22
SEJARAH ORGANISASI PERTAMA DI INDONESIA "SAREKAT ISLAM" Sarekat Islam pada awalnya adalah perkumpulan pedagang-pedagang Islam yang diberi nama Sarekat Dagang Islam (SDI). Perkumpulan ini didirikan oleh Haji Samanhudi tahun 1911 di kota Solo. Perkumpulan ini semakin berkembang pesat ketika Tjokroaminoto memegang tampuk pimpinan dan mengubah nama perkumpulan menjadi Sarekat Islam. Sarekat Islam (SI) dapat dipandang sebagai salah satu gerakan yang paling menonjol sebelum Perang Dunia II. Pendiri Sarekat Islam, Haji Samanhudi adalah seorang pengusaha batik di Kampung Lawean (Solo) yang mempunyai banyak pekerja, sedangkan pengusaha-pengusaha batik lainnya adalah orang-orang Cina dan Arab. Tujuan utama SI pada awal berdirinya adalah menghidupkan kegiatan ekonomi pedagang Islam Jawa. Keadaan hubungan yang tidak harmonis antara Jawa dan Cina mendorong pedagang-pedagang Jawa untuk bersatu menghadapi pedagang-pedagang Cina. Di samping itu agama

Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

  • Upload
    faisal

  • View
    135

  • Download
    9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

SEJARAH ORGANISASI PERTAMA DI INDONESIA "SAREKAT ISLAM"

Sarekat Islam pada awalnya adalah perkumpulan pedagang-pedagang Islam yang diberi nama Sarekat Dagang Islam (SDI). Perkumpulan ini didirikan oleh Haji Samanhudi tahun 1911 di kota Solo. Perkumpulan ini semakin berkembang pesat ketika Tjokroaminoto memegang tampuk pimpinan dan mengubah nama perkumpulan menjadi Sarekat Islam. Sarekat Islam (SI) dapat dipandang sebagai salah satu gerakan yang paling menonjol sebelum Perang Dunia II.Pendiri Sarekat Islam, Haji Samanhudi adalah seorang pengusaha batik di Kampung Lawean (Solo) yang mempunyai banyak pekerja, sedangkan pengusaha-pengusaha batik lainnya adalah orang-orang Cina dan Arab.

Tujuan utama SI pada awal berdirinya adalah menghidupkan kegiatan ekonomi pedagang Islam Jawa. Keadaan hubungan yang tidak harmonis antara Jawa dan Cina mendorong pedagang-pedagang Jawa untuk bersatu menghadapi pedagang-pedagang Cina. Di samping itu agama Islam merupakan faktor pengikat dan penyatu kekuatan pedagang-pedagang Islam.

Pemerintah Hindia Belanda merasa khawatir terhadap perkembangan SI yang begitu pesat. SI dianggap membahayakan kedudukan pemerintah Hindia Belanda, karena mampu memobilisasikan massa. Namun Gubernur Jenderal Idenburg (1906-1916) tidak menolak kehadiran Sarekat Islam. Keanggotaan Sarekat Islam semakin luas.Pada kongres Sarekat Islam di Yogayakarta pada tahun 1914, HOS Tjokroaminoto terpilih sebagai Ketua Sarekat Islam. Ia berusaha tetap mempertahankan keutuhan dengan mengatakan

Page 2: Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

bahwa kecenderungan untuk memisahkan diri dari Central Sarekat Islam harus dikutuk dan persatuan harus dijaga karena Islam sebagai unsur penyatu.

 HOS Cokro Aminoto

Politik Kanalisasi Idenburg cukup berhasil, karena Central Sarekat Islam baru diberi pengakuan badan hukum pada bulan Maret 1916 dan keputusan ini diambil ketika ia akan mengakhiri masa jabatannya. Idenburg digantikan oleh Gubernur Jenderal van Limburg Stirum (1916-1921). Gubernur Jenderal baru itu bersikap agak simpatik terhadap Sarekat Islam.Namun sebelum Kongres Sarekat Islam Kedua tahun 1917 yang diadakan di Jakarta muncul aliran revolusionaer sosialistis yang dipimpin oleh Semaun. Pada saat itu ia menduduki jabatan ketua pada SI lokal Semarang. Walaupun demikian, kongres tetap memutuskan bahwa tujuan perjuangan Sarekat Islam adalah membentuk pemerintah sendiri dan perjuangan melawan penjajah dari kapitalisme yang jahat. Dalam Kongres itu diputuskan pula tentang keikutsertaan partai dalam Voklsraad. HOS Tjokroaminoto (anggota yang diangkat) dan Abdul Muis (anggota yang dipilih) mewakili Sarekat Islam dalam Dewan Rakyat (Volksraad).Pada Kongres Sarekat Islam Ketiga tahun 1918 di Surabaya, pengaruh Sarekat Islam semakin meluas. 

 Semaun

Page 3: Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

Sementara itu pengaruh Semaun menjalar ke tubuh SI. Ia berpendapat bahwa pertentangan yang terjadi bukan antara penjajah-penjajah, tetapi antara kapitalis-buruh. Oleh karena itu, perlu memobilisasikan kekuatan buruh dan tani disamping tetap memperluas pengajaran Islam. Dalam Kongres SI Keempat tahun 1919, Sarekat Islam memperhatikan gerakan buruh dan Sarekat Sekerja karena hal ini dapat memperkuat kedudukan partai dalam menghadapi pemerintah kolonial. Namun dalam kongres ini pengaruh sosial komunis telah masuk ke tubuh Central Sarekat Islam (CSI) maupun cabang-cabangnya. Dalam Kongres Sarekat Islam kelima tahun 1921, Semaun melancarkan kritik terhadap kebijaksanaan Central Sarekat Islam yang menimbulkan perpecahan.

Rupanya benih perpecahan semakin jelas dan dua aliran itu tidak dapat dipersatukan kembali. Dalam Kongres Luar Biasa Central Sarekat Islam yang diselenggarakan tahun 1921 dibicarakan masalah disiplin partai. Abdul Muis (Wakil Ketua CSI) yang menjadi pejabat Ketua CSI menggantikan Tjokroaminoto yang masih berada di dalam penjara, memimpin kongres tersebut. Akhirnya Kongres tersebut mengeluarkan ketetapan aturan Disiplin Partai. Artinya, dengan dikeluarkannya aturan tersebut, golongan komunis yang diwakili oleh Semaun dan Darsono, dikeluarkan dari Sarekat Islam. Dengan pemecatan Semaun dari Sarekat Islam, maka Sarekat Islam pecah menjadi dua, yaitu Sarekat Islam Putih yang berasaskan kebangsaan keagamaan di bawah pimpinan Tjokroaminoto dan Sarekat Islam Merah yang berasaskan komunis di bawah pimpinan Semaun yang berpusat di Semarang.

 Abdul Muis

Pada Kongres Sarekat Islam Ketujuh tahun 1923 di Madiun diputuskan bahwa Central Sarekat Islam digantikan menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). dan cabang Sarekat Islam yang mendapat pengaruh komunis menyatakan diri bernaung dalam Sarekat Rakyat yang merupakan organisasi di bawah naungan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pada periode antara tahun 1911-1923 Sarekat Islam menempuh garis perjuangan parlementer dan evolusioner. Artinya, Sarekat Islam mengadakan politik kerja sama dengan pemerintah kolonial. Namun setelah tahun 1923, Sarekat Islam menempuh garis perjuangan nonkooperatif. Artinya, organisasi tidak mau bekerja sama dengan pemerintah kolonial, atas nama dirinya sendiri. Kongres Partai Sarekat Islam tahun 1927 menegaskan bahwa tujuan perjuangan adalah mencapai kemerdekaan nasional berdasarkan agama Islam. Karena tujuannya adalah untuk mencapai kemerdekaan nasional maka Partai Sarekat Islam menggabungkan diri dengan Pemufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).

Page 4: Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

Pada tahun 1927 nama Partai Sarekat Islam ditambah dengan “Indonesia” untuk menunjukan perjuangan kebangsaan dan kemudian namanya menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Perubahan nama itu dikaitkan dengan kedatangan dr. Sukiman dari negeri Belanda. Namun dalam tubuh PSII terjadi perbedaan pendapat antara Tjokroaminoto yang menekankan perjuangan kebangsaan di satu pihak, dan di pihka lain dr. Sukiman yang menyatakan keluar dari PSII dan mendirikan Partai Islam Indonesia (PARI). Perpecahan ini melemahkan PSII. Akhirnya PSII pecah menjadi PSII Kartosuwiryo, PSII Abikusno, PSII, dan PARI dr. Sukiman

Sejarah perjalan serikat Dagang Islam mengalami pasang surut,didalam percaturan politik tanah air,sejak jaman penjajahan belanda sampai saat ini, Namun yang harus kita ambil pelajaran bahwa cita-cita dari organisasi Seikat Dagang Islam dalam melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan, itulah yang harus menjadi insvirator dan motivator bagi kita generasi muda hari ini untuk terus berjuang memajukan bangsa dan negara

                Sumber  :  andy.web.id/tag/sarekat-dagang-islam                hasheem.wordpress.com

Page 5: Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

RAHASIA CANDI CETHO & PANATARAN : BUKTI NUSANTARA PUSAT PERADABAN DUNIA (2)

Candi Panataran

Candi Penataran di terletak di lereng barat daya Gunung Kelud, tepatnya di Desa Penataran,Kecamatan Nglegok, Blitar, Jawa Timur; pada ketinggian 450 meter di atas permukaan air laut.Di areal candi ini terdapat banyak relief yang meyimpan misteri bagi yang jeli mencermatinya.Sangat banyak relief yang menunjukkan bangsa asing yang pernah kita kenal. Sosok-sosok tersebut selalu digambarkan sebagai sosok yang seolah-olah takluk kepada yang berkuasa di Candi Penataran.Sayang sebagian relief sudah rusak, namun untungnya beberapa bagian masih dapat dikenali.

Beberapa relief di Candi Penataran yang menunjukkan bangsa asing yang pernah kita kenali : Pada relief ini terlihat ada tiga orang

Page 6: Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

di belakang orang yang sedang duduk, dan di depannya ada dua orang yang sedang menyembah. Kalau diperhatikan dengan jeli, orang yang paling kiri seperti orang yang berpakaian dari suku bangsa Han [China], lalu di depannya mirip orang yang tergambar di Angkor Vat [Bangsa Campa], dan di depannya lagi mirip orang dari Maya, Inca atau Copan yang berasal dari Amerika Latin. Sedangkan salah satu yang berjongkok di depan [paling kanan] terlihat orang yang bertutup kepala seperti orang Yahudi. Dari gambar ini bisa diperkirakan yang disembah adalah yang duduk dan tiga orang yang berdiri di belakang yang duduk adalah pengawalnya.

             Dari gambar di bawah,terlihat ada 2 relief yang seperti menggunakan peci.Pakaian seperti ini bisa kita temui di daerah Turki, India sampai dengan Pakistan.  

Page 7: Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

Pada relief di bawah terlihat ada tiga orang yang bukan berpakaian ala kerajaan kita, posis mereka menyembah dan duduk di bawah, sepintas dari cara berpakaiannya mirip orang Mesir.

Page 8: Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

Siapakah mereka dan sedang apa di sana ?Setelah dicermati dengan lebih jeli, relief tersebut diperkirakan adalah gambaran dari tiga orang wanita. Perkiraan tentang mereka adalah karena wanita dalam relief tersebut tidak berjanggut.Kalau dianggap wanita Jepang ataupun Korea ada ketidaksamaan yang terletak di model tutup rambut dan apabila dikatakan mirip sorban dari India, maka biasanya yang menggunakan adalah laki-laki yang selalu digambarkan berjenggot.

 Dari ketiga gambar di atas hampir mirip dengan relief-relief yang ada di candi Penataran. Jadi dapat diperkirakan yang ada di relief itu adalah sosok wanita Mesir.

Pada gambar di bawah terlihat relief seorang putri yang sedang disembah atau mungkin sedang dilayani. Di latar belakang sosok putri tersebut terdapat raut wajah yang agak rusak namun dari tutup kepalanya seperti tutup kepala orang Romawi.Ada yang mengira itu adalah pohon palem, namun tidak ada pohon palem yang bentuknya melengkung seperti itu. Juga bukan merupakan ornament atau hiasan karena tidak ada ornamen pendukung yang dapat mendefinisikan itu apa.

Page 9: Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

Namun bila diperhatikan seperti seorang prajurit Romawi yang sedang mengawal seorang putri dengan rambutnya yang agak bergelombang yang merupakan ciri khas dari putri-putri di Romawi.

Beberapa model rambut Romawi yang dapat kita temukan di relief di candi Penataran,terutama di urutan ke-3 dari kiri.

Masalahnya, kenapa dalam sejarah nasional tidak ada penjelasan seberapa luas Negara kita dahulu ?

Page 10: Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

Pada relief-relief yang berada di tingkat dua bangunan Sitihinggil yang ada di Candi Penataran sangat jelas menunjukkan penaklukan suatu bangsa yang mirip dengan bangsa Indian.

             Leluhur Nusantara berhasil mengambil alihsalah satu kereta berkuda dan memanah 

ke arah lawan.

Leluhur Nusantara berhasil menusuk panglima dari bangsa Indian di benua Amerika

Page 11: Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

 Penambahan pasukan Indian untuk menyerang leluhur Nusantara

 Kelihatan bala bantuan Indian terburu-buru dan berlari menuju ke medan perang

 Pasukan Indian yang mempunyai kekuatan pasukan gajah di sinilah letak ukuran tahunnya

Page 13: Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

 Terlihat di relief bahwa daerah yang dikuasai adalah daerah yangada pohon kaktusnya. Padahal kaktus diketahui berasal dari benua Amerika.Dengan bukti relief gajah dan kaktus,maka dapat diperkirakan bahwa bangsa yang ditaklukkan leluhur kita adalah bangsa Mayadari Kerajaan Copan yang sekarang terletak di negara Honduras.

Page 14: Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

Relief Gajah yang terdapat di Candi Penataran 

Relief dan gambar Gajah di atas terdapat di daerah Copan - Honduras yang sejenis dengan yang digambarkan leluhur kita di Candi Penataran; menurut para ahli di Amerika, gajah sudahpunah 6500 tahun yang lalu.Pertanyaannya adalah :“ Apakah leluhur kita sudah punya peradaban di 6500 tahun yang lalu ? “

 Relief ini adalah sosok prajurit dari 

 benua Amerika yang terdapat di Candi Penataran.

Page 15: Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

                        Gambar sosok prajurit bangsa Maya dari Kerajaan

Copan yang sekarang terletak di Honduras.

Page 16: Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

Pada satu sisi di bagian bawah dari Sitihinggil di Candi Penataran terdapat relief raksasa [buto] yang kesamaannya ada pada patung-patung dan topeng Rangda di Bali.

Kesamaan bentuk dan wajah terdapat pula pada patung relief raksasa yang ditemukan di Mexico City, di mana disebutkan oleh para arkeolog bahwa sosok itu merupakan raja Aztec.

Page 18: Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

 Pada relief ini kita juga dapat melihat ada sosok yang bertutup kepala tapi tidak menunjukkan berasal dari Indonesia.

Page 19: Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

Pada jaman berdirinya Candi Penataran dapat disimpulkan bahwa telah ada tiga jenis spesies yang sudah mempunyai peradaban, yaitu : bangsa manusia, bangsa raksasa, dan bangsa manusia kera yang berdiri tegak.

Dalam tata cara kematian, manusia pada jaman dahulu kalau meninggal akan diperabukan,sehingga fosilnya tidak akan ditemukan. Cara perabuan berbeda-beda ritualnya di berbagai wilayah, dan saat ini ragam cara perabuan masih dapat kita temukan di banyak tempat di berbagai belahan Bumi.Jadi dapat diperkirakan; fosil manusia kera yang berdiri tegak bukanlah bangsa manusia, begitu juga fosil seperti manusia yang bertaring dan bertubuh tinggi juga bukan merupakan ras yang menurunkan manusia di masa sekarang.

Pembuktian awal dari misteri yang ada di Candi Cetho, Candi Sukuh dan Candi Penataran ini sejalan dengan indikasi-indikasi yang dinyatakan oleh Profesor Arysio Nunes dos Santos dari Brazilia yang menyatakan bahwa Atlantis itu benar-benar ada, dan berada di Indonesia.

Profesor Arysio Nunes dos Santos, seorang geolog dan fisikawan nuklir menghabiskan waktu selama 30 tahun untuk membuktikan dari catatan Plato tentang keberadaan peradaban Atlantis,semua hasil penelitian mengarah ke Indonesia, sebagai anak bangsa hanya akan tinggal diamkah kita menyikapi hasil penelitian kelas dunia tersebut ? apalagi bukti-bukti secara empiris yang secara paralel

Page 20: Sejarah Organisasi Pertama Di Indonesia

mendukung hasil penelitian tersebut dapat dilihat langsung di Candi Cetho, Candi Sukuh dan Candi Penataran.

Sumber : Yayasan Turangga Seta