Satuan Acara Pembelajaran Kirim

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/27/2018 Satuan Acara Pembelajaran Kirim

    1/13

    SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

    PEMBIDAIAN

    Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Muskuloskeletal

    Disusun oleh:

    HERTI PARDEDE

    220110100119

    FAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS PADJADJARAN

    2011

  • 5/27/2018 Satuan Acara Pembelajaran Kirim

    2/13

    SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

    Topik bahasan : Pembidaian

    Subtopik : Metode Kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD)

    Sasaran : Siswa-siswi SMA Negeri 1 Jatinangor

    Hari/ tanggal : Senin, 5 Desember 2011

    Waktu : 1 x 30 menit

    14.00-14.30 WIB

    Tempat : Aula SMA N 1 Jatinangor

    Narasumber : Herti Pardede 220110100119

    A. Tujuan Instruksional Umum

    Setelah dilakukan penyuluhan tentang Pembidaian diharapkan audiens dapat

    memahami tentang bagaimana cara pembidaian untuk korban fraktur.

    B. Tujuan Instruksional Khusus

    Setelah dilakukan penyuluhan tentang metode kontrasepsi IUD di harapkan :

    a. Peserta dapat menyebutkan kembali Pengertian Pembidaianb. Peserta dapat menyebutkan kembali tujuan pembidaianc. Peserta dapat meyebutkan kembali jenis-jenis Pembidaiand. Peserta dapat menyebutkan kembali pedoman umum pembidaian

    C. Pokok Bahasan

    Pembidaian

    D. Subpokok Bahasan

    1.Pengertian Pembidaian2.Klasifikasi Pembidaian3.Tujuan Pembidaian4.Pedoman Uum Pembidaian

  • 5/27/2018 Satuan Acara Pembelajaran Kirim

    3/13

    E. Materi Pengajaran

    Terlampir

    F. Alokasi Waktu

    a. Pembukaan : 5 menitb. Penyajian materi: 20 menitc. Penutupan: 5 menit

    G. Strategi Pembelajaran

    Menggunakan media pembelajaran seperti power point, Flipchart, dan model untukmembantu penyampaian materi kepada peserta didik

    Menjelaskan materi pengajaran dengan sederhana dan menarik Mengadakan tanya jawab bagi peserta didik untuk mengetahui pemahaman tentang

    materi yang telah disampaikan

    Menggunakan contoh sebagai model untuk membantu pemahaman peserta didik

    H. Kegiatan Belajar Mengajar

    Tahap

    Kegiatan

    Kegiatan

    Pendidik

    Kegiatan

    Peserta Didik

    Media MetodeAlokasi

    WaktuPembukaan Salam

    pembuka

    Menjelas-kan

    maksud

    dan tujuan

    penyulu-

    han.

    Memberipertanyaan

    perihal

    yang akan

    Memperhatikan

    mendengarkan

    dan menjawab

    pertanyaan

    Power point

    pembukaan

    Ceramah

    dan

    tanya

    jawab

    5 menit

  • 5/27/2018 Satuan Acara Pembelajaran Kirim

    4/13

    disampai-

    kan

    Penyajian Menyampai

    kan materi :

    Menjelas-kan

    tentang

    Pengertian

    Pembidaia

    n

    Menjelas-kan

    tentang

    jenis-jenis

    pembidaia

    n

    Menjelas-kan

    tentang

    tujuan

    pembidaia

    nMenjelask

    an tentang

    pedoman

    umum

    Memperhatikan

    dan

    mendengarkan

    keterangan

    Flip chart

    Power point

    Ceramah 20

    menit

  • 5/27/2018 Satuan Acara Pembelajaran Kirim

    5/13

    I. Media

    Media yang digunakan dalam proses pembelajaran ini adalah :

    1. Power Point2. Leaflet

    J. Metode

    Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran ini yaitu dengan ceramah dan

    tanya jawab.

    pembidaia

    n

    Mempraktekkan

    pedoman

    pembidaia

    n

    Penutup Memberi-kan

    kesimpu-

    lan

    bertanya

    pada

    audien

    Mengeva-luasi hasil

    penyulu-

    han dan

    salam

    Bertanya

    Menjawab

    pertanyaan

    penyuluhan

    Power point

    Poster

    Tanya

    jawab

    5 menit

  • 5/27/2018 Satuan Acara Pembelajaran Kirim

    6/13

    K. Evaluasi

    1. Prosedur : Test akhir pertemuan2. Jenis soal : Lisan3. Butir butir pertanyaan :

    a) Sebutkan pengertian Pembidaian!b) Sebutkan 3 jenis Pembidaian dari 4 jenis Pembidaian !c) Sebutkan 3 tujuan pembidaian dari 5 tujuan pembidaian!d) Jelaskan bagaimana pedoman umum pembidaian!

    4. Jawabana. Pembidaian adalah berbagai tindakan dan upaya untuk mengistirahatkan bagian yang

    patah .(KSR PMI Unpad)

    b. Bidai keras, Bidai traksi, Bidai improvisasi, Gendongan/Belat dan bebatc. Tujuan pembidaian

    1. Mencegah pergerakan/pergeseran dari ujung tulang yang patah.

    2. Mengurangi terjadinya cedera baru disekitar bagian tulang yang patah.

    3. Memberi istirahat pada anggota badan yang patah.

    4. Mengurangi rasa nyeri.

    5. Mempercepat penyembuhand. Pedoman umum pembidaian:

    1. Sedapat mungkin beritahukan rencana tindakan kepada penderita.

    2. Sebelum membidai paparkan seluruh bagian yang cedera dan rawat perdarahan bila

    ada.

    3. Selalu buka atau bebaskan pakaian pada daerah sendi sebelum membidai, buka

    perhiasan di daerah

    patah atau di bagian distalnya.

    4. Nilai gerakan-sensasi-sirkulasi (GSS) pada bagian distal cedera sebelum

    melakukan pembidaian.

    5. Siapkan alat-alat selengkapnya.

    Jangan berupaya merubah posisi bagian yang cedera. Upayakan membidai dalam

    posisi ketika ditemukan.

  • 5/27/2018 Satuan Acara Pembelajaran Kirim

    7/13

    6. Jangan berusaha memasukkan bagian tulang yang patah.

    7. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang diukur

    lebih dulu pada

    anggota badan penderita yang sehat.

    8. Bila cedera terjadi pada sendi, bidai kedua tulang yang mengapit sendi tersebut.

    Upayakan juga

    membidai sendi distalnya.

    9. Lapisi bidai dengan bahan yang lunak, bila memungkinkan.

    10.Isilah bagian yang kosong antara tubuh dengan bidai dengan bahan pelapis.

    11.Ikatan jangan terlalu keras dan jangan longgar.

    12.Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sendi yang banyak bergerak,

    kemudian sendi atas dari

    tulang yang patah.

    13.Selesai dilakukan pembidaian, dilakukan pemeriksaan GSS kembali, bandingkan

    dengan pemeriksaan

    GSS yang pertama.

    14.Jangan membidai berlebihan.

    L. Referensi

    Dorland, Newman. 2002.Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 29. Jakarta : EGC.

    Materi KSR PMI Unpad.

    Smeltzer, Suzanne. 2001.Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8. Jakarta: EGC.

  • 5/27/2018 Satuan Acara Pembelajaran Kirim

    8/13

    LAMPIRAN MATERI

    PEMBIDAIAN

    A. Pembidaian

    Penanganan patah tulang yang paling utama adalah dengan melakukan pembidaian.

    Pembidaian adalah berbagai tindakan dan upaya untuk mengistirahatkan bagian yang patah.

    B. Tujuan pembidaian

    1. Mencegah pergerakan/pergeseran dari ujung tulang yang patah.

    2. Mengurangi terjadinya cedera baru disekitar bagian tulang yang patah.

    3. Memberi istirahat pada anggota badan yang patah.

    4. Mengurangi rasa nyeri.

    5. Mempercepat penyembuhan

    C. Beberapa macam jenis bidai :

    1. Bidai keras

    Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang kuat danringan.

    Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam keadaan darurat.

    Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di lapangan.

    Contoh :

    bidai kayu bidai udara bidai vakum

    2. Bidai traksi

    Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya dipergunakan oleh

    tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha.

    Contoh :

    bidai traksi tulang paha

  • 5/27/2018 Satuan Acara Pembelajaran Kirim

    9/13

    3. Bidai improvisasi

    Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang. Pembuatannya

    sangat

    tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan improvisasi si penolong.

    Contoh :

    Majalah Koran karton dan lain-lain

    4. Gendongan/Belat dan bebat

    Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain segitiga) dan

    memanfaatkan

    tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah cedera.

    Contoh :

    gendongan lengan

    D. Pedoman umum pembidaian

    Membidai dengan bidai jadi ataupun improvisasi, haruslah tetap mengikuti pedoman umum.

    1. Sedapat mungkin beritahukan rencana tindakan kepada penderita.2. Sebelum membidai paparkan seluruh bagian yang cedera dan rawat perdarahan bila ada.

    3. Selalu buka atau bebaskan pakaian pada daerah sendi sebelum membidai, buka perhiasan

    di daerah

    patah atau di bagian distalnya.

    4. Nilai gerakan-sensasi-sirkulasi (GSS) pada bagian distal cedera sebelum melakukan

    pembidaian.

    5. Siapkan alat-alat selengkapnya.

    Jangan berupaya merubah posisi bagian yang cedera. Upayakan membidai dalam posisi

    ketika ditemukan.

    6. Jangan berusaha memasukkan bagian tulang yang patah.

    7. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang diukur lebih dulu

    pada

  • 5/27/2018 Satuan Acara Pembelajaran Kirim

    10/13

    anggota badan penderita yang sehat.

    8. Bila cedera terjadi pada sendi, bidai kedua tulang yang mengapit sendi tersebut. Upayakan

    juga

    membidai sendi distalnya.

    9. Lapisi bidai dengan bahan yang lunak, bila memungkinkan.

    10.Isilah bagian yang kosong antara tubuh dengan bidai dengan bahan pelapis.

    11.Ikatan jangan terlalu keras dan jangan longgar.

    12.Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sendi yang banyak bergerak, kemudian sendi

    atas dari

    tulang yang patah.

    13.Selesai dilakukan pembidaian, dilakukan pemeriksaan GSS kembali, bandingkan dengan

    pemeriksaan

    GSS yang pertama.

    14.Jangan membidai berlebihan.

    Gambar:

  • 5/27/2018 Satuan Acara Pembelajaran Kirim

    11/13

    DAFTAR PUSTAKA

    Dorland, Newman. 2002.Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 29. Jakarta : EGC.

    Materi KSR PMI Unpad.

    Smeltzer, Suzanne. 2001.Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8. Jakarta: EGC.

    Sribd.com

    DAFTAR PUSTAKA :

  • 5/27/2018 Satuan Acara Pembelajaran Kirim

    12/13

    Pembidaian

    Mahasiswakeperawatan unpad

    Jatinangor

    Gambar

    Pengertian

    Pembidaian

    Pembidaian adalah berbagai

    tindakan dan upaya untuk

    mengistirahatkan bagian

    yang patah.

    tujuan

    Tujuan pembidaian

    1. Mencegah

    pergerakan/pergeseran dari

    ujung tulang yang patah.

    2. Mengurangi terjadinya

    cedera baru disekitar bagian

    tulang yang patah.

    3. Memberi istirahat pada

    anggota badan yang patah.

    4. Mengurangi rasa nyeri.

    5. Mempercepat

    penyembuhan

  • 5/27/2018 Satuan Acara Pembelajaran Kirim

    13/13

    jenis

    Pembidaian

    1. Bidai keras

    Umumnya terbuat dari kayu,

    alumunium, karton, plastik atau

    bahan lain yang kuat dan

    ringan.Contoh :bidai kayu,

    bidai udara, bidai vakum

    2. Bidai traksi

    Bidai bentuk jadi umumnya

    dipakai pada patah tulang paha.

    3. Bidai improvisasi

    Bidai yang dibuat dengan bahan

    yang cukup kuat dan ringan

    untuk penopang.

    4.Gendongan/Belat dan bebat

    Pembidaian dengan

    menggunakan pembalut,