21
1 STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Adaptasi Komunikasi Antar Budaya Mahasiswa Asing Dalam Mencapai Keberhasilan Pembelajaran di Universitas Sebelas Maret Surakarta) Rafi Faruq Haidar Adolfo Eko Setyanto Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract Adaptation of cultural communication is a way to make changes by making a process of behavioral adjustment and important in life. Especially for foreign students it is necessary to conduct intercultural communication, so that they are able to adjust to the campus environment. Foreign students are expected to be able to adapt between cultures so that learning success can be optimal. In fact, many foreign students find it difficult to adapt, so inter-cultural adaptation strategies are needed. The type of research used in this research is qualitative descriptive. The population in this study were all Eleven March University Students of the Year 2017/2018 Force totaling 95 students. Informants who were used as research resource persons and interviewed by researchers were: (1) 8 foreign students studying at the UNS year 2017/2018. (2) Lecturers supporting foreign students studying at UNS. (3) Local students at UNS year 2017/2018. The method of data collection in this study will use several methods, namely: interviews, observation, and documentation. The conclusions in this study are: (1) Obstacles to adaptation to foreign students' cultural communication to achieve successful learning at UNS: (a) Language, foreign students studying at UNS have difficulty understanding lecture material, because lecturers or students use Indonesian or language more often Java and (b) barriers to perceptions of foreign students in the implementation and assessment system of lecture results. (2) overcoming obstacles with the strategy of intercultural communication of foreign students achieving successful learning at UNS: (a) ICT Strategy, the stage of cultural adaptation focused on learning involving lecturers, foreign students, and local students. The cross-cultural adaptation phase, foreign students adapt face to face communication with lecturers and friends using Indonesian and English. (b) Accommodation Communication, foreign students to be able to adapt to the environment on campus to accommodate communication with local students is passive and active in nature. Keywords: Adaptation strategies, intercultural communication, Learning Success

STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

1

STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA

ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI

UNS SURAKARTA

(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Adaptasi Komunikasi Antar Budaya

Mahasiswa Asing Dalam Mencapai Keberhasilan Pembelajaran

di Universitas Sebelas Maret Surakarta)

Rafi Faruq Haidar

Adolfo Eko Setyanto

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

Adaptation of cultural communication is a way to make changes by

making a process of behavioral adjustment and important in life. Especially for

foreign students it is necessary to conduct intercultural communication, so that

they are able to adjust to the campus environment. Foreign students are expected

to be able to adapt between cultures so that learning success can be optimal. In

fact, many foreign students find it difficult to adapt, so inter-cultural adaptation

strategies are needed.

The type of research used in this research is qualitative descriptive. The

population in this study were all Eleven March University Students of the Year

2017/2018 Force totaling 95 students. Informants who were used as research

resource persons and interviewed by researchers were: (1) 8 foreign students

studying at the UNS year 2017/2018. (2) Lecturers supporting foreign students

studying at UNS. (3) Local students at UNS year 2017/2018. The method of data

collection in this study will use several methods, namely: interviews, observation,

and documentation.

The conclusions in this study are: (1) Obstacles to adaptation to foreign

students' cultural communication to achieve successful learning at UNS: (a)

Language, foreign students studying at UNS have difficulty understanding lecture

material, because lecturers or students use Indonesian or language more often

Java and (b) barriers to perceptions of foreign students in the implementation and

assessment system of lecture results. (2) overcoming obstacles with the strategy of

intercultural communication of foreign students achieving successful learning at

UNS: (a) ICT Strategy, the stage of cultural adaptation focused on learning

involving lecturers, foreign students, and local students. The cross-cultural

adaptation phase, foreign students adapt face to face communication with

lecturers and friends using Indonesian and English. (b) Accommodation

Communication, foreign students to be able to adapt to the environment on

campus to accommodate communication with local students is passive and active

in nature.

Keywords: Adaptation strategies, intercultural communication, Learning Success

Page 2: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

2

Pendahuluan

Perguruan tinggi di Indonesia saat ini mulai banyak diminati oleh

mahasiswa asing untuk melanjutkan studinya. Dalam konsep World Class

University, perkembangan jumlah mahasiswa asing yang menempuh studi di

perguruan tinggi merupakan salah satu aspek yang digunakan untuk mengukur

kesiapan dan mencerminkan kemampuan perguruan tinggi dalam

menyelenggarakan program internasionalisasi untuk menghadapi persaingan

global pendidikan tinggi.

Sepanjang tahun 2016, sebanyak 6,967 Surat Izin Belajar telah diterbitkan

oleh Direktorat Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi (PT). Surat Izin

Belajar merupakan salah satu syarat utama bagi mahasiswa asing untuk

memperoleh dokumen keimigrasian berupa Visa Pelajar dan Izin Tinggal Terbatas

atau ITAS yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum

dan HAM menarik minat Mahasiswa Asing untukmenempuh studi di perguruan

tinggi terkait. Untuk memberikan gambaran awaltentang posisi perguruan tinggi

Indonesia terkait hal ini, dapat dijelaskan bahwasepanjang tahun 2017, sebanyak

5,271 rekomendasi izin belajar bagi mahasiswaasing telah diterbitkan oleh

Direktorat Pembinaan Kelembagaan PT. Jumlah tersebutterdiri dari 14.66%

mahasiswa asing untuk program diploma III dan IV, 49.01% mahasiswa asing

dari strata sarjana, 8.78% mahasiswa asing untuk program master,program

doktorat sebanyak 1.59%, program kursus, pertukaran pelajar, dan

magangmasing-masing sebesar: 13.24%, 10.42%, dan 2.29%. Sebaran program

akademikyang ditempuh oleh mahasiswa asing disajikan di diagram berikut ini:1

Sumber Rizalfani, 2017.

1

Rizalfani, 2017. Perguruan Tinggi Indonesia Diminati Mahasiswa Asing,

https://ristekdikti.go.id/perguruan-tinggi-indonesia-diminati-mahasiswa-asing-2/

Page 3: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

3

Mahasiswa asing tersebut berasal dari berbagi Negara, berikut ini

merupakan data mahasiswa 10 besar dari berbagai asal negara.

Tabel 1

Asal Negara Mahasiswa di Indonesia

1 Timor Leste 2.107

2 Malaysia 1.217

3 Thailand 659

4 Korea Selatan 524

5 China 456

6 Jepang 217

7 Jerman 156

8 Belanda 139

9 Perancis 136

10 Australia 135

Sumber Rizalfani, 2017.

Selanjutnya, jumlah mahasiswa asing tersebut tersebar diberbagai kota di

Indonesia. Universitas yang memiliki mahasiswa asing delapan besar di Indonesia

pada tahun 2016, yaitu sebagai berikut: Universitas Gajah Mada terdapat di

Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki 2000 mahasiswa asing. Universitas

Padjadjaran merupakan salah satu universitas yang favorit di Indonesia memiliki

jumlah 1300 mahasiswa asing. Universitas Indonesia berada di urutan ketiga

memiliki sekitar 300 mahasiswa asing. Universitas Airlangga memiliki jumlah

mahasiswa asing sebanyak 280 mahasiswa asing pada urutan keempat.

Universitas kelima Institut Teknologi Bandung memiliki jumlah mahasiswa asing

sebanyak 150 mahasiswa asing. Keenam, Universitas Andalas di Sumatra Barat

memiliki jumlah mahasiswa asing sebanyak 117 mahasiswa asing. Universitas

Diponegoro memiliki jumlah 92 mahasiswa asing. Universitas Diponegoro

menduduki peringkat ke-7 dan urutan ke delapan Universitas Sebelas Maret

Surakarta ada sekitar 59 mahasiswa asing.2

Yeyen, dkk.,3

menjelaskan bahwa mahasiswa asing penting untuk

menguasai Bahasa Indonesia merupakan syarat mutlak bagi mahasiswa asing yang

2Op cit, Rizalfani.

3Yeyen Purwiyanti, Sarwiji Suwandi, dan Andayani, 2017, Strategi Komunikasi Pemelajar Bahasa

Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) Asal Filipina, Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, hal. 160.

Page 4: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

4

kuliah di Universitas Sebelas Maret (UNS). Sebab, Bahasa Indonesia menjadi

bahasa pengantar proses perkuliahan regular di UNS. Adapun mahasiswa asing

yang tidak menguasai Bahasa Indonesia, terancam dipulangkan kembali ke

negaranya.

Budaya dan komunikasi tidak dapat dipisahkan dan bila budaya beragam,

pastinya beragam pula praktik-praktik komunikasi. Budaya juga bisa

mempengaruhi orang yang berkomunikasi, contohnya: Budaya dan komunikasi

tidak dapat dipisahkan dan bila budaya beragam, pastinya beragam pula praktik-

praktik komunikasi. Kesalahpahaman dalam berkomunikasi sering terjadi antara

mahasiswa asing dengan mahasiswa pribumi yang memiliki latar belakang yang

berbeda dengan negara asal mahasiswa asing tersebut. Seperti bahasa, cara

berpakaian, cara berbicara, serta cara bergaul. Mahasiswa asal Vietnam lebih suka

berkomunikasi secara langsung atau tatap muka daripada berinteraksi melalui

media komunikasi seperti telepon atau media sosial.4 Misalnya, mahasiswa asal

Kalimba, Libya, dan Timor Leste.

Mahasiswa asal negara yang berbeda tersebut dijadikan informan dalam

penelitian dengan pemilihan narasumber berdasarkan indikator: (1) mahasiswa

UNS angkatan tahun 2017/2018, (2) mahasiswa asing, dan (3) mahasiswa yang

menemui hambatan saat pembelajaran perkuliahan di kampus. Indikator

narasumber dilakukan agar pembahasan dapat fokus sesuai tujuan penelitian.

Berdasarkan hasil wawancara pra penelitian dengan 4 mahasiswa asing

diketahui bahwa mahasiswa asing saat melakukan adaptasi komunikasi budaya

dalam pembelajaran menemui hambatan, hambatan tersebut antara lain:

Pada awal saya sanggat susah untuk berkomunikasi karna bahasa yang

kurang. Tapi teman-teman saya mengetahui kekurangan saya, dan mereka

membantu saya (Wawancara Narasumber 3, Asal negara Tomor Leste).

Saya merasa terkucilkan karena memang bahasa Indonesia saya kurang

lancar. Terkdang saya tidak tau apa yang dikatakan Dosen ataupun teman-

teman saya (Wawancara Narasumber 4, Asal negara Magarza).

4Arief Fadhillah, Taqwaddin, dan Nur Anisah, 2017, Adaptasi Mahasiswa Pattani di Banda Aceh

dalam Upaya Menghadapi Culture Shock (Studi pada Komunikasi Antar Budaya), Jurnal Ilmiah

Mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 1, Nomor 1, hal.8

Page 5: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

5

Dua kutipan di atas diketahui bahwa hambatan utama mahasiswa asing yang

belajar di UNS adalah hambatan bahasa. Hambatan bahasa menjadi penghalang

utama karena bahasa merupakan sarana utama terjadinya komunikasi. Gagasan,

pikiran, dan perasaan dapat diketahui maksudnya ketika disampaikan lewat

bahasa. Mahasiswa asing juga mengaku mengalami kesulitan pada awal

perkuliahan dalam menerima tugas dari dosen pengajar karena belum mengerti

sepenuhnya Bahasa Indonesia dan tidak terlalu dekat dengan mahasiswa Indonesia

lainnya. Namun setelah kuliah 3 tahun, Mahasiswa asing akhirnya mampu

berkomunikasi dengan baik dengan mahasiswa Indonesia.

Kendala lainnya pada hambatan etnosentrisme, dengan kutipannya sebagai

berikut:

Sistem pembelajaran di sini dengan disana berbeda kalo disini banyak

tugas-tugas membuat paper, kalo disana banyak ujian, ujiannya tertulis.

Tugas jugas ada disana tapi tidak seperti ini. disana mungkin didalam satu

minggu ada 2-3 ujian. Kalo disini cuman tugas terus (Wawancara

Narasumber 4, Asal negara Magarza).

Perbedaan persepsi dalam peraturan pembelajaran membuat mahasiswa

menemui hambatan saat melakukan adaptasi komunikasi budaya. Seperti yang

dijelaskan oleh Dedy Trio Efendi5, bahwa penghambat etnosentrisme banyak

orang yang menganggap caranya melakukan persepsi terhadap hal-hal

disekelilingnya adalah satu-satunya yang paling tepat dan benar, padahal harus

disadari bahwa setiap orang memiliki sejarah masa lalunya sendiri sehingga apa

yang dianggapnya baik belum tentu sesuai dengan persepsi orang lain

Banyak hal yang bisa mempengaruhi bagaimana komunikasi itu dapat

dengan baik terjadi atau tidak, salah satunya adalah latar belakang budaya atau

suku bangsa. Saat proses adaptasi dengan lingkungan yang baru, salah satu

rintangan datang dari perbedaan budaya. Budaya dan komunikasi berinteraksi

secara erat dan dinamis. Sebagaimana Mulyana6 menyatakan bahwa inti dari

budaya adalah komunikasi, karena budaya muncul melalui komunikasi. Tetapi

5 Dedy Trio Efendi. Komunikasi Antar Budaya Etnis Jawa Dengan Etnis Banjar Di Desa Teluk

dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang. eJournal lmu Komunikasi, 2018, 6 (1): 83-97. 6Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Penghantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2012. Hal.

29.

Page 6: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

6

pada gilirannya, ketika seseorang tidak mengenal budaya di tempat ia tinggal

dengan baik, maka akan terdapat hambatan-hambatan dalam proses adaptasinya

dengan lingkungannya yang baru. Banyak faktor yang mempengaruhi seberapa

baik seorang pendatang dalam beradaptasi,diantaranya, yaitu faktor usia, jenis

kelamin, tingkat persiapan, dan harapan.

Harapan mahasiswa asing untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan di

PT tidak selamanya berhasil. Sebagian mahasiswa dapat berkomunikasi dengan

lingkungan barunya dengan baik. Sebagian yang lain kesulitan untuk membangun

komunikasi dengan pihak yang lain. Kemampuan komunikasi dalam adaptasi ini

ikut mempengaruhi keberhasilan studi mahasiswa di perguruan tinggi. Tidak

semua mahasiswa berhasil melewati proses adaptasinya dengan baik. Pada satu

sisi, ada yang berhasil secara akademik, ada yang berhasil secara sosial, dan ada

yang berhasil pada keduanya. Sementara di sisi yang lain ada yang tidak berhasil,

bukan hanya secara akademik atau sosial, tetapi bahkan tidak berhasil pada kedua

sisi tersebut. Mahasiswa asing kemudian cenderung berhenti kuliah atau tidak

jelas keberadaannya dalam proses pendidikan musatkan diri pada mahasiswa

asing yang berhasil secara sosial, akademik, maupun keduanya dengan harapan

bisa menjadi pembelajaran bagi penyelenggara pendidikan tinggi maupun

mahasiswa yang berharap tidak gagal dalam proses pendidikannya di jenjang

sarjana tingkat satu.7

Strategi komunikasi adalah paduan dari perencanaan komunikasi

(communication planning) dan manajemen komunikasi (communication

management) untuk mencapai suatu tujuan komunikasi.Budaya dan komunikasi

berinteraksi secara erat dan dinamis. Inti budaya adalah komunikasi, karena

budaya muncul melalui komunikasi. Akan tetapi pada gilirannya budaya yang

tercipta pun mempengaruhi cara berkomunikasi anggota budaya bersangkutan.

Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda

7Fajar Iqbal, Komunikasi dalam Adaptasi Budaya (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Fakultas Ilmu

Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Jurnal Komunikasi Profetik. 2014, Vol.

7, No. 2, Hal. 64.

Page 7: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

7

budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi),

karena budaya tidak bersifat mutlak.8

Melalui keberagaman bangsa, budaya dan bahasa yang dibawa oleh setiap

mahasiswa asing, memungkinkan terjadinya bentuk komunikasi yang berbeda-

beda. Dalam hal ini, komunikasi tentu saja menjadi sangat penting bagi

kelansungan hubungan dan interaksi sosial diantara seluruh mahasiswa asing, baik

didalam maupun diluar kelas. Dimana, saat mahasiswa asing masuk ke dalam

suatu percakapan antarbudaya mahasiswa asing akan berhadapan dengan

perbedaan-perbedaan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa hambatan adaptasi komunikasi antar budaya mahasiswa asing dalam

mencapai keberhasilan pembelajaran di Universitas Sebelas Maret?

2. Bagaimanakah pelaksanaan strategi komunikasi dalam mengatasi hambatan

adaptasi komunikasi antar budaya mahasiswa asing guna mencapai

keberhasilan pembelajaran di Universitas Sebelas Maret?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Hambatan adaptasi komunikasi budaya mahasiswa asing untuk mencapai

keberhasilan pembelajaran di Universitas Sebelas Maret.

2. Mengatasi hambatan dengan strategi komunikasi antar budaya mahasiswa

asing mencapai keberhasilan pembelajaran di Universitas Sebelas Maret.

Telaah Pustaka

1. Komunikasi

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata

Latin communis yang berarti “sama”. Istilah pertama (communis) paling sering

8Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Penghantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2012. Hal

14

Page 8: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

8

disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

lainnya. Kata lain yang mirip dengan komunikasi adalah komunitas. Tanpa

komunikasi tidak akan ada komunitas. Komunikasi didefinisikan secara luas

sebagai ”berbagai pengalaman.” Sampai batas tertentu, setiap makhluk dapat

dikatakan melakukan komunikasi dalam pengertian berbagai pengalaman.7

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang

lain dengan tujuan untuk merubah sikap, pendapat ataupun tingkah laku orang

tersebut baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Komunikasi dapat

juga diartikan sebagai proses pertukaran informasi oleh seseorang melalui proses

adaptasi dari dan kedalam sebuah sistem kehidupan manusia dan lingkungannya

yang dilakukan melalui simbol-simbol verbal maupun nonverbal yang dipahami

bersama.8Komunikasi merupakan suatu proses dimana dua orang atau lebih

membentuk atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain yang

pada gilirannya akan tiba saling pengertian.9

2. Strategi Adaptasi Komunikasi Antar Budaya

Rich dan Ogawa dalam Liliweri9 menjelaskan bahwa komunikasi antar

budaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda kebudayaan,

misalnya antara suku bangsa, antar etnis dan ras, serta antar kelas sosial.

Strategi komunikasi merupakan cara perencanaan dalam komunikasi untuk

mencapai suatu tujuan komunikasi. Tujuan komunikasi dalam penelitian ini

komunikasi antar budaya mahasiswa asing dalam mencapai keberhasilan

pembelajaran di Universitas Sebelas Maret.

3. Hambatan dalam Komunikasi Antar Budaya dan Keberhasilan dalam

Pembelajaran

Hambatan komunikasi atau communication barrier adalah gejala yang

menjadi penghalang untuk komunikasi yang efektif, berikut ini beberapa hal yang

7Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Penghantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2012. Hal.

29. 8 Liliweri, Alo. Dasar-dasar Komunikasi Antarbudaya. Surakarta. Pustaka Pelajar. 2003.

9 Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. 2016. Hal. 18.

9 Liliweri, Op. Cit. Hal. 10

Page 9: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

9

menghambatan komunikasi antar budaya10

: stereotip, prasangka, etnosentrisme,

keterasingan, dan ketidakpastian.

Secara garis besar faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran

ada dua yaitu faktor mahasiswa pada minat belajar dan faktor lingkungan kampus

yang terdiri dari faktor dosen, materi dan kurikulum, sarana dan prasarana, serta

interkasi mahasiswa dengan dosen. Kampus sudah menjadi tempat para

mahasiswa berada dan melakukan aktivitas studinya. Dengan demikian

lingkungan kampus mempunyai peran penting terhadap keberhasilan

pembelajaran di Perguruan Tinggi.

4. Teori Akomodasi Komunikasi

Akomodasi menurut Richard11

sebagai kemampuan untuk menyesuaikan,

memodifikasi atau mengatur perilaku seseorang dalam responnya kepada orang

lain. Inti dari teori akomodasi ini adalah adaptasi. Teori akomodasi berpijak pada

premis bahwa ketika pembicara berinteraksi, mahasiswa asing menyesuaikan

pembicaraan, pola vokal atau tindak-tanduk mahasiswa asing untuk

mengakomodasi orang lain. Pembicara memiliki berbagai alasan untuk

mengakomodasi orang lain. Ketika dua orang sedang berkomunikasi, tiap individu

cenderung melakukan akomodasi untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya

menyesuaikan bahasa, aksen, bahasa tubuhnya sebagai respon komunikasi

terhadap lawan bicaranya. Mahasiswa asing dapat memilih melakukan

konvergensi, divergensi, atau mengakomodasi secara berlebihan

(overaccomodation).

10 Dedy Trio Efendi. Komunikasi Antar Budaya Etnis Jawa Dengan Etnis Banjar Di Desa Teluk

dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang. eJournal lmu Komunikasi, 2018, 6 (1): 83-97. 11

Richard West dan Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta:

Salemba Humanika. 2008, Hal. 217.

Page 10: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

10

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Univeversitas

Sebelas Maret Angkatan Tahun 2017/2018 berjumlah 95 mahasiswa. Informan

yang dijadikan nara sumber penelitian dan diwawancarai oleh peneliti adalah: (1)

15 mahasiswa asing yang kuliah di UNS tahun angkatan 2017/2018. (2) Dosen

pengampu mahasiswa asing yang kuliah di UNS. (3) Mahasiswa lokal di UNS

tahun angkatan 2017/2018. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini akan

menggunakan beberapa metode yaitu: wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa

interaktif, yaitu bahwa ketiga komponen aktivitasnya berbentuk interaksi dengan

proses pengumpulan data berbagai proses siklus. Dalam bentuk ini peneliti tetap

bergerak di antara empat komponen analisis, yaitu data pengumpulan data

reduction (reduksi data), data display (sajian data) dan data conclusion drawing

(penarikan kesimpulan). Ketiga komponen tersebut akan berinteraksi dengan

proses pengumpulan data sebagai proses siklus. Dalam penelitian ini, penulis tetap

berada dalam lingkungan interaksi tersebut sampai pengumpulan data bergerak ke

reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan.38

Hal tersebut

berlangsung seperti siklus berikut ini.

Reduksi Data

Pengumpulan Data

Penarikan Kesimpulan

Penyajian Data

Gambar

Bagan Siklus Model Analisis

38

Sutopo, H.B. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Pres. 2003

Page 11: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

11

Pembahasan

Sesuai dengan data yang diperoleh melalui wawancara dengan 8 mahasiswa

asing, 2 mahasiswa lokal, dan dua dosen dan berdasarkan pada tujuan penelitian

yaitu (1) hambatan adaptasi komunikasi budaya mahasiswa asing untuk mencapai

keberhasilan pembelajaran di UNS dan (2) solusi atau mengatasi hambatan

dengan strategi komunikasi antar budaya mahasiswa asing mencapai keberhasilan

pembelajaran di UNS, dengan pembahasannya, sebagai berikut:

1. Hambatan adaptasi komunikasi budaya mahasiswa asing untuk

mencapai keberhasilan pembelajaran di UNS

Hambatan komunikasi atau communication barrier adalah gejala yang

menjadi penghalang untuk komunikasi yang efektif, sesuai hasil temuan data dari

hasil wawancara dengan 11 nara sumber ada dua hambatan dalam komunikasi

antara budaya pada mahasiswa asing yang kuliah di UNS yaitu hambatan bahasa

dan persepsi.

Hambatan komunikasi antar budaya (1) Bahasa (Linguistic).

Hambatan komunikasi yang berikut ini terjadi apabila pengirim pesan (sender)

dan penerima pesan (receiver) menggunakan bahasa yang berbeda atau

penggunaan kata-kata yang tidak dimengerti oleh penerima pesan. (2) Persepsi

(Perceptual). Jenis hambatan ini muncul dikarenakan setiap orang memiliki

persepsi yang berbeda-beda mengenai suatu hal, sehingga untuk mengartikan

sesuatu setiap budaya akan mempunyai pemikiran yang berbeda-beda.12

Komunikasi individu sendiri, menurut penulis juga turut mempengaruhi

individu dalam mengontrol perasaan ketidaknyamanannya (anxiety) dan

ketidakpastiannya (uncertainty) dalam berinteraksi dengan orang asing atau orang

yang berbeda budaya dengannya. Dengan memahami dan mengetahui tentang

budaya dan bahasa, tentu sebagian besar mahasiswa Indonesia dapat mengontrol

ketidaknyamanan dan ketidakpastian yang mereka rasakan ketika berkomunikasi

dengan penduduk lokal. Contohnya, mereka tidak perlu bingung dan merasa tidak

nyaman lagi karena mereka sudah mengetahui jika berkomunikasi dengan orang

12 Dedy Trio Efendi. Komunikasi Antar Budaya Etnis Jawa Dengan Etnis Banjar Di Desa Teluk

dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang. eJournal lmu Komunikasi, 2018, 6 (1): 83-97.

Page 12: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

12

yang lebih tua di Jawa harus menggunakan bahasa yang formal, berbeda jika

berkomunikasi dengan orang yang seumuran atau lebih muda.

Hal tersebut sesuai pendapat Lusia13

vahwa bekomunikasi denga

penggunaan bahasa yang berbeda pada orang tua atau umur yang sama dapat

mengkategorikan seseorang dengan lebih spesifik, lebih memikirkan apa respon

perilaku yang tepat untuk orang tersebut, dan lebih menyadari bahwa orang lain

bisa memiliki perspektif yang berbeda.

2. Mengatasi hambatan dengan strategi komunikasi antar budaya

mahasiswa asing

Sesuai dengan temuan data dalam mengatasi hambatan komunikasi

mahasiswa dalam perkualihan ada dua yaitu dengan strategi prinsip-prinsip

komunikasi budaya dan Akomodasi Komunikasi.

a. Mengatasi Hambatan dengan Berdasarkan pada prinsip-prinsip komunikasi

budaya dan Akomodasi Komunikasi

Mahasiswa merupakan individu dimana setiap individu lahir di dunia tanpa

memiliki pemahaman apapun tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana

harus bertindak agar dapat diterima dalam masyarakat. Hal ini juga dialami oleh

mahasiswa asing yang masuk ke dalam lingkungan baru yaitu dunia perkuliahan.

Dalam setiap diri sesorang mempunyai pengalaman pribadi yang berbeda-beda,

itu terjadi karena faktor lingkungan dan keseharian ia bergaul dan pada saat ia

berkomunikasi dengan rekan sebaya atau rekan dimana tempat ia berkumpul

dalam suatu kelompok, sehingga secara tidak langsung akan membentuk dan

mempengaruhi dirinya.

Mahasiswa didefinisikan sebagai individu yang telah menyelesaikan

Sekolah Menengah Atas dan memasuki perguruan tinggi. Mahasiswa asing

didefinisikan warga negara asing yang mengikuti pendidikan pada perguruan

tinggi di Indonesia. Seseorang yang memasuki lingkungan baru memerlukan

adaptasi baik dengan lingkungan maupun budaya di tempat baru tersebut.

13

Lusia Savitri Setyo Utami, Teori-Teori Adaptasi Antar Budaya Jurnal Komunikasi, Vol.

7, No. 2, 2015, Hal 180 – 197

Page 13: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

13

Begitupun dengan mahasiswa asing yang datang ke Kota Surakarta, informan

harus beradaptasi dengan lingkungan serta budaya dimana informan tinggal, yang

secara jelas berbeda dengan budaya maupun lingkungan tempat asalnya.

Perbedaan muncul dalam komunikasi lintas budaya antara mahasiswa yang

memiliki budaya masing-masing (berlainan), yaitu mahasiswa asing dengan

budaya dari negara lein dengan mahasiswa lokal (Indonesia). Latar belakang

budaya yang berbeda juga memberi kontribusi dalam hal ini. “Seperti yang

dijelaskan Liliweri dalam komunikasi antarbudaya bahwa setiap individu

memiliki kepribadian, kebudayaan, dan persepsi masing-masing. Maka dari

itu, saat berinteraksi muncul perbedaan yang dapat memicu kegelisahan/

kecemasan (anxiety) dan ketidakpastian (uncertainty)”.14

Perbedaan budaya menyebabkan mahasiswa asing saat pertama kali datang

ke sini dan mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya cenderung mengalami

hambatan yang tidak terhindarkan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan bahasa,

dialek, perbedaan persepsi yang dapat menyebabkan keterkejutan seseorang ketika

menyesuaikan diri. Komunikasi yang efektif dengan orang-orang yang memiliki

latar belakang budaya yang berbeda selalu memunculkan ketidakpastian dan

kecemasan dalam diri seseorang.

Dalam proses adaptasi, komunikasi merupakan aspek penting. Adaptasi

sosial budaya merupakan cara untuk mengadakan perubahan dengan melakukan

proses penyesuaian perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku di

masyarakat. Penyesuaian diri mahasiswa pendatang akan sangat dibutuhkan untuk

membangun proses adaptasi dengan lingkungannya yang baru dalam menunjang

prestasi akademik maupun kehidupan sosialnya. Penyesuaian diri dapat meliputi

aspek budaya, lingkungan, hingga tata cara berperilaku dalam kehidupan sehari-

hari sehingga ia dapat diterima di dalam lingkungannya yang baru.

Banyak hal yang bisa mempengaruhi bagaimana komunikasi itu dapat

dengan mulus terjadi atau tidak, salah satunya adalah latar belakang budaya atau

suku bangsa. Saat proses adaptasi dengan lingkungan yang baru, salah satu

rintangan datang dari perbedaan budaya. Budaya dan komunikasi berinteraksi

secara erat dan dinamis.

14

Liliweri, 2009:32

Page 14: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

14

Inti dari budaya adalah komunikasi, karena budaya muncul

melalui komunikasi. Tetapi pada gilirannya, ketika seseorang

tidak mengenal budaya di tempat ia tinggal dengan baik, maka

akan terdapat hambatan-hambatan dalam proses adaptasinya

dengan lingkungannya yang baru. Banyak faktor yang

mempengaruhi seberapa baik seorang pendatang dalam

beradaptasi. Diantaranya, yaitu faktor usia, jenis kelamin, tingkat

persiapan, dan harapan.15

Perbedaan budaya dalam bentuk komunikasi yang bersifat universal adalah

bahasa, sistem symbol, sikap, dan hubungan sosial. Dalam menghadapi perbedaan

budaya tersebut setiap individu harus memahami dan menempatkan dirinya bukan

pada konsep budayanya dalam melihat dan menilai budaya orang lain. Namun,

pemahaman dan saling pengertian antarbudaya dapat menciptakan keharmonisan

budaya. Perbedaan budaya tersebut juga menjadi pokok masukan beradaptasi

dalam lintas budaya.

Saat mahasiswa asing ini berkomunikasi dan berinteraksi, pasti akan terjadi

proses interaksi lintas budaya dengan mahasiswa lokal yang berbeda latar

belakang kebudayaan. Dalam interaksi tersebut dapat muncul perbedaan-

perbedaan yang meliputi bahasa, sikap dan persepsi, yang semuanya itu sangat

menentukan pola-pola komunikasi lintas budaya. Terkait kendala bahasa, Herper

(dalam Samovar, Porter dan McDaniel, 2010:480) menyebutkan bahwa

keterbatasan bahasa merupakan budaya efektif, dimana kurangnya pengetahuan

berkaitan mengenai cara berbicara kelompok tertentu.

Pada dasarnya komunikasi antarbudaya adalah komunikasi biasa, yang

menjadi perbedaannya adalah orang-orang yang terlibat dalam komunikasi

tersebut berbeda dalam hal latar belakang budayanya. Komunikasi adalah sebuah

proses, karena komunikasi itu dinamik, selalu berlangsung dan sering berubah-

ubah. Sebuah proses terdiri dari beberapa sekuen yang dapat dibedakan namun

tidak dapat dipisahkan. Semua sekuen berkaitan satu sama lain meskipun dia

selalu berubah-ubah. Jadi pada hakikatnya proses komunikasi antarbudaya sama

15

Mulyana (2004: 14)

Page 15: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

15

dengan proses komunikasi lain, yakni suatu proses yang interaktif dan

transaksional serta dinamis.16

Proses yang interaktif dan transaksional serta dinamis dalam adaptasi anta

budaya dapat berjalan lancer dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip yang

dikemukan oleh Marhaeni Fajar17

menjelaskan bahwa prinsip-prinsip komunikasi

antarbudaya terdiri dari relativitas bahasa, bahasa sebagai cermin budaya,

mengurangi ketidak-pastian, kesadaran diri dan perbedaan antarbudaya, interaksi

awal dan perbedaan antarbudaya, dan memaksimalkan hasil interaksi.

Keenam prinsip tersebut menimbulkan komunikasi transaksional meliputi

tiga unsur penting yakni; (1) keterlibatan emosional yang tinggi, yang

berlangsung terus menerus dan berkesinambungan atas pertukaran pesan; (2)

peristiwa komunikasi meliputi seri waktu, artinya berkaitan dengan masa lalu, kini

dan yang akan datang; dan (3) partisipan dalam komunikasi antarbudaya

menjalankan peran tertentu. Baik komunikasi interaktif maupun transaksional

mengalami proses yang bersifat dinamis, karena proses tersebut berlangsung

dalam konteks sosial yang hidup, berkembang dan bahkan berubah-ubah

berdasarkan waktu, situasi dan kondisi tertentu. Karena proses komunikasi yang

dilakukan merupakan komunikasi antarbudaya maka kebudayaan merupakan

dinamisator atau “penghidup” bagi proses komunikasi tersebut.18

b. Akomudasi komunikasi

Sesuai pendapat Richard19

bahwa akomodasi komunikasi terdiri dari

konvergensi, divergensi dan akomodasi berlebih.

1) Konvergensi sebagai strategi di mana individu beradaptasi terhadap perilaku

komunikatif satu sama lain. Konvergensi merupakan proses yang selektif,

tidak selalu memilih konvergen dengan orang lain.

2) Divergensi adalah strategi yang digunakan untuk menonjolkan perbedaan

masing-masing konunikator baik dari segi verbal maupun nonverbal.

16

Alo Liliweri, Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal.

24. 17

Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori & Praktek (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 301. 18

Alo Liliweri, Op.Cit. 19

Richard West dan Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta:

Salemba Humanika. 2008, Hal. 217.

Page 16: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

16

3) akomodasi berlebihan atau miskomunikasi dengan tujuan. Akomodasi

berlebihan adalah “label” yang diberikan kepada pembicara yang dianggap

pendengar terlalu berlebihan.

Teori akomodasi komunikasi dalam penelitian ini dipergunakan untuk

keberhasilan pembelajaran. Sesuai dengan tiga teori akomodasi komunikasi yaitu

konvergensi, divergensi, dan akomodasi berlebih dalam keberhasilan

pembelajaran yaitu: (1) ketika mahasiswa asing melakukan konvergensi,

mahasiswa asing bergantung pada persepsinya mengenai tuturan atau perilaku

mahasiswa lokal yang diajak berkomunikasi atas dasar ketertarikan. Mahasiswa

asing yang ingin berhasil dalam pembelajaran memiliki persepsi positif pada

mahasiswa lokal mengenai materi pembelajaran dengan persepsinya bahwa

mahasiswa memiliki kemampuan pada materi, sehingga saat mahasiswa asing

melakukan komunikasi untuk bertanya tentang materi yang belum dapat

dipahami, mahasiswa tersebut mendapat penjelasan sesuai materi perkulihan yang

diinginkan

Kedua (2) teori divergensi yaitu strategi yang digunakan untuk menonjolkan

perbedaan verbal dan nonverbal di antara para komuniktaor. Divergensi terjadi

ketika tidak terdapat usaha untuk menunjukkan persamaan antara para pembicara.

Maksudnya, antara mahasiswa asing dan mahasiswa lokal atau melakukan

komunikasi dengan dosen terdapat persamaan dalam pesan atau isi pembicaraan.

Hal ini dapat terjadi setelah dosen memberikan materi dan bertanya pada

mahasiswa asing mengenai ini dari pembelajaran yang telah dilakukan,

mahasiswa mampu menjawabnya.

Ketiga (3) teori akomodasi berlebihan dapat terjadi dalam tiga bentuk yaitu

akomodasi berlebihan sensoris, akomodasi berlebihan ketergantungan, dan

akomodasi berlebihan intergroup. dalam keberhasilan pembelajaran, teori

akomodasi berlebih perlu dihindari oleh mahasiswa asing, sebab dapat berdampak

buruk bagi mahasiswa asing tersebut. Misalnya, mahasiswa asing menerima

sensoris materi pelajaran yang berlebih secara nonverbal dapat membuat

mahasiswa dapat menerima materi menjadi bias atau kesalahan dalam

mamehamai materi. Mahasiswa berlebih yang berdampak pada ketergantungan,

Page 17: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

17

maksudnya mahasiswa asing tersebut bersikap pasif saat saat dosen memberikan

materi pelajaran dan cenderung bergantung pada kemampuan temannya yang

mampu memahami materi. Akibatnya, mahasiswa asing tersebut akan bergantung

pada temannya yang dapat menghambat proses pembelajaran. Akomodasi

berlebihan intergroup, mahasiswa asing cenderung tergantung pada kelompoknya

saat mengerjakan tugas-tugas dari dosen, mahasiswa asing kurang mandiri dalam

pembelajarannya.

Selain itu informan pun harus bisa berinteraksi dengan orang-orang yang

ada di lingkungan tersebut agar proses adaptasi dapat berjalan dengan baik. Bila

pendatang ingin hidup survive di tempat yang baru, biasanya informan akan

beradaptasi dengan lingkungan tempat informan berada.

Dalam hal ini pula tentunya mahasiswa asing dalam berinteraksi atau

melakukan adaptasi komunikasi pribadi dengan teman-temannya mahasiswa

lokal, dosen, dan lingkungannya. Saat proses interaksi dilakukan sering mendapat

berbagai hambatan. Salah satu contoh hambatan interaksi dilingkungan adalah

perbedaan budaya dan bahasa sehingga sering terjadinya perbedaan persepsi dan

menimbulkan kesulitan bagi mahasiswa asing yang berada di UNS.

Proses akomodasi komunikasi mahasiswa asing sebagai informan

berinteraksi dengan sesama mahasiswa lokal. Informan berbicara menggunakan

bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris dengan mahasiswa lokal pada saat

dikampus dan ditempat-tempat tertentu. Namun sering juga terdapat kendala-

kendala saat berinteraksi dengan mahasiswa lokal. Di Indonesia banyak

mahasiswa asing, yang tinggal diberbagai kota-kota besar untuk menuntut ilmu.

Alasan informan berkuliah di Indonesia cukup beragam, mulai dari beasiswa,

kualitas universitas yang akan dimasuki atau sekedar mencari pengalaman baru.

Hasil penelitian juga menunjukan bahwa para mahasiswa dan mahasiswi

asing secara aktif melakukan interaksi sosial untuk menyesuaikan diri. Hal ini

sesuai dengan teori interaksionisme simbolik yang dikemukakan oleh Mufid20

bahwa interaksionisme simbolik dapat didefinisikan sebagai cara individu dalam

menginterpretasikan dan memberi makna pada lingkungan disekitarnya melalui

20

Mufid (2009: 149-150

Page 18: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

18

cara berintekrasi dengan orang lain. Teori ini berfokus pada cara individu

beriteraksi melalui simbol-simbol yang berupa kata, gerak tubuh, peraturan,

norma, dan peran.

Hal ini menunjukan bahawa untuk mencapai suatu keseimbangan sosial,

individu tidak bisa bersifat pasif, melainkan harus berperan aktif untuk dapat

bertahan dalam suatu lingkungan social yang baru. Informan sebagai individu

sosial dituntut untuk dapat menjalin interaksi sosial agar dapat mengubah kondisi

sosial tersebut. Intensitas dan kualitas interaksi informan menjadi faktor penting

untuk melihat sejauh mana perubahan kondisi social yang dihadapi informan.

Faktor-faktor ini kemudian diperkuat dengan adanya interaksi diantaranya.

Usaha-usaha yang informan lakukan adalah suatu bentuk akomodasi yang

tujuannya untuk mengakomodir lawan bicara yang berbeda budayanya.

Akomodasi komunikasi antarbudaya sering terjadi ketika seseorang yang

memiliki latar belakang budaya yang berbeda melakukan interaksi verbal dan

nonverbal, serta melakukan strategi akomodasi didalamnya. Kemampuan

mahasiswa asing berinteraksi dengan mahasiswa Indonesia tidak selalu lancar

dikarenakan perbedaan dari segi bahasa, perilaku verbal dan nonverbal. Sehingga

mau tidak mau agar komunikasi tersebut bisa berjalan dengan efektif, maka salah

satunya harus melakukan akomodasi.

Menurut Agustina21

mengemukakan bahwa kampus sudah menjadi tempat

para mahasiswa berada dan berkecimpung sehari-hari dalam aktivitas studinya.

Dengan demikian lingkungan kampus mempunyai peran penting terhadap

keberhasilan prestasi belajar mahasiswa. Faktor-faktor kualitas pribadi dosen,

metode dosen dalam mengajar, kesesuaian kurikulum, sarana dan fasilitas yang

tersedia, teman bergaul, interaksi antar mahasiswa dengan dosen, peraturan yang

ada dan sebagainya. Semua itu turut mempengaruhi prestasi belajar.

Salah satu cara mengatasi hambatan dalam pembelajaran adalah

menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus. Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa cara yang dilakukan oleh mahasiswa asing untuk mengatasi hambatan

dalam adaptasi komunikasi dalam pembelajaran guna meningakatkan keberhasilan

21

Agustina, 2016

Page 19: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

19

dalam belajar, yang utama mahasiswa melakukan perbaikan dalam penggunaan

bahasa Indonesia. Alasan mahasiswa asing memperbaiki kemampuan dalam

bahasa Indonesia, karena dengan menguasasi bahasa Indonesia akan memudahkan

mahasiswa asing dalam menerima materi dari dosen dan melakukan diskusi

dengan mahasiswa lokal saat mengerjakan tugas.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian strategi adaptasi komunikasi antar budaya

mahasiswa asing dalam mencapai keberhasilan pembelajaran di UNS diperoleh

kesimpulan, sebagai berikut:

Hambatan komunikasi antar budaya (1) Bahasa, mahasiswa asing yang

kuliah di UNS mengalami kesulitan memahami materi perkuliahan, karena dosen

atau mahasiswa lebih sering menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Jawa.

Mahasiswa asing yang belum menguasai menggunakan bahasa Indonesia atau

bahasa Jawa berdampak pada pemahaman materi kurang optimal. (2) Persepsi,

jenis hambatan ini muncul dikarenakan setiap orang memiliki persepsi yang

berbeda-beda mengenai suatu hal, dalam hal ini ditemukan perbedaan persepsi

bahasa asing dalam pelaksanaan dan sistem penilaian hasil kuliah.

Prinsip-prinsip komunikasi antarbudaya terdiri dari enam prinsip, yaitu: (1)

relativitas bahasa, mahasiswa asing yang memiliki bahasa yang berbeda dengan

bahasa Indonesia berusaha untuk belajar menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini

menunjukkan bahwa bahasa memengaruhi pemikiran dan perilaku, karakteristik

bahasa mempengaruhi proses kognitif. (2) bahasa sebagai cermin budaya

berkaitan dengan logat dan penggunaan bahasa yang digunakan mahasiswa asing.

(3) mengurangi ketidak-pastian, mahasiswa asing berusaha untuk memperoleh

kepastian dalam memahami materi dengan cara belajar dari teman, dosen, atau

menggunakan media internet. (4) kesadaran diri dan perbedaan antarbudaya,

mahasiswa asing menyadari bahwa budaya yang dibawa dengan budaya di

Indonesia. Untuk itu, mahasiswa asing berusaha melakukan penyesuaian diri

dengan lingkungan kampus UNS. (5) interaksi awal dan perbedaan antarbudaya,

mahasiswa asing awalnya mengalami kesulitan dalam melakukan adaptasi

Page 20: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

20

komunikasi antarbudaya, dengan berjalannya waktu dan kebiasaan yang dilakukan

mahasiswa asing mampu melakukan adaptasi tanpa menguarangi budaya yang

dimiliki. (6) memaksimalkan hasil interaksi, mahasiswa asing dalam

memaksimalkan interaksi mendapat bantuan dari dosen, teman kuliah dan diri

sendiri berusaha dengan memanfaatkan media internet.

Mahasiswa asing untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan di kampus

melakukan akomodasi komunikasi dengan mahasiswa lokal bersifat pasif dan

aktif. Artinya, mahasiswa asing tidak melakukan usaha, mahasiswa lokal yang

datang untuk melakukan komunikasi. Adaptasi mahasiswa bersikap aktif

mendatangi sesama mahasiswa asing atau mahasiswa lokal untuk mmelakukan

komunikasi dan untuk berbagai pengalaman dan belajar berkomunikasi dengan

menggunakan bahasa Indonesia.

Page 21: STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA …STRATEGI ADAPTASI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA ASING DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI UNS SURAKARTA ... Rafi Faruq Haidar

21

Daftar Pustaka

Cangara, Hafied. (2016). Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Revisi. Jakarta:

Rajawali Pers.

Efendi, Dedy Trio. (2018). Komunikasi Antar Budaya Etnis Jawa dengan Etnis

Banjar Di Desa Teluk dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang,

eJournal lmu Komunikasi, 6 (1): 83-97.

Fadhillah, Arief. (2017). Adaptasi Mahasiswa Pattani di Banda Aceh dalam

Upaya Menghadapi Culture Shock (Studi pada Komunikasi Antar

Budaya). JIM FISIP Unsyiah: AGB, Vol. 1. №. 1, Hal. 1-14

Fajar, Marhaeni . (2019). Ilmu Komunikasi Teori & Praktek. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Iqbal, Fajar. (2014). Komunikasi dalam Adaptasi Budaya (Studi Deskriptif pada

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta). Jurnal Komunikasi Profetik. Vol. 7, No. 2, Hal. 64.

Liliweri, Alo. (2003). Dasar-dasar Komunikasi Antarbudaya. Surakarta. Pustaka

Pelajar

Mulyana, Deddy. (2012). Ilmu Komunikasi Suatu Penghantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Purwiyanti, Y., Suwandi, S., dan Andayani. (2017). Strategi Komunikasi

Pemelajar Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) Asal Filipina

Communication Strategy of Indonesian for Foreign Speaker Students

from The Philippines. Ranah, 6 (2), 160—179.

Rizalfani. (2017). Perguruan Tinggi Indonesia Diminati Mahasiswa Asing,

https://ristekdikti.go.id/perguruan-tinggi-indonesia-diminati-mahasiswa-

asing-2/

Sutopo, H.B. Metode Penelitian Kualitatif. 2003. Surakarta: Universitas Sebelas

Maret Pres.

Turner, Richard West dan Lynn H. (2008). Pengantar Teori Komunikasi Analisis

dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Utami, Lusia Savitri Setyo. (2015). Teori-Teori Adaptasi Antar Budaya. Jurnal

Komunikasi. Vol. 7, No. 2, Hal 185.