Skull Waters

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Skull Waters

    1/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pemeriksaan radiologis berkembang dengan pesatnya sejalan dengan kemajuan ilmu

    kedokteran dan ilmu-ilmu lain pada umumnya. Kemajuan ini dipengaruhi oleh perkembangan

    teknologi fisika, kimia, biologi, elektronik, komputer dan sebagainya. Cara-cara pemeriksaan

    yang menghasilkan gambar tubuh manusia untuk tujuan diagnostik dinamakan pencitraan

    diagnostik.

    Pemeriksaan radiografi skull merupakan pemeriksaan radiografi yang relatif perlu

    diperhatikan, selain karena anatomi dari skull yang kompleks serta bentuk wajah dan variasi

    anatomis pada setiap orang berlainan immobilisasi maksimal juga sangat dibutuhkan untuk

    mendapatkan gambar radiograf skull yang berkualitas. Secara garis besar pemeriksaan skull

    dapat dipisahkan menjadi pemeriksaan tengkorak (skull), sinus, nasal bones, facial bones,

    orbita, zygoma dan mandibula.

    ntuk pemeriksaan skull banyak memiliki variasi proyeksi yang digunakan, hal ini

    bertujuan untuk mendapatkan spesialisasi dan karakter gambaran radiograf yang berbeda dari

    masing-masing anatomi skull.

    1

  • 7/25/2019 Skull Waters

    2/22

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Foto Skull

    A. Anatomi

    !ambar ". #natomi $ulang $engkorak

    1. Kulit Kepala S!ALP"

    $erdiri dari % lapisan &a. Skin'kulit

    b. Connective tissue'jaringan penyambung

    c. #poneurosis'!alea #poneurotica'(aringan )kat yang

    langsung berhubungan dengan otak.

    d. *oose #lveolar $issue'(aringan Penunjang *onggar

    e. Pericranium

    2

  • 7/25/2019 Skull Waters

    3/22

    #. Tulang Tengkorak

    $erdiri dari &

    a. Calvarium

    b. +asis Cranii

    ongga dasar tengkorak terdiri dari fossa &

    a. ossa #nterior /terdapat lobus frontalis0

    b. ossa 1edia /terdapat lobus temporalis0

    c. ossa Posterior /terdapat batang otak bawah dan cerebellum0

    $. %eningen

    a. 1enutupi permukaan otak

    b. $erdiri dari lapis /2uramater, arachnoid, piamater0

    &. 'tak

    $erdiri dari &

    a. Cerebrum

    b. Cerebellum

    c. +atang otak

    (. Li)uor !ere*ro+pinal

    2ihasilkan oleh ple3us choroideus yang terletak dalam ventrikel lateralis

    ,. Tentorium

    $entorium ini membagi rongga tengkorak menjadi &

    a. uang supratentorial, yang terdiri dari ossa cranii anterior dan media.

    b. uang infratentorial, yang terdiri dari ossa cranii posterior.

    B. Teknik Foto Skull

    ". !aris-garis dalam foto skull

    a. Orbitomeatal line ( Radiographic Base Line )

    1erupakan garis yang menghubungkan bagian terluar canthus

    mata/e3ocanthion0 ke meatus acusticus e3ternus.

    b. Infraorbitomeatal line ( Reids Base Line !tau "rankfurt Line)

    !aris infraorbital ini juga dikenal sebagai anthropological base line, garis yang

    menghubungkan margo infraorbital kebatas paling atas meatus acusticus e3ternus.

    c. Interpupillary atau interorbital line

    1erupakan garis yang menghubungkan kedua pupil kanan dan kiri

    3

  • 7/25/2019 Skull Waters

    4/22

    !aris 4.4 !aris-!aris oto Skull

    4. Posisi oto

    a. *ateral 5iew

    $ujuannya untuk melihat detail-detail tulang kepala, dasar kepala, dan struktur

    tulang muka. oto lateral kepala dilakukan dengan sentrasi diluar kantus mata,

    sehingga dinding posterior dan dasar sinus maksila berhimpit satu sama lain.

    Gambar 2.3 Lateral View

    "0 Posisi pasien

    Prone atau duduk tegak, semiprone /Sim6s Position0

    40 Posisi objek

    4

  • 7/25/2019 Skull Waters

    5/22

    a0 #tur kepala true lateral dengan bagian yang akan diperiksa dekat dengan ),

    tangan yang sejajar dengan bagian yang diperiksa berada di depan kepala

    dan bagian yang lain lurus di belakang tubuh.

    b0 #tur 1SP paralel terhadap ), pastikan tidak ada rotasi maupun tilting

    c0 #tur interpupilary line tegak lurus ), pastikan tidak ada tilting pada kepala

    d0 #tur agar )71* tegak lurus dengan )

    b. Posteroanterior 5iew

    $ujuannya melihat detail-detail tulang frontal, struktur cranium disebelah

    depan dan pyramid os petrossus. oto ini diambil pada posisi kepala menghadap

    kaset, bidang midsagital kepala tegak lurus pada film. Posisi ini didapat denganmeletakkan hidung dan dahi diatas meja sedemikian rupa sehingga garis orbito-

    meatal /yang menghubungkan kantus lateralis mata dengan batas superior kanalis

    auditorius eksterna0 tegak lurus terhadap film. Sudut sinar rontgen adalah "%

    derajat kraniokaudal dengan titik keluarnya nasion.

    !am

    bar 4.8 P# 5iew

    "0 Posisi pasien &

    a0 2uduk tegak.

    b0 leksikan lengan , atur agar posisi tangan senyaman mungkin.

    5

  • 7/25/2019 Skull Waters

    6/22

    40 Posisi obyek &

    a0 #tur kepala dan hidung agar menempel kaset dan 1SP tegak lurus kaset.

    b0 #tur 71* agar tegak lurus kaset, tahan nafas saat eksposi

    c. #nteroposterior 5iew

    !ambar 4.% #P 5iew

    "0 Posisi pasien & Supine ' duduk tegak

    40 Posisi obyek &

    a0 #tur 1SP tegak lurus kaset

    b0 #tur 71* tegak lurus kaset

    d. $owne9s 5iew

    $ujuannya melihat detail tulang occipital dan foramen magnum, dorsum sellae, os

    petrosus, kanalis auditorius internus, eminentia arkuata, antrum mastoideum,

    processus mastoideus dan mastoid sellulae. 1emungkinkan perbandingan

    piramida os petrosus dan mastoid pada gambar yang sama.

    6

  • 7/25/2019 Skull Waters

    7/22

    Posisi towne diambil dengan berbagai variasi sudut angulasi antara :-;: derajat

    ke arah garis orbitomeatal. Sentrasi dari depan kira-kira < cm di atas glabela dari

    foto polos kepala dalam bidang midsagital.

    !ambar 4.% $owne9s 5iew

    "0 Posisi Pasien & supine

    40 Posisisi obyek &

    a0 atur bagian kepala posterior menempel meja

    b0 fleksikan leher agar )71* tegak lurus )

    c0 atur 1SP tegak lurus midline grid atau meja

    e. +asal 5iew /Submentovertical0

    $ujuannya untuk melihat detail dari basis cranii. Posisi submentoverteks diambil

    dengan meletakkan film pada verteks, kepala pasien menengadah sehingga garis

    infraorbita meatal sejajar dengan film. Sentrasi tegak lurus kaset dalam bidang

    midsagital melalui sella tursika ke arah verteks. +anyak variasi-variasi sudut

    sentrasi pada posisi submentoverteks, agar supaya mendapatkan gambaran yang

    7

  • 7/25/2019 Skull Waters

    8/22

    baik pada beberapa bagian basis cranii, khususnya sinus frontalis dan dinding

    posterior sinus maksilaris.

    !ambar 4.; Supine !ambar 4.= pright +ucky

    "0 Posisi pasien & supine, posisi duduk biasanya lebih nyaman

    untuk pasien.

    40 Posisi obyek &a0 hyperekstensikan leher hingga )71* tegak lurus ).

    b0 verte3 menempel pada kaset

    c0 atur 1SP tegak lurus meja, pastikan tidak ada rotasi ataupun tilting.

    !. In-ika+i Foto Kepala

    " $rauma

    $rauma kepala yang berat pada orang dewasa, terutama bila disertai dengan

    hilangnya kesadaran untuk waktu yang lama atau bila secara klinis jelas adanya

    fraktur depresi.

    a. $rauma ringan &

    +ila penderita tidak kehilangan kesadaran dan hanya pingsan sebentar, dan

    bila pemeriksaan klinis normal.

    b. $rauma pada anak > anak &

    +iasanya mudah untuk mendeteksi adanya fraktur depresi pada anak > anak

    dengan pemeriksaan klinis dan foto kepala dibutuhkan untuk menunjukkan

    luasnya cedera dan pengobatan yang diperlukan. $rauma kepala yang ringan

    dengan pemeriksaan klinis yang normal bukan merupakan indikasi untuk

    8

  • 7/25/2019 Skull Waters

    9/22

    foto sinar-? karena tidak akan mengubah cara pengobatan. oto kepala pada

    anak-anak setelah trauma kebanyakan tidak membantu. 7bservasi klinis

    secara cermat jauh lebih penting.

    4 Perdarahan lewat telinga#tau bocornya cairan cerebrospinal lewat telinga atau hidung setelah trauma

    hampir selalu berarti ada fraktur pada basis cranii. @al ini amat sulit dikenali pada

    foto sinar-?. oto lateral yang dibuat dengan penderita berbaring terlentang bisa

    menunjukkan adanya darah di dalam sinus sphenoidalis atau udara didalam

    kepala

    +enjolan atau lekukan pada kepala

    oto sinar-? akan membantu diagnosa asalkan benjolan itu tidak berubah

    tempat pada pemeriksaan klinis, dan tidak mobile. +ila benjolan itu lunak, foto

    pada daerah itu akan membantu untuk mengesampingkan adanya defek cranium

    dibawahnya /infeksi, tumor, dll0.

    8 Sakit kepala yang menetap

    oto kepala jarang memberikan informasi yang berguna KAC#*) bila

    terdapat juga tanda-tanda klinis, misal kelainan neurologis, peningkatan tekanan

    intrakranial, atau kebutaan. +ila penderita diketahui menderita tumor maligna di

    bagian tubuh yang lain, foto kepala lateral akan membantu menunjukkan adanya

    metastase ke kepala.

    % Sakit telinga

    Pemeriksaan klinis lebih baik daripada foto sinar-? kecuali bila anda ahli

    atau membuat juga foto mastoid. oto rutin kepala jarang memberi manfaat bila

    dicurigai ada mastoiditis.

    ; 1etastase atau penyakit umum seperti Paget 2isease

    oto kepala lateral akan membantu menegakkan diagnosa. Proyeksi

    tambahan yang lain biasanya tidak berguna.

    D. Si+tematika %em*aa Foto Kepala

    9

  • 7/25/2019 Skull Waters

    10/22

    " Perhatikan tabula interna, eksterna dan diploe bentuk kepala.

    4 Pelajari garis-garis impresia, canal-canal dan sutura, misalnya &

    a #rachnoidal impression

    b Sutura

    c Sinus venosus

    d Pleksus venosus dalam diploee Sebelum umur "; tahun maka impresion digitae adalah normal

    f +ila ada penipisan atau penebalan calvaria, bandingkan dengan yang normal.

    2aerah yang ada kalsifikasi, misalnya &

    a !landula pinealis

    b Pleksus choroideus

    c +asal ganglia

    d 2uramater

    e C# deposit dalam arteri serebralis

    8 Sella tursica

    a @arus diukur dan dilihat bentuknya

    b Prosesus clinoideus anterior dan posterior serta dorsum sella diperiksa untuk

    melihat adanya erosi.

    c Bormal bila lebarnya 8 > "; mm dengan rata-rata ":,% mm. 2alamnya 8 > "4

    mm dengan rata-rata < mm.

    d Perhatikan basis sella tursica untuk melihat adanya gambaran double contour

    atau erosi.

    % Pelajari orbita, sphenoid ridge, petrous ridge tulang temporal.

    ; Soft tissue.

    = Pada anak-anak perhatikan lebar dari sutura dan besarnya fontanel.

    E. Kerangka Laporan Foto Skull

    $anggal &

    Bama &

    23 Klinis &

    Pengirim &

    TS /t0. Foto Skull APlateral 2

    - Calvaria baik'tidak

    - $rabekulasi tulang normal'tidak

    - Sella tursica baik'tidak

    - $anda-tanda peningkatan $)K ada'tidak

    - Soft tissue swelling ada'tidak

    - Arosi'dekstruksi tulang ada'tidak

    Ke+ 2

    10

  • 7/25/2019 Skull Waters

    11/22

    F. 3am*aran Normal Foto Skull

    !ambar 4.< oto Skull Bormal

    11

  • 7/25/2019 Skull Waters

    12/22

    3. 3am*aran Patologi+ Foto Skull

    1. Kongenital

    !ambar 4. Craniostenosis

    !ambar 4.": @ypotelorism

    12

  • 7/25/2019 Skull Waters

    13/22

    !ambar 4."" @idrosefalus Kongenital

    4. Trauma

    !ambar 4."4 & $rauma Kepala

    13

  • 7/25/2019 Skull Waters

    14/22

    !ambar 4."4 raktur $engkorak

    !ambar 4." Corpus #lienum $engkorak

    14

  • 7/25/2019 Skull Waters

    15/22

    . In4ek+i

    !ambar 4."8 Cotton Dool #pp pada Paget 2isease

    8. Tumor

    !ambar 4."% 1ultiple 1yeloma

    15

  • 7/25/2019 Skull Waters

    16/22

    Foto 5ater6+

    A. Anatomi Sinu+ Para Na+al

    !ambar 4."; #natomi Sinus Paranasal

    Sinus atau sering pula disebut dengansinus paranasalisadalah rongga udara

    yang terdapat pada bagian padat dari tulang tenggkorak di sekitar wajah, yang

    berfungsi untuk memperingan tulang tenggkorak. ongga ini berjumlah empat pasang

    kiri dan kanan. #inus frontalis terletak di bagian dahi, sedangkan sinus maksilaris

    terletak di belakang pipi. Sementara itu, sinus sphenoid dan sinus ethmoid terletak

    agak lebih dalam di belakang rongga mata dan di belakang sinus maksilaris. 2inding

    sinus terutama dibentuk oleh sel sel penghasil cairan mukus. dara masuk ke dalam

    sinus melalui sebuah lubang kecil yang menghubungkan antara rongga sinus dengan

    rongga hidung yang disebut dengan ostia. (ika oleh karena suatu sebab lubang ini

    buntu maka udara tidak akan bisa keluar masuk dan cairan mukus yang diproduksi di

    dalam sinus tidak akan bisa dikeluarkan.

    16

  • 7/25/2019 Skull Waters

    17/22

    B. Po+i+i Foto 5ater+

    *ateral

    !ambar 4."= Proyeksi *ateral Daters

    P#

    !ambar 4."< Proyeksi P# Daters

    17

  • 7/25/2019 Skull Waters

    18/22

    !. In-ika+i Foto 5ater+

    Byeri local, pembengkakan'trauma, discharge yang berbau.

    D. Kerangka Laporan Foto 5ater+

    $anggal &

    Bama &

    23 Klinis &

    Pengirim &

    TS /t0. Foto Skull APlateral 2

    - Kedua sinus frontalis, ma3illaris, etmoidalis, sfenoidalis baik'tidak

    - 1ucosa cavum nasi tampak baik'tidak

    - 2eviasi septum nasi ada'tidak

    - $ulang-tulang baik'tidak

    Ke+ 2

    E. 3am*aran Normal Foto 5ater+

    18

  • 7/25/2019 Skull Waters

    19/22

    !ambar 4." oto Daters Bormal

    F. 3am*aran Patologi+ Foto 5ater+

    Kongenital

    !ambar 4.4: Katagner Syndrome yang ditandai dengan Sinusitis Kronis

    19

  • 7/25/2019 Skull Waters

    20/22

    Trauma

    !ambar 4.4" raktur Eygoma

    In4ek+i

    !ambar 4.44 Sinusitis 1a3illaris

    20

  • 7/25/2019 Skull Waters

    21/22

    !ambar 4.4 Sinusitis rontalis

    Tumor

    !ambar 4.48 Polip Sinus 1a3ilaris 2e3tra

    21

    R

  • 7/25/2019 Skull Waters

    22/22

    DAFTA7 PUSTAKA

    " #nonim, Sinusitis, dalam F #rif et all, editor. Kapita Selekta Kedokteran, Ad. ,

    Penerbit 1edia #usculapius K ), (akarta 4::", ":4 > ":;.

    4 2amayanti dan Andang. Sinus Paranasal. 2alam & Afiaty, Burbaiti, editor. +uku#jar )lmu Kedokteran $@$ Kepala dan *eher, ed. %, +alai Penerbit K ),

    (akarta 4::4, ""% > "".

    Andang 1angunkusumo, Busjirwan ifki, Sinusitis, dalam Aviati, nurbaiti,

    editor, +uku #jar )lmu Kesehatan $elinga @idung $enggorok Kepala dan *eher,

    +alai Penerbit K ), (akarta, 4::4, "4" > "4%

    8 !haGali, usdy. 4::