Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    1/24

    Sarkofagus dibuat pada zaman megalitikum dimana masyarakat mulai membangun bangunan

    atau monument yang terbuat dari batu. Istilah Sarkofagus adalah suatu tempat untuk

    menyimpan jenazah. Sarkofagus umumnya dibuat dari batu. Kata sarkofaus berasal dari

    bahasa Yunani (sarx, daging) dan (phagein,memakan), dengan demikiansarkofagus bermakna memakan daging.

    Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu. Bentuknya

    menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup. Dari Sarkofagus yang ditemukan

    umumnya di dalamnya terdapat mayat dan bekal kubur berupa periuk, kapak persegi,

    perhiasan dan benda-benda dari perunggu serta besi.

    Arca adalah patung yang dibuat dengan tujuan utama sebagai media keagamaan, yaitu sarana

    dalam memuja tuhan atau dewa-dewinya.

    Dolmen adalah meja batu tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek

    moyang.

    Kuburan batu (waruga) merupakan makam leleuhur orang Minahasa.

    Menhir adalah batu tunggal (monolith) yang berasal dari periode Neolitikum (6000/4000 SM-

    2000 SM) yang berdiri tegak di atas tanah.

    unden berundak adalah salah satu hasil budaya Indonesia pada zaman megalitik

    (megalitikum) atau zaman batu besar. Punden berundak merupakan bangunan yang tersusun

    bertingkat dan berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang. Punden

    Berundak pada zaman megalitik selalu bertingkat tiga yang mempunyai makna tersendiri.

    Tingkat pertama melambangkan kehidupan saat masih dikandungan ibu, tingkat kedua

    melambangkan kehidupan didunia dan tingkat ketiga melambangkan kehidupan setelah

    meninggal.

    Sebagai budaya asli buatan nenek moyang Indonesia, punden berundak tetap dipertahankan

    keberadaanya oleh nenek moyang kita. Meskipun saat agama Hindu-Budha datang membawa

    paham ke-Tuhanan yang berbeda, punden berundak masih tetap digunakan dalam

    pembangunan tempat ibadah berupa candi seperti Candi Borobudur. Hal inilah yang membuat

    candi-candi di Indonesia memilki ciri khas yang unik.

    Belum Ada Nama

    Mar 9, 2014

    http://www.google.co.id/tanya/user?userid=03985911970378974434&tab=wtmtoovwhttp://www.google.co.id/tanya/user?userid=03985911970378974434&tab=wtmtoovwhttp://www.google.co.id/tanya/user?userid=03985911970378974434&http://www.google.co.id/tanya/user?userid=03985911970378974434&tab=wtmtoovw
  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    2/24

    0

    Sarkofagus adalah peti

    atau tempat penyimpanan mayat pemimpin kelompok yang telah meninggal. Bentuknya

    seperti lesung, terbuat dari batu. Mayat pemimpin mereka dimasukkan ke dalam sarkofagus

    dengan tujuan berikut.

    a. untuk menghambat pembusukan karena kecintaan mereka pada pemimpinnya; danb.untuk mencegah penggalian, terutama oleh binatang-binatang buas, dan banyak di temukan

    di Bali.

    A rca adalah patung yang terbuat dari batu besar berbentuk hewan atau manusia yang

    melambangkan nenek moyang, di temukan di Pasembahan dan Lembah Beda (Sulawesi

    Tengah)

    Kubur Batu adalah merupakan kuburan para leluhur orang Minahasa.

    Menhir adalah tugu Batu yang sengaja dibuat untuk mengenang jasa para pemimpin

    kelompok mereka yang telah meninggal. Menhir biasanya disimpan atau di tancapkan di ataspusara?kuburannya. Menhir ada yang sudah di haluskan dan ada pula yang masih kasar.

    Menhir banyak di temukan di Sumatera Selatan dan Bondowoso (Jawa Timur).

    unden berundak adalah salah satu hasil budaya Indonesia pada zaman megalitik

    (megalitikum) atau zaman batu besar. Punden berundak merupakan bangunan yang tersusun

    bertingkat dan berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang. Punden

    Berundak pada zaman megalitik selalu bertingkat tiga yanjavascript:void(0)g mempunyai

    makna tersendiri. Tingkat pertama melambangkan kehidupan saat masih dikandungan ibu,

    tingkat kedua melambangkan kehidupan didunia dan tingkat ketiga melambangkan kehidupan

    setelah meninggal.

    Sebagai budaya asli buatan nenek moyang Indonesia, punden berundak tetap dipertahankan

    keberadaanya oleh nenek moyang kita. Meskipun saat agama Hindu-Budha datang membawa

    paham ke-Tuhanan yang berbeda, punden berundak masih tetap digunakan dalam

    pembangunan tempat ibadah berupa candi seperti Candi Borobudur. Hal inilah yang membuat

    candi-candi di Indonesia memilki ciri khas yang unik.

    untungshop.comJan 6, 2013

    -3

    Sarkofagus adalah suatu tempat untuk menyimpan jenazah. Sarkofagus umumnya dibuat dari

    batu.

    Arca adalah patung yang dibuat dengan tujuan utama sebagai media keagamaan, yaitu sarana

    dalam memuja tuhan atau dewa-dewinya.

    Dolmen adalah meja batu tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek

    moyang.

    Kuburan batu (waruga) merupakan makam leleuhur orang Minahasa.

    http://www.google.co.id/tanya/user?userid=06415793357750299126&tab=wtmtoovwhttp://www.google.co.id/tanya/user?userid=06415793357750299126&tab=wtmtoovwhttp://www.google.co.id/tanya/user?userid=06415793357750299126&http://www.google.co.id/tanya/user?userid=06415793357750299126&tab=wtmtoovw
  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    3/24

    Menhir adalah batu tunggal (monolith) yang berasal dari periode Neolitikum (6000/4000 SM-

    2000 SM) yang berdiri tegak di atas tanah.

    unden berundak adalah salah satu hasil budaya Indonesia pada zaman megalitik

    (megalitikum) atau zaman batu besar. Punden berundak merupakan bangunan yang tersusunbertingkat dan berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang. Punden

    Berundak pada zaman megalitik selalu bertingkat tiga yang mempunyai makna tersendiri.

    Tingkat pertama melambangkan kehidupan saat masih dikandungan ibu, tingkat kedua

    melambangkan kehidupan didunia dan tingkat ketiga melambangkan kehidupan setelah

    meninggal.

    Sebagai budaya asli buatan nenek moyang Indonesia, punden berundak tetap dipertahankan

    keberadaanya oleh nenek moyang kita. Meskipun saat agama Hindu-Budha datang membawa

    paham ke-Tuhanan yang berbeda, punden berundak masih tetap digunakan dalam

    pembangunan tempat ibadah berupa candi seperti Candi Borobudur. Hal inilah yang membuat

    candi-candi di Indonesia memilki ciri khas yang unik.\

  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    4/24

    1.Punden berundakatau teras berundakadalah strukturtata ruangbangunan yang berupa

    terasatau trap berganda yang mengarah pada satu titik dengan tiap teras semakin tinggi

    posisinya. Struktur ini kerap ditemukan pada situs kepurbakalaandiNusantara,sehingga

    dianggap sebagai salah satu ciri kebudayaan asli Nusantara.

    Struktur dasar punden berundak ditemukan pada situs-situs purbakala dari periode

    kebudayaanMegalit-Neolitikumpra-Hindu-Buddha masyarakatAustronesia,meskipun

    ternyata juga dipakai pada bangunan-bangunan dari periode selanjutnya, bahkan sampai

    periode Islam masuk di Nusantara. Persebarannya tercatat di kawasan Nusantara sampai

    Polinesia[1],meskipun di kawasan Polinesia tidak selalu berupa undakan, dalam struktur yang

    dikenal sebagaimaraeolehorang Maori.Masuknya agama-agama dari luar sempat

    melunturkan praktik pembuatan punden berundak pada beberapa tempat di Nusantara, tetapi

    terdapat petunjuk adanya adopsi unsur asli ini pada bangunan-bangunan dari periode sejarah

    berikutnya, seperti terlihat padaCandi Borobudur

    [2]

    ,Candi Ceto,dan KompleksPemakamanRaja-raja MataramdiImogiri.

    Kata "punden" (ataupundian) berasal daribahasa Jawa.Katapepundenyang berarti "objek-

    objek pemujaan" mirip pengertiannya dengan konsep kabuyutanpada masyarakat Sunda.

    Dalam punden berundak, konsep dasar yang dipegang adalah para leluhur atau pihak yang

    dipuja berada pada tempat-tempat tinggi (biasanya puncakgunung). Istilahpunden berundak

    menegaskan fungsi pemujaan/penghormatan atas leluhur, tidak semata struktur dasar tata

    ruangnya.

    Rujukan

    2.Sarkofagusadalah suatu tempat untuk menyimpanjenazah.Sarkofagus umumnya dibuatdari batu. Kata "sarkofaus" berasal daribahasa Yunani(sarx, "daging") dan

    (phagein,"memakan"), dengan demikian sarkofagus bermakna "memakan daging".

    Sarkofagus sering disimpan di atas tanah oleh karena itu sarkofagus seringkali diukir, dihias

    dan dibuat dengan teliti. Beberapa dibuat untuk dapat berdiri sendiri, sebagai bagian dari

    sebuahmakamatau beberapa makam sementara beberapa yang lain dimaksudkan untuk

    disimpan diruang bawah tanah.DiMesir kuno,sarkofagus merupakan lapisan perlindungan

    bagimumikeluarga kerajaan dan kadang-kadang dipahat denganalabaster

    Sarkofagus - kadang-kadang dari logam ataubatu kapurjuga digunakan oleh orangRomawi

    kunosampai datangnya agamaKristenyang mengharuskan mayat untuk dikubur di dalam

    tanah.[1]

    Di Indonesia, tradisi membuat sarkofagus dari batu dikenal dalamtradisi megalitikpernah

    atau masih hidup, seperti diTapanuli,Sumba,Minahasa(dikenal sebagaiwaruga), serta di

    Jawa.

    3.Mula-mulaSuku Minahasajika mengubur orang meninggal sebelum ditanam terlebih duludibungkus dengan daun woka (sejenis janur). Lambat laun, terjadi perubahan dalam kebiasaanmenggunakandaunwoka. Kebiasaan dibungkus daun ini berubah dengan mengganti wadah

    http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_ruanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Tata_ruanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Tata_ruanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teras&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teras&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Purbakala&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Purbakala&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Megalithttp://id.wikipedia.org/wiki/Megalithttp://id.wikipedia.org/wiki/Neolitikumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Neolitikumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Neolitikumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Austronesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Austronesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Austronesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Polinesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Polinesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Polinesiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Marae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Marae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Marae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Maorihttp://id.wikipedia.org/wiki/Maorihttp://id.wikipedia.org/wiki/Maorihttp://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Borobudurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Borobudurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Borobudurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Borobudurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Cetohttp://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Cetohttp://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Cetohttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemakaman_Imogirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemakaman_Imogirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemakaman_Imogirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemakaman_Imogirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Imogirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Imogirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Imogirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gununghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gununghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gununghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jenazahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jenazahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jenazahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Makamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Makamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Makamhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ruang_bawah_tanah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ruang_bawah_tanah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ruang_bawah_tanah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mesir_kunohttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesir_kunohttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesir_kunohttp://id.wikipedia.org/wiki/Mumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mumihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alabaster&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alabaster&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alabaster&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_kapurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batu_kapurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batu_kapurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Romawi_kunohttp://id.wikipedia.org/wiki/Romawi_kunohttp://id.wikipedia.org/wiki/Romawi_kunohttp://id.wikipedia.org/wiki/Romawi_kunohttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarkofagus#cite_note-columbia-1http://id.wikipedia.org/wiki/Sarkofagus#cite_note-columbia-1http://id.wikipedia.org/wiki/Sarkofagus#cite_note-columbia-1http://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi_megalitikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi_megalitikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi_megalitikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tapanulihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tapanulihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tapanulihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumbahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumbahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumbahttp://id.wikipedia.org/wiki/Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Warugahttp://id.wikipedia.org/wiki/Warugahttp://id.wikipedia.org/wiki/Warugahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Warugahttp://id.wikipedia.org/wiki/Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumbahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tapanulihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi_megalitikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarkofagus#cite_note-columbia-1http://id.wikipedia.org/wiki/Kristenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Romawi_kunohttp://id.wikipedia.org/wiki/Romawi_kunohttp://id.wikipedia.org/wiki/Batu_kapurhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alabaster&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesir_kunohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ruang_bawah_tanah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Makamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jenazahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gununghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Imogirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemakaman_Imogirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemakaman_Imogirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Cetohttp://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Borobudurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Borobudurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Maorihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Marae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Polinesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Polinesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Austronesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Neolitikumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Megalithttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Purbakala&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teras&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_ruang
  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    5/24

    ronggapohonkayuatau nibung kemudian orang meninggal dimasukkan ke dalam rongga

    pohonlalu ditanam dalam tanah. Baru sekitar abad IX Suku Minahasa mulai menggunakan

    waruga. Orang yang telah meninggal diletakkan pada posisi menghadap keutaradan

    didudukkan dengantumitkaki menempel padapantatdankepalamenciumlutut.Tujuan

    dihadapkan ke bagian Utara yang menandakan bahwa nenek moyang Suku Minahasa berasal

    dari bagian Utara. Sekitar tahun1860mulai ada larangan dari Pemerintah Belandamenguburkan orang meninggal dalam waruga.

    Kemudian pada tahun1870,Suku Minahasa mulai membuat peti mati sebagai pengganti

    waruga, karena waktu itu mulai berjangkit berbagaipenyakit,di antaranya penyakittipusdan

    kolera.Dikhawatirkan, si meninggal menularkanbibit penyakittipus dan kolera melalui celah

    yang terdapat di antara badan waruga dan cungkup waruga. Bersamaan dengan itu pula,

    agamaKristenmengharuskan mayat dikubur di dalamtanahmulai menyebar diMinahasa.

    Waruga yang memiliki ukiran danreliefumumnya terdapat diTonsea.Ukiran dan relief

    tersebut menggambarkan berapa jasad yang tersimpan di waruga yang bersangkutan sekaligus

    menggambarkan mata pencarian atau pekerjaan orang tersebut semasa hidup.

    Di Minahasa bagian utara, pada awalnya waruga-waruga yang ada sekitar 370 buah tersebut,

    tersebar pada hampir semua desa di Minahasa Utara yang akhirnya dikumpulkan ke beberapa

    tempat seperti kelurahanRap-Rapsekitar 15 buah, kelurahanAirmadidi Bawah211 buah dan

    desaSawangan144 buah. Kini lokasi waruga-waruga di tempat-tempat tersebut menjadi salah

    satu tujuanwisatasejarah diSulawesi Utara.

    Tempat ini pun telah dicalonkan untuk menjadi salah satuSitus Warisan Dunia UNESCO

    sejak tahun 1995

    4.Arcaadalahpatungyang dibuat dengan tujuan utama sebagai media keagamaan, yaitusarana dalam memujatuhanataudewa-dewinya.Arca berbeda dengan patung pada umumnya,yang merupakan hasilseniyang dimaksudkan sebagai sebuah keindahan. Oleh karena itu,

    membuat sebuah arca tidaklah sesederhana membuat sebuah patung.

    Kini di dalam dunia keagamaanIndonesiadikenal tiga macam arca, yakni arca peninggalan

    agamaHindu,arca peninggalan agamaBudha,dan arca agamaKristen(terutamaKatolik).

    5.Menhiradalah batu tunggal, biasanya berukuran besar, yang ditatah seperlunya sehingga

    berbentuk tugu dan biasanya diletakkan berdiri tegak di atas tanah[1].Istilah menhirdiambil

    daribahasa Keltik,dari kata men(batu)dan hir(panjang)[1].

    Menhir biasanya didirikan secara tunggal atau berkelompok sejajar di atas tanah[1]

    ,namun

    pada beberapa tradisi juga ada yang diletakkan terlentang di tanah. Menhir, bersama-sama

    dengandolmendansarkofagus,adalahmegalit.Sebagai salah satu penciri utamabudaya

    megalitik,pembuatan menhir telah dikenal sejak periodeNeolitikum(mulai 6000 Sebelum

    Masehi). Beberapa menhir memiliki pahatan pada permukaannya sehingga membentuk figur

    tertentu atau menampilkan pola-pola hiasan. Menhir semacam ini dikenal sebagai menhir

    arca(statue menhir). Pada kebanyakan kebudayaan, tradisi pembuatan menhir telah berlalu,

    diganti dengan pembuatan bangunan; namun demikian di beberapa tempat, terutama di

    Nusantara,tradisi ini masih dilakukan hingga abad ke-20.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pohonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pohonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kayuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kayuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kayuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pohonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pohonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumithttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumithttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumithttp://id.wikipedia.org/wiki/Pantathttp://id.wikipedia.org/wiki/Pantathttp://id.wikipedia.org/wiki/Pantathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lututhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lututhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lututhttp://id.wikipedia.org/wiki/1860http://id.wikipedia.org/wiki/1860http://id.wikipedia.org/wiki/1860http://id.wikipedia.org/wiki/1870http://id.wikipedia.org/wiki/1870http://id.wikipedia.org/wiki/1870http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Tipushttp://id.wikipedia.org/wiki/Tipushttp://id.wikipedia.org/wiki/Tipushttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolerahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolerahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bibit_penyakit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bibit_penyakit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bibit_penyakit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kristenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Reliefhttp://id.wikipedia.org/wiki/Reliefhttp://id.wikipedia.org/wiki/Reliefhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tonseahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tonseahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tonseahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rap-Rap,_Airmadidi,_Minahasa_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rap-Rap,_Airmadidi,_Minahasa_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rap-Rap,_Airmadidi,_Minahasa_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Airmadidi_Bawah,_Airmadidi,_Minahasa_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Airmadidi_Bawah,_Airmadidi,_Minahasa_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Airmadidi_Bawah,_Airmadidi,_Minahasa_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sawangan,_Airmadidi,_Minahasa_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sawangan,_Airmadidi,_Minahasa_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sawangan,_Airmadidi,_Minahasa_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Wisatahttp://id.wikipedia.org/wiki/Wisatahttp://id.wikipedia.org/wiki/Wisatahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Warisan_Dunia_UNESCOhttp://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Warisan_Dunia_UNESCOhttp://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Warisan_Dunia_UNESCOhttp://id.wikipedia.org/wiki/Patunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Patunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Patunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dewa-dewihttp://id.wikipedia.org/wiki/Dewa-dewihttp://id.wikipedia.org/wiki/Dewa-dewihttp://id.wikipedia.org/wiki/Senihttp://id.wikipedia.org/wiki/Senihttp://id.wikipedia.org/wiki/Senihttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hinduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hinduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hinduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Budhahttp://id.wikipedia.org/wiki/Budhahttp://id.wikipedia.org/wiki/Budhahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Katolikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Katolikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Katolikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Menhir#cite_note-satu-1http://id.wikipedia.org/wiki/Menhir#cite_note-satu-1http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Keltikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Keltikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Keltikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Menhir#cite_note-satu-1http://id.wikipedia.org/wiki/Menhir#cite_note-satu-1http://id.wikipedia.org/wiki/Menhir#cite_note-satu-1http://id.wikipedia.org/wiki/Menhir#cite_note-satu-1http://id.wikipedia.org/wiki/Menhir#cite_note-satu-1http://id.wikipedia.org/wiki/Dolmenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dolmenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dolmenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarkofagushttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarkofagushttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarkofagushttp://id.wikipedia.org/wiki/Megalithttp://id.wikipedia.org/wiki/Megalithttp://id.wikipedia.org/wiki/Megalithttp://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi_megalitikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi_megalitikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi_megalitikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi_megalitikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Neolitikumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Neolitikumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Neolitikumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Neolitikumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi_megalitikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi_megalitikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Megalithttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarkofagushttp://id.wikipedia.org/wiki/Dolmenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Menhir#cite_note-satu-1http://id.wikipedia.org/wiki/Menhir#cite_note-satu-1http://id.wikipedia.org/wiki/Batuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Keltikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Menhir#cite_note-satu-1http://id.wikipedia.org/wiki/Katolikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Budhahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hinduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senihttp://id.wikipedia.org/wiki/Dewa-dewihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Patunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Warisan_Dunia_UNESCOhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Wisatahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sawangan,_Airmadidi,_Minahasa_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Airmadidi_Bawah,_Airmadidi,_Minahasa_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rap-Rap,_Airmadidi,_Minahasa_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tonseahttp://id.wikipedia.org/wiki/Reliefhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bibit_penyakit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kolerahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tipushttp://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/wiki/1870http://id.wikipedia.org/wiki/1860http://id.wikipedia.org/wiki/Lututhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pantathttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumithttp://id.wikipedia.org/wiki/Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pohonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kayuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pohon
  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    6/24

    Lokasi penemuan menhir tercatat diEropa,Timur Tengah,Afrika Barat,India,Korea,serta

    Nusantara.Paraarkeologmelihat bahwa menhir digunakan untuk tujuan religius dan memiliki

    makna simbolis sebagai sarana penyembahan arwahnenek moyang[1].

    6Dolmenadalah meja batu tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek

    moyang. Di bawah dolmen biasanya sering ditemukan kubur batu. Dolmen yang merupakantempat pemujaan misalnya ditemukan di Telagamukmin, Sumberjaya, Lampung Barat.

    Dolmen yang mempunyai panjang 325 cm, lebar 145 cm, tinggi 115 cm ini disangga oleh

    beberapa batu besar dan kecil. Hasil penggalian tidak menunjukkan adanya sisa-sisa

    penguburan. Benda-benda yang ditemukan di antaranya adalah manik-manik dan gerabah.

    pada umumnya dolmen banyak ditemukan di Jawa Timur dan Sumatera Selatan Dolmen

    merupakan hasil kebudayaan megalitikum, dimana pada zaman megalit bangunannya selalu

    berdasarkan kepercayaan akan adanya hubungan antara yang hidup dan yang mati terhadap

    kesejahtraan masyarakat dan kesuburan tanaman. Domen ini merupakan sebuah media atau

    peralatan yang dipergunakan untuk mengadakan upacara pemujaan terhadap roh nenek

    moyang.

    Dolmen adalah sebuah meja yang terbuat dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan

    saji-sajian untuk pemujaan. Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat,

    agar mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki mejanya diperbanyak

    sampai mayat tertutup rapat oleh batu. Hal ini menunjukan kalau masyarakat pada masa itu

    meyakini akan adanya sebuah hubungan antara yang sudah meninggal dengan yang masih

    hidup, mereka percaya bahwa apabila terjadi hubungan yang baik akan menghasilkan

    keharmonisan dan keselarasan bagi kedua belah pihak.

    Menurut pengamatan Hoop, dolmen dolmen yang paling baik terdapat di Batucawang. Papan

    batunya yang berukuran 3 x 3 meter dengan tebal 7 cm, terletak di atas empat buah batu

    penunjang. Salah satu dolmen yang digali di Tegurwangi diduga berisi tulang-tulang manusia.

    Tetapi benda-benda lain yang dianggap sebagai bekal kubur tidak ditemukan. Selain dolmen,

    di daerah ini banyak ditemukan patung-patung batu, yang diduga merupakan patung nenek

    moyang. Di antara dolmen-dolmen tersebut terdapat juga dolmen yang papan batunya

    ditunjang oleh enam batu tegak. Tradisi setempat menyatakan bahwa tempat ini merupakan

    pusat kegiatan upacara pemujaan nenek moyang dan tempat tempat untuk penguburan. Di

    daerah ini ditemukan pula domen bersama-sama menhir. Temuan dolmen-dolmen lainnya

    terdapat di Pamatang dan pulau Panggung, dan di kedua tempat pula ditemukan patung batu.

    Daerah temuan lain ialah Nanding, Tanjungara, Pajarbulan (di sini dolmen ditemukan

    bersama-sama dengan lesung batu), Gunungmegang, Tanjungsakti, Pagerdewa, Lampung

    Barat dan Sumbawa. Dolmen diperkirakan mulai dikenal dalam masyarakat Indonesia padazaman bercocok tanam.

    Dolmen ini ternyata tidak hanya ditemukan di Indonesia, namun Dolmen telah ditemukan di

    Eropa, Asia, dan Afrika, terutama di sepanjang pesisir pantai. Mereka berasal dari periode

    Neolithikum awal, sekitar 10.000 tahun sebelum Masehi.

    Kepercayaan Masyarakat masa bercocok tanam memiliki ciri khas yang sesuai dengan

    perkembangan penemuan-penemuan barunya. Nilai-nilai hidup semakin berkembang dan

    manusia pada waktu itu tidak lagi menggantungkan hidupnya pada alam, tetapi sudah

    menguasai alam lingkungan sekitarnya dan aktif membuat perubahan-perubahan.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Timur_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Timur_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Timur_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Indiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Koreahttp://id.wikipedia.org/wiki/Koreahttp://id.wikipedia.org/wiki/Koreahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Arkeologhttp://id.wikipedia.org/wiki/Arkeologhttp://id.wikipedia.org/wiki/Arkeologhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nenek_moyanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Nenek_moyanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Nenek_moyanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Nenek_moyanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Nenek_moyanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Nenek_moyanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Arkeologhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Koreahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Timur_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropa
  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    7/24

    Sebagai masyarakat petani, penduduk sudah dapat memproduksi makanan sehari-hari. Salah

    satu segi yang menonjol dalam masyarakat adalah sikap terhadap kehidupan yang sudah mati.

    Kepercayaan bahwa roh seseorang tidak lenyap pada saat orang meninggal, sangat

    memperngaruhi kehidupan manusia. Roh dianggap mempunyai kehidupan di alamnya

    tersendiri sesudah orang meninggal.

    Dolmen-dolmen yang masih dapat disaksikan sampai sekarang mempunyai bentuk-bentuk

    luar biasa besarnya sehingga kadang-kasdang sulit dibayangkan bagaimana batu besar dan

    dengan berat berton-ton itu dapat diangkut. Pengangkutan batu sampai setinggi dua meter

    lebih tentu mempunyai teknik tersendiri di dalam cara pengangkutannya. Besar tiang-tiang

    penyangga biasanya disesuaikan dengan besar batu datarnya. Semakin besar batu datar maka

    semakin besar pula tiang penyangganya.

    Tradisi megalitik di pulau Sumba merupakan hal yang menarik. Tidak hanya bentuk-

    bentuknya yang sangat besar yang mempunyai berat berton-ton tetapi keunikan ini tampak

    sekali pada pelaksanaan pendiriannya maupun pada upacara-upacara yang dilaksanakan

    dalam pendirian bangunan tersebut. Dalam usaha pencarian batu, dalam pengangkutan batumaupun dalam upacara memasukkan mayat di dalam dolmen semuanya itu merupakan

    kegiatan yang menjadi satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Peristiwa-peristiwa itu

    mengandung nilai historis arkeologis yang sangat tinggi.

    Artikel bertopikarkeologiini adalah sebuahrintisan.Anda dap

    http://id.wikipedia.org/wiki/Arkeologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Arkeologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Arkeologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Rintisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Rintisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Rintisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Bildhuggarkonst,_Sfinx,_Nordisk_familjebok.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Rintisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Arkeologi
  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    8/24

    KATA PENGANTAR

    Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kelimpahan

    rahmat dan karuniaNya sehingga saya bisa menyelesaikan sebuah karya tulis berjudul Roket

    Air.

    Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk menambah nilai mata pelajaran fisika

    serta menerapkan teori fisika.Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya saya dengan ketulusan hati mengucapkan

    terima kasih kepada Ibu Luky guru Mata Pelajaran Fisika kelas XII IPA yang telah

    membimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis ini. Saya juga berterima kasih kepada

    semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan

    karya tulis ini.

    Dalam penyusunan karya tulis ini, saya menyadari pengetahuan dan pengalaman saya masih

    sangat terbatas. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari

    berbagai pihak agar karya tulis ini lebih baik dan bermanfaaat.

    Akhir kata, saya ucapkan terima kasih dan sekian.

    Ngunut, November 2012Penulis

    DEVITASARI R.S.A

    NIS 6904

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN i

    KATA PENGANTAR ii

    DAFTAR ISI iii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG PENULISAN 1

    B. TUJUAN PENULISAN 1

    C. MANFAAT PENULISAN 1

    D. RUMUSAN PERMASALAHAN 2

    BAB II ISI

    A. PENGERTIAN ROKET AIR 3

    B. CARA MEMBUAT ROKET AIR 3C. CARA KERJA ROKET AIR 6

    D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ROKET AIR 7

    BAB III PENUTUPA. KESIMPULAN 10

    B. KRITIK DAN SARAN 10

    DAFTAR PUSTAKA 11

    BAB

    I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    9/24

    Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang telah kita pelajari sejak duduk pada tingkat

    Sekolah Dasar (SD). Di dalamnya memuat banyak teori yang telah diaplikasikan dalam

    kehidupan sehari-hari. Tentunya, dalam berkehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari

    teori fisika. Misalnya hukum gravitasi pada peristiwa jatuhnya buah apel dari pohonnya.

    Selain itu, dalam ilmu pengetahuan juga memanfaatkan fisika, seperti pembuatan pesawat

    ulang-alik, roket, pesawat terbang, balon udara dan masih banyak lagi.Nah, untuk mengetahui salah satu penerapan teori fisika, dalam karya tulis ini akan disajikan

    mengenai roket air dengan judul ROKET AIR.

    B. TUJUAN PENULISAN

    - Mengetahui apa itu roket air dan cara membuatnya

    - Mengetahui cara kerja roket air

    C. MANFAAT PENULISAN

    - Dapat mengetahui cara membuat roket air- Dapat mengetahui cara kerja roket air

    D. RUMUSAN PERMASALAHAN

    1. Apakah itu roket air ?

    2. Bagaimana cara membuat roket air ?

    3. Bagaimana cara kerja roket air ?

    4. Faktor apa saja yang ikut menentukan keberhasilan roket air ?

    BAB

    II

    ISI

    A. PENGERTIAN DAN TEORI ROKET AIR

    Roket air disebut juga water rocket merupakan sebuah benda yang bisa terbang dengan

    memanfaatkan air dan udara. Roket air mulai populer di Indonesia sekitar tahun 2005/2006.

    Roket air sering dilombakan baik pada tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Pesertaperlombaan kebanyakan pelajar baik yang duduk di bangku sekolah menengah bahkan

    mahasiswa.

    Teori fisika yang menjelaskan bagaimana roket air bisa terbang adalah hukum III Newton.Hukum III Newton mengatakan bahwa Jika benda A memberikan gaya pada benda B (Gaya

    Aksi/Faksi), maka benda B akan memberikan gaya pada benda A (Gaya Reaksi/Freaksi).

    Kedua gaya ini memiliki besar yang sama tetapi arahnya berlawanan.

    B. CARA MEMBUAT ROKET AIR

    ALAT DAN BAHAN :

    a. 2 botol bekas air mineral lebih baik yang bersoda karena lebih kuat.

    b. Pipa Paralon inch 2 meter.

    c. Lembaran polycarbonat (dipakai untuk atap atap kanopi)

    d. 7-10 cable teast.e. 3 penutup pipa paralon ( Dop tanpa ulir) ukuran inc.

  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    10/24

    f. Pentil ( air intake) sepeda motor.

    g. Lembaran fiber atau kertas tebal (bc ivory)

    h. Sambungan pipa berbentuk T.

    i. Kerikil atau kelereng.

    j. Sambungan pipa paralon 1 inc.

    k. Gunting, lem paralon, lakban bening, lakban hitam, cutter, dan double tape. Cara Membuat Roket Air :

    a. Ambil satu botol kemudian potong bagian bawahnya. Masukan alas botol yang belum

    dipotong ke dalam botol yang sudah berlubang dan rekatkan dengan lakban bening.

    b. Buatlah sayap menggunakan lembaran polycarbonate dengan bentuk sesuai selera dan

    ukurannya sama. Bisa bentuk segitiga siku-siku , bujur sangkar, atau setengah bulan sabit.

    Kemudian rekatkan pada ujung botol yang tidak dipotong menggunakan lakban bening.

    c. Buatlah bagian nosecone menggunakan fiber. Caranya buatlah lingkaran dengan diameter

    yang diinginkan. Tergantung dari ujung botol lancip atau tumpul. Apabila ujung botol

    semakin lancip maka diameter lingkarannya harus semakin lebih lebar. Kemudian buatlah

    bentuk kerucut. Rekatkan sisinya menggunakan doubletape. Masukan pemberat ke dalam

    kerucut dan rekatkan di ujung kerucut dengan double tape agar posisinya tetap saat meluncur.Kemudian satukan nosecone dengan botol mengunakan lakbanbening.

    Cara Membuat Peluncur (Launcher) :

    a. Potong pipa paralon inch menjadi 3 bagian dan rangkailah membentuk huruf T,

    kemudian satukan dengan sambungan pipa, dan Bagian kepala rangkaian huruf T diberi Dop

    yang nantinya berfungsi sebagai alas. Dan ujung yang berlawanan disambung dengan pipa

    yang sama ukurannya tapi tanpa menggunakan sambungan pipa. Agar bagian sambungan

    tersebut terlihat menggelembung. Fungsinya untuk menahan roket saat akan diluncurkan.

    rekatkan sambungan-sambungan tersebut menggunakan lem paralon.

    b. Susun cable teast mengelilingi sambungan pipa yang menggelembung dan rekatkan dengan

    lakban hitam supaya lebih kuat. Masukan sambungan pipa ukuran 1 inch sehingga posisi

    cable teast berada di dalam sambungan tersebut. fungsi dari cable teast dan sambungan ini

    adalah sebagai penahan agar roket tidak terlepas sebelum mencapai tekanan yang maksimal.

    c. Ujung pipa bagian badan huruf T diberi Dop yang telah di pasang pentil (air intake sepeda

    motor). Kemudian diberi lem paralon. Fungsinya adalah untuk menghubungkan peluncur

    denga pompa.

    d. Usahakan di setiap sambungan jangan sampai ada lubang supaya udara tidak dapat keluar

    ataupun masuk.

    C. CARA KERJA ROKET AIR1. Dimasukkan air (fluida cair) secukupnya ke dalam badan roket air melalui mulut botol

    (Untuk gaya dorong maksimum, volume air sepertiga volume botol). Air digunakan sebagai

    medium pendorong roket air (massa jenis air lebih besar dari pada massa jenis udara).Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis:

    FA = . g . h

    Semakin besar massa jenisnya () maka semakin besar gaya dorong roket (FA). Na

    2. Katup roket air dipasang dengan badan roket air. Katup Roket air memiliki luas penampang

    yang jauh lebih kecil dibandingkan mulut botol,

    Sesuai dengan Hukum Pascal :

    Semakin kecil luas penampang (A1), semakin besar gaya dorong yang

    dihasilkannya (F2).

  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    11/24

    3. Setelah itu lekatkan dua buah paku yang sudah di ikatkan benang nilon sepanjang 2-3 meter

    tadi kebibir botol sehingga melekat pada katup.

    4. Tusukkan pentil kedalam katup, sampai melewati katup tersebut.

    5. Luruskan kedua benang yang berhadapan tadi sesuai arah paku.

    6. Sudut peluncuran roket diatur sedemikian rupa (Untuk menempuh jarak terjauh digunakan

    sudut 450 terhadap garis horizontal).Sesuai dengan rumus Gerak Vertikal Ke atas lintasan parabola

    7. Dilakukan pemompaan, pemompaan bertujuan untuk memampatkan volume, volume

    berbanding terbalik dengan tekanan. Semakin kecil volum semakin besar tekanan. (Semakin

    besar frekuensi pemompaan atau semakin banyak dipompa, semakin jauh jarak yang

    ditempuh roket, namun pemompaan yang berlebihan dapat merusak pompa itu sendiri dan

    juga merusak roket).

    Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis:

    PF

    (P berbanding lurus dengan F)

    Semakin besar tekanan, gaya dorongnya juga akan semakin besar.

    8. Pada saat pemompaan dirasa cukup, dan paku pada luas penampang katup ditarik dengan

    benang. sehingga katup akan terdorong keluar, dan roket air dapat mengangkasa ke udara.

    D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ROKET AIR

    1. Wings (sayap)

    Ukuran wings yang bagus adalah yang tidak terlalu lebar atau tidak terlalu sempit, karena

    dapat berpengaruh pada kestabilan roket saat meluncur. Makin lebar sayap maka makin lebar

    pula luas penampang roket. Makin lebar luas penampang roket, makin mudah bagi roket

    untuk mengalirkan udara tetapi juga makian besar hambatan yang diterima roket. Bahannya

    bisa dari polycarbonate (dipakai untuk pintu kanopi), fiber atau bisa juga menggunakan

    sterofoam. Tetapi apabila kita menggunakan sterofoam, bisa cepat rusak karena tidak kuat.

    Jumlah sayap dapat tiga atau empat buah tetapi yang bagus adalah tiga buah. Apabila roket

    meluncur di udara berbelok atau berputar-putar seperti baling-baling, mungkin terjadi

    kesalahan pada jumlah sayap, bentuk dan ukuran yang tidak sama, sehingga akan

    menyebabkan roket jatuh sebelum mencapai jarak yang maksimal. Fungsi dari wings adalah

    sebagai pengarah aliran udara dari ujung roket menuju belakang. Selain itu juga, sebagai

    penyeimbang ketika roket meluncur di udara agar tetap stabil.2. Body ( Botol)

    Body roket terdiri dari satu atau dua botol air minum bekas baik yang bersoda maupun air

    minum biasa. Tetapi botol yang bagus di gunakan untuk membuat roket adalah botol bersodaukuran besar (1 liter). Alasannya karena mampu menampung lebih banyak udara dan air serta

    mempunyai tekanan yang lebih kuat, sehingga roket akan meluncur lebih jauh. Dalam

    pembuatan roket seringnya ruang kompresi digunakan sebagai body roket pula. Alur pada

    permukaan botol juga berpengaruh pada hambatan angin yang diterima roket.

    3. Nose cone

    Nose cone adalah bagian paling ujung dari roket. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari

    bentuk kerucut, kerucut tumpul, sampai yang tidak mempunyai nose cone (hanya ujung botol

    saja). Bentuk Nose cone yang bagus adalah bentuk kerucut, karena lebih mudah membelah

    udara saat roket meluncur. Bahan untuk membuat nose cone hendaknya lebih lunak dari pada

    bahan untuk membuat wings supaya lebih mudah untuk dibentuk, seperti bahan fiber.

    Sebelum nose cone dipasang pada botol, masukkan pemberat ke dalamnya. Pemberatnya bisa

  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    12/24

    dari kerikil atau yang lainya, kemudian rekatkan pada ujung kerucut. Tujuannya adalah

    supaya apabila roket mendarat maka bagian nose cone berada di bawah.

    4. Volume Air

    Bahan bakar dari roket air adalah air. Volume air dalam botol yang paling ideal adalah 1/3

    volume botol. Apabila volumenya terlalu banyak maka akan membutuhkan waktu

    pemompaan yang lama dan roket biasanya menjadi tidak stabil. Sebaliknya jika volumenyakurang dari 1/3 maka roket akan meluncur sebelum waktunya sehingga jarak tempuh roket

    kurang maksimal.

    5. Cara Memompa

    Pompa yang digunakan adalah pompa sepeda yang memiliki tekanan udara yang kuat. Teknik

    memompa diawali dengan pelan-pelan kemudian cepat, hingga botol terlepas dari

    peluncurnya. Apabila proses memompa berhenti dan botol belum terlepas atau tidak segera

    diluncurkan maka udara dalam botol akan habis, sehingga roket tidak dapat meluncur secara

    maksimal.

    6. Sudut Peluncuran

    Sudut peluncuran yang mampu membuat roket mencapai jarak maksimal adalah 450. Apabila

    sudutnya lebih dari itu maka roket akan meluncur ke atas dan jarak yang di tempuh jadikurang maksimal. Begitu juga sebaliknya apabila sudutnya kurang dari itu, roket akan jatuh

    dalam jarak yang masih lumayan dekat.

    BAB

    III

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Roket air adalah roket yang berbahan bakar atau lebih tepatnya berbahan pendorong air dan

    udara bertekanan. Seperti kita ketahui bersama bahwa udara dalam suatu ruangan akan

    menekan ke segala arah dan akan mengalir menuju tekanan yang lebih rendah. Dengan dasar

    tersebut jika suatu botol diisi dengan udara dengan tekanan tertentu maka udara dalam botol

    akan menekan ke segala arah dan jika botol dilubangi pada suatu titik maka udara akan keluar

    dari lubang tersebut dan akan menyebabkan gaya yang berlawanan arah dari keluarnya udara.

    Roket bekerja karena ada aksi dan reaksi (hukum Newton ketiga). Perubahan momentum pada

    lubang pengeluaran sama dengan perubahan momentum yang dialami roket, jadi air dan udara

    yang keluar dari dalam botol menyebabkan botol terdorong berlawanan arah dari keluarnya

    air dan udara.B. KRITIK DAN SARAN

    Seharusnya dalam pembelajaran fisika di sekolah harus diadakan praktikum khususnya

    pembuatan roket air ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    - Google.com

    - Wikipedia.com

    gan, nih contoh model roket air bikinan gue sendiri :)

  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    13/24

    http://4.bp.blogspot.com/-7ko1lAwwiNE/UTmtcCWb6QI/AAAAAAAAAKs/qf3uhZ-tbbw/s1600/Foto021.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-iyEVa59w8II/UTmtSmBeL9I/AAAAAAAAAKk/1w1R2zpFa_I/s1600/Foto019.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-7ko1lAwwiNE/UTmtcCWb6QI/AAAAAAAAAKs/qf3uhZ-tbbw/s1600/Foto021.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-iyEVa59w8II/UTmtSmBeL9I/AAAAAAAAAKk/1w1R2zpFa_I/s1600/Foto019.jpg
  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    14/24

    makasih :)semoga bermanfaat, materi di atasdari berbagai sumber loh :o

    . Membuat roket air sangatlah mudah. Dalam desain roket air yang dijelaskan berikut ini, ada

    3

    bagian penting yang perlu diketahui:

    Roket botol, terbuat dari

    1. botol minuman bekas berukuran besar,

    2. sebuah pemberat (misalnya bola tenis),3. kertas penutup, dan

    4. karton untuk sirip roket.

    Sistem peluncur, terdiri atas

    1. pipa paralon kecil yang diameter totalnya sedikit lebih kecil dari mulut botol (sehingga

    muat jika dimasukkan ke dalam mulut roket botol, kalo gak salah sih ukurannya

    inch), ambil panjang pipa kira-kira 50 cm,2. kabel tis (kira-kira 10 buah), gunakan yang panjangnya sekitar 15 cm,

    http://3.bp.blogspot.com/-krok4qMS78c/UTmtrDQAGFI/AAAAAAAAAK8/pjEOt9aac7c/s1600/Foto018.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-7iSpBstuB4o/UTmtga4pTKI/AAAAAAAAAK0/dwM-pBku-FA/s1600/Foto020.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-krok4qMS78c/UTmtrDQAGFI/AAAAAAAAAK8/pjEOt9aac7c/s1600/Foto018.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-7iSpBstuB4o/UTmtga4pTKI/AAAAAAAAAK0/dwM-pBku-FA/s1600/Foto020.jpg
  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    15/24

    3. pipa paralon yang berukuran sedikit lebih besar dari mulut roket botol bagian luar

    (sekitar 1 inch) dengan panjang 10 cm, diberi tali rafia,

    4. tutup botol yang dimodifikasi, dan

    5. karet ban yang dimodifikasi (masalah modifikasi ini liat aja gambarnya biar jelas).

    Dudukan roket, terdiri atas

    1. lembaran kayu berukuran kira-kira 1 cm x 10 cm x 60 cm sebanyak 2 buah,

    2. engsel (1 buah aja),

    3. pipa paralon yang ukurannya sama dengan sistem peluncur (kira-kira inch),

    panjangnya 70 cm, kemudian gunakan pipa penyambung (pasangan drat dalam dan

    luar) agar dudukan ini bisa disambung dengan sistem peluncur, dan

    4. pentil ban bekas yang ditempatkan pada tutup botol yang dimodifikasi, (tutup

    botolnya sendiri disambungkan dengan pipa dudukan).

    Oke, sekarang langsung saja ke cara pembuatannya.

    Rasanya tidak ada yang bisa menjelaskan lebih baik selain gambar-gambar yang berkaitan

    dengan

    masing-masing sistem di atas.

    ROKET BOTOL (susunlah bahan-bahan yang diminta di atas hingga jadi seperti gambar

    berikut)

    SISTEM PELUNCUR

    Nah, ini yang agak sulit untuk dijelaskan karena memang cara membuatnya pun cukup rumit.

    Ambillah tutup botol yang akan dimodifikasi, lubangi bagian tengahnya dengan

    menggunakan

    http://4.bp.blogspot.com/-sR_7tta_qbg/UZP5bqjqOiI/AAAAAAAAAMY/bnTtnDiXT8A/s1600/sd.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-xnFjDlANT20/UZP4sQZu9_I/AAAAAAAAAMI/4Njh3M5eOus/s1600/asd.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-sR_7tta_qbg/UZP5bqjqOiI/AAAAAAAAAMY/bnTtnDiXT8A/s1600/sd.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-xnFjDlANT20/UZP4sQZu9_I/AAAAAAAAAMI/4Njh3M5eOus/s1600/asd.png
  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    16/24

    bor kira-kira lubang tersebut berdiameter 22 mm.

    Setelah dilubangi, tutup botol tersebut diberi karet ban bekas yang diatur menjadi seperti

    cincin

    (lihat gambar atas-kanan).

    Lalu, tutup botol hasil modikasi, pipa paralon, dan cincin karet ban diatur hingga sepertigambar

    di bawah seandainya akan dimasukkan ke dalam mulut roket botol.

    Dengan sistem seperti gambar tersebut, air yang diisikan pada roket botol tidak akan tumpah.

    Selanjutnya, kabel tis berguna untuk menahan roket botol agar tidak segera meluncur ketika

    diberi

    tekanan, dan pipa paralon yang lebih besar (1 inch) beserta tali rafianya akan menjadi

    semacam

    pemantik untuk proses peluncuran. Perhatikan gambar.

    Cukup jelas bukan? Biar lebih jelas lagi, berikut adalah gambar asli dari sistem peluncur ini.

    http://3.bp.blogspot.com/-01OllFRsd6g/UZP65RnjPqI/AAAAAAAAAMw/63Ji1lIs1Ww/s1600/zdf.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-utAPXY7-Wv4/UZP6X7DiwGI/AAAAAAAAAMo/j-eBCqcdp2s/s1600/fzs.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-osMeGZTm71c/UZP56XAw0LI/AAAAAAAAAMg/_-gJLp7E9X0/s1600/fa.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-01OllFRsd6g/UZP65RnjPqI/AAAAAAAAAMw/63Ji1lIs1Ww/s1600/zdf.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-utAPXY7-Wv4/UZP6X7DiwGI/AAAAAAAAAMo/j-eBCqcdp2s/s1600/fzs.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-osMeGZTm71c/UZP56XAw0LI/AAAAAAAAAMg/_-gJLp7E9X0/s1600/fa.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-01OllFRsd6g/UZP65RnjPqI/AAAAAAAAAMw/63Ji1lIs1Ww/s1600/zdf.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-utAPXY7-Wv4/UZP6X7DiwGI/AAAAAAAAAMo/j-eBCqcdp2s/s1600/fzs.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-osMeGZTm71c/UZP56XAw0LI/AAAAAAAAAMg/_-gJLp7E9X0/s1600/fa.png
  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    17/24

    Gambar sebelah kiri menunjukkan pipa paralon dimasukkan ke dalam botol berisi air, lalu

    berturut-turut karet berbentuk cincin dan tutup botol. Sedangkan gambar kanan merupakan

    hasil

    akhir setelah sistem peluncur dipasangkan pada roket botol.

    DUDUKAN ROKET

    Jika roket botol dan sistem peluncur telah siap, maka mereka sudah bisa digabungkan(disambung) dengan dudukan roket menggunakan pipa penyambung drat dalam-luar Kami

    yakin, dengan melihat gambarnya saja Anda pasti sudah bisa membuat dudukan roket

    dengan benar. Gampang kok, tinggal susun saja peralatan yang sudah disebutkan di atas.

    Lagipula, dudukan roket ini modelnya suka-suka yang bikin aja, bisa banyak variasi.

    Terakhir, kita tinggal meluncurkan roket yang sudah jadi. Berikut adalah skemanya.

    http://3.bp.blogspot.com/-aPpRsxTzkxM/UZP7aKhsruI/AAAAAAAAAM4/DDjgbXBkt7A/s1600/df.png
  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    18/24

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh Swt. yang selalu

    melimpahkan taufik, hidayah ,dan karunia-Nya.

    Sejalan dengan perkembangan sains saat ini, kami melakukan

    serangkaian uji coba dan membuat karya Roket Air Sederhana yang

    bahan-bahannya ada di sekitar kita.

    Kami berharap, karya kami yang tak seberapa dapat digunakan

    untuk meningkatkan, mengembangkan, dan menerapkannya dalam

    kehidupan sehari-hari, serta untuk menumbuhkan semangat belajar

    dan cinta ilmu pengetahuan dengan tidak meninggalkan akhlakul

    karimah. Untuk itulah isi laporan ini kami susun dengan sederhana,menyenangkan, dan mudah dimengerti.

    Terima kasih kami haturkan kepada Bapak guru, teman-teman

    di SMA NEG 11 MAROS BARU dan semua pihak yang telah

    membantu kami dalam menyelesaikan tugas kinerja IPA ini.

    Kami sadar bahwa laporan ini masih memiliki banyak

    kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak

    untuk perbaikan isi laporan ini kami terimah dengan senang hati.

    GURU PEMBIMBING

    MUHAMMAD ZIAULHAQ S.PD.M.PDNIP:

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ......................................................... 1

    KATA PENGANTAR.........................................................2

    DAFTAR ISI .......................................................................3

    BAB I PENDAHULUAN .................................................4

  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    19/24

    A. LATAR BELAKANG............................................4B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL............................4

    C. TUJUAN ...............................................................4

    D. MANFAAT ............................................................4

    BAB II TEKNIK PEMBUATAN .....................................5

    A. ALAT DAN BAHAN ............................................5B. CARA PEMBUATAN............................................6

    BAB III CARA KERJA DAN KONSEP IPA .....................7

    A. CARA KERJA ALAT.............................................7

    B. KONSEP IPA.........................................................8

    BAB IV PENUTUP ..............................................................9

    A. KESIMPULAN .................................................... .9

    B. SARAN ................................................................. 9

    LAMPIRAN.........................................................10

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh banyak hal baik siswa, guru,

    masyarakat, pemerintah, maupun yang lainnya. Salah satunya adalah bagaimanakeberhasilan siswa dalam pelajaran IPA terutama dalam pemahaman konsep

    melalui kinerja IPA.

    Di SD sudah diperkenalkan beberapa konsep IPA walaupun masih

    sederhana dan terbatas sesuai dengan tingkatan perkembangan siswa.

    Untuk menumbuhkan kreativitas, siswa diberi tugas membuat atau

    merancang alat percobaan yang sederhana.

    B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL

    Alasan pemilihan judul adalah sebagai berikut :

    a. Rancangan dan proses pembuatannya tidak begitu rumit.

  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    20/24

    b. Peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan dalam

    pembuatan Roket Air Sederhana banyak terdapat di sekitar lingkungan

    sekolah dan rumah, sehingga mudah dalam proses pembuatannya.

    C. TUJUANDalam pembuatan Roket Air Sederhana ini mempunyai tujuan sebagai

    berikut :

    1. Untuk mengetahui hubungan antara beberapa konsep IPA dengan Roket

    Air Sederhana.

    2. Untuk membuktikan kebenaran beberapa konsep IPA dalam Roket Air

    Sederhana.

    D. MANFAAT

    Manfaat pembuatan Roket Air Sederhana ini adalah sebagai berikut :

    1. Untuk memperkaya khasanah pengetahuan tentang kinerja IPA khususnyadan ilmu yang lain pada umumnya.

    2. Sebagai alat kinerja atau alat peraga dalam pembelajaran IPA.

    BAB II

    TEKNIK PEMBUATAN

    A. ALAT DAN BAHANDalam desain Roket Air Sederhana, ada tiga bagian penting yang perlu

    diketahui sehingga alat dan bahan pun dipisahkan menurut bagiannya.

    1. Roket Botol

    Alat dan bahan yang dibutuhkan :

    Botol minuman bekas berukuran kecil dari plastik.

    Sebuah pemberat tanah.

    Isolasi besar, gunting.

    Air2. Sistem peluncur

    Alat dan bahan :

    Pipa paralon inch, panjang 60 cm

    Tutup botol yang dimodifikasi.

    Pisau atau bor, lem paralon, gergaji.

    3. Dudukan Roket

    Alat dan bahan :

    Pipa paralon inch, panjang 30 cm.

    Pipa penyambung L, 1 buah Pentil ban bekas 1 buah,

  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    21/24

    Gergaji , kunci pas,

    Pompa .

    B. CARA PEMBUATAN1. Roket Botol Lapisi badan botol dengan kertas asturo.

    Buatlah tiga buah sirip dari karton dengan ukuran yang proposional dan sama

    besarnya.

    Pasang sirip dekat mulut botol dengan jarak yang seimbang menggunakan

    isolasi.

    Di bagian ujung botol yang lain pasanglah pemberat misalnya bola tenis.

    Tutuplah bagian tersebut dengan menggunakan penutup dari kertas asturo atau

    plastik yang dibuat runcing atau berbentuk karucut.2. Sistem Peluncur

    Ambilah tutup botol yang akan dimodifikasi, lubangi bagian tengahnya

    menggunakan bor atau pisau, lubang seukuran pipa peluncur ( inch).

    Setelah dilubangi, tutup botol tersebut diberi ring karet atau karet ban bekasyang diatur menjadi seperti cincin.

    Potong pipa peluncur dengan panjang 60 cm.

    Pasang pipa penyangga pada pipa peluncur menggunakan klem.

    Lalu, atur secara berurutan tutup botol hasil modifikasi dan cincin karet pada

    pipa peluncur yang nantinya akan dimasukkan ke dalam mulut roket botol.

    Masukan pipa pemantik yang telah diberi tali penarik pada ujung bawah kedalam pipa peluncur.

    3. Dudukan Roket

    Pasang pentil ban bekas pada penutup pipa dudukan.

    Sambung pipa dudukan dengan pipa peluncur dengan menggunakan pipa

    penyambung.

    BAB III

    CARA KERJA DAN KONSEP IPA

    A. CARA KERJA ALATCara kerja Roket Air Sederhana ini adalah sebagai berikut :

    Isi roket botol dengan air kurang lebih sepertiga.

    Lalu susunlah tutup botol modifikasi, ring karet dan roket botol pada pipa

    peluncur

    Kunci dengan pengunci kantong dan pasang pipa pemantiknya Pompalah roket melalui pentil pada dudukan dengan tekanan yang maksimal

  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    22/24

    Setelah udara dalam roket penuh tekanan, tariklah tali pipa pemantik dengan

    cepat, maka air dan udara akan keluar melalui roket, akibatnya roket terdorong

    dan meluncur ke angkasa

    B. KONSEP IPABeberapa konsep IPA yang ada dalam Roket Air Sederhana adalah sebagaiberikut :

    1. Udara memiliki tekanan

    Udara yang dipompakan ke dalam botol mengakibatkan botol semakin

    keras. Hal ini berarti udara memiliki tekanan.

    Semakin banyak udara yang kita pompakan ke dalam botol semakin besar

    pula tekanan yang diterima botol tersebut, sebaliknya semakin sedikit udara

    semakin kecil pula tekanan yang diterimanya.

    2. Udara menempati ruangSeperti hal tersebut di atas udara yang dipompakan ke dalam botol membuat

    botol sedikit mengembang dan menjadi keras. Hal ini berarti udara mengisiseluruh ruangan yang ditempatinya.

    3. Perubahan Energi

    Energi potensial energi gerak energi potensial grafitasi energi gerak.

    Udara yang dipompakan ke dalam botol disimpan menjadi energi potensial.

    Ketika udara dilepaskan melalui mulut botol, energi potensial ini diubahmenjadi energi gerak, sehingga roket meluncur ke atas. Energi gerak ini akan

    diubah lagi menjadi energi potensial grafitasi sehingga roket mencapai tempat

    paling tinggi. Ketika roket turun, energi potensial grafitasi diubah lagi menjadi

    energi gerak.

    4. Gaya Gesek

    Ujung roket dibuat runcing atau kerucut adalah untuk memperkecil gayagesek dengan udara ketika meluncur. Karena dengan gaya gesek yang besar

    akan menghambat laju roket, sebaliknya dengan gaya gesek yang lebih kecil

    menjadikan roket meluncur dengan mudah.

    5. Gaya Grafitasi Bumi

    Gaya grafitasi dapat kita lihat ketika roket meluncur ke bawah karena adanya

    gaya grafitasi bumi.

    6. Sifat Bahan dan Kegunaannya

    Sirip roket dibuat dari bahan kertas karton. Karton memiliki sifat ringan dan

    agak kaku tetapi tidak mudah robek sehingga tidak membebani roket serta dapat

    menjaga keseimbangan roket ketika meluncur di udara.

    Badan roket memakai botol dari bahan plastik. Plastik memiliki sifat ringandan sedikit lentur serta tahan terhadap tekanan udara yang terdapat dalam botol.

  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    23/24

    BAB IV

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Dari penjelasan tersebut di atas dapat penulis simpulkan sebagai berikut :

    1.Roket Air Sederhana dapat meluncur dengan baik di udara.

    2.Roket Air Sederhana dapat menambah pengetahuan dan sebagai pembuktian

    kebenaran beberapa konsep IPA.

    3.Roket Air Sederhana dapat digunakan sebagai salah satu alat kinerja atau alat

    peraga dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar. Selain mudah cara

    membuatnya, alat dan bahan-bahannya banyak terdapat di sekitar lingkungan

    kita, sehingga menumbuhkan kreativitas dan pelajaran IPA pun mudahdimengerti dan dipahami.

    4.Roket Air Sederhana dapat menjadi inspirasi masa depan untuk kemajuan

    teknologi di Indonesia tentang peluncuran roket ke luar angkasa, sehingga

    negara Indonesia tidak ketinggalan dengan negara-negara maju.

    B. SARAN

    Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari sepenuhnya bahwa

    makalah ini masih jauh dari sempurna.

    Ada beberapa saran yang perlu disampaikan, antara lain dalam

    penggunaan bahan-bahan untuk membuat Roket Air Sederhana sebaiknya

    menggunakan bahan yang bervariasi sehingga akan didapat hasil yang lebih baik

    lagi.

    Semoga isi dalam makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Dan padaakhirnya terwujudnya cita-cita dan tujuan yang kita harapkan.

  • 5/20/2018 Sarkofagus Dibuat Pada Zaman Megalitikum Dimana Masyarakat Mulai Membangun Bangunan Atau Monument Yang Terbuat Dari Batu - slid

    24/24