23
Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan 2014 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN PENYIAR TELEVISI LEVEL III berbasis

SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

  • Upload
    buidung

  • View
    272

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

Direktorat Pembinaan Kursus Dan PelatihanDirektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan2014

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)KURSUS DAN PELATIHAN

PENYIAR TELEVISI LEVEL IIIberbasis

Page 2: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

1 | P a g e

DAFTAR ISI

HalDaftar IsiI. Penyusunan SKL

A. Latar BelakangB. TujuanC. Uraian Program

II. PengertianA. Capaian PembelajaranB. Deskripsi umum KKNIC. Deskripsi kualifikasi sesuai dengan jenjang pada KKNID. Deskripsi capaian pembelajaran khususE. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI

1. Kompetensi2. Elemen Kompetensi3. Indikator Kelulusan

F. KurikulumG. RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau)

III. Profil Lulusan dan jabatan kerja

IV. Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes)A. Deskripsi umum KKNIB. Deskripsi kualifikasi sesuai dengan jenjang pada KKNIC. Deskripsi capaian pembelajaran khusus

V. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI

VI. Rekognisi Pembelajaran Lampau

VII. Arah Pengembangan

Page 3: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

2 | P a g e

I. PENYUSUNAN SKL

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki berbagai keunggulan untuk mampu berkembang menjadi negaramaju. Keanekaragaman sumber daya alam, flora dan fauna, kultur, penduduk sertaletak geografis yang unik merupakan modal dasar yang kuat untuk melakukanpengembangan di berbagai sektor kehidupan yang pada saatnya dapat menciptakandaya saing yang unggul di dunia internasional. Dalam berbagai hal, kemampuanbersaing dalam sektor sumber daya manusia tidak hanya membutuhkan keunggulandalam hal mutu akan tetapi juga memerlukan upaya-upaya pengenalan, pengakuan,serta penyetaraan kualifikasi pada bidang-bidang keilmuan dan keahlian yang relevanbaik secara bilateral, regional maupun internasional.

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) secara khusus dikembangkan untukmenjadi suatu rujukan nasional bagi upaya-upaya meningkatkan mutu dan daya saingbangsa Indonesia di sektor sumber daya manusia. Pencapaian setiap tingkat kualifikasisumber daya manusia Indonesia berhubungan langsung dengan tingkat capaianpembelajaran baik yang dihasilkan melalui sistem pendidikan maupun sistem pelatihankerja yang dikembangkan dan diberlakukan secara nasional. Oleh karena itu upayapeningkatan mutu dan daya saing bangsa akan sekaligus pula memperkuat jati diribangsa Indonesia.

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan salah satu langkah untukmewujudkan mutu dan jati diri bangsa Indonesia dalam sektor sumber daya manusiayang dikaitkan dengan program pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan secaranasional. Setiap tingkat kualifikasi yang dicakup dalam KKNI memiliki makna dankesetaraan dengan capaian pembelajaran yang dimiliki setiap insan pekerja Indonesiadalam menciptakan hasil karya dan kontribusi yang bermutu di bidang pekerjaannyamasing-masing.

Kebutuhan Indonesia untuk segera memiliki KKNI sudah sangat mendesak mengingattantangan dan persaingan global pasar tenaga kerja nasional maupun internasionalyang semakin terbuka. Pergerakan tenaga kerja dari dan ke Indonesia tidak lagi dapatdibendung dengan peraturan atau regulasi yang bersifat protektif. Ratifikasi yang telahdilakukan Indonesia untuk berbagai konvensi regional maupun internasional, secaranyata menempatkan Indonesia sebagai sebuah negara yang semakin terbuka danmudah tersusupi oleh kekuatan asing melalui berbagai sektor termasuk sektorperekonomian, pendidikan, sektor ketenagakerjaan dan lain-lain. Oleh karena itu,persaingan global tidak lagi terjadi pada ranah internasional akan tetapi sudah nyataberada pada ranah nasional.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi tantangan globalisasi pada sektorketenagakerjaan adalah meningkatkan ketahanan sistem pendidikan dan pelatihansecara nasional dengan berbagai cara antara lain.

Page 4: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

3 | P a g e

1. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan2. Mengembangkan sistem kesetaraan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang

diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan, pengalaman kerja maupunpengalaman mandiri dengan kriteria kompetensi yang dipersyaratkan oleh suatujenis bidang dan tingkat pekerjaan

3. Mmeningkatkan kerjasama dan pengakuan timbal balik yang salingmenguntungkan antara institusi penghasil dengan pengguna tenaga kerja

4. Meningkatkan pengakuan dan kesetaraan kualifikasi ketenagakerjaan Indonesiadengan negara-negara lain di dunia baik terhadap capaian pembelajaran yangditetapkan oleh institusi pendidikan dan pelatihan maupun terhadap kriteriakompetensi yang dipersyaratkan untuk suatu bidang dan tingkat pekerjaantertentu

Secara mendasar langkah-langkah pengembangan tersebut mencakup permasalahanyang bersifat multi aspek dan keberhasilannya sangat tergantung dari sinergi dan peranproaktif dari berbagai pihak yang terkait dengan peningkatan mutu sumber dayamanusia nasional termasuk Kemdikbud, Kemnakertrans, asosiasi profesi, asosiasiindustri, institusi pendidikan dan pelatihan serta masyarakat luas.

Secara umum, kondisi awal yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan suatu programpenyetaraan kualifikasi ketenagakerjaan tersebut nampak belum cukup kondusif dalambeberapa hal seperti misalnya belum meratanya kesadaran mutu di kalangan institusipenghasil tenaga kerja, belum tumbuhnya kesadaran tentang pentingnya kesetaraankualifikasi antara capaian pembelajaran yang dihasilkan oleh penghasil tenaga kerjadengan deskripsi keilmuan, keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan di bidang kerjaatau profesi termasuk terbatasnya pemahaman mengenai dinamika tantangan sektortenaga kerja di tingkat dunia. Oleh karena itu upaya-upaya untuk mencapai keselarasanmutu dan penjenjangan kualifikasi lulusan dari institusi pendidikan formal dan nonformal, dengan deskripsi kompetensi kerja yang diharapkan oleh pengguna lulusanperlu diwujudkan dengan segera.

Di jalur pendidikan non formal, pada tahun 2012 tercatat sekitar 17.000 lembaga kursusdan pelatihan yang menyelenggarakan pendidikan non formal dalam bentuk beragamjenis kursus dan pelatihan (sumber: nilek.online) di bawah pembinaan KementerianPendidikan dan Kebudayaan. Maka, salah satu infrastruktur yang penting dalammencapai keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi antara lulusan dari institusipenyelenggara kursus dan pelatihan dengan deskripsi kompetensi kerja yangdiharapkan oleh pengguna lulusan adalah dokumen Standar Kompetensi Lulusandisingkat SKL, sebagaimana dinyatakan pada PP Nomor 19 tahun 2005 tentang StandarNasional Pendidikan dalam hal penyusunan suatu SKL dan Permendiknas Nomor 47tahun 2010 tentang SKL Kursus dan pelatihan.

Terkait dengan kepentingan yang strategis dan telah kuat aspek hukumnya, SKL disusunsebagai pelaksanaan amanah PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan dalam hal penyusunan suatu Standar Kompetensi Lulusan danPermendiknas Nomor 47 tahun 2010 tentang SKL Kursus dan pelatihan. Pada tahun

Page 5: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

4 | P a g e

2009, dokumen SKL untuk 16 bidang telah selesai disusun dan ditetapkan olehMendiknas tahun 2010. Selanjutnya SKL 10 bidang kursus dan pelatihan telah berhasildisusun tahun 2010 dan ditetapkan tahun 2011. Dengan terbitnya Peraturan PresidenNomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, maka SKL yangtelah disusun tersebut perlu dikaji keselarasannya dengan kualifikasi pada KKNI. RevisiSKL ini juga sekaligus dimaksudkan untuk mengakomodasi perubahan kebutuhankompetensi kerja dari pengguna lulusan di dunia kerja dan dunia industri.

B. Tujuan Penyusunan SKL

SKL disusun untuk digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusanpeserta didik pada lembaga kursus dan pelatihan serta bagi yang belajar mandiri dansebagai acuan dalam menyusun, merevisi, atau memutakhirkan kurikulum, baik padaaspek perencanaan maupun implementasinya.

C. Uraian Program

Industri penyiaran di tanah air berkembang sangat pesat. Hal ini ditandai denganbanyaknya siaran televisi nasional, lokal, komunitas dan berlangganan. Perkembanganini mempengaruhi dan menyadarkan banyak pihak bahwa penyiaran televisi dapatmenciptakan lapangan pekerjaan dengan keahlian-keahlian khusus yang sangatmenjanjikan. Fakta menunjukkan terdapat sekitar 90 pekerjaan khusus (profesi) yangberkaitan dengan dunia penyiaran, satu di antaranya adalah profesi Penyiar Televisi.Profesi ini pada prinsipnya adalah melakukan pekerjaan menyampaikan ataumenyajikan program televisi kepada pemirsa televisi. Adapun penyampaian ataupenyajian program televisi tidak hanya meliputi penyampaian di dalam studio televisitetapi juga di luar studio televisi yang lebih dikenal sebagai lokasi program ataulapangan. Terutama yang menggunakan jasa Penyiar Televisi tersebut adalah stasiunpenyiaran televisi. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa seorang Penyiar Televisijuga mampu bekerja sebagai presenter di production house, atau di acara-acara videoshooting untuk sebuah dokumentasi atau mengisi suara di jasa periklanan.Oleh karena itu kursus dan pelatihan Penyiar Televisi sangat dibutuhkan untukmemenuhi kebutuhan tersebut diatas.

1. Tujuan umumTujuan umum kursus dan pelatihan Penyiar Televisi ini adalah agar peserta didikmampu:Menyampaikan acara televisi kepada pemirsa dalam bentuk monolog sesuaidengan naskah yang telah ditentukan karakter dan tema dengan standar mutuPenyiaran Televisi (TV Broadcasting); serta penampilan diri yang tepat denganmelakukan gerak dan gaya tubuh (gesture); mengucapkan kalimat dengan lafal danirama (vokal) yang tepat, serta tata rias, tata rambut serta busana yang sesuaidengan karakter dan tema acara yang disampaikan berdasarkan standar PenyiaranTelevisi.

2. Tujuan KhususSecara khusus SKL kursus dan pelatihan Penyiar Televisi ini bertujuan agar peserta

Page 6: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

5 | P a g e

didik mampu:a. Menterjemahkan ide sutradara menjadi suatu naskah acara televisib. Mengidentifikasi tema dan karakter acara televisic. Menyusun kalimat dan membuat naskah acara televisi yang sesuai dengan

karakter dan tema yang telah ditentukand. Melakukan penyampaian program acara televisi kepada pemirsa sesuai dengan

naskah acara televisi yang telah ditentukan karakter dan temanya, disertai”gesture” dan ”standar vokal” penyiar televisi di studio maupun di lokasi di luarstudio *

e. Bekerja dalam tim keberagaman kompetensi Produksi Siaran Televisi (TelevisionProduction)

f. Berinisiatif secara kreatif melakukan improvisasi dalam penyampaian programacara televisi, sehingga tercipta acara yang lebih menarik bagi pemirsa

Keahlian seorang Penyiar Televisi dalam menyampaikan program secara menarikdari program-program bertema dan karakter hiburan, berita, feature ataudokumenter akan menjadi salah satu penentu kualitas industri penyiaran televisi.

Kursus dan pelatihan Penyiar Televisi dapat diikuti oleh setiap warga negaraIndonesia dengan persyaratan pendidikan minimal SMA/sederajat dengan kualitaslulusan setara dengan level III KKNI. Lama kursus dan pelatihan Penyiar Televisiadalah 84 jam pelajaran @ 45 menit dengan metode pembelajaran.a. Presentasi audio visualb. Ceramahc. Demonstrasi/simulasid. Pemecahan masalahe. Praktik

Setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan Penyiar Televisi akan diberikanevaluasi akhir, yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalammemahami dan mempraktikkan materi yang sudah diberikan pengajar/instruktur.Evaluasi terdiri dari.

A. Ujian Komprehensif (Ujian Tertulis) untuk semua mata pelajaran yang telahdiberikan selama kursus dan pelatihan

B. Ujian Praktik dengan mempresentasikan program acara televisI

Setelah peserta berhasil melalui dua jenis ujian yang dilaksanakan oleh lembagakursus dan pelatihan, akan diberikan tanda lulus bidang keahlian Penyiar Televisi.

3. Uji KompetensiUji kompetensi diperlukan peserta didik untuk mendapat pengakuan keahlian secaranasional dan internasional di bidang Penyiar Televisi. Uji kompetensi diatur dalamPetunjuk Teknis Uji Kompetensi yang diterbitkan oleh Lembaga SertifikasiKompetensi (LSK) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dilaksanakan disuatu tempat yang disebut Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang telah diverifikasi olehLSK.

Page 7: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

6 | P a g e

4. Sertifikasi LulusanPeserta yang dinyatakan kompeten setelah mengikuti Uji Kompetensi akanmendapatkan satu lembar Sertifikat Kompetensi. Blanko Sertifikat Kompetensiditerbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan pengisianblanko Sertifikat Kompetensi dilakukan oleh LSK Broadcasting. Dengan demikianSertifikat berlaku sebagai pengakuan Kompeten di bidang Penyiar Televisi.

Page 8: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

7 | P a g e

II. PENGERTIAN

A. Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasipengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja.1. Pengetahuan adalah penguasaan teori oleh seseorang pada suatu bidang keilmuan

dan keahlian tertentu atau pemahaman tentang konsep, fakta, informasi, danmetodologi pada bidang pekerjaan tertentu.

2. Sikap adalah penghayatan seseorang terhadap nilai, norma, dan aspek di sekitarkehidupannya yang tumbuh dari proses pendidikan, pengalaman kerja, lingkungankehidupan keluarga, atau masyarakat secara luas.

3. Keterampilan adalah kemampuan psikomotorik dan kemampuan menggunakanmetode, bahan, dan instrumen, yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, danpengalaman kerja.

4. Kompetensi adalah akumulasi kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatudeskripsi kerja secara terukur melalui asesmen yang terstruktur, secara mandiri danbertanggung jawab di dalam lingkungan kerja.

5. Pengalaman kerja adalah internalisasi kemampuan dalam melakukan pekerjaan dibidang tertentu dan jangka waktu tertentu.

B. Deskripsi umum KKNI adalah deskripsi menyatakan karakter, kepribadian, sikap dalamberkarya, etika, moral dari setiap manusia Indonesia pada setiap jenjang kualifikasisebagaimana dinyatakan pada lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012.

C. Deskripsi kualifikasi KKNI adalah deskripsi yang menyatakan ilmu pengetahuan,pengetahuan praktis, pengetahuan, afeksi dan kompetensi yang dicapai seseorangsesuai dengan jenjang kualifikasi 1 sampai 9 sebagaimana dinyatakan pada lampiranPeraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012.

D. Deskripsi capaian pembelajaran khusus adalah deskripsi capaian minimum dari setiapprogram kursus dan pelatihan yang mencakup deskripsi umum dan selaras denganDeskripsi Kualifikasi KKNI.

E. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI adalah kemampuan yang dibutuhkan untukmelaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikapkerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan unjuk kerja yangdipersyaratkan dan diturunkan dari capaian pembelajaran khusus pada level KKNI yangsesuai. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI dinyatakan oleh tiga parameteryaitu:1. Kompetensi : (lihat pengertian di atas)2. Unit Kompetensi : pernyataan kompetensi yang lebih rinci3. Indikator kelulusan : unsur yang menjadi tolok ukur keberhasilan yang

menyatakan seseorang kompeten atau tidak

F. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, danbahan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya sebagai pedomanpenyelenggraan kegiatan pembelajaran untuk menghasilkan lulusan dengan capaianpembelajaran khusus.

Page 9: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

8 | P a g e

G. Rekognisi Pembalajaran Lampau (RPL) adalah pengakuan atas capaian pembelajaranseseorang yang diperoleh dari pengalaman kerja, pendidikan nonformal, atau pendidikaninformal ke dalam sektor pendidikan formal.

Page 10: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

9 | P a g e

III. PROFIL LULUSAN DAN JABATAN KERJA

A. Profil Lulusan

Seorang Penyiar Televisi mampu menyampaikan acara televisi kepada pemirsa dalambentuk monolog sesuai dengan karakter dan tema acara dengan standar mutuPenyiaran Televisi (TV Broadcasting). Penyampaian acara televisi didasari atas naskahacara televisi yang ditulis, disertai penampilan diri yang tepat dalam melakukan gerakdan gaya tubuh (gesture) dan pengucapan kalimat dengan lafal dan irama (vokal) yangmenarik, tata rias (make up), tata rambut (hair dresser) serta busana (costum) yangsesuai dengan karakter dan tema acara yang disampaikan.

Mampu berkomunikasi dan melakukan kerjasama dengan anggota kerabat kerjaproduksi, khususnya sutradara dan berkomunikasi dengan pengisi acara (narasumber,artis) dan mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi di lokasi produksi acaraserta mampu melakukan improvisasi positif pada saat diperlukan.

Selain itu seorang Penyiar Televisi harus memiliki pengetahuan faktual kaidah-kaidahkeselamatan kerja di tempat kerja, alur kerja Produksi Acara Televisi (TelevisionProduction) komunikasi masa, komunikasi interpersonal, Tata Bahasa Televisi (Grammarof Television), serta gerak dan gaya tubuh (gesture) make up karakter (televisioncharacter make up) dan busana penyiar televisi (costum).

Penyiar Televisi yang baru lulus dari kursus dan pelatihan ini, dapat mengawali karirkerja sebagai Penyiar Televisi tahap pemula untuk acara sederhana di stasiun televisiatau sebagai presenter dalam audio-video shooting di production house.Dengan berjalannya waktu, pengalaman kerja dan mengikuti pendidikan lebih lanjutmemungkinan profesi Penyiar Televisi meningkat ke level yang lebih tinggi atau beralihke profesi bidang broadcasting lainnya.

B. Jabatan kerja

Lulusan kursus dan pelatihan mendapat sebutan : Penyiar Televisi.

Page 11: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

10 | P a g e

IV. CAPAIAN PEMBELAJARAN

A. Deskripsi umum KKNI

Deskripsi umum KKNI sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 yangminimum wajib dimiliki dan dihayati oleh setiap lulusan kursus dan pelatihan adalah:Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasisistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesiapada setiap jenjang kualifikasi pada KKNI mencakup proses yang membangun karakterdan kepribadian manusia Indonesia sebagai berikut.1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung

perdamaian dunia4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi

terhadap masyarakat dan lingkungannya5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta

pendapat/temuan original orang lain6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk

mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.7. Mampu menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dalam menyampaikan

acara televisi kepada pemirsa untuk tema dan karakter tertentu yang sesuaidengan Standar Penyiaran (TV Broadcasting) dan semua aturan yang berlakusehingga tidak memberikan dampak yang dapat menimbulkan keresahan khalayak,karena bertentangan dengan norma hukum dan norma sosial yang berlaku.

B. Deskripsi kualifikasi sesuai dengan jenjang pada KKNI

Jabatan kerja seorang Penyiar Televisi adalah kemampuan menyampaikan acaratelevisi tingkat pemula sesuai dengan standar KKNI pada level III.

LEVEL 31. Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan menerjemahkan

informasi dan menggunakan alat, berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja,serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yangsebagian merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak langsung

2. Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta konsepumum yang terkait dengan fakta bidang keahlian tertentu, sehingga mampumenyelesaikan berbagai masalah yang lazim dengan metode yang sesuai

3. Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup kerjanya,bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab ataskuantitas dan mutu hasil kerja orang lain

Page 12: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

11 | P a g e

C. Deskripsi capaian pembelajaran khusus

1. Mampu menyampaikan acara televisi kepada pemirsa dalam bentuk monologsesuai dengan karakter dan tema acara dengan standar mutu Penyiaran Televisi(TV Broadcasting). Penyampaian acara televisi didasari atas naskah acara televisiyang ditulis dengan tema dan karakter acara tertentu, disertai penampilan diri yangtepat dalam melakukan gerak dan gaya tubuh (gesture) dan pengucapan kalimatdengan lafal dan irama suara (vokal) yang tepat, tata rias (make up), tata rambut(hair dresser) serta busana (costum) yang sesuai standar Produksi Siaran Televisi (TVProduction)

2. Mampu berkomunikasi dengan sutradara, kerabat kerja produksi acara televisi danpengisi acara televisi (nara sumber/artis)

Capaian pembelajaran khusus lulusan Penyiar Televisi ini adalah :

PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUSBIDANG PENYIAR TELEVISI SESUAI KKNI LEVEL III

SIKAP DAN TATANILAI

Membangun dan membentuk karakter dan kepribadianmanusia Indonesia yang.

1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di

dalam menyelesaikan tugasnya3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta

tanah air serta mendukung perdamaian dunia4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan

kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat danlingkungannya

5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuanoriginal orang lain

6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memilikisemangat untuk mendahulukan kepentingan bangsaserta masyarakat luas.

7. Mampu menjalankan tugas dengan penuh tanggungjawab dalam menyampaikan acara televisi kepadapemirsa untuk tema dan karakter tertentu yang sesuaidengan Standar Penyiaran (TV Broadcasting) sehinggatidak memberikan dampak yang dapat menimbulkankeresahan khalayak, karena bertentangan dengannorma hukum dan norma sosial yang berlaku.

Page 13: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

12 | P a g e

KEMAMPUAN DIBIDANG KERJA

8. Menyampaikan acara televisi kepada pemirsa dalambentuk monolog sesuai dengan naskah acara televisi yangmemiliki karakter dan tema tertentu dengan standar mutuPenyiaran Televisi (TV Broadcasting), yang meliputi.a. Menterjemahkan ide sutradara menjadi naskah acara

televisib. Mengidentifikasi karakter dan tema acara televisic. Menyusun kalimat dan membuat naskah yang telah

ditentukan oleh sutradarad. Melakukan lafal dan irama suara (vocal) yang tepate. Melakukan gaya dan gerak tubuh (gesture) dalam

penampilan diri yang tepat9. Melakukan improvisasi menyampaikan acara televisi

kepada pemirsa pada saat diperlukan10.Melakukan komunikasi dengan kerabat kerja di lingkungan

Produksi Acara Televisi (Television Production)11.Melakukan komunikasi dengan Pengisi Acara (Nara

sumber)12.Mengoperasikan komputer serta menggunakan aplikasi

yang berhubungan dengan penulisan naskah (officesoftware)

PENGETAHUANYANG DIKUASAI

1. Menguasai pengetahuan faktual tentang Produksi AcaraTelevisi sebagai bagian dari Penyiaran (Broadcasting)

2. Menguasai metode komunikasi masa, komunikasi interpersonal

3. Menguasai Tata Bahasa Televisi (Grammar Television)Sesuai dengan tema dan karakter tertentu menguasaimetodaa. Bahasa tubuh (gesture),b. Irama dan suara (vocal)c. Tata rias wajah, rambut dan busana

4. Menguasai pengetahuan faktual tentang K3 di tempat kerja

HAK DANTANGGUNG JAWAB

1. Bertanggung jawab atas pekerjaan menyampaikan acaratelevisi kepada pemirsa dengan naskah yang telahditentukan tema dan karakternya menurut StandarPenyiaran (Television Broadcasting)

2. Menyampaikan acara televisi yang sesuai dengan tema dankarakter dari hasil koordinasi dan kerjasama dengansutradara, anggota kerabat kerja serta pengisi acara/narasumber

3. Menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi di lokasiproduksi acara, serta mampu melakukan improvisasi positifpada saat diperlukan

Page 14: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

13 | P a g e

V. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI

Dalam naskah akademik SKKNI, dinyatakan beberapa informasi terkait dengan maknakompetensi dan standar kompetensi sebagaimana dinyatakan berikut ini. Berdasar pada artibahasa, standar kompetensi terbentuk atas kata standar dan kompetensi. Standar diartikansebagai "ukuran" yang disepakati, sedangkan kompetensi telah didefinisikan sebagaikemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan, keterampilandan sikap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar performayang ditetapkan.

Dengan demikian dapatlah disepakati bahwa standar kompetensi merupakan kesepakatan-kesepakatan tentang kompetensi yang diperlukan pada suatu bidang pekerjaan olehseluruh "stakeholder" di bidangnya.

Dengan kata lain, yang dimaksud dengan Standar Kompetensi adalah perumusan tentangkemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaanyang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerjayang dipersyaratkan.

Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang, maka yang bersangkutanakan mampu.a. Bagaimana mengerjakan suatu tugas atau pekerjaanb. Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakanc. Apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana

semulad. Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah

atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbedae. Bagaimana menyesuaikan kemampuan yang dimiliki bila bekerja pada kondisi dan

lingkungan yang berbeda

Meskipun bersifat generik standar kompetensi harus memiliki kemampuan ukur yangakurat, untuk itu standar harus.a. Terfokus pada apa yang diharapkan dapat dilakukan pekerja di tempat kerjab. Memberikan pengarahan yang cukup untuk pelatihan dan penilaianc. Diperlihatkan dalam bentuk hasil akhir yang diharapkand. Selaras dengan peraturan perundang-undangan terkait yang berlaku, standar produk

dan jasa yang terkait serta kode etik profesi bila ada

Uraian standar kompetensi berbasis KKNI terdiri atas:a. Unit Kompetensib. Elemen Kompetensic. Indikator Kelulusan

Sebagaimana dinyatakan pada tabel berikut ini.

Page 15: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

14 | P a g e

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNIBIDANG PENYIAR TELEVISI LEVEL III

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

Sikap dan Tata Nilai

1. Mengaktualisasikarakter dankepribadianmanusia Indonesia

a. Bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa

b. Memiliki moral, etikadan kepribadian yangbaik di dalammenyelesaikantugasnya

c. Berperan sebagaiwarga negara yangbangga dan cintatanah air sertamendukungperdamaian dunia

d. Mampu bekerja samadan memilikikepekaan sosial dankepedulian yang tinggiterhadap masyarakatdan lingkungannya

e. Menghargaikeanekaragamanbudaya, pandangan,kepercayaan, danagama sertapendapat/temuanoriginal orang lain

f. Menjunjung tinggipenegakan hukumserta memilikisemangat untukmendahulukankepentingan bangsaserta masyarakat luas.

g. Mampu menjalankantugas dengan penuhtanggung jawab dalammenyampaikan acaratelevisi kepadapemirsa untuk temadan karakter tertentuyang sesuai dengan

Menyampaikan acara televisi kepadapemirsa untuk tema dan karaktertertentu yang sesuai dengan StandarPenyiaran (TV Broadcasting) sehinggatidak memberikan dampak yang dapatmenimbulkan keresahan khalayak,karena bertentangan dengan normahukum dan norma sosial yang berlaku.

Page 16: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

15 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

Standar Penyiaran (TVBroadcasting)sehingga tidakmemberikan dampakyang dapatmenimbulkankeresahan khalayak,karena bertentangandengan norma hukumdan norma sosial yangberlaku.

Kemampuan di bidang kerja

2. Menyampaikanacara televisikepada pemirsadalam bentukmonolog sesuaidengan naskahacara televisi yangtelah ditentukantema dankarakternyamenurut standarmutu PenyiaranTelevisi (TV)

h. Menterjemahkannaskah dan masukandari sutradara

1) Keaktifan berdiskusi dengan sutradara2) Penjelasan dan terjemahan ide

sutradara3) Aplikasi ide ke dalam naskah

i. Mengidentifikasikarakter dan themaacara

1.Wurtzel, Alland.TelevisionProduction, McGraw Hill, NewYork, USA, 19952.Wibowo, Fred. Teknik ProduksiProgram Televisi, Yogyakarta, 2009

Ketepatan mengidentifikasi karakter dantema acara.1) Hiburan2) Berita3) Feature/Dokumenter

j. Menyusun kalimat danmembuat naskahkomunikasi acaratelevisi yang telahditentukan tema dankarakternya darisutradara

3.Kamus Besar Bahasa Indonesia4. Idem Nomor 15.Hilliard, Robert L. Writing forTelevision, Radio and New Media,Thomson Wodwort, Toronto,Canda, 20046.Moritz, Charlie, Scriptwrittingfor the Screen. Routledge,London, UK, 2001.

1) Ketepatan penyebutan istilah TataBahasa Televisi (Grammar ofTelevision) ke dalam naskah

2) Penggunaan Bahasa Indonesia yangbaik dan benar menurut Kamus BahasaIndonesia

3) Ketepatan membuat naskah urut-urutan acara (rundown)

k. Melakukan lafal danirama suara (vocal)yang tepat

7. Reardon, Nancy. On Camera

How to Report and Anchor &Interview. Elsier Inc. Barlington,

1) Ketepatan penjelasan lafal dan iramasuara.a) Vokalb) Artikulasic) Intonasid) Jeda

Page 17: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

16 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

USA, 2006.

8.Hansman, Carla and Phillip

Benoit. Announcing BroadcastingCommunicating Today. ThomsonWordsorth, Belmont,USA, 2001

9.Ulung, gagas, Ruly Larasati. How

to be a News Anchoer, Gramedia,Jakarta, 2009

l. Melakukan gaya dangerak tubuh (gesture)dalam penampilan diriyang tepat

10. Ole Helena, MM. PublicSpeaking. Indeks, Jakarta, 2006.

11. -Reardon, Nancy. On Camera

How to Report and Anchor &Interview. Elsier Inc.Barlington, USA, 2006.

- Hansman, Carla and PhillipBenoit. AnnouncingBroadcasting CommunicatingToday. Thomson Wordsorth,Belmont, USA, 2001

- Ulung, gagas, Ruly Larasati.How to be a News Anchoer,Gramedia, Jakarta, 2009

2) Ketepatan penjelasan gaya dan gerakTubuh (gesture).a) Gerakan Isyaratb) Kontak Matac) Ekspresid) Sikap Berdirie) Pengendalian Dirif) Relaksasi

3. Melakukanimprovisasimenyampaikanacara televisikepada pemirsapada saatdiperlukan

Melakukan komunikasimasyarakat

12. Wurtzel, Alland.TelevisionProduction, McGraw Hill, NewYork, USA, 199513. Ole Helena, MM. PublicSpeaking. Indeks, Jakarta, 2006

1) Ketepatan menjelaskan fungsi danperan diri sebagai penyiar televisi

2) Ketepatan menjelaskan komunikasimasa

3) Ketepatan menyampaikan katapenyeling, humor dan anekdote

4. Melakukankomunikasi dengankerabat kerja dilingkungan ProduksiAcara Televisi(TelevisionProduction)

Mengidentifikasi alurkerja Produksi Televisimenurut mutu standarPenyiaran

14. Wurtzel, Alland.TelevisionProduction, McGraw Hill, NewYork, USA, 199515. Wibowo, Fred. TeknikProduksi Program Televisi,Yogyakarta, 2009

1) Ketepatan penjelasan fungsi dan perankerabat kerja produksi acara televisi

2) Ketepatan melakukan komunikasi Interpersonal

3) Ketepatan penjelasan tugas kerabatkerja Produksi Acara Televisi

4) Ketepatan penjelasan fungsi diri dantugas di dalam kerabat kerja ProduksiAcara Televisi (Television Production )

5. Melakukankomunikasi denganPengisi Acara (NaraSumber)

Mengidentifikasi PengisiAcara untuk acarakarakter dan tematertentu

16. Wurtzel, Alland.Television

1) Ketepatan penjelasan mengidentifikasitema dan karakter acara televisi

2) Ketepatan menentukan PengisiAcara/Nara sumber yang relevan dengantema dan karakter acara televisi

3) Ketepatan penjelasan melakukan

Page 18: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

17 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

Production, McGraw Hill, NewYork, USA, 199517. Wibowo, Fred. TeknikProduksi Program Televisi,Yogyakarta, 2009

komunikasi personal

6. Mengoperasikankomputer sertamenggunakanaplikasi yangberhubungandengan penulisannaskah (officesoftware)

Mengaplikasi officesoftware komputer

1) Keterampilan menghidupkan danmematikan komputer

2) Ketrampilan mengidentifikasi office-software komputer

3) Keterampilan mengetik naskah dengankomputer

4) Keterampilan mengunduh naskah(download) dari dunia maya (internet)

Pengetahuan Yang Dikuasai

1. a. Menguasasipengetahuan faktualtentang ProduksiAcara Televisi sebagaibagian dari Penyiaran(Broadcasting)termasukpengetahuan tentangalur kerja ProduksiAcara Televisi

18. Wurtzel, Alland.TelevisionProduction, McGraw Hill, NewYork, USA, 199519. Wibowo, Fred. TeknikProduksi Program Televisi,Yogyakarta, 2009

1) Ketepatan menjelaskan alur kerjaProduksi Acara Televisi

2) Ketepatan menjelaskan fungsi danperan kerabat kerja Produksi Acaratelevisi

3) Ketepatan mengidentifikasi TataBahasa Televisi

b. Menguasai metodakomunikasi masa,komunikasi inter-personal, tata bahasatelevise (televisiongrammar)

20. Wurtzel, Alland.TelevisionProduction, McGraw Hill, NewYork, USA, 199521. Wibowo, Fred. TeknikProduksi Program Televisi,Yogyakarta, 200922. Iskandandar Muda, Dedy.Komunikasi Masa Pengantar.Rosdakarya, Bandung, 2008

1) Ketepatan melakukan komunikasimasa kepada pemirsa televisi.

2) Ketepatan melakukan komunikasiinter-personal kepada kerabat kerjadan pengisi acara.

3) Ketepatan Penyebutan istilahpertelevisian (Grammar of Television)

Page 19: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

18 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

Menguasai metodegerakan tubuh (gesture)

23. Reardon, Nancy. On CameraHow to Report and Anchor &Interview. Elsier Inc. Barlington,USA, 2006.24. Hansman, Carla and PhillipBenoit. Announcing BroadcastingCommunicating Today. ThomsonWordsorth, Belmont,USA, 200125. Ulung, gagas, Ruly Larasati.How to be a News Anchoer,Gramedia, Jakarta, 200926. Ole Helena, MM. PublicSpeaking. Indeks, Jakarta, 2006.

Ketepatan menjelaskan arti “gerakantubuh”(gesture) sesuai dengan standarkarakter dan tema

c. Menguasai metodeirama dan suara(vocal) sesuai mutustandar Penyiaran

27.Reardon, Nancy. On CameraHow to Report and Anchor &Interview. Elsier Inc. Barlington,USA, 2006.28. Hansman, Carla and PhillipBenoit. Announcing BroadcastingCommunicating Today. ThomsonWordsorth, Belmont,USA, 200129.Ulung, gagas, Ruly Larasati. Howto be a News Anchoer, Gramedia,Jakarta, 200930. Ole Helena, MM. PublicSpeaking. Indeks, Jakarta, 2006.

Ketepatan menjelaskan arti olah vokalsesuai dengan karakter dan tema acara

d. Menguasai metodeTata Rias wajah,rambut (make upCharacter)

30. Reardon, Nancy. On CameraHow to Report and Anchor &Interview. Elsier Inc. Barlington,USA, 2006.31. Puspita Martha. Make Up. 101.Basic Formal. Gramedia, Jakarta,200932. Kusumawardhani, Rein, wawaSugiwarmatri. Let’s Make Up.Gramedia, Jakarta, 200933.Andiyanto, Deby S Suryaman.Seri Kreasi Sanggul Tanpa Sasak.Glamour., Gramedia PustakaTama, Jakarta, 2006.

Ketepatan menjelaskan metode tata riasdan bahan-bahannya

Page 20: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

19 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

e. Menguasai metodeTata Busana danaksesori (costum)

34. Reardon, Nancy. On CameraHow to Report and Anchor &Interview. Elsier Inc. Barlington,USA, 2006.35. Ulung, gagas, Ruly Larasati.How to be a News Anchoer,Gramedia, Jakarta, 2009

Ketepatan menjelaskan arti busana danaksesori yang dikenakan sesuai dengankarakter dan tema acara

f. Pengetahuan faktualtentang aplikasikomputer

Ketepatan menjelaskan tentang softwarekomputer sesuai kebutuhan

g. Menguasai Prosedurumum K3 di tempatkerja

1) Ketepatan penjelasanmenginventarisasi jenis-jeniskecelakaan yang sering terjadi ditempat kerja

2) Ketepatan penjelasan mengenalimarka/rambu-rambu jalur evakuasi ditempat kerja

Hak dan Tanggung Jawab

1. Melakukankomunikasi yangbaik dan efektifdengan sutradaradan kerabat kerjaproduksi acaratelevisi dan pengisiacara/nara sumber

a. Berkomunikasi dalambahasa televisi dengansutradara

1) Penguasaan sederhana2) Ketepatan penggunaan istilah/bahasa

televisi dalam berkomunikasi denganrekan kerja

b. Bekerjasama dalamkoordinasi dengansutradara

1) Ketepatan fungsi, peran diri dan tugasdalam bekerjasama dengan sebuah tim

2) Keaktifan berdiskusi dengan sutradara

c. Menyesuaikan diridengan lingkungankerja Produksi AcaraTelevisi

1) Keselarasan fungsi dalam lingkungankerja Produksi Acara Televisi

2) Ketepatan membawakan diri (tugas)dalam lingkungan kerja Produksi AcaraTelevisi

2. Menjalin kerjasamadengan PengisiAcara/Nara sumber

a. Berdiskusi denganPengisi Acara dalamproses kerja produksiAcara Televisi

1) Kelancaran dalam berdiskusi denganPengisi Acara/Nara sumber

2) Kecakapan dalam berdiskusi denganPengisi Acara/Nara sumber

b. Mengkoordinasi PengisiAcara/Nara sumberdengan sutradaradalam proses kerjaProduksi Acara Televisi

1) Keinginan sutradara dapatdisampaikan dengan baik kepadaPengisi Acara /Nara sumber

2) Kesesuaian antara rencana kerjadengan ketrampilan PengisiAcara/Nara sumber

c. Menjabarkankeinginan sutradaradalam

Kreatifitas dalam menterjemahkan Idesutradara menjadi suatu acara yang menarikuntuk pemirsa

Page 21: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

20 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

mengkomunikasikanprogram acara televisiyang disampaikan

3. Menyampaikanacara televisikepada pemirsatelelvisi yangbersifat monolog

Kepuasan pemirsa televisi menyaksikanprogram acara televisi yang telahdisampaikan oleh penyiar televisi.

Page 22: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

21 | P a g e

VI. REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU

AN LAMPAURekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah proses penilaian dan pengakuan berbasisKKNI, atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh selama hidupnya, baik melaluiprogram pendidikan formal, informal, non formal maupun secara otodidak.

RPL dapat dikembangkan pada sektor pendidikan, sektor ketenagakerjaan (kenaikanpangkat, jenjang karir) atau pemberian penghargaan dan pengakuan oleh masyarakatterhadap seseorang yang telah menunjukkan bukti-bukti unggul dalam keahlian ataukompetensi tertentu.

RPL diharapkan dapat memperluas akses dan kesempatan serta mempercepat waktu bagimasyarakat luas dalam meningkatkan kemampuan maupun keahliannya melalui programkursus dan pelatihan.

Pengembangan dan pelaksanaan RPL harus didasari oleh beberapa prinsip, antara lain.

1. Mengutamakan transparasi dan akuntabilitas. Informasi tentang prosespenyelenggaraan dan persyaratan untuk mengikuti RPL harus dapat diakses secara luasbaik oleh pengguna (indvidu yang membutuhkan) maupun masyarakat umum

2. Institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus telah terakreditasi oleh badanakreditasi tingkat nasional, memiliki mandat yang sah dari institusi atau badan yangrelevan dan berwenang untuk hal tersebut

3. Menunjukkan kesadaran mutu terhadap penyelenggaraan dan implikasi RPL padalulusan, khususnya dan masyarakat luas pada umumnya

4. Setiap institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus melakukan evaluasi secaraberkelanjutan untuk menjamin pencapaian mutu lulusan sesuai dengan standar yang ditetapkan

5. Penyelenggara kursus dan pelatihan yang memiliki sifat multi disiplin perlumempertimbangkan kemungkinan untuk menyelenggarakan program RPL

Terkait dengan kursus dan pelatihan Penyiar TV, maka pembelajaran lampau yang dapatdiakui sebagai bagian dari capaian pembelajaran khusus adalah masyarakat: yang belajarmandiri, pengalaman yang didapatkan di tempat kerja Penyiar TV, dan pendidikan formalyang menyelenggarakan ekstra kurikuler Penyiar TV dengan memperhatikan standar kriteriadan standar penilaian yang berlaku.

Page 23: SKL Penyiar Televisi Level 3 Berbasis KKNI

22 | P a g e

VII. ARAH PENGEMBANGAN

Program kursus dan pelatihan telah mulai berkembang sejak lama di berbagai negara maju,sehingga banyak jenis kursus dan pelatihan yang dikembangkan di Indonesia mungkin telahpula berkembang dengan baik di negara-negara lain. Oleh karena itu arah pengembanganlembaga kursus dan pelatihan di Indonesia pada waktu yang akan datang harus menuju kearah internasionalisasi, sedemikian sehingga dapat dicapai kesetaraan baik capaianpembelajaran, standar kompetensi atau mutu lulusan.

Tendensi pergerakan pekerja antar negara akan semakin besar di waktu yang akan datangsebagai implikasi dari globalisasi. Oleh karena itu lembaga kursus dan pelatihan di Indonesiaakan menjadi salah satu penyedia tenaga kerja terampil yang potensial baik untuk Indonesiasendiri maupun negara-negara lain yang membutuhkan. Hal ini menuntut perlunyaditumbuhkan kesadaran yang tinggi akan penjaminan mutu berkelanjutan, baik dalamlingkungan internal lembaga penyelenggara maupun secara eksternal melalui badan-badanakreditasi dan sertifikasi. Keunggulan dalam memenangkan persaingan antara lulusanlembaga kursus dan pelatihan nasional dengan lembaga kursus dan pelatihan internasionalharus menjadi salah satu fokus pengembangan di masa yang akan datang.

Sebagai bangsa yang memiliki kekayaan tradisi dan budaya maka berbagai kursus danpelatihan yang khas Indonesia sudah berkembang dengan pesat sampai saat ini, terutamadalam bidang seni, pariwisata, kuliner, dan lain-lain. Walaupun demikian, masih diperlukanupaya untuk memperoleh pangakuan yang lebih luas baik di tingkat nasional maupuninternasional, mengembangkan standar kompetensi lulusan yang khas serta menjadikannyasebagai kekayaan nasional.

Terkait dengan kursus dan pelatihan Penyiar TV ini, maka arah pengembangan spesifik yangakan dilakukan adalah: Lulusan dapat mengawali karir kerja penyiar TV. Dengan berjalannyawaktu dalam kerja memungkinan pengalaman kerja dan pendidikan lebih lanjut dapatmeningkatkan kualitas profil ataupun beralih profil dengan standar kriteria dan standarpengujian yang berlaku.