41

Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi
Page 2: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

BAB I

PENDAHULUAN

Tujuan di laksanakan praktikum ini, antara lain:

1. Mahasiswa dapatr mengetahui alat-alat yang di gunakan pada praktikum

mikrobiologi-virologi

2. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dan cara penggunaan alat-alat yang

digunakan pada praktikum

3. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam sterilisasi

4. Mahasiswa dapat mengetahui enam macam ruangan yang terdapat dalam

laboratorium mikrobiologi-virologi FFS UHAMKA

5. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur sterilisasi berbagai alat

laboratorium.        

6. Mahasiswa dapat melakukan sterilisasi alat-alat yang akan digunakan dengan

benar

Page 3: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan tentang perikehidupan makhluk-makhluk

kecil yang hanya kelihatan dengan mikrosop (bahasa Yunani: mikros = kecil, bios =

hidup, logos = kata atau ilmu). Makhluk-makhluk kecil itu disebut mikroorganisme,

mikroba, protista atau jasad renik.

Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723) ialah orang yang pertama kali

mengetahui adanya dunia mikroorganisme itu. Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat

melihat bentuk makhluk-makhluk kecil yang sebelumnya itu tidak diduga sama sekali

keadaannya. Mikroskop buatan Leeuwenhoek itu memberikan pembesaran sampai 300

kali. Dari air hujan yang menggenang di kubangan-kubangan dan dari air jambangan

bunga ia peroleh beraneka sel hewan bersel satu yang olehnya diberi nama Infusoria

atau “Hewan tuangan”.

Antara tahun 1674 sampai 1683 ia terus-menerus mengadakan hubungan dengan

lembaga “Royal Society” di Inggris. Ia melaporkan hal-hal yang diamatinya dengan

mikroskop itu kepada lembaga tersebut. Laporan-laporan itu disertai dengan gambar-

gambar mikroorganisme yang beraneka ragam. Di dalam sejarah mikrobiologi,

Leeuwenhoek dapat dipandang sebagai peletak batu pertamanya.

Mikroorganisme tersebut diantaranya adalah bakteri dan cendawan yang

merupakan penghasil bermacam-macam zat organik dan obat-obatan antibiotik. Di

dalam biokimia, mikroorganisme memegang peranan penting dalam menganalisis

sistem enzim dan dalam menganalisis komposisi suatu bahan makanan. Genetika maju

pesat sejak digunakannya mikroorganisme sebagai makhluk percobaan.

Mengenai perkembangan mikrobiologi dapatlah disimpulkan bahwa

mikrobiologi maju dengan pesatnya karena hal-hal sebagai berikut.

a. Penemuan serta penyempurnaan mikroskop

b. Jatuhnya teori abiogenesis

Page 4: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

c. Keyakinan orang bahwa pembusukan itu disebabkan oleh mikroorganisme.

d. Bukti yang menunjukkan bahwa penyakit itu disebabkan oleh bibit penyakit.

Kajian mikrobiologi membutuhkan metode yang tepat untuk pengamatan

mikrobia. Metode mikroskopik dan kemampuan mengkultur mikrobia merupakan

metodologi dasar yang dilakukan para ahli mikrobiologi untuk mempelajari struktur,

sifat-sifat fisiologisnya (metabolisme dan pertumbuhan) serta mengungkapkan

keragaman mikrobia. Penggunaan dan pengembangan alat-alat mikroskopik, kultur

murni, metode molekuler dan immunologis memungkinkan peneliti melakukan

pengujian yang pada akhirnya berhasil membuat temuan-temuan baru dibidang tersebut.

Kemajuan dalam bidang metodologi ini telah mengungkap pemahaman sifat-sifat dasar

mikrobia serta aspek-aspek yang berkenaan dengan teknik dan metodologi penelitian

mikroba.

STERILISASI

Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua

bentuk kehidupan.

Macam-macam sterilisasi

Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik

dan kimiawi.

1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori

sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada

saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,

misalnya larutan enzim dan antibiotik.

2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.

2.1 Pemanasan

a) Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung,

contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.

b) Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas

kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung

reaksi dll.

Page 5: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

c) Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung

air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.

d) Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf

2.2 Penyinaran dengan UV

Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya

untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety

Cabinet dengan disinari lampu UV

2.3 Sterilisasi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan

antara lain alkohol.

2.4 Sterilisasi gas, dengan menggunakan gas atau uap untuk membunuh

mikroorgsnisme yang tidak diinginkan.

ALAT-ALAT PRAKTIKUM

Alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di

laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsungnya

praktikum, pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan.

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip

kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat

dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya

diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer dan spektrofotometer, dll.

Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan

“graph” seperti thermograph, barograph (Moningka,2008).

Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai

kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan.

Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus.

Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan

khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Moningka,

2008).

Page 6: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

Alat-alat dalam praktikum mikrobiologi umum dapat dibagi menjadi:

Alat-alat yang terbuat dari gelas

1. Alat-alat sterilisasi

2. Mikroskop

3. Alat-alat lain.

Erlenmeyer (Erlenmeyer flask, Conical flask, E-flaks) digunakan dalam proses

titrasi untuk menampung larutan yang akan dititrasi. Dalam mikrobiologi,

erlenmeyer digunakan untuk pembiakan mikroba. Erlenmeyer tidak dapat

digunakan untuk menampung volume.

Pipet tetes (drop pipette), membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu

ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil tetes demi tetes.

Gelas ukur (graduated cylinder, measuring cylinder), mengukur volume larutan,

cairan atau tepung pada berbagai ukuran volume. Terbuat dari gelas

(polipropilen) atau plastik. Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume 10

hingga 2000 mL. Gunakan gelas ukur dengan ukuran volume terdekat.

Labu ukur (volumetric flask). Digunakan untuk menyiapkan larutan dalam

kimia analitik yang konsentrasi dan jumlahnya diketahui dengan pasti dengan

keakuratan yang sangat tinggi. Terbuat dari gelas dengan badan tabung yang rata

dan leher yang panjang dengan penutup. Di bagian leher terdapat lingkaran

graduasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas.

Corong gelas (Funnel conical). Membantu memindahkan cairan dari wadah

yang satu ke wadah yang lain terutama yang bermulut kecil. Digunakan untuk

menyimpan kertas saring dalam proses penyaringan.

Tabung reaksi (test tube, culture tube). Wadah mereaksikan dua atau lebih

larutan/bahan kimia. Wadah pengembangan mikroba, misalnya dalam pengujian

jumlah bakteri.

Thermometer, skala derajat Celcius, air raksa, berisi gas, panjang 300 mm,

diameter 6-7 mm. Fungsi mengukur suhu suatu senyawa kimia (cair) atau suhu

ruang inkubator.

Page 7: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya.

Dengan mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat

dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda

dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. Berikut merupakan uraian tentang cara

penggunaan bagian-bagian dan spesifikasi mikroskop cahaya merk Olympus

CH20 yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi.

Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang

digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan

yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu

121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15

pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang

dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC.

Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu

yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.

Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-

70oC.

Laminar air flow cabinet adalah suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan:

persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari sutu botol

ke botol yang lain dalam kultur in vitro. Alat ini diberi nama Laminar Air Flow

Cabinet, karena meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat kerja

sehingga tempat kerja bebas dari, debu dan spora-spora yang mungkin jatuh ke

dalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara

ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang

kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus yang disebut HEPA

(High efficiency Particulate Air FilterI), dengan menggunakan blower.

Page 8: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

Alat yang dipakai dalam praktikum adalah :

Jarum inokulasi (ose) dan jarum tanam tajam

Cawan petri

Tabung reaksi

Inkubator

Pipet ukur

Beaker glass

Erlenmeyer

Gelas ukur

Spatula

Pipet tetes

Mikropipet dan tip

Tabung durham

Pembakar Bunsen

Kruicible tang

Labu ukur

Pinset

Rak tabung reaksi

Botol semprot aquadest

Spektrofotometer

Oven

Autoklaf

Transfer box/Laminar Air Flow

Pipet Filler / Rubber Bulb

Kaca Silinder

Cakram

Page 9: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

Prosedur Praktikum

1).Cara memijarkan jarum tanam tajam dan jarum ose

a) Jarum Ose atau tanam tajam dipegang dengan 3 jari, ibu jari, telunjuk, dan jari

tengah.

b) Jarum dipanaskan di atas bunsen yang menyala secara perlahan-lahan dari

bagian ujung sampai semuanya terbakar.

c) Jarum diangkat dari api, setelah itu dilakukan inokulasi

2). Cara memegang cawan petri

a) Pinggiran cawan dipegang oleh telunjuk, ibu jari, dan jari tengah, bagian bawah

cawan petri dipegang dengan jari manis dan kelingking

b) Dilalukan pemanasan pinggiran cawan petri di atas api, kemudian dibuka

setengah penutup dengan telunjuk dan ibu jari

c) Setelah dilakukan inokulasi kemudian dilalukan lagi cawan di atas api

d) Sumbat tabung erlenmeyer dibuka dengan tangan kiri

e) Kemudian leher tabung dilalukan di atas api.

f) Kemudian cawan petri dilalukan lagi di atas api

g) Cawan petri dibuka tutup sampai setengah

h) Medium dituangkan secara aseptis

3). Cara memegang pipet

a) Selongsong logam dipegang dengan tangan kiri

b) Selongsong logam dimiringkan

c) Selongsong logam dibuka tutup dengan tangan kanan

d) Pipet steril diambil dari selongsong logam dengan tangan kanan

e) Selongsong logam ditutup kembali

f) Ujung pipet ditutup dengan telunjuk

Page 10: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

4). Cara Membungkus Cawan petri dan pipet ukur

a. Bungkus Cawan Petri dan pipet ukur dengan menggunakan kertas yellow pages

b. Lipat kertas dengan rapi, sehingga seluruh bagian cawan petri dan pipet ukur

tertutup oleh kertas yellow pages.

5). Cara membuat sumbat

a) Diambil kapas secukupnya

b) Disimpan kapas di atas kain kassa

c) Kapas dibungkus dengan kain kassa

d) Pasang kain kassa di lubang masuk tabung reaksi, atau membuat sumbat dengan

kapas saja, tidak menggunakan kassa juga dapat di lakukan.

Page 11: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Praktikum:

NO NAMA ALAT PRINSIP KERJA

1 Spektrofotometer Berdasarkan prosentase transmisi dari suatu suspensi

yang akan diukur pada panjang gelombang

2 Inkubator Menjaga suhu tetap konstan dengan aliran udara

sebagai penghantarnya dan tanpa adanya pengocokan

3 Oven Mengalirkan udara panas pada suhu 1600 C selama 2

jam

4 Autoklaf Mengalirkan dengan uap panas,suhu 1210 C, selama

20 menit

5 Laminair Air Flow Sterilisasi ruangan Luminair Air Flow dengan

menyemprotkan alkohol 70%, di bersihkan kembali

dengan lap, kemudian nyalakan lampu UV selama 15

menit, matikan. Kemudian nyalakan lampu untuk

mentransfer biakan mikroorganisme. Matikan seluruh

lampu.

Pembahasan:

Sterlisasi

Sterilisasi adalah proses membebaskan alat dan bahan dari berbagai macam

mikroorganisme yang tidak di inginkan. Sterilisasi merupakan syarat utama untuk

Page 12: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

mencapai keberhasilan kerja dalam laboratorium mikrobiologi. Apabila medium dan

alat-alat yang di pergunakan dalam inokulasi itu tidak steril, maka kita akan

memperoleh bakteri yang tidak di inginkan. Langkah pertama sebelum inokulasi adalah

mengusahakan sterilnya medium serta alat-alat perlengkapannya.

Ada beberapa metode sterilisasi, antara lain:

Sterilisasi fisik (Penggunaan panas)

a) Tyndalisasi

Metode ini, untuk mensterilkan medium atau alat yang tidak tahan dengan suhu

tinggi, berupa memdidihkan medium dengan uap beberapa menit saja. Dengan

suhu 1000 C selama 30 menit dalam 3 hari berturut-turut. Sehingga dapat di

hasilkan medium yang steril dan zat-zat organik yang terkandung di dalamnya

tidak mengalami banyak perubahan.

b) Pasteurisasi

Pasteuuurisasi bukan suatu sterilisasi, tetapi metode untuk membinasakan

organisme penyebab penyakit. Dengan cara di panaskan dengan suhu sekitar 60-

800 C selma 1 jam dan 3 hari berturut-turut

c) Pembakaran

Di gunakan untuk memusnahkan bangkai, hewan-hewan penelitian yang

terinfeksi, dan bahan terinfeksi lainnya yang perlu di buang. Pemusnahan

mikroorganisme dengan pembakaran juga rutin di lakukan terhadap jarum

transfer, yang di pijarkan di atas pembakar bunsen. Metode pembakaran sangat

efektif untuk sterilisasi

d) Sterilisasi panas kering

Metode ini dilakukan dalam oven, di gunakan untuk mensterilakn serbuk,

perban kain jarang khusus atau perban petrolatum dan bahan lain yang rusak

oleh uap atau air, alat-alat gelas yang membutuhkan keakuratan (alat ukur,

Page 13: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

penutup karet), serta untuk mensubstansi yang berminyak seperti salep yang

tidak larut dalam air dan tidak dapat di tembus oleh panas yang lembab.

Sterilisasi ini memerlukan suhu yang lebih tinggi untuk keefektifan penuh

daripada sterilisasi uap. Suhu yang di gunakan sebesar 160-1700 C selama 2 jam.

Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi

sampai kering. Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga

menyebabkan mikrobanya mati.

e) Sterilisasi panas lembab

Metode ini menggunakan autokalaf, dengan uap di bawah tekanan. Autoklaf di

gunakan untuk mensterilkan pembalut peralatan, media dan barang-barang

terkontaminasi lainnya yang tidak memerlukan suhu tinggi. Suhu sterilisasi

bergantung pada tekanan uap. Suhu uap yaitu 1210 C, pada tekananb 15 pon

setiap inchi poersegi (1,05 Kg/cm2), selama 20 menit, atmosfer harus bebas

udara dan hanya mengandung uap. Penggunaan autoklaf yang tidak benar

biasanya di sebabkan oleh 2 kesalahan, yaitu: kelalaian untuk mengeluarkan

semua udara sebelum menutup katup buangan dan membebani autoklaf secara

berlebihan atau pengemasan yang tidak benar.

Alat-alat dan air disterilkan selama 1 jam, tetapi media antara 20-40 menit

tergantung dari volume bahan yang disterilkan. Sterilisasi media yang terlalu

lama menyebabkan:

1. Penguraian gula.

2. Degradasi vitamin dan asam-asam amino.

3. Inaktifasi sitokinin zeatin riboside.

4. Perubahan pH yang berakibatkan depolimerisasi agar.

Bila ada kelembapan (uap air) bakteri akan terkoagulasi dan dirusak pada

temperatur yang lebih rendah dibandingkan jika tidak ada kelembapan.

Mekanisme penghancuran bakteri oleh uap air panas adalah terjadinya

denaturasi dan koagulasi beberapa protein esensial dari organisme tersebut.

Page 14: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

Kondisi yang dibutuhkan untuk sterilisasi uap dengan menggunakan autoclave

adalah:

o Suhu 115,5 ℃, waktu 30 menit

o Suhu 121,5 ℃, waktu 20 menit

o Suhu 126,5 ℃, waktu 15 menit

Metode sterilisasi uap umumnya digunakan untuk sterilisasi sediaan farmasi dan

bahan-bahan lain yang tahan terhadap temperatur yang dipergunakan dan tahan

terhadap penembusan uap air, larutan dengan pembawa air, alat-alat gelas,

pembalut untuk bedah, penutup karet dan plastik, dan media untuk pekerjaan

mikrobiologi.

f) radiasi

Sterilisasi dengan radiasi digunakan untuk bahan/produk dan alat-alat medis

yang peka terhadap panas (termolabil) dan jika residu etilen oksida tidak

diharapkan. Pengukuran presisi dari dosis radiasi, yang tidak berhubungan

dengan suhu, adalah merupakan faktor kontrol dalam sterilisasi radiasi selama

dengan waktu radiasi. Monitoring dan kotrol proses sangat sederhana, tetapi

kehati-hatian akan keamanan harus dilakukan oleh operator sterilisasi. Prinsip

sterilisasi radiasi adalah radiasi menembus dinding sel dengan langsung

mengenai DNA dari inti sel sehingga mikroba mengalami mutasi. Ada dua

macam radiasi yang digunakan yakni gelombang elektromagnetik (sinar x, sinar

γ) dan arus partikel kecil (sinar α dan β).

Sterilisasi Kimia (bahan kimia)

Di gunakan untuk proses desinfektan area laboratorium. Zat yang di gunakan untuk

sterilisasi yaitu densifektan (larutan: CuSO4. AgNO3, alkohol 50-70%, formalin 4020%,

larutan garam yaitu NaCl 9%, KCl 10%). Beberapa bahan tertentu seperti Etilen klorida

di gunakan untuk perangkat plastik dan pipet

Page 15: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

Sterilisasi Gas

Sterilisasi gas digunakan dalam pemaparan gas atau uap untuk membunuh

mikroorganisme dan sporanya. Meskipun gas dengan cepat berpenetrasi ke dalam pori

dan serbuk padat, sterilisasi adalah fenomena permukaan dan mikroorganisme yang

terkristal akan dibunuh. Sterilisasi yang digunakan dalam bidang farmasi untuk

mensterilkan bahan-bahan dan menghilangkan dari bahan yang disterilkan pada akhir

jalur sterilisasi, gas ini tidak inert, dan kereaktifannya terhadap bahan yang disterilkan

harus dipertimbangkan misalnya thiamin, riboflavin, dan streptomisin kehilangan

protein ketika disterilkan dengan etilen oksida. Sterilisasi gas berjalan lambat waktu

sterilisasi tergantung pada keberadaan kontaminasi kelembaban, temperatur dan

konsentrasi etilen oksida. Konsentrasi minimum etilen oksida dalam 450 mg/L, 271 Psi,

konsentrasi ini 85°C dan 50% kelembaban relatif dibutuhkan 4-5 jam pemaparan.

Di bawah kondisi sama 1000 mg/L membutuhkan sterilisasi 2-3 jam. Dalam pensterilan

digunakan bahan kimia dalam bentuk gas atau uap, seperti etilen oksida, formaldehid,

propilen oksida, klorin oksida, beta propiolakton, metilbromida, kloropikrin. Digunakan

untuk sterilisasi bahan yang termolabil seperti bahan biologi, makanan, plastik,

antibiotik. Aksi antimikrobialnya adalah gas etilen oksida mengadisi gugus –SH, -OH, -

COOH,-NH2 dari protein dan membentuk ikatan alkilasi sehingga protein mengalami

kerusakan dan mikroba mati.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi ini termasuk kelembaban, konsentrasi gas,

suhu dan distribusi gas dalam chamber pengsterilan. Penghancuran bakteri tergantung

pada adanya kelembaban, gas dan suhu dalam bahan pengemas, penetrasi melalui bahan

pengemas, pada pengemas pertama atau kedua, harus dilakukan, persyaratan desain

khusus pada bahan pengemas.

Page 16: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

Sterilisasi mekanik (filtrasi)

Mensterilkan substansi yang peka terhadap panas (serum, enzim, toksin, ekstrak sel,dll).

Menggunakan filter bakteri serta filter khusus (filter berkefeld, chamberland, seitz) yang

memiliki pori-pori kecil (sekitar 0,22 mikrometer) untuk menahan mikroorganisme.

Tipe filter berbentuk filter selulosa, dan gelas porselin. Metode ini tidak dapat

membunuh mikroba, mikroba hanya akan tertahan oleh pori-pori filter dan terpisah dari

filtratnya. Dibutuhkan penguasaan teknik aseptik yang baik dalam melakukan metode

ini. Filter biasanya terbuat dari asbes, porselen. Filtrat bebas dari bakteri tetapi tidak

bebas dari virus. Cara kerja dari sterilisasi ini berbeda dari metode lainnya karena

sterilisasi ini menghilangkan mikroorganisme melalui penyaringan dan tidak

menghancurkan mikroorganisme tersebut. Penghilangan mikroorganisme secara fisik

melalui penyaring dengan matriks pori ukuran kecil yang tidak membiarkan

mikroorganisme untuk dapat melaluinya.

Cara sterilisasi ini untuk produk berupa cairan yang dapat disaring atau bahan yang

tidak tahan terhadap panas dan tidak dapat disterilkan dengan cara sterilisasi lain.

Teknologi tinggi membran filtrasi meningkatkan penggunaan sterilisasi filtrasi,

khususnya jika digunakan berpasangan dengan sistem proses aseptik.

Sebelum di sterilkan, alat yang akan di gunakan terlebih dahulu di bungkus dengan

kertas alumunium foil atau kertas yellow page. Bertujuan untuk mencegah uap air

masuk ke dalam alat-alat tersebut dan mencegah kontaminasi

Sebelum melakukan praktikum kita harus sterilisasi alat maupun lingkungan kerja yang

akan dipakai.

1. Sterilisasi ruangan bisa dilakukan dengan cara membersihkannya dari berbagai

kotoran berat, menyapu dan mengepel ruangan secara rutin sebelum dan sesudah

melakukan percobaan. Untuk meja yang akan digunakan, kita lap bersih terlebih

dahulu kemudian semprot dengan menggunakan alkohol dengan kadar 70 % dan

nyalakan api (bunsen) selama 5-10 menit untuk menghilangkan mikroorganisme

yang menempel.

Page 17: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

2. Sterilisasi alat yakni dengan mencuci bersih alat terlebih dahulu, semprot dengan

menggunakan alkohol atau jika tidak langsung saja lalukan bagian benda tertentu

pada api biru untuk menghilangkan mikroorganisme yang baru menempel. Lebih

baik sterilisasikan alat menggunakan metode basah dan kering agar hasilnya lebih

baik.

Cara Sterilisasi Cawan Petri

a. Pertama-tama siapkan cawan petri dalam keadaan bersih.

b. Pegang pinggiran cawan dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan jari

tengah, sedangkan jari manis dan kelingking menahan bagian bawah cawan

kemudian lalukan pinggiran cawan di atas api (untuk meyakinkan tidak

adanya mikroorganisme yang menempel.

c. Tutup cawan dan letakkan dalam keadaan terbalik dengan maksud

menghindari timbulnya uap yang agar tidak menetes ke dalam medium yang

telah dibuat.

d. Bungkus cawan petri dengan menggunakan kertas coklat, letakkan ditengah-

tengah kertas.

e. Lipat bagian tengah kertas, buat segitiga di bagian ujung-ujungnya kemudian

lipatkan ke belakang cawan hingga terbungkus rapih.

Cara Sterilisasi Pipet Volume

a. Siapkan volume dalam keadaan bersih, lalukan terlebih dahulu pipet diatas api

bagian ujung-unjungnya.

b. Bungkus pipet volume dengan menggunakan kertas coklat dengan membuat

segitiga terlebih dahulu di bagian ujungnya.

c. Kemudian lilitkan kertas ke seluruh bagian pipet hingga tertutup rapat.

d. Buat lagi lilitan di bagian pangkal hingga pipet tertutup seluruhnya.

Cara Sterilisasi Tabung Reaksi dan Membuat Sumbat

a. Siapkan tabung reaksi dalam keadaan bersih, lalukan bagian mulutnya diatas api

b. Siapkan kapas dan kain kassa steril untuk membuat sumbat.

Page 18: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

c. Pertama-tama letakkan kapas diujung kain kassa, gulung hingga tersisa sedikit di

bagian ujungnya.

d. Ikat bagian ujung kanan dan kiri kain kassa serapat mungkin, selipkan sisa

ikatan sehingga terlihat rapih tanpa ada benang yang tersisa.

e. Sumbatkan pada tabung reaksi, jika sudah terdengar bunyi ‘plok’ saat dibuka,

sumbat sudah benar dan siap digunakan. Karena bila belum terdengar bunyi,

sumbat masih renggang dan mikroorganisme dapat masuk merusak media yang

telah dibuat.

Cara Sterilisasi Jarum Inokulasi (Ose)

a. Pegang ose dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan jari tengah.

b. Bakar jarum seluruhnya dalam posisi tegak di atas api.

c. Angkat dan diamkan sesaat, ose siap digunakan untuk inokulasi.

Peralatan Mikrobiologi

1. Alat-alat yag terbuat dari gelas

a. Tabung reaksi

Tabung reaksi adalah gelas tahan panas yang berfungsi untuk melakukan suatu

reaksi kimia dan wadah penyimpanan medium atau larutan yang akan

disterilkan.

Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan medium dengan volume

tidak diketahui karena tidak dilengkapi dengan skala.

b. Tabung Durham

Tabung durham yaitu tabung yang memiliki bentuk yang sama dengan tabung

reaksi tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding tabung reaksi.

Berfungsi untuk menampung hasil fermentasi mikroorganisme berupa gas.

Dalam penggunaannya, maka tabung durham itu ditempatkan terbalik di dalam

tabung reaksi yang lebih besar dan tabung ini kemudian diisi dengan medium

cair. Setelah seluruhnya disterilkan dan medium sudah dingin, maka dapat

dilakukan inokulasi. Jika bakteri yang ditumbuhkan dalam media tersebut

Page 19: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

memang menghasilkan gas, maka gas akan tampak sebagai gelembung pada

dasar tabung durham.

c. Erlenmeyer

Tabung erlenmeyer adalah tabung kaca yang berbentuk kerucut dengan mulut

sempit, memiliki kapasitas 50, 100, 250, 500, 1000, dan 2000 ml. Fungsinya

untuk menyimpan medium, menyimpan larutan sisa, atau larutan yang akan

dipergunakan, dan tempat untuk menyimpan medium yang akan disterilkan.

Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan benda cair dengan jumlah

besar dan berskala.

d. Gelas ukur

Gelas ukur adalah tabung yang dilengkapi dengan bibir tuang dan kaki yang

berbentuk heksagonal, memiliki skala dan berfungsi untuk mengukur volume

larutan yang akan digunakan. Ukuran gelas ini bermacam-macam, mulai dari

volume 25 ml sampai dengan volume 250 ml. jenis gelas ukur ada yang tahan

panas (pyrex) dan ada pula yang tidak tahan panas (gelas biasa). Pembuatan

larutan sterilisasi eksplan, yaitu chlorox selalu menggunakan gelas ukur. Pada

saat menggunakan gelas ukur perlu diperhatikan cara membaca skala pada gelas

ukur. Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan benda cair dengan

jumlah besar dan berskala.

e. Pipet tetes

Pipet tetes yaitu pipet dengan karet isap ada bagian ujung atasnya. Pipet ini

digunakan untuk mengambil dan memindahkan larutan yang akan digunakan

dan dikeluarkan tetes per tetes. Prinsip kerjanya yaitu pengambilan larutan

berdasarkan pompa karet atau pengatur skala pada bagian atas.

f. Cawan petri dan penutup

Cawan petri yaitu wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata. Cawan

ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media. Prinsip

kerjanya yaitu, medium diletakkan di dalam cawan petri kemudian ditutup

dengan menggunakan penutup cawan.

g. Batang gelas bengkok

Merupakan alat kaca yang berbentuk segitiga pada ujung batangnya. Berfungsi

Page 20: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

untuk menyebar medium atau mikrobia pada cawan petri. Prinsip kerjanya yaitu,

medium atau mikrobia yang berada pada cawan petri diratakan dengan

menggunakan alat ini.

h. Corong

Merupakan alat yang digunakan dalam proses penyaringan dan memindahkan

medium cair dari tempat yang besar ke tempat yang kecil misalnya pada gelas

kimia ke labu Erlenmeyer, prinsip kerjanya yaitu memindahkan cairan dengan

teliti.

i. Batang pengaduk

Batang pengaduk yang digunakan dalam praktikum ini biasanya terbuat dari

kaca atau dari pyrex sehingga dapat dipanaskan dengan otoklaf. Alat ini

berfungsi untuk mengaduk bahan kimia atau menghomogenkan medium yang

akan dibuat. Prinsip kerjanya yaitu menghomogenkan dengan cara mengaduk

larutan tersebut dengan menggunakan batang pengaduk.

j. Gelas kimia

Gelas kimia adalah sebuah wadah yang menyerupai tabung, terbuat dari kaca

atau pyrex, bentuknya tinggi dengan bibir tuang dan memiliki kapasitas 50, 100,

150, 250, 400, 600, 1000, dan 2000 ml. berfungsi untuk menyimpan,

memanaskan dan mencampur larutan kimia dan medium meskipun skala tidak

terlalu tinggi. Prinsip kerjanya yaitu apabila ingin mencampurkan suatu senyawa

misal 1000 ml, maka kita pakai gelas kimia yang skala 1000 ml. Kita hanya

tinggal memasukkan senyawa yang akan dicampur.

k. Termometer

Termometer adalah batang kaca yang panjangnya 300 mm, diameter 6-7 mm

berisi air raksa dan gas, serta dilengkapi dengan skala derajat Celcius. Berfungsi

untuk mengukur suhu suatu larutan atau ruang inkubator. Prinsip kerjanya yaitu

mengukur suhu sesuai laju air raksa di dalam termometer.

l. Labu ukur

Labu ukur adalah wadah yang terbuat dari gelas jernih dengan penutup, leher

panjang dan berfungsi untuk menyimpan hasil ekstraksi dan pengenceran.

Prinsip kerjanya yaitu, memasukkan zat atau larutan yang akan diencerkan ke

Page 21: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

dalam labu ukur kemudian menambahkan aquadest sampai batas garis skala

yang telah ditentukan.

2. Alat-alat sterilisasi

a. Autoklaf

Autoklaf yaitu alat yang berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas

bertekanan. Alat ini terdiri dari bejana tekanan tinggi yang dilengkapi

manometer dan klep bahaya. Otoklaf dipakai untuk sterilisasi medium atau

larutan atau alat-alat yang tidak tahan suhu tinggi. Prinsip kerjanya yaitu

mensterilkan dengan bantuan uap.

b. Oven

Alat ini digunakan untuk sterilisasi alat-alat yang tahan terhadap panas tinggi

misalnya cawan petri, tabung reaksi, labu Erlenmeyer, dan lain-lain. Alat ini

umumnya dilengkapi termometer. Prinsip kerjanya yaitu mensterilkan dengan

bantuan panas dari pijaran api atau listrik.

c. Bunsen

Bunsen yaitu alat sterilisasi yang berbentuk botol pendek dengan badan yang

bundar. Dilengkapi dengan sumbu dan menggunakan spiritus sebagai bahan

bakar. Digunakan untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi

dan alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan ose.

Cara menggunakannya yaitu menyalakan Bunsen lalu memanaskan alat-alat

tersebut di atas api sampai pijar. Alat ini juga digunakan dalam pengerjaan

secara aseptik yaitu dengan mendekatkan di sekitar tempat pengerjaan mikrobia

untuk menghindari terjadinya kontaminasi. Prinsip kerjanya yaitu mensterilkan

dengan pijaran api kecil.

3. Alat-alat lain

a. Colony counter

Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni bakteri atau jamur

yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar.

Page 22: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna

untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada

cawan petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset. Cara

menggunakannya yaitu setelah kita ON-kan, kita menyimpan cawan petri yang

berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, mengatur alat penghitung pada

posisi dan mulia menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil

melihat jumlah pada layar hitung.

Prinsip kerjanya adalah menghitung mikroba secara otomatis dengan bantuan

pulpen/tombol hitung.

b. Inkubator

Inkubator adalah suatu unit/suatu kabinet yang suhunya dapat diatur untuk

menyimpan organisme guna tujuan tertentu. Pada prinsipnya sama dengan oven,

hanya terdapat sedikit perbedaan yaitu pada inkubator terdapat 2 pintu

sedangkan pada oven hanya 1 pintu. Berfungsi untuk menginkubasi mikroba

yang diinginkan pada suhu optimum pertumbuhannya. Prinsip kerjanya adalah

menginkubasi sesuai suhu yang diinginkan.

c. Shaker

Shaker adalah alat yang digunakan untuk menghomogenkan dan menginkubasi

mikroba. Prinsip kerjanya yaitu mengagitasi pertumbuhan mikroba dengan

kecepatan yang bisa diatur atau menghomogenkan isolat-isolat dalam medium

cair.

d. Enkas

Merupakan sebuah kotak tertutup, terbuat dari kaca/playwood yang dibagian

depannya terdapat dua lubang untuk memasukkan tangan pemakai. Untuk

mensterilkan bagian dalamnya bisa dilakukan dengan cara menyemprotkan

alkohol 95% atau formalin cair. Fungsinya yaitu digunakan dalam pengerjaan

media biakan secara aseptis, untuk melakukan isolasi dan inokulasi bakteri agar

tidak terkontaminasi oleh bakteri lainnya.

Page 23: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

Prinsip kerja enkas adalah pengerjaan sampel dengan aseptis dan menekan udara

bebas.

e. Ose

Ose adalah batang kaca yang ujungnya terdapat kawat panjang, ada yang

berbentuk lurus dan adapula yang bulat. Berfungsi untuk memindahkan atau

mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali.

Prinsip kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian

menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.

f. Rak tabung

Rak tabung ini bentuknya persegi panjang dengan permukaan papannya

berlubang sebagai tempat penyimpanan tabung reaksi agar posisi tabung tetap

tegak. Prinsip kerjanya yaitu meletakkan tabung reaksi tegak lurus dalam jumlah

banyak.

g. Gegep

Alat ini digunakan untuk menjepit tabung, khususnya tabung reaksi. Cara

penggunaannya adalah dengan menekan pemegang penjepit kemudian menjepit

tabung dengan lubang yang ada di tengah penjepit.

h. Sikat tabung

Alat ini digunakan untuk membersihkan tabung reaksi dan alat-alat laboratorium

yang mulut tabungnya kecil. Penggunaannya dengan cara memasukkan seluruh

bagian sikat pada tabung reaksi atau alat yang akan dibersihkan lalu

menggosoknya/disikat hingga ke bagian dasarnya. Prinsip kerjanya dalah

membersihkan bagian/permukaan alat yang sulit dijangkau.

i. Spuit

Spoit berfungsi untuk memindahkan medium cair dan mengambil larutan stok

dalam pembuatan medium dengan volume tertentu. Spoit (jarum injeksi) ada

yang terbuat dari plastik dan ada pula yang terbuat dari kaca. Spoit ada pula

Page 24: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

yang dapat disterilisasi dengan otoklaf. Jarumnya dapat diambil atau dipasang

sehingga dapat diganti dengan suatu alat saring steril untuk keperluan sterilisasi

larutan. Penggunaannya yaitu memasukkan jarum spoit ke dalam wadah medium

cair yang akan diambil lalu menarik bagian pangkal spoit sehingga medium cair

tersebut mengisi badan spoit sesuai dengan volume yang diinginkan kemudian

menekan bagian pangkal spoit untuk memindahkan cairan tersebut. Adapun

prinsip kerjanya adalah mengambil cairan sesuai skala yang diinginkan secara

detail.

j. Vortex

Vortex merupakan peralatan elektronik yang berfungsi untuk mengaduk

senyawa kimia yang ada dalam suatu tabung reaksi atau wadah. Tabung reaksi

diletakkan pada lubang tempat tabung kemudian menekan tombol power hingga

tempat meletakkan tabung bergerak. Dengan adanya tegangan yang diberikan,

maka tabung reaksi yang berisi larutan akan tercampur rata. Prinsip kerjanya

yaitu menghomogenkan larutan pada satu tabung reaksi.

k. Centrifuge

Berfungsi untuk keperluan isolasi filtrate. Prinsip kerjanya yaitu dengan

memasukkan larutan ke dalam centrifuge, nantinya akan didapatkan endapan

pada dasar tabung dan filtrat pada bagian atas tabung.

l. Neraca analitik

Prinsip kerja Neraca analitik yaitu alat penghitung satuan berat suatu benda

dengan teknik digital. Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan yang akan

digunakan dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Prinsip

kerjanya yaitu meletakkan bahan pada timbangan tersebut kemudian melihat

angka yang tertera pada layar, dan angka itu merupakan berat dari bahan yang

ditimbang.

Page 25: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

m. Spektrofotometer

Spektrofotometer yaitu alat yang berfungsi untuk mengukur kekeruhan suspensi

sel dengan cara menentukan jumlah cahaya dilewatkan dari suatu sumber cahaya

monokromatik yang dilewati oleh suatu sel fotoelektrik yang dihubungkan

dengan suatu galvanometer, sehingga jumlah cahaya yang dilewatkan dapat

diukur. Prinsip kerjanya adalah pendugaan pertumbuhan mikroba secara

turbidimetri.

n. Lemari pendingin

Lemari pendingin yaitu suatu alat elektronik yang digunakan untuk menyimpan

bahan atau alat yang telah disterilisasi dengan proses pendinginan. Prinsip

kerjanya yaitu, mengawetkan mikroba/medium sesuai pada suhu yang

diinginkan

o. Kompor gas

Kompor gas yaitu suatu alat yang digunakan untuk memanaskan suatu alat atau

bahan. Prinsip kerjanya yaitu, alat diletakkan di atas elemen kompor kemudian

dipanaskan dengan menekan tombol.

p. Laminary air flow

Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis

dalam pekerjaan persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan

tanaman dari suatu botol ke botol yang lain dalam kultur in vitro. LAF

mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril

dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Alat ini diberi nama

Laminar Air Flow karena meniupkan udara steril secara kontinue melewati

tempat kerja sehingga tempat kerja bebas dari debu dan spora-spora yang

mungkin jatuh ke dalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara

berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama (pre-

filter), yang kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus yang

Page 26: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

disebut HEPA (High efficiency Particulate Air FilterI), dengan menggunakan

blower.

Prinsip kerjanya yaitu, menyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit

sebelum laminar air flow digunakan. Hindarkan sinarnya dari badan dan mata.

Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang

dimasukkan ke dalam Laminar Air Flow Cabinet, disemprot terlebih dahulu

dengan alcohol 70% atau spiritus. Meja dan dinding dalam LAF disemprot

dengan alkohol 70% atau spiritus untuk mensterilkan LAF. Blower pada LAF

dihidupkan untuk menjalankan air flow. Nyalakan lampu dalam LAF,

selanjutnya LAF sudah siap untuk digunakan.

4. Mikroskop

Mikroskop ditemukan pada abad ke-16 oleh Antonie Van Leeuwenhock. Sesuai

dengan namanya. Mikroskop adalah alat optis yang digunakan untuk

memperbesar bayangan objek yang kecil. Ada dua macam mikroskop, yaitu

mikroskop sederhana atau tunggal yang hanya terdiri dari satu lensa serta

mikroskop majemuk yang berisi 2 lensa. Mikroskop terbagi atas 2 bagian besar

yaitu bagian mekanik dan bagian optik. Bagian mekanik terdiri dari tubus dan

pengaturnya (kasar dan halus), revolver, pengatur kondensor dan penggerak

objek. Bagian optik terdiri dari lensa okuler, lensa objektif, kondensor dan

sumber cahaya. Selain kedua bagian tadi, pada mikroskop juga dikenal adanya

kondensor, dimana alat ini berfungsi untuk mengukur intensitas cahaya yang

masuk ke dalam mikroskop.

Prinsip kerjanya yaitu, meletakkan objek/preparat yang akan diamati di atas

meja sediaan dengan menggunakan kaca objek.

Page 27: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

BAB V

KESIMPULAN

1. Mirobiologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup kecil yang tidak

terlihat oleh mata telanjang

2. Sterilisasi adalah proses membebaskan alat dan bahan dari berbagai macam

mikroorganisme yang tidak di inginkan.

3. Sterilisasi di bagi menjadi 4 macam, yaitu: sterilisasi fisik (pemanasan),

sterilisasi mekanik (penyaringan), sterilisasi kimia (desinfektan), dan sterilisasi

gas

4. Sterilisasi fisik (pemanasan) di bagi lagi menjadi 6 macam sterilisasi: sterilisasi

kering (panas kering), sterilisasi basah (panas basah), Tyndalisasi, Pasteurisasi,

radiasi, dan pembakaran

5. Alat-alat yang di gunakan pada praktikum mikrobiologi, yaitu: alat-alat gelas

(tabung durham, tabung reaksi, erlenneyer, cawan petri, gelas kimia, gelas ukur,

pipet tetes, dll) alat-alat sterilisasi (bunsen, autoklaf, oven), dan alat-alat lain

(Laminar Air Flow, inkubator, colony counter, mikroskop, dll)

Page 28: Stearilisasi Dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Pelczar, Michael J. Dan E.C.S. Chan. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid 2. Jakarta:

UI-Press

Volk, Wesley A. Dan Margaret F. Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1, Edisi

kelima. Jakarta: Erlangga

“Alat-alat Laboratorium Mikrobiologi”, http://rofix.wordpress.com/2009/03/08/alat-

alat-laboratorium-mikrobiologi/, diakses tanggal 03 oktober 2012 pukul 09.00 WIB

Moningka, Harvey. 2008. http://harveymoningka.wordpress.com/teknik-laboratorium-

pengenalan-alat-dan-bahan/trackback, di akses pada tanggal 03 oktober 2012 pukul

09.10 WIB