Sistem Grounding

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN KEGIATAN GELADI AREA NETWORK PURWOKERTOOleh : 1. Amir Miftahudin 2. M. Fariz Aziz 3. Vivien Arintamy

KEGIATAN GELADI ARNET PURWOKERTOKegiatan selama kami melaksanakan Geladi di Arnet Purwokerto lebih terfokus pada penyediaan infrastruktur jaringan telekomunikasi, pemeliharaan dan pengoperasian jaringan dan perangkat, serta menjaga kualitas infrastruktur jaringan. Kami ditempatkan di berbagai divisi kerja di Arnet Purwokerto, namun kami lebih sering berada di OM CM&E dikarenakan kami mendapat tugas dari GM Netre Jawa Tengah untuk meneliti dan menganalisis sebuah permasalahan yang sering timbul di infrastruktur jaringan telekomunikasi. Kami mengambil Sistem grounding sebagai topik permasalahan.

LATAR

BELAKANG

MASALAH

Indonesia terletak pada khatulistiwa yang mempunyai hari-guruh sangat tinggi dengan aktivitas 100 sampai 200 hari-guruh per tahun. Sangat sedikitnya informasi tentang Sistem Proteksi Petir dan Sistem Penentu Lokasi dan Pelacak Petir khususnya di negara tropis seperti Indonesia disamping sangat kurangnya Awareness atau kesiagaan terhadap kemungkinan bahaya petir

FUNGSI GROUNDINGMeminimumkan pengaruh arus impuls petir terhadap personil, struktur dan peralatan Menyediakan saluran untuk arus gangguan Menyalurkan arus muatan statik dan arus bocor Meminimumkan gangguan noise Melindungi perangkat dari gangguan petir dan kerusakan akibat petir agar perangkat dapat bekerja sesuai fungsinya

INSTALASI GROUNDING

Internal grounding

Arrester dipasang pada terminal kabel ( K52 dan K71 ), digunakan untuk proteksi terhadap sambaran petir. Shielding digunakan untuk proteksi terhadap induksi elektromagnetik dari sambaran petir, terdapat pada fondasi dan struktur bangunan, ruangan, panel dan lain sebagainya harus diintegrasikan ke system grounding Bonding Semua grounding peralatan dan grounding arrester harus terintegrasi pada satu titik.

Eksternal Grounding1

2

3

KETERANGAN

GAMBAR

1. Air Termination Adalah saluran konduktif yang menghantarkan arus petir dari titik sambar ke down conductor, dengan bahan : Cu = 35 mm2, Fe = 50 mm2 atau Al = 70 mm2 2. Down Conductor. Adalah saluran konduktif yang menghantarkan arus petir dari titik sambar di terminal udara ke tanah, dengan bahan : Cu = 16 mm2, Fe = 50 mm2 atau Al = 25 mm2 3. Grounding Terminal Adalah saluran konduktif yang membuang arus petir ke dalam tanah. Dengan bahan dari batang atau plat tembaga.

PERSYARATAN GROUNDING

YANG

BAIK

Menggunakan perangkat yang memenuhi SIXTH POINT PLANT(Menangkap Petir, Menyalurkan Petir,

Menampung Petir, Proteksi Grounding, Proteksi Jalur Power, Proteksi Jalur Perngkat)

Dilakukan di tanah yang lembab, jika kelembaban tanah kurang bisa menggunakan bentonit atau semen konduktif Material elektroda untuk gruonding harus memiliki konduktivits yang baik dan anti korosi Semu sambungan grounding harus terintegrasi langsung sehingga induktansi rendah

PERSYARATAN GROUNDING

YANG

BAIK

Sistem grounding yang tidak boleh disatukan dengan alasan tertentu harus diinterkoneksikan ke sistem melalui equipotensial bonding. Terminal kabel grounding perlu ditutup untuk estetika dan menghindari korosi. Perlu pelabelan dan penggantian terminal bar grounding dengan plat tembaga yang lebih besar dan tebal agar tidak terlalu rapat kawat grounding dan plat terminal grounding di hubungkan secara caldweld connection, agar lebih kuat Perlu dilakukan sistem bonding agar perbedaan tahanan pada elektroda bisa teratasi

TEMBAGA

DAN

ALUMINIUM

Tembaga dan akuminium adalah bahan konduktor yang sering dipakai untuk sistem grounding. Masingmasing memiliki perbedaan. Berikut perbedaannya : Tembaga Tembaga merupakan logam yang berwarna kunign seperti emas kuning seperti pada gambar dan keras bila tidak murni. Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi pipa, lembaran tipis dan kawat. Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi.

Tembaga tidak bereaksi dengan alkali Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak.

Aluminium Berwarna abu-abu/silver Berbeda dengan tembaga, aluminium mudah korosi Konduktor yang baik namun tidak sebaik dengan tembaga

SISTEM GROUNDING TERINTEGRASITrafo PLN Penangkal Petir

GENSET N Grounding Internal Phasa PLN

Menara

Tangki Utama BBM Sistem Grounding

Sistem Grounding

Bak Kontrol

Pagar Metalic

CARA

PEMASANGAN GROUNDING

CARA

PEMASANGAN GROUNDING

PEMELIHARAAN Pemeliharaan Pemeliharaan

Internal Grounding Eksternal Grounding

KONDISI LAPANGAN-

Ada 2 sistem grounding yang biasa dipakai : Single Point Ground (SPG) Multi Point Ground (MPG)

Single Point Ground adalah sistem grounding yang dipakai di PT Telkom. klik disini

MASALAH YANG SERING TIMBUL Kerusakan

pada perangkat , baik secara paralel maupun hanya 1 perangkat (gosong , meledak)

UPAYA YG SUDAH DILAKUKAN Melokalisir

tempat terjadinya gangguan Memiliki Spare / Perangkat cadangan Mengganti baut / konektor dengan mesiu (las)

SOLUSIPerkecil tahanan grounding dengan cara : memperpanjang kutub tanah, memperbesar diameter kutub tanah, memperbanyak kutub batang dalam tanah, menurunka nilai tahanan grounding dalam tanah dengan cara memberi magnesium sulfat, copper sulfat, garam gunung, atau bentonite. Melakukan pemeliharaan, pengecekan, dan pengukuran secara rutin dan akurat

TERIMA KASIH