45
SATUAN ACARA PENYULUHAN KONSEP INTRANATAL OLEH: DESAK GEDE PREMA WAHINI 105070201131010 PSIK-K3LN

Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KONSEP INTRANATAL

OLEH:

DESAK GEDE PREMA WAHINI

105070201131010

PSIK-K3LN

PENDIDIKAN STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Latar Belakang

Materi konsep intranatal merupakan bagian dari materi system reproduksi

yang akan dibahas pada perkuliahan semester ini. Mahasiswa akan menggali

pengetahuan tentang fisiologi, patofisiologi, proses keperawatan dan asuhan

keperawatan pada system reproduksi. Pada materi konsep intranatal sendiri,

mahasiswa akan belajar tentang konsep persalinan, teori persalinan, tanda-tanda

persalinan, faktor yang mempengaruhi, pertolongan persalinan, mekanisme

persalinan, dan fase persalinan pada sistem reproduksi.

Kehamilan dan persalinan adalah proses alami yang akan berlangsung dengan

sendirinya, tetapi kehamilan dan persalinan ini pada manusia setiap saat terancam

penyakit dan komplikasi yang dapat membahayakan ibu maupun janinnya

sehingga memerlukan pengawasan, pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas

yang memadai. (Manuaba, 2010).

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

memperkirakan terdapat 4,5 juta persalinan di Indonesia sepanjang tahun 2012.

Dimana berdasarkan hasil SDKI tahun 2007 mencatat Angka Kematian Ibu (AKI)

sebesar 228/100.000 Kelahiran Hidup (KH), dan tahun pada 2008 terdapat 4.692

jiwa ibu melayang dimasa kehamilan, persalinan, dan nifas. Sedangkan Angka

Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2007 adalah 34/1000 KH yang menunjukkan

terjadi stagnasi bila dibandingkan dengan SDKI tahun 2003 yaitu 35/1000 KH.

Menurut dr. Sri Hermiyanti, penyebab langsung kematian ibu adalah

pendarahan 28%, eklamsi 24%, infeksi 11%, partus lama 5%, abortus 5%, dan

lain-lain (SKRT 2001). Sedangkan menurut hasil Riskesdas 2007, penyebab

kematian bayi baru lahir 0-6 hari di Indonesia adalah gangguan pernapasan

36,9%, prematuritas 32,4%, sepsis 12%, hipotermi 6,8%, kelainan darah/ikterus

6,6% dan lain-lain. Penyebab kematian bayi 7-28 hari adalah sepsis 20,5%,

kelainan kongenital 18,1%, pnumonia 15,4%, prematuritas dan BBLR 12,8%, dan

RDS 12,8%.

Dr. Sri Hermiyanti mengatakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi

terjadinya kematian ibu dan bayi adalah kemampuan dan keterampilan penolong

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

persalinan, baik itu bidan, perawat dan dokter spesialis obgyn, yang seharusnya

sesuai dengan pesan pertama program Making Pregnancy Safer (MPS) yaitu

setiap persalinan hendaknya ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. Faktor

lainnya karena kurangnya pengetahuan dan perilaku masyarakat yang tidak

mengenali tanda bahaya pada kehamilan dan terlambat membawa ibu, bayi dan

balita yang sakit ke fasilitas kesehatan.

Peran perawat pada fase persalinan sangatlah penting. Perawat bertugas

menerapkan asuhan keperawatan dengan tepat dimulai dari proses pengkajian

tanda-tanda persalinan, merencanakan tindakan persalinan, menolong persalinan,

hingga evaluasi tindakan persalinan. Dimana asuhan keperawatan tadi mencakup

kegiatan edukasi atau pendidikan kesehatan mengenai cara meneran yang benar,

monitoring kondisi ibu dan janin selama persalinan, dan kolaborasi dengan

tenaga kesehatan lain jika terjadi penyulit pada proses persalinan.

Oleh karena itu mahasiswa keperawatan yang lulusannya notabene akan

menjadi perawat, diharuskan dapat mengusai konsep persalinan normal agar dapat

mendeteksi jika persalinan yang ditangani adalah persalinan dengan penyulit dan

dapat melakukan tindakan yang tepat untuk menangani keadaan tersebut.

B. Tujuan Instruksional

a) Umum :

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, mahasiswa mampu menjelaskan

konsep-konsep intranatal.

b) Khusus :

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, mahasiswa mampu :

- Menjelaskan definisi persalinan

- Menjelaskan teori persalinan

- Menyebutkan tanda-tanda persalinan

- Menyebutkan faktor yang mempengaruhi persalinan

- Menjelaskan mekanisme persalinan

- Menjelaskan fase persalinan

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

C. Rencana Kegiatan

1. Metode : Ceramah dan tanya jawab

2. Media : Powerpoint dan video

3. Waktu : Rabu,19 Desember 2012 , Jam : 09.00 – 10.30 WIB

4. Tempat : Biomedik Lt. 2 Fakultas Kedokteran Universitas

Brawijaya

5. Materi : Konsep Intranatal

6. Peserta : Seluruh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan

K3LN angkatan 2011

7. Kegiatan Belajar Mengajar :

Tahap Waktu Kegiatan Pengajar Kegiatan Peserta Metode Media

Pendahuluan 10 menit 1. Pembukaan (salam dan

perkenalan singkat)

2. Menjelaskan tujuan

dijelaskannya materi

konsep intranatal

3. Mengajukan beberapa

pertanyaan pembuka

mengenai konsep

intranatal (pre-test)

1. Menjawab salam

2. Mendegarkan

penjelasan dari

pengajar

3. Menjawab

pertanyaan yang

diajukan pengajar

Ceramah

Tanya

jawab

Penyajian 60 menit 1. Menyampaikan materi

konsep intranatal

(definisi persalinan, teori

persalinan, tanda-tanda

persalinan, faktor yang

mempengaruhi

persalinan, mekanisme

persalinan, dan fase

persalinan) dengan jelas

2. Memberikan waktu untuk

1. Memperhatikan dan

mendengarkan

keterangan pengajar

2. Mengajukan

Ceramah

Tanya

jawab

Powerpoint

dan video

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

sesi tanya jawab pada

setiap akhir pembahasan

pokok bahasan

pertanyaan bila

dirasa ada penjelasan

yang kurang

dimengerti

Penutup 20 menit 1. Memberi kesempatan

mahasiswa bertanya

2. Melakukan post-test

berupa tanya jawab

mengenai materi konsep

intranatal yang sudah

diberikan

3. Menyampaikan

kesimpulan

4. Menutup pertemuan

dengan salam penutup

1. Mengajukan

pertanyaan

2. Menjawab

pertanyaan yang

diajukan pengajar

3. Mendengarkan

pengajar

4. Menjawab salam

Ceramah

Diskusi

Tanya-

Jawab

Powerpoint

dan video

D. Evaluasi

a) Evaluasi Struktur :

- Adanya koordinasi dengan pihak akademik Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya mengenai tempat dan jam pengajaran

- Adanya persiapan yang baik terkait dengan materi, sarana dan

prasarana yang akan digunakan

- Waktu untuk penyampaian materi cukup

- Mahasiswa hadir seluruhnya untuk mengikuti kegiatan pengajaran

b) Evaluasi Proses :

- Mahasiswa datang tepat waktu

- Mahasiswa mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir

- Mahasiswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran

- Mahasiswa memberikan respon baik terhadap materi yang

disampaikan dengan mengajukan beberapa pertanyaan

c) Evaluasi Hasil :

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

- Mahasiswa dapat menjawab tiga dari tiga buah pertanyaan yang

diajukan pengajar diawal kegiatan (pre-test)

- Mahasiswa dapat menjawab lima dari lima buah pertanyaan yang

diajukan pengajar diakhir kegiatan (post-test)

- 75% mahasiswa dapat mengerjakan 15 soal dari total 15 soal yang

diberikan pengajar melalui ujian tulis dengan benar

E. Lampiran

a) Lampiran Materi

b) Lampiran Lembar Evaluasi

F. Daftar Pustaka

Yuliantun. 2008. Penanganan nyeri persalinan dengan menggunakan metode

non farmakologi. Malang : Bayu Media Publishing

Pillitteri, A. 2007. Maternal and Child Health Nursing : Care of the

Childbearing and Childbearing family. Philadelphia : Lippincott

Williams and Wilkins

Chalik, T.M.A. 1998. Hemoragi utama obstetric dan ginekologi. Jakarta :

Widya Medika

MATERI

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

A. Definisi Persalinan

Persalinan adalah proses bayi, placenta dan selaput ketuban keluar dari

uterus ibu. Persalinan adalah proses fisiologik dimana uterus

mengeluarkan atau berupaya mengeluarkan janin dan plasenta setelah

masa kehamilan 20 minggu atau lebih dapat hidup diluar kandungan

melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan.

Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan terjadi perubahan serviks

(membuka dan menipis) hingga placenta lahir lengkap. Jenis – jenis

persalinan :

1. Persalinan spontan

Ialah persalian yang berlansung dengan kekuatan ibu sendiri dan

melalui jalan lahir.

2. Persalinan buatan

Ialah persalinan yang dibantu tenaga dari luar seperti : forsep , secsio

caesaria, cavum ekstarksi.

3. Persalinan anjuran

Ialah persalianan yang berlangsung setelah dilakukan suatu tindakan

misalnya pemecahan ketuban pemberian oxytocin.

B. Teori Persalinan

1. Teori Oksitosin

Oksitosin merupakan hormone yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary

yang berperan penting yang menyebabkan onset persalinan dan

mempertahankan kontraksi uterus selama proses persalinan.

2. Teori Progesteron Withdrawal

Menjelang persalinan, progesterone tubuh menurun dan estrogen

meningkat. Pada trimester ketiga, progesterone dan prostaglandin

banyak terdapat di myometrium. Progesterone menyebabkan relaksasi

pada myometrium, sedangkan estrogen menyebabkan kontraksi

myometrium dan produksi prostaglandin.

3. Teori Plasenta Menua

Page 8: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

Penuaan plasenta menyebabkan insufisiensi nutrisi ke fetus. Jika

nutrisi pada plasenta berkurang, maka hasil konsepsi akan segera

dikeluarkan.

4. Teori Kortisol

Hormone kortisol diproduksi dalam kelenjar adrenal janin sebelum

persalinan dan menyebabkan onset persalinan dengan meningkatkan

produksi estrogen dari plasenta. Hormon ini menyebabkan uterus

menjadi lebih sensitif terhadap oksitosin dan prostaglandin.

5. Teori Prostaglandin

Prostaglandin menyebabkan jaringan serviks lebih lunak, tipis dan

membuka saat persalinan. Hormone ini banyak dijumpai pada darah

ibu dan janin, dan cairan amnion pada akhir kehamilan dan selama

proses persalinan.

C. Tanda-tanda Persalinan

1. Tanda Permulaan Persalinan

Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya

wanita memasuki bulannya atau minggunya atau harinya yang disebut

kala pendahuluan (preparatory stage of labor). Ini memberikan tanda-

tanda sebagai berikut :

a. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun

memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida. Pada

multipara tidak begitu terlihat, karena kepala janin baru masuk

pintu atas panggul menjelang persalinan. Pada keadaan ini, sesak

di daerah diafragma yang dirasakan ibu selama kehamilan

berangsur-angsur berkurang, karena janin bergerak ke bawah

menuju serviks.

b. Perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri menurun.

c. Perasaan sering atau susah buang air kecil (polakisuria) karena

kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.

d. Perasaan nyeri di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-

kontraksi lemah dari uterus (false labor). Dapat berupa kontraksi

Page 9: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

Braxton-Hicks yang mengindikasikan true atau false labor.

Kontraksi pada true labor adalah kontraksi yang terjadi dengan

interval yang regular, terjadi peningkatan frekuensi, durasi dan

intensitas kontraksi, dan jika diraba perut ibu hamil akan terasa

keras seperti papan.

e. Terjadi perubahan serviks, dimana serviks menipis (effacement)

dan melebar (dilatation) yang biasa disebut dengan pembukaan.

2. Tanda in-partu (persalinan dimulai)

a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan

teratur (true labor).

b. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-

robekan kecil pada serviks (bloody show).

c. Dapat disertai ketuban pecah dini.

d. Pada pemeriksaan dalam, serviks tampak mendatar dan terjadi

pembukaan serviks.

Tabel dibawah menunjukkan perbedaan tanda-tanda True Labor dan False Labor

D. Faktor yang Mempengaruhi Persalinan

Ada beberapa faktor yang berperan dalam persalinan yaitu :

Page 10: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

1. Tenaga atau Kekuatan (power)

Faktor power dapat berupa his (kontraksi uterus), kontraksi otot

dinding perut, kontraksi diafragma pelvis, ketegangan, kontraksi

ligamentum rotundum, efektivitas kekuatan mendorong dan lama

persalinan. Power utama pada persalinan adalah tenaga atau kekuatan

yang dihasilkan oleh kontraksi dan retraksi otot-otot rahim.

Kontraksi adalah gerakan memendek dan menebal otot-otot rahim

yang terjadi untuk sementara waktu. Kontraksi ini terjadi diluar sadar

(involunter), dibawah pengendalian sistem saraf simpatik dan secara

tidak langsung mungkin dipengaruhi sistem endokrin. Kontraksi uterus

yang kuat, seperti pada bagian akhir kala satu persalinan, akan

memberikan tekanan intrauteri sebesar 45 mmHg.

Retraksi adalah pemendekan otot-otot rahim yang menetap setelah

terjadinya kontraksi. Serabut otot tidak mengadakan relaksasi penuh

pada akhir kontraksi, tetapi akan mempertahankan sebagian gerakan

memendek dan menebal tersebut. Sebagai akibat dari retraksi, segmen

atas dinding uterus secara berangsur-angsur menjadi lebih pendek serta

lebih tebal dan kavum uteri menjadi lebih kecil. Sementara itu, otot-

otot segmen atas yang mengadakan kontraksi dan retraksi

menyebabkan serabut-serabut segmen bawah yang memiliki fungsi

khusus serta serviks tertarik ke atas dan ke luar sehingga terjadi

penipisan (effacement) serta dilatasi serviks.

Tenaga kedua (otot-otot perut dan diafragma) digunakan dalam

kala dua persalinan. Tenaga ini dipakai untuk mendorong bayi keluar

dan merupakan kekuatan ekspulsi yang dihasikan oleh otot-otot

volunter ibu. Diafragma dibuat kaku oleh dada yang diisi udara dan

glottis yang ditutup untuk menahan tekanan rongga dada. Otot-otot

dinding abdomen dipertahankan dengan kuat. Kedua keadaan ini akan

melipatgandakan tekanan pada janin dan mengurangi ruangan di dalam

rongga abdomen sehingga janin terdorong ke bawah ke bagian yang

tahanannya paling rendah dan akhirnya lintasan keluar melalui pelvis

ke vagina (Farrer, 1999)

Page 11: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

2. Janin (passanger)

Yang termasuk faktor janin antara lain ukuran kepala janin, posisi

janin, dan presentasi janin.

a. Ukuran kepala janin

Tengkorak janin terdiri dari dua tulang parietal, dua tulang

temporal, satu tulang frontal dan satu tulang oksipital. Tulang-

tulang tengkorak bayi disatukan oleh sutura yang terdiri dari

sagitalis, lambdoidalis, koronalis dan frontalis. Tempat pertemuan

antar sutura disebut fontanela. Selama persalinan, bagian kepala

bayi juga mengalami molding atau molase. Molding adalah

pemanjangan bentuk kepala bayi karena kelahiran melalui jalan

lahir. Hal ini mungkin terjadi, karena pada janin suturanya belum

menutup.

Berikut adalah gambar struktur kepala janin

Berikut adalah gambar terjadinya molding/molase

Page 12: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

Berdasarkan struktur kepala janin tadi, terdapat 4 ukuran diameter

kepala janin jika dilihat dari presentasi kepalanya, yaitu :

Flexed vertex 9.5 cm. Suboccipito-bregmantica

Deflexed vertex 11.5 cm. Occipitofrontal

Brow 13.5 cm. Mentovertical

Face 9.5 cm. Submentobregmantica

Dengan landmark :

mentum- dagu,

sinciput – kening,

vertex – ruang antar fontanel,

occiput – tulang oksipital

Page 13: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

Berikut adalah gambar pembagian diameter kepala janin

b. Posisi janin

Fetal lie yaitu posisi janin terhadap bidang aksis ibu. Terdiri

dari :

- Longitudinal lie

- Transverse lie

- Oblique lie

Page 14: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

Berikut adalah gambar fetal lie janin

Fetal attitude yaitu derajat fleksi janin selama persalinan.

Terdiri dari :

- Vertex (full flexion)

- Sinciput (moderate flexion)

- Brow (partial extention)

- Face (poor flexion, complete extention)

Berikut adalah gambar fetal attitude

Posisi janin dilihat dari hubungan bagian presentasi kepala

dengan empat kuadran panggul ibu (right anterior, left anterior,

right posterior, dan left posterior). Cara menentukan posisi

janin adalah dengan penamaan sebagai berikut :

- Right (R) dan Left (L) dilihat dari ibu

Page 15: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

- Bagian presentasi kepala janin Occiput (O), Mentum (M),

Sacrum (S), Acromion (A).

- Posterior (P) dan Anterior (A) dari letak pelvic

Berikut adalah gambar posisi janin

Posisi janin dari letak station. Station adalah hubungan antara

bagian presentasi janin dengan garis imajiner yang ditarik

antara spina ischiadika pelvis ibu. Jika bagian presentasi lebih

tinggi dari spina ischiadika maka station disebut negative atau

floating. Engagement sendiri menunjukkan diameter transversa

terbesar bagian presentasi telah memasuki pintu atas panggul

atau panggul sejati. Jika station sudah lebih dari +4 disebut

dengan crowning.

Page 16: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

Berikut adalah gambar station

Berikut adalah gambar crowning

c. Presentasi janin

Presentasi adalah bagian janin yang pertama kali memasuki pintu

atas panggul dan terus memulai jalan lahir saat persalinan. Bagian

presentasi adalah bagian tubuh janin yang pertama kali teraba oleh

jari pemeriksa saat melakukan pemeriksaan meliputi presentasi

kepala, bokong, bahu.

Page 17: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

Berikut gambar presentasi kepala janin

Berikut adalah gambar presentasi bokong

Berikut adalah gambar presentasi bahu

Page 18: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

3. Jalan Lintas atau jalan lahir (passageway)

Faktor passageway meliputi ukuran dan bentuk panggul, kemampuan

serviks untuk membuka, kemampuan kanalis vaginalis dan introitus

vagina untuk memanjang.

a. Bentuk panggul

Panggul menurut morfologinya dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :

Panggul ginekoid

Jenis panggul yang paling banyak pada wanita normal,

mempunyai diameter terbaik untuk lahirnya janin tanpa

komplikasi. Pintu atas panggul tampak berbentuk bulat atau

agak lonjong/ellips. Diameter transversal dari bidang pintu atas

panggul (pap) lebih panjang sedikit dari diameter antero-

posterior dan hampir seluruh daerah pap merupakan ruangan

yang terpakai untuk kepala janin. Dilihat dari bidang pintu atas

panggul, panggul menyerupai silinder tanpa penyempitan dari

bidang pintu atas panggul sampai bidang pintu bawah panggul.

Bentuk panggul ini ditemukan pada 45% wanita.

Panggul anthropoid

Panggul yang memiliki suatu bentuk agak lonjong seperti telur,

pada bidang pintu atas panggul dengan diameter terpanjang

antero-posterior. Oleh karena segmen posterior panjang dan

sempit, kepala janin tegak lurus terhadap diameter transversal dari

pintu atas panggul. Arkus pubis sempit dan lebarnya kurang dari 2

jari, sehingga menyebabkan penyempitan pintu bawah panggul.

Bentuk panggul ini ditemukan pada 35% wanita.

Panggul android

Panggul mirip laki-laki, mempunyai reputasi jelek dan lebih

jarang dijumpai dibanding bentuk ginekoid. Panggul android

ditandai oleh daerah segmen posterior yang sempit dengan ujung

sakrum menonjol ke depan dan segmen anterior relatif panjang.

Dilihat dari pintu atas panggul tampak seperti bentuk segitiga,

tulang-tulang dari panggul android umumnya berat sehingga

ruangan untuk penurunan kepala juga terbatas. Spina iskiadika

Page 19: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

menonjol ke dalam jalan lahir dan pintu bawah panggul

menunjukan suatu arkus pubis yang menyempit. Bentuk panggul

ini ditemukan pada 15% wanita.

Panggul platipelloida

Panggul berbentuk datar dengan tulang-tulang yang lembut, jenis

panggul ini paling jarang dijumpai dan jumlahnya kurang dari 5%

ditemukan pada wanita. Pintu atas panggul lebih jelas terlihat

dimana menunjukan pemendekan dari diameter antero-posterior,

sebaliknya diameter transversal lebar. Penyempitan panggul

tengah bukanlah suatu masalah, karena arkus pubis sangat lebar

dan sakrum pendek mengarah kebelakang, maka distosia pada

pintu bawah panggul jarang terjadi.

Berikut adalah gambar bentuk panggul pada wanita

b. Kemampuan serviks untuk membuka

Terjadiya kontraksi pada persalinan menyebabkan serviks

mengalami effacement (penipisan serviks) dan dilatasi (pelebaran

serviks) yang memungkinkan bayi untuk turun melewati pelvic

Page 20: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

menuju introitus vagina. Dilatasi atau pelebaran serviks, pada

dunia klinik biasa disebut pembukaan yang terdiri dari pembukaan

1-10 cm yang dapat diukur dengan VT (Vaginal Touche). Pada

saat pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm), dapat dilakukan

pemecahan ketuban dan proses persalinan dapat segera dimulai.

Berikut adalah gambar effacement dan dilatation dari serviks

4. Psikososial ibu (psychosocial influences)

Faktor psikososial meliputi psikologis ibu, emosi (perasaan cemas dan

takut), persiapan intelektual dalam menghadapi perubahan peran,

Page 21: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

pengalaman persalinan sebelumnya, kebiasaan adat dan dukungan dari

orang terdekat ibu. (Aprilia, 2009)

E. Mekanisme Persalinan

Gerakan-gerakan utama janin dalam proses persalinan, antara lain :

1. Turunnya kepala

2. Fleksi

3. Putaran paksi dalam

4. Ekstensi

5. Putaran paksi luar

6. Ekspulsi

Dalam kenyataannya beberapa gerakan terjadi secara bersamaan. 

1. Turunnya kepala

Turunnya kepala dibagi dalam :

Masuknya kepala dalam pintu atas panggul

Masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul pada primigravida

sudah terjadi pada bulan terakhir kehamilan tetapi pada multipara

biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan.

Majunya kepala

Pada primigravida majunya kepala terjadi setelah kepala masuk ke

dalam rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II. Pada

multipara sebaliknya majunya kepala dan masuknya kepala dalam

rongga panggul terjadi bersamaan. Majunya kepala ini bersamaan

dengan gerakan-gerakan yang lain yaitu : fleksi, putaran paksi

dalam, dan ekstensi.

Page 22: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

2. Fleksi

Dengan majunya kepala biasanya fleksi bertambah hingga ubun-ubun

kecil jelas lebih rendah dari ubun-ubun besar. Keuntungan dari

bertambah fleksi ialah bahwa ukuran kepala yang lebih kecillah yang

melalui jalan lahir.

3. Putaran paksi dalam

Yang dimaksud dengan putaran paksi dalam adalah pemutaran dari

bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian

depan memutar ke depan ke bawah symphisis. Putaran paksi dalam

mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena putaran paksi merupakan

suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan

lahir khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul.

4. Ekstensi

Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai di dasar panggul,

terjadilah ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan karena

sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan atas,

sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk melaluinya.

Page 23: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

5. Putaran paksi luar

Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah

punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi

karena putaran paksi dalam. Gerakan ini disebut putaran restitusi atau

putaran paksi luar.

6. Ekspulsi

Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah symphysis dan

menjadi hypomoclion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu

depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah

dengan paksi jalan lahir.

Page 24: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

F. Fase Persalinan

Fase persalinan normal dapat dibagi menjadi 4 kala persalinan, yaitu :

Kala 1 : disebut juga dengan kala pembukaan, terjadi pematangan dan

pembukaan serviks sampai lengkap. Dimulai pada waktu serviks

membuka karena his : kontraksi uterus yang teratur, makin lama,

makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran

darah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid. Berakhir

pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam,

bibir porsio serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya

pecah spontan pada saat akhir kala I. Terdapat 2 fase pada Kala 1 ini,

yaitu :

1. Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung

sekitar 8 jam.

2. Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm),

berlangsung sekitar 6 jam. Fase aktif terbagi atas :

Fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4

cm.

Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm

sampai 9 cm.

Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai

lengkap (+ 10 cm).

Kala 2 : disebut juga kala pengeluaran, terjadi pengeluaran bayi.

Dimulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir pada

saat bayi telah lahir lengkap. Pada Kala 2 ini His menjadi lebih kuat,

lebih sering, dan lebih lama. Selaput ketuban mungkin juga sudah

pecah/ baru pecah spontan pada awal Kala 2 ini. Rata-rata waktu untuk

keseluruhan proses Kala 2 pada primigravida ± 1,5 jam, dan multipara

± 0,5 jam.

Kala 3 : disebut juga kala uri, terjadi pengeluaran plasenta. Dimulai

pada saat bayi telah lahir lengkap, dan berakhir dengan lahirnya

plasenta. Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pada

dinding uterus, serta pengeluaran plasenta dari kavum uteri. Lepasnya

Page 25: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

plasenta dari insersinya : mungkin dari sentral (Schultze) ditandai

dengan perdarahan baru, atau dari tepi / marginal (Matthews-Duncan)

jika tidak disertai perdarahan, atau mungkin juga serempak sentral dan

marginal. Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di

dinding uterus adalah bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi

mudah lepas dan berdarah.

Kala 4 : merupakan masa 1 jam setelah persalinan/ partus, terutama

untuk observasi. Dimulai pada saat plaenta telah lahir lengkap, sampai

dengan 1 jam setelahnya. Hal penting yang harus diperhatikan pada

kala 4 persalinan :

1. Kontraksi uterus harus baik

2. Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain

3. Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap

4. Kandung kencing harus kosong

5. Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma

6. Esume keadaan umum ibu dan bayi.

Page 26: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

LEMBAR EVALUASI

A. Pertanyaan untuk Pre-Test

1. Apa yang kalian ketahui mengenai intranatal?

Jawaban :

- Persalinan adalah proses bayi, placenta dan selaput ketuban keluar

dari uterus ibu.

- Persalinan dapat dibagi menjadi persalinan spontan, buatan, dan

anjuran.

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi intranatal?

Jawaban :

- Power (kekuatan kontraksi)

- Passenger (janin dan plasenta)

- Passageway (jalan lahir)

- Phsychosocial influence (psikosoial ibu)

3. Fase intranatal dapat dibagi menjadi berapa fase?

Jawaban :

- Kala 1 atau disebut juga dengan kala pembukaan, terjadi

pematangan dan pembukaan serviks sampai lengkap.

- Kala 2 atau disebut juga kala pengeluaran, terjadi pengeluaran

bayi.

- Kala 3 atau disebut juga kala uri, terjadi pengeluaran plasenta.

- Kala 4 merupakan masa 1 jam setelah persalinan atau partus,

terutama untuk observasi.

B. Pertanyaan untuk Post-Test

1. Apa saja yang termasuk dalam teori persalinan?

Jawaban :

- Teori Oksitosin

- Teori Progesteron Withdrawal

- Teori Plasenta Menua

- Teori Kortisol

Page 27: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

- Teori Prostaglandin

2. Apa saja tanda-tanda persalinan?

Jawaban :

- Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun

memasuki pintu atas panggul.

- Perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri menurun.

- Perasaan sering atau susah buang air kecil (polakisuria) karena

kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.

- Perasaan nyeri di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-

kontraksi lemah dari uterus (false labor).

- Terjadi perubahan serviks, dimana serviks menipis (effacement)

dan melebar (dilatation) yang biasa disebut dengan pembukaan.

- Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan

teratur (true labor).

- Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-

robekan kecil pada serviks (bloody show).

- Dapat disertai ketuban pecah dini.

- Pada pemeriksaan dalam, serviks tampak mendatar dan terjadi

pembukaan serviks.

3. Apa saja jenis-jenis pelvic?

Jawaban :

- Panggul ginekoid

- Panggul anthropoid

- Panggul android

- Panggul platipelloida

4. Apa saja faktor yang termasuk dalam passenger?

Jawaban :

- Ukuran kepala janin

- Posisi janin

- Presentasi janin

5. Apa saja mekanisme persalinan?

Page 28: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

Jawaban :

- Turunnya kepala

- Fleksi

- Putaran paksi dalam

- Ekstensi

- Putaran paksi luar

- Ekspulsi

C. Soal ujian tulis

1. Yang termasuk tanda-tanda persalinan normal, kecuali?

a. Terjadi perubahan serviks, dimana serviks menipis (effacement)

dan melebar (dilatation) yang biasa disebut dengan pembukaan.

b. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-

robekan kecil pada serviks (bloody show).

c. Perasaan nyeri di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-

kontraksi lemah dari uterus.

d. Dapat disertai ketuban pecah dini.

e. Kontraksi yang terjadi bersifat regular dengan peningkatan

intensitas, durasi dan frekuensi dari kontraksi.

Jawaban : C

2. Hubungan antara bagian presentasi janin dengan garis imajiner yang

ditarik antara spina ischiadika pelvis ibu disebut?

a. Station

b. Crowning

c. Engagement

d. Presentasi

e. Dilatation

Jawaban : A

3. Jenis panggul yang paling banyak pada wanita normal dan mempunyai

diameter terbaik untuk lahirnya janin tanpa komplikasi disebut?

a. Anthropoid

b. Ginekoid

Page 29: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

c. Android

d. Platipeloida

e. Koloid

Jawaban : B

4. Yang bukan termasuk tanda-tanda true labor adalah?

a. Kontraksi bersifat irregular

b. Nyeri yang dirasakan biasanya dimulai dari punggung bagian

bawah lalu menyebar ke abdomen

c. Terjadi peningkatan intensitas,frekuensi,dan durasi kontraksi

d. Aktivitas seperti berjalan-jalan akan meningkatkan rasa nyeri

e. Terjadi progresifitas dari dilatasi dan effacement serviks

Jawaban : A

5. Akibat terjadinya kontraksi yang regular dengan peningkatan

intensitas,durasi,dan frekuensi adalah?

a. Terjadi nyeri pada bagian abdomen

b. Janin melakukan putar paksi dalam

c. Ketuban pecah dini

d. Seriviks mengalami effacement dan dilatation

e. Terjadi poliuria

Jawaban ; D

6. Presentasi terbaik untuk mempermudah persalinan adalah?

a. Presentasi bahu

b. Presentasi bokong

c. Presentasi punggung

d. Presentasi perut

e. Presentasi kepala

Jawaban : E

7. Majunya kepala janin pada mekanisme persalinan diikuti oleh

gerakan?

1. Fleksi

2. Ekstensi

3. Putar paksi dalam

Page 30: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

4. Putar paksi luar

Jawaban : A

8. Yang benar tentang persalinan kala 1 adalah?

1. Disebut juga dengan kala pembukaan, terjadi pematangan dan

pembukaan serviks sampai lengkap.

2. Dimulai pada waktu serviks membuka karena his atau kontraksi

uterus yang teratur.

3. Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap.

4. Terdiri dari fase laten dan fase aktif.

Jawaban : E

9. Akibat kontraksi pada persalinan serviks mengalami?

1. Affacement

2. Hipertrofi

3. Dilatasi

4. Nekrosis

Jawaban : B

10. Hal-hal yang tidak perlu diperhatikan pada persalinan kala 4 adalah?

a. Kontraksi uterus harus baik

b. Kandung kencing harus kosong

c. Plasenta dan selaput ketuban hanya lahir sebagian

d. Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma

e. Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain

Jawaban : C

11. Yang bukan termasuk jenis persalinan adalah?

a. Prematur

b. Spontan

c. Anjuran

d. Permintaan

e. Buatan

Jawaban : D

12. Kontraksi adalah, kecuali?

Page 31: Satuan Acara Penyuluhan Konsep Intranatal

a. Gerakan memendek dan menebal otot-otot rahim yang terjadi untuk

sementara waktu.

b. Bersifat volunter dan terjadi dengan sadar dibawah pengaruh sistem saraf

parasimpatis.

c. Kontraksi uterus yang kuat, seperti pada bagian akhir kala satu

persalinan, akan memberikan tekanan intrauteri sebesar 45 mmHg.

d. Dapat berupa his (kontraksi uterus), kontraksi otot dinding perut dan

kontraksi diafragma pelvis.

e. Merupakan power utama pada persalinan.

Jawaban : B

13. Hormon yang bekerja untuk mempertahankan kontraksi uterus adalah?

a. Prostaglandin

b. Progesteron

c. Estrogen

d. Kortisol

e. Oksitosin

Jawaban : E

14. Apa yang menyebabkan terjadinya pelepasan plasenta pada fase

persalinan kala 3?

a. Karena perlekatan plasenta di dinding uterus adalah bersifat adhesi.

b. Karena usia plasenta yang menua.

c. Karena kontraksi melemah.

d. Karena sudah terjadi kelahiran janin.

e. Karena adanya hormon prostaglandin.

Jawaban : A

15. Bagian janin yang pertama kali memasuki pintu atas panggul dan terus

memulai jalan lahir saat persalinan disebut?

a. Station

b. Presentasi

c. Crowning

d. Engagement

e. Dilatation

Jawaban : B