15
bulkan rs yang icidae). Famili 'us sp., Famili Famili Famili MaIIis Bae 14 HAMA GUDANG & PANTRI Mohamad Rivai dan Indrosancoyo Adi Wirawan Pendahuluan elama dalam masa penyimpanan komoditi pangan dapat mengalami kerusakan yang disebabkan oleh serangan hama serangga, tungau, cendawan, burung dan tikus. Di antara hama-hama gudang tersebut, serangga hama merupakan penyebab kerusakan terbesar. Serangga hama pada gudang mempunyai kemampuan cepat berkembang biak sehingga dalam setahun dapat menghasilkan beberapa generasi, dan dapat berpindah bersama-sama dengan komoditi. Selain itu serangga hama pada gudang memPunyai kemampuan adaptasi yang besar terhadap keadaan kering sehingga dapat berkembang dengan baik pada kondisi komoditi yang disimpan dengan kadar air relatif rendah. Pengenalan akan jenis-jenis serangga hama gudang adalah sangat penting untuk menentukan prioritas dan cara pengendaliannya. Pada umumnya serangga hama gudang dapat dibagi menjadi hama primer dan hama sekunder. Hama primer yaitu serangga hama gudang yang mampu menyerang biji-bijian yang masih utuh, seperti Sitophilus spp. (weeoil), Rhyzophertq dominica (Iesier grain borer) dan Sitotroga cerealella. (Angoumoisgrain moth). Sedangkan hama sekunder adalah serangga hama yang hanya mampu menyerang biji-bijian yang sudah rusak, seperti Tribolium spp. (flour beetle)dan Plodiq interpunctella (Indian meal moth) ' Pembagian serangga hama gudang menjadi hama primer dan sekunder tidak mengacu kepada arti pentingnya ditinjau dari segi ekonomi, melainkan hanya kepada urut -urutannya. Serangga hama Hama Permukiman Indonesia ?59

Stored Product Pests

  • Upload
    zupe

  • View
    752

  • Download
    28

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Stored Product Pests

bulkanrs yang

icidae).

Famili

'us sp.,Famil i

Famili

Famili

MaIIis

Bae 14

HAMA GUDANG & PANTRI

Mohamad Rivai dan Indrosancoyo Adi Wirawan

Pendahuluan

elama dalam masa penyimpanan komoditi pangan

dapat mengalami kerusakan yang disebabkan oleh

serangan hama serangga, tungau, cendawan, burung

dan tikus. Di antara hama-hama gudang tersebut, serangga hama

merupakan penyebab kerusakan terbesar. Serangga hama pada

gudang mempunyai kemampuan cepat berkembang biak sehingga

dalam setahun dapat menghasilkan beberapa generasi, dan dapat

berpindah bersama-sama dengan komoditi. Selain itu serangga hama

pada gudang memPunyai kemampuan adaptasi yang besar terhadap

keadaan kering sehingga dapat berkembang dengan baik pada

kondisi komoditi yang disimpan dengan kadar air relatif rendah.

Pengenalan akan jenis-jenis serangga hama gudang adalah

sangat pent ing untuk menentukan pr ior i tas dan cara

pengendaliannya. Pada umumnya serangga hama gudang dapat

dibagi menjadi hama primer dan hama sekunder. Hama primer

yaitu serangga hama gudang yang mampu menyerang biji-bijian

yang masih utuh, seperti Sitophilus spp. (weeoil), Rhyzophertq dominica

(Iesier grain borer) dan Sitotroga cerealella. (Angoumois grain moth).

Sedangkan hama sekunder adalah serangga hama yang hanya

mampu menyerang biji-bijian yang sudah rusak, seperti Tribolium

spp . (flour beetle) dan Plodiq interpunctella (Indian meal moth) 'Pembagian serangga hama gudang menjadi hama primer dan

sekunder tidak mengacu kepada arti pentingnya ditinjau dari segi

ekonomi, melainkan hanya kepada urut -urutannya. Serangga hama

Hama Permukiman Indonesia

?59

Page 2: Stored Product Pests

gudang yang menyerang komodit i yang'mahal dan banyakmenimbulkan kerugian disebut hama ekonomi, sedangkan hama

yang tidak banyak menimbulkan kerugian disebut hama nonekonomis.

Pembagian serangga hama gudang/pantri berdasarkanperilaku cara makan adalah internal feeder, external feeder,scavenger dan hama sekunder.

Internal Feeder. Larva dari serangga kelompok ini ada didalam biji (kernel) komoditi yang diserang. Biasanya serangga-serangga ini menyerang biji komoditi yang masih utuh atau belumdiproses. Contohnya adalah Sitophilus spp. (weeail), Rhyzoperthadominica (Iesser grainborer), sitotroga cerealella (angumois grain moth).

External Feeder. Serangga hama ini menyerang biji komoditidari luar biji baik yang masih utuh maupun yang telah diproses.Contohnya adalah Tribolium spp, Lasioderma serricorne (tobacco beetle),Stegobium p aniceum (drugstore beetle), Trogoderma granarium (khaprabeet le) , Tenebroides mauri tanicus (cadel le beet le) , dan Plodiainterpunctella (indian meal mo th).

Scaaenger. Serangga hama ini hanya dapat menyerang bjiankomoditi yang telah diproses atau rusak secara fisik maupun akibatserangan dari serangga hama yang lain. Contohnya adalahOryzaephilus surinamensis (sawtootthed grain beetle) dan Anagastakuehniella (mediterr anean flour moth).

Hama sekunder. Serangga hama ini hanya menyerangkomoditas yang telah rusak, lembab/busuk atau telah ditumbuhijamur/kapang. Contohnya adalah Tenebrio molitor (yellow mealworm)dan Alphitobius spp (lesser mealToorm beetle).

Dengan semakin berkembangnya industri pengendalianhama permukiman, sekatang telah dijumpai pembagian hamagudang dan pantri yang menyerang produk simpanan yang telahdikemas atau dalam kemasan. Berdasarkan cara menyerangkomodit i s impanan yang telah dikemas atau produk dalamkemasan hama gudang dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitupenetrator dan invader.

Penetrator. Serangga hama mampu menyerang produkmakanan dengan cara merusak kemasan. Cir i utama dar ikelompok ini adalah alat mulut (mandible) yang kuat untukmerobek/merusak kemasan. Contohnya adalah Lasioderma

Hama Permukiman Indonesia

260

serricorne (tobacco beetle), Sitophilus spp. (weeail) dan larva Ephestia

spp (mealwormmoth)Inaader. Serangga dalam kelompok ini menyerang makanan

dalam kemasan dengan cara masuk melalui celah/lubang yang

telah ada pada kemasan tersebut. Contohnya adalah Tribolium spp,

O ry z aphilu s surin am en sis, Cry p t ol e s t e s spp, Mu s c a dom e s ti c a, C allipho r a

spp dan Phaenia spp.Serangga hama gudang yang umum menyerang komoditi

simpanan adalah kumbang (Coleoptera) dan ngengat (Lepidoptera).

Keduanya dapat menyebabkan kerusakan atau kerugian baik yang

bersifat langsung maupun tidak langsung.Kerusakan atau kerugian yang bersifat langsung berupa

pengurangan berat komoditi, pengurangan kandungan nutrisi dari

komoditi, penurunan daya tumbuh, dan penurunan harga pasar.

Kerugian tidak langsung seperti perpindahan kelembaban nisbi,

pemanasan internal, pertumbuhan cendawan yang menghasilkan

af latoksin, bakter i dan yang tak kalah pent ingnya ter jadinya

penurunan citra.Serangga hama gudang (pantri) secara umum ukurannya

sangat keci l , bahkan ser ing t idak atau sul i t untuk ter l ihat .

Kumbang maupun ngengat dapat bertahan hidup pada bahan

simpanan dalam bentuk apapun bahkan pada remah-remah

makanan yang telah tercampur dengan debu dan atau air dalam

jumlah yang sangat terbatas sekalipun seperti pada celah-celah

lantai , d inding maupun peralatan/mesin.Suhu/temperatur dan kadar air (moisture content) dari produk

simpanan berperan sangat penting bagi perkembangan serangga

hama. Umumhya lingkungan gudang/ tempat penyimpanan

menawarkan kedua kondisi tersebut dalam keadaan optimal bagi

serangga hama, disamping berlimpahnya bahan makanan yang

notabene adalah komoditi yang disimpan itu sendiri.

Lampu luar/ekster ior dan vegetasi seki tar gudang juga

merupakan daya tarik serangga hama untuk datang disamping

incoming supply yang membawa serangga hama dari luar.

Hama Permukiman Indonesia

261

Page 3: Stored Product Pests

,

iII

II

*,IFf

Biologi Serangga Hama Gudang

Serangga hama gudang mempunyai c ir i -c ir i umum (a)Tuluhnya terbagi atas 3 bagian kepala, dada (toraks) dan perut(abdomen), (b) Bagian luar tubuh tertutup oleh kul i t luar(eksoskeleton), (c) Selama hidupnya mengalami perubahan bentuk(metamorfosa) yang sempurna dan t idak sempurna/ dan (d)Serangga dewasa mempunyai tiga pasang kaki.

Serangga hama gudang baik yang berasal dari kelompokkumbang maupun ngengat mengalami metamorfosis sempurnayaitu dari telur , larva , pupa, dan dewasa (imago).

Telur. Umumnya telur di letakkan di dalam atau di ataspermukaan biji-bijian, pada debu-debu di atas lantai, pada celahdan retakkan gudang penyimpanan. Stadia telur berbeda-bedaantara satu spesies yang satu dengan spesies lainnya.

Laraa. Setelah beberapa lama telur menetas menjadi larva(berbentuk sepert i u lat) . Stadia larva adalah stadia pal ingmerugikan, karena larva serangga hama menyerang komoditidengan sangat rakus dan merusak. Meskipun demikian, latvamerupakan stadia yang paling rentan untuk dikendalikan denganinsektisida.

Pupa. Pupa adalah periode istirahat dalam perkembanganperubahan larva menjadi dewasa. Selama periode ini pupaserangga hama tidak makan dan tidak bergerak. Seperti halnyastadia telur, stadia pupa merupakan stadia yang paling sulit untukdibunuh oleh insektisida.

Dewasa. Fungsi utama dari serangga dewasa adalah untuktugas reproduksi dari jenisnya. Ukuran tubuh serangga hama dariordo Coleoptera umumnya berukuran kecil, tetapi ukuran tubuhserangga tersebut tergantung pula pada jenis makanan dimana iahidup. Ukuran kecil sangat memudahkan serangga hama tersebutuntuk menyusup pada celah yang kecil sekalipun. Ngengat sangatrapuh dan tidak dapat masuk ke dalam timbunan komoditi.

Tingkat kerusakan yang disebabkan oleh serangga hama yangmenyerang komodit i s impanan di tentukan oleh kapasi taskemampuan reproduksinya. Hal in i memungkinkan bahwainfestasi serangan yang ringan dalam beberapa periode dapatmenimbulkan kerusakan yang hebat pada gudang penyimpanan.

Hama Permukiman Indonesia

263

Gambar 1a.1 (a) Tribolium confusum, (b) Sitophilus oryzae,(c) Rhizoperta dominica, (d) Oryzaephilus surinamensis,

(e) Acanthoscelides obtectus, (f) Lasioderms serricorne, (g) Stegobiumpaniceum, (h) Cryptolestes ferrugineus, dan (1) PIodia interpunctella.

Hama Permukiman Indonesia

262

/ '

b

c

e

{,\.

-41, I\--.._L?--r.

i tUL

tni--ffiWl, - r t t - \

/ - \-

h

*w,Tru

Page 4: Stored Product Pests

Beberapa serangga_hama gudang.atau, pantry yang seringmerusak pada komodiii di temp"at penyimpanan maupun pabrikpangan adalah:Coleoptera (kumbang), orang uyuT menyebutnya,,kuttt,.

!_ttt \lir"\ -"uy?y d"paniya

-"n"gutu*i pengerasan, sehingga

len11i tanduk (elitra).dan mengalarii metamoriosa sempurna.*lid.fr*a

(ngengat), *"-p.inyai 2.pasang sayap yaitu sayapdepan dan sayap belakang, mengalami metariorf'o"l J"_f,rr.,u.

Ordo Coleoptera

1 TriboliumDi Indonesia kumbang ini terdiri atas dua jenis yaitu (1)Tribolium castaneum,(G.ambfr M.1a) yang lebih dikenal, dengannama kumbans atau kutu tepung, kutu de"dak atau rei ft'ou-.r beetre,dan (2) Triboliim conyurum-y"g1;";;;t juga kumbang atau kututepung, atau confused flour ieetti.

Morfologi' Kedua jenis Tribolium termasuk ke dalam FamiriTenebrionidae. Keduanya juga mempunyai ciri yang sangat miripsekal i , kecual i ada perbea"uu" puiu antena dan kem-ampuanterbangnya' Antena Triborium ,o]tunru* pada tiga ruas terakhirtampak membesar secara nyata, sedangkan paaa Tribolium confusumruas ruas antena membesar secara graduil dari pangkal sampaike ujung. Tribolium castaneum dewasa aktif terbang, sedangkanT rib olium. -c

onfu sum tid.ak aktif terbanj.Tribolium dewasa tubuhnya b"erbentuk oval, ramping danagak gemuk, berukuran2.s-4.5-"*, du., berwarna cokrat kemerahmerahan. Antena terdiri atas 11 ruas denga., S_O ,rru, ierakhirberbentuk seperti gada. Eliteru *"rroi rp seluruh bagian abdomen.Abdomen terdiri alas 5 ruas bila dilihat dari bagian ventrar. Tarsikaki depan dan kaki tengah terdiri uius s ruas, sedangkan tarsi

f51"1"31^"n_g terdiri atis 4 ruas. Di antara bagian kepata danDagran atas toraks dibatasi oleh sebuah garis paiat denjan cerahyang sangat kecil.

i1

{

1+

Larva Tribolium berwarna kuning kecoklat-coklatan denganbagian kepala berwarna coklat kehitam-hitaman. Ukuran larva

sampai 2.5 rnm, ramping , dan berbentuk silindris.PupaTriboliumberukuran + 2 mm dan berwarna putih yang

akan berubah menjadi kuning sampai coklat dengan bertambahnyaumur puPa.

Siklus hidup. Siklus hidup Tribolium berlangsung selama + 27 hari,pada suhu 33oC dan kelembaban udara relatif 70%. Seekor betinamampu meletakkan telur lebih dari 400 butir. Lamanya stadia telurberkisar antara 7-14hari. Lamanya stadia larva antara'1,4-63hari(5-1L instar) , dan lamanya stadia pupa antara 6- ' j '4 har i -Kemampuan hidup kumbang dewasa bisa mencapai 2 tahun.

]enis kerugian yang ditimbulkan. Kedua serangga hama gudangdi atas dikatagorikan sebagai hama pada komoditi di tempatpenyimpanan dan pabrik makanan (mesin-mesin pengolahan danwarehousing) karena serangga tersebut memakan tepung-tepungandan produk jadi di tempat penyimpanan sehingga menyebabkanpenurunan kuantitas dan kualitas komoditi.Apabila serangga tersebut menyerang mesin-mesin pengolahanyang sangat potensial menjadi kontaminan pada produk jadi-

Jenis kerugian yang di t imbulkan dapat berupa bobotkomoditi berkurang, bau asam, berubah warna, kotor, komoditimenjadi berjamur akibat adanya kenaikan kadar air akibat aktivitasmakan serangga dan sebagai kontaminan pada produk jadi-

Tingkat intensitas serangan dan nilai kerugian. Imago seranggahama gudang mengkomsumsi bahan makanan sebanyak berattubuhnya. Tetapi stadia larva mengkonsumsi bahan makananbeberapa kali lebih banyak dari berat tubuhnya selama masaperkembangannya,larva lebih rakus dan lebih merusak- Nilaikerugian yang disebabkan oleh seluruh serangga hama gudangselama dalam masa penyimpanan mencapai +L0%, tetapi padakondisi tertentu kerusakannya bisa sangat ser ius. Tr ibol iummerupakan hama utama pada industri makanan yang berbasistepung tepungan.

Hama Permukiman Indonesia

265

Hama Permukiman Indonesia

264

Page 5: Stored Product Pests

Persentase tingkat intensitas serangannya pada suatu pabrik

tepung (flour miII) dapat mencapai 185% dari seluruh populasi jenis

serangga yang menyerang .

Preferensi makanan.Baik kumbang dewasa maupun larva sangat

menyukai komoditi tepung terigu, susu bubuk, beras instant,

tepung coklat, remahan biskuit, dedak, polar, biji bijian dengan

tuaur-uir yang cukup, biji bijian yang bercampur de1e1n p-ecahan

kulit biji, iu"u"g tanah, buah buahan kering, bungkil dan kopra'

Ekologi hama. Kondisi lingkungan optimum yang diperlukan oleh

kumbJngTribolium spp. pud,u suhu 33oC dan kelembaban nisbj udara

70%. Pida suhu .'is,b'C kumbang tepung tidak dapat bertelur

dan perkembangannya terhenti' Pada suhu 21'C dan keadaan biji

bijian bercamprir dengan dedak dan pecahan kulit biji, kumbang

tepung dapat berkemLuttg dengan baik berapapun kadar air biji

bijian tersebut.Pada sahu26,7"C, kadar air biji bijian d" 11% serta keadaan

biji bijian yang bersih (tanpa dedak dan pecahan kulit biji) kumbang

tepung tidak dapat berkembang dengan baik.

2 Sitophilus.Di Indonesia kumbang ini terdiri atas dua jenis yaitu (1)

Sitophitus oryzae (Gambar 14.1b) yang lebih dikenal dengan nama

bubuk beras atau rice weeail dan (2) sitophilus zeamais yang disebut

juga bubuk jagung atau maize u:eersil.

Morfologi. Kedua ienis Sitophilus tetmasuk ke dalam Famili

curculionidae. Kedua jenis kumbang dewasa ini secara fisik sangat

mirip sekali dan dapat dikenali dari bentuk kepalanya yang

berbentuk moncong. Pada ujung moncon8 terdapat mandibula

yang kuat , yangbeiguna untuk melubangi kulit biji-bijian ketika

makan dan ketika hendak meletakan telur.Tubuh Sitophi lus berwarna coklat sampai coklat gelap'

berukuran 2,5 - 3 mm, tergantung besar kecilnya butiran komoditi

yang diserangnya. Bagi in depan kepala membentuk- tonjolan

sampai melewati kedua pasang ,mata dan berbentuk sepert i

-on.ong (snout). Pada bagian alat mulut terdapat mandibula yang

kuat yaig berfungsi sebigai gigi. Antena berbentuk siku dan

seperti gada, terdiri dari 7-9 ruas. Pada elitera (sayap depan)terdapat 4 noktah yang agak besar berwarna merah kecoklat-coklatan. El i tera dengan sempurna menutupi seluruh bagianabdomen. Tarsi kaki depan, tengah dan belakang berjumlah 4 ruas'

Larva Si tophi lus berwarna put ih dan berkerut-kerut ,tubuhnya tidak berkaki seperti lundi. Stadium larva terdiri atas 4instar dan berkembang di dalam biji.

Prpa Sitophilus berwarna kekuningan yang akan berubahmenjadi coklat dengan bertambahnya umur pupa. Pupa Sitophilusberada di dalam butiran komoditi.

Telur Sitophilus diletakkan pada lubang yar.g dibuat olehimago betina pada permukaan biji dekat titik tumbuh dari biji.Telur ditutup oleh cairan slime yang dihasilkan oleh seranggabetina.

Siklus hidup. Siklus hidup kumbang Sitophilus selama 30-45 haripada kondisi optimum (suhu 28'C dan kelembaban nisbi 70%)-Seekor betina mampu meletakkan telur sebanyak 300-575 butir.Lamanya stadia telur antara 5-8 hari. Lamanya stadia larva antara20-27 hari, Iamanya stadia pupa antara 5-L0 hari. Kemampuanhidup imago Sitophilus selama 4-5 bulan.

Jenis kerugian yang ditimbulkan. Kumbang bubuk merupakanhama primer (dapat menyerang suatu bahan tanpa ada pertolonganhama lain). Butir-butir komoditi yang diserang hama ini berlubang-lubang sehingga menyebabkan berkurangnya bobot komoditisecara drastis dan menurunkan kandungan gizi komoditi.

Di pabrik pangan kumbang bubuk merupakan hama utamapada komoditi jagung di tempat penyimpanan. Butiran biji jagungmenjadi berlubang-lubang dan beratnya menjadi turun secaradrast is. Akibat la in dar i serangan kumbang bubuk in imenyebabkan kenaikkan suhu komoditi sehingga merangsangpertumbuhan cendawan untuk berkembang. Akibat dua serangandari kumbang dan cendawan komoditi jagung menjadi rusak samasekal i .

Tingkat inte.nsitas serangan hama dan nilai kerugian. Tingkatserangan kumbang ini akan sangat signifikan (kerusakan di atas40%) setelah bulan ke 5 sejak dimulainya serangan, apabi latindakan pengendalian sama sekali tidak dilakukan.

Hama Permukiman Indonesia

267Hama Permukiman Indonesia

266

Page 6: Stored Product Pests

Preferensi makanan. Kumbang bubuk ini merupakan hama utamapada komoditi beras, iagung, cantel dan gabah.

Ekologi hama. Kumbang Sitophilus spp. dapat berkembang biakdengan baik pada kondisi opt imum ( temperatur:28"C dankelembaban relatif 70%). Pada kondisi seperti di atas kumbangbubuk ini dapat berkembang dengan baik pada biji-bijian yangbersih sekalipun bila kadar airnya >14%. Pada temperatur 15,5"Cimago betina masih bisa meletakkan telur serta stadia larva danpupa masih berkembang dengan sempurna meskipun memerlukanwaktu yang lebih lama. Pada suhu +7"C masih bisa bertahan hidupselama beberapa minggu walaupun dalam keadaan dorman.

Tabel 14.1 menggambarkan hubungan antara kadar air dansuhu l ingkungan terhadap perkembangan jumlah populasiSitophilus sp. pada komoditi biji gandum.

Tabel 14.1 jumlah populasi serangga lima bulan setelah 50 pasangSitophilus sp. ditaruh dalam komoditi gandum.

Sumber : Pederson et al. (1.996).

3 Rhyzoperthq dominicaDi Indonesia dikenal sebagai kumbang penggerek biji-bijian

( lesser grain borer) . Kumbang in i termasuk kedalam fami l iBostrichidae.

Kumbang Rhyzopertha dominica (Gambar 14.1c) merupakansalah satu hama di pabrik pangan karena menyerang bahan bakukomoditi ditempat penyimpanannya meskipun bukan merupakan

Hama Permukiman Indonesia

268

hama utama. Bahan baku yang diserang antara lain gaplek, jagung,gandum dan sorgum.

Morfologi. Rhyzopertha dominica dewasa berukuran 2-3 mm.berbentuk si l indr is, dan berwarna coklat gelap. Kepalanyamenghadap ke bawah dan tidak kelihatan dari atas karena terletakdi bawah protoraks. Antena pada 3 ruas terakhir berbentuk gadayang lebar dan jarang. Protoraks sangat masif dan kasar, padabagian posteriornya terdapat gerigi seperti mahkota. Bagian dorsaltoraks dan elitera kelihatan sangat kasar. serangga dewasa sangataktif terbang.

Telur Rhyzopertha dominica berwarna putih, biasanya telurdiletakkan satu persatu atau secara berkelompok pada lubanggerekan, retakkan atau celah yang ada pada biji.

Larva Rhyzopertha dominica instar terakhir berukuran 3 mm,berwarna putih sampai kuning pucat. Larva ini berbentuk sepertihurup C (seperti larva kumbang penggerek batang). Diameterbagian kepala dan toraks lebih besar dibandingkan diameter bagianperut.

P up a Rhy z op er th a d omini c a berukuran hampir 2mm, berwarnaputih sampai hijau pucat. Pupa berkembang di dalam biji komoditiyang diserangnya.

Siklus hidup. Siklus hidup kumbang ini selama 25-30 hari padakondisi yang optimum (suhu 32"C dan kelembaban nisbi B0%). Satuekor kumbang betina mampu meletakkan telur sebanyak 300-500telur. Lamanya stadia telur antara 4-6 hari. Lamanya stadia rarvaantara 15-16 hari , sedangkn lamanya stadia pupa 6-8 hari .Kemampuan hidup kumbang dewasa selama 3-8 bulan.

jeniskerugian yang ditimbulkan. Material yang diserang menjadiberlubang-lubang dan menghasilkan banyak debu/tepung hasilgerekan. Baik larva maupun serangga dewasa merupakan pemakanyang sangat rakus, kerusakan pada komoditi yang disimpan lebihhebat dibandingkan dengan hama lain. Kumbang ini bertindaksebagai hama primer.

Hama Permukiman Indonesia

269

,,ItTIl

Temperatur Gandum F/ C)Kadar airkomoditi

60 F/15,5oc

60 F/15,5OC

60 F/15,5oc

60 F/15,5"C

9% 0 0 0 010% 0 0 326 41311% 40 87 8Bs 9841a o/LL /O 58 4827 9 661 222313% 51.4 8 692 10 267 32301,4o/o 951 1.0745 1.3 551 3 934

Page 7: Stored Product Pests

Tingkat intensi tas serangan dan ni la i kerugian. Besarnyaintensitas_ serangan dan- nilai kerugian akibat r"ru-.rgu., kumbangRhyzopertha dominica belum ada daia secara statistik. pada industriflour mill kontribusi_ker,-sakan yang ditimbulkan oleh kumbangini-bisa mencapai 1,78% dari seluruh kerusakan yang disebabkanoleh serangga hama.

Preferensi makanan. Kumbang Rhyzopertha dominica adalah hamaP1iT",t yang kosmopolitan. Jenis-jenis makanan yang diserangadalah padi-padian, gaplek, jagung, ketela p"fro., ] sorgum,gandum, beras, tepung dan dedak kasar.

Ekologi hama. Kondisi opt imum untuk perkembang biakkanserangga hama ini pada temperatur l ingkungun 52.C dur,kelembaban relatif 80%. Tetapi kumbang Rhyzof,ertha"d.ominica dapatbertahan hldup dan berkembang biak-pudu Uili_Uijian yang lelihkering (kadar air B%) dan temperitur lingkurrgu'yur,g,"aidt t"U*,tinggi (35"C).

4 Ory zaephilus surinamensisDi Indonesia kumbang ini dikenal dengan nama kumbang

padi-padian yang bergerigi (saw toothed grnii beetle).Kumbang Oryzaephi lus sur inamensis (Gambar 14.1d)

termasuk ke dalam famili Cucujidae. Kumbang,ini digolongkansebagai hama pada tempat penyimpanan dai paUri"t< pangankarena menyerang bahan baku sepertitepung, kopia aan Uunglil.

Morf olo gi._ o ry z aephilu s sur in amensls dewasa berukuran antar a 2,5 -3,5 mm, tubuh ramping dan pipih. Kumbang ini berwarna coklatkemerah-merahan, antenanya terdiri atas liruas dengan bentukgada yang kompak. Pada kedua sisi bagian toraks terdipat 6 buahS,eligl yang seperti gergaji. Elitron menutupi seluruh bagianabdomen. Abdomen hanya mempunyai 5 ruas yang terlihat daribagian ventral. Tarsi kaki depan,i"ngah dan belakaig terdiri dari5 ruas.

, ,Telur oryzaephilus surinamensls diletakkan satu persatu ataudalam suatu kelompok pada biji-bijian komoditi atau pada cerahatau retakan.

Larva Oryzaephilus surinamensis berukuran samPai 2,5 rnrn,berwarna putih sampai kuning pucat dengan bulu-bulu kasar.Larva mempunyai bagian kepala yang jelas dan menarik perhatian.Pada bagian toraks dan permukaan bagian dorsal abdomenterdapat garis lebar yang berwarna kekuning - kuningan dan hijau.

Pupa Oryzaephi lus sur inamensis berkuran pupa hampirmendekati 1,5 mm, berwarna putih sampai putih pucat, danbentuknya oval serta kelihatan kompak. Pupa ini terdapat di dalamkepompon g y arg terbuat dari butiran-butiran komoditi.

Siklus hidup. Siklus hidup kumbang Oryzaephilus surinamensisselama 25 hari pada kondisi yang optimum- Satu ekor kumbangbetina mampu meletakkan telur sebanyak 400 telur (selama 10minggu). Lamanya stadia telur antara 3-17 hari. Lamanya stadialarva antara1,2-L5 hari, sedangkan stadia pupa antara 10-12 hari.Kemampuan hidup serangga dewasa 6-10 bulan tetapi ada yangmampu hidup sampai 3 tahun.

jenis kerugian yang ditimbulkan. Hama kumbang ini merupakanhama sekunder terhadap biji-bijian yang masih utuh dan hamaprimer pada biji-bijian yang sudah rusak atau yang sudah digiling.Material yang diserang akan berlubang. Akibat serangan hama inijuga menyebabkan pemanasan pada komoditi yang serangnyasehingga merangsang tumbuhnya cendawarv yar.g diantaranyamenghasilkan racun aflatoksin.

Tingkat intensitas serangan dan nilai kerugian. Belum ada data

statistik yang pernah dilaporkan mengenai besarnya intensitasserangan dan ni lai kerugian akibat serangan hama kumbangO ry z aephil u s sur i nam ensi s ini.

Preferensi makanan. Kumbang ini menyerang padi-padian, kopra,beras, tepung, dedak, pecahan kulit biji gandum, rempah rempah,daging dan buah-buahan yang dikeringkan.

Ekologi hama. Kondisi optimum yang dibutuhkan oleh seranggahama ini pada temperatur lingkungan 30-35'C dan kelembabanrelatif 70-90%. Pada temperatur 17,5"C dan kelembaban relatif10%, kumbang ini masih dapat berkembang biak walaupun dengan

Hama Permukimal Indonesia

271

Hama Permukiman Indonesia

27o

Page 8: Stored Product Pests

lama. siklus hidup yang lebih panjang. pada suhu di bawah 0.Ckumbang ini masih mampu hidup un"tuk waktu yang pendek.

5 Acanthoscelides obtectus (Gambar 14.1e)Di Indonesia kumbang ini dikenal dengan nama kumbang

!ub$ kedelai (beanweeuiD. Kumbang ini termasuk ke daram familiBruchidae. Kumbang ini merupakan salah satu hama di industrimakanan karena menyerang 6ahan baku biji kedelai di tempatpenyimpanan.

Morfologi. Kumbang dewasa sangat mudah dikenal i , tubuhditutupi oleh rambut-rambut pendek, kompak dan berbentuk agakbulat seperti bola. Panjang tubuhnya sekitar 3_5 mm, berwarnakuning kehijauan dengan tercak

"oklut abu_abu pada elitranya.

Antena,lurus dan panjang, berbentuk seperti sisir, terdiri dari 11ruas. Di antara antena ruas pertama dengan bagian mata tidak adacelah. Elitra tidak memutupi seluruh ibdo*.-"r,, abdomen ruasterakhir terbuka dan disebut pygidium. pada ujung abdomenberwarna kuning kemerah-m"iunun. Femur kakl belakangmempunyai 3 tonjolan seperti gigi.

Larva Acanthoscel ides obtectus berwarna put ih danmempunyai bulu-bulu yang panjang. Larva berukuran + 4 mm,dan berbentuk sepert i huiu] c. rupa Acanthoscel ides obtectusberkembang di dalam biji atau polong.

siklus hidup. siklus hidup Acanthoscelides obtectus serarna 22-2blari pada suhu optimum lsuhu 30-35"c, kelembaban relatif z0-9q%)

Symbang betina dapat meletakkan terur sebanyak a0-50 butir,telur diletakkan satu persatu pada celah dan retakkan biji ataupolong-. Beberapa larva dapat berkembang dalam satu biji. sJberrrmmenjadi pupa, larva-mempersiapkan lubang bulat yang ditutupl"ly-u dengan kulit biji. pupa blrkembang ti autu* biji tacangkedelai yang diserangnya. Kumbang dewasa sangat aktif dan dapatberlari dan terbang diatas permuklan komoditi.

|enis kerugian yang di t imbulkan. Bi j i kedelai yang diserangmenj adi berlubang, sehingga menyebablu. p"rrorr.,an"bobot danKanctungan gizinya.

Tingkat intensitas serangan dan ni lai kerugian. Belum ada

laporan hasil penelitian tentang besarnya intensitas serangan dan

nilai kerugian yang disebabkan oleh serangan kumbang bubukkedelai ini.

Preferensi makanan. Kumbang ini menyerang biji kacang kedelai,biji kacang polong, biji kacang panjang, dan biji kacang-kacanglainnya di tempat penyimpanan.

Ekologi hama. Kondisi optimum untuk perkembang biakkankumbang Acanthoscel ides obtectus pada suhu 30-35oC dankelembaban nisbi = 70-90%. Pada suhu di bawah 15oC kumbangini t idak dapat berkembang biak dengan baik. Penyebarankumbang ini hampir disemua negara beriklim tropis pada daerahpanas terutama di pergudangan.

6 Lasioderma seruicorne (Gambar L4.1.f)Di Indonesia kumbang ini dikenal dengan nama kumbang

tembakau (cigarette beetle). Kumbang ini termasuk ke dalam familiAnobiidae. Kumbang ini merupakan hama penting pada tembakausimpanan maupun cerutu, disamping juga dapat menyerangmakanan kering dan rempah-rempah (spices). Untuk diketahui,stadia paling merusak adalah stadia larvanya.

Morfologi. Kumbang dewasa berbentuk lonjong, ukuran 2,5-3,5mm, merah kecoklatan, dengan kepala menghadap ke bawahtertutup oleh pronotum. Kumbang ini secara sekilas mirip denganStegobium paniceum (Gambar 1'4.1,f) dengan perbedaan pada antenadan permukaan sayap belakang. Pada kumbang tembakau antenaberbentuk sisir (serrate) dan permukaan elitra berambut halusdengan corak tidak beraturan, sedangkan Stegobium paniceum antenamembesar ke ujung dan permukaan elitra berambut membentukcorak alur sejajar.

Telur berwarna putih ukuran panjang + 0,5 mm dan lebar0,25 mm dengan tonjolan pada bagian ujung seperti duri-duritumpul.

Hama Permukiman Indonesia

273Hama Permukiman Indonesia

272

Page 9: Stored Product Pests

Larva berwarna putih keruh dengan kepala bulat danmempunyai bulu-bulu yang panjang. Larva yang baru menetasbersifat fototrofik negatif.

Pupa berwarna putih dan berubah menjadi coklat denganpertambahan umur. Panjang pupa berkisar 2,5-4 mm.

Siklus hidup. Siklus hidup serangga ini bila diberikan makantembakau ternyata mempunyai siklus hidup yang lebih lama yaitu55-85 hari, sedangkan dengan makanan lain hanya berkisar g2-42hari.

Seekor kumbang bet ina mampu menghasi lkan telursebanyak 45-115 butir pada suhu 20.C dan kelembaban nisbi 70%.Telur diletakkan satu persatu pada tempat yang terlindung.

Pada suhu 30"C dan kelembaban nisbi 70%, stadia telurberkisar 5-7 hari,larvalT-21hari dan pupa 10-14 hari.

jenis kerugian yang ditimbulkan. Kumbang dewasa Lasiodermaserricorne tidak makan, namun kumbang ini membuat kerusakkanpada komodit i setelah keluar dari pupa. Stadia larva yangmerupakan stadia paling merusak, membuat lubang-lubang kecilpada komoditi yang diserangnya. Bahkan pada kasus rokok kretek,cerutu dan mi instant dalam kemasan, kumbang ini mampumenembus kemasan dan masuk ke dalamnya.

Tingkat intensitas serangan dan nilai kerugian. Intensitas dan luasserangan kumbang ini sangat tinggi dan meluas dalam beberapabulan bila tidak segera dilakukan tindakan pengendalian. Nilaikerugian akibat serangannya sangat besar terutama bila menyerangkomoditi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi seperti tembakau,rokok kretek dan cerutu.

Preferensi makanan. Kumbang ini menyerang komoditi tembakausimpanan (kering), cerutu, rokok kretek, kopra, biji pala, krupukudang, kulit, biji kakao, makanan ikan, makaroni, rempah-rempah(ketumbar, jinten, jahe kering), wijen, material herbarium, biskuit,mi instan, tepung ubi kayu dan dedak

Hama Permukiman Indonesia

274

Ekologi hama. Kumbang ini dapat dijumpai 'secara meluas di

daerah tropik dan subtropik. penyebarannya sangat dipengaruhioleh suhu dan kelembaban. Disamping itu keduafaktor tersebutjuga mempengaruhi lama hidup dewasa. Suhu t inggi dankelembaban rendah, lama hidup dewasa pendek. pada suhu 32"Cdan kelembaban nisbi= l%,lama hidup dewasa hanya 12 hari.Sedangkan pada suhu yang sama dan kelembaban nisbi 70%,lamahidup dewasa antara 24-26 hari.

Pada tembakau simpanan, dewasa Lasioderma mampubergerak delgan cepat di antara krosok dan menghitang didalamnya. Bila terganggu atau tersentuh, kumbang dewasa akanpirra-pura mati dengan bagian kepala dan tungkai ditarik ke bagianabdomen. Kumbang dewasa aktif pada sore-malam hari dan aktifterbang (good flyer). Takut pada cahaya matahari, namun tertarikpada cahaya buatan terutama pada cahaya ultra violet tipe A.

7 Stegobium paniceum (Gambar M.1,g)Kumbang ini dikenal dengan berbagai nama asing seperti

biscuit beetle, drugstore beetle maupun biead beetre. Tirmasukke dalam famili Anobiidae seperti halnya Lasioderma serricorne.Seperti tel-ah dijelaskan sebelumnya kumbang ini di lapangansering diidentifikasi secara salah sebagai Lasiodermu serri"orn"begitu juga sebaliknya. Perbedaan utamanya adalah pada antenadan corak permukaan elitranya.

Morfologi. Dewasa benbentuk bulat lonjong, kepala lebar denganrahang pendek dan melengkung berada di bawah pronotum, mataagak besar dan bulat cembung, warna coklat kemerahan, ukuran1,5-2 mm sedikit lebih kecil dibandingkan Lasioderma serricorne.

Telur berbentuk oval berwarna putih dan diletakkan padapermukaan komoditi yang diserangnya.

Larva berwarna putih, ukuran 2-3 mm dengan rambut_rambut halus dengan membentuk huruf C (C- shipe) dengantungkai yang berkembang sempurna. pupa terbentuk di dalamkokon dari benang sutera.

Siklus hidup. Siklus hidup serangga ini pada suhu 30 "C dankelembaban nisbi 60-90 % antara 26-49 hari.

Hama Permukiman Indonesia

275

.{I1I

J

Page 10: Stored Product Pests

Seekor kualang bet ina mampu menghasi lkan telursebanyak 75butir. Telur diletakkan satu persatu pada tempat yangterlindung.Pada suhu 30 "C dan kelembaban nisbi 70%, stadia telurberkisar 6-9 hari, larv a 16-2g hari dan pup a 4-12hari. Larva terdiridari4-6 instar dan instar terakhir

-"-i"r,t,rk pupa di daram kokondari benang sutera, namun beberapa larva berpupa tanpamembentuk kokon.

fenis kerugian yang ditimbulkan. Kumbang dewasa Stegobiump-aniceum (Linn.) menimburkan kerusakkan seierti ailukrkur, or"r,Lasioderma serr icorne. stadia rarva merupukun stadia paringmerusak dari serangga ini.

Tingkat intensitas serangan dan n'ai kerugian. Belum pernah adapenel i t ian tentang,t ingkat intensitas serangan dan besarnyakerugian yang diakibatlian "t"t,

t.rrrrbung ini.

Preferensi makanan. Kumbang ini menyerang komodit i b i i iketumbar, jinten, lada, serealia, i'embakau, kulit, -buku, kayu, bijipala, biskuir, makaroni, ramuan.jqnu (darib"il; il;;,r#r.,; au.juga bahan obat-obatan (farmasij. Dilaporkan bahwa kumbang inijuga me.ny:rang bubuk piretrum'yurg dl ; ; ; ; i l ; untukmengendalikan lipas.

Ekologi hama. Kumbang ini dapat hidup dan berkembang padakomoditi dengan kadar lir antara 6-1,s %. Betina dewasa bertelur::.ur3 optimum pada suhu 30 oC dan kelembaban di atas SO%.Untuk penetasan telur diperlukan suhu dan kelembaban yanglebih tinggi dibandingkan unrut p"rt

"-Uu.,gur., fur;;y". nuausuhu 30 oC dan kelembaba"T^0^'/; penetasan telur terjadi paling

yepat, sedangkan pada suhu 32,5 ;C dan kelembabJ,n ,,irti aibawah 30% telur tidak bisa menetas. Larva u"tr."*tur.,g'ru"uruo-ptimum pada suhu antara 20-i0 oC dan kerembaban nisbi 95%.Kumbang dewasa tidak memerlukan muku.u. selama f,lJr.p'yudan hanya membutuhkan air untuk

-i.rr_.

8 Cryptolestes ferrugineus (Garnbar 14.1h)Kumbang ini dikenal dengan fI at gr ain b e e tle, mungkin karena

bentuknya yang gepeng/ piplh. Termasuk dalam famili cucujidae.

Morfologi. Dewasa benbentuk bulat gepeng/ pipih, warna coklatkemerahan, ukuran 1-1,5 mm. Lebar kepala sama dengan lebarpronotum. Mata kecil, bulat dan halus. Antena sama atau lebihpanjang dari tubuhnya, berbentuk f i l i form dengan 11 ruas.Tungkai pendek dengan formula tarsi 5-5-5 pada kumbang betinadan 5-5-4 pada kumbang jantan.

Telur diletakkan di antara komoditi.Larva berwarna putih kekuningan, ukuran 3-4mm, bertubuh

ramping dan bergerak bebas di antara komoditi yang diserangnya.Pupa terbentuk di dalam kokon dari benang sutera.

Siklus hidup. Siklus hidup serangga ini pada suhu 33 'C dankelembaban nisbi 70% adalah 23 hari. Dan kemampuan hidupserangga dewasa antara 6-9 bulan.

Seekor kumbang bet ina mampu menghasi lkan telursebanyak 100-400 butir.

Pada 33 oC dan kelembaban nisbi 70% stadia telur antara 5-8 hari, larva'12-18 hari dan pupa 6-9 hari.

Jenis kerugian yang di t imbulkan.Komodit i yang diserangCryptolestes ferrugineus menjadi berlubang-lubang. Kumbang initermasuk hama sekunder untuk biji-bijian yang masih utuh danhama primer pada biji-bijian yang telah rusak.

Tingkat intensitas serangan dan nilai kerugian . Belum pernahada penelitian tentang tingkat intensitas serangan dan besarnyakerugian yang diakibatkan oleh kumbang ini.

Preferensi makanan. Kumbang ini menyerang padi-padian,gaplek, betas, kacang tanah, gandum dan buah-buahan kering.

Ekologi hama. Kumbang ini bersi fat kosmopol i tan dan dapathidup pada derah tropik dan subtropik. Sangat umum dijumpaidi gudang tempat penyimpanan biji-bijian. Cryptolestes ferrugineusmampu bertahan hidup pada cuaca dingin di daerah beriklimsedang.

Hama Permukiman Indonesia

277

Hama

276Permukiman Indonesia

Page 11: Stored Product Pests

Ordo Lepidoptera

1 Ephestia cautellaDi Indonesia, hama ini dikenal dengan nama ngengat

gudang daerah tropis atau dalam bahasa asingilmond moth, tropicalwarehouse moth dan dried currant moth. Ngeirgat Ephestia cauteilatermasuk kedalam famili pyralidae.

Ngengat in i .d ikategor ikan sebagai hama pada tempatpenyimpanan dan industri makanan kJrena aaput menyerangbahan baku yang berasal dari biji-bijian, produk yaai aan mesin _mesin produksi yang sanitasinya kuiang

-diperhaiikun.

Morfologi. Ephest ia cautel la dewasa mempunyai sayap depanberwarna coklat abu-abu g.!u?, pada sisi luarnya terdapat suatugaris berwarna pucat. Di sebelah qaul garis ini terdapat suatu garisyang agak lebar dan berwarna gelap. Rentang ruyupb"rrkuran 14_22 mm',Bulu-bulu/ jumlu.t ruyup pendek. .ilat'genita ria iphestiacautella berbentuk seperti lembaian dengan tonjJlan runcing padabagian ujungnya. Alit untuk ovipositor serangga betina bertentukseperti replika "tugu monas,,.

. ._ - f"hr Ephestia.cautella berwarna putih pada waktu pertamakali diletakkan dan akan berubah menlaii berwarnu o*r,g5rut"tur,beberapa waktu. Telur berbentuk bulat seperti bola.. LarvaEphestia cautellaberukuran paruang 12_15 mm pada saatinstar terakhir. Larva berwarna abu-atu pucat dengan beberaparambut " seta" dan bintik hitam. Bagian kepila larva be"rwarna hitamdan berbentuk seperti kapsul.

sik-lu-s hidup. siklus hidup serangga Ephestia csutelraserama 25haril:115:"9jsi yang optimum lsufru aO-'aZoC dan kelembaban relatif/u-6uYo)' Kemampuan meletakkan telur satu ekor ngengat betinarata-ratasebanyak 200 butir. Lama stadia terur adalahi h"ari, stadial" :u. ] !^\"r i , dan pupa 7 hari pada suhu 30oC dan kelembabanrclatiI70o/".

]enis kerugian yang ditimbulkan. Larva serangga hama ini yangbersifat merusak dengan cara memakan komodit iyangdiserangnyadan akan membuat pintalan-pintalan benung "sutera

paaapermukaan karung atau mesin_mesin produksi (&sebut ieLingl.

|adi kerugian yang ditimbulkannya berupa penurunan beratkomoditi dan merupakan kontaminan yang potensial.

Tingkat intensitas serangan dan Nilai kerugian. Belum ada hasilpenelitian tentang besarnya intenitas serangan dan nilai kerugianyang diakibatkan oleh serangan ngengat ini secara statistik.

Referensi makanan. Ngengat Ephestia cautella menyerang biji -bijian, coklat, biji yang menghasilkan minyak seperti kacang tanah,biji kelapa sawit, rempah-rempah, buah-buahan yang dikeringkan,tepung, dan kurma.

Ekologi hama. Kondis i opt imum yang dibutuhkan untukperkembangan hama ini adalah suhu lingkungan 30-32"C dankelembaban relatif 70-80%. Kisaran suhu dimana serangga inimasih dapat berkembang adalah antara 15"C sampai 36oC. Lamastadia telur dan stadia pupa t idak dipengaruhi oleh t ingkatkelembaban melainkan oleh temperatur. Tingkat mortalitas larvalebih tinggi dibandingkan mortalitas telur dan pupa, terutamapada kelembaban yang sangat rendah. Keberhasilan perkembangandari stadia telur sampai menjadi dewasa juga dipengaruhi olehjenis makanan yang menjadi tempat hidupnya.

Peletakkan telur oleh Ephestia cautella dipicu oleh awalkegelapan, penurunan suhu har ian atau oleh keduanya.Keberadaan makanan juga berpengaruh secara nyata terhadapterjadinya peletakkan telur oleh serangga betina. Begitu puladengan pengaruh ketersediaan air, serangga betina yang mendapatsumber air akan meletakkan telw 46% lebih banyak dibandingyang tidak mendapat air.

2 Plodia interpunctella (Gambar 1,4.1)Di Indonesia, hama ini dikenal dengan nama ngengat

gudang daerah tropis atau dalam bahasa asing Indian meal moth,termasuk kedalam famili Pyralidae.

Morfologi. Ngengat dewasa ini mempunyai sayap depan berwarnaabu-abu pucat pada setengah bagian ke arah pangkal dan berwarnatembaga kemerahan pada setengah bagian ke arah ujung.

Hama Permukiman Indonesia

279

Hama

278Permukiman Indonesia

Page 12: Stored Product Pests

7' f' - /

Telur berbentuk oval, berwarna putih dan diletakkan padakomoditi secara kelompok. Tiap kelempok terdiri daril2-3}butir.

Larva terdiri dari 3-7 instar, berukuran panjang maksimal12,5 mm, berwarna putih kekuningan, dan berbulu lebat. Larvaini hidup secara bebas di luar komoditi yang diserangnya. pupaPIo dia interpunctella berw arna coklat muda.

siklus hidup. siklus hidup serangga plodia interpunctulla selama28 hari pada kondisi yang optimum (suhu 28 "c dan kelembabanrelatif 70 %). Kemampuan meletakkan telur satu ekor ngengatbetina rata-rata sebanyak 400 butir dan biasanya dilakukuri pJaumalam hari. Lama stadia telur adalah 4 hari, stadia rarva 14 hari,dan pupa 10 hari pada suhu 2B"C dan kelembabanrelatif 70%.Kemampuan hidup ngengat dewasa hanya sekitar 7 hari.

jenis kerugian yang ditimbulkan. Kerugian yang ditimbulkannyaoleh ngengat ini adalah berupa penurunan beiat komoditi dlnmerupakan kontaminan yang potensial, terutama pada bahanpangan simpanan.

Tingkat intensitas serangan dan Nilai kerugian. Belum ada hasilpenelitian tentang besarnya intenitas serangan dan nilai kerugianyang diakibatkan oleh serangan ngengat ini secara statistik.

Referensi makanan. Larva gengat ini menyerang tepung, biji-bijian(gandum, soba, oat, jagung, beras, barley, din sorgum), buah_buahan-kering (kismis, aprikot, kurma, ari, persik, pLr*), kacangtanah, kacang polong, rempah-rempah dan komoditi simpananlainnya.

Ekologi hama. Perkembangan dari telur hingga menjadi ngengat,PIo di a interp unc tulla dip engaruhi oleh beberapifaktor pentin-"g yaitusuhun, kelembaban nisbi, kadar air, dan jenis makanan. Kondisioptimum untuk perkembangan tersebut adalah suhu 2g-32 oC dankelembaban nisbi 70%. Pada suhu dibawah 1g'C atau di atas 35"C perkembangan ngengat ini akan terhambat. pada kelembabandi bawah 25% siklus hidup menjadi lebih panjang dan persentasekematian juga t inggi.

Hama Permukiman Indonesia

280

-

Jumlah telur yang diletakkan oleh ngengat betina dewasatergantung pada jenis makanan, suhu ringkunguiautt ukuran besarbetina dewasanya.

Pengendalian Hama Gudang & pantri

- ._ Pengendal ian !1*u pada komodit i s impanan maupun

pabrik pangan (manufaktu. purgu., prosesing dan warehousing)memerlukan tingkat profesionarisme iinggi yJng dikombinasikandengan pengalaman dan pengetahuan.

, . .Ptogtam-program pengendalian hama harus memanfaatkankombinasi-kombinasi tetnik yang efekt i f , ekonomis danmenek_ankan pada pence gahan teil adiiya kontaminasi proarrt.

Ket idakberhasi lan pengendar ian hama *" .y" tuutu. ,kontaminasi produk yang be-rakibat pada adanya masalahkesehatan, finansial,hukum/regal dan estetika. Kerugian finansialj::i3di kar91a (a) keberada.al-hlma (baik yang hidJt aiu,, mati;,9)

b1l, webbing dan fra_ss, (c) kehilangur, t "p"i"uyuui

tor,1,r*"r,,dan (d) susut bobot akibat serangan h"amu.

Bahan baku maupun produk pangan jadi yangterkontaminasi hama harus dikendlalikan uniuk i-,er,jagu kuaritasdan kuantitas. Keberadaaan hama pada prod"k p;;;;; dapatmenimbulkan tuntutan dari konsum"., *urrprr' lembaga forrrrr*"r,serta_ pihak berwajib yang berkaitan (karerl bertentaigan denganperaturan perundangan yang berlaku seperti Cara FembuatanY193" Yang Baik (CPMB); Cara pembuatan Obat yang Baik(CPOB), atau Good Mgnufacturing practice (GMp).

Pengendalian Hama luding (pantri) meiiputi tiga lingkup

besar yaitu hama-hama pada (1) iome stored fooi 1pant7f1, e) foodplant (pabrik makanan), dan (3) stored grain (penyirrrpu.,u., c'urah).

1 Pantri (Home Stored Food)

_ Pengendalian hama pada produk makanan yang disrmpanuntuk kebutuhan sehari-haii di rumah yang umumnya berbentukkering (d-ried food), seperti,sereal, tepung terigu, biscuit, jagung,pasta, coklat, susu bubrrk, kacang_ki"u.,gur,, p"tt"t pakan'ternak,dendeng, bumbu-bumbuan (spici), tembakau, cerutu atau bahkan

Hama Permukiman Indonesia

281

Page 13: Stored Product Pests

produk farmasi. Pengendalian hama pada pantri meliputi dua

bagian Yaitu :

(a) P encegahan, antara lain :. r"*u' f uJuu" ' karena serangan- hama biasanya

dimulai dari makanan yang telah terserang atau

terbawa dari sumber lain'

. Membeli makanan kering dalam iumiah secukupnya

,utt, t;;;;; membeli.niakanan'untuk waktt 3- 4

u,rrut''''p?l;;;;k"" dahulu kemasan yang lama baru

membuka ["-u'u" yang lain atau baru'

. Ju.tgu. membeli makanan dengan kemasan yang

rusak'

' Simpan makanan dalam toples plastik atau logam

dengan tutup yang rapat ' Pembungkus plast ik

mauPun alumunium foi t wrapping t idak dapat

men ce gah t "' ""

g",l^t-::Tf:tx; fr e e zer, j ika p erlu.

' SimPan makanan kenng t

. J a git i n gi.., r, g u r' .' *,^u t- lil{.,' il:i:ilJ;;51] 1""1ildsb) bersih dari remah-re

dapat menarik serangga untuk datang'

(b) Str at e 8i P en gen d a li an

Prosed'ur yang drsarankan untuk pengendal ian

serangan serangga hama.meliputi (t) txl."^fi i :-,!o]

pemusnahan -uk"uiu"

yang ^terserang

hama' (c) rsaccummg'

(d) fr ee zin g' ")"*':i" "iu*i

3-4 hari' le ) f"?!'tr eatment pada

suhu 55 - oolc '"fuma

30 menit' aan (fj aplikasi insektisida

yang harus alfulotut' secara hati-hati' miJahya pada lemari

makanan. Ht;;;;k;" kontak langsung insektisida dengan

makanan'

2 Pabrik Makanan

Program pengendalian pada,pabrik makanan memerlukan

kecermatan y"";'tt.;;l;;;t' tidak terjadi kontarninasi produk

makanan baik dengan hama maupun dengan insektisida yang

llg;"t." dalam piogtu- pengendalian'

Inspeksi barang baku yang baru datanga Melakukan pemeriksaan yang seksama dan medalam

terhadap seluruh barang atau bahan baku yang baru datang,termasuk pemeriksaan terhadap kendaraan pembawa, palletdan alat-alat bantu lainnya yang dipergunakan.

b Membuat kebijakan yang tegas terhadap barang atau bahanbaku yang bermasalah (ditolak atau difumigasi dahulusebelum masuk area pener imaan atau gudangpenyimpanan).

Pengendalian non-kimiawi :a Sanitasi adalah satu di antara bagian terpenting dalam

pengelolaan hama, yaitu dengan sanitasi gudang yang baik.Sanitasi gudang berguna untuk mengurangi ketersediaanmakanan bagi serangga hama dan juga membersihkan debudimana keduanya dapat meningkatkan kelembaban yangdapat merusak komoditas dan juga disukai serangga hama.Kegiatan sanitasi juga meningkatkan efektifitas aplikasiinsekt is ida, karena sanitasi yang jelek akan menyerapinsektisida melalui debu dan serbuk bijian sehingga tidaktersedia untuk hama. Sebaiknya sanitasi yang baik harusdiusahakan dan dijaga secara terus menerus.Pest exclusion, secara harfiah dapat diartikan "dilarangmasuk", yaitu suatu usaha untuk menghalangi berbagai jalanmasuk bagi serangga hama kedalam gudang. Kegiatan inimeliputi antara lain pemasangan kawat kasa, memperbaikitembok,lantai yang rusak atau gompal yang dapat dijadikantempat persembunyian serangga, Pemasangan tirai udara(air curtain) dan plast ic str ip door. Bahkan pada industr imakanan (termasuk farmasi), pemasangan plastic strip doorpada setiap pintu merupakan keharusan yang tercantumdalam operasi standar industri mereka.Trapping dan Biomonitoring. Pemasangan lnsect Light Trap(ILTs), sticky trap danpheromone trap. Kedua metode di atasefektif selain sebagai alat monitoring juga sebagai alatpengendalian. Semacam kesepakatan tidak tertulis dalamindustr i , bahwa sebagai a lat pengendal ian, populasipheromone trap harus di l ipatkan sebesar 10 kal idibandingkan untuk tujuan monitoring.

Hama Permukiman Indonesia

283Hama Permukiman lndonesia

282

Page 14: Stored Product Pests

Pengatutan suhu, yaTtusuhu ekstrem (tinggi) dT-gT*l]:

i"l,r',urrru untuk pioduk dalam kemasan' Pengaturan sunu

il;;tt efektif pada skala kecil (kemasa konsumsi) atau

skala menengah seperti kemasan kantungatau karung'

M;';&"d irkosphete yaitu merubah lingkungan serangga';;;;,mis

alny a a"tt jui-t men g g antik an oksi gen (o') den gan

Co, utur, , , i t rog" i yang- ioksik terhadap serangga

(asphyxiat ion) ' , -^ r ̂ : * ^dra monqet l r rManaiemen penyimpanan af i tara lain cara mengatur

komoditas yang Ji ! i t "p"" dala.m gudang, ' * t : i l i l :

*"*L"tif."n'larik yang cukup antara tumpukan l:^gundinding dan antar it-"p"kut y'aitu t 1'5 meter sehingga

memudahkan untuk kJgiatan inspe-ksi' sanitasi' aplikasi

insektisida dan kegiaturi luir,.,yu. bisamping itu kegiatan

frfO frrrt in first iutlharusteiap diterapkan tanPa syarat'

Pengendalian Kimiawi :

i'""E""a"rian kimiawi meliputi tiga hal vaitu :

a Eumigasi yaitu satu-satunya cara untuk memberikan bahan

aktif insetctisiJa yang daoat menembus ke dalam biiian

curah (bulk). F;"it#t ilt* perlakuan yang dilakukan

dengan ,r,"*U"'if"ti insektisida aktif berbentuk gas pada

ruangan ,"tt"i"p' fumigan- bisa dalam bentuk padatan

seperti *rnt pi"ifnii' y ""i

a1a bereaksi dengan uap air akan

mengasilka" g"l "fttfi

ph\sphide.(PH') atau dalam bentuk

gas cair t"p"fr;;;;;vt L'oii.a,..' Metal phosphide lebih banvak

digunakan t"t""" i"fatif lebih mudah dan lebih aman/

di6andingkan dengan methyl bromide'

b ResidualTreatmentyaitu apiikasi insektisida yanqbertahan

lebih d"r i ; t i ; ;ut i t aut 'Uiasanya diapl ikas- ikan pada

permukaan--;P' i l \ " t i . insekt is ida'"caiu residual pada

pabrik t,utu"# ada tiga jenis' yaitu (a) "mlT '(general

tteatment), \b) spot treatment untut luasan tidak lebih dari

30 x 30 "^'

1Ob l*'), dan (c) perlaku an celah I retakan (cUr)

yang merud;il #ltku'ii"'"ktltida langsung pada celah-

celah kecil t;;; udu pudu lantai' dinding dan permukaan

iainnYa.

c Non-ResidualTreatmentyaitu aplikasi insektisida yang tidakmeninggalkan residu insektisida pada ruangan. Aplikasi non-residual pada pabrik makanan dapat dilakukan denganspacespray dengan thermal fogging dan atau. cold fogging (ula) sertasemprot langsung pada serangga sasaran. Aplikasi space sprayharus dilakukan pada saat pabrik tidak beroperasi serta harusdilakukan pembersihan setelah aplikasi. Jenis insektisidayang digunakan disarankan piretrin atau dari aletrin atauinsektisida piretroid yang bersifat knockdown, yang tidakbersifat residual.

3 Biii-biiian Simpanan (stored grainl

Biji-bijian simpanan meliputi penyimpanan biji-bijian yangdisimpan dalam bentuk curah. Komoditi tersebut dapat berupagandum, jagung, kedelai, gabah, beras dan bijian lainnya. DiIndonesia fasilitas ini misalnya adalah penyimpanan gandum yangnantinya akan diproses menjadi tepung terigu dan produk ikutanlainnya. Pengendalian hama gudang (pantri) untuk stored grain inijuga terdiri dari non - kimiawi dan kimiawi.

Pengendalian Non - Kimiawia Sani tasi (hygiene) dan eksklusi . Cara in i mencegah

penyebaran hama dan eksklusi dengan cara menolak produkyang telah terinfestasi hama dan berkualitas rendah.

b Aerasi akan mengendalikan kadar air dan suhu biji - bijian,kadar air dan suhu yang optimum akan. mempercepatperkembangan serangga.

c Monitoring.Dengan monitoring kerusakan yang lebih beratakan dapat dihindarkan.

Ketiga metode diatas di dalam istilah industri penyimpananbiasa disingkat SAM (Sanitation, Aeration, Monitoring) yang amatpopuler dalam penyimpanan biji -bijian dalam bentuk curah.

Pengendalian Kimiawia Penyemprotan Bangunan (Structural Spray), mel iput i

penyemprotan dengan insekt is ida residual pada si lo dan

Hama Permukiman Indonesia

285Hama Permukiman lndonesra

284

Page 15: Stored Product Pests

bangunan gudang sisi dalam dan luar sebelum komoditimasuk. Penyemprotan sisi bagian luar bangunan gudangsangat diperlukan untuk mencegah infestasi hama darlluar.

b Space Spray yaitu penyemprotan ruangan dengan insektisidanon residual dengan thermal atau cold fogging untukmengendalikan seranggayang sedang terbang (ngengat dankumbang). Waktu penyemprotan sangat penting, yaitu saatserangga akt i f (sore har i ) karena apl ikasi in i t idakmeninggalkan residu.

c GrainProtectant (Admixture). Metodeini direkomendasikanuntuk diapl ikasikan pada komodit i curah yang akandisimpan lebih dari satu tahun. Grain proteciant uduluhinsektisida yang dipakai dengan cara dicampur langsungpada komodit i yang disimpan. Grain protectant akaimembunuh serangga yang melewati atau kontak atau makankomoditi yang telah diaplikasikan dengan grain protectant.Di Indonesia belum ada grain protectant yang terdaftar dikomisi pestisida. Untuk mendapatkan hasil ying maksimaldiperlukan kadar air komoditi di bawah 1944;/.. Aplikasigrain protectant harus mengacu kepada MRL (maximumresidual limit) yait.o batasan untuk dosis maksimum aplikasiyang ditentukan oleh FAO/WHO serta DepKes RI. Acuanlainnya ada juga WHP (With Holding period) yaitu waktuminimal antara treatment dengan waktu pengolahankomoditi.

d Eumigasi, yang di lakukan pada si lo, komodit i dalamkemasan dan kontainer sebelum dan saat pengiriman.

Sumber Acuan

Bennet, G., B. Corrigan I l. owens. 1gg|. Truman's scientif ic guide topest control operat ions. A purdue rJniaersi ty AdaanstarCommunications Proj ect. IISA.

Cotton, R. T. 1952. Insect pest of stored grain ani l grain products.(Identification, habits and methods of control). Minieapotis. USA.

DEPKES. 1-996. Pedoman penerapan cara pembuatan makanan yang baik.BPOM. DepKes Rl.

Hinton, H. E. A A. S. Corbet. 1972. Common insects pests of storedproducts (A guide to their ideentification). Trustees of fhi BritishMuseum (Natural History). London. IIK.

Hagstrum, D,W., W. F. PauI, €i W. H. Ralph. 1996. Ecology. DalamSubramanyam, B. et aI (ed.). Management of Insects in Stored product.New York - Basel -Hongkong.

Kamble S.T, D.L. Keith €t l.A. Kalisch. Insects pests of stored food inkitchen and p antry. Httf i :// ianrpubs.unl. edu./insectsigl 1 j0.him.

MaIIis, A. 1990. Handbook of pest control Tth Ed.. Cle'eland, Ohio.USA.

Mueller, D. K. L99s. stored product protection. A period of transition.Indianapolis, Indiana. USA.

Munro, l. W. 1966. Pests of stored products. Hutchinson of London. TheRentokil Library.

Pederson, /. R., R. Higgins, & F. R. Henderson. 1996. Stored productspest control. Pesticide Application Training. www. Oznet lesn edu/Iibrary/entmlg/516p.

Rees, D. P. 1996. Coleoptera. Dalam Subramanyam, B. et a l (ed.) .Management of insects in stored product. New york - Basel -Hongkong.

Sedlacek, l . D., P. A. Weston €t R. J. Bamey.7996. Lepidoptera andPsocoptera. Dalam Subramanyam, B. et al.(ed.). Management of insectsin stored Product. New York - Basel =Hongkong.

Subramanyam, B. A W. H. Daoids. 1gg6. Sampling. Dalam Subramanyam,B. et aI (ed.). Management of insects in stored product. Neut york -Basel -Hongkong.

Talbot, M. €j P. Koehler. Pest management strategies for storing grains inF I o r i da. H t tp :// e di s.ifa s.ufl. e du/B O D Y AF, 1 3 8.

Hama Permukiman Indonesia

7f,6 lndonesia

287Hama Permukiman