42
PENERIMAAN PASIEN BARU DARI IGD DI RUANG RAWAT INAP No. dokumen 072/01/KPRT/ XII/2011 No. Revisi Halaman 1/1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal terbit 01 desember 2011 Ditetapkan, Direktur , dr.Efrianti Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan oleh perawat di Ruang Rawat Inap dalam menerima pasien baru dari UGD Tujuan Mempersiapkan tempat dan prasarana sesuai permintaan UGD. Kebijakan 1. Serah terima pasien dilakukan di rawat inap. 2. Serah terima Berkas Rekam Medis dilakukan di Ruang Jaga Perawat. Prosedur 1. Perawat rawat inap mempersiapkan tempat sesuai dengan permintaan 2. Perawat rawat inap menerima pasien baru di rawat inap yang telah dipesan petugas pendaftaran 3. Perawat UGD melakukan serah terima Berkas Rekam Medis dengan perawat rawat inap di ruang jaga perawat dengan ceklist penerimaan pasien baru 4. Untuk pasien Perinatal : a. Bila pasien lahir di rumah sakit, tidak usah memakai ceklist serah terima, tetapi menggunakan form orientasi pasien Perinatal b. Bila pasien merupakan kasus kiriman/rujukan tetap memakai ceklist dan form orientasi. Unit terkait IGD Ranap IPI Disusun oleh : Diperiksa Disetujui

Sop Pelayanan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

spo pelayanan

Citation preview

PENERIMAAN PASIEN BARU DARI IGD

DI RUANG RAWAT INAP

No. dokumen

072/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur ,

dr.Efrianti

Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan oleh perawat di Ruang Rawat Inap dalam menerima pasien baru dari UGD

Tujuan Mempersiapkan tempat dan prasarana sesuai permintaan UGD.

Kebijakan 1. Serah terima pasien dilakukan di rawat inap.

2. Serah terima Berkas Rekam Medis dilakukan di Ruang Jaga Perawat.

Prosedur

1. Perawat rawat inap mempersiapkan tempat sesuai dengan permintaan

2. Perawat rawat inap menerima pasien baru di rawat inap yang telah dipesan petugas pendaftaran

3. Perawat UGD melakukan serah terima Berkas Rekam Medis dengan perawat rawat inap di ruang jaga perawat dengan ceklist penerimaan pasien baru

4. Untuk pasien Perinatal :

a. Bila pasien lahir di rumah sakit, tidak usah memakai ceklist serah terima, tetapi menggunakan form orientasi pasien Perinatal

b. Bila pasien merupakan kasus kiriman/rujukan tetap memakai ceklist dan form orientasi.

Unit terkait IGD

Ranap

IPI

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawati dan TimDr Dian NoveraDr Efrieanti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

PELAYANAN PASIEN BARU

DI RUANG RAWAT INAP

No. dokumen

073/01/KPRT/XII/2011No. RevisiHalaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Proses penyelesaian pelayanan pasien baru yang membutuhkan perawatan dan pengobatan atas penyakitnya di rawat inap.

Tujuan Memberikan pelayanan perawatan dan menjalankan instruksi dokter sesuai dengan penyakitnya.

Kebijakan :1. Memberitahukan hak dan kewajiban pasien.

2. Melakukan pemeriksaan ulang tanda-tanda vital.

Prosedur

Perawat :

1. Dalam menerima pasien harus memperkenalkan diri, menjelaskan tentang fasilitas rawat inap yang tersedia, peraturan yang ada, suatu tindakan yang akan dilakukan.

2. Meneliti status pasien untuk dilengkapi.

3. Memberi tahu kepada petugas gizi tentang dietnya.

4. Mengambil dan mengirimkan material/bahan laborat.

5. Mengambil obat di kamar obat, sesuai dengan instruksi dokter yang memeriksa.

6. Hasil laborat atau penunjang yang harus segera dilaporkan.

Unit terkait 1. Kamar obat.

2. Petugas pemeriksaan penunjang (lab, Ro).

3. Ranap

4. Gizi

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawati dan Timdr. Dian Noveradr. Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir YanMedDirektur

Tanda tangan

PELAYANAN PASIEN SETELAH RAWAT INAP

(PULANG SEMBUH/PERBAIKAN)

No. Dokumen074/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Pelayanan kepada pasien yang sudah dinyatakan sembuh (diperbolehkan pulang) oleh dokter yang bertanggung jawab.

Tujuan Membantu proses pemulangan maksimal 2 jam setelah dinyatakan boleh pulang oleh dokter yang bertanggung jawab.

Kebijakan :Dokter :

1. Menyatakan pasien boleh pulang, menandatangani surat kontrol dan kartu obat, dan melengkapi status RM/diagnosa.

2. Tersedianya blangko atau formulir yang diperlukan.

Prosedur

Perawat :

1. Meneliti dan menghitung pemakaian obat dan sarana lain.

2. Melengkapi berkar-berkas RM.

3. Menyerahkan berkas administrasi ke kassa rawat inap, dan kartu obat ke kamar obat.

4. Memberi tahu keluarga untuk membereskan administrasi.

5. Menyerahkan obat yang akan dibawa pulang, setelah keluarga pasien menunjukkan bukti adminitrasi.

6. Mencatat di buku register.

7. Menjelaskan hari kontrol dan memberikan pengertian tentang pentingnya pengobatan lanjutan.

8. Melayani dengan ramah dan senyum.

9. Mengantar pasien sampai ke pintu keluar RS.

Unit terkait 1. Petugas kassa.

2. Petugas kamar obat.

3. Ranap

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr.Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

PELAYANAN PASIEN UNTUK RUJUK KE RUMAH SAKIT LAIN

No. Dokumen075/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman1/2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Pelayanan pasien untuk melanjutkan pemeriksaan atau penanganan yang lebih khusus ke rumah sakit lain, atas anjuran dokter atau permintaan keluarga.

Tujuan 1. Membantu proses untuk merujuk pasien.

2. Mendampingi dan mengantar pasien untuk rujuk.

Kebijakan :Dokter :

1. Dokter memberi tahukan kepada keluarga atau pasien perlunya rujukan ke rumah sakit lain.

2. Keluarga atau pasien menyatakan setuju untuk rujukan, rumah sakit yang dituju dan menyelesaikan administrasi.

3. Diantar oleh perawat dengan ambulance RSPH dengan membawa surat rujukan.

4. Perawat bertanggung jawab atas kondisi pasien.

5. Apabila dalam perjalanan, kondisi pasien gawat, maka pasien diperbolehkan dimasukkan ke rumah sakit lain yang terdekat.

6. Form rujuk pasien dibawa pulang dan disatukan ke RM pasien.

Prosedur

Perawat :

1. Memberi informasi lewat telepon ke rumah sakit yang dituju.

2. Menyiapkan surat rujukan dari dokter yang bersangkutan, RO, dan hasil laborat.

3. Melengkapi status pasien, rincian administrasi kemudian diantar ke kassa rawat inap untuk di hitung.

4. Memberi tahu ke bagian transportasi dan perawat piket konsul akan ada pasien yang dirujuk, serta rumah sakit rujukannya.

5. Perawat piket konsul siap dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan.

6. Memberi tahu kepada keluarga pasien untuk menyelesaikan administrasi ke kassa rawat inap.

7. Menerima bukti administrasi.

8. Perawat mencatat biaya administrasi di buku register.

9. Perawat mengantar pasien ke ambulance yang sudah disiapkan oleh petugas.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPELAYANAN PASIEN UNTUK RUJUK KE RUMAH SAKIT LAIN

No. Dokumen075/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

2/2

Prosedur

10. Mengantar pasien ke rumah sakit yang akan di rujuk, mencatat perkembangan pasien selama perjalanan di format rujuk pasien kemudian dimintakan tanda tangan pada petugas rumah sakit yang dituju.

Unit terkait 1. Kassa.

2. Transportasi.

3. Ranap

4. UGD

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr. Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

PASIEN PULANG MENINGGAL

No. Dokumen076/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Pengelolaan pasien yang telah dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.

Tujuan Menyediakan jenazah setelah 2 jam dinyatakan meninggal, kepada pihak keluarga pasien.

Kebijakan :1. Dokter menyatakan bahwa pasien sudah meninggal dan mendiagnosa atau menandatangani surat kematian.

2. Blangko atau surat yang dibutuhkan disiapkan.

3. Identitas jenazah jelas..

Prosedur

1. Dokter :

a. Menyatakan pasien sudah meninggal.

b. Mendiagnosa atau menandatangani surat kematian.

2. Perawat :

a. Memberi tahu ke pihak keluarga bahwa pasien sudah meninggal dunia, dan fasilitas atau aturan pengambilan (pemulangan jenazah).

b. Meneliti ulang penggunaan obat-obat dan sarana penunjang sesuai dengan penggunaannya.

c. Mengembalikan obat-obat sisa ke kamar obat.

d. Mengantar berkas administrasi untuk dihitungkan ke kassa rawat inap.

e. Menghubungi bagian transportasi untuk mengantar jenazah.

3. Keluarga :

a. Menunjukkan bukti administrasi pembayaran.

b. Menerima jenazah untuk diantar pulang.

Unit terkait 1. Kassa.

2. Transportasi.

3. Rumah duka.

4. Ranap

5. UGD

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr. Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

PENGELOLAAN PASIEN MELARIKAN DIRI

No. Dokumen077/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Pengelolaan pasien yang meninggalkan rumah sakit tanpa sepengetahuan petugas dari ruang rawat inap.

Tujuan 1. Mencegah terjadinya pasien yang akan melarikan diri.

2. Menjelaskan permasalahan bagi pasien yang melarikan diri dari rumah sakit kepada pihak keluarga pasien atau pasien.

Kebijakan :Membuat ketentuan atau peraturan untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan akan terjadinya kasus pasien melarikan diri.

Prosedur

Perawat :

1. Melaporkan ke pihak rumah sakit (dokter koordinator/dokter jaga/supervisi), petugas keamanan.

2. Meneliti RM.

3. Menghitung pemakaian obat dan sarana yang telah digunakan.

4. Menyerahkan berkas-berkas administrasi ke kassa rawat inap untuk dihitung.

5. Memberi tahu kepada petugas piutang bahwa ada pasien yang melarikan diri dan administrasi atau biaya perawatan yang belum terbayar.

Unit terkait 1. Piutang.

2. kassa.

3. Dokter jaga,

4. Kepala perawatan

5. Supervisi.

6. Satpam.

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr. Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

PENGELOLAAN PASIEN PULANG PAKSA

(APS/ATAS PERMINTAAN SENDIRI)

No. Dokumen078/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Pengelolaan pasien pulang paksa atas permintaan sendiri atau keluarga, dimana dokter belum mengijinkan pulang karena dipandang pasien masih harus dirawat oleh karena penyakitnya.

Tujuan Memotivasi pasien atau keluarga pasien agar tidak pulang paksa untuk menyelesaikan pengobatannya.

Kebijakan :1. Ada blangko pernyataan yang harus ditandatangani oleh pasien atau keluarga pasien.

2. Apabila ada masalah untuk pembayaran (pembayaran kurang), sisa pembayaran yang masih belum terbayar di rumah sakit menjadi tanggung jawab petugas transportasi untuk ditagihkan di rumah dan diserahkan ke kassa.

Prosedur

1. Dokter :

a. Memberi motivasi atau penjelasan tentang penyakitnya kepada pasien atau keluarga pasien.

b. Menulis resep untuk tambah atau mengurangi, dan melengkapi status pasien.

2. Perawat :

a. Menyediakan blangko pernyataan pulang paksa yang harus dimengerti dan ditandatangani oleh pasien atau/maupun keluarga pasien.

b. Menyediakan berkas-berkas RM.

c. Mengembalikan obat-obat sisa jika masih ada.

d. Menyerahkan ke kassa berkas-berkas administrasi pembayaran.

e. Memberi tahu kepada keluarga untuk segera menyelesaikan urusan biaya administrasi.

f. Menghubungi bagian transportasi jika keluarga pasien membutuhkan.

g. Mengantar pasien sampai rumah pasien (jika diperlukan).

h. Mencatat administrasi diregister penderita rawat inap.

Unit terkait 1. Kassa.

2. Transportasi.

3. Ranap

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr. Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

PENGELOLAAN PINDAH RUANGAN

No. Dokumen079/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Pengelolaan pasien yang membutuhkan ruang rawat inap pindah ke ruang rawat inap lain.

Tujuan 1. Melayani permintaan dari pasien atau keluarga.

2. Memindahkan untuk perawatan yang lebih intensif.

Kebijakan :1. Status RM di lengkapi.

2. Ada persetujuan dari pasien atau keluarga.

3. Menginformasikan ke bagian informasi untuk kepindahan pasien tersebut.

Prosedur

1. Mengantar penderita ke ruang yang baru.

2. Menyerahkan kepada petugas ruang yang baru baik pesan atau instruksi-instruksi yang diperlukan.

3. Menyerahkan obat-obatan yang tersisa.

4. Menginformasikan ke petugas gizi untuk kepindahan pasien tersebut.

Unit terkait 1. Ranap

2. IPI

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian Novera Dr. Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

MENDAMPINGI DOKTER VISITE PASIEN

No. Dokumen021/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Mendampingi dokter visite setiap saat kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya.

Tujuan Mengetahui perkembangan atau kondisi pasien.

Kebijakan :1. Dokter penanggung jawab pasien berhalangan maka harus diserahkan kepada dokter yang sudah ditunjuk untuk menggantikan visite.

2. Lingkungan pasien dipersiapkan ( penunggu dan pasien).

Prosedur

1. Menyiapkan status masing-masing sesuai dokter yang memeriksa.

2. Pasien diberitahu dan dipersiapkan untuk diperiksa.

3. Merapikan pasien kembali setelah diperiksa.

4. Mencatat dan melihat instruksi dokter (baik untuk therapi baru atau perubahan-perubahan).

5. Membereskan status.

Unit terkait 1. Ranap

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr. Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

PERMINTAAN DIIT PASIEN

No. Dokumen080/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Pengelolaan pasien yang membutuhkan pemberian makanan sesuai dengan kebutuhan.

Tujuan Memberikan makanan kepada pasien sesuai dengan penyakitnya.

Agar pasien menerima sesuai dengan diitnya.

Kebijakan :1. Instruksi dokter jelas untuk menuliskan diit pasien.

2. Pemberian diit sesusai dengan instruksi dokter (baik jenis diit, jam pemberian, perubahaan diit).

Prosedur

Perawat :

1. Membaca instruksi dokter untuk diit pasien yang menjadi tanggungannya.

2. Memberitahu petugas gizi dengan jelas (nama, kelas, ruang, dan diitnya).

Unit terkait 1. Gizi.

2. Ranap

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawati Dr Dian NoveraDr. Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

PERMINTAAN DAN PENGAMBILAN OBAT

DI APOTIK

No. Dokumen081/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Melakukan pengambilan obat yang sudah disusun oleh petugas apotik sesuai dengan instruksi dokter.

Tujuan Memberi prosedur yang pasti mengenai cara-cara pengembalian obat untuk pasien rawat inap sehingga pasien dengan cepat mendapat obat, yaitu kurang dari 30 menit penderita dirawat inap sudah mendapat obat.

Kebijakan :1. Kartu obat harus diparaf dokter, kalau tidak maka tidak akan dilayani kecuali jika ada tulisan bon di kartu obat.

2. Bon obat dan alasan kesehatan hanya diperbolehkan untuk keadaan yang sangat mendesak. Sesudah itu harus tetap diparaf dokter.

3. Obat yang dibon hanya diperbolehkan untuk satu kali pemberian dan harus memakai kartu obat yang di tulis bon di belakang obat atau alkes yang dikehendaki dan diparaf oleh petugas apotik4. Permintaan obat oral hanya dilayani untuk 1 hari pemberian (kecuali obat untuk pasien pulang).

5. Permintaan obat injeksi dan cairan infus dimintakan maks. 24 jam pemberian.

6. Setiap obat yang sudah diambil dan tidak dipakai harus diretur.

7. Jika stock obar di RS kosong, petugas apotik menulisnya di kartu obat, di belakang obat/alkes tersebut dan petugas apotik juga memberi tahu ke rawat inap; petugas rawat inap harus memintakan resep luar kepada dokter untuk dibelikan di apotik luar.

8. Permintaan obat golongan narkotika seperti codein dan pethidin harus menggunakan resep asli dokter dan harus ditulis alamat lengkap serta umur penderita

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PERMINTAAN DAN PENGAMBILAN OBAT

DI APOTIK

No. Dokumen081/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

2/2

Kebijakan (lanjutan)9. Permintaan alkes seperti termometer yang rusak disebabkan oleh kelalaian pasien maka apotik hanya melayani apabila di kartu obat disertakan termometer yang rusak dan surat pernyataan pasien telah merusakkan alat tersebut.

10. Setiap obat yang diganti dari apotik harus ditulis di kartu obat oleh petugas apotik.

11. Untuk pasien pulang, petugas obat harus meneliti ulang penggunaan obat-obat dan alkes di kartu obat, kemudian dibawa ke kassa.

Prosedur

1. Petugas rawat inap mengambil obat yang sudah disiapkan di rak tersebut dan meneliti ulang apakah sudah sesuai dengan permintaan kartu obat.

2. Bila sudah sesuai dengan permintaan yang tertera di kartu tersebut untuk mengetahui siapa yang mengambil obat.

3. Obat yang sudah teliti dan seusai instruksi segera dibawa ke rawat inap.

Unit terkait 1. Kamar obat.

2. Ranap

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr. Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

PENYEDIAAN OBATDI INSTALASI PERAWATAN INTENSIF

No. Dokumen082/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Menyediakan obat-obatan supaya tersedia cukup dan siap pakai.

Tujuan 1. Supaya obat tersedia cukup dan siap pakai.

2. Supaya pemakaian obat terkontrol.

Kebijakan :1. Yang bertanggung jawab mengecek penyediaan obat/injeksi, cairan infus dan sarana medis di HCU adalah petugas HCU.

2. Obat, cairan infus dan sarana medis disimpan dalam almari tersediri.

3. Permintaan persediaan obat/injeksi, cairan infus dan sarana medis harus disesuaikan dengan jumlah yang telah ditentukan.

4. Permintaan persediaan obat/injeksi, cairan infus dan sarana medis ke seksi farmasi dengan buku permintaan obat.

5. Tiap pergantian juga harus ada serah terima jumlah persediaan obat/sarana media di HCU

Prosedur

1. Perawat penanggungjawab jaga menyediakan obat/injeksi, carian infus, dan sarana medis sesuai dengan jumlah persediaan yang telah ditentukan.

2. Perawat penanggungjawab jaga harus mengontrol jumlah persediaan obat pada tiap pergantian jaga, jika stok persediaan harus ditambah perawat meminta persediaan ke seksi farmasi sesuai dengan pengurangan dari jumlah stok yang ada menggunakan buku permintaan obat yang telah ditandatangani oleh dokter jaga.

3. Petugas farmasi memberikan obat/injeksi, cairan infus, sesuai dengan permintaan dan buku permintaan ditandatangani oleh petugas farmasi.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPENYEDIAAN OBATDI INSTALASI PERAWATAN INTENSIF

No. Dokumen082/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

2/2

Prosedur

3. Obat yang telah diterima dari seksi farmasi dicocokkan dengan buku permintaan kemudian disimpan di almari penyimpanan obat sesuai tempatnya dengan memperhatikan etiket yang ada.

Setiap ada pemakaian obat dicatat dalam buku pemakaian obat.

Ruangan yang menyediakan obat live saving sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.

Setiap ada pemakaian obat dicatat dalam buku pemakaian obat.

Perawat penanggungjawab jaga membuat permintaan tertulis pada buku permintaan obat yang ditandatangani oleh dokter jaga.

Seksi farmasi memberikan obat sesuai dengan permintaan dan ditandatangani oleh petugas farmasi.

Perawat penanggungjawab jaga memeriksa kembali permintaannya dan mencocokkan obat live saving pada tempatnya.

Unit TerkaitFarmasiHCU.

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr. Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

DOKUMENTASI PENGKAJIAN KEPERAWATAN

No. Dokumen005/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Pencatatan terhadap pengkajian/ pengumpulan data pasien yang dibutuhkan untuk menentukan masalah keperawatan.

Tujuan Dokumen pengkajian terisi lengkap dan benar.

Kebijakan :1. Format pengkajian (Format 7 A-E).

2. Ballpoint.

3. Juknis pengisian askep.4.

Prosedur

1. Kaji data dengan anamnesa, pemeriksaan fisik dan data penunjang sesuai dengan petunjuk teknis pengisian asuhan keperawatan.

2. Data kelompokkan bio, psiko, sosio, spiritual.

3. Tulis masalah berdasarkan kesenjangan antara status kesehatan dan pola fungsi kesehatan.

tulis hasil pengkajian dengan lenkap dan benar di format pengkajian (Format 7 A-E).

Unit terkait Seluruh ruang perawatan.

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr. Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

DOKUMENTASI DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Dokumen009/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Suatu proses pencatatan terhadap diagnosa keperawatan yang diperoleh dari masalah keperawatan baik aktual maupun potensial.

Tujuan 1. Diagnosa keperawatan terisi lengkap dan benar.

2. Memberikan gambaran informasi tentang masalag aktual dan potensial.

Kebijakan

1. Format diagnosa keperawatan.

2. Juknis pengisian askep.

Prosedur 1. Diagnosa keperawatan ditulis berdasarkan masalah yang telah dirumuskan pada saat pengkajian.

2. Diagnosa keperawatan mencerminkan Problem Etiologi (PE) atau Problem Etiologi Symptom (PES).

3. Disusun sesuai dengan prioritas masalah.

4. Rumusan diagnosa keperawatan bersifat aktual/ potensial.

5. Rumusan ditulis di kolom Diagnosa keperawatan. Tulis tanggal, jam, nama terang yang mengisi, NIP dan tanda tangan.

Unit TerkaitSeluruh rawat inap

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr. Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

DOKUMENTASI RENCANA KEPERAWATAN

No. Dokumen006/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Pencatatan rencana keperawatan yang disusun untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang ditentukan.

Tujuan 1. Dokumentasi rencana keperawatan terisi lengkap dan benar.

2. Menggambarkan informasi tentang rencana tindakan sesuai dengan diagnosis yang ditentukan.

Kebijakan :-

Prosedur

Perlengkapan :

1. Format diagnosa keperawatan.

2. Ballpoint.3. Juknis pengisian askep.Langkah-langkah :1. Dituliskan berdasarkan diagnosa keperawatan.

2. Disusun menurut urutan prioritas.

3. Rumusan tujuan mengandung komponen pasien/ subyek, perilaku, kondisi, pasien dan atau kriteria.

4. Rencana tindakan keperawatan menggambarkan keterlibatakan pasien/ keluarga,

5. Rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan kalimat perintah, terinci, jelas dan atau melibatkan pasien/ keluarga.

6. Rencana tindakan menggambarkan kerja sama dengan tim kesehatan lain.

7. Ditulis di FRM sesuai dengan juknis pengisian askep.

Tulis tanggal, jam dan nama terang yang membuat.

Unit terkaitSeluruh rawat inap

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr. Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan Med Direktur

Tanda tangan

DOKUMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN

No. Dokumen008/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Pencatatan tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien sesuai dengan rencana tindakan yang telah ditentukan.

Tujuan 1. Dokumentasi tindakan keperawatan terisi lengkap dan benar.

2. Menggambarkan informasi tentang tindakan tindakan sesuai dengan diagnosis yang ditentukan.

Kebijakan :-

Prosedur

Perlengkapan :

1. Format diagnosa keperawatan (FRM 8).

2. Juknis pengisian askep.Langkah-langkah1. Tindakan dilaskanakan mengacu pada rencana perawatan.

2. Observasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan.

3. Revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi.

4. Tindakan yang telah dilakukan dicatat ringkas dan jelas.

1. Tulis tanggal, jam dan nama terang yang membuat.

Unit terkaitSeluruh Rawat inap

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr. Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

DOKUMENTASI EVALUASI KEPERAWATAN

(CATATAN PERKEMBANGAN )

No. Dokumen007/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Pencatatan perkembangan pasien setelah mendapatkan tindakan keperawatan.

Tujuan 1. Dokumentasi rencana keperawata terisi lengkap dan benar.

2. Menggambarkan informasi tentang rencana tindakan sesuai dengan diagnosis yang ditentukan.

Kebijakan :-

Prosedur

Perlengkapan:

1. Format diagnosa keperawatan.

2. Ballpoint.

3. Juknis pengisian askep.Langkah-langkah1. Dilaksanakan pada setiap tindakan keperawatan yang dilakukan.

2. Gunakan indikator perubahan fisiologis dan tingkah laku pasien.

3. Dilakukan sesuai dengan standar (tujuan yang ingin dicapai).

4. Menggunakan format SOAP (subyektif: pernyataan atau keluhan dari pasien, Obyektif: data yang diobservasi oleh perawat atau keluarga, Analisis: kesimpulan dari subyektif dan obyektif, Planning: rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan analisis

a. Tulis tanggal, jam dan nama terang yang membuat.

Unit terkaitSeluruh rawat inap

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr. Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

KONSULTASI

No. Dokumen147/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Suatu tindakan permintaan penjelasan tentang penyakit, prosedur pengobatan dan perawatan kepada dokter yang merawat.

Tujuan .

Kebijakan :1. Dilakukan/ diminta oleh keluarga pasien atau pasien.

2. Permintaan konsultasi dilakukan setiap saat

Prosedur

1. Keluarga pasien atau pasien meminta konsultasi disampaikan kepada petugas rawat inap.

2. Petugas rawat inap menyampaikan kepada dokter tentang perihal permintaan konsultasi.

3. Petugas rawat inap menyampaikan kepada pasien atau keluarga pasien tentang waktu dan tempat pelayanan konsultasi.

Unit terkait 1. Seluruh rawat inap.

2. Instalasi kamar operasi.

3. Instalasi rawat jalan.

4. IGD.

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr. Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

LAPOR DOKTER

No. Dokumen014/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Adalah suatu tindakan keperawatan, melaporkan kondisi pasien via telpon

Tujuan 1. Kegawatan pasien dapat teratasi setelah dilakukan pemberian therapi

2 Pasien baru, pasien gawat, hasil pemeriksaan penunjang segera diketahui oleh dokter dan segera mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

Kebijakan :Dilakukan pada :

1. Kondisi pasien gawat

2. Pasien baru yang dikonsulkan oleh dokter yang bertanggungjawab

3. Perawat tanda tangan disertai nama terang pada lembar 2 dan meminta tanda tangan dokter pada lembar yang telah terisi catatan lapor dokter via telpon

Prosedur

1. Perawat mencatat keadaan umum pasien

2. Meminta bagian informasi atau tata usaha untuk menghubungi dokter yang akan dilapori

3. Menerima telepon dari dokter yang bersangkutan, mencatat instruksi dokter dalam lembar perjalanan penyakit pasien ( lembar 2 )

4. Perawat tanda tangan disertai nama terang pada lembar 2 dan meminta tanda tangan dokter pada lembar yang telah terisi catatan lapor dokter via telpon pada waktu berikutnya

5. Melaksanakan instruksi sesuai advist dokter

6. Mencatat semua tindakan ke dalam berkas rekam

Unit terkait Rawat Inap

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr. Efrianti

JabatanKa Bag PerwatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

MENGELUARKAN PENUNGGU PASIEN

No. Dokumen016/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Suatu kegiatan yang dilakukan oleh SATPAM di Ruang Rawat Inap dalam mengendalikan jumlah penunggu pasien

Tujuan 1. Agar perawat / dokter dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih nyaman

2. Agar kenyamanan pasien lebih terjamin

Kebijakan :1. Pasien dalam keadaan kritis dapat ditunggu lebih dari 1 orang

2. Pasien normal ( tidak kritis ) hanya dapat ditunggu oleh 1 orang.

3. Keadaan kritis / tidak, ditentukan oleh perawat berdasarkan kondisi pasien dengan memberikan kartu tunggu kepada penunggu ( merah = kritis dan putih = normal )

Prosedur

1. Perawat memanggil SATPAM sewaktu waktu atau pada jam tertentu SATPAM datang ke ruang perawatan.

2. Perawat didampingi SATPAM mendatangi kamar perawatan yang penunggu pasiennya terlalu banyak.

3. Perawat menjelaskan tentang perlunya kenyamanan bagi pasien.

4. Perawat mempersilahkan, sebagaimana penunggu agar meninggalkan kamar pasien.

5. SATPAM mengarahkan agar penunggu yang keluar menuju ke ruang tunggu yang tersedia

Unit terkait SATPAM , RS Permata Hati,Ruang Rawat Inap, Penunggu Pasien

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr. Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

TUGAS KONTROL / KELILING

RS PERMATA HATI

No. Dokumen104/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Suatu kegiatan yang dilakukan oleh SATPAM dalam mengontrol kondisi seluruh Rumah Sakit Permata Hati sesuai jam yang telah ditentukan maupun dalam keadaan gawat.

Tujuan 1. Agar keamanan dan ketertiban tetap terkontrol.

2. Menjaga terjadinya kejadian-kejadian luar biasa.

Kebijakan :1. Tugas control/keliling dilaksanakan secara berkala dan bergantian

2. Kontrol yang dijadwalkan minimal 3 kali dalam 1 siff

Prosedur

1. Pada saat memulai tugas, setiap siff terlebih dulu

2. Sesudah melaksanakan control petugas yang bersangkutan harus mencatat hasil kontrolnya di dalam buku yang tersedia ( buku jaga / piket )

3. Buku jaga / piket diserahkan setiap hari Senin kepada Ka. Bag Adm untuk diperiksa.

Unit terkait 1. SATPAM RS. Permata Hati

2. Ka.Bag Adm RS Permata Hati3. Lingkungan RS Permata Hati

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr.Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

JAM BERKUNJUNG

RS PERMATA HATI

No. Dokumen013/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Suatu peraturan yang diterapkan untuk mengatur jam berkunjung di Ruang Rawat Inap

Tujuan 1. Menciptakan suasana tertib

2. Pasien Memperoleh kesempatan istirahat yang cukup

3. Sebagai pedoman untuk dilaksanakan

Kebijakan :1. Waktu berkunjung di RS Permata Hati ditetapkan sehari dua kali, yaitu :

Pagi jam 11.00 - 13.00 WIB

Sore jam 17.00 - 20.00 WIB

2. SATPAM dapat memberikan kebijakan bagi pengunjung yang datang diluar jam berkunjung, dengan ketentuan

a. Apabila jumlah pengunjung lebih dari 5 orang, harus masuk bergantian.

b. Tiap kelompok pengunjung diberi waktu 10 menit di dalam ruang pasien.

Prosedur

1. Pada saat memulai tugas, setiap siff terlebih dulu

2. Sesudah melaksanakan control petugas yang bersangkutan harus mencatat hasil kontrolnya di dalam buku yang tersedia ( buku jaga / piket )

3. Buku jaga / piket diserahkan setiap hari Senin kepada Ka. Bag Adm untuk diperiksa.

Unit terkait 1. Security RS. Permat Hati2. Ka.Bag Adm RS Permata Hati

3. Lingkungan RS Permata Hati

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr.Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

MENGGUNAKAN OKSIGEN

(O2)

No. Dokumen017/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Suatu tindakan meminta oksigen ke bagian IPS.

Tujuan 1. Oksigen selalu ada di setiap ruang rawat inap.

2. Bila terjadi pasien gawat yang membutuhkan bisa langsung diberikan.

Kebijakan :1. Oksigen diminta ke IPS bisa setiap saat/ melayani 24 jam.

2. Semua bagian pelayanan perawatan boleh pengadaan/ permintaan oksigen ke IPS.

Prosedur

1. Petugas rawat inap mengajukan permintaan oksigen ke bagian IPS melalui telepon.

2. Petugas IPS mengantar Oksigen ke rawat inap sesuai permintaan.

3. Petugas IPS dan petugas rawat inap melakukan serah terima dengan menggunakan buku distribusi oksigen.

Unit terkait 1. Ruang rawat inap.

2. IGD.

3. Instalasi rawat jalan.

4. Instalasi kamar operasi.

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawati Dr Dian NoveraDr.Efrianti

JabatanKa Bag PerawatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan

PENGAWASAN PASIEN DI RR

( PASIEN GAWAT )

No. Dokumen083/01/KPRT/XII/2011No. Revisi

Halaman

1/1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal terbit

01 desember 2011

Ditetapkan,

Direktur dr. Efrianti

Pengertian :Suatu tindakan asuhan keperawatan dan kebidanan di ruang pengawasan.

Tujuan 1. Pasien pengawasan dapat termonitor dengan tepat dan benar

2 Keberhasilan pelayanan pasien di ruang pengawasan mencapai 97 % termasuk kasus rujukan

Kebijakan :1. Pasien di Ruang Pengawasan

2. Pasien yang dirawat selain di ruang pengawasan, namun ditetapkan oleh dokter sebagai pasien gawat / perlu pengawasan

3. Asuhan keperawatan dan kebidanan yang dilakukan sesuai SOP.

Prosedur

1. Perawat rawat inap melakukan pengecekan peralatan dan obat yang tersedia di Ruang Pengawasan

2. Perawat melakukan tindakan pengawasan : mengukur nadi, tensi, suhu tubuh, tingkat kesadaran setiap 2 jam

3. Perawat dapat melakukan tindakan seperti poin dua setiap waktu apabila pasien dalam keadaan yang sangat gawat dan mengalami penurunan keadaan umum

4. Perawat melaporkan keadaan pasien kepada dokter yang merawat dan melakukan tindakan sesuai advist dokter

5. Perawat memberikan informasi kepada keluarga pasien sebatas kewenangannya tentang perkembangan keadaan umum pasien

6. Semua tindakan dan perkembangan pasien dicatat dalam Form oleh perawat yang melakukan tindakan

Unit terkait Rawat inap

Disusun oleh :Diperiksa olehDisetujui oleh

NamaDesmawatiDr Dian NoveraDr.Efrianti

JabatanKa Bag PerwatanWadir Yan MedDirektur

Tanda tangan