18
MODUL TENTANG SISTEM IRIGASI POMPA A. Tujuan Tujuan dari pembelajaran diharapkan dapat memahami tentang sistem irigasi pompa, sehingga dapat merencanakan dan menjalankan operasi dan pemeliharaan sistem irigasi pompa air tanah dengan baik dan benar. B. Sasaran Para petani pengguna air, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan peserta tentang sistem irigasi pompa air tanah. C. Lama penyampaian Pembelajaran di dalam kelas dapat menggunakan waktu lebih pendek dibandingkan dengan pembelajaran di luar kelas. Pembelajaran di luar kelas/di lapangan dapat menggunakan waktu 2-3 jam. D.Cara penyampaian Penyampaian informasi dapat diberikan secara tatap muka di kelas atau juga praktek di lapangan. Di dalam kelas : Peserta diberi informasi oleh fasilitator tentang sistem irigasi pompa air tanah secara keseluruhan. Peserta di beri informasi tentang perencanaan penggunaan sistem irigasi pompa Peserta diberi penjelasan tentang teknis operasi dan pemeliharaan sistem irigasi 1

Sistem Irigasi Pompa PU

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sistem Irigasi Pompa PU

MODUL TENTANG

SISTEM IRIGASI POMPA

A. Tujuan

Tujuan dari pembelajaran diharapkan dapat memahami tentang sistem irigasi

pompa, sehingga dapat merencanakan dan menjalankan operasi dan pemeliharaan

sistem irigasi pompa air tanah dengan baik dan benar.

B. Sasaran

Para petani pengguna air, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan serta

ketrampilan peserta tentang sistem irigasi pompa air tanah.

C. Lama penyampaian

• Pembelajaran di dalam kelas dapat menggunakan waktu lebih pendek

dibandingkan

dengan pembelajaran di luar kelas. Pembelajaran di luar kelas/di lapangan dapat

menggunakan waktu 2-3 jam.

D.Cara penyampaian

Penyampaian informasi dapat diberikan secara tatap muka di kelas atau juga

praktek di lapangan.

Di dalam kelas :

• Peserta diberi informasi oleh fasilitator tentang sistem irigasi pompa air tanah

secara

keseluruhan.

• Peserta di beri informasi tentang perencanaan penggunaan sistem irigasi pompa

• Peserta diberi penjelasan tentang teknis operasi dan pemeliharaan sistem irigasi

1

Page 2: Sistem Irigasi Pompa PU

pompa air tanah

• Peserta diberi penjelasan tentang perhitungan beaya operasi dan

pemeliharaan

Di luar kelas/di lapangan :

• Peserta dilibatkan untuk melihat sistem irigasi pompa air tanah, dari sistem

pengambilan, pendistribusian, pembagian, pemeliharaan dan lainsebagainya.

E. Proses pembelajaran

• Fasilitator menyampaikan seluruh informasi kepada peserta tentang sistem irigasi

pompa air tanah.

• Peserta dapat duduk di kursi atau lesehan dengan posisi duduk melingkar atau

membentuk hurup U agar supaya peserta dapat menerima informasi dengan jelas.

F. Isi Pembelajaran.

1. Pengertian sistem irigasi pompa

Irigasi pompa air tanah dapat diartikan sebagai usaha pengambilan air dari bawah

permukaan tanah dengan menggunakan bantuan pompa air, sehingga dapat

didistribusikan dan digunakan untuk keperluan irigasi.

Irigasi pompa ini mempunyai kelebihan :

• Adanya kepastian perolehan air dibandingkan dengan irigasi permukaan

sehingga dapat diharapkan tersedia sepanj'ang tahun.

• Rencana tata tanam dapat disesuaikan dengan kebutuhan, dengan

mempertimbangkan jenis tanaman, waktu tanam serta ketersediaan tenaga

kerja.

• Petani dapat mengatur sendiri penyediaan air untuk irigasinya

Meskipun demikian, irigasi ini juga mempunyai kelemahan-kelemahan, yaitu :

• Diperlukan investasi/modal yang relatif besar untuk pembangunannya.

2

Page 3: Sistem Irigasi Pompa PU

• Perlu perawatan yang intensif dan terus-menerus, sehingga membutuhkan

dukungan tenaga operator yang trampil.

• Diperlukan biaya operasi dan pemeliharaan yang memadai, agar

keberlanjutannya dapat terjaga.

Mengingat mahalnya investasi yang dibutuhkan dalam pembangunan instalasi

sistem irigasi pompa air tanah, maka biasanya keberadaannya masih merupakan

proyek yang dikerjakan oleh pemerintah dan petani akan diserahi tugas untuk

melaksanakan O & P sistem irigasi tersebut Pada saatnya nanti peran partisipasi

masyarakat dalam pembangunan sistem irigasi pompa air tanah sangat diharapkan.

Sistem irigasi air tanah memerlukan biaya O & P yang relatif tinggi, maka petani

harus dapat memperhitungkan dengan baik pertanian yang diusahakan. Untuk itu

petani harus benar-benar intensif dalam pengelolaan tanaman pertaniannya

sehingga dapat menanggung biaya yang dibebankan untuk pengelolaan sistem

irigasi pompa air tanah. Biasanya petani akan menanam jenis tanaman yang

mempunyai peluang produktivitas tinggi dan bernilai ekonomis tinggi serta

membutuhkan air relatif sedikit Tanaman jenis hortikultura dan buah-buahan

biasanya menjadi pilihan para petani, misalnya tomat, lombok, semangka, melon,

dll. Untuk melaksanakan pengelolaan yang baik dibutuhkan suatu institusi atau

lembaga pengelolaan yang baik pula. Lembaga ini biasanya disebut Perkumpulan

Petani Pemakai Air (P3A), Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA), Mitra cai, atau

apa saja namanya sesuai daerahnya.

3

Page 4: Sistem Irigasi Pompa PU

Gambar 1. Sistem irigasi pompa air tanah

2. Bagian-Bagian Irigasi Pompa

Dalam instalasi irigasi pompa air tanah, biasanya terdiri dari:

• Sumur air tanah, dapat jenis sumur gali, tor (pipa), yang berfungsi untuk

mengumpulnya air dari akuifer

• Pompa air dan mesin penggeraknya (mesin disel, generator set, listrik dari

PLN,dll)

• Bak penampung, yang berfungsi sebagai bak penenang yang biasanya

dilengkapi

dengan alat ukur debit

• Saluran pembawa, yang dapat menggunakan pipa air atau saluran terbuka

• Bangunan pembagi ke masing-masing box

• Bangunan stasiun pompa (rumah pompa), yang berfungsi sebagai tempat

pompa, mesin, dan alat-alat pendukung lainnya dan juga untuk menyimpan

buku catatan kegiatan O & P.

4

Page 5: Sistem Irigasi Pompa PU

Jenis-jenis pompa yang biasa digunakan untuk keperluan irigasi, adalah :

• Pompa sentrifugal dengan kedalaman muka air maksimum 8 m. Pompa inii

paling banyak digunakan untuk keperluan irigasi

• Pompa submersibel, yang merupakan pompa berdiameter kecil dan dimasukkan

kedalam pipa lindung

• Pompa turbin, adalah pompa putar (rotasi) yang dipasang didalam sumur dan

mempunyai kapasitas yang besar.

3. Operasi Sistem Irigasi Pompa

Berlainan dengan cara yang lazim digunakan dalam jaringan irigasi air permukaan,

pada sistem irigasi pompa air tanah petani dapat menentukan sendiri berapa

banyak air yang ia perlukan dilahan mereka. Meskipun jumlah air yang diberikan

dapat sesuai dengan permintaan petani yang bersangkutan, tetapi juga harus

dipertimbangkan aspek keadilan dan pemerataan pada petani-petani yang lain.

Disamping itu juga dituntut kesadaran petani agar dapat menggunakan air sehemat

mungkin, maka air harus dibagi secara efektif dan efisien. Yang perlu mendapat

perhatian dalam pembinaan adalah cara dan teknik pembagian air termasuk

pemberian air di lahan. Hal ini tentunya menuntut kemampuan operasi yang lebih

tinggi dibandingkan irigasi permukaan agar dapat memenuhi kriteria tepat tempat,

jumlah dan waktu agar kepuasan dikalangan petani dapat terpenuhi.

Agar sistem irigasi pompa air tanah dapat dipertahankan keberianjutannya, maka

perlu diperhatikan hal-hal berikut:

• Mengoperasikan peralatan sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh pabrik

pembuat peralatan (pompa dan mesin)

• Menyediakan air irigasi sesuai dengan permintaan petani melalui ulu-ulu/P3A

sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, dan hanya pada waktu tanaman

benar-benar membutuhkan.

• Mengurusi bahan bakar dan suku cadang. Operator harus memesan barang-

barang yang dibutuhkan sebelum waktu digunakan, sehingga b'dak terjadi

keterlambatan penyediaan bahan.

5

Page 6: Sistem Irigasi Pompa PU

• Melakukan pekerjaan administrasi yang berhubungan dengan stasiun pompa,

misalnya mencatat jam operasi, kegiatan operasi pemeliharaan, mencatat debit,

mencatat penggunaan air, pemakaian / konsumsi bahan bakar, dll.

4. Pemeliharaan Sistem Irigasi Pompa

Pemeliharaan Sumur bor (pipa)

Sumur jenis ini di bor jauh kedalam lapisan tanah yang mengandung banyak air,

sehingga diperlukan peralatan berat untuk membuatnya. Sumur jenis ini dapat

digunakan untuk berbagai macam keperluan, karena mampu menghasilkan jumlah

air yang banyak. Demikian juga untuk keperluan irigasi yang cenderung

mernerlukan jumlah air yang besar dan kepastian ketersediaan, maka pilihan jenis

sumur ini paling banyak dilakukan.

Seperti peralatan yang lain, sumur juga mengalami keausan akibat pemompaan

yang terus menerus. Tanda-tanda sumur telah mengalami keausan adalah :

• Kapasitas sumur berkurang secara berangsur-angsur atau penyusutan

kemampuan sumur.

• Air yang dipompa bercampur pasir dan lumpur atau material lain.

Keausan ini disebabkan oleh karat dan kotoran-kotoran lain yang melekat, sehingga

korosi ini mampu menghancurkan bahan pipa dan saringan. Pemeriksaan berkala

sumur bor biasanya dilakukan 10-15 tahun setelah operasi pertama. Jika dari hasil

pemeriksaan sumur menunjukkan perlu didersidkan dan direhabilitasi, maka perlu

perencanaan dan persiapan yang matang. Biasanya jika sumur telah menunjukkan

penurunan kemampuan yang berarti, pilihan melakukan pengeboran lagi lebih

prioritas dari pada memperbaiki sumur yang ada.

6

Page 7: Sistem Irigasi Pompa PU

Gambar 2. Sumur pipa (bor)

Pemeliharaan Mesin/Pompa

Pemeliharaan yang baik sesuai dengan petunjuk teknis yang ditentukan akan

memperpanjang umur pakai suatu peralatan. Pada umumnya perawatan rutin yang

dilaksanakan teratur akan mengurangi resiko kerusakan, sehingga menghemat

biaya perawatan dalam jangka panjang. Untuk melaksanakan pemeliharaan yang

baik, diperlukan :

• operator dan staf yang terlatih dan seperangkat peralatan yang memadai.

Operator ini harus mampu memberikan informasi dan tanggap masalah yang

mungkin timbul serta mampu mengatasi masalah-masalah yang timbul.

• Montir lapangan yang mampu untuk melakukan perbaikan-perbaikan di sumur

pompa dan montir yang bekerja dibengkel.

• Seperangkat peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan perbaikan-

perbaikan rutin.

7

Page 8: Sistem Irigasi Pompa PU

Secara umum ada tiga jenis pemeliharaan, yaitu :

Pemeliharaan rutin

Pemeliharaan ini termasuk perbaikan-perbaikan kecil yang harus dilakukan oleh

operator, antara lain : mengecek oli, sistem pelumasan, pengencangan baut /mur,

dan lain sebagainya.

Pemeliharaan rutin :

• Mengecek oli/

sistem pelumasan

• Mengecangkan

baut/mur yang

kendor

• Mengecek sistem

pendinginan

• Mengecek belt

• Dll

Gambar 3. Pemeliharaan rutin irigasi pompa

Pemeliharaan Berkala

Merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala yang harus

dilakukan oleh operator. Pemeliharaan ini biasanya ditentukan berdasarkan jam

operas! peralatan. Kegiatan ini juga meliputi perbaikan-perbaikan besar yang dilakukan

pada waktu pompa tidak digunakan, karena tanaman sedang tidak membutuhkan air.

Contoh Jadwal pemeliharaan berkala dapat dilihat seperti pada gambar 4.

8

Page 9: Sistem Irigasi Pompa PU

9

Pemeliharaan darurat

Pemeliharaan ini dilakukan karena terjadi kerusakan mesin/pompa secara mendadak,

misalnya piston mesin pecah, impeler pompa patah, dll. Kejadian ini biasanya terjadi

karena perawatan rutin dan berkala tidak dilaksanakan sesuai proseduryang

seharusnya, sehingga akan berakibat fatal. Kejadian ini akan biasanya memerlukan

waktu perbaikan yang relatjf lama dengan membutuhkan biaya yang mahal. Karena

kejadian ini tidak direncanakan, maka tentu akan berakibat pada.

Page 10: Sistem Irigasi Pompa PU

OP

ER

AS

I

KOMPONEN JAM PEMAKAIAN POMPA

Keterangan

8 50 150 300 500 1000 2500

PE

MB

ER

SIH

AN

Saringan udara terendam oli •f-t^ ,

Saringan Pompa BBM ^

Tangki BBM i ~-^ •;„

Injektor/bosch pump :^^

Silinder, kipas, radiator

PE

ME

RIK

SAA

N

Permukaan oli (tabung pembersih) S~"

Permukaan oli mesin "$&

Permukaan air accu/baterai &fe>.

Tegangan tali kipas ..^••••v

Kerenggangan klep

Permukaan oli roda gigi *X*\ •.

Kerenggangan impeler ^ife

PE

NG

GA

NTI

AN

Oli mesin s » « •

Oli saringan udara * "X" i. >

|*&X* *

Saringan BBM

Saringan oli

Tali kipas

Oli roda gigi

Minyak gemuk/grease

Sikat stater *%

Gambar 4. Jadwal pemeliharaan berkala

10

Page 11: Sistem Irigasi Pompa PU

Pemeliharaan saluran pembawa dan bangunan penunjang

Jika saluran pembawa merupakan saluran terbuka, maka pemeliharaan yang

dilakukan adalah layaknya pada irigasi permukaan. Misalnya meJakukan kegiatan

rutin membersihkan kotoran, rumput, menutup bocoran disepanjang saluran, dll.

Jika saluran yang digunakan adalah saluran tertutup berupa pipa, maka

kebersihan pada bak-bak pembagi yang terbuka harus lebih diperhatikan,

karenanya jangan sampai ada kotoran/sampah masuk yang berakibat pada

tersumbatnya saluran pembawa tersebut.

5. Tanggung Jawab Lembaga Pengelolaan Sistem irigasi Pompa AirTanah.

Seperti telah diketahui, para petani bertanggung jawab sepenuhnya atas operasi dan

pemeliharaan sistem irigasi pompa air tanah. Operasi dan Pemeliharaan (O & P) sistem

irigasi pompa air tanah ini mempunyai tingkat kesulitan dan resiko yang lebih tinggi.

Untuk itu petani harus tergabung dalam lembaga pengelolaan (P3A, HIPPA, Mitra Cai,

dll) yang tangguh, mandiri dan mempunyai sumberdaya yang memadai. P3A akan

menjadi tangguh apabila semua anggotanya berdisiplin yang tinggi dan kesadaran penuh

mematuhi semua aturan yang telah disepakati oleh seiuruh anggota. Peraturan-peraturan

tertulis ini biasanya dituangkan dalam bentuk Anggaran Dasar/Rumah Tangga (AD/ART).

Tanggung jawab P3A dalam pengelolaan sistem irigasi ini adalah :

Kegiatan rutin/harian/Mingguan:

• Melakukan pembinaan kepada anggota untuk mempergunakan air sehemat

mungkin, serta memenuhi faktor tepat tempat, jumlah dan waktu.

• Melaksanakan cara dan teknik pembagian air yang baik, sehingga pelayanan

penyediaan air dapat memuaskan anggota.

• Selalu melakukan kontrol administratif dan teknis terhadap pekerjaan operator

dan staf yang dipekerjakan.

11

Page 12: Sistem Irigasi Pompa PU

Kegiatan Musiman:

• Melakukan pembinaan terhadap operator pompa, tenaga administrasi, ketua

blok, ulu-ulu untuk meningkatkan kemampuannya.

• Melakukan pengaturan rencana tata tanam, penentuan jenis tanaman, membuat

jadwal rencana pembagian air, dll. Setiap pola tanam harus direncanakan

berdasarkan perbandingan antara jumlah air yang dibutuhkan dengan kapasitas

pompa.

• Merencanakan kegiatan pemeliharaan instalasi pompa air tanah sesuai dengan

spesifikasinya.

• Melakukan pembahasan dengan anggota P3A untuk menentukan jumlah iuran

yang disepakati.

• Melakukan penarikan iuran pelayanan air irigasi kepada anggota yang

membutuhkan air irigasi.

• Dll

Kegiatan Khusus:

• Melakukan koordinasi dengan lembaga /organisasi di desa, kecamatan, dll untuk

melaksanakan kerjasama yang saling menguntungkan. Misalnya untuk kegiatan

penyediaan sarana produksi pertanian, pemasaran pertanian, penyediaan kredit

pertanian, dll.

6. Penjadwalan Pemberian Air irigasi

Salah satu masalah yang dijumpai dala sistem irigasi pompa air tanah adalah

keterbatasan kemampuan pompa air, namun harus dapat memenuhi permintaan petani

yang-terdiri dari beberapa blok. Untuk itu maka dibuat jadwal rotasi (giliran) pemberian

air. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk membuat jadwal rotasi ini diantaranya

adalah :

12

Page 13: Sistem Irigasi Pompa PU

Karakteristik Jaringan

Langkah pertama adalah membagi areal kedalam kelompok-kelompok rotasi yang

hampir sama besar dan karakteristiknya. Blok-Wok ini dianggap sebagai unit rotasi,

kadang-kadang beberapa blok dapat digabung menjadi satu unit rotasi

Contoh :

Daerah irigasi air tanah Wadas mempunyai 2 blok dengan 7 subblok yang dapat diberi

air sendiri-sendiri. Kapasitas pompa 54.5 l/det, sedangkan kapasitas saluran kuarter 25

l/det. Maka untuk menggunakan pompa pada kapasitas penuh debit harus dibagi pada

dua blok secara bersamaan. Hal ini dapat dijelaskan pada Gambar 5.

Sub blok

VII VI V

IV III II I

Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6

7

Gambar 5. Contoh Pembagian Blok Giliran Air

Kapasitas Pompa

Besar debit yang dialirkan tergantung pada kapasitas pompa dan saluran. Selain itu

dalam mengoperasikan juga dipertimbangkan spesiflkasi mesin dan pompa air agar

diperoleh kapasitas yang paling optimal. Yang dimaksud optimal adalah kapasitas

dimana pompa air bekerja pada debit air yang paling banyak untuk setiap liter bahan

bakar yang dikonsumsi.

13

Page 14: Sistem Irigasi Pompa PU

Contoh :

Kecepatan mesin Debit air Pemakaian bahan M3 air/liter

(RPM) bahan bakar

1500 40.51/detik 2.8 liter/jam 52

1700 54.51/detik 2.9 liter/jam 68

Dari contoh tabel diatas menunjukkan bahwa mengoperasikan pompa pada kecepatan

mesin 1700 RPM lebih ekonomis, sebab kita dapat memperoleh debit air lebih banyak

untuk tiap liter konsumsi bahan bakar.

Sebenarnya pompa dapat dapat dioperasikan pada kecepatan yang berbeda-beda, jadi

debit yang dihasilkan juga bervariasi. Tetapi hal ini dalam pelaksanaan mengalami

kesulitan, karena jadwal pemberian air yang bervariasi ini memerlukan operator yang baik

dan sulit dalam dalam pencatataanya. Oleh sebab itu dianjurkan untuk mengoperasikan

pada kecepatan yang sama, yang dianggap paling optimal.

Kebutuhan air di lahan

Kebutuhan air ini akan tergantung jenis tanaman yang dibudidayakan dilahan. Tanaman

padi akan berbeda kebutuhan airnya dengan tanaman palawija, buah-buahan, sayur-

sayuran. Demikian juga jenis tanah juga akan berpengaruh terhadap kebutuhan airnya.

Misalnya tanah lempung mempunyai kemampuan menyimpan air yang reJatif lebih lama

dibandingkan tanah berpasir, sehingga jarak waktu pemberian airnya juga lebih lama

dibanding tanah berpasir. Jarak waktu pemberian air ini jangan sampai terjadi kondisi titik

layu permanen, karena tanaman akan menguning dan mati. Biasanya para petani sudah

mengetahui kapan waktunya dan berapa banyak melakukan pengairan, karena mereka

telah mempunyai pengalaman membudidayakan dilahannya. Meskipun mereka sering

tidak memperdulikan debit yang mereka alirkan.

Lamanya air mengalir

Air memerlukan waktu untuk mengalir dari pompa kesawah. Waktu yang diperlukan untuk

14

Page 15: Sistem Irigasi Pompa PU

mengalirkan air dari pompa ke lahan tergantung pada kemiringan, dimensi, tipe, panjang

saluran, kebersihan saluran, debit air, kelembaban saluran, dll. Sebelum membuat jadwal

pembagian air, P3A harus mempunyai data kecepatan air disaluran. Hal ini bisa dilakukan

pengukuran dengan alat yang sederhana oleh P3A dibantu juru pengairan setempat

Saluran yang terawat, bersih dari rumput/sampah, tidak banyak bocor, akan mengalirkan

air yang lebih cepat dari saluran yang tidak terawat.

Kehilangan air disaluran

Air biasanya semakin kehilir mengalami penurunan debit akibat rembesan,

penguapan,dan kehilangan lainnya. Oleh karena itu untuk menutup kehilangan air

disaluran biasanya diberikan air tambahan sebesar 20 %. Kehilangan air disepanjang

saluran ini akan terkait erat dengan pemeliharaan saluran itu sendiri. Jika saluran dirawat

dengan baik, maka kehilangan air akibat rembesan disepanjang disaluran semakin kecil.

7. Aspek - aspek Keuangan Sistem Irigasi Pompa Air Tanah

Biaya yang harus dikeluarkan untuk mengoperasikan sistem irigasi air tanah terdiri dari

biaya penggantian suku cadang dan biaya operas! dan pemeliharaan (O & P).

Pengeluarah ini menjadi dasar perhitungan menentukan besarnya sumbangan/iuran yang

harus ditanggung oleh anggota.

Biaya operasi dan pemeliharaan

Biaya O & P terdiri biaya tetap dan tidak tetap. Biaya tetap mencakup pengeluaran untuk

honor operator, pegawai PSA (staf yang dipekerjakan ), dll. Sedangkan biaya tidak tetap

tergantung dari jam operas! pompa air tanah, misalnya bahan bakar, pelumas, suku

cadang, dll. luran

Besarnya iuran yang harus dibayar petani ditentukan berdasarkan kesepakatan yang

dihasilkan dari pertemuan P3A. Ada beberapa cara menentukan besarnya iuran,

yaitu :

• Menentukan besarnya iuran berdasarkan luas kepemilikan lahan. Cara ini mudah

15

Page 16: Sistem Irigasi Pompa PU

dilaksanakan, tetapi kelemahannya adalah tidak ada hubungan antara besarnya

iuran air dengan luas lahan. Hal ini karena belum tentu tanah yang luas

menggunakan air yang lebih banyak.

• Iuran yang ditarik berdasarkan air yang dipakai anggota. Cara ini akan

mendorong petani untuk mempergunakan air seefisien mungkin, karena semakin

boros dia menggunakan air iuran yang harus dibayar juga semakin besar.

Kelemahan cara ini adalah penanganan administrasi sulit sehingga menuntut

operator dan tenaga administrasi yang trampil dan teliti.

• Gabungan antara kedua cara tersebut diatas, biaya tetap ditutup dengan iuran

yang ditarik berdasarkan luas pemilikan lahan, sedangkan biaya tidak tetap

diperoleh dengan iuran yang berdasarkan jumlah air yang dipakai.

Contoh Perhitungan besarnya iuran

Data dasar:

Luas daerah Layanan = 40 ha

Jumlah jam pemompaan = 2475 jam/th

Pemakaian bahan bakar = 8,71 liter/jam

Harga bahan bakar (solar) = Rp 600/liter

Operator dan tenaga administrasi waktu kerja dianggap 1 tahun penuh

Perhitungan biaya:

A. Biaya tetap/tahun

1. Gaji operator (Rp.200.000 x 12 bulan) = Rp. 2.400.000,-

2. Gaji tenaga administrasi (Rp. 150.000 x 12 Bulan) = Rp. 1.800.000,-

3. Biaya pemeliharaan (Rp.50.000 x 40 ha) = Rp. 2.000.000,-

Jumlah = Rp. 6.200.000,-

16

Page 17: Sistem Irigasi Pompa PU

B. Biaya tidak tetap

1. Biaya operasi:

Kebutuhan bahan bakar 8.71liter/jam x Rp.600/liter = Rp. 5226,-/jam

Lain-lain sebesar 15% dari kebutuhan bahan bakar = Rp. 784,-/jam

= Rp. 6010,-/jam

2. Biaya tambahan untuk P3A (10 % dari operasi)

Besar biaya ini ditentukan dari kesepakatan anggota = Rp. 601,-/jam

Jumlah = Rp. 6611,-/jam

Perhitungan besar iuran:

Cara I ( persatuan pemilikan lahan)

Biaya tetap = Rp. 6.200.000,-

Biaya tidak tetap 2475 jam x Rp. 6611,-/jam = Rp. 16.362.225,-

= Rp. 22.562.225,-

Besar iuran pemakai air ditetapkan sebesar:

Rp.22.562.225 / 40 ha = Rp.564.055/ha

Cara II ( iuran perjam pemakaian)

Biaya tetap (Rp.6.200.000,-/2475 jam) = Rp. 2505,-/jam

Biaya tidak tetap = Rp. 6611,-/jam

= Rp. 9116,-/jam

Besar iuran pemakai air ditetapkan sebesar = Rp.9116,-/jam

Cara III ( Gabungan cara I dan II)

17

Page 18: Sistem Irigasi Pompa PU

18

Biaya tetap

(perluas pemilikan lahan) Rp.6.200.000/th /40 ha = Rp. 155.000,-

Biaya tidak tetap (perjam pemakaian) = Rp. 6.611,-

Besar iuran air Rp.155.000/ha/th dan biaya operasi perjam Rp.6.611,-

Biaya Penggantian Pompa dan Mesin

Pompa, mesin dan peralatan lainnya akan mengalami keausan setelah lama

digunakan. Misalnya, mesin diesel diperkirakan umur ekonomisnya hanya sampai 7 tahun

dan umur pompa 10 tahun. Awet tidaknya suatu peralatan ditentukan oleh baik tidaknya

rancangan, waktu operasinya, kualitas pemeliharaan, kualitas pemakaian, dan

ketrampilan operator. Jika peralatan telah habis umur ekonomisnya dan tidak dapat

dipakai lagi, maka peralatan perlu diganti. Untuk penggantian tersebut tentu

membutuhkan dana yang relatif besar. Cara untuk mendapatkan dana adalah dengan

menyisihkan sebagian dari kekayaan organisasi secara teratur tiap tahun. Misalnya untuk

membeli pompa air yang umurnya 10 tahun, uang yang perlu disisihkan setiap tahun

sekurang-kurangnya 1/10 dari harga pompa air tersebut Demikian juga untuk membeli

sebuah mesin diesel yang umurnya 6 tahun, perlu disisihkan danasekurang-kurangnya

1/6 dari harga mesin diesel tersebut Sengaja menggunakan kata "sekurang-kurangnya"

karena harga akan cenderung mengalami kenaikan.