57
SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN SENYAWA TURUNAN TRIFENILTIMAH(IV) BENZOAT SEBAGAI ANTIMALARIA (Skripsi) Oleh DELLA MITA ANDINI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

  • Upload
    doandan

  • View
    243

  • Download
    11

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN SENYAWATURUNAN TRIFENILTIMAH(IV) BENZOAT SEBAGAI

ANTIMALARIA

(Skripsi)

Oleh

DELLA MITA ANDINI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

ABSTRAK

SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN SENYAWATURUNAN TRIFENILTIMAH(IV) BENZOAT SEBAGAI

ANTIMALARIA

Oleh

Della Mita Andini

Sintesis senyawa trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat dan trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat telah berhasil dilakukan. Sintesis diawali dengan mereaksikansenyawa antara trifeniltimah(IV) hidroksida dengan ligan karboksilat yaitu asam4-klorobenzoat dan asam 4-hidroksibenzoat dalam pelarut metanol denganperbandingan mol 1:1. Kedua senyawa yang diperoleh berupa serbuk berwarnaputih dengan rendemen masing-masing 98,89% dan 92,40%. Senyawa hasilsintesis telah divalidasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis, IR, spektrometerNMR dan microelemental analyzer. Senyawa hasil sintesis selanjutnya diujiaktivitas antimalarianya terhadap parasit Plasmodium falciparum strain 3D7secara in vitro. Hasil pengujian menunjukkan bahwa trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat dan trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat berpotensi sebagai obatmalaria namun kedua senyawa tersebut kurang efektif jika dibandingkan denganklorokuin.

Kata Kunci : antimalaria, Plasmodium falciparum, turunan trifeniltimah(IV)

benzoat

Page 3: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

ABSTRACT

THE SYNTHESIS, CHARACTERIZATION, AND PRELIMINARY TEST OFTRIPHENYLTIN(IV) BENZOATE DERIVATIVE COMPOUNDS AS

ANTIMALARIAL

By

Della Mita Andini

Synthesis of triphenyltin(IV) 4-chlorobenzoate and triphenyltin(IV) 4-hydroxybenzoate has been successfully performed. Synthesis was commenced byreacting the triphenyltin(IV) hydroxyde intermediates with the carboxylate ligandsas 4-chlorobenzoic acid and 4-hydroxybenzoic acid in methanol with ratio 1:1.Both of the compounds were produced as white solid the yield of 98.89% and92.40%, respectively. The yields were validated using UV-Vis, infraredspectrophotometer, NMR spectrometer and microelemental analyzer. Thesynthesized compounds were tested of the antimalarial activity towardsPlasmodium falciparum strain 3D7 parasite. Preliminary test result showed thatthe triphenyltin(IV) 4-chlorobenzoate and triphenyltin(IV) 4-hydroxybenzoatewere potential as malarial drugs but they were less effective than chloroquine.

Keyword: antimalarial, Plasmodium falciparum, triphenyltin(IV) benzoate derivatives

Page 4: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN SENYAWATURUNAN TRIFENILTIMAH(IV) BENZOAT SEBAGAI

ANTIMALARIA

Oleh

Della Mita Andini

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GelarSARJANA SAINS

Pada

Jurusan KimiaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 5: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv
Page 6: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv
Page 7: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 17

Nopember 1995. Penulis merupakan anak pertama dari empat

bersaudara dari pasangan Bapak Gunardi dan Ibu

Purwaningsih.

Penulis tercatat pertama kali bersekolah di TK Negeri Bina

Terampil Serang pada tahun 2000-2001. Kemudian penulis melanjutkan

pendidikan tingkat dasar di SDN 02 Tanjung Gading, Bandar Lampung pada

tahun 2001 - 2007. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan menengah

pertama di SMPN 01 Ciruas pada tahun 2007-2010, dan penulis melanjutkan

pendidikan menengah atas di SMAN 01 Ciruas pada tahun 2010-2013. Pada

tahun 2013 penulis terdaftar sebegai mahasiswa S1 Kimia di Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama

Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tertulis.

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi asisten praktikum kimia

anorganik II untuk Jurusan Kimia dan praktikum kimia dasar untuk Jurusan

Budidaya Perairan dan Agroteknologi. Penulis pernah mendapatkan beasiswa

BBP-PPA selama satu periode yaitu pada tahun 2014/2015. Penulis juga aktif

dalam organisasi kemahasiswaan di Himpunan Mahasiswa Kimia (Himaki)

Page 8: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

Universitas Lampung. Selama bergabung di Himpunan Mahasiswa Kimia

(Himaki) Universitas Lampung penulis tercatat sebagai Kader Muda Himaki

(KAMI) periode 2013-2014, anggota Sains dan Penalaran Ilmu Kimia (SPIK)

periode 2014-2015 dan periode 2015-2016.

Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Laboratorium Kimia

Anorganik-Fisik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Lampung pada bulan Maret-Juni 2016 dengan judul “Sintesis dan

Karakterisasi Senyawa Organotimah(IV) karboksilat: Trifeniltimah(IV) 4-

klorobenzoat”. Pada bulan Juli-Agustus 2016 penulis melaksanakan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) di Bumi Nabung Baru, Bumi Nabung, Lampung Tengah. Penulis

melaksanakan penelitian pada bulan Desember 2016-April 2017 di Laboratorium

Kimia Anorganik-Fisik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Page 9: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

Motto

“fa idzaa ‘azamta fatawakkal ‘alallah..”

Jika kamu sudah berazzam/bertekad bulat, maka bertawakallah pada Allah(QS. Al-imran: 159)

“Sebuah tantangan akan selalu menjadi beban, jika itu hanyadipikirkan. Sebuah cita-cita juga adalah beban, jika itu hanya angan-

angan”.(Anonim)

“Don’t put off doing a job because nobody knows whether we canmeet tomorrow or not”.

(Anonim)

“Lakukan yang terbaik, bersikaplah yang baik maka kau akanmenjadi orang yang terbaik”.

(Anonim)

Page 10: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT, atas segala karunia-Nya yang telahmenganugerahkan iman dan islam, sholawat beriring salam teruntuk sangmurabbi terbaik pengubah peradaban ummat manusia nabi Muhammad SAW.

Dengan mengharap keberkahan dari Allah SWT , ku persembahkan karya inisebagai tanda cinta, kasih sayang dan baktiku kepada :

Ibundaku tercinta (Ibu Purwaningsih) dan ayahanda Tercinta (Bapak Gunardi)

Yang telah mendidik dan membesarkanku dengan penuh kesabaran dan limpahan kasih sayangserta selalu mendoakan, menguatkan, mendukung segala langkahku, menuju kesuksesan.

Adik-adikku dan sahabat-sahabatku

Yang menjadi motivasi dan penyemangat ku

Rasa hormatku kepada

Bapak Prof. Sutopo Hadi, M.Sc.,Ph.D.

Guru, Dosen, Murobbiyah yang telah membantuku dalam belajar untuk mendapatkan ilmu duniadan akhirat serta memberikan motivasi agar aku menjadi insan yang lebih baik

serta

Alamamaterku tercinta

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT, atas segala karunia-Nya yang telahmenganugerahkan iman dan islam, sholawat beriring salam teruntuk sangmurabbi terbaik pengubah peradaban ummat manusia nabi Muhammad SAW.

Dengan mengharap keberkahan dari Allah SWT , ku persembahkan karya inisebagai tanda cinta, kasih sayang dan baktiku kepada :

Ibundaku tercinta (Ibu Purwaningsih) dan ayahanda Tercinta (Bapak Gunardi)

Yang telah mendidik dan membesarkanku dengan penuh kesabaran dan limpahan kasih sayangserta selalu mendoakan, menguatkan, mendukung segala langkahku, menuju kesuksesan.

Adik-adikku dan sahabat-sahabatku

Yang menjadi motivasi dan penyemangat ku

Rasa hormatku kepada

Bapak Prof. Sutopo Hadi, M.Sc.,Ph.D.

Guru, Dosen, Murobbiyah yang telah membantuku dalam belajar untuk mendapatkan ilmu duniadan akhirat serta memberikan motivasi agar aku menjadi insan yang lebih baik

serta

Alamamaterku tercinta

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT, atas segala karunia-Nya yang telahmenganugerahkan iman dan islam, sholawat beriring salam teruntuk sangmurabbi terbaik pengubah peradaban ummat manusia nabi Muhammad SAW.

Dengan mengharap keberkahan dari Allah SWT , ku persembahkan karya inisebagai tanda cinta, kasih sayang dan baktiku kepada :

Ibundaku tercinta (Ibu Purwaningsih) dan ayahanda Tercinta (Bapak Gunardi)

Yang telah mendidik dan membesarkanku dengan penuh kesabaran dan limpahan kasih sayangserta selalu mendoakan, menguatkan, mendukung segala langkahku, menuju kesuksesan.

Adik-adikku dan sahabat-sahabatku

Yang menjadi motivasi dan penyemangat ku

Rasa hormatku kepada

Bapak Prof. Sutopo Hadi, M.Sc.,Ph.D.

Guru, Dosen, Murobbiyah yang telah membantuku dalam belajar untuk mendapatkan ilmu duniadan akhirat serta memberikan motivasi agar aku menjadi insan yang lebih baik

serta

Alamamaterku tercinta

Page 11: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamiin. Puji syukur kepada Allah SWT, atas segala

petunjuk-Nya yang telah menganugerahkan iman, sehat, rahmat, dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Sintesis,

Karakterisasi, dan Uji Pendahuluan Senyawa Turunan Trifeniltimah(IV)

benzoat sebagai Antimalaria”. Sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar

Sarjana Sains pada program studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Sholawat beriring salam selalu tercurah kepada sang murabbi terbaik pengubah

peradaban ummat manusia nabi Muhammad SAW beserta para sahabat dan

keluarganya, semoga kita termasuk umatnya yang mendapatkan syafa’at beliau di

yaumil akhir nanti, aamiin yarabbal’alamin.

Teriring doa nan tulus jazaakumullah khaiiran katsir wa jazaakumullah ahsanul

jazaa, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua dan juga keluarga yang selalu memberikan doa, motivasi,

dan juga kasih sayang kepada penulis, sehingga menjadi penyemangat bagi

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah membalas cintanya

dengan jannah-Nya, aamiin yarabbal’alamin.

2. Bapak Prof. Sutopo Hadi, M.Sc., Ph.D., selaku pembimbing I yang telah

Page 12: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

membimbing dengan penuh kesabaran, keikhlasan memberikan arahan,

memotivasi, dan membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

ini. Semoga Allah membalas kebaikan beliau dengan kebaikan serta

keberkahan yang tak ternilai.

3. Ibu Dr. Noviany, S.Si., M.Si. selaku pembimbing II yang telah membimbing

penulis dengan penuh kesabaran, keikhlasan sehingga skripsi penulis dapat

terselesaikan dengan baik. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan.

4. Bapak Mulyono, Ph.D. selaku pembahas dalam penelitian penulis atas

semua nasihat, bimbingan, dan kesabaran beliau sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan.

5. Bapak Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, M.T. selaku pembimbing akademik

dan ketua jurusan kimia FMIPA Unila atas semua nasihat dan bimbingan

beliau sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga Allah membalasnya

dengan kebaikan.

6. Ibu Prof. Dr. Buhani, M.Si. selaku Kepala Laboratorium Kimia Anorganik/

Fisik atas izinnya untuk menyelesaikan penelitian.

7. Bapak Ibu dosen jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung atas

seluruh ilmu dan bimbingan yang diberikan selama penulis menjalani

perkuliahan. Semoga Allah SWT melimpahkan keberkahan yang tidak

ternilai kepada Bapak dan Ibu.

8. Bapak Prof. Warsito, S.Si., DEA, Ph.D. selaku dekan Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

9. Rekan seperjuangan penelitian Kartika Agus Kusuma “oneng” yang senantiasa

mendampingi serta memberikan motivasi kepada penulis dalam penelitian

Page 13: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

maupun penyusunan skripsi ini, semoga Allah limpahkan keberkahan padamu

sahabat.

10. Teman-teman satu bimbingan Ismi Ambalika, Nova Tri Irianti dan Febri

Ardhiyansyah yang selalu memberikan arahan, semangat dan bantuannya,

Kak Sukamto, S.Si, Murni Fitria, S.Si dan Adi Setiawan, S.Si yang selalu

memberikan arahan dan motivasi serta adik-adikku Deni, Dira, Bayu dan

Widya atas semangat dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

11. Kepada rekan-rekan penelitian di laboratorium Kimia Anorganik/Fisik

yang telah membantu dan memberikan saran dan motivasi dalam proses

penyelesaian penelitian.

12. Teman-teman tercinta kimia 2013 yang namanya tidak dapat disebutkan

satu per satu, terimakasih atas kebersamaanya dalam menuntut ilmu.

13. Teman-teman KKN Tematik Bumi Nabung Pandu, Uki, Sulton, Ican, Mba

Ica, Ka Vera, Putri, Linda, Elen, Ka Hendy, Sigit, Yogi, Wahyudi dan Reza,

terimakasih untuk kebersamaanya semoga tali silahturahmih kita tetap

terjaga dan semangat terus para pejuang skripsi.

14. Sahabat-sahabatku tercinta Badiatul Niqmah “emon cantik”, Nurul Fatimah

”si upil yang tak peka”, Vicka Andini “mba judes”, Ezra Rheinsky Tiarsa

“gendut”, Sri Wahyuni “mbak sri”, Fathaniah Sejati “si nyolot” dan Kartika

Agus Kusuma “Oneng baper”. Terimakasih atas kebersamaan, tangis, canda

tawa yang selalu kalian hadirkan di setiap episode perjalanan kita. Semoga

selalu diberi kemudahan dalam segala urusannya.

15. M. Sanubara Priamorta, atas kebersamaan, dukungan, motivasi, serta waktu

yang telah diluangkan untuk membantu penulis sehingga mempermudah

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 14: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

16. Mbak Liza, Mbak Ani, Pak Gani, Mas Nomo, terima kasih atas bantuan

yang diberikan kepada penulis.

17. Keluarga besar HIMAKI atas ilmu, pengalaman, kebersamaan, bantuan,

dukungan, serta motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

18. Seluruh keluarga besar Jurusan Kimia FMIPA Angkatan 2010-2016.

19. Almamater tercinta Universitas Lampung.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam

penyusunan skripsi ini dan juga masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi

semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan dalam ilmu

pengetahuan, khususnya dalam bidang ilmu sains.

Bandar Lampung, 02 Juni 2017Penulis

Della Mita Andini

Page 15: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

ii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................................... .iii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... .iv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... v

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

C. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 6

A. Senyawa Organologam .............................................................................. 6

B. Timah ......................................................................................................... 8

C. Senyawa Organotimah ............................................................................... 9

D. Sintesis Senyawa Organotimah ............................................................... 11

E. Turunan Senyawa Organotimah .............................................................. 12

1. Senyawa organotimah halida ............................................................. 12

2. Senyawa organotimah hidroksida dan oksida ................................... 13

3. Senyawa organotimah karboksilat ..................................................... 13

F. Asam 4-klorobenzoat ............................................................................... 14

G. Asam 4-hidroksibenzoat .......................................................................... 14

H. Toksisitas Organotimah ........................................................................... 15

I. Aplikasi Organotimah.............................................................................. 16

J. Analisis Senyawa Organotimah............................................................... 17

1. Analisis spektroskopi IR .................................................................... 17

2. Analisis spektroskopi UV-Vis ........................................................... 18

3. Analisis spektroskopi NMR ............................................................... 19

4. Analisis unsur dengan menggunakan microelemental analyzer ........ 19

K. Penyakit Malaria ..................................................................................... 20

L. P. falciparum ........................................................................................... 20

M. Antimalaria .............................................................................................. 22

N. Klorokuin ................................................................................................. 23

Page 16: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

ii

O. Persentase Parasitemia dan Penghambatan ............................................. 24

III. METODE PENELITIAN............................................................................ 26

A. Waktu dan Tempat ................................................................................... 26

B. Alat dan Bahan ........................................................................................ 26

C. Cara Kerja ................................................................................................ 27

1. Sintesis Senyawa Trifeniltimah(IV) hidroksida ................................ 27

2. Sintesis Senyawa Trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat

[(C6H5)3Sn(C6H4(Cl)COO)] .............................................................. 28

3. Sintesis Senyawa Trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat

[(C6H5)3Sn(C6H4(OH)COO)] ............................................................ 28

4. Pengujian Bioaktivitas Antimalaria Terhadap Parasit Jenis P.

Falciparum Secara In Vitro ............................................................... 29

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 30

A. Sintesis senyawa trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat dan trifeniltimah(IV)

4-hidroksibenzoat .................................................................................... 30

B. Karakterisasi senyawa trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat dan

trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat ....................................................... 33

1. Karakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis ...................... 34

2. Karakterisasi menggunakan spektrofotometer IR .............................. 36

3. Karakterisasi menggunakan spektrometer NMR ................................ 39

4. Analisis unsur dengan menggunakan microelemental analyzer ......... 43 C. Uji Bioaktivitas Antimalaria in vitro ........................................................... 44

V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 51

A. Kesimpulan ............................................................................................. 51

B. Saran ....................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 53

LAMPIRAN ......................................................................................................... 60

Page 17: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Serapan karakteristik IR gugus-gugus fungsional dan ikatan karbon-timah.. 17

2. Data panjang gelombang senyawa target ....................................................... 18

3. Data komposisi unsur (%) C dan H teoritis ................................................... 20

4. Persen rendemen senyawa hasil sintesis ........................................................ 31

5. Data spektrum UV-Vis dari senyawa trifeniltimah(IV) klorida,

trifeniltimah(IV) hidroksida, trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat, dan

trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat yang telah disintesis .................................. 36

6. Serapan karakteristik spektrum IR dari senyawa trifeniltimah(IV) 4-

klorobenzoat yang telah disintesis dan dibandingkan dengan referensi ........ 38

7. Serapan karakteristik spektrum IR dari senyawa trifeniltimah(IV) 4-

hidroksibenzoat yang telah disintesis dan dibandingkan dengan referensi.... 39

8. Data pergeseran kimia 1H dan

13C NMR pada senyawa hasil sintesis ........... 43

9. Data komposisi unsur (%) C dan H dari hasil analisis ................................... 44

10. Data hasil perhitungan persen parasitemia dan persen penghambatan senyawa

trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat.................................................................... 45

11. Data hasil perhitungan persen parasitemia dan persen penghambatan senyawa

trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat ............................................................... 46

12. Data hasil perhitungan persen parasitemia dan persen penghambatan

klorokuin ........................................................................................................ 46

13. Nilai IC50 dari masing-masing sampel uji dan klorokuin ............................... 49

Page 18: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Struktur asam 4-klorobenzoat ........................................................................ 14

2. Struktur asam 4-hidroksibenzoat ................................................................... 15

3. Struktur Klorokuin ......................................................................................... 24

4. Kristal senyawa (a). trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat dan (b).

trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat ............................................................... 31

5. Reaksi pembentukan senyawa (a). trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat dan (b).

trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat ............................................................... 33

6. Spektrum UV-Vis senyawa (a). trifeniltimah(IV) klorida, (b).

trifeniltimah(IV) hidroksida, (c). trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat, dan (d).

trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat.................................................................... 34

7. Spektrum IR (a). trifeniltimah(IV) klorida, (b). trifeniltimah(IV) hidroksida,

(c). trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat, dan (d). trifeniltimah(IV) 4-

klorobenzoat ................................................................................................... 37

8. Spektrum 1H NMR (a). trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat dan (b).

trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat ............................................................... 41

9. Spektrum 13

C NMR (a). trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat dan (b).

trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat ............................................................... 42

10. Penomoran karbon dari senyawa (a). trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat dan

(b). trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat ........................................................ 43

11. Grafik regresi linear senyawa trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat ................... 47

12. Grafik regresi linear senyawa trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat ............... 48

13. Grafik regresi linear klorokuin ....................................................................... 48

Page 19: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Perhitungan berat senyawa trifeniltimah(IV) klorida, NaOH, trifeniltimah(IV)hidroksida, asam 4-klorobenzoat, dan asam 4-hidroksibenzoat yangdigunakan .......................................................................................................61

2. Persentase berat senyawa trifeniltimah(IV) hidroksida hasil sintesis............62

3. Persentase berat senyawa trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat hasil sintesis.....63

4. Persentase berat senyawa trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat hasil sintesis........................................................................................................................64

5. Perhitungan data mikroanalisis senyawa trifeniltimah(IV) hidroksida .........65

6. Perhitungan data mikroanalisis senyawa trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat ..66

7. Perhitungan data mikroanalisis senyawa trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat........................................................................................................................67

8. Perhitungan persen pertumbuhan dan persen penghambatan senyawatrifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat....................................................................68

9. Perhitungan persen pertumbuhan dan persen penghambatan senyawatrifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat...............................................................70

10. Perhitungan persen pertumbuhan dan persen penghambatan senyawaklorokuin ........................................................................................................71

11. Perhitungan konversi satuan nilai IC50 ..........................................................74

Page 20: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Malaria masih merupakan masalah kesehatan di dunia terutama di negara-negara

berkembang yang beriklim tropis dan subtropis. Malaria merupakan penyakit

menular yang disebabkan oleh parasit (protozoa) dari genus Plasmodium dan

dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Nyamuk ini

umumnya menggigit manusia pada malam hari, dan proses penularannya akan

lebih intensif terjadi di daerah endemik (Maulana, 2003).

Plasmodium penyebab malaria mempunyai empat spesies yang bersifat parasitik

bagi manusia yaitu P. falciparum dengan masa inkubasi 7-14 hari, P. vivax

dengan masa inkubasi 8-14 hari, P. oval dengan masa inkubasi 8-14 hari, dan

P. malariae dengan masa inkubasi 7-30 hari (Achmadi, 2010). P. falciparum

dapat menyebabkan suatu komplikasi yang berbahaya bahkan dapat menimbulkan

kematian, sehingga disebut juga dengan istilah malaria berat (Harijanto dkk,

2010).

Page 21: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

2

P. falciparum adalah jenis Plasmodium yang paling banyak ditemukan di

Indonesia (Boyd, 1970). Daerah endemik P. falciparum adalah Papua,

Kalimantan, Sulawesi Utara, Lombok dan pulau-pulau di wilayah Indonesia

Timur, sedangkan di pulau Jawa tersebar di Pacitan, Jepara, Kulonprogo,

Tulungagung dan Malang Selatan (Harijanto, 2006). P. falciparum merupakan

jenis parasit yang paling patogen karena kemampuannya menyerang eritrosit

muda dan tua serta memiliki resiko kematian yang tinggi pada individu non-imun

(Schlesinger et al., 1988). Gejala yang mungkin timbul akibat infeksi parasit jenis

ini berupa demam terus menerus, gangguan gastrointestinal, mengantuk, badan

lemas, nyeri kepala, berkeringat, batuk, nyeri sendi, sesak napas dan pucat

(Harijanto dkk, 2010).

Pengobatan malaria sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan tiga faktor

utama, yaitu spesies Plasmodium, status klinis penderita dan kepekaan obat

terhadap parasit yang menginfeksi. Obat antimalaria yang dapat digunakan untuk

memberantas malaria berbeda-beda, misalnya untuk malaria falcifarum adalah

artemisinin dan deriviatnya, chinchona alkaloid, klorokuin, meflokuin,

balofantrin, sulfadoksin-pirimetamin, dan proguanil (Zupriwidani, 2013).

Resistensi P. falciparum terhadap obat antimalaria seperti klorokuin dan

sulfadoksin-pirimetamin telah menyebabkan penyakit ini sulit untuk disembuhkan

terutama di daerah endemik (White, 2004; Soni et al, 2005).

Banyak upaya penelitian yang terus dilakukan untuk mengembangkan senyawa

baru yang memiliki pontensi untuk dijadikan sebagai alternatif pengobatan

malaria. Perspektif baru dalam pengobatan malaria memerlukan strategi yang

Page 22: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

3

unik melalui pengembangan obat berbasis logam sebagai agen antimalaria (Bharti

and Singh, 2009). Sintesis antara kompleks organologam dengan senyawa yang

memiliki potensi sebagai obat antimalaria cukup menjanjikan terhadap

pengobatan infeksi malaria (Awang et al., 2014). Penelitian in vitro kompleks

organologam dengan metaloporfina menunjukan efektivitas yang baik terhadap

parasit Plasmodium (Pradines et al., 2005). Kompleks timah(IV) ditiokarbamat

juga mendapat perhatian karena dapat digunakan sebagai agen antimalaria

(Pellei et al., 2006).

Senyawa organotimah merupakan senyawa yang mengandung sedikitnya satu

ikatan kovalen C-Sn. Sebagian besar senyawa organotimah dapat dianggap

sebagai turunan dari RnSnX4-n (n = 1-4) dan diklasifikasikan sebagai mono-, di-,

tri-, dan tetra- organotimah(IV) tergantung pada jumlah gugus alkil (R) atau aril

(Ar) yang terikat. Gugus (R) pada senyawa organotimah biasanya metil, butil,

oktil atau fenil, sedangkan anion (X) biasanya adalah klorida, fluorida, oksida,

hidroksida, suatu karboksilat atau suatu thiolat (Pellerito and Nagy, 2002).

Keunggulan senyawa organotimah(IV) tidak hanya pada sifat kimia dan

strukturnya yang sangat menarik, tetapi penggunaannya juga terus meningkat

yaitu diantaranya sebagai biosida pertanian (Pellerito and Nagy, 2002; Gielen,

2003), antifungi (Bonire et al., 1998; Hadi et al., 2009), katalis (Blunden et al.,

1987), antikanker (de Vos et al.,1998; Hadi and Rilyanti, 2010; Hadi et al., 2012),

inhibitor korosi (Singh et al., 2010; Rastogi et al., 2011) dan juga beberapa

penelitian tentang senyawa organotimah(IV) juga dilakukan untuk mempelajari

Page 23: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

4

sifat biologis terhadap bakteri dan jamur (Teoh et al., 1997; Maiti et al., 1988;

Novelli et al., 1999; Gielen et al., 2000; Crouse et al., 2004; Gleeson et al., 2008).

Kereaktifan biologis dari senyawa organotimah(IV) ditentukan oleh jumlah dasar

dari gugus organik yang terikat pada atom pusat Sn. Anion yang terikat dalam

senyawa organotimah(IV) tidak hanya bertindak sebagai penentu sekunder

kereaktifan senyawa organotimah(IV) tersebut, namun berperan penting dan dapat

meningkatkan kereaktifan dalam berbagai uji biologis. Di antara berbagai

kompleks organotimah dengan molekul biologi, kompleks organotimah

karboksilat mendapat perhatian khusus karena senyawa ini memiliki aktivitas

biologis yang lebih kuat dibandingkan dengan kompleks organotimah lainnya

(Pellerito and Nagy, 2002; Szorcsik et al., 2002).

Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Hansch and Verma (2009)

membuktikan bahwa senyawa organotimah(IV) karboksilat memiliki aktivitas

larvasida yang cukup baik terhadap nyamuk Anopheles stephensi dan Aedes

aegypti, sedangkan penelitian yang telah dilakukan oleh Awang et al. (2014)

menunjukkan bahwa senyawa trifeniltimah(IV) etilfenilditiokarbamat memiliki

potensi sebagai agen antimalaria terhadap parasit P. berghei. Berdasarkan

informasi tersebut, maka pada penelitian ini dilakukan sintesis dengan

mereaksikan senyawa trifeniltimah(IV) hidroksida sebagai prekursor dengan ligan

asam 4-klorobenzoat dan asam 4-hidroksibenzoat sehingga menghasilkan

senyawa trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat dan trifeniltimah(IV) 4-

hidroksibenzoat. Kedua senyawa hasil sintesis selanjutnya akan dikarakterisasi

dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, spektrofotometer IR,

Page 24: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

5

spektrometer NMR dan microelemental analyzer dan diuji aktivitas antimalarianya

terhadap parasit jenis P. falciparum strain 3D7 secara in vitro.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mensintesis senyawa trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat dan trifeniltimah(IV)

4-hidroksibenzoat.

2. Mengkarakterisasi senyawa hasil sintesis trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat dan

trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat menggunakan spektrofotometer UV-Vis,

spektrofotometer IR, spektrometer NMR dan microelemental analyzer.

3. Menguji dan membandingkan aktivitas antimalaria senyawa trifeniltimah(IV)

4-klorobenzoat, dan trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat terhadap parasit

P. falciparum strain 3D7 secara in vitro.

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

perkembangan ilmu pengetahuan khusunya di bidang organologam, serta

memberikan informasi mengenai turunan senyawa organotimah(IV) karboksilat

yang dapat digunakan sebagai agen antimalaria.

Page 25: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Senyawa Organologam

Senyawa organologam merupakan senyawa yang memiliki minimal satu ikatan

langsung antara atom karbon dari gugus organik dengan atom logam. Senyawa

yang mengandung ikatan karbon dengan arsen, fosfor, silikon, ataupun boron

termasuk dalam katagori organologam, tetapi untuk senyawa yang mengandung

ikatan antara atom logam dengan oksigen, belerang, nitrogen, maupun dengan

suatu halogen tidak termasuk sebagai senyawa organologam. Salah satu contoh

yakni suatu alkoksida seperti Ti(C3H7O)4 bukan termasuk senyawa organologam

karena gugus organiknya terikat pada Ti melalui atom oksigen. Berbeda dengan

senyawa (C6H5)Ti(OC3H7)3 yang termasuk senyawa organologam karena terdapat

satu ikatan langsung antara atom C dari gugus fenil dengan logam Ti.

Berdasarkan bentuk ikatan pada senyawa organologam, senyawa tersebut dapat

dikatakan sebagai jembatan antara kimia organik dan anorganik. Sifat senyawa

organologam yang umum ialah memiliki atom karbon yang lebih elektronegatif

daripada kebanyakan logamnya.

Page 26: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

7

Terdapat beberapa kecenderungan jenis-jenis ikatan yang terbentuk pada

senyawaan organologam (Cotton dan Wilkinson, 2007):

a. Senyawaan ionik dari logam elektropositif

Senyawa organologam yang relatif sangat elektropositif umumnya bersifat

ionik, dan tidak larut dalam pelarut organik, serta sangat reaktif terhadap udara

dan air. Senyawa ini terbentuk bila suatu radikal terikat pada logam dengan

keelektropositifan yang sangat tinggi, misalnya logam alkali atau alkali tanah.

b. Senyawaan organologam yang memiliki ikatan σ (sigma)

Senyawa ini memiliki ikatan σ yang terbentuk antara gugus organik dan atom

logam dengan keelektropositifan rendah. Jenis ikatannya dapat digolongkan

sebagai ikatan kovalen (meskipun masih ada sifat ionik) dan sifat kimianya

ditentukan dari sifat kimia karbon yang disebabkan oleh beberapa faktor

berikut:

1. Kemungkinan penggunaan orbital d yang lebih tinggi, seperti pada SiR4

yang tidak tampak dalam CR4.

2. Kemampuan donor alkil atau aril dengan pasangan elektron menyendiri

seperti pada Pet3, Sme2 dan sebagainya.

3. Keasaman Lewis sehubungan dengan kulit valensi yang tidak penuh seperti

pada BR3 atau koordinasi tak jenuh seperti pada ZnR2.

4. Pengaruh perbedaan keelektronegatifan antara ikatan logam-karbon (M-C)

atau karbon-karbon (C-C).

Page 27: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

8

c. Senyawaan organologam yang terikat secara nonklasik

Dalam banyak senyawaan organologam terdapat suatu jenis ikatan logam pada

karbon yang tidak dapat dijelaskan dalam bentuk ikatan ionik atau pasangan

elektron. Senyawa ini terbagi menjadi dua golongan:

1. Senyawa organologam yang memiliki gugus-gugus alkil berjembatan.

2. Senyawa organologam yang terbentuk antara logam-logam transisi dengan

alkena, alkuna, benzena, dan sistem cincin lainnya seperti C5H5-.

Senyawa organologam dari golongan IV A relatif stabil dan memiliki reaktivitas

kimia yang relatif rendah karena memiliki hibridisasi sp3. Oleh karena itu,

tetrametiltimah tidak reaktif terhadap udara dan air, berbanding terbalik dengan

trimetilindium dan trimetilstibin. Tanda peningkatan stabilitas pada senyawa

R4Sn dibandingkan R2Sn juga ditunjukkan dengan adanya efek peningkatan oleh

hibridisasi (Gora, 2005).

B. Timah

Timah merupakan salah satu unsur yang berlimpah pada kerak Bumi (Bakirderee,

2013). Timah atau Stannum (Sn) memiliki nomor atom 50 merupakan logam

lunak yang berwarna putih keperakan yang sukar dioksidasi oleh udara pada

temperatur kamar. Dalam tabel periodik timah termasuk golongan IV A dan

periode 5 bersama-sama dengan karbon, silikon, germanium dan timbal. Timah

lebih bersifat elektronegatif dibandingkan timbal, tetapi lebih bersifat

elektropositif dibandingkan karbon, silikon dan germanium (Daintith, 1990).

Timah melebur pada suhu 232°C, larut dalam asam dan basa, senyawa–senyawa

oksidanya dengan asam atau basa akan membentuk garam. Timah tidak reaktif

Page 28: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

9

terhadap oksigen bila dilapisi oleh oksida film dan tidak reaktif terhadap air pada

suhu biasa, tetapi akan mempengaruhi kilauannya (Svehla,1985). Senyawaan

timah ditemukan di lingkungan dengan keadaan oksidasi +2 atau +4, sehingga

senyawa stannous (SnX2) yang berupa timah bivalen, dan senyawa stannic (SnX4)

yang berupa timah tetravalen merupakan dua jenis utama timah.

Timah memiliki tiga bentuk alotrop, yaitu timah abu-abu (α), timah putih (β) dan

timah rombik (γ). Pada suhu ruang, timah lebih stabil sebagai logam timah putih

(β -Sn) dalam bentuk tetragonal. Sedangkan pada suhu rendah (13,2°C), timah

putih berubah menjadi timah abu-abu (α -Sn) berbentuk intan kubik berupa

nonlogam. Perubahan ini terjadi cepat karena timah membentuk oksida film.

Peristiwa ini dikenal sebagai plak timah atau timah plague. Timah putih

mempunyai densitas yang lebih tinggi dari pada timah abu-abu (Petrucci, 1999).

Adapun bentuk ketiga merupakan timah γ dan dikatakan stabil pada suhu lebih

dari 161°C namun belum dibuktikan (Smith, 1998). Timah memainkan peran

penuh dalam peningkatan aktivitas yang tinggi dalam kimia organologam yang

mulai dikenal pada tahun 1949 (Davies, 2004).

C. Senyawa Organotimah

Senyawa organotimah adalah senyawa yang memiliki paling sedikit satu ikatan

kovalen Sn-C. Sebagian besar senyawa organotimah dapat dianggap sebagai

turunan dari RnSnX4-n (n = 1-4) dan diklasifikasikan sebagai mono-, di-, tri-, dan

tetra- organotimah(IV) tergantung pada jumlah gugus alkil (R) atau aril (Ar) yang

terikat. Gugus (R) pada senyawaan organotimah biasanya adalah metil, butil,

oktil atau fenil, sedangkan gugus (X) biasanya adalah klorida, fluorida, oksida,

Page 29: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

10

hidroksida, suatu karboksilat atau suatu thiolat (Pellerito and Nagy, 2002).

Senyawa organotimah tahan terhadap hidrolisis atau oksidasi pada kondisi normal

meskipun dibakar menjadi SnO2, CO2, dan H2O. Kemudahan putusnya ikatan

Sn-C oleh halogen atau reagen lainnya bervariasi tergantung pada gugus organik

yang terikat pada timah dan urutannya meningkat dengan urutan sebagai berikut:

Bu (paling stabil) < Pr < et < me < vinil < Ph < Bz < alil < CH2CN < CH2CO2R

(paling tidak stabil). Kereaktifan senyawa organotimah(II) cukup tinggi seperti

dialkil timah dan diaril timah sederhana karena mengalami polimerisasi yang

cepat. Kondisi ini dapat ditemukan pada senyawa organotimah yang memilki

kestabilan divalen kemungkinan besar pada senyawa organik, bentuk adduct

dengan basa Lewis atau pasangan menyendiri Sn terkoordinasi. Pada asam Lewis

yang sesuai, perbedaan bilangan koordinasi dan geometri juga mungkin terjadi

pada senyawa organotimah(II) pada penggunaan orbital 5d, yaitu bentuk trigonal

planar (hibridisasi sp2), tetrahedral (sp3), trigonal bipiramida (sp3d), dan

oktahedral (sp3d2) (Van der Weij, 1981).

Dari sisi fisika dan kimia, senyawa organotimah merupakan monomer yang dapat

membentuk makromolekul stabil, padat (metiltimah, feniltimah, dan dimetiltimah)

dan cairan (butiltimah) yang sangat mudah menguap, menyublim, dan tidak

berwarna serta stabil terhadap hidrolisis dan oksidasi. Atom halogen, khususnya

klor yang dimiliki oleh senyawa organotimah mudah lepas dan berikatan dengan

senyawa-senyawa yang mengandung atom dari golongan IA atau golongan IIA

pada sistem periodik atau ion logam positif lainnya. Meskipun kekuatan

Page 30: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

11

ikatannya bervariasi, akan tetapi atas dasar sifat itulah senyawa organotimah dapat

disintesis (Greenwood and Earshaw, 1990).

D. Sintesis Senyawa Organotimah

Beberapa metode untuk sintesis senyawaan organotimah telah banyak dikenal.

Starting material seperti SnCl4 dan triorganotimah halida lazim digunakan

sebagai starting material untuk mensintesis berbagai senyawaan organotimah.

Beberapa metode yang umum digunakan diantaranya:

a. Metode Grignard, metode ini merupakan metode pertama yang dilakukan di

USA dan Eropa barat dalam memproduksi senyawa organotimah. Metode ini

memerlukan kondisi reaksi yang inert, jauh dari nyala api secara langsung dan

bersifat in situ. Adapun reaksi yang terjadi dapat dilihat pada Persamaan reaksi

1 dan 2.

4RCl + 4Mg 4RMgCl…….………..…………………… (1)

4RMgCl + SnCl4 R4Sn + 4MgCl4…...………………….…….(2)

b. Metode Wurst, persamaan reaksinya dituliskan pada Persamaan reaksi 3 dan 4.

8Na + 4RCl 4R-Na+...……….…………………………..(3)

4R-Na+ + SnCl4 SnR4 + 4NaCl...……………………………(4)

c. Metode dengan menggunakan reagen alkil alumunium, metode ini mulai

dikenal pada awal tahun 1960-an. Adapun reaksinya dituliskan pada

Persamaan reaksi 5 sebagai berikut:

Page 31: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

12

4R3Al + 3SnCl4 3R4Sn + 4AlCl3…...…………………………(5)

(Cotton dan Wilkinson, 1989).

E. Turunan Senyawa Organotimah

Ada tiga macam turunan organotimah yaitu (Wilkinson, 1982):

1. Senyawa organotimah halida

Senyawa organotimah halida dengan rumus umum RnSnX4-n (n = 1-3; X = Cl,

Br, I) pada umumnya merupakan padatan kristalin dan sangat reaktif.

Organotimah halida tersebut dapat disintesis secara langsung melalui logam

timah, Sn(II) atau Sn(IV) dengan alkil halida yang reaktif. Metode untuk

pembuatan dialkiltimah dihalida ini digunakan secara luas. Sintesis langsung

organotimah halida ditinjau ulang oleh Murphy dan Poller melalui Persamaan

reaksi 6.

2 EtI + Sn Et2Sn + I2.................................................... (6)

Metode lain yang sering digunakan untuk pembuatan organotimah halida

adalah reaksi disproporsionasi tetraalkiltimah dangan timah(IV) klorida.

Caranya adalah dengan mengubah perbandingan mol material awal, seperti

ditunjukkan pada Persamaan reaksi 7 dan 8.

3 R4Sn + SnCl4 4 R3SnCl .......................................................... (7)

R4Sn + SnCl4 2 R2SnCl2 ......................................................... (8)

Senyawa organotimah klorida digunakan sebagai senyawa awal (melepaskan

klorida yang terikat pada Sn) yang dapat direaksikan dengan logam halida lain

yang sesuai seperti ditunjukkan pada Persamaan reaksi 9.

Page 32: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

13

R4SnCl4-n + (4-n) MX R4SnX4-n + (4-n) MCl ............................... (9)

(X = F, Br atau I; M = K, Na, NH4)

2. Senyawa organotimah hidroksida dan oksida

Hidrolisis dari trialkiltimah halida dan senyawa yang berikatan R3SnX yang

menghasilkan produk kompleks, merupakan rute utama pada trialkiltimah

oksida dan trialkiltimah hidroksida. Prinsip tahapan intermediet ditunjukkan

pada Persamaan reaksi 10.

OH

R3SnX R3Sn XR3SnOSnR3X

X

XR3SnOSnR3OH R3SnO atau R3SnOH...................................... (10)

3. Senyawa organotimah karboksilat

Pada umumnya senyawa organotimah karboksilat dapat disintesis melalui dua

cara yaitu dari organotimah hidroksida atau organotimah oksidanya dengan

asam karboksilat, dan dari organotimah halidanya dengan garam karboksilat.

Metode yang biasa digunakan untuk sintesis organotimah karboksilat adalah

dengan menggunakan organotimah halida sebagai material awal. Organotimah

halida direaksikan dengan garam karboksilat dalam pelarut yang sesuai,

biasanya karbon tetraklorida atau aseton. Reaksinya dapat dilihat pada

Persamaan reaksi 11.

RnSnCl4-n + (4-n) MOCOR RnSn(OCOR)4-n + (4-n) MCl........... (11)

Page 33: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

14

Reaksi esterifikasi dari asam karboksilat dengan organotimah oksida atau

hidroksida dilakukan melalui dehidrasi azeotropik dari reaktan dalam toluena,

seperti ditunjukkan pada Persamaan reaksi 12 dan 13.

R2SnO + 2 R’COOH R2Sn(OCOR’)2 + H2O .................. (12)

R3SnOH + R’COOH R3SnOCOR’ + H2O ...................... (13)

F. Asam 4-klorobenzoat

Asam 4-klorobenzoat atau asam p-klorobenzoat merupakan kristal putih yang

larut dalam metanol, etanol, eter, air, dan toluene serta memiliki nilai pKa = 4,0

(Fessenden dan Fessenden, 1986). Asam 4-klorobenzoat memiliki rumus molekul

C7H5O2Cl dengan berat molekul 156,57gr/mol dan titik lebur antara 238-241oC

(Sigma-Aldrich, 2014). Asam 4-klorobenzoat telah banyak digunakan sebagai

obat fungisida (dimethomorph, coumatetralyl), insektisida, dan zat warna.

Struktur asam 4-klorobenzoat ditunjukkan pada Gambar 1

Gambar 1. Struktur asam 4-klorobenzoat (Sigma-Aldrich, 2014).

G. Asam 4-hidroksibenzoat

Asam 4-hidroksibenzoat merupakan salah satu turunan asam benzoat. Asam

4-hidroksibenzoat berupa kristal tak berwarna, memiliki titik leleh 214,5-212,5oC,

cepat larut dalam air panas dan etanol serta memiliki nilai pKa = 4,5 (Fessenden

14

Reaksi esterifikasi dari asam karboksilat dengan organotimah oksida atau

hidroksida dilakukan melalui dehidrasi azeotropik dari reaktan dalam toluena,

seperti ditunjukkan pada Persamaan reaksi 12 dan 13.

R2SnO + 2 R’COOH R2Sn(OCOR’)2 + H2O .................. (12)

R3SnOH + R’COOH R3SnOCOR’ + H2O ...................... (13)

F. Asam 4-klorobenzoat

Asam 4-klorobenzoat atau asam p-klorobenzoat merupakan kristal putih yang

larut dalam metanol, etanol, eter, air, dan toluene serta memiliki nilai pKa = 4,0

(Fessenden dan Fessenden, 1986). Asam 4-klorobenzoat memiliki rumus molekul

C7H5O2Cl dengan berat molekul 156,57gr/mol dan titik lebur antara 238-241oC

(Sigma-Aldrich, 2014). Asam 4-klorobenzoat telah banyak digunakan sebagai

obat fungisida (dimethomorph, coumatetralyl), insektisida, dan zat warna.

Struktur asam 4-klorobenzoat ditunjukkan pada Gambar 1

Gambar 1. Struktur asam 4-klorobenzoat (Sigma-Aldrich, 2014).

G. Asam 4-hidroksibenzoat

Asam 4-hidroksibenzoat merupakan salah satu turunan asam benzoat. Asam

4-hidroksibenzoat berupa kristal tak berwarna, memiliki titik leleh 214,5-212,5oC,

cepat larut dalam air panas dan etanol serta memiliki nilai pKa = 4,5 (Fessenden

14

Reaksi esterifikasi dari asam karboksilat dengan organotimah oksida atau

hidroksida dilakukan melalui dehidrasi azeotropik dari reaktan dalam toluena,

seperti ditunjukkan pada Persamaan reaksi 12 dan 13.

R2SnO + 2 R’COOH R2Sn(OCOR’)2 + H2O .................. (12)

R3SnOH + R’COOH R3SnOCOR’ + H2O ...................... (13)

F. Asam 4-klorobenzoat

Asam 4-klorobenzoat atau asam p-klorobenzoat merupakan kristal putih yang

larut dalam metanol, etanol, eter, air, dan toluene serta memiliki nilai pKa = 4,0

(Fessenden dan Fessenden, 1986). Asam 4-klorobenzoat memiliki rumus molekul

C7H5O2Cl dengan berat molekul 156,57gr/mol dan titik lebur antara 238-241oC

(Sigma-Aldrich, 2014). Asam 4-klorobenzoat telah banyak digunakan sebagai

obat fungisida (dimethomorph, coumatetralyl), insektisida, dan zat warna.

Struktur asam 4-klorobenzoat ditunjukkan pada Gambar 1

Gambar 1. Struktur asam 4-klorobenzoat (Sigma-Aldrich, 2014).

G. Asam 4-hidroksibenzoat

Asam 4-hidroksibenzoat merupakan salah satu turunan asam benzoat. Asam

4-hidroksibenzoat berupa kristal tak berwarna, memiliki titik leleh 214,5-212,5oC,

cepat larut dalam air panas dan etanol serta memiliki nilai pKa = 4,5 (Fessenden

Page 34: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

15

dan Fessenden, 1986).. Senyawa tersebut sering diaplikasikan dalam makanan

dan kosmetik (Hans-Dieter and Jeschkeit, 1994). Struktur asam 4-

hidroksibenzoat ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Struktur asam 4-hidroksibenzoat (Hinwood, 1987).

H. Toksisitas Organotimah

Toksisitas senyawa organotimah sangat luas, pertama tergantung pada gugus

organik yang terikat pada timah dan yang kedua bergantung pada gugus organik

yang ada pada senyawa. Senyawa organotimah pada umumnya memilki toksisitas

yang rendah. Toksisitas tertinggi telah diketahui pada senyawa triorganotimah,

sedangkan senyawa diorganotimah dan monoorganotimah diketahui memiliki

toksisitas yang rendah. Toksisitas senyawa tetraorganotimah rendah, akan tetapi

di bawah kondisi lingkungan akan terdekomposisi menjadi triorganotimah yang

bersifat toksik.

Gugus organik yang menempel pada timah juga menentukan toksisitas

organotimah. Seperti trietiltimah bersifat lebih toksik, diikuti oleh metil, propil,

dan butil. Senyawa trioktiltimah memiliki toksisitas rendah, sedangkan trifenil

dan trisikloheksiltimah memiliki toksisitas yang cukup tinggi (Smith, 1977).

15

dan Fessenden, 1986).. Senyawa tersebut sering diaplikasikan dalam makanan

dan kosmetik (Hans-Dieter and Jeschkeit, 1994). Struktur asam 4-

hidroksibenzoat ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Struktur asam 4-hidroksibenzoat (Hinwood, 1987).

H. Toksisitas Organotimah

Toksisitas senyawa organotimah sangat luas, pertama tergantung pada gugus

organik yang terikat pada timah dan yang kedua bergantung pada gugus organik

yang ada pada senyawa. Senyawa organotimah pada umumnya memilki toksisitas

yang rendah. Toksisitas tertinggi telah diketahui pada senyawa triorganotimah,

sedangkan senyawa diorganotimah dan monoorganotimah diketahui memiliki

toksisitas yang rendah. Toksisitas senyawa tetraorganotimah rendah, akan tetapi

di bawah kondisi lingkungan akan terdekomposisi menjadi triorganotimah yang

bersifat toksik.

Gugus organik yang menempel pada timah juga menentukan toksisitas

organotimah. Seperti trietiltimah bersifat lebih toksik, diikuti oleh metil, propil,

dan butil. Senyawa trioktiltimah memiliki toksisitas rendah, sedangkan trifenil

dan trisikloheksiltimah memiliki toksisitas yang cukup tinggi (Smith, 1977).

15

dan Fessenden, 1986).. Senyawa tersebut sering diaplikasikan dalam makanan

dan kosmetik (Hans-Dieter and Jeschkeit, 1994). Struktur asam 4-

hidroksibenzoat ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Struktur asam 4-hidroksibenzoat (Hinwood, 1987).

H. Toksisitas Organotimah

Toksisitas senyawa organotimah sangat luas, pertama tergantung pada gugus

organik yang terikat pada timah dan yang kedua bergantung pada gugus organik

yang ada pada senyawa. Senyawa organotimah pada umumnya memilki toksisitas

yang rendah. Toksisitas tertinggi telah diketahui pada senyawa triorganotimah,

sedangkan senyawa diorganotimah dan monoorganotimah diketahui memiliki

toksisitas yang rendah. Toksisitas senyawa tetraorganotimah rendah, akan tetapi

di bawah kondisi lingkungan akan terdekomposisi menjadi triorganotimah yang

bersifat toksik.

Gugus organik yang menempel pada timah juga menentukan toksisitas

organotimah. Seperti trietiltimah bersifat lebih toksik, diikuti oleh metil, propil,

dan butil. Senyawa trioktiltimah memiliki toksisitas rendah, sedangkan trifenil

dan trisikloheksiltimah memiliki toksisitas yang cukup tinggi (Smith, 1977).

Page 35: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

16

I. Aplikasi Organotimah

Senyawa organotimah dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi

senyawa organotimah dalam industri antara lain sebagai senyawa stabilizer

polivinilklorida (Pereyre et al., 1987), pestisida nonsistematik, katalis antioksidan,

agen antifouling dalam cat, stabilizer pada plastik dan karet sintetik, stabilizer

untuk parfum, aktivitas biosidal, pengawet kayu, inhibitor korosi (Rastogi et

al.,2005; Singh et al.,2010; Rastogi et al.,2011; Hadi et al., 2015). Penelitian

lainnya menjelaskan bahwa senyawa organotimah dapat dimanfaatkan sebagai

obat antimalaria (Hansch dan Verma, 2009).

Senyawa organotimah ditemukan sebagai biocide (senyawa yang mudah

terdegradasi). Senyawa organotimah juga ditemukan sebagai pestisida yang

pertama kali diperkenalkan di Jerman yaitu dari senyawa trifeniltimah asetat pada

akhir 1950-an. Kegunaan yang utama dari agrokimia senyawa organotimah

karena senyawa ini relatif memiliki fitotoksisitas (daya racun pada tanaman) yang

rendah dan terdegradasi dengan cepat sehingga residunya tidak berbahaya

terhadap lingkungan (Cotton dan Wilkinson, 1989).

Senyawa organotimah(IV) telah diketahui memiliki aktivitas biologi yang kuat,

meskipun sebagian besar senyawa organotimah(IV) bersifat toksik pada

konsentrasi rendah. Aktivitas biologi ini ditentukan oleh jumlah gugus organik

yang terikat pada pusat atom Sn. Senyawa organotimah karboksilat diberikan

perhatian khusus dikarenakan senyawa ini memiliki kemampuan biologi yang

kuat dibandingkan senyawa organotimah lainnya (Mahmood et al., 2003; Pellerito

and Nagy, 2002).

Page 36: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

17

Dalam beberapa penelitian, diketahui beberapa manfaat lain senyawa

organotimah(IV) karboksilat diantaranya sebagai antifungi dan antimikroba

(Bonire et al., 1998). Diketahui pula bahwa kompleks di- dan tri- organotimah

halida dengan berbagai ligan yang mengandung nitrogen, oksigen, dan sulfur

memiliki aktivitas biologi dan farmakologi dan digunakan sebagai fungisida

dalam pertanian, bakterisida, dan agen antitumor (Siddiqi et al., 2009).

J. Analisis Senyawa Organotimah

Pada penelitian ini, senyawa yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan

spektrofotometer IR, spektrofotometer UV-Vis, spektrometer NMR dan analisis

unsur C dan H menggunakan alat microelemental analyzer.

1. Analisis Spektroskopi IR

Dengan menggunakan analisis spektroskopi IR terhadap senyawa organotimah

karboksilat, dapat ditunjukkan adanya vibrasi ulur Sn-O pada bilangan

gelombang 500 – 400 cm-1 dan Sn-C pada 600 – 500 cm-1. Selain itu dapat

pula ditunjukkan beberapa karakteristik adsorpsi gelombang IR dari gugus-

gugus fungsional dan ikatan karbon-timah seperti yang terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Serapan karakteristik IR gugus-gugus fungsional dan ikatan karbon-timah.

Tipe senyawa Posisi absorpsi (cm-1)

C=OOH atau NH

Sn-ClSn-O

Sn-O-C

1760-16003000-3700

500-330800-600

1250-1000(Fessende dan Fessenden, 1986).

Page 37: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

18

2. Analisis spektroskopi UV-Vis

Dalam spektroskopi UV-Vis, senyawa yang dianalisis akan mengalami transisi

elektronik sebagai akibat penyerapan radiasi sinar UV dan sinar tampak oleh

senyawa yang dianalisis. Transisi tersebut pada umumnya antara orbital

ikatan atau pasangan elektron bebas dan orbital antiikatan. Pada senyawa

trifeniltimah(IV) hidroksida terjadi transisi elektronik dari π→π* pada panjang

gelombang 204 nm dan dari n→π* yaitu 293 nm. Pergantian ligan dapat

diamati dengan adanya pergeseran λmax untuk transisi elektron π→π* ketika

ligan hidroksi tergantikan dengan ligan asam hidroksibenzoat (lebih bersifat

penarik elektron) sehingga bergeser ke arah λmaxyang lebih panjang

(pergeseran batokromik) (Day dan Underwood, 1998). Gugus subtituen

elektronegatif pada posisi orto akan memberikan pergeseran n→π* pada λmax

yang lebih panjang dibandingkan posisi meta dan para (Nurissalam, 2015).

Data panjang gelombang dari senyawa-senyawa yang menjadi target

penelitian disajikan pada Tabel 2.

Tabel. 2. Data panjang gelombang senyawa target.

Senyawa λ(nm)π→π* n→π

[(C6H5)3Sn(OH)] 204 293

[(C6H5)3Sn(p- C6H4(Cl)COO)] 237 282

[(C6H5)3Sn(p- C6H4(OH)COO)] 232 305

(Setiawan, 2016)

Page 38: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

19

3. Analisis spektroskopi NMR

Spektroskopi NMR (Nuclear Magnetic Resonance) memberikan informasi

mengenai jumlah, sifat dan lingkungan atom hidrogen maupun karbon dalam

suatu molekul. Konsep dasar spektroskopi NMR ditimbulkan karena adanya

fenomena dari inti atom yang memiliki medan magnet. Jumlah sinyal dalam

spektrum NMR dapat menerangkan berapa banyak proton-proton yang

ekuivalen yang terkandung dalam suatu molekul. Angka-angka yang

ditunjukkan pada signal-signal yang terekam pada NMR dapat menjadi

informasi yang baik untuk mengkarakterisasi senyawa target. Munculnya

gugus-gugus tertentu akan memberikan pergeseran kimia yang khas, misalnya

adanya gugus fenil, gugus benzoat dan karbonil pada kompleks Sn merupakan

target pada karakterisasi menggunakan analisis 1H dan 13C (Kristianingrum,

2014).

4. Analisis unsur dengan menggunakan microelemental analyzer

Mikroanalisis adalah penentuan kandungan unsur penyusun suatu senyawa

yang dilakukan dengan menggunakan microelemental analyzer. Unsur yang

umum ditentukan adalah karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), dan sulfur

(S), sehingga alat yang biasanya digunakan untuk tujuan mikroanalisis ini

dikenal sebagai CHNS microelemental analyzer.

Senyawa hasil sintesis dikatakan murni jika perbedaan hasil yang diperoleh

dari mikroanalisis dibandingkan dengan perhitungan secara teori masih

berkisar antara 1-2%. Data teoritis dari atom C dan H pada senyawa-senyawa

Page 39: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

20

yang menjadi target penelitian disajikan pada Tabel 3 dan perhitungannya

pada Lampiran 5,6 dan 7.

Tabel 3. Data komposisi unsur (%) C dan H teoritis.

SenyawaKomposisi unsur (%) teoritis

C H[(C6H5)3Sn(OH)] 58,85 4,36

[(C6H5)3Sn(p- C6H4(Cl)COO)] 59,38 3,76

[(C6H5)3Sn(p- C6H4(OH)COO)] 61,60 4,10

K. Penyakit Malaria

Istilah malaria diambil dari dua kata bahasa Italia yaitu mal (buruk) dan area

(udara) atau udara buruk karena dahulu banyak terdapat di daerah rawa-rawa yang

mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga mempunyai nama lain, seperti demam

roma, demam rawa, demam tropik, demam pantai, demam charges, demam kura

dan paludisme (Prabowo, 2008). Malaria adalah penyakit menular yang

disebabkan oleh parasit (protozoa) dari genus Plasmodium, yang dapat ditularkan

melalui gigitan nyamuk Anopheles. Plasmodium ini mempunyai empat spesies

yang bersifat parasitik bagi manusia yaitu P. malariae, P. vivax, P. falciparum,

dan P. ovale, akan tetapi jenis spesies P.falciparum merupakan penyebab infeksi

berat bahkan dapat menimbulkan kematian (Harijanto dkk, 2010).

L. P. falciparum

Plasmodium ini merupakan penyebab malaria tropika, secara klinik berat dan

dapat menimbulkan komplikasi berupa malaria celebral dan fatal. P. falciparum

Page 40: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

21

adalah jenis Plasmodium yang paling patogen karena kemampuannya menyerang

eritrosit muda dan tua serta memiliki resiko kematian yang tinggi pada individu

non-imun (Schlesinger et al., 1988). Infeksi P. falciparum banyak ditemukan di

daerah tropik dan sub tropik karena pada suhu kurang dari 20oC siklus hidup

Plasmodium di dalam tubuh nyamuk terhambat. Di Indonesia parasit ini tersebar

di seluruh kepulauan (Boyd, 1970).

Siklus hidup plasmodium ini terdiri dari dua fase yaitu fase seksual (sporogony)

yang berkembang dan memperbanyak diri dalam tubuh nyamuk Anopheles betina

dan fase aseksual (skizogony) mengalami perbanyakan dalam hospes manusia

terdiri dari dua bagian yaitu, skizogoni pada sel hati (pre-erythrocyt scyzogony)

disebut juga liver stage atau fase jaringan dan skizogoni dalam sel darah merah

(erythrocyt scyzogony) yang disebut juga blood stage atau fase eritrosit (Good,

2007). Siklus aseksual di eritrosit pada P. falciparum terjadi selama 48 jam

(Gardiner et al., 2005).

Manifestasi klinis malaria tergantung pada imunitas penderita dan tingginya

transmisi infeksi malaria, sedangkan berat ringannya infeksi dipengaruhi oleh

jenis Plasmodium, daerah asal infeksi, umur, dugaan konstitusi genetik, keadaan

kesehatan dan nutrisi, serta kemoprofilaksis dan pengobatan sebelumnya. Pada

dasarnya, terdapat 3 gejala utama yang spesifik pada malaria (cardinal signs),

yaitu demam paroksismal, anemia, dan splenomegali (Harijanto, 2006; Sardjono

dan Fitri, 2007). Masa inkubasi malaria tropika ini sekitar 12 hari, dengan gejala

nyeri kepala, pegal linu, demam tidak begitu nyata, serta kadang dapat

menimbulkan gagal ginjal.

Page 41: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

22

Berbeda dengan beberapa penyakit lainnya, malaria tidak dapat disembuhkan.

Kebanyakan pengobatan malaria hanya untuk menghilangkan gejala-gejala

penyakitnya saja. Malaria menjadi penyakit yang sangat berbahaya karena parasit

dapat tinggal dalam tubuh manusia seumur hidup. Tanpa pengobatan yang tepat

dapat mengakibatkan kematian penderita.

M. Antimalaria

Antimalaria adalah obat-obatan yang digunakan untuk mencegah dan mengobati

penyakit malaria. Obat antimalaria yang ideal adalah obat yang efektif terhadap

semua jenis dan stadium parasit, menyembuhkan infeksi akut maupun laten, efek

samping ringan dan toksisitas rendah (Syamsudin, 2012). Obat antimalaria

dikelompokkan menurut rumus kimia dan efek atau cara kerja obat pada stadium

parasit.

Penggolongan obat malaria berdasarkan cara kerja obat pada siklus hidup

Plasmodium (Sweetman, 2009):

a. Skizontisida darah yang menyerang plasmodia yang hidup di darah. Anti

malaria jenis ini untuk pencegahan dan mengakhiri serangan klinis. Contoh:

klorokuin, kuinin, kuinidin, meflokuin, halofantrin, sulfonamida, tetrasiklin,

atovakuon dan artemisinin serta turunannya.

b. Skozintisida jaringan yang membunuh plasmodia pada fase eksoeritrositik di

hati, mencegah invasi plasmodia dalam sel darah. Contoh: primakuin,

proguanil, pirimetamin.

c. Gametosida yang membunuh stadium gametosit di darah. Contoh: primakuin,

klorokuin, dan kuinin.

Page 42: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

23

d. Sporontosida, obat ini tidak berpengaruh langsung pada gametosit dalam tubuh

manusia tetapi mencegah sporogoni pada tubuh nyamuk. Contoh: primakuin

dan kloroguanid.

Perbedaan mekanisme aksi obat antimalaria ini sebagai dasar pengobatan malaria

secara kombinasi. Pengobatan malaria secara kombinasi bertujuan untuk

meningkatkan efikasi dan memperlambat perkembangan resistensi obat

(Sweetman, 2009). White (2004) menyatakan bahwa proses pengobatan yang

tidak lengkap juga merupakan salah satu penyebab Plasmodium menjadi kebal.

Selain penggunaan obat antimalaria yang tidak tepat dan benar, variabel lain yang

juga berpengaruh dalam meningkatkan kekebalan Plasmodium misalnya

karakteristik dari Plasmodium itu sendiri. Parasit malaria ini secara genetik

sangat beragam, beberapa jenis tertentu dapat menghadapi obat-obatan antimalaria

tanpa mengganggu fungsi tubuh ataupun mematikan dirinya. Kekebalan parasit

malaria umumnya terjadi jika obat yang digunakan hanya satu jenis saja (White,

2004).

N. Klorokuin

Klorokuin adalah salah satu turunan 4-aminokunolin yang telah digunakan untuk

pencegahan dan pengobatan malaria. Klorokuin dan antimalaria yang

mengandung cincin kuinolin lainnya membentuk kompleks dengan zat toksik

ferryprotoporphyrin (FP IX) dalam vakuola. Kompleks obat-FP IX tersebut

sangat toksik dan tidak dapat bergabung membentuk pigmen. Toksin kompleks

obat-FP IX meracuni vakuola menghambat ambilan (intake) makanan sehingga

Page 43: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

24

parasit mati kelaparan (Krogstad et al., 1987). Kompleks klorokuin-FP IX juga

mengganggu permeabilitas membran parasit dan pompa proton membran.

Mekanisme kerja yang lain adalah dengan berintekelasi dengan DNA parasit dan

menghambat DNA polymerase (kuinin). Klorokuin juga bersifat basa lemah

sehingga masuknya klorokuin ke dalam vakuola makanan yang bersifat asam akan

meningkatkan pH organel tersebut. Perubahan pH akan menghambat aktivitas

aspartase dan cysteinase protease yang terdapat dalam vakuola makanan

sehingga metabolisme parasit terganggu (Okpako, 1991). Adapun struktur dari

kuinolin adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Struktur Klorokuin.

O. Persentase Parasitemia dan Penghambatan

Jumlah total parasitemia dihitung sebagai jumlah parasit yang terlihat dibagi

dengan jumlah total eritrosit dikalikan 100%.

%parasitemia = 100%

CH N

NCl

HN CH2 CH2 CH2

CH3

CH2

CH2 CH3

CH3

Page 44: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

25

Persentase penghambatan dihitung dengan cara membandingkan antara

parasitemia pada sumur uji dengan parasitemia kontrol dan dirumuskan sebagai

berikut (Purwantiningsih, 2003):

% Penghambatan = 100% - [ x 100%]Selanjutnya data persentase penghambatan diplotkan ke tabel probit untuk

memperoleh nilai probit. Kemudian dibuat grafik antara log konsentrasi (x) dan

nilai probit (y) sehingga diperoleh persamaan regresi linear y= bx+a. Nilai IC50

diperoleh dengan cara memasukan nilai y= 5 (probit dari 50%) pada persamaan

regresi linear, maka diperoleh nilai x (log konsentrasi). Selanjutnya nilai log

konsentrasi dikonversikan ke bentuk anti log, maka diperoleh nilai IC50 dari

masing-masing sampel uji. Konsentrasi dapat dihitung menggunakan nilai IC50.

Nilai IC50 didefiniskan sebagai konsentrasi dari senyawa yang menghasilkan

penghambatan 50% dibandingkan secara relatif terhadap kontrol yang tidak diberi

perlakuan. Nilai IC50 inilah yang menentukan potensial atau tidaknya suatu

senyawa sebagai antimalaria.

Page 45: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

27

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2016 sampai dengan April 2017 di

Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik FMIPA Universitas Lampung. Identifikasi

senyawa menggunakan spektrofotometer IR dilakukan di Laboratorium

Instrumentasi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, identifikasi

menggunakan spektrofotometer UV-Vis di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik

FMIPA Universitas Lampung, identifikasi menggunakan spektrometer NMR dan

analisis unsur menggunakan microelemental analyzer di School of Chemical and

Food Technology, Universiti Kebangsaan Malaysia, dan pengujian antimalaria

secara in vitro akan dilakukan di Institute of Tropical Disease, Universitas

Airlangga, Surabaya.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu set alat refluks, alat-alat

gelas laboratorium, alumunium foil, hot plate stirrer, batang pengaduk magnet,

neraca analitik, kertas saring Whattman No. 42, spektrofotometer IR,

spektrofotometer UV-Vis, spektrometer NMR, microelemental analyzer, serta alat

Page 46: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

27

multiwall plate tissue culture (uji aktivitas antimalaria).

Bahan-bahan yang digunakan adalah trifeniltimah(IV) klorida, asam

4-hidroksibenzoat, asam 4-klorobenzoat, metanol p.a, akuades, NaOH, media

RPMI-1640, 10% AB+ serum manusia, 5% haematokrit, klorokuin, DMSO dan

parasit malaria jenis P. falciparum strain 3D7.

C. Cara Kerja

Prosedur untuk sintesis senyawa trifeniltimah(IV) hidroksida, trifeniltimah(IV)

4-klorobenzoat dan trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat pada penelitian ini

diadopsi dari prosedur yang dilakukan oleh Szorscik et al. (2002) dan Hadi et al.

(2009).

1. Sintesis Senyawa Trifeniltimah(IV) Hidroksida [(C6H5)3SnOH]

Trifeniltimah(IV) klorida [(C6H5)3SnCl] sebanyak 0,03 mol (11,5650 gram)

direaksikan dengan 0,03 mol (1,2000 gram) NaOH dalam 50 mL metanol p.a.

selama 1 jam menggunakan hot plate stirrer, selanjutnya endapan yang

dihasilkan disaring dengan menggunakan kertas saring Whattman No. 42, lalu

dicuci dengan akuabides dan metanol p.a. kemudian didiamkan di dalam desikator

selama kurang lebih 2 minggu untuk menghasilkan padatan (C6H5)3SnOH.

Kristal (C6H5)3SnCl dan (C6H5)3SnOH dikarakterisasi dengan spektrofotometer

UV-Vis pada panjang gelombang 190-380 nm (Sudjadi, 1985), spektrofotometer

IR, dan dianalisis kandungan unsur C dan H dengan alat microelemental analyzer.

Page 47: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

28

2. Sintesis Senyawa Trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat[(C6H5)3Sn(C6H4(Cl)COO)]

Senyawa trifeniltimah(IV) hidroksida (C6H5)3SnOH dengan berat molekul 367,02

g/mol sebanyak 1,1011 gram direaksikan dengan 0,4697 gram 4-klorobenzoat

(perbandingan mol 1:1) dalam 30 mL metanol p.a. dan direfluks selama 4 jam

dengan pemanas konstan pada suhu 60°C. Setelah reaksi sempurna, metanol p.a.

diuapkan dan dikeringkan di dalam desikator selama kurang lebih 4 minggu

sampai diperoleh kristal kering. Kristal yang diperoleh dikarakterisasi dengan

spektrofotometer IR, spektrofotometer UV-Vis dan spektrometer NMR. Analisis

kandungan unsur C dan H dengan menggunakan alat microelemental analyzer ,

serta diuji aktivitas antimalarianya pada parasit malaria jenis P. falciparum strain

3D7.

3. Sintesis Senyawa Trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat[(C6H5)3Sn(C6H4(OH)COO)]

Senyawa trifeniltimah(IV) hidroksida [(C6H5)3SnOH)] sebanyak 1,1011 gram

direaksikan dengan 0,4144 gram asam 4-hidroksibenzoat (perbandingan mol 1:1)

dalam pelarut metanol p.a. 30 mL dan direfluks selama 4 jam pada suhu 60oC.

Setelah reaksi sempurna, metanol diuapkan dan dikeringkan dalam desikator

sampai diperoleh kristal kering. Kristal yang diperoleh selanjutnya dikarakterisasi

dengan spektrofotometer IR, spektrometer NMR, microelemental analyzer dan

spektrofotometer UV-Vis yang diukur pada panjang gelombang 190-380 nm

(Sudjadi,1985), serta diuji aktivitas antimalarianya pada parasit malaria jenis P.

falciparum strain 3D7.

Page 48: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

29

4. Pengujian Bioaktivitas Antimalaria Terhadap Parasit Malaria Jenis P.falciparum strain 3D7 Secara In Vitro

Pengujian bioaktivitas antimalaria terhadap parasit malaria jenis P. falciparum

strain 3D7 secara in vitro dilakukan berdasarkan prosedur Harijanto (2006). Cara

yang digunakan adalah kultur parasit dipropagasi pada sel kultur yang

mengandung media RPMI-1640 sehingga menjadi suspensi parasit dengan kadar

parasitemia ±1% dan hematokrit 5%.

Setiap senyawa yang diuji mula-mula dilarutkan dalam DMSO dan diencerkan

pada berbagai konsentrasi yang berbeda yakni 10 μg/mL, 1 μg/mL, 0.1 μg/mL,

0.01 μg/mL dan 0.001 μg/mL dalam media malaria yang telah dibuat. Klorokuin

digunakan sebagai kontrol positif. Untuk menentukan aktivitas antimalaria pada

setiap senyawa uji, parasit diletakan pada tempat kultur yang berisi 24 sumuran

dengan adanya berbagai konsentrasi senyawa yang diuji. Kultur diinkubasi

selama 48 jam pada suhu 37oC. Parasit yang tumbuh dimonitor dengan membuat

tetesan darah yang telah dikeringkan dengan metanol dan diberi Giemsa 20%.

Selanjutnya dihitung persen parasitemia dan persen penghambatan pertumbuhan

parasit dengan mengitung jumlah eritrosit yang terinfeksi setiap 1000 eritrosit

dibawah mikroskop, lalu dilakukan analisis probit untuk mengetahui nilai IC50.

Page 49: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

52

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Diperoleh senyawa trifeniltimah(IV) hidroksida, trifeniltimah(IV) 4-

klorobenzoat dan trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat berbentuk padatan

berwarna putih dengan rendemen masing–masing 98,54%, 98,89%, dan

92,40% .

2. Berdasarkan hasil analasis dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis,

IR, dan spektrometer NMR kedua senyawa hasil sintesis merupakan

senyawa target sesuai yang diinginkan.

3. Berdasarkan data analisis menggunakan microelemental analyzer, selisih

masing-masing unsur hasil analisis dengan hasil perhitungan secara teoritis

masih berada pada kisaran 1-2%, hal ini menunjukkan bahwa senyawa

hasil sintesis dalam katagori murni.

4. Senyawa trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat memiliki aktivitas antimalaria

yang cukup baik dibandingkan senyawa trifeniltimah(IV) 4-

hidroksibenzoat dengan nilai IC50 = 0,034 μg/mL.

Page 50: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

52

B. Saran

Perlu dilakukan uji titik leleh untuk memastikan kemurnian senyawa tersebut dan

uji aktivitas antimalaria secara in vitro dengan menggunakan metode yang

berbeda untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.

Page 51: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

31

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, U. F. 2010. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. UniversitasIndonesia-Press. Jakarta.

Arryanto, Y. 2008. Seri Reaksi Anorganik Mekanisme Reaksi Anorganik. JurusanKimia FMIPA UGM dan Gala Ilmu Semesta. Yogyakarta.

Awang, N., H. Jumat, S. A. Ishak, and N. F. Kamaludin. 2014. Evaluation of the Exvivo Antimalarial Activity of Organotin(IV) Ethylphenyldithiocarbamate onErythrocytes Infected with Plasmodium berghei Nk 65. Pakistan Journal ofBiological Sciences. 17 (6): 836-842.

Bakirderee, S. 2013. Speciation Studies in Soil, Sediment and EnvironmentalSamples. Taylor and Francis Group, LLC. France. Hal 577.

Bharti, S. K. and S. K. Singh. 2009. Metal Based Drugs: Current Useand FuturePotential. Der Pharmacia Lettre. 1 (2): 39-51.

Blunden, S. J., P. A. Cusack, and R. Hill. 1987. in The Industrial Uses of TinChemicals. The Royal Society of Chemistry. London.

Bonire, J. J., G.A. Ayoko, P.F. Olurinola, J.O. Ehinmidu, N.S.N. Jalil, and A.A.Omachi. 1998. Synthesis and Antifungal Activity of Some Organotin(IV)Carboxylates. Metal-Based Drugs. 5 (4): 233-236.

Boyd, W. 1970. The Male Reproductive System. In: A Textbook of Pathology. 8thedn. Lea & Febiger. Philadelphia.

Cotton, F. A. dan G. Wilkinson. 2007. Kimia Anorganik Dasar. Alih bahasa S.Suharto. Penerbit UI Press. Jakarta. Hlm 572-608.

Cotton, F. A. dan G. Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Penerbit UI Press.Jakarta.

Page 52: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

54

Crouse, K. A., K. B. Chew, M. T. H. Tarafder, A. Kasbollah, A. M. Ali, B. M.Yamin, and H. K. Fun. 2004. Synthesis, Characterization and Bio-activity of S-2- Picolyldithiocarbazate S2PDTC), Some of Its Schiff Bases and Their Ni(II)Complexes and X-ray Structure of S-2-picolyl-β-N-(2-acetylpyrrole)dithiocarbazate. Polyhedron. 23 (1): 161-168.

Daintith, J. 1990. Kamus Lengkap Kimia (Oxford). Erlangga. Jakarta.

Davies, A. G. 2004. Organotin Chemistry. VCH Weinhein. Germany.

Day, R. A. dan A. L. Underwood. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam.Terjemahan oleh A.H. Pudjaatmaka. Erlangga. Jakarta.

De Vos, D., R. Willem, M. Gielen, K. E. Van Wingerden, and K. Nooter. 1998. TheDevelopment of Novel Organotin Anti-Tumor Drugs: Structure and Activity.Metal Based Drugs. 5 (4): 179-188.

Elianasari dan S. Hadi. 2012. Aktivitas in vitro dan Studi Perbandingan BeberapaSenyawa Organotimah(IV) 4-hidroksibenzoat terhadap Sel Leukimia, L-1210.Jurnal Sains MIPA. 18 (1): 23-28

Fessenden, R. J. dan J. S. Fessenden.1986. Kimia Organik Dasar Edisi Ketiga Jilid 2.Terjemahan oleh A.H. Pudjaatmaka. Erlangga. Jakarta.

Gardiner, D. L., J. S. MsCarthy, and K. R. Trenhole, 2005. Malaria in The PostGenomic Era; Light at End of The Tunnel Or Just Another Train. PostgraduateMedical Journal. 81: 505-509.

Gielen, M. 2003. An Overview of Forty Years Organotin Chemistry Developed atThe Free Universities of Brussels ULB and VUB. Journal Braziloan ChemicalSociety. 14 (6): 870-877.

Gielen, M., M. Biesemans, D. de Vos, and R. Willem. 2000. Synthesis,characterization and in vitro antitumor activity of di- and triorganotin ofpolyoxa- and biologically relevant carboxylic acids. Journal of Inorganic.Biochemistry. 79 (1-4): 139-145.

Gleeson, B., J. Claffey, D. Ertler, M. Hogan, and H. Muller-Bunz, F. Paradisi, D.Wallis and M. Tacke. 2008. Novel Organotin Antibacterial and AnticancerDrug. Polyhedron. 27 (18): 3619-3624.

Good, M. 2007. Malaria Research.http://www.qimr.edu.au/research/labs/michaelg/index.html/ diakses tanggal 4Nopember 2016.

Page 53: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

55

Gora, W. B. 2005. Synthesis and Characterization of Organotin(IV) Complexes withDonor Ligands. Thesis. Department of Chemistry, Gomal University DeraIsmail Khan. Pakistan.

Greenwood, N. N. and A. Earnshaw. 1990. Chemie der Elemente. Willey-VCHVerlags gesellschaft mbH. Weinheim.

Hadi, S., H. Afriyani, W. D. Anggraini, H. I. Qudus, and T. Suhartati. 2015.Synthesis and Potency Study of Some Dibutyltin(IV) DinitrobenzoateCompounds as Corrosion Inhibitor for Mild Steel HRP in DMSO-HCl Solution.Asian Journal of Chemistry. 27 (4): 1509-1512.

Hadi, S., M. Rilyanti, and Suharso. 2012. In Vitro Activity and Comparative StudiesOf Some Organotin(IV) Benzoate Derivatives Against Leukemia Cancer Cell,L-1210. Indonesian Journal of Chemistry. 12 (2): 172-177.

Hadi, S. and M. Rilyanti. 2010. Synthesis and In Vitro Anticancer Activity of SomeOrganotin(IV) Benzoate Compounds. Oriental Journal of Chemistry. 26 (3):775-779.

Hadi, S., M. Rilyanti, and Nurhasanah. 2009. Comparative Study on the AntifungalActivity of Some Di- and Tributyltin(IV) Carboxylate Compounds. ModernApplied Science. 3 (1): 12-17.

Hansch, C. and R. P. Verma. 2009. Larvicidal Activities of Some OrganotinCompounds on Mosquito Larvae: A QSAR study. European Journal ofMedicinal Chemistry. 44 (1): 260-273.

Hans-Dieter, J. and H. Jeschkeit.1994. Concise Encyclopedia Chemistry. De Gruyer.New York.

Harijanto, P. N., A. Nugroho, dan C. A. Gunawan. 2010. Malaria dari Molekuler keKlinis. Edisi 2. EGC. Jakarta.

Harijanto, P. N. 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Departemen IPD FK UI. Jakarta.

Hinwood, B. 1987. A Textbook of Science for The Health Professions. Department ofBiological Science Sydney Institute of Technology. Australia.

Iswantoro, B. 2015. Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Difeniltimah(IV)Klorobenzoat sebagai Antikorosi pada Baja Lunak. Tesis. UniversitasLampung. Bandar Lampung.

Kristianingrum, S. 2014. Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti (NMR). UniversitasNegeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Page 54: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

56

Krogstad, D. J., I. Y. Gluzman, D. E. Kyle, A. M. Oduola, S. K. Martin, W. K.Milhous, and P. H. Schlesinger. 1987. Efflux of Chloroquine from Plasmodiumfalciparum: Mechanism of Chloroquine Resistance. Science. 238 (4831): 1283-1285.

Kurniasih, H. 2015. Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Dibutiltimah(IV)Klorobenzoat sebagai Antikorosi pada Baja Lunak. Tesis. UniversitasLampung. Bandar Lampung.

Mahmood, S., S. Ali, M. H. Bhatti, M. Mazhar, and R. Iqbal. 2003. Synthesis,Characterization, and Biological Applications of Organotin(IV) Derivatives of2-(2-Fluoro-4-biphenyl) Propanoic Acid. Turkish Journal of Chemistry. 27:657-666.

Maiti, A., A. K. Guha, and S. Ghosh. 1988. Ligational Behavior of Two BiologicallyActive N-S Donors Toward Oxovanadium(IV) Ion and Potentiation of TheirAntibacterial Activities by Chelation to Metal Ions. Journal of InorganicBiochemistry. 33 (1): 57-65.

Maulana, T. 2003. Beberapa Aspek Lingkungan yang Berhubungan Dengan AngkaKejadian Malaria Di Desa Suka Jaya, Suka Karya, Suka Makmur, dan AirDingin, Kecamatan Simeulue, Kabupaten Simeulue, Provinsi Nangro AcehDarussalam. Tesis. Unviersitas Sumatera Utara. Medan.

Novelli, F., M. Recine, F. Sparatore, and C. Juliano. 1999. Triorganotin Compoundsas Antimicrobial Agents. IL Farmaco. 54 (4): 237-241.

Nurissalam, M. 2015.Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Trifeniltimah(IV)Klorobenzoat sebagai Antikorosi pada Baja Lunak. Tesis. UniversitasLampung. Bandar Lampung.

Okpako, D. T. 1991. Principles of Pharmaology: a Tropical Approach. CambridgeUniversity Press. Cambridge. p. 228-232.

Pellei, M., G. G. Lobbia, M. Mancini, R. Spagma, and C. Santini. 2006. Synthesisand Characterization of New Organotin(IV) Complexes with PolyfunctionalLigands. Journal of Organometallic Chemistry. 691 (8): 1615-1621.

Pellerito, L. and L. Nagy. 2002. Organotin(IV)n+ Complexes Formed withBiologically Active Ligands: Equilibrium and Structural Studies and SomeBiological Aspect. Coordination Chemistry Reviews. 224 (1-2): 111-150.

Pereyre, M., J. P.Quintard, and A. Rahm. 1987. Tin in Organic Synthesis.Butterworths. London.

Page 55: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

57

Petrucci, R. H. 1999. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Erlangga. Jakarta.

Prabowo, A. 2008. Malaria Mencegah dan Mengatasinya. Puspa Swara. Jakarta.

Pradines, B., E. Orlandi-Pradines, M. Henry, H. Bogreau, T. Fusai, J. Mosnier, E.Baret, C. Durand, H. Bouchiba, K. Penhoat, and C. Rogier. 2005. Metallocenesand Malaria: A New Therapeutic Approach. Annales PharmaceutiquesFrancaises. 63 (4): 284-294.

Purwantiningsih, S. 2003. Artemisinin dari Artemisia sacrorum, Leddeb danTurunannya sebagai Komponen Bioaktif Antimalaria. Disertasi. InstitutPertanian Bogor. Bogor.

Rastogi, R. B., M. M. Singh, K. Singh, and M. Yadav. 2011. Organotin Dithiobiuretsas Corrosion Inhibitors for Mild Steel-Dimethyl Sulfoxide Containing Hcl.African Journal of Pure and Applied Chemistry. 5 (2): 19-33.

Rastogi, R. B., M.M. Singh, K. Singh, and M. Yadav. 2005. OrganotinDithiohydrazodicarbonamides as Corrosion Inhibitors for Mild Steel DimethylSulfoxide Containing HCl. Portugaliae Electrochimica Acta. 22 (2): 315–332.

Sardjono, T. W. dan L. E. Fitri. 2007. Malaria, Mekanisme terjadinya Penyakit danPedoman Penanganannya. Laboratorium Parasit FKUB. Malang.

Schlesinger, P. H., D. J. Krogstad, and B. L. Herwaldt. 1988. Antimicrobial Agents:Mechanisms of Action. Antimicrobial Agents and Chemotherapy. 32 (6): 793-798.

Setiawan, A. 2016. Kajian Aktivitas Antibakteri Senyawa Trifeniltimah(IV) 4-hidroksibenzoat dan Trifeniltimah(IV) 4-klorobenzoat Terhadap Bakteri GramNegatif Bacillus sp. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Siddiqi, Z. A., M. Shahid, S. Kumar, M. Khalid, and S. Noor. 2009. Synthesis,Crystal Structure and In Vitro Antitumor Activity of Carboxylate BridgedDinuclear Organotin(IV) Complexes. Journal of Organometallic Chemistry.694 (23): 3768-3774.

Sigma-Aldrich. 2014. Material Safety Data Sheet for 4-Chlorobenzoic acid. ProductNumber: 135585, Version 4.4 (Revision Date 07/01/2014).http://www.sigmaaldrich.com/safety-center.html/diakses 4 Nopember 2016.

Singh, R., P. Chaudary and N. K. Khausik. 2010. A Review: Organotin Compoundsin Corrosion Inhibition. Review in Inorganic Chemistry. 30 (4): 275 – 294.

Page 56: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

58

Smith, P. J. 1998. Chemistry of Tin. Springer Science+Business Media Dordrecht.British. Hal 3.

Smith, P. J. 1977. Toxicological Data on Organotin Compounds. ITRI Publication538. International Tin Research Institute. Perivale.

Soni, S., S. Dhawan, K. M. Rosen, M. Chafel, A. H. Chishti, and M. Hanspal. 2005.Characterization of Events Preceding The Release of Malaria Parasite from TheHost Red Blood Cell. Blood Cells, Molecules, and Diseases. 35 (2): 201-211.

Sudjadi. 1985. Penentuan Struktur Senyawa Organik. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Svehla, G. 1985. Vogel:Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro danSemimikro. Diterjemahkan oleh: Setionodan A. H. Pudjaatmaka. PT KalmanMedia Pustaka. Jakarta.

Sweetman, S. C. 2009. Martindale The Complete Drug Reference, 36th ed.Pharmaceutical Press. New York.

Syamsudin. 2012. Mekanisme Kerja Obat Antimalaria. http://jifi.ffup.org/wp-content/uploads/2012/03/Syamsudin.Mekanisme.pdf / diakses tanggal 20Oktober 2016.

Szorcsik, A., L. Nagy, K. Gadja-Schrantz, L. Pallerito, E. Nagy and E. T. Edelmann.2002. Structural Studies on Organotin(IV) Complexes Formed with LigandsContaining {S, N, O} Donor Atoms. Journal of Radioanalytical and NuclearChemistry. 252 (3): 523- 530.

Teoh, S. G., S. H. Ang, S. B. Teo, H. K. Fun, and K. L. Khew. 1997. Synthesis,Crystal Structure and Biological Activity of bis(acetonethiosemicarbazoneS)dichlorodiphenyltin(IV). Journal of the Chemical Society DaltonTransaction. 4: 465-468.

Van Der Weij, F.W. 1981. Kinetics and Mechanism of Urethane Formation Catalysedby Organotin Compound. Journal Science Polymer Chemistry. 19 (2): 381-388.

White, N. J. 2004. Antimalarial Drug Resistance. The Journal of ClinicalInvestigation. 113 (8): 1084-1092.

Widyawaruyanti, A., A. P. Devi, N. Fatri, L. Tumewu, I. S. Tantular, and A. F. Hafid.2014. In vitro Antimalaria Activity Screening of Saveral Indonesian Plantsusing HRP2 Assay. Internasional Journal of Pharmacy and PharmaceuticalSciences. 6 (6): 125-128

Page 57: SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI PENDAHULUAN …digilib.unila.ac.id/26870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · sintesis, karakterisasi, dan uji pendahuluan senyawa turunan trifeniltimah(iv

59

Wilkinson, G. 1982. Compreherensive Organometalic Chemistry, International TinResearch Insitute, Publication No. 618. Pergamon Press. Oxford.

Zupriwidani. 2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria diDesa Rantau Panjang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Tahun2013 . Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.