26
Fiber optic adalah media transmisi yang terbuat dari serat kaca dan plastik yang menggunakan bias cahaya dalam mentransmisikan data. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena mempunyai spectrum yang sangat sempit. Media transmisi fiber optic sudah menggantikan eranya media copper (tembaga) dengan alasan bahwa fiber optic memiliki kelebihan, yaitu : informasi ditransmisikan dengan kapasitas (bandwidth) yang tinggi, karena murni terbuat dari kaca dan plastik maka signal tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan frekwensi radio. Sementara media tembaga dapat dipengaruhi oleh interferensi gelombang elektromagnetik dan media wireless dipengaruhi oleh frekwensi radio. Dengan kelebihan yang dimiliki ini maka fiber optic sudah banyak digunakan sebagai tulang punggung (backbone) jaringan telekomunikasi. Dari segi penggunaan fiber optic dibagi dalam dua jenis, yaitu single mode dan multi mode. Perbedan single mode dan multi mode adalah bahwa single mode memiliki ukuran core yang kecil, sumber sinar laser, unlimited bandwidth, dan jarak yang jauh ( > 60 km ) sedangkan multi mode memiliki ukuran core yang lebih besar, sumber sinar laser atau Light Emitting Diodes (LED), bandwidth terbatas, jarak sekitar (300 - 500 m) . Struktur dasar fiber optic terdiri dari tiga bagian yaitu core (inti), cladding (kulit), dan buffer (pelindung) atau coating (mantel). Core dan cladding terbuat dari kaca sedangkan buffer atau coating terbuat dari plastik biar fleksibel. Gambar struktur dasar fiber optic

Splicing Zue

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Splicing Zue

Fiber optic adalah media transmisi yang terbuat dari serat kaca dan plastik yang menggunakan bias cahaya dalam mentransmisikan data. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena mempunyai spectrum yang sangat sempit. Media transmisi fiber optic sudah menggantikan eranya media copper (tembaga) dengan alasan bahwa fiber optic memiliki kelebihan, yaitu : informasi ditransmisikan dengan kapasitas (bandwidth) yang tinggi, karena murni terbuat dari kaca dan plastik maka signal tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan frekwensi radio. Sementara media tembaga dapat dipengaruhi oleh interferensi gelombang elektromagnetik dan media wireless dipengaruhi oleh frekwensi radio. Dengan kelebihan yang dimiliki ini maka fiber optic sudah banyak digunakan sebagai tulang punggung (backbone) jaringan telekomunikasi.Dari segi penggunaan fiber optic dibagi dalam dua jenis, yaitu single mode dan multi mode. Perbedan single mode dan multi mode adalah bahwa single mode memiliki ukuran core yang kecil, sumber sinar laser, unlimited bandwidth, dan jarak yang jauh ( > 60 km ) sedangkan multi mode memiliki ukuran core yang lebih besar, sumber sinar laser atau Light Emitting Diodes (LED), bandwidth terbatas, jarak sekitar (300 - 500 m) . Struktur dasar fiber optic terdiri dari tiga bagian yaitu core (inti), cladding (kulit), dan buffer (pelindung) atau coating (mantel). Core dan cladding terbuat dari kaca sedangkan buffer atau coating terbuat dari plastik biar fleksibel.

Gambar struktur dasar fiber optic

Pemasangan Fiber Optic :Terdiri atas connector, pigtail, dan patch cord.Connector adalah ujung dari fiber optic, jenisnya banyak sesuai dengan kebutuhan dilapangan.

Gambar Connector Fiber OpticPigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor.

Page 2: Splicing Zue

Gambar pigtailPatch cord adalah kabel fiber optic yang pada dua sisi ada konektor. Patch cord digunakan untuk menghubungkan device atau dikenal juga dengan optic jumper.

Gambar patch cordWall-MountWall-mount adalah terminasi fiber optic yang menempel di dinding.

Gambar Wall-MountOptical Termination Box (OTB)Optical Termination Box (OTB) adalah terminasi fiber optic yang ada pada rak atau boks.

Page 3: Splicing Zue

Gambar OTBJoint ClosureJoint Closure adalah titik sambung dari fiber optic.

Gambar Joint ClosureHigh Distribution CabinetHigh Distribution Cabinet adalah rak tempat terminasi fiber optic .

Gambar High Distribution CabinetC. Testing (OTDR dan Power Meter)Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)OTDR merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu fiber optic pada domain waktu. Beberapa parameter yang dapat diukur pada OTDR adalah :• JarakTitik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan.

Page 4: Splicing Zue

• LossLoss untuk masing-masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link.• AtenuasiAtenuasi dari serat dalam suatu link.• RefleksiBesar refleksi (return loss) dari suatu event.Informasi mengenai redaman serat, loss sambungan, loss konektor dan lokasi gangguan serta loss antara dua titik dapat ditentukan dari monitor OTDR. OTDR memungkinkan sebuah link diukur dari salah satu ujung.

Gambar OTDRPower MeterPower meter dipakai untuk mengukur total loss dalam sebuah link optic baik saat instalasi (uji akhir) atau pemeliharaan. Penggunaan power meter harus berada pada kedua ujung kabel fiber optic.

Gambar Power MeterD. Splicing (Fusion Splicer)Proses penyambungan/ splicing terdiri dari beberapa langkah kerja berikut :a. Stripping/ pengupasan lapisan coating ujung fiber optic dengan stripperb. Membersihkan ujung fiber opticc. Perataan ujung fiber optic dengan cleaverd. Meletakkan ujung-ujung fiber optic pada V-groove alat sambung dan pelurusannya oleh alat sambung.e. Peleburan dan perekatan ujung fiber optic menggunakan pancaran listrik dari elektrodaf. Analisa hasil sambungang. Pemberian pelindung dan penyimpanan sambungan

Page 5: Splicing Zue

Gambar Fusion SplicerGigabit Ethernet ConverterA. PengantarSekarang ini media Fiber Optic (FO) sudah sangat banyak digunakan oleh ISP, perlu kita ketahui bahwa tidak semua perangkat memiliki interface yang mendukung FO. Untuk mengatasi hal ini maka dibutuhkan converter dari media FO ke Ethernet dan sebaliknya. Converter yang digunakan disini adalah produknya Litech.

Secara teknis perangkat ini memiliki spesifikasi :Standar protocol : IEEE802.3Z/AB 1000Base-T/SX/LX.Transfer rate : electrical interface : 1000Mbps, Fiber interface : 1.25Gbps.Interface : satu interface UTP RJ-45, satu interface SC.Operation mode : full duplex atau half duplex.B. InstalasiInterface yang digunakan ada dua yaitu RG-45 dan Fiber, untuk RG-45 sebaiknya menggunakan CAT5 dan CAT6. Untuk fiber menggunakan koneksi cross yaitu “TX-RX” “RX-TX” hal ini perlu diperhatikan jangan sampai terbalik posisinya karena apabila salah maka link tidak jalan. Berikut adalah gambaran skema koneksi.

Bagian-bagian fiber optik

Page 6: Splicing Zue

Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan.Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti(core).Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan. Jenis Fiber Optik1. Single-mode fibersMempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer) 2. Multi-mode fibersMempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)

Cara Kerja Fiber Optik

Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal. Keuntungan Fiber OptikMurah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama.Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga.Kapasitas lebih besar.Sinyal degradasi lebih kecil.Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.Fleksibel.Sinyal digital. Bagaimana Fiber Optik DibuatMaking a preform glass cylinderProses ini disebut modified chemical vapor deposition (MCVD).Silikon dan germanium bereaksi dengan oksigen membentuk SiO2 dan GeO2.SiO2 dan GeO2 menyatu dan membentuk kaca.Proses ini dilakukan secara otomatis dan membutuhkan waktu beberapa jam.

Drawing the fiber from the preformSetelah proses pertama selesai preform dimasukkan kedalam fiber drawing tower.Kemudian dipanaskan 1900-2200 derajat celcius sampai meleleh.Lelehan tersebut jatuh melewati laser mikrometer sehingga preform membentuk benang.Dilakukan proses coating dan UV Curing.

Testing the Finished Optical Fiber Tensile strength: harus mampu menahan 100.000 lb/inch2 atau lebih.Refractive index profile : menghitung layar untuk pemantulan optik.Fiber geometry : diameter Core, dimensi cladding, diameter cloating adalah seragam.Attenuation : menghitung kekuatan sinyal dari berbagai panjang gelombang dan jarak.

Page 7: Splicing Zue

Information carrying capacity : bandwithChromatic dispersion : penyebaran berbagai panjang gelombang sinar melalui core.Operating temperature

 

0 komentar:

Poskan Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lama Beranda Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Lencana Facebook

Kosong Bana

Buat Lencana Anda

www.musik-syafri_adi.net

MY COMMUNITY

Ahmad Zacki Arif Gunawan M.Ridho Puji Lizwara

Page 10: Splicing Zue

Teguh Brajamusti

Rabu, 25 Agustus 2010

Fiber Optic

Apa itu Fiber Optic...?

Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.

 Bagian - Bagian Fiber Optic

Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan.Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti(core).Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan.

Sejarah Fiber Optic : Penggunaan cahaya sebagai pembawa informasi sebenarnya sudah banyak digunakan sejak zaman dahulu, baru sekitar tahun 1930-an para ilmuwan Jerman mengawali eksperimen untuk mentransmisikan cahaya melalui bahan yang bernama serat optik. Percobaan ini juga masih tergolong cukup primitif karena hasil yang dicapai tidak bisa langsung dimanfaatkan, namun harus melalui perkembangan dan penyempurnaan lebih lanjut lagi. Perkembangan selanjutnya adalah ketika para ilmuawan Inggris pada tahun 1958 mengusulkan prototipe serat optik yang sampai sekarang dipakai

Page 11: Splicing Zue

yaitu yang terdiri atas gelas inti yang dibungkus oleh gelas lainnya. Sekitar awal tahun 1960-an perubahan fantastis terjadi di Asia yaitu ketika para ilmuwan Jepang berhasil membuat jenis serat optik yang mampu mentransmisikan gambar.

Di lain pihak para ilmuwan selain mencoba untuk memandu cahaya melewati gelas (serat optik) namun juga mencoba untuk ”menjinakkan” cahaya. Kerja keras itupun berhasil ketika sekitar 1959 laser ditemukan. Laser beroperasi pada daerah frekuensi tampak sekitar 1014 Hertz-15 Hertz atau ratusan ribu kali frekuensi gelombang mikro.

Pada awalnya peralatan penghasil sinar laser masih serba besar dan merepotkan. Selain tidak efisien, ia baru dapat berfungsi pada suhu sangat rendah. Laser juga belum terpancar lurus. Pada kondisi cahaya sangat cerah pun, pancarannya gampang meliuk-liuk mengikuti kepadatan atmosfer. Waktu itu, sebuah pancaran laser dalam jarak 1 km, bisa tiba di tujuan akhir pada banyak titik dengan simpangan jarak hingga hitungan meter.

Sekitar tahun 60-an ditemukan serat optik yang kemurniannya sangat tinggi, kurang dari 1 bagian dalam sejuta. Dalam bahasa sehari-hari artinya serat yang sangat bening dan tidak menghantar listrik ini sedemikian murninya, sehingga konon, seandainya air laut itu semurni serat optik, dengan pencahayaan cukup kita dapat menonton lalu-lalangnya penghuni dasar Samudera Pasifik.

Seperti halnya laser, serat optik pun harus melalui tahap-tahap pengembangan awal. Sebagaimana medium transmisi cahaya, ia sangat tidak efisien. Hingga tahun 1968 atau berselang dua tahun setelah serat optik pertama kali diramalkan akan menjadi pemandu cahaya, tingkat atenuasi (kehilangan)-nya masih 20 dB/km. Melalui pengembangan dalam teknologi material, serat optik mengalami pemurnian, dehidran dan lain-lain. Secara perlahan tapi pasti atenuasinya mencapai tingkat di bawah 1 dB/km.

Tahun 80-an, bendera lomba industri serat optik benar-benar sudah berkibar. Nama-nama besar di dunia pengembangan serat optik bermunculan. Charles K. Kao diakui dunia sebagai salah seorang perintis utama. Dari Jepang muncul Yasuharu Suematsu. Raksasa-raksasa elektronik macam ITT atau STL jelas punya banyak sekali peranan dalam mendalami riset-riset serat optik.

Jenis - Jenis Fiber Optik

1. Single-mode fibersMempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer)

Page 12: Splicing Zue

2. Multi-mode fibersMempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)

                         

Keuntungan Fiber Optik ;

Murah , jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama.Lebih tipis , mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga.Kapasitas lebih besar.Sinyal degradasi lebih kecil.Tidak mudah terbakar , tidak mengalirkan listrik.Fleksibel.Sinyal digital.

Cara Kerja Fiber Optic

Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal.

Konektor

Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor, biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang

Page 13: Splicing Zue

maupun dicabut. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya. E200

Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:LC SMUSC-DC

Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:

Warna Konektor Arti Keterangan

Biru Physical Contact (PC), 0°yang paling umum digunkan untuk serat optik single-mode.

Hijau Angle Polished (APC), 8° sudah tidak digunakan lagi untuk serat optik multi-mode

Hitam Physical Contact (PC), 0°

Abu-abu, Krem Physical Contact (PC), 0° serat optik multi-mode

Putih Physical Contact (PC), 0°

Merah Penggunaan khusus

Contoh conektor fiber optic

Page 14: Splicing Zue

Cara Terminasi Fiber Optic ;

Berikut cara singkat Instalasi atau Terminasi Fiber Optik:1 . pertama2 siapkan fisik dan mental , jangan lupa banyak minum air putih2 . Siapkan kabel fiber optik yang akan di terminasi dalam hal ini kabel yang masih utuh tanpa di sentuh apapun.3 . Kupas kulit terluar dalam hal ini pembungkus kabel hitam sepeti gambar dibawah, jangan lupa sisakan kabel yg berwarna biru4 . Setelah itu coba oleskan alcohol pada bagian kabel warna biru untuk membersihkan gel yang ada pada permukaan kabel itu5 . Nah ini dia bagian paling seru, coba kupas kabel warna biru tersebut, caranya bisa menggunakan cutter, hati - hati jangan sampai kabel bagian dalam terluka6 . Setelah selesai nanti akan kelihatan isinya berupa kabel dengan jumlan 4 helai seperti helai rambut . hati2 bro jangan sampai patah , coba oleskan juga alcohol agar helai itu tidak menyatu, coba pisahkan masing2 helai itu,dimana berupa helai dengan warna : biru,hijau,orange dan coklat7 . Nah didalam lapisan helai itu adalagi lapisan kaca tapi belum core/inti fiber nya. untuk itu diperlukan alat pengupas seperti di bawah.8 . Kupas perlahan2 kulit pembungkus helai itu dengan alat pengupas.9 . Setelah terkupas anda siapkan lem untuk fiber nya. terdiri dari 2 cairan satunya di oleskan ke fiber nya dan satunya di suntikkan ke konektor nya.kemudian perlahan2 anda masukkan fiber nya ke konektor, ingat jangan sampai terlambat, jika terlambat maka lem nya akan mengering dan fiber tidak bisa di tarik lagi.

Page 15: Splicing Zue

10 . Kemudian silahkan potong fiber nya menggunakan pemotong yang sudah disediakan.jika hasil potongannya bagus maka kemungkinan peluang menggosok2 nya tidak lama 11 . Sesekali teropong menggunakan microscope untuk melihat hasil potongan/gosokan fiber nya12 . pasang konektor dengan cara menjepit menggunakan alat berikut13 . kemudian siapkan alas dan alat penggosoknya serta teropong14 . jika cara potongnya bagus, maka waktu menggosoknya mungkin tdk lama :D , jika sempurna ,maka hasil teropongnya terdapat 1 lingkaran luar dan 1 lingkaran dalam yang utuh bulat nya.

selamat mencoba Dan terakhir jangan lupa selalu menggunakan alat pengaman, misalnya kacamata pelindung, sehingga pada saat terminasi potongan - potongan fibernya tdk masuk ke mat

Alat – alat terminasi fiber optic .

Tang untuk mengupas fiber optic

Suntikan dan Lem untuk merekatkan fiber optic ke Conektor

Page 17: Splicing Zue

Aksesoris fiber optic ;

Conektor

Pigtail ; sepotong kabel yg hanya memiliki satu conektor di ujungnya,pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yg belum memiliki conektor ,

Patch cord ; kabel fiber optic yg pada dua sisi ujungnya memiliki conektor,petch cord di gunakan untuk menghubungkan Device atau di kenal juga dengan Optic Jumper

Page 19: Splicing Zue

High Distribution Cabinet ; Rak tempat terminasi fiber optic

Testing ( OTDR dan Power meter )

Optical Time Domain Reflektometer ( OTDR )

alat yg dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu fiber optic pada domain waktu , beberapa parameter yg dapat diukur pada OTDR ; 1 . Jarak , titik dalam suatu link , ujung link atau patahan . 2 . Loss , untuk masing - masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link .3 . Atenuasi , dari serat dalam suatu link .4 . Refleksi , besar refleksi ( Return Loss ) dari suatu event,Informasi mengenai redaman serat , loss sambungan , loss conektor dan lokasi gangguan serta loss antara dua titik dapat diten tukan dari monitor OTDR . OTDR memungkinkan sebuah link diukur dari salah satu ujung .

Page 20: Splicing Zue

Power Meter ;di pakai untuk mengukur total loss dalam sebuah link optic baik saat instalasi ( uij akhir ) atau pemeliharaan . penggunaan power meter harus berada pada kedua ujung kabel fiber optic .

Splicing ( fusion splicer )

Proses penyambungan / splicing terdiri dari beberapa langkah kerja sebagai berikut ; - stripping / pengupasan lapisan coating ujung fiber optic dengan stripper ;- membersihkan ujung fiber optic ;- perataan fiber optic dengan cleaver ;- meletakan ujung - ujung fiber optic pada V - groove alat sambung dan pelurusannya oleh alat sambung ;- peleburan dan perekatan ujung fiber optic menggunakan pancaran listrik dari elektroda ; - analisa hasil sambungan ;- pemberian pelindung dan penyimpanaan sambungan ;

Pengantar

Sekarang ini media fiber optic sudah banyak digunakan , perlu kita ketahui bahwa tidak semua perangkat memiliki interface yang mendukung ( F.O ) ,

Page 21: Splicing Zue

Untuk mengatasi hal ini maka di butuhkan Conventer dari media FO ke Ethernet dan sebaliknya , inilah contoh Converter yang digunakan ;

Secara teknis perangkat ini memiliki spesifikasi :Standar protocol : IEEE 802.3Z / AB 1000Base – T / SX / LX .Transfer rete : electrical interfece : 1000mbps , Fiber Interface : 1.25Gbps .Interface : satu interface UTP RJ-45 , satu interface SC .Operation Mode : full duplex atau half duplex .

Instalasi

Interface yang digunakan ada dua yaitu RG-45 dan Fiber , untuk RG-45 sebaiknya menggunakan Cat5 dan Cat6 . untuk fiber menggunakan koneksi cross “ TX-RX ” hal ini perlu diperhatikan jangan sampai terbalik posisinya karena apabila salah maka link tidak jalan .

Berikut adalah gambaran skema koneksi ;

Trouble ShootingHal yang perlu di ketahui adalah bahwa transfer rede antara interface fiber dan interface disisi conveter ( network cartd , hub , switch ) harus sama yaitu 10Mbps – 100Mbps , 100Mbps – 1000Mbps , apabila kondisi diatas tidak sama maka yang terjadi adalah link FO ke Conveter tetap jalan tetapi , dari sisi Conveter tidak bisa melakukan koneksi .

PeringatanJangan pernah melihat port TX (transceiver ) ketika media sedang running karena bisa membuat kerusakan pada mata .

Page 22: Splicing Zue