17
TUGAS ARTIKEL ILMIAH METODE PENELITIAN SEMESTER GENAP, MARET AGUSTUS 2015 1 Sejarah Budaya wayang ... | UJIAN AKHIR SEMESTER Sejarah Budaya Wayang Kulit IbuDibjo 1 , RizkyRamanda 2 AbstractAlong growth of epoch of science and technological (iptek) expand at full speed all life area, don’t aside from in economic sector. Requirement there will be information which quickly and accurate very big. Various means by perpetrator of this business to more move forward their company, besides defunct like advertisement, banner, brochure etcetera media of internet made one of way of to promote their product to increase sale. Internet a lot of selected media of promotion because more effective and efficient.Henny's Boutique store Bekasi is a company engaged in fashion especially women clothes, handbags and men's clothing, in running his business experience a lot of obstacles in conveying information to the customers that impact the marketability of the company's decline. Therefore, the author tries to create a website for store sales Henny's Boutique Bekasi to be able to increase sales of the company.This sales system is an application created a web-based system that contains a database and data processing products as well as sales data. So as to manage the data into reports and information according to customer requirements, the owner or administrator to more effectively and efficiently. IntisariSeiring perkembangan zaman ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) berkembang dengan pesat di semua bidang kehidupan, tidak terkecuali dalam sektor ekonomi. Kebutuhan akan adanya informasi yang cepat dan akurat sangat besar. Berbagai cara dilakukan oleh pelaku bisnis ini untuk lebih memajukan perusahaan mereka, selain cara lama seperti iklan, spanduk, brosur dan sebagainya media internetpun dijadikan salah satu cara untuk mempromosikan produk mereka untuk meningkatkan penjualan. Internet banyak dipilih media promosi karena lebih efektif dan efisien. Toko Henny’s Butik Bekasi adalah perusahaan yang bergerak dibidang fashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, dalam menjalankan bisnisnya banyak sekali mengalami kendala dalam menyampaikan informasi kepada para pelanggan yang berdampak menurunnya daya jual perusahaan ini. Oleh karena itu penulis mencoba membuat website penjualan untuk Toko Henny’s Butik Bekasi untuk bisa meningkatkan penjualan pada perusahaan tersebut. Sistem penjualan ini merupakan aplikasi sistem yang dibuat berbasis web dan memuat database pengolahan data produk serta data penjualan. Sehingga dapat mengelola data tersebut menjadi laporan dan Informasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan, pemilik maupun administrator dengan lebih efektif dan efisien. Kata kunci : Penjualan, Informasi, Pakaian, Website I. PENDAHULUAN Teknologi Teknologi internet merupakan salah satu media informasi yang efektif dan efisien dalam penyebaran informasi yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Teknologi internet merupakan efek yang sangat besar pada perdagangan atau bisnis. Hanya dari rumah atau ruang kantor, calon pembeli tiket dapat melihat pada layar komputer, mengakses informasinya, memesan dan membayar dengan pilihan yang tersedia. Berkembangnya usaha-usaha penjualan produk secara online pada saat ini menjadikan teknologi internet, menjadi sangat penting peranannya dalam menunjang jalannya bisnis terutama dalam bidang penjualan. Media internet sangatlah dibutuhkan dalam hal promosi mengenai produk-produk yang akan dipasarkan, karena sudah tidak efektif lagi jika kita masih memakai cara lama sebagai media penyampaian informasi dan penjualan produk. Salah satunya pada penjualan tiket teater wayang yang merupakan salah satu teater yang menjual berbagai jenis tiket dan lainnya. Seiring dengan perkembangan teknologi internet yang semakin pesat, pembeli dan penjual berkeinginan untuk meningkatkan promosi lewat media internet. Dengan demikian, penjualan tiket ingin menerapkan sistem penjualan berbasis web yang biasa disebut dengan penjualan online atau e- commerce. Karena pada saat ini promosi tiket teater wayang masih menggunakan cara yang klasik seperti memasang iklan di surat kabar maupun dari mulut ke mulut para pelanggan. Disamping itu, para pelanggan juga harus datang ke toko jika hanya ingin melihat harga tiket yang ada di toko. Cara tersebut tentunya kurang efektif dikarenakan ruang lingkup pemasarannya masih terbatas,. Dengan penggunaan sistem penjualan secara online, diharapkan tiket teater mampu meningkatkan promosi dan bersaing dengan toko-toko yang sudah menerapkan sistem penjualan secara online terdahulu. Maksud dari penelitian ini adalah : 1, 2 Program Studi Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri Jakarta, Jln. Damai No. 8 Warung Jati Barat(Margasatwa) Jakarta Selatan Telp. (021) 78839513 Fax. (021) 78839421; e-mail:

Sejarah Budaya Wayang Kulit · PDF filefashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, ... salah satu media informasi yang efektif dan ... Cempala – dengan desain

  • Upload
    vannhu

  • View
    245

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sejarah Budaya Wayang Kulit · PDF filefashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, ... salah satu media informasi yang efektif dan ... Cempala – dengan desain

TUGAS

ARTIKEL ILMIAH

METODE PENELITIAN SEMESTER GENAP, MARET – AGUSTUS 2015

1 Sejarah Budaya wayang ... | UJIAN AKHIR SEMESTER

Sejarah Budaya Wayang Kulit IbuDibjo

1, RizkyRamanda

2

Abstract— Along growth of epoch of science and technological (iptek) expand at full speed all life area, don’t aside from in economic sector. Requirement there will be information which quickly and accurate very big. Various means by perpetrator of this business to more move forward their company, besides defunct like advertisement, banner, brochure etcetera media of internet made one of way of to promote their product to increase sale. Internet a lot of selected media of promotion because more effective and efficient.Henny's Boutique store Bekasi is a company engaged in fashion especially women clothes, handbags and men's clothing, in running his business experience a lot of obstacles in conveying information to the customers that impact the marketability of the company's decline. Therefore, the author tries to create a website for store sales Henny's Boutique Bekasi to be able to increase sales of the company.This sales system is an application created a web-based system that contains a database and data processing products as well as sales data. So as to manage the data into reports and information according to customer requirements, the owner or administrator to more effectively and efficiently.

Intisari— Seiring perkembangan zaman ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) berkembang dengan pesat di semua bidang kehidupan, tidak terkecuali dalam sektor ekonomi. Kebutuhan akan adanya informasi yang cepat dan akurat sangat besar. Berbagai cara dilakukan oleh pelaku bisnis ini untuk lebih memajukan perusahaan mereka, selain cara lama seperti iklan, spanduk, brosur dan sebagainya media internetpun dijadikan salah satu cara untuk mempromosikan produk mereka untuk meningkatkan penjualan. Internet banyak dipilih media promosi karena lebih efektif dan efisien. Toko Henny’s Butik Bekasi adalah perusahaan yang bergerak dibidang fashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, dalam menjalankan bisnisnya banyak sekali mengalami kendala dalam menyampaikan informasi kepada para pelanggan yang berdampak menurunnya daya jual perusahaan ini. Oleh karena itu penulis mencoba membuat website penjualan untuk Toko Henny’s Butik Bekasi untuk bisa meningkatkan penjualan pada perusahaan tersebut. Sistem penjualan ini merupakan aplikasi sistem yang dibuat berbasis web dan memuat database pengolahan data produk serta data penjualan. Sehingga dapat mengelola data tersebut menjadi laporan dan Informasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan, pemilik maupun administrator dengan lebih efektif dan efisien. Kata kunci : Penjualan, Informasi, Pakaian,

Website

I. PENDAHULUAN

Teknologi Teknologi internet merupakan

salah satu media informasi yang efektif dan efisien dalam penyebaran informasi yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Teknologi internet merupakan efek yang sangat besar pada perdagangan atau bisnis. Hanya dari rumah atau ruang kantor, calon pembeli tiket dapat melihat pada layar komputer, mengakses informasinya, memesan dan membayar dengan pilihan yang tersedia.

Berkembangnya usaha-usaha penjualan produk secara online pada saat ini menjadikan teknologi internet, menjadi sangat penting peranannya dalam menunjang jalannya bisnis terutama dalam bidang penjualan. Media internet sangatlah dibutuhkan dalam hal promosi mengenai produk-produk yang akan dipasarkan, karena sudah tidak efektif lagi jika kita masih memakai cara lama sebagai media penyampaian informasi dan penjualan produk. Salah satunya pada penjualan tiket teater wayang yang merupakan salah satu teater yang menjual berbagai jenis tiket dan lainnya. Seiring dengan perkembangan teknologi internet yang semakin pesat, pembeli dan penjual berkeinginan untuk meningkatkan promosi lewat media internet. Dengan demikian, penjualan tiket ingin menerapkan sistem penjualan berbasis web yang biasa disebut dengan penjualan online atau e-commerce.

Karena pada saat ini promosi tiket teater wayang masih menggunakan cara yang klasik seperti memasang iklan di surat kabar maupun dari mulut ke mulut para pelanggan. Disamping itu, para pelanggan juga harus datang ke toko jika hanya ingin melihat harga tiket yang ada di toko. Cara tersebut tentunya kurang efektif dikarenakan ruang lingkup pemasarannya masih terbatas,. Dengan penggunaan sistem penjualan secara online, diharapkan tiket teater mampu meningkatkan promosi dan bersaing dengan toko-toko yang sudah menerapkan sistem penjualan secara online terdahulu.

Maksud dari penelitian ini adalah :

1, 2 Program Studi Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri

Jakarta, Jln. Damai No. 8 Warung Jati Barat(Margasatwa)

Jakarta Selatan Telp. (021) 78839513 Fax. (021) 78839421;

e-mail:

Page 2: Sejarah Budaya Wayang Kulit · PDF filefashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, ... salah satu media informasi yang efektif dan ... Cempala – dengan desain

SEMESTER GENAP, MARET – AGUSTUS 2015

TUGAS

ARTIKEL ILMIAH

METODE PENELITIAN

UJIAN AKHIR SEMESTER | Sejarah Budaya Wayang ... 2

1. Membangun sistem informasi penjualan berbasis web sebagai media menginformasikan berbagai harga penjualan tiket teater .

2. Mempromosikan penjualan tiket teater agar meningkatkan pemasaran dan penjualan produknya dengan berjualan secara online.

3. Mempermudah bagi pelanggan untuk mengunjungi secara online asalkan terkoneksi dengan jaringan internet.

II. KAJIAN LITERATUR

. 1. Unsur Benda Unsur benda yang ada dalam pagelaran wayang kulit adalah alat-alat yang berupa benda tertentu yang digunakan dalam pagelaran wayang tersebut. Bahkan terdapat unsur materi yang harus ada (karena tidak bisa digantikan). Unsur materi yang dimaksud antara lain: wayang yang terbuat dari kulit lembu, kelir, debog (batang pohon pisang), seperangkat gamelan, keprak,kepyak, kotak wayang, cempala, dan blencong. Seperangkat alat tersebut harus ada, karena alat-alat tersebut tidak bisa digantikan. Akan tetapi pada perkembangan zaman ada modifikasi atau pengubahan yang bibuat berdasar kebutuhan atau kreatifitas seniman, namun keberadaan wayang dan kelir tidak bisa ditinggalkan. a) Wayang kulit Jawa tentunya terbuat dari kulit. Pada umumnya terbuat dari kulit sapi namun ada juga yang dibuat dari kulit kambing. Proses pembuatannya pun cukup lama, mulai dari direndam lalu di gosok terus dipentang supaya tidak kusut kemudia dibersihkan bulu-bulunya. Baru setelah itu diberi pula untuk kemudian ditatah sesuai dengan gambar pola, dan terakhrir diwarnai. Jadilah wayang hasil kreasi seni pahat dan seni lukis. b) Gamelan adalah seperangkat alat musik perkusi dan petik serta gesek yang mengiringi pagelaran wayang. Jumlahnya sangat banyak. Macam gamelan antara lain bonang, gambang, gendang, gong, siter, kempul, dll. Gamelan dimainkan secara bersama-sama membentuk alunan musik yang biasa disebut gending. Inilah seni kreasi musik dalam pagelaran wayang. c) Kelir adalah layar lebar yang digunakan pada pertunjukan wayang kulit. Pada rumah Joglo, kelir di pasang pada bagian ‘pringgitan’. Bagian ini merupakan bagian peralihan dari pada ranah publik, pendopo dengan ranah privat, ndalem atau nggandok. Oleh karena itu penonton wayang kulit yang tergolong keluarga, pada umumnya nonton di bagian

dalam ndalem, yang sering dianggep nonton mburi kelir. Nonton di belakang kelir ini memang benar-benar „wewayangan’, atau bayang-bayang. Lihat buku „Aspek Kebudayaan Jawa Dalam Pola Arsitektur Bangunan Domestik dan Publik’(Subanindyo, 2010). Dari sinilah pengaruh blencong yang seolah-olah „menghidupkan‟ wayang akan dapat terlihat (lihat: Blencong). Penonton juga tidak terganggu oleh adanya gamelan. Bagi penonton publik, mereka menonton didepan kelir, sehingga selain dapat melihat keindahan dari pada peraga wayang itu sendiri, oleh karena tatah dansungging-nya, berikut simpingannya, juga dapat menyaksikan deretan pesinden atau waranggana manakala ada. Sayang, menyaksikan dari sisi ini selain tak dapat menyaksikan pengaruh blencong, dimana wayang seolah-olah menjadi hidup, juga terkadang terhalang oleh gamelan, terutama gayor untuk kempul dan gong. d) Debog adalah batang pisang yang digunakan untuk menancapkan wayang (simpingan). Di simping artinmya dijajar. Baik yang dimainkan maupun yang yang dipamerkan (display), digunakan‘debog’. Barang tentu untuk „menancapkan‟ wayang yang di-displayjuga ada aturan-aturan tertentu. Mana wayang yang harus ada disebelah kanan ki dalang, mana pula yang harus berada disebelah kirinya. Tugas ‘menyimping’ ini sesungguhnya tidak terbatas hanya memasang wayang yang harus di-display, akan tetapi juga mempersiapkan segala sesuatu keperluan dalang. Misalnya menyediakan wayang-wayang yang akan digunakan (play) sesuai urutan adegannya, menempatkan kotak wayang berikut keprak dankepyaknya, menyediakan cempala, memasang dan menyalakan maupun mengatur sumbu blencong, lampu minyak yang khas digunakan dalam pertunjukan wayang kulit, dan lain-lain. Sekali-sekali juga membantu pelayanan konsumsi (makan minum, rokok) untuk dalang. Untuk penyiapan ini terkadang dibantu oleh anak-anak muda sebagai salah satu media pendidikan untuk mengenali dan akhirnya mencintai wayang.

Page 3: Sejarah Budaya Wayang Kulit · PDF filefashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, ... salah satu media informasi yang efektif dan ... Cempala – dengan desain

TUGAS

ARTIKEL ILMIAH

METODE PENELITIAN SEMESTER GENAP, MARET – AGUSTUS 2015

3 Sejarah Budaya wayang ... | UJIAN AKHIR SEMESTER

e) Blencong adalah lampu minyak (minyak kelapa – lenga klentik) yang khusus digunakan dalam pertunjukan wayang kulit. Design-nya juga khusus, dengan cucuk (paruh) dimana diujungnya akan menyala api sepanjang malam. Oleh karenanya seorang penyimping harus mewaspadai pula keadaan sumbu blencong tersebut manakala meredup, atau bahkan mati sama sekali.Tak boleh pula api itu berkobar terlampau besar. Karena akan mobat-mabit. Kalaupun lampu penerangan untuk dalang pada masa sekarang sudah menggunakan listrik, sesungguhnya ada fungsi dasar yang hilang atau dihilangkan dari penggunaan blencong tersebut. Oleh karena blencong adalah lampu minyak, maka apinya akan bergoyang manakala ada gerakan-gerakan wayang, lebih-lebih waktu perang, yang digerakkan oleh ki dalang. Ada kesan bahwa ayunan api (kumlebeting agni) dariblencong itu seolah-olah memberikan nafas dan atau menghidupkan wayang itu sendiri. Hal yang tak terjadi manakala penerangan menggunakan listrik atau tromak (petromax). Saat ini blencong sudah jarang digunakan. Dianggap kurang praktis dan merepotkan. f) Kotak wayang berukuran 1,5 meter kali 2,5 meter ini akan merupakan peralatan dalang selain sebagaimana sudah diutarakan merupakan tempat menyimpan wayang, juga sebagai ‘keprak’, sekaligus tempat menggantungkan ‘kepyak’. Dari kotak tempat menyimpan wayang ini juga akan dikeluarkan wayang, baik yang akan ditampilkan maupun yang akan di-simping. Di-simping artinya dijajar, di-display di kanan dan kiri layar (kelir) yang ditancapkan di debog (batang pisang). Kotak akan ditaruh dekat dalang, di sebelah kiri, dan ditentang yang dekat dalang ditempatkan kepyak. Sedang kepraknya justru bagian dari kotak yang dipukul dengan cempala. Keprak adalah suaradhodhogan sebagai tanda, disebut sasmita, dengan jenis tertentu diwujudkan pemukulan pada kotak dengan menggunakan cempala. Sementara pada kepyak, berupa tiga atau empat lempengan logam (kuningan/gangsa atau besi) yang digantungkan pada kotak, juga dipukul dengan cempala, dalam bentuk tanda tertentu, juga sebagai sasmita atau tanda-tanda untuk – selain mengatur perubahan adegan – merubah, mempercepat, memperlambat, sirep, menghentikan atau mengganti lagu (gendhing). Terdengar nada

yang berbeda antarakepyak wayang kulit Jogya dan gaya Surakarta. g) Cempala merupakan piranti sekaligus ‗senjata’ bagi dalang untuk memberikan segala perintah, baik kepada wiraniyaga, wiraswaramaupun waranggana. Bentuknya sangat artistik, bagaikan meru. Ia bisa dipukulkan pada kotak, sebagai keprak, bisa pula ke kepyak, tiga/empat lempengan logam yang digantungkan pada kotak wayang. Pada saat ke dua tangan dalang sedang memegang wayang – dan ini yang unik – maka tugas untuk membunyikan keprak maupun kepyak, dengan tetap menggunakan cempala, dilakukan oleh kaki kanan ki dalang. Cempala – dengan desain sedemikian rupa itu – akan dijepit di antara ibu jari dan jari telunjuk berikutnya. Menggunakan cempalamemerlukan latihan untuk memperoleh tingkatan ketrampilan tertentu. Memukul kotak dengan cempala, Ki Dalang dapat memilih berbagai kemungkinan pembangun suasana dengan dhodhogan, seperti ada-ada, pathetan, kombangan. Dapat pula sebagai perintah kepada karawitan untuk mengawali, merubah, sirep, gesang atau menghentikan gamelan. Juga dapat digunakan untuk memberikan ilustrasi adegan, seperti suara kaki kuda, suara peperangan dan lain-lain. Artinya, ketika ke dua belah tangan ki dalang sedang memainkan wayang, maka keprak atau kepyak dapat juga berbunyi. Suatukeprigelan yang jarang dapat dilihat oleh para penonton wayang, karena biasanya ia sedang asyik mengikuti adegan yang ditampilkan di kelir (layar). Padahal untuk mencapai tingkat keprigelan tersebut, seorang dalang harus melakukan latihan-latihan yang intensif. Betapa tidak, keempat anggota badan, tangan dan kaki harus terus bergerak, sementara pikiran dan pandangan terfokus pada apa yang dilakukannya di layar / kelir. 2. Unsur Manusia Dalang, penyimping, penabuh, dan sinden adalah orang-orang yang berperan penting dalam kelancaran dan keberhasilan sebuah pagelaran wayang. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kemahiran khusus dalam bidangnya masing-masing. Berkat kemahiran khusus tersebut, terkadang mereka tidak bisa digantikan oleh sembarang orang. a) Dalang adalah sutradara, pemain, artis, serta tokoh sentral dari pada suatu pertunjukan wayang. Tanpa dalang, maka pertunjukan wayang itu tidak ada. Apalagi

Page 4: Sejarah Budaya Wayang Kulit · PDF filefashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, ... salah satu media informasi yang efektif dan ... Cempala – dengan desain

SEMESTER GENAP, MARET – AGUSTUS 2015

TUGAS

ARTIKEL ILMIAH

METODE PENELITIAN

UJIAN AKHIR SEMESTER | Sejarah Budaya Wayang ... 4

untuk dalang pada pertunjukan wayang kulit. Komunikasi antara dalang dengan unit pendukung, perlengkapan dan peralatan pertunjukan wayang merupakan komunikasi yang unik. Melalui segenap indera yang dimilikinya, ia berkomunikasi dengan kompleksitas orang dan peralatan yang lazim digunakan dalam suatu pertunjukan wayang. Tanpa suatu skenario yang dipersiapkan terlebih dahulu, namun wayang tampil secara spontan, kompak dan tidak pernah mengalami ‘out of order’, semalam suntuk. Sungguh suatu bentuk teater yang „aneh‟ karena meskipun tanpa suatu skenario - padahal dalang dapat memilih beratus lakon atau cerita baku (babon-pakem), carangan, anggitan (sanggit) – tontonan dapat berjalan mulus dari jejeran sampai tancep kayon. b) Penyimping adalah orang yang membantu dalang dalam menyiapkan wayang yang di jajar (disimping) pada debog (simpingan). Tugas‘menyimping’ ini sesungguhnya tidak terbatas hanya memasang wayang yang harus di-display, akan tetapi juga mempersiapkan segala sesuatu keperluan dalang. Misalnya menyediakan wayang-wayang yang akan digunakan (play) sesuai urutan adegannya, menempatkan kotak wayang berikut keprak dan kepyaknya, menyediakan cempala, memasang dan menyalakan maupun mengatur sumbu blencong,lampu minyak yang khas digunakan dalam pertunjukan wayang kulit, dan lain-lain. Sekali-sekali juga membantu

pelayanan konsumsi (makan minum, rokok) untuk dalang. Untuk penyiapan ini terkadang dibantu oleh anak-anak muda sebagai salah satu media pendidikan untuk mengenali dan akhirnya mencintai wayang. c) Panjak adalah orang yang bertugas memainkan gamelan. Orang-orang yang bertugas sebagai penabuh gamelan harus mempunyai kemahiran khusus dalam memainkan lagu (gendhing) sesuai dengan permintaan si dalang. Permintaan si dalang tentunya tidak verbalistik, namun penabuh gamelan diharuskan memahami isi cerita/lakon wayang dan gendhing yang dimainkan hendaknya diselaraskan dengan lakon cerita wayang. Hal inilah menuntut ketajaman intuisi bagi penabuh gamelan dalam pagelaran wayang, karena dalam pagelaran wayang tidak disediakan notasi musik dalam memainkan gamelan. Semuanya menggunakan intuisi seniman. d) Waranggana adalah penyanyi wanita dalam seni karawitan yang dimainkan dalam pagelaran wayang kulit. Lazim juga disebut pesinden. Penyanyi ini selain harus mempunyai kemahiran dalam menyanyi dengan suara yang merdu, namun juga ketahanan fisik yang prima. Hal ini diperlukan karena biasanya pagelaran wayang kulit itu dilaksanakan semalam suntuk. Tentu harus mempunyai fisik yang sehat dan kuat untuk melantunkan lagu-lagu jawa serta menahan kantuk mulai senja hingga pagi hari.

III. METODE PENELITIAN

Sejarah Budaya Wayang Kulit

Wayang Kulit, Kekayaan Seni Nusantara yang Bernilai Adiluhung Wayang kulit merupakan salah satu kesenian tradisi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat Jawa. Lebih dari sekadar pertunjukan, wayang kulit dahulu digunakan sebagai media untuk permenungan menuju roh spiritual para dewa. Konon, ―wayang‖ berasal dari kata ―ma Hyang‖, yang berarti menuju spiritualitas sang kuasa. Tapi, ada juga masyarakat yang mengatakan ―wayang‖ berasal dari tehnik pertunjukan yang mengandalkan bayangan (bayang/wayang) di

layar. Wayang kulit diyakini sebagai embrio dari berbagai jenis wayang yang ada saat ini. Wayang jenis ini terbuat dari lembaran kulit kerbau yang telah dikeringkan. Agar gerak wayang menjadi dinamis, pada bagian siku-siku tubuhnya disambung menggunakan sekrup yang terbuat dari tanduk kerbau. Wayang kulit dimainkan langsung oleh narator yang disebut dalang. Dalang tidak dapat diperankan oleh sembarang orang. Selain harus lihai memainkan wayang, sang dalang juga harus mengetahui berbagai cerita epos

Page 5: Sejarah Budaya Wayang Kulit · PDF filefashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, ... salah satu media informasi yang efektif dan ... Cempala – dengan desain

TUGAS

ARTIKEL ILMIAH

METODE PENELITIAN SEMESTER GENAP, MARET – AGUSTUS 2015

5 Sejarah Budaya wayang ... | UJIAN AKHIR SEMESTER

pewayangan seperti Mahabrata dan Ramayana. Dalang dahulu dinilai sebagai profesi yang luhur, karena orang yang menjadi dalang biasanya adalah orang yang terpandang, berilmu, dan berbudi pekerti yang santun. Sambil memainkan wayang, sang dalang diiringi musik yang bersumber dari alat musik gamelan. Di sela-sela suara gamelan, dilantunkan syair-syair berbahasa Jawa yang dinyanyikan oleh para pesinden yang umumnya adalah perempuan. Sebagai kesenian tradisi yang bernilai magis, sesaji atau sesajen menjadi unsur yang wajib dalam setiap pertunjukan wayang. Sesajian berupa ayam kampung, kopi, nasi tumpeng, dan hasil bumi lainnya, serta tak lupa asap dari pembakaran dupa selalu ada di setiap pementasan wayang. Tapi, karena banyak yang menganggap sesajian tersebut merupakan suatu hal yang mubazir, belakangan ini sesajian dalam pementasan wayang juga diperuntukkan bagi penonton dalam bentuk makan bersama. Wayang kulit merupakan kekayaan nusantara yang lahir dari budaya asli masyarakat Indonesia yang mencintai kesenian. Setiap bagian dalam pementasan wayang mempunyai simbol dan makna filosofis yang kuat. Apalagi dari segi isi, cerita pewayangan selalu mengajarkan budi pekerti yang luhur, saling mencintai dan menghormati, sambil terkadang diselipkan kritik sosial dan peran lucu lewat adegan goro-goro. Tidak salah jika UNESCO mengakuinya sebagai warisan kekayaan budaya Indonesia yang bernilai adiluhung. SEJARAH WAYANG KULIT Wayang Kulit WAYANG salah satu puncak seni budaya bangsa Indonesia yang paling menonjol di antara banyak karya budaya lainnya. Budaya wayang meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan juga seni perlambang. Budaya wayang, yang terus berkembang dari zaman ke zaman, juga merupakan media penerangan, dakwah, pendidikan, hiburan, pemahaman filsafat, serta hiburan. Menurut penelitian para ahli sejarah kebudayaan, budaya wayang merupakan budaya asli Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Keberadaan wayang sudah berabad-

abad sebelum agama Hindu masuk ke Pulau Jawa. Walaupun cerita wayang yang populer di masyarakat masa kini merupakan adaptasi dari karya sastra India, yaitu Ramayana dan Mahabarata. Kedua induk cerita itu dalam pewayangan banyak mengalami pengubahan dan penambahan untuk menyesuaikannya dengan falsafah asli Indonesia. Penyesuaian konsep filsafat ini juga menyangkut pada pandangan filosofis masyarakat Jawa terhadap kedudukan para dewa dalam pewayangan. Para dewa dalam pewayangan bukan lagi merupakan sesuatu yang bebas dari salah, melainkan seperti juga makhluk Tuhan lainnya, kadang-kadang bertindak keliru, dan bisa jadi khilaf. Hadirnya tokoh panakawan dalam_ pewayangan sengaja diciptakan para budayawan Indonesia (tepatnya budayawan Jawa) untuk mem-perkuat konsep filsafat bahwa di dunia ini tidak ada makhluk yang benar-benar baik, dan yang benar-benar jahat. Setiap makhluk selalu menyandang unsur kebaikan dan kejahatan. Dalam disertasinya berjudul Bijdrage tot de Kennis van het Javaansche Tooneel (1897), ahli sejarah kebudayaan Belanda Dr. GA.J. Hazeau menunjukkan keyakinannya bahwa wayang merupakan pertunjukan asli Jawa. Pengertian wayang dalam disertasi Dr. Hazeau itu adalah walulang inukir (kulit yang diukir) dan dilihat bayangannya pada kelir. Dengan demikian, wayang yang dimaksud tentunya adalah Wayang Kulit seperti yang kita kenal sekarang. Asal Usul Mengenai asal-usul wayang ini, di dunia ada dua pendapat. Pertama, pendapat bahwa wayang berasal dan lahir pertama kali di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Timur. Pendapat ini selain dianut dan dikemukakan oleh para peneliti dan ahli-ahli bangsa Indonesia, juga merupakan hasil penelitian sarjana-sarjana Barat. Di antara para sarjana Barat yang termasuk kelompok ini, adalah Hazeau, Brandes, Kats, Rentse, dan Kruyt. Alasan mereka cukup kuat. Di antaranya, bahwa seni wayang masih amat erat kaitannya dengan keadaan sosiokultural dan religi bangsa Indonesia, khususnya orang Jawa. Panakawan, tokoh terpenting dalam pewayangan, yakni Semar, Gareng, Petruk, Bagong, hanya ada dalam pewayangan Indonesia, dan tidak di negara lain. Selain itu, nama dan istilah teknis pewayangan,

Page 6: Sejarah Budaya Wayang Kulit · PDF filefashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, ... salah satu media informasi yang efektif dan ... Cempala – dengan desain

SEMESTER GENAP, MARET – AGUSTUS 2015

TUGAS

ARTIKEL ILMIAH

METODE PENELITIAN

UJIAN AKHIR SEMESTER | Sejarah Budaya Wayang ... 6

semuanya berasal dari bahasa Jawa (Kuna), dan bukan bahasa lain. Sementara itu, pendapat kedua menduga wayang berasal dari India, yang dibawa bersama dengan agama Hindu ke Indonesia. Mereka antara lain adalah Pischel, Hidding, Krom, Poensen, Goslings, dan Rassers. Sebagian besar kelompok kedua ini adalah sarjana Inggris, negeri Eropa yang pernah menjajah India. Namun, sejak tahun 1950-an, buku-buku pe-wayangan seolah sudah sepakat bahwa wayang memang berasal dari Pulau Jawa, dan sama sekali tidak diimpor dari negara lain. Budaya wayang diperkirakan sudah lahir di Indonesia setidaknya pada zaman pemerintahan Prabu Airlangga, raja Kahuripan (976 -1012), yakni ketika kerajaan di Jawa Timur itu sedang makmur-makmurnya. Karya sastra yang menjadi bahan cerita wayang sudah ditulis oleh para pujangga Indonesia, sejak abad X. Antara lain, naskah sastra Kitab Ramayana Kakawin berbahasa Jawa Kuna ditulis pada masa pemerintahan raja Dyah Balitung (989-910), yang merupakan gubahan dari Kitab Ramayana karangan pujangga India, Walmiki. Selanjutnya, para pujangga Jawa tidak lagi hanya menerjemahkan Ramayana dan Mahabarata ke bahasa Jawa Kuna, tetapi menggubahnya dan menceritakan kembali dengan memasukkan falsafah Jawa kedalamnya. Contohnya, karya Empu Kanwa Arjunawiwaha Kakawin, yang merupakan gubahan yang berinduk pada Kitab Mahabarata. Gubahan lain yang lebih nyata bedanya derigan cerita asli versi India, adalah Baratayuda Kakawin karya Empu Sedah dan Empu Panuluh. Karya agung ini dikerjakan pada masa pemerintahan Prabu Jayabaya, raja Kediri (1130 - 1160). Wayang sebagai suatu pergelaran dan tontonan pun sudah dimulai ada sejak zaman pemerintahan raja Airlangga. Beberapa prasasti yang dibuat pada masa itu antara lain sudah menyebutkan kata-kata "mawayang" dan `aringgit' yang maksudnya adalah per-tunjukan wayang. Mengenai saat kelahiran budaya wayang, Ir. Sri Mulyono dalam bukunya Simbolisme dan Mistikisme dalam Wayang (1979), memperkirakan wayang sudah ada sejak zaman neolithikum, yakni kira-kira 1.500 tahun sebelum Masehi. Pendapatnya itu didasarkan

atas tulisan Robert von Heine-Geldern Ph. D, Prehistoric Research in the Netherland Indie (1945) dan tulisan Prof. K.A.H. Hidding di Ensiklopedia Indonesia halaman 987. Kata `wayang' diduga berasal dari kata `wewa-yangan', yang artinya bayangan. Dugaan ini sesuai dengan kenyataan pada pergelaran Wayang Kulit yang menggunakan kelir, secarik kain, sebagai pembatas antara dalang yang memainkan wayang, dan penonton di balik kelir itu. Penonton hanya menyaksikan gerakan-gerakan wayang melalui bayangan yang jatuh pada kelir. Pada masa itu pergelaran wayang hanya diiringi oleh seperangkat gamelan sederhana yang terdiri atas saron, todung (sejenis seruling), dan kemanak. Jenis gamelan lain dan pesinden pada masa itu diduga belum ada. Untuk lebih menjawakan budaya wayang, sejak awal zaman Kerajaan Majapahit diperkenalkan cerita wayang lain yang tidak berinduk pada Kitab Ramayana dan Mahabarata. Sejak saat itulah ceritacerita Panji; yakni cerita tentang leluhur raja-raja Majapahit, mulai diperkenalkan sebagai salah satu bentuk wayang yang lain. Cerita Panji ini kemudian lebih banyak digunakan untuk pertunjukan Wayang Beber. Tradisi menjawakan cerita wayang juga diteruskan oleh beberapa ulama Islam, di antaranya oleh para Wali Sanga. Mereka mulai mewayangkan kisah para raja Majapahit, di antaranya cerita Damarwulan. Masuknya agama Islam ke Indonesia sejak abad ke-15 juga memberi pengaruh besar pada budaya wayang, terutama pada konsep religi dari falsafah wayang itu. Pada awal abad ke-15, yakni zaman Kerajaan Demak, mulai digunakan lampu minyak berbentuk khusus yang disebut blencong pada pergelaran Wayang Kulit. Sejak zaman Kartasura, penggubahan cerita wayang yang berinduk pada Ramayana dan mahabarata makin jauh dari aslinya. Sejak zaman itulah masyarakat penggemar wayang mengenal silsilah tokoh wayang, termasuk tokoh dewanya, yang berawal dari Nabi Adam. Sisilah itu terus berlanjut hingga sampai pada raja-raja di Pulau Jawa. Dan selanjutnya, mulai dikenal pula adanya cerita wayang pakem. yang sesuai standar cerita, dan cerita wayang carangan yang diluar garis standar. Selain itu masih ada lagi yang disebut lakon sempalan, yang sudah terlalu jauh keluar dari

Page 7: Sejarah Budaya Wayang Kulit · PDF filefashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, ... salah satu media informasi yang efektif dan ... Cempala – dengan desain

TUGAS

ARTIKEL ILMIAH

METODE PENELITIAN SEMESTER GENAP, MARET – AGUSTUS 2015

7 Sejarah Budaya wayang ... | UJIAN AKHIR SEMESTER

cerita pakem. Memang, karena begitu kuatnya seni wayang berakar dalam budaya bangsa Indonesia, sehingga terjadilah beberapa kerancuan antara cerita wayang, legenda, dan sejarah. Jika orang India beranggapan bahwa kisah Mahabarata serta Ramayana benar-benar terjadi di negerinya, orang Jawa pun menganggap kisah pewayangan benar-benar pernah terjadi di pulau Jawa. Dan di wilayah Kulonprogo sendiri wayang

masih sangatlah diminati oleh semua kalangan. Bukan hanya oleh orang tua saja, tapi juga anak remaja bahkan anak kecil juga telah biasa melihat pertunjukan wayang. Disamping itu wayang juga biasa di gunakan dalam acara-acara tertentu di daerah kulonprogo ini, baik di wilayah kota Wates ataupun di daerah pelosok di Kulonprogo. Dewa-Dewi dalam dunia pewayangan merupakan dewa-dewi yang muncul dalam mitologi agama Hindu di India, dan diadaptasi dalam budaya Jawa.

1. Sang Hyang Adhama

2. Sang Hyang Sita

3. Sang Hyang Nurcahya

4. Sang Hyang Nurrasa

5. Sang Hyang Wenang

6. Sang Hyang Widhi

7. Sang Hyang Tunggal

8. Sang Hyang Rancasan

9. Sang Hyang Ismaya

10. Sang Hyang Manikmaya

Daftar tokoh wayang yang muncul di kisah Wayang Purwa (RA Kosasih)

Ramayana Tokoh-tokoh Ramayana dalam budaya pewayangan Jawa diambil dan diadaptasi dari mitologi Hindu di India.

1. Anggada

2. Anila

3. Anjani

4. Bharata

5. Dasarata

6. Hanoman

7. Indrajit (Megananda)

8. Jatayu

9. Jembawan

10. Kosalya

Mahabharata Tokoh-tokoh Mahabharata dalam budaya pewayangan Jawa diambil dan diadaptasi dari mitologi Hindu di India.

1. Abimanyu

2. Resi Abyasa

3. Amba

4. Ambalika

5. Ambika

6. Antareja

7. Antasena

8. Arjuna

9. Aswatama

10. Baladewa

11. Banowati

12. Basupati

13. Basudewa

14. Bima

15. Bisma

16. Burisrawa

17. Bayu

18. Cakil

19. Citraksa

Versi Jawa Tengah dan Jawa Timur (wayang kulit/wayang orang) punakawan[sunting | sunting sumber]

1. Semar

2. Gareng

3. Petruk

4. Bagong

5. Togog

=== Versi Jawa Tengah- Banyumas (wayang kulit/wayang orang)

1. Semar

2. Gareng

3. Petruk

4. Bawor

Versi Jawa Barat (wayang golek)[sunting | sunting sumber]

1. Semar

2. Cepot atau Astrajingga

3. Dawala

4. Gareng

5. Semar

6. Cungkring

7. Gareng

8. Curis Sekarpandan

Page 8: Sejarah Budaya Wayang Kulit · PDF filefashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, ... salah satu media informasi yang efektif dan ... Cempala – dengan desain

SEMESTER GENAP, MARET – AGUSTUS 2015

TUGAS

ARTIKEL ILMIAH

METODE PENELITIAN

UJIAN AKHIR SEMESTER | Sejarah Budaya Wayang ... 8

9. Bagong

10. Bagal Buntung

Bali 1. Tualen

2. Merdah

3. Sangut

4. Delem

Teman para Punakawan 1. Togog

2. Bilung

3. Limbuk

4. Cangik

Gambar 1.Wisanggeni dalam bentuk wayang kulit gayaSurakarta.

Bambang Wisanggeni adalah nama seorang tokoh pewayangan yang tidak terdapat dalam wiracarita Mahabharata, karena merupakan tokoh asli ciptaan pujangga Jawa. Ia dikenal sebagai putra Arjuna yang lahir dari seorang bidadari bernama Batari Dresanala, putri Batara Brama. Wisanggeni merupakan tokoh istimewa dalam pewayangan Jawa. Ia dikenal pemberani, tegas dalam bersikap, serta memiliki kesaktian luar biasa. SEJARAH ASAL USUL WAYANG Sejarah Wayang di Indonesia

Gambar 2.Wayang Kulit

Asal-usul dan perkembangan wayang tidak tercatat secara akurat seperti sejarah. Namun orang selalu ingat dan merasakan kehadiran wayang dalam kehidupan masyarakat. Wayang akrab dengan masyarakat sejak dahulu hingga sekarang, karena memang wayang itu merupakan salah satu buah usaha akal budi bangsa

Indonesia. Wayang tampil sebagai seni budaya tradisional, dan merupakan puncak budaya daerah. Menelusuri asal-usul wayang secara ilmiah memang bukan hal yang mudah. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga kini banyak para cendikiawan dan budayawan berusaha meneliti dan menulis tentang wayang. Ada persamaan, namun tidak sedikit yang saling-silang pendapat. Hazeu berbeda pendapat dengan Rassers begitu pula pandangan dari pakar Indonesia seperti K.p.a. Kusumadilaga, Ranggawarsita, Suroto, Sri Mulyono dan lain-lain.

Gambar 3.Pegelaran Wayang Kulit Jadul

Namun semua cendikiawan tersebut jelas membahas wayang Indonesia dan menyatakan bahwa wayang itu sudah ada dan berkembang sejak zaman kuna, sekitar tahun 1500 SM, jauh sebelum agama dan budaya dari luar masuk ke Indonesia. Jadi, wayang dalam bentuknya yang masih sederhana adalah asli Indonesia, yang dalam proses perkembangan setelah berseniuhan dengan unsur-unsur lain, terus berkembang maju sehingga menjadi ujud dan isinya seperti sekarang ini. Sudah pasti perkembangan itu tidak akan berhenti, melainkan akan berlanjut di masa-masa mendatang. Wayang yang kita lihat sekarang ini berbeda dengan wayang pada masa lalu, begitu pula wayang di masa depan akan berubah sesuai zamannya. Tidak ada sesuatu seni budaya yang mandeg. Seni budaya akan selalu berubah dan berkembang, namun perubahan seni budaya wayang ini tidak berpengaruh terhadap jati dirinya, karena wayang telah memiliki landasan yang kokoh. Landasan utamanya adalah sifat "hamot, hamong, hamemangkat yang menyebabkannya memiliki

Page 9: Sejarah Budaya Wayang Kulit · PDF filefashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, ... salah satu media informasi yang efektif dan ... Cempala – dengan desain

TUGAS

ARTIKEL ILMIAH

METODE PENELITIAN SEMESTER GENAP, MARET – AGUSTUS 2015

9 Sejarah Budaya wayang ... | UJIAN AKHIR SEMESTER

daya tahan dan daya kembang wayang sepanjang zaman.

Gambar 4.Pegelaran Wayang Kulit Modern

Hamot adalah keterbukaan untuk menerima pengaruh dan masukan dari dalam dan luar; Hamong adalah kemampuan untuk menyaring unsur-unsur baru itu sesuai nilai-nilai wayang yang ada, untuk selanjutnya

diangkat menjadi nilai-nilai yang cocok dengan wayang sebagai bekal untuk bergerak maju sesuai perkembangan masyarakat. Hamemangkat atau memangkat sesuatu nilai menjadi nilai baru. Dan, ini jelas tidak mudah. Harus melalui proses panjang yang dicerna dengan cermat. Wayang dan seni pedalangan sudah membuktikan kemampuan itu, berawal dari zaman kuna, zaman Hindu, masuknya agama Islam, zaman penjajahan hingga zaman merdeka, dan pada masa pembangunan nasional dewasa ini. Kehidupan global juga merupakan tantangan dan sudah barang tentu wayang akan diuji ketahanannya dalam menghadapinya.

Periodisasi

Gambar 5 (pembabakan suatu masa )

Periodisasi perkembangan budaya wayang juga merupakan bahasa yang menarik. Bermula zaman kuna ketika nenek moyang bangsa Indonesia masih menganut animisme dan dinamisme. Dalam kepercayaan animisme dan dinamisme ini diyakini roh orang yang sudah meninggal masih tetap hidup, dan semua benda itu bernyawa serta memiliki kekuatan. Roh-roh itu bisa bersemayam di kayu-kayu besar, batu, sungai, gunung dan lain-lain. Paduan dari animisme dan dinamisme ini menempatkan roh nenek moyang yang dulunya berkuasa, tetap mempunyai kuasa. Mereka terus dipuja dan dimintai pertolongan. Untuk memuja

roh nenek moyang ini, selain melakukan ritual tertentu mereka mewujudkannya dalam bentuk gambar dan patung Roh nenek moyang yang dipuja ini disebut "hyang" atau "dahyang". Orang bisa berhubungan dengan para hyang ini untuk minta pertolongan dan perlindungan, melalui seorang medium yang disebut

‘syaman’. Ritual pemujaan nenek

moyang, hyangdan syaman inilah yang merupakan asal mula pertunjukan wayang. Hyang menjadi wayang, ritual kepercayaan itu menjadi jalannya pentas dan syaman menjadi dalang. Sedangkan ceritanya adalah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa Asli yang hingga sekarang masih dipakai. Jadi, wayang itu berasal dari ritual kepercayaan nenek moyang bangsa Indonesia di sekitar tahun l500 SM. Berasal dari zaman animisme, wayang terus mengikuti perjalanan sejarah bangsa sampai pada masuknya agama Hindu di Indonesia sekitar abad keenam. Bangsa Indonesia mulai berseniuhan dengan peradaban tinggi dan berhasil membangun kerajaan-kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara, bahkan Sriwijaya yang besar dan jaya. Pada

masa itu wayang pun berkembang pesat, mendapat pondasi yang kokoh sebagai suatu karya seni yang bermutu tinggi.

Page 10: Sejarah Budaya Wayang Kulit · PDF filefashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, ... salah satu media informasi yang efektif dan ... Cempala – dengan desain

SEMESTER GENAP, MARET – AGUSTUS 2015

TUGAS

ARTIKEL ILMIAH

METODE PENELITIAN

UJIAN AKHIR SEMESTER | Sejarah Budaya Wayang ... 10

Gambar 6. Peresmian gedung wayang

Pertunjukan roh nenek moyang itu kemudian dikembangkan dengan cerita yang lebih berbobot, Ramayana dan Mahabarata. Selama abad X hingga XV, wayang berkembang dalam rangka ritual agama dan pendidikan kepada masyarakat. Pada masa ini telah mulai ditulis berbagai cerita tentang wayang. Semasa kerajaan Kediri, Singasari dan Majapahit kepustakaan wayang mencapai puncaknya seperti tercatat pada prasasti di candi-candi, karya sastra yang ditulis oleh Empu Sendok, Empu Sedah, Empu Panuluh, Empu Tantular dan lain-lain. Karya sastra wayang yang terkenal dari zaman Hindu itu antara lain Baratayuda, Arjuna Wiwaha, Sudamala, sedangkan pergelaran wayang sudah bagus, diperkaya lagi dengan penciptaan peraga wayang terbuat dari kulit yang dipahat, diiringi gamelan dalam tatanan pentas yang bagus dengan cerita Ramayana dan Mahabarata. Pergelaran wayang mencapai mutu seni yang tinggi sampai sampai digambarkan "Hannonton ringgit menangis esekel", tontonan wayang sangat mengharukan.

Gambar 7.Wayang Orang

Menarik untuk diperhatikan Cerita Ramayana dan Mahabarata yang asli berasal dari India, telah diterima dalam pergelaran wayang Indonesia sejak zaman Hindu hingga sekarang. Wayang seolah-olah identik dengan Ramayana dan Mahabarata. Namun perlu dimengerti bahwa Ramayana dan Mahabarata versi India itu sudah banyak berubah. Berubah alur ceritanya; kalau Ramayana dan Mahabarata India merupakan cerita yang berbeda satu dengan lainnya, di Indoenesia menjadi satu kesatuan. Dalam pewayangan cerita itu bermula dari kisah Ramayana terus bersambung

dengan Mahabarata, malahan dilanjutkan dengan kisah zaman kerajaan Kediri. Mahabarata asli berisi 20 parwa, sedangkan di Indonesia tinggal 18 parwa. ( artikel, cerita, kesusastraan Jawa Kuna ). Yang sangat menonjol perbedaannya adalah falsafah yang mendasari kedua cerita itu. Lebih-lebih setelah masuknya agama Islam. Falsafah Ramayana dan Mahabarata yang Hinduisme diolah sedemikian rupa sehingga menjadi diwarnai nilai-nilai agama Islam. Hal ini antara lain tampak pada kedudukan dewa, garis keturunan yang patriarkhat, dan sebagainya. Wayang diperkaya lagi dengan begitu banyaknya cerita gubahan baru yang bisa disebut lakon "carangan", maka Ramayana dan Mahabarata benar-benar berbeda dengan aslinya. Begitu pula, Ramayana dan Mahabarata dalam pewayangan tidak sama dengan Ramayana dan Mahabarata yang berkembang di Myanmar, Thailand, Kamboja, dan di tempat-tempat lainnya. Ramayana dan Mahabarata dari India itu sudah menjadi Indonesia karena diwarnai oleh budaya asli dan nilai-nilai budaya yang ada di Nusantara.

Gambar 8.Rama & Shinta

Di Indonesia, walaupun cerita Ramayana dan Mahabarata sama-sama berkembang dalam pewayangan, tetapi Mahabarata digarap lebih tuntas oleh para budayawan dan pujangga kita. Berbagai lakon carangan dan sempalan, kebanyakan mengambil Mahabarata sebagai inti cerita. Masuknya agama Islam di Indonesia pada abad ke-15, membawa perubahan besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Begitu pula wayang telah mengalami masa pembaharuan. Pembaharuan besar-besaran, tidak saja dalam bentuk dan cara pergelaran wayang, melainkan juga isi dan fungsinya. Berangkat dari perubahan nilai-nilai yang dianut, maka wayang pada zaman Demak dan seterusnya telah mengalami penyesuaian dengan zamannya. Bentuk wayang yang semula realistik proporsional seperti tertera dalam relief candi-candi, distilir menjadi bentuk imajinatif seperti wayang sekarang ini. Selain itu, banyak sekali

Page 11: Sejarah Budaya Wayang Kulit · PDF filefashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, ... salah satu media informasi yang efektif dan ... Cempala – dengan desain

TUGAS

ARTIKEL ILMIAH

METODE PENELITIAN SEMESTER GENAP, MARET – AGUSTUS 2015

11 Sejarah Budaya wayang ... | UJIAN AKHIR SEMESTER

tambahan dan pembaharuan dalam peralatan seperti kelir atau layar, blencong, atau lampu, debog yaitu pohon pisang untuk menancapkan wayang, dan masih banyak lagi.

Gambar 9. Sunan Kalijaga

Para wali dan pujangga Jawa mengadakan pembaharuan yang berlangsung terus menerus sesuai perkembangan zaman dan keperluan pada waktu itu, utamanya wayang digunakan sebagai sarana dakwah Islam. Sesuai nilai Islam yang dianut, isi dan fungsi wayang telah bergeser dari ritual agama (Hindu) menjadi sarana pendidikan, dakwah, penerangan, dan komunikasi massa. Ternyata wayang yang telah diperbaharui kontekstual dengan perkembangan agama Islam dan masyarakat, menjadi sangat efektif untuk komunikasi massa dalam memberikan hiburan serta pesan-pesan kepada khalayak. Fungsi dan peranan ini terus berlanjut hingga dewasa ini.

Gambar 9.Dalang Wanita Cantiq

Perkembangan wayang semakin meningkat pada masa setelah Demak, memasuki era kerajaan-kerajaan Jawa seperti Pajang, Mataram, Kartasura, Surakarta, dan Yogyakarta. Banyak sekali pujangga-pujangga yang menulis tentang wayang, menciptakan wayang-wayang

baru. Para seniman wayang banyak membuat kreasi-kreasi yang kian memperkaya wayang. Begitu pula para dalang semakin profesional dalam menggelar pertunjukan wayang, tak henti-hentinya terus mengembangkan seni tradisional ini. Dengan upaya yang tak kunjung henti ini, membuahkan hasil yang menggembirakan dan membanggakan, wayang dan seni pedalangan menjadi seni yang bermutu tinggi, dengan sebutan "Adiluhung". Wayang terbukti mampu tampil sebagai tontonan yang menarik sekaligus menyampaikan pesan-pesan moral keutamaan hidup. Dari landasan perkembangan wayang tersebut di atas, tampak bahwa memang wayang itu berasal dari pemujaan nenek moyang pada zaman kuna, dikembangkan pada zaman Hindu, kemudian diadakan pembaharuan pada zaman masuknya agama Islam dan terus mengalami perkembangan dari zaman kerajaan-kerajaan Jawa, zaman penjajahan, zaman kemerdekaan hingga kini. Indonesia Asli

Gambar 10. Iklan pentas wayang Asal-usul wayang menjadi jelas, asli Indonesia yang berkembang sesuai budi daya masyarakat dengan Wayang Indonesia memiliki ciri khas yang merupakan jatidirinya. Sangat mudah dibedakan dengan seni budaya sejenis yang berkembang di India, Cina, dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Tidak saja berbeda bentuk serta cara pementasannya, cerita Ramayana dan Mahabarata yang digunakan juga bisa berbeda. Cerita terkenal ini sudah digubah sesuai nilai dan kondisi yang hidup dan berkembang di Indonesia. Keaslian wayang bisa ditelusuri dari penggunaan bahasa seperti wayang, kelir, blencong, kepyak, dalang, kotak, dan lain-lain. Kesemuanya itu bahasa Jawa Asli. Berbeda misalnya dengan cempala yaitu alat pengetuk kotak, adalah bahasa Sansekerta. Wayang asli menerima pengaruh dari India. Bahasa dalam wayang ini terus berkembang secara pelan namun pasti dari bahasa Jawa Kuna atau bahasa Kawi, bahasa Jawa

Page 12: Sejarah Budaya Wayang Kulit · PDF filefashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, ... salah satu media informasi yang efektif dan ... Cempala – dengan desain

SEMESTER GENAP, MARET – AGUSTUS 2015

TUGAS

ARTIKEL ILMIAH

METODE PENELITIAN

UJIAN AKHIR SEMESTER | Sejarah Budaya Wayang ... 12

Baru dan bukan tidak mungkin kelak wayang ini akan menggunakan bahasa Indonesia. Wayang selalu menggunakan bahasa campuran yang biasa disebut 'basa rinengga' maksudnya bahasa yang telah disusun indah sesuai kegunaannya. Dalam seni pedalangan, kedudukan sastra amat penting dan harus dikuasai dengan baik oleh para dalang.

Gambar11 .Sendratari Ramayana

Bentuk peraga wayang juga mengujudkan keaslian wayang Indonesia, karena bentuk stilasi peraga wayang yang imajinatif dan indah itu merupakan proses panjang seni kriya wayang yang dilakukan oleh para pujangga dan seniman perajin Indonesia sejak dahulu. Begitu majunya dan seni rupa, wayang sudah mencapai tingkat 'sempurna'. Penilaian ini obyektif, tidak berlebihan, apabila dibandingkan dengan bentuk-bentuk peraga wayang atau seni boneka dari mancanegara. Sarat dengan Falsafah

Gambar 12.dalang sedang beraksi

Kekuatan utama budaya wayang, yang juga merupakan jati dirinya, adalah kandungan nilai falsafahnya. Wayang yang tumbuh dan berkembang sejak lama itu ternyata berhasil menyerap berbagai nilai-nilai keutamaan hidup dan terus dapat dilestarikan dalam berbagai pertunjukan wayang. Bertolak dari pemujaan nenek moyang, wayang yang sudah sangat religius, mendapat masukan agama Hindu, sehingga wayang semakin kuat sebagai media ritual dan pembawa pesan etika. Memasuki pengaruh agama Islam, kokoh sudah landasan wayang sebagai tontonan

yang mengandung tuntutan yaitu acuan moral budi luhur menuju terwujudnya'akhlaqulkarimah'.

Gambar 4.tokoh wayang

Proses akulturasi kandungan isi wayang itu meneguhkan posisi wayang sebagai salah satu sumber etika dan falsafah yang secara tekun dan berlanjut disampaikan kepada masyarakat. Oleh karena itu ada pendapat, wayang itu tak ubahnya sebagai buku falsafah, yaitu falsafah Nusantara yang bisa dipakai sumber etika dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat. Wayang bukan lagi sekedar tontonan bayang-bayang atau 'shadow play, melainkan sebagai 'wewayangane ngaurip' yaitu bayangan hidup manusia. Dalam suatu pertunjukan wayang, dapat dinalar dan dirasakan bagaimana kehidupan manusia itu dari lahir hingga mati. Perjalanan hidup manusia untuk berjuang menegakkan yang benar dengan mengalahkan yang salah. Dari pertunjukan wayang dapat diperoleh pesan untuk hidup penuh amal saleh guna mendapatkan keridloan Illahi. Wayang juga dapat secara nyata menggambarkan konsepsi hidup 'sangkan paraning dumadi', manusia berasal dari Tuhan dan akan kembali keharibaan-Nya. Banyak ditemui seni budaya semacam wayang yang dikenal dengan 'puppet show’, namun yang seindah dan sedalam maknanya sulit menandingi Wayang Kulit Purwa. Itulah asal-usul wayang Indonesia, asli Indonesia yang senantiasa berkembang dari waktu ke waktu. Secara dinamis mengantisipasi perkembangan dan kemajuan zaman. Organisasi Pewayangan

Gambar 14.pagelaran wayang

Perkembangan wayang dari waktu ke waktu selain didukung oleh masyarakat, juga digerakkan oleh

Page 13: Sejarah Budaya Wayang Kulit · PDF filefashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, ... salah satu media informasi yang efektif dan ... Cempala – dengan desain

TUGAS

ARTIKEL ILMIAH

METODE PENELITIAN SEMESTER GENAP, MARET – AGUSTUS 2015

13 Sejarah Budaya wayang ... | UJIAN AKHIR SEMESTER

lembaga-lembaga swadaya masyarakat, bukan oleh pemerintah. Dahulu keraton menjadi pusat dan acuan pengembangan wayang dan seni pedalangan. Peranan keraton beralih pada lembaga-lembaga masyarakat antara lain berupa sanggar-sanggar, lembaga pendidikan, paguyuban-paguyuban budaya, kesenian dan dalam jaman modern sekarang ini telah tampil pula organisasi-organisasi pewayangan. Organisasi pewayangan bersifat lokal ada pula yang bersifat nasional. Organisasi pewayangan dan pedalangan yang bersifat nasional adalah Persatuan Pedalangan Indonesia atau PEPADI dan SENAWANGI atau Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia. Dua organisasi pewayangan yang sekarang berkiprah dalam upaya melestarikan dan mengembangkan wayang.

Gambar 15.Simbol wayang

SENAWANGI atau merupakan organisasi pewayangan terkemuka dan terkonsolidasikan dengan baik. Didirikan pada tahun 1975, di Jakarta. Setiap 5 tahun sekali, menyelenggarakan Pekan Wayang Indonesia, yang merupakan puncak kegiatan pewayangan. Bersamaan dengan Pekan Wayang, dilaksanakan pula Kongres SENA WANGI. Pada bulan Agustus 1999, diselenggarakan Pekan Wayang Indonesia VII dan Kongres SENA WANGI yang ke enam. SENAWANGI mengelola Gedung Pewayangan Kautaman yang terletak di kompleks TMII Jakarta Timur. Diupayakan gedung ini bisa menjadi Pusat Pewayangan Indonesia dan dunia. PEPADI organisasi profesi yang beranggotakan para dalang, pengrawit dan swarawati memiliki cabang di seluruh wilayah Indonesia. Banyak bergerak dalam kegiatan pagelaran wayang, pendidikan dan pelatihan dan lain-lain. keterangan : Pagelaran Wayang Wong Sriwedari dipentaskan di Gedung Pertunjukan Wayang Wong Sriwedari yang berada di kompleks Taman Hiburan Rakyat Sriwedari alamat : Jalan Slamet Riyadi 275 Surakarta Pertunjukan Wayang Wong Sriwedari digelar pada hari Selasa-Sabtu dari pukul 20.00 - 22.30 WIB

hari Minggu dan Senin pertunjukan libur tiket : Rp 3.000,00 per-orang

Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu: metode observasi, metode wawancara dan metode studi pustaka.

Metodologi pengembangan sistem perangkat lunak yang penulis gunakan adalah model Waterfall. ―Model Waterfall adalah model yang menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung‖ .

Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2013)

Gambar adalah proses pengumpulan kebutuhan yang dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami seperti apa yang dibutuhkan oleh user‖.

a. Desain ―Tahap desain (design) yaitu proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk strutur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antar muka dan prosedur pengodean‖.

b. Code Generation

Page 14: Sejarah Budaya Wayang Kulit · PDF filefashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, ... salah satu media informasi yang efektif dan ... Cempala – dengan desain

SEMESTER GENAP, MARET – AGUSTUS 2015

TUGAS

ARTIKEL ILMIAH

METODE PENELITIAN

UJIAN AKHIR SEMESTER | Sejarah Budaya Wayang ... 14

―Tahap code generation adalah desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak‖. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

c. Pengujian ―Tahap pengujian (testing) adalah fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional

dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji‖. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan

d. Pendukung ―Tahap pendukung adalah tahapan yang dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari

analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru‖.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosedur Sistem Berjalan dalam penelitian ini yaitu

Pelanggan datang ke lokasi kemudian memilih tiket yang tersedia berdasarkan yang ada di display toko, jika tidak ada baju atau tas yang cocok maka pelanggan akan memilih lagi model yang lain dan jika menemukan kebutuhan yang cocok kemudian pelanggan langsung membeli dan penjaga toko akan mengantarkan tiket ke kasir. Pelanggan akan diberitahukan jumlah yang harus dibayar. Setelah mengecek informasi jumlah tagihan, pelanggan akan langsung melakukan pembayaran, kasir akan membuatkan nota sebagai bukti pembayaran. Lalu kasir akan memberikan nota dan baju atau tas kepada pelanggan.. Kemudian pelanggan menerima baju atau tas dan nota. Setiap hari, kasir akan mengumpulkan nota penjualan, lalu mencocokkan dengan pemasukan. Jika cocok, kasir akan mencatatnya ke dalam rekapan harian untuk rekapan penjualan harian yang akan diberikan kepada pemilik toko. Jika tidak cocok kasir akan melakukan pengecekan ulang sampai hasilnya yang diinginkan sesuai dengan nota penjualan dan pemasukan. Setiap akhir bulan kasir akan membuat laporan penjualan berdasarkan rekapan penjualan harian. Laporan tersebut diberikan kepada pemilik toko untuk evaluasi penjualan selama satu bulan. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan Dokumen masukan adalah dokumen yang dimasukkan ke dalam sistem dan diproses sehingga menghasilkan suatu keluaran. Dokumen masukan pada Penjualan ikan dan bibit adalah sebagai berikut : Nama Dokumen: Faktur Fungsi :Untuk mengetahui data Bahan teater yang dibeli dari supplier Sumber : Supplier Tujuan : Pemilik Media : Kertas Frekuensi : Setiap satu bulan sekali Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran

Dokumen keluaran adalah dokumen yang dihasilkan dari proses yang terjadi pada budi daya ikan sebagai berikut : a.Nama Dokume : Nota Penjualan Fungsi :Untuk bukti penjualan Ikan / pakan Sumber : Pemilik Tujuan : Pengetahuan Media : Kertas Frekuensi : Setiap terjadi transaksi Penjualan b. Nama Dokumen: Rekapan Penjualan Harian Fungsi : Sebagai laporan penjualan harian Sumber : Kasir Tujuan : Pemilik Media : Kertas Frekuensi : Setiap hari c. Nama Dokumen: Laporan Penjualan Bulanan Fungsi : Sebagai laporan penjualan bulanan Sumber : Kasir Tujuan : Pemilik Toko Media : Kertas Frekuensi : Setiap sebulan sekali Tahapan Analisis yang penulis ajukan yaitu :

―Perdagangan ikan yang disecara menarik adalah penggunaan internet dan komputer dengan browser web untuk membeli dan menjual produk. Calon pembeli melakukan pembelian melalui media browser. mengandalkan jaringan Relasi sangat mebantu penjualan agar lebih terpercaya dan akurat, costumer yg datang langsung datang ke toko dan memilih langsung jenis ikan yg dia inginkan lebih menunjukan kualitas ikan tersebut benar-beanar barang yg costumer cari dan ingi kan.

Activity Diagram Sistem Berjalan

Activity Diagram Sistem Berjalan pada penelitian ini adalah:

Page 15: Sejarah Budaya Wayang Kulit · PDF filefashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, ... salah satu media informasi yang efektif dan ... Cempala – dengan desain

TUGAS

ARTIKEL ILMIAH

METODE PENELITIAN SEMESTER GENAP, MARET – AGUSTUS 2015

15 Sejarah Budaya wayang ... | UJIAN AKHIR SEMESTER

16. Model Waterfall

Tahapan – tahapan yang ada pada model waterfall secara global adalah

e. Analisis Kebutuhan ―Tahap analisis kebutuhan

Sumber: Hasil Penelitian (2014)

Gambar 17. Activity Diagram Penjualan

V. KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan pembuatan website toko Penjualan tiket teater ini adalah : 1. Dilihat dari aspek manajerial

a. Mempermudah dalam membuat laporan penjualan harian dan bulanan.

b. Memudahkan dalam pengaturan jumlah stok Tiket yang dimilki.

2. Dilihat dari aspek Sistem :

a. Sebagai sarana promosi yang baik karena sistem informasi yang digunakan sudah berbasis web.

b. Dapat diakses oleh semua orang asalkan konsumen terkoneksikan dengan jaringan internet.

c. Jaringan penjualan baju dan tas pada toko Henny‘s Butik menjadi lebih luas karena dapat diakses di semua tempat.

act Activ ity Diagram Sistem Berjalan

Membuat Laporan

Penjualan Bulanan

Konumen Penjaga Toko Kasir Pemilik Toko

Memilih Baju/Tas

BeliMemberikan

Baju/Tas

Menerima

Baju/Tas

Menginformasikan

Jumlah PembayaranMengecek Jumlah

Pembayaran

Melakukan

PembayaranMenerima

Pembayaran

Membuat Nota

Memberikan Nota &

Baju/TasMenerima Nota &

Baju/Tas

Mengumpulkan

Nota

Mengecek

Kecocokan Jumlah

Nota & Pemasukan

Membuat Rekapan

Penj Harian

Memberikan

Rekapan Penj

Harian dan

Bulanan

Menerima Rekapan

Penj Harian &

Bulanan

Y

T

Y

T

Page 16: Sejarah Budaya Wayang Kulit · PDF filefashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, ... salah satu media informasi yang efektif dan ... Cempala – dengan desain

SEMESTER GENAP, MARET – AGUSTUS 2015

TUGAS

ARTIKEL ILMIAH

METODE PENELITIAN

UJIAN AKHIR SEMESTER | Sejarah Budaya Wayang ... 16

Pada bagian ini, penulis memberikan saran-saran berdasarkan permasalahan serta kesimpulan yang penulis dapat selama riset, yaitu : 1. Dari aspek manajerial :

a. Memberikan pelatihan pada karywan Teater agar dapat melakukan pengecekan dan pembaharuan pada website ini.

b. Harus selalu memperbarui hasil penjualan secara rutin agar memudahkan dalam pembuatan laporan.

c. Pembaruan pengecekan data produk harus dilakukan secara berkala.

2. Dilihat dari aspek Sistem : a. Perlu adanya sistem keamanan yang dapat

memproteksi dari ancaman hacker dan virus yang dapat menyerang kapan saja.

b. Untuk keamanan database, sebaiknya password admin hanya dipegang oleh beberapa orang yang benar-benar diizinkan dan dapat dipercaya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

c. Melakukan back-up data seccara berkala untuk memperkecil kehilangan data secara menyeluruh.

3. Dilihat dari aspek penelitian selanjutnya : a. Perlu adanya konfirmasi via email tentang invoice. b. Penambahan pengiriman dengan Cash On

Delivery (COD) untuk seluruh wilayah Indonesia. c. Cara pembayaran dengan kartu kredit

REFERENSI

[1] Anhar. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita. 2010.

[2] www.Herlawati.com [3] www.google.com [4] http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/wayang-

kulit-kekayaan-seni-nusantara-yang-bernilai-adiluhung

[5] http://budayawayangkulit.blogspot.com/2009/01/wayang-kulit-wayang-salah-satu-puncak.html

[6] http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_tokoh_wayang [7] http://id.wikipedia.org/wiki/Wisanggeni [8] http://supraba15.blogspot.com/2013/04/sejarah-

asal-usul-wayang.html

[9] http://andikaawan.blogspot.com/2014/04/wayang-wong-sriwedari-seni-pertunjukan.html

[10] http://nandamcdohl.blogspot.com/2012/11/5-maestro-dalang-pewayangan-nusantara.html

[11] Gumilar, I. Metode Riset Untuk Bisnis dan Manajemen. Utamalab. Bandung. 2007

[12] Bu Herlawati, S.Si, MM, M.Kom

YANG MEMBUAT RESUME ARTIKEL ILMIAH

Page 17: Sejarah Budaya Wayang Kulit · PDF filefashion khususnya pakaian wanita, tas wanita dan pakaian pria, ... salah satu media informasi yang efektif dan ... Cempala – dengan desain

TUGAS

ARTIKEL ILMIAH

METODE PENELITIAN SEMESTER GENAP, MARET – AGUSTUS 2015

17 Sejarah Budaya wayang ... | UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama Mahasiswa: Muhamad Ardiansyah NIM : 12130257 Kelas:12 ,4A ,11 Kampus: STMIK NUSA MANDIRI

Dosen: Herlawati, S.Si, MM, M.Kom Mata Kuliah: Metode Penelitian