18
Rangkuman Materi SBMPTN 2013 SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI Disertai Teori Ringkas dan Pembahasan Soal Tes Potensi Akademik (TPA) Disusun Oleh : Pak Anang

SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Rangkuman Materi

SBMPTN 2013 SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI

Disertai Teori Ringkas dan Pembahasan Soal

Tes Potensi Akademik

(TPA)

Disusun Oleh :

Pak Anang

Page 2: SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 1

Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Ringkasan Materi SBMPTN Tes Potensi Akademik (TPA)

Penalaran Deduktif (Penarikan Kesimpulan) By Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

B. PENALARAN DEDUKTIF

Pada penalaran deduktif adik-adik dituntut kemampuan untuk menarik sebuah kesimpulan (konklusi) dari fakta-fakta yang telah disediakan pada soal. Fakta-fakta tersebut berupa premis, pernyataan atau proposisi.

1. KONKLUSI (Penarikan Kesimpulan)

Pada tes konklusi atau penarikan kesimpulan yang perlu ditekankan adalah tes ini bukan menguji kemampuan berbahasa Indonesia. Akan tetapi lebih dari itu, tes konklusi atau penarikan kesimpulan ini menguji kemampuan anda dalam mengolah fakta yang tersedia pada soal untuk kemudian menarik kesimpulan yang tepat.

Disini, kemampuan adik-adik dalam memahami premis dan menarik kesimpulan sangat diutamakan. Silahkan diingat kembali pada pelajaran Matematika SMA kelas X tentang ”Logika Matematika” pada subbab penarikan kesimpulan. Bagaimana cara menarik kesimpulan yang benar. Itu adalah dasar yang diperlukan dalam menarik kesimpulan pada tipe soal SBMPTN.

Ups, tapi tidak cukup itu saja yang diperlukan. Kemampuan adik-adik dalam memanipulasi informasi tanpa merubah maknanya dan mengambil kesimpulan secara logis (bukan secara perasaan) juga merupakan salah satu hal penting yang perlu dipelajari lagi.

Di kelas X SMA tentunya adik-adik masih ingat tentang penarikan kesimpulan berikut:

1. Modus Ponens 𝑝 ⇒ 𝑞 𝑝

∴ 𝑞

Jika hujan turun maka Sinta memakai payung. Sinta memakai payung.

Maka kesimpulannya adalah hujan turun.

2. Modus Tollens 𝑝 ⇒ 𝑞 ∼ 𝑞

∴ ∼ 𝑝

Jika saya lulus tes SBMPTN maka saya akan dibelikan sepeda motor. Saya tidak dibelikan sepeda motor.

Maka kesimpulannya adalah saya tidak lulus tes SBMPTN.

3. Silogisme (Silogisme Hipotesis) 𝑝 ⇒ 𝑞 𝑞 ⇒ 𝑟

∴ 𝑝 ⇒ 𝑟

Jika saya belajar giat maka saya akan wisuda tepat waktu. Jika saya wisuda tepat waktu maka saya akan cepat menikah.

Maka kesimpulannya adalah jika saya belajar giat maka saya akan cepat menikah.

Page 3: SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 2

Nah selain ketiga jenis penarikan kesimpulan tersebut masih ada lagi bagaimana cara penarikan kesimpulan yang lain, yaitu:

4. Silogisme Kategorial (Akan di bahas lebih lanjut di halaman berikutnya). 𝑀 = 𝑡𝑒𝑟𝑚 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑆 = 𝑡𝑒𝑟𝑚 𝑠𝑢𝑏𝑦𝑒𝑘𝑃 = 𝑡𝑒𝑟𝑚 𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡

Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4 𝑀 − 𝑃 𝑃 − 𝑀 𝑀 − 𝑃 𝑃 − 𝑀 𝑆 − 𝑀 𝑆 − 𝑀 𝑀 − 𝑆 𝑀 − 𝑆

𝑆 − 𝑃 𝑆 − 𝑃 𝑆 − 𝑃 𝑆 − 𝑃 Silogisme Kategorik Tipe 1 Semua tumbuhan memerlukan air. Akasia adalah tumbuhan

Maka kesimpulannya adalah akasia memerlukan air. Silogisme Kategorik Tipe 2 Tidak ada pemain AC Milan yang berasal dari Indonesia. Semua pemaian Timnas berasal dari Indonesia.

Maka kesimpulannya adalah tidak ada permain Timnas yang bermain di AC Milan. Silogisme Kategorik Tipe 3 Semua koruptor adalah penjahat. Semua koruptor harus ditangkap oleh KPK.

Maka kesimpulannya adalah beberapa yang ditangkap KPK adalah penjahat. (𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 𝐾𝑃𝐾 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑎ℎ𝑎𝑡!) Silogisme Kategorik Tipe 4 Tidak ada koruptor yang mau ditangkap KPK. Semua yang ditangkap KPK harus diperiksa di pengadilan.

Maka kesimpulannya beberapa yang diperiksa di pengadilan adalah bukan koruptor.

5. Silogisme Disjungtif Tipe 1 Tipe 2 𝑝 ∨ 𝑞 𝑝 ∨ 𝑞 ∼ 𝑝 𝑞

∴ 𝑞 ∴ ∼ 𝑝

Silogisme Disjungtif Tipe 1 Penjahat itu lari ke Solo atau Yogyakarta. Penjahat itu tidak lari ke Solo

Maka kesimpulannya adalah penjahat itu lari ke Yogyakarta Silogisme Disjungtif Tipe 2 Penjahat itu lari ke Solo atau Yogyakarta. Penjahat itu lari ke Yogyakarta

Maka kesimpulannya adalah penjahat itu tidak lari ke Solo.

Page 4: SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 3

6. Silogisme Alternatif Tipe 1 Tipe 2 𝒑 ∨ 𝑞 𝑝 ∨ 𝑞 𝑝 ∼ 𝑞

∴ ∼ 𝑞 ∴ 𝑝

Silogisme Alternatif Tipe 1 Heru berbaju putih atau tidak putih Heru berbaju putih

Maka kesimpulannya adalah Heri bukan tidak berbaju putih. Silogisme Alternatif Tipe 2 Heru berbaju putih atau tidak putih Heru bukan tidak berbaju putih

Maka kesimpulannya adalah Heri berbaju putih.

7. Dilema Konstruktif 𝑝 ⇒ 𝑞 𝑟 ⇒ 𝑠 𝑝 ∨ 𝑟

∴ 𝑞 ∨ 𝑠

Jika hari minggu maka saya jogging. Jika lulus ujian maka saya senang. Hari minggu atau lulus ujian.

Maka kesimpulannya adalah saya joging atau saya senang.

8. Dilema Destruktif 𝑝 ⇒ 𝑞 𝑟 ⇒ 𝑠 ∼ 𝑞 ∨ ∼ 𝑠

∴ ∼ 𝑝 ∨ ∼ 𝑟

Jika hari minggu maka saya jogging. Jika lulus ujian maka saya senang. Saya tidak joging atau saya tidak senang.

Maka kesimpulannya adalah bukan hari minggu atau saya tidak lulus ujian.

9. Dilema Dua Arah 𝑝 ⇒ 𝑞 𝑟 ⇒ 𝑠 𝑝 ∨ ∼ 𝑠

∴ 𝑞 ∨ ∼ 𝑟

Jika hari minggu maka saya jogging. Jika lulus ujian maka saya senang. Hari minggu atau saya tidak senang.

Maka kesimpulannya adalah saya joging atau saya tidak lulus ujian.

Page 5: SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 4

10. Simplifikasi Konjungtif Tipe 1 Tipe 2

𝑝 ∧ 𝑞 𝑝 ∧ 𝑞

∴ 𝑝 ∴ 𝑞

Simplifikasi Konjungtif Tipe 1 Sinta anak pandai dan kreatif.

Maka kesimpulannya adalah Sinta anak pandai. Simplifikasi Konjungtif Tipe 2 Sinta anak pandai dan kreatif.

Maka kesimpulannya adalah Sinta anak kreatif.

11. Penjumlahan Disjungtif 𝑝

∴ 𝑝 ∨ 𝑞

Cynthia adalah gadis yang cantik.

Maka kesimpulannya adalah Cynthia adalah gadis yang cantik atau memiliki tubuh seksi.

12. Konjungsi 𝑝 𝑞

∴ 𝑝 ∧ 𝑞

Yusuf mengambil kuliah jurusan Matematika. Yusuf mengulang mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak.

Maka kesimpulannya adalah Yusuf mengambil kuliah jurusan Matematika dan mengulang mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak.

Page 6: SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 5

13. Komposisi 𝑝 ⇒ 𝑞 𝑝 ⇒ 𝑟

∴ 𝑝 ⇒ (𝑞 ∧ 𝑟)

Jika saya lulus ujian maka saya akan dibelikan sepeda motor baru. Jika saya lulus ujian maka saya akan senang.

Maka kesimpulannya adalah jika saya lulus ujian maka saya akan senang dan dibelikan sepeda motor baru.

14. Teorema De Morgan ∼ (𝑝 ∧ 𝑞)

∴ ∼ 𝑝 ∨ ∼ 𝑞

Tidak benar bahwa saya malas dan saya nakal.

Maka kesimpulannya adalah saya tidak malas atau saya tidak nakal.

Nah, jadi sekarang adik-adik sudah memiliki dasar logika untuk mengerjakan soal-soal SBMPTN pada bagian Tes Potensi Akademik. Sekarang mari kita lanjutkan pembahasan lebih detail pada Proposisi dan Silogisme Kategorik pada pembahasan SMART SOLUTION TPA SBMPTN di halaman berikutnya....

Page 7: SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 6

PROPOSISI

Proposisi adalah pernyataan yang terdiri dari dua term yaitu subyek dan predikat dan dapat dinilai benar atau salahnya. Dalam logika, proposisi hanya bisa benar atau salah, tetapi tidak kedua-duanya. Artinya tidak mungkin setengah benar atau setengah salah.

Benar salahnya proposisi tergantung pada hal yang dibicarakan. Jika membicarakan tentang benda alamiah, maka kebenarannya adalah harus sesuai dengan kenyataannya (teori korespondensi), dan jika yang dibicarakan adalah tentang kesepakatan atau persetujuan bersama, maka kebenarannya adalah harus sesuai dengan hasil kesepakatan atau persetujuan tersebut (teori koherensi).

Proposisi tersusun dari empat bagian penting, yaitu:

Kuantor + Subyek + Kopula + Predikat

𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 + 𝑎𝑦𝑎ℎ + 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ + 𝑙𝑎𝑘𝑖-𝑙𝑎𝑘𝑖 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 + 𝑠𝑎𝑟𝑗𝑎𝑛𝑎 + 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 + 𝑔𝑢𝑟𝑢

Dua bagian utama dari proposisi adalah:

1. Term sebagai Subyek : hal yang diterangkan dalam proposisi, berhubungan dengan kuantitas proposisi. Ada dua jenis subjek: a. Subyek universal : mencakup semua yang dimaksud oleh subyek. Subyek universal ini

disertai dengan kuantor universal. b. Subyek partikular : mencakup hanya sebagian dari keseluruhan yang disebutkan oleh

subyek. Subyek partikular ini disertai dengan kuantor eksistensial.

2. Term sebagai Predikat : hal yang menerangkan dalam proposisi, berhubungan dengan kualitas proposisi. Ada dua jenis predikat: a. Predikat afirmatif : sifat mengiyakan hubungan antara predikat dengan subyek. b. Predikat negatif, mengingkari adanya hubungan antara predikat dengan subyek atau

meniadakan hubungan subyek dengan predikat.

Dua bagian lain yang menyertai proposisi:

3. Kopula : hal yang mengungkapkan hubungan antara subyek dan predikat. Kata yang biasa digunakan sebagai kopula ”adalah”, ”ialah”, ”bukan”, ”tidak”. Kopula kadang dituliskan dalam kalimat, kadang tersembunyi, tetapi harus selalu ditulis bila mengingkarkan.

4. Kuantor : pembilang yang menunjukkan lingkungan yang dimaksud oleh subjek. Ada dua jenis kuantor: a. Kuantor Universal : berlaku untuk semua anggota himpunan. Kata yang sering

digunakan adalah ”semua” atau ”setiap”. b. Kuantor Eksistensial : berlaku untuk setidaknya ada satu anggota himpunan. Kata yang

sering digunakan adalah ”ada”, ”sebagian”, ”beberapa”, atau ”sementara”.

Page 8: SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 7

JENIS PROPOSISI

Apabila proposisi dilihat berdasarkan hubungan antara kuantitas pada term subyek dan kualitas pada term predikat, maka proposisi dapat dibedakan menjadi tujuh buah proposisi seperti yang terlihat pada diagram di bawah ini:

Ekuivalen

Afirmatif

Implikasi

Universal

Negatif Eksklusif

Proposisi

Inklusif

Afirmatif

Implikasi

Partikular

Inklusif

Negatif

Implikasi

Page 9: SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 8

1. Proposisi Universal Afirmatif Semua S adalah P a. Proposisi Universal Afirmatif Ekuivalen

Semua S adalah P Semua P adalah S Contoh: 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑢𝑑𝑎𝑦𝑎. Diagram Venn:

Subyek : Manusia Predikat : Berbudaya

Sehingga interpretasi contoh kalimat tersebut bisa diperluas menjadi: 1. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑢𝑑𝑎𝑦𝑎 2. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑢𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎

b. Proposisi Universal Afirmatif Implikasi Semua S adalah P Sebagian P bukan S Contoh: 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑖𝑝𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑇𝑢ℎ𝑎𝑛. Diagram Venn:

Subyek : Manusia Predikat : Ciptaan Tuhan

TIPS: Diagram Venn di atas memiliki tiga daerah yaitu:

1. Semua warna merah ada di dalam warna biru. 2. Sebagian warna biru terletak di daerah bukan merah. 3. Warna biru ternyata tidak hanya terletak di daerah berwarna merah.

Sehingga interpretasi kalimat contoh tersebut bisa diperluas menjadi: 1. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑖𝑝𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑇𝑢ℎ𝑎𝑛. 2. 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑐𝑖𝑝𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑇𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎. 3. 𝐶𝑖𝑝𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎

Page 10: SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 9

2. Proposisi Universal Negatif Tidak seperti proporsi yang lain, proposisi Universal Negatif hanya memiliki satu bentuk eksklusif yaitu Proposisi Universal Negatif Eksklusif. a. Proposisi Universal Negatif Eksklusif Semua S bukan P

Contoh: 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑚𝑏𝑖𝑛𝑔. Diagram Venn:

Subyek : Manusia Predikat : Kambing

TIPS: Diagram Venn di atas memiliki dua daerah:

1. Semua warna merah tidak terletak di warna biru. 2. Semua warna biru tidak terletak di warna merah.

Sehingga interpretasi kalimat contoh tersebut bisa diperluas menjadi: 1. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑚𝑏𝑖𝑛𝑔. 2. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑏𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎.

3. Proposisi Partikular Afirmatif Sebagian S adalah P a. Proposisi Partikular Afirmatif Inklusif

Sebagian S adalah P Sebagian P adalah S Contoh: 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑑𝑜𝑛𝑒𝑠𝑖𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔. Diagram Venn:

Subyek : Orang Indonesia Predikat : Keturunan Asing

TIPS: Diagram Venn di atas memiliki empat daerah: 1. Sebagian merah berada di biru. 2. Sebagian biru berada di merah. 3. Sebagian merah tidak berada di daerah biru. 4. Sebagian biru tidak berada di daerah merah. Sehingga interpretasi kalimat contoh tersebut bisa diperluas menjadi: 1. 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑑𝑜𝑛𝑒𝑠𝑖𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔. 2. 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑑𝑜𝑛𝑒𝑠𝑖𝑎. 3. 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑑𝑜𝑛𝑒𝑠𝑖𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔. 4. 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑑𝑜𝑛𝑒𝑠𝑖𝑎.

Page 11: SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 10

b. Proposisi Partikular Afirmatif Implikasi Sebagian P adalah S Sebagian P bukan S Contoh: 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝐷𝑃𝑅 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑀𝑃𝑅. Diagram Venn:

Subyek : Anggota MPR Predikat : Anggota DPR

TIPS: Diagram Venn di atas memiliki tiga daerah yaitu:

1. Sebagian warna biru terletak di daerah merah. 2. Sebagian warna biru terletak di daerah bukan merah. 3. Semua warna merah terletak di daerah biru.

Sehingga interpretasi kalimat contoh tersebut bisa diperluas menjadi: 1. 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝐷𝑃𝑅 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑀𝑃𝑅. 2. 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝐷𝑃𝑅 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑀𝑃𝑅. 3. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑀𝑃𝑅 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝐷𝑃𝑅.

4. Proposisi Partikular Negatif Sebagian S bukan P a. Proposisi Partikular Negatif Inklusif

Contoh: 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑟𝑗𝑎𝑛𝑎 ℎ𝑢𝑘𝑢𝑚 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑎ℎ𝑙𝑖 𝑝𝑜𝑙𝑖𝑡𝑖𝑘. Sebagian S bukan P Sebagian P bukan S Diagram Venn:

Subyek : Sarjana hukum Predikat : Ahli politik

TIPS: Diagram Venn di atas memiliki empat daerah: 1. Sebagian merah tidak berada di daerah biru. 2. Sebagian biru tidak berada di daerah merah. 3. Sebagian merah berada di daerah biru. 4. Sebagian biru berada di daerah merah. Sehingga interpretasi kalimat contoh tersebut bisa diperluas menjadi: 1. 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑟𝑗𝑎𝑛𝑎 ℎ𝑢𝑘𝑢𝑚 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑎ℎ𝑙𝑖 𝑝𝑜𝑙𝑖𝑡𝑖𝑘. 2. 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎ℎ𝑙𝑖 𝑝𝑜𝑙𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑟𝑗𝑎𝑛𝑎 ℎ𝑢𝑘𝑢𝑚. 3. 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑟𝑗𝑎𝑛𝑎 ℎ𝑢𝑘𝑢𝑚 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎ℎ𝑙𝑖 𝑝𝑜𝑙𝑖𝑡𝑖𝑘. 4. 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎ℎ𝑙𝑖 𝑝𝑜𝑙𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑟𝑗𝑎𝑛𝑎 ℎ𝑢𝑘𝑢𝑚.

Page 12: SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 11

b. Proposisi Partikular Negatif Implikasi Contoh: 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑑𝑜𝑛𝑒𝑠𝑖𝑎. Sebagian P bukan S Semua S adalah P Diagram Venn:

Subyek : Orang Indonesia Predikat : Manusia

TIPS: Diagram Venn di atas memiliki dua daerah yaitu:

1. Sebagian warna biru terletak di daerah bukan merah. 2. Semua warna merah terletak di daerah biru.

Sehingga interpretasi kalimat contoh tersebut bisa diperluas menjadi: 1. 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑑𝑜𝑛𝑒𝑠𝑖𝑎. 2. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑑𝑜𝑛𝑒𝑠𝑖𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎.

Page 13: SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 12

SILOGISME KATEGORIAL

Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya berbentuk kategorial.

Contohnya: Bila S adalah himpunan subyek, dan P adalah himpunan predikat maka ada empat bentuk kombinasi dari term proposisi:

Semua S adalah P.

Tidak ada S adalah P.

Sebagian S adalah P.

Sebagian S bukan P.

Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term), dan middle term ini tidak pernah ditulis pada kesimpulan.

Contoh: Premis Mayor : 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟. Premis Minor : 𝐴𝑘𝑎𝑠𝑖𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛.

Kesimpulan : 𝐴𝑘𝑎𝑠𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟.

Pada contoh diatas bisa term subyeknya adalah ”𝑎𝑘𝑎𝑠𝑖𝑎”, term predikatnya adalah ”𝑚𝑒𝑚𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟” dan term menengahnya adalah ”𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛”.

Page 14: SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 13

HUKUM PENARIKAN KESIMPULAN SILOGISME KATEGORIK

1. Silogisme harus terdiri dari 3 term, yaitu Subyek, Predikat dan Term Menengah.

2. Term penengah (M) tidak terdapat pada kesimpulan.

3. Setiap proposisi dirumuskan dalam bentuk proposisi A, E, I, O A = Proposisi Universal Afirmatif (Semua S adalah P) E = Proposisi Universal Negatif (Semua S bukan P/ Bukan S adalah P) I = Proposisi Partikular Afirmatif (Sebagian S adalah P) O = Proposisi Partikular Negatif (Sebagian S bukan P)

4. Sekurang-kurangnya satu premis harus positif. a. Jika kedua premis merupakan proposisi negatif, maka tidak dapat diambil

kesimpulannya.

Contoh: 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑚𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑢 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝. (Proporsi Negatif) 𝐴𝑛𝑑𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔. (Proporsi Negatif)

(Tidak bisa ditarik kesimpulan)

b. Jika salah satu premis merupakan proposisi negatif, maka kesimpulannya juga harus merupakan proposisi negatif.

Contoh: 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘 𝑘𝑜𝑟𝑢𝑝𝑠𝑖 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑠𝑢𝑘𝑎𝑖 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔. 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑗𝑎𝑏𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑟𝑢𝑝𝑠𝑖. (Proporsi Negatif)

𝑀𝑎𝑘𝑎, 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑗𝑎𝑏𝑎𝑡 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔𝑖. (Proporsi Negatif)

5. Sekurang-kurangnya satu premis harus universal. a. Jika kedua premis merupakan proposisi partikular, maka kesimpulan yang diambil

adalah tidak sah karena kebenarannya tidak pasti.

Contoh: 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑖𝑡. (Proporsi Partikular) 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑦𝑎. (Proporsi Partikular)

𝑀𝑎𝑘𝑎, 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑖𝑡????? (Belum tentu benar)

b. Jika dalam salah satu premis terdapat proposisi partikular, maka kesimpulannya juga merupakan proposisi partikular.

Contoh: 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑙𝑎𝑙 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒ℎ𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛. 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒ℎ𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛. (Proporsi Partikular)

𝑀𝑎𝑘𝑎, 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 ℎ𝑎𝑙𝑎𝑙. (Proporsi Partikular)

c. Jika premis mayor adalah proposisi partikular dan premis minor adalah proposisi negatif, maka tidak dapat ditarik kesimpulan.

Contoh: 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑟𝑖𝑑 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑗𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑃𝑅. (Proporsi Partikular) 𝑀𝑢𝑟𝑖𝑑 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑋 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑗𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑃𝑅. (Proporsi Negatif)

(Tidak bisa ditarik kesimpulan)

6. Term predikat pada kesimpulan harus konsisten dengan term predikat yang ada pada premis. Jika tidak, kesimpulannya menjadi salah.

Contoh: 𝐾𝑎𝑚𝑏𝑜𝑗𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎. 𝑀𝑎𝑤𝑎𝑟 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑚𝑏𝑜𝑗𝑎.

𝑀𝑎𝑤𝑎𝑟 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎. (Term predikat pada kesimpulan merupakan proposisi negatif, sedangkan pada premis merupakan proposisi positif)

7. Term penengah harus bermakna sama, baik di dalam premis mayor ataupun minor. Jika term menengah bermakna ganda, maka kesimpulannya salah.

Contoh: 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑖𝑡. 𝐴𝑝𝑟𝑖𝑙 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛.

𝐴𝑝𝑟𝑖𝑙 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑖𝑡????? (Bulan pada premis mayor adalah nama salah satu benda langit, sedangkan bulan pada premis minor adalah salah satu nama bulan dalam satu tahun)

Page 15: SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 14

TIPS SUPERKILAT

Cara mudah untuk memahami bentuk silogisme kategorial ini adalah dijelaskan pada langkah-langkah di bawah:

1. Kenali bentuk dasar dari silogisme kategorial.

Silogisme kategorial terdiri dari 3 bagian yaitu premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat dari kesimpulan), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek kesimpulan). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term), dan middle term ini tidak pernah ditulis pada kesimpulan.

Contoh: Premis Mayor : 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟. Premis Minor : 𝐴𝑘𝑎𝑠𝑖𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛.

Kesimpulan : 𝐴𝑘𝑎𝑠𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟.

Pada contoh di atas bisa dilihat bahwa term mayor dan predikat dari kesimpulan adalah ”𝑚𝑒𝑚𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟”, term minor dan subyek dari kesimpulan adalah ”𝑎𝑘𝑎𝑠𝑖𝑎” dan term menengahnya adalah ”𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛” yang menghubungkan antara premis mayor dan premis minor.

2. Bayangkan masing-masing term sebagai sebuah kategori.

Misalkan term ”𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛”, adalah kategori yang menyusun semua yang bisa didefinisikan sebagai tumbuhan.

3. Pahami masing-masing premis sebagai kombinasi dari empat bentuk berikut:

”Semua/Sebagian/Tidak ada + A + adalah/bukan + B”.

Ada empat bentuk kombinasi dari term proposisi:

a. Proposisi Universal afirmatif (dilambangkan A): Semua S adalah P. b. Proposisi Universal negatif (dilambangkan E): Tidak ada S adalah P. c. Proposisi Partikular afirmatif (dilambangkan I): Sebagian S adalah P. d. Proposisi Partikular negatif (dilambangkan O): Sebagian S bukan P.

4. Tentukan bentuk silogisme yang muncul.

Jika dilihat dari letak term menengah, apakah menjadi subyek atau predikat pada premis, maka silogisme dikelompokkan menjadi 4:

a. Silogisme Kategorial Tipe 1: Premis Mayor : 𝑀 − 𝑃 Premis Minor : 𝑆 − 𝑀

Kesimpulan : 𝑆 − 𝑃

b. Silogisme Kategorial Tipe 2: Premis Mayor : 𝑃 − 𝑀 Premis Minor : 𝑆 − 𝑀

Kesimpulan : 𝑆 − 𝑃

c. Silogisme Kategorial Tipe 3: Premis Mayor : 𝑀 − 𝑃 Premis Minor : 𝑀 − 𝑆

Kesimpulan : 𝑆 − 𝑃

d. Silogisme Kategorial Tipe 4: Premis Mayor : 𝑃 − 𝑀 Premis Minor : 𝑀 − 𝑆

Kesimpulan : 𝑆 − 𝑃

Page 16: SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 15

5. Tentukan apakah silogisme tersebut valid atau tidak.

Dengan mengkombinasikan 4 kemungkinan variasi (A, E, I, O) untuk masing-masing bagian, 3 bagian (premis mayor, premis minor, kesimpulan), dan empat variasi posisi. Secara keseluruhan terdapat 256 bentuk kemungkinan dari silogisme. Namun dari kombinasi 256 bentuk tersebut hanya 19 bentuk saja yang valid.

Secara gampangnya ada 16 variasi bentuk variasi premis mayor dan premis minor yang mungkin dibuat, yaitu bisa dilihat pada tabel berikut:

Premis Mayor A A A A E E E E I I I I O O O O

Premis Minor A E I O A E I O A E I O A E I O

Valid/Tidak √ √ √ √ √ × √ × √ × × × √ × × ×

Keenambelas kombinasi variasi bentuk silogisme kategorik tersebut adalah:

AA, AE, AI, AO, EA, EE, EI, EO, IA, IE, II, IO, OA, OE, OI, OO.

Dimana,

A = Proposisi Universal Afirmatif (Semua S adalah P) E = Proposisi Universal Negatif (Semua S bukan P/ Bukan S adalah P) I = Proposisi Partikular Afirmatif (Sebagian S adalah P) O = Proposisi Partikular Negatif (Sebagian S bukan P)

Sekarang, coba lihat hukum penarikan kesimpulan silogisme kategorik di halaman 13!!!

4. ”Sekurang-kurangnya satu premis harus positif (afirmatif)”,

maka jelas EE, EO, OE, dan OO adalah variasi yang tidak valid!!!!!!!

5. ”Sekurang-kurangnya satu premis harus universal”,

maka jelas II, IO, dan OI adalah variasi yang tidak valid!!!!!!!

5c. ”Jika premis mayor adalah proposisi partikular dan premis minor adalah proposisi negatif, maka tidak dapat ditarik kesimpulan”,

maka jelas IE juga adalah variasi yang tidak valid!!!!!!!

Jadi variasi bentuk silogisme yang valid adalah AA, AE, AI, AO, EA, EI, IA, dan OA.

Bentuk silogisme yang valid tersebut ditulis dalam jembatan kata-kata seperti berikut ini:

a. Bentuk pertama, hanya memiliki 4 bentuk yang valid:

Barbara, Celarent, Darii, Ferio. 1. Barbara: AAA-1

𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑏𝑢𝑟𝑢𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ ℎ𝑒𝑤𝑎𝑛. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑝𝑎𝑡𝑖 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑟𝑢𝑛𝑔.

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑝𝑎𝑡𝑖 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ ℎ𝑒𝑤𝑎𝑛.

2. Celarent: EAE-1

𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑆𝑀𝐴 𝑃𝑒𝑟𝑗𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑢𝑟𝑖. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 𝑝𝑜𝑙𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑆𝑀𝐴 𝑃𝑒𝑟𝑗𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛.

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 𝑝𝑜𝑙𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑐𝑢𝑟𝑖.

3. Darii: AII-1

𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑆𝑀𝐴 𝐴𝑛𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑙𝑢𝑠 𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙.

𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑜𝑟𝑎𝑡-𝑐𝑜𝑟𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑔𝑎𝑚 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑆𝑀𝐴 𝐴𝑛𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎.

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑜𝑟𝑒𝑡-𝑐𝑜𝑟𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑔𝑎𝑚 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑙𝑢𝑠 𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛.

4. Ferio: EIO-1

𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑜𝑟𝑢𝑝𝑡𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑎𝑟𝑎. 𝐵𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝐷𝑃𝑅 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑟𝑢𝑝𝑡𝑜𝑟.

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑏𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝐷𝑃𝑅 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑎𝑟𝑎.

Page 17: SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 16

b. Bentuk kedua, hanya memiliki 4 bentuk yang valid:

Cesare, Camestres, Festino, Baroco. 1. Cesare: EAE-2

𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑣𝑜𝑛𝑖𝑠 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖 𝑠𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑜𝑟𝑖𝑠 𝑏𝑜𝑚 𝐵𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛.

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑜𝑟𝑖𝑠 𝐵𝑜𝑚 𝐵𝑎𝑙𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑣𝑜𝑛𝑖𝑠.

2. Camestres: AEE-2

𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑜𝑟𝑖𝑠 𝑏𝑜𝑚 𝐵𝑎𝑙𝑖 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛. 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑜𝑟𝑢𝑝𝑡𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛.

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑜𝑟𝑢𝑝𝑡𝑜𝑟 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑜𝑟𝑖𝑠 𝑏𝑜𝑚 𝐵𝑎𝑙𝑖.

3. Festino: EIO-2

𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑗𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒ℎ𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛. 𝐵𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑜𝑡𝑒𝑙 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒ℎ𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛.

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑏𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑜𝑡𝑒𝑙 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑗𝑖.

4. Baroco: AOO-2

𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑚𝑢𝑠𝑢ℎ𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑟𝑢𝑝𝑠𝑖. 𝐵𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝐷𝑃𝑅 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑟𝑢𝑝𝑠𝑖.

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑏𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝐷𝑃𝑅 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑚𝑢𝑠𝑢ℎ𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡.

c. Bentuk ketiga, hanya memiliki 6 bentuk yang valid:

Darapti, Disamis, Datisi, Felapton, Bocardo, Ferison. 1. Darapti: AAI-3

𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑖𝑛 𝑀𝑎𝑛𝑐ℎ𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟 𝐶𝑖𝑡𝑦 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑏𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑠𝑖𝑡. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑖𝑛 𝑀𝑎𝑛𝑐ℎ𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟 𝐶𝑖𝑡𝑦 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑝𝑎𝑡𝑢 𝑏𝑖𝑟𝑢.

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑝𝑎𝑡𝑢 𝑏𝑖𝑟𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑏𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑠𝑖𝑡

2. Disamis: IAI-3

𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑑𝑖 𝐺𝑟𝑎𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑡𝑖𝑓. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑑𝑖 𝐺𝑟𝑎𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑝𝑖.

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑝𝑖 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑡𝑖𝑓.

3. Datisi: AII-3

𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑢𝑡 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔. 𝑆𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑢𝑡 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑎𝑚.

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑎𝑚 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔.

4. Felapton: EAO-3

𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑢𝑙𝑎𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑒𝑛𝑎𝑘 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑢𝑙𝑎𝑟 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ ℎ𝑒𝑤𝑎𝑛.

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑏𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 ℎ𝑒𝑤𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑒𝑛𝑎𝑘 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛.

5. Bocardo: OAO-3

𝐵𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑖𝑙𝑚𝑢.

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑏𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑖𝑙𝑚𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡.

6. Ferison: EIO-3

𝑇𝑎𝑘 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑝𝑢𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑖 𝑔𝑢𝑑𝑎𝑛𝑔. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑤𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ.

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑏𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑤𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑖 𝑔𝑢𝑑𝑎𝑛𝑔.

Page 18: SMART SOLUTION Tes Potensi Akademik SBMPTN 2013 (Kemampuan Penalaran Deduktif)

Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 17

d. Bentuk keempat, hanya mimiliki 5 bentuk yang valid:

Bramantip, Camenes, Dimaris, Fesapo, Fresison. 1. Bramantip: AAI-4

𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑑𝑎𝑔𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑏𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑛𝑑𝑎𝑟𝑖.

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑏𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑛𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑔𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑏𝑖.

2. Camenes: AEE-4

𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑑𝑖𝑟 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑤𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑛 𝐴𝑢𝑠𝑡𝑟𝑎𝑙𝑖𝑎. 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑛 𝐴𝑢𝑠𝑡𝑟𝑎𝑙𝑖𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑛𝑦𝑖.

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑛𝑦𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑑𝑖𝑟.

3. Dimaris: IAI-4

𝐵𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑠𝑎𝑟𝑗𝑎𝑛𝑎 ℎ𝑢𝑘𝑢𝑚 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑐𝑎𝑟𝑎. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎ℎ𝑖𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑖𝑐𝑎𝑟𝑎,

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑏𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎ℎ𝑖𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑖𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑟𝑗𝑎𝑛𝑎 ℎ𝑢𝑘𝑢𝑚.

4. Fesapo: EAO-4

𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑒𝑛𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑔𝑟𝑎𝑡𝑖𝑠. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 ℎ𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑔𝑟𝑎𝑡𝑖𝑠 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑠𝑢𝑘𝑎𝑖 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔.

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑏𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 ℎ𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑠𝑢𝑘𝑎𝑖 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑒𝑛𝑎𝑘.

5. Fresison: EIO-4

𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑛𝑗𝑖𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑟𝑢𝑛𝑔. 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑏𝑢𝑟𝑢𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ ℎ𝑒𝑤𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛.

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 ℎ𝑒𝑤𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑗𝑖𝑛𝑔.

Untuk download TRIK dan TIPS SUPERKILAT SBMPTN 2013 yang lain jangan lupa untuk mengunjungi http://pak-anang.blogspot.com/?spref=tpasbmptn2013.

Terimakasih, Pak Anang.