Serotonin, Ggn Tidur Dan Dm

7/25/2019 Serotonin, Ggn Tidur Dan Dm

1/16

HUBUNGAN KADAR SEROTONIN YANG RENDAH

DENGAN GANGGUAN TIDUR PADA PASIEN DM

BAGIAN NEUROLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

REFERAT

JANUARI 2016

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN NEUROLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON


2/16

SEJARAH DAN PENGERTIAN

TIDUR

Sekitar sepertiga dari waktu hidup manusiadewasa dihabiskan untuk tidur. Walaupunfungsi tidur belum sepenuhnya dipahami,kepentingan untuk tidur telah diakui.

Anggapan bahwa pada saat tidur otak tidakaktif bertahan sampai abad ke-20, ketikatehnik elektrosiologis digunakan untukpenelitian tentang tidur.

Dengan itu, didapatkan bahwa tidurmerupakan suatu proses dinamik, dengantingkat-tingkat yang berulang seara siklik.

!enemuan fase "#$ %rapid eye movement&oleh Aserinsky dan 'leitman pada tahun ()*+merupakan suatu kemauan besar padapenelitian tentang tidur.


3/16

ungsi idur

ungsi $etabolik dan ermoregulasi

ungsi "estorasi Saraf


4/16

Sirkuit /euronal dan /ukleus yangerperan dalam !roses idur

Sistem Akti1asi "etikuler %"AS&

rama Sirkadian /ukleus Suprakiasmatik


5/16

ahap-tahap idur

he Amerian Aademy of Sleep $ediine%AAS$& merekomendasikan pembagiantahapan tidur menadi sebagai berikut3

abel (. !embagian tahapan tidur menurut AAS$.


6/16

INSOMNIA nsomnia diartikan sebagai ketidakmampuan kronis untuk tidur

walaupun ukup kesempatan untuk tidur. 'eluhan dapat berupa kesulitan memulai atau mempertahankan

tidur, terlalu epat bangun, atau kombinasi keluhan-keluhan

tersebut. $enentukan batasan insomnia patologis pada saat ini

masih sulit karena belum dapat dipastikan umlah tidur yangdiperlukan dan peranan tidur yang pasti untuk tubuh.

etapi keluhan kurangnya tidur ini merupakan keluhan yang sering,

menapai 20-405 dari populasi dan lebih banyak pada orang lanut

usia dan wanita.

erdapat dua kelas umum untuk insomnia yang dapat dikenali,

yang pertama dimana tampak adanya abnormalitas primer dari

mekanisme tidur normal, dan kedua dimana gangguan tidur adalah

sekunder dari atau komorbid dari penyakit yang lain.


7/16

SEROTONIN Serotonin pertamakali diisolasi dari serum oleh "apport et al pada

tahun ()46 sebagai suatu 7at yang dapat menyebabkan kontraksi

otot polos dan dianggap berfungsi sebagai 1asokonstriktor.

!enelitian-penelitian lebih lanut kemudian mengidentikasi

fungsinya sebagai neurotransmitter.

Serotonin merupakan suatu monoamin triptamin dengan grup

hidroksil pada posisi -*, sehingga dikenal uga sebagai *-

hidroksitriptamin %*-8&.

Serotonin terdistribusi seara luas di dalam tubuh, terutama di

saluran gastrointestinal, platelet darah, dan otak.

Serotonin dan reseptor-reseptornya sangat penting untuk

pengaturan berbagai fungsi otak, antara lain modulasi suasana hati

%mood&, dorongan seksual, pengaturan tidur, memori, emosi,

keemasan, dan lain-lain, dan gangguan pada sistem serotonergik

dapat menyebabkan berbagai penyakit neurologis dan psikiatrik.


8/16

SEROTONIN

'adar serotonin di dalam platelet dan plasma dapatmengekspresikan kadar serotonin di sinaps dan akhiran saraf oleh

karena mempunyai kemiripan sifat-sifat biokimiawi dan farmakologis

dengan serotonergi ner1e ending. Sedangkan kadar serotonin

serum berkisar *0 kali lebih tinggi dibanding kadar serotoninplasma.

/euron serotonergik terletak di nukleus raphe. /ukleus raphe kaudal

berproyeksi sebagian besar ke medulla oblongata dan medulla

spinalis untuk regulasi persepsi nyeri. /ukleus raphe rostral

berproyeksi ke sistem limbik dan korteks serebri. Di sistem limbik

proyeksi ini berada bersama dengan reseptor norepinefrin, dan

kedua neurotransmitter ini bekera bersama pada regulasi siklus

bangun-tidur dan keteragaan.


9/16

SEROTONIN PADA INSOMNIA

Serotonin berperan memiu dimulainya tidur melalui proses asetilasi

menadi melatonin. !roses ini teradi di glandula pinealis, dimana

terdapat serotonin dalam konsentrasi tinggi.

!ada saat gelap, glandula pinealis terstimulasi oleh norepinefrin,

yang menyebabkan dilepaskannya A$! %cyclic A$!& second-

messenger, yang mengakti1asi en7im /-asetil transferase yang

mengkatalisasi reaksi asetilasi serotonin menadi melatonin.

!engaturan pelepasan melatonin kemudian diatur oleh S9/, yang

berfungsi sebagai am internal pengatur irama sirkadian siklus

bangun-tidur. $enurunnya kadar serotonin dapat mengakibatkan


10/16

SEROTONIN PADA INSOMNIA !enelitian pada tahun 20(0 di Amerika Serikat mendapatkan bahwa

pada pasien-pasien insomnia, didapatkan adanya penurunan kadarserotonin darah, dan geala yang tampak berupa kesulitan memulai

tidur, tidur tidak nyenyak dan mudah terbangun.

!enelitian pada tahun 20(( uga mendapatkan penurunan kadar

serotonin pada penderita insomnia, disertai geala-geala ansietas,dan geala membaik dengan pemberian triptophan yang merupakan

prekursor dari serotonin.

!enelitian di ndia pada tahun 200) pada pasien-pasien dengan

depresi mendapatkan adanya penurunan kadar serotonin serum

pada pasien-pasien tersebut yang berkorelasi dengan beratnya

deraat depresi, dan didapatkan uga geala insomnia pada pasien-

pasien tersebut.

Dari penelitian-penelitian tersebut tampak bahwa rendahnya kadar


11/16

S#"::// !ADA DA##S

$#;; menunukan dari +4

sampel pasien normal %ontrol& kadar serotonin dalam

platelet darah pada usia muda normalnya berkisar +,?2-?,@)

nmol (0-) sedangkan pada usia lanut berkisar 2,6-?,0 nmol

(0-).

Dari 2+ sampel pasien dengan D$ tipe (, 2+ sampel D$ tipe

2 didapatkan hasil penelitian yang menunukkan bahwa

kadar *-8 platelet pada pasien dengan diabetes mellitus

seara signikan lebih rendah dari kelompok ontrol.


12/16


13/16


14/16

/S:$/A DA/ D$ D$ beban psikososial, emosional negative, Stress emosional, depresi

Adanya hubungan antara ansietas pada pasien-pasien diabetesdengan

penurunan serotonin yang telah dikemukakan oleh beberapa penelitian

sebelumnya.

!enelitian pada tahun 20(( yang mendapatkan penurunan kadar

serotonin pada penderita insomnia disertai geala-geala ansietas

!enelitian di ndia pada tahun 200) pada pasien-pasien dengan depresi

mendapatkan adanya penurunan kadar serotonin serum pada pasien-

pasien tersebut yang berkorelasi dengan beratnya deraat depresi, dan

didapatkan uga geala insomnia pada pasien-pasien tersebut.


15/16

/S:$/A DA/ D$

!enelitian tahun 20(4 olehWiratmono "ahmadi tentanghubungan kadar serotonin serum

dengan nsomnia pada penderitanyeri kronis non kanker, yangdidalamnya uga menyinggung

neuropati diabetikum sebagai nyerikronis mengemukakan benar adanyahubungan kadar serotonin yang

rendah pada nyeri kronis dengan


16/16

#"$A'AS8

Documents

Serotonin, Ggn Tidur Dan Dm