11
LAB-SKILL PEMERIKSAAN FOTO RÖNTGEN MUSKULOSKELETAL I. Pendahuluan Pemeriksaan foto rontgen merupakan titik tolak sebagian besar pemeriksaan pencitraan penyakit-penyakit rematik walaupun mungkin setelah itu akan dilakukan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Biayanya murah dan resolusi spatial tinggi sehingga detil trabekula dan erosi kecil tulang dapat dilihat dengan baik. Kecuali kemampuan foto rontgen untuk memvisualisasikan jaringan lunak tidak akan terlihat dengan optimal pada foto rontgen. Membuat interpretasi hasil pemeriksaan foto rontgen membutuhkan pengetahuan tentang sinar X, anatomi jaringan dan proses patologi penyakit. Kemampuan ini dapat terus ditingkatkan dengan mengasah ketiga hal diatas dan latihan yang berulang-ulang pembacaan foto. II. Tujuan Umum Mahasiswa mampu melakukan penilaian hasil pemeriksaan foto rontgen penyakit sistem muskuloskeletal dengan benar III. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan latihan pembacaan foto rontgen ini, mahasiswa : 1

Skill Lab Radiologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kwqedwksodkwosdkwqwek2p

Citation preview

Page 1: Skill Lab Radiologi

LAB-SKILL PEMERIKSAAN

FOTO RÖNTGEN MUSKULOSKELETAL

I. Pendahuluan

Pemeriksaan foto rontgen merupakan titik tolak sebagian besar pemeriksaan

pencitraan penyakit-penyakit rematik walaupun mungkin setelah itu akan dilakukan

pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Biayanya murah dan resolusi

spatial tinggi sehingga detil trabekula dan erosi kecil tulang dapat dilihat dengan

baik. Kecuali kemampuan foto rontgen untuk memvisualisasikan jaringan lunak

tidak akan terlihat dengan optimal pada foto rontgen.

Membuat interpretasi hasil pemeriksaan foto rontgen membutuhkan

pengetahuan tentang sinar X, anatomi jaringan dan proses patologi penyakit.

Kemampuan ini dapat terus ditingkatkan dengan mengasah ketiga hal diatas dan

latihan yang berulang-ulang pembacaan foto.

II. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan penilaian hasil pemeriksaan foto rontgen penyakit

sistem muskuloskeletal dengan benar

III. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan latihan pembacaan foto rontgen ini, mahasiswa :

1. Dapat mengetahui kriteria hasil foto rontgen yang baik

2. Dapat menilai hasil pemeriksaan rontgen osteoartritis lutut dengan benar

3. Dapat menilai hasil pemeriksaan rontgen fraktur estremitas atas dan bawah

dengan benar

4. Dapat menilai hasil pemeriksaan rontgen infeksi pada tulang dengan benar

5. Dapat menilai hasil pemeriksaan rontgen keganasan pada tulang dengan

benar

6. Dapat menilai hasil pemeriksaan rontgen kelainan kongenital ekstremitas

atas dan bawah dengan benar

1

Page 2: Skill Lab Radiologi

IV.Rancangan Acara Pembelajaran

Waktu (menit) Aktivitas belajar mengajar Keterangan

10 menit Pendahuluan Narasumber

30 menit Demonstrasi Narasumber

40 menit Demonstrasi oleh instruktur, mahasiswa melakukan simulasi secara bergantian dibawah bimbingan instruktur.

Instruktur mahasiswa

70 menit Mahasiswa melakukan latihan pembacaan foto rontgent sendiri secara bergantian.

Instruktur mahasiswa

V. Sarana dan Alat yang Diperlukan

- Ruangan skill-lab.

- Hasil foto rontgen

- Kotak lampu untuk membaca foto rontgen

VI. Prosedur Pelaksanaan

NoLangkah/Kegiatan

Keterangan

1. Penilaian secara umum

Pendekatan secara umum yang harus diperhatiakan adalah:

- memperhatikan labelo namao tanggal pemeriksaano nomor registrasi fotoo petunjuk kanan/kiri

- menanyakan foto lama sebagai pembanding.

2Menilai kondisi foto rontgen yang baik

Syarat foto rontgen muskuloskeletal yang baik:

- tidak terlalu keras dan terlalu lunak

- pada kasus kecurigaan adanya faktur foto rongen dilakukan dari dua arah tegak lurus

- foto rontgen sendi dilakukan dari anteroposterior dan lateral

2

Page 3: Skill Lab Radiologi

3 Melakukan sistematika pembacaan rontgen dengan benar.

-Nilai kondisi foto-Perhatikan bagian-bagian tulang: - korteks - medula - trabekula-Perhatikan soft tissue-Aligment-Pada foto sendi:perhatikan kedudukan dan hubungan antar tulang

4Membuat interpretasi hasil pemeriksaan rontgen dengan benar

Foto rontgen lutut normal

- Tampak ke-4 tulang (femur, tibia, fibula dan patella)

- Kedudukan tulang femur sejajar dengan tibia baik sisi lateral maupun medial

- Patella tampak bulat ditengah diatas femur

- Tepi sendi tajam dan jelas

5 Osteoartritis (OA) Lutut Proses kerusakan pada OA berawal dari kartilago dimana perannya sebagai “shock

3

Page 4: Skill Lab Radiologi

absorber” mengalami penurunan karena kerusakan matriks ekstraseluler. Proses selanjutnya melibatkan bagian tulang subkondral sebagai proses adaptasi yang mengakibatkan penebalan dan sklerosis subkondral. Terjadi juga peningkatan vaskularisasi dan angiogenesis sebagai upaya perbaikan kerusakan kartilago. Pada pertemuan periosteum dengan synovium terbentuk osteopyte, melalui proses yang tiada berhenti, osteophyte semakin jelas tampak pada pinggir kartilago dan tulang.

Temuan:Gambaran foto roentgen ini menunjukan OA lutut yang ringan yang ditandai oleh penyempitan celah sendi minimal dan osteopyte Penyempitan celah sendi ini menunjukan progresivitas hilangnya kartilago sendi pada OA.

Temuan: Gambaran foto roentgen OA lutut derajat berat yang ditandai dengan gambaran klasik berupa penyempitan celah sendi yang difus, sklerosis subkondral dan pembentukan osteophyte. Osteophyte menunjukan gambaran yang spesifik pada OA.

6 Osteomielitis

Menyerupai gambaran osteoporosis dan tumor ganas primer tulang. Tampak gambaran destruksi tulang, reaksi periosteal, pembentukan tulang baru dan pembengkakan jaringan lunak. Kuman biasanya bersarang di spongiosa metafisis dan membentuk pus sehingga timbul abses atau beberapa abses kecil. Pus menjalar ke arah diafisis dan korteks, mengangkat periosteum dan bahkan

4

Osteopyte

Page 5: Skill Lab Radiologi

menembusnya. Periosteum yang terangkat oleh pus kemudian akan membentuk tulang dibawahnya yang dikenal sebagai reaksi periosteal. Di dalam tulang terbentuk tulang baru baik pada trabekula maupun korteks yang dikenal dengan sklerosis. Tulang yang dibentuk dibawah periosteum ini membentuk bungkus bagi tulang yang lama, disebut involukrum.

Osteomielitis

Tampak destruksi pada phalang ke dua. Pembentukan tulang baru tampak pada metatarsal ke-2 dimana kortek tampak lebih tebal dan lebih putih (sklerosis).

OsteomielitisPada pasien ini korteks tibia yang ireguler dan menebal. Proses ini menunjukan adanya reaksi periosteal yang membuktikan bahwa proses infeksi masih berjalan.

7 Osteosarcoma

Paling sering ditemukan di sekitar lutut. Tulang-tulang lain yang dikenai adalah femur bagian distal, tibia bagian proksimal, humerus proksimal dan pelvis. Tumor

5

Page 6: Skill Lab Radiologi

biasanya mengenai metafise.

Biasanya tampak tanda-tanda destruksi tulang yang berawal pada medulla dan terlihat sebagai daerah yang radiolusen dengan batas yang tidak tegas. Pada stadium yang masih dini terlihat reaksi periosteal yang gambaranya dapat lamelar atau seperti garis-garis tegak lurus pada tulang (sunray appearance). Dengan membesarnya tumor, selain korteks juga tulang subperiosteal akan dirusak oleh tumor yang meluas keluar tulang. Dari reaksi periosteal ini, hanya sisanya yang masih bisa terlihat, berbentuk segitiga yang dikenal sebagai segitiga Codman. Pada kebanyakan tumor ini terjadi penulangan (osifikasi) dalam jaringan tumor sehingga pada stadium dini sukar membedakan dengan osteomielitis.

8 Fraktur

Bila secara klinis didapatkan tanda-tanda fraktur, maka foto rontgen pada tulang tersebut dibuat dua buah dari dua sisi yang berbeda atau saling tegak lurus yaitu anteroposterior dan lateral.Hal-hal yang harus diperhatikan pada pemeriksaan foto rontgen adalah:

- Apakah benar ada fraktur?- Dimana lokasinya?- Jenis/tipe fraktur dan kedudukan

fragmenya?- Bagaimana struktur tulang:

o biasa?o patologik

- Bila dekat persendian atau pada sendi:

o adakah dislokasio fraktur epifisiso pelebaran celah sendi karena

6

Page 7: Skill Lab Radiologi

efusi ke dalam rongga sendi

Pemeriksaan radiologik selanjutnya dilakukan untuk kontrol:

- menilai kedudukan fragmen setelah reposisi

- menilai penyembuhan frakturo pembentukan kaluso konsolidasio remodellingo adanya komplikasi, seperti:

- osteomielitis- mal-union- non-union- delayed-union

7

Page 8: Skill Lab Radiologi

VII. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan: minggu ke-6 kegiatan belajar mengajar Blok 8.Tempat pelaksanaan: ruang lab-skill.

VIII. Referensi1. Radiologi Diagnostik, ed.2. Syahriar Rasad; tahun 20052. Bone and Osteoarthritis, vol 4. Felix Bronner; tahun 20073. Imaging in Rheumatology, David A Isanberg; tahun 2003

8