6
PROPOSAL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK BERMAIN PUZZLE Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Anak di Ruang 7B RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Oleh: Dewi Farida Vivtyasari Rismaya Novitasari Edwina Narulita Sari Agustin J. Youshian Elmy Fenti Diah Hariyanti PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Satuan Acara Bermain Puzzle

  • Upload
    fenti

  • View
    505

  • Download
    80

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Satuan Acara Bermain Puzzle

Citation preview

Page 1: Satuan Acara Bermain Puzzle

PROPOSAL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

BERMAIN PUZZLE

Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Anak di Ruang 7B RSUD Dr. Saiful

Anwar Malang

Oleh:

Dewi Farida Vivtyasari

Rismaya Novitasari

Edwina Narulita Sari Agustin J.

Youshian Elmy

Fenti Diah Hariyanti

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 2: Satuan Acara Bermain Puzzle

TERAPI AKTIVITAS BERMAIN PUZZLE

1. Konsep Bermain

1.1 Pengertian Bermain

Bermain merupakan aspek yang penting dalam kehidupan anak dan salah satu

cara yang efektif untuk mengurangi stress. Saat sakit dan dirawat di rumah sakit

merupakan suatu krisis pada kehidupan anak dan sering menyebabkan stress yang

terbesar, dengan bermain ketakutan dan kecemasan dapat diminimalkan

(Hockenberry dan Wilson, 2009).

1.2 Fungsi Bermain di Rumah Sakit

Menurut Journal of Music Therapy bahwa terapi aktivitas bermain pada anak-

anak didesain untuk membantu seorang anak memverbalisasikan pengalaman di

rumah sakit sehingga mereka dapat mengatasi trauma saat di rumah sakit

(Froehlich, 1984).

Menurut Hockenberry dan Wilson (2009) bermain secara umum berfungsi untuk

menstimulus perkembangan pada diri anak, diantaranya adalah perkembangan

sensori dan motoric, intelektual, meningkatkan kemampuan sosialisasi,

meningkatkan kreatifitas, membentuk kesadaran diri, sebagai terapi dan untuk

perkembangan moral (Hockenberry dan Wilson, 2009).

Kondisi sakit dan dirawat di rumah sakit bukan alasan bahwa anak harus

dipisahkan dan aktivitas bermainnya. Aktivitas bermain merupakan bagian yang

terintegrasi dalam kehidupan anak dan tidak dapat dipisahkan. Menurut Hockenberry

dan Wilson (2009) aktivitas bermain di rumah sakit sangat penting bagi anak karena

bermain mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai upaya untuk:

a. Memfasilitasi penyesuain diri terhadap situasi yang tidak dikenal.

b. Memberi kesempatan untuk membuat keputusan dan kontrol diri.

c. Memberi kesempatan untuk mempelajari tentang bagian-bagian tubuh,

fungsinya dan penyakit atau kecacatan tubuhnya.

d. Memperbaiki konsep yang salah tentang penggunaan dan tujuan peralatan

dan prosedur medis.

e. Membantu mengurangi stress akibat perpisahan.

f. Memberi hiburan dan relaksasi.

g. Membantu anak merasa lebih nyaman di lingkungan yang aman.

Page 3: Satuan Acara Bermain Puzzle

h. Memberi cara untuk mengurangi tekanan dan untuk mengekspresikan

perasaan.

i. Untuk berinteraksi dan mengembangkan sikap-sikap positif terhadap orang

lain.

j. Memberikan cara untuk mengekspresikan ide kreatif dan minat serta

memberi cara untuk mencapai tujuan-tujuan terapeutik.

(Hockenberry dan Wilson, 2009).

1.3 Prinsip Bermain di Rumah Sakit

Tujuan utama terapi bermain adalah untuk memfasilitasi emosional dan fisik anak

saat di rumah sakit. Beberapa penelitian membuktikan kefektifan terapi bermain dalam

mengurangi stress fisiologis dan stress psikologis anak-anak yang mendapatkan

perawatan di rumah sakit. Menurut Hockenberry dan Wilson (2009) dalam memberikan

aktivitas bermain di rumah sakit ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh

perawat anak diantaranya adalah upayakan aktivitas bermain yang diberikan tidak

membutuhkan banyak energy, singkat, dan sederhana. Hal yang paling penting

dipertimbangkan perawat adalah keamanan dan infeksi silang. Jika aktivitas bermain

diselenggarakan dalam bentuk kelompok, maka upayakan kelompok umur yang sama

serta libatkan keluarga dan orang tua untuk pendampingan anak selama proses bermain

(Hockenberry dan Wilson, 2009).

1.4 Jenis Permainan Anak Prasekolah

Jenis permainan pada anak usia prasekolah sesuai dengan karakteristik aktivitas

bermain yang imitative, imaginative dan dramatic. Jenis permaianan yang sesuai adalah

permainan pakaian boneka, mainan rumah tangga, telepon, binatang dan peralatan

peternakan, kereta api, truk, pesawat terbang, boneka tangan, kit dokter dan perawat,

sangat membantu dalam mengekspresikan diri pada anak (Hockenberry dan Wilson,

2009).

2. Permainan Puzzle

Alat permainan edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan

perkembangan anak disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya serta

berguna untuk:

a. Pengembangan aspek fisik kegiatan yang dapat menunjang atau merangsang

pertumbuhan fisik anak terdiri dari motoric kasar dan motoric halus.

Page 4: Satuan Acara Bermain Puzzle

b. Pengembangan bahasa dengan melatih berbicara, menggunkan kalimat yang

benar. Contoh alat permainan: buku,bergambar, buku cerita, majalah, radio,

tape, TV.

c. Pengembangan aspek kognitif yaitu dengan penjelasan suara, ukuran, bentuk,

warna. Contoh alat permainan yaitu buku bergambar, buku cerita, puzzle,

boneka, pensil warna, radio.

d. Pengembangan aspek sosial khususnya dalam hubungan dengan interaksi ibu

dan anak, keluarga, dan masyarakat. Contoh alat permainan: alat permainan

yang dapat dipakai bersama, misalkan kotak pasir, bola, dan tali.

Puzzle sangat baik diberikan pada anak terutama pada usia 2-5 tahun. Hal ini untuk

melatih kecerdasan dalam merangkai gambar juga kecermatan dalam memungut dan

menepatkan puzzle pada tempatnya. Bermain puzzle dapat melatih motorik halus anak

.

DAFTAR PUSTAKA

Hockenberry, M.E., Wilson,D., Winkelstein, M.L., Schwartz,P. 2009. Wong’s Essential of

Pediatric Nursing (8th Edition St.Louis: Mosby Elsevier.

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh kembang Anak. Jakarta: EGC.