31
PEDOMAN KERJA SHE Proyek CITY TOWER Safety, Health & Environment RENCANA KESELAMATAN, KESEHATAN & LINGKUNGAN KERJA (RKKLK) PROYEK CITY TOWER 1. TUJUAN Tujuan penyusunan “Rencana Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja Proyek City Tower” adalah sebagai acuan pedoman penerapan sistem Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja (K3) di proyek City Tower untuk memenuhi persyaratan peraturan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja di bidang Jasa Konstruksi. Safety, Health & Environment (SHE) atau dikenal juga dengan K3 (Keselamatan, Kesehatan & Lingkungan Kerja), adalah suatu program yang berupaya untuk meminimalisasi kecelakaan kerja yang berakibat antara lain pada : a. Property Damage b. Traffic Damage c. Fatality (meninggal dunia) d. Disfungsi anggota tubuh Keseluruhan pelaku pelaksanaan proyek (meliputi : Manager, Supervisor, Staff dan Sub-kontraktor) bertanggung jawab terciptanya kondisi bekerja dengan aman di setiap waktu dan di semua area pelaksanaan proyek. Untuk itu setiap proyek harus mempunyai : a. RKKLK b. Prosedur Tanggap darurat c. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Dalam perencanaannya mempertimbangkan pada tindakan preventif (pencegahan) dan penanggulangan (tindakan pemecahan permasalahan) terhadap kejadian kecelakaan (accident), yang didasarkan pada analisa sebagai berikut : a. Unsafe Condition, adalah keadaan/ lokasi yang membahayakan, untuk hal ini dilakukan peningkatan tindakan yang lebih menitikberatkan pada penerapan “Safety-Equipment” (antara lain: Sign-board, Safety- tape, Safety-net, dll) serta perlengkapan body-protection (helm, Goggles) dll. Termasuk peralatan-peralatan yang akan membahayakan keselamatan orang maupun lingkungan antara lain peningkatan pemeriksaan pada Flash-back Arrestor pada pekerjaan pengelasan, Tower- PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 1 dari 31

SHE Proyek

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

Safety, Health & EnvironmentRENCANA KESELAMATAN, KESEHATAN & LINGKUNGAN KERJA

(RKKLK)

PROYEK CITY TOWER

1. TUJUAN

Tujuan penyusunan “Rencana Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja Proyek City Tower” adalah sebagai acuan pedoman penerapan sistem Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja (K3) di proyek City Tower untuk memenuhi persyaratan peraturan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja di bidang Jasa Konstruksi.

Safety, Health & Environment (SHE) atau dikenal juga dengan K3 (Keselamatan, Kesehatan & Lingkungan Kerja), adalah suatu program yang berupaya untuk meminimalisasi kecelakaan kerja yang berakibat antara lain pada :

a. Property Damageb. Traffic Damagec. Fatality (meninggal dunia)d. Disfungsi anggota tubuh

Keseluruhan pelaku pelaksanaan proyek (meliputi : Manager, Supervisor, Staff dan Sub-kontraktor) bertanggung jawab terciptanya kondisi bekerja dengan aman di setiap waktu dan di semua area pelaksanaan proyek. Untuk itu setiap proyek harus mempunyai :

a. RKKLKb. Prosedur Tanggap daruratc. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan

Dalam perencanaannya mempertimbangkan pada tindakan preventif (pencegahan) dan penanggulangan (tindakan pemecahan permasalahan) terhadap kejadian kecelakaan (accident), yang didasarkan pada analisa sebagai berikut :

a. Unsafe Condition, adalah keadaan/ lokasi yang membahayakan, untuk hal ini dilakukan peningkatan tindakan yang lebih menitikberatkan pada penerapan “Safety-Equipment” (antara lain: Sign-board, Safety-tape, Safety-net, dll) serta perlengkapan body-protection (helm, Goggles) dll. Termasuk peralatan-peralatan yang akan membahayakan keselamatan orang maupun lingkungan antara lain peningkatan pemeriksaan pada Flash-back Arrestor pada pekerjaan pengelasan, Tower-Crane, termasuk didalamnya peningkatan kebersihan dan peningkatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang lebih aman.

b. Unsafe Act, adalah sikap atau perilaku personil proyek yang akan membahayakan baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain serta lingkungan sekitarnya. Untuk hal ini dilakukan peningkatan frekuensi safety-meeting maupun safety-talk, serta diadakan pengawasan perilaku personil yang tidak disiplin terhadap safety-regulation termasuk di dalamnya peningkatan kebersihan.

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 1 dari 26

Page 2: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

Accurate records (pencatatan), reports (laporan kejadian) dan statistics (angka statistik) kesehatan dan keselamatan menjadi hal terpenting bagi pihak manajemen dalam me-review dan mengambil tindakan. Pada umumnya kecelakaan yang sering terjadi adalah jatuh dari lantai atas, maka tindakan preventif perlu diutamakan dengan railing-railing pengaman dan rambu peringatan.

Kesehatan area kerja adalah hal penting dalam pelaksanaan proyek, diantaranya tersedia toilet yang bersih dan sehat, penyemprotan nyamuk secara berkala, pembersihan saluran drainase (genangan air) dan lain-lain.

2. STRUKTUR ORGANISASI K3 DI PROYEK

Manajer Proyek

Kabag Pelaksanaan Arsitektur

Kabag TeknikKabag

Pelaksanaan Struktur

Surveyor

Pelaksana Health & Environment

Pelaksana Safety

Asisten Surveyor

Pelaksana Struktur

Pelaksana Arsitektur

Pengawas M/E

Pengawas Subkon SIPIL

Koordinator Subkon M/E

Subkontraktor & Evaluasi Upah

Operator Komputer Proyek

Sertifikasi Progres & Pek. Tambah/Kurang

Quantity Surveyor Proyek

Kabag Kontrol Biaya

Sekretaris Proyek

Kasir ProyekQuality Assurance

Project

Metode Kerja & Laporan

Drawing Controller

BB Scheduler

Kabag Logistik Proyek

Pembelian Proyek

Ka Gudang

Staff Gudang

Ka Peralatan Proyek

KAPU

Adm Gudang Barang & Alat

Adm Personalia DanRu Satpam

Satpam Proyek

Sopir

Project CAD Drafter

Quality Controller

SHE Inspector Time Controller

Proyek

Untuk bidang Keamaan (security) dibutuhkan pengoperasian penjagaan sepanjang waktu didalam site proyek, sehingga tidak terjadi barang hilang ataupun hal-hal lain yang tidak diinginkan.

Dan program yang tidak terpisahkan antara Safety dan Security adalah sebagai berikut :

a. Melengkapi Kartu Identitas kepada semua personel yang masuk kedalam site proyek, dan harus dikenakan selama berada didalam site proyek.

b. Mencatat jam masuk dan keluar semua personel, misalnya dengan Absent card (Amano)

c. Menerapkan keamanan site (site security) dengan berjaga dan ber-patroli selama 24 jam setiap hari.

d. Dibuatnya pembatas yang jelas, misalnya pagar proyek (fencing), proteksi area yang dianggap membahayakan , dan lain-lain.

e. Dibuatnya bak cuci roda kendaraan untuk mencegah kotornya lingkungan diluar proyek (pada public area)

f. Meminimalkan kebisingan yang datang dari pelaksanaan proyek, misalnya posisi Generator (Genset) yang jauh dari pemukiman, dan lain-lain.

g. Kebersihan lingkungan proyek, dengan membersihan sampah-sampah dan membuang (keluar site) setiap harinya.

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 2 dari 26

Page 3: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

h. Peralatan Safety harus dikenakan baik itu Helmet, Sepatu ataupun untuk bekerja dengan ketinggian lebih dari 3 meter menggunakan Sabuk Keselamatan, sarung tangan untuk pekerja tertentu dan kaca mata las untuk pekerjaan las. Tersedianya sarana P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). Safety Talk seminggu sekali (minimum). Area bekerja harus dapat dipastikan aman sebelum pekerjaan dimulai. Penyediaan tempat-tempat toilet dan tempat-tempat sampah pada area

tertentu, dan pengarahan yang terus menerus kepada tenaga kerja tentang hal kebersihan dan kesehatan.

Larangan dan denda untuk tenaga kerja yang membuang air besar ataupun air kecil disembarangan tempat.

Pemasangan rambu-rambu peringatan dan rambu petunjuk akan tempat-tempat yang membahayakan.

Tanda-tanda akan tempat-tempat rawan terhadap api dan pengawasannya.

Feed-Back Solution Accident, adalah suatu upaya untuk meningkatkan serta memperbaiki dan mengurangi kecelakaan kerja yang terjadi dengan mempelajari sebab-akibat kecelakaan yang telah terjadi dan memberikan suatu solusi, hal mana solusi tersebut sesegera mungkin disosialisaikan kepada segenap aktivis proyek.

“Zero-Accident” Certificate, adalah suatu bentuk penghargaan yang diberikan kepada Team-Proyek yang secara simbolik diberikan kepada Project Manager, hal mana telah menyelesaikan proyek dengan berdasarkan kriteria-kriteria K-3, sehingga berhak mendapatkan penghargaan tersebut.

Nama Proyek : MALL LINGKAR SELATAN (MOLLIS) – BANDUNGNama Pemilik : PT. Anugerah Lingkar SelatanKonsultan Struktur : PT. Wiratman AssociatePeriode : 6 Maret 2002 sampai dengan 15 Pebruari 2003Jumlah Manhhours : 2.500.000 manhours

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 3 dari 26

Page 4: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

Nama Proyek : Gedung Kantor Rekayasa Industri-2Nama Pemilik : PT. Rekayasa IndustriPeriode : 12 -12- 2003 s.d. 20 – 9 - 2004Jumlah “Manhours” : 611.384 manhours

Nama Proyek : WISMA SALEMBANama Pemilik : PT. Duta PalmaPeriode : 15 Desember 2003 sampai dengan 15 Juni 2004Jumlah “Manhhours” :54.000 manhours

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 4 dari 26

Page 5: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

3. AKTIVITAS PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN K3 DI PROYEK

1. SAFETY INDUCTION

1.1 Tujuan

Safety Induction dilaksanakan untuk memberikan pengertian dan pemahaman

kepada para pekerja dan staf proyek tentang pentingnya memperhatikan masalah

keselamatan dan kesehatan lingkungan serta kewajiban memakai APD di tempat

kerja masing-masing, untuk menghindari terjadinya kecelakaan/bahaya yang

dapat merugikan diri pekerja itu sendiri maupun lingkungan di sekitarnya.

1.2 Petunjuk pelaksanaan

a. Yang melaksanakan : SHE Officer/ SHE Inspector dan Pelaksana

Keselamatan

b. Peserta : staf PT. Multikon, pekerja mandor PT. Multikon,

pekerja sub kontraktor

c. Materi : pengertian umum/ dasar mengenai keselamatan dan

kesehatan kerja di lingkungan kerja proyek

d. Waktu pelaksanaan : Setiap ada pekerja baru yang mulai masuk kerja di

proyek

e. Lain-lain : Pekerja/staf yang telah mendapat induction akan di

data dan diberikan tanda berupa stiker yang

ditempelkan pada helm sebagai identitas

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 5 dari 26

Page 6: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

2. SAFETY TALK

2.1 Tujuan

Safety talk dilaksanakan untuk memberikan pengertian dan pemahaman kepada

para pekerja dan staf proyek tentang masalah keselamatan dan kesehatan di

lingkungan kerja masing-masing. Safety talk harus dilaksanakan secara rutin

minimal 1x dalam seminggu sebelum melakukan pekerjaan di hadapan seluruh

pekerja dan staf di area proyek. Masalah yang disampaikan berkaitan dengan

keselamatan dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu, maupun masalah

keselamatan dan kesehatan kerja lainnya serta masalah kebersihan.

2.2 Petunjuk pelaksanaan

Yang melaksanakan : SHE Officer, SHE Inspector dan Pelaksana

Keselamatan

Peserta : staf dan pekerja mandor PT. Multikon, pekerja sub-

kontraktor

Materi : - pemakaian Alat Pelindung Diri

- aspek keselamatan dalam bekerja

- pencegahan & penanggulangan kebakaran

- kebersihan & kesehatan

Waktu pelaksanaan : Seminggu sekali, ditetapkan oleh pimpinan proyek

3. S A F E T Y P A T R O L L.

3.1 Tujuan.

Pelaksanaan Safety Patroll dilakukan bersama dengan para Pelaksana / Mandor

yang diatur secara bergilir oleh Safety Inspector yang bertujuan untuk dapat

dilakukan pengontrolan ditaatinya peraturan keselamatan dan pemakaian APD

yang akan menjadi bahan bahasan untuk safety meeting.

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 6 dari 26

Page 7: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

3.2 Petunjuk Pelaksanaan

a. Yang dilaksanakan : SHE Inspector, Staf/Pelaksana, Mandor dan Sub-

Kontraktor

b. Yang diperiksa : Pemakaian APD dan kondisi - kondisi yang tidak

aman serta rambu - rambu keselamatan

c. Materi : Memberi pengertian tentang peraturan - peraturan

keselamatan dan tindakan terhadap pelanggaran

pemakaian Alat Pelindung Diri

d. Waktu pelaksanaan : Sesuai jadwal yang dibuat oleh SHE Inspector.

4.SAFETY MEETING

4.1 Tujuan

Dilaksanakan bersama dengan seluruh staf proyek dan perwakilan mandor dan sub

kontraktor untuk membahas masalah-masalah penerapan prosedur keselamatan

dan kesehatan kerja yang ada di proyek, kendala yang dihadapi, solusi yang

diambil, dan informasi-informasi lain yang dapat mendukung program KKLK di

proyek. Rapat ini dapat digabungkan dengan rapat koordinasi mingguan proyek

yang rutin dilaksanakan. Notulen dari rapat tersebut harus dibuat dan dibagikan

kepada seluruh peserta rapat.

4.2 Petunjuk pelaksanaan

a. Yang melaksanakan : SHE Inspector, Pelaksana Keselamatan

b. Peserta : PM, staf PT. Multikon, wakil mandor & wakil

subkontraktor

c. Materi : - pemakaian Alat Pelindung Diri

- aspek keselamatan dalam bekerja

- pencegahan & penanggulangan kebakaran

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 7 dari 26

Page 8: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

- kebersihan & kesehatan

d. Waktu pelaksanaan : ditentukan dalam rapat koordinasi proyek

5. GERAKAN KEBERSIHAN

5.1 Tujuan

Menanamkan rasa bertanggungjawab kepada seluruh pekerja dan staf proyek

serta semua Sub Cont akan masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan kerja,

memupuk rasa gotong royong dan kerjasama.

5.2 Petunjuk pelaksanaan

a. Yang melaksanakan : SHE Inspector, Pelaksana Keselamatan

b. Peserta : Staf PT. Multikon, semua pekerja mandor & sub

kontraktor yang dijadualkan bergiliran.

c. Materi : - membersihkan seluruh area kerja

- mengumpulkan potongan kayu

- merapikan alat konstruksi

- membersihkan bedeng

- dan lain - lain

d. Waktu pelaksanaan : Seminggu sekali sesudah Safety Talk

6. PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

6.1 Tujuan

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 8 dari 26

Page 9: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

Menjelaskan tentang tata tertib penggunaan alat pelindung diri (APD) di proyek,

dan cara pengadaan/ distribusinya serta tanggung jawabnya terhadap APD

tersebut.

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 9 dari 26

Page 10: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

6.2 Petunjuk pelaksanaan

6.2.1 Alat keselamatan yang wajib dipakai :

a. Helm

Wajib digunakan selama berada di area proyek, untuk melindungi

kepala dari benda jatuh atau benturan

b. Sepatu

Wajib dipakai selama berada di area proyek terutama pada pekerjaan

yang beresiko terhadap keselamatan kaki, contoh pekerjaan

pengecoran, pekerjaan perakitan besi.

c. Pelindung mata & muka

Wajib dipakai pada pekerjaan yang menimbulkan percikan api/ partikel

kimia, atau benda - benda lainnya yang berbahaya terhadap mata/

muka,

d. Masker

Wajib digunakan pada pekerjaan yang banyak terdapat debu/ asap yang

membahayakan paru-paru/pernapasan.

e. Sabuk keselamatan

Wajib digunakan oleh pekerja yang bekerja pada ketinggian >4m, pada

perancah, pada saat perakitan besi kolom, dan pada tempat lain yang

berpotensi terjatuh. Sabuk keselamatan harus terpasang dengan benar

pada fungsinya.

6.2.3 Pengadaan & distribusi

a. Untuk staf PT. Multikon akan disediakan oleh PT. Multikon.

b. Untuk pekerja mandor helm, safety belt dan sepatu karet akan

disediakan oleh PT. Multikon, dan mandor yang bersangkutan akan

dikenakan deposit sebagai jaminan atas helm, safety belt dan sepatu

karet yang dipakai. Pada saat pekerjaan mandor tersebut selesai, maka

helm dan safety belt harus dikembalikan dalam keadaan baik/ layak

pakai, dan uang deposit akan dikembalikan setelah dipotong oleh helm

dan safety belt yang rusak dan hilang. Besarnya deposit ditentukan

dengan Surat keputusan Direksi.

c. Untuk pekerja sub kontraktor, disediakan oleh sub kontraktor yang

bersangkutan. Semua alat pelindung diri yang telah menjadi ketentuan

RKKLK PT. Multikon wajib digunakan dan dipatuhi oleh sub kontraktor

yang bersangkutan, dengan warna yang akan ditentukan kemudian

untuk memudahkan pengenalan identifikasi.

6.2.4 Penggunaan dan sanksi

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 10 dari 26

Page 11: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

Semua alat pelindung diri harus digunakan selama bekerja maupun selama

berada dan bekerja di area proyek, sesuai dengan peruntukkannya. Jika

dijumpai terdapat pelanggaran, Pelaksana Keselamatan berkewenangan

untuk memberikan teguran langsung, peringatan tertulis, maupun sanksi

dikeluarkan dari area proyek.

7. RAMBU-RAMBU KKLK

7.1 Tujuan

Prosedur ini adalah mencakup penggunaan rambu-rambu untuk area-area yang

diidentifikasikan terdapat potensi bahaya-bahaya dengan menggunakan rambu–

rambu, penandaan, warna dan lain–lainnya.

7.2 Petunjuk pelaksanaan

Kategori rambu dan warna dasar :

a. BAHAYA

Warna dasar adalah putih dan merah.

Pada tingkat ini menunjukkan bahwa area tersebut sangat berbahaya dan

berpotensi besar untuk timbul kecelakaan, sehingga semua pekerja harus

menghindari area tersebut dan atau mengikuti instruksi yang disampaikan.

b. AWAS

Warna dasar adalah coklat susu dan hitam. Pada tingkat ini menunjukkan

bahwa area tersebut berbahaya dan jika tidak menghindahkan larangan/

instruksi yang disampaikan akan dapat mengakibatkan adanya kecelakaan/

bahaya.

c. HATI-HATI

Warna dasar adalah kuning dan hitam

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 11 dari 26

Page 12: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

Pada tingkat ini menunjukkan bahwa semua pekerja yang berada di area

tersebut agar berhati-hati terhadap suatu instruksi/kondisi tertentu agar

terhindar dari kecelakaan/bahaya.

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 12 dari 26

Page 13: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

d. INFORMASI UMUM KKLK

Warna dasar adalah putih dan hijau

Rambu yang dipasang untuk memberikan informasi kepada semua

pekerja/pihak yang berada di area proyek mengenai masalah KKLK.

7.3 Pengadaan dan pemasangan

Pengadaan rambu-rambu dilakukan berdasarkan permintaan dari Pelaksana

Keselamatan sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan ditujukan kepada Kepala

Bagian Logistik Proyek. Rambu yang telah tiba di site, harus dipasang pada tempat

yang telah ditentukan oleh Pelaksana Keselamatan dan tidak boleh dipindah ke

tempat lain tanpa perintah atau seijin Pelaksana Keselamatan.

Pelaksana Keselamatan berkewajiban untuk menjaga keutuhan rambu tersebut,

dan segera melaporkan kepada Manajer Proyek jika dijumpai ada rambu yang

rusak, tidak terpasang pada tempatnya, hilang, maupun sudah harus segera

dipindah/ dilepas karena pemanfaatannya. Rambu yang telah selesai/ tidak

dipergunakan lagi harus segera dikembalikan ke gudang workshop. Bagi pekerja

yang kedapatan merusak/mencuri rambu tersebut, akan dikenakan sanksi

dikeluarkan (usir) dari lokasi kerja dan denda yang dibebankan kepada mandor

yang bersangkutan.

8. ALAT - ALAT PROTEKSI

8.1 Tujuan.

Mengamankan tempat - tempat berbahaya yang dapat menimbulkan bahaya

jatuh/terperosok pada lobang - lobang dan pinggiran dari lantai struktur.

Beberapa alat proteksi yang harus

digunakan :

a. Tiang railing

Digunakan untuk memproteksi area-

area void dan lubang akibat gali

b. Blue net/Jaring kawat

Berfungsi untuk mencegah adanya

benda jatuh ke bagian bawah yang

berbahaya bagi orang yang berada di

bawahnya dengan memperhatikan

kondisi-kondisi disekitar yang dekat

dengan struktur proyek ( perumahan,

industri, perkantoran dsb )

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 13 dari 26

Page 14: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

c. Temporary lighting

Digunakan untuk sarana penerangan lokasi kerja khususnya pada

malam hari

Semua pekerja dilarang keras untuk merusak semua alat proteksi yang

telah terpasang, membongkar atau memindahkannya tanpa perintah dari

Pelaksana Keselamatan. Bagi pekerja yang kedapatan melakukan

pencurian/perusakan/pemindahan alat proteksi akan dikenakan sanksi

administratif yang dibebankan kepada mandor yang bersangkutan atau

dikeluarkan dari lokasi kerja.

Pelaksana Keselamatan berkewajiban melakukan pemeriksaan atas alat

proteksi yang terpasang secara rutin dan memerintahkan kepada Pelaksana

Keselamatan jika terdapat area kerja yang belum/tidak terproteksi dan

berpotensi menimbulkan bahaya bagi pekerja/alat.

9. PEKERJAAN DI KETINGGIAN

9.1 Tujuan

Prosedur ini mencakup persyaratan yang dikaitkan dengan pekerjaan pada

ketinggian, termasuk struktur bangunan yang tinggi, perancah dan platform serta

bekerja di atap. Pekerjaan harus dipastikan berjalan dengan aman dan tidak

berbahaya bagi orang yang melakukan maupun orang lain yang ada di bawahnya

yang mungkin akan terkena bahaya dari benda yang jatuh.

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 14 dari 26

Page 15: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

9.2 Petunjuk pelaksanaan

9.2.1 Izin Kerja

Setiap pekerjaan pada bangunan tinggi atau pada tempat tinggi lainnya

(contoh perancah, tempat berjalan di tempat tinggi, dll) harus dilengkapi

Izin Kerja, yang mana akan mempertimbangkan bahaya seperti pekerja

jatuh dan benda jatuh (bahan, alat kerja, dll) yang mana dapat

membahayakan orang yang ada di bawahnya.

9.2.2 Proteksi benda jatuh

Jaring pengaman dan rambu peringatan harus dipasang untuk menghindari

orang yang lalu lalang di bawah terkena benda jatuh.

9.2.3 Keamanan bekerja di ketinggian

Jika ada pekerja yang bekerja di ketinggian, maka kondisi instalasi tangga

dan platform harus bersih dan aman untuk dilalui, dan menggunakan safety

belt. Pekerjaan pada perancah hanya diijinkan pada perancah yang lengkap

dan diberi jaring pengaman, kecuali pada pekerjaan pemasangan atau

pembongkaran perancah.

Jika pekerjaan harus dilakukan dengan menggunakan dudukan tertentu (balok

misalnya), maka dudukan tersebut harus menggunakan bahan yang kokoh dan

terpasang dengan benar. Pada bagian bawah harus diberi jaring pengaman.

Perancah harus terpasang dengan kokoh, terikat dengan sempurna dan pada

posisi yang stabil/datar/keras. Semua pekerja yang memasang perancah harus

memiliki keahlian khusus.

10PEKERJAAN PENGGALIAN

10.1 Tujuan

Merupakan persyaratan pekerjaan penggalian dan pembuatan parit, meliputi

pemilihan peralatan yang digunakan, pengangkutan peralatan penggalian ke lokasi

kerja, pekerjaan penggalian, penerangan, pembuangan sisa galian/timbunan,

proteksi lubang galian, pengisian kembali serta pembersihan lokasi kerja dan jalan

sekitar.

10.2 Petunjuk pelaksanaan

10.2.1Ijin kerja

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 15 dari 26

Page 16: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

Izin kerja harus dikeluarkan terlebih dahulu sebelum melakukan pekerjaan

penggalian dan pembuatan parit, setelah ditelaah semua bahaya yang

mungkin dapat terjadi dan langkah pencegahan yang diperlukan, meliputi :

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 16 dari 26

Page 17: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

a. Pihak yang akan melaksanakan penggalian diwajibkan untuk

menyerahkan metode kerja sebagai dasar persetujuan ijin kerja, yang

akan diklarifikasi dengan tim engineering. Metode kerja tersebut

termasuk di dalamnya penjelasan dimana tanah akan dibuang, remove

kendaraan, dan pembersihan kendaraan sebelum keluar area proyek.

- Mencari keterangan dokumentasi terbaru dan gambar yang relevan

atas lokasi yang akan digali, apakah terdapat kabel-kabel yang

tertanam, pipa gas atau fasilitas underground lainnya. Hubungi

pihak terkait bila memerlukan informasi lebih lanjut.

- Mengisolasikan sarana yang ditanam yang dapat rusak (seperti

listrik, saluran air/gas dll.).

- Melindungi sarana yang tertanam jika isolasi tidak mudah dilakukan

(contoh pipa utama untuk air dan gas serta kabel induk dari listrik

yang ditanam).

- Pertimbangan kemungkinan dampak struktural pada bangunan atau

struktur yang berada di sekitar proyek.

- Harus memiliki penerangan yang cukup

Project Manajer/Site Manager dapat menghentikan pekerjaan

penggalian pada setiap saat jika mereka pertimbangkan hal tersebut

tidak aman.

10.2.2Pemilihan dan pengangkutan alat penggalian

Alat penggalian yang akan digunakan dipilih dengan mempertimbangkan

pekerjaan yang akan dilakukan dan mobilisasi/demobilisasi ke dan dari

lokasi lapangan kerja (khususnya bila pekerjaan yang akan dilakukan dalam

area publik), serta alat pengangkut/trailer yang membawa alat tersebut ke

lapangan.

10.2.3Tindakan pencegahan terhadap lingkungan

Pekerjaan penggalian yang berdekatan dengan sumber air alami (misal

danau, sungai, saluran) harus berhati-hati sehingga air terhindar dari

polusi (misal tumpukan yang mengganggu dijauhkan dari air, mencegah

akumulasi sampah yang jatuh pada kemiringan, dan berkurangnya sumber

air sumur masyarakat akibat penggalian dll.).

10.2.4Pelaksanaan pekerjaan penggalian

a. Alat berat yang akan digunakan harus disertai dengan surat ijin yang

berlaku dan spesifikasi yang jelas

b. Semua personil wajib menggunakan helm dan alat pelindung diri lain

yang diperlukan selama bekerja

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 17 dari 26

Page 18: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

c. Perhatikan untuk obyek yang melayang seperti batu, kerikil, tanah dll.

yang dapat membahayakan karyawan atau publik di sekitar.

d. Semua saluran/lubang yang telah digali/terbuka harus diberi proteksi

dan penerangan yang cukup untuk mencegah ada pekerja yang jatuh,

demikian halnya untuk mencegah longsoran

e. Bilamana kabel listrik diletakkan dalam parit, kabel harus dilindungi

(pipa penyalur, slab dll) dan diberi tanda.

f. Perhatikan dengan seksama apakah di sekitar lokasi penggalian

terdapat sumber listrik tegangan tinggi, cari informasi mengenai sumber

listrik tersebut, jalur yang dilalui, dan pihak terkait jika terjadi

kecelakaan.

10.2.5Penyelesaian Pekerjaan

Pada penyelesaian pekerjaan, lokasi harus dibersihkan dari semua batu,

tanah, puing dan lainnya dan dikembalikan ke kondisi aslinya sejauh dapat

dilakukan.

11PENANGANAN SAMPAH PROYEK

11.1 Tujuan

Mengatur semua teknis yang berhubungan dengan penanganan sampah di sekitar

lokasi proyek, baik yang diakibatkan oleh sisa pekerjaan internal PT. Multikon,

maupun yang ditimbulkan akibat pekerjaan sub kontraktor/kontraktor yang bekerja

di lingkungan proyek PT. Multikon. Mencakup semua kebutuhan yang digunakan

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 18 dari 26

Page 19: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

untuk menjamin bahwa semua area dan lapangan dipelihara dalam keadaan

bersih, rapi, teratur, menarik dan aman setiap saat.

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 19 dari 26

Page 20: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

11.2 Petunjuk pelaksanaan

11.2.1 Sampah hasil kerja mandor PT. Multikon, maka mandor yang

bersangkutan berkewajiban untuk :

a. menjaga kebersihan di area kerjanya masing-masing, dengan

membuang sampah potongan kayu, plastik, daun, kertas, dan

bungkus makanan ke tempat sampah yang telah disediakan

b. membersihkan sampah bekas bobokan bangunan lama dan sisa

cor-coran/sisa aktivitas pengecoran yang berceceran dari site ke

lokasi penampungan yang ditentukan petugas

c. mengumpulkan dan memisahkan material pembongkaran

bekisting yang masih terpakai atau tidak dan meletakkan material

sisa di lokasi yang telah ditentukan

d. membersihkan sampah bendrat, serbuk gergaji, potongan

kayu/tripleks, bekas paku dll pada area yang akan di cor

e. membereskan scaffolding dan perlengkapannya yang masih atau

tidak terpakai dengan rapi

f. membereskan potongan kayu/tripleks/besi yang sudah tidak

terpakai dan meletakkannya pada tempat yang telah ditentukan

g. tidak membuat adukan semen untuk plesteran/spesi tanpa

menggunakan alas permukaan

h. membongkar scaffolding yang sudah tidak digunakan lagi sebagai

tangga pada waktu melaksanakan pekerjaan plesteran dll, dan

meletakkannya dengan rapi

i. merapikan semua kabel dan perlengkapan kerja/perkakas setelah

pekerjaan selesai

j. dilarang buang air kecil/besar bukan pada tempat yang telah

ditentukan

11.2.2 Sampah hasil kerja sub kontraktor/kontraktor di bawah PT. Multikon, maka

sub kontraktor berkewajiban untuk :

a. menjaga kebersihan di area kerjanya masing-masing, dengan

membuang sampah potongan kayu, plastik, daun, kertas, dan

bungkus makanan ke tempat sampah yang telah disediakan

b. membongkar scaffolding yang sudah tidak digunakan lagi sebagai

tangga pada waktu melaksanakan pekerjaan plesteran dll, dan

meletakkannya dengan rapi

c. mengumpulkan semua sampah sisa pekerjaan (potongan keramik,

potongan bata/celcon, potongan bahan ducting, potongan pipa,

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 20 dari 26

Page 21: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

kabel, dll) ke dalam kantong plastik yang selanjutnya akan

dikeluarkan oleh tim kebersihan.

d. merapikan semua kabel dan perlengkapan kerja/perkakas setelah

pekerjaan selesai

e. dilarang buang air kecil/besar bukan pada tempat yang telah

ditentukan

11.2.3 Pekerja harian kebersihan berkewajiban untuk :

a. membersihkan sampah atau bekas tanah pada jalan temporary

atau jalan umum yang dilalui kendaraan proyek atau pada saluran-

saluran air di sekitar proyek

b. membuang isi tong sampah yang ada di site secara rutin ke TPA

proyek

c. membersihkan sampah daun, plastik, bungkus makanan, atau

potongan kayu/tripleks yang bertebaran di luar bangunan

d. mengeringkan air sisa air hujan/dan sebab lain di sekitar lokasi

kerja

e. membersihkan temporary toilet secara rutin

f. memeriksa kebersihan bedeng dan toilet karyawan, gudang,

kantor, dan lingkungan di sekitarnya

g. menentukan lokasi penumpukan sisa potongan kayu, besi, dan sisa

material lainnya baik yang masih terpakai atau tidak, agar

memudahkan mandor membuang sampah-sampah tersebut

h. membuang sampah atau sisa material yang sudah tidak terpakai

lagi keluar proyek, dimana sebelumnya berkewajiban untuk

mengecek kembali truk pembuangan sampah tersebut agar tidak

ada material lain yang terbawa dan dalam keadaan terisi penuh

11.2.4 Keteraturan & kebersihan area kerja :

a. Semua bahan dan peralatan harus disimpan di tempat yang rapi

dan teratur, termasuk semua peti dan dus kosong. Bahan-bahan

yang mudah terbakar dan yang menyebabkan pencemaran udara

harus disimpan pada tempat aman

b. Gang, tempat pejalan kaki, dan jalan utama harus dijaga dan

bebas dari penghalang sehingga tidak mengakibatkan orang

tersandung

c. Semua area harus bersih dan teratur

d. Tersedia drum sampah di setiap area yang terdapat orang bekerja,

di depan site office, tempat makan, dan bedeng pekerja

e. Tentukan semua area pabrikasi di site dengan tepat dan rapi

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 21 dari 26

Page 22: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

f. Tersedia temporary toilet di tempat yang tepat di setiap lantai

i. Akses ke tempat peralatan darurat (PPPK) harus mudah tercapai

j. Tidak boleh ada pekerja yang tidur / membuat bedeng di dalam

area kerja

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 22 dari 26

Page 23: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

11.2.5 Pembuangan sampah proyek

Sampah yang telah terkumpul di tempat Penampungan Akhir (TPA)

Proyek, harus dikeluarkan secara rutin sehingga tidak menumpuk dan

mengganggu lingkungan. Pelaksana Kebersihan berkewajiban untuk

memonitor proses pengeluaran sampah ini agar tidak ada barang-barang

penting selain sampah atau kayu yang ikut terbawa, dan truk sampah

dalam keadaan terisi penuh.

Truk sampah yang akan keluar wajib dibuatkan surat jalan, yang

ditandatangani oleh Pelaksana Kebersihan, costing, PM, dan satpam.

Periode pengeluaran sampah adalah pada hari dan jam kerja, Senin –

Sabtu pukul 08.00 – 18.00, di luar ketentuan tersebut harus mendapat

persetujuan PM. Semua pihak yang bertanggungjawab tidak

diperkenankan untuk membuat manipulasi atas ritase sampah yang

terjadi.

12 PENANGANAN KONDISI DARURAT

12.1 Tujuan

Mengatur semua teknis yang berhubungan dengan penanganan kondisi darurat,

pihak-pihak yang terkait, dan prosedur yang harus ditempuh. Keadaan darurat

adalah kejadian penting yang mengancam kehidupan, harta benda dan

lingkungan, meliputi kecelakaan, kebakaran, ledakan, bencana alam, kerusuhan

massa, kebocoran gas, dll.

12.2 Petunjuk pelaksanaan

12.2.1 Identifikasi keadaan darurat yang mungkin terjadi :

a. Ledakan, kebakaran, kerusuhan massa dan ancaman teroris, bencana

alam

b. Tumpahan minyak, kebocoran gas besar yang mudah

meledak/terbakar

c. Kecelakaan di tempat kerja

d. Kecelakaan lalu lintas

e. Pemogokan

12.2.2 Jenis bahaya

a. Bahaya akibat faktor cuaca

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 23 dari 26

Page 24: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

Jika terjadi angin kencang, untuk pekerja yang sedang berada di

ketinggian harus segera menghentikan pekerjaan dan

memindahkan semua peralatan kerja dan mengamankannya.

Jika terjadi suhu panas yang berlebihan, segera keluar dari

ruangan tersebut, karena suhu tinggi dapat mengakibatkan luka.

b. Bahaya akibat kebakaran

- Jika terjadi kebakaran, segera ambil APAR, dan semprotkan sesuai

prosedur. Jika api tidak tertanggulangi maka segera lakukan

tindakan evakuasi sebelum api makin membesar.

c. Bahaya akibat sengatan listrik

- Sengatan listrik dapat mengakibatkan kematian, demikian halnya

dengan sistem pengisolasian yang buruk, metode pentanahan

yang tidak benar, ada pekerjaan penggalian, dan kerusakan pada

alat.

- Hanya orang yang berkompeten yang diijinkan untuk

menghidupkan dan memutuskan aliran listrik

- Semua pekerjaan listrik yang berhubungan dengan lokasi yang

ber-air, harus dilakukan dengan prosedur yang tepat

d. Bahaya akibat kebakaran

- Material/sampah yang berpotensi mudah terbakar harus

dipisahkan dari area kerja, dan dijauhkan dari sumber api

- Dilarang keras untuk merokok di semua area konstruksi, kecuali di

area yang ditetapkan

12.2.3 Prosedur pelaporan

a. Semua kejadian bahaya yang terjadi pada waktu selama jam kerja

(Senin-Sabtu, jam 08.00 – 18.00) dan setelah jam kerja (termasuk hari

libur dan waktu kerja di luar jamkerja normal) harus dilaporkan secara

tertulis dalam suatu log book

b. Kontak radio segera dengan menyatakan dengan jelas “telah terjadi

keadaan darurat, mohon tidak menggunakan jalur radio kecuali pesan

penting”.

c. Segera hubungi petugas PPPK, pemadam kebakaran, kepolisian

d. Siapkan lokasi evakuasi dengan perlengkapan PPPK yang diperlukan,

dan akses masuk untuk lalu lintas kendaraan darurat.

e. Berikan pertolongan pertama jika terjadi korban sebelum petugas

datang

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 24 dari 26

Page 25: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 25 dari 26

Page 26: SHE Proyek

PEDOMAN KERJA SHEProyek CITY TOWER

13 PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (PPPK)

13.1 Tujuan

Prosedur ini mencakup semua persyaratan berhubungan dengan penanganan

korban kecelakaan kerja dalam kondisi darurat (first aid).

13.2 Petunjuk pelaksanaan

13.2.1 Penyebab kecelakaan ditempat kerja

Penyebab kecelakaan ada yang langsung (kondisi tidak standard/ unsafe

condition) dan tindakan tidak standard (unsafe act) dan penyebab dasar

(faktor manusia / pekerja dan faktor pekerjaan)

13.2.2 Kriteria kecelakaan di tempat kerja

a. Orang terjatuh

- Orang yang terjatuh dari ketinggian yang berbeda ke level yang

lebih rendah.

- Orang yang jatuh pada ketinggian yang sama (slip, trip)

b. Tertimpa / terkena benda jatuh

- Keruntuhan atau kejatuhan (tanah, batu, salju)

- Runtuh (gedung, dinding, penyangga, tangga)

- Tertimpa benda jatuh saat penanganan

- Terkena benda jatuh yang tidak terklasifikasi

c. Tersandung, terbentur benda–benda selain benda jatuh

- Tersandung sesuatu

- Terbentur benda–benda berupa perabotan

- Tertabrak benda–benda yang bergerak

- Tertabrak benda–benda yang selain benda–benda jatuh.

d. Terjebak / terjepit di dalam atau diantara suatu tempat/benda

- Terjebak di dalam suatu tempat

- Terjepit diantara perabot dan benda bergerak

- Terjepit diantara benda yang bergerak (kecuali benda jatuh /

terbang)

e Jenis kecelakaan lain yang belum diklasifikasi.

Tindakan pertolongan pertama ( Instruksi Kerja PPPK )

h. Flow Chart penanganan korban

Jakarta, 1 Februari 2007

PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI Halaman 26 dari 26