22
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan” Standar Nasional Indonesia SNI 3405:2011 Cara uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole ICS 93.010 Badan Standardisasi Nasional

Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

Standar Nasional Indonesia

SNI 3405:2011

Cara uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole

ICS 93.010 Badan Standardisasi Nasional

Page 2: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

© BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun dan dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN BSN Gd. Manggala Wanabakti Blok IV, Lt. 3,4,7,10. Telp. +6221-5747043 Fax. +6221-5747045 Email: [email protected] www.bsn.go.id Diterbitkan di Jakarta

Page 3: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

Daftar isi

Daftar isi................................................................................................................... i

Prakata .................................................................................................................... ii

Pendahuluan............................................................................................................ iii

1 Ruang lingkup.................................................................................................... 1

2 Acuan normatif .................................................................................................. 1

3 Istilah dan definisi .............................................................................................. 1

4 Ketentuan dan persyaratan ............................................................................... 2

4.1 Peralatan...................................................................................................... 2

4.2 Benda uji dan bahan penunjang uji ............................................................. 3

4.2.1 Benda uji tanah terganggu.................................................................. 3

4.2.2 Benda uji tanah tidak terganggu ......................................................... 3

4.2.3 Bahan penunjang uji ........................................................................... 3

4.3 Pengujian .................................................................................................... 4

4.3.1 Kalibrasi .............................................................................................. 4

4.3.2 Petugas dan penanggung jawab hasil pengujian ............................... 4

4.3.3 Persiapan benda uji tanah terganggu ................................................ 4

4.3.4 Persiapan benda uji tanah tidak terganggu ....................................... 5

5 Cara pengujian ................................................................................................. 6

5.1 Prosedur pengujian ..................................................................................... 6

5.1.1 Pengujian pada beda tinggi air 50 mm ............................................... 6

5.1.2 Pengujian pada beda tinggi air 180 mm ............................................. 7

5.1.3 Pengujian pada beda tinggi air 380 mm ............................................. 7

5.1.4 Pengujian pada beda tinggi air 1020 mm ........................................... 7

5.2 Penilaian hasil pengujian ............................................................................. 7

6 Pelaporan ......................................................................................................... 8

Lampiran A : Bagan alir cara uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole .............. 9

Lampiran B : Contoh formulir hasil uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole .... 10

Lampiran C : Daftar tabel deviasi dan penjelasannya ............................................. 14

Bibliografi ................................................................................................................. 15

© BSN 2011 i

Page 4: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

Prakata SNI 3405:2011 ‘Cara uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole’ merupakan revisi dari SNI 03-3405-1994, Metode pengujian sifat dispersif tanah dengan alat Pinhole, yang mengacu pada ASTM D4647-87, Test method for identification and classification of disversive clay soils by the pinhole test”, dengan beberapa perubahan pada judul, Standar ini disusun oleh Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air. Tata cara penulisan berdasarkan kepada PSN 08:2007 dan dibahas melalui konsensus pada tanggal 12 Desember 2006 di Bandung yang dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah dan tenaga ahli.

© BSN 2011 ii

Page 5: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

Pendahuluan

Dalam desain bangunan air sering dilakukan analisis rembesan dan stabilitas dengan menggunakan parameter desain untuk menentukan tingkat keamanan yang tinggi dan kestabilan bangunan. Bangunan air atau tanggul sebaiknya tidak dibangun dengan tanah yang mengandung tanah dispersif yang bersifat khusus, karena tanah ini merupakan lempung berproblema. Tanah lempung dispersif mudah tererosi baik di permukaan maupun di dalam timbunan tanah walaupun mempunyai indeks plastisitas tinggi dan dapat dilewati oleh aliran air dengan kecepatan rendah. Identifikasi lapangan biasanya dapat terlihat berupa banyaknya rongga-rongga dan alur-alur yang dalam akibat erosi. Mengingat pentingnya identifikasi tingkat dispersif tanah lempung ini baik untuk fondasi maupun bahan timbunan struktur tanah (agar dapat dicarikan alternatif perbaikannya atau menghindari penggunaan bahan tersebut sebagai bahan urugan atau fondasi), maka perlu dilakukan revisi standar berjudul “Cara uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole”. Standar ini dimaksudkan sebagai pegangan dan acuan dalam uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole, baik untuk contoh tanah terganggu maupun contoh tanah tidak terganggu. Sifat dispersif ini digunakan untuk keperluan bahan bangunan dan analisis perhitungan rembesan suatu bangunan atau timbunan.

© BSN 2011 iii

Page 6: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

Page 7: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

Cara uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole

1 Ruang lingkup Standar ini menetapkan cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan alat pinhole, untuk mengetahui sifat dispersif tanah yang diuji. Sifat dispersif ini dapat diketahui dari kekeruhan air dengan melakukan pengujian berdasarkan beda tinggi air, besarnya debit aliran air, dan diameter lubang pinhole yang digunakan.

Standar ini menguraikan prinsip-prinsip cara uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole, yang meliputi: sistem peralatan uji sifat dispersif dengan alat pinhole dan perlengkapan lainnya, benda uji dan bahan penunjang uji; persyaratan peralatan dan pengujian; cara pengujian; penilaian hasil pengujian; contoh uji dan pelaporan. Cara uji ini berlaku untuk contoh tanah terganggu dan contoh tanah tidak terganggu. 2 Acuan normatif Dokumen referensi di bawah ini harus digunakan dan tidak dapat ditinggalkan untuk menerapkan standar ini.

SNI 1742, Metode pengujian kepadatan ringan untuk tanah

SNI 1743, Metode pengujian kepadatan berat untuk tanah

SNI 1964, Metode pengujian berat jenis tanah

SNI 1965, Metode pengujian kadar air tanah

SNI 1966, Metode pengujian batas plastis

SNI 1967, Metode pengujian batas cair dengan alat Casagrande

SNI 3423, Metode pengujian analisis ukuran butir dengan alat hidrometer

3 Istilah dan definisi Untuk tujuan penggunaan dalam dokumen ini, istilah dan definisi berikut digunakan

3.1 beda tinggi tekanan air beda tinggi antara sumbu mendatar contoh tanah dan tinggi air pada tabung ukur 3.2 benda uji tanah benda uji yang diambil dari contoh tanah dengan tabung pengambil contoh 3.3 contoh tanah terganggu contoh tanah yang diambil langsung di lapangan tanpa menggunakan alat khusus, sehingga konsistensi dan kadar airnya berubah 3.4 contoh tanah tidak terganggu contoh tanah yang diambil dari lubang bor dengan tabung, sehingga konsistensi dan kadar airnya tidak mengalami perubahan © BSN 2011 1 dari 16

Page 8: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

3.5 kadar air optimum kadar air dengan berat isi keringnya mencapai maksimum 3.6 lempung dispersif lempung yang mudah atau cepat larut dalam air dengan konsentrasi garam rendah, tanpa mengalami gangguan mekanis. Lempung semacam ini biasanya mempunyai daya absorpsi tinggi terhadap air yang menggandung kation sodium. Pada umumnya lempung ini mempunyai sifat susut-kembang tinggi, ketahanan rendah terhadap erosi, dan kelulusan air rendah dalam kondisi utuh 3.7 tanah lempung atau lanau lempungan jenis tanah berbutir halus yang mempunyai gradasi 50% atau lebih yang lolos saringan no. 200 (0,075 mm) menurut sistem klasifikasi USCS 3.8 uji pinhole suatu metode uji dengan mengalirkan air secara horizontal dengan beda tinggi tekanan air 50 mm, melewati tanah yang diberi lubang berdiameter 1,0 mm pada benda uji. Beda tinggi tekanan air 50 mm merupakan batasan untuk mengetahui apakah benda uji termasuk klasifikasi dispersif atau tidak

4 Ketentuan dan persyaratan 4.1 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam cara uji ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) Saringan no.10 (2 mm);

b) Tabung plastik / kaca dengan tebal minimum 3,5 mm dan diameter dalam 32,5 mm sampai dengan 50 mm;

c) Tabung ukur dari kaca berdiameter dalam 3 mm;

d) Selang plastik;

e) Gelas ukur berkapasitas 50 ml sampai dengan 100 ml;

f) Tangki air dari kaca berkapasitas 10 L sampai dengan 15 L;

g) Stopwatch;

h) Saringan kawat 3 lembar dengan lubang saringan berukuran 14 mm sampai dengan 25 mm;

i) Kerikil berdiameter 6 mm sampai dengan 9 mm;

j) Jarum logam dan kerucut logam atau plastik;

k) Alat pemadat mini;

Skema mengenai alat pinhole bisa dilihat pada Gambar 1.

© BSN 2011 2 dari 16

Page 9: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

H =

bed

a tin

ggi a

ir

Air distilasi dari sumber yang dapat mengatur beda tinggi konstan

Pipa/selang dengan ukuran

Tabung pleksiglas

Benda uji

Selembar kawat saring

Nippel berbentuk kerucut

Lubang 1 mm Dua lembar kawat saring

Kerikil diamater 6 mm – 9 mm

Gelas ukur

Gambar 1 - Skema alat pinhole 4.2 Benda uji dan bahan penunjang uji Benda uji dan bahan penunjang uji yang digunakan harus memenuhi ketentuan yang berlaku. 4.2.1 Benda uji tanah terganggu Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk benda uji adalah sebagai berikut:

a) Contoh tanah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah contoh tanah lolos saringan no. 10 (2 mm) sebanyak ± 1 kg untuk setiap ketinggian muka air.

b) Dalam pengujian diperlukan 1 buah benda uji berukuran : diameter (Ø) = 32,5 mm dan panjang = 37,5 mm.

4.2.2 Benda uji tanah tidak terganggu Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk benda uji adalah sebagai berikut:

a) Contoh tanah yang diperlukan dalam pengujian adalah sebanyak 1 (satu) tabung contoh tanah tidak terganggu.

b) Untuk pengujian ini diperlukan 1 buah benda uji berukuran : diameter (Ø) = 32,5 mm dan panjang = 37,5 mm.

4.2.3 Bahan penunjang uji (air) Air sebagai bahan penunjang uji yang digunakan dalam sistem pengujian dengan alat pinhole ini harus bersih, bebas dari kotoran dan suspensi lumpur (disarankan untuk menggunakan air bebas udara atau air suling).

© BSN 2011 3 dari 16

Page 10: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

4.3 Pengujian 4.3.1 Kalibrasi Semua alat ukur harus dikalibrasi minimal 3 tahun sekali dan pada saat diperlukan, atau sesuai dengan persyaratan kalibrasi yang berlaku. 4.3.2 Petugas dan penanggung jawab hasil uji Petugas pengujian ini adalah laboran atau teknisi yang memahami dan berpengalaman dalam pengujian dengan alat pinhole, dan diawasi oleh tenaga ahli geoteknik. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.

a) Kemampuan petugas pengujian dan pengawas harus memiliki sertifikat kompetensi.

b) Nama-nama penguji, pengawas dan penanggung jawab hasil uji harus tertulis dengan jelas, dan disertai paraf atau tanda tangan beserta tanggal yang jelas dalam laporan.

4.3.3 Persiapan benda uji tanah terganggu Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan benda uji adalah sebagai berikut:

a) Benda uji mempunyai kadar air optimum yang mendekati kadar air yang ditentukan dalam pelaksanaan pemadatan (OMC ± 3%).

b) Jika contoh tanah mengandung butiran tanah kasar lebih besar dari 2 mm, harus disaring dulu melalui ayakan no.100.

c) Benda uji ditumbuk dan dipadatkan di dalam tabung/cetakan yang sesuai dengan ukuran benda uji dengan alat pinhole atau dipadatkan langsung pada tabung pinhole lapis demi lapis sampai 5 lapisan, sehingga berat isi tanah sama dengan 95%± 3% kepadatan tanah kering proctor dengan tebal 37,5 mm dan diameter (Ø) = 32,5 mm.

d) Benda uji diberi nomor/label.

Gambar 2 Grafik hasil pemadatan

© BSN 2011 4 dari 16

Page 11: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

e) Cara pembuatan benda uji dilakukan sebagai berikut:

1) Gunakan grafik hasil uji pemadatan tanah yang akan digunakan untuk bahan bangunan (lihat Gambar 2).

2) Tarik garis horizontal pada nilai 95% γd pada grafik hasil pemadatan yang sudah diketahui; garis ini akan memotong grafik di dua titik (w dan wn1 n2) dan digunakan wn2 dengan rumus perhitungan sebagai berikut:

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛⎟⎠⎞

⎜⎝⎛+

=

1001 n

nd w

γγ .................................................................... (1)

dengan :

dγ : berat isi kering;

nγ : berat isi basah; wn : kadar air yang bersangkutan.

3) Dengan diketahuinya nilai 95% dγ dan wn pada rumus (1) di atas, maka nγ dapat diperoleh dengan rumus perhitungan : nγ = (1 + ) x 95% 2nw dγ .

4) Ukuran benda uji pinhole sudah ditentukan, sehingga berat benda uji = V x nγ , dengan: V adalah volume benda uji, (benda uji dapat dibuat sesuai dengan yang ditentukan).

f) Pasang satu lembar saringan kawat pada bagian atas benda uji dan dua lembar kawat pada bagian bawah benda uji.

g) Kerucut ditusukkan ke dalam benda uji dengan jalan ditekan dengan jari, lalu dibuat lubang dengan diameter (Ø) = 1 mm (dengan jarum).

h) Ruang tabung yang kosong diisi dengan kerikil berdiameter (Ø) = 6 mm s.d 9 mm dan pasang penutupnya.

i) Pasang alat pinhole horizontal dan aliri dengan air suling secara gravitasi.

j) Setelah selesai pengamatan, catat, bongkar peralatan dan benda uji, serta ukur diameter lubang pinhole untuk dibandingkan dengan diameter pinhole semula.

4.3.4 Persiapan benda uji tanah tidak terganggu Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan benda uji adalah sebagai berikut :

1) Tusukkan cetakan benda uji ke dalam contoh tanah dalam tabung hingga seluruh cetakan masuk ke dalam contoh tanah.

2) Keluarkan contoh tanah dari dalam tabung.

3) Potong contoh tanah sepanjang cetakan benda uji.

4) Keluarkan benda uji dari cetakan.

5) Masukkan benda uji (sesuai keadaan aslinya) ke dalam alat pinhole, seperti pada tanah terganggu.

© BSN 2011 5 dari 16

Page 12: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

5 Cara pengujian 5.1 Prosedur pengujian Prosedur pengujian untuk contoh tanah terganggu dan contoh tanah tidak terganggu adalah sama. Berikut ini diuraikan pelaksanaan pengujian dengan alat pinhole pada beda tinggi air berturut-turut sebesar 50 mm, 180 mm, 380 mm, dan 1020 mm. 5.1.1 Pengujian pada beda tinggi air 50 mm Hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Ukur jumlah air yang mengalir ke dalam gelas ukur dalam waktu tertentu.

b) Amati warna air dari dua arah, yaitu dari samping dan dari atas gelas ukur.

c) Jika tidak ada air yang ke luar, buka tutupnya dan tusuk sekali lagi atau tutup lubang pertama dan buat lubang kedua (walaupun hal ini jarang terjadi).

d) Perbedaan antara tanah dispersif dan non dispersif diperoleh dari hasil pengujian dengan beda tinggi air 50 mm.

e) Jika pengaliran air untuk beda tinggi ini terlihat keruh dan tidak menjadi lebih jernih setelah selang beberapa waktu, benda uji tergolong lempung dispersif. Petunjuk yang jelas terlihat pada waktu benda uji tergerus adalah keluarnya koloid (terbawanya butir-butir tanah).

f) Pada umumnya lempung dispersif tergerus dengan cepat bila beda tinggi air kurang dari 50 mm dan disertai keluarnya air dalam kondisi keruh.

g) Untuk tanah lempung dispersif, banyaknya air dapat mencapai maksimum dalam waktu 2 menit s.d 5 menit yaitu sekitar 1,0 ml/s s.d 1,4 ml/s.

h) Untuk jenis tanah lempung dispersif, lubang akan membesar > 2 kali diameter jarum setelah pengaliran selama 5 menit jenis ini tergolong “sangat dispersif” (D1).

i) Pada umumnya pengujian dilanjutkan sampai 10 menit. Jika warna air yang keluar menjadi jernih, pengujian dianggap selesai. Jika pengaliran pada beda tinggi air 50 mm, air yang keluar sedikit keruh dan debit aliran tidak melebihi 1,00 ml/s setelah 5 menit, lanjutkan pengujian sampai 10 menit. Setelah 10 menit, jika air masih keruh hentikan pengujian dan ukur lubang pinhole. Klasifikasi tanah adalah D2 jika debit aliran antara 1,0 ml/s s.d 1,4 ml/s dan ukuran lubang 1,5 kali diameter semula.

j) Jika aliran air tetap dan air terus dalam kondisi keruh, hentikan pengujian.

k) Bila setelah 10 menit jumlah air antara 0,8 ml/s s.d 1,0 ml/s dan diameter lubang kurang dari 1,5 kali diameter semula, jenis ini termasuk “kemungkinan dispersif” (ND4).

l) Bila setelah 10 menit aliran air melampaui 1 ml/s dan diameter lubang melewati 1,5 kali diameter semula, jenis ini tergolong “dispersif” (D2).

m) Bila pengujian dihentikan setelah 10 menit dan hasilnya adalah ND4 dan D2, pengujian perlu diulangi dengan benda uji baru untuk mengetahui sifat-sifatnya pada beda tinggi air 180 mm.

n) Jika aliran pada beda tinggi air 50 mm dalam kondisi jernih atau hanya sedikit sekali keruh dilihat dari samping gelas ukur setelah 10 menit dan debit aliran sebesar 0,4 ml/s s.d 0,8 ml/s, naikkan tinggi air menjadi 180 mm.

© BSN 2011 6 dari 16

Page 13: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

5.1.2 Pengujian pada beda tinggi air 180 mm Hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan adalah sebagai berikut.

a) Jika pada beda tinggi ini air keruh dan pengujian dihentikan, tanah tersebut tergolong “kemungkinan dispersif” (ND3), debit aliran yang keluar, biasanya sebesar 1,4 ml/s s.d 2,7 ml/s dan diameter lubang menjadi sama atau lebih besar dari 1,5 sampai 2 kali diameter semula.

b) Jika aliran yang keluar jernih atau hanya sedikit keruh dilihat dari samping gelas ukur setelah 5 menit dan debit aliran antara 0,4 ml/s s.d 1,4 ml/s, naikkan beda tinggi air menjadi 380 mm dan lanjutkan pengujian.

5.1.3 Pengujian pada beda tinggi air 380 mm Hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan adalah sebagai berikut.

a) Jika aliran bertambah keruh atau debit aliran bertambah menjadi 1,8 ml/s s.d 3,2 ml/s, hentikan pengujian, dan tanah tergolong “kemungkinan dispersif” (ND3).

b) Jika air yang keluar tetap jernih dilihat dari atas gelas ukur setelah 5 menit dan debit aliran menjadi 1,0 ml/s s.d 1,8 ml/s, naikkan beda tinggi air menjadi 1020 mm.

5.1.4 Pengujian pada beda tinggi air 1020 mm Hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan adalah sebagai berikut.

a) Bila setelah 5 menit aliran di bawah beda tinggi 1020 mm sedikit keruh dilihat dari atas gelas ukur atau debit aliran melebihi 3,0 ml/s, tanah termasuk klasifikasi non dispersif (ND2).

b) Bila debit aliran sebesar 3,0 ml/s dan ukuran lubang pada saat selesai pengujian kurang dari lubang semula, tanah tergolong non dispersif (ND1).

5.2 Penilaian hasil pengujian Penilaian hasil-hasil pengujian pinhole diperlihatkan dalam Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1 Kriteria untuk evaluasi hasil pengujian pinhole

Keadaan air akhir pengujian Klasifikasi dispersif

Beda tinggi air (head),

(mm)

Waktu pengujian

(menit)

Debit aliran yang keluar

(ml/s) Dari samping Dari atas

Ukuran lubang

sesudah pengujian (d)

(mm)

D1 50 5 1,0 - 1,4 keruh (dark)

sangat keruh (very dark) ≥ 2,0

D2 50 10 1,0 - 1,4 keruh sedang (moderately

dark)

keruh (dark) > 1,5

ND4 50 10 0,8 - 1,0 agak keruh (slightly dark)

keruh sedang (moderately

dark) ≤ 1,5

180 5 1,4 - 2,7 ND3

380 5 1,8 - 3,2

hampir tidak keruh (barely

visible)

agak keruh (slightly dark) ≥ 1,5

ND2 1020 5 > 3,0 jernih (clean) hampir tidak keruh (barely

visible) < 1,5

ND1 1020 5 > 3,0 jernih sekali (perfectly clean)

jernih sekali (perfectly

clean) 1,0

© BSN 2011 7 dari 16

Page 14: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

6 Pelaporan Hasil uji pinhole dilaporkan dalam bentuk formulir seperti yang diperlihatkan pada Lampiran B, yang memuat hal-hal sebagai berikut:

1) Nama proyek, lokasi, tanggal pengambilan contoh dan tanggal pengujian.

2) Nama pengujian.

3) Jenis contoh tanah (terganggu atau tidak terganggu).

4) Jenis pemadatan untuk contoh terganggu.

5) Data lain yang dipergunakan.

6) Nama-nama penguji, pengawas, dan penanggung jawab hasil uji beserta tanda tangannya.

© BSN 2011 8 dari 16

Page 15: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

Lampiran A (normatif)

Bagan alir cara uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole

Mulai Uji Pinhole

1. Uji pada H = 50 mm

© BSN 2011 9 dari 16

Apakah kelihatan jernih sampai hampir

tidak keruh ?

Apakah air menjadi jernih?

Lanjutkan uji sampai 2-5 menit

Tidak

Ya

2. Uji pada H = 180 mm

Ya

Apakah q = (1,0-1,4) ml/s ?

Tidak

Lanjutkan uji sampai 10 menit

Hentikan pengujian, bongkar peralatan dan ukur diameter lubang

Ya

Tidak

Apakah air menjadi jernih?

Uji selama (2-5) menit

Ya

Klasifikasi tingkat dispersif : d≥1,5 mm, termasuk kelas ND3

Hentikan pengujian, bongkar peralatan dan ukur diameter

lubang d.

Tidak

Apakah q =(1,4- 2,7) ml/s

?

Tidak

Ya

3. Uji pada H = 380 mm

Tidak Ya

Apakah q < 1,4 ml/s ?

Klasifikasi tingkat dispersif : a) Jika d ≥ 2,0 mm termasuk kelas D1 b) Jika d > 1,5 mm termasuk D2 c) Jika d ≤ 1,5 mm termasuk ND4

Ya

Apakah air jernih setelah 5 menit ?

Apakah air agak keruh atau q= (1,8-

3,2) mm/s ?

Uji selama (2-5) menit

Tidak

Tidak

Hentikan pengujian, bongkar peralatan dan ukur diameter lubang

Klasifikasi tingkat dispersif : d≥1,5 mm termasuk kelas ND3

Ya

4. Uji pada H =1020 mm

Uji selama (2-5) menit

Apakah air jernih? Apakah air agak keruh

atau q > 3 ml/s ?

Ya

Hentikan uji, bongkar dan ukur d

Tidak

Ya

Klasifikasi tingkat dispersif : Jika d =1 mm termasuk kelas ND1

Hentikan uji, bongkar dan ukur d

Ya Apakah

q > 3 ml/s?

Tidak

Apakah q < 1,8 ml/s ? Klasifikasi tingkat dispersif :

Termasuk kelas ND2

Tidak

Page 16: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

Lampiran B (normatif)

Contoh formulir hasil uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole

Tabel B.1 Contoh formulir uji untuk tanah dispersif/non dispersif*

UJI PINHOLE

Tanggal : No Contoh : Lokasi/Proyek : No Uji : Diskripsi Tanah : Diameter awal mm) : Jenis Benda Uji : Setelah uji d (mm) : Curing : Kadar air awal : Kadar air setelah uji

:

Kecepatan Pengaliran

Warna Dari Samping

Jam Beda Tinggi Air H (mm)

Vol.

(ml)

Wak

tu

(sek

on)

Debi

t q

(ml/s

)

Sang

at

keru

h

Ker

uh

Keru

h se

dang

Sedi

kit

keru

h

Jern

ih

Jern

ih

dari

atas

Keterangan

*Pilih yang sesuai

© BSN 2011 10 dari 16

Page 17: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

Tabel B.2 Contoh uji untuk tanah dispersif

(informatif) UJI PINHOLE

Tanggal : 18/10/2006 No Contoh : PB001 Lokasi/Proyek : Contoh uji tanah lempung No Uji : 001 Diskripsi Tanah : Lempung lanauan Diameter awal mm) : 1 Jenis Benda Uji : Dipadatkan Setelah uji d (mm) : 2,5 – 3,0 Curing : 24 jam Kadar air awal, % : 25 Kadar air setelah uji, %

: 27

Kecepatan Pengaliran

Warna Dari Samping

Jam Beda Tinggi Air H (mm)

Vol.

(ml)

Wak

tu

(sek

on)

Debi

t q

(ml/s

)

Sang

at

keru

h

Ker

uh

Keru

h se

dang

Sedi

kit

keru

h

Jern

ih

Jern

ih

dari

atas

Keterangan

14:00 50 10 25 0,40 V

10 10 1,00 V Beberapa butiran 25 10 1,25 V 25 19 1,30 V 25 19 1,30 V

14:03 180 25 19 1,30 V Banyak butiran 50 19 1,30 V Selesai uji Klasifikasi D1

Bandung, 18 Oktober 2006

Pelaksana Penanggung jawab

Engkom Suhara Sucipto, BE © BSN 2011 11 dari 16

Page 18: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

© BSN 2011 12 dari 16

Page 19: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

Tabel B.3 Contoh uji untuk tanah non dispersif (informatif)

UJI PINHOLE

Tanggal : 18/10/2006 No Contoh : PB002 Lokasi/Proyek : Contoh uji tanah lempung dispersif No Uji : 002 Diskripsi Tanah : Lempung lanauan coklat Diameter awal mm) : 1 Jenis Benda Uji : Dipadatkan Setelah uji d (mm) : 1,20 Curing : 24 jam Kadar air awal, % : 35 Kadar air setelah uji, %

: 37

Kecepatan Pengaliran

Warna dari Samping

Jam Beda Tinggi Air H (mm)

Vol.

(ml)

Wak

tu

(sek

on)

Debi

t q

(ml/s

)

Sang

at

keru

h

Ker

uh

Keru

h se

dang

Sedi

kit

keru

h

Jern

ih

Jern

ih

dari

atas

Keterangan

10:30 50 10 28 0,35 v v 10 28 0,35 v v 25 62 0,42 v v

10:40 180 25 62 0,40 v v 10:41 25 28 0,90 v v 10:42 25 28 0,90 v v 10:43 25 25 1,00 v v

10:45 380 25 25 1,00 v v 10:46 50 30 1,66 v v 10:47 50 30 1,66 v v 10:48 50 28 1,80 v v

10:50 1020 50 28 1,80 v v 10:51 50 16 3,10 v v 10:52 100 31 3,20 v v 10:53 100 31 3,20 v v 10:54 100 30 3,30 v v 10:55 100 30 3,30 v v Stop uji

Klasifikasi ND2

Bandung, 18 Oktober 2006 Pelaksana Penanggung jawab

Engkom Suhara Sucipto, BE

© BSN 2011 13 dari 16

Page 20: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

© BSN 2011 14 dari 16

Page 21: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

Lampiran C (informatif)

Daftar tabel deviasi dan penjelasannya

No. Materi Sebelum Revisi

1. Judul Metode pengujian sifat dispersif tanah dengan alat pinhole

Cara uji sifat dispersif tanah dengan alat pinhole

2. Format - Format sesuai PSN 8 Tahun 2007

3. Acuan normatif Ada Tetap

4. Istilah dan definisi Sudah ada Telah diperbaiki menurut alphabet.

5. − Penjelasan rumus dan gambar

− Penjelasan cara kerja peralatan, bagan alir cara uji, dan contoh uji.

Sudah ada Telah dilengkapi penjelasan rumus dan gambar, serta cara kerja peralatan secara skematis.

6. Contoh Formulir Belum lengkap Telah ditambah dan dilengkapi contoh uji/ perhitungan (Lampiran C).

7. Bagan alir Tidak ada Penambahan bagan alir

© BSN 2011 15 dari 16

Page 22: Standar Nasional Indonesia - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-34052011.pdfa Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan

“Hak C

ipta Badan S

tandardisasi Nasional, C

opy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di kom

ersialkan”

SNI 3405:2011

Bibliografi

ASTM D 4647 , “Identification and classification of dispersive clay soils by the pinhole test”. Departemen Pekerjaan Umum, 2005, “Pedoman penyelidikan geoteknik untuk fondasi bangunan air”, Vol.1: Penyusunan program penyelidikan, metode pengeboran dan deskripsi log bor (Pd.T 03.1- 2005-A), Vol.2: Pengujian lapangan dan laboratorium (Pd.T 03.2-2005-A), dan Vol.3: Interpretasi hasil uji dan penyusunan laporan penyelidikan geoteknik (Pd.T 03.3-2005-A), Kep.Men. Pekerjaan Umum No: 498/KPTS/M/2005, Jakarta, tgl. 22 Nov 2005. Head, K,H (1981), “Manual of Soil Laboratory Testing”, Vol, II dan Vol, III, Pentech Press, London, Plymouth, ISBN 0-7273-1305-3. Sherard, J.L., dkk., “Pinhole test for identifying dispersive soils“, Journal of the Geotechnical Engineering Div., ASCE, Vol. 102, GT-1, 1976, pp 69-85. Sherard, J.L., dkk., “ Identifiction and nature of dispersive soils “, Journal of the Geotechnical Engineering Div., ASCE, Vol. 102, GT-4, 1976, pp 287-301.

© BSN 2011 16 dari 16