I(OMPAS____ =- -=O=--S_e_'a_sa_---=O=--R_a_b_u_-=O=--K.;a.;m.;is~ 0 Jumat 0 Sabtu • Minggu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 @ 13 14 15 1617 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

OJan .Peb oMar OApr oMe; OJun OJul 0 Ags OSep OOkt ONov ODesUKU~----~~~~~==~~~====~~~~==~==~~Sejarah Lokal dan Revolusi Sosial di Bandung

D alam kata pengantarnyayang pendek untuk bukuini, Goerge MeT Kahin, pe-

nulis buku klasik tentang RevolusiNasional Indonesia, menyatakanbahwa penelitian tentang sejarahkontemporer Indonesia terbataspada perkembangan di tingkat na-sional sehingga penafsiran atas pe-ristiwa-peristiwa pun didasarkanpada relevansi nasionalnyaTetapi, menurut Kahin, Small

meneoba meneliti sejarah Revo-lusi Nasional Indonesia denganfokus pada kejadian-kejadian 10-kal di suatu daerah pada kurunwaktu tertentu sehingga mem-berikan pemahaman mendalamsekaligus menawarkan sudutpandang barn.Judul asli buku ini, Bandung in

Early Revolution, 1945-1946 (NY:Ithaca, 1964), ditulis John RWSmall dalam rangka mengkajiperistiwa-peristiwa lokal di wi-layah eekungan Bandung padaawal kemerdekaan IndonesiaUntuk penulisan bukunya ini,Small dan istrinya tinggal diKota Bandung selama dua ta-hun (1959-1961). Oleh karenaitu, sumber data yang digu-nakan banyak bersifat primer,hasil penelitian lapangan lang-sung.Small masih memungkin-

kan mewawanearai para pelakuyang terlibat langsung dalam ragamperistiwa di eekungan Bandung inimeski diakuinya ingatan para pelakuitu mungkin telah mengalami distorsi.Apakah karena faktor usia sehinggaingatan mereka mulai terbatas ataukarena dramatisasi untuk menonjolkanperan mereka sendiri.

Revolusi sosial Tentara Keamanan Rakyat dan BadanUntuk menginterpretasikan ragarn DATA • Judul: Bandung Awal KeamananRakyat. Terjadikonflikyang

peristiwa di Bandung itu, Small juga BUKU Revolusi 1945-1946 kadang-kadang bersifat terbuka (overtmenggunakanperspektifsosiologis. Dia • Penulis: John RW Smail conflict), saling serang, sampai padamembagi masyarakat ke dalam kelom- • Penerbit: Ka Bandung bentuk peneulikan, salah satunya Ottopok-kelompok berdasarkan latar be- • Cetakan: 1,2011 Iskandardinata yang kemudian dibu-lakangpendidikan: kaum terpelajar dan • Tebal: xxi + 208 nub.

" halamanbukan terpelajar; agama: Muslim san- • ISBN: Di wilayah pinggiran utara, barattri, Muslim yang tidak terlalu santri, 987-979-18671-2-2 dan selatan eekungan Bandung, daerahdan non-Muslim; etnisitas dan ras: pedesaan, muneul peran "jago" (ja-Sunda, Jawa, Ambon, Minahasa, Mi- wara), yang oleh penduduk dianggapnang, Batak, kelompok Indo (Eurasia), memiliki kekuatan tisik-supernatural,Belanda, dan China; serta pekerjaan: seperti jago silat dan kebal senjata,pegawai negeri, pegawai swasta, petani, pok yang beragam itu atas peristiwa mungkin semaeam preman sekarangdan pedagang. kemerdekaan Indonesia ini. Ada di antara mereka yang ke-Sejak awal abadke-20, KotaBandung Dalam relasi antarkelompok itu ti- mudian bisa menduduki posisi pim-

termasuk kota di Indonesia yang plural, dak selahr mulus. Malah sering terjadi pinan formal masyarakat. Buku Robertdihuni beragam etnik dan ras, penganut hubungan-hubungan disosiatif atau Cribb, (Gejolak Revolusi di Jakarta,agama, dan profesi, terutama akibat pertentangan, umpamamya dalam Grafiti Pers, 1990) tentang peranjago diberkembangnya pendidikan lanjutan pembentukan Komite Nasional Indo- masa revolusi kemerdekaan di sekitaratas dan perguruan tinggi serta sektor nesia (KNI) tingkat Provinsi Jawa Barat Jakarta bisa menjadi bandingan.ekonomi yang kian dinamis. Nah, plu- dan Kotamadya Bandung, pemilihan Kebencian atas sebagian pangrehralitas inilah yang kemudian dipakai untukjabatanwalikotaBandung,posisi prajajuga banyak muneul. Mereka di- '- __Small untuk melihat bagaimana dan peran kepolisian, pembentukan sa- tudub sebagai bagian dari masyarakat~spons dan reaksi kelompok-kelom- tuan-satuan militer formal, seperti priburni yang membela kepentingan

----------~~---~----

KOMP SjAGUS SUSANTO

OLEH BUDI RAJAB

atau sebagai antek pihak ko-lonial Belanda. Ada di antarapara pangreh praja itu, sepertiwedana, camat, dan kepala de-sa, diturunkan, diculik, bahkandibunuh. Karena itu, melaluiperistiwa-peristiwa tersebut,Smail menggolongkan sebagairevolusi sosial.

Mungkin untuk bandinganbisa dilihat karya Anthony Reidtentang revolusi sosial di Acehdan Sumatera Utara (Perju-angan Rakyat; Revolusi danHancurnya Kerajaan di Su-matra, Jakarta: Sinar Harap-an, 1987) dan karya AntonLucas tentang Peristiwa TigaDaerah (Peristiwa Tiga Da-erah: Revolusi dalam Revo-lusi, Jakarta: Grafiti Pers,1989) bagaimana para elitelokal "dihancurkan" oleh ra-sa dendam kesumat rakyatgolongan bawah meskimungkin revolusi sosial dicekungan Bandung tidaksedahsyat di Sumatera Uta-ra dan di pantai utara JawaTengah.

Peristiwa-peristiwa re-volusi sosial di cekunganBandung itu didoronglangsung oleh sikap re-volusioner kaum muda,yang berjiwa rnilitan danradikal. Usia mereka ber-kisar antara 15 tahun dan25 tahun.

Benedict Andersondalam studinya tentangrevolusi nasional di Ja-wa (SomeAspects of In-donesian Politics underJapanese Occupation:1944- 1945, NY: Ithaca,1961) mengungkapkanbahwa revolusi pada

awal kemerdekaan Indonesia bisa di-katakan sebagai "revolusi pemuda".Karena yang terjun langsung dalamgelanggang konflik antarkelompok pri-burni dan perlawanan atas kolonia-lisme sebagian besar didominasi kaummuda, dan mereka itu bukan melulumuda secara kejiwaan, tetapi mudajuga dalam rentang usia Tampaknyaposisi dan peran pemuda dalam per-ubahan revolusioner di Indonesia me-nunjukkan gejala yang umum.

Sayang, tulisan tentang Bandung La-utan Api dalam buku Small ini cukupsingkat. Padahal, bagi warga cekunganBandung, peristiwa itu tidak hanya sa-rat dengan emosi kesedihan, pende-ritaan, pengorbanan, juga menunjukbentuk perlawanan heroik atas kaumpenjajah. Karena itu, hingga kini terusdikenang dan diperingati dengan ku-mandang lagu "Halo-halo Bandung".

BUDlRAJAB,Pengajar Jurusan Aniropoloqi,

FISIP Unpad