47
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indera adalah kumpulan dari reseptor yang membentuk organ atau alat khusus.sedangkan reseptor adalah ujung syaraf yang berfungsi untuk menerima rangsang, propioseptor adalah kumpulan reseptor yang tidak membentuk alat khusus. Mata adalah alat indra penglihat yang di dalam nya terdapat jaringan-jaringan indera penglihatan tersebut berpotensi menimbul kan penyakit atau kelainan dalam penglihatan. Dalam mengatasi penyakit atau kelainan mata atau indera penglihatan dapat menggunakan berbagai cara.mahluk hidup selalu berhubungan dengan perubahan lingkungan luar.untuk mengatasi perubahan lingkungan mahluk hidup di lengkapi dengan organ yang dapat menerima impuls syaraf dengan berbagai bentuk.organ tersebut ialah reseptor yang mampu menerima impuls dan disebut indra 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa itu mata ? 2. Apa saja fungsi mata ? 1

Sistem Penglihatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Membahas Tentang Sistem Penglihata

Citation preview

Page 1: Sistem Penglihatan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indera adalah kumpulan dari reseptor yang membentuk organ atau

alat khusus.sedangkan reseptor adalah ujung syaraf yang berfungsi untuk

menerima rangsang, propioseptor adalah kumpulan reseptor yang tidak

membentuk alat khusus.

Mata adalah alat indra penglihat yang di dalam nya terdapat

jaringan-jaringan indera penglihatan tersebut berpotensi menimbul kan

penyakit atau kelainan dalam penglihatan.

Dalam mengatasi penyakit atau kelainan mata atau indera

penglihatan dapat menggunakan berbagai cara.mahluk hidup selalu

berhubungan dengan perubahan lingkungan luar.untuk mengatasi

perubahan lingkungan mahluk hidup di lengkapi dengan organ yang dapat

menerima impuls syaraf dengan berbagai bentuk.organ tersebut ialah

reseptor yang mampu menerima impuls dan disebut indra

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu mata ?

2. Apa saja fungsi mata ?

3. Apa saja anatomi dan struktur sistem penglihatan ?

4. Bagaimana proses penglihatan ?

5. Apa saja persyarafan yang ada di sistem penglihatan ?

6. Apa saja kelainan dari sistem penglihatan ?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Agar mahasiswa/mahasiswi STIKes Bhakti Kencana

Bandung Selama Masa Program Pengenalan Lingkungan Kampus

memperoleh gambaran tentang apa yag dimaksud dengan Sistem

Penglihatan

1

Page 2: Sistem Penglihatan

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mampu menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan

Sistem Penglihatan

b. Mampu menyimpulkan dan menyampaikan kembali apa yang

dimaksud dengan Sistem Penglihatan

c. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Sistem

Penglihatan

d. Untuk mengetahui apa manfaat dan fungsi dari sistem

penglihatan

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Manfaat Umum

Manfaat penulisan laporan ini adalah supaya Pembaca

mampu memperluas pengetahuan dan wawasan di dalam ilmu yang

dipelajari pada laporan ini, dan dapat mengambil kesimpulan

dalam pengerjaan laporan ini.

1.4.2 Manfaat Khusus

Manfaat bagi penulis dalam penyusunan laporan ini lebih

mengetahui bagaimana cara pengerjaan laporan yang baik, tersusun

rapih dan pengetahuan yang lebih luas tentang “Sistem

Penglihatan”

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan, berisikan tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan, manfaat, metode dan sistematika penulisan

BAB II : Tinjauan teori, terdiri dari pengertian mata, fungsi mata,

struktur mata, proses penglihatan, persyarafan pada sistem

penglihatan, dan kelainan pada sistem penglihatan.

BAB III : Kesimpulan dan saran

2

Page 3: Sistem Penglihatan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang di bungkus oleh

tiga lapisan dari luar ke dalam.isi bola mata terdiri atas lensa , badan

bening dan cairan dalam mata.indera penglihatan juga dinamakan

fotoreseptor karena mampu menerima rangsang fisik yang berupa cahaya.

Lensa adalah sabuah benda bening berbentuk cakram yang

tergantung di belakang selaput pelangi dan manik mata.bidang depan nya

kurang melengkung di bandingkan dengan bidang belakang nya.lensa

sekeliling tepi nya tergantung pada badan siliar dengan perantaraan

serabut-serabut halus yang di namakan sabuk siliar.dengan perantaraan

serabut-serabut ini badan siliar bersama otot siliar yang terdapat di dalam

nya dapat mempengaruhi bentuk lensa ( akomodasi ).lensa mata bersifat

transparan dan elastis yang fungsi nya untuk membiaskan cahaya yang

masuk dan memfokuskan bayangan benda pada retina. Lensa mata pada

manusia cembung sehingga bayangan benda yang di hasilkan retina adalah

nyata , terbalik, dan diperkecil. Badan bening menempati ruang di

belakang lensa mata disini adalah suatu zat bening yang menyerupai selai.

Cairan bola mata mengisi bilik mata depan, yang terletak di antara selaput

bening dan selaput pelangi, serta bilik mata belakang, yang terdapat di

sekitar lensa antara selaput pelangi dan badan bening.

Alat-alat tambahan mata adalah otot-otot mata yang berguna untuk

menggerak kan bola mata, pelupuk-pelupuk mata serta selaput ikat

pelupuk nya dan radas air mata. Pelupuk-pelupuk mata adalah lipatan-

lipatan kulit yang terletak di depan bola mata.

3

Page 4: Sistem Penglihatan

2.2 Fungsi Mata

1. Mata berfungsi sebagai indra penglihatan yang menerima

rangsarangan berkas-berkas cahaya pada retina dengan perantaraan

serabut serabut nervus optikus (Sel sel ganglioner pada seluruh retina).

2. Mata berfungsi untuk menghantarkan rangsangan cahaya ke pusat

penglihatan pada otak untuk ditafsirkan.

2.3 Anatomi Dan Struktur Sistem Penglihatan

Indera penglihatan yang terletak pada mata (organ visus) terdiri

dari organ Okulus (Bola Mata) dan Okuli Assesoria (Alat Bantu

Mata).

2.3.1 Okulus (Bola Mata)

Bola mata berdiameter ± 2,5 cm dimana 5/6 bagiannya

terbenam dalam rongga mata, dan hanya 1/6 bagiannya saja yang

tampak pada bagian luar. Gambar 2.1 menunjukan bagian-bagian

yang termasuk ke dalam bola mata, bagian-bagian tersebut

memiliki fungsi berbeda, mata dibagi menjadi 3 lapisan yaitu :

1. Tunika Okuli

a. Sklera

Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan

menjadi tempat melekatnya bola mata dan merupakan

4

Page 5: Sistem Penglihatan

lapisan fibrous yang elastis yang merupakan bagian

dinding luar bola mata dan membentuk bagian putih mata,

b. Kornea

Merupakan selaput yang tidak mengandung

pembuluh darah yang dapat ditembus cahaya sehingga

mata dapat dilewati cahaya dan memfokuskannya

Kegunaan kornea adalah sebagai berikut :

- Kornea mempunyai kemampuan membiaskan cahaya

yang paling kuat dibanding dengan sistem optik

retaktif lainnya.

- Kubah kornea akan membiaskan sinar kelubang pupil

didepan lensa. Kubah kornea yang semakin cembung

akan memiliki daya bias yang kuat.

- Peran kornea sangat penting dalam menghantarkan

cahaya masuk kedalam mata untuk menghasilkan

penglihatan yang tajam, maka kornea memerlukan

kejernihan, kehalusan dan kelengkungan tertentu

2. Tunika Vaskulosa Okuli

Merupakan lapisan tengah dan sangat peka akan pembuluh

darah. Lapisan ini menurut letaknya terbagi atas 3 bagian yaitu

:

a. Koroid

Merupakan selaput tipis yang berfungsi

memberikan nutrisi pada tunika (lapisan mata).

b. Korpus Siliaris

Merupakan lapisan yang tebal yang berbentuk

seperti cincin dan berfungsi untuk melaksanakan

terjadinya akomodasi pada muskulus siliaris.

c. Iris

5

Page 6: Sistem Penglihatan

Merupakan bagian terdepan lapisan tengah mata

yang berbentuk bulat dengan tebal ½ mm, pada bagian

tengah iris terdapat bagian berlubang yang disebut pupil ,

pupil ini berguna untuk mengatur cahaya yang masuk ke

mata, iris sendiri mengandung pigmen dan pada bagian

belakang dari ujung iris menempel pada lensa mata.

3. Tunika Nervosa

Merupakan lapisan terdalam bola mata yang sering disebut

dengan Retina, dimana Retina merupakan reseptor pada mata

yang terletak pada bagian belakang koroid. Bagian ini

merupakan bagian terdalam dari mata. Lapisan ini lunak,

namun tipis, hampir menyerupai lapisan pada kulit bawang.

Retina tersusun oleh sel-sel reseptor batang ( bacillus ) dan sel-

sel reseptor kerucut ( konus ) dari sekitar 103 juta sel-sel yang

berfungsi untuk menerima cahaya. Di antara sel-sel tersebut

sekitar 100 juta sel merupakan sel-sel batang yang berbentuk

seperti tongkat pendek dan 3 juta lainnya adalah sel konus

(kerucut). Sel-sel ini berfungsi untuk penglihatan hitam dan

putih, dan sangat peka pada sedikit cahaya. Retina terdiri dari

10 lapisan, pemnbagian lapisannya sebagai berikut :

- Lapisan 1 : Lapisan Berpigmen

- Lapisan 2,,4 dan sebagian lapisan 5 : Merupakan lapisan

fotoreseptika

- Lapisan 5 (sisa) 6, 7, 8, 9 : Merupakan lapisan neuron

- Lapisan 3, dan 10 : adalah lapisan penunjang

Bulbus Okuli (Mata) berisi tiga jenis cairan refracting

media dan masing masing cairan mempunyai kekentalan yang

berlainan yaitu :

1) Aques Humor

6

Page 7: Sistem Penglihatan

Merupakan cairan seperti limfe yang mengisi bagian

depan mata, cairan ini diperkirakan dihasilkan oleh prosessus

siliaris kemudian masuk ke dalam kamera okuli posterior

melalui sudut iris dan masuk ke dalam kamera okuli anterior.

Setelah masuk melalui saluran schlem dan menghilang

kedalam pembuluh darah vena siliaris anterior.

2) Lensa Kristalina

Merupakan cairan yang dapat ditembus oleh cahaya

yang berbentuk bikonkaf yang terletak antara iris dan korpus

vitrous yang sangat elastis

3) Korpus Vitrous

Merupakan cairan bening kental seperti agar yang

terletak antara lensa dan retina, isinya merupakan 4/5 bagian

dari pada bulbus okuli sehingga menyebabkan bola mata tidak

kempes.

2.3.2 Okuli Assesoria (Alat Bantu Mata)

1. Alis

Merupakan dua potong kulit tebal yang melengkung

ditumbuhi oleh bulu yang berfungsi sebagai pelindung mata

dari sinar matahari yang sangat terik dan sebagai alat

kecantikan.

2. Kelopak Mata

7

Page 8: Sistem Penglihatan

Terdiri dari 2 bagian kelopak mata yaitu kelopak mata

atas dan kelopak mata bawah. Dimana fungsinya adalah

pelindung mata sewaktu – waktu jika ada gangguan pada mata.

Kelopak mata atas lebih banyak bergerak dari kelopak yang

bawah dan mengandung musculus levator pepebrae untuk

menarik kelopak mata ke atas (membuka mata). Untuk

menutup mata dilakukan oleh otot otot yang lain yang

melingkari kelopak mata atas dan bawah yaitu musculus

orbicularis oculi. Ruang antara ke-2 kelopak disebut celah

mata (fissura pelpebrae), celah ini menentukan “melotot” atau

“sipit” nya seseorang. Pada sudut dalam mata terdapat tonjolan

disebut caruncula lakrimalis yang mengandung kelenjar

sebacea (minyak) dan sudorifera (keringat).

3. Bulu Mata

Ialah barisan bulu-bulu terletak di sebelah anterior dari

kelenjar Meibow. Kelenjar sroacea yang terletak pada akar

bulu-bulu mata disebut kelenjar Zeis. Infeksi kelenjar ini

disebut Lordholum (bintit).

4. Aparatus Lakrimalis (Air Mata)

Merupakan Air yang dihasilkan oleh kelenjar lakrimalis

superior dan inferior, melalui duktus eksretorius lakrimalis

yang masuk kedalam sakus konjungtiva melalui bagian depan

mata.

5. Konjungtiva

Merupakan permukaan dalam kelopak mata yang

disebut konjungtiva palpebral yang merupakan lapisan

mukosa. Bagian yang membelok dan kemudian melekat pada

bola mata disebut konjungtiva bulbi, ada konjungtiva ini

banyak sekali kelenjar-kelenjar limfe dan pembuluh darah.

6. Muskulus Okuli (Otot Mata)

8

Page 9: Sistem Penglihatan

Merupakan otot ekstrinsik mata yang terdiri dari 7 buah

otot, 6 buah otot diantaranya melekat dengan os kavum

orbitalis, 1 buah megangkat kelopak mata keatas.

1. Muskulus Levator Palpebris Superior Inferior

Fungsinya mengangkat kelopak mata

2. Muskulus Orbikularis Okuli Otot Lingkar Mata

Fungsinya untuk menutup kelopak mata

3. Muskulus Rektus Okuli Inferior (Otot Disekitar Mata)

Fungsinya untuk menutup mata

4. Muskulus Rektus Okuli Medial (Otot Disekitar Mata)

Fungsinya untuk menggerakan mata dalam (bola

Mata

5. Muskulus Obliques Okuli Inferior

Fungsinya untuk menggerakan bola mata kebawah

dan kedalam

6. Muskulus Obliques Okuli Superior

Fungsinya untuk memutar mata ke atas, ke bawah,

dan keluar

2.4 Proses Penglihatan

Cahaya dari suatu spektrum gelombang elektromagnetik. Panjang

gelombang cahaya 400-700nm, dapat merangsang sel batang (rod cell) dan

kerucut (cone cell) sehingga dapat terlihat oleh kita. Gelombang cahaya

terlihat sebagai suatu spectrum. Apabila ada rangsang cahaya masuk ke

mata maka rangsang tersebut akan diteruskan mulai dari kornea, aqueous

9

Page 10: Sistem Penglihatan

humor, pupil, lensa, vitreous humor danterakhir retina. Kemudian

diteruskan ke bagian saraf penglihat yang berlanjut dengan lobus

osipital sebagai pusat penglihatan pada otak besar. Bagian lobus osipital

kanan akan menerima rangsang dari mata kiri dan sebaliknya lobus

osipital kiri akan menerima rangsang mata kanan. Di dalam lobus osipital

ini rangsang akan diolah kemudian diinterpretasikan.Pembiasan cahaya

dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut

jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada

bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya

ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi

kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika

pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik

butapada retina. Secara singkat mekanisme melihat dapat dijelaskan

sebagai berikut :

2.5 Persyarafan Pada Sistem Penglihatan

Ada beberapa saraf otak yang memiliki hubungan dengan mata :

untuk penglihatan, gerakan mata, reaksi pupil pengangkatan kelopak mata

dan penutupan kelopak mata. Hubungan batang otak memungkinkan

koordinasi gerakan mata.

Mata mempunyai otot, saraf serta pembuluh darah. Beberapa otot

bekerja sama menggerakan mata. Setiap otot di rangsang oleh saraf cranial

tertentu. Tulang orbita yang melindungi mata juga mengandung berbagai

saraf lainnya, yaitu :

a. Saraf optikus membawa gelombang saraf yang di hasilkan di dalam

retina ke otak

b. Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air

mata

10

Cahaya → kornea →pupil → lensa → retina → saraf optikus → otak → kesan melihat.

Page 11: Sistem Penglihatan

c. Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian mata yang lain dan

merangsang otot pada tulang orbita

2.6 Kelainan Pada Sistem Penglihatan

1. Nystagmus

Nystagmus adalah suatu kondisi di mana visi mata membuat

berulang-ulang, gerakan yang tidak terkendali, sering mengakibatkan

berkurangnya penglihatan. Gerakan-gerakan ini mata disengaja dapat

terjadi dari sisi ke sisi, atas dan bawah, atau dalam pola melingkar.

Akibatnya, kedua mata tidak dapat terus stabil pada objek yang

dilihat. Nystagmus bisa disertai dengan posisi kepala yang tidak biasa

dan kepala mengangguk dalam upaya untuk mengimbangi kondisi

tersebut.

Nystagmus dapat diwariskan dan muncul pada anak usia dini atau

berkembang di kemudian hari karena kecelakaan atau sakit.

Umumnya, nystagmus adalah gejala dari beberapa mata yang

mendasari lain atau masalah medis. Namun, penyebab pastinya

seringkali tidak diketahui.

Orang dengan nystagmus mungkin mengalami penurunan

ketajaman visual. Mereka juga mungkin memiliki masalah dengan

persepsi kedalaman yang dapat mempengaruhi keseimbangan dan

koordinasi mereka. Nystagmus dapat diperburuk oleh kelelahan dan

stres.

Kebanyakan individu dengan nystagmus dapat mengurangi

keparahan gerakan mata yang tidak terkendali dan memperbaiki

penglihatan dengan posisi mata mereka untuk melihat ke satu sisi. Ini

disebut ” titik nol ” di mana paling sedikit nystagmus jelas. Untuk

mencapai hal ini mereka mungkin perlu untuk mengadopsi postur

kepala tertentu untuk membuat penggunaan terbaik dari visi mereka.

a. Jenis – Jenis Nystagmus

11

Page 12: Sistem Penglihatan

Ada sekitar 45 jenis Nystagmus. Untuk menyederhanakan

penjelasan kita bagi saja Nystagmus ini menjadi 2 bagian besar.

Pertama adalah Nystagmus bawaan sejak kecil dan berkaitan

dengan lemahnya penglihatan. yang kedua adalah seseorang yang

terserang Nystagmus karena sesuatu (tidak dari kecil)

1). Nystagmus dari Di Waktu Muda

Nystagmus sering kali menyebabkan lemahnya daya

penglihatan, ini terjadi sejak lahir. Studi-studi menyarankan 1 di

dalam setiap 1000 anak-anak mempunyai Nystagmus. 80-90%

dari kasus-kasus ini menimbulkan efek samping lemahnya daya

penglihatan. Nystagmus jenis ini biasanya mengamati di sekitar

yang keenam kepada minggu yang kedelapan tentang hidup dan

jarang dilihat di hadapan lalu. Di awal-awal timbulnya

Nystagmus, biasanya dokter tidak akan mendiagnosa ini sebagai

kelainan pada penglihatan / mata, sampai akhirnya penemuan

Nystagmus yang lebih jelas.

Nystagmus yang khas berhubungan dengan lemahnya daya

penglihatan selama masa kanak-kanak. Mata berputar mondar-

mandir mendatar. Pasien-pasien Nystagmus bawaan seringkali

tidak menyadari gerakan yang terjadi pada penglihatan mereka,

meski Nystagmus sering dihubungkan dengan lemahnya daya

penglihatan yang terjadi sejak kanak-kanak namun kondisi ini

dapat berubah-ubah, mulai dari tekanannya, status atau arah

geraknya. Tidak jarang juga Nystagmus dapat berkurang seiring

dengan pertumbuhan menuju dewasa.

Kebanyakan kasus-kasus serangan awal Nystagmus

dihubungkan dengan penyakit yang berkenaan dengan

penglihatan banyak yang diwariskan. Konseling mungkin dapat

membantu pasien dan keluarga untuk memahami kesulitan

tentang kondisi Nystagmus ini kepada anak-anak mereka. Tidak

semua Nystagmus juga diwariskan.

12

Page 13: Sistem Penglihatan

2). Timbul Nystagmus Kemudian

Sementara Nystagmus yang terjadi sejak lahir akan

mengakibatkan lemahnya daya penglihatan, Nystagmus yang ini

membuat hilangnya daya penglihatan di masa mendatang (bukan

sejak kanak-kanak). Orang yang terserang penyakit ini tidak akan

menunjukan gejala Nystagmus pada masa kanak-kanak namun

akan terus mengalami kemunduran dalam daya penglihatanya

seiring dengan bertambahnya usia.

Nystagmus dapat diketahui kemudian seiring berjalannya

waktu. Gejala ini dikarenakan kelainan fungsi tubuh bisa karena

luka, kecelakaan, sklerosis ganda atau tumor-tumor yang terjadi

di otak. Tidak seperti Nystagmus sejak kecil, pasien-pasien

dengan Nystagmus yang datang di waktu kemudian biasanya

mengetahui atau menyadari gerakan dalam penglihatan mereka,

bergeraknya mata mereka ini disebut oscillopsia. Oscillopsia

menyebabkan seseorang merasa pusing atau pening tentu

sebabnya adalah gerakan yang terjadi di penglihatan mereka.

Gerakan Nystagmus jenis ini lebih directional. Mata akan

bergerak pelan-pelan dalam satu arah, lalu dengan cepat menurun.

Nystagmus itu bisa berubah seperti perbedaan atau perubahan

arah gerakan mati.

b. Pengobatan dan Nystagmus

Beberapa pengobatan malah bisa menyebabkan Nystagmus.

Sebagai contoh, Dilantin dan Phenobarbital, ini diberikan untuk

mencegah pengeroposan, bisa menyebabkan Nystagmus. Kondisi

ini bisa menyebabkan pasien mengalami oscillopsia, suatu sensasi

gerakan di dalam penglihatan mereka yang menyebabkan rasa

pusing. Beberapa prosedur yang berhubungan dengan operasi

medis telah dikembangkan untuk mengurangi gerakan mata yang

terjadi. Botox, botulinum toksin, digunakan untuk paralyze otot-

otot yang berkenaan dengan penglihatan sehingga diharapkan

13

Page 14: Sistem Penglihatan

dapat mengurangi Nystagmus. Ini bukan jalan yang praktis

mengingat sangat repot dan panjang, selain itu juga pengaruhnya

tidak lama hanya 3 – 4 bulan saja selanjutnya harus dilakukan

penyuntikan secara rutin ke otot-otot yang berkaitan dengan

penglihatan.

c. Pergerakan di dalam Penglihatan

Pasien-pasien Nystagmus sering kali mengalami

pergerakan di dalam penglihatan mereka. Suatu perubahan

kecepatan dapatmendorong terjadinya penurunan penglihatan,

Pasien-pasien dengan Nystagmus sering kali memiliki posisi

kepala yang khas agar bisa mendapatkan penglihatan yang lebih

baik, ini akan berbeda untuk setiap orang. Guru, teman-teman dan

keluarga temtu harus memahami tentang kebiasaan pasien

Nystagmus yang tidak biasa ini.

d. Penyebebab Nystagmus

Hasil nystagmus dari ketidakstabilan atau gangguan dari

sistem yang bertanggung jawab untuk mengontrol gerakan mata.

Ketika nystagmus berkembang pada anak usia dini, dapat

disebabkan oleh masalah dengan jalur visual dari mata ke otak.

Seringkali anak tidak memiliki mata lain atau masalah medis.

Nystagmus diperoleh, yang terjadi di kemudian hari, bisa menjadi

gejala dari kondisi lain seperti stroke, multiple sclerosis atau

pukulan ke kepala. Penyebab lain nystagmus meliputi:

- Kurangnya pengembangan kontrol gerakan mata yang normal

pada awal kehidupan

- Albinisme

- Kesalahan bias yang sangat tinggi, misalnya rabun jauh

( miopia ) atau astigmatisme

- katarak kongenital

- Radang telinga bagian dalam

- Obat-obatan seperti obat anti – epilepsi

14

Page 15: Sistem Penglihatan

- Penyakit sistem saraf pusat

2. Katarak

Katarak adalah bagian keruh pada lensa mata yang biasanya bening

dan akan mengaburkan penglihatan. Ini adalah penyakit yang sangat

umum terjadi.

Lensa mata adalah bagian transparan di belakang pupil (titik hitam

di tengah mata) yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya pada

retina. Dengan adanya katarak, cahaya yang masuk ke mata menjadi

terhalang. Katarak biasanya terjadi saat seseorang memasuki usia

lanjut.

Lama-kelamaan kondisi katarak akan meningkat sehingga dapat

menghalangi penglihatan. Banyak pengidap yang pada akhirnya

membutuhkan operasi untuk mengganti lensa yang rusak ini dengan

lensa buatan.

Katarak adalah penyebab utama kebutaan di dunia. Katarak juga

dapat terjadi pada bayi dan anak-anak (katarak anak-anak), meski

kemungkinannya sangat kecil. Penyakit ini umumnya ditemukan pada

orang-orang lanjut usia dan dikenal sebagai katarak manula.

Di Indonesia, diperkirakan terdapat sekitar 210.000 penderita baru

yang muncul setiap tahun dan lebih dari 50% kebutaan di Indonesia

disebabkan oleh katarak.

Katarak sering menyerang kedua mata, meski tingkat kondisi

keduanya bisa berbeda. Penyakit ini dapat berkembang selama

bertahun-tahun tanpa terasa oleh penderitanya.

Katarak tidak menyebabkan rasa sakit atau iritasi. Penderita

biasanya akan mengalami penglihatan yang samar-samar dan

berkabut, selain itu akan muncul bintik atau bercak saat

penglihatannya kurang jelas.

Katarak juga dapat memengaruhi pandangan Anda dengan cara

sebagai berikut:

Mata yang sensitif terhadap cahaya yang menyilaukan.

15

Page 16: Sistem Penglihatan

Sulit melihat saat cahaya remang-remang atau sangat terang.

Semua menjadi terlihat ganda.

Semua terlihat seperti memiliki semburat kuning atau cokelat.

Ukuran lensa kacamata yang berubah.

Anda seperti melihat lingkaran cahaya di sekeliling cahaya terang,

seperti lampu mobil atau lampu jalan.

Penglihatan warna yang memudar atau menjadi tidak jelas.

Penyebab katarak belum diketahui secara pasti. Seiring

dengan bertambahnya usia, protein yang membentuk lensa mata kian

berubah. Hal ini menjadikan lensa mata yang tadinya bening, berubah

menjadi keruh. Sampai saat ini, belum diketahui bagaimana proses

penuaan dapat berujung pada perubahan protein di lensa mata.

Beberapa faktor lain yang akan mempertinggi risiko Anda

terkena katarak:

Paparan mata terhadap sinar matahari untuk waktu lama.

Beberapa kondisi kesehatan seperti diabetes atau peradangan pada

bagian tengah mata (uveitis) jangka panjang.

Meminum obat kortikosteroid berdosis tinggi dalam waktu lama.

Pernah menjalani operasi mata.

Riwayat katarak dalam keluarga atau keturunan.

Pola makan tidak sehat dan kurang vitamin.

Konsumsi minuman keras dalam jumlah banyak secara rutin

Merokok

Pencegahan katarak masih belum diketahui karena penyebab

sebenarnya masih belum jelas.Kacamata dan lampu yang lebih terang

mungkin bisa membantu katarak yang ringan, tetapi katarak akan

berkembang seiring dengan waktu dan akhirnya penderita akan

membutuhkan operasi.

Satu-satunya langkah pengobatan yang terbukti paling efektif

adalah operasi. Efek penyembuhan dari operasi akan sangat dirasakan

16

Page 17: Sistem Penglihatan

terutama bagi penderita yang kataraknya sudah menghambat kegiatan

sehari-hari, seperti mengemudi atau membaca.

Dalam operasi katarak, lensa yang keruh akan diangkat dan

digantikan dengan lensa plastik bening. Operasi tersebut biasanya

dilakukan dengan pembiusan lokal agar mata Anda menjadi mati

rasa. Karena ini termasuk operasi kecil, maka biasanya tidak perlu

menginap di rumah sakit.

Meski pemulihan dari operasi akan membutuhkan beberapa

waktu (dari beberapa hari hingga minggu), hampir semua orang yang

menjalaninya akan merasakan peningkatan pada penglihatan mereka.

Penderita biasanya bisa kembali melakukan rutinitas secara normal

dalam waktu dua minggu setelah operasi.

Lensa plastik pada mata Anda disesuaikan untuk tingkat

penglihatan tertentu. Setelah opersi, pemakaian kacamata akan

diperlukan untuk membantu penglihatan jauh atau dekat. Sama

halnya jika Anda telah berkacamata, ukuran lensa bisa berubah.

Disarankan untuk menunggu pemulihan sampai selesai sebelum

membuat kacamata baru.

3. Dakrosistisis

Dakriosistitis adalah suatu infeksi pada kantong air mata (sakus

lakrimalis). Dakriosistitis biasanya terjadi akibat penyumbatan pada

duktus nasolakrimalis (saluran yang mengalirkan air mata ke hidung).

gejalanya ditandai oleh

- Infeksi menyebabkan nyeri di daerah sekitar kantong air mata

yang tampak merah dan membengkak.

- Mata menjadi merah dan berair serta mengeluarkan nanah.

Jika kantong air mata ditekan secara perlahan, akan keluar nanah

dari lubang di sudut mata sebelah dalam (dekat hidung).

- Penderita juga mengalami demam.

17

Page 18: Sistem Penglihatan

- Jika infeksi yang ringan atau berulang berlangsung lama maka

sebagian besar gejala mungkin menghilang hanya pembengkakan

ringan yang menetap.

- Kadang infeksi menyebabkan tertahannya air mata di dalam

kantong air mata sehingga terbentuk kantong yang berisi cairan

(mukokel di bawah kulit.

- Infeksi berulang bisa menyebabkan penebalan dan kemerahan

diatas kantong air mata.

- Bisa terbentuk kantong nanah (abses) yang kemudian pecah dan

mengeluarkan nanahnya.

Untuk Pengobatan Infeksi diobati dengan antibiotik per-oral

(melalui mulut) atau intravena (melalui pembuluh darah).

Daerah kantong air mata juga boleh dikompres hangat.Jika

terbentuk abses, dilakukan pembedahan untuk membuka dan

membuang nanahnya. Untuk infeksi menahun, penyumbatan

duktus nasolakrimalis bisa dibuka dengan bantuan jarum atau

melalui pembedahan.

4. Miopi

Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang di sebabkan oleh

bola mata yang terlalu panjang, sehingga bayang-bayang dari benda

yang jaraknya jauh akan jatuh di depan retina pada mata dekat ini

orang tidak dapat melihat benda yang jauh, mereka hanya dapat

melihat benda yang jarak nya dekat. Untuk cacat seperti ini penderita

dapat ditolong dengan lensa cekung (-), miopi biasa terjadi pada anak-

anak.

5. Hipermetropi

Hipermetropi atau mata jauh dapat terjadi pada anak-anak maupun

orang dewasa yang disebabkan kornea bola mata terlalu pendek

sehingga bayang-bayang jatuh di belakang retina. Penderita

Hipermetropi dapat di tolong dengan menggunakan lensa cembung

(+).

18

Page 19: Sistem Penglihatan

6. Presbiopi

Presbiopi atau cacat mata tua,di sebabkan karena proses penuaaan

yang disebab kan karena elastisitas lensa berkurang.penderita

presbiopi dapat di bantu dengan lensa rangkap.

7. Astigmatisma

Merupakan kelainan yang di sebabkan bola mata atau lensa

permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama.

Sehingga fokus nya tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak

pada tempat yang sama ( kecembungan kornea tidak merata sehingga

bayangan menjadi tidak terfokus / kabur ). Penderita astigmatisma

dapat di tolong dengan kaca mata silindris yaitu yang mempunyai

beberapa fokus.

8. Hemaralopi

Disebut juga rabun senja. Hemaralopi disebab kan karena

kekurangan vitamin A, karena tidak terbentuk rodhopsin dalam

jumlah optimal. Akibat nya dalam kondisi remang-remang ( senja ) sel

batang tidak mampu menerima rangsang cahaya secara optimal.

9. Sindrom Mata Kering

Mata sering gatal dengan sensasi rasa seprti terbakar, panas,dan

pedih. Mata berwarna merah & berair. Pandangan terasa kabur namun

sering membaik dengan kedipan, sering timbul rasa tidak nyaman

setelah membaca, menghadap layar komputer, tv. Sindrom mata

kering bisa di sebabkan karna berbagai hal diantara nya berkurangnya

lappisan lemak, sehingga menyebabkan air mata menguap lebih cepat

(pada usia lanjut ), iklim yang kurang bersahabat, terlalu lama berada

di ruangan ber-AC & asap rokok serta pemakaian lensa kontak yang

dapat menyerap lapisan air mata sehingga menyebabkan deposit

protein di permukaan lensa, dan penggunaan obat-obatan kronis

seperti tiroid atau obat alergi.

Sindrom mata kering ini tergolong penyakit kronis yang tidak dapat

di sembuhkan , namun gejala-gajala nya bisa di atasi, tergantung pada

19

Page 20: Sistem Penglihatan

penyebabnya.bila di sebabkan karena lingkungan,bisa menggunakan

kaca mata hitam ( sunglasses ) yang benuk nya cukup lebar , sehingga

penguapan air mata dapat dihindari atau bisa dengan menggunakan

tetes air mata (artificials tears ) untuk mengurangi iritasi atau gejala-

gejala yang timbul.

10. Keratitis

Keratitis sendiri diartikan sebagai peradangan pada kornea yang

ditandai dengan adanya infiltrasi sel radang dan edema kornea pada

lapisan kornea manapun yang dapat bersifat akut atau kronis yang

disebabkan oleh berbagai faktor antara lain bakteri, jamur, virus atau

karena alergi.

Penyebab keratitis bermacam-macam. Bakteri, virus dan jamur

dapat menyebabkan keratitis. Penyebab paling sering adalah virus

herpes simplex tipe 1. Selain itu penyebab lain adalah kekeringan

pada mata, pajanan terhadap cahaya yang sangat terang, benda asing

yang masuk ke mata, reaksi alergi atau mata yang terlalu sensitif

terhadap kosmetik mata, debu, polusi atau bahan iritatif lain,

kekurangan vitamin A dan penggunaan lensa kontak yang kurang baik

(Mansjoer, 2001).

Tanda patognomik dari keratitis ialah terdapatnya infiltrat di

kornea. Infiltrat dapat ada di seluruh lapisan kornea, dan menetapkan

diagnosis dan pengobatan keratitis. Pada peradangan yang dalam,

penyembuhan berakhir dengan pembentukan jaringan parut (sikatrik),

yang dapat berupa nebula, makula, dan leukoma. Adapun gejala

umum adalah :

Keluar air mata yang berlebihan

Nyeri

Penurunan tajam penglihatan

Radang pada kelopak mata (bengkak, merah)

Mata merah

Sensitif terhadap cahaya (Mansjoer, 2001).

20

Page 21: Sistem Penglihatan

Keratitis biasanya diklasifikasikan berdasarkan lapisan kornea

yang terkena : yaitu keratitis superfisialis apabila mengenai lapisan

epitel dan bowman dan keratitis profunda apabila mengenai lapisan

stroma.Bentuk-bentuk klinik keratitis superfisialis antara lain adalah

(Ilyas, 2006):

1.      Keratitis punctata superfisialis

Berupa bintik-bintik putih pada permukaan kornea yang

dapat disebabkan oleh sindrom dry eye, blefaritis, keratopati

logaftalmus, keracunan obat topical, sinar ultraviolet, trauma

kimia ringan dan pemakaian lensa kontak.

2.      Keratitis flikten

Benjolan putih yang yang bermula di limbus tetapi

mempunyai kecenderungan untuk menyerang kornea.

3.      Keratitis sika

Suatu bentuk keratitis yang disebabkan oleh kurangnya

sekresi kelenjar lakrimale atau sel goblet yang berada di

konjungtiva.

4.      Keratitis lepra

Suatu bentuk keratitis yang diakibatkan oleh gangguan

trofik saraf, disebut juga keratitis neuroparalitik.

5.      Keratitis nummularis

Bercak putih berbentuk bulat pada permukaan kornea

biasanya multiple dan banyak didapatkan pada petani.

11. Amblyopia

Amblyopia atau mata malas (lazy eye) adalah pengurangan

ketajaman visual yang diakibatkan perkembangan penglihatan

abnormal selama masa bayi dan anak usia dini. Amblyopia biasanya

hanya terjadi pada satu mata, tetapi dapat pula mempengaruhi kedua

mata. Kondisi ini merupakan penyebab utama penurunan penglihatan

pada anak-anak. Jika tidak diobati, amblyopia bisa mengakibatkan

hilangnya kemampuan penglihatan ringan sampai parah.

21

Page 22: Sistem Penglihatan

Amblyopia terjadi ketika jalur saraf antara otak dan mata tidak

dirangsang dengan baik. Hal ini menyebabkan suatu kondisi di mana

otak hanya mengutamakan respon sinyal saraf dari satu mata. Mata

yang lemah cenderung diabaikan sehingga membuatnya kehilangan

fungsi dan kemampuan normalnya. Perawatan amblyopia bisa

dilakukan dengan memakai kacamata korektif, patch mata, atau dalam

kasus yang berat, pembedahan.

Tanda dan gejala amblyopia meliputi:

- Satu mata yang bergerak tak terkoordinasi

- Dua mata yang tampak tidak bergerak secara harmonis

- Kehilangan persepsi kedalaman

Beberapa penyebab umum amblyopia, diantaranya sebagai

berikut:

1. Strabismus

Penyebab paling umum amblyopia adalah strabismus atau

ketidakseimbangan otot yang bertugas menggerakkan

mata.Kelainan otot mata membuat kedua bola mata tidak mampu

bergerak secara terkoordinasi satu sama lain.

2. Kelainan anatomi atau struktural mata

Amblyopia bisa disebabkan oleh adanya kelainan mata seperti

kelainan retina pusat atau katarak.Bentuk bola mata abnormal atau

perbedaan ukuran antara kedua mata juga berkontribusi terhadap

amblyopia.

3. Tumor

Pada sebagian kasus, amblyopia merupakan tanda pertama

dari tumor mata.

Faktor Risiko Amblyopia cenderung merupakan kondisi

yang diwariskan. Amblyopia juga lebih mungkin terjadi pada anak-

anak yang lahir prematur atau yang mengalami keterlambatan

perkembangan.

12. Presbiopi (Rabun Tua)

22

Page 23: Sistem Penglihatan

Presbiopi adalah cacat mata berupa pengurangan daya akomodasi

pada usia lanjut sehingga titik dekat mata menjadi lebih jauh dan titik

jauh mata menjadi lebih dekat. Seseorang yang menderita presbiopi

perlu menggunakan kacamata berlensa rangkap yang disebut

kacamata bifokal. Lensa positif untuk melihat benda-benda yang dekat

dan lensa negatif untuk melihat benda-benda yang jauh. daya

akomodasi adalah kemampuan mata untuk mencembung dan

memipih.

Penyakit mata presbiopi ini dapat di atasi dengan kacamata

berlensa ganda. Penyakit mata presbiopi ini biasa terjadi pada lansia

(Lanjut Usia). rabun atau buta berarti seseorang itu tidak dapat melihat

jauh maupun dekat atau tidak dapat melihat sama sekali. Hal ini bisa

terjadi karena faktor keturunan atau pola hidup yang kurang baik yaitu

terlalu memaksakan kerja mata dan bisa juga terjadi karena sebuah

kecelakaan. Biasanya orang yang rabun membaca huruf menggunakan

huruf Braile.

Presbyopia berasal dari bahasa Yunani “Presbys” yang berarti

orang tua dan “Opia” artinya mata. Mata tua atau presbiopi banyak

dialami oleh orang-orang lanjut usia. Cacat mata ini disebabkan oleh

berkurangnya daya akomodasi mata (otot mata sudah lemah). Titik

dekat mata tua lebih besar dari jarak baca normal (25-30 cm) dan titik

jauhnya pada jarak tertentu. Akibatnya, baik titik dekat maupun titik

jauh mata letaknya bergeser, yaitu titik dekat bergeser menjauhi mata,

sedangkan titik jauh bergeser mendekati mata. Dengan demikian,

penderita presbiopi tidak dapat melihat secara jelas, baik objek yang

berada pada jarak baca normal maupun yang berada di tempat sangat

jauh. Untuk menolong penderita ini, digunakan kacamata berlensa

rangkap (bifokal), yaitu lensa untuk melihat jauh dan lensa untuk

membaca. Gejala Presbiopi dapat dilihat sebagai berikut :

1. Presbiopi Insipien

23

Page 24: Sistem Penglihatan

Tahap awal perkembangan presbiopi, dari anamnesa didapati pasien memerlukan kaca mata untuk membaca dekat, tapi tidak tampak kelainan bila dilakukan tes, dan pasien biasanya akan menolak preskripsi kaca mata baca

2. Presbiopi Absolut

Peningkatan derajat presbiopi dari presbiopi fungsional, dimana proses akomodasi sudah tidak terjadi sama sekali

3. Presbiopi Prematur

Presbiopia yang terjadi dini sebelum usia 40 tahun dan biasanya berhungan dengan lingkungan, nutrisi, penyakit, atau obat-obatan

4. Presbiopi Nokturnal 

Kesulitan untuk membaca jarak dekat pada kondisi gelap disebabkan oleh peningkatan diameter pupil

5. Presbiopi Fungsional 

Amplitud akomodasi yang semakin menurun dan akan didapatkan kelainan ketika diperiksa

13. Ulkus Kornea

Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat

kematian jaringan kornea, yang ditandai dengan adanya infiltrat

supuratif disertai defek kornea bergaung, dan diskontinuitas jaringan

kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai stroma. Ulkus kornea

merupakan kematian jaringan kornea yang dapat disebabkan oleh

infeksi bakteri, jamur, virus atau suatu proses alergi-imunologi yang

mengakibatkan hilangnya sebagian permukaan kornea Terjadinya

ulkus kornea biasanya didahului oleh faktor pencetus yaitu rusaknya

sistem barier epitel kornea oleh penyebab-penyebab seperti :

- Kelainan pada bulu mata (trikiasis) dan sistem air mata

(insufisiensi air mata, sumbatan saluran lakrimal)

24

Page 25: Sistem Penglihatan

- Oleh faktor-faktor eksternal yaitu : luka pada kornea (erosi

kornea) karena trauma, penggunaan lensa kontak, luka bakar pada

muka

- Kelainan lokal pada kornea, meliputi edema kornea kronik,

keratitis exposure (pada lagoftalmos, anestesi umum, koma),

keratitis karena defisiensi vitamin A, keratitis neuroparalitik,

keratitis superficialis virus.

- Kelainan sistemik, meliputi malnutrisi, alkoholisme, sindrom

Steven-Johnson, sindrom defisiensi imun (AIDS, SLE)

- Obat-obatan penurun sistem imun, seperti kortikosteroid, obat

anestesi lokal

14. Konjungtivis

Konjungtivitis adalah suatu peradangan atau infeksi selaput

transparan yang berada di permukaan dalam kelopak mata dan yang

mengelilingi bola mata bagian luar. Bila pembuluh darah halus yang

berada dalam konjunctiva meradang, maka pembuluh darah ini akan

nampak. Itulah sebabnya mengapa bola mata yang berwarna putih

menunjukkan warna merah (mata merah). Meskipun mata merah ini

mengalami iritasi, hal ini jarang mempengaruhi penglihatan.

Pengobatan yang diberikan dapat menghilangkan rasa tidak nyaman

pada mata merah ini. Oleh karena mata merah ini dapat menular

kepada mata orang lain, maka diagnosis dini dan pengobatan dapat

mengurangi penyebaran mata merah. Mata merah dapat disebabkan

oleh adanya infeksi dengan virus, bakteri, zat kimia, benda asing atau

reaksi alergi. Orang yang memakai lensa kontak harus berhenti

memakainya segera setelah menunjukkan  gejala awal mata merah ini.

Gejala dari kelainan konjungtivitis ini adalah :

- Mata merah memperlihatkan adanya

- Kemerahan pada satu mata atau kedua mata

- Rasa gatal pada satu mata atau kedua mata

- Rasa mengganjal pada satu mata atau kedua mata

25

Page 26: Sistem Penglihatan

- Pengeluaran kotoran mata dari satu mata atau kedua mata yang

dapat membentuk kerak pada malam hari sehingga pada pagi hari

kelopak mata tidak dapat dibuka

Mata merah harus segera diobati. Mata merah dapat menular

kepada orang lain selama 2 minggu setelah dimulai adanya gejala-

gejala. Diagnosis dini dan pengobatan secepatnya dapat melindungi

penularan terhadap orang lain.Penyebab dari mata merah adalah:

- Virus

- Bakteri

- Alergi

- Zat Kimia

- Benda asing

- Saluran air mata yang tersumbat (pada bayi baru lahir).

 

Konjungtivitis yang disebabkan oleh virus dan bakteri dapat

menyerang satu atau dua mata sekaligus. Konjungtivitis virus

biasanya menghasilkan kotoran mata yang berbentuk cair.

Konjungtivitis bakteri sering menghasilkan kotoran mata yang lebih

kental dan berwarna kuning kehijauan.

Kedua jenis konjungtivitis ini dapat terjadi bersamaan

dengan flu atau dengan gejala saluran pennafasan, seperti nyeri

tenggorokan. Kedua konjungtivitis ini sangat menular. Penyakit ini

menyebar secara langsung atau tidak langsung setelah bersentuhan

dengan kotoran mata penderita. Penyakit ini dapat menyerang

segala usia, baik anak-anak maupun dewasa. Namun konjungtivitis

bakteri lebih sering terjadi pada penderita anak-anak.

Konjuntivitis yang disebabkan oleh alergi dapat mengenai

kedua mata sebagai respon adanya reaksi alergi terhadap serbuk sari

bunga. Sebagai respon terhadap benda penyebab alergi (alergen),

tubuh akan membentuk zat kekebalan (antibodi) yang disebut

26

Page 27: Sistem Penglihatan

sebagai Imunoglobulin E (IgE). Zat kekebalan ini akan merangsang

sel yang ada dalam selaput lendir mata dan saluran nafas untuk

melepaskan zat penyebab peradangan termasuk zat Histamin.

Bila terdapat keadaan konjungtivitis alergi, maka akan

timbul gejala rasa gatal, pengeluaran air mata, mata yang meradang,

bersin dan hidung berlendir pada penderita. Pada umumnya,

konjungtivitis alergi dapat diatasi dengan pemberian obat tetes mata

yang mengandung obat anti alergi.

Bagi konjungtivitis akibat iritasi, biasanya disebabkan oleh

zat kimia atau benda asing (debu, dan lain-lain). Usaha untuk

membersihkan benda asing atau zat kimia ini menyebabkan mata

menjadi merah dan mengalami iritasi. Keadaan ini memberikan

gejala pengeluaran air mata, yang biasanya akan berhenti dengan

sendirinya dalam waktu 1 hari.

Faktor-faktor resiko terjadinya konjungtivitis, antara lain:

- Bersentuhan dengan benda yang menyebabkan alergi

- Bersentuhan dengan penderita konjungtivitis virus dan bakteri

- Mengunakan lensa kontak, sehingga mata dapat memberikan

reaksi peradangan mata.

Pengobatan Konjungtivitis yang dapat dilakukan :

- Anjuran yang mesti dilakukan sebelum berobat ke dokter

- Stop menggunakan lensa kontak

- Cuci tangan sesering mungkin untuk mengurangi kemungkinan

penularan kepada orang lain

- Jangan meminjamkan handuk kepada orang lain.

 

27

Page 28: Sistem Penglihatan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Salah satu alat indera pada manusia adalah mata atau indera

penglihatan , yang disebut juga dengan fotoreseptor karena mampu

menerima rangsangan fisik yang berupa cahaya. Ada 3 lapisan jaringan atu

selaput yang membungkus bola mata dari luar kedalam yaitu sklera,

koroid, dan retina.

28

Page 29: Sistem Penglihatan

Pada mata juga terdapat alat-alat tambahan yaitu otot-oto mata ,

pelupuk-pelupuk mata dan kelenjar air mata, kotak mata (rongga tempat

mata) dan bulu mata.

Pada mata juga sering ditemukan kelainan-kelainan atau penyakit

yang dapat menyebabkan kerusakan pada mata seperti miopi,

hipermetropi, presbiopi, katarak, astigmatisma dan lain-lain. Karena mata

adalah organ yang penting pada manusia, kita harus bisa melindungi

makalah kita agar tidak terkena penyakita mata tersebut. Untuk itu banyak

hal yang bisa dilakukan , diantaranya mengkonsumsi vitamin A sesuai

kebutuhan, tidak menonton TV terlalu dekat dengan layar ,tidak membaca

buku terlalu dekat/sambil tidur,tidak membaca diruangan yang kurang

cahaya / redup.dan bila mata terkena debu,jangan mengucek mata dengan

tangan yang kotor karena dapat menyebabkan mata iritasi.

3.2 Saran

Kami merasa peda makalah kami banyak kekurangan , karena

kurangnya referensi dan pengetahuan pasa saat pembuatan makalah ini,

kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

pada pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.

Demikian makalah ini kamu buat untuk menambah pengetahuan

dan informasi yang benar guna mendapat kan apresiasi yang isa digunakan

untuk perbaikan demi kepentingan bersama,sekian dan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Syaifudin, Drs. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat (Edisi Revisi).

Jakarta :EGC. 1992.

Prof Dr Raven P , H.Blumenthal Louise. Atlas Anatomi. Jakarta : Djambatan.

2007. Diperoleh dari

29

Page 30: Sistem Penglihatan

http://jayus-simeulu.blogspot.co.id/2014/08/makalah-indra-

penglihatan.html.

https://probouut.wordpress.com/2012/03/27/sitem-penglihatan-2/. Diperoleh pada

tanggal 05 September 2015.

http://habeebsunge.blogspot.co.id/2008/05/nystagmus.html. Diperoleh pada

tanggal 05 September 2015

http://www.referensisehat.com/2015/04/penyebab-gejala-mengatasi-hipermetropi-

rabun-dekat.ppt.pdf.html. Diperoleh pada tanggal 05 September 2015

http://cyprutzzz.blogspot.co.id/. Diperoleh pada tanggal 05 September 2015

http://jayus-simeulu.blogspot.co.id/2014/08/makalah-indra-penglihatan.html.

Diperoleh pada tanggal 05 September 2015

30