Sekapur Sirih Ka Lemdikanas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

j

Citation preview

LEMDIKANASLEMDIKANAS

Sekapur Sirih

dari

Andalan Nasional/Kepala Lembaga Pendidikan

Kader Gerakan Pramuka Tingkat Nasional (Lemdikanas)

Masa Bakti 1998-2003

Assaamualaikum Wr. Wb.

Salam Sejahtera

Salam Pramuka!

Kakak-kakak para Pembina Pramuka dan Pelatih Pembina Pramuka yang saya cintai, Adik-adikku para Pramuka Penegak dan para Pramuka Pandega tercinta!

Pada saat ini kita hidup dalam situasi dan kondisi prahara pancaroba yang sedang menimpa bumi nusantara tercinta yang mengancam eksistensi Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta penerus Adicita Bangsa dan pewaris Kepemimpinan Bangsa masa datang. Dapatkah Kepramukaan menjadi alat penyelamat anak bangsa yang berBhinnekaini? DAPAT!

Lord Baden Powell, Penemu Kepramukaan, berhasil menyelamatkan generasi muda Inggris yang tertimpa pancaroba melalui kepramukaan yang ditemukannya pada tahun 1906. Keberhasilan ini telah mendapat pengakuan para pakar pendidikan dan berkembang ke seluruh dunia. Kepramukaan mengakar di dunia hampir 100 tahun.

Pada tahun 1936 Baden Powell diwawancarai seorang wartawan apa maksud beliau membina kaum muda melalui Kepramukaan. Jawab beliau yang tegas bahwa dengan Kepramukaan dimaksudkan untuk menyiapkan kaum muda menjadi manusia waras untuk hidup dalam dunia yang edan.

Kunci keberhasilan Kepramukaan, sebagai proses pendidikan dalam bentuk kegiatan adalah diterapkannya secara terpadu Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan dalam setiap kegiatan Kepramukaan.

Metode Kepramukaan, sebagai suatu sistem, terdiri dari 8 (delapan) sub sistem ialah:

1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;

2. Belajar sambil melakukan;

3. Sistem berkelompok;

4. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik;

5. KEGIATAN DI ALAM TERBUKA;

6. Sistem tanda kecakapan;

7. Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri;

8. Sistem among.

Dalam menghadapi tantangan dahsyat prahara pancaroba, dampak globalisasi dan perkembangan teknologi canggih saat ini, kaum muda sebagai pewaris kepemimpinan bangsa mendatang perlu dibina dan diperkuat Ketahanan Spiritualnya, Ketahanan Emosionalnya, Ketahanan Sosialnya dan Ketahanan Intelektualnya. Kepramukaan merupakan alat efektif untuk membina Ketahanan-ketahanan tersebut.

Kegiatan di Alam Terbuka, sebagai sub sistem utama. Metode Kepramukaan untuk mencapai tujuan pendidikan, dalam bentuk kegiatan penjelajahan, pengembaraan, ekspedisi, penelitian alam seisinya, pengabdian masyarakat, dsb, merupakan suatu keharusan dalam Kepramukaan. Baden Powell menegaskan bahwa alam ciptaan Allah SWT merupakan sebuah Buku yang kaya yang tidak pernah dapat tamat dibaca dan harganya murah. Karena itu kegiatan atau hidup di alam terbuka merupakan keharusan dalam Kepramukaan. Pramuka sejati adalah dia yang aktif hidup di alam terbuka untuk membaca Buku Alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dekat pada-Nya.

Namun, kegiatan di Alam Terbuka dalam Kepramukaan harus berpegan teguh pada Kode Kehormatan/Kode Etk Pramuka Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka, selain itu juga kepedulian dan komitmen terhadap kelestarian alam seisinya. Yang juga tidak boleh diabaikan adalah Keselamatan, Kesehatan dan Keamanan.

Buku materi ini isinya merupakan bekal dasar bagi seorang Pramuka dalam melakukan Kegiatan di alam Terbuka.

Para Pembina Pramuka, para Pelatih Pembina Pramuka, para Pramuka Penegak dan para Pramuka Pandega sudah seharusnya memahami, menghayati serta mempraktekkan materi dasar ini dan menjadikan dirinya kompeten sebagai instruktur dalam bidang praktek Kegiatan di Alam Terbuka.

Selamat mengabdi.

Salam Pramuka!

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 16 Januari 2004

Endy R. Atmasulistya.

3