STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

i

STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE

2020

STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

TIM PENYUSUN:

Penanggung Jawab: Rektor

Wakil Rektor I

Ketua: Dr. Bastiar, MA

Sekretaris: Dr. Rahmy Zulmaulida, M.Pd

Anggota: Sarah Fazilla, M.Pd

Lisa, S.Si, M.Pd

Penerbit : Lembaga Penjamin Mutu (LPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

Jl. Banda Aceh-Medan, Buket Rata - Kota Lhokseumawe Telp.0645-47267 Fax.

0645 - 40329

https://lpm.iainlhokseumawe.ac.id/

i

KATA PENGANTAR REKTOR

Assalammu’alaikum Wr Wb

Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah

SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya sehingga Buku Standar Mutu SPMI ini

dapat diselesaikan. Dinamika perubahan zaman dan berbagai isu global menuntut

IAIN Lhokseumawe berbenah diri agar dapat meningkatkan daya saing baik di

tataran regional, nasional maupun internasional. IAIN Lhokseumawe membutuhkan

aksi perubahan dan kebaruan dalam merespon kondisi dunia memasuki revolusi

industri 4.0 melalui sistem penjaminan mutu internal untuk dapat memenuhi standar

nasional pendidikan tinggi.

Pengelolaan IAIN Lhokseumawe harus berbasis mutu pada seluruh tataran

sistem pengelolaan kampus. Pembenahan mutu secara internal IAIN Lhokseumawe

harus terus dilakukan dengan dukungan sumber daya manusia, regulasi, dan

dokumen yang memadai. Oleh karena itu Buku Standar Mutu Sistem Penjaminan

Mutu Internal (SPMI) sangat dibutuhkan sebagai acuan agar dapat melakukan

perubahan dan memudahkan pelaksanaan pengelolaan mutu di kampus, sehingga

dapat membawa IAIN Lhokseumawe menjadi terdepan, baik di Indonesia, Asia

maupun di dunia internasional.

Semoga dokumen ini dapat berkonstribusi bagi peningkatan kualitas IAIN

Lhokseumawe dan pendidikan tinggi secara nasional untuk kemajuan bangsa

Indonesia. Terima Kasih kepada tim penyusun IAIN Lhokseumawe dan dukungan

dari berbagai pihak, sehingga penyusunan dokumen ini dapat diselesaikan.

Semoga pengorbanan dan keikhlasan Tim Penyusun dapat bernilai ibadah

dan mendapatkan ridha dari Allah SWT. Aamin.

Wassalammualaikum Lhokseumawe, 11 Agustus 2020

Rektor IAIN Lhokseumawe

Dr. Hafifuddin, M.Ag

NIP. 19651231 199903 1 022

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kami kehadirat Allah SWT, dengan rahmat dan

hidayah-Nya penyusunan buku Standar Penjaminan Mutu Internal yang merujuk

pada Standar Nasional Perguruan tinggi, yaitu; Standar Pendidikan, Standar

Penelitian dan Standar Pengabdian Kepada Masyarakat, serta Standar ynag

melampaui SN Dikti yaitu Standar Mutu IAIN Lhokseumawe. Buku ini diharapkan

memberikan pedoman kepada semua unit kerja di lingkungan IAIN Lhokseumawe

dalam menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan posisinya. Pemahaman dan

penguasaan dari makna dari masing – masing standar akan menjamin terciptanya

pelaksanaan pendidikan yang diarahkan pada pembentukan pribadi ynag

berkarakter, memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam mengembangkan serta

menerpakan ilmu, teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat. Adanya pemahaman

terhadap standar penelitian dan pengabdian kepada masyarakat akan menjamin

terciptanya pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang diarahkan pada

pemanfaatan dan penerapan hasil penelitian ataupun pendidikan untuk

pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam penyusunan buku pedoman ini kami telah berupaya semaksimal

mungkin, namun demikian kami menyadari hasilnya belum sempurna. Masukan

berupa kritik dan saran sangat dibutuhkan demi sempurnanya buku pedoman ini di

masa yang akan datang.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam penyusunan dokumen SPMI, sehingga buku Standar SPMI ini

dapat menjadi pedoman bagi peningkatan mutu IAIN Lhokseumawe yang

merupakan salah satu institusi pendidikan sehingga mampu menghasilkan lulusan

yang bermanfaat bagi masyarakat dan pembangunan bangsa.

Lhokseumawe, 11 Agustus 2020

Penyusun,

Tim LPM

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR REKTOR ............................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................ ii DAFTAR ISI ............................................................................................. iii RUANG LINGKUP ................................................................................... 1 DEFINISI .................................................................................................. 2 A. STANDAR PENDIDIKAN ................................................................ 3

1. Standar Kompetensi Lulusan .................................................... 3

2. Standar Isi Pembelajaran ........................................................... 13

3. Standar Proses Pembelajaran .................................................. 22

4. Standar Penilaian Pembelajaran ................................................ 35

5. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan .................................. 45

6. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran ........................... 52

7. Standar Pengelolaan Pembelajaran ............................................ 58

8. Standar Pembiayaan Pembelajaran ............................................ 67

B. STANDAR PENELITIAN ................................................................. 76

1. Standar Hasil Penelitian ........................................................... 77

2. Standar Isi Penelitian ................................................................. 83

3. Standar Proses Penelitian ........................................................ 88

4. Standar Penilaian Penelitian ..................................................... 94

5. Standar Peneliti ......................................................................... 100

6. Standar Sarana dan Prasarana Penelitian ............................... 105

7. Standar Pengelolaan Penelitian ................................................ 111

8. Standar Pembiayaan Penelitian ................................................ 118

C. STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ................... 125 1. Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat ...................... 126

2. Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat ............................ 131

3. Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat .................... 134

4. Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat ................. 139

5. Standar Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat ............... 146

iii

4

6. Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada

Masyarakat ................................................................................ 151

7. Standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat ............ 156

8. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada

Masyarakat ................................................................................ 161

D. Standar Mutu IAIN Lhokseumawe ................................................... 168

1. Standar Visi dan Misi ................................................................. 169

2. Standar Tata Pamong ................................................................ 176

3. Standar Tata Kelola dan Kerjasama .......................................... 182

4. Standar Mahasiswa dan Alumni ................................................. 191

5. Standar Laboratorium ................................................................ 199

6. Standar Layanan Perpustakaan ................................................. 204

7. Standar Sistem Informasi ........................................................... 214

8. Standar Hubungan Masyarakat ................................................. 224

9. Standar Sarana dan Prasarana Umum ...................................... 233

10. Standar Pengelolaan Kampus ................................................... 238

11. Standar Keamanan .................................................................... 247

iv

5

BUKU STANDAR SPMI Page iv

IAIN LHOKSEUMAWE

Jl. Medan-B.Aceh KM 275 No. 1 Buket Rata – Alue Awe, Muara Dua

– Kota Lhokseumawe

Kode: LPM-IAIN/SPMI/SM.2020.03.01

STANDAR MUTU SPMI

SPMI IAIN LHOKSEUMAWE

Tanggal : 10 April 2017 Berlaku Tanggal : 11 Agustus 2020 Revisi Rev : 01

BUKU STANDAR SPMI 1

STANDAR PENDIDIKAN RUANG LINGKUP

Standar mutu pendidikan terdiri dari 8 (delapan) standar dengan rincian sebagai

berikut:

1. Standar Kompetensi Lulusan

2. Standar Isi Pembelajaran

3. Standar Proses Pembelajaran

4. Standar Penilaian Pembelajaran

5. Stnadar Dosen dan Tenaga Kependidikan

6. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

7. Standar Pengelolaan Pembelajaran

8. Standar Pembiyaan Pembelajaran

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI



STANDAR MUTU SPMI 2

DEFINISI 1. Standar mutu adalah seperangkat tolok ukur kinerja system pendidikan yang

mencakup masukan, proses, hasil, keluaran serta manfaat pendidikan yang harus

dipenuhi oleh unit-unit kerja. Suatu standar mutu terdiri atas beberapa parameter

(elemen penilaian) yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur dan

menetapkan mutu dan kelayakan unit kerja untuk menyelenggarakan program-

programnya.

2. Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah kriteria minimal tentang

pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat pada jenjang

pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI



STANDAR MUTU SPMI 3

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE

SM.1.1

Proses Penanggung jawab

Tanggal Nama Jabatan Tanda Tangan

Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd

Kapus Pengembangan Standar Mutu

11/08/20

Pemeriksa Dr. Bastiar, MA

Ketua LPM

11/08/20

Persetujuan Dr. Zulfikar Ali Buto, MA Warek 1

11/08/20

Penetapan Dr. Hafifuddin, M.Ag Rektor

11/08/20

Pengendalian Dr. Bastiar, MA Ketua LPM

11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI



STANDAR MUTU SPMI 4

A. Visi dan Misi IAIN Lhokseumawe VISI

Menjadikan Perguruan Tinggi Islam yang unggul dan berwawasan global

dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

MISI 1. Mencetak sarjana yang cerdas dan berakhlak mulia;

2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat;

3. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian yang islami

melalui pengkajian dan penelitian ilmiah; dan

4. Membangun kerjasama tingkat lokal, nasional, internasional untuk

pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat dan institusional.

B. Definisi Istilah 1. Merancang Standar Kompetensi Lulusan adalah olah pikir untuk

menghasilkan Standar Kompetensi Lulusan yang dibutuhkan untuk

mengembangkan mutu lulusan “Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe”.

Kegiatan ini merupakan penjabaran Standar Kompetensi Lulusan SN Dikti

dan penetapan Standar Kompetensi Lulusan yang khas “Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe”.

2. Merumuskan Standar Kompetensi Lulusan adalah kegiatan menuliskan isi

setiap Standar Kompetensi Lulusan ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan

utuh dengan menggunakan rumusan Audience, Behaviour, Competence, dan

Degree.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI



STANDAR MUTU SPMI 4

3. Menetapkan Standar Kompetensi Lulusan adalah tindakan persetujuan dan

pengesahan Standar Kompetensi Lulusan sehingga Standar Kompetensi

Lulusan dinyatakan berlaku.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI



STANDAR MUTU SPMI 5

4. Studi Pelacakan adalahkegiatan pelacakan tentang tuntutan kompetensi

lulusan bidang ilmu atau program studi serta survey tentang tuntutan

kompetensi lulusan dari para pengguna lulusan.

5. Uji Publik adalah kegiatan mensosialisasikan draf Kompetensi lulusan kepada

publik untuk mendapatkan penguatan terhadap relevansi rumusan

kompetensi lulusan yang akan ditetapkan.

C. Rasional Standar Kompetensi Lulusan Untuk mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan “Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe” antara lain;

1). Untuk memenuhi kriteria minimal kualifikasi kemampuan lulusan bidang

agama Islam yang meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan yang mengacu

pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI dan memiliki kesetaraan

dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.;

2). Standar kompetensi lulusan merupakan acuan utama dalam mengembangkan

standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian

pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan

prasarana pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar

pembiayaan pembelajaran;

3). Lulusan memiliki kompetensi sikap yaitu memiliki perilaku yang baik dan

berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan aktualisasi nilai dan norma

yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial serta melalui proses

pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian

kepada masyarakat yang terkait pembelajaran;

4). Setiap lulusan harus memiliki kompetensi pengetahuan yakni merupakan

penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu

secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI



STANDAR MUTU SPMI 6

pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian

kepada masyarakat yang terkait pembelajaran;

5). Setiap lulusan harus memiliki kompetensi keterampilan yang merupakan

kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan konsep, teori,

metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui pembelajaran,

pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada

masyarakat yang terkait pembelajaran, mencakup: (a). keterampilan umum

sebagai kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan

dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat

program dan jenis pendidikan tinggi; dan (b). keterampilan khusus sebagai

kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai

dengan bidang keilmuan program studi;

6). Program Studi dalam merumuskan Capaian Pembelajaran lulusan harus

memuat Kompetensi Pengalaman kerja mahasiswa berupa pengalaman

dalam kegiatan di bidang tertentu pada jangka waktu tertentu, berbentuk

pelatihan kerja, kerja praktik, praktik kerja lapangan atau bentuk kegiatan lain

yang sejenis.

Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang

kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,

keterampilan dan pengalaman kerja yang dinyatakan dalam rumusan capaian

pembelajaran lulusan. Standar Kompetensi Lulusan ditetapkan untuk

meningkatkan daya saing alumni

Standar kompetensi lulusan “Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe” mengacu pada upaya pencapaian VMTS “Institut Agama

Islam Negeri Lhokseumawe”, deskripsi kualifikasi level program dan Capaian

Pembelajaran Lulusan berdasarkan KKNI.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI



STANDAR MUTU SPMI 7

D. Pernyataan Isi Standar 1. Rektor yang dibantu oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik menetapkan buku

panduan akademik dan melakukan peninjauan ulang 1 kali per tahun.

2. Rektor yang dibantu oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni

harus menetapkan panduan peningkatan kompetensi mahasiswa dengan

kegiatan yang terprogram pada setiap unit kegiatan yang dikelola oleh

Universitas, Fakultas dan Jurusan paling lambat akhir tahun 2020 dan

dilakukan peninjauan/perbaharuan minimal 1 kali per tahun.

3. Wakil Rektor I bidang akademik harus menyediakan profil lulusan IAIN

Lhokseumawe untuk semua program studi yang didokumentasikan dan

disosialisasikan dalam bentuk hard copy maupun di website IAIn

Lhokseuamwe dan dilakukan peninjauan minimal 1 kali per tahun.

4. Dekan/Direktur harus melakukan evaluasi kurikulum dan kompetensi lulusan

dengan melibatkan para pemangku kepentingan minimal 1 kali dalam 4

tahun.

5. Wakil Dekan bidang akademik/Wakil Direktur harus memastikan bahwa

rumusan sikap dan keterampilan umum peserta didik untuk masingmasing

jenjang pendidikan mengacu kepada lampiran Permenristekdikti no. 44 tahun

2015 tentang SN-DIKTI dan dilakukan peninjauan berkala minimal 1 kali

dalam 4 tahun.

6. Wakil Dekan bidang akademik/Wakil Direktur harus memastikan bahwa

rumusan capaian pembelajaran lulusan mengacu kepada deskripsi capaian

pembelajaran lulusan KKNI dan memiliki kesetaraan dengan jenjang

kualifikasi pada KKNI, dan dilakukan peninjauan berkala minimal 1 kali dalam

4 tahun.

7. Wakil Dekan bidang akademik/Wakil Direktur melakukan evaluasi akademik

pada unit kerja di lingkungan Fakultas setiap akhir semester.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI



STANDAR MUTU SPMI 8

8. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni/Wkail Direktur harus

melakukan evaluasi semua kegiatan kemahasiswaan dalam bentuk laporan

pada unit kerja di lingkungan Fakultas setiap akhir semester.

9. Ketua Jurusan harus melakukan evaluasi akademik dan kegiatan mahasiswa

dalam bentuk laporan pada unit kerja setiap semester

10. Jurusan dalam menetapkan standar kompetensi lulusan harus memenuhi

kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan bidang agama Islam

yang meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan

dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan yang mengacu pada deskripsi

capaian pembelajaran lulusan KKNI; dan memiliki kesetaraan dengan jenjang

kualifikasi pada KKNI.

11. Pengelola Jurusan harus menggunakan standar kompetensi lulusan seperti

disebutkan pada nomor 10 sebagai acuan utama pengembangan standar isi

pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran,

standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana

pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan

pembelajaran.

12. Setiap lulusan pada program studi harus memiliki komptensi sikap,

Pengetahuan dan Ketrampilan yaitu;

a. Kompetensi sikap merupakan perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil

dari internalisasi dan aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam

kehidupan spiritual dan sosial melalui proses pembelajaran, pengalaman

kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang

terkait pembelajaran.

b. Kompetensi pengetahuan yaitu penguasaan konsep, teori, metode,

dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh

melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja

mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang

terkait pembelajaran.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI



STANDAR MUTU SPMI 9

c. Kompetensi Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja

dengan menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen,

yang diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa,

penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait

pembelajaran, mencakup: (1) keterampilan umum sebagai kemampuan

kerja umum yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin

kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan jenis

pendidikan tinggi; dan (2). keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja

khusus yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang

keilmuan program studi.

13. Jurusan dalam merumuskan Capaian Pembelajaran lulusan harus memuat

Kompetensi Pengalaman kerja mahasiswa berupa pengalaman dalam

kegiatan di bidang tertentu pada jangka waktu tertentu, berbentuk pelatihan

kerja, kerja praktik, praktik kerja lapangan atau bentuk kegiatan lain yang

sejenis.

14. .Ketua Jurusan harus merumuskan dokumen kompetensi lulusan sebagai

pedoman penyusunan capaian pembelajaran untuk perancangan Rencana

Pembelajaran Semester (RPS) oleh dosen pengampu mata kuliah sesuai

kurikulum yang berlaku dan dilakukan peninjauan minimal 1 kali per tahun.

15. Rektor/Dekan/Direktur Pascasarjana harus melakukan kegiatan

pemantauan/evaluasi mutu lulusan secara rutin minimal 1 kali per tahun

dengan melibatkan LPM, GMF, dan GMJ.

16. Ketua LPM harus melakukan proses monev terkait dengan kompetensi

lulusan dari setiap program studi melalui proses audit internal mutu akademik

setiap tahun.

E. Strategi pelaksanaan Standar Kompetensi Lulusan 1. Rektor menetapkan Standar Kompetensi Lulusan dan menunjuk ketua LPM

IAIN Lhokseumawe untuk mensosialisasikannya.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI



STANDAR MUTU SPMI 10

2. Dekan harus memastikan dokumen kompetensi lulusan tersedia dan perlu

melakukan pemantauan capaian akademik dan kegiatan yang mendukung

kompetensi lulusan pada setiap berakhirnya tahun akademik.

3. Unit Penjaminan Mutu Fakultas (UMF) dan Unit penjaminan mutu Jurusan

(UMJ) harus melakukan pemantauan pelaksanaan mutu akademik dan

muatan kegiatan yang mendukung kompetensi lulusan.

4. Ketua Jurusan melakukan pemantauan secara berkala pelaksanaan kegiatan

akademik dan prestasi mahasiswa dan mensosialisasikan dalam kegiatan

rapat rutin Jurusan kepada dosen.

5. Ketua Jurusan melakukan evaluasi capaian pembelajaran setiap semester.

6. Melakukan telaah hasil Tracer Study Pengguna Lulusan.

7. Menyusun draf profil kurikulum dengan mengakomodir capaian kompetensi

sesuai level KKNI serta upaya pencapaian VMTS “Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe” untuk seluruh jenjang Jurusan di IAN Lhokseumawe.

8. Melakukan pengesahan terhadap standar kompetensi lulusan Jurusan.

F. Indikator Pencapaian Standar Kompetensi Lulusan 1. Tersedianya buku Pedoman Pendidikan di IAIN Lhokseumawe.

2. Tersedianya pedoman tertulis tentang perumusan, sosialisasi,

pemenuhan, dan penelaahan Profil Lulusan (Sikap, Pengetahuan dan

Ketrampilan) IAIN Lhokseumawe pada semua Jurusan.

3. Program studi memiliki rumusan SKL aspek kepribadian sesuai dengan

capaian pembelajaran dalam KKNI dan nilai-nilai Keilmuan, Keislaman

dan keindonesiaan.

4. Terpenuhinya Profil Lulusan IAIN Lhokseumawe pada semua Jurusan di

Lingkup IAIN Lhokseumawe.

5. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi Profil Lulusan IAIN

Lhokseumawe pada semua Jurusan.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




6. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi Rumusan Capaian

Pembelajaran pada setiap mata kuliah

7. 75% Lulusan (alumni) mendapatkan penilaian baik dari aspek sikap,

pengetahuan dan keterampilan.

8. 15 % Lulusan menghasilkan karya tulis yang diterbitkan di jurnal minimal

memiliki ISSN.

9. Masa tunggu lulusan kurang dari 1 tahun.

10. Masa studi mahasiswa IAIN Lhokseumawe, yaitu

a. 8 semester minimal 50% untuk S1

b. 4 semester mencapai 50% untuk S2

11. Skor TOEFL dikeluarkan dari lembaga bahasa yang diakui, yaitu;

a. 75 % skor TOEFL S2 minimal 500.

b. 75 % skor TOEFL S1 Jurusan Umum minimal 400 prodi agama dan

450 untuk prodi bahasa.

G. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai isi Standar Kompetensi Lulusan 1. Pimpinan Institusi (Rektor)

2. Pimpinan Fakultas (Dekan)

3. Ketua Program Studi.

4. Koordinator Konsorsium Keilmuwan

5. Dosen.

6. Mahasiswa

H. Referensi 1. Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.

2. Perpres No. 8 Tahun 2011 Tentang KKNI.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




3. Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

4. Permendikbud No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti Renstra “Institut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe”.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR ISI PEMBELAJARAN


SM.1.2



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20


Ketua LPM

11/08/20

Persetujuan Dr. Zulfikar Ali Buto, MA Warek 1

11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




A. Visi dan Misi IAIN Lhokseumawe VISI Menjadikan Perguruan Tinggi Islam yang unggul dan berwawasan global










B. Definisi Istilah 1. Standar Isi Pembelajaran adalah kriteria minimal yang terdiri dari struktur

kurikulum, pengembangan kompetensi, pengembangan materi dan beban

masa studi yang harus di penuhi dalam pengembangan kurikulum IAIN

Lhokseumawe yang berbasis KKNI.

2. Review kurikulum adalah aktivitas meninjau kembali keseuaian antara tujuan

kurikulum, materi, sistem pembelajaran dan evaluasi. Kegiatan ini dapat

dilakukan oleh dosen serumpun dalam jangka waktu setahun sekali dan tidak

berimbas pada perubahan kode mata kuliah dan lain sebagainnya dengan

mekanisme yang ditetapkan oleh Keputusan Rektor.

3. Tim pengembang kurikulum adalah tim yang secara khusus ditunjuk oleh

wakil rector bidang akademik untuk melakukan pengembangan kurikulum

secara periodik.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




4. Satuan Kredit Semester adalahtakaran waktu kegiatan belajar yang di

bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses

pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya

pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan

kurikuler di suatu program studi. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses,

dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program

studi.

5. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

C. Rasional Standar Isi Pembelajaran Untuk mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan “Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe” antara lain untuk;

1. Memenuhi kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan materi

pembelajaran yang mengacu pada capaian pembelajaran lulusan;

2. Menyusun isi pembelajaran terkait kedalaman dan keluasan materi

pembelajaran pada program magister, harus memanfaatkan hasil penelitian

dan hasil pengabdian kepada masyarakat;

3. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran pada setiap jenjang

adalah setiap lulusan program sarjana harus menguasai konsep teoritis

bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum dan konsep

teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut

secara mendalam dalam kerangka integrasi keilmuan, dan setiap lulusan

program magister harus menguasai menguasai teori dan teori aplikasi bidang

pengetahuan tertentu dalam kerangka integrasi keilmuan.

Standar Isi Pembelajaran merupakan kriteria minimal tingkat kedalaman dan

keluasan materi pembelajaran. Standar isi pembelajaran akan berjalan efektif dan

menghasilkan alumni yang mumpuni, maka perlu ditetapkan patokan, ukuran,

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh dosen, mahasiswa dan pimpinan

program studi/fakultas/institut.

Standar Isi Pembelajaran “Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe”

mengacu pada capaian pembelajaran dan upaya pencapaian VMTS “Institut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe”, deskripsi capaian pembelajaran lulusan

KKNI, dan disesuaikan dengan kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.

D. Pernyataan Isi Standar Isi Pembelajaran

1. Rektor IAIN Lhokseumawe harus menetapkan dokumen standar isi

pembelajaran di setiap jenjang program pendidikan (S1, S2) dengan tingkat

kedalaman dan keluasan materi pembelajaran berdasarkan kriteria lulusan

yang mengacu pada capaian pembelajaran lulusan dari KKNI.

2. Wakil Dekan Bidang Akademik di setiap Fakultas harus melaksanakan

sosialisasi dokumen standar isi pembelajaran kepada seluruh dosen minimal 1

kali per tahun.

3. Fakultas/Jurusan baik pada jenjang sarjana/magister wajib merumuskan

kedalaman isi pembelajaran disetiap jenjang program pendidikan berdasarkan

kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran

mengacu pada capaian pembelajaran lulusan dari KKNI dan dilakukan

peninjauan minimal 1 kali per tahun.

4. Fakultas/Program Studi dalam menentukan keluasan dan kedalaman isi

pembelajaran harus memanfaatkan hasil penelitian dan hasil pengabdian

kepada masyarakat dan mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran

lulusan dari KKNI yang terumus pada Standar Kompetensi Lulusan

5. Ketua Jurusan harus menetapkan tingkat kedalaman dan keluasan materi

pembelajaran yang bersifat kumulatif, integratif dan dituangkan dalam bahan

kajian yang terstruktur ke dalam bentuk mata kuliah dan dilakukan peninjauan

minimal 1 kali per tahun.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




6. Ketua jurusan harus menetapkan capaian pembelajaran yang memasukkan

indikator tingkat capaian yang merupakan gradasi pernyataan deskripsi sesuai

dengan jenjang yang akan dicapai sebagaimana yang tertera dalam deskripsi

generik KKNI dan dilakukan peninjauan minimal 1 kali dalam 2 tahun.


visi dan misi program studi guna menjamin kekhasan dan tujuan dari program

pendidikan dapat dicapai dan dilakukan peninjauan minimal 1 kali dalam 2

tahun.


Bidang keilmuan yang relevan dengan program studi, dan dilakukan

peninjauan minimal 1 kali dalam 2 tahun.

9. Ketua jurusan harus menetapkan capaian pembelajaran yang mencakup

unsur: sikap dan tata nilai, kemampuan, pengetahuan, dan tanggung

jawab/hak, dan dilakukan peninjauan minimal 1 kali dalam 2 tahun.

10. Ketua Jurusan harus menetapkan keluasan materi pembelajaran dengan

merujuk capaian pembelajaran yang telah ditetapkan dan dilakukan

peninjauan minimal 1 kali dalam 2 tahun.

11. Ketua Jurusan harus menetapkan kedalaman dari materi yang akan

disampaikan dengan mengacu pada pasal 9 permenristekdikti nomor 44 tahun

2015 dan dilakukan peninjauan minimal 1 kali dalam 2 tahun.

Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran pada setiap jenjang

adalah sebagai berikut: a). Setiap lulusan program diploma satu paling sedikit

harus menguasai konsep umum, pengetahuan, dan keterampilan operasional

lengkap; b). Setiap lulusan program diploma dua paling sedikit harus

menguasai prinsip dasar pengetahuan dan keterampilan pada bidang keahlian

tertentu; c). Setiap lulusan program diploma tiga paling sedikit hatus

menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu

secara umum, d). Setiap lulusan program diploma empat dan sarjana harus

menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan

dan keterampilan tersebut secara mendalam dalam kerangka integrasi

keilmuan. e). Setiap lulusan program profesi harus paling sedikit menguasai

teori aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu; f). Setiap lulusan

program magister magister terapan, dan spesialis harus menguasai

menguasai teori dan teori aplikasi bidang pengetahuan tertentu dalam

kerangka integrasi keilmuan" g). Setiap lulusan program doktor, doktor

terapan, dan sub spesialis harus menguasai filosofi keilmuan bidang

pengetahuan dan keterampilan tertentu dalam kerangka integrasi keilmuan"

12. Jurusan yang memiliki jenjang pendidikan berkelanjutan harus mendesain

kurikulum secara berkesinambungan dan integratif dari jenjang ke jenjang

dengan melibatkan stakeholders, dan dilakukan peninjauan minimal 1 kali

dalam 4 tahun.

13. Kurikulum harus disusun berdasarkan integrasi antara sains dan kearifan lokal

guna membentuk aspek kognitif, afektif dan psikomotor mahasiswa.

14. Kurikulum harus disusun berkesinambungan dan berimbang antara mata

kuliah Institut dengan prosentase 15%, mata kuliah fakultas dengan

prosentase 15%, dan mata kuliah program studi sebanyak 70%.

15. Jurusan harus menetapkan mata kuliah secara terstruktur berdasarkan

capaian pembelajaran dan kajian/materi yang diperlukan serta berorientasi

kepada VSMT IAIN Lhokseumawe dan pencapaian kualifikasi yang sesuai,

dan dilakukan peninjauan setiap tahun.

16. Proses penyusunan mata kuliah dilakukan dengan menyusun mata kuliah

secara berkelanjutan, artinya mata kuliah disusun dari yang paling dasar

sampai di semester akhir merupakan mata kuliah lanjutan, dan saling terkait

satu sama lain serta dalam semester tertentu memiliki mata kuliah prasyarat.

17. Jurusan harus menetapkan instrumen dan kelengkapan mekanisme kontrol

yang ditinjau minimal 1 kali per tahun agar kegiatan pembelajaran berjalan

sesuai dengan Standar Isi Pembelajaran yang telah ditetapkan.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




18. Jurusan harus melakukan evaluasi tingkat kedalaman dan keluasan materi

pembelajaran yang bersifat kumulatif dan/atau integratif dan dituangkan dalam

bahan kajian yang distrukturkan dalam bentuk mata kuliah dan dilakukan

peninjauan setiap tahun.

19. Jurusan harus melaksanakan proses pengendalian isi pembelajaran minimal 1

kali per tahun dengan memeriksa dan mempelajari catatan hasil evaluasi yang

telah dilakukan pada tahap sebelumnya.

20. Kegiatan monitoring pelaksanaan kurikulum dapat dilakukan secara langsung

oleh Ketua Program Studi dan dikendalikan oleh Lembaga Penjaminan Mutu

melalui Gugus Mutu Fakultas (GMF).

E. Strategi Pelaksanaan Standar Isi Pembelajaran 1. Rektor menetapkan Standar Isi Pembelajaran.

2. Rektor menunjuk Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) untuk

melaksanakan sosialisasi Standar isi Pembelajaran di setiap jurusan di

lingkup IAIN Lhokseumawe.

3. Melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap dokumen dan

pelaksanaan materi pembelajaran matakuliah Jurusan lingkup IAIN

Lhokseumawe.

4. Tim Penjaminan Mutu (LPM/GMF/GMP) secara terstruktur melatih Dosen

bagaimana cara menentukan standar isi pembelajaran tingkat kedalaman dan

keluasan materi pembelajaran berdasarkan kriteria lulusan yang mengacu

pada capaian pembelajaran lulusan dari KKNI.

5. Tim Penjaminan Mutu (LPM/GMF/GMP) secara terstruktur melaksanakan

monev/audit secara berkala terhadap pencapaian standar isi pembelajaran

baik tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran berdasarkan

kriteria lulusan yang mengacu pada capaian pembelajaran lulusan dari KKNI.

6. Fakultas/Jurusan memastikan seluruh perubahan dalam

penetapan/perubahan struktur matakuliah telah dikoordinasikan dengan

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




pengelola Pusat Teknologi Informasi Pangkalan data (TIPD) IAIN

Lhokseumawe.

F. Indikator Ketercapaian Standar Isi Pembelajaran 1. Tersedianya dokumen standar isi pembelajaran di setiap jenjang program

pendidikan yang ada di IAIN Lhokseumawe (S1 dan S2) dengan tingkat

kedalaman dan keluasan materi pembelajaran berdasarkan kriteria lulusan

yang mengacu pada capaian pembelajaran lulusan dari KKNI.

2. Terlaksananya sosialisasi dokumen standar isi pembelajaran disetiap jenjang

program studi yang ada di IAIN Lhokseumawe.

3. Terlaksananya standar isi pembelajaran sesuai dengan isi dokumen standar

isi pembelajaran yang telah ditetapkan.

4. Adanya keterlibatan dosen serumpun dalam menentukan capaian

pembelajaran untuk masing – masing mata kuliah.

5. Tersusunnya instrumen dan kelengkapan mekanisme kontrol agar kegiatan

pembelajaran berjalan sesuai dengan isi Dokumen Standar Isi Pembelajaran

yang ditetapkan.

6. Terlaksananya evaluasi tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran

bersifat kumulatif dan/atau integratif dan dituangkan dalam bahan kajian yang

distrukturkan dalam bentuk mata kuliah minimal satu tahun sekali.

7. Terlaksananya proses pengendalian dengan cara memeriksa dan pelajari

catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya, dan

mempelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi Standar

Isi Pembelajaran sehingga isi Standar Isi Pembelajaran gagal dicapai.

8. Adanya keterlibatan stakeholder dan pengguna lulusan dalam merancang

dan mereview kurikulum.

9. Proses peninjauan kurikulum sebaiknya ditinjau 4 tahun sekali atau

menyesuaikan dengan peraturan dari pemerintah.

10. Kurikulum memiliki kesesuaian dengan visi dan misi IAIN Lhokseumawe.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




G. Pihak Yang Bertanggung Jawab Untuk Mencapai Standar Isi Pembelajaran 1. Pimpinan Institusi (Rektor)


3. Pimpinan Program studi;

4. Dosen.

5. Pengelola mutu IAIN Lhokseumawe hingga Program Studi.

H. Referensi 1. Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

2. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 Tentang KKNI

3. Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Tinggi

4. Permenristek Dikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti

5. Renstra IAIN Lhokseumawe

6. Pedoman Pendidikan Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


SM.1.3



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20


Ketua LPM

11/08/20

Persetujuan Dr. Zulfikar Ali Buto, MA

Warek 1 Bidang Akademik dan Kelembagaan

11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




A. Visi dan Misi IAIN Lhokseumawe

VISI Menjadikan Perguruan Tinggi Islam yang unggul dan berwawasan global dalam

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.









B. Definisi Istilah 1. Merancang Standar Proses Pembelajaran adalah olah pikir untuk

menghasilkan Standar Proses Pembelajaran yang dibutuhkan untuk

mengembangkan mutu lulusan Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe.

Kegiatan ini merupakan penjabaran Standar Proses Pembelajaran SN Dikti.

2. Merumuskan Standar Proses Pembelajaran adalah menuliskan isi setiap

Standar Proses Pembelajaran ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh

dengan menggunakan rumusan Audience, Behaviour, Competence, dan

Degree.

3. Penetapan Standar Proses Pembelajaran adalah tindakan persetujuan dan

pengesahan Standar Proses Pembelajaran sehingga Standar Proses

Pembelajaran dinyatakan berlaku.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




C. Rasional Standar Proses Pembelajaran Untuk mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe antara lain untuk

1. Proses pembelajaran harus dirancang dengan memperhatikan adanya

integrasi ilmu dan agama sehingga dapat memenuhi kriteria minimal

pelaksanaan pembelajaran untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan

yang terdiri dari; karakteristik proses pembelajaran, perencanaan proses

pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan beban belajar

mahasiswa.

2. Pelaksanaan proses pembelajaran harus menerapkan sifat interaktif, holistik,

integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada

mahasiswa.

3. Pelaksanaan proses pembelajaran harus mengupayakan tersusunnya

dokumen Rencana Pembelajaran Semester (RPS) pada seluruh matakuliah.

4. Dalam melaksanakan proses pembelajaran adanya interaksi antara dosen,

mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu, sesuai

Rencana Pembelajaran Semester (RPS);

5. Dosen mengintegrasikan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam

melaksanakan proses pembelajaran.

6. Melaksanakan proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler harus dilakukan

secara sistematis dan terstruktur melalui berbagai mata kuliah dan dengan

beban belajar yang terukur.

7. Dalam melaksanakan Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler dosen

harus menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan

karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan

dalam matakuliah dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

8. Dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran selain menggunakan Bentuk

pembelajaran berupa kuliah, response, tutorial dan ditambah bentuk

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




pembelajaran berupa penelitian, perancangan, atau pengembangan dan

pengabdian kepada masyarakat

9. Mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran berupa penelitian,

perancangan, atau pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat harus

di bawah bimbingan dosen dalam rangka pengembangan sikap, pengetahuan,

keterampilan, pengalaman otentik, serta meningkatkan kesejahteran

masyarakat dan daya saing bangsa.

10. Beban belajar mahasiswa yang dinyatakan dalam besaran sks, satu tahun

akademik harus terdiri atas 2 (dua) semester dan dapat menyelenggarakan

semester antara.

Standar Proses Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang

kualifikasi proses pembelajaran yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan dan pengalaman kerja yang dinyatakan dalam rumusan capaian

pembelajaran lulusan. Standar proses pembelajaran berperan penting dalam

meningkatkan daya saing alumni. Standar Proses Pembelajaran IAIN

Lhokseumawe mengacu pada upaya pencapaian VMTS IAIN Lhokseumawe

deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI, dan disesuaikan dengan

kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.

D. Pernyataan Isi Standar Proses Pembelajaran (SN-Dikti 44/2015 dan Standar Keagamaan PTKI 102/209)

1. Program Studi dalam melaksanakan proses pembelajaran harus dapat

mengintegrasikan ilmu dan agama agar memenuhi kriteria minimal

pelaksanaan pembelajaran untuk memperoleh capaian pembelajaran

lulusan, yang mencakup karakteristik proses pembelajaran, perencanaan

proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan beban belajar

mahasiswa

2. Program Studi dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan

karakteristik proses pembelajaran harus menerapkan sifat interaktif, holistik,

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat

pada mahasiswa.


karakteristik proses pembelajaran harus menerapkan sifat interaktif, dimana

capaian pembelajaran lulusan yang diraih dengan mengutamakan proses

interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen.


karakteristik proses pembelajaran harus menerapkan sifat holistik, dimana

proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif

dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun

nasional


karakteristik proses pembelajaran harus menerapkan sifat integratif dimana

capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang

terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara

keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin

dan multidisiplin.


karakteristik proses pembelajaran harus menerapkan sifat saintifik dimana


mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik

yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta

menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan


karakteristik proses pembelajaran harus menerapkan sifat kontekstual

dimana capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran

yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah

dalam ranah keahliannya.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI





karakteristik proses pembelajaran harus menerapkan sifat tematik dimana


disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan

dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.


karakteristik proses pembelajaran harus menerapkan sifat efektif dimana

capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan

mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu

yang optimum


karakteristik proses pembelajaran harus menerapkan sifat kolaboratif dimana

capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran bersama

yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan

kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.


karakteristik proses pembelajaran harus menerapkan sifat Berpusat pada

mahasiswa dimana capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses

pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas,

kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian

dalam mencari dan menemukan pengetahuan.

12. Program Studi dalam melaksanakan proses pembelajaran harus

mengupayakan tersusunnya dokumen Rencana Pembelajaran Semester

(RPS) pada seluruh matakuliah sebelum pelaksanaan perkuliahan yang

disusun secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu

bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi.

13. Program Studi dalam menyusun RPS matakuliah harus mencantumkan a.

nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama

dosen pengampu; b. capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




mata kuliah; c. kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap

pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan; d. bahan

kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai; e. metode

pembelajaran; f. waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada

tiap tahap pembelajaran; g. pengalaman belajar mahasiswa yang

diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa

selama satu semester; h. kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan i. daftar

referensi yang digunakan.dan wajib ditinjau dan disesuaikan secara berkala

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemenuhan

tuntutan stakeholders.

14. Dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran harus dilaksanakan dalam

bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam

lingkungan belajar tertentu.

15. Dosen dalam melaksanakan Proses pembelajaran di setiap mata kuliah

harus sesuai Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

16. Dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran yang terkait dengan

penelitian mahasiswa wajib mengacu pada Standar Nasional Penelitian.

17. Dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran yang terkait dengan

pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa wajib mengacu pada

Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.

18. Program Studi dalam melaksanakan proses pembelajaran melalui kegiatan

kurikuler harus dilakukan secara sistematis dan terstruktur melalui berbagai

mata kuliah dan dengan beban belajar yang terukur

19. Dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler

harus menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan

karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang

ditetapkan dalam matakuliah dalam rangkaian pemenuhan capaian

pembelajaran lulusan.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




20. Dosen di dalam memilih Metode Pembelajaran dapat berupa diskusi

kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran

kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah,

atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi

pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

21. Dosen di dalam melaksanakan proses pembelajaran pada setiap mata kuliah

harus menggunakan satu atau gabungan dari beberapa metode

pembelajaran dan diwadahi dalam suatu bentuk pembelajaran berupa a.

kuliah; b. responsi dan tutorial; c. seminar; dan d. praktikum, praktik studio,

praktik bengkel, atau praktik lapangan.

22. Dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran selain menggunakan

Bentuk pembelajaran berupa a. kuliah; b. responsi dan tutorial; c. seminar;

dan d. praktikum, praktik studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan, bagi

program pendidikan diploma empat, program sarjana, program profesi,

program magister, program magister terapan, program spesialis, program

doktor, dan program doktor terapan, harus ditambah bentuk pembelajaran

berupa penelitian, perancangan, atau pengembangan.

23. Mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran dalam bentuk

pembelajaran berupa penelitian, perancangan, atau pengembangan harus

bawah bimbingan dosen dalam rangka pengembangan sikap, pengetahuan,

keterampilan, pengalaman otentik, serta meningkatkan kesejahteran

masyarakat dan daya saing bangsa.

24. Dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran Bentuk pembelajaran

selain berupa a. kuliah; b. responsi dan tutorial; c. seminar; dan d. praktikum,

praktik studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan, bagi program

pendidikan diploma empat, program sarjana, program profesi, dan program

spesialis wajibditambah bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada

masyarakat.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




25. Mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan Bentuk

pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat harus di bawah

bimbingan dosen dalam rangka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan

teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan

kehidupan bangsa.

26. program Studi harus menetapkan Beban belajar mahasiswa yang

dinyatakan dalam besaran sks

27. Program Studi harus melaksanakan Semester yang merupakan satuan

waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 (enam belas)

minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

28. PT dalam melaksanakan Satu tahun akademik harus terdiri atas 2 (dua)

semester dan dapat menyelenggarakan semester antara.

29. PT dalam melaksanakan Semester antara harus diselenggarakan: a. selama

paling sedikit 8 (delapan) minggu; b. beban belajar mahasiswa paling banyak

9 (sembilan) sks; c. sesuai beban belajar mahasiswa untuk memenuhi

capaian pembelajaran yang telah ditetapkan.

30. PT dalam melaksanakan semester antara harus diselenggarakan dalam

bentuk perkuliahan, tatap muka paling sedikit 16 (enam belas) kali termasuk

ujian tengah semester antara dan ujian akhir semester antara.

31. PT dalam menetapkan Masa dan beban belajar maksimum dalam

penyelenggaraan program pendidikan harus:

a. paling lama 2 (dua) tahun akademik untuk program diploma satu, dengan

beban belajar mahasiswa paling sedikit 36 (tiga puluh enam) sks;

b. paling lama 3 (tiga) tahun akademik untuk program diploma dua, dengan

beban belajar mahasiswa paling sedikit 72 (tujuh puluh dua) sks;

c. paling lama 5 (lima) tahun akademik untuk program diploma tiga, dengan

beban belajar mahasiswa paling sedikit 108 (seratus delapan) sks;

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




d. paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk program sarjana, program

diploma empat/sarjana terapan, dengan beban belajar mahasiswa paling

sedikit 144 (seratus empat puluh empat) sks;

e. paling lama 3 (tiga) tahun akademik untuk program profesi setelah

menyelesaikan program sarjana, atau program diploma empat/sarjana

terapan, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 24 (dua puluh

empat) sks;

f. paling lama 4 (empat) tahun akademik untuk program magister, program

magister terapan, atau program spesialis, setelah menyelesaikan

program sarjana, atau diploma empat/sarjana terapan, dengan beban

belajar mahasiswa paling sedikit 36 (tiga puluh enam) sks; atau

g. paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk program doktor, program

doktor terapan, atau program subspesialis, setelah menyelesaikan

program magister, program magister terapan, atau program spesialis,

dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 42 (empat puluh dua)

sks.

32. Program studi yang meneyelenggarakan Program profesi harus

diselenggarakan sebagai program lanjutan yang terpisah atau tidak terpisah

dari program sarjana, atau program diploma empat/sarjana terapan.

33. Dosen di dalam melaksanakan 1 (satu) sks pada proses pembelajaran

berupa kuliah, responsi, atau tutorial, harus terdiri atas: a. kegiatan tatap

muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester; b. kegiatan penugasan

terstruktur 60 (enam puluh) menit per minggu per semester; dan c. kegiatan

mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester.


berupa seminar atau bentuk lain yang sejenis, terdiri atas: a. kegiatan tatap

muka 100 (seratus) menit per minggu per semester; dan b. kegiatan mandiri

70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




35. Proram studi di dalam Perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul,

atau bentuk lain harus ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dalam

memenuhi capaian pembelajaran.


berupa praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan,

penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau proses pembelajaran

lain yang sejenis, 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester.

37. PT dalam menetapkan Beban belajar mahasiswa program diploma dua,

program diploma tiga, program diploma empat/sarjana terapan, dan program

sarjana yang berprestasi akademik tinggi, setelah 2 (dua) semester pada

tahun akademik yang pertama dapat mengambil maksimum 24 (dua puluh

empat) sks per semester pada semester berikut harus bagi mahasiswa

dengan indeks prestasi semester (IPS) lebih besar dari 3,00 (tiga koma nol

nol) dan memenuhi etika akademik.

38. PT dalam menetapkan bahwa Mahasiswa program magister, program

magister terapan, atau program yang setara yang berprestasi akademik

tinggi dapat melanjutkan ke program doktor atau program doktor terapan,

setelah paling sedikit 2 (dua) semester mengikuti program magister atau

program magister terapan, tanpa harus lulus terlebih dahulu dari program

magister atau program magister terapan tersebut, dengan syarat harus

menyelesaikan program magister atau program magister terapan sebelum

menyelesaikan program doktor dan merupakan mahasiswa yang mempunyai

indeks prestasi semester (IPS) lebih besar dari 3,50 (tiga koma lima nol) dan

memenuhi etika akademik.

E. Strategi Pelaksanaan Standar Proses Pembelajaran 1. Menelaah kompetensi lulusan program, Capaian Pembelajaran Program

Studi sesuai level KKNI, kemudian menurunkan ke dalam Capaian

Pembelajaran untuk setiap Matakuliah yang mendukung capaian tersebut.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




2. Menetapkan indikator capaian pembelajaran matakuliah sesuai dengan

Capaian Pembelajaran untuk setiap Matakuliah.

3. Memastikan bahan kajian untuk setiap Capaian Pembelajaran Matakuliah.

4. Menetapkan metode pembelajaran yang tepat untuk mencapai Capaian

Pembelajaran untuk setiap Matakuliah.

5. Menyusun RPS sesuai dengan komponen yang ditentukan.

6. Melakukan pengesahan terhadap Standar Proses Pembelajaran program

studi.

7. Melakukan sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang

berkaitan dengan proses pembelajaran

8. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terkait kepuasan mahasiswa

terhadap proses pembelajaran setiap tahunnya.

F. Indikator Ketercapaian Standar Proses Pembelajaran 1. Tersedianya Rencana Program Semester (RPS) untuk setiap mata kuliah. 2. Persentase mata kuliah program studi S1 yang menerapkan sistem SCL

(Student Centered Learning) minimal 50%. 3. Kegiatan perkuliahan dan praktikum dilaksanakan secara penuh yaitu 14

sampai dengan 16 kali pertemuan. 4. Program studi menerapkan mekanisme monitoring kehadiran mahasiswa,

kehadiran dosen, dan kesesuaian materi kuliah yang diajarkan dengan

silabus setiap semester berdasarkan SOP mekanisme monev perkuliahan. 5. Batas waktu penyelesaian tugas akhir mahasiswa < 12 bulan. 6. Tersedia dokumen program peningkatan suasana akademik pada program

studi. 7. Program studi menyelenggarakan kegiatan yang dapat mendorong ke arah

peningkatan suasana akademik (seperti seminar, simposium, lokakarya, atau

bedah buku) minimal 1 tahun sekali.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




G. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai Standar Proses Pembelajaran 1. Rektor melalui Wakil Rektor Bidang Akademik.

2. Dekan.

3. Ketua Jurusan.

4. Dosen.

5. Mahasiswa.

H. Dasar Hukum 1. Undang-Undang RI No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.

2. Permenristek Dikti No 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Tinggi.

3. Permenristek Dikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti.

4. Renstra IAIN Lhokseumawe.

5. Pedoman Pendidikan IAIN Lhokseumawe.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN


SM.1.4



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20


Ketua LPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI





Menjadikan Perguruan Tinggi Islam yang unggul dan berwawasan global


MISI

1. Mencetak sarjana yang cerdas dan berakhlak mulia;








B. Definisi Istilah

1. Standar penilaian merupakan kriteria minimal yang harus dipenuhi dalam

proses penilaian dengan dasar yang objektif, valid dan transparan serta

terintegrasi dengan nilai – nilai keislaman.

2. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat.

3. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah adalah suatu sistem penyelenggaraan

pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk

menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar

dan beban penyelenggaraan program.

4. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas minimal 16 minggu.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




5. Satu satuan kredit semester, selanjutnya disebut satu sks adalah takaran

penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu

semester melalui 3 (tiga) kegiatan per minggu meliputi 50 menit tatap muka

terjadwal (perkuliahan), 60 menit kegiatan terstruktur dan 60 menit kegiatan

mandiri, atau 100 menit praktikum, atau 240 menit kerja lapangan.

6. Indeks Prestasi (IP) adalah ukuran kemampuan mahasiswa yang dapat

dihitung berdasarkan jumlah sks matakuliah yang diambil dikalikan dengan

nilai bobot masing-masing mata kuliah dibagi dengan jumlah seluruh sks

matakuliah yang diambil pada semester tersebut.

C. Rasional Standar Penilaian Pembelajaran Untuk mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan IAIN Lhokseumawe antara lain

untuk menetapkan kriteria minimal penilaian pembelajaran yang terkait dengan

proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup: prinsip penilaian, teknik dan

instrumen penilaian, mekanisme dan prosedur penilaian, pelaksanaan penilaian,

pelaporan penilaian, dan kelulusan mahasiswa dalam rangka pemenuhan

capaian pembelajaran lulusan untuk setiap mata kuliah.

Standar Penilaian Pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang

penilaian proses pembelajaran matakuliah dalam rangka pemenuhan capaian

pembelajaran lulusan. Standar penilaian pembelajaran berjalan efektif dalam

mengukur kompetensi alumni dengan penetapan ukuran dan kriteria tertentu

yang harus dipenuhi oleh dosen, mahasiswa dan pimpinan

jurusan/fakultas/institut.

Standar Penilaian Pembelajaran IAIN Lhokseumawe mengacu pada

capaian pembelajaran dan upaya pencapaian VMTS IAIN Lhokseumawe,

deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI, dan disesuaikan dengan

kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




D. Pernyataan Isi Standar Penilaian Pembelajaran (SN-Dikti 44/2015 dan Standar Keagamaan PTKI 102/209) 1. Pengelola Prodi harus menetapkan kriteria minimal penilaian pembelajaran

yang terkait dengan proses dan hasil belajar mahasiswa yang mencakup:

prinsip penilaian, teknik dan instrumen penilaian, mekanisme dan prosedur

penilaian, pelaksanaan penilaian, pelaporan penilaian, dan kelulusan

mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan untuk

setiap mata kuliah.

2. Dosen dalam melakukan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa harus

mempertimbangkan prinsip kejujuran, edukatif, otentik, objektif, akuntabel,

dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi untuk setiap mata kuliah.


mempertimbangkan prinsip edukatif yang memotivasi mahasiswa agar

mampu memperbaiki perencanaan dan cara belajar dan meraih capaian

pembelajaran lulusan pada setiap pertemuan.

4. Dosen dalam melakukan penilaian harus mempertimbangkan prinsip otentik

yang berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan dan hasil

belajar yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung pada setiap pertemuan.


mempertimbangkan prinsip objektif yang didasarkan pada standar yang

disepakati antara dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh

subjektivitas penilai dan yang dinilai pada setiap matakuliah.


mempertimbangkan prinsip akuntabel yang dilaksanakan sesuai dengan

prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami

oleh mahasiswa pada setiap matakuliah.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




7. Dosen dalam melakukan penilaian harus mempertimbangkan prinsip

transparan yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua

pemangku kepentingan untuk setiap aspek penilaian.


menggunakan teknik penilaian yang terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk

kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket untuk setiap mata kuliah.


menggunakan instrumen penilaian yang terdiri atas penilaian proses dalam

bentuk rubrik dan/atau penilaian hasil dalam bentuk portofolio atau karya

desain untuk setiap mata kuliah.

10. Dosen dalam melakukan penilaian sikap mahasiswa harus dapat

menggunakan teknik penilaian observasi untuk setiap mata kuliah.

11. Dosen dalam melakukan penilaian penguasaan pengetahuan, keterampilan

umum, dan keterampilan khusus pada proses dan hasil belajar mahasiswa

harus memilih satu atau kombinasi dari berbagi teknik dan instrumen

penilaian untuk setiap mata kuliah.

12. Dosen dalam menentukan hasil akhir penilaian harus mengintegrasikan antara

berbagai teknik dan instrumen penilaian yang digunakan untuk setiap mata

kuliah.


melalui mekanisme penilaian yang terdiri atas: (a) menyusun, menyampaikan,

menyepakati tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian

antara penilai dan yang dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran. (b)

melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik, instrumen,

kriteria, indikator, dan bobot penilaian yang memuat prinsip penilaian. (c)

memberikan umpan balik dan kesempatan untuk mempertanyakan hasil

penilaian kepada mahasiswa, dan (d) mendokumentasikan penilaian proses

dan hasil belajar mahasiswa secara akuntabel dan transparan untuk setiap

mata kuliah.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI





melalui prosedur penilaian mencakup tahap perencanaan, kegiatan pemberian

tugas atau soal, observasi kinerja, pengembalian hasil observasi, dan

pemberian nilai akhir untuk setiap mata kuliah.


melalui prosedur penilaian pada tahap perencanaan yang dilakukan melalui

penilaian bertahap dan/atau penilaian ulang untuk setiap mata kuliah.

16. Dosen dalam melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa

harus dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran pada setiap pertemuan.

17. Pelaksanaan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa harus dilakukan

oleh: (a) dosen pengampu atau tim dosen pengampu, (b) dosen pengampu

atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan mahasiswa, dan/atau (c)

dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan

pemangku kepentingan yang relevan untuk setiap mata kuliah.

18. Pelaksanaan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa untuk program

subspesialis, program doktor, dan program doktor terapan wajib menyertakan

tim penilai eksternal dari perguruan tinggi yang berbeda untuk setiap mata

kuliah.


harus melakukan pelaporan penilaian berupa kualifikasi keberhasilan

mahasiswa dalam menempuh suatu mata kuliah yang dinyatakan dalam

kisaran: (a) huruf A setara dengan angka 4 (empat) berkategori sangat baik. (b)

huruf B setara dengan angka 3 (tiga) berkategori baik. (c) huruf C setara

dengan angka 2 (dua) berkategori cukup. (d) huruf D setara dengan angka 1

(satu) berkategori kurang; atau (e) huruf E setara dengan angka 0 (nol)

berkategori sangat kurang untuk setiap mata kuliah..

20. Perguruan tinggi dapat menggunakan huruf antara dan angka antara untuk nilai

pada kisaran 0 (nol) sampai 4 (empat).

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI





harus mengumumkan hasil penilaian kepada mahasiswa setelah satu tahap

pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran untuk setiap mata kuliah.

22. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan di tiap semester dinyatakan

dengan indeks prestasi semester (IPS)

23. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan pada akhir program studi

dinyatakan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK).

24. Indeks prestasi semester (IPS) sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

dinyatakan dalam besaran yang dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian

antara nilai huruf setiap mata kuliah yang ditempuh dan sks mata kuliah

bersangkutan dibagi dengan jumlah sks mata kuliah yang diambil dalam satu

semester.

25. Indeks prestasi kumulatif (IPK) sebagaimana dimaksud pada ayat (5)

dinyatakan dalam besaran yang dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian

antara nilai huruf setiap mata kuliah yang ditempuh dan sks mata kuliah

bersangkutan dibagi dengan jumlah sks mata kuliah yang diambil yang telah

ditempuh.

26. Setiap mahasiswa harus menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan

dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program

studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan

2,00 (dua koma nol nol) sebelum dinyatakan lulus pada setiap program diploma

dan program sarjana.

27. Kelulusan mahasiswa dari program sarjana dapat diberikan predikat

memuaskan, sangat memuaskan, atau pujian dengan kriteria:

a. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan apabila mencapai

indeks prestasi kumulatif (IPK) 2,76 (dua koma tujuh enam) sampai dengan

3,00 (tiga koma nol nol);

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




b. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan apabila

mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,01 (tiga koma nol satu) sampai

dengan 3,50 (tiga koma lima nol); atau

c. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat pujian apabila mencapai

indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih dari 3,50 (tiga koma nol).

28. Setiap mahasiswa harus menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan

dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program

studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan

3,00 (tiga koma nol) sebelum dinyatakan lulus pada program profesi, program

spesialis, program magister, program magister terapan, program doktor, atau

program doktor terapan.

29. Kelulusan mahasiswa dari program profesi, program spesialis, program

magister, program magister terapan, program doktor, program doktor terapan,

dapat diberikan predikat memuaskan, sangat memuaskan, dan pujian dengan

kriteria:

a. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan apabila mencapai

indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,00 (tiga koma nol nol) sampai dengan 3,50

(tiga koma lima nol);

b. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan apabila

mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,51(tiga koma lima satu) sampai

dengan 3,75 (tiga koma tujuh lima); atau

c. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat pujian apabila mencapai

indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih dari 3,75 (tiga koma tujuh lima).

30. Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh:

a. Ijazah, bagi lulusan program diploma, program sarjana, program magister,

program magister terapan, program doktor, dan program doktor terapan

b. Sertifikat profesi, bagi lulusan program profesi yang diterbitkan oleh

perguruan tinggi bersama dengan Kementerian, Kementerian lain, Lembaga

Pemerintah Non Kementerian, dan/atau organisasi profesi; "

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




c. Sertifikat kompetensi bagi lulusan program pendidikan sesuai dengan

keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program

studinya yang diterbitkan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan

organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang

terakreditasi"

d. Gelar sesuai bidang keilmuwannya;

e. Surat keterangan pendamping ijazah, kecuali ditentukan lain oleh peraturan

perundang – undangan.

E. Strategi Pelaksanaan Standar PenilaianPembelajaran 1. Membekali semua Pimpinan Fakultas dan Jurusan/Program Studi dengan

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Upaya Pencapaian Visi IAIN

Lhokseumawe.

2. Melakukan penyusunan butir soal untuk mengukur capaian pembelajaran

matakuliah yang telah ditetapkan.

3. Melakukan analisis butir soal untuk mengukur validitas dan reabilitas butir

soal.

4. Setiap dosen membuat jurnal belajar yang memuat narasi terkait dengan

pengamatan pengalaman belajar mahasiswa.

5. Melakukan sosialisasi kepada semua Pimpinan Fakultas dan Jurusan/

Program Studi tentang Standar Penilaian Pembelajaran IAIN

Lhokseumawe.

6. Melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap dokumen penilaian

pembelajaran program studi lingkup IAIN Lhokseumawe.

F. Indikator Ketercapaian Standar Penilaian Pembelajaran

1. 90% Soal dirumuskan dosen serumpun.

2. 25% Soal mata kuliah science dirumuskan dengan mengaitkan antara sains

dan agama.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




3. Komponen dan bobot penilaian dirumuskan sesuai dengan kontrak belajar

dengan mahasiswa.

4. Fakultas memiliki SOP komplain nilai.

5. Adanya kesesuaian antara soal ujian dan RPS.

6. Adanya mekanisme penyusunan, penggandaan dan pendistribusian soal

yang menjamin keamanan dan kerahasiaan soal.

G. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai Standar Penilaian Pembelajaran

1. Pimpinan Institut (Rektor)


3. TIPD

4. Ketua Program Studi

5. Kasubag Akademik

6. Dosen.

H. Referensi 1. Undang-Undang RI No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.


Tinggi.



IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


SM.1.5



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20


Ketua LPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI






MISI









B. Definisi Istilah 1. Standar dosen dan tenaga kependidikan adalah merupakan kriteria minimal

tentang kualifikasi dan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan untuk

menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan capaian

pembelajaran lulusan

2. Dosen tetap adalah dosen berstatus sebagai pendidik tetap pada 1 (satu)

perguruan tinggi dan tidak menjadi pegawai tetap pada satuan kerja atau

satuan pendidikan lain.

3. Dosen Luar Biasa adalah dosen tidak tetap IAIN Lhokseumawe.

4. Tenaga Kependidikan adalah seseorang yang diangkat berdasarkan

pendidikan dan keahliannya untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan di

IAIN Lhokseumawe.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




C. Rasional Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

Untuk mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan “Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe” antara lain kriteria minimal dosen dan tenaga kependidikan yang

harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik, sehat jasmani dan

rohani, serta memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam

rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

Standar dosen dan tenaga kependidikan merupakan kriteria minimal

tentang kualifikasi dan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan untuk

menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran

lulusan. Sehingga dosen dan tenaga kependidikan IAIN Lhokseumawe dapat

melaksanakan kinerja pembelajaran dan layanan akademik secara efektif dan

memuaskan pemangku kepentigan maka perlu ditetapkan patokan, ukuran,

kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh dosen dan tenaga kependidikan dalam

pengelolaan pembelajaran.

Standar dosen dan tenaga kependidikan IAIN Lhokseumawe mengacu

pada kualifikasi akademik dan kompetensi dalam upaya pencapaian VMTS IAIN

Lhokseumawe.

D. Pernyataan Isi Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan (SN-Dikti 44/2015 dan Standar Keagamaan PTKI 102/209) 1. Dosen harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik, sehat

jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan

pendidikan dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

2. Dosen harus memiliki kualifikasi akademik yakni tingkat pendidikan paling

rendah dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan dan

dibuktikan dengan ijazah.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




3. Dosen dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan harus

memiliki kompetensi pendidik dinyatakan dengan sertifikat pendidik, dan/atau

sertifikat profesi.

4. Dosen program sarjana harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan

magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi dan

dapat menggunakan dosen bersertifikat yang relevan dengan program studi

dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI.

5. Dosen program magister dan program magister terapan harus berkualifikasi

akademik lulusan doktor atau doktor terapan yang relevan dengan program

studi dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan

dengan program studi dan berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan)

KKNI.

6. Dosen program doktor dan program doktor terapan harus berkualifikasi

akademik lulusan doktor atau doktor terapan yang relevan dengan program

studi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan

dengan program studi dan berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan)

KKNI;

7. Dosen sebagai pembimbing utama pada program doktor dan program doktor

terapan harus telah menghasilkan paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah pada

jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional yang bereputasi; atau 1

(satu) bentuk lain yang diakui oleh kelompok pakar yang ditetapkan senat

perguruan tinggi dalam waktu 5(tahun) terakhir.

8. Dosen dengan kualifikasi kompetensi harus melalui penyetaraan atas jenjang

KKNI melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau yang dilakukan oleh

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

9. Dosen memiliki beban kerja yang harus disesuaikan dengan besarnya beban

tugas tambahan, bagi dosen yang mendapatkan tugas tambahan pada setiap

masa evaluasi.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




10. Dosen dengan beban kerja sebagai pembimbing utama dalam penelitian

terstuktur dalam rangka penyusunan skripsi/ tugas akhir, tesis, disertasi, atau

karya desain/seni/ bentuk lain setara paling banyak 10 (sepuluh) mahasiswa.

11. Dosen dalam pemenuhan beban kerjanya mengacu pada nisbah dosen dan

mahasiswa yang diatur dalam Peraturan Menteri

12. Dosen tetap PT yang ditugaskan menjalankan proses pembelajaran pada

setiap program studi secara penuh waktu harus berjumlah paling sedikit 6

(enam) orang; paling sedikit 60% (enam puluh persen) dari jumlah seluruh

dosen; Dosen tetap untuk program doktor atau program doktor terapan paling

sedikit memiliki 2 (dua) orang profesor dan semua dosen harus memiliki

keahlian di bidang ilmu yang sesuai dengan disiplin ilmu pada program studi.

13. Tenaga kependidikan kecuali tenaga administrasi harus memiliki kualifikasi

akademik paling rendah lulusan program diploma 3 (tiga) yang dinyatakan

dengan ijazah sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan fungsinya.

14. Tenaga administrasi yang melayani kegiatan pendidikan harus memiliki

kualifikasi akademik paling rendah SMA atau sederajat dibuktikan dengan

ijazah.

15. Tenaga kependidikan yang melayani kegiatan pendidikan yang memerlukan

keahlian khusus harus memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang

tugas dan keahliannya.

E. Strategi Pelaksanaan Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan 1. Membekali semua Pimpinan Fakultas dan Program Studi dengan Standar

Nasional Pendidikan Tinggi dan Upaya Pencapaian Visi “Institut Agama Islam


2. Melakukan sosialisasi kepada semua Pimpinan Fakultas dan Program Studi

tentang Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan “Institut Agama Islam


IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




3. Melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap pemenuhan Standar

Dosen dan Tenaga Kependidikan program studi lingkup“Institut Agama Islam


4. Memastikan peningkatan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan

dilaksanakan secara periodik.

5. Memastikan penempatan dosen dan tenaga kependidikan sesuai dengan

kompetensi dan tupoksi unit/bidang ilmu.

F. Indikator Ketercapaian Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan 1. Standar Dosen

a. Prosentase dosen jurusan/prodi yang berkualifikasi lektor kepala/

profesor 5% dari seluruh jumlah dosen jurusan.

b. Prosentase dosen jurusan/prodi yang berkualifikasi doktor 30% yang

bidang keahliannya sesuai dengan prodi.

c. Prosentase dosen jurusan/prodi yang berkualifikasi master 50%.

d. Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap jumlah seluruh dosen

maksimal 10%.

e. 100% dosen mengajar sesuai dengan bidang keilmuwannya.

f. 10 % dosen fakultas menghasilkan karya ilmiah yang mendapatkan

HaKI.

g. 10% dosen fakultas menulis di jurnal internasional/bereputasi setiap

tahunnya.

h. Skor TOEFL dan TOAFL dosen minimal 450.

2. Tenaga Kependidikan

a. Jumlah Laboran minimal 1 per Laboratorium.

b. Jumlah Pustakawan minimal 1 per Fakultas.

c. Jabatan fungsional memiliki sertifikasi kompetensi sesuai dengan

jabatannya.

d. Indeks Kepuasan Layanan Tendik Minimal 3,4 dari skala 1 s/d 5.

e. Skor TOEFL dosen minimal 450 dan Skor TOAFL dosen minimal 450.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




G. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai isi Standar Dosen dan

Tenaga Kependidikan 1. Pimpinan Institusi (Rektor)

2. Dekan

3. Ketua Program studi;

4. Dosen




Tinggi.




IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN


SM.1.6



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20


Ketua LPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI






MISI









B. Definisi Istilah 1. Standar sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal

tentang sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses

pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan

2. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian

pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan program studi.

3. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar.

4. Pedoman mengenai kriteria prasarana pembelajaran sebagaimana ditetapkan

oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

5. Pedoman mengenai sarana dan prasarana bagi mahasiswa yang

berkebutuhan khusus ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan

Kemahasiswaan.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




C. Rasional Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran Untuk mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan “Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe”antara lain untuk mencapai kriteria minimal tentang sarana dan

prasarana yang berbasis keagamaan sesuai dengan kebutuhan isi dan proses

pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan

Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran IAIN Lhokseumawe

mengacu pada standar kompetensi, standar isi dan standar proses

pembelajaran dan upaya pencapaian VMTS IAIN Lhokseumawe, deskripsi

capaian pembelajaran lulusan KKNI, dan disesuaikan dengan kesetaraan

dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.

Agar Standar sarana dan Prasarana Pembelajaran berjalan efektif dan

dapat menjamin terbentuknya alumni yang mumpuni, maka perlu ditetapkan

patokan, ukuran, kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh dosen, mahasiswa

dan pimpinan program studi/fakultas/institut.

D. Pernyataan Isi Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran (SN-Dikti 44/2015 dan Standar Keagamaan PTKI 102/209) 1. Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam rangka pemenuhan capaian

pembelajaran lulusan harus menyediakan sarana dan prasarana minimal

terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku, buku

elektronik, dan repositori; sarana teknologi informasi dan komunikasi,

instrumentasi eksperimen, sarana olahraga, sarana berkesenian, sarana

fasilitas umum, bahan habis pakai, dan sarana pemeliharaan, keselamatan,

dan keamanan yang disesuaikan dengan kebutuhan isi dan proses

pembelajaran pada setiap pelaksanaan proses pembelajaran.

2. Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam merencanakan dan mengadakan

jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana ditetapkan berdasarkan rasio

penggunaan sarana sesuai dengan karakteristik metode dan bentuk

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




pembelajaran, serta harus menjamin terselenggaranya proses pembelajaran

dan pelayanan administrasi akademik yang baik dan lancar.

3. Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam rangka pemenuhan capaian

pembelajaran lulusan harus menyediakan standar prasarana pembelajaran

paling sedikit terdiri atas: lahan; ruang kelas; perpustakaan;

laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi; tempat berolahraga; ruang

untuk berkesenian; ruang unit kegiatan mahasiswa; ruang pimpinan

perguruan tinggi; ruang dosen; ruang tata usaha; dan fasilitas umum (jalan;

air; listrik; jaringan komunikasi suara; dan data) yang disesuaikan dengan

kebutuhan isi dan proses pembelajaran pada setiap pelaksanaan proses

pembelajaran dan penunjang kegiatan pembelajaran.


lahan harus berada dalam lingkungan yang secara ekologis nyaman dan

sehat untuk menunjang proses pembelajaran dan menjadi hak milik PT


bangunan perguruan tinggi harus memiliki standar kualitas minimal kelas A

atau setara didasarkan pada peraturan menteri yang menangani urusan

pemerintahan di bidang pekerjaan umum.


bangunan perguruan tinggi harus memenuhi persyaratan keselamatan,

kesehatan, kenyamanan, dan keamanan, serta dilengkapi dengan instalasi

listrik yang berdaya memadai dan instalasi, baik limbah domestik maupun

limbah khusus, disesuaikan dengan kebutuhan dan kekhasan program studi.

7. Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam merencanakan dan

mengadakan/menyediakan sarana dan prasarana harus dapat diakses oleh

mahasiswa yang berkebutuhan khusus dengan melengkapi pelabelan dengan

tulisan Braille dan informasi dalam bentuk suara; lerengan (ramp) untuk

pengguna kursi roda; jalur pemandu (guiding block) di jalan atau koridor di

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




lingkungan kampus; peta/denah kampus atau gedung dalam bentuk

peta/denah timbul; dan toilet atau kamar mandi untuk pengguna kursi roda.

E. Strategi Pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 1. Membekali semua Pimpinan Fakultas dan Program Studi dengan Standar

Nasional Pendidikan Tinggi dan Upaya Pencapaian Visi “Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe”

2. Melakukan sosialisasi kepada semua Pimpinan Fakultas dan Program Studi

tentang Sarana dan Prasarana Pembelajaran “Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe”

3. Melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap dokumen dan

ketersediaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran pada tingkat program

studi, fakultas dan universitas.

4. Memastikan seluruh perencanaan dan pengadaan serta penempatan sarana

dan prasarana sesuai dengan standar yang ditetapkan

F. Indikator Ketercapaian Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 1. Fakultas memiliki Standar prasarana untuk mahasiswa, dosen, dan tenaga

kependidikan berkebutuhan khusus.

2. Fakultas memiliki Standar sarana untuk mahasiswa, dosen, dan tenaga

kependidikan berkebutuhan khusus.

3. Fakultas memiliki Standar pengadaan dan perawatan sarana dan prasarana.

4. Fakultas memiliki Standar penggunaan sarana dan prasarana.

5. Audit sarana dan prasarana pembelajaran dilakukan setidaknya satu

semester sekali.

6. Hasil audit sarana dan prasarana pembelajaran menunjukkan 75% dalam

keadaan baik tanpa masalah.

7. Kepuasan mahasiswa terhadap sarana dan prasarana pembelajaran

mencapai 80%.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




7. Tersedia ruang alumni. k. Perpustakaan memiliki akses mahasiswa

yang berkebutuhan khusus.

8. Tersedianya laboratorium yang representative dan memiliki sistem

pengamanan yang baik.

9. Bahan pustaka berupa buku teks minimal 400 judul sesuai dengan

bidang ilmu prodi, jurnal akreditasi minimal 5 judul.

10. Tersedianya kapasitas bandwich minimal sebesar 1 Mbs

permahasiswa.

11. Tersedianya anggaran, sarana prasarana pendidikan setiap tahun.

G. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

1. Pimpinan Institusi (Rektor)

2. Dekan

3. Ketua Program Studi

4. Dosen


6. Bagian Perencanaan

7. Bagian Umum

H. Dasar Hukum 1. Undang-Undang RI No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

2. Perpres No 8 tahun 2012 tentang KKNI

3. Permenristek Dikti No 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi

4. Permenristek Dikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti

5. Renstra “Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe”

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE SM.1.7



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20


Ketua LPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




A. Visi dan MISI IAIN Lhokseumawe VISI

Menjadikan Perguruan Tinggi Islam yang unggul dan berwawasan

global dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat.


2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, penelitian,

dan pengabdian kepada masyarakat;

3. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian yang

islami melalui pengkajian dan penelitian ilmiah; dan


pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan, penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat dan institusional.

B. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan Pembelajaran: kriteria minimal tentang

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan

evaluasi, serta pelaporan kegiatan pembelajaran pada tingkat

program studi, dengan kaidah-kaidah Islam

2. Sistem Kredit Semester: takaran waktu kegiatan belajar yang di

bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam

proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau

besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam

mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi

3. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

program studi.

4. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

C. Rasional Standar Pengelolaan Pembelajaran Untuk mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan “Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe” antara lain untuk memenuhi kriteria minimal

tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan

evaluasi, serta pelaporan kegiatan pembelajaran pada tingkat program

studi dengan kaidah-kaidah Islam, agar dapat menciptakan suasana

akademik dan budaya mutu yang berperadaban, program studi

menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran dengan

melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi harus bersifat periodik

dan kontinu minimal setahun sekali, dan melaporkan hasil program

pembelajaran secara periodik dan kontinu agar dapat dijadikan

sumber data dan informasi dalam pengambilan keputusan, perbaikan

dan pengembangan muut pembelajaran minimal setiap semester.

Kemudian Pengelola PT menyusun kebijakan, rencana strategis dan

operasional terkait dengan pembelajaran yang dapat diakses oleh

sivitas akademika dan pemangku kepentingan, serta dapat dijadikan

pedoman bagi program studi dalam lingkup PT dalam melaksanakan

program pembelajaran.

Standar Pengelolaan Pembelajaran merupakan kriteria

minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,

pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan pembelajaran

pada tingkat Program Studi. Agar pengelolaan pembelajaran berjalan

efektif dan dapat menjamin terbentuknya alumni yang mumpuni, maka

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




perlu ditetapkan patokan, ukuran, kriteria tertentu yang harus dipenuhi

oleh dosen, mahasiswa dan pimpinan program studi/fakultas/institut. Standar Pengelolaan Pembelajaran “Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe” mengacu pada capaian kompetensi lulusan

dan upaya pencapaian “Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe”.

D. Pernyataan Isi Standar Pengelolaan Pembelajaran

1. IAIN Lhokseumawe harus menyusun kebijakan, Rencana Strategis

dan Rencana Operasional terkait dengan pembelajaran yang dapat

diakses oleh sivitas akademika dan pemangku kepentingan, serta

menjadi acuan bagi jurusan/program studi dalam melaksanakan

program pembelajaran.

2. Rektor, Wakil Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam menetapkan

standar pengelolaan pembelajaran harus memenuhi kriteria

minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,

pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan pembelajaran

pada tingkat program studi.

3. Rektor, Wakil Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam menetapkan

Standar pengelolaan pembelajaran harus mengacu pada standar

kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses

pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, serta

standar sarana dan prasarana pembelajaran yang berlaku pada

setiap program studi.

4. Rektor, Wakil Rektor, Dekan dalam melaksanakan pengelolaan

pembelajaran harus membentuk Unit Pengelola pembelajaran

sebagai pelaksana pengelolaan pembelajaran pada program studi

dan perguruan tinggi.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




5. IAIN Lhokseumawe harus menyampaikan laporan kinerja programs

tudi dalam penyelenggaraan program pembelajaran paling sedikit

melalui pusat pangkalan data Institusi.

6. Program Studi harus memiliki dokumen tertulis tenatng

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan,

penjaminan mutu, evaluasi dan pelaporan pembelajaran, dan harus

memiliki prosedur operasional baku terkait pengelolaan

pembelajaran serta mensosialisasikan setiap semesternya bagi

tenaga kependidikan dengan berpedoman pada rencana strategis

dan rencana operasional IAIN Lhokseumawe.

7. Program Studi harus menyelenggarakan pembelajaran yang

mengacu pada pencapaian Visi Misi dan Tujuan, capaian

pembelajaran lulusan dan KKNI pada semua program studi

8. Program Studi dalam melaksanakan program pembelajaran harus

menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan program studi

secara berkelanjutan sesuai dengan visi misi PT.

9. Program studi dalam melakukan Pengelolaan pembelajaran harus

menyusun kurikulum dan rencana pembelajaran (RPS) setiap mata

kuliah yang mengacu pada capaian pembelajaran lulusan

berdasarkan KKNI.

10. Program Studi dalam menyelenggarakan program pembelajaran

harus sesuai dengan standar isi, standar proses, dan standar

penilaian yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai capaian

pembelajaran lulusan.

11. Program Studi harus melakukan kegiatan sistemik yang dapat

menciptakan suasana akademik dan budaya mutu yang

berperadaban.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




12. Program Studi dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu

proses pembelajaran harus melakukan kegiatan pemantauan dan

evaluasi harus bersifat periodik dan kontinu minimal setahun sekali.

13. Program Studi harus melaporkan hasil program pembelajaran

secara periodik dan kontinu agar dapat dijadikan sumber data dan

informasi dalam pengambilan keputusan, perbaikan dan

pengembangan mutu pembelajaran minimal setiap semester.

E. Strategi Pelaksanaan Standar pengelolaan Pembelajaran 1. Rektor Menetapkan Standar Pengelolaan Pembelajaran.

2. Standar Pengelolaan Pembelajaran yang telah ditetapkan

dilaksanakan oleh Ketua Jurusan/Program Studi .

3. Dekan melalui Wakil Dekan I Bidang Akademik dan bekerjasama

dengan Gugus Penjaminan Mutu Fakultas (GMF) melakukan audit

internal terkait keberhasilan pelaksanaan standar pengelolaan

pembelajaran.

4. Wakil Dekan 1 bidang Akademik melalui Ketua Jurusan/Program

Studi Memastikan seluruh perubahan dalam penetapan/perubahan

struktur matakuliah telah dikoordinasikan dengan pengelola

pangkalan data pendidikan tinggi Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe. 5. Jurusan/Program Studi membuat laporan kegiatan pembelajaran

pada tingakt Jurusan/Program Studi.

6. Lembaga Penjaminan Mutu melalui Gugus Penjaminan Mutu

Fakultas (GMF) melakukan pemantauan dan pengendalian

terhadap pengelolaan pembelajaran program studi lingkup Institut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




F. Indikator Ketercapaian Standar Pengelolaan Pembelajaran 1. Tersedianya dokumen berupa pedoman tertulis tentang

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan,

penjaminan mutu, evaluasi dan pelaporan pembelajaran.

2. Terlaksananya sosialisasi dokumen berupa pedoman tertulis

tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan,

penjaminan mutu, evaluasi dan pelaporan pembelajaran.

3. Tersedianya Kalender Akademik Kalender akademik mencakup:

jadwal pembelajaran, ujian, kegiatan ekstra- kurikuler, dan hari

libur;

4. Tersedianya dokumen Kurikulum dan Rencana Pembelajaran

Semester (RPS) ubtuk setiap mata kuliah yang ada di

Jurusan/Program Studi.

5. Tersedianya Jumlah Dosen Pengampu Mata Kuliah sesuai dengan

standar Dosen.

6. Tersedianya Jumlah dosen pembimbing akademik sesuai dengan

rasio yang ditetapkan.

7. Tersedianya Jumlah dosen pembimbing tugas akhir sesuai dengan

beban kerja dosen pada standar dosen.

8. Tersedianya Jumlah Tenaga Kependidikan untuk pelaksanaan

praktikum dan layanan pembelajaran sesuai dengan standar

tenaga kependidikan.

9. Tersedianya Prasarana dan Sarana pembelajaran sesuai dengan

Standar Prasarana dan Sarana Pendidikan.

10. Standar penilaian yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai

capaian pembelajaran lulusan;

11. Program studi melakukan kegiatan sistemik yang menciptakan

suasana akademik dan budaya mutu yang baik.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




12. Tersedianya Modul Perkuliahan yang sesuai dengan model

perkuliahan program studi (Teacher Center Learning, Student

Center Learning, atau Problem Based Learning) dan kompetensi

capaian pembelajaran

13. Prosentase materi perkuliahan dan praktikum yang sesuai dengan

kompetensi yang ditetapkan minimal 90%,

14. Terselenggaranya kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pembelajaran

mencakup; a)kehadiran dosen dan mahasiswa, b) kesesuaian

materi perkuliahan dengan Kurikulum, c) kegiatan pengembangan

suasana akademik, d) kegiatan ekstra kulikuler mahasiswa, e)

kesesuaian sarana dan prasarana penunjang pembelajaran, f)

kinerja tenaga kependidikan berdasarkan tingkat kepuasan layanan

kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran.

15. Tersedianya laporan hasil program pembelajaran setiap semester

dari Jurusan/Program Studi harus membuat pelaporan yang

mencakup: a) pelaporan kompetensi lulusan yang diperoleh dari

career center tentang kesesuaian kompetensi bidang pekerjaan

lulusan. b) pelaporan isi pembelajaran yaitu daftar rencana

pembelajaran semester termasuk peninjauan/perbaikannya apabila

dilakukan, c) pelaporan proses pembelajaran, berupa kompilasi

laporan proses pembelajaran yang diperoleh dari pihak terkait, d)

pelaporan dosen dan tenaga kependidikan, berupa kompilasi

laporan kinerja dosen dan tenaga kependidikan dari pihak terkait, e)

pelaporan sarana dan prasarana pembelajaran, berupa kompilasi

laporan kecukupan sarana dan prasaran dalam mendukung proses

pembelajaran yang diperoleh dari pihak terkait.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




G. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai Standar Pengelolaan Pembelajaran 1. Pimpinan Institusi (Rektor).

2. Dekan.

3. Ketua Program studi.

4. Dosen.

5. Mahasiswa.

6. Pengelola penjaminan mutu tingkat Institusi, fakultas dan program

studi.


2. Perpres No 8 Tahun 2012 tentang KKNI.


Pendidikan Tinggi.




IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR PEMBIYAAN PEMBELAJARAN


SM.1.8



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20


Ketua LPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI





VISI Menjadikan Perguruan Tinggi Islam yang unggul dan berwawasan


masyarakat.









B. Definisi Istilah 1. Biaya investasi Perguruan Tinggi adalah meliputi biaya penyediaan

sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia dan

modal kerja tetap dari Perguruan Tinggi.

2. Biaya operasional perguruan tinggi meliputi:

a. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan

yang melekat pada gaji.

b. Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai,

c. Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa

telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang

lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dll.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




3 Biaya personal mahasiswa adalah biaya pendidikan yang harus

dikeluarkan oleh mahasiswa untuk bisa mengikuti proses

pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

C. Rasional Standar Pembiayaan Pembelajaran Untuk mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan “Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe” antara lain untuk komponen dan besaran biaya

investasi dan biaya operasional yang disusun dalam rangka

pemenuhan capaian pembelajaran lulusan, dengan menyusun

menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja (RAPB)

perguruan tinggi tahunan yang harus mempunyai sistem pencatatan

biaya dan melaksanakan pencatatan biaya dan melakukan analisis

biaya operasional serta melakukan evaluasi tingkat ketercapaian

standar satuan biaya pendidikan tinggi pada setiap akhir tahun

anggaran. “Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe” harus

mengupayakan pendanaan dari berbagai sumber di luar, misalnya

hibah; jasa layanan profesi dan/atau keahlian; dana lestari dari alumni

dan filantropis; dan/atau kerja sama kelembagaan pemerintah dan

swasta setiap tahunnya, dengan menyusun kebijakan, mekanisme, dan

prosedur secara akuntabel dan transparan.

Standar pembiayaan pembelajaran merupakan kriteria minimal

tentang komponen dan besaran biaya investasi dan biaya operasional

yang disusun dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan,

bertujuan untuk meningkatkan kelancaran proses pembelajaran.

Biaya investasi pendidikan tinggi adalah bagian dari biaya

pendidikan tinggi untuk pengadaan sarana dan prasarana,

pengembangan dosen, dan tenaga kependidikan pendidikan tinggi.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




D. Pernyataan Isi Standar Pembiayaan Pembelajaran 1. IAIN Lhokseumawe harus menetapkan biaya investasi pendidikan

yang merupakan bagian dari biaya pendidikan tinggi untuk

pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan

tenaga kependidikan pada pendidikan tinggi setiap tahunnya.

2. Rektor melalui Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum,

Perencanaan dan Keuangan harus menyediakan pedoman tertulis

terkait biaya pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan

dosen dan tenaga kependidikan untuk mendukung pelaksanaan

kegiatan akademik setiap tahun akademik.


Perencanaan dan Keuangan, dekan dan wakil dekan bidang

keuangan harus mensosialisasikan pedoman tertulis terkait biaya

pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen dan

tenaga kependidikan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan

akademik setiap tahun akademik.

4. Dalam menetapkan biaya operasional pendidikan tinggi IAIN

Lhokseuamwe harus menghitung per mahasiswa per tahun yang

disebut sebagai standar satuan biaya operasional pendidikan

tinggi.

5. PT dalam menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja

(RAPB) perguruan tinggi tahunan dan menetapkan biaya yang

ditanggung oleh mahasiswa harus mengacu kepada Standar

satuan biaya operasional pendidikan tinggi bagi perguruan tinggi

negeri yang ditetapkan secara periodik oleh Menteri yang

mempertimbangkan: a. jenis program studi; b. tingkat akreditasi

perguruan tinggi dan program studi; dan c. indeks kemahalan

wilayah.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




6. Rektor melaui Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum,

Perencanaan dan Keuangan harus mengupayakan pendanaan

pendidikan tinggi dari berbagai sumber di luar biaya pendidikan

yang diperoleh dari mahasiswa setiap tahunnya.

7. IAIN Lhokseumawe harus menyediakan pembiayaan lain di luar

biaya pendidikan, untuk hibah; jasa layanan profesi dan/atau

keahlian; dana lestari dari alumni dan filantropis; dan/atau kerja

sama kelembagaan pemerintah dan swasta setiap tahunnya.

E. Strategi Pelaksanaan Standar Pembiayaan Pembelajaran 1. Rektor menetapkan Standar Pembiyaan Pembelajaran.

2. Standar Pembiyaan Pembelajaran yang telah ditetapkan

disosialisasikan oleh Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum,

Perencanaan dan Keuangan, Dekan dan Wakil Dekan Bidang

Keuangan.


Perencanaan dan Keuangan Melakukan perencanaan pembiayaan

secara matang dan sesuai regulasi.

4. Rektor, Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum, Perencanaan

dan Keuangan melalui wakil Dekan Bidang Keuangan

melaksanakan standar pembiyaan pembelajaran.

F. Indikator Ketercapaian Standar Pembiayaan Pembelajaran 1. Tersedia pedoman tertulis pedoman tertulis terkait biaya

pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen dan

tenaga kependidikan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan

akademik setiap tahun akademik.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




2. Terlaksananya sosialisasi pedoman tertulis terkait biaya pengadaan

sarana dan prasarana, pengembangan dosen dan tenaga

kependidikan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan akademik

setiap tahun akademik.

3. Tersedia kebijakan anggaran pembelajaran yang berbasis

kompetensi dalam rangka peningkatan mutu;

4. Tersedia penetapan tentang satuan biaya penyelenggaraan

pendidikan per mahasiswa minimal 20 juta per tahun atau

disesuaikan dengan ketentuan minimal peraturan yang berlaku;

5. Rata-rata dana penelitian dosen: Lebih dari Rp 3 juta per dosen

tetap per tahun.

6. Rata-rata dana yang diperoleh dalam rangka

pelayanan/pengabdian kepada masyarakat sebesar minimal Rp 1.5

juta per dosen tetap per tahun.

7. Biaya operasional pendidikan tinggi ditetapkan per mahasiswa per

tahun yang disebut dengan standar satuan biaya operasional

pendidikan tinggi yaitu minimum sebesar 18 juta/mahasiswa/tahun

untuk program Sarjana (S1).

8. Biaya operasional untuk mendukung kegiatan pembelajaran

minimal 70% dari total pendapatan dana dari mahasiswa;

9. Adanya evaluasi terkait pendanaan biaya pembelajaran.

G. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai Standar Pembiayaan Pembelajaran 1. Rektor

2. Wakil Rektor AUAK.

3. Kepala Biro AUAK.

4. Bagian Perencanaan.

5. Bagian Keuangan.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




6. Dekan.

H. Dasar Hukum 1. Undang-Undang RI No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi


Pendidikan Tinggi.

3. Permenristek Dikti No 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan

Mutu Pendidikan Tinggi.

4. Standar Biaya Minimum PT.


6. Pedoman pengelolaan dana PT.

Ketiga: :Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan

dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari

terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diperbaiki

kembali sebagai mana mestinya.

Ditetapkan di : Lhokseumawe

Pada tanggal : Agustus 2020

IAIN LHOKSEUMAWE



Kode: LPM-IAIN/SPMI/SM.2020.02

STANDAR MUTU SPMI




STANDAR PENELITIAN

RUANG LINGKUP

Standar mutu penelitian terdiri dari 8 (delapan) standar dengan rincian

sebagai berikut:

1. Standar Hasil Penelitian

2. Standar Isi Penelitian

3. Standar Proses Penelitian

4. Standar Penilaian Penelitian

5. Standar Peneliti

6. Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

7. Standar Pengelolaan Penelitian

8. Standar Pembiayaan Penelitian

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR HASIL PENELITIAN


SM.2.1



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20

Pemeriksa

Dr. Bastiar, MA

Ketua LPM

11/08/20

Syahrizal, M.Ag, Ph.D

Ketua LPPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







masyarakat.









B. Defenisi Istilah 1. Hasil Penelitian adalah semua luaran yang dihasilkan oleh sivitas

akademika IAIN Lhokseumawe melalui kegiatan yang memenuhi

kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi

keilmuan dan budaya akademik.

2. Rencana strategis penelitian adalah dokumen rencana penelitian

yang disusun sebagai arah pengembangan penelitian

berdasarkan renstra institut

C. Rasional Standar Hasil Penelitian

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




Penelitian pada dasarnya adalah suatu karya ilmiah yang dilakukan

secara sistematis untuk mendapat data dan informasi yang berkaitan

dengan pemahaman atau pengujian ilmu pengetahuan dan teknologi.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




Untuk peningkatan mutu penelitian, penelitian mahasiswa dan dosen di

IAIN Lhokseumawe harus sesuai dengan visi dan misi IAIN

Lhokseumawe, penelitian mahasiswa harus relevan dengan capaian

pembelajaran lulusan, dan hasil penelitian mahasiswa dapat

dipublikasikan pada jurnal-jurnal ilmiah. Oleh karena itu, perlu

ditetapkan standar hasil penelitian untuk memenuhi standar mutu

penelitian di IAIN Lhokseumawe.

D. Pernyataan Isi Standar Hasil Penelitian

1. Dosen dan Mahasiswa IAIN Lhokseumawe wajib membuat penelitian

yang mengarah pada pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta menigkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya

saing bangsa dan atau memenuhi minimal salah satu dari

pengembangan tersebut;

2. Mahasiswa IAIN Lhokseumawe wajib membuat penelitian yang

memenuhi ketentuan capaian pembelajaran lulusan dan ketentuan

perguruan tinggi secara berkala;

3. Hasil penelitian Dosen IAIN Lhokseumawe wajib dipublikasikan

dalam bentuk jurnal baik jurnal nasional maupun internasional

bereputasi minimal dua publikasi dalam satu tahun;

4. Setiap hasil penelitian Dosen dan mahasiswa wajib disebarluaskan

dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan, dan/atau

cara lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian

kepada masyarakat;

5. Materi penelitian Dosen dan mahasiswa IAIN Lhokseumawe harus

berorientasi pada luaran penelitian yang berupa penjelasan atau

penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah,

model, atau postulat baru;

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




6. Dosen IAIN Lhokseumawe dalam melaksanakan kegiatan penelitian

melibatkan mahasiswa semester akhir agar mahasiswa

mendapatkan pengalaman penelitian serta mendapatkan latar

belakang penelitian dalam menyusun skripsinya sebanyak 25%;

7. Hasil penelitian dosen IAIN Lhokseumawe wajib dipublikasikan

dalam bentuk artikel ilmiah (buku ajar atau bahan ajar, publikasi

ilmiah baik nasional atau internasional, produk yang dapat

dimanfaatkan pemangku kepentingan, teknologi tepat guna, model

dan kebijakan, HaKI/paten);

E. Strategi Pencapaian Standar Hasil Penelitian 1. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM memotivasi peneliti

untuk senantiasa melakukan penelitian yang sesuai dengan kaidah

dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan

budaya akademik;

2. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM mendorong dosen

untuk melakukan publikasi penelitian pada jurnal yang berkualifikasi

nasional maupun internasional;

3. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM Memberikan insentif

kepada dosen yang jurnalnya dapat terbit pada jurnal terindeks baik

pada level nasional atau internasional;

4. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM memberikan pelatihan

tentang konsep-konsep dasar penelitian yang melibatkan

mahasiswa dalam pelaksanaannya minimal dua mahasiswa

perdosen;

5. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM membuat peraturan

tentang hasil penelitian dosen dan mahasiswa/skripsi wajib

diterbitkan pada jurnal baik lokal maupun nasional, atau minimal

diterbitkan dalam repository institusi.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




F. Indikator Ketercapaian Standar Hasil Penelitian 1. 75% penelitian merupakan penelitian pengembangan ilmu

pengetahuan, sains, dan seni yang terintegrasi dengan kearifan

lokal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat serta daya

saing bangsa yang proposional sesuai Rencana Strategis

Penelitian. 2. Terdapat sejumlah penelitian yang dilakukan secara kolaboratif

antara dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, baik dari

dalam maupun luar negeri. 3. 75% penelitian dosen telah sesuai dengan latar belakang

keilmuan peneliti 4. Semua penelitian mahasiswa telah memenuhi aspek-aspek

kompetensi lulusan. 5. Semua penelitian telah mengacu kepada pedoman pelaksanaan

penelitian yang telah ditetapkan oleh lembaga pengelola

penelitian. 6. Semua hasil penelitian (dosen, tenaga kependidikan, dan

mahasiswa) telah disebarluaskan melalui kegiatan seminar,

publikasi dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk

menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat, seperti buku,

prosiding, jurnal nasional, jurnal internasional, dan HKI/Paten.

G. Pihak yang Bertanggungjawab dalam Pelaksanaan Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

1. Rektor.

2. Ketua LPM.

3. Ketua LPPM.

4. Kapus Penelitian dan Penerbitan.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




5. Dekan.

6. Ketua Program Studi.

7. Dosen.

8. Mahasiswa.

H. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

2. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44

Tahun 2015 tentang standar nasional pendidikan tinggi;

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 3 Tahun

2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

4. Peraturan menteri riset teknologi dan pendidikan tinggi no. 62 tahun

2016 tentang sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi;

5. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 58 Tahun

2016 Tentang Statuta Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe;

6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

72/PMK.02/2020 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran

2020.

7. Panduan Penelitian LPPM IAIN Lhokseumawe.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR ISI PENELITIAN


SM.2.2



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20

Pemeriksa

Dr. Bastiar, MA

Ketua LPM

11/08/20


Ketua LPPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI



BUKU STANDAR SPMI 84

A. Visi dan Misi IAIN Lhokseumawe VISI Menjadikan Perguruan Tinggi Islam yang unggul dan berwawasan


masyarakat.




3. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian

yang islami melalui pengkajian dan penelitian ilmiah; dan

4. Membangun kerjasama tingkat lokal, nasional, internasional

untuk pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan institusional.

B. Definisi Istilah Standar isi adalah kriteria minimal tentang kedalaman dan

keluasan materi penelitian yang dilakukan oleh sivitas akademik IAIN

Lhokseumawe.

C. Rasional Standar Isi Penelitian

Penelitian pada dasarnya adalah suatu ilmiah yang dilakukan

secara sistematis untuk mendapat data dan informasi yang berkaitan

dengan pemahaman atau pengujian ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk peningkatan mutu penelitian, standar isi penelitian harus

disesuaikan dengan visi dan misi Institusi supaya sesuai dengan

patokan, ukuran, kriteria penelitian tertentu atau standar yang harus

dipenuhi agar isi penelitian bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




itu perlu ditetapkan standar isi penelitian untuk memenuhi standar

mutu di IAIN Lhokseumawe.

D. Pernyataan Isi Standar Isi Penelitian 1. Dosen dan Mahasiswa IAIN Lhokseumawe wajib melakukan

penelitian dasar atau penelitian terapan, yang harus memuat

prinsip-prinsip kemanfaatan, kemutakhiran, dan sesuai dengan

kebutuhan masa mendatang.

2. Materi penelitian dasar yang dibuat dosen dan mahasiswa harus

berorientasi pada luaran penelitian yang berupa penjelasan atau

penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, dan juga

kaidah-kaidah tertentu.

3. Materi penelitian terapan yang dibuat dosen dan mahasiswa harus

berorientasi pada luaran penelitian yang berupa inovasi serta

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

E. Strategi Pencapaian Standar Isi Penelitian 1. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dan Pusat Penjaminan

Mutu (LPM) melakukan sosialisasi standar isi penelitian kepada

seluruh sivitas akademika;

2. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) mengirimkan dosen untuk

mengikuti workshop/seminar penyusunan proposal penelitian;


Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) mengalokasikan dana

untuk penelitian bagi para dosen.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




F. Indikator Pencapaian Standar Isi Penelitian

1. Skor kesesuaian isi penelitian dengan Rencana Induk Penelitian

minimal 75.

2. Skor kesesuaian antara isi penelitian dengan pedoman penelitian

yang telah ditentukan oleh Lembaga Pengelola Penelitian minimal

75.

3. Semua penelitian telah sesuai dengan pengembangan keilmuan

dasar dan terapan yang memuat prinsip-prinsip kemanfaatan,

kemutakhiran, dan mengantisipasi kebutuhan masa mendatang dan

mencakup materi kajian khusus yang terintegrasi dengan kearifan

lokal untuk kepentingan nasional.

4. Semua isi penelitian terapan berorientasi pada hasil penelitian yang

berupa inovasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang terintegrasi dengan kearifan lokal yang bermanfaat

bagi masyarakat, dunia usaha, dan/ atau industri.

5. Terdapat penelitian yang dilakukan lintas ilmu (interdisiplin).

G. Pihak yang Bertanggungjawab dalam Pemenuhan Standar Isi Penelitian 1. Rektor

2. Ketua LPPM

3. Kapus Penelitian dan Penerbitan

4. Dekan

5. Ketua Jurusan

6. Dosen;

7. Mahasiswa

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI





Nasional;











2020.


IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR

PROSES PENELITIAN




Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20

Pemeriksa

Dr. Bastiar, MA

Ketua LPM

11/08/20


Ketua LPPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







masyarakat.









B. Definisi Istilah Proses Penelitian adalah kriteria minimal tentang kegiatan

penelitian yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan

pelaporan.

C. Rasional Standar Proses Penelitian

Salah satu Misi dari IAIN Lhokseumawe adalah meningkatkan

kualitas penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian

masyarakat. Maka Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada

Masyarakat (LPPM) dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan,

memfasilitasi, menyediakan pendanaan serta sarana prasarana yang

memadai untuk mendukung penelitian. Untuk mengetahui peningkatan

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




kualitas penelitian diperlukan adanya standar tertentu sebagai patokan

atau pijakan evaluasi maupun pengembangan lebih lanjut. Dengan

pertimbangan tersebut, maka IAIN Lhokseumawe melalui Lembaga

Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat menetapkan standar

proses penelitian yang akan menjadi pedoman pimpinan IAIN

Lhokseumawe, Ketua Jurusan/ Program Studi, Dosen dan mahasiswa

yang semuanya bertanggungjawab dalam peningkatan kualitas

penelitian.

D. Pernyataan Isi Standar Proses Penelitian 1. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan dosen dan mahasiswa

harus memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai

dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik;

2. Proses penelitian yang dilakukan dosen dan mahasiswa harus

dilakukan melalui tahapan-tahapan yaitu: pengajuan proposal,

evaluasi proposal, persetujuan proposal, pelaksanaan penelitian,

seminar hasil penelitian, dan publikasi hasil penelitian.

3. Semua proposal penelitian dosen yang masuk ke LPPM wajib

dilakukan seleksi baik seleksi administrasi maupun seleksi teknis

(substansi dan metodologi) yang dilakukan oleh tim ahli;

4. Semua kegiatan penelitian dosen harus mempertimbangkan standar

mutu, keselamatan kerja, kenyamanan, serta keamanan peneliti,

masyarakat dan lingkungan sekitar;

5. Peneliti harus membuat progres report tentang proses penelitian,

unsur yang terlibat dan mekanisme pelaksanaan setiap selesai

melakukan proses kegiatan penelitian;

6. Peneliti harus mencatat semua rangkaian proses penelitian yang

dilakukan sehingga proses penelitian dapat dipertanggungjawabkan

secara periodik;

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




7. Peneliti harus menjaga etika moral, sosial, dan ilmiah dalam

melakukan penelitian maupun dalam membuat laporan penelitian

dalam setiap penelitiannya ;

8. Peneliti harus menjamin kerahasiaan subjek penelitian dan tidak akan

mempublikasikan hasil penelitian selain untuk keperluan ilmiah;

9. Dosen melibatkan mahasiswa sebagai pelaksana dalam setiap

penelitiannya mulai dari perencanaan sampai pelaporan agar

mahasiswa memiliki pengalaman penelitian dan latar belakang

penelitian dalam membuat skripsi;

10. Penelitian berupa tugas akhir mahasiswa harus memenuhi kaidah

serta metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan otonomi

keilmuan, capaian pembelajaran lulusan, serta peraturan yang ada di

IAIN Lhokseumawe;

11. Kegiatan penelitian yang dilakukan mahasiwa harus dinyatakan

dalam bentuk sistem kredit semester (SKS) yang sudah direncanakan

dalam KRS pada awal semester;

12. Peneliti harus benar-benar menghindari plagiarisasi, falsifikasi,

fabrikasi, penggunaan data penelitian orang lain tanpa menyebut

sumber data yang sah, penggunaan ide/konsep orang lain yang

masih berupa naskah atau proposal penelitian yang sedang dalam

proses review, publikasi ganda, penghapusan secara sengaja,

merusak atau menghilangkan data hasil penelitian orang lain demi

kepentingan pribadi dalam proses penelitiannya setiap tahun;

E. Strategi pencapaian Standar Proses Penelitian 1. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui Lembaga Penjaminan Mutu

dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




melakukan sosialisasi standar proses kepada seluruh sivitas

akademika;

2. Pimpinan IAIN Lhokseumawe mengupayakan sarana dan prasarana

penelitian dilingkungan IAIN Lhokseumawe;

3. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM dan jurusan

mengadakan pelatihan metodologi penelitian;

4. Pimpinan IAIN Lhokseumawe memfasilitasi dosen untuk mengikuti

penelitian yang berskala nasional dan international

F. Indikator Pencapaian Standar Proses Penelitian 1. Tersusun dan tersosialisasikan kebijakan dan peraturan akademik.

2. Minimal 20% kegiatan penelitian telah dikembangkan, dikelola, dan

dimanfaatkan mengikuti suatu proses baku yang mencerminkan

suatu peningkatan mutu yang berkelanjutan, serta mengedepankan

prinsip efisiensi, akuntabilitas, dan efektivitas.

3. Setiap penelitian memiliki dokumen perencanaan, pelaksanaan,

dan pelaporan penelitian sesuai dengan panduan dan SOP

penelitian.

4. Tersusunnya dokumen standar mutu, keselamatan kerja dan etika

penelitian.

5. Tersusunnya SOP kerjasama penelitian.

G. Pihak yang Bertanggungjawab dalam Pelaksanaan Standar

Proses Penelitian 1. Rektor

2. Ketua LPPM


4. Dekan

5. Ketua Jurusan

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




6. Dosen

7. Fungsional Peneliti


9. Mahasiswa


Nasional;











2020.


IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR PENILAIAN PENELITIAN


SM.2.4



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20

Pemeriksa

Dr. Bastiar, MA

Ketua LPM

11/08/20


Ketua LPPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







masyarakat.

MISI









B. Definisi Istilah

Standar penilaian penelitian adalah kriteria minimal penilaian

terhadap proses dan hasil penelitian yang dilakukan oleh sivitas

akademik IAIN Lhokseumawe.

C. Rasional Standar Penilaian Penelitian

Standar penilaian penelitian merupakan kriteria minimal

penilaian terhadap proses dan hasil penelitian. Untuk memenuhi

kriteria standar penilaian penelitian ini, diperlukan adanya rancangan

yang mendukung proses penilaian penelitian untuk mencapai salah

satu visi dan misi IAIN Lhokseumawe yaitu peningkatan kualitas

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




penelitian. Hal ini dapat dicapai dengan cara merancang standar

penilaian penelitian melalui unit khusus yaitu Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) yang akan menjadi pedoman

pimpinan (dekan, kajur/kaprodi) dalam hal penilaian penelitian untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian di IAIN Lhokseumawe.

D. Pernyataan Isi Standar Penilaian Penelitian

1. Setiap penilaian proses dan hasil penelitian dosen dan mahasiswa

harus dilakukan secara terintegrasi dan memenuhi unsur-unsur

edukatif, objektif, akuntabel, dan transparan;

2. Penilaian proses dan hasil penelitian semua dosen dan mahasiswa

harus memenuhi prinsip penilaian dan memperhatikan kesesuaian

dengan standar hasil, isi, dan proses penelitian;

3. Penilaian penelitian dosen dan mahasiswa harus dilakukan dengan

menggunakan metode dan instrumen yang relevan, akuntabel dan

dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses dan pencapaian

kinerja hasil penelitian;

4. Penilaian penelitian yang dilakukan mahasiswa sebagai tugas akhir

harus diatur dalam aturan-aturan tertentu yang ditetapkan oleh

fakultas/jurusan secara berkala;

5. Penilaian penelitian yang dilakukan dosen sebagai laporan

penelitian harus diatur berdasarkan aturan-aturan yang ada dan

telah ditetapkan oleh institusi melalui LPPM setiap tahunnya;

6. Penilaian proposal dan hasil penelitian dosen IAIN Lhokseumawe

harus dilakukan oleh tim pakar sesuai bidangnya setiap tahunnya;

7. Hasil penilaian proposal penelitian setiap dosen digunakan sebagai

pedoman kelayakan memperoleh dana penelitian ;

8. Setiap rekomendasi dari tim pakar/tim ahli harus dijadikan acuan

dalam melaporkan hasil penelitian sehingga menjadi sempurna

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




E. Strategi Pencapaian Standar Penilaian Penelitian


Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) memotivasi seluruh dosen

peneliti untuk melaksanakan penelitian dengan mengikuti kaidah

prinsip penilaian edukatif, objektif, akuntabel, dan transparan.


Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) mensosialisasikan kepada

dosen peneliti untuk memperhatikan kesesuaian penelitian sesuai

dengan standar hasil, standar isi, dan standar proses penelitian;


Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) mengarahkan seleksi

proposal penelitian dan seminar proposal sesuai instrument

penilaian yang berlaku;


Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menyediakan fasilitas

seminar hasil penelitian yang memadai;


Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) selalu mengundang tim

pakar/ reviewer untuk mereview atau menilai penelitian dosen mulai

dari seleksi proposal, seminar proposal dan seminar hasil penelitian

setiap tahun.

F. Indikator Ketercapaian Standar Penilaian Penelitian 1. Adanya pedoman penilaian penelitian

2. Tersosialisasinya pedoman penilaian penelitian

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




3. Penggunaan instrumen penilaian yang telah memuat prinsip

penilaian edukatif, obyektif, akuntabel, dan transparan yang

dilakukan secara terintegrasi

4. Adanya proses monitoring dan evaluasi pelaksanaan penelitian

5. 100% proposal penelitian dan hasil penelitian direview/diseminarkan

6. 100% penelitian memenuhi semua persyaratan administratif sesuai

pedoman penelitian.

7. Terdapat kesesuaian hasil penilaian penelitian dengan formula yang

ditetapkan pada panduan.

8. 100% proposal dan hasil penelitian mendapatkan nilai minimal 75.

9. 100% hasil penelitian dipublikasikan minimal pada jurnal ber-ISSN

dan terindeks MORAREF.


Penilaian Penelitian 1. Rektor

2. Ketua LPPM


4. Dekan

5. Ketua Jurusan

6. Dosen

H. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;





IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI










2020.


IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR PENELITI


SM.2.5



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20

Pemeriksa

Dr. Bastiar, MA

Ketua LPM

11/08/20


Ketua LPPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI





Menjadikan Perguruan Tinggi Islam yang unggul dan

berwawasan global dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat.









B. Definisi Istilah Peneliti adalah civitas akademika IAIN Lhokseumawe yang

memiliki kompetensi untuk melakukan penelitian

C. Rasional Standar Peneliti

Salah satu misi dari IAIN Lhokseumawe adalah untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian. Oleh karena itu LPPM

dibentuk untuk mengorganisir, mengkoordinasi, memfasilitasi,

menyediakan pendanaan serta sarana prasarana untuk mendukung

penelitian. Untuk mewujudkan misi tersebut, maka dibutuhkan adanya

standar peneliti penelitian yang akan menjadi pedoman bagi pimpinan

IAIN Lhokseumawe, Dekan, Direktur pascasarjana, Ketua Jurusan,

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




Ketua Program Studi, Dosen dan mahasiswa yang semuanya

bertanggungjawab terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas

penelitian di IAIN Lhokseumawe

D. Pernyataan Isi Standar Peneliti 1. Peneliti wajib memiliki kemampuan tingkat penguasaan metodologi

penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian

serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman penelitian;

2. Setiap dosen wajib melakukan penelitian sebagai peneliti utama

sekurang-kurangnya satu penelitian dalam satu tahun;

3. Setiap dosen diwajibkan mempublikasikan hasil penelitiannya

sekurang-kurangnya satu artikel ilmiah setiap tahun;

4. Kemampuan peneliti ditentukan berdasarkan atas dua hal yaitu

kualifikasi akademik dan hasil penelitian;

5. Kemampuan peneliti menentukan kewenangan melakukan penelitian

sesuai bidang ilmunya;

6. Pedoman mengenai kewenangan melakukan penelitian ditetapkan

oleh LPPM setiap tahunnya;

7. Dosen peneliti IAIN Lhokseumawe wajib memiliki NIDN dan terdaftar

sebagai peneliti di litapdimas secara berkelanjutan;

8. Ketua tim peneliti sekurang-kurangnya berpendidikan S2 dan

memiliki jabatan fungsional sekurang-kurangnya lektor.

E. Strategi Pencapaian Standar Peneliti

1. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM membekali dosen

tentang pedoman penelitian yang berlaku pada tingkat lokal (IAIN

Lhokseumawe) dan tingkat nasional;

2. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM membekali dosen

tentang pengetahuan penyusunan usulan/proposal/ laporan

penelitian melalui pelatihan/workshop;

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




3. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM menjalin kerjasama

dengan lembaga eksternal yang berkaitan dengan kegiatan

penelitian;

4. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM memfasilitasi dosen

sebagai peneliti untuk mendapatkan informasi penelitian baik pada

instansi pemerintah maupun instansi swasta.

F. Indikator Ketercapaian Standar Peneliti 1. Peneliti harus memiliki kompetensi: a). Pengetahuan (Memahami

teknik penelusuran kepustakaan, teknik pengumpulan data dan

teknik pengolahan data, teknik penulisan ilmiah, teknik presentasi,

teknik perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penelitian dan

teknik diseminasi hasil penelitian. b. Keterampilan (mampu

berkomunikasi dengan baik, mampu mengoperasikan peralatan

penunjang penelitian, mampu mengolah dan menganalisis data

serta mampu menulis laporan penelitian dalam bahasa Indonesia

dengan baik dan benar). c). Sikap Kerja (Jujur, Bertanggung jawab,

Disiplin, Dapat bekerja sama, Kritis, Kreatif, Inovatif dan adaptif). 2. Kemampuan peneliti ditentukan berdasarkan kualifikasi akademik

dan hasil penelitian. 3. Peneliti melakukan kegiatan penelitian sesuai dengan bidang

keilmuan. 4. 50% tema penelitian dilakukan sesuai dengan Renstra Penelitian

Institut. 5. Peneliti memiliki pandangan ilmiah yang mengintegrasikan ilmu

pengetahuan, sains, dan seni dengan kearifan lokal.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




G. Pihak yang Bertanggungjawab dalam Pelaksanaan Standar Peneliti Penelitian

1. Rektor

2. Ketua LPPM


4. Dekan

5. Ketua Program studi

6. Dosen

7. Mahasiswa

H. Referensi


Nasional;











2020.


IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN


SM.2.6



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20

Pemeriksa

Dr. Bastiar, MA

Ketua LPM

11/08/20


Ketua LPPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







masyarakat.









B. Definisi Istilah 1. Standar sarana dan prasarana penelitian adalah kriteria minimal

sarana dan prsarana yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan

isi dan proses penelitian dalam rangka memenuhi hasil penelitian. 2. Sarana Penelitian adalah alat, bahan dan perlengkapan sebagai

penunjang untuk pelaksanaan penelitian. 3. Prasarana Penelitian adalah fasilitas fisik yang merupakan

penunjang utama terlaksananya penelitian

C. Rasional Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




Peraturan menteri riset, teknologi dan pendidikan tinggi Republik

Indonesia No.44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

diharuskan adanya standar sarana dan prasarana penelitian untuk

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian dalam rangka memenuhi

hasil penelitian. Untuk itu setiap institusi wajib merumuskan standar

sarana dan prasarana yang memadai untuk dapat mendukung proses

pelaksanaan penelitian.

D. Pernyataan Standar Sarana dan Prasarana Penelitian 1. Pimpinan IAIN Lhokseumawe wajib memfasilitasi sarana dan

prasarana penelitian yang terkait dengan bidang ilmu masing-masing

jurusan dan program studi;

2. Pimpinan IAIN Lhokseumawe wajib menyediakan sarana dan

prasarana penelitian yang memenuhi standar mutu, keselamatan

kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan peneliti, masyarakat

dan lingkungan;

3. Pimpinan IAIN Lhokseumawe wajib memfasilitasi tersedianya

laboratorium-laboratorium untuk memenuhi kebutuhan civitas

akademika dan juga memfasilitasi tersedianya sarana teknologi

informasi dan komunikasi yang memadai (fasilitas internet);

4. Pimpinan IAIN Lhokseumawe wajib memfasilitasi tersedianya sistem

informasi penelitian secara online secara periodik agar memudahkan

peneliti mendapat akses informasi terbaru tentang penelitian;

5. LPPM IAIN Lhokseumawe wajib melakukan analisis kebutuhan yang

menyangkut jumlah, jenis dan spesifikasi sarana dan prasarana

penelitian dengan cara menjalin hubungan kerjasama penelitian

dengan perguruan tinggi atau stakeholder (perorangan, kelompok,

komunitas, lembaga dalam dan luar negeri) untuk meningkatkan

kualitas dan kuantitas penelitian dan mendukung peningkatan

akreditasi jurnal ilmiah yang ada di lingkungan IAIN Lhokseumawe

setiap tahun.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




E. Strategi Pencapaian Standar Sarana dan Prasarana 1. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM menyusun daftar

kebutuhan sarana dan prasarana penelitian sesuai dengan rencana

strategis penelitian;

2. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM mengadakan kajian dan

evaluasi terhadap sarana dan prasarana penelitian sehingga

terpenuhinya standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan,

kenyamanan, dan keamanan peneliti, masyarakat, serta lingkungan.

3. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM mengirim dosen untuk

mengikuti workshop/pelatihan tentang penelitian agar mendapatkan

isu-isu baru penelitian yang dapat menunjang karir dan prestasi

kampus;

4. Pimpinan IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan seminar dan

lokakarya yang berkaitan dengan penelitian guna meningkatkan

kemampuan, kualitas dan kuantitas penelitian yang dilakukan civitas

akademika IAIN Lhokseumawe minimal dua kali dalam satu tahun.

F. Indikator Pencapaian Standar Sarana dan Prasarana

1. Terdapat sarana dan prasarana yang dapat digunakan civitas

akademika dalam penelitian yang diperlukan untuk menunjang

kebutuhan isi dan proses penelitian dalam rangka memenuhi hasil

penelitian serta publikasi hasil penelitian. 2. 100% penelitian dasar dilaksanakan dengan menggunakan sarana

dan prasarana internal. 3. 30% penelitian pengembangan dilaksanakan dengan menggunakan

sarana dan prasarana internal. 4. 25% penelitian terapan dilaksanakan dengan menggunakan sarana

dan prasarana internal.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




5. Terdapat kesesuaian pada pemenuhan standar mutu, keselamatan

kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan peneliti, masyarakat,

dan lingkungan pada sarana dan prasarana penelitian. 6. Terdapat sarana dan prasarana publikasi hasil penelitian di

lingkungan IAIN Lhokseumawe

G. Pihak yang Bertanggungjawab dalam Pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Penelitian 1. Rektor

2. Wakil Rektor II

3. Ketua LPPM


5. Dekan

6. Ketua Program studi

7. Dosen

8. Mahasiswa

H. Referensi


Nasional;









IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI






2020.


IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR

PENGELOLAAN PENELITIAN




Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20

Pemeriksa

Dr. Bastiar, MA

Ketua LPM

11/08/20


Ketua LPPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




A. Visi dan MISI IAIN Lhokseumawe VISI



masyarakat.

MISI









B. Definisi Istilah 1. Standar pengelolaan adalah kriteria minimal mencakup

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi

serta pelaporan kegiatan penelitian yang dilaksanakan oleh

pengelola kegiatan penelitian. 2. Pengelolaan penelitian adalah proses pelaksanaan manajerial yang

mengacu pada standar hasil, standar isi, standar proses, dan standar

peneliti penelitian.

C. Rasional Standar Pengelolaan Penelitian

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




Salah satu misi dari IAIN Lhokseumawe adalah untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian agar proses penelitian

dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu LPPM dibentuk untuk

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




mengorganisir, mengkoordinasi, memfasilitasi, menyediakan pendanaan

serta sarana prasarana untuk mendukung penelitian. Untuk mewujudkan

misi tersebut, maka dibutuhkan adanya standar pengelolaan penelitian

yang akan menjadi pedoman bagi pimpinan IAIN Lhokseumawe, Dekan,

Direktur pascasarjana, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi, Dosen dan

mahasiswa yang semuanya bertanggungjawab terhadap peningkatan

kualitas dan kuantitas penelitian di IAIN Lhokseumawe

D. Pernyataan Isi Standar Pengelolaan Penelitian 1. Pengelolaan penelitian di IAIN Lhokseumawe dilaksanakan oleh

LPPM yang merupakan unit kerja yang bertugas untuk mengelola

penelitian;

2. LPPM IAIN Lhokseumawe bertugas untuk menyusun Rencana Induk

Strategi (RIP) dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas

penelitian yang mengacu pada Renstra IAIN Lhokseumawe, Dikti,

Litapdimas dan Pemda setempat;

3. LPPM IAIN Lhokseumawe wajib menyusun pedoman pengembangan

penelitian IAIN Lhokseumawe dengan mengacu pada standar norma

penelitian setiap tahun;

4. LPPM IAIN Lhokseumawe wajib mendorong terbentuknya kelompok

peneliti yang berdaya saing nasional dan internasional secara berkala;

5. LPPM IAIN Lhokseumawe wajib mengembangkan secara bertahap

skema penelitian yang sesuai dengan RIP institusi;

6. LPPM IAIN Lhokseumawe wajib memfasilitasi peningkatan

kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian, penulisan artikel

ilmiah, perolehan hak kekayaan intelektual (HKI);

7. LPPM IAIN Lhokseumawe wajib melaksanakan pemantaun dan

evaluasi pelaksanaan penelitian setiap tahun;

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




8. LPPM IAIN Lhokseumawe wajib mengembangkan kerjasama

penelitian dengan perguruan tinggi lain baik dalam maupun luar negeri

dan dengan stakeholder;

9. LPPM IAIN Lhokseumawe wajib mengembangkan sistem basis data

penelitian yang mencakup capaian kinerja penelitian di IAIN

Lhokseumawe;

10. LPPM IAIN Lhokseumawe wajib melaksanakan diseminasi hasil

penelitian setelah proses pelaksanaan penelitian berlangsung;

11. LPPM IAIN Lhokseumawe wajib memberikan penghargaan kepada

peneliti yang berprestasi secara periodik;

12. LPPM IAIN Lhokseumawe wajib melaporkan hasil kegiatan dan

penggunaan dana penelitian kepada litapdimas setiap tahun;

13. LPPM IAIN Lhokseumawe wajib menetapkan strategi kebijakan dan

prioritas penelitian yang disesuaikan dengan visi misi dan tujuan IAIN

Lhokseumawe minimal sekali dalam lima tahun;

14. LPPM IAIN Lhokseumawe wajib membentuk tim pakar penelitian

dengan kriteria S3 dan menguasai bidang ilmu sesuai jurusan yang

ada baik dari dalam institusi maupun dari luar institusi IAIN

Lhokseumawe;

15. LPPM IAIN Lhokseumawe wajib menyusun kriteria dan prosedur

penilaian penelitian paling sedikit menyangkut aspek peningkatan

jumlah publiaksi ilmiah, penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan

dan teknologi, jumlah dan mutu bahan ajar;

16. LPPM IAIN Lhokseumawe wajib menjaga dan meningkatkan mutu

pengelolaan lembaga atau fungsi penelitian dalam dalam

melaksanakan program penelitian berkelanjutan secara berkala;

17. LPPM IAIN Lhokseumawe wajib melakukan pemantaun evaluasi

terhadap lembaga atau fungsi penelitian dalam dalam melaksanakan

program penelitian;

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




E. Strategi Pencapaian Standar Pengelolaan Penelitian 1. LPPM IAIN Lhokseumawe merevisi struktur organisasi setiap

tahunnya sehingga menggambarkan fungsi dan tanggungjawab yang

jelas;

2. LPPM IAIN Lhokseumawe melakukan pengarsipan yang teratur

sehingga setiap kegiatan LPPM dapat terdokumentasi dan tertata

dengan baik;

3. LPPM IAIN Lhokseumawe membekali dosen dengan berbagai

pelatihan/seminar/lokakarya terkait dengan pengelolaan penelitian;

4. LPPM IAIN Lhokseumawe menjalin hubungan kerjasama dengan

stakeholder baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional;

5. LPPM IAIN Lhokseumawe mensosialisasikan standar pengelolaan

penelitian kepada para dosen atau calon peneliti IAIN Lhokseumawe;

F. Indikator Pencapaian Standar Pengelolaan Penelitian 1. Terdapat Renstra Penelitian yang sesuai dengan Renstra Institut. 2. Terdapat Ketetapan Etika Penelitian yang meliputi aspek edukatif,

obyektif, akuntabilitas dan transparansi 3. Minimal 2 (dua) Surat Kerjasama Penelitian dengan perguruan tinggi

dalam negeri setiap tahun 4. Minimal 1 (satu) Surat Kerjasama Penelitian dengan perguruan tinggi

luar negeri setiap tahun 5. Minimal 2 (dua) Surat Kerjasama dengan dunia industri. 6. Terdapat peraturan, panduan, dan sistem penjaminan mutu internal

penelitian. 7. Terdapat monev penelitian. 8. Minimal 80% hasil penelitian didiseminasikan.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




9. Minimal terdapat 4 (empat) orang yang terfasilitasi untuk mengikuti

kegiatan peningkatan kemampuan peneliti di dalam dan luar negeri 10.Terdapat fasilitas hak kekayaan intelektual (HKI) untuk hasil penelitian

minimal 7 (empat) setiap tahunnya berdasar standar hasil penelitian. 11. Terdapat penyelenggaraan pelatihan, seminar, dan lokakarya

penelitian minimal 2 (dua) kali setahun. 12. Terdapat koordinasi penelitian yang melibatkan antar displin dan antar

perguruan tinggi dalam maupun luar negeri.

G. Pihak yang Bertanggungjawab dalam Pelaksanaan Standar Pengelolaan Penelitian

1. Rektor

2. Wakil Rektor II

3. Ketua LPPM

4. Dekan


Nasional;









IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI






2020.


IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIYAAN PENELITIAN


SM.2.8



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20

Pemeriksa

Dr. Bastiar, MA

Ketua LPM

11/08/20


Ketua LPPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







masyarakat.









B. Definisi Istilah Standar Pembiayaan adalah kriteria minimal dana dalam

pelaksanaan Penelitian yang bersumber dari pemerintah, masyarakat,

serta kerja sama dengan lembaga lain di dalam maupun di luar negeri.

C. Rasional Standar Pembiayaan Penelitian Salah satu misi dari IAIN Lhokseumawe adalah untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian agar proses penelitian

dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu LPPM dibentuk untuk

mengorganisir, mengkoordinasi, memfasilitasi proses pelaksanaan untuk

mendukung penelitian. Untuk mengetahui adanya peningkatan kualitas

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




dan kuantitas penelitian diperlukan adanya proses penelitian sebagai

patokan atau pijakan evaluasi maupun pengembangan lebih lanjut. Maka,

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




IAIN Lhokseumawe melalui LPPM, menetapkan standar pembiayaaan

penelitian yang akan menjadi pedoman bagi pimpinan IAIN

Lhokseumawe, Dekan, Direktur pascasarjana, Ketua Jurusan, Ketua

Program Studi, dan yang semuanya bertanggungjawab terhadap

peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian di IAIN Lhokseumawe

D. Pernyataan Isi Standar Pembiayaan Penelitian 1. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM wajib menyediakan

anggaran penelitian internal institusi, dana yang bersumber dari

pemerintah, kerjasama dengan lembaga lain dalam maupun luar

negeri, swadaya peneliti dan dari masyarakat;

2. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM wajib membuat

mekanisme pendanaan penelitian yang dapat dilakukan melalui

kompetensi peneliti dan kompetisi antar calon peneliti atau kompetisi

lain yang ditetapkan oleh unit pengelola penelitian;

3. LPPM IAIN Lhokseumawe wajib menyediakan dana pengelolaan

penelitian yang dapat digunakan untuk membiayai manajemen

penelitian yang terdiri atas selektif proposal, pemantauan dan

evaluasi penelitian, pelaporan penelitian dan diseminasi hasil

penelitian secara periodik;

4. LPPM IAIN Lhokseumawe wajib menyediakan dana pengelolaan

penelitian yang dapat digunakan untuk peningkatan kapasitas

peneliti dan insentif publikasi ilmiah atau insentif hak kekayaan

intelektual (HKI)

5. LPPM IAIN Lhokseumawe memberikan penghargaan kepada peneliti

yang berprestasi, insentif publikasi ilmiah dan insentif HKI minimal 10

orang peneliti dalam satu tahun;

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




6. LPPM IAIN Lhokseumawe akan membayar penelitian dosen secara

bertahap yaitu 50% setelah tanda tangan kontrak dan 50% setelah

menyerahkan laporan penelitian secara lengkap;

E. Strategi Pencapaian Standar Pembiayaan Penelitian 1. Ketua LPPM IAIN Lhokseumawe menyusun dan menetapkan

strategi dalam upaya peningkatan pembiayaan penelitian;

2. Ketua LPPM IAIN Lhokseumawe menerapkan manajemen penelitian

yang terdiri atas seleksi proposal, presentasi proposal yang dinilai

oleh dua pakar penelitian, pemantauan dan evaluasi, pelaporan

penelitian dan melakukan seminar hasil penelitian;

3. Ketua LPPM IAIN Lhokseumawe melakukan sosialisasi standar

pembiayaan penelitian kepada seluruh sivitas akademika;

4. Ketua LPPM IAIN Lhokseumawe melakukan sosialisasi alokasi dana

penelitian pada RAPBU kepada civitas akademika;

5. Ketua LPPM IAIN Lhokseumawe merancang SOP tentang

pembiayaan penelitian;

6. Ketua LPPM IAIN Lhokseumawe menerapkan mekanisme

monitoring tentang pembiayaan penelitian kepada sivitas akademika

minimal sekali dalam setahun.

F. Indikator Pencapaian Standar Pembiayaan Penelitian 1. Meningkatnya jumlah penelitian dosen yang didanai oleh lembaga

yang berwenang baik internal maupun eksternal; 2. Terpenuhinya jumlah minimal pendanaan masing-masing penelitian; 3. Adanya peningkatan kerjasama penelitian dengan lembaga

perguruan tinggi lain. 4. Meningkatnya jumlah pendanaan masing-masing penelitian baik

yang didanai oleh internal maupun eksternal.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




5. Meningkatnya jumlah riset kolaborasi penelitian dengan lembaga

perguruan tinggi lain baik nasional maupun internasional. G. Pihak yang Bertanggungjawab dalam Pelaksanaan Standar

Pembiyaan Penelitian 1. Rektor

2. Warek II

3. Ketua LPPM

4. Dekan

H. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;











2020.


Ketiga: :Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan

dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari

terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diperbaiki

kembali sebagai mana mestinya.

Ditetapkan di : Lhokseumawe

Pada tanggal : 11 Agustus 2020

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

RUANG LINGKUP

Standar mutu pengabdian kepada masyarakat terdiri dari 8 (delapan)

standar dengan rincian sebagai berikut:

1. Standar Hasil Pengabdian

2. Standar Isi Pengabdian

3. Standar Proses Pengabdian

4. Standar Penilaian Pengabdian

5. Standar Pelaksana Pengabdian

6. Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian

7. Standar Pengelolaan Pengabdian

8. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


SM.3.1



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20

Pemeriksa

Dr. Bastiar, MA

Ketua LPM

11/08/20


Ketua LPPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







kepada masyarakat.









B. Definisi Istilah

Standar hasil pengabdian kepada masyarakat adalah kriteria

minimal luaran atau hasil karya pengabdian kepada masyarakat oleh

sivitas akademika IAIN Lhokseumawe dalam mengembangkan serta

menerapkan ilmu pengetahuan, sains dan seni guna memajukan

kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

C. Rasional Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

Amanat Permenristek Dikti No 44 tahun 2015 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi menyebutkan bahwa Pendidikan Tinggi wajib

melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sebagai kegiatan civitas

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




akademika yang memanfaatkan iptek untuk memajukan kesejahteraan

masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk melaksanakan

peraturan tersebut dan merealisasikan visi dan misi IAIN Lhokseumawe

khususnya pada pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat agar dapat

terlaksana secara efektif, maka diperlukan dokumen pendukung kegiatan

yang salah satunya adalah standar hasil pengabdian kepada masyarakat.

Standar ini diperlukan agar IAIN Lhokseumawe menghasilkan karya yang

dapat digunakan untuk pengabdian kepada masyarakat

D. Pernyataan Isi Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

1. LPPM IAIN Lhokseumawe harus mengarahkan hasil pengabdian

kepada masyarakat dosen yang bertujuan untuk menjadikan

Perguruan Tinggi Islam yang unggul dan berwawasan global dalam

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;

2. Dosen IAIN Lhokseumawe wajib menghasilkan karya pengabdian

kepada masyarakat yang dapat menyelesaikan masalah yang

dihadapi masyarakat dengan memanfaatkan keahlian civitas

akademika yang relevan;

3. Dosen IAIN Lhokseumawe wajib menghasilkan karya pengabdian

kepada masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tepat guna,

bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau bahan

ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar;

4. Hasil pengabdian kepada masyarakat mahasiswa IAIN Lhokseumawe

harus mengarah pada terpenuhinya capaian pembelajaran lulusan

serta memenuhi ketentuan dan peraturan di IAIN Lhokseumawe setiap

tahunnya;

5. Hasil pengabdian kepada masyarakat dosen IAIN Lhokseumawe

dapat berupa output: publikasi, karya, paten dan/HKI, buku/bahan

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




ajar, outcome: sitasi, produk baru, penghargaan, atau implikasi

kebijakan.

6. Hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen IAIN

Lhokseumawe wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan,

dipublikasikan, dipatenkan, dan atau cara lain yang dapat digunakan

untuk menyampaikan hasil pengabdian tersebut.

E. Strategi Pencapaian Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 1. LPPM IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan tersedianya sarana dan

prasarana pendukung kegiatan pengabdian kepada masyarakat di

tingkat IAIN Lhokseumawe;

2. Pimpinan Fakultas, Ketua Jurusan, dan Ketua Program Studi

menyelenggarakan koordinasi dengan dosen dan perwakilan

mahasiswa untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan

pengabdian kepada masyarakat di tingkat jurusan dan program studi.

3. Memberlakukan standar lapohan hasil PkM dan publikasinya.

4. Sosialisasi hasil kepada seluruh pemangku kepentingan dengan

standar hasil PkM.

5. Meningkatkan kerjasama dengan instansi – instansi yang mendukung

PkM dalam skala Nasional dan Internasional.

F. Indikator Ketercapaian Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Peningkatan jumlah dosen yang melakukan kegiatan PkM secara

terjadwal dan terstruktur.

2. Tersedianya pedoman penulisan laporan dan publikasi hasil PkM

3. Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan PkM

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




G. Pihak yang Bertanggungjawab dalam Pelaksanaan Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 1. Rektor

2. Ketua LPM

3. Ketua LPPM

4. Kapus Pengabdian Kepada Masyarakat

5. Dekan

6. Dosen


8. Mahasiswa


Nasional;











2020.


IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR

ISI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT




Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20

Pemeriksa

Dr. Bastiar, MA

Ketua LPM

11/08/20


Ketua LPPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




A.Visi dan Misi IAIN Lhokseumawe VISI



kepada masyarakat.









B. Definisi Istilah 1. Standar isi PkM IAIN Lhokseumawe merupakan kriteria minimal

tentang kedalaman dan keluasan materi PkM

2. Kedalaman dan keluasan materi PkM mengacu pada standar hasil

PkM.

3. Kedalaman dan keluasan materi PkM bersumber dari hasil penelitian

atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan

dengan kebutuhan masyarakat dan pemangku kepentingan.

C. Rasional Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI





masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Guna melaksanakan




yang salah satunya adalah standar isi pengabdian kepada masyarakat.

D. Pernyataan Isi Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat 1. Dosen dan mahasiswa wajib memperhatikan kedalaman dan

keluasan materi pengabdian kepada masyarakat yang mengacu

pada standar hasil pengabdian kepada masyarakat pada setiap

kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan visi

misi institusi;

2. Materi pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen wajib

bersumber dari hasil penelitian yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat yang dapat diterapkan secara langsung dan dibutuhkan

oleh masyarakat;


bersumber dari hasil penelitian pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi dalam rangka pemberdayaan masyarakat;


bersumber dari hasil penelitian teknologi tepat guna yang dapat

dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan

kesejahteraan masyarakat;


bersumber dari hasil penelitian hak atas Kekayaan Intelektual (HKI)

yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha dan

atau industri

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




E. Strategi Pencapaian Standar Pengabdian kepada Masyarakat 1. LPPM IAIN Lhokseumawe mensosialisasikan standar isi pengabdian

kepada masyarakat kepada civitas akademika IAIN Lhokseumawe;

2. Pimpinan Fakultas dan Pimpinan Pascasarjana menyelenggarakan

koordinasi dengan dosen dan perwakilan mahasiswa untuk

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi standar isi kegiatan

pengabdian kepada masyarakat di tingkat jurusan dan program studi;

3. LPPM IAIN Lhokseumawe mengadakan pelatihan menulis artikel

ilmiah dan materinya disesuaikan dengan standar isi pengabdian

kepada masyarakat minimal setahun sekali.

F. Indikator Ketercapaian Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Jumlah proposal pengabdian kepada masyarakat yang lolos dari

reviewer meningkat menjadi 7 judul.

2. Terdapat 70% masalah keislaman dan pendidikan yang dapat diatasi

di masyarakat sekitar kampus

3. Meningkatnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dosen bidang

pengabdian kepada masyarakat sebesar 60%

G. Pihak yang Bertanggungjawab dalam Pelaksanaan Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat 1. Rektor

2. Ketua LPM

3. Ketua LPPM


5. Dekan

6. Dosen

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI





8. Mahasiswa


Nasional;











2020.


IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR

PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT




Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20

Pemeriksa

Dr. Bastiar, MA

Ketua LPM

11/08/20


Ketua LPPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







kepada masyarakat.

B. MISI 1. Mencetak sarjana yang cerdas dan berakhlak mulia;








C. B. Definisi Istilah Standar proses PkM merupakan kriteria minimal tentang proses

kegiatan PkM yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, monitoring

dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan D. E. C. Rasional Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat





masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Guna melaksanakan


IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI






yang salah satunya adalah standar proses pengabdian kepada

masyarakat.

D. Pernyataan Isi Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat 1. Dosen dan mahasiswa IAIN Lhokseumawe wajib melaksanakan

kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara terarah, terukur dan

terprogram ;

2. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mahasiswa

harus sesuai dengan capaian pembelajaran dan aturan yang telah

ditetapkan di IAIN Lhokseumawe setiap tahunnya;


harus dinyatakan dalam besaran SKS dan sudah direncanakan dalam

kartu rencana studi pada awal semester;

4. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen dan

mahasiswa wajib mempertimbangkan standar mutu, keselamatan,

kenyamanan, serta keamanan pelaksana, masyarakat dan

lingkungan;

5. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan civitas

akademika IAIN Lhokseumawe dapat berupa pelayanan, penerapana

ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kapasitas masyarakat

serta pemberdayaan masyarakat, pembinaan mahasiswa dalam

bidang penalaran, keterampilan, dan seni.

E. Strategi Pencapaian Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat

1. LPPM IAIN Lhokseumawe melakukan sosialisasi standar proses dan

mengawasi serta mengevaluasi tahapan perencanaan, pelaksanaan

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




proses pembelajaran dan pengawasan proses pengabdian kepada

masyarakat secara terus menerus;

2. LPPM IAIN Lhokseumawe menyediakan dana, sarana dan prasarana

pendukung kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen

secara berkala;

3. LPPM IAIN Lhokseumawe mengirim dosen untuk mengikuti

seminar/workshop tentang penyusunan proposal pengabdian kepada

masyarakat setiap tahun.

F. Indikator Ketercapaian Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Tersedianya buku pedoman perencanaan, pelaksanaan, monitoring

dan evaluasi proses kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

2. Terlaksananya Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang

dilaksanakan mahasiswa secara terintegrasi dengan program KPM

dinyatakan dalam besaran 4 SKS

3. Terlaksananya Kegiatan pengabdian kepada masyarakat

dilaksanakan secara terarah, terukur dan terprogram.


diarahkan untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan.

5. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mempertimbangkan

standar mutu, keselamatan, kenyamanan, serta keamanan pelaksana,

masyarakat dan lingkungan.

6. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat diarahkan pada pelayanan,

penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kapasitas

masyarakat serta pemberdayaan masyarakat.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




G. Pihak yang Bertanggungjawab dalam Pelaksanaan Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat 1. Rektor

2. Ketua LPM

3. Ketua LPPM


5. Dekan

6. Dosen


10. Mahasiswa

H. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;





4. Peraturan menteri riset teknologi dan pendidikan tinggi no. 62

tahun 2016 tentang sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi;




72/PMK.02/2020 tentang Standar Biaya Masukan Tahun

Anggaran 2020.


IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR

PENILAIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT




Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20

Pemeriksa

Dr. Bastiar, MA

Ketua LPM

11/08/20


Ketua LPPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







kepada masyarakat.









B. Definisi Istilah 1. Standar penilaian PkM IAIN Lhokseumawe merupakan kriteria

minimal tentang penilaian terhadap proses dan hasil pengabdian

kepada masyarakat.

2. Pengabdian kepada masyarakat kompetisi dibedakan menjadi dua

yaitu kompetisi yang bersifat internal dan eksternal.

a) Kompetisi internal adalah pengabdian kepada masyarakat yang

dilakukan oleh dosen dan atau mahasiswa atau sekelompok

dosen dan atau sekelompok mahasiswa yang sumber dananya

berasal dari IAIN Lhokseumawe;

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




b) Kompetisi eksternal adalah pengabdian kepada masyarakat

yang dilakukan oleh dosen dan atau mahasiswa atau

sekelompok dosen dan atau sekelompok mahasiswa yang

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




sumber dananya berasal dari luar Institusi seperti; DIKTI,

Kementrian RISTEK, Dinas Pendidikan Propinsi dan Lembaga

lainnya.

3. Pengabdian kepada masyarakat kerjasama adalah pengabdian

kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen atau sekelompok

dosen melalui kerjasama dengan pihak-pihak di luar IAIN

Lhokseumawe.

C. Rasional Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat

Amanat Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pada Pasal 20 UU tersebut dengan tegas

menyatakan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, di samping melaksanakan

pendidikan. Hal tersebut juga didukung dalam Permendikbud RI nomor 49

tahun 2014 tentang standar Nasional Pendidikan Tinggi. Dalam Bab IV

Permendikbud tersebut dijelaskan tentang Standar Nasional Pengabdian

kepada Masyarakat. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi dan

menyelaraskan dengan amanat pemerintah tersebut, standar penilaian

pengabdian kepada masyarakat perlu dirancang agar pihak-pihak yang

terkait dalam menyusun dan melaksanakan program kegiatan pengabdian

masyarakat senantiasa mengacu pada standar pengabdian kepada

masyarakat yang telah ditetapkan bersama di IAIN Lhokseumawe.

D. Pernyataan Isi Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat 1. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM menetapkan bahwa

pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan dalam rangka

pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




2. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM menetapkan strategi,

kebijakan, dan prioritas pengabdian kepada masyarakat harus sesuai

dengan misi dan tujuan Institusi;

3. LPPM IAIN Lhokseumawe menetapkan standar baku mutu penilaian

pengabdian kepada masyarakat dengan mengacu pada standar baku

mutu penilaian pengabdian kepada masyarakat nasional maupun

internasional, serta sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan dan etika

dalam bidangnya masing-masing;

4. LPPM IAIN Lhokseumawe menetapkan bahwa penilaian pengabdian

kepada masyarakat harus mudah diakses oleh seluruh dosen di IAIN

Lhokseumawe;

5. LPPM IAIN Lhokseumawe menetapkan bahwa pengabdian kepada

masyarakat harus melibatkan peran serta mahasiswa minimal sekali

dalam satu tahun;

6. LPPM IAIN Lhokseumawe menetapkan bahwa pengabdian kepada

masyarakat harus meliputi pengabdian kepada masyarakat dasar dan

terapan ;

7. LPPM IAIN Lhokseumawe menetapkan bahwa penilaian pengabdian

kepada masyarakat harus memberikan masukan untuk kegiatan

pendidikan, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat;

8. LPPM IAIN Lhokseumawe harus menjamin bahwa pengabdian

kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen harus terbebas dari

pelanggaran etika pengabdian kepada masyarakat;

9. LPPM IAIN Lhokseumawe mengelola kegiatan pengabdian kepada

masyarakat berdasarkan sumber-sumber pembiayaan bentuk

pengabdian kepada masyarakat terdiri dari pengabdian kepada

masyarakat dalam bentuk swadana, kompetisi dan pengabdian

kepada masyarakat kerjasama.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




10. Dosen dan mahasiswa IAIN Lhokseumawe wajib mengajukan

proposal baik perorangan atau kelompok yang secara melembaga

melalui fakultas atau program studi sesuai dengan pedoman yang

dikeluarkan oleh LPPM;

11. Studi kelayakan proposal pengabdian kepada masyarakat yang dibuat

dosen IAIN Lhokseumawe dilakukan oleh tim reviewer yang

ditetapkan LPPM;

12. LPPM mengumumkan hasil seleksi proposal pengabdian kepada

masyarakat melalui website atau surat pemberitahuan dari LPPM

kepada Fakultas;

13. Ketua LPPM dan pelaksana pengabdian kepada masyarakat

menandatangani kontrak bagi proposal yang lulus sebelum proses

pengabdian berjalan dengan syarat:

a. Materi sesuai dengan bentuk dan jenis pengabdian kepada

masyarakat yang ditawarkan

b. Waktu sesuai dengan Panduan Pengabdian kepada masyarakat

dan surat perintah kerja (SPK) dari LPPM

c. Dana sesuai dengan alokasi anggaran dan jenis pengabdian

kepada masyarakat yang ditawarkan.

14. Evaluasi instrumen pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh

reviewer internal dan eskternal yang ditetapkan oleh LPPM sebelum

proses pengabdian berlangsung.

E. Strategi Pencapaian Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM mensosialisasaikan

standar penilaian pengabdian kepada masyarakat kepada semua

civitas akademika;

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




2. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui LPPM mengirim dosen untuk

mengikuti seminar/ workshop tentang penyusunan proposal


3. Minimal setahun pimpinan IAIN Lhokseumawe mengundang reviewer

untuk memberi pelatihan menulis artikel ilmiah dari hasil-hasil


F. Indikator Ketercapaian Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat semakin

meningkat 50%.

2. Jumlah publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat semakin

meningkat menjadi 102 judul PKM.

3. Jumlah kegiatan dan jumlah mahasiswa yang terlibat dalam

pengabdian kepada masyarakat semakin meningkat menjadi 55%

4. Sarana prasarana pendukung meningkat.

G. Pihak yang Bertanggungjawab dalam Pelaksanaan Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat 1. Rektor

2. Ketua LPM

3. Ketua LPPM


5. Dekan

6. Ketua Jurusan/Program Studi

7. Dosen

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




H. Referensi











2020.


IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


SM.3.5



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20

Pemeriksa

Dr. Bastiar, MA

Ketua LPM

11/08/20


Ketua LPPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







kepada masyarakat.









B. Definisi Istilah Standar Pelaksana PkM adalah kriteria minimal pelaksana dalam

melakukan pengabdian kepada masyarakat.

C. Rasional Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat

Amanat Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pada Pasal 20 UU tersebut dengan tegas

menyatakan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, di samping

melaksanakan pendidikan. Hal tersebut juga didukung dalam

Permendikbud RI nomor 49 tahun 2014 tentang standar Nasional

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




Pendidikan Tinggi. Dalam Bab IV Permendikbud tersebut dijelaskan

tentang Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. Oleh karena

itu, untuk mengantisipasi dan menyerasikannya dengan amanat

pemerintah tersebut, standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat

perlu dirancang agar pihak-pihak yang terkait dalam menyusun dan

melaksanakan program kegiatan pengabdian masyarakat senantiasa

mengacu pada standar pengabdian kepada masyarakat yang telah

ditetapkan bersama di IAIN Lhokseumawe.

D. Pernyataan Isi Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat 1. Setiap dosen wajib melaksanakan kegiatan pengabdian kepada

masyarakat minimal satu tahun dua kali;

2. Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat selanjutnya

melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memverifikasi kualifikasi dosen pengusul pengabdian pada

Masyarakat berdasarkan Surat Keputusan yang menyatakan

bahwa dosen yang bersangkutan sesuai dengan kualifikasi

minimal, baik dari segi jabatan fungsional maupun standar

pendidikan;

b. Memverifikasi kualifikasi mahasiswa yang akan melakukan

pengabdian pada masyarakat, bahwa mahasiswa yang

bersangkutan masih tercatat aktif di Program Studi yang

bersangkutan.

3. Ketua pelaksana pengabdian kepada masyarakat minimal memiliki

jabatan akademik minimal lektor;

4. Pelaksana pengabdian kepada masyarakat wajib memenuhi kriteria

pengabdian kepada masyarakat yang telah ditentukan oleh

Kemenristek Dikti.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




E. Strategi Pencapaian Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat

1. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui Kepala Pusat pengabdian

kepada masyarakat mensosialisasikan standar pelaksana pengabdian

kepada masyarakat kepada semua civitas akademika di IAIN

Lhokseumawe;

2. Kepala pusat pengabdian kepada masyarakat dan tim reviewer

melakukan seleksi pelaksana pengadian kepada masyarakat;

3. Kepala pusat pengabdian kepada masyarakat dan tim monitoring dan

evaluasi melakukan monitoring pelaksanaan pengadian kepada

masyarakat.

4. Pimpinan IAIN Lhokseumawe mengalokasikan dana untuk


F. Indikator Ketercapaian Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan sesuai kualifikasi

pelaksana. 2. Dosen IAIN Lhokseumawe memenuhi kriteria pelaksana yang telah

ditetapkan pimpinan IAIN Lhokseumawe. 3. Dosen IAIN Lhokseumawe melaksanakan kegiatan pengabdian

kepada masyarakat setiap semester.

G. Pihak yang Bertanggungjawab dalam Pelaksanaan Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat

1. Rektor

2. Ketua LPM

3. Ketua LPPM

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI





5. Dekan

6. Ketua Jurusan

7. Dosen


9. Mahasiswa


Nasional;











2020.


IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT




Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20

Pemeriksa

Dr. Bastiar, MA

Ketua LPM

11/08/20


Ketua LPPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







kepada masyarakat.









B. Definisi Istilah Standar sarana dan prasarana PkM merupakan kriteria minimal

sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam melaksanakan PkM, yang

meliputi: laboratorium, studio, masyarakat sasaran atau lainnya sesuai

dengan kebutuhan.

C. Rasional Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada

Masyarakat Agar proses pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat

berjalan efektif dan bermanfaat untuk menjamin terjadinya peningkatan

mutu pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan visi dan misi

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




institusi, maka diperlukan patokan, ukuran, kriteria pengabdian kepada

masyarakat tertentu atau standar yang harus dipenuhi agar hasil

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




pengabdian kepada masyarakat berkualitas dan bermanfaat bagi

masyarakat maupun bagi bangsa. Untuk menunjang keberhasilan

program pengabdian kepada masyarakat selalu diperlukan sarana dan

prasarana. Untuk itulah maka ditetapkan standar sarana dan prasarana

pengabdian kepada masyarakat

D. Pernyataan Isi Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat

1. Sarana dan prasarana yang digunakan untuk pengabdian

masyarakat adalah milik IAIN Lhokseumawe yang digunakan juga

dalam proses pembelajaran dan penelitian;

2. Sarana dan prasarana yang digunakan untuk pengabdian

masyarakat harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja,

kesehatan, kenyamanan, dan keamanan;

3. Institusi menyiapkan desa binaan beserta prasarananya untuk

pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat baik oleh dosen

maupun mahasiswa.

E. Strategi Pencapaian Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat

1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat melakukan

sosialisasi standar sarana dan prasarana pengabdian kepada

masyarakat kepada seluruh sivitas akademika IAIN Lhokseumawe;

2. Unit Perencanaan IAIN Lhokseumawe mengalokasikan dana untuk

melengkapi sarana dan prasarana kegiatan pengabdian kepada

masyarakat

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




F. Indikator Ketercapaian Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat

1. IAIN Lhokseumawe minimal menyediakan satu desa binaan setiap

tahun yang dapat digunakan sebagai tempat pengabdian kepada

masyarakat semua fakultas.

2. Fakultas minimal memiliki satu laboratorium/studio/Jurusan atau

Program studi.


Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat 1. Rektor

2. Ketua LPM

3. Ketua LPPM


5. Dekan


H. Referensi


Nasional;









IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI






2020.


IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


SM.3.7



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20

Pemeriksa

Dr. Bastiar, MA

Ketua LPM

11/08/20


Ketua LPPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







kepada masyarakat.









B. Definisi Istilah Standar pengelolaaan merupakan kriteria minimal tentang

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi,

pelaporan dan diseminasi hasil pengabdian serta pengembangan

program PkM yang dilaksanakan oleh LPPM.

C. Rasional Standar Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat Untuk dapat melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat secara

baik dan efektif, institusi membutuhkan suatu unit kerja dalam bentuk

lembaga yang berfungsi mengelola kegiatan pengabdian kepada

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




masyarakat. Oleh karena itu, pimpinan IAIN Lhokseumawe menunjuk

LPPM untuk mengelola kegiatan pengabdian masyarakat.

D. Pernyataan Isi Standar Pengelolaan Pengabdian kepada

Masyarakat 1. Rektor IAIN Lhokseumawe membentuk suatu unit lembaga penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat untuk mengelola kegiatan


2. Unit tersebut memiliki tugas yang meliputi: (1) menyusun dan

mengembangkan rencana program pengabdian kepada masyarakat

sesuai dengan rencana strategis pengabdian kepada masyarakat

IAIN Lhokseumawe; (2) menyusun dan mengembangkan peraturan,

panduan, dan sistem penjaminan mutu internal kegiatan

pengabdian kepada masyarakat:

a. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada

masyarakat;

b. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan


c. Melakukan diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat;

d. Memfasilitasi kegiatan peningkatan kemampuan pelaksana


e. Memberikan penghargaan kepada pelaksana pengabdian kepada

masyarakat yang berprestasi;

f. Mendayagunakan sarana dan prasarana pengabdian kepada

masyarakat pada lembaga lain melalui kerja sama; dan

melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis,dan

spesifikasi sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat;

g. Menyusun laporan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang

dikelolanya.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




E. Strategi Pencapaian Standar Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat

1. Mengikutsertakan pengurus unit lembaga penelitian pengabdian

kepada masyarakat pada pelatihan mengelola penelitian dan


2. Pimpinan IAIN Lhokseumawe menilai kinerja unit lembaga penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat setiap tahun;

3. Pimpinan IAIN Lhokseumawe meninjau struktur kepengurusan unit

lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan

secara berkala minimal setiap 2 tahun sekali.

F. Indikator Ketercapaian Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Rencana program pengabdian kepada masyarakat telah disusun dan

dikembangkan sesuai dengan rencana strategis pengabdian kepada

masyarakat IAIN Lhokseumawe telah terealisasi 100%. 2. Pengelola memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada

masyarakat; 3. Pengelola melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

pengabdian kepada masyarakat; 4. Pimpinan IAIN Lhokseumawe melalui unit LPPM memberikan

penghargaan kepada pelaksana pengabdian kepada masyarakat yang

berprestasi; 5. Jumlah MoU penggunaan sarana dan prasarana pada lembaga lain

melalui kerjasama; 6. Jumlah LPJ kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




G. Pihak Yang Bertanggung Jawab Dalam Pelaksanaan Standar Pendanaan dan Pembiyaan

1. Rektor

2. Wakil Rektor II

3. Wakil Rektor III

4. Ketua LPM

5. Ketua LPPM

6. Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat

7. Dekan

H. Referensi


Nasional;











2020.


IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIYAAN PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE SM 3.8



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20

Pemeriksa

Dr. Bastiar, MA

Ketua LPM

11/08/20


Ketua LPPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







kepada masyarakat.









B. Definisi Istilah Standar Pendanaan dan Pembiayaan adalah kriteria minimal

dana dan biaya dalam pelaksanaan PkM yang bersumber dari

pemerintah, masyarakat, serta kerja sama dengan lembaga lain di

dalam maupun di luar negeri.

C. Rasional Standar Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat

Untuk mewujudkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat

yang bermutu membutuhkan mekanisme pembiayaan yang baik. Oleh

karena itu, pimpinan IAIN Lhokseumawe menetapkan suatu standar

yang merupakan tolok ukur Institusi dalam menyusun kebijakan

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




pendanaan dan hal-hal yang terkait pembiayaan kegiatan pengabdian

kepada masyarakat.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




D. Pernyataan Isi Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat

1. IAIN Lhokseumawe ikut membiayai kegiatan pengabdian kepada

masyarakat dengan dana yang berasal dari anggaran internal

Institusi sesuai dengan rencana anggaran belanja institusi;

2. IAIN Lhokseumawe memfasilitasi usaha-usaha untuk mendapatkan

pendanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berasal

dari pemerintah, kerja sama antar lembaga, masyarakat eksternal

sehingga target pencapaian kuantitas kegiatan pengabdian kepada

masyarakat sesuai dengan renstra dapat terpenuhi;

3. IAIN Lhokseumawe wajib menyediakan dana pengelolaan kegiatan

pengabdian kepada masyarakat yang berasal dari dana internal

sehingga kegiatan pengelolaan seperti seleksi proposal, pemantauan

dan evaluasi, pelaporan dan diseminasi hasil kegiatan pengabdian

kepada masyarakat serta peningkatan kapasitas pelaksana kegiatan

pengabdian kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik;

4. Pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat wajib

menyediakan dana yang bersumber pada butir a dan b standar

pendanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, sehingga

proses berikut yaitu:

a. Perencanaan pengabdian kepada masyarakat;

b. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;

c. Pengendalian pengabdian kepada masyarakat;

d. Pemantauan dan evaluasi pengabdian kepada masyarakat;

e. Pelaporan pengabdian kepada masyarakat; dan

f. Diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat dapat

tercapai.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




5. IAIN Lhokseumawe wajib memiliki panduan/ ketentuan/ peraturan

yang mengatur tentang mekanisme pendanaan dan pembiayaan

kegiatan pengabdian kepada masyarakat sehingga proses tersebut

berjalan secara akuntabel, transparan, dan konsisten.

E. Strategi Pencapaian Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat

1. Rektor, Wakil Rektor III Bidang Kerjasama, Pihak Lembaga

Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat melakukan

sosialisasi standar pendanaan pengabdian melalui rapat pimpinan,

rapat dosen, dan pertemuan tambahan jika dirasa perlu; 2. Unit TIPD mensosialisasikan standar pendanaan pengabdian

kepada masyarakat melalui laman (homepage) internal institusi. F. Indikator Ketercapaian Standar Pendanaan dan Pembiyaan

Pengabdian Kepada Masyarakat 1. Tersedianya dana internal untuk kegiatan pengabdian kepada

masyarakat, yaitu 40 Juta/kegiatan/Jurusan 2. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh pihak

eksternal (pemerintah, masyarakat, kerja sama antar lembaga). 3. Jumlah minimal 5 kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang

didanai oleh pihak eksternal (pemerintah, masyarakat, kerja sama

antar lembaga). 4. Tersedianya dokumen yang mengatur mekanisme pendanaan dan

pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.

G. Pihak Yang Bertanggung Jawab Dalam Pelaksanaan Standar Pendanaan dan Pembiyaan

1. Rektor

2. Wakil Rektor II

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




3. Wakil Rektor III

4. Ketua LPM

5. Ketua LPPM

6. Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat

7. Dekan


Nasional;



3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 3 Tahun 2020

Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;



5. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2016

Tentang Statuta Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe;



2020.


SK

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR MUTU

IAIN LHOKSEUMAWE

RUANG LINGKUP

Standar mutu yang ada IAIN Lhokseumawe terdiri dari 13 (tiga belas)

standar dengan rincian sebagai berikut:

1. Standar Visi Misi Tujuan dan Sasaran

2. Standar Tata Pamong Kerjasama

3. Standar Tata Kelola dan Kerjasama

4. Standar Mahasiswa dan Alumni

5. Standar Laboratorium

6. Standar Layanan Perpustakaan

7. Standar Sistem Informasi

8. Standar Sarana dan Prasarana Umum

9. Standar Hubungan Masyarakat

10. Standar Pengelolaan Lingkungan Kampus

11. Standar Keamanan

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR

VISI DAN MISI


SM.4.1



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20


Ketua LPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







masyarakat.









B. Definisi Istilah

1. Visi adalah rumusan tentang keadaan dan peranan yang ingin

dicapai di masa depan. Jadi visi mengandung perspektif masa

depan yang merupakan pernyataan tentang keadaan dan peranan

yang akan dicapai oleh suatu perguruan tinggi atau program studi.

2. Misi adalah tugas dan cara kerja pokok yang harus dilaksanakan

oleh suatu institusi atau program studi untuk mewujudkan visi

institusi atau program studi tersebut.

3. Tujuan adalah pernyataan luas tentang apa yang akan diwujudkan

oleh institut yang menunjukkan arah menyeluruh yang akan dituju

oleh institut.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




4. Sasaran adalah target jangka panjang yang secara spesifik

diharapkan oleh institut untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




C. Rasional Standar Visi dan Misi

Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan

strategi Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe untuk meraih masa

depan. Sehingga visi yang diajukan benar-benar sesuai visi yang di

inginkan oleh IAIN Lhokseumawe. Keberhasilan pelaksanaan misi

menjadi cerminan pewujudan visi. Keberhasilan pencapaian tujuan

dengan sasaran harus memenuhi syarat rumusan yang baik, dan menjadi

cerminan keterlaksanaan misi dan strategi yang di inginkan. Dengan

demikian rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran merupakan satu

kesatuan wujud cerminan integritas perguruan tinggi sampai program

studi.

D. Pernyataan Isi Standar Visi dan Misi

1. Rektor menetapkan standar visi Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe dengan prinsip futuristik, menantang, memotivasi

seluruh pemangku kepentingan untuk berkonstribusi, realistik

terhadap: a. kemampuan dan faktor-faktor internal maupun

eksternal; b. Asumsi; c. Kondisi lingkungan yang didefinisikan

dengan kaidah yang baik dan benar, konsisten dari institut sampai

fakultas, pasca sarjana, lembaga, program studi dan unit pelaksana

di lingkungan IAIN Lhokseumawe, yang disusun setiap awal periode

kepemimpinan Rektor;

2. Rektor menetapkan misi Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

meliputi tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan

pelayanan/pengabdian kepada masyarakat) sebagai upaya

mewujudkan visi institut, yang disusun setiap awal periode

kepemimpinan Rektor;

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




3. Rektor menetapkan tujuan dan sasaran Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe yang baik adalah yang realistik, unik, terfokus, dan

keberhasilan pelaksanaanya dapat dikur dengan rentang waktu yang

jelas dan relevan dengan visi dan misi, yang disusun setiap awal

periode kepemimpinan Rektor;

4. Rektor menetapkan visi, misi, tujuan dan sasaran Institut Agama

Islam Negeri Lhokseumawe melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga

kependidikan, alumni dan masyarakat, yang disusun setiap awal

periode kepemimpinan Rektor;


Islam Negeri Lhokseumawe untuk disosialisasikan secara sistematis

dan berkelanjutan kepada semua pemangku kepentingan, internal

maupun eksternal setiap tahun; dan


Islam Negeri Lhokseumawe untuk dipahami dengan baik dan

dijadikan acuan penjabaran renstra pada semua tingkat unit kerja

setiap tahunnya.

E. Strategi pelaksanaan Standar Visi dan Misi

1. Surat Keputusan Rektor tentang Visi Misi Tujuan Dan Sasaran

Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe;

2. Rektor mensosialisasikan kepada pimpinan rektorat, fakultas, biro

administrasi umum, akademik, dan kemahasiswaan, pascasarjana,

program studi, lembaga, unit pelaksana teknis panitia tentang visi

misi tujuan dan sasaran Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe;

3. Pimpinan rektorat, fakultas, biro administrasi umum, akademik, dan

kemahasiswaan, pascasarjana, program studi, lembaga, unit

pelaksana teknis menyusun visi misi tujuan dan sasaran pada unit

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




masing-masing berdasarkan visi misi tujuan dan sasaran Institut

Agama Islam Negeri Lhokseumawe.

4. Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) melaksanakan audit pemahaman

terhadap visi misi tujuan dan sasaran Institut Agama Islam Negeri

Lhokseumawe dari pimpinan, dosen, mahasiswa, dan tenaga

kependidikan

F. Indikator Ketercapaian Standar Visi dan Misi 1. Tersedia visi, misi dan tujuan setiap unit kerja yang sangat jelas

dan realistis, berorientasi ke masa depan dan bermuatan Inovatif,

Mandiri dan terkemuka: 2. Tersedia visi keilmuan (scientific vision) setiap jurusan/program

studi yang mencerminkan keunikan program studi yang sangat

jelas dan realistis, berorientasi ke masa depan dan bermuatan

Inovatif, Mandiri dan Terkemuka. 3. Tersedia pedoman monev tingkat pemahaman VMST. 4. Tersedia Rencana Strategis IAIN Lhokseumawe dan unit kerja

yang memuat strategi dan program dengan indikator capaiannya

terukur dan realistis baik di Lembaga, UPT Fakultas dan Jurusan. 5. Tersedia laporan hasil evaluasi capaian visi dan sasaran strategis

IAIN Lhokseumawe (LAKIP). 6. Persentase capaian kinerja Unsyiah pada unit kerja, fakultas dan

Jurusan/Program studi meningkat setiap tahunnya. 7. Terlaksana sosialisasi capaian kinerja IAIN Lhokseumawe dalam

forum rapat senat dan kepada seluruh pemangku kepentingan dan

diedarkan pada media cetak dan elektronik. 8. Tersedia laporan evaluasi diri tahunan unit kerja mencakup

capaian visi dan sasaran strategis dan disampaikan ke pimpinan

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




diatasnya setiap akhir tahun anggaran dalam forum rapat kerja

Institusi dan Fakultas.

G. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai isi Standar Visi dan Misi 1. Rektor.

2. Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan.

3. Wakil Rektor II BIdang Adminstrasi umum, Perencanaan dan

Keuangan.

4. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

5. Dekan dan Wakil Dekan.

6. Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan;

7. Direktur Pascasarjana.

H. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);


2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;

3. Peraturan Pemerintah No.4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

4. Permenristek Dikti No. 32 Tahun 2016 tentang Akreditasi Program

Studi dan Perguruan Tinggi;

5. Permendikbud No 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi

dan Perguruan Tinggi

6. Permenristek Dikti No. 61 Tahun 2016 tentang Pangkalan Data

Pendidikan Tinggi;

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




7. Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2016 Tentang IAIN

Lhokseumawe;

8. Peraturan Menteri Agama Nomor 46 Tahun 2016 Tentang

ORTAKER IAIN Lhokseumawe;


STATUTA IAIN Lhokseumawe;

10. Peraturan BAN PT No.4 Tahun 2017 tentang Kebijakan

Penyusunan Instrumen Akreditasi

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR TATA PAMONG


SM.4.2



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20


Ketua LPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







masyarakat.









B. Definisi Istilah

Tata pamong adalah suatu sistem yang dapat menjadikan

kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu berjalan

secara efektif di dalam universitas/institusi yang mengelola program

studi.

C. Rasional Standar Isi Tata Pamong Untuk mencapai visi, misi dan tujuan IAIN Lhokseumawe,

diperlukan adanya standar tata pamong. Standar ini disusun agar IAIN

Lhokseumawe memiliki pedoman yang sistematis dan terstruktur

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




terkait manajemen kepemimpinan yang mengedepankan good

university governance dan mengakomodasi seluruh nilai, etika, norma,

struktur, peran, dan fungsi. Standar Tata Pamong dapat dijadikan

dasar bagi pimpinan dalam mengembangkan kebijakan, membuat

keputusan dan penyelenggaraan prodi, jurusan, fakultas, dan institusi,

sehingga dapat mewujudkan pengelolaan IAIN Lhokseumawe yang

menjunjung asas kredibilitas, transparansi, akuntabilitas,

tanggungjawab, dan adil.

D. Pernyataan Isi Standar Tata Pamong

1. Institusi harus menerapkan sistem pengelolaan pendidikan tinggi

yang berorientasi pada prinsip pengelolaan perguruan tinggi sesuai

dengan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia selama

menjalankan fungsinya.

2. Pimpinan harus membentuk sistem administrasi pengelolaan

pendidikan tinggi berasaskan prinsip efektifitas, efisiensi dan

produktifitas dalam upaya mewujudkan visi, melaksanakan misi,

dan mencapai tujuan serta memelihara integritas universitas.

3. Institusi dan pimpinan harus memastikan tata pamong dijalankan

dengan baik dimulai dari sistem pengelolaan fungsional yang

meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengembangan staf,

pengarahan, pengawasan, monitoring dan evaluasi yang

diperuntukkan bagi sumber daya pendidikan tinggi agar tercapai

penyelenggaraan tri darma perguruan tinggi.

E. Strategi pelaksanaan Standar Tata Pamong

1. IAIN Lhokseumawe harus menerapkan sistem pengelolaan pendidikan

tinggi yang berorientasi pada prinsip pengelolaan perguruan tinggi

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia

dalam menjalankan fungsinya.

2. Rektor IAIN Lhokseumawe dan para Wakil Rektor membentuk sistem

administrasi pengelolaan pendidikan tinggi berasaskan prinsip

efektifitas, efisiensi dan produktifitas dalam upaya mewujudkan visi,

misi, tujuan dan strategi pencapaian sasaran yang digunakan, secara

kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil.

3. Rektor IAIN Lhokseuamwe melalui para Wakil Rektor harus

memastikan tata pamong dijalankan dengan baik dimulai dari sistem

pengelolaan fungsional yang meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pengembangan staf, pengarahan, pengawasan,

monitoring dan evaluasi yang diperuntukkan bagi sumber daya

pendidikan tinggi agar tercapai penyelenggaraan tri darma perguruan

tinggi.

4. Menjalankankan fungsi manajemen yaitu, planning, organizing,

staffing, leading, dan controlling.

5. Tata pamong dijalankan dengan menciptakan budaya organisasi yang

dilaksanakan dalam bentuk tegaknya aturan, etika dosen, etika

mahasiswa, etika karyawan, sistem penghargaan dan sanksi serta

pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan,

laboratorium) yang diformulasikan oleh IAIN Lhokseuamwe dengan

melibatkan unsur lembaga dan unit pelaksana teknis, kemudian

dilakukan sosialisasi, dilaksanakan oleh semua unsur

internal,dievaluasi pelaksanaannya, dan dipantau dengan peraturan

dan prosedur yang jelas.

6. Menyusun dan menetapkan penjaminan mutu internal, input, proses,

dan output dengan mekanisme kerja yang efektif, serta diterapkan

dengan jelas pada tingkat fakultas, jurusan dan program studi.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




Mekanisme penjaminan mutu harus menjamin adanya kesepakatan,

pengawasan dan peninjauan secara periodik untuk setiap kegiatan,

dengan standar dan instrumen yang sahih dan handal.

F. Indikator Pencapaian Standar Tata Pamong 1. Terlaksananya fungsi manajemen (planning, organizing, staffing,

leading, controlling) di setiap unit kerja. 2. Tersedianya dokumen pedoman dan prosedur pelayanan kegiatan

pendidikan tinggi di setiap unit kerja IAIN Lhokseumawe. 3. Tercapainya visi misi IAIN Lhokseumawe. 4. Tersedianya pedoman dan kebijakan terkait tata pamong. 5. Terwujudnya budaya organisasi perguruan tinggi meliputi aturan,

etika dosen, etika mahasiswa, etika karyawan, sistem penghargaan

dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan di IAIN

Lhokseumawe. 6. Tersedianya dokumen pedoman penjaminan mutu internal terkait

tata pamong meliputi input, proses, dan output.

G. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai isi Standar Tata Pamong. 1. Rektor.


3. Wakil Rektor II Bidang Adminstrasi umum, Perencanaan dan

Keuangan.





8. Lembaga Penjaminan Mutu

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




9. Lembaga

10. Jurusan dan Program Studi

11. UPT

H. Referensi 1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 50 Tahun









Pendidikan Tinggi;


Lhokseumawe;






Penyusunan Instrumen Akreditasi.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR TATA KELOLA DAN KERJASAMA


SM 4.3



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20


Ketua LPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI





VISI Menjadikan Perguruan Tinggi Islam yang unggul dan


kepada masyarakat.

MISI









B. Definisi Istila

1. Kerjasama adalah suatu sistem yang dilakukan secara

kelembagaan oleh pimpinan perguruan tinggi dengan

mengutamakan prinsip kesetaraan, saling menghormati, saling

menguntungkan, berdasarkan, hukum nasional, hukum

internasional, serta kebijakan pembangunan bangsa, pertahanan,

dan keamanan nasional.

2. Kerja Sama Dalam Negeri adalah kesepakatan antara institusi

dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan/atau badan

hukum.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




3. Kerja Sama Luar Negeri adalah kesepakatan antara institusi

dengan kementerian/lembaga, pemerintah dan/atau badan hukum

negara lain.

4. Naskah Kerja Sama adalah naskah yang memuat pokok-pokok

pikiran tentang substansi yang akan diperjanjikan, yang terdiri atas

nota kesepahaman atau nama lain sesuai dengan kesepakatan

para pihak, dan perjanjian kerja sama atau nama lain sesuai

dengan kesepakatan para pihak.

5. Kerjasama penjaminan mutu merupakan kerjasama di bidang

penjaminan mutu dengan lembaga penjaminan mutu baik di dalam

negeri maupun luar negeri.

6. Kerjasama pertukaran dosen merupakan kegiatan pertukaran

dosen antar institusi akademik baik di dalam dan luar negeri dalam

jangka waktu tertentu.

7. Kerjasama pertukaran mahasiswa merupakan kegiatan pertukaran

mahasiswa antar institusi akademik baik di dalam dan luar negeri

dalam jangka waktu tertentu.

8. Sistem informasi kerjasama merupakan sistem informasi yang

memuat seluruh dokumen kerjasama.

C. Rasional Standar Tata Kelola dan Kerjasama

Untuk mencapai visi, misi dan tujuan IAIN Lhokseumawe, salah

satunya adalah adanya Standar Tata Kelola dan Kerjasama yang disusun

agar IAIN Lhokseumawe memiliki pedoman yang sistematis dan

terstruktur dalam mengelola institusi dengan baik. Dengan adanya

standar mutu kerjasama ini diharapkan setiap unsur pelaksana di IAIN

Lhokseumawe yang menjalin kerjasama dengan pihak lain memiliki

pedoman yang jelas. Semua kegiatan kerjasama yang dilakukan harus

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




merujuk pada Tridharma Perguruan Tinggi yang mencakup kegiatan

pendidikan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

D. Pernyataan Isi Standar Tata Kelola dan Kerjasama

1. Wakil Rektor III IAIN Lhokseumawe menyediakan dan/atau

memperbaharui pedoman tertulis dan prosedur operasional baku

tentang penjajakan, perundingan, perumusan naskah,

penandatanganan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi,

pengembangan program, serta pemutusan perjanjian kerjasama

dengan institusi dalam negeri di bidang pendidikan, penelitian, dan

pengabdian masyarakat untuk dilaksanakan di tingkat universitas

dan fakultas pada setiap awal tahun anggaran.

2. Wakil Rektor III mengkoordinasikan kerjasama IAIN Lhokseumawe

dengan berbagai pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri

dengan menetapkan arah dan kebijakan tentang kerjasama untuk

mencapai visi, misi, dan tujuan IAIN Lhokseumawe dengan

berpedoman pada prosedur kerjasama dengan prinsip kesetaraan,

saling menghormati dan saling menguntungkan dalam pelaksanaan

tridarma perguruan tinggi.

3. Wakil Rektor II bidang Adminstrasi umum, Perencanaan dan

Keuangan harus menyediakan dana yang rasional dan proporsional

untuk kerjasama dalam negeri dan luar negeri di bidang

pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat baik di tingkat

universitas dan fakultas pada setiap awal tahun anggaran.

4. Kerjasama yang dilakukan oleh berbagai pihak di buktikan dengan

perjanjian kerjasama yang berupa kesepakatan atau memorandum

of understanding (MoU), Memorandum Of Agreement (MoA) atau

kesepakatan lain yang disetujui bersama Evaluasi terhadap

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




kerjasama yang telah dilakukan dengan berbagai pihak minimal

satu kali dalam setahun. 5. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

IAIN Lhokseumawe harus menjalin kerjasama riset unggulan

dengan Perguruan Tinggi dan Lembaga Riset Nasional minimal 2

kerjasama per tahun.

6. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Unsyiah harus menjalin kegiatan peningkatan kerjasama riset

dengan masyarakat dan industri minimal 2 kerjasama per tahun.

7. Dekan harus melakukan kegiatan pertukaran dosen, mahasiswa,

dan tenaga kependidikan dengan institusi akademik dalam negeri

masing-masing minimal 1 kegiatan per tahun.

8. Dekan harus menjalin kerjasama dalam negeri di bidang

pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat minimal 5

kerjasama per tahun.

9. Ketua jurusan harus mengisi kegiatan implementasi kerjasama di

bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat minimal

2 kegiatan.

10. Biro akademik bidang kerjasama harus menyediakan laporan hasil

monitoring dan evaluasi kerja sama dengan institusi dalam negeri di

bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat

sebanyak 1 kali per tahun di setiap akhir tahun anggaran.

11. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) harus melakukan audit

terhadap seluruh unit terkait bidang kerjasama di lingkungan IAIN

Lhokseumawe minimal 1 kali per tahun di setiap akhir tahun

anggaran.

12. Rektor IAIN Lhokseumawe harus menyediakan dana yang rasional

dan proporsional untuk pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi

dan audit kegiatan kerjasama setiap tahun.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




E. Strategi Pelaksanaan Standar Tata Kelola dan Kerjasama 1. IAIN Lhokseumawe melalui Warek III membentuk Tim Kerjasama

yang memiliki tugas dan fungsi mengkoordinasikan kerjasama IAIN

Lhokseumawe dengan berbagai pihak, baik dalam negeri maupun

luar negeri.

2. IAIN Lhokseumawe menindak lanjuti kerjasama dengan kegiatan

nyata terutama di bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian

Kepada Masyarakat yang dilaksanakan secara bersama dengan

mitra kerjasama.

3. Menjalankan tatakelola perguruan tinggi secara: a. Instruktif, yaitu

membuat keputusan yang kemudian didelegasikan kepada

bawahan; b. Koordinatif, yaitu keputusan dibuat berdasarkan rapat

bersama; c. Otomatis, yaitu memberikan otoritas kepada

bidang/unit untuk melakukan dan memutuskan atas pertimbangan

sendiri setelah melakukan analisa; d. Konsultatif, yaitu

berkoordinasi dengan berbagai bidang dan stakeholder;

4. Penanggung jawab yang melaksanakan kebijakan umum,

mempunyai wewenang menetapkan peraturan, norma, dan standar

penyelenggaran tridarma.

5. Menyusun dan menetapkan penjaminan mutu internal, input,

proses, dan output dengan mekanisme kerja yang efektif, serta

diterapkan dengan jelas pada tingkat fakultas, jurusan dan program

studi. Mekanisme penjaminan mutu harus menjamin adanya

kesepakatan, pengawasan dan peninjauan secara periodik untuk

setiap kegiatan, dengan standar dan instrumen yang sahih dan

handal.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




F. Indikator Pencapaian Standar Tata Kelola dan Kerjasama 1. Tersedianya pedoman tertulis dan prosedur operasional baku

tentang penjajakan, perundingan, perumusan naskah,

penandatanganan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi,

pengembangan program, serta pemutusan perjanjian kerjasama

dengan institusi dalam negeri dan luar negeri di bidang pendidikan,

penelitian, dan pengabdian masyarakat untuk dilaksanakan di

tingkat institusi dan fakultas.

2. Tersedianya dana yang rasional dan proporsional untuk kerjasama

dalam negeri dan luar negeri di bidang pendidikan, penelitian dan

pengabdian masyarakat baik di tingkat institusi dan fakultas.

3. Tersedianya panduan mekanisme penyelenggaraan kerjasama

antara IAIN Lhokseumawe dengan pihak lain dan disosialisasikan

secara berkala.

4. Terlaksananya kerjasama di bidang pendidikan, penelitian dan

pengabdian masyarakat dengan institusi dalam negeri dan luar

negeri.

5. Terjalinnya kerjasama riset dengan Perguruan Tinggi lain dan

Lembaga Riset Nasional.

6. Terjalinnya kegiatan peningkatan kerjasama riset dengan

masyarakat dan industri.

7. Terlaksananya kegiatan pertukaran dosen, mahasiswa, dan tenaga

kependidikan dengan institusi akademik dalam negeri.

8. Terisinya kegiatan implementasi kerjasama di bidang pendidikan,

penelitian dan pengabdian masyarakat oleh setiap program studi.

9. Terlaksananya kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

kerjasama dalam negeri dan luar negeri di bidang pendidikan,

penelitian dan pengabdian masyarakat berkoordinasi dengan senat

dan mitra kerjasama.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




10. Tersedianya laporan hasil monitoring dan evaluasi kerja sama

dengan institusi dalam negeri di bidang pendidikan, penelitian, dan

pengabdian masyarakat .

11. Terlaksananya audit terhadap seluruh unit terkait bidang kerjasama

di lingkungan IAIN Lhokseumawe.

12. Tersedianya dana yang rasional dan proporsional untuk

pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi dan audit kegiatan

kerjasama.

13. Terkompilasinya Morandum of understanding (MoU) dan

Memorandum Of Agreement (MoA) antara IAIN Lhokseumawe

dengan pihak lain dan di unggah secara online ke sistem informasi

kerjasama.

G. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai isi Standar Tata Kelola dan Kerjasama.

1. Rektor.


3. Wakil Rektor II Bidang Adminstrasi umum, Perencanaan dan

Keuangan.





8. Lembaga Penjaminan Mutu

9. Lembaga

10. Jurusan dan Program Studi

11. UPT

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI













Pendidikan Tinggi;


Lhokseumawe;






Penyusunan Instrumen Akreditasi.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR MAHASISWA DAN ALUMNI


SM.4.3



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20


Ketua LPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI



BUKU STANDAR MUTU IAIN LHOKSEUMAWE 192




kepada masyarakat.

MISI









B. Definisi Istilah

1. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar sebagai mahasiswa

di IAIN Lhokseuamwe

2. Seleksi mahasiswa baru adalah Memberikan kesempatan kepada

siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA), atau yang sederajat di

dalam dan luar negeri (Sekolah Republik Indonesia/SRI) yang

memiliki prestasi unggul untuk menempuh pendidikan tinggi di

Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKIN).

3. Prestasi sebagai sarana untuk meningkatkan potensi diri. Prestasi

merupakan wujud nyata kualitas dan kuantitas yang diperoleh

seseorang atas usaha yang diperoleh.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




4. Studi Pelacakan atau tracer study adalah studi pelacakan jejak

lulusan/ alumni yang dilakukan kepada alumni 2 tahun setelah

lulus.

C. Rasional Standar Mahasiswa dan Alumni Mutu Pendidikan IAIN Lhokseumawe tidak hanya diukur dari

kualitas proses tetapi juga kualitas output dan outcomenya, sehingga

untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dan alumni perlu adanya Standar

Mahasiswa dan Alumni. melalui Lembaga Penjaminan Mutu ditetapkan

standar mahasiswa dan alumni yang dapat menjadi pedoman dan tolak

ukur bagi Pimpinan, Ketua Jurusan/Program Studi, dan Dosen yang

bertanggung jawab dalam perannya sebagai pendidik dan pembimbing di

lingkungan IAIN Lhokseumawe.

Sehingga mahasiswa merupakan salah satu unsur utama dalam

penyelenggaraan akademik pada perguruan tinggi sekaligus sebagai

pelaku proses nilai tambah dalam penyelenggaraan akademik yang harus

mendapatkan manfaat dari proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat. Diharapkan nantinya dapat mewujudkan alumni yang

berkualitas dan dapat menjadi agen perubahan yang bertransformasi

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

D. Pernyataan Isi Standar Mahasiswa dan Alumni

1. Rektor harus menetapkan kebijakan tentang peningkatan mutu

mahasiswa sebagai upaya peningkatan capacity building bagi

mahasiswa baru dengan ketetapan wajib asrama selama satu

semester.

2. Rektor melalui LPM dan Bagian Kemahasiswaan menyiapkan

pedoman tertulis dan kebijakan yaitu Pedoman Kemahasiswaan.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




3. Rektor melalui Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan harus

menyusun Instrumen dan tata cara pengukuran kepuasan

mahasiswa terhadap layanan kemahasiswaan yang dievaluasi setiap

tahun akademik.

4. Rektor melalui wakil Rektor III bidang kemahasiswaan harus

menyediakan aksesibilitas dan layanan unit pembinaan sebagai

wadah pengembangan bidang kemahasiswaan terkait dengan

bimbingan konseling, penyaluran bakat dan minat, pembinaan soft

skills, beasiswa dan layanan kesehatan selama periode

kemahasiswaan berlangsung.

5. Rektor melalui LPM dan Unit Kemahasiswaan harus menyediakan

dokumen tertulis tentang kebijakan dan program kegiatan

kemahasiwaan yang terjadwal tentang pemberian layanan,

bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa serta lulusan,

yang mencakup: penyebaran informasi kerja, penyelenggaraan

bursa kerja secara berkala, perencanaan karir, pelatihan melamar

kerja dan layanan penempatan kerja.

6. Rektor melalui wakil Rektor III bidang kemahasiswaan menetapkan

kebijakan pembinaan dalam pencapaian prestasi mahasiswa (tingkat

propinsi/wilayah, nasional, atau internasional) baik di bidang

akademik maupun non akademik setiap tahun akademik.

7. IAIN Lhokseumawe membentuk Ikatan Alumni – IAIN Lhokseuamwe

(IKA IAIN LHokseumawe) sebagai organisasi professional baik pada

tingkat Fakultas/Jurusan yang tersebar baik secara local maupun

internasional, dengan menentapkan regulasi baku yang harus

dipenuhi oleh semua anggota.

8. IKA-IAIN Lhokseumawe wajib melaksanakan pertemuan tahunan

dengan mengundang seluruh alumni yang terhimpun dalam IKA-IIAN

Lhokseuamwe Propinsi/Negara asing.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




9. Partisipasi alumni dalam mendukung pengembangan perguruan

tinggi dalam bentuk: (a) Sumbangan dana; (b) Sumbangan fasilitas;

(c) Masukan untuk perbaikan proses pembelajaran; (d)

Pengembangan jejaring dan lain-lain yang relevan dengan

peningkatan kualitas kapasitas lulusan IAIN Lhokseumawe.

10. IKA IAIN Lhokseumawe melakukan kerjasama dan koordinasi

dengan Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan dan alumni dalam

pengelolaan alumni IAIN Lhokseumawe.

11. Wakil Rektor bidang kemahasiswaan dan alumni melaksanakan

pengelolaan alumni secara sistematis dengan melibatkan IKA IAIN

Lhokseumawe dengan melakukan evaluasi kualitas alumni di bursa

kerja dan kualitas partisipasi alumni dalam pengembangan mutu

IAIN Lhokseumawe.

12. Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan dan alumni membuat dan

mengelola database alumni IAIN Lhokseumawe yang diperbaharui

setiap tahun.

E. Strategi pelaksanaan Standar Mahasiswa dan Alumni

1. Rektor menetapkan Standar Mahasiswa dan Alumni.

2. Standar Mahasiswa dan Alumni yang telah ditetapkan dapat

dilaksanakan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan.

3. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan melakukan audit internal

atas keberhasilan pelaksanaan standar Mahasiswa dan Alumni.

4. Tim LPM melakukan evaluasi/audit pelaksanaan standar

Mahasiswa dan Alumni.

5. IAIN Lhokseumawe membentuk Ikatan Alumni- IAIN Lhokseumawe

dan saling bersinergi dalam pengelolaan Alumni.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




6. IKA IAIN Lhokseumawe menggalang partisipasi alumni dalam

peningkatan kapasitas mahasiswa dan mutu IAIN Lhokseumawe.

7. Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan dan alumni melakukan

bersama LPM melaksanakan Tracer Study secara rutin untuk

memantau dan mengembangkan kualitas mutu lulusan IAIN

Lhokseumawe.

F. Indikator Pencapaian Standar Mahasiswa dan Alumni 1. Tersedia pedoman tertulis kebijakan tentang peningkatan mutu

mahasiswa baru melalui peningkatan capacity building dengan

ketetapan wajib asrama (ma’had) selama dua semester.

2. Tersedianya instrument dan tata cara pengukuran kepuasan

mahasiswa terhadap layanan kemahasiswaan

3. Tersedianya aksesibilitas dan layanan unit pembinaan dan

pengembangan bidang: bimbingan dan konseling, minat dan bakat,

pembinaan soft skills, beasiswa dan kesehatan.

4. Tersedianya Dokumen formal kebijakan terkait layanan bimbingan

karir dan informasi kerja bagi mahasiswa serta lulusan, yang

mencakup: (1) penyebaran informasi kerja (2) penyelenggaraan

bursa kerja secara berkala (3) perencanaan karir (4) pelatihan

melamar kerja (5) layanan penempatan kerja.

5. Ratio pencapaian prestasi mahasiswa (tingkat provinsi/ wilayah,

nasional, atau internasional) meningkat setiap tahunnya.

6. Terbentuknya Organisasi IKA – IAIN Lhokseumawe di tingkat

Provinsi dan Kabupaten/Kota.

7. Terlaksananya pertemuan IKA – IAIN Lhokseumawe secara

berkala setiap tahunnya. i

8. Tersedianya Data dan informasi tentang: (1) kepuasan pengguna

alumni; (2) laju serapan alumni di pasar kerja; (3) rata-rata gaji

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




alumni; (4) kesesuaian kompetensi keilmuan dengan bidang kerja;

dan (5) sektor bidang kerja.

9. Tersedianya dokumen Sistem evaluasi lulusan yang efektif dan

terintegrasi dengan pangkalan data (TIPD) IAIN Lhokseumawe.

10. Bentuk partisipasi alumni dalam pembangunan Unsyiah rationya

meningkat.

G. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai isi Standar Mahasiswa dan Alumni. 1. Rektor

2. Wakil Rektor III

3. LPM (Lembaga Penjaminan Mutu)

4. Dekan

5. Wakil Dekan III


7. TIPD

8. UPT Ma’had.

9. Mahasiswa.

10. Alumni.







IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







Pendidikan Tinggi;

6. Peraturan BAN PT No.4 Tahun 2017 tentang Kebijakan Penyusunan

Instrumen Akreditasi.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR LABORATORIUM




Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20


Ketua LPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




A. Visi dan Misi Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

Visi

Menjadikan Perguruan Tinggi Islam yang unggul dan berwawasan global dalam

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

Misi









B. Definisi Istilah

Laboratorium adalah suatu tempat untuk mengadakan percobaan,

penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan

biologi atau bidang ilmu lain. Laboratorium di IAIN Lhokseumawe terdiri dari

Laboratorium Komputer, Laboratorium Bahasa, dan laboratorium micro teaching,

Laboratorium Astronomi dan Laboratorium IPA.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




C. Rasional Standar Laboratorium

Laboratorium dan fasilitas pendukung lainnya adalah penunjang akademik

yang digunakan untuk kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat. Laboratorium dan fasilitas pendukung lainnya adalah milik institusi

yang dipergunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan menjalankan tridarma

perguruan tinggi. Penggunaan laboratorium dan fasilitas pendukung yang teratur

dan terjaga dengan baik adalah target utama dari penetapan standar

penggunaan Laboratorium dan Fasilitas Pendukung. Oleh sebab itu perlu dibuat

aturan baku agar proses pemakaian laboratorium lebih efektif dan terorganisir

dengan baik

D. Pernyataan Isi Standar Laboratorium

1. Wakil Rektor I melalui Kepala Laboratorium membuat SOP dan aturan

pemakaian dalam bentuk jadwal secara bergilir selama 1 semester dimana 1

(satu) kelompok pengguna maksimal 20 orang yang dipimpin oleh Kordinator

kelompok.

2. Kepala Laboratorium mensosialisasikan jadwal yang ditetapkan paling lambat

1 minggu sebelum perkuliahan dimulai.

3. Pemakaian laboratorium dilaporkan secara tertulis oleh kordinator kelompok.

4. Kepala laboratorium memastikan keamanan dan kenyamanan dalam

penggunaan laboratorium.

5. Kepala laboratorium melakukan pemeriksaan berkala terhadap sarana dan

prasarana di laboratorium.

6. Kepala laboratorium bertanggungjawab atas keutuhan, kelengkapan, dan

berfungsinya seluruh inventaris laboratorium.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




7. Kepala laboratorium berkoordinasi dengan fakultas dan jurusan dalam

menentukan kebutuhan pemakaian laboratorium sesuai dengan mata kuliah

ynag ditentukan.

E. Strategi pelaksanaan Standar Laboratorium

1. Wakil Rektor I membentuk kordinator penanggung jawab pemakaian

laboratorium dan fasilitas pendukung.

2. Membekali para koordinator dengan pedoman dan SOP penggunaan

Penggunaan Laboratorium dan Fasilitas Pendukung.

3. Membekali dosen dan mahasiswa dengan SOP Penggunaan Laboratorium.

4. Fakultas dan Jurusan merencanakan anggaran, pemilihan mata kuliah dan

kegiatan terkait dengan pemanfaatan laboratorium.

5. Ketua jurusan bersama-sama kepala laboratorium merancang kebutuhan

prasarana, sarana, dan fasilitas laboratorium sesuai dengan tujuan jurusan.

F. Indikator Ketercapaian Standar Laboratorium.

1. Tersedianya pedoman penggunaan laboratorium.

2. Tersedianya SOP penggunaan laboratorium bagi dosen, mahasiswa dan tenaga

kependidikan.

3. Tersedianya kartu pemakaian laboratorium.

4. Tersedianya sistem keamanan penggunaan laboratorium.

5. Terlaksananya sistem pemelihaaran dan perbaikan sarana prasarana di

laboratorium.

6. Tersedianya tenaga teknis sesuai kompetensi laboratorium.

7. Terlaksananya monitoring dan evaluasi terhadap penggunaan laboratorium.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




G. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai isi Standar Laboratorium

1. Wakil Rektor I

2. Kepala Unit Laboratorium

3. Dekan/Direktur Pascasarjana

4. Ketua Jurusan

5. Dosen

6. Laboran

7. Mahasiswa

H. Referensi

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional.

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

3. Permenristekdikti Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal.

4. Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2016 Tentang IAIN Lhokseumawe; 5. Peraturan Menteri Agama Nomor 46 Tahun 2016 Tentang ORTAKER IAIN

Lhokseumawe; 6. Peraturan Menteri Agama Nomor 58 Tahun 2016 Tentang STATUTA IAIN

Lhokseumawe; 7. Peraturan BAN PT No.4 Tahun 2017 tentang Kebijakan Penyusunan Instrumen

Akreditasi

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR LAYANAN PERPUSTAKAAN




Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20


Ketua LPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







kepada masyarakat.

MISI









B. Definisi Istilah

1. Standar layanan perpustakaan merupakan acuan dasar

pengelolaan dan pengembangan perpustakaan dalam rangka

pemenuhan capaian mutu akademik.

2. Perpustakaan adalah sebuah institusi pengelola koleksi karya tulis,

karya cetak dan/atau karya rekam, open access, on line literature

secara profesional dengan sistem baku guna memenuhi kebutuhan

pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para

pengguna perpustakaan.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




3. Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang

bertujuan memenuhi kebutuhan informasi pengajar dan mahasiswa

di perguruan tinggi.

4. Atmosfir akademik adalah suatu lingkungan yang kondusif bagi

civitas akademika yang mampu meningkatkan proses

pembelajaran, mendorong proses berfikir rasional, menjunjung

tinggi etika serta mendorong pengembangan diri lebih optimal.

5. Literasi informasi adalah kemampuan untuk mengakses kebutuhan

informasi dalam memecahkan masalah, mengembangkan gagasan,

mengajukan pertanyaan penting, menggunakan berbagai strategi

dalam mengumpulkan informasi, menetapkan informasi yang

sesuai dan relevan.

C. Rasional Standar Layanan Perpustakaan Untuk mencapai visi, misi dan tujuan IAIN Lhokseumawe, salah

satunya adalah adanya Standar Layanan Perpustakaan yang disusun

agar IAIN Lhokseumawe memiliki pedoman yang sistematis dan

terstruktur dalam mengelola perpustakaan dengan baik dan dapat

memberikan manfaat yang maksimal. Dengan adanya standar

Layanan Perpustakaan ini diharapkan setiap unsur pendukung

suasana akademik di di IAIN Lhokseumawe. Adanya sistem

pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi juga dapat memfasilitasi

proses pembelajaran serta berperan dalam meningkatkan atmosfer

akademik.

D. Pernyataan Isi Standar Layanan Perpustakaan

1. Rektor dan Kepala Unit Perpustakaan harus memberikan

kesempatan untuk pengembangan keilmuwan bidang perpustakaan

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




kepada pustakawan dan tenaga teknis baik melalui pendidikan

formal maupun nonformal.

2. Rektor harus menetapkan kualifikasi kepala perpustakaan dengan

kriteria merupakan tenaga perpustakaan perguruan tinggi dengan

pendidikan minimal strata dua (magister) di bidang ilmu

perpustakaan dan informasi atau strata dua (magister) bidang lain

yang sudah memperoleh sertifikat pendidikan di bidang ilmu

perpustakan dan informasi dari lembaga pendidikan yang

terakreditasi.

3. Rektor harus menetapkan kualifikasi tenaga perpustakaan

perguruan tinggi adalah pustakawan yang memiliki jenjang minimal

strata satu di bidang ilmu perpustakaan dan informasi, terlibat aktif

dalam organisasi profesi dibuktikan dengan kartu anggota atau

sertifikat.

4. Rektor harus menetapkan kualifikasi tenaga teknis perpustakaan

yang memiliki jenjang pendidikan minimal diploma dua serta

memperoleh pelatihan kepustakawan dari lembaga pendidikan dan

pelatihan yang terakreditasi.

5. Kepala Unit Perpustakaan harus mengembangkan layanan

perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

6. Kepala Perpustakaan harus menetapkan dan mengatur area yang

digunakan untuk berbagai keperluan di perpustakaan memenuhi

ketentuan sebagai berikut: a. area koleksi 45% b. area pemustaka

25% c. area kerja 10%

7. Kepala perpustakaan harus bertanggung jawab menyediakan

sistem database secara elektronik dan manual, layanan proses

peminjaman/booking buku/jurnal secara online maupun langsung

dengan RFID, perabot kerja yang menunjang kemudahan

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




memperoleh informasi dan mengelola perpustakaan meliputi

ketersediaan kursi dan meja baca pengunjung, kursi dan meja kerja

pustakawan, meja sirkulasi, dan meja multimedia.

8. Kepala perpustakaan harus bertanggungjawab menjamin koleksi

tersedia dapat diakses publik setelah terlebih dahulu melalui

tahapan penilaian kelayakan dan kesesuaian isi dengan visi dan

misi Unsyiah, nilai budaya dan keislaman, sedangkan koleksi yang

tidak lulus kelayakan harus dalam kawalan pustakawan.

9. Rektor harus menyediakan koleksi open access/e-journal yang

dapat diakses pengunjung dalam jaringan kampus dengan jumlah

>80.000 judul dan e-book>16.000 judul.

10. Rektor dan kepala perpustakaan harus mengutamakan

kepentingan pengembangan ilmu dan pengetahuan bagi civitas

akademika IAIN Lhokseumawe dalam membuat perjanjian, kontrak

kepemilikan, langganan dan akses terhadap koleksi dari pihak

ketiga baik tercetak atau terekam offline ataupun online.

11. Kepala perpustakaan harus bertanggungjawab menyediakan

perabot penyimpanan minimal berupa rak buku, rak majalah, rak

surat kabar, lemari/laci katalog, dan lemari yang dapat dikunci. 14.

Kepala perpustakaan harus menyediakan peralatan multimedia dan

perlengkapan lain yang mendukung proses pengatalogan bahan

pustaka dan papan pengumuman.

12. Kepala perpustakaan harus melaksanakan perawatan dan

pendataan aset perpustakaan yang tertata baik dan kontinyu setiap

6 bulan sekali.

13. Kepala perpustakaan harus membuat pedoman tertulis yang

disahkan oleh Rektor tentang pemenuhan dan penelaahan asset

dan perawatannya dan dilakukan pembaruan setiap tiga tahun

sekali.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




14. Kepala perpustakaan harus melakukan pemantauan dan membuat

pelaporan terkait sistem perawatan dan pendataan asset setiap 6

bulan sekali.

15. Kepala Perpustakaan harus menyediakan ruang pengguna untuk

kegiatan pelatihan dan seminar maupun kegiatan mandiri bagi

mahasiswa dan staf pemustaka sesuai kapasitas pengguna.

16. Tenaga pustakawan harus memberi layanan kepada pengguna

sekurang-kurangnya meliputi: a. Layanan sirkulasi b. Layanan

referensi c. Literasi informasi d. Layanan teknologi informasi dan

komunikasi.

17. Kepala perpustakaan harus menyediakan layanan elektronik yang

mencakup local content dan journal dan teks, serta

mengembangkan koleksi non fiksi dan motivasi sebagai penunjang.

18. Kepala perpustakaan Unsyiah harus bertanggungjawab mengatur

hasil karya tulis sivitas akademika IAIN Lhokseumawe berupa

skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, orasi dan presentasi

ataupun laporan kegiatan dan laporan tahunan lainnya dalam

koleksi perpustakaan IAIN Lhokseumawe.

19. Rektor harus bertanggung jawab mengeluarkan Surat Keputusan

atau Peraturan Rektor mengenai kewajiban penyerahan hasil karya

tulis sivitas akademika IAIN Lhokseumawe, laporan penelitian,

orasi, laporan kegiatan dan laporan tahunan menjadi koleksi

Perpustakaan IAIN Lhokseumawe ataupun transfer hak cipta.

20. Kepala Perpustakaan harus bertanggungjawab untuk tunduk dan

patuh pada undang-undang dan peraturan hak cipta yang sah dan

berlaku di negara Republik Indonesia dalam hal pengembangan

dan pengaksesan koleksi.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




21. Rektor dan kepala perpustakaan IAIN Lhokseumawe harus

bertanggungjawab dalam melaksanakan pengembangan koleksi

perpustakaan IAIN Lhokseumawe berfokus pada penyediaan

literatur yang relevan dengan pengajaran, penelitian dan

pengabdian di IAIN Lhokseumawe.

22. Kepala perpustakaan harus membuat jadwal layanan perpustakaan

kepada pemustaka sekurang-kurangnya empat puluh jam per

minggu, minimal 5 hari kerja perminggu.

23. Kepala perpustakaan harus bertanggungjawab menyediakan

kondisi yang nyaman meliputi kecukupan pencahayaan,

kelembaban dan suhu.

24. Kepala Perpustakaan harus membuat program kerja yang meliputi

program kerja semesteran dan program kerja tahunan, dan juga

melaksanakannya.

25. Kepala perpustakaan Unsyiah harus merumuskan visi, misi dan

kebijakan pengembangan (strategis) yang dituangkan secara

tertulis dan disahkan oleh Rektor.

26. Rektor harus memberi jaminan anggaran untuk pengembangan

perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan guna

memenuhi standar nasional pendidikan dan standar nasional

perpustakaan.

27. Rektor harus mengalokasikan anggaran perpustakaan setiap tahun

sekurang-kurangnya 2% dari total anggaran perguruan tinggi di luar

pengembangan fisik, untuk pengembangan perpustakaan.

28. Kepala perpustakaan harus membuat laporan kegiatan

perpustakaan berupa angka statistik dan uraian minimal laporan

semester dan laporan tahunan yang diserahkan kepada Rektor.

29. Kepala perpustakaan harus melakukan proses evaluasi dan

monitoring terhadap standar mutu layanan maupun kinerja

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




perpustakaan. Proses evaluasi dan monitoring mencakup: a. SDM

b. Sarana dan prasarana c. Tata Kelola Perpustakaan

E. Strategi pelaksanaan Standar Layanan Perpustakaan

1. Rektor menetapkan Kebijakan dan Standar Layanan

Perpustakaan.

2. Rektor mellaui Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) untuk

melaksanakan sosialisasi Standar Layanan Perpustakaan.

3. Rektor menunjuk Kepala UPT Perpustakaan Universitas Syiah

Kuala untuk menjalankan Standar Layanan Perpustakaan

F. Indikator Pencapaian Standar Layanan Perpustakaan 1. Tersedianya pustakawan yang memenuhi kompetensi SKKNI dan

tersertifikasi nasional.

2. Tersedianya tenaga administrasi umum, kesekretariatan,

keuangan, tenaga teknis, asset.

3. Terselenggaranya pembinaan SDM perpustakaan.

4. Terselenggaranya proses monitoring dan evaluasi terhadap kinerja

SDM perpustakaan.

5. Terlaksananya pertumbuhan koleksi Terlaksana.

6. Terlaksananya pemanfaatan/peminjaman koleksi.

7. Tersedianya dokumen tertulis tentang perencanaan pengembangan

fasilitas perpustakaan

8. Tercukupinya ruang kerja karyawan dan pustakawan.

9. Tercukupinya ruang baca dan ruang koleksi.

10. Tersedianya daftar inventaris dan status (SD,SW)

11. Tersedianya jaringan komunikasi dan akses internet.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




12. Tercukupinya perlengkapan pendukung pengelolaan perpustakaan

(papan tulis, proyektor, audio, video).

13. Tersedia dokumen perawatan dan pendataan asset.

14. Terpenuhi kondisi fisik (pencahayaan, kelembapan, kebisingan dan

suhu) ruang perpustakaan yang nyaman.

15. Terpenuhi fasilitas fisik untuk kenyamanan lingkungan pembaca.

16. Tersedianya jaminan keamanan dan kenyamanan pengguna.

17. Sistem pengelolaan Perencanaan dan Anggaran Program Kerja

transparan dan akuntabel.

18. Tersedianya sistem pelayanan sanksi dan denda bagi pengguna.

19. Tersedianya sistem monitoring dan evaluasi perpustakaan.

20. Tercapainya akreditasi tertinggi Perpusnas

G. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai isi Standar Layanan Perpustakaan.

1. Rektor.

2. Kepala UPT Perpustakaan IAIN Lhokseuamwe.

3. Pustakawan.

4. Ketua Jurusan/Program Studi.

5. Dosen.

6. Mahasiswa.

H. Referensi 1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik

Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014

Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan

Perguruan Tinggi.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




3. Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Nomor 14 Tahun 2017

Tentang Standar Nasional Perpustakaan Khusus.

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.

5. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2017 Tentang Perpustakaan.

6. Bahan Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi

(Penyusunan Dokumen SPMI Perguruan Tinggi) 2016. Kementerian

Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Penjaminan Mutu.

7. STATUTA IAIN Lhokseumawe

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR SISTEM INFORMASI




Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20


Ketua LPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







kepada masyarakat.









B. Definisi Istilah

1) Standar Informasi merupakan sistem pengelolaan informasi

akademik dan non akademik berbasis Teknologi Informasi dan

Komputer (TIK) sehingga seluruh proses kegiatan akademik dan

non akademik dapat terkelola menjadi informasi yang bermanfaat

dalam pengelolaan manajemen dan pengambilan keputusan-

keputusan di lingkungan IAIN Lhokseumawe.

2) Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi

selanjutnya disebut UPT.TIPD adalah salah satu unsur penunjang

teknis IAIN Lhokseumawe berdasarkan struktur organisasi IAIN

Lhokseumawe.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah perangkat teknologi yang mencakup perangkat keras dan perangkat lunak baik

3) komputer maupun telekomunikasi untuk mencatat, menyimpan, dan

menyebarkan informasi. 4. Sistem informasi adalah suatu kesatuan

dari proses-proses, sumber daya manusia yang terlibat, dan

teknologi informasi yang terkait yang dimanfaatkan untuk

pengelolaan informasi

4) Security Data center menyimpan berbagai aset IAIN Lhokseumawe,

oleh karenanya sistem keamanan harus dbaik secara pengamanan

fisik maupun pengamanan non-fisik.

5) Sivitas akademika adalah tenaga pendidik, tenaga kependidikan,

anak didik serta alumni Universitas IAIN Lhokseumawe

6) Jaringan kampus adalah jaringan intranet yang terdiri atas jaringan

back bone hingga jaringan access yang mengintegrasikan semua

fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi di IAIN Lhokseumawe.

C. Rasional Standar Sistem Informasi Untuk mencapai visi, misi dan tujuan IAIN Lhokseumawe, salah

satunya adalah adanya Standar Sistem Informasi. Sistem informasi

mencakup pengelolaan masukan, proses, dan keluaran informasi, dengan

memanfaatkan teknologi informasi dan pengetahuan untuk mendukung

penjaminan mutu penyelenggaraan akademik perguruan tinggi. Adanya

standar sistem informasi dapat mewujudkan sistem layanan yang

terintegrasi dan dapat dimanfaatkan oleh sivitas akademika IAIN

Lhokseumawe dalam menjalankan tugasnya.

D. Pernyataan Isi Standar Sistem Informasi

1. Kepala UPT.TIPD melakukan koordinasi dengan Biro Administrasi

Umum dan Keuangan untuk melaksanakan perencanaan,

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




2. Ketua LPM melakukan evaluasi layanan sistem Informasi minimal

dua kali dalam setahun.

3. Kepala UPT.TIPD harus memastikan perangkat teknologi informasi

terhubung dengan jaringan/sistem untuk mendukung proses

pelaksanaan sistem akademik dan non akademik di IAIN

Lhokseumawe.

4. Rektor dan Kepala UPT.TIPD harus membangun jaringan dan

sistem komunikasi ke luar dan dari luar Universitas atau dengan

melibatkan pihak ketiga untuk meningkatkan layanan sistem

informasi yang menunjang proses pembelajaran, tata kelola, dan

manajemen perguruan tinggi minimal setahun sekali.

5. Kepala UPT.TIPD berkoordinasi dengan Dekan/Ketua Jurusan/

Program Studi harus mengatur integrasi pangkalan data-pangkalan

data yang ada di lingkungan IAIN Lhokseumawe minimal 2 kali

dalam setahun.

6. Rektor dan Kepala UPT.TIPD harus memastikan tersedianya

sarana sistem informasi terintegrasi di IAIN Lhokseumawe agar

pelaksanaan proses administrasi dan akademik berjalan dengan

baik di setiap awal semester, meliputi: a. Sistem informasi layanan

akademik adalah SKS online, KRS online, Dosen Wali, (SIAKAD);

KRS online; E-learning (Edlink); Beasiswa (Pengusulan dan

Pengelolaan), Manajemen Penelitian, Sistem informasi Tracer

Study dan Alumni, Lembaga Pengabdian kepada masyarakat

(Simlitapdimas), Dashboard dosen dan staf (Siakadacloud),

Pengevaluasian kinerja dosen (SIPKD), survey Kepuasan Dosen

dan tenaga kependidikan, Pengaduan layanan (SIPL),; Laman

informasi penerimaan mahasiswa baru (PMB), Sistem informasi

akun email mahasiswa dan Host to Host (on line dengan Bank),

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




dan sistem informasi lain yang terus dikembangkan. b. Sistem

informasi administrasi umum yang ada antara lain Paperless office

(PLO), Sistem informasi kepagawaian (SIMPEG), Keuangan PNBP

(SIMKEU), Kinerja dan Evaluasi Dosen (SINEKAD), dan LPSE. 7.

7. Rektor dan Kepala UPT.TIPD harus menyediakan akses internet

minimal 30 Kbps/mahasiswa dan wireless 2 Kbps/mahasiswa untuk

mendukung proses akademik mahasiswa sebelum awal semester

pembelajaran dimulai.

8. Dekan/Ketua Jurusan dan Unit-unit penunjang pendidikan lainnya

di universitas harus memiliki dan mengimplementasikan sistem

informasi dalam proses pembelajaran dan administrasi manajemen

meliputi jaringan lokal (Local Area Network-LAN, jaringan internet

(Wide Area Network) dengan efektif dan efisien setiap semester.

9. Semua Unit di lingkungan Fakultas IAIN Lhokseumawe harus

memelihara sistem informasi yang dimiliki yang menunjang proses

akademik dan non akademik secara periodik.

10. Kepala UPT. TIPD dan operator pengentri matakuliah dari

Fakultas/Jurusan mengentri mata kuliah ke dalam dalam aplikasi

KRS Online sehingga proses perkuliahan mahasiswa yang meliputi

rencana studi, membuat transkrip sementara, dan mendapatkan

informasi biaya studi sebelum dimulainya pembelajaran di awal

semester akademik dapat berjalan efektif dan efisien.

11. Kepala UPT. TIPD harus menyediakan layanan sistem informasi

dosen wali yang berguna untuk memberikan pertimbangan,

petunjuk, nasehat dan persetujuan kepada mahasiswa

bimbingannya dalam menentukan mata-kuliah yang diambil

sebelum semester akademik dimulai.

12. Kepala UPT. TIPD dan Fakultas/Jurusan harus menyediakan dan

melaksanakan layanan sistem informasi akademik (SIAKAD) untuk

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




mengelola dan mencatat data akademik seperti kurikulum, mata

kuliah, evaluasi, wisuda, dan ekuivalensi selama periode akademik.

13. Kepala UPT. TIPD berkoordinasi dengan Ketua Lembaga

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) membangun dan

mengimplementasikan layanan sistem informasi manajemen

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk mengusulkan

proposal dan juga melihat hasil kelulusan yang dilaksanakan setiap

tahun.

14. Kepala UPT. TIPD berkoordinasi dengan Kepala Biro Kepegawaian

menyediakan dan mengimplementasi sistem informasi

kepegawaian (SIMPEG) yang yang bertujuan untuk pemutakhiran

data pegawai sepanjang waktu.


terkait survey kepuasan dosen dan tenaga kependidikan sebagai

data masukan terhadap mutu pelayanan IAIN Lhokseumawe

kepada Dosen dan Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan setiap

semester akademik.

16. Kepala UPT. TIPD menyediakan layanan sistem informasi

Dashboard dosen dan staf (FSD) yang dikembangkan oleh dosen

untuk memberikan fasilitas kepada dosen unsyiah sebagai website

pribadi dan dapat dimutakhirkan setiap waktu.

17. Kepala UPT. TIPD harus memberikan layanan sistem informasi

pengevaluasian kinerja dosen (SIPKD) yang digunakan untuk

membantu mengevaluasi dan melaporkan akuntabilitas kinerja

dosen kepada pimpinan setiap tahun.

18. Kepala UPT. TIPD dan Kepala Biro Administrasi Umum dan

Keuangan harus menyediakan layanan sistem informasi

PreRegistrasi UKTB, layanan sistem informasi paperless office

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




(PLO) yang dilaksanakan untuk melayani pengHitungan UKTB dan

kemudahan informasi persuratan secara kelembagaan internal

yang dilakukan sepanjang periode.

19. Kepala UPT. TIPD dan Kepala Biro Administrasi Umum dan

Keuangan harus menyediakan dan membangun layanan sistem

informasi keuangan (SIMKEU), yang dilaksanakan untuk proses

pengusulan & penggunaan dana tercatat secara sistematis dan

transparan pada setiap tahun anggaran.

20. Kepala UPT. TIPD dan Kepala Biro Kemahasiswaan menyediakan

layanan sistem informasi tracer Study dan Alumni agar hubungan

antara almamater dan lulusan tetap terjalin selama 1 kali setahun.


kinerja dan evaluasi dosen untuk melakukan evaluasi dan kinerja

dosen melalui survey yang dinilai oleh mahasiswa melalui

pengisian kuesioner yang dilaksanakan setiap akan dimulainya

semester.

22. Kepala UPT. TIK harus menyediakan layanan sistem informasi

pendaftaran program S1, S2, secara online untuk menerima calon

mahasiswa. Bagi calon mahasiswa S1 harus disediakan informasi

tentang SPAN-PTKIN dan UM-PTKIN. Pelaksanaan layanan

informasi ini dilakukan setiap periode penerimaan calon mahasiswa

baru.

23. Kepala UPT. TIK harus menyediakan layanan sistem informasi e-

learning sebagai media komunikasi dan interaksi langsung antara

dosen dan mahasiswa dalam menjalankan proses pembelajaran di

kampus pada setiap semester.


akun email dosen dan mahasiswa melalui aplikasi yang

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




dilaksanakan untuk membantu memperoleh akun email IAIN

Lhokseumawe secara cepat dan mudah setiap periode.

25. Ketua UPT. TIPD harus melakukan proses evaluasi monitoring

disertai tindak lanjut dalam pelaksanaan program kegiatan terkait

layanan sistem informasi yang dilaksanakan setiap semester

E. Strategi pelaksanaan Standar Sistem Informasi

1. Rektor menetapkan Standar Layanan Sistem Informasi.

2. Rektor menunjuk Kepala UPT. TIPD untuk melaksanakan

sosialisasi Standar Layanan Sistem Informasi.

3. UPT. TIPD melatih dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

mengenai teknis tata cara penggunaan aplikasi sistem informasi

terintegrasi.

4. Rektor harus memastikan tersedianya sarana dan prasarana

sistem informasi di tingkat Fakultas dan Prodi.

5. Kepala UPT.TIPD menyusun standar operasional prosedur baku

layanan sistem informasi.

F. Indikator Pencapaian Standar Isi Informasi 1. Tersedianya layanan terintegrasi; secara fungsional dan terpadu

sistim informasi manajemen untuk akademik, sumberdaya manusia,

keuangan, sarana prasarana, kemahasiswaan dan alumni.

2. Terimplementasinya layanan sistem informasi di Fakultas/ Jurusan/

dan Unit-unit yang lain untuk semua bidang secara efektif dan

efisien.

3. Tersedia jaringan lokal (Local Area Network-LAN) dan di implemen-

tasikan di Fakultas/Jurusan dan Unit-unit.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




4. Tersedia jaringan internet (Wide Area Network) dan dimplemen-

tasikan di Fakultas/Jurusan dan Unit-unit

5. Tersedia laporan monitoring evaluasi dan tindak lanjut

6. Tersedia laporan pemeliharan sistem informasi di fakultas/

jurusan/unit-unit yang ada di lingkungan IAIN Lhokseumawe.

7. Tersedia laporan pemeliharan sistem informasi di fakultas/

jurusan/unit-unit yang ada di lingkungan IAIN Lhokseumawe. .

8. Tersedia Akses internet minimal 30 Kbps/ mahasiswa dan wireless 2

Kbps/ mahasiswa .

9. Tersedia Security Data center menyimpan berbagai aset IAIN

Lhokseumawe yang berharga untuk oleh pengamanan secara fisik

maupun non fisik.

G. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai isi Standar Sistem Informasi

1. Rektor dan

2. Para Wakil Rektor.

3. Direktur dan Wakil Direkur Program Pascasarjana


5. Ketua Senat dan anggota .

6. Satuan Pengawas Internal (SPI).

7. Kepala Sub Bagian Perencanaan

8. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu

9. Kepala UPT TIPD

10. Ketua Jurusan/Program studi

11. Dosen dan Tenaga Kependidikan.

H. Referensi 1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




2. UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

3. Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang SN-Dikti

4. Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 tentang SPM – Dikti

5. Permendikbud RI No. 14 Tahun 2014 Tentang Kerjasama Perguruan

Tinggi


Lhokseumawe;

7. Peraturan Menteri Agama Nomor 58 Tahun 2016 Tentang STATUTA

IAIN Lhokseumawe;

8. RIP IAIN Lhokseumawe.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR SARANA DAN PRASARANA UMUM


SM.4.8



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20


Ketua LPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI







kepada masyarakat.

MISI









B. Definisi Istilah

1. Tempat ibadah adalah sebuah tempat yang digunakan oleh umat

beragama untuk beribadah sesuai agama dan kepercayaan yang

dianutnya.

2. Gudang adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan

berbagai macam barang.

3. Ruang kantin adalah sebuah ruangan yang terdapat di dalam

sebuah gedung yang dapat dipergunakan oleh pengunjung gedung

tersebut untuk makan dan minum, baik makanan atau minuman

yang dibawa sendiri maupun yang dibeli di tempat tersebut.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




4. Tempat parkir adalah suatu tempat dimana setiap kendaraan yang

berhenti pada tempat-tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan

rambu lalu lintas ataupun tidak, serta tidak semata-mata untuk

kepentingan menaikkan dan/atau menurunkan orang dan/atau

barang.

5. Instalasi daya listrik merupakan pemasangan komponen -

komponen peralatan listrik untuk melayani perubahan energi listrik

menjadi tenaga mekanis dan kimia.

6. Ruang konseling adalah ruang atau tempat dimana diberikannya

bantuan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang

dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan

memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna

menentukan rencana masa depan yang lebih baik.

7. Ruang olah raga adalah suatu bentuk ruang terbuka non hijau

sebagai suatu pelataran dengan fungsi utama tempat

dilangsungkannya aktivitas olahraga.

8. Transportasi adalah kegiatan pemindahan manusia atau barang

dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan

sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.

C. Rasional Standar Sarana dan Prasarana Umum Untuk mencapai visi, misi dan tujuan IAIN Lhokseumawe, salah

satunya adalah adanya Standar Sarana dan Prasarana Umum. Standar

sarana dan prasarana umum menjadi kebutuhan utama dalam

mendukung kegiatan akademik dan non akademik di lingkungan IAIN

Lhokseumawe. Standar sarana dan prasarana perguruan tinggi

meliputi perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemeliharaan,

pemutakhiran, inventarisasi, dan penghapusan aset yang dilakukan

secara baik. Adanya standar sarana dan prasarana umum dapat

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




menjadi pedoman yang dapat digunakan dalam menunjang

penyelenggaraan kegiatan akademik dan non akademik di IAIN

Lhokseumawe.

D. Pernyataan Isi Standar Sarana dan Prasarana Umum

1. IAIN Lhokseumawe menetapkan kebutuhan standar sarana dan

prasarana umum, yang meliputi: tempat ibadah, gudang, ruang

kantin, tempat parkir, instalasi daya listrik, transportasi, ruang

konseling, ruang olah raga, ruang terbuka hijau setiap tahun

perencanaan dan penganggaran.

2. Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan harus melakukan

pengelolaan sarana dan prasarana umum yang ada di lingkungan

IAIN Lhokseumawe setiap tahun.

3. Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Keuangan berkoordinasi

dengan Kepala Biro Umum dan Keuangan melakukan proses

evaluasi, monitoring, dan tindak lanjut terhadap keberlanjutan mutu

sarana dan prasarana umum setiap tahun.

4. Semua unit di lingkungan IAIN Lhokseumawe berkewajiban

memelihara sarana dan prasarana umum yang dimiliki sepanjang

periode.

5. Rektor dan Dekan harus menyediakan sarana dan prasarana

umum di Fakultas/Jurusan/Program Studi/unit-unit lainnya.

6. Rektor, Kepala Biro Umum dan Keuangan, Dekan, Ketua Program

Studi harus menyediakan dan memastikan semua sarana dan

prasarana umum yang ada di lingkungan IAIN Lhokseumawe

memadai dan mudah diakses.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




7. Rektor, Kepala Biro Umum dan Keuangan dan Dekan harus

menyediakan dan memastikan sarana dan prasarana umum harus

mudah diakses oleh mahasiswa yang berkebutuhan khusus.

8. IAIN Lhokseumawe harus memiliki tempat ibadah yang memadai

dan sesuai dengan kebutuhan sivitas akademika (dosen, tenaga

kependidikan, dan mahasiswa) dalam menjalankan ibadah kepada

yang Maha Kuasa.

9. IAIN Lhokseumawe harus menyediakan perlengkapan ibadah yang

cukup secara kualitas dan kuantitas.

10. Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan berkoordinasi

dengan Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan Kepala Sub

Bagian Umum dan Perlengkapan harus melakukan pengelolaan

tempat ibadah yang meliputi pemeliharaan, perbaikan, dan

kebersihan tempat ibadah di lingkungan IAIN Lhokseumawe.

11. Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan berkoordinasi

dengan wakil dekan bidang Administrasi umum dan keuangan

harus menyediakan ruang gudang sebagai tempat penyimpanan

peralatan perguruan tinggi dan alat pembelajaran serta bahan-

bahan lain, dan tempat penyimpanan arsip dokumen yang

memadai di fakultas dan program studi.

12. IAIN Lhokseumawe membuat sistem keamanan yang terjamin

untuk gudang dengan menggunakan mekanisme control yaitu

tersedianya jurnal/daftar penggunaan gudang dengan sistem yang

baik.

13. Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan dan wakil dekan

bidang Administrasi umum dan keuangan harus melakukan

pengelolaan terhadap pemeliharaan, perbaikan, dan kebersihan

gudang yang ada dalam di IAIN Lhokseumawe.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




14. Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan harus menyediakan

dan memastikan sistem keamanan dan kebersihan gudang di

universitas dan fakultas/program studi dilaksanakan dengan aturan

jurnal/daftar pelaksanaan yang baik.

15. IAIN Lhokseumawe/fakultas/program studi harus mempunyai

tempat parkir sebagai tempat penyimpanan sementara kendaraan

roda dua dan empat sivitas akademika selama hari dan jam kerja

serta dibuat berdasarkan standar daerah dan nasional.

16. Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan dan wakil dekan

bidang administrasi umum dan keuangan harus menyediakan

tempat parkir kendaraan roda empat dengan luas lahan minimum

20 m2 persatuan ruang parkir, dan tempat parkir kendaraan roda

dua berukuran minimum 6 m2 persatuan ruang parkir termasuk

sirkulasi.

17. IAIN Lhokseumawe harus menyediakan tempat parkir dengan

standar minimum untuk parkir kendaraan roda dua terdapat 1

tempat parkir, kendaraan roda empat dengan standar minimum

untuk 15 dosen atau karyawan dan 1 tempat parkir kendaraan roda

dua untuk 20 orang mahasiswa.

18. IAIN Lhokseumawe harus menyediakan standar minimum parkir

kendaraan roda 4 yaitu harus terdapat parkir kendaraan roda empat

untuk 10 karyawan atau dosen dan 1 tempat parkir kenderaan roda

empat untuk 25 mahasiswa.

19. Rektor dan Dekan harus menyediakan instalasi listrik lengkap

dengan daya memadai di setiap fakultas/program studi untuk

menunjang seluruh peralatan listrik yang digunakan sesuai sumber

dari PLN, ditambah dengan genset dan semua pemasangan harus

sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik (PUIL).

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




20. IAIN Lhokseumawe harus memiliki ruangan konseling yang

menyenangkan, nyaman dengan pencahayaan, dan ventilasi yang

baik.

21. Rektor dan Dekan harus memastikan desain ruangan konseling

dibuat bersifat artistik, sederhana, bersih, rapi, tenang sehingga

proses konseling yang dijalankan dapat berjalan dengan baik.

22. Rektor dan Dekan harus membuat dan menetapkan letak ruang

bimbingan dan konseling di universitas dan fakultas harus mudah

diakses dengan mudah oleh konseli dan terjaga kerahasiaannya.

23. IAIN Lhokseumawe harus memiliki sarana gedung olah raga

serbaguna seluas 500 m2 untuk kegiatan olah bulu tangkis, bola

volley, dan kegiatan olah raga lainnya sebagai wadah sivitas

melaksanakan kegiatan olahraga dan kreativitas.

24. Rektor harus menyediakan ukuran lapangan untuk sepak bola, bola

volley dan basket dengan ukuran yang terstandarisasi.

25. Rektor harus menyediakan peralatan olahraga disetiap cabang

kegiatan olahraga sehingga pelaksanaan kegiatan olahraga

berjalan dengan baik.

26. IAIN Lhokseumawe harus menyediakan sarana olah raga yang

mudah diakses dan aman oleh semua sivitas akademika dan

ramah terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus.

27. IAIN Lhokseumawe harus menyediakan ruang P3K dan

fasilitasnya untuk penanganan pertama kecelakaan pada saat

melakukan aktivitas olahraga.

E. Strategi pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Umum

1. Rektor menetapkan Standar Sarana dan Prasarana Umum.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




2. Rektor menunjuk Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan

Keuangan untuk melaksanakan sosialisasi standar sarana dan

prasarana umum.

3. Rektor dan Dekan melibatkan dan mengintensifkan peran Bagian

Perencanaan hal perencanaan setiap kegiatan-kegiatan di

Institusi/Fakultas.

F. Indikator Ketercapaian Standar Sarana dan Prasarana Umum

1. Tersedianya sarana tempat ibadah yang nyaman dan bersih.

2. Tersedianya gudang yang ideal dengan luas total yang sesuai.

3. Tersedianya luas total tempat parkir yang ideal dan nyaman.

4. Tersedianya instalasi listrik pada setiap fakultas/jurusan dengan

daya 20 VA/m2 luas lantai bangunan, instalasi yang digunakan

harus sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik (PUIL).

5. Tersedianya ruang konseling yang ideal dan nyaman.

6. Tersedianya sarana gedung olah raga serbaguna seluas 500 m2

untuk kegiatan olah raga bulu tangkis, senam, bola volley, dan

kegiatan olah raga lainnya.

7. Tersedia ruang terbuka dengan penghijauan yang memadai.

8. Tersedianya laporan monitoring evaluasi dan tindak lanjut.

G. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai isi Standar Sarana dan Prasarana Umum.

1. Rektor.

2. Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan.

3. Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan.


5. Dekan.

6. Wakil Dekan II.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




7. Ketua Jurusan/ Program Studi.

8. Dosen.

9. Tenaga Kependidikan.










Lhokseumawe;



IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR

HUBUNGAN MASYARAKAT




Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20


Ketua LPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




A. Visi dan Misi Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe Visi


pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Misi









B. Definisi Istilah

Humas (Hubungan Masyarakat) adalah praktek mengelola penyebaran

informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat atau sistem komunikasi

untuk menyatakan itikad baik.

C. Rasional Standar Hubungan Masyarakat

Hubungan Masyarakat merupakan salah satu komponen dalam

manajemen yang diperlukan oleh setiap organisasi termasuk perguruan tinggi.

Kehadiran humas menjadi salah satu elemen yang menentukan

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




keberlangsungan sebuah organisasi secara positif. Humas Perguruan tinggi

bertanggungjawab memberikan informasi yang mendidik, bertanggungjawab,

meraih simpati, dan membangun ketertarikan masyarakat serta stakeholder

terhadap institusi dan lulusan. Agar manajemen humas dapat terlaksana dengan

baik, maka diperlukan adanya suatu standar yang dapat digunakan sebagai

pedoman dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai humas di IAIN

Lhokseumawe.

D. Pernyataan Isi Standar Hubungan Masyarakat

1. Wakil Rektor III beserta Staf Humas wajib melakukan promosi secara terstruktur

untuk penerimaan mahasiswa baru mulai bulan Maret sampai Agustus setiap

tahun untuk pemenuhan target jumlah mahasiswa baru;

2. Wakil Rektor III beserta Staf Humas melakukan peliputan seluruh kegiatan

internal dan eksternal serta mengupload kegiatan tersebut di website institusi

agar dapat dilihat publik paling lambat sehari setelah kegiatan tersebut

berlangsung;

3. Staff Humas harus melakukan koordinasi ke bagian pengadaan dalam

memberikan pelayanan kepada stakeholder yang akan menggunakan fasilitas

kampus paling lambat tiga hari setelah pengajuan peminjaman diterima;

E. Strategi pelaksanaan Standar Humas

1. Menjalin kerjasama yang terbuka dan komunikatif antara Wakil Rektor III, staff

Humas, semua pihak internal kampus dan stakeholder.

2. Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan

bagian hubungan masyarakat.

3. Memperluas jaringan kerjasama.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




4. Membekali staf humas dengan pelatihan public relation dan kemampuan IT.

F. Indikator Ketercapaian Standar Humas

1. Tersedianya unit promosi kegiatan IAIN Lhokseumawe baik melalui media cetak

maupun online.

2. Tersedianya dokumentasi seluruh kegiatan IAIN Lhokseuamwe dan mudah

diakses melalui web institusi.

3. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk dapat mempromosikan

dan mempublikasikan kegiatan IAIN Lhokseumawe.

4. Terlaksananya pengembangan staff hubungan masyarakat melalui kegiatan

pelatihan dan pengembangan diri.

G. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai isi Standar Humas 1. Wakil Rektor III

2. Staf Humas

3. Dosen

4. Mahasiswa

H. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah RI No 7 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan;

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 50 Tahun 2014 tentang

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;

4. Permenristek Dikti No. 32 Tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan

Perguruan Tinggi;

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




5. Permenristek Dikti No. 61 Tahun 2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan

Tinggi;

6. Peraturan Menteri Agama Nomor 46 Tahun 2016 Tentang ORTAKER IAIN

Lhokseumawe;

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN KAMPUS


SM.4.10



Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20


Ketua LPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI





Visi



Misi 1. Mencetak sarjana yang cerdas dan berakhlak mulia;








B. Definisi Istilah

1. Keamanan kampus merupakan kondisi yang menunjukkan adanya rasa aman

dan nyaman yang dirasakan oleh setiap sivitas akademika IAIN

Lhokseumawe.

2. Kebersihan kampus merupakan faktor utama kenyamanan di dalam

lingkungan kampus yang berdampak terhadap peningkatan kegiatan proses

belajar mengajar di dalam kampus.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




3. Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang terkait dengan

pengendalian timbunan sampah, pengumpulan, tranfer, transportasi,

pengolahan pemrosesan akhir sampah.

4. Taman kampus adalah sebuah areal di dalam kampus yang berisikan

komponen material keras dan lunak yang saling mendukung satu sama

lainnya yang sengaja direncanakan dan dibuat oleh manusia dalam

kegunaanya sebagai tempat penyegaran di dalam dan luar ruangan.

5. Hutan kampus merupakan suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohon-

pohon di dalam wilayah kampus yang ditentukan oleh pihak berwenang di

dalam kampus.

C. Rasional Standar Pengelolaan Kampus

Lingkungan kampus merupakan tempat dimana mahasiswa menjalankan

proses belajar dan melakukan berbagai aktivitas. Kondisi lingkungan yang

konduksif tentu akan berdampak terhadap minat dan motivasi mahasiswa dalam

pengembangan diri. Sehingga untuk mengelola lingkungan kampus diperlukan

standar pengelolaan lingkungan kampus, dimana dalam pengelolaannya akan

melibatkan berbagai unsur di kampus.

D. Pernyataan Isi Standar Pengelolaan Kampus

1. IAIN Lhokseumawe harus melakukan sistem pengelolaan lingkungan kampus

yang meliputi: kebijakan pengembangan, pengelolaan, penetapan

penggunaan, pemeliharaan/perbaikan/kebersihan, keamanan, dan

keselamatan lingkungan kampus.

2. Rektor dan Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan harus membuat

sistem monitoring dan evaluasi untuk menjamin keberlanjutan mutu

pengelolaan lingkungan kampus disertai tindak lanjut.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




3. Rektor harus membuat sistem dan standar pengelolaan lingkungan kampus

yang melibatkan seluruh sivitas akademika Universitas IAIN Lhokseumawe.

4. Semua sivitas akademika di lingkungan IAIN Lhokseumawe harus terlibat

aktif menjaga dan memelihara lingkungan kampus.

5. IAIN Lhokseumawe menyediakan sarana dan prasarana (standar pengelolaan

keamanan kampus) dengan memberikan pelabelan dengan tulisan braile dan

informasi dalam bentuk suara, lerengan untuk pengguna kursi roda, jalur

pemandu, guiding block di jalan atau koridor di lingkungan kampus,

peta/denah kampus atau gedung dalam bentuk peta/denah timbul dan/atau

kamar mandi untuk pengguna kursi roda.

6. Rektor berkoordinasi dengan Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan

harus menyediakan fasilitas sarana keamanan di Institusi universitas/

fakultas/prodi yang mencakup alat pemadam kebakaran ringan (APAR), jalur

evakuasi, desain pintu yang aman (pintu membuka keluar untuk ruang kuliah,

ruang pertemuan dan ruang lab), alarm tanda bahaya, dan lampu emergency/

genset.

7. Rektor harus menetapkan peraturan pembangunan gedung bagi bangunan

bertingkat yaitu harus memiliki jumlah tangga lebih dari 1 unit.

8. IAIN Lhokseumawe/fakultas/jurusan harus menyediakan ruang P3K beserta

fasilitas sarana dan prasarana.

9. IAIN Lhokseumawe menetapkan kebijakan standar dan peraturan kebersihan

di lingkungan kampus.

10. Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan harus menetapkan

standar pengelolaan kebersihan kampus meliputi: pengelolaan sampah,

kebersihan toilet, drainase, dan sanitasi.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




11. IAIN Lhokseumawe/fakultas/jurusan harus menyediakan tenaga kebersihan

bserta sarana dan prasarana bagi petugas kebersihan untuk melakukan

kebersihan di lingkungan kampus dan melakukan kontrol secara berkala

dengan membuat jurnal/buku dan melakukan kontrol terhadap kegiatan yang

dilakukan petugas kebersihan.

12. IAIN Lhokseumawe /fakultas/jurusan harus menyediakan tempat sampah,

kelas yang bersih, kamar mandi/ toilet disesuaikan dengan rasio/ proporsi

terhadap jumlah mahasiswa agar pelaksanaan proses pembelajaran berjalan

dengan baik.

13. Kegiatan kebersihan kampus dan lingkungan dikoordinasikan oleh Bagian

Kasubbag Rumah Tangga dengan mekanisme dikontrakkan pada pihak

ketiga.

14. Untuk kebersihan dan pemeliharaan gedung di fakultas menjadi tanggung

jawab pimpinan fakultas dan dilakukan oleh bagian tata Usaha subbagian

umum dan perlengkapan.

15. IAIN Lhokseumawe membuat program untuk mengurangi jumlah penggunaan

kertas dan plastik di lingkungan kampus.

16. IAIN Lhokseumawe membuat program daur ulang sampah.

17. IAIN Lhokseumawe memiliki perlengkapan dan peralatan pengumpulan

sampah.

18. Pengelolaan sampah yang ada dalam lingkungan IAIN Lhokseumawe berada

di bawah kendali Biro Administrasi Umum dan Keuangan.

19. Untuk pengelolaan sampah di tingkat fakultas menjadi tanggung jawab

pimpinan fakultas dan dilakukan oleh bagian tata usaha subbagian umum dan

perlengkapan.

20. IAIN Lhokseumawe menetapkan kebijakan standar dan peraturan kebersihan

toilet kampus.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




21. IAIN Lhokseumawe menyediakan peralatan pembersih toilet, sikat lantai,

sarung tangan karet, dan cairan pembersih toilet.

22. IAIN Lhokseumawe harus menyediakan sarana dan prasarana (kamar

mandi/toilet) yang dapat diakses oleh mahasiswa yang berkebutuhan khusus.

23. Pengelolaan pemeliharaan, perbaikan, dan kebersihan toilet kampus yang

ada dalam lingkungan Universitas Syiah Kuala berada di bawah kendali Biro

Administrasi Umum dan Keuangan.

24. IAIN Lhokseumawe menetapkan kebijakan standar dan peraturan pengelolaan

taman kampus.

25. Di dalam taman kampus IAIN Lhokseumawe melakukan penanaman tanaman

hias, tanaman perdu, tanaman

26. Dekan dan Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan harus

menyediakan sekitar 10% total luas fakultas untuk taman dan tempat rekreasi.

27. Rektor dan Dekan harus menyediakan taman rekreasi yang idealnya

dilengkapi dengan tempat duduk yang representatif dan nyaman serta

dilengkapi dengan wifi yang memadai.

28. Pengelolaan pemeliharaan, perbaikan, dan kebersihan kampus dan bangunan

yang gedung yang ada dalam lingkungan IAIN Lhokseumawe berada di

bawah kendali Biro Administrasi Umum dan Keuangan.

29. IAIN Lhokseumawe menetapkan aturan tentang penyediaan area hutan

kampus.

30. IAIN Lhokseumawe menetapkan tahapan pembangunan hutan kampus

melalui tahapan kegiatan: penataan areal, penanaman, pemeliharaan, dan

pembangunan sipil teknis.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




31. Pengelolaan pemeliharaan, perbaikan, dan kebersihan hutan kampus yang

ada dalam lingkungan IAIN Lhokseumawe berada di bawah kendali Biro

Administrasi Umum dan Keuangan.

32. Untuk kebersihan dan pemeliharaan hutan kampus di tingkat fakultas menjadi

tanggung jawab pimpinan fakultas

33. IAIN Lhokseumawe harus memiliki program implementasi konservasi air untuk

mengantisipasi kecukupan air di lingkungan kampus.

34. IAIN Lhokseumawe menyediakan peralatan yang dapat mengefisienkan

penggunaaan air, seperti kran air, penyiram toilet (toilet flush, dan lain-lain).

35. Pengelolaan pemeliharaan dan perbaikan fasilitas air yang ada dalam

lingkungan IAIN Lhokseumawe berada di bawah kendali Biro Administrasi

Umum dan Keuangan.

36. Untuk pemeliharaan dan perbaikan fasilitas air di tingkat fakultas menjadi

tanggung jawab pimpinan fakultas dan dilakukan oleh bagian tata usaha

subbagian umum dan perlengkapan.

37. IAIN Lhokseumawe harus mempunyai kendaraan operasional milik IAIN

Lhokseumawe yang beroperasi di sekita kampus.

38. Pengelolaan pemeliharaan dan perbaikan transportasi yang ada dalam

lingkungan IAIN Lhokseumawe berada di bawah kendali Biro Administrasi

Umum dan Keuangan.

E. Strategi pelaksanaan Standar Pengelolaan Kampus

1) Rektor menetapkan Standar Pengelolaan Lingkungan Kampus.

2) Rektor menunjuk Ketua Lembaga Penjaminan Mutu untuk melaksanakan

sosialisasi Standar Pengelolaan Lingkungan Kampus.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




3) Rektor menginstruksikan Ketua Lembaga Penjaminan Mutu untuk melakukan

monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan kampus.

F. Indikator Ketercapaian Standar Pengelolaan Lingkungan Kampus 1. Terpenuhinya lingkungan kampus yang bersih, nyaman dan bebas sampah.

2. Tersedianya program daur ulang sampah dan penanganan sampah

3. Terpenuhinya Kebersihan kamar mandi dan toilet kampus yang ideal.

4. Tersedianya sarana dan prasarana kamar mandi dan toilet yang mudah diakses

dan bersih bagi mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan.

5. Tersedia kamar mandi dan toilet yang diperuntukkan bagi kemudahan akses

sivitas dengan kebutuhan khusus.

6. Tersedianya taman dan area hijau yang ditanami tumbuhan hijau dan rumput.

7. Tersedianya program implementasi konservasi air.

8. Terlaksananya program efisiensi penggunaan air di kampus

9. Tersedianya transportasi kampus yang memudahkan pergerakan mahasiswa

dan dosen serta staf kependidikan di dalam area kampus.

10. Terpenuhinya kegiatan pemeliharaan, perbaikan, sarana dan prasarana kampus.

11. Terlaksananya pemeliharaan dan pengawasan terhadap sarana dan prasarana

kampus.

G. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai isi Pengelolaan Kampus Rektor

1. Rektor.

2. Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan.

3. Dekan/Direktur Pascasarjana.

4. Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan.


IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




6. Kepala Sub Bagian Administrasi Umum dan Perlengkapan.

7. Ketua Jurusan/Program Studi.

8. Dosen


10. Satuan Pengamanan Kampus.

H. Referensi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun

2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun

2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

4. Rancangan Sarana dan Prasarana Perguruan Tinggi Pasca Sarjana dan Profesi,

BSNP 2011.

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




STANDAR KEAMANAN




Perumusan

Sarah Fazilla, M.Pd


11/08/20


Ketua LPM

11/08/20



11/08/20


11/08/20


11/08/20

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI





Visi



Misi 1. Mencetak sarjana yang cerdas dan berakhlak mulia.








B. Definisi Istilah

1. Kepala Keamanan adalah komandan regu yang bertugas mengkoordinir seluruh

anggota keamanan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan standar yang

berlaku;

2. Breafing adalah suatu kegiatan yang dilakukan sebelum memulai pekerjaan

guna untuk memperoleh informasi tentang peraturan yang akan berlaku;

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




C. Rasional Standar Keamanan

Standar kemananan ini digunakan sebagai acuan untuk menciptakan

keamanan, ketertiban, dan kenyamanan bagi seluruh sivitas akademika,

stakeholder, serta tamu di lingkungan kampus IAIN Lhokseumawe dalam rangka

menjalankan Tridarma Perguruan Tinggi.

D. Pernyataan Isi Standar Keamanan

1. Wakil Rektor II menetapkan peraturan untuk keamanan, ketertiban dan

kenyamanan untuk seluruh civitas akademika setiap satu tahun sekali demi

menciptakan keamanan, ketertiban, dan kenyamanan di lingkungan IAIN

Lhokseumawe;

2. Kepala Biro (Karo) wajib mensosialisasikan peraturan tentang keamanan,

ketertiban, dan kenyamanan yang telah ditetapkan kepada seluruh sivitas

akademika sebulan sebelum perkuliahan berlangsung untuk mengetahui dan

memahami peraturan yang telah ditetapkan;

3. KaBiro wajib memastikan ketersediaan alat pemakam kebakaran di setiap

Fakultas sebagai wujud tindakan pertama apabila terjadi kebakaran ;

4. Ka.biro wajib memastikan terpasang CCTV di setiap gedung, kantor, koridor,

ruang kelas dan area-area strategi lainnya untuk mempermudah proses

monitoring kemananan di lingkungan IAIN Lhokseumawe;

5. Kepala keamanan/security wajib memastikan kelengkapan peralatan keamanan

setiap anggota keamanan sebelum memulai tugas pengamanan untuk

membantu sistem pengamanan;

6. Kepala keamanan wajib melakukan breafing setiap shift untuk melakukan

pembagian tugas serta pertukaran informasi mengenai kondisi kampus pada

saat bertugas;

IAIN LHOKSEUMAWE




STANDAR MUTU SPMI




7. Kepala keamanan wajib mengkoordinir dan mengatur parkiran setiap kendaraan

yang masuk baik roda dua maupun roda empat dengan meminta ditunjukkan

STNK untuk menjamin kenderaan tersebut selama berada di lokasi parkir.

E. Strategi pelaksanaan Standar Keamanan

1. Membuat peraturan tentang keamanan, ketertibandankenyamanan. 2. Membuat timeline khusus sosialisasi peraturan tentang keamanan; 3. Memasang CCTV di setiap gedung, ruang kantor, koridor kelas, serta ditempat-

tempat strategis lainnya

4. Menyediakan kelengkapan peralatan dan perlengkapan keamanan untuk setiap

anggota keamanan.

5. Mengisi logbook khusus breafing yang isinya tentang pembagian area dan tugas,

serta pertukaran informasi pada saat anggota keamanan melakukan tugas; 6. Menyediakan pos keamanan di pintu masuk gerbang area parkir untuk anggota

keamanan dalam memeriksa STNK setiap kendaraan yang masuk.

F. Indikator Ketercapaian Standar Keamanan

1. Tersedianya prosedur dalam menjalankan tugas menjaga keamanan kampus.

2. Tersedianya CCTV di seluruh area gedung baik di Biro, Fakultas/Jurusan,

Perpustakaan dan laboratorium.

3. Tersedianya logbook terkait pembagian area dan tugas dalam menjaga

keamanan.

4. Terlaksananya pelatihan bagi peningkatan kualitas tim keamanan IAIN

Lhokseumawe dengan mengundang pihak ketiga.

5. Tersedianya sarana berupa pos penjagaan baik di Biro maupun di Fakultas.

6. Telaksananya monitoring dan evaluasi terhadap kinerja tim keamanan.

G. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai isi Standar Keamanan

1) Rektor

2) Wakil Rektor II

3) Kepala Biro AUAK

4) Kepala Keamanan

5) Anggota Keamanan

H. Referensi

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi.

2. Permenristekdikti Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem

Penjaminan Mutu Internal.


Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Documents

STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL