akan bertumbuh dan berkembang terus sampai umur 30 sampai 35 tahun. Hal inilah
yang dinamakan modeling.
Pada keseimbangan homeostatik resorbsi atau perombakan dan formasi atau pembentukan
seimbang. Dalam kasus tersebut tulang tua secara terus menerus digantikan oleh jaringan yang baru.
Hal ini memastikan integritas mekanik pada tulang dipertahankan tanpa mengubah morfologi global.
Hal ini yang disebut remodeling. Remodeling memerlukan waktu berbulan-bulan sampai bertahun –
tahun tergantung beratnya modifikasi tulang yang dibutuhkan, fungsi tulang, dan pada kasus yang
melibatkan tulang kompak dan fungsional pada tulang. Remodeling tulang osteoporosis adalah
sebagai akibat karena kehilangan densitas tulang oleh karena proses normal pertambahan usia pada
perubahan remodeling tulang yang dipengaruhi faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Perubahan ini
dikarenakan rendahnya puncak massa tulang yang dicapai.
3. Otot
a)Jenis otot
Otot terbagi kepada 3 yaitu otot skeletal, otot polos dan otot jantung. Jika dilihat dari
mikroskop, otot skeletal dan otot jantung kedua-duanya adalah mempunyai corak atau lurik manakala
otot polos tidak. Otot skeletal pula dikendalikan oleh saraf, manakala otot jantung dan otot polos tidak
dikendalikan oleh saraf. Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya
kontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi dalam
tubuh.
b)Mekanisme Kontraksi Otot
Jika otot berkontraksi, panjang filamen tebal atau filamen tipis tidak mengalami perubahan
tetapi daerah H dan pita I memendek. Jadi susunan filamen intergiditasi harus menyelip satu sama lain
saat otot berkontraksi. Jembatan-silang menghasilkan dan mempertahankan tegangan. Tegangan yang
timbul saat otot berkontraksi sebanding dengan filamen yang tumpang-tindih dan karena itu
sebanding dengan jumlah jembatan-silang. Setiap kepala jembatan-silang dihubungkan dengan
filamen tebal lewat segmen fibrosa fleksibel yang dapat ditekuk ke luar dari filamen tebal untuk
memberikan ruang antar-filamen.8
Gambar 5: struktur sarkomer
Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang relatif
dari filamen-filamen aktin dan myosin. Panjang filamen tebal atau filamen tipis tidak mengalami
perubahan tetapi daerah H dan pita I memendek. Selama kontraksi otot, filamen-filamen tipis aktin
terikat pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun filamen tersebut tidak bertambah banyak.
Namun, gerakan pergeseran itu mengakibatkan perubahan dalam penampilan sarkomer, yaitu
penghapusan sebagian atau seluruhnya daerah H seperti gambar 5.
Susunan filamen intergiditasi harus menyelip satu sama lain saat otot berkontraksi. Jembatan-
silang menghasilkan dan mempertahankan tegangan. Tegangan yang timbul saat otot berkontraksi
sebanding dengan filamen yang tumpang-tindih dan karena itu sebanding dengan jumlah jembatan-
silang. Setiap kepala jembatan-silang dihubungkan dengan filamen tebal lewat segmen fibrosa
fleksibel yang dapat ditekuk ke luar dari filamen tebal untuk memberikan ruang antar-filamen. Selain
itu filamen myosin letaknya menjadi sangat dekat dengan garis-garis Z dan pita-pita A serta lebar
sarkomer menjadi berkurang sehingga kontraksi terjadi. Kontraksi berlangsung oleh interaksi pada
pengikatan dan pelepasan bagian kepala globuler miosin dan filamen F-aktin untuk membentuk
komplek aktin-miosin. Interaksi tersebut perlu energi, secara tidak langsung dari hidrolisis ATP.4
Jika otot dirangsang berulang-ulang secara teratur dengan interval waktu yang cukup, otot
akan berelaksasi dengan sempurna diantara dua kontraksi. Namun jika jarak rangsang singkat, otot
tidak akan berelaksasi melainkan berkontraksi maksimum atau disebut tonus. Jika otot terus menerus
berkontraksi, kejadian ini disebut sebagai tetanus.5 Saat berkontraksi otot membutuh energidan
oksigen. Oksigen diberikan oleh darah sedangkan energi diperoleh dari penguraian ATP (Adenosis
Trifosfat) dan Kreatinfosfat. ATP terurai menjadi ADP (Adenin Difosfat) + energi. Selanjutnya, ADP
terurai menjadi AMP ( Adenin Monofosfat)+ energi.8 Kreatinfosfat terurai menjadi
kreatin+fosfat+energi. Energi-energi ini digunakan untuk kontraksi otot.
4.Osteoporosis
Osteoporosis adalah satu penyakit tulang yang ditandai dengan tulang menjadi rapuh dan
mudah fraktur akibat pengurangan densitas tulang. Ia dikenali sebagai silent disease karena segala
gejala dan tanda-tanda tidak ditunjukkan sehinggalah fraktur terjadi. Selalunya, penyakit osteoporosis
terjadi pada pergelangan tangan, tulang punggung, tulang lutut dan juga verterbra. Fraktur pada
verterbra akan menyebabkan pengurangan ketinggian, postur bongkok dan nyeri kronis.8 Normalnya
struktur tulang seperti sarang lebah, tetapi jika terjadi osteoporosis ruang antara sarang akan menjadi
poros dan renggang seperti gambar 6. Keadaan itu mencerminkan kekuatan tulang dan
kemampuannya untuk menampung berat tubuh semakin berkurang.
Gambar 6: keadaan tulang yang normal dan tulang yang mengalami osteoporosis.
a)Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah
-Jenis kelamin Kemungkinan terjadinya osteoporosis lebih berat kepada wanita berbanding lelaki
karena wanita lebih banyak dan cepat kehilangan jaringan tulang dan densitas tulang. Hal ini
disebabkan oleh manopause yang dialami oleh wanita. Sekitar 80% persen penderita penyakit
osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi
(amenorrhea).8 Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan risiko terkena
osteoporosis.
-Umur Semakin tua seseorang itu, semakin bertambah risiko menghidap penyakit osteoporosis
karena tulang semakin tipis dan lemah seiring bertambahnya usia.
-Ukuran kerangka tubuh Tulang yang kecil dan nipis pada tubuh wanita berisiko besar.
-Etnik Perempuan ras Kaukasian dan Asia memiliki risiko lebih besar
-Riwayat keluarga Fraktur dapat disebabkan karena faktor hereditas. Seseorang yang
keluarganya memiliki riwayat fraktur, sering memiliki kecenderungan densitas tulang yang rendah
sebagai risiko terkena fraktur.
b) Faktor Risoko yang Dapat Diubah
- Sex hormon Periode menstruasi abnormal (amenorrhea), kadar estrogen rendah (menopause),
kadar testosteron rendah pada pria, keadaan itu semua dapat menyebabkan osteoporosis
- Anorexia nervosa Ditandai dengan irrasional berat badan terhadap tinggi badan. Kelainan cara
makan ini meningkatlan risiko osteoporosis
-Asupan kalsium dan vitamin D Kekurang konsumsi Kalsium seperti susu ataupun produk susu
dan vitamin D akan menyebabkan risiko osteoporosis bertambah. Kalsium diperlukankan sepanjang
hidup. Kebutuhan Kalsium meningkat pada masa kanak-kanan, kehamilan dan masa menyusui.
Perempuan postmenopause dan pria tua juga perlu asupan kalsium tinggi.
- Obat-obatan Pemakaian jangka panjang glucocorticoid dan beberapa golongan anticonvulsan
dapat memicu kehilangan densitas tulang dan fraktur
- Pola gaya hidup
- Merokok cigarette Cigarette buruk untuk tulang sama buruknya seperti terhadap jantung dan
paru-paru.
KESIMPULAN
Tulang memiliki kapasitas yang sangat baik untuk perbaikan dan regenerasi. Apabila berlaku
kecederaan pada tulang, tulang dapat menjalankan remodelling dan rekonstruksi. Matriks tulang
terdiri daripada bahan organik dan anorganik. Remodeling membuatkan tulang mampu menampung
perubahan struktural internal sesuai dengan berbagai tegangan yang dikenakan. Kontraksi otot
membolehkan pergerakan dapat berlaku. Kalsium dan vitamin D amat diperlukan bagi kedua- dua
tulang dan otot. Vitamin D diperlukan untuk penyerapan kalsium, manakala kalsium berperanan
penting untuk kontraksi otot dan kalsifikasi tulang, sekaligus membantu dalam penyembuhan tulang.
DAFTAR PUSAKA
1. Lauralee S. Human physiology from cells to system. 7th edition. Canada: Brooks/Cole
Cengage Learning; 2010. 257-78.
2. Netter FH. Atlas of human anatomy. 3rd edition. United States: Icon Learning Systems;
2004.p.498-503.
3. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern untuk perawat. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2003.h.90-4.
4. Anthony LM. Junquiera’s basic histology text & atlas. 12th edition. Singapore: Mc Graw
Hill; 2010.
5. Watskin J. Structures and Function of Muskeletal System. 2nd edition. United States; Human
Kinetics: 2010
6. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Harper’s illustrated biochemistry. 26th
edition. United States: Mc Graw Hill; 2003.p.556-79.
7. Muscle movement. Diunduh dari http://www.brianmac.co.uk pada 20 Maret 2013
8. Rebecca FS. Simple guide: osteoporosis. Indonesia: Penerbit Erlangga; 2007.