7
Prosiding Seminar Nasional XVIII MAPEKI 4-5 November 2015, Bandung 198 Seminar Nasional XVIII MAPEKI Sifat Fisika - Kimia Briket Arang dari Limbah Serbuk Gergajian Acacia mangium Willd Ahmad Harun H a dan J .P. Gentur Sutapa, b , * a Alumni Bagian Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, Univeristas Gajah Mada, Yogyakarta b Dosen Bagian Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta ___________________________________________________________________________ Abstract The sawdust waste Acacia mangium from the sawmill is abundant and not used optimally. This research aimed to utilize sawdust waste Acacia mangium as renewable energy resources in the form of charcoal briquette, to determine the interaction of adhesive amount and pressing load, and also to determine the quality of the charcoal briquette produced from sawdust waste of Acacia mangium. This research conducted with a set of random sampling with two major factors namely the adhesive amounts variation (3%, 4%, and 5%) and press loads (2500 psi, 3000 psi and 3500 psi) with five replications. The waste sawdust Acacia mangium was carbonized at 400 o C for 3 hours. The charcoal briquette quality parameters consisted of the moisture content, specific gravity, heating value, ash content, volatile matter and fixed carbon. The best quality of charcoal briquettes was obtained from 5 % adhesive and press load of 3000 psi with 8.442 % moisture content, 0.700 of specific gravity, 7210.267 cal/g of heating value, 2.594 % of ash content, 6.314 % of volatile matter, and 82.649 % of fixed carbon. * Korespondensi penulis. Tel.: 08121555129 E-mail:[email protected] . 1. Pendahuluan Potensi biomassa berupa limbah serbuk gergajian kayu Acacia mangium di Provinsi Kalimantan Selatan terutama di Kabupaten Tanah Laut cukup besar. Hal ini dapat dilihat dengan luasnya areal tanaman kayu Acacia mangium di Kabupaten Tanah Laut pada areal konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) PT. Inhutani III adalah seluas 27.500 ha (Dinas Kehutanan,2011). Pada tahun 2012, di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 12.500 m 3 kayu Acacia mangium dari PT. Inhutani III Tanah Laut telah dimanfaatkan sebgai kayu gergajian oleh beberapa industri kayu gergajian di wilayah tersebut (BPPHP, 2012). Dari rendemen rata-rata kayu gergajian dengan bahan baku kayu bulat dari hutan tanaman berkisar antara 40-50% (Kemenhut, 2013) dan sisanya menjadi limbah. Tiga puluh persen dari limbah tersebut atau 15% dari total bahan baku adalah berupa serbuk gergaji (Sudrajat dan Pari, 2011), sehingga dari 12.500 m 3 kayu Acacia mangium diperkirakan akan diperoleh 5.000-6.250 m 3 kayu gergajian dengan limbah serbuk gergajian Keywords : Amount Adhesive, Charcoal Briquette, Pressing Loads, Sawdust of Acacia mangium ______________________________________________________________________________

Sifat Fisika - Kimia Briket Arang dari Limbah Serbuk ... · Dari rendemen rata-rata kayu gergajian dengan bahan baku kayu bulat dari ... bahan baku pembuatan briket ... kualitas briket

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sifat Fisika - Kimia Briket Arang dari Limbah Serbuk ... · Dari rendemen rata-rata kayu gergajian dengan bahan baku kayu bulat dari ... bahan baku pembuatan briket ... kualitas briket

Prosiding Seminar Nasional XVIII MAPEKI 4-5 November 2015, Bandung 198

Seminar Nasional XVIII MAPEKI

Sifat Fisika - Kimia Briket Arang dari Limbah

Serbuk Gergajian Acacia mangium Willd

Ahmad Harun Ha dan J .P. Gentur Sutapa,

b,*

aAlumni Bagian Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, Univeristas Gajah Mada, Yogyakarta

bDosen Bagian Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

___________________________________________________________________________

Abstract

The sawdust waste Acacia mangium from the sawmill is abundant and not used optimally.

This research aimed to utilize sawdust waste Acacia mangium as renewable energy resources

in the form of charcoal briquette, to determine the interaction of adhesive amount and

pressing load, and also to determine the quality of the charcoal briquette produced from

sawdust waste of Acacia mangium. This research conducted with a set of random sampling

with two major factors namely the adhesive amounts variation (3%, 4%, and 5%) and press

loads (2500 psi, 3000 psi and 3500 psi) with five replications. The waste sawdust Acacia

mangium was carbonized at 400oC for 3 hours. The charcoal briquette quality parameters

consisted of the moisture content, specific gravity, heating value, ash content, volatile matter

and fixed carbon. The best quality of charcoal briquettes was obtained from 5 % adhesive and

press load of 3000 psi with 8.442 % moisture content, 0.700 of specific gravity, 7210.267

cal/g of heating value, 2.594 % of ash content, 6.314 % of volatile matter, and 82.649 % of

fixed carbon.

* Korespondensi penulis. Tel.: 08121555129

E-mail:[email protected].

1. Pendahuluan

Potensi biomassa berupa limbah serbuk gergajian kayu Acacia mangium di Provinsi

Kalimantan Selatan terutama di Kabupaten Tanah Laut cukup besar. Hal ini dapat dilihat

dengan luasnya areal tanaman kayu Acacia mangium di Kabupaten Tanah Laut pada areal

konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) PT. Inhutani III adalah seluas 27.500 ha (Dinas

Kehutanan,2011). Pada tahun 2012, di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan

sebanyak 12.500 m3 kayu Acacia mangium dari PT. Inhutani III Tanah Laut telah

dimanfaatkan sebgai kayu gergajian oleh beberapa industri kayu gergajian di wilayah tersebut

(BPPHP, 2012). Dari rendemen rata-rata kayu gergajian dengan bahan baku kayu bulat dari

hutan tanaman berkisar antara 40-50% (Kemenhut, 2013) dan sisanya menjadi limbah. Tiga

puluh persen dari limbah tersebut atau 15% dari total bahan baku adalah berupa serbuk

gergaji (Sudrajat dan Pari, 2011), sehingga dari 12.500 m3

kayu Acacia mangium

diperkirakan akan diperoleh 5.000-6.250 m3

kayu gergajian dengan limbah serbuk gergajian

Keywords : Amount Adhesive, Charcoal Briquette, Pressing Loads, Sawdust of Acacia mangium

______________________________________________________________________________

Page 2: Sifat Fisika - Kimia Briket Arang dari Limbah Serbuk ... · Dari rendemen rata-rata kayu gergajian dengan bahan baku kayu bulat dari ... bahan baku pembuatan briket ... kualitas briket

Prosiding Seminar Nasional XVIII MAPEKI 4-5 November 2015, Bandung 199

Acacia mangium sebesar 1.500-1.875 m3. Limbah yang berbentuk serbuk gergajian tersebut

belum dimanfaatkan secara optimal sehingga menimbulkan masalah terhadap lingkungan.

Kondisi limbah serbuk gergajian kayu Acacia mangium yang jumlahnya cukup besar

maka sangat penting untuk melakukan pemanfaatkan limbah tersebut secara optimal menjadi

suatu produk yang lebih memiliki nilai dan manfaat. Salah satu upaya pemanfaatan limbah

serbuk gergajian kayu Acacia mangium sebagai bahan baku pembuatan briket arang.

2. Bahan dan Metode

2.1 Bahan penelitian

Bahan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah limbah serbuk

gergajian akasia mangium milik CV. Sama-Sama Bahagia di Desa Jilatan, Kecamatan Batu

Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Bahan perekat yang digunakan

adalah tepung pati dengan jumlah bahan perekat 3%, 4% dan 5 % yang diencerkan dengan air

1:16 dari berat arang.

2.2 Metode penelitian

Pelaksanaan Penelitian ini secara umum meliputi proses penyiapan bahan baku,

karbonisasi, pembuatan briket arang,dan pengujian kualitas briket arang limbah serbuk

gergajian kayu Acacia mangium.

2.2.1 Penyiapan bahan baku

Tahap persiapan dilakukan dengan mengumpulkan limbah serbuk gergajian Acacia

mangiumkemudiandikeringkan di bawah sinar matahari hingga kadar air konstan.

2.2.2 Karbonisasi

Limbah serbuk gergajian Acacia mangium dikarbonisasi dengan retort pada suhu 400 °C,

selama 3 jam. Arang yang diperoleh ditampung pada tempat yang sudah disediakan.

2.2.3 Pembuatan briket arang

Pembuatan arang menjadi briket menggunakan serbuk arang sebanyak 27 gram dicampur

merata dengan bahan perekat 3%, 4%, dan 5%. Campuran tersebut selanjutnya dimasukkan

dalam cetakan berbentuk silinder berdiameter 5,5 cm dan ditekan pada tekanan kempa 2500

psi, 3000 psi, dan 3500 psi selama 15 menit.

2.2.4 Pengujian briket arang

Pengujian mutu briket arang meliputi parameter kadar air, berat jenis, nilai kalor, kadar

abu,kadar zat mudah menguap, dan kadar karbon terikat. Sesuai dengan ASTM standar

(ASTM 1979 dan ASTM 1985).

3. Hasil dan Pembahasan

Hasil pengujian mutu briket arang limbah serbuk gergajian Acacia mangiumdengan

mengunakan perlakuan variasi jummlah perekat (3%, 4%, & 5%) dan tekanan kempa (2500

psi, 3000 psi, & 3500 psi. dapat dilihat pada Tabel 4. Data hasil penelitian ini selanjutnya

Page 3: Sifat Fisika - Kimia Briket Arang dari Limbah Serbuk ... · Dari rendemen rata-rata kayu gergajian dengan bahan baku kayu bulat dari ... bahan baku pembuatan briket ... kualitas briket

Prosiding Seminar Nasional XVIII MAPEKI 4-5 November 2015, Bandung 200

dibandingkan dengan standar kualitas briket arang Jepang, Inggis, dan Amerika yang ada di

pasaran.

Tabel 4. Hasil pengujian mutu briket arang limbah serbuk gergajian Acacia mangium

Parameter

Sifat Fisika Sifat Kimia

Kadar Air

(%)

(maksimal)

Berat Jenis

(minimal)

Nilai Kalor

(kal/g)

(minimal)

Kadar Abu

(%)

(maksimal)

Zat Mudah

Menguap (%)

(maksimal)

Karbon Terikat

(%)

(minimal)

Jepang 6-8 1-1,2 6.000-7.000 3-6 15-30 60-80

Inggis 3-4 0,84 7300 8-10 16 75

USA 6 1 6500 18 19 58

A1B1 6,915 (J) 0,587 6828,877 (JA) 2,516 (JA) 11,246 (IA) 79,322 (JIA)

A1B2 7,261 (J) 0,613 6863,035 (JA) 2,998 (JA) 12,408 (IA) 77,333 (JIA)

A1B3 7,720 (J) 0,653 7406,453 (JIA) 2,184 (JA) 15,702 (JIA) 74,394 (JA)

A2B1 7,550 (J) 0,65 6728,296 (JA) 3,603 (JA) 15,296 (JIA) 73,550 (JA)

A2B2 6,386 (J) 0,592 7486,635 (JIA) 2,518 (JA) 17,569 (JA) 73,526 (JA)

A2B3 5,880 (A) 0,62 6734,130 (JA) 2,251 (JA) 16,890 (JA) 74,980 (JA)

A3B1 7,168 0,658 7051,970 (JA) 2,396 (JA) 17,240 (JA) 73,196 (JA)

A3B2 8,442 0,7 7210,267 (JA) 2,594 (JA) 6,314 (IA) 82,649 (JIA)

A3B3 9,061 0,702 7269,260(JA) 2,366 (JA) 12,902 (IA) 75,671 (JIA)

Keterangan:

A1 : Perekat 3% B1 : Tekanan 2.500 psi J:standarJepang

A2 : Perekat 4% B2 : Tekanan 3.000 psi I:standarInggis

A3 : Perekat 5% B3 : Tekanan 3.500 psi A:standarAmerika

Selanjutnya dari analisis lebih lanjut diperoleh perbedaan sangat nyata untuk beberapa

parameter kualitas briket arang dari limbah serbuk gergajian Acacia mangium yang

ditunjukkan pada Tabel 5.

Tabel 5. Analisis keragraman beberapa parameter kualitas briket arang Parameter Kualitas briket

arang

Varians

Jumlah Perekat Tekanan Kempa Interaksi

Kadar Air ** ns **

Berat Jenis ** ns ns

Nilai Kalor ns ns ns

Kadar Abu * ** **

Kadar Zat Mudah

Menguap ** ** **

Kadar Karbon Terikat ** ** **

Keterangan :

* : Berpengaruh nyata pada taraf 1%

** : Berpengaruh nyata pada taraf 5%

ns : Tidak berpengaruh nyata

3.1. Kadar air

Berdasarkan hasil pengujian kadar air briket arang serbuk gergajian akasia nilai rata-rata

kadar air briket arang serbuk gergajian Acacia mangium sebesar 7,38% dengan kisaran 5,88%

hingga 9,06%. Kadar air paling rendah dihasilkan dari kombinasi faktor variasi jumlah

perekat 4% dengan tekanan kempa 3.500 psi dan kadar air tertinggi dihasilkan dari kombinasi

faktor variasi jumlah perekat 5% dengan tekanan kempa 3.500 psi.

Page 4: Sifat Fisika - Kimia Briket Arang dari Limbah Serbuk ... · Dari rendemen rata-rata kayu gergajian dengan bahan baku kayu bulat dari ... bahan baku pembuatan briket ... kualitas briket

Prosiding Seminar Nasional XVIII MAPEKI 4-5 November 2015, Bandung 201

Gambar 1. Pengaruh interaksi variasi jumlah perekat dan tekanan kempa terhadap nilai rata-

rata kadar air briket arang serbuk gergajian Acacia mangium

Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa penambahan jumlah perekat cenderung

meningkatkan nilai kadar air briket arang. Hal ini disebabkan karena perekat pati yang

digunakan masih mengandung air sehingga air yang terkandung dalam perekat akan masuk

dan terikat dalam pori briket arang. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Lestari et al., (2010)

yang menyatakan bahwa semakin tinggi jumlah perekat maka semakin tinggi pula kadar

airnya.

3.2. Berat jenis

Berdasarkan hasil pengujian berat jenis briket arang serbuk gergajian Acacia mangium

menunjukkan bahwa rata-rata berat jenis briket arang serbuk gergajian Acacia mangium

sebesar 0,64 dengan kisaran 0,59 hingga 0,70. Berat jenis paling rendah dihasilkan dari

kombinasi faktor variasi jumlah perekat 3% dengan tekanan kempa 2.500 psi dan berat jenis

tertinggi dihasilkan dari kombinasi faktor variasi jumlah perekat 5% dan tekanan kempa

3.500 psi.

Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa penambahan jumlah perekat meningkatkan berat

jenis briket arang. Hal ini disebabkan penambahan jumlah perekat yang semakin tinggi akan

menyebabkan bahan perekat masuk dan terikat dalam pori briket arang semakin banyak

maka kerapatan briket arang yang dihasilkan akan semakin tinggi.

Gambar 3. Pengaruh jumlah perekat terhadap nilai rata-rata berat jenis briket arang serbuk

gergajian Acacia mangium

Apabila dibandingkan dengan standar kualitas briket arang dari Jepang, Inggis dan

Amerika, berat jenis briket serbuk gergajian Acacia mangium belum memenuhi standar

Page 5: Sifat Fisika - Kimia Briket Arang dari Limbah Serbuk ... · Dari rendemen rata-rata kayu gergajian dengan bahan baku kayu bulat dari ... bahan baku pembuatan briket ... kualitas briket

Prosiding Seminar Nasional XVIII MAPEKI 4-5 November 2015, Bandung 202

Jepang (minimal 1-1,2), standar Amerika (minimal 0,84) dan standar Inggis (minimal 1), hal

ini disebabkan karena sifat bahan baku briket arang itu sendiri adalah Acacia mangium yang

memiliki berat jenis sedang, dengan rata-rata 0,61 (0,43-0,66) (Mandang dan Pandit, 1997),

hal ini didukung pernyataan Hartoyo dan Nurhayati (1976) bahwa berat jenis bahan baku

akan mempengaruhi kualitas berat jenis briket arang yang dihasilkan.

3.3. Nilai kalor

Nilai kalor sangat menentukan kualitas briket arang. Semakin tinggi nilai kalor briket

arang, semakin baik pula kualitas briket arang yang dihasilkan (Wijayanti, 2009).

Berdasarkan hasil pengujian nilai kalor briket arang serbuk gergajian Acacia mangium, rata-

rata nilai kalor briket arang serbuk gergajian Acacia mangium sebesar 7.064,33 kal/gram

dengan kisaran 6.728,29 kal/g hingga 7.486,64 kal/g. Nilai kalor paling rendah dihasilkan

dari kombinasi faktor variasi jumlah perekat 4% dengan tekanan kempa 2.500 psi dan nilai

kalor tertinggi dihasilkan dari kombinasi faktor variasi jumlah perekat 4% dan tekanan kempa

3.000 psi.

Hasil pengujian nilai kalor briket arang serbuk gergajian Acacia mangium bila

dibandingkan dengan standar kualitas briket arang dari Jepang, Inggis dan Amerika. Nilai

rata-rata briket arang serbuk gergajian Acacia mangium telah memenuhi standar jepang

(minimal 6000-7000 kal/g) dan amerika (minimal 6500 kal/g),Namun belum memenuhi

standar inggis (minimal 7300 kal/g). Hal ini disebabkan karena sifat bahan baku briket arang

itu sendiri adalah Acacia mangium yang memiliki kerapatan sedang, yaitu rata-rata 690

kg/m3(Haruni et al., 2011). Kerapatan kayu berpengaruh terhadap nilai kalor seperti yang

dikemukakan oleh Sudrajat (1983) bahwa briket arang dari kayu berkerapatan tinggi

menghasilkan nilai kalor yang tinggi sedangkan kayu yang berkerapatan rendah akan

menghasilkan briket arang yang menghasilkan nilai kalor rendah.

3.4.Kadar abu

Berdasarkan hasil pengujian kadar abubriket arang serbuk gergajian Acacia mangium

menunjukkan rata-rata kadar abubriket arang serbuk gergajian Acacia mangium sebesar

2,60% dengan kisaran 2,18% hingga 3,60%. Kadar abu paling rendah dihasilkan dari

kombinasi faktor variasi jumlah perekat 3% dengan tekanan kempa 3.500 psi dan kadar abu

tertinggi dihasilkan dari kombinasi faktor variasi jumlah perekat 4% dengan tekanan kempa

2.500 psi.

Hasil pengujian rata-rata kadar abu briket arang serbuk gergajian Acacia mangium

yang dihasilkan yaitu sebesar 2,60 % tergolong rendah, hal ini mengacu pada pernyataan Earl

(1974) bahwa kadar abu tinggi apabila nilainya diatas 4%. Kadar abu dalam penelitian ini

tergolong rendah karena diduga bahan baku yang digunakan briket arang serbuk gergajian

Acacia mangium mengandung mineral yang rendah. Sesuai pernyataan Usman (2007) bahwa

nilai kadar abu dipengaruhi oleh kandungan mineral yang terdapat pada bahan baku, semakin

rendah kandungan mineral pada bahan baku semakin rendah pula nilai kadar abu briket arang

yang dihasilkan.

Page 6: Sifat Fisika - Kimia Briket Arang dari Limbah Serbuk ... · Dari rendemen rata-rata kayu gergajian dengan bahan baku kayu bulat dari ... bahan baku pembuatan briket ... kualitas briket

Prosiding Seminar Nasional XVIII MAPEKI 4-5 November 2015, Bandung 203

3.5. Kadar zat mudah menguap (volatile matter)

Berdasarkan hasil pengujian kadar zat mudah menguap briket arang serbuk gergajian

Acacia mangium menunjukkan rata-ratakadar zat mudah menguap briket arang serbuk

gergajian Acacia mangium sebesar13,952% dengan kisaran 6,31% hingga 17,57%. Kadar zat

mudah menguap paling rendah dihasilkan dari kombinasi faktor variasi jumlah perekat 5%

dengan tekanan kempa 3.000 psi dan kadar zat mudah menguap tertinggi dihasilkan dari

kombinasi faktor variasi jumlah perekat 4% dengan tekanan kempa 3.000 psi.

Kadar zat mudah menguap yang dihasilkan pada penelitian ini cenderung menurun

dengan bertambahnya jumlah perekat yang digunakan, hal ini sesuai penyataan Suarez (2013)

bahwa nilai kadar zat mudah menguap cenderung menurun dengan bertambahnya jumlah

perekat. Briket arang yang baik, diharapkan memiliki kadar zat mudah menguap serendah

mungkin, karena efek negatif kadar zat mudah menguap yang tinggi adalah banyaknya asap

pada waktu pembakaran briket arang sehingga mengganggu pernafasan (Wati, 2008).

Rendahnya kadar zat mudah menguap berpengaruh pada tingginya kadar karbon terikat

semakin rendah zat mudah menguap semakin tinggi kadar karbon yang terikat sehingga nilai

kalor yang dihasilkan akan semakin tinggi.

3.6. Kadar karbon terikat

Berdasarkan hasil pengujian kadar karbon terikat briket arang limbah serbuk gergajian

Acacia mangium nilai rata-rata kadar karbon terikat briket arang limbah serbuk gergajian

Acacia mangium sebesar 76,07% dengan kisaran 73,19% hingga 82,65%. Kadar karbon

terikat paling rendah dihasilkan dari kombinasi faktor konsentrasi perekat 5% dengan tekanan

kempa 2.500 psi dan kadar karbon terikat tertinggi dihasilkan dari kombinasi faktor

konsentrasi perekat 5% dan tekanan kempa 3.000 psi. Hasil pengujian kadar karbon terikat

ditunjukkan data pada Tabel 5.

Nilai kandungan karbon terikat briket arang serbuk gergajian Acacia mangium pada

penelitian ini cukup tinggi hal ini diduga dipengaruhi oleh nilai zat mudah menguap dan

kadar abu. Menurut Nurhayati (1976) menyatakan bahwa semakin rendah kadar zat mudah

menguap maka semakin tinggi nilai karbon terikat, begitu pula sebaliknya. Demikian juga

bila kadar abu rendah maka semakin tinggi kadar karbon terikatnya.

4. Kesimpulan

Interaksi antara faktor variasi jumlah perekat dengan tekanan kempa berpengaruh

sangat nyata terhadap kadar air, kadar abu, zat mudah menguap, dan kadar karbon terikat.

Kombinasi perlakuan jumlah perekat 5% dan tekanan kempa 3000 psi menghasilkan briket

arang dengan kualitas terbaik. Pengujian sifat fisik-kimia briket arang serbuk gergajian

Acacia mangium menunjukkan hasil rata-rata kadar air sebesar 7,38%; rata-rata berat jenis

0,64, rata-rata nilai kalor 7064,33 kal/gram, rata-rata kadar abu 2,60%, rata-rata kadar zat

mudah menguap 13,95%, dan rata-rata kadar karbon terikat 76,07%.

Page 7: Sifat Fisika - Kimia Briket Arang dari Limbah Serbuk ... · Dari rendemen rata-rata kayu gergajian dengan bahan baku kayu bulat dari ... bahan baku pembuatan briket ... kualitas briket

Prosiding Seminar Nasional XVIII MAPEKI 4-5 November 2015, Bandung 204

Referensi

BPPHP Wilayah XI.(2012). Laporan Bulanan Bina Iuran Kehutanan dan Peredaran Hasil

Hutan Pada BPPHP.XI Banjarbaru. Bulan Januari sampai dengan November 2012.

Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XI. Banjarbaru.

Dinas Kehutanan Provinsi Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan. (2011). Statistik Dinas

Kehutanan Provinsi Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2010. Dinas

Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan.

Earl, D.E., & A. Meyer (1974). A Report onCharcoal. Food And Agiculture Organization of

United Nations. Rome.

Haruni K., K. Maarit, & K.Markku. (2011). Acacia mangium Willd.Ekologi, Silvikultur dan

Produktivitas.Center for International Forestry Research. Bogor.

Haygeen, J.G., & J. L. Bowyer. (1989). Hasil Hutan dan Ilmu Kayu Suatu Pengantar.

Diterjemahkan oleh Sutjipto A. Hadikusumo. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

KEMENHUT. (2012). Statistik Kehutanan Indonesia 2011. Kementrian Kehutanan Republik

Indnesia. Jakarta.

KEMENHUT. (2013). Peraturan Direktur Jendral Bina Usaha Kehutanan Nomor P.9/VI-

BPHH/2013 tentang Rendemen Kayu Olahan Industri Primer Hasil Hutan. Kementrian

Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta.

Kholik, A. (2002). Pengaruh Jenis Serbuk Gergaji dan Ukuran Serbuk Arang Terhadap

Kualitas Briket arang. (Skripsi). Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Yogyakarta.

Lestari, L., Y. Aripin, Zainuddin, Sukmawati, & Marliana. (2010). Analisis Kualitas Briket

Arang Tongkol Jagung yang Menggunakan Bahan Perekat Sagu dan Kanji. Jurnal

Aplikasi Fisika, 6 (2), 93-96

Mandang, Y & I.K.N Pandit. (1997). Pedoman Identifikasi Jenis Kayu Di lapangan. Yayasan

Prosea Bogor dan Pusat Diklat Pegawaidan Sumber Daya Manusia Kehutanan.Bogor.

Nurhayati. (1976). Nilai Kalor Beberapa jenis Kayu di Indonesia dan Hubungannya Dengan

Berat Jenis. Laporan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, No.169, Bogor.

Pari, G. (2002). Teknologi Alternatif Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu.

Makalah Falsafah Sains. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Suarez, I. (2013). Pengaruh variasi tekanan kempa dan jumlah perekat terhadap sifat fisika-

kimia briket arang dari kayu sikkam (Bischofia javanica). Skripsi S1 Fakultas Kehutanan

Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta (Tidak dipublikasikan)

Sudrajat, R. & G. Pari. (2011). Arang Aktif: Teknologi Pengolahan dan Masa Depannya.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Jakarta

Usman, M.N. (2007). Mutu Briket Arang Kulit Buah Kakao Dengan Menggunakan Kanji

Sebagai Perekat.Jurnal Perennial, 3(2), 55-58.

Wati, E.P. (2008). Pengaruh Variasi Tekanan Kempa dan Presentase Perekat Terhadap Sifat

Fisika-Kimia Briket Arang Dari Limbah Kulit Buah Durian (Durio sp.). Skripsi S1

Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta (Tidak dipublikasikan)

Wijayanti, D.S. (2009). Karakteristik Briket Arang Dari Serbuk Gergaji dengan Penambahan

Arang Cangkang Kelapa Sawit. Universitas Sumatra Utara.