Upload
rachmi-phonna-msc
View
8
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
keluarga
Citation preview
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Pokok Pembahasan : ISPA
Sasaran : Keluarga Tn. AW
Hari/Tanggal : Selasa, 13 Oktober 2015
Tempat : Rumah Tn. AW
Waktu : 45 Menit
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan keluarga mampu
mengetahui dan memahami tentang ISPA serta merawat anggota keluarga
dengan ISPA
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran ini, keluarga diharapkan mampu:
a. Menyebutkan cara mencegah ISPA
b. Menyebutkan cara merawat ISPA
c. Menyebutkan lingkungan yang sehat bagi penderita ISPA
d. Menyebutkan tanda-tanda ISPA yang harus dirujuk
e. Menjelaskan tempat pelayanan kesehatan untuk rujukan
f. Mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan untuk memeriksa penyakit
ISPA
B. Topik Pembahasan
a. Cara mencegah ISPA
b. Cara merawat ISPA
c. Lingkunagn yang sehat bagi penderita ISPA
d. Tanda-tanda ISPA yang harus dirujuk
e. Tempat pelayanan kesehatan untuk rujukan
C. Metode
1. Tanya Jawab
2. Diskusi
D. Media
1. Nursing kit
2. Booklet
E. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan MediaPembukaan(5 menit)
1. Memberi salam, membuka pertemuan, dan menjelaskan pertemuan
2. Menjelaskan kompetensi dalam TU dan TUK untuk pembelajaran
3. Menjelaskan materi-materi yang akan diberikan pada pembelajaran ini.
Memperhatikan
Penyajian(35 menit)
1. Menjelaskan cara mencegah ISPA2. Menjelaskan cara merawat ISPA3. Menjelaskan lingkungan yang sehat
bagi penderita ISPA4. Menjelaskan tanda-tanda ISPA
yang harus dirujuk5. Menjelaskan tempat pelayanan
kesehatan untuk rujukan6. Memotivasi keluarga untuk
mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan
7. Memberi kesempatan bertanya kepada keluarga
8. Menjelaskan kembali materi yang belum dimengerti keluarga
9. Memberi reinforcement positif
Memperhatikan
Booklet
Penutup(10 menit)
1. Meminta keluarga menyebutkan kembali cara mencegah dan merawat ISPA, lingkungan yang sehat, serta tanda-tanda ISPA yang harus dirujuk
2. Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
Bertanya dan menjawab
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Tersedianya tempat pertemuan
b. Adanya kontrak waktu selama 45 menit
c. Tersedianya media: nursing kit, booklet
2. Evaluasi proses
a. Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir selama 45 menit
b. Keluarga berpartisipasi aktif selama kegiatan berlangsung dan
menyampaikan informasi
c. Keluarga yang mengikuti proses kegiatan adalah Ny. M
3. Evaluasi hasil
a. Keluarga dapat menyebutkan 3 dari 5 cara mencegah ISPA
b. Keluarga dapat menyebutkan 2 dari 4 cara merawat ISPA
c. Keluarga dapat menyebutkan 3 dari 5 lingkungan yang sehat bagi
penderita ISPA
d. Keluarga dapat menyebutkan 2 dari 3 tanda-tanda ISPA yang harus
dirujuk
e. Keluarga dapat menjelaskan tempat pelayanan kesehatan untuk rujukan
f. Keluarga mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan untuk memeriksa
penyakit ISPA
G. Materi
1. Cara mencegah ISPA
a. Jauhkan dari penderita batuk
b. Berikan ASI
c. Mintakan imunisasi lengkap
d. Berikan makanan bergizi setiap hari
e. Jaga kebersihan tubuh, makanan dan lingkungan
2. Cara merawat ISPA
a. Istirahat yang cukup
b. Bersihkan hidung yang tersumbat dengan sapu tangan
c. Jika demam/panas:
1) Anak Usia kurang dari 2 tahun:
a) Berikan ASI
b) Berikan kompres hangat
c) Berikan obat penurun panas sesuai dosis dan resep dokter
d) Minum yang banyak
e) Berikan pakaian tipis & menyerap
2) Anak Usia lebih dari 2 tahun
a) Berikan makanan dan minuman yang cukup, apabila
muntah usahakan berikan minum lagi
b) Beri kompres hangat dan obat penurun panas sesuai dosis
d. Berikan makanan yang bergizi
3. Lingkungan yang sehat bagi penderita ispa
a. Rumah dan lingkungan bersih
b. Penerangan dari sinar matahari cukup
c. Hindari menghisap debu dan asap (asap dapur, dan asap rokok)
d. Pertukaran udara (ventilasi) cukup dengan cara membuka jendela
setiap pagi
e. Jauhkan dari penderita batuk pilek
4. Tanda-tanda ISPA yang harus dirujuk
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan
keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang ringan.Dalam perjalanan
penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila semakin
berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin
meninggal.Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan
penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian mortalitas masih
tinggi, maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih
berat dan yang sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak
jatuh dalam kegagalan pernapasan.Tanda-tanda bahaya dapat dilihat
berdasarkan tanda-tanda klinis dan tanda-tanda laboratoris.
Tanda-tanda klinis :
a. Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur
(apnea), retraksi dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis,
suara napas lemah atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing.
b. Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi,
hypotensi dan cardiac arrest.
c. Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit
kepala, bingung, papil bendung, kejang dan coma.
d. Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.