Upload
dotruc
View
251
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
EVY FEBRY FIRDAUSY HS
PENETAPAN KADAR RESIDU ANTIBIOTIK
ERITROMISIN DAN DOKSISIKLIN PADA
GINJAL AYAM BROILER DENGAN METODE
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
(Penelitian pada Peternakan Ayam Broiler di
Kecamatan Jabung Kabupaten Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
ii
Lembar Pengesahan
PENETAPAN KADAR RESIDU ANTIBIOTIK
ERITROMISIN DAN DOKSISIKLIN PADA GINJAL
AYAM BROILER DENGAN METODE
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
(Penelitian pada Peternakan Ayam Broiler di Kecamatan
Jabung Kabupaten Malang)
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2016
Oleh:
EVY FEBRY FIRDAUSY HS
NIM: 201210410311183
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Sovia Aprina B, S.Farm., M.Si., Apt. Engrid Juni A, S.Farm., M. Farm.,
Apt.
iii
Lembar Pengujian
PENETAPAN KADAR RESIDU ANTIBIOTIK
DOKSISIKLIN DAN ERITROMISIN PADA GINJAL
AYAM BROILER DENGAN METODE
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
(Penelitian pada Peternakan Ayam Broiler di Kecamatan
Jabung Kabupaten Malang)
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal
02 Juni 2016
Oleh:
EVY FEBRY FIRDAUSY HS
NIM: 201210410311183
Penguji I Penguji II
Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt. Engrid Juni Astuti, M.Farm., Apt.
NIP : 11408040452
Penguji III Penguji IV
Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt. Dian Ermawati, M.Farm., Apt
NIP : 11413110522
NIP-UMM : 11209070481
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
karunia dan kasih sayang kepada setiap hambaNya karena hanya dengan
pertolonganNya skripsi yang berjudul “PENETAPAN KADAR RESIDU
ANTIBIOTIK DOKSISIKLIN DAN ERITROMISIN PADA GINJAL
AYAM BROILER DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR
KINERJA TINGGI (Penelitian pada Peternakan Ayam Broiler di
Kecamatan Jabung Kabupaten Malang” sebagai syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Farmasi di Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang dapat terselesaikan tepat waktu dan sebaik-baiknya.
Selanjutnya, penulis mengucapkan terimasih dengan sepenuh hati kepada
berbagai pihak yang turut berkontribusi memberikan bimbingan, bantuan serta
do’a dalam penyelesaian skripsi ini. Terimakasih kepada:
1. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt. Sebagai pembimbing I dan
Engrid Juni Astuti, S.Farm., M.Farm., Apt. Sebagai pembimbing II yang
telah tulus ikhlas dan penuh kesabaran, membimbing dan selalu
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, solusi apabila penulis
mengalami kesulitan terkait skripsi sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
2. Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt. dan Dian Ernawati, M.Farm., Apt.
sebagai tim penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang
membangun demi terselesaikannya skripsi yang penulis kerjakan.
3. Program Studi Farmasi berserta seluruh dosen, laboran dan staff Tata
Usaha Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang
telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan selama saya
mengikuti program sarjana.
4. Kepala PT. IFARS PHARMACEUTICAL & LAB. Telah dengan
sukarela memberikan bantuan berupa doksisiklin pro analisis dan
eritromisin pro analisis.
v
5. Teman-teman: Siska Hermawati yang telah mau direpotkan untuk scan
hasil-hasil penelitian, Mahfudhoh dan Rizqy Amalia yang kostnya
merupakan tempat persinggahan, Wilda, Navisa, Dzati dan Akbar yang
meramaikan laboratorium, Rahmi, Ririn, teman-teman PPJ tersayang,
dan seluruh farmasi angkatan 2012 UMM terimakasih atas bantuan yang
diberikan selama ini.
6. Teman-teman rekan satu tim penelitian kimia analisi di Laboratorium
Kimia Terpadu II Universitas Muhammadiyah Malang, Cintya Eka,
Bima Anestya, dan Puput Wijayanti, yang telah menemani perjalanan
penelitian, menjadi tempat penulis untuk bertukar pikiran, saling
memberikan motivasi, dan saling membantu dari awal hingga akhir.
7. Keluarga tercinta, ayahanda Moh. Hasan HS, ibunda Humaiyah dan
kakak-kakak tercinta Laily Hamisah, S.Pdi, Ady Iskandar, S.T, Subhan
Fajri, S.E, terimakasih atas segala doa, dukungan, perhatian, cinta dan
kasih sayang yang berlimpah untuk saya.
Akhir kata, penulis menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak
yang mungkin pernah mengalami hal yang kurang berkenan selama berinteraksi
dengan penulis dalam proses penelitian dan penulisan skripsi ini. Hanya Allah
S.W.T yang dapat membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan Saudara sekalian. Semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
kita semua. Amin.
Wassalammualaikum wr. wb.
Malang, 16 Mei 2016
Evy Febry Firdausy HS
vi
RINGKASAN
Pola konsumsi dan kegemaran masyarakat Indonesia dalam
mengkonsumsi ayam pedaging yang tinggi mendorong para peternak ayam broiler
untuk memenuhi tuntutan produksi ternak tersebut, penggunaan obat-obatan
antibiotik sebagai growth promoter adalah salah satu cara yang paling umum
digunakan. Dengan adanya pemberian antibiotik pada ternak dapat menimbulkan
adanya residu antibiotik pada beberapa organ ayam broiler termasuk pada ginjal
ayam broiler. Keberadaan residu antibiotika dalam bahan pangan asal hewan
dapat menimbulkan peningkatan resistensi beberapa mikroorganisme patogen
yang akan menimbulkan masalah besar dalam bidang kesehatan manusia maupun
hewan.
Pada tahun 2015 Food and Drug Administration (FDA) menyatakan
bahwa batas kadar maksimal residu eritromisin pada jaringan ayam mentah
adalah sebesar 0,125 ppm, sedangkan untuk batas toleransi residu doksisiklin
yang termasuk dalam golongan tetrasiklin pada organ ginjal adalah sebesar 12
ppm. European Medicine Agency (EMA) telah menetapkan batas maksimum
residu eritromisin pada ginjal ayam adalah 200 µg/kg dan untuk doksisiklin
sebesar 600 µg/kg (EMA, 2010). Di Indonesia untuk memastikan produk
pangan aman untuk dikonsumsi, Badan Standarisasi Nasional (BSN)
menetapkan Batas Maksimal Residu (BMR) eritomisin pada daging sebesar 0,1
mg/kgBB dan doksisiklin pada daging sebesar 0,1 mg/kgBB yang tercantum
dalam SNI 01-6366-2000, 2004.
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu, mengidentifikasi
residu senyawa doksisiklin dan eritromisin pada organ ginjal ayam broiler dan
mengukur kadar senyawa tersebut dengan metode Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi (KCKT), serta memberikan informasi kepada badan regulasi tentang
adanya residu senyawa antibiotik pada organ ginjal ayam broiler yang
mendapatkan imbuhan antibiotik pada selama masa pemeliharaannya, sehingga
dapat dijadikan salah satu acuan dalam membuat kebijakan kesehatan makanan.
Sampel organ ginjal ayam broiler diperoleh dari salah satu peternakan di
kecamatan Jabung yang menggunakan antibiotik eritromisin dan doksisiklin
selama masa pemeliharaannya. Dari peternakan di kecamatan Jabung tersebut
diambil sebanyak 15 ekor ayam broiler yang telah siap panen secara acak
kemudian keseluruhan sampel yang diperoleh di sembelih dan diambil bagian
organ ginjal yang kemudian dihaluskan lalu diambil secara acak, masing-masing
ditimbang 1 gram sebanyak 3 kali dan diteliti sebagai replikasi 1, replikasi 2, dan
replikasi 3. Selanjutnya sampel dipreparasi dengan cara ekstraksi untuk
mengambil senyawa target yaitu doksisiklin dan eritromisin, dilanjutkan dengan
penyuntikan kedalam kolom KCKT.
Untuk menganalisis residu senyawa doksisiklin dan eritromisin pada organ
ginjal ayam broiler penulis menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi (KCKT) yaitu dengan cara membuat baku pembandingnya, mengekstraksi
sampel, dan menyuntikkan kedalam kolom KCKT. Kemudian dianalisis dengan
vii
cara melihat nilai retention time (Rt), match factor, λ maks, dan peak purity.
Kondisi KCKT yang digunakan pada penelitian ini meliputi kolom Merck
Phenomenex RP C18 (4,6 x 250 nm) dengan detektor DAD, laju alir 1,000
ml/menit, volume injeksi = 20 µl, suhu kolom 27ºC, serta panjang gelombang 210
nm. Fase gerak yang dipilih yaitu asetonitril : methanol : ammonium asetat : air
dengan perbandingan 45: 10:10:35, pH larutan fase gerak dibuat antara pH 7,00
hingga 7,80.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari analisis 3 replikasi sampel ginjal
ayam broiler menggunakan KCKT, semua sampel memberikan retention time (Rt)
yang sama dengan baku eritromisin yaitu dikisaran 4,7 menit. Ditinjau dari
parameter lainnya seperti λ maks, resolusi, Peak Impurity, dan peak purity, semua
memiliki nilai yang mendekati syarat kecuali match factor yang disebabkan
karena eritromisin yang ada pada organ ginjal adalah eritromisin yang telah
termetabolisme menjadi metabolitnya yaitu Des-N-methyl-erythromycin. Kadar
Residu doksisiklin tidak dapat ditentukan besar kadarnya dikarenakan terjadi
kesalahan penyimpanan standar doksisiklin yang menyebabkan standar
doksisiklin terdegradasi sehingga tidak dapat dipakai sebagai baku kerja yang
berpengaruh pada tidak terpenuhinya parameter pengujian secara kuantitatif,
namun secara kualitatif Rt dan peak purity doksisiklin memenuhi syarat parameter
uji. Kadar residu eritromisin yang didapatkan dalam sampel ginjal ayam broiler
adalah 107,4710 mg/kg pada sampel R1, dalam sampel R2 sebesar 108,0154
mg/kg, dalam sampel R3 sebesar 107,9060 mg/kg dengan rata-rata sampel
107,7975 ±0,2879 mg/kg sampel.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv
RINGKASAN .......................................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................viii
DAFTAR SINGKATAN........................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL.................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
Latar Belakang ................................................................................................ 1
Rumusan Masalah............................................................................................ 3
Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4
Hipotesis.......................................................................................................... 4
Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 6
Ayam Broiler ................................................................................................... 6
Deskripsi Ayam Broiler ................................................................................... 6
Pemeliharaan Ayam Broiler ............................................................................. 7
Antibiotika..................................................................................................... 10
Deskripsi Antibiotik ....................................................................................... 10
Eritromisin ....................................................................................... 11
Doksisiklin ....................................................................................... 17
xii
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) ................................................ 19
Deskripsi KCKT .....................................................................................19
Cara Kerja KCKT ...................................................................................20
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .................................................................. 27
Kerangka Konseptual ................................................................................. 27
Penjelasan dari Kerangka Konseptual ........................................................ 28
BAB IV METODE PENELITIAN .......................................................................... 30
4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................................. 30
4. 2 Sampel ...................................................................................................... 30
Metode Sampling ....................................................................................... 30
Teknik Sampling .............................................................................. 30
Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 30
Prosedur Kerja ........................................................................................... 31
Alat-alat ........................................................................................... 31
Bahan-bahan .................................................................................... 31
Pembuatan Fase Gerak ..................................................................... 31
Pembuatan Baku Pembanding .......................................................... 31
Preparasi Sampel .............................................................................. 33
Persiapan Analisis ...................................................................................... 33
Penyiapan Instrumen KCKT ..................................................................33
Kondisi KCKT ........................................................................................34
Analisis Uji Kualitatif ................................................................................ 34
Analisis Uji Kuantitatif .............................................................................. 36
Persiapan Analisis Uji Kuantitatif..................................................... 36
xiii
Penentuan Kadar Doksisiklin dan Eritromisin dalam Sampel Ginjal
Ayam Broiler ................................................................................... 36
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................... 37
Jumlah Sampel dan Cara Pengambilan Sampel ........................................... 37
Hasil Pembuatan Baku Pembanding ........................................................... 37
Hasil Pembuatan Baku Tunggal ........................................................ 37
Hasil Pembuatan Baku Kerja Eritromisin .......................................... 38
Hasil Ekstraksi dan Pembuatan Sampel ...................................................... 38
Hasil Optimasi Kondisi KCKT .........................................................................39
Hasil Analisis Data ..................................................................................... 44
Hasil Uji Kualitatif ........................................................................... 44
Analisis Data Uji Kuantitatif ............................................................ 45
BAB VI PEMBAHASAN ....................................................................................... 47
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 54
Kesimpulan ................................................................................................ 54
Saran .......................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 55
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Beberapa Golongan Antibiotik yang Sering Digunakan oleh Peternak ........... 9
Perbedaan Eritromisin Berdasarkan Struktur Kimia ...................................... 13
Perbedaan Eritromisin Terkait Struktur Kimia .............................................. 15
Deret eluotropik pelarut-pelarut untuk KCKT .................................................... 22
Perbandingan antara Kolom KCKT Konvensional dan Mikrobor .................. 24
Hasil Penimbangan Sampel Ginjal Ayam Broiler .......................................... 38
Hasil Optimasi Kondisi KCKT ............................................................................ 40
Hasil Uji Kualitatif Baku Tunggal Doksisiklin dan Eritromisin ..................... 44
Data Hasil Uji Kualitatif Baku Kerja Eritromisin .......................................... 44
Data Hasil Uji Kualitatif Doksisiklin Dalam Sampel Ginjal Ayam Broiler .... 44
Data Hasil Uji Kualitatif Eritromisin Dalam Sampel Ginjal Ayam Broiler..... 45
Konsentrasi dan Area Baku Kerja Eritromisin ............................................... 45
Data Hasil Uji Kuantitatif Eritromisin Pada Sampel Ginjal Ayam Broiler ..... 46
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Ayam Broiler ................................................................................................ 6
Struktur Senyawa Eritromisin ...................................................................... 11
Konversi Eritromisin Stearat dan Eritromisin Estolat menjadi Eritromisin ..... 16
Struktur Kimia Eritromisin Tiosianat ............................................................ 16
Struktur Senyawa Doksisiklin ...................................................................... 17
Struktur Doxycycline Hyclate ........................................................................ 18
Doksisiklin dengan HCL ............................................................................... 19
Komponen-komponen KCKT .............................................................................. 21
3.1 Kerangka Konseptual .................................................................................... 27
Kromatogram Eritromisin Pada Kondisi Optimum ........................................ 42
Kromatogram Doksisiklin Pada Kondisi Optimum ........................................ 42
Spektra Eritromisin dengan Serapan Maksimum pada Panjang Gelombang 208
nm ................................................................................................................ 43
Spektra Doksisiklin dengan Serapan Maksimum pada Panjang Gelombang 274
nm ................................................................................................................ 43
Kurva Regresi Area Eritromisin Terhadap Konsentrasi Baku Kerja Eritromisin
..........................................................................................................................45
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ................................................................................... 59
2. Surat Pernyataan ........................................................................................... 60
3 Perhitungan Kadar Baku Tunggal Doksisiklin dan Eritromisin ...................... 61
4. Perhitungan Kadar Baku Induk dan Baku Kerja Eritromisin .......................... 62
5. Kromatogram Hasil Optimasi Fase Gerak Larutan Baku Pembanding
Doksisiklin dan Eritromisin pada KCKT ............................................................ 63
6. Kromatogram Hasil Penyuntikan Larutan Baku Kerja ................................... 75
7. Hasil Kromatogram Doksisiklin pada Sampel ............................................... 79
8. Hasil Kromatogram Eritromisin pada Sampel ............................................... 81
9. Hasil Peak Purity Baku Tunggal Doksisiklin dan Eritromisin ....................... 83
10. Hasil Peak Purity Baku Kerja Eritromisin ..................................................... 84
11. Hasil Peak Purity Doksisiklin dan Eritromisin pada Sampel.......................... 88
12. Hasil Match Factor Eritromisin pada Sampel ................................................ 91
13. Perhitungan Kadar Eritromisin pada Sampel ................................................. 93
13. Nilai R Tabel ................................................................................................ 95
14. Sertifikat Bahan Standar Doksisiklin dan Eritromisin .................................... 96
15. Dokumentasi................................................................................................. 98
x
DAFTAR SINGKATAN
BMR : Batas Maksimal Residu
BSN : Badan Standarisasi Nasional
CFR : Code of Federal Regulations
DOC : Day-Old-Chicken
DNA : Deoxyribose-Nucleic Acid
CRD : Chronic Respiratory Disease
ELISA : Enzyme-Linked Immunosorbent Assay
GC : Gas Chromatography
HPLC : High Performance Liquid Chromatography
KCKT : Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
KHM : Kadar Hambatan Minimum
KLT : Kromatografi Lapis Tipis
LC-MS : Liquid Chromatography–Mass Spectrometry
PABA : Para Amino Benzoic Acid
SNI : Standar Nasional Indonesia
USFDA : United States Food & Drug Administration
UV-Vis : Ultra Violet-Visible
55
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, M. (1997). Teknik Kromatografi Untuk Analisis Bahan Makanan.
Yogyakarta : Penerbit Andi.
Ahuja, S., and Dong. M., W., 2005. Handbook of Pharmaceutical Analysis by
HPLC. United Kingdom: Elsevier Academic Press.
Ahuja, Satinder and Scypinski, S., 2001. Handbook of Modern Pharmaceutical
Analysis. United Kingdom: Academic Press.
Anderson, R.C., Lee, C. C., Worth, H.M., and Harris, P.N. (1959). J. American
Pharmaceutical Association, XLVIII.
Anonim, 2013. Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan. Jakarta: Direktorat
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Anonim, 2014. Chemistry Stack Exchange. 26 Maret 2014.
http://chemistry.stackexchange.com/questions/9499/what-is-the-difference-
between-doxycycline-hcl-and-doxycycline-hyclate. Diakses tanggal 22
Desember 2015.
Anonim, 2014. Antibiotics in Chicken Meat. New Delhi: Centre for Science and
Environment.
Anonim, 2015. Pubchem compound Doxycycline Hydrochloride. Open Chemistry
Data Base. Sabtu, 21 November 2015.
http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/54685920. Diakses tanggal 27
November 2015.
Bahri, S., Masbulan, E., Kusumaningsih, A., 2005. Proses Praproduksi Sebagai
Faktor Penting Dalam Menghasilkan Produk Ternak yang Aman
Untuk Manusia. Jurnal Litbang Pertanian, Vol. 24(1).
Butaye, P., Devriese, L. A., and Haesebrouck, F., 2003. Antimicrobial Growth
Promoters Used in Animal Feed: Effects of Less Well Known Antibiotics
on Gram-Positive Bacteria. Clinical Microbiology Reviews, Vol 16 No. 2,
p. 175–188.
DiSanto A. R., and Chodos, D .J. (1981). Influence of study design in assessing
food effects on absorption of erythromycin base and erythromycin stearate.
Antimicrobial Agents and Chemotherapy.
Elayyan1, S., Karaman1, D., Mecca, G., Scrano, L., Bufo, S. A., Karaman, R.,
2015. Antibacterial Predrugs-From 1899 Till 2015. World Journal Of
Pharmacy And Pharmaceutical Sciences. Vol. 4 Issue 08, 1504-1529.
EMEA (2000). Committee for Veterinary Medicinal Products. Erythromycin.
Summary Report (1), EMEA/720/99-FINAL.
55
56
Fadillah, R. 2004. Kunci Sukses Beternak Ayam Broiler di Daerah Tropis.
Agromedia Pustaka. Jakarta.
Fadilah, R. 2013. Beternak Ayam Broiler. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.
Golib, Ibnu dan Rahman, Abdul, 2011. Kimia Farmasi Analisis. Jakarta: Pustaka
Pelajar.
Johnson, E.L., dan Stevenson, R. (1978). Principle Liquid Chromatography.
Varian Associates, Palo Alto, CA.
Kar, Ashutosh. 2014. Medicinal Chemistry. New Delhi: New Age International
Publisher.
Katzung. BG. 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 10. Jakarta: EGC
Kunta, Adnan. 2011. Pengaruh Prebiotik Terhadap Produktifitas Ayam.
Yogyakarta: Dokter Ternak.Com
Kusumaningsih, A., 2012. Faktor Pemicu Kasus Foodborne Diseases Asal
Ternak. Balai Besar Penelitian Veteriner, Vol. 22 No. 3.
Lee, M.H., Lee, H.J. and Ryu, P.D., 2000. Public Health Risk : Chemical and
Antibiotic Residue: review. Asian-Australian Journal of Animal Sciences,
Vol 14 No. 3, pp. 402-413.
Marlina, L., Zubaidah, E., dan Aji, S.,2015. Pengaruh Pemberian Antibiotika Saat
Budidaya Terhadap Keberadaan Residu Pada Daging dan Hati Ayam
Pedaging dari Peternakan Rakyat. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, Vol.25
No. 2.
Meyer, V. R., 2010. Practical High-Performance Liquid Chromatography.
United Kingdom: John Wiley & Sons Ltd.
Mohsein, H., Mahmoud, M., and Ibrahim, A., 2015. Tetracycline Residues in
Intensive Broiler Farms in Upper Egypt: Hazards and Risks. Journal of
World's Poultry Research, 5(3): 48-58.
Murtidjo, B. A. 2003. Pedoman Meramu pakan Unggas. Yogyakarta: Kanisius.
Mutschler Ernst. 2006. Dinamika Obat. Edisi 5. Penerjemah Mathilda B
Widianto, Anna Setiadi Ranti. ITB. Bandung.
Orlando.Shahid, A.M., Siddique, M., Rehman, U.S., Hameed, S., and Hussain, A.,
2007.Evaluation of A Microbiological GrowthInhibition Assay As A
Screening Test for Thepresence of Antibiotic Residues in Poultry
Meat.American Journal of Food Technology, Vol 2 No. 5.
Padmawinata, K. (1991). Dasar Kromatografi Cair. Bandung: Penerbit ITB.
57
Phillips I, Casewell M, Cox T, Groot B, Friis C, Jones R, Nightingale C, PrestonR
and Waddell J. 2004. Does the Use of Antibiotics in Food Animals PoseA
Risk to Human Health?. Journal Of Antimicrobial Chemotherapy.
Rahayu, Iman, Sudaryani, Santosa, Hari. 2002. Panduan Lengkap Ayam.
Penebar Swadaya Jakarta.
Rasyaf, M. 2006. Beternak Ayam Pedaging. Cet. Ke-26. Jakarta: Penebar
Swadaya
Rasyaf, M. 2007. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Cet. Ke-26. Jakarta:
Penebar Swadaya
Reig, M., and Toldrá,Fidel. 2008. Veterinary drug residues in meat: concerns and
rapid methods for detection. Meat Sci. 78:60-67. 2008
Rohman, A. (2007). Kimia Faramasi Analisis. Yogyakarta. Penerbit: Pustaka
belajar.
Rukmiasih dan Hardjosworo. 2000. Beternak ayam Pedaging. Jakarta, Penebar
Swadaya.
Sahu, Ramakant, Saxena, P., Mathur, H. B., Agarwal, H. C., 2014. Antibiotics in
Chicken Meat. New Delhi: Centre For Science And Environment.
Seno, E. T., & Hutchinson, R., 1986, The Biosynthesis of Tyrosin and
Erythromycin dalam Stephen W. Queener and L.E. Day (Eds.) The
Bacteria : A Treatise on Structure and Function, Academic Press. Inc.,
Shahid, A.M., Siddique, M., Rehman, U.S., Hameed, S., and Hussain, A., 2007.
Evaluation of A Microbiological Growth Inhibition Assay As A Screening
Test for Thepresence of Antibiotic Residues in Poultry Meat. American
Journal of Food Technology, Vol 2 No. 5, pp.457-461.
Shareef, A.M., Jamel, Z.T., and Yonis, K.M., 2009.Detection of Antibiotic
Residues Instored Poultry Products. Iraqi Journal ofVeterinary Sciences,
Vol 23 Supplement I.
Siregar, A. P. 2005. Tehnik Beternak Ayam Pedaging di Indonesia. Merdie
Group. Jakarta.
SNI 2001. Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Batas Maksimum Residu
dalam Bahan Makanan Asal Hewan. Dewan standarisasi nasional, Jakarta.
Snyder, L.R., Kirkland, J.J. and Glajch, J.L. 1997, Practical HPLC
Method Development, 2nd
ed, John Wiley & Sons, Hoboken, New Jersey.
Snyder, L.R., Kirkland, J.J. and Dolan, J.W. 2010, Introduction to Modern
Liquid Chromatography, 3rd
ed, Wiley & Sons, Hoboken, New Jersey.
Sudjadi dan Rohman, A., 2012 Analisis Farmasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
58
Sweetman, S. C., 2009. Martindale: The Complete Drug Reference. The
Pharmaceutical Press.
Tjay, T. H., dan Rahardja, K. (2007). Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan
, dan Efek -Efek Sampingnya. Edisi ke VI. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo: hal. 193.
Tsuji, K., and Goetz, J.F., 1978. High Performanced Liquid Chromatographic
Determination of Erythromycin. Journal of Chromatography, Vol. 147, pp.
359-367.
Wilson, J. T., and Van Boxtel, C. J.(1978). Pharmacokinetics of erythromycin in
man. Antibiotics and Chemotherapy.
Yuningsih, dan T.B. Murdiati. 2003. Analisis Residu Antibiotika Spiramisin
Dalam Daging Ayam Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT).
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner,
Bogor. 29 – 30. September 2003. Puslitbangnak.