134
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA DALAM TINJAUAN MAQASHID SYARI’AH Disusun Oleh: NURUL VADILA SOVIRA NIM. 160602160 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH 1441H/2020M

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP

KEMISKINAN DI INDONESIA DALAM TINJAUAN

MAQASHID SYARI’AH

Disusun Oleh:

NURUL VADILA SOVIRA

NIM. 160602160

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH

1441H/2020M

Page 2: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertandatangan di bawah ini

Nama : Nurul Vadila Sovira

NIM : 160602160

Program Studi : Ekonomi Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan SKRIPSI ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas

karya ini.

Bila di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan

telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan dan

ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar

pernyataan ini, maka saya siap untuk dicabut gelar akademik saya atau

diberikan sanksi lain berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Banda Aceh, 10 Juli 2020

Yang Menyatakan,

Nurul Vadila Sovira

Page 3: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

v

PERSETUJUAN SIDANG MUNAQASYAH SKRIPSI

Analisis Pengaruh Indeks Kebahagiaan dan Indeks Pembangunan

Manusia Terhadap Kemiskinan di Indonesia dalam Tinjauan

Maqashid Syari’ah

Disusun Oleh:

Nurul Vadila Sovira

NIM. 160602160

Disetujui untuk disidangkan dan dinyatakan bahwa isi dan formatnya

telah memenuhi syarat penyelesaian Program Studi Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Pembimbing I Pembimbing II

Cut Dian Fitri, S.E., M.Si., Ak. CA Winny Dian Safitri, S.Si., M.Si

NIP. 198307092014032002

Menghetahui

Ketua Program Studi Ekonomi Syariah

Dr. Nilam Sari, M.Ag

NIP. 197103172008012007

Page 4: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

vi

PENGESAHAN SIDANG MUNAQASYAH SKRIPSI

Analisis Pengaruh Indeks Kebahagiaan dan Indeks Pembangunan

Manusia Terhadap Kemiskinan di Indonesia dalam Tinjauan

Maqashid Syari’ah

Nurul Vadila Sovira

NIM. 160602160

Telah Disidangkan oleh Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh

dan Dinyatakan Lulus serta Diterima Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Menyelesaikan Program Studi Strata Satu (S-1) dalam

bidang Ekonomi Syariah

Pada Hari/Tanggal: Jum‟at, 10 Juli 2020 M

19 Zulkaidah 1441 H

Banda Aceh

Dewan Penguji Sidang Skripsi Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Cut Dian Fitri, S.E.,M.Si.,Ak.CA. Winny Dian Safitri, S.Si., M.Si

NIP. 198307092014032002

Penguji I Penguji II

Prof. Dr. Nazaruddin A. Wahid, M. A. Azimah Dianah, SE., M. Si., Ak

NIP. 196403141992031003 NIDN. 2026028803

Page 5: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …
Page 6: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

viii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis mampu

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh

Indeks Kebahagiaan dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap

Kemiskinan di Indonesia dalam Tinjauan Maqashid Syari’ah”

Shalawat beriring salam tidak lupa kita curahkan kepada junjungan Nabi

besar kita Nabi Muhammad SAW, yang telah mendidik seluruh umatnya

untuk menjadi generasi terbaik di muka bumi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa ada

beberapa kesilapan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dari berbagai

pihak alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh

karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada:

1. Dr. Zaki Fuad, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

2. Dr. Nilam Sari, M.Ag dan Cut Dian Fitri, SE., Ak., M.Si

selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Ekonomi

Syariah.

3. Muhammad Arifin, M.Ag., Ph.D dan Rina Desiana, M.E

selaku dosen perwakilan Prodi Ekonomi Syariah di

Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-

Raniry Banda Aceh.

Page 7: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

ix

4. Cut Dian Fitri, S.E., M.Si., Ak. CA. selaku pembimbing I dan

Winny Dian Safitri, S.Si., M.Si selaku pembimbing II yang tak

bosan-bosannya memberi arahan dan nasehat bagi penulis demi

kesempurnaan skripsi ini.

5. Prof. Dr. Nazaruddin A. Wahid, M. A dan Azimah Dianah, SE.,

M. Si., Ak , selaku penguji I dan penguji II yang telah

memberikan kritik dan sarannya terhadap skripsi saya

sehingga penulisan skripsi ini jauh lebih baik.

6. Farid Fathony Ashal, Lc., M.A selaku Penasehat Akademik

(PA) penulis selama menempuh pendidikan di Program Studi

Ekonomi Syariah.

7. Terima kasih juga kepada seluruh dosen-dosen yang

mengajar pada Program Studi Ekonomi Syariah selama proses

belajar mengajar.

8. Orang tua tercinta dan terkasih ayahanda Sopita Yahya dan

Ibunda Zahara yang telah membesarkan, mendidik, dan

mengorbankan segalanya dalam menuntut ilmu serta memberikan

nasehat dan doa restu serta dukungan dan jasa yang tidak ternilai

harganya yang telah diberikan selama ini. Teruntuk kakak Mey

Tara Seilvia dan adik tersayang Putra Ananda Zavi Arrazak

yang telah memberikan semangat serta motivasi dalam

menjalankan perkuliahan dan menyelesaikan perkuliahan ini

guna untuk memperoleh gelar sarjana dan ilmu yang diperoleh

berguna bagi seluruh umat di muka bumi ini.

9. Sahabat-sahabat terbaik, Cut Nurul Hayatunnisa, Nabila Adelia,

Nabila Fakhrina Putri, Lizza Safira, Indri Rahmadani, Rahmi

Martina, Qurratu Humaira, Nurul Maulani, Cut Dhiya Thifa

Page 8: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

x

Amira, Sheilla Savira, Nada Fitria, Chairunnisa, Octavia,

Rouzatul Sumita, Rifka dan Muhammad Rizky yang telah

membantu dalam proses pembuatan skripsi ini dari awal hingga

akhir.

10. Teman-teman seperjuangan yaitu mahasiswa S1 Ekonomi

Syariah atas segala dukungan yang pernah diberikan agar

penulis bisa dengan cepat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dan mohon maaf kepada semua pihak baik

yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Penulis menyadari bahwa

penulisan ini masih ada kekurangan, oleh karena itu penulis mengaharap

kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan

skripsi ini. Dan semoga Tugas Akhir ini bermanfaat untuk semua pihak

yang membacanya.

Banda Aceh, 10 Juli 2020

Penulis,

Nurul Vadila Sovira

Page 9: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

xi

TRANSLITERASI ARAB-LATIN DAN SINGKATAN

Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K

Nomor: 158 Tahun 1987 – Nomor: 0543 b/u/1987

1. Konsonan

No Arab Latin No Arab Latin

Tidak ا 1

dilambangkan

Ṭ ط 16

Ẓ ظ B 17 ب 2

„ ع T 18 ت 3

G غ Ṡ 19 ث 4

F ؼ J 20 ج 5

Q ؽ Ḥ 21 ح 6

K ؾ Kh 22 خ 7

L ل D 23 د 8

M م Ż 24 ذ 9

Page 10: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

xii

N ن R 25 ر 10

W و Z 26 ز 11

H ه S 27 س 12

‟ ء Sy 28 ش 13

Y ي Ṣ 29 ص 14

Ḍ ض 15

2. Vokal

Vokal Bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia,

terdiri dari vocal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap

atau diftong.

a. Vokal Tunggal

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda

atau harkat, transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin

Fatḥah A

Kasrah I

Dammah U

Page 11: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

xiii

b. Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa

gabungan antara harkat dan huruf, transliterasinya

gabungan huruf, yaitu:

Tanda dan Huruf Nama Gabungan Huruf

Fatḥah dan ya Ai ي

و Fatḥah dan wau Au

Contoh:

kaifa : كيف

haula : هوؿ

3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat

dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Harkat dan

Huruf

Nama Huruf dan tanda

Fatḥah dan alif ا /ي

atau ya

Ā

ي

Kasrah dan ya Ī

Dammah dan wau ي

Ū

Page 12: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

xiv

Contoh:

qāla : ق اؿ

ramā : ر م ى

qīla : ق يل

yaqūlu : يػ ق وؿ

4. Ta Marbutah (ة)

Transliterasi untuk ta marbutah ada dua.

a. Ta marbutah (ة) hidup

Ta marbutah (ة) yang hidup atau mendapat harkat

fatḥah, kasrah dan dammah, transliterasinya adalah t.

b. Ta marbutah (ة) mati

Ta marbutah (ة) yang mati atau mendapat harkat sukun,

transliterasinya adalah h.

c. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbutah

,diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al (ة)

serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ta marbutah

.itu ditransliterasikan dengan h (ة)

Contoh:

rauḍah al-aṭfāl/ rauḍatul aṭfāl : طف ال ة ال وض ر

al-Madīnah al-Munawwarah/ : ة ن ور ين ة الم د ا لم

al-Madīnatul Munawwarah

Ṭalḥah : ة ط لح

Page 13: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

xv

Catatan:

Modifikasi

1. Nama orang berkebangsaan Indonesia ditulis seperti biasa

tanpa transliterasi, seperti M. Syuhudi Ismail, sedangkan

nama-nama lainnya ditulis sesuai kaidah penerjemahan.

Contoh: Ḥamad Ibn Sulaiman.

2. Nama negara dan kota ditulis menurut ejaan Bahasa

Indonesia, seperti Mesir, bukan Misr; Beirut, bukan Bayrut;

dan sebagainya.

3. Kata-kata yang sudah dipakai (serapan) dalam kamus Bahasa

Indonesia tidak ditransliterasi. Contoh: Tasauf, bukan

Tasawuf.

Page 14: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

xvi

ABSTRAK

Nama : Nurul Vadila Sovira

NIM : 160602160

Fakultas/Program Studi : Ekonomi dan Bisnis Islam/Ekonomi

Syariah

Judul : Analisis Pengaruh Indeks

Kebahagiaan dan Indeks

Pembangunan Manusia Terhadap

Kemiskinan di Indonesia dalam

Tinjauan Maqashid Syari’ah

Pembimbing I : Cut Dian Fitri, S.E., M.Si. Ak. CA.

Pembimbing II : Winny Dian Safitri, S.Si., M.Si.

Kata Kunci : Indeks Kebahagiaan, Indeks

Pembangunan Manusia,

Kemiskinan, Maqashid Syari’ah.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh indeks kebahagiaan

dan indeks pembangunan manusia terhadap kemiskinan di Indonesia

dalam tinjauan Maqashid Syari’ah. Data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu data indeks kebahagiaan, indeks pembangunan

manusia dan data persentase kemiskinan tahun 2014 dan 2017 yang

berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional. Metode yang

digunakan udalam penelitian ini adalah metode analisis komponen utama

dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

secara simultan variabel indeks kebahagiaan dan indeks pebangunan

manusia berpengaruh terhadap kemiskinan. Secara parsial berdasarkan

hasil analisis yang telah dilakukan maka sebaiknya pemerintah membuat

kebijakan dan dukungan yang tinggi agar angka kemiskinan di Indonesia

yang masuk dalam data Badan pusat Statistik dapat menurun. Penelitian

ini ditinjau dari Maqashid Syari’ah dimana dari unsur-unsur Maqashid

Syari’ah indeks kebahagiaan dan indeks pembangunan manusia meliputi

pemeliharaan agama, harta, jiwa, akal serta keturunan berpengaruh

terhadap kemiskinan yang meliputi pemeliharaan agama dan harta.

Page 15: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

xvii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL KEASLIAN ..................................... i

HALAMAN JUDUL KEASLIAN ......................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH iv

PERSETUJUAN SIDANG MUNAQASYAH SKRIPSI ..... v

PENGESAHAN SIDANG MUNAQASYAH SKRIPSI ...... vi

LEMBAR PUBLIKASI KARYA ILMIAH ......................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................ viii

TRANSLITERASI ARAB-LATIN DAN SINGKATAN .... xi

ABSTRAK ............................................................................... xv

DAFTAR ISI ........................................................................... xvii

DAFTAR TABEL ................................................................... xx

DAFTAR GAMBAR .............................................................. xxi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... xxii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................ 7

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................ 8

1.5 Sistematika Pembahasan .............................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI ................................................. 11

2.1 Kemiskinan ................................................................... 11

2.1.1 Indikator Kemiskinan .......................................... 15

2.1.2 Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan .................. 19

2.1.3 Pengentasan dan Pandangan Islam terhadap

Kemiskinan ......................................................... 21

2.1.4 Kemiskinan dalam Pandangan Maqashid

Syari’ah ............................................................. 26

2.2 Indeks Pembangunan Mansusia ................................... 29

2.2.1 Komponen Indeks Pembangunan Manusia ......... 33

2.2.2 Manfaat Indeks Pembangunan Manusia .............. 36

2.2.3 Pembangunan Manusia dalam Islam ................... 37

2.3.4 Indeks Pembangunan Manusia dalam

Maqashid Syari’ah .............................................. 38

2.3 Indeks Kebahagiaan ..................................................... 40

Page 16: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

xviii

Halaman

2.3.1 Konsep Indeks Kebahagiaan ................................. 42

2.3.2 Indeks Kebahagian dalam Maqashid Syariah ....... 43

2.4 Maqashid Syari’ah ......................................................... 44

2.4.1 Tingkatan Maqashid Syari’ah ............................... 45

2.4.2 Unsur Maqashid Syari’ah ..................................... 47

2.5 Keterkaitan Antar Variabel ........................................... 55

2.5.1 Hubungan Indeks Kebahagiaan terhadap

Kemiskinan .......................................................... 55

2.5.2 Hubungan Indeks Pembangunan Manusia

terhadap Kemiskinan ........................................... 55

2.6 Penelitian Terdahulu ..................................................... 56

2.7 Kerangka Pemikiran ...................................................... 61

2.8 Hipotesis Penelitian ....................................................... 62

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................... 63

3.1 Jenis Penelitian ............................................................... 63

3.2 Jenis Data ....................................................................... 63

3.3 Operasional Variabel ...................................................... 64

3.4 Sumber Data ................................................................... 64

3.5 Metode Penelitian ........................................................... 65

3.5.1 Analisis Komponen Utama (AKU) ....................... 65

3.5.2 Analisis Regresi Berganda .................................... 67

3.6 Tahapan Penelitian ............................................................... 72

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................. 74

4.1 Analisis Statistik Deskriptif ........................................... 74

4.1.1 Kemiskinan di Indonesia ....................................... 74

4.1.2 Indeks Kebahagiaan di Indonesia .......................... 77

4.1.3 Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia ......... 81

4.2 Analisis Korelasi ............................................................ 85

4.3 Analisis Komponen Utama (AKU) ................................ 86

4.4 Analisis Regresi .............................................................. 89

4.4.1 Asumsi Klasik ....................................................... 90

4.4.2 Model Analisis Regresi ......................................... 92

4.5 Pembahasan Penelitian ................................................... 96

Page 17: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

xix

4.5.1 Pengaruh Indeks Kebahagiaan Terhadap

Kemiskinan dalam Tinjauan Maqashid

Syari’ah ................................................................ 96

4.5.2 Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia terhadap

Kemiskinan dalam tinjauan Maqashid Syari’ah .. 97

4.5.3 Pengaruh Indeks Kebahagiaan dan Indeks

Pembangunan Manusia terhadap Kemiskinan dalam

tinjauan Maqashid Syari’ah ................................. 99

BAB V PENUTUP .................................................................... 101

5.1 Kesimpulan ..................................................................... 101

5.2 Saran ............................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 106

LAMPIRAN .............................................................................. 111

Page 18: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

xx

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................... 59 Tabel 3.1 Definisi Variabel Penelitian ........................................ 64

Tabel 4.1 Hasil korelasi Rata-rata IK dan IPM Tahun 2014- ..... 86

Tabel 4.2 Pembakuan Variabel ................................................... 87

Tabel 4.3 Skor Komponen Utama ............................................... 88

Page 19: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kemiskinan di Indonesia Tahun 2014 dan 2017 .... 2

Gambar 1.2 IPM Indonesia Tahun 2014 dan 2017 .................... 4

Gambar 1.3 Indeks Kebahagiaan Indonesia Tahun 2014 dan

2017 ....................................................................... 5

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................... 61

Gambar 4.1 Kemiskinan di Indonesia tahun 2014-2017 ............ 75

Gambar 4.2 Perbandingan Persentase Kemiskinan di

Indonesia Tahun 2014 dan 2017 ............................ 76

Gambar 4.3 Indeks Kebahagiaan di Indonesia Tahun 2014-

2017 ........................................................................ 78

Gambar 4.4 Perbandingan Indeks Kebahagiaan Indonesia

tahun 2014-2017 ................................................ 80

Gambar 4.5 Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2014-

2017 ........................................................................ 82

Gambar 4.6 Perbandingan Indeks Kebahagiaan Indonesia

Tahun 2014-2017 ................................................... 84

Gambar 4.7 Hasil Analisis Komponen Utama ........................... 89

Gambar 4.8 Plot Uji Asumsi Klasik ........................................... 90

Gambar 4.9 Hasil Analisis Regresi Berganda ............................ 92

Page 20: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Persentase Kemiskinan ..................................... 111

Lampiran 2. Data Indeks Kebahagiaan ........................................... 112

Lampiran 3. Data Indeks Pembangunan Manusia ........................ 113

Page 21: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemiskinan merupakan suatu kondisi ketidakmampuan

yang dialami individu, kelompok dan keluarga untuk memenuhi

kebutuhan standar hidup minimumnya. (Rustanto, 2015:2)

Kemiskinan dipandang sebagai suatu keadaan dimana seorang

individu atau sekelompok orang tidak mampu untuk memenuhi

kebutuhan dasarnya, seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,

pendidikan, dan kesehatan yang dianggap sebagai kebutuhan

minimal dan memiliki standart tertentu (BPS Indonesia, 2000).

Didalam Islam, kemiskinan dipandang sebagai masalah

yang membahayakan jiwa dan iman seseorang karena sangat dekat

dengan kekufuran. Dengan hidup miskin, seseorang tidak dapat

melaksanakan kewajiban agama secara maksimal, proses

pendidikan yang tidak baik, dan akses kehidupan dan kesehatan

yang tidak layak. Oleh karena itu, Islam melarang umatnya

meninggalkan keturunan dalam keadaan lemah, baik secara agama,

ilmu, maupun ekonomi (kesejahteraan) (Prasetyoningrum, 2018)

sebagaimana Allah berfirman dalam QS An-Nisa : 9 yang artinya

:“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya

meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka yang

mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka, dan hendaklah

mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka bertutur

kata yang benar” (Q.S. An-Nisa‟: 9).

Page 22: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

2

Angka kemiskinan menjadi suatu tolak ukur dalam proses

pengambilan kebijakan pemerintah, baik di daerah maupun pusat.

BPS Indonesia dalam publikasinya menunjukkan angka kemiskinan

pada tahun 2014 sebesar 69.21% dan meningkat sebesar 70.75%

pada tahun 2017. Hal tersebut membuktikan bahwa tingkat

kemiskinan di Indonesia semakin meningkat secara signifikan

dalam selang waktu 3 tahun yang ditunjukkan pada grafik di bawah

ini.

Gambar 1. 1 Kemiskinan di Indonesia Tahun 2014 dan 2017

(%)

Sumber: Data diolah dari BPS RI (2019)

Grafik diatas menunjukkan bahwa masalah kemiskinan di

Indonesia harus segera diselesaikan. Peningkatan angka

kemiskinan terjadi karena kegagalan pada upaya pengentasan

kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah sehingga

menyebabkan munculnya berbagai persoalan sosial, ekonomi dan

politik. Masalah mengenai kemiskinan bukanlah suatu hal yang

baru di Indonesia. Oleh karena itu, masalah kemiskinan selalu

Page 23: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

3

aktual untuk dibahas. Meskipun telah berjuang puluhan tahun

untuk membebaskan diri dari kemiskinan, namun kenyataan

tetap menunjukkan bahwa Indonesia belum bisa melepaskan diri

dari masalah kemiskinan ini.

Faktor penyebab kemiskinan di dalam teori lingkaran

kemiskinan yaitu adanya keterbelakangan dan ketertinggalan

sumber daya manusia yang tercermin oleh rendahnya Indeks

Pembangunan Manusia (Kuncoro, 1997). Sumber daya

manusia dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

IPM bermanfaat untuk membandingkan kinerja pembangunan

manusia baik antar negara maupun antar daerah. IPM merupakan

indikator yang menjelaskan tentang keadaan suatu wilayah yang

mempunyai kesempatan untuk mengakses hasil dari suatu

pembangunan sebagai bagian dari haknya dalam memperoleh

pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Dengan

masyarakat yang sehat dan berpendidikan yang baik, maka

produktifitas masyarakat akan meningkat sehingga meningkat

pula pengeluaran untuk konsumsinya. Peningkatan pengeluaran

untuk konsumsi menggambarkan bahwa tingkat kemiskinan

menurun (Kuncoro, 2006). Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM

dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi

tersebut mencakup umur panjang dan sehat, pengetahuan dan

kehiudpan yang layak.

Page 24: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

4

Gambar 1. 2 IPM Indonesia Tahun 2014 dan 2017(%)

Sumber: Data diolah dari BPS RI (2019)

Indeks pembangunan manusia pada tahun 2014 ke 2017

mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 Indeks Pembangunan

Manusia sebesar 68.9% dan meningkat sebesar 70.81% pada tahun

2017. Artinya terjadi perubahan yang lebih baik setiap tahunnya.

Dengan meningkatnya IPM Indonesia menjadikan ekonomi

yang semakin membaik dan membuat masyarakat menjadi

lebih sejahtera. Indikator kesejahteraan salah satunya diukur

dengan indeks kebahagiaan.

Indeks Kebahagiaan Manusia merupakan suatu indeks

yang menyatakan tingkat kebahagiaan seseorang yang ditinjau

dari tiga dimensi kehidupan, yaitu meliputi dimensi kepuasan

hidup (life satisfaction); dimensi perasaan (affect) dan dimensi

makna hidup (eudaimonia). Semakin tinggi nilai indeks

menunjukkan tingkat kehidupan penduduk yang semakin bahagia.

Sebaliknya, semakin rendah nilai indeks menunjukkan tingkat

Page 25: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

5

kehidupan penduduk yang semakin tidak bahagia. Indeks

kebahagiaan adalah salah satu indikator yang digunakan untuk

mengukur kesejahteraan masyarakat berdasarkan tingkat

kebahagiaan masyarakat (BPS, 2017).

Gambar 1. 3 Indeks Kebahagiaan Indonesia Tahun 2014 dan

2017

Sumber: Data diolah dari BPS RI (2019)

Indeks kebahagiaan pada tahun 2014 sebesar 69.51%

dan pada tahun 2017 sebesar 70.69%. Angka diatas menunjukkan

bahwa indeks kebahagiaan indonesia mengalami peningkatan

indeks sebesar 1.18 poin. Dengan demikian, telah terjadi

kemajuan yang sangat baik setiap tahunnya. Peningkatan angka

indeks kebahagiaan ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan

penduduk yang sudah baik. Jika dilihat dari indiktor kesejahteraan,

tolak ukur yang utama yaitu angka kemiskinan yang kecil, IPM

yang terus meingkat dan indeks kebahagiaan yang terus meningkat

Page 26: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

6

sehingga terciptalah suatu kehidupan yang sesuai dengan maqashid

syariah.

Maqashid Syari’ah merupakan pilar hukum Islam yang

membahas mengenai ekonomi Islam. Maqashid Syari’ah

menjelaskan tentang tujuan akhir syariat islam yang menghendaki

keadilan dan kemaslahatan secara total seperti dalam kehidupan

manusia. Keadilan dan kemaslahatan itu, bisa diukur melalui

Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Maqashid Syari’ah

mempunyai 5 pilar untuk mencapai kesejahteraan manusia yaitu

menjaga agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Terpenuhinya

lima kebutuhan dasar manusia tersebut akan berkorelasi pada

kesejahteraan. Apabila manusia tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasarnya maka tidak terwujudnya tujuan dari maqashid syariah.

Hal ini akan mengakibatkan kehidupan tidak sejahtera yang akan

berdampak pada kualitas manusia itu sendiri.

Penelitian tentang kemiskinan, IPM dan indeks

kebahagiaan telah banyak dilakukan. Salah satunya dalam riset

yang dilakukan oleh Prasetyoningrum (2018) menjelaskan bahwa

IPM berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Artinya

berkurangnya tingkatnya kemiskinan karena IPM yang meningkat

mengindikasikan bahwa IPM dapat meningkatkan produktivitas

kerja manusia, yang akan meningkatkan pendapatan untuk

memnuhi kebutuhan hidup layak.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, peneliti

tertarik untuk membuktikan secara empiris hubungan antara Indeks

Page 27: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

7

Kebahagiaan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap

kemiskinan di Indonesia. Oleh karena itu, judul yang diambil

dalam penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Indeks

Kebahagiaan dan Indeks Pembangunan Manusia terhadap

Kemiskinan di Indonesia dalam Tinjauan Maqashid Syari’ah”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang sudah dijelaskan

di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Indeks Kebahagiaan terhadap

Kemiskinan di Indonesia dalam tinjauan Maqashid

Syari’ah?

2. Bagaimana pengaruh Indeks Pembangunan Manusia

terhadap Kemiskinan di Indoensia dalam tinjauan

Maqashid Syari’ah?

3. Bagaimana pengaruh Indeks Kebahagiaan, Indeks

Pembangunan Manusia terhadap kemiskinan di Indonesia

dalam tinjauan Maqashid Syari’ah?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dijelaskan

di atas, maka dapat dijelaskan penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh Indeks Kebahagiaan

terhadap Kemiskinan di Indonesia dalam tinjauan

Maqashid Syari’ah.

Page 28: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

8

2. Untuk mengetahui pengaruh Indeks Pembangunan

Manusia(IPM) terhadap Kemiskinan di Indoensia dalam

tinjauan Maqashid Syari’ah.

3. Untuk mengetahui pengaruh Indeks Kebahagiaan, Indeks

Pembangunan Manusia(IPM)

4. terhadap kemiskinan di Indonesia dalam tinjauan Maqashid

Syari’ah.

1.4 Manfaat Penelitian

Selanjutnya, terdapat tiga manfaat dari hasil penelitian

ini yakni manfaat dari segi teoritis, praktis, dan bagi masyarakat.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan

mengembangkan wawasan mengenai pengaruh Indeks

Kebahagiaan dan Indeks Pembangunan Manusia terhadap

Kemiskinan di Indonesia dalam tinajuan Maqashid

Syari’ah. Penelitian ini juga dapat menambah referensi

mengenai pengaruh hal tersebut.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan

informasi kepada para pengambil kebijakan pada

pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah serta instansi terkait dalam menentukan pengaruh

Indeks Kebahagiaan dan Indeks Pembangunan Manusia

Page 29: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

9

terhadap Kemiskinan dan mengembangkan perekonomiann

di Indonesia.

3. Manfaat Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi dan referensi bagi masyarakat dan dapat

menanggulanginya apabila berada di dalam ekonomi yang

rendah.

1.5 Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan bertujuan untuk menggambarkan

mengenai susunan isi skripsi secara teratur. Penelitian ini disusun

dalam tiga bab yang masing-masing terdiri dari sub bab

pembahasan sebagai acuan berpikir secara sistematis.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai pendahuluan yang merupakan

gambaran umum penelitian yang terdiri dari : latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

serta sistematika pembahasan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan kerangka teori dan landasan teori serta

pembangunan hipotesis yang terdiri dari teori, temuan penelitian

terkait, model penelitian atau kerangka berpikir, serta

pengembangan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini merupakan metode penelitian yang terdiri dari

penjelasan tentang jenis penelitian, jenis umber data, teknik

Page 30: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

10

pengumpulan data, operasional variabel, metode analisis dan

tahapan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bagian ini merupakan pelaporan hasil penelitian dan

pembahasan yang mengaitkan dengan kerangka teori atau

penelitian yang dilakukan.

BAB V PENUTUP

Bagian ini merupakan bab terakhir dari isi pokok

penelitian terdiri dari simpulan dan saran.

Page 31: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kemiskinan

Kemiskinan merupakan keadaan dimana terjadi

kekurangan hal-hal yang biasa untuk dimiliki seperti makanan,

pakaian, tempat berlindung dan air minum. Hal hal ini

berhubungan erat dengan kualitas hidup. Kemiskinan kadang

juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan

pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan

mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara.

Kemiskinan merupakan masalah global (Arfiani, 2009).

Kemiskinan didefinisikan sebagai ketidakmampuan

individu dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk hidup

layak. Lebih lanjut disebutkan kemiskinan merupakan sebuah

kondisi yang berada di bawah garis nilai standar kebutuhan

minimum, baik untuk makanan dan non makanan yang disebut

garis kemiskinan atau batas kemiskinan (Rejekiningsih, 2011).

BPS Aceh (2017) mendefinisikan kemiskinan merupakan

suatu ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi

kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari

sisi pengeluaran. Penduduk miskin adalah penduduk yang

memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis

kemiskinan. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai

pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan

Page 32: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

12

dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari. Garis kemiskinan

Non Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk

perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan (BPS Aceh, 2017).

Berdasarkan Undang-undang No. 24 tahun 2004,

kemiskinan adalah kondisi sosial ekonomi seseorang atau

sekelompok orang yang tidak terpenuhinya hak-hak dasarnya

untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang

bermartabat. Kebutuhan dasar yang menjadi hak seseorang atau

sekelompok orang meliputi kebutuhan pangan, kesehatan,

pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumber

daya alam, lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau

ancaman dari tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi

dalam penyelenggaraan kehidupan sosial dan politik.

Sebab-sebab kemiskinan dikelompokkan menjadi dua.

Pertama, kemiskinan yang terjadi disebabkan oleh faktor eksternal

atau faktor yang berada diluar jangkauan individu. Kondisi

masyarakat yang disebut miskin dapat diketahui berdasarkan

kemampuan pendapatan dalam memenuhi standar hidup

(Nugroho, 1995). Pada prinsipnya, standar hidup di suatu

masyarakat tidak sekedar tercukupinya kebutuhan pangan, tetapi

juga tercukupinya kebutuhan kesehatan, maupun pendidikan.

Tempat tinggal ataupun pemukiman yang layak meupakan salah

satu dari standar hidup atau standar kesejahteraan masyarakat di

suatu daerah. Berdasarkan kondisi ini, suatu masyarakat disebut

miskin apabila memiliki pendapatan jauh lebih rendah dari rata-

Page 33: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

13

rata pendapatan sehingga tidak banyak memiliki kesempatan

untuk mensejahterakan dirinya (Suryawati, 2004)

Menurut Chambers hidup dalam kemiskinan bukan

hanya hidup dalam kekurangan uang dan tingkat pendapatan

rendah, tetapi juga banyak hal lain, seperti: tingkat kesehatan,

pendidikan rendah, perlakuan tidak adil dalam hukum,

kerentanan terhadap ancaman tindak kriminal,

ketidakberdayaan menghadapi kekuasaan, dan

ketidakberdayaan dalam menentukan jalan hidupnya sendiri

(Nasikun, 2001). Kemiskinan dapat dibagi dalam empat bentuk,

yaitu:

1. Kemiskinan Absolut, yaitu pendapatannya berada

dibawah garis kemiskinan atau tidak cukup memenuhi

kebutuhan hidup minimum atau kebutuhan dasar

termasuk pangan, sandang, papan, dan kesehatan

pendidikan yang diperlukan untuk bisa hidup

berkelanjutan.

2. Kemiskinan Relatif, yaitu kondisi miskin karena pengaruh

kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh

masyarakat, sehingga menyebabkan ketimpangan pada

pendapatan atau dapat dikatakan orang tersebut

sebenarnya telah hidup diatas garis kemiskinan namun

masih berada dibawah kemampuan masyarakat sekitarnya.

3. Kemiskinan Kultural, yaitu mengacu pada persoalan sikap

seseorang atau sekelompok masyarakat yang disebabkan

Page 34: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

14

oleh faktor budaya, seperti tidak mau berusaha

memperbaiki tingkat kehidupan malas, pemboros, tidak

kreatif meskipun ada bantuan dari pihak luar.

4. Kemiskinan Struktural, yaitu situasi miskin yang

disebabkan karena rendahnya akses terhadap sumber

daya yang terjadi dalam suatu sistem sosial budaya dan

sosial politik yang tidak mendukung pembebasan

kemiskinan, tetapi menyebabkan suburnya kemiskinan.

Kemiskinan juga dapat dibedakan menjadi dua jenis

yaitu kemiskinan alamiah dan kemiskinan buatan (artificial).

1. Kemiskinan alamiah berkaitan dengan kelangkaan

sumber daya alam dan prasarana umum, serta keadaan

tanah yang tandus.

2. Kemiskinan buatan lebih banyak diakibatkan oleh sistem

modernisasi atau pembangunan yang membuat

masyarakat tidak dapat menguasai sumber daya,

sarana, dan fasilitas ekonomi yang ada secara merata

Suatu ukuran yang pasti untuk menentukan batas

kemiskinan tidaklah mudah, tetapi para fuqaha mazhab seperti

Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah mendefinisikan miskin ialah

orang yang masih mampu berusaha memperoleh harta secara

halal, tetapi hasilnya tidak mencukupi bagi dirinya dan

keluarganya. Sedangkan golongan Hanafiyah mendefinisikan

miskin ialah yang tidak memiliki sesuatu (harta atau tenaga).

(Qadir, 2001)

Page 35: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

15

2.1.1 Indikator Kemiskinan

Beberapa macam ukuran yang seringkali digunakan

sebagai indikator kemiskinan, antara lain: tingkat konsumsi beras

per tahun, tingkat pendapatan, indeks kesejahteraan masyarakat

dan indeks kemiskinan manusia (Setiadi, 2011).

1. Tingkat Konsumsi Beras

Secara umum Profesor Sayogyo menjelaskan

kemiskinan di ukur dengan menghitung jumlah penduduk

yang memiliki pendapatan per kapita yang tidak

mencukupi untuk mengkonsumsi barang dan jasa yang

nilainya ekuivalen dengan 20 kg beras per kapita per

bulan untuk daerah pedesaan, dan 30 kg beras untuk

daerah perkotaan. Standar kecukupan pangan dihitung

setara 2.100 kilo kalori per kapita per hari ditambah

dengan pengeluaran untuk kebutuhan non makanan

(perumahan, berbagai barang dan jasa, pakaian). (Sayogyo,

2000).Selama periode tahun 1970-an hingga awal tahun

1990-an Indonesia cukup berhasil menurunkan tingkat

kemiskinan.

Menurut World Bank tercatat pada periode

tersebut poverty head count rate di Indonesia turun sampai

dengan 28,6 persen. Ketika krisis ekonomi menimpa

Indonesia pada pertengahan tahun 1997, angka kemiskinan

kembali meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun

1999 menjadi sebesar 23 persen, kemudian angka

Page 36: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

16

tersebut kembali turun menjadi 16 persen pada tahun

2005.

Namun demikian tahun 2006 angka kemiskinan

kembali meningkat sebesar 1,75 persen sehingga menjadi

17,75 persen. Salah satu pemicu kenaikan angka

kemiskinan ini adalah naiknya harga beras sebagai akibat

dari larangan impor beras (World Bank: 2006). Dampak

dari adanya kenaikan harga beras dengan tingkat

kemiskinan memang sangat erat karena beras merupakan

makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia

terutama bagi mereka yang kurang mampu.

2. Tingkat Pendapatan

Batas garis kemiskinan antara daerah perkotaan

dan pedesaan, persentase penduduk miskin di Indonesia

laporan tahun 2013 yang dikeluarkan BPS menunjukkan

bahwa jumlah penduduk miskin yaitu penduduk dengan

pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis

kemiskinan.

Adanya kecenderungan bahwa jumlah penduduk

miskin sebagian besar terkonsentrasi di daerah pedesaan.

Hal ini mengidentifikasikan rendahnya kualitas hidup

masyarakat di pedesaan. Adanya ketimpangan dalam

pola pembangunan dan belum termanfaatkannya sumber

daya yang ada di pedesaan secara menyeluruh hanya

Page 37: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

17

merupakan sedikit dari sekian banyak permasalahan yang

menyebabkan keterbelakangan di daerah tersebut.

Perbedaan yang mencolok pada penetapan garis

kemiskinan antara daerah pedesaan dan perkotaan karena

dinamika kehidupan yang berbeda antara keduanya.

Penduduk di daerah perkotaan memiliki kebutuhan yang

relatif sangat beragam dibandingkan dengan daerah

pedesaan. Sehingga mempengaruhi pola pengeluaran

mereka.

3. Kesejahteraan Masyarakat

Indikator kesejahteraan ini dilihat dari 9 komponen,

yaitu kesehatan, konsumsi makanan dan gizi, pendidikan,

kesempatan kerja, perumahan, jaminan sosial, sandang,

rekreasi dan kebebasan. Namun, yang sering digunakan

hanya 4 komponen, yaitu kesehatan, konsumsi makanan

dan gizi, pendidikan dan perumahan. Sedangkan indikator

yang lainnya sulit diukur dan sulit dibandingkan antar

daerah atau antar waktu.

4. Indeks Kemiskinan Manusia

Indeks ini diperkenalkan oleh UNDP (United

National Development Program) dalam salah satu

laporan tahunan yaitu Human Development Report.

Indeks ini terlahir karenan ketidakpuasan UNDP dengan

indikator pendapatan per dollar per hari yang digunakan

oleh Bank Dunia sebagai tolak ukur kemiskinan disuatu

Page 38: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

18

wilayah atau Negara. Dengan adanya indeks ini, UNDP

sengaja mengganti ukuran kemiskinan dari segi pendapatan

dengan ukuran dari segi pendapatan kualitas hidup

manusia. Argumen umum yang di gunakan oleh UNDP

adalah bahwa tolak ukur kemiskan dari seseorang

adalah jika dia tidak mampu menjangkau terhadap sarana

publik dasar dan tingkat kualitas hidup mereka sendiri

adalah rendah.

Adapun Indikator Internasional Kemiskinan adalah : (1)

terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, (2) terbatasnya akses

danrendahnya mutu layanan kesehatan, (3) terbatasnya akses dan

rendahnya mutu layanan pendidikan, (4) terbatasnya kesempatan

kerja dan berusaha, (5) lemahnya perlindungan terhadap aset usaha,

dan perbedaan upah, (6) terbatasnya akses layanan perumahan dan

sanitasi, (7) terbatasnya akses terhadap air bersih, (8) lemahnya

kepastian kepemilikan dan penguasaan tanah, (9) memburuknya

kondisi lingkungan hidup dan sumber daya alam, serta terbatasnya

akses masyarakat terhadap sumber daya alam, (10) lemahnya

jaminan rasa aman, (11) lemahnya partisipasi, (12) besarnya beban

kependudukan yang disebabkan oleh besarnya tanggungan

keluarga, (13) tata kelola pemerintah yang buruk yang

menyebabkan inefisiensi dan infektivitas dalam pelayanan

publik, meluasnya korupsi dan rendahnya jaminan sosial terhadap

masyarakat. (Rustanto, 2015)

Page 39: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

19

Ada tiga nilai pokok yang menentukan tingkat kemiskinan,

yaitu tingkat kehidupan, tingkat pendidikan dasar dan tingkat

kemampuan ekonomi. Oleh kaeran itu, nilai indeks kemiskinan

manusia mempresentasikan proporsi jumlah penduduk di suatu

wilayah yang kehilangan tiga nilai pokok tersebut. Indeks

kemiskinan manusia yang rendah menunjukkan tingkat

kemiskinan yang rendah pula, begitu juga sebaliknya (Arsyat,

2015).

Dalam Islam banyak muncul pengertian mengenai

kemiskinan disebabkan tolak ukur kemiskinan yang digunakan

berbeda antara satu negara dengan negara lainnya. Al-Ghazali

mendefinisikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan seseorang

dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri, baik dari segi

kebutuhan material dan kebutuhan rohani. Islam menganggap

kemiskinan merupakan suatu hal yang mampu membahayakan

akhlak, kelogisan berfikir, keluarga dan juga masyarakat.

2.1.2 Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan di negara-negara berkembang disebabkan

karena kebutuhan manusia yang bermacam-macam, adanya

ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya, yang menimbulkan

distribusi pendapatan yang timpang, hal ini terlihat bahwa

mayoritas penduduk miskin hanya memiliki sumber daya alam

dalam jumlah yang terbatas. Selain itu, tingkat pendidikan juga

mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Tingkat

Page 40: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

20

pendidikan yang rendah tentunya akan mengakibatkan

ketidakmampuan dalam mengembangkan diri dan menyebabkan

sempitnya peluang dalam mendapatkan lapangan pekerjaan,

sehingga mempengaruhi tingginya tingkat pengangguran.

Tingginya tingkat pengangguran disuatu Negara ini, yang

selanjutnya dapat menyebabkan kemiskinan.

Menurut pendapat Suyanto dalam Basri (2002), ada tiga

faktor penyebab terjadinya kemiskinan dipedesaan maupun

diperkotaan, yaitu:

1. Sempitnya penguasaan dan pemilikan lahan atau akses

produksi lain, ditambah lagi kurangnya ketersediaan modal

yang cukup untuk usaha.

2. Karena nilai tukar hasil produksi yang semakin jauh

tertinggal dengan hasil produksi lain, termasuk kebutuhan

hidup sehari-hari.

3. Karena tekanan perangkap kemiskinan dan ketidaktahuan

masyarakat, dengan artian mereka terlalu relatif terisolasir

atau tidak memiliki akses yang cukup untuk memperoleh

informasi-informasi yang dibutuhkan. Disamping itu

masyarakat secara fisik lemah karena kurang gizi, mudah

terserang penyakit dan tidak berdaya atau rentan.

4. Masalah kemiskinan di Indonesia tidak hanya melanda di

perkotaan saja namun juga di pedesaan, dimana sebagian

besar kemiskinan terjadi di wilayah desa. Faktor-faktor yang

telah dijelaskaan diatas merupakan permasalahan yang akan

Page 41: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

21

memperparah kondisi perekonomian yang menyebabkan

kemiskinan. Salah satu ciri kondisi kemiskinan adalah tidak

adannya sarana prasarana yang dibutuhkan serta kualitas

lingkungan yang kumuh dan tidak layak huni. Kemiskinan

juga mencakup masalah struktural dan multidimensional

yang mencakup sosial dan politik.

Berdasarkan uarain di atas, dapat dikatakan bahwa faktor

penyebab kemiskinan sangat komplek dan saling mempengaruhi,

artinya kemiskinan terjadi bukan disebabkan oleh satu faktor saja,

tetapi multi faktor. Namun demikian, dapat dipahami bahwa faktor

dominan yang menyebabkan terjadinnya kemiskinan adalah

sempitnya lapangan pekerjan, rendahnya kualitas sumber daya

manusia, sumber daya alam terbatas dan kebijakan pemerintah.

2.1.3 Pengentasan dan Pandangan Islam terhadap Kemiskinan

Berbagai upaya untuk mengentasakan kemiskinan telah

dilakukan oleh pemerintah yang diaplikasikan dalam wujud

kebijakan dan program-program baik yang bersifat langsung

maupun tidak langsung. Kebijakan bersifat langsung yaitu

berupa program yang langsung diberikan kepada penduduk

miskin, contohnya bantuan tunai langsung (BLT) dan raskin,

sedangkan kebijakan tidak langsung, contohnya program

Jamkesmas, program IDT, dan dana BOS. Walaupun telah

dilakukan berbagai upaya namun kemiskinan tidak dapat

dihilangkan seluruhnya, artinya fenomena kemiskinan dengan

Page 42: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

22

mudah dapat dijumpai di hampir seluruh wilayah baik di perkotaan

maupun di pedesaan.

Program pengentasan kemiskinan yang saat ini dilakukan

baik yang berasal dari pemerintah maupun non pemerintah

umumnya hanya sementara, artinya program tersebut akan

berjalan selama masih ada anggaran (dana), setelah dana habis

maka selesai pula kegiatan program. Dengan kata lain bahwa

program-program pengentasan kemiskinan yang selama ini

dilaksanakan berdasarkan pada pendekatan projek dan bukan

pendekatan program. Tidak heran jika program pengentasan

kemiskinan tidak berkelanjutan, akhirnya angka kemiskinan secara

absolut di Indonesiai tetap saja tinggi.

Tampaknya dalam merumuskan sebuah kebijakan

maupun program yang bertujuan untuk mengentaskan

kemiskinan perlu dilakukan beberapa tahapan kegiatan.

Misalnya, diawali dengan assesment, dalam tahap ini dilakukan

perumusan atau mengkatagorikan dimensi-dimensi dan faktor

penyebab kemiskinan, analisis kebutuhan dan potensi yang dapat

dikembangkan dan merumuskan bentuk-bentuk program yang di

inginkan oleh penduduk miskin. Selain itu, dirumuskan pula pihak-

pihak yang dapat dilibatkan dalam kegiatan atau program

kemiskinan, serta membuat jadwal pelaksanaannya. Setelah tahap

ini selesai, maka dilanjutkan ke tahap pelaksanaan kegiatan dan

diakhiri dengan tahap monitoring dan evaluasi.

Page 43: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

23

Kebijakan dalam upaya pengentasan kemiskinan tentunya

dalam implementasi melalui program-program yang berbasis pada

penggalian potensi yang ada di masyarakat itu sendiri. Artinya

perlu melibatkan peran serta masyarakat dalam melaksanakan

program, dan pemerintah berperan sebagai fasilitator. Selain itu

perlu juga dirumuskan strategi untuk keberlangsungan program

(kegiatan) di masyarakat yang didukung dengan adanya koordinasi

antara instansi terkait (Nurwati, 2008).

Al-Qardhawi dalam Qadir (2001) mengemukan

pandangannya bagi upaya pengentasan kemiskinan melalui enam

solusi, yaitu:

1. Setiap orang Islam harus harus bekerja keras dan

meningkatkan etos kerja.

2. Orang-orang kaya menyantuni dan menjamin kehidupan

ekonomi keluarga dekatnya yang miskin.

3. Meningkatkan dan mengintensifkan pelaksanaan zakat

secara profesional.

4. Mengintensifkan pengumpulan bantuan dari sumber,

baik dari swadaya masyarakat maupun pemerintah.

5. Mendorong orang-orang kaya untuk mengeluarkan

sedekah kepada orang-orang yang sangat

membutuhkannya.

6. Bantuan-bantuan sukarela dan kebaikan hati secara

individual dan incidental.

Page 44: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

24

Pengentasan kemiskinan melalui proses yang panjang

dapat ditempuh melalui pendekatan parsial dan pendekatan

struktural. Pendekatan parsial yaitu dengan pemberian bantuan

langsung berupa sedekah biasa dari orang-orang kaya dan dari

dana zakat secara konsumtif kepada fakir miskin yang tidak

produktif lagi (karena cacat jasmani atau mental). Pendekatan

struktural, model pendekatan ini bertujuan untuk mengentaskan

kemiskinan secara sistematis, dengan cara menghilangkan faktor-

faktor penyebab kemiskinan itu sendiri yang disebabkan oleh

faktor internal maupun eksternal. Faktor terpenting pengentasan

kemiskinan di kalangan umat Islam khususnya adalah

meningkatkan pemahaman zakat guna meningkatkan kesadaran

pengalamannya, dan mengintensifkan pelaksanaan dengan sistem

pengelolaanya yang baik secara proporsional dan profesional

(Qadir, 2001).

Islam memandang kemiskinan merupakan satu hal

yang mampu membahayakan akhlak, kelogisan berpikir,

keluarga, dan juga mayarakat. Islam pun menganggapnya sebagai

musibah dan bencana yang seharusnya memohon perlindungan

kepada Allah atas kejahatan yang tersembunyi di dalamnya. Jika

kemiskinan ini semakin merajalela, maka kemiskinan ini akan

membuat lupa adanya Allah dan juga rasa sosialnya kepada

sesama. Rasulullah SAW menjelaskan bagaimana bahayanya

kemiskinan (kefakiran), bahkan beliau menggambarkan

Page 45: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

25

bahwasanya kefakiran mendekati kekufuran. Hal ini

sebagaimana hadis yang artinya :

“Dari Anas bin Malik r.a. Rasulullah SAW bersabda: kefakiran

mendekati kekufuran.” (HR. Abu Dawud)

Menurut Manawy dalam Huda, kekafiran dan kekufuran

mempunyai keterkaitan yang sangat kuat, karena kekufuran

merupakan satu langkah menuju kekafiran. Seorang yang fakir

miskin, pada umumnya akan menyimpan kedengkian kepada

orang yang mampu dan kaya. Adapun iri dan dengki akan mampu

melenyapkan kebaikan. Mereka pun mulai menumbuhkan

kehinaan di dalam hati mereka, di saat mereka mulai

melancarkan segala daya upayanya demi mencapai tujuan

kedengkian mereka tersebut. Kesemuanya ini mampu meniadai

agamanya dan juga menimbulkan adanya ketidakridhaan atas

takdir yang telah ditetapkan yang akhirnya tanpa sadar akan

membuatnya mencela rezeki yang telah datang padanya.

Walaupun ini semua belum termasuk ke dalam kekafiran, namun

sudah merupakan langkah untuk mencapai kekafiran itu sendiri.

Jadi dapat disimpulkan bahwa isu kemiskinan ini tidak

bisa dilepaskan dari konsep pemenuhan kebutuhan minimal.

Dalam Islam, definisi kebutuhan pokok ini bukan hanya terkait

dengan aspek kebutuhan materiil semata, namun juga terkait

dengan aspek kebutuhan spiritual dan beribadah kepada Allah.

Kemudian tujuan Islam dalam pengentasan kemiskinan yaitu Islam

menginginkan agar setiap manusia mempersiapkan kehidupan

Page 46: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

26

terbaiknya serta mampu mendayagunakan segala apa yang ada di

dalamnya dengan sebaik mungkin. Dengan demikian, manusiapun

akan mampu beribadah kepada Allah SWT dengan penuh

kekhusyukan dan juga dengan persiapan yang sangat baik dan

akan lebih mampu mengkonsentrasikan diri untuk lebih mengenal

Allah SWT dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya, serta lebih

mengenal kehidupan lain kehidupan akhirat yang lebih baik dan

lebih kekal.

2.1.4 Kemiskinan dalam Pandangan Maqashid Syari’ah

Permasalahan kemiskinan memang permasalahan yang

tiada pernah habisnya di Indonesia. Kesejahteraan tidak akan

tercapai bila kemeskinan belum dihilangkan. Maqashid As-syariah

berfungsi untuk melakukan dua hal yakni tahsil yaitu menggunaan

manfaat (maslahat) dan kedua Ibqa‟ (mencegah kerusakan) atau

mudharat dalam sosial masayrakat. Maslahat dalam kajian ini

adalah kesejahteraan masyarakat dan kesejahteraan negara, dimana

fungsinya adalah terciptanya keadilan ekonomi dan pembangunan

dan menghindari krisis ekonomi dan kemiskinan yang

berkepenjangan.Maqashid syariah terhadap kajian negara sejahtera

dibagi dalam lima fase yang mengedepankan kemaslahatan dan

kesejahteraan yakni menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal,

menjaga keturunan dan menjaga harta (Hamdani, 2020).

Page 47: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

27

Untuk terhindar dari kemiskinan dan mencapai

kesejahteraan maka harus mengamalkan 5 aspek maqashid syari‟ah

yaitu (Hamdani, 2020) :

1. Hifzh Addin (menjaga agama)

Dalam kaitannya dengan negara sejahtera, Hifzh Addin

adalah pemerintah harus memberikan kenyamanan dan

keamanan bagi warga negara dalam menganut agama

masing-masing. Agama harus menjadi sumber dan petunjuk

bagi warga negara dalam menjalani hidup didunia. Karena

tujuan negara sejehtera adalah warga negara merasakan

kebahagian dalam menjalani agama dan tidak merasa

terganggu. Kendati demikian, menjaga agama bukan

menjadikan negara beragama, tetapi warga negara dijamin

dalam memeluk agama.

2. Hifzh Annfis (Menjaga Jiwa)

Negara sejahtera harus memberikan kemaslahatan dan

kedamaian bagi warga negara dan penduduk bumi.

Kedamaian, saling gotong royong, menghindari konflik

sosial dan hidup bahagia adalah bagian dari tujuan negara

sejahtera. AsSyatibi menjelaskan menjaga jiwa adalah

setiap individu yang hidup di sebuah negara harus terjamin

dan tidak terancam jiwanya dalam menjalani hidup, baik

secara ekonomi, sosial dan berpolitik. Menjaga jiwa adalah

memberikan jaminan sosial kepada warga negara, seperti

BPJS, melindungi pendidikan, memberikan beasiswa

Page 48: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

28

kepada orang miskin, memberikan sembako kepada orang

jumpo.

3. Hifzh Al-Amal (menjaga harta)

Negara sejahtera harus memberikan perlindungan kepada

warga negara, baik jiwa, harta dan martabatnya. negara

harus hadir melindungi dan memberikan keamanan

terhadap pengelolaan ekonomi masyarakat, termasuk pihak

swasta yang berinvestasi di sebuah negara. Perlindungan

ekonomi ini menurut As-Syatibi sangat luas, termasuk

melindungi setiap warga negara yang hendak melakukan

investasi, berbisnis, wirausaha dan mengelola ekonomi,

sehingga dengan keamanan yang diberikan negara,

masyarakat merasakan kehadiran negara.

4. Hifzh Nasl (menjaga Keturunan) Negara harus menjamin

terhadap kehidupan warganya termasuk keturunan dan bayi

yang baru lahir dengan cara memberikan perlindungan

terhadap ibu hamil dan bayi stuntik. negara juga

memberikan perlindungan kepada anak-anak jalanan dan

anak busung lapar, anak-anak yang terjangkit narkoba,

sehingga lahir konsep keluarga berencana. negara juga adir

memberikan perlindungan dengan konsep kota ramah anak,

kota wisata anak dan pendidikan anak-anak sejak usia dini.

Artinya negara menjaga keturunan demi generasi masa

depan.

Page 49: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

29

5. Hifzh Al-Aql (Menjaga Akal)

Perlindungan dan peningkatan sumber daya manusia wajib

dilakukan oleh negara sejahtera. Hal ini menunjukan adanya

partisipasi dan visi yang kuat dalam meningkatkan

kemampuan setiap warga negara, baik dalam pendidikan,

vokasi dan keterampilan. Oleh karena itu, pendidikan

vokasi dan pendidikan karakter, life skiil, hart skill, wajib

diterapkan kepada masyarakat untuk mengelola sumber

daya alam di suatu negara. Menjaga akal juga negara hadir

dalam memberikan beasiswa pendidikan, dan perlindungan

pendidikan kepada pihak swasta dan masarakat.

2.2 Indeks Pembangunan Mansusia

Pembangunan adalah suatu proses perubahan yang

diupayakan secara terus menerus dan diharapkan dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik.

Pemerintah harus terus melakukan pembangunan di segala bidang,

baik bidang kesehatan, pendidikan,dan kehidupan yang lebih

layak. Pembangunan manusia didefinisikan suatu proses untuk

memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki oleh manusia. Di

antara banyak pilihan tersebut, pilihan yang terpenting adalah

untuk berumur panjang dan sehat, untuk berilmu pengetahuan, dan

untuk mempunyai akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan

agar dapat hidup secara layak (BPS, 2016). Pembangunan dapat

diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara/

Page 50: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

30

wilayah untuk mengembangkan kualitas hidup masyarakatnya

(Rustiadi, 2011).

UNDP (United Nations Development Programme),

memberikan pengertian bahwa pembangunan manusia adalah

suatu proses untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia.

Konsep atau definisi pembangunan manusia tersebut pada

dasarnya mencakup dimensi pembangunan yang sangat luas.

Dalam konsep pembangunan manusia, pembangunan seharusnya

dianalisis serta dipahami dari sudut manusianya, bukan hanya dari

pertumbuhan ekonominya (Human Development Report,

1995:103), sejumlah premis penting dalam pembangunan manusia

adalah:

a. Pembangunan harus mengutamakan penduduk sebagai

pusat perhatian

b. Pembangunan dimaksudkan untuk memperbesar pilihan-

pilihan bagi penduduk, tidak hanya untuk meningkatkn

pendapatan mereka. Oleh karena itu, konsep pembangunan

manusia harus terpusat pada penduduk secara keseluruhan,

dan bukan hanya pada aspek ekonomi saja.

c. Pembangunan manusia memfokuskan perhatiannya bukan

hanya pada upaya meningkatkan kemampuan (kapabilitas)

manusia tetapi juga dalam upaya-upaya memanfaatkan

kemampuan manusia tersebut secara optimal.

Page 51: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

31

d. Pembangunan manusia didukung oleh empat pilar pokok,

yaitu: produktifitas, pemerataan, kesinambungan, dan

pemberdayaan.

e. Pembangunan manusia menjadi dasar dalam penentuan

tujuan pembangunan dan dalam menganalisis pilihan-

pilihan untuk mencapainya.

Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan

manusia, ada empat hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Produktifitas

Penduduk harus meningkatkan produktifitas dan partisipasi

penuh dalam proses penciptaan pendapatan dan nafkah.

Sehingga pembangunan ekonomi merupakan bagian dari

model pembangunan manusia.

2. Pemerataan

Penduduk memiliki kesempatan yang sama untuk

mendapatkan akses terhadap sumber daya ekonomi dan

sosial. Semua hambatan yang memperkecil kesempatan

untuk memperoleh akses tersebut harus dihapus, sehingga

mereka dapat mengambil manfaat dari kesempatan yang

ada dan berpartisipasi dalam kegiatan produktif yang dapat

meningkatkan kualitas hidup.

3. Kesinambungan

Akses terhadap sumber daya ekonomi dan sosial harus

dipastikan tidak hanya untuk generasi-generasi yang akan

Page 52: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

32

datang. Semua sumber daya fisik, manusia, dan lingkungan

selalu diperbaharui.

4. Pemberdayaan

Penduduk harus berpartisipasi penuh dalam keputusan dan

proses yang akan menentukan (bentuk/arah) kehidupan

mereka serta untuk berpartisipasi dan mengambil

keputusan dalam proses pembangunan.

Indeks pembangunan manusia merupakan ukuran untuk

melihat dampak kinerja pembangunan wilayah yang mempunyai

dimensi yang sangat luas, karena memperlihatkan kualitas

penduduk suatu wilayah dalam hal harapan hidup, pendidikan

dan standar hidup layak. Indeks pembangunan manusia hadir

sebagai alat ukur yang mampu menggambarkan tingkat

kesejahteraan secara menyeluruh karena dapat menggambarkan

faktor ekonomi dan non-ekonomi (Melliana dan Zain, 2013).

Indeks pembangunan manusia berperan penting dalam

pembangunan perekonomian moders sebab pembangunan manusia

yang baik akan menjadikan faktor-faktor produksi mampu

dimaksimalkan. Mutu penduduk yang baik akan mampu untuk

berinovasi mengembangkan faktor-faktor produksi yang ada.

Selain dari pada itu pembangunan manusia yang tinggi

mengakibatkan jumlah penduduk akan tinggi pula sehingga

akan menaikkan tingkat konsumsi. Hal ini akan mempermudah

untuk menggalakkan pertumbuhan ekonomi (Sukirno, 2006).

Page 53: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

33

Indeks Pembangunan Manusia dan pertumbuhan ekonomi

ini, memiliki hubungan yang erat. Indeks pembangunan manusia

(IPM) yang tinggi akan mendorong tercapainya pertumbuhan

ekonomi yang tinggi (Izzah, 2015).

2.2.1 Komponen Indeks Pembangunan Manusia

Sebagai ukuran kualitas hidup, indeks pembangunan

manusia (IPM) dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar.

Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat, pengetahuan

dan kehiudpan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki

pengertian sangat luas karena terkait bnyak faktor. Untuk

mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka umur harapan

hidup. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan

digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata

lama sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak

digunakan indikator kemampuan daya beli (purchasing Power

Parity). (BPS, 2007).

1. Angka Harapan Hidup

Angka harapan hidup (AHH) adalah rata-rata perkiraan

banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama

hidup. Indikator ini sering digunakan untuk mengevaluasi

kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan

penduduk dibidang kesehatan.

2. Tingkat pendidikan

Page 54: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

34

Untuk mengukur dimensi pengetahuan penduduk

digunakan dua indikator, yaitu rata-rata lama sekolah dan

angka melek huruf. Kedua indikator ini dapat dimaknai

sebagai ukuran kualitas sumber daya manusia. Angka

melek huruf menggambarkan persentase penduduk umur

15 tahun ke atas yang mampu baca tulis. Sementara

indikator rata-rata lama sekolah menggambarkan rata-rata

jumlah tahun yang dijalani oleh penduduk usia 15 tahun ke

atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal.

3. Standar Hidup Layak

Standar hidup layak menggambarkan tingkat kesejahteraan

yang dinikmati oleh penduduk sebagai dampak semakin

membaiknya ekonomi. Indikator yang digunakan untuk

mengukur dimesni hidup layak adalah daya beli. Daya beli

merupakan kemampuan masyarakat dalam membelanjakan

uangnya untuk barang dan jasa. Kemampuan ini sangat

dipengaruhi oleh harga-harga rill antar wilayah karena nilai

tukar uang yang digunakan dapat menurunkan atau

menaikkan nilai daya beli

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa

komponen-komponen yang mempengaruhi IPM antara lain:

1. Derajat kesehatan dan panjangnya umur yang terbaca

dari angka harapan hidup , parameter kesehatan dengan

indikator angka harapan hidup, mengukur keadaan sehat

dan berumur panjang.

Page 55: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

35

2. Pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf rata-

rata lamanya sekolah, parameter pendidikan dengan angka

melek huruf dan lamanya sekolah, mengukur manusia yang

cerdas, kreatif, terampil, dan bertaqwa.

3. Pendapatan yang diukur dengan daya beli

masyarakat (purchasing power parity), parameter

pendapatan dengan indikator daya beli masyarakat,

mengukur manusia yang mandiri dan memiliki akses untuk

layak.

Menurut Todaro (2006:187) pembangunan manusia

ada tiga komponen universal sebagai tujuan utama meliputi:

1. Kecukupan, yaitu merupakan kebutuhan dasar manusia

secara fisik. Kebutuhan dasar adalah kebutuhan yang

apabila tidak dipenuhi akan menghentikan kehidupan

seseorang, meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan dan

keamanan. Jika satu saja tidak terpenuhi akan

menyebabkan keterbelakangan absolut.

2. Jati Diri, yaitu merupakan komponen dari kehidupan yang

serba lebih baik adalah adanya dorongan dari diri sendiri

untuk maju, untuk menghargai diri sendiri, untuk merasa

diri pantas dan layak mengejar sesuatu, dan seterusnya.

Semuanya itu terangkum dalam self esteem (jati diri).

3. Kebebasan dari Sikap Menghamba, yaitu merupakan

kemampuan untuk memiliki nilai universal yang

tercantum dalam pembangunan manusia adalah

Page 56: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

36

kemerdekaan manusia. Kemerdekaan dan kebebasan di

sini diartikan sebagai kemampuan berdiri tegak sehingga

tidak diperbudak oleh pengejaran dari aspek-aspek

materil dalam kehidupan.

Dengan adanya kebebasan kita tidak hanya semata-mata

dipilih tapi kitalah yang memilih.

2.2.2 Manfaat Indeks Pembangunan Manusia

Menurut Maharany (2012) IPM dapat dimanfaatkan

untuk beberapa hal sebagai berikut:

1. Untuk mengalihkan fokus perhatian para pengambil

keputusan, media, dan organisasi non pemerintah dari

penggunaan statistik ekonomi biasa, agar lebih

menekankan pada pencapaian manusia. IPM diciptakan

untuk menegaskan bahwa manusia dan segenap

kemampuannya seharusnya menjadi kriteria utama untuk

menilai pembangunan sebuah negara, bukannya

pertumbuhan ekonomi.

2. Untuk mempertanyakan pilihan-pilihan kebijakan suatu

negara. Bagaimana dua negara yang tingkat pendapatan

perkapitanya sama dapat memiliki IPM yang berbeda.

3. Untuk memperlihatkan perbedaan di antara negara-

negara, di antara provinsi- provinsi (atau negara bagian),

di antara gender, kesukuan, dan kelompok sosial ekonomi

lainnya. Dengan memperlihatkan disparitas atau

Page 57: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

37

kesenjangan di antara kelompok-kelompok tersebut, maka

akan lahir berbagai debat dan diskusi di berbagai negara

untuk mencari sumber masalah dan solusinya.

2.2.3 Pembangunan Manusia dalam Islam

Di dalam teologi pembangunan Islam dan konsep

pembangunan ekonomi Islam, terdapat salah satu prinsip bahwa

manusia merupakan faktor penting di dalam pembangunan.

Teologi pembangunan Islam juga menyatakan bahwa

pembangunan merupakan sebuah keniscayaan (Abdillah, 2001).

Pembangunan yang dilakukan secara holistik dan integralistik ini

tentu akan berdampak pada peningkatan berbagai kualitas dari

berbagai objek pembangunan yang ditandai dengan kemajuan

pembangunan itu sendiri, termasuk pertumbuhan ekonomi.

Manusia merupakan kekayaan suatu negara. Menurut

Kuncoro, yang menjadi fokus utama dalam pembangunan adalah

peningkatan kualitas manusia (Kuncoro, 2010). Di dalam konsep

dasar pembangunan ekonomi Islam, sumber daya manusia juga

menjadi fokus utama selain tauhid, tazkiah an-nafs, dan peran

pemerintah. Begitu juga menurut Abdillah, manusia merupakan

makhluk pembangunan yang merupakan mandataris Ilahi dalam

mengelola sumber daya alam dan lingkungan. Pengertian tugas

mandataris Ilahi yang dimaksud yaitu dalam melaksanakan

pembangunan. Tolak ukur manusia berkualitas dapat dilihat dari

produksi dan hasil karya manusia itu sendiri sehingga kualitas

Page 58: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

38

manusia harus diperhatikan untuk esensi dan kemajuan bangsa

(Abdillah, 2001), sebagaimana yang dijelaskan dalam Q.S. Hud:

61

“Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh

berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada

bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi

(tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah

ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya

Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa

hamba-Nya)" (QS. Huud [11]:6)

Dalam surat Hud ayat 61 di atas, dinyatakan bahwa

manusia dijadikan Allah sebagai khalifah di muka Bumi yang

mengemban tugas untuk memakmurkannya. Dalam konteks

kehidupan manusia yang sesungguhnya, ayat tersebut dapat

dipahami dengan melaksanakan pembangunan (Capra, 2008).

2.3.4 Indeks Pembangunan Manusia dalam Maqashid Syari’ah

Manusia dalah makhluk yang mulia dan telah dilebihkan

oleh Allah SWT dari makhlukmakhluk lainnya. Allah telah

mengangkat harkat dan martabat manusia dengan memuliakannya

dan meninggikan derajatnya. Sebagaimana rumusan maqashid

Page 59: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

39

syariah yang dirumuskan oleh Imanm AlGhozali dan diperkuatoleh

ulama-ulama lainnya ada lima tujuan umum dari syariah Islam,

kelima tujuan tesebut semuanya bertujuan untuk penjagaan,

pemeliharaan, dan pengembangan manusia. Bahkan, tiga dari lima

tujuan syariah itu menempel secara langsung pada diri manusia;

yaitu melindungi jiwa, melindungi akal, melindungi keturunan.

Sedangkan dua lainnya yaitu melindungi agama (keimanan) dan

melindungi harta (pendapatan) merupakan dua hal yang melekat

didalam kehidupan manusia, dimana tanpa dua hal tersebut

mustahil kehidupan manusia dapat berjalan dengan baik (Hasibuan,

dkk., 2018).

Adapun tujuan maqashid syariah yang kelima yaitu untuk

melindungi harta, sangat sering Allah SWT menyampaikan dalam

Al-Quran begitu juga Rasulullah SAW menyampaikan melalui

hadistnya tentang pentingnya harta bagi manusia, dan kewajiban

manusia untuk mencarinya. Secara logika dapat juga dipahami

bahwa tidak mungkin dapat melangsungkan kehidupan bagi

seorang manusia jika tanpa adanya harta. Dari apa yang

disampaikan oleh sarang seorang Ulama yang bernama Sa‟id Hawa

diatas, sangat jelas betapa pentingnya pemenuhan kebutuhan

kebutuhan pokok yang harus dillakukan oleh negara.

Bahkan dalam poin kedua secara jelas mengatakan bahwa

setiap warga negara baik muslim maupun non muslim harus

dijamin kebutuhankebutuhan pokoknya. Jika dahulu kebutuhan

pokok diartikan sebagai kebuthan harian seseorang untuk

Page 60: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

40

melangsungkan kehidupan, maka sudah barang tentu waktu akan

membedakan kebutuhan dasar seseorang sesuai zamannya. Jika

dikelompokkan kepada kebutuhan-kebutuhan pokok yang mesti

diperoleh seorang manusia abad ini, maka tak kurang dari tiga

indikator yang terdapat dalam Indeks Pembangunan Manusia yaitu,

kesehatan, pendidikan, dan pendapatan. Adapun sandang, papan

dan pangan telah masuk kedalam pendapatan (Hasibuan, dkk.,

2018).

2.3 Indeks Kebahagiaan

Kebahagiaan merupakan kesenangan yang memiliki

komponen indrawi yang jelas dan komponen emosi yang kuat

atau biasa disebut perasaan – perasaan dasar (Seligman, 2005).

Kebahagiaan adalah keadaan yang sangat diidamkan setiap orang

dalam kehidupannya untuk mencapai hal tersebut tentu saja

manusia dengan segala upayanya akan selalu melakukan hal-

hal yang membuatnya bahagia atau menuntunnya kepada

kebahagiaan.

Kebahagiaan adalah sebuah pengalaman emosi positif

yang mengarah pada tinajuan perilaku. Hal ini sebagai keadaan

dimana orang merasakan emosi positif dan pengalaman suasana

hati yang dominan pada sebagian besar waktunya

(Lyubomirsky, 2005).

Kebahagiaan adalah emosi positif seseorang terkait

dengan hal-hal yang membahagiakan dan di bagi kedalam tiga

Page 61: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

41

kategori, yaitu emosi positif terhadap masa lalu, emosi positif

terhadap masa kini dan emosi positif terhadap masa depan.

Emosi positif terhadap masa lalu adalah kepuasan, kelegaan,

kesuksesan, kebanggan, dan kedamaian. Sedangkan untuk emosi

positif terhadap masa depan adalah optimisme, harapan,

keyakinan, dan kepercayaan. Selain itu, untuk emosi positif

terhadap masa kini adalah kegembiraa, ketenangan, keriangan,

semangat ya ng meluap-luap, rasa senang dan kebahagiaan.

Sesuai dengan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

kebahagiaan adalah suatu kondisi dimana seseorang merasakan

emosi positif yang menyenangkan dari masa lalu, masa depan

dan masa sekarang sehingga membuat seseorang merasa nyaman,

memiliki perasaan negatif yang rendah, serta memiliki kepuasan

hidup yang tinggi.

Beberapa orang menganggap bahwa kebahagiaan sangat

berhubungan dengan materi. Semakin banyak harta yang dimiliki

semakin bahagia. Menurut Nova, kebahagiaan itu bukan selalu

materi melainkan ketika tercapainya kepuasan diri akan suatu

pencapaian diri sejati melalui kratifitas (Melati, 2011).

Kebahagiaan dalam hidup seseorang dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya secara obyektif dilihat dari

kehidupan orang miskin yang belum tercukupi atau terpenuhi.

Faktor-faktor tersebut adalah uang, perkawainan, kehidupan

sosial, emosi negatif, usia, kesehatan, pendidikan, iklim, ras,

jenis kelamin, dan agama (Seligman, 2005).

Page 62: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

42

Indeks kebahagiaan Indonesia merupakan indeks

komposit yang dihitung secara tertimbang menggunakan dimensi

dan indikator dengan skala 0 -100. Semakin tinggi nilai indeks

menunjukkan tingkat kehidupan penduduk yang semakin

bahagia. Sebaliknya, semakin rendah nilai indeks

menunjukkan tingkat kehidupan penduduk yang semakin

tidak bahagia.

2.3.1 Konsep Indeks Kebahagiaan

Kebahagiaan merupakan konsep berupa hasil evaluasi

kehidupan yang menggambarkan kondisi kehidupan yang Good

Life dan Eudamonia. Disusun oleh tiga dimensi (konsep) yang

berbeda tetapi terkait yaitu: Kepuasan Hidup, Perasaan (Affect),

Makna Hidup (Eudaimonia).

1. Kepuasan Hidup (Life Statisfaction)

Kepuasan hidup merupakan evaluasi terhadap

kondisi obyektif 10 (sepuluh) domain kehidupan yang

esensial yang dialami penduduk. Kondisi obyektif 10

(sepuluh) domain kehidupan ini dapat diintervensi

dengan program pembangunan. 10 indikator tersebut

mencakup : Pendidikan dan Keterampilan,

Pekerjaan/Usaha/Kegiatan Utama, Pendapatan Rumah

Tangga, Kesehatan, Keharmonisan Keluarga, Ketersediaan

Waktu Luang, Hubungan Sosial, Keadaan Lingkungan,

Kondisi Keamanan, serta Rumah dan Fasilitas Rumah.

Page 63: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

43

2. Perasaan (Affect)

Perasaan merupakan ukuran evaluasi/pengalaman

terkait perasaan dalam kehidupan secara keseluruhan yang

menggambarkan derajat 2 (dua) ukuran hedonisme

(perasaan positif atau negatif).

3. Makna Hidup (Eudaimonia).

Makna hidup merupakan konsep dalam good

psychological functioning atau flourishing dalam ranah

psikologi positif yang menggambarkan kebermaknaan

hidup yang melebihi diri seseorang.

2.3.2 Indeks Kebahagian dalam Maqashid Syariah

Sebagai agama yang sempurna Islam telah hadir untuk

membimbing manausia menuju kebahagiaan yang hakiki, jika

melihat kedalam Al Quran maka akan ditemukan sebanyak 40 kali

kata al falah diulang, dan sebanyak 29 kali kata al fauz diulang.

Bahkan salah satu seruan yang dikumandangkan ketika azan adalah

“mari menuju kemenangan (kebahagiaan)”, hal ini menunjukkkan

betapa pentingnya sebuah kebahagiaan dalam pandangan Islam,

sehingga risalah yang Allah turunkan kepada nabi Muhammad

sangat konsen untuk membawa umat manusia menuju kebahagiaan

yang sempurna, bahkan pengutusan Rasulullah SAW kepada alam

semesta memiliki visi sebagai rahmatan lil „alamin. Jika ditanya

kepada setiap manusia, kehidupan bagaimana yang menjadi

idamannya selama didunia ini, maka dapat dipastikan bahwa setiap

Page 64: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

44

orang akan menjawab, kehidupan yang ia inginkan adalah

kehidupan yang bahagia. Jika kita bertanya kepada negara-negara

yang ada didunia, apa tujuan mereka berdemokrasi, maka

jawabannya adalah untuk menyejahterakan rakyatnya (Hasibuan,

dkk., 2018).

Adapun pilihan demokrasi dan bentukbentuk negara

hanyalah sebagai instrumen untuk mencapai kesejahteraan yang

mereka dambakan. Demikianlah pentingnya kebahagiaan yang

akan tetap menjadi cita-cita setiap orang, dan akan menjadi visi

sebuah bangsa dan negara. Seluruh masyarakat memiliki tujuan

yang sama yaitu kebahagiaan, namun mereka memiliki perbedaan

dalam menentukan langkah-langkah dan mengukur capaian

kebahagiaan yang diraih. Jika dibandingkan antara kesejahteraan

materi sejak berkahirnya perang dunia pertama dengan

sebelumnya, maka dapat dikatakan bahwa ada peningkatan

kesejahteraan dalam tubuh masyarakat abad ini. Hal ini dapat

diukur dengan bertambahnya pendapatan , namun pendapatan

hanya mampu menyentuh secara langsung kepada kebutuhan

bisologis saja, seperti makanan, air bersih, sandang, tempat tinggal

yang nnyaman, pelayanan kesehatan, transportasi, pendidikan, dan

lingkungan yang bersih dan sehat. (Hasibuan, dkk., 2018).

2.4 Maqashid Syari’ah

Maqashid syari’ah terdiri dari dua kata, maqashid dan

syariah. Kata maqashid merupakan bentuk jama' dari maqshad

Page 65: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

45

yang berarti maksud dan tujuan, sedangkan syari'ah mempunyai

pengertian hukum-hukum Allah yang ditetapkan untuk manusia

agar dijadikan pedoman untuk mencapai kebahagiaan hidup di

dunia maupun di akhirat. Maka dengan demikian, maqashid al-

syari'ah berarti kandungan nilai yang menjadi tujuan pensyariatan

hukum. Maka dengan demikian, maqashid al-syari'ah adalah

tujuan-tujuan yang hendak dicapai dari suatu penetapan hukum

(Jaya, 1996).

Maqashid Syari’ah berarti tujuan Allah dan Rasul-Nya

dalam merumuskan hukum- hukum Islam. Tujuan itu dapat

ditelusuri dalam ayat-ayat al-Qur‟an dan Sunnah Rasulullah

sebagai alasan logis bagi rumusan suatu hukum yang berorientasi

kepada kemaslahatan umat manusia. (Effendi, 2009)

Menurut istilah, Maqashid Syari’ah adalah kandungan

nilai yang menjadi tujuan persyariatan hukum. Jadi, Maqashid

Syari’ah adalah tujuan-tujuan yang hendak dicapai dari suatu

penetapan hukum yang mempunyai tujuan untuk kemaslahatan

umat manusia.

2.4.1 Tingkatan Maqashid Syari’ah

Al-Syatibi membagi maqashid menjadi tiga kategori.

Pembagian ini berdasarkan peran dan fungsi suatu mashlahah

terhadap keberlangsungan kehidupan makhluk. Tiga kategori

tersebut antara lain:

1. Daruriyyat

Page 66: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

46

Secara bahasa berarti kebutuhan yang mendesak

atau darurat. Dalam kebutuhan Daruriyyat, apabila tingkat

kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka akan mengancam

keselamatan umat manusia di dunia maupun di akhirat.

Dharuriyyat adalah memelihara kebutuhan-kebutuhan yang

bersifat esensial (pokok) bagi kehidupan manusia.

Kebutuhan yang esensial (pokok) itu meliputi agama, jiwa,

akal, keturunan dan harta. Apabila tidak terpeliharanya

kelima unsur tersebut dalam tingkat dharuriyat akan

berakibat fatal, seperti terjadinya kehancuran, kerusakan,

dan kebinasaan dalam hidup manusia baik di dunia

maupun di akhirat. Kebutuhan dharuriyat merupakan

kebutuhan yang paling utama.

2. Hajiyyat

Hajiyyat tidak termasuk kepada suatu yang pokok

dalam kehidupan melainkan termasuk kebutuhan yang

dapat menghindarkan manusia dari kesulitan hidup. Secara

bahasa berarti kebutuhan-kebutuhan sekunder. Jika

peringkat hajiyat tidak terpenuhi maka tidak akan

mengakibatkan kehancuran dan kemusnahan bagi

kehidupan manusia sebagaimana tidak terpenuhinya

kebutuhan dharuriyat tapi akan membawa kesulitan dan

kesempitan. Peringkat hajiyat ini berkaitan erat dengan

masalah rukhsoh (keringanan) dalam ilmu fiqh.

3. Tahsiniyyat

Page 67: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

47

Tahsiniyyat merupakan kebutuhan yang

menunjang peningkatan martabat hidup seseorang dalam

masyarakat dan di hadapan Allah SWT sebatas kewajaran

dan kepatuhan. Apabila kebutuhan tingkat ketiga ini tidak

terpenuhi, maka tidak menimbulkan kemusnahan hidup

manusia sebagaimana tidak terpenuhinya kebutuhan

dharuriyat dan tidak akan membuat hidup manusia menjadi

sulit sebagaimana tidak terpenuhinya kebutuhan hajiyat

akan tetapi kehidupan manusia dipandang tidak layak

menurut ukuran akal dan fitrah manusia. Perkara yang

terkait dengan kebutuhan tahsiniyat ini terkait dengan

akhlak mulia dan adat yang baik.

2.4.2 Unsur Maqashid Syari’ah

Dalam ruang lingkup tujuan syariah, para ulama

merumuskan lima tujuan diturunkannya syariah Islam yang

dikenal dengan maqashid syari’ah (maksud dan tujuan syari‟ah).

Kelima maqashid tersebut adalah: (Abdurrahman, 2014).

1. Menjaga agama (hifdzu-din)

Menjaga agama merupakan tujuan pertama hukum

Islam. Sebabnya adalah karena agama merupakan pedoman

hidup manusia, dan didalam agama Islam selain komponen-

komponen akidah yang merupakan sikap hidup seorang

muslim, terdapat juga syariat yang merupakan sikap hidup

seorang muslim baik dalam berrhubungan dengan

Page 68: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

48

Tuhannya maupun dalam berhubungan dengan manusia lain

dan benda dalam masyarakat.

Sebagai bentuk penjagaan Islam terhadap agama

(hifdzu-din), maka Allah SWT telah memerintahkan kepada

hamba-hamba-Nya untuk beribadah. Diantara bentuk

ibadah tersebut adalah shalat, zakat, puasa, haji, zikir, doa,

dan lain-lain. Dengan menjalankan ibadah-ibadah itu, akan

tegaklah din seseorang. Beragama merupakan kekhususan

bagi manusia, merupakan kebutuhan utama yang harus

dipenuhi karena agamalah yang dapat menyentuh nurani

manusia. Allah memerintahkan kita untuk tetap berusaha

menegakkan agama.

2. Menjaga jiwa (hifdzu-nafs)

Untuk tujuan ini, Islam melarang pembunuhan dan

pelaku pembunuhan diancam dengan hukuman Qishas

(pembalasan yang seimbang), sehingga dengan demikian

diharapkan agar orang sebelum melakukan pembunuhan,

berpikir panjang karena apabila orang yang dibunuh itu

mati, maka si pembunuh juga akan mati atau jika orang

yang dibunuh itu tidak mati tetap hanya cedera, maka si

pelakunya juga akan cedera.

Mengenai hal ini dapat kita jumpai dalam firman

Allah Swt dalam QS Al-Baqarah ayat 178 dan 179 yang

berbunyi :

Page 69: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

49

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas

kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang

dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba

dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka

barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari

saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti

dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af)

membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara

yang baik (pula). yang demikian itu adalah suatu

keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat.

barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka

baginya siksa yang sangat pedih (178). Dan dalam

qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu,

Hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa

(179) (QS-Al-Baqarah [2]: (178-179).

Page 70: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

50

3. Menjaga Pikiran (hifdzu al-„aql)

Manusia adalah makhluk Allah SWT, ada dua hal

yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Pertama,

Allah SWT telah menjadikan manusia dalam bentuk yang

paling baik, dibandingkan dengan bentuk makhluk-

makhluk lain dari berbagai makhluk lain. Hal ini telah

dijelaskan oleh Allah SWT sendiri dalam Al-Quran At-Tiin

Ayat 4 berbunyi :

Artinya: “sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia

dalam bentuk yang sebaik-baiknya”(QS At-Tiin [95] : 4)

Akan tetapi bentuk yang indah itu tidak ada

gunanya, kalau tidak ada hal yang kedua, yaitu akal

pikiran. Oleh karena itu Allah SWT melanjutkan Firman-

Nya dalam surat At- Tiin ayat 5 dan 6 yang berbunyi :

Artinya: “Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang

serendah-rendahnya (neraka)” (QS At-Tiin [95] : 5)

Page 71: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

51

Artinya: “kecuali orang-orang yang beriman dan

mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang

tiada putus-putusnya”(QS At-Tiin [95] : 6)

Sebagai alasan diwajibkannya menuntut ilmu

sepanjang hayat. Syariat Islam melarang khamr (minuman

keras), narkotika dan obat terlarang, dan apa saja yang

dapat merusak akal. Hal ini bertujuan menjaga akal

manusia dari apa saja yang dapat mengganggu

fungsinya. Islam memandang bahwa akal manusia adalah

anugerah dan nikmat Allah yang sangat besar. Dengan akal,

manusia menjadi lebih mulia daripada makhluk-makhluk

Allah lainnya. Untuk mensyukuri nikmat Allah tersebut,

syariat mewajibkan seseorang untuk memelihara akalnya

dari apa saja yang akan mengganggunya atau mengurangi

fungsi kerjanya. Sesuai hadis Rasulullah Abu Darda

berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi

wasallam bersabda: “Barangsiapa menempuh jalan untuk

mencari ilmu, maka Allah akan menuntunnya menuju surga

dan para malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya karena

senang kepada pencari ilmu, sesungguhnya orang berilmu

itu akan dimintakan ampunan oleh (makhluk) yang berada

di langit dan di bumi hingga ikan di air, keutamaan orang

yang berilmu atas ahli ibadah laksana keutamaan rembulan

atas seluruh bintang (HR. Tirmidzi: 2606)

Page 72: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

52

Jadi, akal paling penting dalam pandangan Islam.

Oleh karena itu Allah SWT selalu memuji orang yang

berakal.

4. Menjaga Keturunan (hifdzu-nasl)

Perlindungan Islam terhadap keturunan adalah

dengan mensyariatkannya pernikahan dan mengharamkan

zina, menetapkan siapa- siapa yang tidak boleh dikawini,

bagaimana cara-cara perkawinan itu dilakukan dan syarat-

syarat apa yang harus dipenuhi, sehingga perkawinan itu

dianggap sah dan pencampuran antara dua manusia yang

berlainan jenis itu tidak dianggap sah dan menjadi

keturunan sah dari ayahnya. Sebagaimana firman Allah

SWT (Q.S An-Nisa [4] : 3-4)

Artinya: “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana

kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain)

Page 73: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

53

yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika

kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah)

seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang

demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat

aniaya”(QS An-Nisa [4] : 3)

Artinya: “Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh

kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu

sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka

makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan)

yang sedap lagi baik akibatnya” (QS An-Nisa [4] : 4)

Sebagai alasan diwajibkannya memperbaiki

kualitas keturunan, membina sikap mental generasi penerus

agar terjalin rasa persahabatan diantara sesama umat

manusia, dan diharamkannya zina serta perkawinan sedarah.

Allah SWT menyifatkan zina sebagai suatu kekejian dan

jalan yang buruk.

5. Menjaga Harta (hifdzu-mal)

Islam meyakini bahwa semua harta di dunia ini

adalah milik Allah SWT, manusia hanya berhak untuk

memanfaatkannya saja. Meskipun demikian Islam juga

mengakui hak pribadi seseorang. Oleh karena manusia

itu sangat tamak kepada harta benda, sehingga mau

mengusahakannya dengan jalan apapun, maka Islam

Page 74: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

54

mengatur supaya jangan sampai terjadi bentrokan antara

satu sama lain. Untuk ini Islam mensyariatkan peraturan-

peraturan mengenai muamalah seperti jual beli, sewa-

menyewa, gadai menggadai, dan sebagainya, serta

melarang penipuan, riba dan mewajibkan kepada orang

yang merusak barang orang lain untuk membayarnya,

harta yang dirusak oleh anak-anak yang di bawah

tanggungannya, bahkan yang dirusak oleh binatang

peliharaannya sekalipun.

Dalam hal ini, Imam al-Ghazali berpendapat

bahwa: “Sesungguhnya mengambil manfaat dan menolak

mudharat adalah menjadi tujuan makhluk. Baik dan

buruknya makhluk sangat tergantung sejauh mana tujuan

makhluk tersebut telah berhasil dicapai. Namun yang

dimaksud dengan kemashlahatan disini adalah memelihara

tujuan syara‟. Tujuan syara‟ yang berhubungan dengan

makhluk meliputi: menjaga agama, jiwa, akal, keturunan

dan harta mereka. Setiap hal yang mengandung upaya

menjaga lima perkara pokok tersebut adalah maslahat.

Sebaliknya, setiap hal yang tidak mengandung lima

perkara pokok tersebut adalah mafsadah.”

Page 75: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

55

2.5 Keterkaitan Antar Variabel

2.5.1 Hubungan Indeks Kebahagiaan terhadap Kemiskinan

Dalam konteks masyarakat sebagai objek pembangunan,

maka diperlukan suatu indikator untuk mengukur perkembangan

kehidupan atau tingkat kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Salah

satu indikator kesejahteraan adalah indeks kebahagiaan.

Pertumbuhan ekonomi adalah hal yang sering dikaitkan dengan

kesejahteraan masyarakat, karena pertumbuhan ekonomi menjadi

sasaran dalam pembangunan. Selain itu, kemiskinan juga

merupakan hal yang berkaitan dengan kebahagiaan. Kondisi

ekonomi yang rendah tidak selalu menyebabkan seseorang tidak

bahagia. Beberapa orang menganggap bahwa kebahagian sangat

berhubungan dengan materi. Semakin banyak harta yang

dimiliki semakin bahagia. Kebahagian itu bukan selalu materi

melainkan ketika tercapainya kepuasan diri akan suatu

pencapaian diri sejati melalui kreatifitas (Ashari, 2016).

2.5.2 Hubungan Indeks Pembangunan Manusia terhadap

Kemiskinan

Manusia merupakan kekayaan suatu negara. Menurut

Kuncoro, yang menjadi fokus utama dalam pembangunan

adalah peningkatan kualitas manusia (Kuncoro, 2010). Semakin

tinggi indeks pembangunan manusia di suatu daerah maka

semakin berkurang tingkat kemiskinan di suatu daerah tersebut.

Page 76: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

56

Berkurangnya tingkat kemiskinan karena indeks pembangunan

manusia dapat meningkatkan produktivitas kerja manusia, yang

akan meningkatkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan

hidup layak.

2.6 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang memiliki

keterkaitan dengan pengaruh Indeks Kebahagiaan dan Indeks

Pembangunan Manusia terhadap Kemiskinan.

1. Prasetyoningrum (2018) melakukan penelitian mengenai

analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (IPM),

pertumbuhan ekonomi dan pengangguran terhadap

kemiskinan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk

mengatahui apakah indeks pembangunan manusia (IPM).

pertumbuhan ekonomi dan pengangguran berpengaruh

terhadap lemiskinan. Dalam penelitian ini metode yang

digunakan adalah metode SEM- PLS. Dimana ditemukan

bahwa indeks pembangunan manusia berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap kemiskinan.

2. Lubis (2017) melakukan penelitian mengenai analisis

pengaruh indeks pembangunan manusia (IPM), upah dan

pengangguran terhadap kemiskinan di kabupaten/kota

Ekskaresidenan Kedu, Banyumas dan Semarang tahun

2010-2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah indeks pembangunan manusia, upah dan

Page 77: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

57

pengangguran berpengaruh terhadap kemiskinan di

kabupaten/kota Ekskaresidenan Kedu, Banyumas dan

Semarang tahun 2010-2015. Dalam penelitian ini metode

yang digunakan adalah metode Analisis Regresi. Dimana

ditemukan bahwa indeks pembangunan manusia

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

kemiskinan di kabupaten/kota Ekskaresidenan Kedu,

Banyumas dan Semarang.

3. Lestari (2017) melakukan penelitian mengenai analisis

pengaruh IPM, pengangguran dan PDRB terhadap

kemiskinan di provinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui apakah indeks pembangunan manusia

(IPM), Pengangguran dan PDRB berpengaruh terhadap

kemiskinan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan

adalah metode analisis regresi. Dimana ditemukan bahwa

Indeks Pembangunan Manusia berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan.

4. Ashari (2016) melakukan penelitian dengan judul Apakah

Orang Miskin Tidak Bahagia? Studi Fenomena Tentang

Kebahagiaan di Dusun Deliksari. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui gambaran kebahagiaan, faktor yang

mempengaruhi kebahagiaan, dan makna kebahagiaan pada

masyarakat miskin di Dusun Deliksari. Dalam penelitian ini

metode yang digunakan adalah Kualitatif. Dimana

ditemukan bahwa meskipun bearada dalam kondisi miskin

Page 78: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

58

ditemukan bahwa mereka mampu menemukan kebahagiaan

dengan taat beribadah, menerima keadaan, bersyukur dan

kebersamaan dengan keluarga. Selanjutnya penelitian ini

menemukan penentu faktor-faktor diberikan kesehatan, taat

beribadah,bersyukur, humoris, pantang menyerah,

menerima keadaan, dan bahagia di mulai dari sendiri.

5. Herbyanti (2009) melakukan penelitian dengan judul

Kebahagiaan (Happiness) pada Remaja di Daerah Abrasi.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan

mendeskripsikan makna kebahagiaan (Happiness) dan

kesedihan pada remaja di daerah Abrasi. Dalam penelitian

ini metode yang digunakan adalah Kualitatif. Dimana

ditemukan bahwa makna kebahagiaan pada remaja di

daerah abrasi adalah kebahagiaan apabila berada dalam

sebuah keluarga yang utuh dengan kasih sayang serta

berada dalam lingkungan yang tentram dan harmonis,

memiliki fasilitas yang tercukupi, memiliki harapan yang

tercapai serta memiliki kesehatan. Adapaun faktor-faktor

yang membuat terciptanya kebahagiaan bersifat optimis dan

berusaha, adanya dukungan, bisa membahagiakan orang

tua, kebersamaan dalam keluarga dan juga kesehatan yang

terjamin.

6. Mahruz (2017) melakukan penelitian dengan judul

Analisis Pengaruh Kemiskinan terhadap Tingkat

Kebahagiaan Individu di Indonesia. Dalam penelitian ini

Page 79: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

59

menggunakan data IFLS 5 dan metode ordered probit.

Dimana ditemukan bahwa individu miskin memiliki

probabilitas mengatakan sangat bahagia lebih rendah

dibanding dengan individu yang tidak miskin. Kemiskinan

relatif dapat menjelaskan lebih baik tingkat kebahagiaan

individu dibanding kemiskinan absolut (berdasarkan

pengeluaran per kapita per bulan.

Tabel 2. 1

Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian

dan Penulis

Variabel Metode

Analisis

Hasil Penelitian

1. Analisis Pengaruh

Indeks Pembangunan

Manusia (IPM),

Pertumbuhan Ekonomi

dan

Pengangguran terhadap

Kemiskinan di

Indonesia

(Prasetyoningrum dan

Sukmawati,2018)

a. Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM)

b. Pertumbuhan

c. Ekonomi

d. Pengangguran

e. Kemiskinan

Metode

SEM- PLS

Indeks

Pembangunan

Manusia

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap

Kemiskinan.

2. Analisis Pengaruh

Indeks Pembangunan

Manusia (IPM),

Upah dan

Pengangguran

terhadap Kemiskinan

di Kabupaten/Kota

Ekskaresidenan

Kedu, Banyumas dan

Semarang tahun

2010-2015 (Lubis,

2017)

a. Indeks

b. Pembangunan

Manusia (IPM)

c. Upah

d. Penganggura

e. Kemiskinan

Analisis

Linear

Berganda

Indeks

Pembangunan

Manusia

berpengaruh

negatif dan tidak

signifikan

terhadap

kemiskinan di

Kabupaten/Kota

Ekskaresi denan

Kedu, Banyumas

dan Semarang.

3 Analisis Pengaruh

IPM, Pengangguran

dan PDRB terhadap

kemiskinan di

a. Indeks

b. Pembangunan

c. Manusia

d. Pengangguran

Analisis

Linear

Berganda

Indeks

Pembangunan

Manusia

berpengaruh

Page 80: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

60

No Judul Penelitian

dan Penulis

Variabel Metode

Analisis

Hasil Penelitian

provinsi Lampung

(Lestari, 2017)

e. PDRB negatif dan tidak

signifikan

terhadap

tingkat

kemiskinan.

4. Apakah Orang Miskin

Tidak Bahagia? Studi

Fenomena Tentang

Kebahagiaan di Dusun

Deliksari (Ashari,

2016)

a. Kebahagiaan

b. Kemiskinan

Metode

Kualitatif

Meskipun bearada

dalam kondisi

miskin ditemukan

bahwa mereka

mampu

menemukan

kebahagiaan

dengan taat

beribadah,

menerima

keadaan,

bersyukur dan

kebersamaan

dengan keluarga.

5. Kebahagiaan

(Happiness) pada

Remaja di Daerah

Abrasi (Herbyanti,

2009)

a. Kebahagiaan Metode

Kualitatif

Kebahagiaan pada

remaja di daerah

abrasi adalah

kebahagiaan

apabila berada

dalam sebuah

keluarga yang

utuh dengan kasih

sayang serta

berada di

lingkungan yang

tentram dan

harmonis,

memiliki fasilitas

yang tercukupi,

memiliki harapan

yang tercapai

serta memiliki

kesehatan.

Tabel 2.1-Lanjutan

Page 81: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

61

Tabel 2.1-Lanjutan

No Judul Penelitian

dan Penulis

Variabel Metode

Analisis

Hasil

Penelitian

6. Analisis Pengaruh

Kemiskinan

terhadap Tingkat

Kebahagiaan

Individu di

Indonesia (Mahruz,

2017)

a. Kemiskinan

b. Kebahagiaan

IFLS 5

dan

Metode

Ordered

probitv

Individu

miskin

memiliki

probabilitas

mengatakan

sangat

bahagia lebih

rendah

dibanding

dengan

individu yang

tidak miskin.

2.7 Kerangka Pemikiran

Penelitian ini ingin menganalisis Pengaruh Indeks

Kebahagiaan dan indeks Pembangunan Manusia terhadap

Kemiskinan di Indonesia dalam tinjauan Maqashid Syari’ah.

Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian sebagai berikut:

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran

Indeks Kebahagiaan

(X1)

Kemiskinan

(Y) Indeks Pembangunan

Manusia (IPM)

(X2)

Page 82: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

62

2.8 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian, temuan penelitian

terkait dan kerangka penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya,

maka yang menjadi hipotesis penelitian ini adalah:

H01 : Tidak ada pengaruh indeks kebahagiaan terhadap

kemiskinan

Ha1 : Ada pengaruh indeks kebahagiaan terhadap

kemiskinan

H02 : Tidak ada pengaruh indeks pembangunan manusia

terhadap kemiskinan

Ha2 : Ada pengaruh indeks pembangunan manusia

terhadap kemiskinan

H03 : Tidak ada pengaruh indeks kebahagiaan dan indeks

pembangunan manusia terhadap kemiskinan

Ha3 : Ada pengaruh indeks kebahagiaan dan indeks

pembangunan manusia terhadap kemiskinan

Page 83: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

63

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisisnya

pada data numerik atau angka yang diperoleh dengan metode

statistika serta dilakukan pada penelitian inferensial atau dalam

rangka pengujian hipotesis sehingga diperoleh pengaruh sebab

dan akibat antara variabel penelitian.

3.2 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain

dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro,

2013). Data sekunder dengan kata lain merupakan data yang

diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi atau sudah dikumpulkan

dari sumber lain dan diperoleh dari pihaklain seperti buku-buku

literatur, catatan-catatan, data hasil publikasi pemerintah seperti

laporan dari BPS atau sumber yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti.

Data yang digunakan yaitu data Indeks Kebahagiaan,

Indeks Pembangunan Manusia dan Persentase Kemiskinan yang

bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Periode data yang

digunakan yaitu tahun 2017.

Page 84: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

64

3.3 Operasional Variabel

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang digunakan

yaitu Persentase Kemiskinan (Y), Indeks Kebahagiaan (X1), dan

Indeks Pembangunan Manusia (X2). Untuk memahami setiap

variabel yang digunakan, maka diberikan definisi variabel sebagai

berikut:

Tabel 3. 1

Definisi Variabel Penelitian

Variabel Notasi Deskkripsi

Kemiskinan

Y

Persentase penduduk miskin pada

setiap Provinsi di Indonesia tahun

2014 dan

2017.

Indeks

Kebahagiaan

X1

Persentase Indeks Kebahagiaan pada

setiap Provinsi di Indonesia tahun

2014 dan 2017

Indeks

Pembangunan

Manusia

X2 Persentase Indeks

Pembangunan Manusia pada

setap Provinsi di Indoensa tahun

2014 dan 2017

3.4 Sumber Data

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data BPS tahun 2014 dan 2017 yaitu, data Indeks Kebahagiaan

di Indonesia tahun 2014 dan 2017 yang diperoleh dari Badan

Pusat Statistik (BPS), data Indeks Pembangunan Manusia di

Indonesia tahun 2014 dan 2017 yang diperoleh dari Badan Pusat

Statistik (BPS) dan data Kemiskinan di Indonesia tahun 2014 dan

2017 yang diperoleh dariu Badan Pusat Statistik (BPS).

Page 85: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

65

3.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk menganalisis menggunakan

metode analisis komponen utama dengan bantuan software

MINITAB 16, Microsoft Excel, dan Eviews 8 . Sebelum

melakukan analisis, data ditransformasi kepeubah baku.

3.5.1 Analisis Komponen Utama (AKU)

Analisis komponen utama (AKU) merupakan metode yang

cukup baik untuk memperoleh koefisien penduga pada persamaan

regresi yang mempunyai masalah multikolinieritas. Peubah bebas

pada regresi komponen utama berupa hasil kombinasi linier dari

peubah asal Z, yang disebut komponen utama (KU). Koefisien

penduga dari metode ini diperoleh dari penyusutan dimensi

komponen utama, dimana subset komponen utama yang dipilih

harus tetap mempertahankan keragaman yang sebesar-besarnya.

Dimana Z adalah hasil normal baku dari peubah X. Adapun hasil

normal baku yang dimaksud adalah dengan mengurangkan setiap

peubah bebas asal Xj dengan rata-rata dan dibagi dengan

simpangan baku, dinotasikan :

= (1)

Cara penghapusan komponen utama dimulai dari prosedur

seleksi akar ciri dari suatu persamaan :

| AX – λI | = 0 (2)

Page 86: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

66

Jika akar ciri λj diurutkan dari nilai terbesar sampai nilai

terkecil, maka pengaruh komponen utama Wj berpadanan dengan

pengaruh λj. Ini berarti bahwa komponen-komponen tersebut

menerangkan proporsi keragaman terhadap peubah tak bebas Y

yang semakin lama semakin kecil.

Komponen utama Wj saling orthogonal sesamanya dan dibentuk melalui suatu hubungan :

Wj = v1j Z1 + v2j Z2 + v3j Z3 + … + vp j Zp (3)

Dengan p adalah banyaknya peubah yang digunakan.

Vektor vj diperoleh dari setiap akar ciri λj yang memenuhi suatu sistem persamaan homogen:

| AX – λj I | vj = 0 (4)

Dimana vj = (v1j ,v2j, v3j,…, vpj)

Ada tiga metode yang umum digunakan untuk penentuan

banyaknya komponen utama yaitu:

1. Apabila banyaknya komponen utama yang dihasilkan

adalah q dimana q ≤ p, maka yang telah ditransformasi

(data skor komponen utama) mempunyai peubah sebanyak

q. Misalkan proporsi untuk akar ciri ke – i adalah :

Maka penentuan banyaknya komponen utama (q)

didasarkan pada proporsi komulatif dari akar-akar cirinya.

Jika proporsi komulatif dari q akar ciri pertama mencapai

80 % atau lebih, maka banyaknya komponen utama adalah

q ( Johnson dan Wichern, 1992).

(5)

Page 87: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

67

2. Metode kedua ini hanya bisa diterapkan pada

penggunaan matriks korelasi. Ketika menggunakan

matriks ini, peubah asal ditransformasikan menjadi peubah

yang memiliki sama yaitu satu. Pemilihan komponen

utama didasarkan pada ragam komponen utama, yang

tidak lain adalah akar ciri. Menurut Jolliffe ( 1986 )

setelah melakukan studi mengatakan cut off yang lebih

baik adalah 0.7.

3. Metode yang ketiga adalah bahwa penggunaan grafik

yang disebut plot scree. Plot scree merupakan plot

antara akar ciri λk dengan k. Dengan menggunakan

plot ini, banyaknya komponen utama yang terpilih adalah

k, jika pada titik k tersebut plotnya curam ke kiri tapi tidak

curam ke kanan.

3.5.2 Analisis Regresi Berganda

1. Uji asumsi analisis regresi berganda

a) Uji Normalitas

Uji Normalitas merupakan uji yang sering

dilakukan sebagai prasyarat untuk melakukan analisis data

parametrik. Uji normalitas dilakukan untuk mengecek

apakah data penelitian yang dipakai berasal dari populasi

berdistribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara untuk

menguji mormalitas distribusi data, salah satunya

Page 88: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

68

menggunakan uji p plot yang di hasilkan dari program

SPSS (Setiawan, 2012).

b) Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas adalah keadaan dimana faktor

gangguan tidak memiliki varian yang sama.

Heterokedastisitas merupakan suatu fenomena estimator

regresi bias, namun varian tidak efisien (semakin besar

populasi atau sampel, semakin besar varian) (Widarjono,

2007). Pendeteksian grafik dengan pola acak

mengidentifikasikan asumsi Heterokedastisitas terpenuhi.

c) Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi adalah adanya suatu hubungan

linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara

beberapa atau semua variabel bebas (Kuncoro, 2004). Alat

statistik yang sering digunakan untuk menguji gangguan

multikolinearitas adalah dengan Variance Inflation Factor

(VIF), korelasi person antara variabel-variabel bebas, atau

dengan melihat eigenvalues dan Condition Index (CI).

2. Uji Signifikansi koefisien Regresi

a) Uji simultan (Uji F)

Uji-F digunakan untuk melakukan uji hipotesis

koefisien (slope) regresi secara bersamaan, dengan kata lain

digunakan untuk memastikan bahwa model yang dipilih

layak atau tidak untuk mengintepretasikan pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria Uji-F

Page 89: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

69

yaitu, jika P-value dan F-Statistics lebih besar dari α,

berarti variable bebas tidak signifikan mempengaruhi

variabel terikat, sedangkan apabila P-value dan F-Statistics

lebih kecil dari α, berarti variabel bebas signifikan

mempengaruhi variabel terikat.

Pengujian hipotesis pada uji F dapat diketahui

dengan membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel sebagai

berikut:

a. H0 : β1=β2 = 0, tidak ada pengaruh secara signifikan

antara variabel-variabel X secara bersama-

samaterhadap Y

b. Ha : minimal βi ≠ 0, setidaknya ada 1 variabel bebas

X yang memiliki pengaruh secara signifikan

terhadap Y dimana i= 1,2,

Kriteria Uji F adalah:

a. Jika Fhitung <Ftabel, maka tidak dapat menolak H0

(keseluruhan variabel bebas X tidak berpengaruh

terhadap variabel terikat Y).

b. Jika Fhitung >Ftabel maka H0 ditolak (setidaknya

ada 1 variabel bebas X yang berpengaruh

terhadap variabel terikat Y).

b) Uji Parsial (Uji T)

Uji-t digunakan untuk menguji koefisien regresi

secara individu. Pengujian dilakukan terhadap koefisien

Page 90: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

70

regresi populasi, apakah sama dengan nol, yang artinya

variabel bebas tidak mempunyai pengaruh signifikan

terhadap variabel terikat, atau tidak sama dengan nol, yang

artinya variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan

terhadap variabel terikat.

Uji hipotesis dapat diketahui dengan

membandingkan antara thitung dengan ttabel sebagai berikut:

a. H0 : β1= 0, artinya masing-masing variabel X1

tidak memiliki pengaruh terhadap variabel Y,

dimana i= 1,2

b. Ha : βi ≠ 0. Artinya masing-masing variabel Xi

memiliki pengaruh terhadap variabel Y, dimana i=

1,2

Kriteria uji t adalah:

a. Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak (variabel

bebas X berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikat Y)

b. Jika thitung < ttabel, maka tidak dapat

menolak H0 (variabel bebas X tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y)

Penelitian ini menggunakan tingkat kesalahan

sebesar 0,05 (5%) pada taraf signifikansi 95%.

Page 91: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

71

3. Persamaan Analisis Regresi Berganda

Regresi Liniar berganda merupakan perluasan dari

regresi linier sederhana. Jika regresi linier sederhana

mempersoalkan tentang hubungan variabel tak bebas atau

variabel kriteria (respons) dengan suatu variabel bebas

(deteministik), maka pada regresi linier ganda mempersoalkan

hubungan linier antara satu variabel terikat dengan variabel

lainnya (Lungan, 2006).

Bentuk persamaan yang paling sederhana dari regresi

linier berganda adalah yang mempunyai dua variabel bebas X

dan sebuah variael tak bebas Y, maka model regresi populasi

dapat dinyatakan dengan :

Y= β0 + β1X1 + β2X2 + εi

Keterangan:

Y : Kemiskinan

X1 : Indeks Kebahagiaan

X2 : Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

β0,β1,β2: Koefisien regresi

εi : Galat

4. Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan

(goodness of fit) dari persamaan regresi yaitu memberikan proposi

atau persentase variasi total dalam variabel terikat Y yang

dijelaskan oleh variabel bebas X. Koefisien determinasi majemuk

Page 92: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

72

dinyatakan dengan R2. Besarnya nilai R2 berada diantara 0 dan 1

yaitu 0 < R2 < 1.

3.6. Tahapan Penelitian

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Mencari data persentase penduduk miskin, persentase

indeks kebahagiaan dan persentase indeks pembangunan

manusia per provinsi di Indonesia yang ada di BPS.

2. Melakukan analisis deskriptif dari masing-masing variabel

yaitu deskriptif tentang kemiskinan yang terjadi di

Indonesia, indeks kebahagiaan dan indeks pembangunan

manusia di Indonesia.

3. Melakukan analisis korelasi variabel independen yaitu

indeks kebahagiaan (X1) dan indeks pembangunan

manusia (X2) untuk mendapatkan informasi tentang

adanya gejala multikolinieritas.

4. Melakukan AKU untuk mendapatkan skor komponen (W)

dengan tahapan awal membakukan peubah melalui Z-

score.

5. Melakukan uji asumsi klasik analisis regresi berganda

untuk skor komponen (W) diantaranya kenormalan,

heteroskedatisitas, multikolinieritas. Seluruh asumsi harus

dipenuhi seluruhnya agar dapat digunakan analisis regresi

berganda.

Page 93: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

73

6. Melakukan analisis regresi berganda. Analisis regresi

berganda untuk mendapatkan model dan pengaruh antar

variabel terhadap variabel yang menjadi respon yaitu

indeks kebahagiaan (X1) dan indeks pembangunan

manusia (X2) terhadap kemiskinan (Y).

7. Menguji parameter analisis regresi secara parsial dan

bersama untuk melihat variabel yang signifikan terhadap

kemiskinan (Y).

8. Menguji kebaikan model regresi linier berganda yang

diperoleh, dapat dilihat dari koefisien determinan (R2).

Semakin besar persentase koefisien determinasi maka

semakin baik model yang diperoleh.

9. Menginterpretasikan hasil yang diperoleh dari model

kemiskinan di Indoensia.

Page 94: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

74

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu metode yang

digunakan untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan suatu

data. Sehingga dapat memberikan informasi yang berguna dan

hanya bisa memberikan gambaran dari suatu sampel. Akan tetapi

tidak untuk menarik kesimpulan pada data yang lebih besar

(Walpole, 2005). Pada bab ini akan membahas tentang

karakteristik dari kemiskinan, indeks kebahagiaan dan indeks

pembangunan manusia.

4.1.1 Kemiskinan di Indonesia

Kemiskinan merupakan suatu ketidakmampuan untuk

memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat

berlindung, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan erat kaitannya

dengan masalah kesejahteraan masyarakat. Tolak ukur dai

kemiskinan yaitu berdasarkan standar hidup masyarakat di suatu

wilayah. Tingkat kemiskinan yang menjadi suatu masalah global

di setiap negara. Indonesia merupakan salah satu negara

dengan tingkat kemiskinan tertinggi di dunia. Gambaran rata-rata

kemiskinan Indonesia tahun 2014 hingga 2017 ditunjukkan pada

gambar 4.1

Page 95: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

75

Gambar 4. 1 Kemiskinan di Indonesia tahun 2014-2017

Sumber: Data diolah dari BPS RI (2019)

Gambar 4.1 menunjukkan rata-rata persentase kemiskinan

tahun 2014 hingga 2017. Papua merupakan provinsi dengan rata-

rata persentase kemiskinan tertinggi dengan jumlah sebesar 28.31

persen. Hal ini disebabkan karena minimnya infrastruktur yang

terkait pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Semakin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat

suatu kabupaten/kota diharapkan semakin sejahtera

masyarakatnya. Pada akhirnya inilah yang membuat

orang/keluarga dapat keluar dari garis kemiskinan.

Dari gambar 4.1 tersebut dapat dilihat bahwa ada 16

provinsi yang jumlah kemiskinannya di atas rata-rata I ndonesia.

Yaitu Provinsi Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur,

Maluku, Gorontalo, Aceh, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat,

Page 96: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

76

Sulawesi Tengah, Lampung, DI Yogyakarta, Jawa Tengah,

Sulawesi Tenggara, Jawa Timur dan Sulawesi Barat. Papua

merupakan provinsi yang memiliki rata-rata persentase

kemiskinannya tertinggi tahun 2014 hingga 2017 di Indonesia

yaitu sebesar 28.31 persen dari jumlah penduduk miskin.

Sedangkan provinsi dengan rata-rata persentase kemiskinan

terendah tahun 2014 hingga 2017 yaitu Provinsi DKI Jakarta

sebesar 3.89 persen. Provinsi DKI Jakarta dapat memberikan

contoh bagi provinsi lainnya terutama pada proses pembangunan

baik secara fisik/non fisik sehingga tercipta kesejahteraan.

Gambaran Perbandingan persentase kemiskinan Indonesia tahun

2014 hingga 2017 ditunjukkan pada gambar 4.2.

Gambar 4. 2 Perbandingan Persentase Kemiskinan di

Indonesia tahun 2014 dan 2017

Sumber: Data diolah dari BPS RI (2019)

Salah satu provinsi termiskin di Indonesia yaitu Pulau

Sumatera. Penyumbang kemiskinan terbesar yaitu Provinsi Aceh.

Page 97: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

77

Dari 26,58 juta jumlah penduduk miskin di Indonesia, sebanyak

872,61 ribu termasuk dalam jumlah penduduk miskin di Provinsi

Aceh. Rata-rata persentase kemiskinan di Aceh tahun 2014 hingga

2017 yaitu sebesar 16,96 persen. Artinya, persentase kemiskinan

di Aceh berada di atas rata-rata kemiskinan nasional. Hal ini

disebabkan karena sebagian besar penduduk miskin di Aceh

bekerja di sektor pertanian dan mayoritasnya bekerja dengan status

berusaha sendiri. Selain itu, keterbatasan lapangan kerja juga

menjadi penyebab kemiskinan di Aceh karena hal ini dapat

meningkatkan pengangguran yang sangat berhubungan terhadap

kemiskinan. Pemberdayaan ekonomi masyarakat juga merupakan

hal yang sangat penting dalam kemiskinan. Aceh lebih

memprioritaskan pembangunan fisik, sehingga program

pemberdayaan ekonomi yang produktif seperti memprioritaskan

modal usaha sangat masih belum efektif. Kemudian buntunya

masyarakat Aceh dalam mengakses sumber daya ekonomi juga

menjadi penyebab meningkatnya kemiskinan di Aceh.

4.1.2 Indeks Kebahagiaan di Indonesia

Kesejahteraan dimasyarakat dapat tergambarkan dari

kehidupan yang layak dan bahagia. Pada tahun 2013 BPS mulai

mengukur indeks kebahagiaan melalui beberapa indikator yaitu:

dimensi kepuasan hidup (life satisfaction), dimensi perasaan

(affect) dan dimensi makna hidup (eudaimonia). Indeks

kebahagiaan merupakan indeks komposit yang dihitung secara

Page 98: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

78

tertimbang menggunakan dimensi dan indikator dengan skala 0-

100. Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan

penduduk yang semakin bahagia. Sebaliknya, semakin rendah

nilai indeks maka semakin merasa tidak bahagia. Gambar 4.3

menjelaskan keadaan rata-rata indeks kebahagiaan di Indonesia

pada tahun 2014 hingga 2017.

Gambar 4. 3 Indeks Kebahagiaan di Indonesia Tahun 2014-

2017

Sumber: Data diolah dari BPS RI (2019)

Indeks Kebahagiaan setiap provinsi di Indonesia

mengalami trend kenaikan setiap tahunnya. Provinsi Maluku Utara

menempati rata-rata indeks kebahagiaan tertinggi di Indonesia

pada tahun 2014 hingga 2017. Rata-rata indeks kebahagiaan

provinsi maluku tahun 2014 hingga 2017 yaitu sebesar 75.33.

Salah satu faktor penyebab angka indeks kebahagiaan di Provinsi

Maluku Utara tinggi yaitu karena masyarakat Maluku Utara baik

yang tinggal di pedesaan maupun di perkotaan memiliki

Page 99: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

79

keunggulan dari sisi hubungan sosial yang lebih baik dan nyaman.

Penilaian indeks kebahagiaan ini dapat dilihat dari berbagai faktor,

diantaranya adalah pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan.

Terdapat 17 provinsi di Indonesia yang nilai indeks

kebahagiaannya di atas rata-rata. Rata-rata indeks kebahagaiaan

Indonesia tahun 2014 hingga 2017 yaitu sebesar 70.80. Provinsi

tersebut adalah Maluku Utara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku,

Kalimantan Timur, Kep.Riau, Kep. Bangka Belitung, DI

Yogyakarta, Kalimantan Utara, Bali, Papua Barat, Sumatera

Barat, Aceh, Sulawesi Selatan, Riau, Sumatera Selatan dan DKI

Jakarta.

Provinsi Papua menempati rata-rata indeks

kebahagiaan terendah di Indonesia tahun 2014 hingga 2017.

Rata-rata indeks kebahagiaan Provinsi Papua pada tahun 2014

hingga 2017 yaitu sebesar 66.24. Hal ini disebabkan karena salah

satu indikator dari indeks kebahagiaan yaitu indeks kepuasan

hidup yang rendah. Indeks kepuasan hidup ini meliputi tingkat

pendidikan dan keterampilan personal, kualitas rumah, tingkat

pendapatan, pekerjaan, serta kesehatan. Selain itu, terdapat

beberapa aspek yang masih menjadi kendala di papua antara lain

keharmonisan keluarga, karena masih terjadi beberapa kasus

perceraian dan perselingkuhan, hubungan sosial yang kurang

terbuka dengan dunia luar dan pendatang, serta kondisi keamanan,

karena masih banyak kelompok-kelompok separatis yang selalu

membuat kerusuhan di wilayah Papua. Gambar 4.4 menjelaskan

Page 100: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

80

perbandingan indeks kebahagiaan di Indonesia pada tahun 2014

hingga 2017.

Gambar 4. 4 Perbandingan Indeks Kebahagiaan Indonesia

tahun 2014-2017

Sumber: Data diolah dari BPS RI (2019)

Salah satu provinsi di Indonesia dengan tingkat

kemiskinan yang tinggi yaitu Provinsi Aceh. Namun, dalam hal

kebahagiaan, Provinsi Aceh termasuk dalam Provinsi terbahagia

di Indonesia. Indeks Kebahagiaan di Indonesia mencapai indeks

70,8 pada skala 0-100. Di Provinsi Aceh indeks kebahagiaan

mencapai 71,38 pada skala 0-100. Artinya, indeks kebahagiaan di

Aceh berada di atas indeks kebahagiaan Indonesia. Hal ini terjadi

karena faktor yang menyebabkan angka indeks kebahagiaan di

Aceh meningkat karena keadaan lingkungan yang kondusif,

ketersediaan waktu luang bersama keluarga, hubungan sosial

bersama masyarakat, dan perasaan senang tehadap diri sendiri.

Kebahagiaan bukanlah seberapa banyak kita mendapat proporsi

dari program aspirasi, namun lebih sejauh mana kemauan untuk

Page 101: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

81

berbagi. Selain itu, tingkat kebahagiaan di Provinsi Aceh

cenderung lebih tinggi di wilayah perkotaan di bandingkan

penduduk di pedesaan. Hal ini dipengaruhi oleh fasilitas dan

infrastruktur penunjang yang dibutuhkan. Sementara itu, penduduk

di provinsi Aceh yang sudah menikah cenderung lebih bahagia

dibandingkan dengan penduduk yang belum menikah atau lajang.

Hal ini terjadi tentu karena berlakunya syariat Islam yang

mengatur pembatasan hubungan dan pergaulan bebas laki-laki dan

perempuan tanpa ikatan nikah.

4.1.3 Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia

Kualitas sumber daya manusia dari suatu daerah di

Indonesia diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

IPM merupakan suatu indikator penting untuk mengukur

keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia.

IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu

wilayah/negara. (BPS RI, 2018). Gambar 4.5 akan menjelaskan

rata-rata indeks pembangunan manusia di Indonesia pada tahun

2014 hingga 2017.

Page 102: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

82

Gambar 4. 5 Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2014-2017

Sumber: Data diolah dari BPS RI (2019)

Rata-rata indeks pembangunan manusia tahun 2014

hingga 2017 dapat terlihat pada gambar 4.5. Provinsi yang

menempati rata-rata indeks pembangunan manusia tertinggi tahun

2014 hingga 2017 yaitu Provinsi DKI Jakarta dengan nilai indeks

sebesar 79.22. Tingginya nilai indeks pembangunan manusia

disebabkan karena ketiga dimensi pembentuk indeks

pembangunan manusia di provinsi DKI Jakarta naik setiap

tahunnya, baik itu umur harapan hidup saat lahir (UHH), harapan

lama sekolah (HLS), rata-rata lama sekolah (RLS) dan

pengeluaran per kapita. Indeks pembangunan manusia berguna

untuk melihat pembangunan itu berdampak atau tidak terhadap

manusia.

Provinsi yang memiliki nilai rata-rata indeks

pembangunan manusia terendah tahun 2014 hingga 2017 yaitu

Provinsi Papua dengan jumlah indeks pembangunan manusia

Page 103: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

83

sebesar 68.87. Walaupun indeks pembangunan manusia

provinsi Papua mengalami kenaikan setiap tahunnya. Namun

keberadaan Provinsi Papua tetap menempati posisi terendah di

Indonesia. Papua merupakan salah satu daerah yang kaya akan

sumber daya alam di Indonesia. Namun, kekayaan tersebut

belum mampu dimanfaatkan secara optimal. Banyaknya

penduduk miskin yang ada di Papua juga menjadi salah satu

penyebab rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Dari 34 provinsi di Indonesia terdapat 22 provinsi yang

nilai indeks pembangunan manusianya di atas rata-rata

keseluruhan indeks pembangunan manusia tahun 2014 hingga

2017 yaitu sebesar 68.87. Sedangkan untuk 12 provinsi lainnya

yaitu Sumatera Selatan, Maluku, Lampung, Sulawesi Tengah,

Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara

Barat, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat dan

Papua berada dibawah rata-rata keseluruhan indeks pembangunan

manusia. Gambar 4.6 menjelaskan perbandingan indeks

pembangunan manusia di Indonesia pada tahun 2014 hingga 2017.

Page 104: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

84

Gambar 4. 6 Perbandingan Indeks Kebahagiaan Indonesia

Tahun 2014-2017

Sumber: Data diolah dari BPS RI (2019)

Salah satu provinsi yang mengalami peningkatan indeks

pembangunan manusia setiap tahunnya namun masih berada di

bawah rata-rata nasional yaitu Provinsi Aceh. Indeks pembangunan

manusia Indonesia mencapai angka 69,22. Namun untuk Provinsi

Aceh indeks pembangunan manusia berada pada angka 68.87.

Capaian tersebut mengindikasikan adanya kualitas manusia yang

semakin membaik dari aspek kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Tinggi rendahnya nilai IPM merupakan hasil dari program

pembangunan yang dilaksanakan pemerintah. Untuk meingkatkan

indeks pembangunan manusia di Provinsi Aceh, maka perlu

dilakukan beberapa hal di antaranya adalah pemerataan

pembangunan fasilitas kesehatan serta menjamin kecukupan jumlah

tenaga kesehatan hingga ke tingkat satuan daerah terkecil dan

daerah terpencil. Hal ini guna meningkatkan standar kesehatan dan

Page 105: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

85

meningkatkan harapan hidup masyarakat. Selain itu, sarana

pendukung pendidikan seperti jumlah sekolah dan tenaga pengajar

juga harus ditingkatkan kuantitas maupun kualitasnya. Sehingga

dengan modal pendidikan yang tinggi yang berkualitas, bisa

tercipta masyarakat yang unggul dan mampu bersaing baik dengan

masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Kemudian yang tidak

kalah penting, yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi Aceh

secara merata dan berkelanjutan baik berupa tenaga kerja yang

produktif maupun sektor perkerjaan dan pendapatan yang layak

untuk semua. Dengan adanya peningkatan perekonomian,

diharapkan akan meningkatkan Produk Nasional Bruto (PNB) per

kapita yang berimbas secara tidak langsung pada bertambahnya

pengeluaran per kapita.

4.2 Analisis Korelasi

Analisis korelasi merupakan analisis statistika yang

membahas tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.

Hubungan ini digambarkan dengan nilai koefisien korelasi. Pada

bab ini akan dilihat korelasi antara rata-rata indeks kebahagiaan

dan rata-rata indeks pembangunan manusia di Indonesia dari tahun

2014 sampai tahun 2017. Analisis korelasi digunakan untuk

melihat terjadinya multikolinearitas atau tidak yang menjadi salah

satu asumsi untuk menggunakan analisis regresi.

Page 106: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

86

Tabel 4. 1

Hasil korelasi Rata-rata IK dan IPM Tahun 2014 dan 2017

IK IPM

IK 1 0,870

IPM 0,870 1

Hasil analisis korelasi pada tabel 4.1 menjelaskan bahwa

terdapat korelasi yang tinggi antara variabel indeks kebahagiaan

dan indeks pembangunan manusia yang mengindikasikan

adanya multikolinearitas. Nilai korelasi yang dihasilkan sebesar

0.87 yang artinya nilai korelasi tersebut mendekati 1 (besar).

Sehingga terdeteksi adanya multikolinearitas yang artinya terdapat

korelasi yang tinggi antar variabel independen. Hal ini harus

diatasi dengan analisis komponen utama sebelum dilakukannya

analisis regresi.

4.3 Analisis Komponen Utama (AKU)

Analisis Komponen Utama (AKU) merupakan suatu

teknik untuk membentuk variabel baru yang merupakan

kombinasi linear dari variabel asal. Jumlah maksimum dari

variabel baru yang dapat dibentuk adalah sama dengan jumlah

variabel asal dan antara variabel baru tidak berkorelasi (Sharma,

1996). Pada dasarnya analisis komponen utama bertujuan untuk

mentransformasikan peubah-peubah yang berkorelasi menjadi

peubah- peubah yang tidak berkorelasi. Hasil analisis terhadap

variabel indeks kebahagiaan dan indeks pembangunan manusia

Page 107: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

87

dengan menggunakan Analisis Komponen Utama melalui

pembakuan variabel dengan tahapan sebagai berikut.

1. Pembakuan X ke

zji = (Zji − Z j)/Sjj

1/2

Tabel 4. 2

Pembakuan Variabel

Sumber Data Diolah: (2020)

No Z1 Z2 No Z1 Z2

1. 0,31532 0,20345 18. -0,08800 -0,83140

2. -1,78140 0,20709 19. -0,90037 -1,42656

3. 0,34393 0,34799 20. -0,76021 -0,79982

4. 0,23523 0,53261 21. -0,33114 -0,02126

5. -0,48275 0,06012 22. 1,43377 0,47188

6. 0,20377 -0,25810 23. -0,27679 -0,38807

7. -0,48275 0,03340 24. 0,26956 0,13300

8. -1,23505 -0,37228 25. -0,30826 0,02368

9. 0,62425 0,06377 26. 1,44521 -0,67472

10. 0,75584 1,22858 27. 0,26956 0,13300

11. 0,00067 2,51606 28. -0,30826 0,02368

12. -0,90323 0,21316 29. 1,44521 -0,67472

13. -0,38549 0,19009 30. -0,90609 -1,35976

14. 0,58707 2,18205 31. 1,37370 -0,34070

15. -0,25677 0,08199 32. 2,69237 -0,65042

16. -0,72875 0,43422 33. 0,38684 -1,63547

17. 0,42116 1,09861 34. -2,61951 -2,65939

Page 108: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

88

2. Skor Komponen Utama (W)

Skor komponen utama (Wj)

Tabel 4. 3

Skor Komponen Utama

Sumber Data Diolah: (2020)

No W1 W2 No W1 W2

1. 0,36683 -0,07911 18. -0,65011 -0,52566

2. -1,11320 1,40607 19. -1,64539 -0,37207

3. 0,48926 0,00287 20. -1,10311 -0,02801

4. 0,54294 0,21028 21. -0,24918 0,21912

5. -0,29884 0,38387 22. -0,22266 0,14451

6. -0,03842 -0,32659 23. 1,77796 0,14675

7. -0,31773 0,36497 24. 0,39213 -0,26416

8. -1,13655 0,61007 25. 1,34749 -0,68016

9. 0,48650 -0,39632 26. -0,47013 -0,07868

10. 1,40319 0,33428 27. 0,28465 -0,09656

11. 1,77960 1,77865 28. -0,20122 0,23472

12. -0,48795 0,78941 29. 0,54482 -1,49901

13. -0,13817 0,40699 30. -1,60220 -0,32079

14. 1,95806 1,12782 31. 0,73044 -1,21226

15. -0,12359 0,23954 32. 1,44387 -2,36371

16. -0,20826 0,82234 33. -0,88292 -1,42999

17. 1,07464 0,47903 34. -3,73275 -0,02820

Page 109: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

89

3. Menentukan Nilai Eigenvalue

Penentuan nilai eigenvalue dilakukan untuk melihat

porposi keragaman data yang di hasilkan dari analisis komponen

utama yang dapat dijelaskan oleh variabel indeks kebahagiaan

dan indeks pembangunan manusia terhadap kemiskinan.

Gambar 4. 7 Hasil Analisis Komponen Utama

Eigenanalysis of the Correlation

Matrix

Eigenvalue 0,7914

Proportion 0,890

Sumber Data Diolah: (2020)

Gambar 4.7 menunjukkan bahwa nilai eigenvalue lebih

kecil dari 1, yaitu 0.7914 dan nilai proportion sebesar 0.890.

Artinya komponen utama ini dapat menjelaskan 89 persen

keragaman data kemiskinan yang dapat dijelaskan olen indeks

kebahagiaan dan indeks pembangunan manusia. Maka dari itu,

dapat dilihat bahwa hasil dari komponen utama bagus dan

dilanjutkan dengan melakukan analisis regresi.

4.4 Analisis Regresi

Analisis regresi merupakan suatu analisis yang digunakan

untuk melihat pengaruh sebab akibat. Analisis regresi yang

digunakan dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh dari indeks

kebahagiaan, Indeks pembangunan manusia terhadap kemiskinan.

Page 110: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

90

tahapan-tahapan dari analisis regresi yaitu: asumsi klasik,

membentuk model, uji koefisien regresi dan melihat nilai R-Square.

4.4.1 Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi terhadap data

penelitian, perlu dilakukan prasyarat analisis yaitu normalitas data,

multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Karena

multikolinearitas sudah dilakukan pada tabel 4.1 dan menghasilkan

bahwa data tersebut mengalami multikolinearitas. Sehingga diatasi

dengan Analisis Komponen Utama. Maka asumsi yang selanjutnya

dilakukan pada bab ini yaitu analisis selain dari multikolinearitas.

Gambar 4.8 menjelaskan plot asumsi klasik.

Gambar 4. 8 Plot Uji Asumsi Klasik

630-3-6

99

90

50

10

1

Residual

Pe

rce

nt

3020100

5

0

-5

Fitted Value

Re

sid

ua

l

6420-2-4

10,0

7,5

5,0

2,5

0,0

Residual

Fre

qu

en

cy

302520151051

5

0

-5

Observation Order

Re

sid

ua

l

Normal Probability Plot Versus Fits

Histogram Versus Order

Residual Plots for kemiskinan

Sumber Data Diolah: (2020)

Page 111: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

91

Dari gambar 4.8 terlihat bahwa asumsi klasik terpenuhi,

dimana normalitas dapat dilihat bahwa nilai residualnya di sekitar

garis regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi

kenormalan data telah terpenuhi. Kemudian untuk

heterokedastisitas terlihat bahwa scatterplot berpola acak, maka

tidak mengalami masalah heterokedastisitas. Sehingga asumsi

tidak adanya heteroskedastisitas terpenuhi. Sedangkan untuk

Autokorelasi dapat dilihat bahwa nilai residual berada disekitar

garis 0 sehingga meningdikasi tidak terjadi autokorelasi. Maka

dapat disimpulkan bahwa asumsi klasik dari analisis regresi

terpenuhi.

Page 112: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

92

4.4.2 Model Analisis Regresi

Model analisis regresi merupakan suatu model untuk

melihat pengaruh sebab akibat. Pengaruh sebab akibat yang

dilihat dari penelitian ini yaitu antara IK, IPM terhadap

kemiskinan yang akan ditunjukkan pada gambar 4.9

Gambar 4. 9 Hasil Analisis Regresi Berganda

Regression Analysis: kemiskinan versus W1; W2

The regression equation is

kemiskinan = 11,5 - 3,74 W1 - 2,27 W2

Predictor Coef SE Coef T P VIF

Constant 11,4742 0,4166 27,54 0,000 W1 -3,7376 0,3087 -12,11 0,000 1,000

W2 -2,2660 0,4754 -4,77 0,000 1,000

S = 2,42932 R-Sq = 84,5% R-Sq(adj) = 83,5%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P

Regression 2 999,47 499,73 84,68 0,000

Residual Error 31 182,95 5,90

Total 33 1182,42

Page 113: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

93

1. Persamaan regresi Y terhadap W adalah

= 11,5 – 3,74 W1 – 2,27 W2 +

Nilai koefisien β0 sebesar 11.5 % , artinya jika

indeks kebahagiaan dan indeks pembangunan manusia 0

maka titik laju perubahan dari angka kemiskinan dimulai

dari 11.5%. Kemudian untuk nilai koefisien β1 sebesar -

0.374%, artinya apabila indeks kebahagiaan meningkat

1% maka akan menurunkan angka kemiskinan sebesar

3.74% dan indeks pembangunan manusia dianggap sebagai

konstan. Selanjutnya untuk nilai koefisien β2 sebesar -2.27

artinya apabila indeks pembangunan manusia meningkat

1% maka akan menurunkan angka kemiskinan sebesar

2.27% dan indeks kebahagiaan dianggap konstan.

2. Pengujian koefisien regresi

a) Uji bersama (statistik uji F)

H0 : , (tidak terdapat pengaruh secara

bersama-sama dari indeks

kebahagiaan (X1) atau indeks

pembangunan manusia (X2)

terhadap kemiskinan di Indonesia).

H1 : , (ada pengaruh secara

bersama-sama dari indeks

kebahagiaan (X1) atau indeks

Page 114: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

94

pembangunan manusia (X2)

terhadap kemiskinan di Indonesia).

Berdasarkan hasil analisis regresi secara simultan

terlihat bahwa nilai P-value = 0.000 < (0.05) yang

memberikan keputusan menolak H0. Artinya terdapat

pengaruh secara bersama-sama antara indeks kebahagiaan

(X1) dan/atau indeks pembangunan manusia (X2) terhadap

tingkat kemiskinan (Y) di Indonesia.

b) Uji parsial (statistik uji t)

a. Indeks kebahagiaan (X1) terhadap kemiskinan (Y)

H0 : , (tidak terdapat pengaruh dari indeks

kebahagiaan (X1) terhadap tingkat

kemiskinan di Indonesia)

H1 : , (terdapat pengaruh dari dari indeks

kebahagiaan (X1) terhadap tingkat

kemiskinan di Indonesia)

Ditunjukkan bahwa nilai signifikansi dari koefisien β1 =

0.000 < (0.05) yang memberikan keputusan menolak

H0 dan disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari

indeks kebahagiaan (X1) terhadap tingkat kemiskinan di

Indonesia.

b. Indeks pembagunan manusia (X2) terhadap kemiskinan (Y)

H0 : , (tidak terdapat pengaruh dari indeks

pembangunan manusia (X2) terhadap

tingkat kemiskinan di Indonesia).

Page 115: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

95

H1 : , (terdapat pengaruh indeks pembangunan

manusia (X2) terhadap tingkat kemiskinan

di Indonesia).

Ditunjukkan bahwa nilai signifikansi dari

koefisien β2 = 0.000 < (0.05) yang memberikan

keputusan menolak H0 dan disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh dari indeks pembangunan manusia (X2)

terhadap kemiskinan di Indonesia.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis

bersama dan parsial menunjukkan bahwa terdapat

kesamaan kenyataan koefisien regresi pada uji parsial

dan hasil uji bersama yang secara statistik maka

disimpulkan bahwa variabel-variabel penjelas (X1, X2)

tidak saling berkorelasi atau tidak terdapat

multikolinieritas.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Nilai R2 antara variabel indeks kebahagiaan dan

indeks pembangunan manusia sebesar 0.845. Artinya

persentase keragaman kemiskinan mampu dijelaskan oleh

variabel indeks kebahagiaan (X1) dan indeks

pembangunan manusia (X2) sebesar 84.5%. Hal ini

menunjukkan nilai yang tingegi dan terdapat hubungan

positif yang kuat antara indeks kebahagiaan dan indeks

pembangunan manusia dengan kemiskinan. Sisanya

sebesar 15.5% dijelaskan oleh variabel lain di luar model

Page 116: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

96

yang tidak di teliti dalam penelitian ini. Selain itu, terdapat

nilai R2 (adj) sebesar 0.835, artinya 83.5% variabel indeks

kebahagiaan dan indeks pembangunan manusia dapat

menjelaskan pengaruh kemiskinan, selebihnya 16.5%

dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang tidak di

teliti dalam penelitian ini.

4.5 Pembahasan Penelitian

Pada bab pembahasan ini akan dibahas pengaruh indeks

kebahagiaan terhadap kemiskinan, pengaruh indeks pembangunan

manusia terhadap kemiskinan dan pengaruh indeks kebahagian,

indeks pembangunan manusia terhadap kemiskinan yang ditinjau

dalam Maqashid Syari’ah.

4.5.1 Pengaruh Indeks Kebahagiaan Terhadap Kemiskinan

dalam Tinjauan Maqashid Syari’ah

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara parsial

variabel indeks kebahagiaan (X1) berpengaruh signifikan terhadap

kemiskinan (Y) di Indonesia. Hal ini diperoleh dari nilai signifikan

sebesar 0.000< α = 0.05. Semakin meningkatnya indeks

kebahagiaan maka akan menurunkan tingkat kemiskinan

begitupun sebaliknya, apabila nilai indeks kebahagiaan menurun

maka kemiskinan akan meningkat ditunjukkan dari nilai koefisien

regresi sebesar -0.374%. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian Soesilowati (2018) yang menyatakan bahwa ukuran

kebahagiaan tidak hanya dilihat dari ukuran yang bersifat

Page 117: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

97

material semata, tetapi diperoleh juga dari sinergitas dengan aspek

ketengangan dan ketentraman hidup. Ditinjau dari Maqashid

Syari’ah indeks kebahagiaan meliputi pemeliharaan agama, harta,

jiwa serta keturunan. Sebuah kebahagiaan didapatkan apabila

merasakan ketenangan jiwa dan raga. Kebahagiaan itu tidak

hanya diukur secara materi akan tetapi kebahagiaan dapat

diperoleh dengan taat beribadah, bersyukur dan memperbanyak

waktu bersama keluarga. Tercapainya tujuan dari maqashid

syari’ah yaitu pemeliharaan agama, harta, jiwa, serta keturunan

maka akan tercapainya tujuan hidup. Penjagaan kebutuhan

hidup dasar yang tergolong kedalam penjagaan jiwa tidak hanya

sekedar pembelaan diri, namun untuk menciptakan kualitas

kehidupan yang lebih baik bagi diri dan masyarakat sehigga

terpenuhinya eksistensi dari penjagaan hidup serta dapat

menjalankan proses penjagaan agama, harta dan keturunan yang

menjadi salah satu faktor meningkatnya kebahagiaan di

masyarakat Indonesia.

4.5.2 Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia terhadap

Kemiskinan dalam tinjauan Maqashid Syari’ah

Indeks pembangunan manusia terhadap kemiskinan dalam

tinjauan maqashid syari’ah dilihat dari pemeliharaan agama, harta,

jiwa, akal. Dalam Islam konsep pembangunan manusia merupakan

keseimbangan antara kebaikan hidup didunia dan di akhirat.

Sebagai seorang yang beriman maka setiap mukmin dalam

Page 118: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

98

pemeliharaan agama harus menjadikan prioritas perbaikan kualitas

hidupnya dimulai dari perbaikan kualitas agamanya. Karena sektor

lain seperti kurangnya materi akan tetap bernilai apabila kualitas

keimanan seseorang tetap baik. Dalam pemeliharaan jiwa tidak

hanya tercermin dalam larangan membunuh, namun juga

tercermin dari memerintahkan menjaga keberlangsungan

kehidupan yaitu kesehatan. Kesehatan merupakan hal utama

yang sangat menentukan keberlangsungan hidup secara umum.

Maka dari itu kesehatan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan

dari pembangunan manusia. Dalam pemeliharaan akal pendidikan

sangat penting bagi manusia, sehingga Islam yang sangat

memuliakan manusia telah menjadikan pendidikan sebagai

salah satu hal yang terpenting yang tidak boleh ditinggalkan,

karena pendidikan itu dirasakan sangat penting sehingga Allah

SWT mengkhususkan perintah agar tetap mencari ilmu bagi

sebahagian umat Islam walaupun sedang kondisi perang.

Sedangkan dalam pemeliharaan harta, pendapatan merupakan hal

terpenting bagi manusia karena peningkatan pendapatan tidak

hanya sekedar masalah kemauan kerja, namun sangat besar

dipengaruhi oleh kesempatan kerja. Tidak hanya mencuri dalam

Islam. Namun harta tersebut juga dapat dibangun melalui upaya

mencari karunia Allah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Hal

ini dapat dipahami jika memandangnya dengan pandangan

pembangunan yang menyuburkan jiwa, akal, dan harta, tidak

dari sisi pencegahan hilangnya jiwa sehingga dilarang

Page 119: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

99

membunuh, mencegah hilangnya akal sehingga dilarang minum

khamr dan mencegah hilangnya harta sehingga dilarang mencuri.

Konsep maqashid syariah sangat tepat jika dijadikan sebagai

tujuan pembangunan manusia, bahkan dapat menjadi konsep

pembangunan manusia yang lebih solid dan komperhensip.

Apabila tidak terpenuhinya penjagaan agama, jiwa, akal, dan

harta maka akan berpengaruh pada kemiskinan di Indonesia.

Dalam penelitian ini diperoleh pengaruh indeks

pembangunan manusia terhadap kemiskinan sebesar -2.27 artinya

setiap kenaikan indeks pembangunan manusia maka akan

menurunkan angka kemiskinan sebesar 2.27. Apabila indeks

pembangunan manusia meningkat maka akan menurunkan angka

kemiskinan begitupun sebaliknya, semakin berkurangnya indeks

pembangunan manusia maka akan meningkatkan angka

kemiskinan. Hasil penelitian ini memiliki persamaan dengan

penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa indeks pembangunan

manusia berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan

(Prasetyoningrum, 2018).

4.5.3 Pengaruh Indeks Kebahagiaan dan Indeks Pembangunan

Manusia terhadap Kemiskinan dalam tinjauan Maqashid

Syari’ah

Secara umum indeks kebahagiaan (X1) dan indeks

pembangunan manusia (X2) terhadap kemiskinan (Y) sangat

berpengaruh signifikan. Dalam penelitian, kemiskinan mampu

Page 120: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

100

dijelaskan oleh indeks kebahagiaan dan indeks pembangunan

manusia sebesar 83.5% dan sisanya 16.5% dipengaruhi oleh

variabel lain diluar penelitian. Angka signifkansi sebesar 0.000 <

0.05 yang berarti bahwa adanya pengaruh antara indeks

kebahagiaan dan indeks pembangunan manusia terhadap

kemsikinan. Jika dilihat dalam tinjauan maqashid syari’ah indeks

kebahagiaan dan indeks pembangunan manusia merupakan satu

kesatuan yang sangat mendukung tujuan dari maqashid syari’ah.

Dalam penjagaan harta, ketika terlindunginya harta secara

otomatis, maka jiwa dan keturunannya juga akan terlindungi. Hal

tersebut akan didapat jika dilakukan dengan proses kebahagiaan.

Kebahagiaan itu mencerminkan ketentraman dari hati seseorang.

Begitu pula dengan indeks pembangunan manusia. Indeks

pembangunan manusia diukur dari 4 indikator yaitu harapan hidup

saat lahir (UHH), harapan lama sekolah (HLS), rata-rata lama

sekolah (RLS) dan pengeluaran per kapita yang mengandung

unsur dari penjagaan agama, harta, jiwa dan akal. Artinya secara

keseluruhan sangat bergantung dari proses manusia ketika

menjalani kehidupan. Sehingga untuk mendapatkan angka

kebahagiaan dan pembangunan manusia yang tinggi perlu adanya

upaya yang sangat kuat dari diri manusia sendiri dan interaksi

terhadap lingkungannya begitupula dukungan dari pemerintah

sehingga diperlukan kerjasama antar kelompok masyarakat dan

pemerintah.

Page 121: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

101

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh indeks

kebahagiaan dn indeks pembangunan manusia sebagai variabel

independen terhadap kemiskinan sebagai variabel dependen.

Penelitian ini dilakukan di seluruh Provinsi di Indoensia tahun

2014 dan 2017. Adapun kesimpulan dalam penelitian ini:

1. Variabel indeks kebahagiaan terdapat pengaruh yang

signifikan secara parsial terhadap kemiskinan di

Indonesia. Ditinjau dari Maqashid Syari’ah indeks

kebahagiaan meliputi pemeliharaan agama, harta, jiwa

serta keturunan. Sebuah kebahagiaan didapatkan apabila

merasakan ketenangan jiwa dan raga. Kebahagiaan itu

tidak hanya diukur secara materi akan tetapi kebahagiaan

dapat diperoleh dengan taat beribadah, bersyukur dan

memperbanyak waktu bersama keluarga. Tercapainya

tujuan dari maqashid syari’ah yaitu pemeliharaan agama,

harta, jiwa, serta keturunan maka akan tercapainya tujuan

hidup. Penjagaan kebutuhan hidup dasar yang tergolong

kedalam penjagaan jiwa tidak hanya sekedar pembelaan

diri, namun untuk menciptakan kualitas kehidupan yang

lebih baik bagi diri dan masyarakat sehigga terpenuhinya

Page 122: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

102

eksistensi dari penjagaan hidup serta dapat

menjalankan proses penjagaan agama, harta dan

keturunan yang menjadi salah satu faktor meningkatnya

kebahagiaan di masyarakat Indonesia.

2. Variabel indeks pembangunan manusia terdapat

pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap

kemiskinan di Indonesia. Dalam hal ini pencapaian

maqashid syari’ah dilihat dari pemeliharaan agama, harta,

jiwa, akal. Dalam Islam konsep pembangunan manusia

merupakan keseimbangan antara kebaikan hidup didunia

dan di akhirat. Sebagai seorang yang beriman maka setiap

mukmin dalam pemeliharaan agama harus menjadikan

prioritas perbaikan kualitas hidupnya dimulai dari

perbaikan kualitas agamanya. Karena sektor lain seperti

kurangnya materi akan tetap bernilai apabila kualitas

keimanan seseorang tetap baik. Dalam pemeliharaan jiwa

tidak hanya tercermin dalam larangan membunuh, namun

juga tercermin dari memerintahkan menjaga

keberlangsungan kehidupan yaitu kesehatan. Dalam

pemeliharaan akal pendidikan sangat penting bagi

manusia, sehingga Islam yang sangat memuliakan manusia

telah menjadikan pendidikan sebagai salah satu hal

yang terpenting yang tidak boleh ditinggalkan, karena

pendidikan itu dirasakan sangat penting sehingga Allah

SWT mengkhususkan perintah agar tetap mencari ilmu

Page 123: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

103

bagi sebahagian umat Islam walaupun sedang kondisi

perang. Sedangkan dalam pemeliharaan harta, pendapatan

merupakan hal terpenting bagi manusia karena peningkatan

pendapatan tidak hanya sekedar masalah kemauan kerja,

namun sangat besar dipengaruhi oleh kesempatan kerja.

Konsep maqashid syariah sangat tepat jika dijadikan

sebagai tujuan pembangunan manusia, bahkan dapat

menjadi konsep pembangunan manusia yang lebih solid

dan komperhensip. Apabila tidak terpenuhinya

penjagaan agama, jiwa, akal, dan harta maka akan

berpengaruh pada kemiskinan di Indonesia.

3. Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan

antara indeks kebahagiaan dan indeks pembangunan

manusia terhadap kemiskinan di Indonesia. Hal ini sangat

bergantung dari proses manusia ketika menjalani

kehidupan. Sehingga untuk mendapatkan angka

kebahagiaan dan pembangunan manusia yang tinggi perlu

adanya upaya yang sangat kuat dari diri manusia

sendiri dan interaksi terhadap lingkungannya

begitupula dukungan dari pemerintah sehingga diperlukan

kerjasama antar kelompok masyarakat dan pemerintah.

Berdasarkan hasil penelitian diatas jika ditinjau dari unsur-

unsur maqashid syari’ah indeks kebahagiaan dan indeks

pembangunan manusia merupakan satu kesatuan yang

sangat mendukung tujuan dari maqashid syari’ah. Dalam

Page 124: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

104

penjagaan harta, ketika terlindunginya harta secara

otomatis, maka jiwa dan keturunannya juga akan

terlindungi. Hal tersebut akan didapat jika dilakukan

dengan proses kebahagiaan. Kebahagiaan itu

mencerminkan ketentraman dari hati seseorang. Begitu

pula dengan indeks pembangunan manusia. Indeks

pembangunan manusia diukur dari 4 indikator yaitu

harapan hidup saat lahir (UHH), harapan lama sekolah

(HLS), rata-rata lama sekolah (RLS) dan pengeluaran per

kapita yang mengandung unsur dari penjagaan agama,

harta, jiwa dan akal.

5.2 Saran

1. Bagi pemerintah, adanya kebijakan dan dukungan yang

tinggi agar angka kemiskinan di Indonesia lebih menurun

lagi.

2. Jika dilihat dari sisi Maqashid Syari’ah, masih kurangnya

kebijakn pemerintah dalam pengendalian terhadap

penjagaan agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Bisa

dilihat dari tingginya kemiskinan yang di pengaruhi oleh

indeks kebahagiaan dan indeks pembangunan manusia di

Indonesia.

3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah

jumlah observasi dan jumlah variabel yang akan

digunakan juga disarankan untuk menggunakan metode

Page 125: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

105

analisis lainnya agar memberikan hasil yang lebih

bervariasi.

Page 126: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

106

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Mujiono. (2001). Agama Ramah Lingkungan:

Perspektif Al-qur’an. Jakarta: Paramadina.

Abdurrahman. (2014). HRD Syariah: Teori dan

Implementasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Arfiani, Devi. (2009). Berantas Kemiskinan. Semarang:

AlprinArsyat, L. (2015). Ekonomi Pembangunan.

Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Asafri, J. (1996). Konsep Maqashid al-Syariah Menurut al-Syatibi.

Jakarta: Raja Grafindo

Ashari, Okiana Budi. (2016). Apakah Orang Miskin Tidak

Bahagia? Studi Fenomena Tentang Kebahagiaan di

Dusun Deliksari. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Badan Pusat Statistik. (2000). Kemiskinan tahun 2000. Jakarta:

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik. (2007). Indeks Pembangunan Manusia

tahun 2006-2007. Jakarta: Badan Pusat Statistik

Basri, F. (2002). Perekonomian Indonesia: Tantangan dan

Harapan Bagi Kebangkitan Ekonomi Indonesia.

Jakarta: Erlangga.

Capra, Umar. ( 2 0 0 8 ) . The Islamic Vision of Development in the

Light of Maqashid Al Shariah. Jeddah: Islamic Research

and Training Institute.

Effendi, Satria. (2009). Ushul Fiqh. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group

Page 127: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

107

Hamdani, H. (2020). Negara Sejahtera Dalam Perspektif Maqashid

Syariah. Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial, 14(1),

28-41.

Hasibuan, I. H., Tanjung, H., & Ibdalsyah, I. (2019). Analisis

Maqashid Syariah Pada Indeks Pembangunan

Manusia. Kasaba: Jurnal Ekonomi Islam, 11(1), 88-101.

Herbyanti, Deni. (2009). Kebahagiaan (Happiness) Pada Remaja

di Daerah Abrasi. Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi.

Volume. 11, No. 2, Nopember 2009 : 60-73

Izzah, Nurul. (2015). Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomidi

Provinsi Riau Tahun1994-2013. Jurnal. Dosen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Padangsidimpuan.

Johnson, R.A dan Wichern, D.W. (1992). Applied Multivariate

Statistical Analisys, Second edition, Prentice – Hall

International, Inc., New Jersey.

Jolliffe,I.T.1986. Principal Component Analysis. New York :

Springer-Verlag.

Kartasasmita, Ginandjar. (1996). Pembangunan Untuk Rakyat,

Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan, Jakarta.

CIDES

Khasanah, Kharimatul. (2015). Hukum Ekonomi syariah, Indeks

Pembangunan Mnausia, Dan Kapitalisme Global.

Yokyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Kuncoro, Mudrajad, (1997), Ekonomi Pembangunan, Teori,

Masalah dan Kebijakan, Yogyakarta: UPP AMD YKPN

Kuncoro, Mudrajad, (2006), Ekonomi Pembangunan, Teori,

Masalah, dan Kebijakan, Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Page 128: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

108

Lestari, R.P. (2017). Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan

Manusia, Pengangguran, Produk Domestik Regional

Bruto terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi

Lampung dalam Perspektif Islam tahun 2011-2015.

Lubis, Hilda Nureni. (2017). Analisis Pengaruh Indeks

Pembangunan Manusia (IPM), Upah dan Pengangguran

terhadap Kemiskinan di Kabupaten/Kota Eks-Karesiden

Kedu, Banyumas, dan Semarang Tahun 2010-2015.

Skripsi. Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Lyubomirsky, S. (2005). The Benefit of Frequent Positif Affect :

Does Happines Lead to success, Psyhological Buletin.

Vol 131. No 6, 8030855. American Psychological

Assosiation.

Maharany, Yunita. (2012). Pengaruh Indikator Komposit, Indeks

Pembangunan Manusia terhadap Pertumbuhan Ekonomi

di Sulawesi Selatan. Skripsi. Makassar: Universitas

Hasanuddin

Mahruz, Azwar. (2017). Analisis Pengaruh Kemiskinan

terhadap Tingkat Kebahagiaan Individu di Indonesia.

Skripsi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

Malik N dan Syaifullah A. (2017). Pengaruh Indeks Pembangunan

Manusia dan Produk Domestik Bruto terhadap Tingkat

Kemiskinan di ASEAN-4. Jurnal Ilmu Ekonomi.

Volume 1 jilid 1, 107-119

Melati, Adinda, Juliana I. Saragih. (2011). Gambaran

kebahagiaan pada penyandang tuna daksa dewasa awal.

Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Melliana, A. & Zain, I. (2013). Analisis Statistika Faktor yang

Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia di

Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur dengan

Page 129: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

109

Menggunakan Regresi Panel. Jurnal Sains dan seni

Pomits. Volume 2. Nomor 2. D237-D242

Narwati, N. ( 2008). Kemiskinan: Model Pengukuran,

Permasalahan dan Alternatif Kebijakan Jurnal

Kependudukan Padjadjaran. 10(1). 1-11.

Nasikun. (2001). Diktat Mata Kuliah. Isu dan Kebijakan

Penanggulanga n Kemiskinan . Magister

Administrasi Publik. Yogyakarta: Universitas Gadjah M ada

Nugroho, Heru. (1995). Kemiskinan, Ketimpangan dan

Kesenjangan. Yogyakarta: Aditya Media.

Prasetyoningrum A.K dan Sukmawati U.S. (2018). Analisis

Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran Terhadap

Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Ekonomi Syariah.

Volume 6, Nomor 2, 217-240

Putra, Stephanus Gilig Gautama. (2011). Kebahagiaan Pada

Remaja Yang Tinggal Di Panti Asuhan. Skripsi. Fakultas

Psikologi Universitas Gunadarma.

Qadir, A. (2001). Zakat Dalam Dimensi Mahdah dan Sosial.

Jakarta: Raja Grafindo Prasada.

Rejekiningsih, T. W. (2011). Identifikasi Faktor Penyebab

Kemiskinan Di Kota Semarang Dari Dimensi Kultural.

Jurnal Ekonomi Pembangunan. 1. 28-44.

Rustanto, Bambang. (2015). Menangani Kemiskinan. Bandung :

PT Remaja Rosdakarya

Rustiadi, E., Saefulhakim, S., & Panuju, D. R. (2011).

Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, Bogor:

Crestpent Press & Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Page 130: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

110

Sayogyo. (2000). Kemiskinan dan Indikator Kemiskinan. Jakarta:

Gramedia.

Seligman, Martin. (2005). Authentic Happines

menciptakan kebahagiaan dengan psikologi positif.

Diterjemahkan oleh Eva Yulia Nukman. Bandung:

Mizan

Setiadi, E.M. & Usman, K. (2011). Pengantar Sosiologi. Jakarta:

Prenadamedia Group.

Sukirno, Sadono. (2006). Ekonomi Pembangunan: Proses

Masalah dan Dasar Kebijakan. www.google.com

Suryawati. (2004). Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta: UPP. AMP

YKPN.

Todaro, Michael.P. dan Stephen C. Smith. (2006). Pembangunan

Ekonomi Di Dunia Ketiga, Edisi Kedelapan, Jakarta:

Erlangga.UNDP. Human Development Report. (1995).

www.google.com

World Bank. (2006). Making the New Indonesia Work fpr the

Poor.

Page 131: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

111

LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Persentase Kemiskinan

Provinsi

Persentase Penduduk Miskin

Menurut Provinsi (Persen)

2014 2017

Aceh 17.52 16.41

Sumatera utara 9.62 9.75

Sumatera Barat 7.15 6.81

Riau 8.06 7.60

Jambi 8.16 8.05

Sumatera Selatan 13.77 13.15

Bengkulu 17.29 16.02

Lampung 14.25 13.55

Kep. Bangka Belitung 5.17 5.25

Kep. Riau 6.55 6.10

DKI Jakarta 4.01 3.78

Jawa Barat 9.31 8.27

Jawa Tengah 14.02 12.62

DI Yogyakarta 14.78 12.69

Jawa Timur 12.35 11.49

Banten 5.43 5.52

Bali 4.65 4.20

Nusa Tenggara Barat 17.38 15.56

Nusa Tenggara Timur 19.71 21.62

Kalimantan Barat 8.31 7.87

kalimantan Tengah 6.05 5.32

Kalimantan Selatan 4.75 4.72

Kalimantan Timur 6.37 6.14

Kaliamantan Utara 9.78 7.09

Sulawesi Utara 8.51 8.00

Sulawesi Tengah 13.77 14.18

Sulawesi Selatan 9.91 9.43

Sulawesi Tenggara 13.41 12.39

Gorontalo 17.43 17.40

Sulawesi Barat 12.39 11.24

Maluku 18.79 18.37

Maluku Utara 7.36 6.40

Page 132: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

112

Lanjutan

Provinsi

Persentase Penduduk Miskin

Menurut Provinsi (Persen)

2014 2017

Papua Barat 26.70 24.11

Papua 28.93 27.69

Lampiran 2. Data Indeks Kebahagiaan

Provinsi

Indeks Kebahagiaan Menurut Provinsi

(Persen)

2014 2017

Aceh 70.79 71.96

Sumatera utara 67.01 68.41

Sumatera Barat 70.42 72.43

Riau 70.58 71.89

Jambi 69.51 70.45

Sumatera Selatan 70.38 71.98

Bengkulu 69.35 70.61

Lampung 67.82 69.51

Kep. Bangka Belitung 72.08 71.75

Kep. Riau 71.18 73.11

DKI Jakarta 70.32 71.33

Jawa Barat 68.91 69.58

Jawa Tengah 69.38 70.92

DI Yogyakarta 70.77 72.93

Jawa Timur 69.98 70.77

Banten 69.27 69.83

Bali 70.64 72.48

Nusa Tenggara Barat 70.64 70.70

Nusa Tenggara Timur 68.52 69.98

Kalimantan Barat 68.91 70.08

kalimantan Tengah 69.64 70.85

Kalimantan Selatan 68.75 71.99

Kalimantan Timur 72.11 73.57

Kaliamantan Utara 69.94 73.33

Page 133: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

113

Lanjutan

Provinsi

Indeks Kebahagiaan Menurut Provinsi

(Persen)

2014 2017

Sulawesi Utara 72.97 73.69

Sulawesi Tengah 68.76 71.92

Sulawesi Selatan 70.68 71.91

Sulawesi Tenggara 69.35 71.22

Gorontalo 73.51 73.19

Sulawesi Barat 68.46 70.02

Maluku 72.68 73.77

Maluku Utara 75.38 75.68

Papua Barat 71.27 71.73

Papua 64.97 67.52

Lampiran 3. Data Indeks Pembangunan Manusia

Provinsi

Indeks Pembangunan Manusia

Menurut Provinsi

(Persen)

2014 2017

Aceh 68.81 70.60

Sumatera utara 68.87 70.57

Sumatera Barat 69.36 71.24

Riau 70.33 71.79

Jambi 68.24 69.99

Sumatera Selatan 66.75 68.86

Bengkulu 68.06 69.95

Lampung 66.42 68.25

Kep. Bangka Belitung 68.27 69.99

Kep. Riau 73.40 74.45

DKI Jakarta 78.39 80.06

Jawa Barat 68.80 70.69

Jawa Tengah 68.78 70.52

DI Yogyakarta 76.81 78.89

Jawa Timur 68.14 70.27

Banten 69.89 71.42

Page 134: SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INDEKS KEBAHAGIAAN DAN INDEKS …

114

Lanjutan

Provinsi

Indeks Pembangunan Manusia

Menurut Provinsi

(Persen)

2014 2017

Aceh 68.81 70.60

Bali 72.48 74.30

Nusa Tenggara Barat 64.31 66.58

Nusa Tenggara Timur 62.26 63.73

Kalimantan Barat 64.89 66.26

kalimantan Tengah 67.77 69.79

Kalimantan Selatan 67.63 69.65

Kalimantan Timur 73.82 75.12

Kaliamantan Utara 68.64 69.84

Sulawesi Utara 69.96 71.66

Sulawesi Tengah 66.43 68.11

Sulawesi Selatan 68.49 70.34

Sulawesi Tenggara 68.07 69.86

Gorontalo 65.17 67.01

Sulawesi Barat 62.24 64.30

Maluku 66.74 68.19

Maluku Utara 65.18 67.20

Papua Barat 61.28 62.99

Papua 56.75 59.09